SlideShare a Scribd company logo
BiOkiMiA HoRmoN
By:
Elni Sumarni
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
Program Study S1 Keperawatan
https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
Pengertian Hormon
 Kata hormone berasal dari bahasa yunani
yang berarti “menimbulkan atau
membangkitkan”.
 Hormone adalah suatu zat kimia yang
bertugas sebagai pembawa pesan (chemical
messenger)
 Hormon terdapat dengan konsentrasi sangat
rendah dalam cairan ekstrasel, 10-15 – 10-9
 Hormon disekresi oleh jaringan-jaringan
tertentu kedalam darah. Dan berlaku sebagai
pengatur kegiatan jaringan tertentu.
 Endokrinologi merupakan suatu cabang
ilmu biokimia medis yang mempelajari
hormone dan aktivitasnya.
Sekresi Hormonal
1. hormon disintesis dalam suatu jaringan
diangkut oleh sistem sirkulasi untuk
bekerja pada organ lain disebut sebagai
fungsi Endokrin
2. hormon yang bertindak setempat di
sekitar mana mereka dilepaskan tanpa
melalui sirkulasi dalam plasma di sebut
sebagai fungsi Parakrin
3. Hormon juga dapat bekerja pada sel
dimana dia disintesa disebut sebagai
fungsi Autokrin.
Reseptor Hormon
 Reseptor Hormon: Molekul pengenal
spesifik dari sel tempat hormon berikatan
sebelum memulai efek biologiknya
 Umumnya pengikatan Hormon Reseptor ini
bersifat reversibel dan nonkovalen
 Reseptor hormon bisa terdapat pada
permukaan sel (membran plasma) atau
pun intraselluler.
 Interaksi hormon dengan reseptor
permukaan sel akan memberikan sinyal
pembentukan senyawa yang disebut sebagai
second messenger (hormon sendiri
dianggap sebagai first messenger)
Struktur Reseptor Hormon
Setiap reseptor hormon mempunyai sedikitnya dua daerah
domain fungsional yaitu :
1. Domain pengenal akan mengikat hormon
2. Regio skunder menghasilkan (tranduksi) signal yang
merangkaikan pengaturan beberapa fungsi intrasel
Reseptor untuk hormon Glukokortikoid mempunyai beberapa
domain fungsionalyaitu:
1. Regio pengikat hormon dalam bagian terminal karboksil
2. Regio pengikatan DNA yang berdekatan
3. Sedikitnya dua regio yang mengaktifkan transkripsi gen
4. Sedikitnya dua regio yang bertanggung jawab atas
translokasi reseptor dari sitoplasma ke nukleus
5. Regio yang mengikat protein renjatan panas tanpa adanya
ligand
Klasifikasi hormon berdasarkan
senyawa kimia pembentuknya
1. Golongan Steroid→turunan dari
kolestrerol
2. Golongan Eikosanoid yaitu dari asam
arachidonat
3. Golongan derivat Asam Amino
dengan molekul yang kecil
→Thyroid,Katekolamin
4. Golongan
Polipeptida/Protein→Insulin,Glukago
n,GH,TSH
Berdasarkan sifat kelarutan molekul
hormon
1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat
larut dalam lemak
2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat
larut dalam air
Berdasarkan lokasi reseptor hormon
1.Hormon yang berikatan dengan hormon
dengan reseptor intraseluler
2.Hormon yang berikatan dengan reseptor
permukaan sel (plasma membran)
Fungsi hormon
 mengatur beberapa asfek
metabolisme
 mengatur pertimbuhan sel dan
jaringan, denyut jantung, tekanan
darah, fungsi ginjal,
 pergerakan saluran gastrointestinal
 sekresi enzim-enzim pencernaan,
laktasi dan system reproduksi.
Kerja Hormon
 Pada tingkat sel dimulai dengan pengikatan hormon
dengan reseptor spesifiknya, yang terletak pada
permukaan sel atau didalam sitosol sel target.
 Reseptor adalah molekul pengenal yang terikat pada sel
 Reseptor tersebut mempunyai kekhasan dan afinitas
kuat bagi molekul hormonnya.
 Reseptor untuk hormon- hormon peptide dan amina
yang larut dalam air tidak segera menembus membrane
sel, terletak pada permukaan luas sel target.
Saat Reseptor hormone berada didalam sel target
ditempati oleh molekul hormone, reseptor tersebut
menjalani perubahan yang khas membentuk atau
membebaskan molekul pembawa pesan intraseluler,
biasa disebut sebagai pembawa pesan kedua (second
messenger).
 Pembawa pesan ini meneruskan isyarat dari resptor
hormone ke beberapa system enzim atau molekul di
dalam sel yang membawa perintah-perintah yang
berasal dari hormone.
 Pembawa pesan intraseluler dapat mengatur reaksi
enzim yang khas atau menyebabkan gen atau
serangkaian gen yang tidak aktif menjadi tereksrpresi.
Hormon Hipofise dan
Hipotalamus
 Hormon-hormon yang disekresi oleh
hipotalamus adalah peptide pendek yang
mempunyai tiga sampai 15 residu asam
amino.
 Hormone hipotalamus tidak memasuki
sirkulasi keseluruhan tetapi disalurkan
langsung kekelenjar hipofise yang dekat
melalui pembuluh khusus.
 Kelenjar hipofise terdiri dari dua bagian
dengan asal embrio yang berbeda, lobus
anterior dan posterior.
Hipofise anterior
 Hipofise anterior menghasilkan hormon-
hormon trofik dan tropin, yang mempunyai
afinitas terhadap tingkat kelenjar endokrin
yang berikutnya dan merangsang kelenjar ini.
 Kortikotropin merangsang korteks adrenal dan
tirotrofin merangsang kelenjar tiroid untuk
mengsekresi tiroksin dan triidotironin.
 Hormone hipifise anterior berada dibawah
kendali hormon-hormon hipotalamus,
mensekresikan sejumlah hormone yang
mengatur pertumbuhan dan fungsi berbagai
kelenjar endokrin atau mempengaruhi reaksi
metabolic dalam jaringan sasaran lainnya.
 Hormon hipofese anterior
dikelompokan menjadi
1. hormon pertumbuhan (GH),
