INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
Sistem integumen
1. TUGAS ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM INTEGUMEN
Oleh :
Nama NIM (Nomor Mahasiswa)
1. Achmad Ya Habibi (1804034006)
2. Annisaa Febriyanti Effendi (1804034040)
3. Mia Puspita Sari (1804034016)
4. Humayrah Ismail (1804034030)
5. Evi Arianti (1804034090)
6. Nia Nurrevi (1804034066)
Pembimbing:
Radietya Alvarabie, S.Ked., dr
Program D4 Analis Kesehatan
Fakultas Farmasi dan Sains
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
2019
2. BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian Sistem Integumen
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut
sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luar. Sistem ini
terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous),
dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang berarti
“penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup
organ atau jaringan dalam manusia dari kontak luar.
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri (self-
repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh
dengan dalam tubuh).
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat
tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya
kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan
seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-
kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-
perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari
stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-
organ internal dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh
vital.
3. BAB II
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
1. Anatomi dan Fisiologi Kulit
Struktur Lapisan Kulit :
Epidermis.
Terbentuk dari epitel-epitel skuamous yang terstratifikasi. Terdapat sedikit
suplay darah dan reseptor saraf (hanya pada lapisan yang paling dekat dermis).
Membentuk lapisan paling luar dengan ketebalan ± 0,1 – 5 mm. Lapisan
eksternalnya tersusun dari keratinosit (zat tanduk). Lapisan eksternal ini akan
diganti setiap 3-4 minggu sekali. Epidermis terbagi menjadi 5 lapisan (korneum,
lusidum, granulosum, spinosum, dan germinativum).
4. Stratum Korneum (Lapisan tanduk) : Merupakan lapisan epidermis
terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati &
tidak berinti & protoplasma telah berubah menjadi keratin (zat tanduk).
Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan
permukaan luar, terutama pada tangan dan kaki.
Stratum Lusidum : Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti.
Lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki.
Stratum Granulosum : 2/3 lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana
sitoplasma berbutir kasar. Mukosa tidak punya lapisan inti.
Stratum Spinosum (lapisan malphigi) : Terdapat beberapa lapis sel
berbentuk polyangona dan besar karena terdapat proses mitosis
(pembelahan sel). Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin yang
memberi warna pada kulit.
Stratum Germinativum (Basale) : Lapisan sel berbentuk kubus/kolumnar
dan vertikal yang merupakan perbatasan dengan dermis, tersusun seperti
pagar, mengadakan mitosis. Pada sitoplasmanya mengandung melanin.
Persambungan antara epidermis dan dermis menghasilkan kerutan pada
permukaan kulit. Pada ujung-ujung jari tangan, kerutan ini dinamakan sidik jari
(fingerprints).
Dermis.
Merupakan lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal. Lapisan ini
elastis dan tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf, kelenjar
sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut dan pembuluh darah yang
juga merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.
5. Tersusun atas 2 lapisan:
Stratum Papillare : banyak mengandung kapiler dan makrofag, limfosit, sel
mast dan leukosit.
Stratum Retikulare : merupakan bagian dalam dermis, lebih tebal dibanding
stratum papilare, terdapat sel lemak dalam kelompok besar/kecil.
Subkuta atau Hipodermis.
Lapisan ini terutama berupa jaringan adiposa yang memberikan bantalan
antara lapisan kulit dengan struktur internal seperti otot & tulang. Terdapat
pembuluh darah, saraf & limfe dengan jaringan penyambung yang terisi sel
lemak. Jaringan lemak bekerja sebagai penyekat panas & menyediakan
penyangga bagi lapisan kulit diatasnya.
Fungsi kulit:
Proteksi (melindungi) : Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan
fisik atau mekanis, misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi
yang dapat menimbulkan iritasi (lisol, karbol dan asam kuat). Gangguan panas
misalnya radiasi, sinar ultraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri
dan jamur. Karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut-
serabut jaringan penunjang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan
fisis. Melanosit turut berperan dalam melindungi kulit terhadap sinar matahari
dengan mengadakan tanning (pengobatan dengan asam asetil).
