SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN GEDUNG
Nousseva Renna (5415164015)
1. Definisi Pemeliharaan dan Perawatan Gedung
Dalam jurnal Kajian Pengelolaan Pemeliharaan dan Perawatan Gedung Perguruan
Tinggi : Studi Kasus Universitas Negeri Jakarta oleh Irika Widiasanti dan R.Eka Murti
Nugraha.
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung :
(1)Pemeliharaan bangunan gedung adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung
beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi
(2)Perawatan bangunan gedung adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian
bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar
bangunan gedung tetap laik fungsi.
2. Pembahasan Artikel
Judul Artikel : ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG
Penulis : Yatna Supriyatna
a. Outline :
1. Pengertian pemeliharaan
2. Latar belakang pemeliharaan gedung
3. Faktor-faktor degradasi fungsi bangunan
4. Tujuan pemeliharaan
5. Macam-macam pemeliharaan
6. Pekerjaan untuk menghambat kerusakan
7. Kebijakan pemeliharaan bangunan
8. Biaya Pemeliharaan
b. Analisis Tulisan
1. Pengertian Pemeliharaan
Menurut Departemen Pekerjaan Umum Cipta Karya, kegiatan pemeliharaan
adalah kegiatan melakukan pengoperasian, pembersihan, perapihan, dan
pengecekan berkala.
2. Latar belakang pemeliharaan gedung
Bangunan sebagai prasarana bagi pemiliknya dalam melaksanakan kegiatan
sehati-hari diharapkan bersifat fleksibel mengikuti arus perubahan dalam kegiatan
pemiliknya, hal ini yang mendasari perlu pemeliharaan bangunan.
Untuk mempertahankan fungsi dan kegunaan bangunan secara utuh, maka
perlu melakukan pemeliharaan bangunan secara baik dan teratur. Tanpa
pemeliharaan bangunan, fungsi suatu bangunan akan mengalami degradasi.
3. Faktor Degradasi Fungsi Bangunan
Faktor-faktor penyebab degradasi fungsi bangunan dikelompokkan sebagai berikut:
a. Kondisi lingkungan : tingkat degradasi bergantung pada kondisi lingkungan
daerah bangunan berada dan orientasi bangunan tersebut.
b. Aktifitas pengguna : tingkat degradasi bergantung pada faktor manusia maupun
mekanikal-elektrikal (M/E) baik untuk penggunaan resmi atau tidak resmi.
c. Perubahan standar : tingkat degredasi bergantung pada perubahan-perubahan
konstruksi rencana berdasarkan kebutuhan dan selera pemilik/pengguna.
4. Tujuan Pemeliharaan
Secara umum, tujuan utama proses pemeliharaan adalah :
a. Memperpanjang usia bangunan
b. Menjamin ketersediaan perlengkapan yang ada
c. Menjamin keselamatan manusia yang menggunakan bangunan tersebut
d. Operasionan dari setiap peralatan atau perlengkapan dalam menghadapi situasi
darurat seperti kebakaran.
5. Macam-macam pemeliharaan :
Dalam buku Modern Maintenance Managemant–Para ahli membagi
kegiatan pemeliharaan dalam 5 kategori , yaitu:
1. Pemeliharaan Reguler : dilaksanakan secara kontinu dari waktu yang telah
direncanakan tergantung pada kualitas bahan dari komponen yang digunakan
pemeliharaan ini biasanya dilakukan secara harian
2. Pemeliharaan Periodik : pemeliharaan terencana untuk komponen yang masih
digunakan, untuk komponen yang mempunyai teknik pemeliharaan dan keahlian
khusus, seperti pembersihan dan pergantian saluran AC.
3. Pemeliharaan Jangka Panjang : dilakukan untuk memperpanjang usia ekonomis
suatu komponen dengan penggantian elemen dari komponen tersebut. Contoh :
Penggantian kabel lift yang dilaksanakan 10—15 tahun.
4. Pemeliharaan Struktur Bangunan : dilakukan untuk mempertahankan suatu
bangunan dari struktur bangunan. Contoh : memperbaiki korosi pada permukaan
beton bertulang.
5. Pemeliharaan Darurat : dilakukan apabila terjadi kerusakan pada komponen
yang tidak diperkirakan sebelumnya. Contoh : Kerusakan sistem elektrikal
akibat sambaran petir.
6. Pekerjaan untuk menghambat kerusakan
a. Tambalan, termasuk penggantian rutin di suatu area.
b. Penggantian seluruh elemen dari komponen—komponen karena:
 Fungsi tidak memuaskan
 Menyebabkan pemeliharaan yang tinggi atau biaya pemeliharaan yang
sangat besar
 Tidak memenuhi nilai estetika
c. Pemeliharaan dengan suatu lapisan dengan tujuan untuk memperpanjang usia
dari material yang dijaga tersebut maupun untuk memelihara keindahan.
d. Pembersihan. Pembersihan ini memiliki implikasi pemeliharaan yang penting
dalam memperlambat kerusakan dan memelihara keindahan.
7. Kebijakan pemeliharaan bangunan
Kebijakan pemeliharaan adalah peraturan dasar untuk mengalokasikan sumber
daya yang meliputi man, moneyandmaterialsdiantaraalternatif tipe pemeliharaanyang
ada. Unsur penting dari kebijakan pemeliharaan dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu:
a. Tujuan
Kebijakan pemeliharaan bertujuan memperoleh perencanaan, penyediaan,
pemeliharaan dan pengoprasian dengan biaya total yang paling rendah.
b. Keuntungan
Dengan adanya kebijakan pemeliharaan, diharapkan keuntungan finansial dapat
dihubungkandenganpemeliharaandanpelayananbangunanyangterefleksikanpada
sedikitnya kerusakan yang terjadi.
c. Kebijakan
Proses pemeliharaan termasuk melakukan operasional dan biaya yang dikeluarkan
departemenperawatanharusdimulai denganpengidentifikasiantugaspemeliharaan,
standaryangdi dapatdanlimitbiaya.Hal tersebutakanmembawakebijakanseimbang
antara pemeliharaan pencegahan dan perbaikan.
8. Biaya Pemeliharaan
Banyak pemilik bangunan/gedung yang mengabaikan untuk
mengikutsertakan ahli pemeliharaan karena keterbatasan biaya. Oleh karena itu,
pemilik gedung hanya mencari cara pada saat gedung tersebut baru mengalami
masalah pada hal pemeliharaannya dan bukan pada saat awal perencanaan
pembangunan.
Padahal menurut Dinas Pekerjaan Umum khusus bangunan negara, biaya
pemeliharaan gedung yang dikelurkan adalah biaya pemeliharaan per m2 bangunan
gedung setiap tahun = 2% dari harga satuan per m2 tertinggi yang berlaku.
Besarnya biaya pemeliharaan juga
tergantung pada fungsi dan klasifikasi
bangunannya.
Tabel 1 Klasifikasi bangunan gedung menurut Departemen Pekerjaan Umum
(Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya)
Adapun standar harga bangunan yang dikeluarkan Dinas Pekerjaan Umum
untuk kawasan Bandung adalah sebagai berikut
Tabel 2 Standar harga bangunan per m2
kawasan kota Bandung Tahun 2008 (Sumber :
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya)
Dan untuk harga bangunan bertingkat, nilai harga bangunan per m2
disesuaikan oleh banyaknya jumlah lantai pada gedung tersebut dengan faktor satuan
harga.
Tabel 3 Faktor satuan harga bangunan (Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya)
Standar biaya tersebut tidak tersedia pada waktu tertentu, sehingga untuk
menghitung harga satuan bangunan di waktu tertentu dapat menggunakan rumus
Future Value (FV = Nilai uang yang akan datang).
𝐹𝑉 = 𝑀. (1 + 𝑖) 𝑛
Dimana :
 M = Standar harga satuan pembangunan ditahun sebelumnya
 i = Angka inflasi tahunan, angka ini diasumsikan dari angka rata-rata
inflasi selama 3 tahun terakhir yang didapatkan dari Biro Pusat Statistik
 n = jumlah tahun dari tahun sebelumnya ke tahun n.
c. Hal-Hal Yang Belum Jelas
Di dalam jurnal ini disajikan gambar bagan peranan pemeliharaan yang
melatarbelakangi proses pembangunan. Gambar bagan tersebut tidak dijelaskan secara
menyeluruh dan membuat kami bingung akan alur dari bagan tersebut.
d. Hal-Hal Yang Bertentangan
Isi dalam jurnal ini tidak bertentangan dengan definisi dari pemeliharaan
gedung yang kami temukan. Karena di dalam jurnal ini menjelaskan bagaimana cara
mencegah atau menjaga bangunan tersebut agar tetap berfungsi dengan baik.
Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2
H a l a m a n 7
3. Jurnal
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG
YATNA SUPRIYATNA
Jurusan Teknik Sipil
Universitas Komputer Indonesia
Pesatnya pembangunan gedung-gedung baru umumnya tidak disertai dengan peningkatan
kegiatan pemeliharaan, baik pada bangunan gedung yang bersifat komersial maupun gedung
untuk pelayanan masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan dana yang
dialokasikan untuk pemeliharaan. Sehingga perluuntuk memberikan gambaran perkiraan biaya
yang diperlukan dalam pemeliharaan bangunan gedung tersebut.
Kata Kunci : Pemeliharaan, Perkiraan biaya.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan dari bangunan yaitu untuk mendukung kegiatan atau sebagai prasana bagi pemilik bangunan
atau pengguna bangunan dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari secara optimal. Bangunan
diharapkan dapat bersifat fleksibel mengikuti arus
perbahan yang terjadi dalam kegiatan pemilik atau
pengguna bangunan nantinya. Hal inilah yang mendasari
perlu diadakan kegiatan pemeliharaan bangunan.
Kurangnya perhatian atau tidak sesuainya kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan akan menyebabkan suatu
