SlideShare a Scribd company logo
ACUTE
CORONARY
SYNDROME
DMES
SHARING SESSION
Pasien nyeri dada bikin panik?
Simak skenario kasus berikut ini!
SKENARIO KASUS
Seorang pria usia 50 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan
nyeri dada kiri sejak 6 jam yang lalu. Nyeri dada seperti tertindih
benda berat, menjalar ke lengan kiri atas dan bahu. Nyeri sedikit
berkurang dengan istirahat, disertai keringat dingin, mual,
namun muntah disangkal. Riwayat nyeri dada sebelumnya
disangkal. Riwayat hipertensi dan diabetes melitus disangkal.
Pasien memiliki riwayat merokok sejak usia 15 tahun, setengah
bungkus per hari.
Anamnesis
General Survey
 Kesadaran :
kompos mentis
GCS: E4M6V5
 TD: 120/80 mmHg
 Nadi: 82 x/menit
 RR: 24x/menit
 Suhu: 36,6 oC
 BB: 90 kg, TB: 170 cm
SKENARIO KASUS
Pemeriksaan Fisik
• Pada pemeriksaan fisik dari
kepala hingga kaki tidak
ditemukan kelainan.
Pemeriksaan Penunjang
• DL normal
• Elektrolit normal
• Ureum normal
• Kreatinin normal
SKENARIO KASUS
EKG
MIND MAP
Pria, 50 thn
STEMI INFERIOR
EKG
ST elevasi di lead II,III,avF
Faktor risiko:
• Usia (>45 tahun)
• Merokok
• Obesitas (BMI – obese I)
Nyeri dada tipikal:
• Nyeri dada kiri
• Nyeri dada terasa tertindih
• Nyeri menjalar ke lengan kiri atas dan bahu
• Gejala otonom: diaphoresis, mual
Dari anamnesis, bisakah kita membedakan nyeri dada karena
kardiak dan non-kardiak?
Tatalaksana apa yang pertama kali akan diberikan pada
pasien ini?
Apakah pasien ini harus diberikan oksigen?
Bagaimana menentukan pemberian fibrinolitik dan PCI?
Bila di UGD RS Anda tidak terdapat fasilitas PCI, apa saja
terapi yang diberikan di UGD RS Anda dan bagaimana kondisi
klinis pasien yang tepat untuk dirujuk ke Faskes yang lebih
memadai?
ACUTE CORONARY
SYNDROME (ACS)
DMES
SHARING SESSION
BAHAS TUNTAS!
Definisi
ST Elevation Myocardial Infarction (STEMI) adalah salah satu jenis
sindrom koroner akut (SKA) yang terjadi akibat stenosis total pembuluh
darah koroner yang erat disebabkan oleh penyakit aterosklerosis.
ACS atau SKA merupakan sekumpulan keluhan dan tanda klinis dari
iskemik miokardium akut, spektrum dari penyakit jantung coroner
(aterosklerosis koroner) .
KLASIFIKASI
ACUTE CORONARY
SYNDROME
Unstable Angina
Pectoris (UAP)
STEMI NSTEMI
ECG
ST elevation
ST depression or T
inversion
Normal Elevated
Troponin ?
No Yes
Consider alternative
diagnoses
SUDDEN CARDIAC
DEATH
PATOGENESIS
Referensi: Pathophysiology Heart Disease, Lilly, 2011.
Bagaimana Cara Mendiagnosa ACS?
Anamnesis
Onset
O
Provocative/
Paliative
Apa penyebab
timbulnya nyeri?
P
Quality
Seberapa berat
keluhan nyeri
terasa?
Bagaimana
Rasanya?
Seberapa sering?
Q
Region/
Radiation
Lokasi nyeri?
Penjalaran nyeri?
R
Severity Scale
Pengukuran
skala nyeri
S
Timing
Kapan nyeri mulai dirasakan?
Seberapa sering? Mendadak
atau bertahap?
T
Anamnesis
Keluhan ACS  Nyeri dada tipikal / Nyeri dada kardiak (retrosternal)
Karakteristik
• Rasa tertekan/tertindih daerah retrosternal
Durasi
• Berlangsung intermiten (beberapa menit) atau persisten (>20
menit), pada IMA-EST nyeri tidak hilang dg istirahat/ nitrat subling
Radiation
• Menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, area interscapular, bahu,
atau epigastrium, dpt juga ke lengan kanan atau kedua lengan.
Gejala sistemik
• Diaphoresis, mual/muntah, sesak napas
Anamnesis
Keluhan non ACS  Nyeri dada atipikal
• Nyeri dada dengan lokasi dan kualitas angina
• Dicetuskan oleh aktifitas
• Tidak berpengaruh terhadap nitrat
Keluhan non ACS  Nyeri dada non-kardiak
• Nyeri pleuritik
• Nyeri abdomen tengah/bawah
• Nyeri dada dapat ditunjuk jari
• Nyeri menjalar ke ekstremitas bawah
• Nyeri dada diakibatkan
gerakan tubuh/palpasi
• Durasi nyeri beberapa detik
Apakah diagnosis banding pasien dengan
keluhan nyeri dada ?
DIAGNOSIS BANDING SKA
Cardiac
Pericarditis
 Nyeri pleuritik (memburuk dengan inspirasi
 Nyeri bervariasi dengan perubahan posisi (membaik dengan duduk
membungkuk ke depan)
 Auskultasi: Pleural friction rub
 EKG: ST elevasi difus
Diseksi Aorta
 Nyeri seperti ‘dirobek’ yang dapat berpindah seiring waktu (dada dan
punggung)
 Tekanan darah asimetris antar lengan kanan dan kiri
 Mediastinum melebar pada foto toraks
DIAGNOSIS BANDING SKA
Pulmonary
Emboli Paru
 Nyeri pleuritic yang terlokalisir
 Pleural friction rub mungkin +/-
 Faktor predisposisi: thrombosis vena
Pneumotoraks
 Nyeri dada pleuritik unilateral, sifat nyeri: tajam
 Suara napas menurun dan hiperesonan di paru yang terkena
 Foto toraks: peningkatan radiolusen dan pulmonary markings (-)
Gastrointestinal
Spasme
Esophagus