Absorbsi (menyerap) : Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan
benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitu
juga yang larut dalam lemak. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air
memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.
Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi tebal tipisnya kulit, hidrasi,
kelembapan dan metabolisme. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah di
antara sel, menembus sel-sel epidermis, atau melalui saluran kelenjar dan yang
lebih banyak melalui sel-sel epidermis.
6. Regulasi (Pengatur Panas) : Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi
perubahan suhu lingkungan. Hal ini karena adanya penyesuaian antara panas
yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas, medula oblongata. Suhu normal
dalam tubuh yaitu suhu viseral 36-37,5 derajat untuk suhu kulit lebih rendah.
Pengendalian persarafan dan vasomotorik dari arterial kutan ada dua cara yaitu
vasodilatasi (kapiler melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas
dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada
permukaan tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh darah mengerut, kulit
menjadi pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh
tidak dikeluarkan).
Ekskresi (Pengeluaran) : Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang
tidak berguna lagi atau zat sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea,
asam urat, dan amonia. Sebum yang diproduksi oleh kulit berguna untuk
melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan berminyak yang melindungi
kulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering.
Produksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasaman pada kulit.
Persepsi / Reseptor (Peraba) : Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di
dermis dan subkutis. Respons terhadap rangsangan panas diperankan oleh
dermis dan subkutis, terhadap dingin diperankan oleh dermis, perabaan
diperankan oleh papila dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan
diperankan oleh epidermis.
Pembentukan Pigmen : Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak pada
lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Melanosit membentuk warna
kulit. Enzim melanosum dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan tirosinase,
ion Cu, dan O2 terhadap sinar matahari memengaruhi melanosum. Pigmen
disebar ke epidermis melalui tangan-tangan dendrit sedangkan lapisan di
bawahnya dibawa oleh melanofag. Warna kulit tidak selamanya dipengaruhi
oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal-tipisnya kulit, reduksi Hb dan
karoten.
7. Keratinisasi : Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan.
Sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi sel
spinosum. Makin ke atas sel ini semakin gepeng dan bergranula menjadi sel
granulosum. Semakin lama intinya menghilang dan keratonosit ini menjadi sel
tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung terus menerus seumur hidup.
Keratinosit melalui proses sintasis dan degenerasi menjadi lapisan tanduk yang
berlangsung kira-kira 14-21 hari dan memberikan perlindungan kulit terhadap
infeksi secara mekanis-fisiologik.
Kelenjar-kelenjar pada kulit
Kelenjar keringat (Glandula Sudorifera) : Ditemukan pada kulit sebagian
besar permukaan tubuh, Terutama terdapat pada telapak tangan dan kaki.
Kecuali glans penis, bagian tepi bibir, telinga luar dan dasar kuku. Terbagi
menjadi 2 kategori, yaitu kelenjar ekrin & apokrin.
1. Kelenjar Ekrin : Terdapat di semua daerah kulit. Saluranya bermuara
langsung ke permukaan kulit. Melepaskan keringat sebagai reaksi
peningkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh. Kecepatan sekresi
keringat dikendalkan oleh saraf simpatik. Pengeluaran keringat pada
8. tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri,
dan lain-lain.
2. Kelenjar Apokrin. : Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan
bermuara pada folikel rambut. Kelenjar ini aktif pada masa pubertas,
pada wanita akan membesar dan berkurang pada siklus haid. Kelenjar
Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan
oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila. Pada telinga bagian luar
terdapat kelenjar apokrin khusus yang disebut Kelenjar seruminosa yang
menghasilkan serumen(wax).