kondisi atau dampak negatif, yaitu menurunnya tingkat
produktifitas kegiatan—kegiatan yang dilaksanakan oleh
pemilik atau pengguna bangunan sebagaiakibat dari kurang terpeliharanya kondisi bangunan. Berikut
ini akan digambarkan peranan pemeliharaan yang melatarbelakangi proses pembangunan, yaitu:
Untuk mempertahankan fungsi dan kegunaan bangunan secara utuh, maka upaya yang harus
dilakukan adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan bangunan yang dikelola secara baik
dan teratur. Pemeliharaan yang sesuai akan menjadikan bangunan tersebut sebagai tempat yang baik
pula bagi pemilik atau pengguna bangunan dalam berkegiatan. Kegiatan pemeliharaan bangunan yang
memadai juga akan menghasilkan umur bangunan yang
panjang sesuai dengan perencanaan, nilai ekonomis,
bidang
TEKNIK
Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2
H a l a m a n 8
serta kegunaan ekonomis dari bangunan dan komponen—komponen didalamnya. Tanpa adanya
kegiatan pemeliharaan bangunan, fungsi suatu bangunan akan mengalami degradasi seiring berjalannya
waktu.
Faktor—faktor penyebab degradasi fungsi bangunan dikelompokkan sebagai berikut:
1. Kondisi Lingkungan Tingkat degradasi bergantung pada kondisi lingkungan daerah bangunan
berada dan orientasi dari bangunan tersebut.
2. Aktifitas Pengguna
Tingkat degradasi bergantung pada faktor manusia maupun mekanikalelektrikal (M/E) baik untuk
penggunaan resmi atau tidak resmi.
3. Perubahan Standar Tingkat degradasi bergantung pada perubahan—perubahan konstruksi rencana
berdasarkan kebutuhan dan selera yang berkembang pada pemilik atau pengguna.
Kasus lain yang menyulitkan pelaksanaan perawatan adalah rusaknya suatu elemen yang menimbulkan
kerusakan bagian lain, seperti yang ditunjukan pada gambar berikut:
Gambar 2. Kerusakan satu elemen yang menimbulkan kerusakan bagian lain (Sumber : Building Maintenance Management)
Rangkaian kejadian—kejadian pada contoh di atas dapat diantisipasi oleh perencanaan dengan
memasang satu lapisan genting agar air hujan dapat mengalir menuju saluran yang tersedia.
Kegiatan pemeliharaan dalam pelaksanaan nya memiliki banyak sekali permasalahan. Masalh mulai
timbul ketika disadari bahwa biaya yang dibutuhkan untuk pemeliharaan bangunan sangatlah besar,
dilain hal pemeliharaan bangunan memakan waktu yang sangat lama. Dalam sebuah artikel majalah
konstruksi tahun 1999 mengenai ”Ilmu ekonomi teknik bagi optimasi perawatan gedung”, durasi
pemeliharaan bangunan meliputi 80.1%, pembuatan konsep 10%, perencanaan 6.6%, dan konstruksi
3.3 % dari umur total bangunan. Dari sana dapat dilihat bahwa proses pemeliharaan bangunan
mempunyai durasi waktu yang paling lam yaitu 80.1% dari umur bangunan. Untuk itu perlu
adanya suatu perencanaan pemeliharaan bangunan dengan mempertimbangkan
semua komponen pengelolaan secara integral sehingga didapat suatu sistem yang efektif dan efiien.
Tujuan Pemeliharaan
Secara umum, tujuan utama dari proses pemeliharaan adalah :
Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2
H a l a m a n 9
1. Untuk memperpanjang usia bangunan
2. Untuk menjamin ketersediaan perlengkapan yang ada dan juga mendapatkan keuntungan dari
investasi yang maksimal
3. Untuk menjamin keselamatan manusia yang menggunakan bangunan tersebut. Untuk menjamin
kesiapan
4. Operasianal dari setiap peralatan atau perlengkapan dalam menghadapi situasi darurat seperti
kebakaran
Hubungan antara proses pekerjaan, dan pemeliharaan akan digambarkan oleh gambar—gambar
berikut:
Gambar 3. Hubungan antara operasi dan pemeliharaan (Sumber: Building Maintenance Management)
Dalam buku Modern Maintenance Managemant–Para ahli membagi kegiatan pemeliharaan dalam 5
kategori , yaitu:
1. Pemeliharaan Reguler
Pemeliharaan ini dilaksanakan secara kontinu agar interval waktu tertentu yang telah direncanakan
tergantung pada kualitas bahan dari komponen yang digunakan pemeliharaan ini biasanya dilakukan
secara harian
2. Pemeliharaan Periodik
Merupakan pemeliharaan terencana untuk komponen yang masih digunakan, Pemeliharaan ini
dilakukan untuk komponen—komponen yang mempunyai teknik pemeliharaan dan keahlian
khusus, seperti pembersihan dan pergantian saluran AC, pemeriksaan pada sistem keamanan
terhadap kebakaran dan lain—lain.
3. Pemeliharaan Jangka Panjang
Pemeliharaan ini dalakuakan untuk memperpanjang usia ekonomis suatu komponen dengan
melakukan penggantian elemen dari komponen tersebut. Contoh : Penggantian kabel
lift yang dilaksanakan 10—15 tahun.
4. Pemeliharaan Struktur Bangunan Pemeliharaan ini dilakukan untuk mempertahankan suatu
bangunan dari struktur bangunan. Contoh : memperbaiki korosi yang terjadi pada permukaan beton
bertulang.
P enyes uaian operas i
O peras i
P em eliharaan fasilitas
P eng ecek an k ondisi
dan perform a
P e rbaikan fas ilitas
Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2
H a l a m a n 10
5. Pemeliharaan Darurat Pemeliharaan ini lakukan apabila terjadi kerusakan pada komponen yang
tidak diperkirakan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi sistem kerja komponen
tersebut. Contoh : Kerusakan sistem elektrikal akibat sambaran petir.
Selanjutnya dapat dibagi kedalam 3 kegiatan, yaitu:
1. Servicing
Servicing merupakan pelayanan keberhasilan yang dilakukan secara teratur dengan interval waktu
tertentu.
Biasanya disebut sebagai pemeliharaan harian.
2. Rectification
Rectification merupakan kegiatan yang sering terjadi pada awalusia gedung yang diakibatkan oleh
kesalahan ketidaksesuaian komponen, kerusakan pada saat instalasi dan kesalahan pada saat
pemasangan.
3. Replacement Replacement merupakan kegiatan yang tidak dapat dihindari karena kondisi layanan
material yang menurun
pada tingkat
Kegiatan pemeliharaan juga dibedakan dalam 3 tipe, yaitu:
1. Pemeliharaan terencana
Pemeliharaan yang diorganisasi dan direncanakan sebelumnya dikontrol dan menggunaka record
untuk menetapkan rencana selanjutnya
2. Pemeliharaan Pencegahan
Pemeliharaan ini dilaksanakan pada interval atau yang telah direncanakan sebelumnya dan
bertujuan untuk mengurangi kemungkinan adanya elemen yang rusak.
3. Pemeliharaan Langsung
Pemeliharaan yang dilaksanakan ketika suatu elemen atau komponen pembangunan dalam keadaan
rusak dan memerlukan perbaikan
Pemeliharaan pencegahan umunya direncanakan karena itu disebut pemeliharaan pencegahan
terencana. Konsep ini lebih tepat diaplikasikan pada peralatan yang menggunakan mesin tapi ada
elemen bangunan tertentu bisa mendapatkan perlakuan ini. Untuk mengetahui beberapa sistem
pemeliharaan ini diperlukan adanya daftar informasi mengenai setiap bagian bangunan ruang,
fungsi pelayanan tiap ruang dst. Yang mana harus dirawat kemudian tentukan elemen mana yang
termasuk harus diperlakukan dengan pemeliharaan pencegahan dan frekuansi elemen tersebut dirawat
apakah per minggu, per bulan ataukah per tahun. Pemilihan ini berdasarkan sejauh mana kerusakan
dihubungkan dengan faktor keamanan dan produktivitas.
Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2
H a l a m a n 11
Pekerjaan yang perlu untuk menghambat kerusakan adalah sebagai berikut:
• Tambalan, termasuk penggantian rutin di suatu area
• Penggantian seluruh elemen dari komponen—komponen karena: Fungsi tidak memuaskan
Menyebabkan pemeliharaan yang tinggi atau biaya pemeliharaan yang sangat besar
Tidak memenuhi nilai estetika
• Pemeliharaan dengan suatu lapisan yang dilakukan dengan tujuan baik untuk maksud
memperpanjang usia dari material yang dijaga tersebut maupun untuk memelihara keindahan.
• Pembersihan, walaupun merupakan aktifitas terpisah, namun pembersihan ini memiliki implikasi
pemeliharaan yang penting dalam memperlambat kerusakan dan memelihara keindahan.
Menurut Departemen Pekerjaan Umum Cipta Karya kegiatan pemeliharaan adalah kegiatan melakukan
pengopersian, pembersihan, perapihan dan pengecekan berkala.
Untuk memudahkan keperluan perencanaan, kegiatan pemeliharaan dapat dilakukan dengan
mengelompokan elemen—elemen bangunan sebelumnya:
1. Elemen—elemen yang didesain secara tepat masa layannya sesuai usai rencana dari bangunan
tanpa memerlukan perhatian dan pemaliharaan khusus.
Contoh : Pondasi, beberapa bagian seperti tiang penyokong, dimana habisnya masalah layan yang
tidak sesuai bangunan diakibatkan kesalahan desain atau adanya perubahan kondisi tanah yang
tidak dapat diramalkan.
2. Elemen—elemen yang kekuatan atau masa layannya dapat diperpanjang dengan penggantian
sebagian kecil elemen—elemennya pada jangka waktu tertentu.
Contoh : Elemen seperti genteng
3. Elemen—elemen yang dipakai atauditentukan oleh manusia dan peralatan mesin. Contoh : Elemen
lantai, dimana usia layannnya tergantung pada kepadatan dan jenis lalulintas
diatasnya