prolaktin, korionik somatomamotrofin
2. hormon glikoprotein
3. hormon pro-opiomelanokortin
Hormon Pertumbuhan (GH)
Sintesis dan struktur
- GH di sintesis di dalam somatotrop, subklompok sel
asidofilik hipofisis, konsentrasi GH dalam hifofisis
515mg/g
- GH merupakan polipeptida tunggal dengan BM 22.000
pada mamalia.
- Pada manusia struktur GH terdiri dari 191-asam amino
NH2
COOH191150
50
100
Reseptor GH
- Merupakan anggota sitokin-hematopoietin
- Reseptor ini berupa protein dengan BM
70.000.
Kerja Biokimia :
- GH merupakan hormon yang esensial bagi
pertumbuhan pascanatal dan metabolisme
normal karbohidrat, lipid, N, dan Lipid.
Prolaktin (PRL)
Sintesis dan struktur
- Prolaktin disekresi oleh laktotrop merupakan sel
asidofilik pada hipofisis anterior
- Merupakan hormon protein dengan BM 23.000
- Jumlah sel dan ukurannya akan meningkat secara
selama kehamilan
COOH
NH2
50
198
150
100
1
Reseptor
- Mempunyai ukuran yang sama dengan ukuran
reseptor GH
- Mempunyai domain perentang membran
tunggal dan memberi sinyal lewat lintasan yang
serupa dengan GH
KerJa fisiologi dan Biokimia :
- Terlibat proses mengawali dan
mempertahankan laktasi pada mamalia.
- Kadar fisisologi bekerja pada jaringan payudara
yang didukung hormon seks wanita
Patofisiologi Prolaktin :
- PRL yang berlebih menyebabkan
1. ginekomastia (perbersaran
payudara)
2. impotensi
Hormon glikoprotein
 Merupakan hormon protein yang paling
kompleks, ditemukan dalam glikoprotein hipofise
serta plasenta, yaitu hormon prangsang tiroid
(TSH), hormon luteinisasi (LH); hormon
prangsang-folikel (FSH) dan korionik
gonadotrofin (GC)
 Memakai cAMP sebagai mesenger intrasel.
 Terdiri dari 2 sub unit,yakni α danß yang
dihubungkan lewat ikatan nonkovalen
 Hormon gonadotropin (FSH, LH, dan hGC)
bertanggung jawab terhadap proses
gametogenesis dan steroidogenesis dalam
kelenjar gonand dengan BM 25.000.
Hipofise posterior
 Hipofise posterior menghasilkan dua
hormone khas yaitu:
1. oksitosin
2. vasopressin
 kedua hormone ini diproduksi dalam
hipitalamus dan diangkat lewat aliran
aksoplasmik ke ujung-ujung syaraf
dalam hipofise posterior,
 setelah terdapat stimulasi hormone
tersebut dilepas kedalam sirkulasi
darah.
Vasopresin
 Vasopresin dinamakan juga hormone anti
diuretic (ADH)
 ADH merupakan hormon nonapeptida yang
mengandung molekul sistein pada posisi 1 dan
6 dihubungkan dengan jembatan SS dengan
BM 19.000, berada dalam bentuk tak-terikat
pada protein dengan waktu paruh 24 menit.
Cys-Tyr-Phe-Gin-Asn-Cys-Pro-Arg-Gly-NH2
arginin Vasopresin
Cys-Tyr-Phe-Gin-Asn-Cys-Pro-Lys-Gly-NH2
Lisin Vasopresin
 Fungsi fisiologinya, meningkatkan
tekanan darah dan meningkatkan
penyerapan kembali (reabsorpsi) air
didalam ginjal.
 Kekurangan sekresi vasopressin
mengakibatkan diabetes insipidus.
Oksitosin
 Oksitosin mempunyai BM 21.000
Cys-Tyr-Ile-Gin-Asn-Cys-Pro-Arg-Gly-NH2
Oksitosin bekerja pada otot-otot polos
tertentu terutama di dalam uterus.
 Zat ini digunakan dalam proses
obstetik untuk mendorong terjadinya
kelahiran
 Merangsang kontraksi sel-sel
mioepitel yang mengelilingi alveoli
mammae (laktasi).
Jaringan hormonal yang dikendalikan oleh hipofise-
hipotalamus
Hormon Tiroid
 Kelenjar tiroid mensekrasi dua hormone khusus
L-tiroksin (T4= tetrayodotironin) dan L-
triiodotironin (T3)merupakan turunan tirosin.
 Hormone tiroid dibuat sebagai respon terhadap
isyarat yang diterima oleh hipotalamus, yang
mengsekresi hormone-hormon pelepasan
tirotropin.
 Tiroksin dan triiodotironin disintesis oleh kelenjar
tiroid dan bekerja pada kebanyakan jaringan
untuk mengatur kecepatan metabolisme dan
perkembangan jaringan.
Struktur
Sintesis
 Sintesis hormone tiroid berlangsung dalam folikel
kelenjar tiroid yang terdiri atas satu lapis sel epitel yang
mengelilingi limen.
 Sel-sel folikel mensintesisi protein prekusor yang kaya
akan tirosin (triglobulin), yang disekresi kedalam lumen
folikel.
 Sel juga memekatkan yodium dan mengsekresinya
kedalam lumen.
 Yodium mula-mula dioksidasi dan kemudian
ditambahkan ke residu tirosin dari triglobulin, karena itu
mengubahnya menjadi residu mono-dan diyodotironin.
 Selanjutnya, sebagian residu tirosin yang teriodinasi
bergabung membentuk T3 dan T4. bila sel-sel folikel
dirangsang untuk mengsekresi hormone tiroid, prekusor
teryodinasi diambil oleh sel dengan cara endositosis dan
ditranfer ke lilosom.
 Protease lilosom menghidrolisis prekusor, menghasilkan
T3 dan T4 yang kemudian di sekresi.
Kerja hormon tiroid
 Reseptor hormone tiroid terletak pada inti dan
berhubungan dengan kromatin. Perangsangan sel
sasaran oleh hormone tiroid mengakibatkan perubahan
ekspresi gen.
 Hormone tiroid dibawa oleh darah ke daerah targetnya.
 Sebagian besar jaringan dirangsang oleh hormone-
hormon tiroid, dengan pengecualian pada jaringan otak
orang dewasa dan beberapa jaringan reproduktif.
 Hormon tiroid aktif merangsang metabolisme hati dan
otot.
 Sel-sel target diinduksi untuk mensintesis sejumlah
besar enzim dan sintesis enzim tertentu. Akibatnya
adalah terangsangnya laju metabolisme basal (LMB).
fatofisiologis
- hipertiroidisme, adalah jika sekreasi hormone terlalu
berlebih, individu penderita tiroid menunjukan LBM yang
