Slide ini merupakan rangkuman materi untuk
responsi dari salah satu judul praktikum Biokimia secara daring (telah disampaikan oleh asisten praktikum ke mahasiswa yang sedang mengikuti praktikum secara online/daring pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19 masih berlangsung).
Mohon kritik, saran, dan masukan bila terdapat kesalahan penulisan dll. Terima kasih 🙏
Probiotik adalah bakteri hidup yang memberikan manfaat kesehatan dengan memperbaiki keseimbangan bakteri usus. Jenis probiotik utama meliputi Bifidobacterium, Lactobacillus, dan bakteri asam laktat lainnya. Probiotik ditemukan dalam makanan fermentasi seperti yoghurt, kefir, dan tempe.
Proses pemurnian minyak sawit meliputi beberapa tahapan seperti klarifikasi, pemisahan minyak dari lumpur dan kotoran, pengeringan, dan penyimpanan minyak hasil olahan. Peralatan kunci meliputi tangki pengendapan, pemisah pasir, pemisah lumpur, penapis minyak, dan pengering vakum untuk menghasilkan minyak sawit olahan berkualitas.
Dokumen tersebut membahas tentang Good Laboratory Practice (GLP) yang merupakan cara pengorganisasian laboratorium untuk menjamin bahwa pengujian dilakukan sesuai standar. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan penerapan GLP, faktor-faktor penentu kebenaran hasil pengujian, jenis pelatihan, organisasi laboratorium, dan persyaratan akomodasi dan lingkungan kerja laboratorium.
1. Pertumbuhan mikroba diartikan sebagai bertambahnya jumlah sel karena sebagian besar mikroba adalah organisme bersel tunggal.
2. Terdapat 5 fase pertumbuhan bakteri yaitu fase adaptasi, perbanyakan, pengaruh pertumbuhan, statis, dan kematian.
3. Pertumbuhan mikroba dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti temperatur, kelembapan, pH, dan zat toks
Keracunan makanan dan penyakit karena mengonsumsi buah-buahan atau sayuran segar maupun olahan mengindikasikan adanya kontaminan (pestisida, mikroba, logam berat) dalam bahan pangan tersebut.
World Health Organization (WHO) mendefinisikan penyakit asal pangan (foodborne disease) sebagai penyakit yang umumnya bersifat infeksi atau racun yang disebabkan oleh senyawa yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi.
Menurut data FDA Amerika Serikat, penyakit asal pangan yang disebabkan oleh kontaminasi mikroba menempati urutan pertama di atas racun alami, residu pestisida, dan bahan tambahan pangan.
Dokumen tersebut merangkum proses pembuatan dangke, keju tradisional khas Enrekang yang dibuat dari susu sapi atau kerbau melalui fermentasi dengan bakteri Lactobacillus fermentum. Prosesnya meliputi pemisahan whey dari curd susu, penggumpalan menggunakan papain, dan fermentasi selama 1-2 hari untuk menghasilkan produk akhir berbentuk keju dengan tekstur mirip tahu.
Probiotik adalah bakteri hidup yang memberikan manfaat kesehatan dengan memperbaiki keseimbangan bakteri usus. Jenis probiotik utama meliputi Bifidobacterium, Lactobacillus, dan bakteri asam laktat lainnya. Probiotik ditemukan dalam makanan fermentasi seperti yoghurt, kefir, dan tempe.
Proses pemurnian minyak sawit meliputi beberapa tahapan seperti klarifikasi, pemisahan minyak dari lumpur dan kotoran, pengeringan, dan penyimpanan minyak hasil olahan. Peralatan kunci meliputi tangki pengendapan, pemisah pasir, pemisah lumpur, penapis minyak, dan pengering vakum untuk menghasilkan minyak sawit olahan berkualitas.
Dokumen tersebut membahas tentang Good Laboratory Practice (GLP) yang merupakan cara pengorganisasian laboratorium untuk menjamin bahwa pengujian dilakukan sesuai standar. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan penerapan GLP, faktor-faktor penentu kebenaran hasil pengujian, jenis pelatihan, organisasi laboratorium, dan persyaratan akomodasi dan lingkungan kerja laboratorium.