4. Elemen—elemen yang mudah kuno karena adanya teknologi baru atau perubahn mode. Elemen
seperti ini dimanfaatkan semaksimal mungkin selama masih berfungsi dengan baik.
5. Elemen—elemen yang banyak bersentuhan langsung dengan cuaca yang menyebabkan kerusakan
atau perubahan bentuk dari semula. Dalam hal ini kegiatan pemeliharaan dan pembersihan yang
teratur sangat diperlukan.
Contoh: Pemeliharaan dengan pelapis pada genting dan dinding luar.
6. Elemen—elemen yang memerlukan lapisan pelindung. Untuk elemen pengguna lapisan pelindung
memerlukan perhatian khusus.
Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2
H a l a m a n 12
Walaupun lapisan ini mungkin memiliki nilai eksentrik, tetapi tujuan utama dari pemeliharaan
adalah untuk memperpanjang usia layan elemen yang dipelihara tersebut. Pastinya kegiatan ini
memerlukan proporsi pengeluaran yang sangat besar.
Kebijakan Pemeliharaan Bangunan
Kebijakan pemeliharaan adalah kebijakan yang dengan keputusan pemeliharaan diambil. Kebijakan
ini dapat juga didefinisikan sebagaiperaturan dasar untuk mengalokasikan sumber daya meliputi man,
materials and money diantara alternatif tipe pemeliharaan yang ada. Agar membuat pengalokasian
sumber daya yang rasional. Keuntungan dari kebijakan tersebut untuk organisasi seluruhnya harus
diidentifikasikan dan dibandingkan dengan biaya. Berikut adalah pertanyaan penting yang berkenaan
dengan kebijakan perawatan tersebut
1. Tujuan
Apa yang diperoleh dari pemeliharaan? Tujuan harus dilihat dari sudut pandang kebutuhan
organisasi pengelolaan bangunan. Seperti disebutkan pada ruang lingkup, pemeliharaan adalah hal
penting dari pendekatan teknologi yang telah didefinisikan sebagai kombinasi dari manajemen,
finansial, engineering,dan penggunaan praktis lain pada asetfisik dari segi economic life cycle cost.
Kebijakan perawatan ini membutuhkan kerja sama semua departemen organisasi pengelola gedung
untuk menyakinkan bahwa aset organisasi, direncanakan, disediakan, dipelihara, dioperasi dan
diatur pada biaya total paling rendah.
2. Keuntungan
Apakah yang akan didapat? Keuntungan bisa jangka panjang atau jangka pendek dan dapat
diklasifikasikan sebagai finansial teknik atau orang. Keuntungan finansial terlihat dari lebih
efektifnya pengguna bangunan dan terefleksikan pada produktifitasnya yang tinggi sedikit material
yang dihabiskan, peningkatan daya jual, dan seterusnya. Faktor teknik dihubungkan dengan
pemeliharaan karakteristik bangunan dan pelayanannya, dan terefleksikan pada sedikitnya
kerusakan dengan pengurangan pada waktu pelaksanaan perbaikan dan sedikitnya kerusakan
dengan pengurangan pada waktu pelaksanaan perbaikan dan sedikitnya permintaan perbaikan
darurat, sedikit kecelakan, rendahnya biaya perawatan kedepan dst. Faktor manusia dihubungkan
dengan efekpsikologi dari kondisi bangunan pada pengguna dan terefleksikan dalam rendah tingkat
penggantian staf, dengan pengurangan perekrutan dan biaya training, hubungan dengan costomer
yang lebih baik dan peningkatan kesan publik. Keuntungan—keuntungan ini sulit
dikuantifikasi tapi beberapa usaha harus dibuat untuk dikuantifikasikan dengan uang, jadi analisis
ini menjadi mungkin.
3. Kebijakan
Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2
H a l a m a n 13
Bagaimana kita memproses? Hal ini ternasuk melakukan operasional dan biaya yang harus
dikeluarkan departemen perawatan yang dimulai dengan pengindentifikasikan tugas perawatan,
standar yang harus didapat dari limit biaya. Haltersebut akan membawa kebijakan seimbang antara
pemeliharaan pencegahan dan perbaikan, sejauh mana pekerjaan akan diprogramkan dibanding
dengan didasarkan pada permintaan pengguna, prioritas yang disetujui untuk tipe pekerja yang
berbeda apakah pekerja lebih baik dikerjakan oleh pekerja langsung atau kontrak dan dari mana
kebijakan harus disentralisasikan. Kebijakan-kebijakan ini akan menentukan struktur organisasi
pemeliharaan dan aturan serta tugas dari staf supervisi.
Biaya Pemeliharaan
Keterbatasan dana yang tersedia menyebabkan para pemilik bangunan/ gedung cenderung untuk
mengabaikan untuk mengikutsertakan ahli pemeliharaan bangunan dimulai sejak awal perencanaan
pembangunannya. Akibatnya, pada saat gedung yang bersangkutan mengalami masalah dalam hal
pemeliharaan, maka baru pemilik gedung itu berupaya mencari cara untuk menyelenggarakan
pemeliharaannya.
Padahal menurut Dinas Pekerjaan Umum khusus bangunan negara, biaya pemeliharaan yang
dikeluarkan adalah : Biaya pemeliharaan per m2
bangunan gedung setiap tahun = 2% dari harga satuan
per m2
tertinggi yang berlaku.
Besarnya biaya pemeliharaan bangunan gedung tergantung pada fungsi dan klasifikasi bangunan.
Tabel 1. Klasifikasi bangunan gedung menurut Departemen Pekerjaan Umum (Sumber : Dinas
Pekerjaan Umum Cipta Karya)
1. BANGUNAN SEDERHANA
• Gedung kantor yang sudah ada disain
prototipenya, atau bangunan gedung kantor
dengan jumlah lantai s.d2 lantaidengan luas
sampai dengan 500 m2
• Bangunan rumah dinas tipe C, D dan E yang
tidak bertingkat
• Gedung pelayanan kesehatan ;
Puskesmas
• Gedung pendidikan tingkat dasar dan/ atau
lanjutan dengan jumlah lantai s.d. 2 lantai
Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2
H a l a m a n 14
Adapun standar harga bangunan yang dikeluarkan Dinas
Pekerjaan Umum untuk kawasan Bandung adalah sebagai
berikut
Tabel 2. Standar harga bangunan per meter persegi kawasan kotaBandung
tahun 2008
(Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya)
No.
Jenis
Bangunan
Standar Harga Bangunan per
m2
(Rp/m2
)
Bertingkat Tidak
Bertingkat
1 Bangunan
Sederhana 2.500.000 1.833.000
2
Bangunan
Tidak
Sederhana
3.500.000 2.566.000
Untuk menghitung harga bangunan yang bertingkat, nilai harga satuan bangunan per m2
seperti yang
terdapat pada tabel 2 perlu disesuaikan berdasarkan jumlah lantai dari gedung tersebut. Adapun faktor
2. BANGUNAN TIDAK SEDERHANA
• Gedung kantor yang belum ada disain
propertinya, atau gedung kantor dengan luas
di atas dari 500 m 2
atau gedung kantor
bertingkat di atas 2 lantai
• Bangunan rumah tipe A dan B atau rumah
dinas tipe C, D dan E yang bertingkat
• Gedung rumah sakit kelas A, B, C dan D
• Gedung pendidikan tinggi universitas/
akademi atau gedung pendidikan dasar/
lanjutan bertingkat di atas 2 lantai
3. BANGUNAN KHUSUS
• Istana negara dan
rumah jabatan presiden dan wakil
presiden
• Wisma negara
• Gedung instalasi nuklir
• Gedung laboratorium
• Gedung terminal udara/laut/darat
• Stasiun kereta api
• Stadion olah raga
• Rumah tahanan
• Gudang benda berbahaya
• Gedung bersifat monumental
• Gedung pertahanan
• Gedung kantor perwakilan negara RI di luar
negeri
Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2
H a l a m a n 15
penyesuaian nilai harga satuan bangunan per m2
yang disebut juga faktor satuan harga adalah sebagai
berikut :
Tabel 3. Faktor satuan harga bangunan
(Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya)
Jumlah Lantai Faktor satuan harga
1 1,000 x
2 1,090 x
3 1,120 x
4 1,135 x
5 1,162 x
6 1,197 x
7 1,236 x
8 1,265 x
standar biaya tersebut di atas tidak tersedia pada waktu tertentu, maka harga satuan bangunan dapat
dihitung dengan rumus Future Value (FV = Nilai uang yang akan datang), yaitu:
FV=M.(1+i)n
..................................... 1
Dimana:
M = Standar harga satuan pembangunan ditahun sebelumnya
i = Angka inflasi tahunan, angka ini diasumsikan dari angka rata-rata inflasi selama tiga tahun terakhir yang diperoleh
dari Biro Pusat Statistik,
n = Jumlah tahun dari tahun sebelumnya ke tahun n.
KESIMPULAN
Dari penulisan di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kurangnya perhatian atau tidak sesuainya kegiatan pemeliharaan yang dilakukan akan
menyebabkan suatu kondisi atau dampak negatif, yaitu menurunnya tingkat produktifitas
kegiatan—kegiatan yang dilaksanakan oleh pemilik atau pengguna bangunan sebagai akibat dari
kurang terpeliharanya kondisi bangunan.
2. Dengan pemeliharaan bangunan gedung yang baik maka akan memperpanjang usia bangunan.
3. Mendapatkan keuntungan dari investasi yang maksimal dikarenakan bangunan gedung yang
terawat juga dengan meningkatnya usia pakai gedung tersebut.
Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2
H a l a m a n 16
DAFTAR PUSTAKA
Lee,Reginald. (1987). Building Maintenance Management,London:Wiliams Collins Sons & Co.Ltd.
Majalah Konstruksi. Juli-Agustus. (1999). Ilmu Ekonomi Teknik Bagi Operasi Perawatan Bangunan.
Ervianto, Wulfram I. (2005). Manajemen Proyek Konstruksi, Jogjakarta: Andi Offset.
Royati, Erdwita. (2008). Manajemen Pemeliharaan Bangunan Gedung Pendidikan, Bandung :
Universitas Komputer Indonesia.
Dirjen Cipta Karya, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah,
(2007), Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.