 Nyeri retrosternal, memburuk dengan menelan
 Riwayat disfagia
Kolesistitis Akut
 Nyeri perut kanan atas
 Disertai muntah
 Riwayat intoleransi makanan berlemak
Pemeriksaan Fisik
Faktor Pencetus Iskemia
Komplikasi Iskemia
• Aterosklerosis (abdominal aortic aneurysm, carotid arterial bruits,
dan penurunan tekanan arteri di ekstremitas)
• Faktor risiko aterosklerosis (xantelasma dan xantoma)
• Auskultasi :
• Arterial bruit, bunyi S3 dan/atau S4
• Murmur sistolik di apeks  regurgitasi katup mitral
• Ronkhi basah halus  edema paru
AHF, Syok Kardiogenik, Aritmia, Cardiac Arrest
Pada pasien DM dan/atau peny. arteri perifer
Pemeriksaan Fisik
Penyakit Penyerta
Menyingkirkan Diagnosis Banding
• Disfungsi renal
• Demensia
• Penyakit arteri perifer
• Pericardial friction rub  Pericarditis
• Perbedaan TD ekstremitas atas dan bawah  Diseksi aorta
• Regurgitasi katup aorta  Diseksi aorta
• Riwayat gagal jantung
• Riwayat infark miokard
Pemeriksaan Penunjang
• Tes Darah Rutin
• Gula Darah Sewaktu (GDS)
• Status Elektrolit
• Koagulasi Darah
• Tes Fungsi Ginjal
• Pemeriksaan Lipid Darah.
Pemeriksaan Laboratorium (Non Spesifik)
Pemeriksaan Penunjang
Parameter
Waktu Asal
Peningkatan
(jam)
Peak/Puncak
(jam)
Waktu
kembali ke
baseline
Myoglobin 1-4 4-12 24-36 jam
CK-MB 4-9 24 48-72 jam
Troponin
I/T
4-9 12-24 7-14 hari
Pemeriksaan Biomarka Jantung
Paling spesifik pada kondisi infark jantung  troponin I
Pemeriksaan Penunjang
• Dasar dalam mendiagnosis penyakit jantung iskemik akut dan kronik.
• Pemeriksaan EKG menentukan durasi (akut/kronis), luasnya lapisan
yang terkena transmural/subendocardial, letak , serta penyakit
yang mendasarinya (hipertrofi ventrikel, defek konduksi).
• Gambaran EKG pada pasien angina, yaitu: elevasi segmen ST,
depresi segmen ST atau inversi T yang didiagnostik sebagai
keadaan iskemia miokard, atau LBBB baru/persangkaan baru.
• Abnormalitas segmen ST dan gelombang T  penyakit jantung
koroner
Pemeriksaan EKG
Pemeriksaan EKG
Pola EKG pada (A) Iskemia Subendokardial dan (B) Iskemia Transmural/Epikardial
Pemeriksaan EKG
STEMI (ST Segment Elevation of Myocardial Infarction)
NSTEMI (Non-ST Segment Elevation of Myocardial Infarction)
NSTEMI, hasil dari oklusi thrombus koroner secara parsial sehingga menghasilkan
segmen ST depresi dan/atau inversi gelombang T.
Pemeriksaan EKG
Letak Anatomis Infark Miokard berdasarkan sadapan EKG
Sadapan dengan deviasi
Segmen ST
Lokasi Iskemik/Infark
V1-V4 Anterior
V5-V6, I , aVL Lateral
II, III, aVF Inferior
V7-V9 Posterior
V3R-V4R Ventrikel Kanan
Pemeriksaan Penunjang
• Tujuannya untuk membuat diagnosis banding, identifikasi komplikasi
dan penyakit penyerta
Pemeriksaan Foto Polos
Dada
• Tujuannya untuk menyingkirkan diagnosis banding
Pemeriksaan Ekokardiografi
• Memberikan informasi mengenai keberadaan dan tingkat keparahan PJK
Angiografi Koroner
Kalau diagnosis udah tegak, kira-kira
apa yang harus dilakuin pertama kali
ya?
Tindakan Umum dan Langkah Awal
Oksigen
Nitrat
Antiplatelet
Clopidogrel
Morfin Morfin sulfat 1-5 mg IV
Dosis awal 300 mg
Aspirin 160-321 mg dosis awal
NTG spray/ SL tab / IV (bertahap
pada nyeri dada)
Jika saturasi oksigen <90%
ONACloM
Apakah pada pasien ini perlu
diberikan oksigen ?
Langkah Awal
Suplemen Oksigen
• Indikasi  pasien hipoksemia (SaO2 <90% atau PaO2 <60 mmHg, pasien dg nyeri
dada menetap/berulang/hemodinamik tidak stabil, pasien dengan tanda
bendungan paru (gagal jantung akut). (PERKI, 2021)
• Oksigen rutin tidak direkomendasikan pada pasien dengan SaO2 ≥90%.
Bagaimana menentukan pemberian
reperfusi PCI dan Fibrinolitik?
Terapi Reperfusi
Tujuan penanganan infark miokard akut adalah mengembalikan perfusi
sesegera mungkin.
• NSTEMI  reperfusi dapat ditunda sesuai dengan stratifikasi risiko.
• STEMI dengan onset <12 jam  reperfusi secara mekanik atau farmakologis
harus dilakukan secepatnya.
Tentukan ada tidaknya RS sekitar yang memiliki fasilitas PCI!
• Tidak Ada  fibrinolitik
• Ada, waktu tempuh <2 jam PCI
• Ada, waktu tempuh > 2 jam  fibrinolitik. Jika memungkinkan pasien
dapat dikirim ke RS yang memiliki PCI, setelah fibrinolitik selesai
Terapi Reperfusi
Terapi Reperfusi
• Waktu iskemik totaldihitung mulai dari onset gejala hingga terapi
reperfusi dikerjakan dan merupakan waktu paling utama dalam
mempengaruhi output.
• Jika diagnosis STEMI dibuat oleh petugas LMD sebelum tiba di faskes
dan pasien harus menjalani primary PCI, maka pasien dapat langsung
dibawa ke cathlab tanpa harus melalui IGD (hemat waktu 20 menit
dari KMP(kontak media balon) ke wire crossing).
• Di faskes non-PCI: bila reperfusi yang diberikan adalah primary PCI,