meningkat.
Mereka membakar zat makanan pada laju yang lebih
tinggi dan menghasilkan lebih banyak panas tubuh dan
cenderung hiperaktif.
- Keadaan defisiensi sekresi hormone tiroid,
hipotiroidisme, ditandai dengan menurunnya laju
metabolisme dasar.
Penderita ini membakar bahan bakarnya lebih lambat,
menghasilkan laju produksi panas yang lebih rendah
dan cenderung menjadi malas/lamban, hal ini
mengakibatkan kegagalan pertumbuhan dan redatasi
mental.
Hormone yang mengatur
metabolisme kalsium
 Kalsium dalam tubuh berada dalam didalam tulang
yang bersama-sama dengan fosfat membentuk
kristal hidroksiapatit. Dan dalam plasma berupa
kalsium cairan ekstraseluler (ECF).
 Kalsium plasma terdapat dalam tiga bentuk :
1. Bentuk senyawa komplek dengan asam-asam
organic. Sekitar 6% dari total kalsium membentuk
kompleks dengan sitrat, fosfat dan anion lainnya.
2. Bentuk terikat protein. Kalsium berikatan dengan
protein terutama terikat dengan albumin.
3. Bentuk terionisasi. Kalsium dalam bentuk
terionisasi (Ca2+), yang dipertahankan pada
konsentrasi antara 1,1 dan 1,3 mmol/L.
Fungsi Ion kalsium
- Mengatur proses eksitabilitas nenromoskular
- Koagulasi darah
- Posses-proses sekresi
- Integritas membran serta pengangkutan membran
plasma
- Reaksi enzimatis
- Pelepasan hormon dan kerja intrasel sejumlah hormon
Hormon utama yang terlibat dalam proses homeostasis
kalsium ada dua yaitu:
- hormone paratiroid (PTH)
- hormone kalistriol
PTH
 PTH dengan BM 9500, tidak mengandung molekul
karbohidrat maupun yang terikat secara kovalen lainnya.
Aktivitas biologisnya yang penuh terletak dalam ujung
sepertiga terminal-N molekul tersebut.
 PTH disintesis sebagai molekul prekusor dengan 115-
asam amino. Pekusor dekat PTH adalah proPTH yang
mempunyai tonjolan pada heksapeptida yang bersifat
katalis pada ujung terminal-N.
 produk gen primer dan prekusor dekat bagi proPTH
adalah preproPTH. preproPTH
 Mekanisme kerja PTH melibatkan membrane reseptor,
interaksi hormone reseptor akan mencetuskan
serangkaian proses yang khas : aktivasi adenitat –
peningkatan cAMP intrasel – peningkatan kadar kalsium
intrasel – foforilasi protein spesifik intra sel oleh enzim
kinase – aktivitas enzim atau protein intrasel yang
menjadi perantara kerja PTH.
kalsitriol
 Kalstriol merupakan hormone yang
dapat menggalakan translokasi
kalsium dengan melawan gradien,
konsentrasi yang terdapat memintas
membrane sel intestinum.disebabkan :
-Produksi kalsitriol dikendalikan
dengan dengan ketat
- adanya mekanisme pengendalian
kadar Ca+ dalam cairan ekstrasel
Sintesis
 Hormone kalstirol dihasilkan oleh serangkaian reaksi
enzimatik yang kompleks dan melibatkan transportasi
molekul-molekul prekusor dalam plasma kesejumlah
jaringan yang berlainan.
 Molekul aktifnya diangkut keorgan lain dan dalam organ-
organ tersebut, kalstirol mengaktifkan proses biologic
dengan cara seperti yang dipakai oleh hormom-hormon
steroid.
1. Kulit
2. Hati
3. Ginjal-25OH-D3
4. Jaringan lain
patofisiologis
 Hipoparatiroidisme adalah penurunan ion kalsium
serum dan kenaiakan kadar fosfat, gejala ringan
akan menimbulkan kram otot dan tetani,
sedangkan gejala akut menyebabkan paralisasi
tetatik otot-otot respiratorius, konvulasi berat dan
kematian.
 Hiperparatiroidisme yaitu kenaikan ion Ca serum
sert PTH dan penurunan kadar fosfat serum.
Gejalanya mencakup resorpsi ekstensif tulang dan
sejumlah akibat pada ginjal, termasuk batu ginjal
dan penurunan fungsi-fungsi ginjal.
 Rakitis, kelainan pada usia anak-anak yang
ditandai oleh kadar Ca dan P yang rendah dalam
plasma dan tulang
Hormon korteks adrenal
 Hormon korteks adrenal, androgen dan estrogen
adalah hormon-hormon utama steroid yang dapat
larut didalam lipid.
 Hormone korteks adrenal mempengaruhi
metabolisme karbohidrat.
 Sekresi hormone korteks adrenal dipengaruhi oleh
hipotalamus. Sebagai tanggapan terhadap stress,
 hipotalamus mensekresi hormone-hormon
pelepasan kortokotropin yang dikirim ke pituitary
anterior dan merangsang untuk melepaskan
kortikotropin kedalam darah.
 Kortikotropin berikatan dengan reseptor pada
dinding sel korteks adrenal, merangsang sel ini
untuk menghasilkan hormone steroidnya yang
bersifat khas. Kebih dari 30 senyawa steroid dibuat
oleh korteks adrenal.
 Hormon kortek adrena disebut
kortikoid, dan kelompokan kedalam
tiga kelas utama yaitu;
- glukokortikoid,
- mineralokortikoid,
- androgen.
glukokortikoid
 Glukokortikoid dengan kortikoid yang berperan
penting.
 Kortikol mendorong glukoneogenesis dari asam-
asam amino dan penyimpanan glikogen dalam
hati, meningkatkan glukosa darah, dan
menurunkan penggunaan menyeluruh atas
glukosa.
 Hormone ini juga merangsang pemakaian asam
asam lemak dan reaksi ketogenesis.
 Glukokortikoid juga mempunyai daya antiinflamasi
dan antialergi yang baik.
 Sekresi glukortikoid yang berlebihan menimbulkan
penyakit Cusing yang menimbulkan kelelahan dan
kehilangan masa otot karena pengubahan asam-
asam amino secara berlebihan menjadi glukosa
dan redistribusi lemak tubuh, sehingga
menimbulkan keadaan wajah bulan (moon face).
Mineralokortikoid
 Mineralokortikoid muerupakan steroid 21-karbon,
yang berfungsi mendorong penahanan Na+ dan