More Related Content

What's hot

Sosialisasi hirarki pengendalian
Sosialisasi hirarki pengendalianSosialisasi hirarki pengendalian
Sosialisasi hirarki pengendalianJessie Normansyah
 
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptxDokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptxMuh.Nasir Lewa
 
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Claudius Herry
 
Sidang presentasi laporan kerja praktek
Sidang presentasi laporan kerja praktekSidang presentasi laporan kerja praktek
Sidang presentasi laporan kerja praktekAzka Napsiyana
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekNurul Angreliany
 
makalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyekmakalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyekrenol abadi
 
Metode precast dan konvensional
Metode precast dan konvensionalMetode precast dan konvensional
Metode precast dan konvensionalIwan Sutriono
 
Modul-4-Penjaminan-Mutu-dan-Pengendalian-Mutu_20220228.pdf
Modul-4-Penjaminan-Mutu-dan-Pengendalian-Mutu_20220228.pdfModul-4-Penjaminan-Mutu-dan-Pengendalian-Mutu_20220228.pdf
Modul-4-Penjaminan-Mutu-dan-Pengendalian-Mutu_20220228.pdfFitriHariyanti4
 
KONSTRUKSI BANGUNAN.ppt
KONSTRUKSI BANGUNAN.pptKONSTRUKSI BANGUNAN.ppt
KONSTRUKSI BANGUNAN.pptGazkiaNaufal1
 
modul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekmodul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekMOSES HADUN
 
Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)
Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)
Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)Partahi Lumbangaol
 
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksiPihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksiNurul Angreliany
 
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...inideedee
 
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...JuntanTampubolon
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1Dafa Adunt
 
PENGUNAAN BATU KAPUR, BATA RINGAN, KACA, ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE (AC-...
PENGUNAAN BATU KAPUR, BATA RINGAN, KACA,  ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE (AC-...PENGUNAAN BATU KAPUR, BATA RINGAN, KACA,  ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE (AC-...
PENGUNAAN BATU KAPUR, BATA RINGAN, KACA, ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE (AC-...Dian Werokila
 
Sistem Manajemen Mutu Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksil plth bdg
Sistem Manajemen Mutu Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksil plth bdgSistem Manajemen Mutu Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksil plth bdg
Sistem Manajemen Mutu Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksil plth bdgHerry Hermawan
 

What's hot (20)

Sosialisasi hirarki pengendalian
Sosialisasi hirarki pengendalianSosialisasi hirarki pengendalian
Sosialisasi hirarki pengendalian
 
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptxDokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
 
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
 
Sidang presentasi laporan kerja praktek
Sidang presentasi laporan kerja praktekSidang presentasi laporan kerja praktek
Sidang presentasi laporan kerja praktek
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyek
 
makalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyekmakalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyek
 
Beam (tumpuan)
Beam (tumpuan)Beam (tumpuan)
Beam (tumpuan)
 
Metode precast dan konvensional
Metode precast dan konvensionalMetode precast dan konvensional
Metode precast dan konvensional
 
Modul-4-Penjaminan-Mutu-dan-Pengendalian-Mutu_20220228.pdf
Modul-4-Penjaminan-Mutu-dan-Pengendalian-Mutu_20220228.pdfModul-4-Penjaminan-Mutu-dan-Pengendalian-Mutu_20220228.pdf
Modul-4-Penjaminan-Mutu-dan-Pengendalian-Mutu_20220228.pdf
 
KONSTRUKSI BANGUNAN.ppt
KONSTRUKSI BANGUNAN.pptKONSTRUKSI BANGUNAN.ppt
KONSTRUKSI BANGUNAN.ppt
 
Menara petronas
Menara petronasMenara petronas
Menara petronas
 
modul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekmodul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyek
 
Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)
Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)
Konstruksi berkelanjutan (sustainable construction)
 
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksiPihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
 
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
 
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...
 
Green Material
Green MaterialGreen Material
Green Material
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1
 
PENGUNAAN BATU KAPUR, BATA RINGAN, KACA, ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE (AC-...
PENGUNAAN BATU KAPUR, BATA RINGAN, KACA,  ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE (AC-...PENGUNAAN BATU KAPUR, BATA RINGAN, KACA,  ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE (AC-...
PENGUNAAN BATU KAPUR, BATA RINGAN, KACA, ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE (AC-...
 