target waktu KMP sampai wire melewati lesi di arteri penyebab
adalah ≤120 menit (atau <110 menit dari diagnosis ditegakkan sampai
wire melewati arteri penyebab).
Terapi Reperfusi
• Di faskes dengan primary PCI, target waktu antara KMP sampai wire
melewati lesi arteri adalah < 90 menit (atau <80 menit dari diagnosis
ditegakkan sampai wire melewati arteri penyebab).
• Jika diperkirakan lebih dari 120 menit  fibrinolitik menjadi pilihan.
• Jika fibrinolitik merupakan kontraindikasi langsung lakukan primary
PCI tanpa menghiraukan waktu.
Algoritma Perawatan Gawat Darurat pasien STEMI
Bila di UGD RS Anda tidak memiliki fasilitas
PCI, apa yang akan Anda lakukan untuk
mencegah keterlambatan pada pasien STEMI?
Terapi Fibrinolitik
• Terapi fibrinolitik direkomendasikan diberikan dalam 12 jam sejak
awitan gejala pada pasien tanpa kontraindikasi apabila primary
PCI tidak bisa dilakukan oleh tim yang berpengalaman dalam 120
menit sejak KMP.
• Pada pasien dengan onset < 2 jam dengan infark besar dan risiko
perdarahan rendah, fibrinolitik perlu dipertimbangkan bila waktu
antara KMP dengan door-to-balloon >90 menit.
• Fibrinolitik harus diberikan di ruang gawat darurat.
• Pemberian fibrinolitik, harus diberikan aspirin dan clopidogrel
diindikasikan sebagai tambahan aspirin.
Terapi Fibrinolitik
Regimen Fibrinolitik untuk Infark Miokard Akut
Dosis awal Koterapi antithrombin
Streptokinase 1,5 juta U dalam 100 mL dextrose 5%
atau larutan salin 0,9% dalam waktu
30-60 menit
Heparin I.V selama 24-48
jam
Alteplase (tPA) Bolus 15 mg intravena 0,75 mg/kg
selama 30 menit, lanjut 0,5 mg/kg
selama 60 menit. Dosis total tidak
lebih dari 100 mg
Heparin I.V. Selama 24-48
jam
Kontraindikasi Terapi Fibrinolitik
Pemantuan Selama Fibrinolitik
Selama dilakukan fibrinolysis penderita harus dimonitor secara
ketat. Tanda vital dan EKG di evaluasi setiap 5-10 menit untuk
mendeteksi risiko fibrinolisis yaitu :
• Perdarahan  stop terapi (apabila terdapat perdarahan organ
dalam ditandai hematemesis, hematochezia, dll)
• Alergi berupa urtika, diberi kortikosteroid (dexamethasone 1
ampul )
• Hipotensi  pasang dual line, loading cairan
• Aritmia maligna (VT)  perlu tindakan segera, seperti
kardioversi atau defib.
Dosis ko-terapi antiplatelet
Jenis Dosis
Aspirin
Mulai dosis 150-3000mg per oral, dosis rumatan 75-
100mg/hari
Clopidogrel
Loading dose: 300mg per oral, dosis rumatan
75mg/hari. Pasien usia ≥75 thn: loading dose 75mg,
diikuti dosis rumatan 75 mg/hari
Antikoagulan
Antikoagulan direkomendasikan pada pasien STEMI yang diobati
dengan fibrinolitik sampai revaskularisasi (bila dilakukan) atau selama
dirawat di RS hingga 5 hari. Antikoagulan yang digunakan dapat berupa:
• Enoksaparin secara subkutan (lebih disarankan dibandingkan
heparin tidak terfraksi)
• Heparin tidak terfraksi diberikan secara bolus intravena sesuai berat
badan dan infus selama 3 hari
• Pada pasien-pasien yang diberikan streptokinase, Fondaparinuks
intravena secara bolus dilanjutkan dengan dosis subkutan 24 jam
kemudian
Dosis Antikoagulan AMI
Antikoagulan Dosis
Fondaparinuks 2,5 mg subkutan
Enoksaparin 1mg/Kg, dua kali sehari
Heparin tidak
terfraksi (UFH)
Bolus Ii.v 60 U/g, dosis maksimal 4000 U.
Infus i.v 12U/Kg selama 24-48 jam dengan dosis
maksimal 1000 U/jam target aPTT 1,5-2x kontrol
Apa tanda terapi fibrinolitikmu berhasil?
Tanda Keberhasilan Fibrinolitik
Berkurangnya rasa nyeri dada
Evolusi / perubahan EKG setelah 60 menit terapi
Kembalinya elevasi segmen ST ke garis isoelektrik
Menurunnya elevasi ST >50% pada sadapan yang
paling jelas terlihat
Adanya aritmia reperfusi (muncul setelah 60 menit)
Sudah paham tentang ACS secara
keseluruhan?
Ingat hal berikut saat mendapatkan
kasus ACS  next slide
Tentukan RS sekitar yang memiliki PCI.
Jika tidak ada atau waktu tempuh > 2 jam  fibrinolitik
Kontraindikasi fibrinolitik  Lakukan PCI tanpa
menghiraukan waktu
Waspada komplikasi akut ACS dan lakukan intervensi awal
Tentukan strategi reperfusu yang tepat untuk pasien
Prinsip terapi  Time is Muscle
REFERENSI
1. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). 2018.
Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut, Jakarta: Centra
Communications
2. Lilly LS. (2011). Pathophysiology of heart disease. Edisi 5. Philladelpia:
Lippincolt Williams & Wilkins
3. Longo D, Fauci A, Kasper D, Hauser S, Jameson J, Loscalzo J. Ischemic
Heart Diseases. Harrison’s Cardiovascular Medicine 3th ed. McGraw
Hill; 2017.
4. PERKI. Buku Ajar Kursus Bantuan Hidup Jantung Lanjut ACLS
Indonesia. Kosasih A, editor. Jakarta; 2021.