pelepasan K+ oleh ginjal, melalui kegiatan ini
hormon-hormon tersebut mempertahankan
keseimbangann air dan garam di dalam tubuh.
 Kortikosteroid utama dari kelompok ini adalah
aldosteron. Hormone ini menunjukan kegiatan-
kegiatan glukokortikoid.
 Aldosteron disintesis mengikuti lintasan
minerallokortikoid dan terjadi didalam zona
glomerulosa. Pregnelon diubah menjadi
progesterone, isomerasi progesterone mengalami
hidroksilasi menghasilkan kortikostron yang
mempunyai aktivitas glukokortikoid dan merupakan
mineralokortikoid lemah.
Androgen
 Androgen, zona fasikulata dan retikulasi
korteks adrenal yang menghasilkan zat-zat
prekusor androgen dehidroepiandroteron
dan hormon androgen lemah
androstenedion.
 Jenis-jenis steroid ini diubah menjadi
androgen yang lebih potensial di dalam
jaringan dan menjadi sumber fatologis
androgen, jika enzim-enzim steroidogenik
mengalami defisiensi.
Hormon Pankreas dan
Traktus Gastrointestinal
Fungsi biokimiawi utama Fankreas
 yang satu adalah biosintesisi beberapa enzim, seperti tripsin
kimotripsin dan karboksipeptidase, yang disekresi kedalam
usus untuk melakukan pencernaan makanan. Rangkaian
fungsi ini dilakukan oleh sel-sel eksokrin.
 Fungsi utama pancreas lainnya adalah biosintesis insulin dan
beberapa hormone polipeptida yang mengatur metabolisme
glukosa dan zat-zat makanan utama lainnya. Fungsi ini
dijalankan oleh jaringan eksokrin dari pancreas, sekelompok
sel khusus disebut pulau-pulau langerhans.
 Pulau-pulau itu berisi beberapa jenis sel yang saling
berikatan, tiap jenis membentuk satu macam hormone
pancreas.
 Hormon-hormon yang disekresi pulau-pulau tersebut adalah
glukagon, dibuat oleh sel-sel A; insulin oleh sel-sel B;
somatostatin dibuat oleh sel-sel D; dan polipeptida pancreas
dibuat oleh sel-sel F.
Insulin
 Insulin merupakan hormon hipoglikemik,
 insulin adalah protein kecil dengan BM 5700,
terdiri atas 2 rantai polipeptida, A dan B yang saling
berhubungan melalui dua jembatan disulfide.
 Insulin disintesis oleh sel-sel B pada pancreas
dalam bentuk prekusor yang tidak aktif disebut
proinsulin.
 Proinsulin diubah menjadi insulin aktif oleh peptida-
peptida spesifik.
Struktur Proinsulin manusia
 Insulin disekresi oleh sel-sel B pada pulau kedalam darah
melalui proses yang rumit, proses ini membutuhkan Ca+ dan
tahap akhir adalah pelepasan isi granula-granula sekresi
tempat insulin dan C-peptida dibentuk.
 Laju sekresi insulin ditentukan oleh konsentrasi glukosa
dalam darah. Ketika glukosa darah naik, laju sekresi insulin
meningkat, peningkatan kadar mempercepat masuknya
glukosa dari darah kedalam hati dan otot, dimana glukosa
tersebut diubah menjadi glikogen.
 Kekurangan insulin menyebabkan diabetes melitus, yang
ditandai oleh, hiperglikemin, glikosuria, Penghambatan
sintesis asm lemak, dan kelebihan oksidasi asam lemak dan
pembentukan badan keton
Defisiensi insulin
Defisiensi insulin dan
kelebihan glukagon
Berkuranya
pengembalian
glukosa
Peningkatan
katabolisme
protein
Peningkatan
lipolisis
Hiperglikemia,
glukosuria,
diuresis osmotik,
deplesi elektrolit
Peingkatan
produksi
glikosa
Peningkatan asam
amino plasma,
kehilangan nitrogen
di dalam urine
Peningkatan asam
lemak bebas plasma,
ketogenesis,
ketonuria,ketonemia
Dehidrasi, asidosis
Glukagon
 Glukagon merupakan hormone polipeptida yang
disekresi oleh sel-sel A pada pulau-pulau pancreas oleh
sel-sel sejenis di darah gastrointestinal.
 Glukagon dibentuk dari proglukagon dan
preproglukagon.
 Preproglukagon dilengkapi dengan polipeptida
penyambung isyarat di ujung terminal amino, yang
dilepas dalam dua tahap untuk menghasilkan hormone
aktifnya.
Struktur glikagon
1 10
NH2-His-Ser-Gin-Gly-Thr-Phe-Thr-Ser-Asp-Tyr-
11 20
Ser-Lys-Tyr-Leu-Asp-Ser-Arg-Arg-Ala-Gin-
21 29
Asp-Phe-Val-Gin-Trp-Leu-Met-Asn-Thr-COOH
 Glukagon mendorong peningkatan
konsentrasi glukosa darah.
 Pengaruh hiperglikemia glukagon terhadap
dua hal,
(I) glukagon mendorong glikogen hati untuk
menghaslkan glukosa darah, dengna
mekanisme yang sama dengan adrenalin.
(2) glukagon menghambat prombakan
glukosa menjadi laktat oleh glikolisis.
somatostatin
 Somatostatin merupakan hormone polipeptida
yang ditemukan dalam hipotalamus,
 Somatostatin dihasilkan oleh sel-sel D pulau
pancreas oleh sel-sel sejenis di daerah
gastrointestinal.
 Dibentuk dalam pancreas dengan mempengaruhi
sekresi insulin dan glukagon.
Struktur
1 10
NH2-Ala-Gly-Cys-Lys-Asn-Phe-Trp-Lys-Thr-
11
Phe-Thr-Ser-Cys-COOH
 Somatistatin menghambat pelepasan hormone sel-
sel pulau pancreas melalui kerja parakrin.
 Somatistatin mengurangi pengangkutan nutrient
dari traktus gastrointestinal kedalam sirkulasi darah
karena :
(1) hormone ini memperpanjang waktu
pengosongan lambung,
(2) mengurangi sekresi gastrin dan menurunkan
produksi asam lambung,
(3) mengurangi sekresi kelenjar eksokrin pancreas,
(4) mengurangi aliran darah,
(5) memperlambat adsorpsi gula.
Polipeptida pankreas
 Polipeptida pancreas (PP), suatu
peptide 36-asam amino merupakan
produksi sel-sel F pancreas yang
ditemukan baru-baru ini.
 Sekresi dalam tubuh ditingkatkan oleh
konsumsi protein, puasa, olahraga,
serta hipoglikenia akut dab dikurangi
oleh somatistatin serta pemberian
glukosa intravena.