Sistem Manajemen Mutu Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksil plth bdg
Sistem Manajemen Mutu Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksil plth bdgSistem Manajemen Mutu Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksil plth bdg
Sistem Manajemen Mutu Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksil plth bdg
 

Similar to Pemeliharaan dan perawatan gedung (ppg)

ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7
ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7
ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7vickrygaluh59
 
Buku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunanBuku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunanRenol Doang
 
Buku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunanBuku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunanRenol Doang
 
Buku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunanBuku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunanRenol Doang
 
Bab pengenalan pengurusan_penyelenggaraan
Bab pengenalan pengurusan_penyelenggaraanBab pengenalan pengurusan_penyelenggaraan
Bab pengenalan pengurusan_penyelenggaraanNor Ayuzi Deraman
 
PRESENTASI_PUSDIKLAT_MANAJEMEN_PERAWATAN.ppt
PRESENTASI_PUSDIKLAT_MANAJEMEN_PERAWATAN.pptPRESENTASI_PUSDIKLAT_MANAJEMEN_PERAWATAN.ppt
PRESENTASI_PUSDIKLAT_MANAJEMEN_PERAWATAN.pptDendenRabahAbdulMuji
 
Perkembangan & Tren BUILDING MANAGEMENT. _Training "BUILDING and ASSET MANAG...
Perkembangan & Tren BUILDING MANAGEMENT.  _Training "BUILDING and ASSET MANAG...Perkembangan & Tren BUILDING MANAGEMENT.  _Training "BUILDING and ASSET MANAG...
Perkembangan & Tren BUILDING MANAGEMENT. _Training "BUILDING and ASSET MANAG...Kanaidi ken
 
Manajemen pemeliharaan fasilitas
Manajemen pemeliharaan fasilitasManajemen pemeliharaan fasilitas
Manajemen pemeliharaan fasilitasbambangwisaksono
 
Buku Ellysa Maintenance Capacity Planning 70 hal.pdf
Buku Ellysa Maintenance Capacity Planning 70 hal.pdfBuku Ellysa Maintenance Capacity Planning 70 hal.pdf
Buku Ellysa Maintenance Capacity Planning 70 hal.pdfIvanaEsteria1
 
Ekonomi teknik diktat 2
Ekonomi teknik diktat 2Ekonomi teknik diktat 2
Ekonomi teknik diktat 2Rajul Rasyid
 
Ekonomi teknik diktat
Ekonomi teknik diktatEkonomi teknik diktat
Ekonomi teknik diktattanpaspasi123
 
Ekonomi teknik diktat
Ekonomi teknik diktatEkonomi teknik diktat
Ekonomi teknik diktatkusmira
 
Manajemen lab dan bengkel
Manajemen lab dan bengkelManajemen lab dan bengkel
Manajemen lab dan bengkellapalutu
 
00 sima buku 3a-3b juknis pemeliharaan sarpras dan form sima
00 sima buku 3a-3b juknis pemeliharaan sarpras dan form sima00 sima buku 3a-3b juknis pemeliharaan sarpras dan form sima
00 sima buku 3a-3b juknis pemeliharaan sarpras dan form simaridhoalamsyah
 
Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Novia Putri
 
adoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdfadoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdfarif492169
 

Similar to Pemeliharaan dan perawatan gedung (ppg) (20)

Kajian manajemen gedung
Kajian manajemen gedungKajian manajemen gedung
Kajian manajemen gedung
 
ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7
ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7
ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7
 
Buku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunanBuku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunan
 
Buku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunanBuku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunan
 
Buku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunanBuku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunan
 
Bab pengenalan pengurusan_penyelenggaraan
Bab pengenalan pengurusan_penyelenggaraanBab pengenalan pengurusan_penyelenggaraan
Bab pengenalan pengurusan_penyelenggaraan
 
PRESENTASI_PUSDIKLAT_MANAJEMEN_PERAWATAN.ppt
PRESENTASI_PUSDIKLAT_MANAJEMEN_PERAWATAN.pptPRESENTASI_PUSDIKLAT_MANAJEMEN_PERAWATAN.ppt
PRESENTASI_PUSDIKLAT_MANAJEMEN_PERAWATAN.ppt
 
Perkembangan & Tren BUILDING MANAGEMENT. _Training "BUILDING and ASSET MANAG...
Perkembangan & Tren BUILDING MANAGEMENT.  _Training "BUILDING and ASSET MANAG...Perkembangan & Tren BUILDING MANAGEMENT.  _Training "BUILDING and ASSET MANAG...
Perkembangan & Tren BUILDING MANAGEMENT. _Training "BUILDING and ASSET MANAG...
 
Manajemen pemeliharaan fasilitas
Manajemen pemeliharaan fasilitasManajemen pemeliharaan fasilitas
Manajemen pemeliharaan fasilitas
 
Buku Ellysa Maintenance Capacity Planning 70 hal.pdf
Buku Ellysa Maintenance Capacity Planning 70 hal.pdfBuku Ellysa Maintenance Capacity Planning 70 hal.pdf
Buku Ellysa Maintenance Capacity Planning 70 hal.pdf
 
Ekonomi teknik diktat 2
Ekonomi teknik diktat 2Ekonomi teknik diktat 2
Ekonomi teknik diktat 2
 
Ekonomi teknik diktat
Ekonomi teknik diktatEkonomi teknik diktat
Ekonomi teknik diktat
 
Ekonomi teknik diktat
Ekonomi teknik diktatEkonomi teknik diktat
Ekonomi teknik diktat
 
Manajemen lab dan bengkel
Manajemen lab dan bengkelManajemen lab dan bengkel
Manajemen lab dan bengkel
 
Basic training maintenance
Basic training maintenanceBasic training maintenance
Basic training maintenance
 
00 sima buku 3a-3b juknis pemeliharaan sarpras dan form sima
00 sima buku 3a-3b juknis pemeliharaan sarpras dan form sima00 sima buku 3a-3b juknis pemeliharaan sarpras dan form sima
00 sima buku 3a-3b juknis pemeliharaan sarpras dan form sima
 
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEKBAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
 
Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14
 
EAS MPPL
EAS MPPLEAS MPPL
EAS MPPL
 
adoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdfadoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdf
 

More from noussevarenna

Konstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - RangkumanKonstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - Rangkumannoussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...noussevarenna
 
Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4noussevarenna
 
Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3noussevarenna
 
Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2noussevarenna
 
Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1noussevarenna
 
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi DalamKompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalamnoussevarenna
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamnoussevarenna
 
Struktur kayu ii hardwood and softwood
Struktur kayu ii   hardwood and softwoodStruktur kayu ii   hardwood and softwood
Struktur kayu ii hardwood and softwoodnoussevarenna
 
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain JembatanStruktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatannoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTTeknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTnoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptTeknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptnoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirTeknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirnoussevarenna
 
Teknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringTeknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringnoussevarenna
 
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak GempaRekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempanoussevarenna
 

More from noussevarenna (20)

Konstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - RangkumanKonstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - Rangkuman
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
 
Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4
 
Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3
 
Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2
 
Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1
 
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi DalamKompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
 
Struktur Kayu II
Struktur Kayu IIStruktur Kayu II
Struktur Kayu II
 
Struktur kayu ii hardwood and softwood
Struktur kayu ii   hardwood and softwoodStruktur kayu ii   hardwood and softwood
Struktur kayu ii hardwood and softwood
 
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain JembatanStruktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
 
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTTeknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
 
Teknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptTeknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji spt
 
Teknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondirTeknik fondasi 1 - uji sondir
Teknik fondasi 1 - uji sondir
 
Teknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringTeknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boring
 
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak GempaRekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Pemeliharaan dan perawatan gedung (ppg)