More Related Content

What's hot

Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
Aris Rahmanda
 
buku-saku-klinis-kardiovaskular
 buku-saku-klinis-kardiovaskular buku-saku-klinis-kardiovaskular
buku-saku-klinis-kardiovaskularLaisa Azkaparobi
 
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
Isman Firdaus
 
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNGMEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
fikri asyura
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Ca colon muhammad sobri maulana
Ca colon muhammad sobri maulanaCa colon muhammad sobri maulana
Ca colon muhammad sobri maulana
Muhammad sobri maulana
 
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatriwawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
Dhian Khikmah
 
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetriKuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
hidayatulnessa
 
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
Briliant Nissa
 
Kolesistitis
KolesistitisKolesistitis
Kolesistitis
fikri asyura
 
Copy of isk pada kehamilan
Copy of isk pada kehamilanCopy of isk pada kehamilan
Copy of isk pada kehamilan
Sofie Krisnadi
 
Menghitung tetesan infus ala nining
Menghitung tetesan infus ala niningMenghitung tetesan infus ala nining
Menghitung tetesan infus ala nining
sri nining
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
ade anggara
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Meironi Waimir
 
Sindroma koroner akut
Sindroma koroner akutSindroma koroner akut
Sindroma koroner akut
Fadel Muhammad Garishah
 
SPIROMETRI -dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.ppt
SPIROMETRI -dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.pptSPIROMETRI -dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.ppt
SPIROMETRI -dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.ppt
MuhammadAldoGiansyah
 
noise induced hearing loss
noise induced hearing lossnoise induced hearing loss
noise induced hearing loss
Letitia Kale
 

What's hot (20)

Ekg dr anjang
Ekg dr anjangEkg dr anjang
Ekg dr anjang
 
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
 
buku-saku-klinis-kardiovaskular
 buku-saku-klinis-kardiovaskular buku-saku-klinis-kardiovaskular
buku-saku-klinis-kardiovaskular
 
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
 
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNGMEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
Ca colon muhammad sobri maulana
Ca colon muhammad sobri maulanaCa colon muhammad sobri maulana
Ca colon muhammad sobri maulana
 
ekg-lengkap-ppt
 ekg-lengkap-ppt ekg-lengkap-ppt
ekg-lengkap-ppt
 
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatriwawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
 
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetriKuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
 
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
 
Kolesistitis
KolesistitisKolesistitis
Kolesistitis
 
Copy of isk pada kehamilan
Copy of isk pada kehamilanCopy of isk pada kehamilan
Copy of isk pada kehamilan
 
Menghitung tetesan infus ala nining
Menghitung tetesan infus ala niningMenghitung tetesan infus ala nining
Menghitung tetesan infus ala nining
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVA
 
Sindroma koroner akut
Sindroma koroner akutSindroma koroner akut
Sindroma koroner akut
 
Critical appraisal
Critical appraisalCritical appraisal
Critical appraisal
 
SPIROMETRI -dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.ppt
SPIROMETRI -dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.pptSPIROMETRI -dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.ppt
SPIROMETRI -dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.ppt
 
noise induced hearing loss
noise induced hearing lossnoise induced hearing loss
noise induced hearing loss
 

Similar to UPDATES ACS.pptx

Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
Fransiska Oktafiani
 
Pjk kmbl
Pjk kmblPjk kmbl
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
ScrubsIndo
 
Kuliah ACS.ppt
Kuliah ACS.pptKuliah ACS.ppt
Kuliah ACS.ppt
ssusercabc98
 
ppt pericarditis aaaaaaaaaaaaaaaa[1).pptx
ppt pericarditis aaaaaaaaaaaaaaaa[1).pptxppt pericarditis aaaaaaaaaaaaaaaa[1).pptx
ppt pericarditis aaaaaaaaaaaaaaaa[1).pptx
yasdikataufik
 