1. Pertumbuhan mikroba diartikan sebagai bertambahnya jumlah sel karena sebagian besar mikroba adalah organisme bersel tunggal.
2. Terdapat 5 fase pertumbuhan bakteri yaitu fase adaptasi, perbanyakan, pengaruh pertumbuhan, statis, dan kematian.
3. Pertumbuhan mikroba dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti temperatur, kelembapan, pH, dan zat toks
Keracunan makanan dan penyakit karena mengonsumsi buah-buahan atau sayuran segar maupun olahan mengindikasikan adanya kontaminan (pestisida, mikroba, logam berat) dalam bahan pangan tersebut.
World Health Organization (WHO) mendefinisikan penyakit asal pangan (foodborne disease) sebagai penyakit yang umumnya bersifat infeksi atau racun yang disebabkan oleh senyawa yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi.
Menurut data FDA Amerika Serikat, penyakit asal pangan yang disebabkan oleh kontaminasi mikroba menempati urutan pertama di atas racun alami, residu pestisida, dan bahan tambahan pangan.
Dokumen tersebut merangkum proses pembuatan dangke, keju tradisional khas Enrekang yang dibuat dari susu sapi atau kerbau melalui fermentasi dengan bakteri Lactobacillus fermentum. Prosesnya meliputi pemisahan whey dari curd susu, penggumpalan menggunakan papain, dan fermentasi selama 1-2 hari untuk menghasilkan produk akhir berbentuk keju dengan tekstur mirip tahu.
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofiliinmashar
Â
Dokumen tersebut membahas tiga jenis bakteri berdasarkan suhu optimum pertumbuhannya, yaitu psikrofil (suhu rendah), mesofil (suhu ruang), dan termofil (suhu tinggi). Bakteri-bakteri ini memiliki karakteristik dan pengaruh berbeda terhadap pengawetan makanan. Bakteri psikrofil dan mesofil dapat menyebabkan pembusukan makanan, sementara bakteri termofil membutuhkan sterilisasi yang lebih intens unt
Tes HbA1C digunakan untuk memonitor kadar glukosa darah rata-rata selama 8-12 minggu terakhir dengan mengukur fraksi hemoglobin yang terglikosilasi. Pengukuran dilakukan dengan metode kromatografi atau imunoturbidimetri, dan hasilnya menunjukkan kualitas kontrol glukosa darah pasien diabetes.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang proses akhir dalam teknologi bioproses yaitu product polishing yang mencakup kristalisasi untuk memperoleh produk yang sangat murni dan pengeringan, serta pengolahan limbah hasil proses tersebut melalui sterilisasi dan pembakaran.
Fermentasi ikan merupakan proses pengolahan ikan melalui aktivitas enzim dan mikroorganisme untuk menghasilkan produk seperti peda, terasi, dan bekasem. Faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, pH, dan jenis mikroba mempengaruhi hasil fermentasi. Proses fermentasi mengubah komposisi kimia ikan dan menghasilkan senyawa rasa dan aroma khas pada produk olahan.
Food spoilage occurs when the nutritional value, texture, or flavor of food is damaged, making it harmful or unsuitable to eat. There are two main types of spoilage: microbial and non-microbial. Microbial spoilage is caused by bacteria, yeasts, molds, and other microorganisms. Non-microbial spoilage can result from physical injury, enzymatic degradation, or oxidation processes. Some signs of spoiled food include unpleasant smells, tastes, colors, textures, and mold growth. Proper food handling, storage, and preservation techniques can help reduce spoilage by inhibiting microbial growth or killing microorganisms.
Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti ketersediaan nutrien, suhu, kelembaban, keasaman (pH), dan oksigen. Mikroba akan berkembangbiak dengan cepat pada kondisi yang optimal, namun pertumbuhannya akan melambat atau berhenti jika kondisinya kurang mendukung.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen laboratorium, termasuk pengertian laboratorium dan biosafety, jenis-jenis biosafety level 1 hingga 3 beserta persyaratan rancang bangun dan fasilitas yang dibutuhkan. Dokumen ini juga menjelaskan perbedaan antara biosafety yang melindungi staf laboratorium dan biosecurity yang melindungi objek penelitian.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawetan ikan dengan metode penggaraman dan pengeringan. Metode penggaraman meliputi penggaraman kering, basah, dan kench salting. Pengeringan dapat dilakukan secara alami menggunakan sinar matahari dan angin, atau secara mekanis menggunakan panas buatan. Proses pengeringan terdiri dari beberapa tahapan seperti penggaraman, pembilasan, dan pengeringan
Baker's yeast is prepared through a multi-step process. Molasses and raw materials are prepared and sterilized before being used to grow yeast cultures. The yeast is then multiplied through fermentation, either in batch or fed-batch processes. Once the fermentation is complete, the yeast is harvested, filtered to increase concentration, and packaged for distribution. Baker's yeast is commonly used for leavening in bread baking.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang hormon, termasuk definisi hormon, ciri-ciri hormon, fungsi hormon, faktor yang mempengaruhinya, letak kelenjar endokrin utama di tubuh, dan mekanisme kerja hormon melalui interaksi dengan reseptor.
Bakteri Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, mulai dari bisul hingga infeksi darah. Bakteri ini umumnya hidup pada kulit dan hidung manusia secara normal tanpa menimbulkan masalah, namun dapat menjadi patogen jika sistem kekebalan tubuh melemah.
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...Fransiska Puteri
Â
Dokumen tersebut membahas pengaruh berbagai faktor abiotik dan faktor tumbuh terhadap mikroorganisme, seperti suhu, kelembapan, pH, cahaya, tekanan, oksigen, dan berbagai zat kimia. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan kematian mikroorganisme.
PERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGANKlara Tri Meiyana
Â
Mikroba memainkan peran penting dalam makanan sebagai penyebab kerusakan, pengawetan, dan pengolahan pangan. Bakteri, jamur, dan ragi dapat merusak kualitas dan keamanan pangan, sementara jenis-jenis tertentu digunakan dalam fermentasi dan produksi makanan.
Bioplastics are organic, biomass-based alternatives to conventional petroleum-based plastics. There are several types of bioplastics including PHA, PHB, Biopol, and PLA. PHB is produced naturally by bacteria as a carbon storage material and can be synthesized through bacterial fermentation. It is biodegradable and has applications in packaging and medical devices.
Panduan ini memberikan rekomendasi tentang perawatan laboratorium kimia SMA, termasuk cara menjaga kebersihan laboratorium secara rutin, penyimpanan dan perawatan peralatan praktikum kimia, serta penanganan dan perawatan bahan kimia di laboratorium. Tujuannya adalah agar laboratorium dan peralatannya tetap berfungsi dengan baik untuk mendukung proses pembelajaran kimia.
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofiliinmashar
Â
Dokumen tersebut membahas tiga jenis bakteri berdasarkan suhu optimum pertumbuhannya, yaitu psikrofil (suhu rendah), mesofil (suhu ruang), dan termofil (suhu tinggi). Bakteri-bakteri ini memiliki karakteristik dan pengaruh berbeda terhadap pengawetan makanan. Bakteri psikrofil dan mesofil dapat menyebabkan pembusukan makanan, sementara bakteri termofil membutuhkan sterilisasi yang lebih intens unt
Tes HbA1C digunakan untuk memonitor kadar glukosa darah rata-rata selama 8-12 minggu terakhir dengan mengukur fraksi hemoglobin yang terglikosilasi. Pengukuran dilakukan dengan metode kromatografi atau imunoturbidimetri, dan hasilnya menunjukkan kualitas kontrol glukosa darah pasien diabetes.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang proses akhir dalam teknologi bioproses yaitu product polishing yang mencakup kristalisasi untuk memperoleh produk yang sangat murni dan pengeringan, serta pengolahan limbah hasil proses tersebut melalui sterilisasi dan pembakaran.
Fermentasi ikan merupakan proses pengolahan ikan melalui aktivitas enzim dan mikroorganisme untuk menghasilkan produk seperti peda, terasi, dan bekasem. Faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, pH, dan jenis mikroba mempengaruhi hasil fermentasi. Proses fermentasi mengubah komposisi kimia ikan dan menghasilkan senyawa rasa dan aroma khas pada produk olahan.