Kelenjar minyak (Glandula Sebasea) : Kelenjar minyak mensekresi substansi
yang berminyak yang disebut sebum (tersusun atas trigliserida, asam lemak
bebas & kolesterol). Terdapat pada hampir setiap folikel rambut, kecuali pada
papila mamae, labia minora, dan sudut mulut. Berfungsi mengontrol sekresi
minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang rambut yang akan
melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.
Kelenjar Seruminosa : Merupakan kelenjar apokrin yang khusus, yang hanya
terdapat pada meatus auditorius contoh ternal tempat kelenjar tersebut
memproduksi serumen (waxy).
2. Anatomi dan Fisiologi Rambut
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut
muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang
berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga
ditemukan pada tumbuhan. Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak
tangan, telapak kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis,
labia minora dan bibir.
Pertumbuhan rambut dimulai pada bulan ke 3 masa janin. Mula-mula
epidermis mengalami invasike dermis. Pertumbuhan rambut pertama kali terjadi
pada daerah : alis, dagu, bibir atas selanjutnya diikuti bagian lain yang akan di
9. tutup kulit tipis. Invasi epidermis ini akan menjadi folikel rambut yang nantinya
akan tumbuh menjadi rambut.Pada bulan ke-5 sampai ke-6 janin mempunyai
rambut yang sangat halus yang disebut Lanugo. Sebelum lahir Lanugo rontok,
kecuali pada daerah :alis, kelopak mata dan kulitkepala. Beberapa bulan setelah
lahir, rambut-rambut ini rontok, diganti yang lebih kasar yang disebut vellus.
Pada masa puber : tumbuh rambut di sekitar saxila dan pubes. Pada pria juga
tumbuh kumis, jenggot, dan lain-lain. Rambut kasar terdapat pada : kepala, alis
dan tumbuh pada masa puber, disebut sebagai “Terminal Hairs”.
Struktur Rambut
Rambut merupakan tambahan pada kulit kepala yang memberikan
kehangatan, perlindungan dan keindahan. Rambut juga terdapat diseluruh tubuh,
kecuali telapak tangan, telapak kaki dan bibir. Semua jenis rambut tumbuh dari
akar rambut yang ada di dalam lapisan dermis dari kulit. Oleh karena itu kulit
kepala atau kulit bagian badan lainnya memiliki rambut.
Rambut yang tumbuh keluar dari akar rambut itu ada 2 bagian menurut
letaknya, yaitu bagian yang ada di dalam kulit dan bagian yang ada di luar kulit.
Rambut terbentuk dari sel-sel yang terletak ditepi kandung akar. Cupak rambut
atau kandung akar ialah, bagian yang terbenam dan menyerupai pipa serta
mengelilingi akar rambut. Jadi bila rambut itu dicabut dia akan tumbuh kembali,
karena papil dan kadung akar akan tetap tertinggal di sana. Anatomi rambut
penting diketahui terutama bagi ahli kecantikan, supaya tidak salah dalam
memilih kosmetika rambut. Untuk lebih jelasnya, Basuki (1981:15) menjelaskan
tentang rambut itu sebagai berikut:
Helaian seperti benang tipis yang tumbuh dari bawah permukaan kulit.
Dibentuk oleh lapisan sel yang tertutup lapisan yang tersusun. Bentuknya
seperti sisik ikan pada lapisan luarnya.
Terdiri dari zat horney atau disebut juga dengan keratin. Agar lebih jelas
perhatikanlah gambar anatomi rambut.
10. Apabila kita lihat suatu penampang irisan kulit, maka akan terlihat susunan
struktur rambut sebagaimana yang ada pada gambar berikut :
Keterangan Gambar:
Folicle, ialah saluran untuk tumbuhnya rambut yang menentukan besar, kecil,
lurus dan keritingnya rambut.
Dermis, ialah seluruh ruangan yang berada di bawah epidermis.
Bulp, yaitu bongkol rambut yang memuat pigmen, pembuluh darah, papila dan
folicle.
Epidermis, ialah lapisan kulit yang berada paling luar.
Arector muscle, ialah garis yang menghubungkan folicle dan kulit.