PPT-UEU-Keperawatan-Gawat-Darurat-Pertemuan-5.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Gawat-Darurat-Pertemuan-5.pptPPT-UEU-Keperawatan-Gawat-Darurat-Pertemuan-5.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Gawat-Darurat-Pertemuan-5.ppt
soniaaprilia3
 
PJK.pptx
PJK.pptxPJK.pptx
PJK.pptx
ssuser49ba86
 
ACS Code Blue [Autosaved].pptx
ACS Code Blue [Autosaved].pptxACS Code Blue [Autosaved].pptx
ACS Code Blue [Autosaved].pptx
RahayuDwiRetnaningsi
 
15 Acute Coroner Sindrom
15 Acute Coroner Sindrom15 Acute Coroner Sindrom
15 Acute Coroner Sindrom
Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep
 
MI 11. Asuhan Keperawatan Pasien Tindakan Invasif.pptx
MI 11. Asuhan Keperawatan Pasien Tindakan Invasif.pptxMI 11. Asuhan Keperawatan Pasien Tindakan Invasif.pptx
MI 11. Asuhan Keperawatan Pasien Tindakan Invasif.pptx
ArneliaGumanti1
 
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.pptpatologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
SinggihHananta
 
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.pptpatologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
drArisantyNurSetiaRe
 
ASD.pptx
ASD.pptxASD.pptx
ASD.pptx
CiciPetrisia1
 
Sindrom koroner akut
Sindrom koroner akutSindrom koroner akut
Sindrom koroner akut
ilaa iloo
 
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptxST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
rajatol
 
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...Perdudikes
 
iSlide preskas asti uki utari
iSlide preskas asti uki utariiSlide preskas asti uki utari
iSlide preskas asti uki utariastiuki
 
ACS IDI LOTENG - Simposium.ppt
ACS IDI LOTENG - Simposium.pptACS IDI LOTENG - Simposium.ppt
ACS IDI LOTENG - Simposium.ppt
IGedeHerawanSutabrat2
 

Similar to UPDATES ACS.pptx (20)

Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
 
Pjk kmbl
Pjk kmblPjk kmbl
Pjk kmbl
 
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
 
Kuliah ACS.ppt
Kuliah ACS.pptKuliah ACS.ppt
Kuliah ACS.ppt
 
ppt pericarditis aaaaaaaaaaaaaaaa[1).pptx
ppt pericarditis aaaaaaaaaaaaaaaa[1).pptxppt pericarditis aaaaaaaaaaaaaaaa[1).pptx
ppt pericarditis aaaaaaaaaaaaaaaa[1).pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Gawat-Darurat-Pertemuan-5.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Gawat-Darurat-Pertemuan-5.pptPPT-UEU-Keperawatan-Gawat-Darurat-Pertemuan-5.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Gawat-Darurat-Pertemuan-5.ppt
 
PJK.pptx
PJK.pptxPJK.pptx
PJK.pptx
 
ACS Code Blue [Autosaved].pptx
ACS Code Blue [Autosaved].pptxACS Code Blue [Autosaved].pptx
ACS Code Blue [Autosaved].pptx
 
15 Acute Coroner Sindrom
15 Acute Coroner Sindrom15 Acute Coroner Sindrom
15 Acute Coroner Sindrom
 
DEEEEEEE
DEEEEEEEDEEEEEEE
DEEEEEEE
 
MI 11. Asuhan Keperawatan Pasien Tindakan Invasif.pptx
MI 11. Asuhan Keperawatan Pasien Tindakan Invasif.pptxMI 11. Asuhan Keperawatan Pasien Tindakan Invasif.pptx
MI 11. Asuhan Keperawatan Pasien Tindakan Invasif.pptx
 
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.pptpatologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
 
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.pptpatologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
 
ASD.pptx
ASD.pptxASD.pptx
ASD.pptx
 
Sindrom koroner akut
Sindrom koroner akutSindrom koroner akut
Sindrom koroner akut
 
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptxST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
 
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
 
iSlide preskas asti uki utari
iSlide preskas asti uki utariiSlide preskas asti uki utari
iSlide preskas asti uki utari
 
ACS IDI LOTENG - Simposium.ppt
ACS IDI LOTENG - Simposium.pptACS IDI LOTENG - Simposium.ppt
ACS IDI LOTENG - Simposium.ppt
 