Food spoilage occurs when the nutritional value, texture, or flavor of food is damaged, making it harmful or unsuitable to eat. There are two main types of spoilage: microbial and non-microbial. Microbial spoilage is caused by bacteria, yeasts, molds, and other microorganisms. Non-microbial spoilage can result from physical injury, enzymatic degradation, or oxidation processes. Some signs of spoiled food include unpleasant smells, tastes, colors, textures, and mold growth. Proper food handling, storage, and preservation techniques can help reduce spoilage by inhibiting microbial growth or killing microorganisms.
Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti ketersediaan nutrien, suhu, kelembaban, keasaman (pH), dan oksigen. Mikroba akan berkembangbiak dengan cepat pada kondisi yang optimal, namun pertumbuhannya akan melambat atau berhenti jika kondisinya kurang mendukung.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen laboratorium, termasuk pengertian laboratorium dan biosafety, jenis-jenis biosafety level 1 hingga 3 beserta persyaratan rancang bangun dan fasilitas yang dibutuhkan. Dokumen ini juga menjelaskan perbedaan antara biosafety yang melindungi staf laboratorium dan biosecurity yang melindungi objek penelitian.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawetan ikan dengan metode penggaraman dan pengeringan. Metode penggaraman meliputi penggaraman kering, basah, dan kench salting. Pengeringan dapat dilakukan secara alami menggunakan sinar matahari dan angin, atau secara mekanis menggunakan panas buatan. Proses pengeringan terdiri dari beberapa tahapan seperti penggaraman, pembilasan, dan pengeringan
Baker's yeast is prepared through a multi-step process. Molasses and raw materials are prepared and sterilized before being used to grow yeast cultures. The yeast is then multiplied through fermentation, either in batch or fed-batch processes. Once the fermentation is complete, the yeast is harvested, filtered to increase concentration, and packaged for distribution. Baker's yeast is commonly used for leavening in bread baking.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang hormon, termasuk definisi hormon, ciri-ciri hormon, fungsi hormon, faktor yang mempengaruhinya, letak kelenjar endokrin utama di tubuh, dan mekanisme kerja hormon melalui interaksi dengan reseptor.
Bakteri Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, mulai dari bisul hingga infeksi darah. Bakteri ini umumnya hidup pada kulit dan hidung manusia secara normal tanpa menimbulkan masalah, namun dapat menjadi patogen jika sistem kekebalan tubuh melemah.
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...Fransiska Puteri
Â
Dokumen tersebut membahas pengaruh berbagai faktor abiotik dan faktor tumbuh terhadap mikroorganisme, seperti suhu, kelembapan, pH, cahaya, tekanan, oksigen, dan berbagai zat kimia. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan kematian mikroorganisme.
PERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGANKlara Tri Meiyana
Â
Mikroba memainkan peran penting dalam makanan sebagai penyebab kerusakan, pengawetan, dan pengolahan pangan. Bakteri, jamur, dan ragi dapat merusak kualitas dan keamanan pangan, sementara jenis-jenis tertentu digunakan dalam fermentasi dan produksi makanan.
Bioplastics are organic, biomass-based alternatives to conventional petroleum-based plastics. There are several types of bioplastics including PHA, PHB, Biopol, and PLA. PHB is produced naturally by bacteria as a carbon storage material and can be synthesized through bacterial fermentation. It is biodegradable and has applications in packaging and medical devices.
Panduan ini memberikan rekomendasi tentang perawatan laboratorium kimia SMA, termasuk cara menjaga kebersihan laboratorium secara rutin, penyimpanan dan perawatan peralatan praktikum kimia, serta penanganan dan perawatan bahan kimia di laboratorium. Tujuannya adalah agar laboratorium dan peralatannya tetap berfungsi dengan baik untuk mendukung proses pembelajaran kimia.
Praktikum membuat dua media tumbuh mikroba, yaitu Potato Dextrose Agar (PDA) dari ekstrak kentang dan dextrose, serta Nutrient Agar (NA) dari ekstrak daging. Kedua media disterilkan dengan autoklaf lalu diuji dengan benih kedelai yang diinkubasi, menunjukkan NaOCl dan alkohol lebih efektif mencegah kontaminasi dibanding air.