Papila, menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru yang lebih kuat.
Pada papila setiap rambut mempunyai pembuluh darah yang berbeda, yang
bertugas untuk membawa makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel
rambut dalam papil.
Pigmen (warna rambut).
Kelenjar minyak yang sangat dibutuhkan oleh rambut.
Pembuluh darah.
11. Akar rambut.
Kelenjar keringat.
Batang rambut.
Penampang akar rambut.
Susunan Rambut
Berdasarkan hal itu bagian-bagian rambut dikenal dengan rambut yang
berada di dalam kulit dan berada diluar kulit. Bagian-bagian rambut ini dapat
dibagi atas:
1. Akar Rambut (Hair Folicle)
Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam di dalam kulit. Seperti
yang terlihat pada gambar di atas maka akar rambut terbagi:
Bulp yaitu bagian pangkal rambut yang membesar, seperti bentuk bola,
gunanya untuk melindungi papil rambut.
Papil rambut adalah bagian yang terlindungi di dalam bulp atau terletak
dibagian terbawah dari folicle rambut. Papil rambut tidak ubahnya seperti
piring kecil yang tengahnya melengkung dan menonjol ke arah rambut,
lengkungan inilah yang menyebabkan ia disebut papil, berasal dari sel-sel kulit
jangat (corium) serta kulit ari (epidermis). Diantara sel-sel papil juga terdapat
melanosit. Melanosit menghasilkan pigmen (zat warna), yang akan disebarkan
terutama ke dalam contek, kemudian ke dalam medulla rambut. Di samping itu
juga terdapat di dalam papil rambut yaitu pembuluh darah dan getah bening,
yang berfungsi memberi makanan kepada rambut (memelihara kehidupan
rambut), serta terdapat juga saraf yang mensarafi folicle rambut. Itu sebabnya
rambut tidak mempunyai saraf perasa. Oleh karenanya kita tidak merasa sakit
bila rambut digunting atau dipangkas.
Folicle rambut ialah kandungan atau kantong rambut tempat tumbuhnya
rambut. Kantong rambut terdiri dari 2 lapis. Lapisan dalamnya berasal dari sel-
sel epidermis, sedangkan lapisan luarnya berasal dari sel-sel dermis. Rambut
12. yang panjang dan tebal mempunyai folicle berbentuk besar, folicle rambut ini
bentuknya menyerupai silinder pipa. Kalau folicle bentuknya lurus, rambut
juga lurus dan bila melengkung rambut jadi berombak. Tetapi kalau
lengkungannya itu lebih lengkung lagi, maka rambutnya keriting. Di dalam
folicle ini bermuara kelenjar lemak (palit).
Otot penegak rambut ialah yang menyebabkan rambut halus bulu roma berdiri
bila ada sesuatu rangsangan dari luar dan dari dalam tubuh kita. Misalnya
merasa seram, kedinginan, kesakitan, kelaparan dan sebagainya.
Matrix, disebut juga dengan umbi/tombol atau lembaga rambut. Seperti
dijelaskan di depan, bahwa di dalam folicle terdapat rambut. Bagian yang
berdekatan dengan papil lebih subur daripada bagian yang lebih jauh di
atasnya. Bagian yang subur itulah yang disebut matrix atau umbi/tombol atau
lembaga rambut. Mengapa pada bagian itu lebih subur ?. Ini disebabkan
karena kelompok sel yang terdapat dibagian itu selalu membelah diri,
membentuk bagian rambut baru. Diantara sel-sel umbi juga terdapat sel-sel
melanosit. Bagian paling dalam atau tengah umbi rambut, sel-selnya berwarna
keputih-putihan dan masih lembek (masih muda). Sel-sel ini masih
mengandung parakeratin (sel rambut yang warnanya sudah lebih mantap,
sudah keras, mengandung keratin). Parakeratin adalah zat pendahulu keratin.