Tamponade jantung
Tamponade jantungTamponade jantung
Tamponade jantung
 

Recently uploaded

80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 

UPDATES ACS.pptx

  • 2. Pasien nyeri dada bikin panik? Simak skenario kasus berikut ini!
  • 3. SKENARIO KASUS Seorang pria usia 50 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 6 jam yang lalu. Nyeri dada seperti tertindih benda berat, menjalar ke lengan kiri atas dan bahu. Nyeri sedikit berkurang dengan istirahat, disertai keringat dingin, mual, namun muntah disangkal. Riwayat nyeri dada sebelumnya disangkal. Riwayat hipertensi dan diabetes melitus disangkal. Pasien memiliki riwayat merokok sejak usia 15 tahun, setengah bungkus per hari. Anamnesis
  • 4. General Survey  Kesadaran : kompos mentis GCS: E4M6V5  TD: 120/80 mmHg  Nadi: 82 x/menit  RR: 24x/menit  Suhu: 36,6 oC  BB: 90 kg, TB: 170 cm SKENARIO KASUS Pemeriksaan Fisik • Pada pemeriksaan fisik dari kepala hingga kaki tidak ditemukan kelainan. Pemeriksaan Penunjang • DL normal • Elektrolit normal • Ureum normal • Kreatinin normal
  • 6. MIND MAP Pria, 50 thn STEMI INFERIOR EKG ST elevasi di lead II,III,avF Faktor risiko: • Usia (>45 tahun) • Merokok • Obesitas (BMI – obese I) Nyeri dada tipikal: • Nyeri dada kiri • Nyeri dada terasa tertindih • Nyeri menjalar ke lengan kiri atas dan bahu • Gejala otonom: diaphoresis, mual
  • 7. Dari anamnesis, bisakah kita membedakan nyeri dada karena kardiak dan non-kardiak? Tatalaksana apa yang pertama kali akan diberikan pada pasien ini? Apakah pasien ini harus diberikan oksigen? Bagaimana menentukan pemberian fibrinolitik dan PCI? Bila di UGD RS Anda tidak terdapat fasilitas PCI, apa saja terapi yang diberikan di UGD RS Anda dan bagaimana kondisi klinis pasien yang tepat untuk dirujuk ke Faskes yang lebih memadai?
  • 9. Definisi ST Elevation Myocardial Infarction (STEMI) adalah salah satu jenis sindrom koroner akut (SKA) yang terjadi akibat stenosis total pembuluh darah koroner yang erat disebabkan oleh penyakit aterosklerosis. ACS atau SKA merupakan sekumpulan keluhan dan tanda klinis dari iskemik miokardium akut, spektrum dari penyakit jantung coroner (aterosklerosis koroner) .
  • 10. KLASIFIKASI ACUTE CORONARY SYNDROME Unstable Angina Pectoris (UAP) STEMI NSTEMI ECG ST elevation ST depression or T inversion Normal Elevated Troponin ? No Yes Consider alternative diagnoses SUDDEN CARDIAC DEATH
  • 13. Anamnesis Onset O Provocative/ Paliative Apa penyebab timbulnya nyeri? P Quality Seberapa berat keluhan nyeri terasa? Bagaimana Rasanya? Seberapa sering? Q Region/ Radiation Lokasi nyeri? Penjalaran nyeri? R Severity Scale Pengukuran skala nyeri S Timing Kapan nyeri mulai dirasakan? Seberapa sering? Mendadak atau bertahap? T
  • 14. Anamnesis Keluhan ACS  Nyeri dada tipikal / Nyeri dada kardiak (retrosternal) Karakteristik • Rasa tertekan/tertindih daerah retrosternal Durasi • Berlangsung intermiten (beberapa menit) atau persisten (>20 menit), pada IMA-EST nyeri tidak hilang dg istirahat/ nitrat subling Radiation • Menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, area interscapular, bahu, atau epigastrium, dpt juga ke lengan kanan atau kedua lengan. Gejala sistemik • Diaphoresis, mual/muntah, sesak napas
  • 15. Anamnesis Keluhan non ACS  Nyeri dada atipikal • Nyeri dada dengan lokasi dan kualitas angina • Dicetuskan oleh aktifitas • Tidak berpengaruh terhadap nitrat Keluhan non ACS  Nyeri dada non-kardiak • Nyeri pleuritik • Nyeri abdomen tengah/bawah • Nyeri dada dapat ditunjuk jari • Nyeri menjalar ke ekstremitas bawah • Nyeri dada diakibatkan gerakan tubuh/palpasi • Durasi nyeri beberapa detik
  • 16. Apakah diagnosis banding pasien dengan keluhan nyeri dada ?
  • 17. DIAGNOSIS BANDING SKA Cardiac Pericarditis  Nyeri pleuritik (memburuk dengan inspirasi  Nyeri bervariasi dengan perubahan posisi (membaik dengan duduk membungkuk ke depan)  Auskultasi: Pleural friction rub  EKG: ST elevasi difus Diseksi Aorta  Nyeri seperti ‘dirobek’ yang dapat berpindah seiring waktu (dada dan punggung)  Tekanan darah asimetris antar lengan kanan dan kiri  Mediastinum melebar pada foto toraks
  • 18. DIAGNOSIS BANDING SKA Pulmonary Emboli Paru  Nyeri pleuritic yang terlokalisir  Pleural friction rub mungkin +/-  Faktor predisposisi: thrombosis vena Pneumotoraks  Nyeri dada pleuritik unilateral, sifat nyeri: tajam  Suara napas menurun dan hiperesonan di paru yang terkena  Foto toraks: peningkatan radiolusen dan pulmonary markings (-) Gastrointestinal Spasme Esophagus  Nyeri retrosternal, memburuk dengan menelan  Riwayat disfagia Kolesistitis Akut  Nyeri perut kanan atas  Disertai muntah  Riwayat intoleransi makanan berlemak