1. Dokumen tersebut membahas mengenai alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi yang dikelompokkan menjadi alat-alat gelas, alat-alat preparasi, dan alat-alat pelengkap beserta fungsi dan prinsip kerja masing-masing alat.
Laporan praktikum mikrobiologi ini membahas pembuatan dua jenis media tumbuh, yaitu media padat Nutrien Agar (NA) dan media cair Nutrien Broth (NB). Langkah-langkah pembuatan media meliputi penimbangan bahan, pencampuran dengan air, sterilisasi, dan pengisian ke wadah tumbuh. Media digunakan untuk menumbuhkan berbagai mikroorganisme sesuai syarat yang baik seperti kandungan nutrisi dan kondisi fisik yang
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
Â
Laporan praktikum mikrobiologi menjelaskan prosedur pembuatan tiga jenis medium tumbuh, yaitu PDA (untuk kapang dan jamur), NA (untuk bakteri), dan TEA (untuk jamur). Dilakukan dengan merebus bahan nutrisi seperti kentang, daging, dan tauge kemudian dicampur dengan agar dan gula untuk membentuk medium padat setelah disterilkan.
Laporan praktikum ini membahas tentang pembuatan dua jenis media tumbuh, yaitu media padat Nutrien Agar (NA) dan media cair Nutrien Broth (NB). Tujuannya adalah mahasiswa mampu membuat media tersebut untuk menumbuhkan bakteri. Langkah-langkah pembuatan media meliputi penimbangan bahan, pencampuran, sterilisasi, dan pengisian ke wadah tumbuh. Kedua media dibuat sesuai perhitungan dan kebutuhan nutrisi bak
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Putri Nadhilah
Â
Dokumen ini membahas tentang praktek pembuatan media tumbuh Potato Dextrose Agar (PDA) oleh kelompok mahasiswa untuk menumbuhkan jamur. Praktek tersebut kurang berhasil karena ruang dan peralatan eksperimen yang kurang steril sehingga media PDA terkontaminasi bakteri.
Laporan ini membahas tentang pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar) di laboratorium mikrobiologi. Media PDA digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme dengan menyediakan nutrisi seperti karbon, nitrogen, dan zat gizi lainnya. Laporan ini menjelaskan bahan, alat, prosedur pembuatan media PDA, hasil observasi pertumbuhan mikroba, dan manfaat media PDA untuk menumbuhkan kultur mikroba.
Laporan praktikum pembuatan tempe yang dilakukan oleh mahasiswa Trisnawati telah diverifikasi dan diterima oleh koordinator asisten dan asisten. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan tempe dan peran jamur Rhizopus oligosporus dalam proses fermentasi. Proses pembuatan tempe meliputi pencucian, perebusan, penambahan ragi, masukkan ke dalam plastik gula, dan pemeraman selama dua hari.
Teknologi fermentasi dan peningkatan kualitas pakan membahas tentang bioteknologi khususnya fermentasi untuk memproduksi pakan ternak dengan kualitas lebih baik. Dokumen ini menjelaskan proses fermentasi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, jenis-jenis fermentasi, dan pemilihan substrat fermentasi.
PEMBUATAN MEDIA CAIR & INOKULASI BAKTERI Bacillus Subtilis ITBCCB148 DAN JAMUR Aspergillus Niger
1.
2. PENDAHULUAN
PEMBUATAN MEDIA CAIR DAN INOKULASI BAKTERI Bacillus subtilis ITBCCB148 dan JAMUR Aspergillus niger
Responsi Daring
Praktikum Biokimia II
✎ Dalam mikrobiologi, medium/media adalah suatu
bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat-
zat hara (nutrien) yang digunakan untuk
menumbuhkan mikroorganisme di atas atau di
dalamnya (Waluyo, 2010).
✎Setiap media memiliki komposisi tertentu (sumber
nutrisi) berupa karbohidrat, mineral, dan buffer
yang berfungsi untuk mendapatkan enzim tertentu
dari bakteri tertentu juga.