Sel-sel rambut yang masih muda ini terdorong ke atas oleh sel-sel yang terjadi
kemudian. Makin ke atas makin mengalami proses keratinisasi penandukan.
2. Lapisan Batang Rambut
Batang rambut ialah bagian rambut yang kelihatan di atas permukaan kulit.
Seperti yang dijelaskan oleh Yenes (1984:2) bahwa batang rambut ini terbagi
pula atas 3 bagian, yakni:
Cuticula (selaput kulit ari) yang berbentuk seperti sisik-sisik ikan dan sangat
berfungsi untuk melindungi lapisan rambut (berada paling luar yang
merupakan pelindung). Di samping itu ia juga berfungsi untuk menentukan
13. besar kesilnya daya serap zat cair pada rambut seperti air, shampo,
conditioner, obat keriting, zat/cat pewarna rambut, bleaching. Pada rambut
yang kasar lapisan cuticula nya juga kasar. Sedang pada rambut yang halus
lapisan cuticula nya juga halus.
Cortex atau kulit ari rambut, ialah bagian rambut yang terbesar dan merupakan
lapisan di bawah cuticula. Cortex berfungsi sebagai lapisan yang menentukan
warna karena pigmen (zat warna rambut dikandung oleh lapisan ini). Misalnya
penyerapan zat cair, obat keriting, cat rambut, dan lain-lain. Jadi cortex ini
berhubungan dengan sifat elastisitas rambut.
Medulla atau sum-sum rambut. Medulla ini terdapat dibagian paling tengah.
Rambut yang halus sekali ada yang tidak terdapat medulla nya. Agar jelasnya
perhatikanlah Gambar di bawah ini, yang menunjukkan penampang dari
batang rambut.
3. Batang Rambut
Berkaitan dengan struktur maka bentuk-bentuk rambut dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
Lurus, tidak bergelombang dan tidak keriting. Biasanya rambut yang lurus
dapat memberikan beberapa kemudahan kepada si pemakai misalnya dalam
hal tatanan rambut, baik yang dipotong maupun yang disanggul. Mengapa
demikian? Karena rambut lurus ini mempunyai folicle yang lurus dan
penampangnya bulat.
Berombak yaitu memperlihatkan gelembung yang besar pada rambut. Hal ini
disebabkan karena folicle nya melengkung dan penampangnya lonjong/oval.
Rambut ini juga termasuk mudah dalam hal penataan, baik yang disanggul
atau disasak maupun yang dipotong pendek.
14. Keriting, biasanya rambut yang keriting berbentuk gelombang kecilkecil atau
sedang. Ini adalah karena folicle nya amat melengkung sedangkan
penampangnya gepeng.
4. Klasifikasi Rambut
Bila kita perhatikan, rambut pada kepala dan tubuh, akan nyata sekali
terlihat bahwa ada 4 jenis rambut, yaitu:
Rambut yang panjang dan agak kasar yakni rambut kepala.
Rambut yang agak kasar tetapi pendek yang berupa alis.
Rambut yang agak kasar tetapi tidak sepanjang rambut dikepala, contohnya
rambut ketiak.
Rambut yang halus yang terdapat pada pipi, dahi, lengan, perut, punggung dan
betis.
Hal ini bersamaan pula dengan yang dijelaskan oleh Hermawan (1982:66),
bahwa rambut dapat dibagi atas 3 (tiga) tipe sebagai berikut:
Panjang sebagaimana terdapat pada kepala.
Pendek dan gemuk misalnya alis dan bulu mata.
Pendek halus dan tak berwarna terdapat diseluruh badan yang disebut juga
dengan lanugo.
Fungsi Rambut
Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya :
Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat
agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae).
Menyarig udara pada hidung.
Serta berfungsi sebagai pengatur suhu.
Pendorong penguapan keringat.
15. Indera peraba yang sensitive.
Fase Pertumbuhan Rambut :
Saat pertumbuhan rambut terdapat 3 fase yang akan terjadi, diantaranya :
a. Fase pertumbuhan (Anagen)
Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel lebih
tua ke atas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut
kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.
b. Fase Peralihan (Katagen)
Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut.