More Related Content

What's hot

Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1tristyanto
 
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptxFARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
haslinahaslina3
 
METABOLISME lemak
METABOLISME lemakMETABOLISME lemak
METABOLISME lemak
fikri asyura
 
Metabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin dan PirimidinMetabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin dan Pirimidin
Daniel Marison
 
Pemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada LansiaPemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada Lansia
Fitria Anwarawati
 
Imunologi; sistem imun spesifik
Imunologi; sistem imun spesifikImunologi; sistem imun spesifik
Imunologi; sistem imun spesifik
Lisa Andina
 
Interaksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptorInteraksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptor
fatmanurhaliza24
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
Ratnawati Sigamma
 
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananFarmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananEster Muki
 
farmakologi Diuretik
farmakologi Diuretikfarmakologi Diuretik
farmakologi Diuretik
nisha althaf
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
Surya Amal
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
Rizkythia_Andhara
 
Hormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonHormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagon
Rolly Scavengers
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
adeputra93
 
PPT Karbohidrat
PPT KarbohidratPPT Karbohidrat
PPT Karbohidrat
Natalia Christina
 
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimiaKumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
arifah fadlilah
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
Surya Amal
 

What's hot (20)

Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptxFARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
 
METABOLISME lemak
METABOLISME lemakMETABOLISME lemak
METABOLISME lemak
 
Metabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin dan PirimidinMetabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin dan Pirimidin
 
Pemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada LansiaPemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada Lansia
 
Imunologi; sistem imun spesifik
Imunologi; sistem imun spesifikImunologi; sistem imun spesifik
Imunologi; sistem imun spesifik
 
Interaksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptorInteraksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptor
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
 
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananFarmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
 
farmakologi Diuretik
farmakologi Diuretikfarmakologi Diuretik
farmakologi Diuretik
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
 
Hormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonHormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagon
 
Glikogenolisis
GlikogenolisisGlikogenolisis
Glikogenolisis
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
 
PPT Karbohidrat
PPT KarbohidratPPT Karbohidrat
PPT Karbohidrat
 
Homeostasis
HomeostasisHomeostasis
Homeostasis
 
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimiaKumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 

Similar to Biokimia Hormon

Hormon rilla sandri g2 l1 19 005
Hormon rilla sandri g2 l1 19 005Hormon rilla sandri g2 l1 19 005
Hormon rilla sandri g2 l1 19 005
Yusuf Ahmad Husaeni
 
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
AbdRaqib
 
2. psikologi faal-pertemuan-11
2. psikologi faal-pertemuan-112. psikologi faal-pertemuan-11
2. psikologi faal-pertemuan-11
Irmadani Irmadani
 
Ppt Hormon
Ppt HormonPpt Hormon
Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014Lidya Stephanie
 
SISTEM ENDOKRIN.pptx
SISTEM ENDOKRIN.pptxSISTEM ENDOKRIN.pptx
SISTEM ENDOKRIN.pptx
KaizoAoiFuuma
 