✎Terdapat 3 jenis media berdasarkan ada
tidaknya zat pemadat (agar dan gelatin), antara
lain :
1. Media padat
2. Media semi padat
3. Media cair
3. âž PENDAHULUAN
Media Cair
PEMBUATAN MEDIA CAIR DAN INOKULASI BAKTERI Bacillus subtilis ITBCCB148 dan JAMUR Aspergillus niger
Responsi Daring
Praktikum Biokimia II
✎ Pada percobaan ini, media yang digunakan adalah jenis media cair. Media cair
merupakan media yang banyak digunakan untuk memperbanyak atau pembiakan bakteri
dalam jumlah besar.
✎ Media cair ini nantinya akan dibuat dalam bentuk media inokulum dan media fermentasi.
Kedua media tersebut memiliki komposisi yang sama, hanya saja medium inokulum
merupakan medium adaptasi sebelum dibiakkan dalam media yang lebih besar (media
fermentasi).
4. Untuk mengetahui cara
membuat media dan
inokulasi bakteri dan jamur
dalam jumlah besar
PEMBUATAN MEDIA CAIR DAN INOKULASI BAKTERI Bacillus subtilis ITBCCB148
dan JAMUR Aspergillus niger
Responsi Daring
Praktikum Biokimia II
5. Media yang baik memiliki beberapa syarat, antara lain :
Mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan pengembangbiakan mikroba
Mempunyai tekanan osmotik, tegangan permukaan,
dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba
Steril (sebelum ditanami, mikroba tidak ditumbuhi oleh
mikroba lain yang tidak diharapkan)
âś”
âś”
âś”
PEMBUATAN MEDIA CAIR DAN INOKULASI BAKTERI Bacillus subtilis ITBCCB148 dan JAMUR Aspergillus niger
Responsi Daring
Praktikum Biokimia II
7. Media ini mengandung tepung agar
sebanyak 12-15%.
Berdasarkan bentuk dan wadahnya,
media padat dibedakan menjadi 3 jenis :
â—Ź Media tegak
menggunakan tabung reaksi yang ditegakkan
sebagai wadahnya
â—Ź Media miring
menggunakan tabung reaksi yang dimiringkan
â—Ź Media lempeng
menggunakan cawan petri sebagai wadahnya
Media padat
JENIS-JENIS MEDIA
PEMBUATAN MEDIA CAIR DAN INOKULASI BAKTERI Bacillus subtilis ITBCCB148 dan JAMUR Aspergillus niger
Responsi Daring
Praktikum Biokimia II
8. Media semi padat
Media semi padat mengandung tepung agar sebanyak ± 0,3 – 0,4% sehingga
media menjadi lebih kenyal, tidak padat, dan tidak begitu cair.
Media ini digunakan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan
kandungan air dan hidup anaerob atau fakulkatif.
JENIS-JENIS MEDIA
Media cair adalah media yang berbentuk
cair karena tidak ada penambahan
zat pemadat.
Media ini dapat digunakan untuk berbagai
tujuan antara lain pembiakan mikroba
dalam jumlah besar, penelaahan, dan
berbagai uji.
Media cair
PEMBUATAN MEDIA CAIR DAN INOKULASI BAKTERI Bacillus subtilis ITBCCB148 dan JAMUR Aspergillus niger
Responsi Daring
Praktikum Biokimia II
9. Inokulasi adalah kegiatan pemindahan
mikroorganisme, baik berupa bakteri maupun jamur
dari sumber asalanya ke medium baru yang telah
dibuat dengan ketelitian dan aseptis.
Jarum inokulasi digunakan sebagai alat untuk
menginokulasi mikoba atau jamur, biasanya terbuat
dari nikrom atau platinum.