Bagian tengah akar rambut menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan
mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (club)
berlangsung 2-3 minggu.
c. Fase Istirahat (Telogen)
Berlangsung kurang lebih 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 – 100
lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Faktor pendukung terjadinya
kerontokan rambut jika terjadi trauma, stress dan sebagainya.
3. Anatomi dan Fisiologi Kuku
Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian
terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku
berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung
jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara
kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein
yang kaya akan sulfur.
16. Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki
suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang
dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya
sangat sedikit. Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 –
1,5 mm, empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan
kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh.
Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau
kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat
lamban dan rapuh. Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.
Bagian kuku terdiri dari :
Matriks kuku merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi
bagian pinggir dan atas.
Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.
Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.
Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi
dinding kuku.
Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar
kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
17. Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinya
menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free
edge) menebal.
18. BAB III
ANATOMI KLINIS SISTEM INTEGUMEN
Patologi sistem integumen pada kulit
1. Peradangan pada kulit
Dermatitis – Peradangan Pada Kulit
Penyakit dermatitis Dermatitis adalah suatu kondisi umum yang biasanya
tidak mengancam jiwa atau menular. Tapi kondisi ini dapat membuat seseorang
merasa tidak nyaman dan percaya diri. Langkah perawatan diri dan obat-obatan
dapat membantu mengobati penyakit dermatitis.
Macam-Macam Penyakit Infeksi Pada Kulit
1. Eksim(ekzema)Ditandai dengan kulit kemerah-merahan, bersisik, pecah-pecah, terasa
gatalterutama pada malam hari, timbul gelembung kecil yang berisi air atau nanah,
bengkak, melepuh, berwarna merah, sangat gatal dan terasa panas.Penyebabnya
karena alergi terhadap rangsangan zatkimia tertentu, maupun kepekaan
terhadapmakanan tertentu seperti udang, ikan laut, alkohol, vetsin, dan lain.lain.
Pencegahan : Menghindari hal-hal atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan alergi.
2. Kudis (Skabies) Gejala : timbul gatal hebat di malam hari, terutama di sela-sela jari
tangan, di bawah ketiak, pinggang, alat kelamin, sekeliling siku, aerole (sekeliling
puting payudara), dan permukaan depan pergelangan. Kudis mudah menular ke orang
lain baik secara langsung maupun tidak langsung(handuk, pakaian, dan lain-lain).
Pencegahan : kudis lebih sering terjadi di daerah yang higienisnya buruk,
jadimemelihara kebersihan tubuh adalah wajib bila ingin terhindar dari penyakit kulit
ini.
3. Kurap Penyebab : jamur Gejala : kulit menjadi tebal dan timbul lingkaran-lingkaran,
bersisik, lembab, berair,dan terasa gatal. kemudian timbul bercak
19. keputihan.Pencegahan : jaga kebersihan kulit terutama di area tengkuk, leher, dan
kulit kepala.
4. Bisul (Furunkel) Bisul disebabkan karena adanya infeksi bakteri Stafilokokus aureus
pada kulitmelalui folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat yang
kemudianmenimbulkan infeksi lokal. Faktor yang meningkatkan risiko terkena bisul
antara lainkebersihan yang buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes,
kosmetika yangmenyumbat pori dan pemakaian bahan kimia.
5. Campak (Rubella)Gejala dari penyakit ini adalah demam, bersin, pilek, sakit kepala,
badanterasa lesu, tidak nafsu makan, dan radang mata. Setelah beberapa hari dari
gejalatersebut timbul ruam merah yang gatal, bertambah besar, tersebar ke beberapa
bagiantubuh.
6. Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang di sebabkan oleh mycobacteriumlepra yang
interseluler obligat, yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya dapatmenyerang
kulit, mukosa mulut, saluran nafas bagian atas, sistem endotelial, mata,otot, tulang,
dan testis
7. Cacar air (Frambusia)Penyebab penyakit kulit ini disebabkan oleh sejenis virus
bakteriTrypanosoma. Penyakit ini sangat menular terutama melalui udara, pakaian,
tempattidur dan keropeng penderita. Keterangan : Dari jauh kulit yang terkena
Frambusiamirip dengan buah frambus yang berbintil-bintil ranum. Gejala :
Bintil,Frambus,Cacar Air.
8. Panu atau panau adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur,penyakit
panu ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasagatal pada saat
berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merahtergantung
warna kulit si penderita.Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan.
Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.Cara
pencegahan penyakit kulit Panau dapat dilakukan dengan menjaga kebersihankulit,
dan dapat diobati dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat jugadiobati
dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih
dan dioles pada kulit yang terserang Panau.
20. 9. Infeksi Jamur Kulit dapat tumbuh di permukaan kulit kita, dan menyebabkan
kerusakantekstur kulit sehingga terlihat buruk.Belum lagi, rasa gatal yang sering
menyerang menyertai infeksi jamur tersebut. Jikatidak segera di atasi, jamur kulit
dengan cepat menyebar ke jaringan kulit yang lebihluas.
2. Alergi pada Kulit
Jenis-jenis Alergi kulit :
1. Alergi kulit jenis Dermatitis Atopik (Eksim)
Dermatitis atopik sering terjadi pada anak-anak, walaupun pada dewasa muda juga
biasa terjadi dan bisa terus ke dalam kehidupan dewasa. Ruam dermatitis atopik
terjadi di mana seseorang terkena goresan. Pada bayi, ruam terjadi di pipi dada, dan
kulit kepala. Anak yang lebih besar dan dewasa biasanya memiliki ruam di kulit
lipatan siku dan di belakang lutut, meskipun mungkin juga terjadi pada wajah, leher,
tangan, kaki dan punggung. Ruam ini merah, sering serpih atau merembes, dan lepuh
kecil atau benjolan. Sering terjadi excoriations atau daerah alergi kulit yang rusak dari
agresifitas garukan.
2. Alergi kulit jenis Urtikaria (Hives) dan Angioedema (Pembengkakan)
Urtikaria adalah sebuah ruam gatal yang dapat terjadi pada semua usia. Ruam ini
muncul sebagai akibat pengangkatan benjolan merah dari berbagai bentuk dan ukuran,
dan biasanya berlangsung selama beberapa menit hingga berjam-jam. Pembengkakan
kadang-kadang sejalan dengan urtikaria yang biasa disebut angioedema (biasanya
pembengkakan pada bibir, mata, dan tangan dan kaki). Angioedema biasanya tidak
gatal atau merah, ia cenderung untuk membakar, menyengat atau menyebabkan
sensasi kesemutan. Parah pembengkakan ini kemampuan untuk bernapas bisa
berbahaya dan bahkan mengancam jiwa.
3. Alergi kulit jenis Kontak Dermatitis
Kontak dermatitis ini disebabkan dari kontak kulit yang dapat menjadi alergi kulit
dengan zat yang menyebabkan reaksi seperti ruam. Orang bereaksi terhadap berbagai
bahan kimia, termasuk kosmetik, pewarna rambut, logam, obat topical, dan
21. sebagainya. Contoh dari dermatitis kontak adalah ruam dari poison ivy, yang sangat
gatal dan muncul sebagai lepuh cairan dan kerak setelah kontak dengan tanaman.
Ruam dermatitis kontak ini dapat terlihat seperti dermatitis atopik, tapi bintik merah
itu biasanya terletak hanya di daerah kontak dengan bahan kimia. Lokasi umum
meliputi wajah, terutama kelopak mata, leher, tangan dan kaki. Dermatitis Kontak
untuk logam, seperti di perhiasan resleting pada pakaian, biasanya terjadi pada
pergelangan tangan leher, tangan, telinga dan di pinggang.