Vitamin
Vitamin Vitamin
Vitamin
pjj_kemenkes
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrin
materi-x2
 
Makalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologiMakalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologi
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Sistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptxSistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptx
susisusanti782469
 
1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf
1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf
1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf
DianiAyu1
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Witaadw
 

Similar to Biokimia Hormon (20)

Hormon rilla sandri g2 l1 19 005
Hormon rilla sandri g2 l1 19 005Hormon rilla sandri g2 l1 19 005
Hormon rilla sandri g2 l1 19 005
 
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
 
Pjm3106.n4
Pjm3106.n4Pjm3106.n4
Pjm3106.n4
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNASistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrinMacam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
 
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrinMacam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
 
Hormo nku(1)
Hormo nku(1)Hormo nku(1)
Hormo nku(1)
 
2. psikologi faal-pertemuan-11
2. psikologi faal-pertemuan-112. psikologi faal-pertemuan-11
2. psikologi faal-pertemuan-11
 
Ppt Hormon
Ppt HormonPpt Hormon
Ppt Hormon
 
Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014
 
SISTEM ENDOKRIN.pptx
SISTEM ENDOKRIN.pptxSISTEM ENDOKRIN.pptx
SISTEM ENDOKRIN.pptx
 
Vitamin
Vitamin Vitamin
Vitamin
 
Anfis endokrin
Anfis endokrinAnfis endokrin
Anfis endokrin
 
Makalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologiMakalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologi
 
Sistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptxSistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptx
 
1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf
1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf
1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 

More from Dedi Kun

Virus sars di dunia
Virus sars di dunia Virus sars di dunia
Virus sars di dunia
Dedi Kun
 
Kebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolitKebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolit
Dedi Kun
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Dedi Kun
 
Kebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitasKebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitas
Dedi Kun
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
Dedi Kun
 
KEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIKEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIDedi Kun
 
Training principles
Training principles Training principles
Training principles
Dedi Kun
 
Sports 6
Sports 6Sports 6
Sports 6
Dedi Kun
 
Sports 5
Sports 5Sports 5
Sports 5
Dedi Kun
 
Sports 4
Sports 4Sports 4
Sports 4
Dedi Kun
 
Sports 3
Sports 3Sports 3
Sports 3
Dedi Kun
 
Sport 2
Sport 2Sport 2
Sport 2
Dedi Kun
 
Soprts 1
Soprts 1Soprts 1
Soprts 1
Dedi Kun
 
Panduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faalPanduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faal
Dedi Kun
 
Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan
Dedi Kun
 
Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf
Dedi Kun
 
Energy systems
Energy systems Energy systems
Energy systems
Dedi Kun
 
Autonomic nervous system
Autonomic nervous systemAutonomic nervous system
Autonomic nervous system
Dedi Kun
 
utonomic nervous system
utonomic nervous systemutonomic nervous system
utonomic nervous systemDedi Kun
 
Brain and cranial nerves
Brain and cranial nervesBrain and cranial nerves
Brain and cranial nerves
Dedi Kun
 

More from Dedi Kun (20)

Virus sars di dunia
Virus sars di dunia Virus sars di dunia
Virus sars di dunia
 
Kebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolitKebutuhan cairan elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolit
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
 
Kebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitasKebutuhan mobilitas
Kebutuhan mobilitas
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
 
KEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASIKEBUTUHAN OKSIGENASI
KEBUTUHAN OKSIGENASI
 
Training principles
Training principles Training principles
Training principles
 
Sports 6
Sports 6Sports 6
Sports 6
 
Sports 5
Sports 5Sports 5
Sports 5
 
Sports 4
Sports 4Sports 4
Sports 4
 
Sports 3
Sports 3Sports 3
Sports 3
 
Sport 2
Sport 2Sport 2
Sport 2
 
Soprts 1
Soprts 1Soprts 1
Soprts 1
 
Panduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faalPanduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faal
 
Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan Olah raga dan kesehatan
Olah raga dan kesehatan
 
Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf Fungsi dasar sistem saraf
Fungsi dasar sistem saraf
 
Energy systems
Energy systems Energy systems
Energy systems
 
Autonomic nervous system
Autonomic nervous systemAutonomic nervous system
Autonomic nervous system
 
utonomic nervous system
utonomic nervous systemutonomic nervous system
utonomic nervous system
 
Brain and cranial nerves
Brain and cranial nervesBrain and cranial nerves
Brain and cranial nerves
 

Recently uploaded

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 

Recently uploaded (20)