  • 1. PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN GEDUNG Nousseva Renna (5415164015) 1. Definisi Pemeliharaan dan Perawatan Gedung Dalam jurnal Kajian Pengelolaan Pemeliharaan dan Perawatan Gedung Perguruan Tinggi : Studi Kasus Universitas Negeri Jakarta oleh Irika Widiasanti dan R.Eka Murti Nugraha. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung : (1)Pemeliharaan bangunan gedung adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi (2)Perawatan bangunan gedung adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi. 2. Pembahasan Artikel Judul Artikel : ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG Penulis : Yatna Supriyatna a. Outline : 1. Pengertian pemeliharaan 2. Latar belakang pemeliharaan gedung 3. Faktor-faktor degradasi fungsi bangunan 4. Tujuan pemeliharaan 5. Macam-macam pemeliharaan 6. Pekerjaan untuk menghambat kerusakan 7. Kebijakan pemeliharaan bangunan 8. Biaya Pemeliharaan b. Analisis Tulisan 1. Pengertian Pemeliharaan
  • 2. Menurut Departemen Pekerjaan Umum Cipta Karya, kegiatan pemeliharaan adalah kegiatan melakukan pengoperasian, pembersihan, perapihan, dan pengecekan berkala. 2. Latar belakang pemeliharaan gedung Bangunan sebagai prasarana bagi pemiliknya dalam melaksanakan kegiatan sehati-hari diharapkan bersifat fleksibel mengikuti arus perubahan dalam kegiatan pemiliknya, hal ini yang mendasari perlu pemeliharaan bangunan. Untuk mempertahankan fungsi dan kegunaan bangunan secara utuh, maka perlu melakukan pemeliharaan bangunan secara baik dan teratur. Tanpa pemeliharaan bangunan, fungsi suatu bangunan akan mengalami degradasi. 3. Faktor Degradasi Fungsi Bangunan Faktor-faktor penyebab degradasi fungsi bangunan dikelompokkan sebagai berikut: a. Kondisi lingkungan : tingkat degradasi bergantung pada kondisi lingkungan daerah bangunan berada dan orientasi bangunan tersebut. b. Aktifitas pengguna : tingkat degradasi bergantung pada faktor manusia maupun mekanikal-elektrikal (M/E) baik untuk penggunaan resmi atau tidak resmi. c. Perubahan standar : tingkat degredasi bergantung pada perubahan-perubahan konstruksi rencana berdasarkan kebutuhan dan selera pemilik/pengguna. 4. Tujuan Pemeliharaan Secara umum, tujuan utama proses pemeliharaan adalah : a. Memperpanjang usia bangunan b. Menjamin ketersediaan perlengkapan yang ada c. Menjamin keselamatan manusia yang menggunakan bangunan tersebut d. Operasionan dari setiap peralatan atau perlengkapan dalam menghadapi situasi darurat seperti kebakaran. 5. Macam-macam pemeliharaan : Dalam buku Modern Maintenance Managemant–Para ahli membagi kegiatan pemeliharaan dalam 5 kategori , yaitu:
  • 3. 1. Pemeliharaan Reguler : dilaksanakan secara kontinu dari waktu yang telah direncanakan tergantung pada kualitas bahan dari komponen yang digunakan pemeliharaan ini biasanya dilakukan secara harian 2. Pemeliharaan Periodik : pemeliharaan terencana untuk komponen yang masih digunakan, untuk komponen yang mempunyai teknik pemeliharaan dan keahlian khusus, seperti pembersihan dan pergantian saluran AC. 3. Pemeliharaan Jangka Panjang : dilakukan untuk memperpanjang usia ekonomis suatu komponen dengan penggantian elemen dari komponen tersebut. Contoh : Penggantian kabel lift yang dilaksanakan 10—15 tahun. 4. Pemeliharaan Struktur Bangunan : dilakukan untuk mempertahankan suatu bangunan dari struktur bangunan. Contoh : memperbaiki korosi pada permukaan beton bertulang. 5. Pemeliharaan Darurat : dilakukan apabila terjadi kerusakan pada komponen yang tidak diperkirakan sebelumnya. Contoh : Kerusakan sistem elektrikal akibat sambaran petir. 6. Pekerjaan untuk menghambat kerusakan a. Tambalan, termasuk penggantian rutin di suatu area. b. Penggantian seluruh elemen dari komponen—komponen karena:  Fungsi tidak memuaskan  Menyebabkan pemeliharaan yang tinggi atau biaya pemeliharaan yang sangat besar  Tidak memenuhi nilai estetika c. Pemeliharaan dengan suatu lapisan dengan tujuan untuk memperpanjang usia dari material yang dijaga tersebut maupun untuk memelihara keindahan. d. Pembersihan. Pembersihan ini memiliki implikasi pemeliharaan yang penting dalam memperlambat kerusakan dan memelihara keindahan. 7. Kebijakan pemeliharaan bangunan Kebijakan pemeliharaan adalah peraturan dasar untuk mengalokasikan sumber daya yang meliputi man, moneyandmaterialsdiantaraalternatif tipe pemeliharaanyang ada. Unsur penting dari kebijakan pemeliharaan dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu: a. Tujuan
  • 4. Kebijakan pemeliharaan bertujuan memperoleh perencanaan, penyediaan, pemeliharaan dan pengoprasian dengan biaya total yang paling rendah. b. Keuntungan Dengan adanya kebijakan pemeliharaan, diharapkan keuntungan finansial dapat dihubungkandenganpemeliharaandanpelayananbangunanyangterefleksikanpada sedikitnya kerusakan yang terjadi. c. Kebijakan Proses pemeliharaan termasuk melakukan operasional dan biaya yang dikeluarkan departemenperawatanharusdimulai denganpengidentifikasiantugaspemeliharaan, standaryangdi dapatdanlimitbiaya.Hal tersebutakanmembawakebijakanseimbang antara pemeliharaan pencegahan dan perbaikan. 8. Biaya Pemeliharaan Banyak pemilik bangunan/gedung yang mengabaikan untuk mengikutsertakan ahli pemeliharaan karena keterbatasan biaya. Oleh karena itu, pemilik gedung hanya mencari cara pada saat gedung tersebut baru mengalami masalah pada hal pemeliharaannya dan bukan pada saat awal perencanaan pembangunan. Padahal menurut Dinas Pekerjaan Umum khusus bangunan negara, biaya pemeliharaan gedung yang dikelurkan adalah biaya pemeliharaan per m2 bangunan gedung setiap tahun = 2% dari harga satuan per m2 tertinggi yang berlaku. Besarnya biaya pemeliharaan juga tergantung pada fungsi dan klasifikasi bangunannya.
  • 5. Tabel 1 Klasifikasi bangunan gedung menurut Departemen Pekerjaan Umum (Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya) Adapun standar harga bangunan yang dikeluarkan Dinas Pekerjaan Umum untuk kawasan Bandung adalah sebagai berikut Tabel 2 Standar harga bangunan per m2 kawasan kota Bandung Tahun 2008 (Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya) Dan untuk harga bangunan bertingkat, nilai harga bangunan per m2 disesuaikan oleh banyaknya jumlah lantai pada gedung tersebut dengan faktor satuan harga. Tabel 3 Faktor satuan harga bangunan (Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya)
  • 6. Standar biaya tersebut tidak tersedia pada waktu tertentu, sehingga untuk menghitung harga satuan bangunan di waktu tertentu dapat menggunakan rumus Future Value (FV = Nilai uang yang akan datang). 𝐹𝑉 = 𝑀. (1 + 𝑖) 𝑛 Dimana :  M = Standar harga satuan pembangunan ditahun sebelumnya  i = Angka inflasi tahunan, angka ini diasumsikan dari angka rata-rata inflasi selama 3 tahun terakhir yang didapatkan dari Biro Pusat Statistik  n = jumlah tahun dari tahun sebelumnya ke tahun n. c. Hal-Hal Yang Belum Jelas Di dalam jurnal ini disajikan gambar bagan peranan pemeliharaan yang melatarbelakangi proses pembangunan. Gambar bagan tersebut tidak dijelaskan secara menyeluruh dan membuat kami bingung akan alur dari bagan tersebut. d. Hal-Hal Yang Bertentangan Isi dalam jurnal ini tidak bertentangan dengan definisi dari pemeliharaan gedung yang kami temukan. Karena di dalam jurnal ini menjelaskan bagaimana cara mencegah atau menjaga bangunan tersebut agar tetap berfungsi dengan baik.
  • 7. Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 H a l a m a n 7 3. Jurnal ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG YATNA SUPRIYATNA Jurusan Teknik Sipil Universitas Komputer Indonesia Pesatnya pembangunan gedung-gedung baru umumnya tidak disertai dengan peningkatan kegiatan pemeliharaan, baik pada bangunan gedung yang bersifat komersial maupun gedung untuk pelayanan masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan dana yang dialokasikan untuk pemeliharaan. Sehingga perluuntuk memberikan gambaran perkiraan biaya yang diperlukan dalam pemeliharaan bangunan gedung tersebut. Kata Kunci : Pemeliharaan, Perkiraan biaya. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dari bangunan yaitu untuk mendukung kegiatan atau sebagai prasana bagi pemilik bangunan atau pengguna bangunan dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari secara optimal. Bangunan diharapkan dapat bersifat fleksibel mengikuti arus perbahan yang terjadi dalam kegiatan pemilik atau pengguna bangunan nantinya. Hal inilah yang mendasari perlu diadakan kegiatan pemeliharaan bangunan. Kurangnya perhatian atau tidak sesuainya kegiatan pemeliharaan yang dilakukan akan menyebabkan suatu kondisi atau dampak negatif, yaitu menurunnya tingkat produktifitas kegiatan—kegiatan yang dilaksanakan oleh pemilik atau pengguna bangunan sebagaiakibat dari kurang terpeliharanya kondisi bangunan. Berikut ini akan digambarkan peranan pemeliharaan yang melatarbelakangi proses pembangunan, yaitu: Untuk mempertahankan fungsi dan kegunaan bangunan secara utuh, maka upaya yang harus dilakukan adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan bangunan yang dikelola secara baik dan teratur. Pemeliharaan yang sesuai akan menjadikan bangunan tersebut sebagai tempat yang baik pula bagi pemilik atau pengguna bangunan dalam berkegiatan. Kegiatan pemeliharaan bangunan yang memadai juga akan menghasilkan umur bangunan yang panjang sesuai dengan perencanaan, nilai ekonomis, bidang TEKNIK