Untuk bakteri
Untuk jamur
PEMBUATAN MEDIA CAIR DAN INOKULASI BAKTERI Bacillus subtilis ITBCCB148 dan JAMUR Aspergillus niger
Responsi Daring
Praktikum Biokimia II
10. Media Inokulum : Media adaptasi sebelum dibiakkan
Media Fermentasi : Media produksi
Volume media inokulum Volume media fermentasi
lebih kecil dari
Keduanya memiliki komposisi bahan yang sama,
hanya volumenya yang berbeda
PEMBUATAN MEDIA CAIR DAN INOKULASI BAKTERI Bacillus subtilis ITBCCB148 dan JAMUR Aspergillus niger
Responsi Daring
Praktikum Biokimia II
11. Alat :
Bahan :
• Neraca analitik
• Spatula besi
• Erlenmayer
• Gelas ukur
• Pengaduk gelas
• Botol semprot
• Pipet tetes
• Hot plate
• Autoklaf
• LAF (Laminar Air Flow)
• Tabung reaksi
• Gelas kimia
• Bunsen
• Jarum inokulasi
• Shaker
• Mikropipet
• Akuades
• Sampel pati
• Ekstrak yeast
• Glukosa
• Urea
• Selulosa
• Pepton
• KCl
• MgSO4.7H2O
• CaCl2.5H2O
• KH2PO4
• (NH4)SO4,
• Kain kasa
• Kapas
• Alumunium foil
• Kertas
• Karet
PEMBUATAN MEDIA CAIR DAN INOKULASI BAKTERI Bacillus subtilis ITBCCB148 dan JAMUR Aspergillus niger
Responsi Daring
Praktikum Biokimia II
12. No Nama bahan Jumlah kuantitatif
1 Sampel pati 0,5 %
2 Ekstrak yeast 0,5 %
3 MgSO4.7H2O 0,02 %
4 CaCl2.5H2O 0,01 %
5 KH2PO4 0,05 %
Media inokulum dan fermentasi Bacillus
JUMLAH KUANTITATIF BAHAN
YANG DIBUTUHKAN per 100 mL
No Nama bahan Jumlah kuantitatif No Nama Bahan Jumlah kuantitatif
1 Urea 0,03 % 6 KH2PO4 0,2 %
2 Ekstrak yeast 0,2 % 7 (NH4)SO4 0,14 %
3 KCl 0,03 % 8 Pepton 0,2 %
4 MgSO4.7H2O 0,02 % 9 Glukosa 0,05 %
5 CaCl2.5H2O 0,03 % 10 Selulosa 0,1 %
Media inokulum dan fermentasi Aspergillus
Catatan :
Karena mikroorganisme yang digunakan dalam percobaan ini adalah jenis
jamur Aspergillus, maka digunakan estimasi jumlah kuantitatif bahan pada tabel
yang kedua (warna hijau)
13. SKEMA UMUM DIAGRAM ALIR PERCOBAAN
Pembuatan
media inokulum &
media fermentasi
Media inokulum &
media fermentasi
yang sudah dibuat
kemudian disterilisasi
Kedua media kemudian
dibiarkan di atas shaker
selama 24 jam
Dalam keadaan aseptis,
media inokulum yang telah
di-shaker 24 jam, diambil
volumenya sebanyak 2%,
dimasukkan ke media
fermentasi
Media inokulum ditanami
biakan jamur dalam
keadaan aseptis.