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 

Biokimia Hormon

  • 1. BiOkiMiA HoRmoN By: Elni Sumarni SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI Program Study S1 Keperawatan https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
  • 2. Pengertian Hormon  Kata hormone berasal dari bahasa yunani yang berarti “menimbulkan atau membangkitkan”.  Hormone adalah suatu zat kimia yang bertugas sebagai pembawa pesan (chemical messenger)  Hormon terdapat dengan konsentrasi sangat rendah dalam cairan ekstrasel, 10-15 – 10-9  Hormon disekresi oleh jaringan-jaringan tertentu kedalam darah. Dan berlaku sebagai pengatur kegiatan jaringan tertentu.  Endokrinologi merupakan suatu cabang ilmu biokimia medis yang mempelajari hormone dan aktivitasnya.
  • 3. Sekresi Hormonal 1. hormon disintesis dalam suatu jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai fungsi Endokrin 2. hormon yang bertindak setempat di sekitar mana mereka dilepaskan tanpa melalui sirkulasi dalam plasma di sebut sebagai fungsi Parakrin 3. Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana dia disintesa disebut sebagai fungsi Autokrin.
  • 4. Reseptor Hormon  Reseptor Hormon: Molekul pengenal spesifik dari sel tempat hormon berikatan sebelum memulai efek biologiknya  Umumnya pengikatan Hormon Reseptor ini bersifat reversibel dan nonkovalen  Reseptor hormon bisa terdapat pada permukaan sel (membran plasma) atau pun intraselluler.  Interaksi hormon dengan reseptor permukaan sel akan memberikan sinyal pembentukan senyawa yang disebut sebagai second messenger (hormon sendiri dianggap sebagai first messenger)
  • 5. Struktur Reseptor Hormon Setiap reseptor hormon mempunyai sedikitnya dua daerah domain fungsional yaitu : 1. Domain pengenal akan mengikat hormon 2. Regio skunder menghasilkan (tranduksi) signal yang merangkaikan pengaturan beberapa fungsi intrasel Reseptor untuk hormon Glukokortikoid mempunyai beberapa domain fungsionalyaitu: 1. Regio pengikat hormon dalam bagian terminal karboksil 2. Regio pengikatan DNA yang berdekatan 3. Sedikitnya dua regio yang mengaktifkan transkripsi gen 4. Sedikitnya dua regio yang bertanggung jawab atas translokasi reseptor dari sitoplasma ke nukleus 5. Regio yang mengikat protein renjatan panas tanpa adanya ligand
  • 6.
  • 7. Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya 1. Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol 2. Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat 3. Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil →Thyroid,Katekolamin 4. Golongan Polipeptida/Protein→Insulin,Glukago n,GH,TSH
  • 8. Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon 1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak 2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air Berdasarkan lokasi reseptor hormon 1.Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler 2.Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)
  • 9. Fungsi hormon  mengatur beberapa asfek metabolisme  mengatur pertimbuhan sel dan jaringan, denyut jantung, tekanan darah, fungsi ginjal,  pergerakan saluran gastrointestinal  sekresi enzim-enzim pencernaan, laktasi dan system reproduksi.
  • 10. Kerja Hormon  Pada tingkat sel dimulai dengan pengikatan hormon dengan reseptor spesifiknya, yang terletak pada permukaan sel atau didalam sitosol sel target.  Reseptor adalah molekul pengenal yang terikat pada sel  Reseptor tersebut mempunyai kekhasan dan afinitas kuat bagi molekul hormonnya.  Reseptor untuk hormon- hormon peptide dan amina yang larut dalam air tidak segera menembus membrane sel, terletak pada permukaan luas sel target.
  • 11. Saat Reseptor hormone berada didalam sel target ditempati oleh molekul hormone, reseptor tersebut menjalani perubahan yang khas membentuk atau membebaskan molekul pembawa pesan intraseluler, biasa disebut sebagai pembawa pesan kedua (second messenger).  Pembawa pesan ini meneruskan isyarat dari resptor hormone ke beberapa system enzim atau molekul di dalam sel yang membawa perintah-perintah yang berasal dari hormone.  Pembawa pesan intraseluler dapat mengatur reaksi enzim yang khas atau menyebabkan gen atau serangkaian gen yang tidak aktif menjadi tereksrpresi.
  • 12. Hormon Hipofise dan Hipotalamus  Hormon-hormon yang disekresi oleh hipotalamus adalah peptide pendek yang mempunyai tiga sampai 15 residu asam amino.  Hormone hipotalamus tidak memasuki sirkulasi keseluruhan tetapi disalurkan langsung kekelenjar hipofise yang dekat melalui pembuluh khusus.  Kelenjar hipofise terdiri dari dua bagian dengan asal embrio yang berbeda, lobus anterior dan posterior.
  • 13. Hipofise anterior  Hipofise anterior menghasilkan hormon- hormon trofik dan tropin, yang mempunyai afinitas terhadap tingkat kelenjar endokrin yang berikutnya dan merangsang kelenjar ini.  Kortikotropin merangsang korteks adrenal dan tirotrofin merangsang kelenjar tiroid untuk mengsekresi tiroksin dan triidotironin.  Hormone hipifise anterior berada dibawah kendali hormon-hormon hipotalamus, mensekresikan sejumlah hormone yang mengatur pertumbuhan dan fungsi berbagai kelenjar endokrin atau mempengaruhi reaksi metabolic dalam jaringan sasaran lainnya.
  • 14.  Hormon hipofese anterior dikelompokan menjadi 1. hormon pertumbuhan (GH), prolaktin, korionik somatomamotrofin 2. hormon glikoprotein 3. hormon pro-opiomelanokortin
  • 15. Hormon Pertumbuhan (GH) Sintesis dan struktur - GH di sintesis di dalam somatotrop, subklompok sel asidofilik hipofisis, konsentrasi GH dalam hifofisis 515mg/g - GH merupakan polipeptida tunggal dengan BM 22.000 pada mamalia. - Pada manusia struktur GH terdiri dari 191-asam amino NH2 COOH191150 50 100