  • 8. Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 H a l a m a n 8 serta kegunaan ekonomis dari bangunan dan komponen—komponen didalamnya. Tanpa adanya kegiatan pemeliharaan bangunan, fungsi suatu bangunan akan mengalami degradasi seiring berjalannya waktu. Faktor—faktor penyebab degradasi fungsi bangunan dikelompokkan sebagai berikut: 1. Kondisi Lingkungan Tingkat degradasi bergantung pada kondisi lingkungan daerah bangunan berada dan orientasi dari bangunan tersebut. 2. Aktifitas Pengguna Tingkat degradasi bergantung pada faktor manusia maupun mekanikalelektrikal (M/E) baik untuk penggunaan resmi atau tidak resmi. 3. Perubahan Standar Tingkat degradasi bergantung pada perubahan—perubahan konstruksi rencana berdasarkan kebutuhan dan selera yang berkembang pada pemilik atau pengguna. Kasus lain yang menyulitkan pelaksanaan perawatan adalah rusaknya suatu elemen yang menimbulkan kerusakan bagian lain, seperti yang ditunjukan pada gambar berikut: Gambar 2. Kerusakan satu elemen yang menimbulkan kerusakan bagian lain (Sumber : Building Maintenance Management) Rangkaian kejadian—kejadian pada contoh di atas dapat diantisipasi oleh perencanaan dengan memasang satu lapisan genting agar air hujan dapat mengalir menuju saluran yang tersedia. Kegiatan pemeliharaan dalam pelaksanaan nya memiliki banyak sekali permasalahan. Masalh mulai timbul ketika disadari bahwa biaya yang dibutuhkan untuk pemeliharaan bangunan sangatlah besar, dilain hal pemeliharaan bangunan memakan waktu yang sangat lama. Dalam sebuah artikel majalah konstruksi tahun 1999 mengenai ”Ilmu ekonomi teknik bagi optimasi perawatan gedung”, durasi pemeliharaan bangunan meliputi 80.1%, pembuatan konsep 10%, perencanaan 6.6%, dan konstruksi 3.3 % dari umur total bangunan. Dari sana dapat dilihat bahwa proses pemeliharaan bangunan mempunyai durasi waktu yang paling lam yaitu 80.1% dari umur bangunan. Untuk itu perlu adanya suatu perencanaan pemeliharaan bangunan dengan mempertimbangkan semua komponen pengelolaan secara integral sehingga didapat suatu sistem yang efektif dan efiien. Tujuan Pemeliharaan Secara umum, tujuan utama dari proses pemeliharaan adalah :
  • 9. Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 H a l a m a n 9 1. Untuk memperpanjang usia bangunan 2. Untuk menjamin ketersediaan perlengkapan yang ada dan juga mendapatkan keuntungan dari investasi yang maksimal 3. Untuk menjamin keselamatan manusia yang menggunakan bangunan tersebut. Untuk menjamin kesiapan 4. Operasianal dari setiap peralatan atau perlengkapan dalam menghadapi situasi darurat seperti kebakaran Hubungan antara proses pekerjaan, dan pemeliharaan akan digambarkan oleh gambar—gambar berikut: Gambar 3. Hubungan antara operasi dan pemeliharaan (Sumber: Building Maintenance Management) Dalam buku Modern Maintenance Managemant–Para ahli membagi kegiatan pemeliharaan dalam 5 kategori , yaitu: 1. Pemeliharaan Reguler Pemeliharaan ini dilaksanakan secara kontinu agar interval waktu tertentu yang telah direncanakan tergantung pada kualitas bahan dari komponen yang digunakan pemeliharaan ini biasanya dilakukan secara harian 2. Pemeliharaan Periodik Merupakan pemeliharaan terencana untuk komponen yang masih digunakan, Pemeliharaan ini dilakukan untuk komponen—komponen yang mempunyai teknik pemeliharaan dan keahlian khusus, seperti pembersihan dan pergantian saluran AC, pemeriksaan pada sistem keamanan terhadap kebakaran dan lain—lain. 3. Pemeliharaan Jangka Panjang Pemeliharaan ini dalakuakan untuk memperpanjang usia ekonomis suatu komponen dengan melakukan penggantian elemen dari komponen tersebut. Contoh : Penggantian kabel lift yang dilaksanakan 10—15 tahun. 4. Pemeliharaan Struktur Bangunan Pemeliharaan ini dilakukan untuk mempertahankan suatu bangunan dari struktur bangunan. Contoh : memperbaiki korosi yang terjadi pada permukaan beton bertulang. P enyes uaian operas i O peras i P em eliharaan fasilitas P eng ecek an k ondisi dan perform a P e rbaikan fas ilitas
  • 10. Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 H a l a m a n 10 5. Pemeliharaan Darurat Pemeliharaan ini lakukan apabila terjadi kerusakan pada komponen yang tidak diperkirakan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi sistem kerja komponen tersebut. Contoh : Kerusakan sistem elektrikal akibat sambaran petir. Selanjutnya dapat dibagi kedalam 3 kegiatan, yaitu: 1. Servicing Servicing merupakan pelayanan keberhasilan yang dilakukan secara teratur dengan interval waktu tertentu. Biasanya disebut sebagai pemeliharaan harian. 2. Rectification Rectification merupakan kegiatan yang sering terjadi pada awalusia gedung yang diakibatkan oleh kesalahan ketidaksesuaian komponen, kerusakan pada saat instalasi dan kesalahan pada saat pemasangan. 3. Replacement Replacement merupakan kegiatan yang tidak dapat dihindari karena kondisi layanan material yang menurun pada tingkat Kegiatan pemeliharaan juga dibedakan dalam 3 tipe, yaitu: 1. Pemeliharaan terencana Pemeliharaan yang diorganisasi dan direncanakan sebelumnya dikontrol dan menggunaka record untuk menetapkan rencana selanjutnya 2. Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan ini dilaksanakan pada interval atau yang telah direncanakan sebelumnya dan bertujuan untuk mengurangi kemungkinan adanya elemen yang rusak. 3. Pemeliharaan Langsung Pemeliharaan yang dilaksanakan ketika suatu elemen atau komponen pembangunan dalam keadaan rusak dan memerlukan perbaikan Pemeliharaan pencegahan umunya direncanakan karena itu disebut pemeliharaan pencegahan terencana. Konsep ini lebih tepat diaplikasikan pada peralatan yang menggunakan mesin tapi ada elemen bangunan tertentu bisa mendapatkan perlakuan ini. Untuk mengetahui beberapa sistem pemeliharaan ini diperlukan adanya daftar informasi mengenai setiap bagian bangunan ruang, fungsi pelayanan tiap ruang dst. Yang mana harus dirawat kemudian tentukan elemen mana yang termasuk harus diperlakukan dengan pemeliharaan pencegahan dan frekuansi elemen tersebut dirawat apakah per minggu, per bulan ataukah per tahun. Pemilihan ini berdasarkan sejauh mana kerusakan dihubungkan dengan faktor keamanan dan produktivitas.
  • 11. Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 H a l a m a n 11 Pekerjaan yang perlu untuk menghambat kerusakan adalah sebagai berikut: • Tambalan, termasuk penggantian rutin di suatu area • Penggantian seluruh elemen dari komponen—komponen karena: Fungsi tidak memuaskan Menyebabkan pemeliharaan yang tinggi atau biaya pemeliharaan yang sangat besar Tidak memenuhi nilai estetika • Pemeliharaan dengan suatu lapisan yang dilakukan dengan tujuan baik untuk maksud memperpanjang usia dari material yang dijaga tersebut maupun untuk memelihara keindahan. • Pembersihan, walaupun merupakan aktifitas terpisah, namun pembersihan ini memiliki implikasi pemeliharaan yang penting dalam memperlambat kerusakan dan memelihara keindahan. Menurut Departemen Pekerjaan Umum Cipta Karya kegiatan pemeliharaan adalah kegiatan melakukan pengopersian, pembersihan, perapihan dan pengecekan berkala. Untuk memudahkan keperluan perencanaan, kegiatan pemeliharaan dapat dilakukan dengan mengelompokan elemen—elemen bangunan sebelumnya: 1. Elemen—elemen yang didesain secara tepat masa layannya sesuai usai rencana dari bangunan tanpa memerlukan perhatian dan pemaliharaan khusus. Contoh : Pondasi, beberapa bagian seperti tiang penyokong, dimana habisnya masalah layan yang tidak sesuai bangunan diakibatkan kesalahan desain atau adanya perubahan kondisi tanah yang tidak dapat diramalkan. 2. Elemen—elemen yang kekuatan atau masa layannya dapat diperpanjang dengan penggantian sebagian kecil elemen—elemennya pada jangka waktu tertentu. Contoh : Elemen seperti genteng 3. Elemen—elemen yang dipakai atauditentukan oleh manusia dan peralatan mesin. Contoh : Elemen lantai, dimana usia layannnya tergantung pada kepadatan dan jenis lalulintas diatasnya 4. Elemen—elemen yang mudah kuno karena adanya teknologi baru atau perubahn mode. Elemen seperti ini dimanfaatkan semaksimal mungkin selama masih berfungsi dengan baik. 5. Elemen—elemen yang banyak bersentuhan langsung dengan cuaca yang menyebabkan kerusakan atau perubahan bentuk dari semula. Dalam hal ini kegiatan pemeliharaan dan pembersihan yang teratur sangat diperlukan. Contoh: Pemeliharaan dengan pelapis pada genting dan dinding luar. 6. Elemen—elemen yang memerlukan lapisan pelindung. Untuk elemen pengguna lapisan pelindung memerlukan perhatian khusus.