Sementara, media
fermentasi tetap pada
kondisi steril
Media fermentasi
dibiarkan di atas shaker
selama 72 jam
HASIL
PEMBUATAN MEDIA CAIR DAN INOKULASI BAKTERI Bacillus subtilis ITBCCB148 dan JAMUR Aspergillus niger
Responsi Daring
Praktikum Biokimia II
14. Bahan-bahan media inokulum dan fermentasi Bacillus
Untuk prosedur pembuatan media inokulum
dan fermentasi Bacillus
- dimbang dengan teliti
- dimasukkan dalam wadah (erlenmayer)
- dilarutkan dalam akuades sampai tanda batas 200 mL
- dipanaskan di atas hot plate hingga homogen
- dibagi dua volumenya dengan perbandingan 1 : 3 (misalnya, 50 mL untuk media inokulum dan 150 mL untuk
media fermentasi) dengan menuangkan sejumlah salah satu volume ke wadah (erlenmayer) yang baru
- ditutup dengan sumbat kapas dan aluminium foil
- disterilisasi dalam autoklaf selama ± 15 menit pada suhu 121°C, tekanan 1 atm
- diangkat, didinginkan sebentar
Media inokulum
Media fermentasi
Media inokulum & media fermentasi
- dibiarkan tetap
dalam keadaan steril
- di-shaker selama 24 jam
- diambil media inokulum sebanyak 2% (dari total volume media fermentasi) dalam keadaan aseptis
(dilakukan dalam LAF menggunakan mikropipet) dan dimasukkan dalam media fermentasi
- di-shaker kembali selama 72 jam
HASIL (untuk dilakukan uji selanjutnya)
- ditanami bakteri Bacillus subtilis ITBCCB148 dalam
keadaan aseptis (dilakukan dalam LAF)
15. Bahan-bahan media inokulum dan fermentasi Aspergillus
Untuk prosedur pembuatan media inokulum
dan fermentasi Asperigillus
- dimbang dengan teliti
- dimasukkan dalam wadah (erlenmayer)
- dilarutkan dalam akuades sampai tanda batas 200 mL
- dipanaskan di atas hot plate hingga homogen
- dibagi dua volumenya dengan perbandingan 1 : 3 (misalnya, 50 mL untuk media inokulum dan 150 mL untuk
media fermentasi) dengan menuangkan sejumlah salah satu volume ke wadah (erlenmayer) yang baru
- ditutup dengan sumbat kapas dan aluminium foil
- disterilisasi dalam autoklaf selama ± 15 menit pada suhu 121°C, tekanan 1 atm
- diangkat, didinginkan sebentar
Media inokulum
- ditanami jamur Aspergillus fumigatus dalam keadaan
aseptis (dilakukan dalam LAF)
Media fermentasi
Media inokulum & media fermentasi
- dibiarkan tetap
dalam keadaan steril
- di-shaker selama 24 jam
- diambil media inokulum sebanyak 2% (dari total volume media fermentasi) dalam keadaan aseptis
(dilakukan dalam LAF menggunakan mikropipet) dan dimasukkan dalam media fermentasi
- di-shaker kembali selama 72 jam
HASIL (untuk dilakukan uji selanjutnya)
22. Data pengamatan & pembahasan
Contoh hasil fermentasi pada media
MSM (Mineral Salt Medium)
Contoh hasil inokulasi pada media NB
(Nutrient Broth)
Contoh hasil media fermentasi
24. • Preparation of culture media
https://www.youtube.com/watch?v=fzk_-O2SDos
• Media Prep
https://www.youtube.com/watch?v=cneascR3OEc&feature=youtu.be
• Basic Techniques in Microbiology - Liquid media Cultures
https://www.youtube.com/watch?v=rydQVvo8rM0
• Basic Techniques in Microbiology - Glass pipettes
https://www.youtube.com/watch?v=d6KuOQQC1KU&list=PL7OOsYZ23Ao8VogvziVkduwNGi
_ceULJR&index=5
• How to pipette correctly – a short step-by-step introduction into proper pipetting
https://www.youtube.com/watch?v=QGX490kuKjg
• How to Use a Micropipette
https://www.youtube.com/watch?v=Jfqafjt4q6U
Referensi video lainnya
PEMBUATAN MEDIA CAIR DAN INOKULASI BAKTERI Bacillus subtilis ITBCCB148 dan JAMUR Aspergillus niger
Responsi Daring
Praktikum Biokimia II
25. DAFTAR PUSTAKA
Waluyo, L. 2010. Teknik dan Metode Dasar Mikrobiologi.
UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.
Malang.
Yandri, A.S. dkk. 2018. Buku Panduan Praktikum Teknik
Penelitian dan Rekayasa Biokimia. Laboratorium
Biokimia FMIPA Unila. Lampung.
Yusdiani, D. dkk. 2016. Bakteriologi Bidang Keahlian
Kesehatan untuk SMK/MAK. ECG. Jakarta.
PEMBUATAN MEDIA CAIR DAN INOKULASI BAKTERI Bacillus subtilis ITBCCB148 dan JAMUR Aspergillus niger
Responsi Daring
Praktikum Biokimia II
26. PEMBUATAN MEDIA CAIR DAN INOKULASI BAKTERI Bacillus subtilis ITBCCB148 dan JAMUR Aspergillus niger
Responsi Daring
Praktikum Biokimia II