  • 19. Pemeriksaan Fisik Faktor Pencetus Iskemia Komplikasi Iskemia • Aterosklerosis (abdominal aortic aneurysm, carotid arterial bruits, dan penurunan tekanan arteri di ekstremitas) • Faktor risiko aterosklerosis (xantelasma dan xantoma) • Auskultasi : • Arterial bruit, bunyi S3 dan/atau S4 • Murmur sistolik di apeks  regurgitasi katup mitral • Ronkhi basah halus  edema paru AHF, Syok Kardiogenik, Aritmia, Cardiac Arrest Pada pasien DM dan/atau peny. arteri perifer
  • 20. Pemeriksaan Fisik Penyakit Penyerta Menyingkirkan Diagnosis Banding • Disfungsi renal • Demensia • Penyakit arteri perifer • Pericardial friction rub  Pericarditis • Perbedaan TD ekstremitas atas dan bawah  Diseksi aorta • Regurgitasi katup aorta  Diseksi aorta • Riwayat gagal jantung • Riwayat infark miokard
  • 21. Pemeriksaan Penunjang • Tes Darah Rutin • Gula Darah Sewaktu (GDS) • Status Elektrolit • Koagulasi Darah • Tes Fungsi Ginjal • Pemeriksaan Lipid Darah. Pemeriksaan Laboratorium (Non Spesifik)
  • 22. Pemeriksaan Penunjang Parameter Waktu Asal Peningkatan (jam) Peak/Puncak (jam) Waktu kembali ke baseline Myoglobin 1-4 4-12 24-36 jam CK-MB 4-9 24 48-72 jam Troponin I/T 4-9 12-24 7-14 hari Pemeriksaan Biomarka Jantung Paling spesifik pada kondisi infark jantung  troponin I
  • 23. Pemeriksaan Penunjang • Dasar dalam mendiagnosis penyakit jantung iskemik akut dan kronik. • Pemeriksaan EKG menentukan durasi (akut/kronis), luasnya lapisan yang terkena transmural/subendocardial, letak , serta penyakit yang mendasarinya (hipertrofi ventrikel, defek konduksi). • Gambaran EKG pada pasien angina, yaitu: elevasi segmen ST, depresi segmen ST atau inversi T yang didiagnostik sebagai keadaan iskemia miokard, atau LBBB baru/persangkaan baru. • Abnormalitas segmen ST dan gelombang T  penyakit jantung koroner Pemeriksaan EKG
  • 24. Pemeriksaan EKG Pola EKG pada (A) Iskemia Subendokardial dan (B) Iskemia Transmural/Epikardial
  • 25. Pemeriksaan EKG STEMI (ST Segment Elevation of Myocardial Infarction) NSTEMI (Non-ST Segment Elevation of Myocardial Infarction) NSTEMI, hasil dari oklusi thrombus koroner secara parsial sehingga menghasilkan segmen ST depresi dan/atau inversi gelombang T.
  • 26. Pemeriksaan EKG Letak Anatomis Infark Miokard berdasarkan sadapan EKG Sadapan dengan deviasi Segmen ST Lokasi Iskemik/Infark V1-V4 Anterior V5-V6, I , aVL Lateral II, III, aVF Inferior V7-V9 Posterior V3R-V4R Ventrikel Kanan
  • 27. Pemeriksaan Penunjang • Tujuannya untuk membuat diagnosis banding, identifikasi komplikasi dan penyakit penyerta Pemeriksaan Foto Polos Dada • Tujuannya untuk menyingkirkan diagnosis banding Pemeriksaan Ekokardiografi • Memberikan informasi mengenai keberadaan dan tingkat keparahan PJK Angiografi Koroner
  • 28. Kalau diagnosis udah tegak, kira-kira apa yang harus dilakuin pertama kali ya?
  • 29. Tindakan Umum dan Langkah Awal Oksigen Nitrat Antiplatelet Clopidogrel Morfin Morfin sulfat 1-5 mg IV Dosis awal 300 mg Aspirin 160-321 mg dosis awal NTG spray/ SL tab / IV (bertahap pada nyeri dada) Jika saturasi oksigen <90% ONACloM
  • 30. Apakah pada pasien ini perlu diberikan oksigen ?
  • 31. Langkah Awal Suplemen Oksigen • Indikasi  pasien hipoksemia (SaO2 <90% atau PaO2 <60 mmHg, pasien dg nyeri dada menetap/berulang/hemodinamik tidak stabil, pasien dengan tanda bendungan paru (gagal jantung akut). (PERKI, 2021) • Oksigen rutin tidak direkomendasikan pada pasien dengan SaO2 ≥90%.
  • 32.
  • 34. Terapi Reperfusi Tujuan penanganan infark miokard akut adalah mengembalikan perfusi sesegera mungkin. • NSTEMI  reperfusi dapat ditunda sesuai dengan stratifikasi risiko. • STEMI dengan onset <12 jam  reperfusi secara mekanik atau farmakologis harus dilakukan secepatnya. Tentukan ada tidaknya RS sekitar yang memiliki fasilitas PCI! • Tidak Ada  fibrinolitik • Ada, waktu tempuh <2 jam PCI • Ada, waktu tempuh > 2 jam  fibrinolitik. Jika memungkinkan pasien dapat dikirim ke RS yang memiliki PCI, setelah fibrinolitik selesai
  • 36.
  • 37. Terapi Reperfusi • Waktu iskemik totaldihitung mulai dari onset gejala hingga terapi reperfusi dikerjakan dan merupakan waktu paling utama dalam mempengaruhi output. • Jika diagnosis STEMI dibuat oleh petugas LMD sebelum tiba di faskes dan pasien harus menjalani primary PCI, maka pasien dapat langsung dibawa ke cathlab tanpa harus melalui IGD (hemat waktu 20 menit dari KMP(kontak media balon) ke wire crossing). • Di faskes non-PCI: bila reperfusi yang diberikan adalah primary PCI, target waktu KMP sampai wire melewati lesi di arteri penyebab adalah ≤120 menit (atau <110 menit dari diagnosis ditegakkan sampai wire melewati arteri penyebab).