  • 12. Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 H a l a m a n 12 Walaupun lapisan ini mungkin memiliki nilai eksentrik, tetapi tujuan utama dari pemeliharaan adalah untuk memperpanjang usia layan elemen yang dipelihara tersebut. Pastinya kegiatan ini memerlukan proporsi pengeluaran yang sangat besar. Kebijakan Pemeliharaan Bangunan Kebijakan pemeliharaan adalah kebijakan yang dengan keputusan pemeliharaan diambil. Kebijakan ini dapat juga didefinisikan sebagaiperaturan dasar untuk mengalokasikan sumber daya meliputi man, materials and money diantara alternatif tipe pemeliharaan yang ada. Agar membuat pengalokasian sumber daya yang rasional. Keuntungan dari kebijakan tersebut untuk organisasi seluruhnya harus diidentifikasikan dan dibandingkan dengan biaya. Berikut adalah pertanyaan penting yang berkenaan dengan kebijakan perawatan tersebut 1. Tujuan Apa yang diperoleh dari pemeliharaan? Tujuan harus dilihat dari sudut pandang kebutuhan organisasi pengelolaan bangunan. Seperti disebutkan pada ruang lingkup, pemeliharaan adalah hal penting dari pendekatan teknologi yang telah didefinisikan sebagai kombinasi dari manajemen, finansial, engineering,dan penggunaan praktis lain pada asetfisik dari segi economic life cycle cost. Kebijakan perawatan ini membutuhkan kerja sama semua departemen organisasi pengelola gedung untuk menyakinkan bahwa aset organisasi, direncanakan, disediakan, dipelihara, dioperasi dan diatur pada biaya total paling rendah. 2. Keuntungan Apakah yang akan didapat? Keuntungan bisa jangka panjang atau jangka pendek dan dapat diklasifikasikan sebagai finansial teknik atau orang. Keuntungan finansial terlihat dari lebih efektifnya pengguna bangunan dan terefleksikan pada produktifitasnya yang tinggi sedikit material yang dihabiskan, peningkatan daya jual, dan seterusnya. Faktor teknik dihubungkan dengan pemeliharaan karakteristik bangunan dan pelayanannya, dan terefleksikan pada sedikitnya kerusakan dengan pengurangan pada waktu pelaksanaan perbaikan dan sedikitnya kerusakan dengan pengurangan pada waktu pelaksanaan perbaikan dan sedikitnya permintaan perbaikan darurat, sedikit kecelakan, rendahnya biaya perawatan kedepan dst. Faktor manusia dihubungkan dengan efekpsikologi dari kondisi bangunan pada pengguna dan terefleksikan dalam rendah tingkat penggantian staf, dengan pengurangan perekrutan dan biaya training, hubungan dengan costomer yang lebih baik dan peningkatan kesan publik. Keuntungan—keuntungan ini sulit dikuantifikasi tapi beberapa usaha harus dibuat untuk dikuantifikasikan dengan uang, jadi analisis ini menjadi mungkin. 3. Kebijakan
  • 13. Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 H a l a m a n 13 Bagaimana kita memproses? Hal ini ternasuk melakukan operasional dan biaya yang harus dikeluarkan departemen perawatan yang dimulai dengan pengindentifikasikan tugas perawatan, standar yang harus didapat dari limit biaya. Haltersebut akan membawa kebijakan seimbang antara pemeliharaan pencegahan dan perbaikan, sejauh mana pekerjaan akan diprogramkan dibanding dengan didasarkan pada permintaan pengguna, prioritas yang disetujui untuk tipe pekerja yang berbeda apakah pekerja lebih baik dikerjakan oleh pekerja langsung atau kontrak dan dari mana kebijakan harus disentralisasikan. Kebijakan-kebijakan ini akan menentukan struktur organisasi pemeliharaan dan aturan serta tugas dari staf supervisi. Biaya Pemeliharaan Keterbatasan dana yang tersedia menyebabkan para pemilik bangunan/ gedung cenderung untuk mengabaikan untuk mengikutsertakan ahli pemeliharaan bangunan dimulai sejak awal perencanaan pembangunannya. Akibatnya, pada saat gedung yang bersangkutan mengalami masalah dalam hal pemeliharaan, maka baru pemilik gedung itu berupaya mencari cara untuk menyelenggarakan pemeliharaannya. Padahal menurut Dinas Pekerjaan Umum khusus bangunan negara, biaya pemeliharaan yang dikeluarkan adalah : Biaya pemeliharaan per m2 bangunan gedung setiap tahun = 2% dari harga satuan per m2 tertinggi yang berlaku. Besarnya biaya pemeliharaan bangunan gedung tergantung pada fungsi dan klasifikasi bangunan. Tabel 1. Klasifikasi bangunan gedung menurut Departemen Pekerjaan Umum (Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya) 1. BANGUNAN SEDERHANA • Gedung kantor yang sudah ada disain prototipenya, atau bangunan gedung kantor dengan jumlah lantai s.d2 lantaidengan luas sampai dengan 500 m2 • Bangunan rumah dinas tipe C, D dan E yang tidak bertingkat • Gedung pelayanan kesehatan ; Puskesmas • Gedung pendidikan tingkat dasar dan/ atau lanjutan dengan jumlah lantai s.d. 2 lantai
  • 14. Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 H a l a m a n 14 Adapun standar harga bangunan yang dikeluarkan Dinas Pekerjaan Umum untuk kawasan Bandung adalah sebagai berikut Tabel 2. Standar harga bangunan per meter persegi kawasan kotaBandung tahun 2008 (Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya) No. Jenis Bangunan Standar Harga Bangunan per m2 (Rp/m2 ) Bertingkat Tidak Bertingkat 1 Bangunan Sederhana 2.500.000 1.833.000 2 Bangunan Tidak Sederhana 3.500.000 2.566.000 Untuk menghitung harga bangunan yang bertingkat, nilai harga satuan bangunan per m2 seperti yang terdapat pada tabel 2 perlu disesuaikan berdasarkan jumlah lantai dari gedung tersebut. Adapun faktor 2. BANGUNAN TIDAK SEDERHANA • Gedung kantor yang belum ada disain propertinya, atau gedung kantor dengan luas di atas dari 500 m 2 atau gedung kantor bertingkat di atas 2 lantai • Bangunan rumah tipe A dan B atau rumah dinas tipe C, D dan E yang bertingkat • Gedung rumah sakit kelas A, B, C dan D • Gedung pendidikan tinggi universitas/ akademi atau gedung pendidikan dasar/ lanjutan bertingkat di atas 2 lantai 3. BANGUNAN KHUSUS • Istana negara dan rumah jabatan presiden dan wakil presiden • Wisma negara • Gedung instalasi nuklir • Gedung laboratorium • Gedung terminal udara/laut/darat • Stasiun kereta api • Stadion olah raga • Rumah tahanan • Gudang benda berbahaya • Gedung bersifat monumental • Gedung pertahanan • Gedung kantor perwakilan negara RI di luar negeri
  • 15. Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 H a l a m a n 15 penyesuaian nilai harga satuan bangunan per m2 yang disebut juga faktor satuan harga adalah sebagai berikut : Tabel 3. Faktor satuan harga bangunan (Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya) Jumlah Lantai Faktor satuan harga 1 1,000 x 2 1,090 x 3 1,120 x 4 1,135 x 5 1,162 x 6 1,197 x 7 1,236 x 8 1,265 x standar biaya tersebut di atas tidak tersedia pada waktu tertentu, maka harga satuan bangunan dapat dihitung dengan rumus Future Value (FV = Nilai uang yang akan datang), yaitu: FV=M.(1+i)n ..................................... 1 Dimana: M = Standar harga satuan pembangunan ditahun sebelumnya i = Angka inflasi tahunan, angka ini diasumsikan dari angka rata-rata inflasi selama tiga tahun terakhir yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik, n = Jumlah tahun dari tahun sebelumnya ke tahun n. KESIMPULAN Dari penulisan di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kurangnya perhatian atau tidak sesuainya kegiatan pemeliharaan yang dilakukan akan menyebabkan suatu kondisi atau dampak negatif, yaitu menurunnya tingkat produktifitas kegiatan—kegiatan yang dilaksanakan oleh pemilik atau pengguna bangunan sebagai akibat dari kurang terpeliharanya kondisi bangunan. 2. Dengan pemeliharaan bangunan gedung yang baik maka akan memperpanjang usia bangunan. 3. Mendapatkan keuntungan dari investasi yang maksimal dikarenakan bangunan gedung yang terawat juga dengan meningkatnya usia pakai gedung tersebut.
  • 16. Yatna Supriyatna Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 H a l a m a n 16 DAFTAR PUSTAKA Lee,Reginald. (1987). Building Maintenance Management,London:Wiliams Collins Sons & Co.Ltd. Majalah Konstruksi. Juli-Agustus. (1999). Ilmu Ekonomi Teknik Bagi Operasi Perawatan Bangunan. Ervianto, Wulfram I. (2005). Manajemen Proyek Konstruksi, Jogjakarta: Andi Offset. Royati, Erdwita. (2008). Manajemen Pemeliharaan Bangunan Gedung Pendidikan, Bandung : Universitas Komputer Indonesia. Dirjen Cipta Karya, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, (2007), Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.