  • 38. Terapi Reperfusi • Di faskes dengan primary PCI, target waktu antara KMP sampai wire melewati lesi arteri adalah < 90 menit (atau <80 menit dari diagnosis ditegakkan sampai wire melewati arteri penyebab). • Jika diperkirakan lebih dari 120 menit  fibrinolitik menjadi pilihan. • Jika fibrinolitik merupakan kontraindikasi langsung lakukan primary PCI tanpa menghiraukan waktu.
  • 39. Algoritma Perawatan Gawat Darurat pasien STEMI
  • 40. Bila di UGD RS Anda tidak memiliki fasilitas PCI, apa yang akan Anda lakukan untuk mencegah keterlambatan pada pasien STEMI?
  • 41. Terapi Fibrinolitik • Terapi fibrinolitik direkomendasikan diberikan dalam 12 jam sejak awitan gejala pada pasien tanpa kontraindikasi apabila primary PCI tidak bisa dilakukan oleh tim yang berpengalaman dalam 120 menit sejak KMP. • Pada pasien dengan onset < 2 jam dengan infark besar dan risiko perdarahan rendah, fibrinolitik perlu dipertimbangkan bila waktu antara KMP dengan door-to-balloon >90 menit. • Fibrinolitik harus diberikan di ruang gawat darurat. • Pemberian fibrinolitik, harus diberikan aspirin dan clopidogrel diindikasikan sebagai tambahan aspirin.
  • 42. Terapi Fibrinolitik Regimen Fibrinolitik untuk Infark Miokard Akut Dosis awal Koterapi antithrombin Streptokinase 1,5 juta U dalam 100 mL dextrose 5% atau larutan salin 0,9% dalam waktu 30-60 menit Heparin I.V selama 24-48 jam Alteplase (tPA) Bolus 15 mg intravena 0,75 mg/kg selama 30 menit, lanjut 0,5 mg/kg selama 60 menit. Dosis total tidak lebih dari 100 mg Heparin I.V. Selama 24-48 jam
  • 44. Pemantuan Selama Fibrinolitik Selama dilakukan fibrinolysis penderita harus dimonitor secara ketat. Tanda vital dan EKG di evaluasi setiap 5-10 menit untuk mendeteksi risiko fibrinolisis yaitu : • Perdarahan  stop terapi (apabila terdapat perdarahan organ dalam ditandai hematemesis, hematochezia, dll) • Alergi berupa urtika, diberi kortikosteroid (dexamethasone 1 ampul ) • Hipotensi  pasang dual line, loading cairan • Aritmia maligna (VT)  perlu tindakan segera, seperti kardioversi atau defib.
  • 45. Dosis ko-terapi antiplatelet Jenis Dosis Aspirin Mulai dosis 150-3000mg per oral, dosis rumatan 75- 100mg/hari Clopidogrel Loading dose: 300mg per oral, dosis rumatan 75mg/hari. Pasien usia ≥75 thn: loading dose 75mg, diikuti dosis rumatan 75 mg/hari
  • 46. Antikoagulan Antikoagulan direkomendasikan pada pasien STEMI yang diobati dengan fibrinolitik sampai revaskularisasi (bila dilakukan) atau selama dirawat di RS hingga 5 hari. Antikoagulan yang digunakan dapat berupa: • Enoksaparin secara subkutan (lebih disarankan dibandingkan heparin tidak terfraksi) • Heparin tidak terfraksi diberikan secara bolus intravena sesuai berat badan dan infus selama 3 hari • Pada pasien-pasien yang diberikan streptokinase, Fondaparinuks intravena secara bolus dilanjutkan dengan dosis subkutan 24 jam kemudian
  • 47. Dosis Antikoagulan AMI Antikoagulan Dosis Fondaparinuks 2,5 mg subkutan Enoksaparin 1mg/Kg, dua kali sehari Heparin tidak terfraksi (UFH) Bolus Ii.v 60 U/g, dosis maksimal 4000 U. Infus i.v 12U/Kg selama 24-48 jam dengan dosis maksimal 1000 U/jam target aPTT 1,5-2x kontrol
  • 48. Apa tanda terapi fibrinolitikmu berhasil?
  • 49. Tanda Keberhasilan Fibrinolitik Berkurangnya rasa nyeri dada Evolusi / perubahan EKG setelah 60 menit terapi Kembalinya elevasi segmen ST ke garis isoelektrik Menurunnya elevasi ST >50% pada sadapan yang paling jelas terlihat Adanya aritmia reperfusi (muncul setelah 60 menit)
  • 50. Sudah paham tentang ACS secara keseluruhan? Ingat hal berikut saat mendapatkan kasus ACS  next slide
  • 51. Tentukan RS sekitar yang memiliki PCI. Jika tidak ada atau waktu tempuh > 2 jam  fibrinolitik Kontraindikasi fibrinolitik  Lakukan PCI tanpa menghiraukan waktu Waspada komplikasi akut ACS dan lakukan intervensi awal Tentukan strategi reperfusu yang tepat untuk pasien Prinsip terapi  Time is Muscle
  • 52. REFERENSI 1. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). 2018. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut, Jakarta: Centra Communications 2. Lilly LS. (2011). Pathophysiology of heart disease. Edisi 5. Philladelpia: Lippincolt Williams & Wilkins 3. Longo D, Fauci A, Kasper D, Hauser S, Jameson J, Loscalzo J. Ischemic Heart Diseases. Harrison’s Cardiovascular Medicine 3th ed. McGraw Hill; 2017. 4. PERKI. Buku Ajar Kursus Bantuan Hidup Jantung Lanjut ACLS Indonesia. Kosasih A, editor. Jakarta; 2021.