  • 16. Reseptor GH - Merupakan anggota sitokin-hematopoietin - Reseptor ini berupa protein dengan BM 70.000. Kerja Biokimia : - GH merupakan hormon yang esensial bagi pertumbuhan pascanatal dan metabolisme normal karbohidrat, lipid, N, dan Lipid.
  • 17. Prolaktin (PRL) Sintesis dan struktur - Prolaktin disekresi oleh laktotrop merupakan sel asidofilik pada hipofisis anterior - Merupakan hormon protein dengan BM 23.000 - Jumlah sel dan ukurannya akan meningkat secara selama kehamilan COOH NH2 50 198 150 100 1
  • 18. Reseptor - Mempunyai ukuran yang sama dengan ukuran reseptor GH - Mempunyai domain perentang membran tunggal dan memberi sinyal lewat lintasan yang serupa dengan GH KerJa fisiologi dan Biokimia : - Terlibat proses mengawali dan mempertahankan laktasi pada mamalia. - Kadar fisisologi bekerja pada jaringan payudara yang didukung hormon seks wanita
  • 19. Patofisiologi Prolaktin : - PRL yang berlebih menyebabkan 1. ginekomastia (perbersaran payudara) 2. impotensi
  • 20. Hormon glikoprotein  Merupakan hormon protein yang paling kompleks, ditemukan dalam glikoprotein hipofise serta plasenta, yaitu hormon prangsang tiroid (TSH), hormon luteinisasi (LH); hormon prangsang-folikel (FSH) dan korionik gonadotrofin (GC)  Memakai cAMP sebagai mesenger intrasel.  Terdiri dari 2 sub unit,yakni α danß yang dihubungkan lewat ikatan nonkovalen  Hormon gonadotropin (FSH, LH, dan hGC) bertanggung jawab terhadap proses gametogenesis dan steroidogenesis dalam kelenjar gonand dengan BM 25.000.
  • 21. Hipofise posterior  Hipofise posterior menghasilkan dua hormone khas yaitu: 1. oksitosin 2. vasopressin  kedua hormone ini diproduksi dalam hipitalamus dan diangkat lewat aliran aksoplasmik ke ujung-ujung syaraf dalam hipofise posterior,  setelah terdapat stimulasi hormone tersebut dilepas kedalam sirkulasi darah.
  • 22. Vasopresin  Vasopresin dinamakan juga hormone anti diuretic (ADH)  ADH merupakan hormon nonapeptida yang mengandung molekul sistein pada posisi 1 dan 6 dihubungkan dengan jembatan SS dengan BM 19.000, berada dalam bentuk tak-terikat pada protein dengan waktu paruh 24 menit. Cys-Tyr-Phe-Gin-Asn-Cys-Pro-Arg-Gly-NH2 arginin Vasopresin Cys-Tyr-Phe-Gin-Asn-Cys-Pro-Lys-Gly-NH2 Lisin Vasopresin
  • 23.  Fungsi fisiologinya, meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan penyerapan kembali (reabsorpsi) air didalam ginjal.  Kekurangan sekresi vasopressin mengakibatkan diabetes insipidus.
  • 24. Oksitosin  Oksitosin mempunyai BM 21.000 Cys-Tyr-Ile-Gin-Asn-Cys-Pro-Arg-Gly-NH2 Oksitosin bekerja pada otot-otot polos tertentu terutama di dalam uterus.  Zat ini digunakan dalam proses obstetik untuk mendorong terjadinya kelahiran  Merangsang kontraksi sel-sel mioepitel yang mengelilingi alveoli mammae (laktasi).
  • 25. Jaringan hormonal yang dikendalikan oleh hipofise- hipotalamus
  • 26. Hormon Tiroid  Kelenjar tiroid mensekrasi dua hormone khusus L-tiroksin (T4= tetrayodotironin) dan L- triiodotironin (T3)merupakan turunan tirosin.  Hormone tiroid dibuat sebagai respon terhadap isyarat yang diterima oleh hipotalamus, yang mengsekresi hormone-hormon pelepasan tirotropin.  Tiroksin dan triiodotironin disintesis oleh kelenjar tiroid dan bekerja pada kebanyakan jaringan untuk mengatur kecepatan metabolisme dan perkembangan jaringan.
  • 28. Sintesis  Sintesis hormone tiroid berlangsung dalam folikel kelenjar tiroid yang terdiri atas satu lapis sel epitel yang mengelilingi limen.  Sel-sel folikel mensintesisi protein prekusor yang kaya akan tirosin (triglobulin), yang disekresi kedalam lumen folikel.  Sel juga memekatkan yodium dan mengsekresinya kedalam lumen.  Yodium mula-mula dioksidasi dan kemudian ditambahkan ke residu tirosin dari triglobulin, karena itu mengubahnya menjadi residu mono-dan diyodotironin.  Selanjutnya, sebagian residu tirosin yang teriodinasi bergabung membentuk T3 dan T4. bila sel-sel folikel dirangsang untuk mengsekresi hormone tiroid, prekusor teryodinasi diambil oleh sel dengan cara endositosis dan ditranfer ke lilosom.  Protease lilosom menghidrolisis prekusor, menghasilkan T3 dan T4 yang kemudian di sekresi.
  • 29. Kerja hormon tiroid  Reseptor hormone tiroid terletak pada inti dan berhubungan dengan kromatin. Perangsangan sel sasaran oleh hormone tiroid mengakibatkan perubahan ekspresi gen.  Hormone tiroid dibawa oleh darah ke daerah targetnya.  Sebagian besar jaringan dirangsang oleh hormone- hormon tiroid, dengan pengecualian pada jaringan otak orang dewasa dan beberapa jaringan reproduktif.  Hormon tiroid aktif merangsang metabolisme hati dan otot.  Sel-sel target diinduksi untuk mensintesis sejumlah besar enzim dan sintesis enzim tertentu. Akibatnya adalah terangsangnya laju metabolisme basal (LMB).
  • 30. fatofisiologis - hipertiroidisme, adalah jika sekreasi hormone terlalu berlebih, individu penderita tiroid menunjukan LBM yang meningkat. Mereka membakar zat makanan pada laju yang lebih tinggi dan menghasilkan lebih banyak panas tubuh dan cenderung hiperaktif. - Keadaan defisiensi sekresi hormone tiroid, hipotiroidisme, ditandai dengan menurunnya laju metabolisme dasar. Penderita ini membakar bahan bakarnya lebih lambat, menghasilkan laju produksi panas yang lebih rendah dan cenderung menjadi malas/lamban, hal ini mengakibatkan kegagalan pertumbuhan dan redatasi mental.
  • 31. Hormone yang mengatur metabolisme kalsium  Kalsium dalam tubuh berada dalam didalam tulang yang bersama-sama dengan fosfat membentuk kristal hidroksiapatit. Dan dalam plasma berupa kalsium cairan ekstraseluler (ECF).  Kalsium plasma terdapat dalam tiga bentuk : 1. Bentuk senyawa komplek dengan asam-asam organic. Sekitar 6% dari total kalsium membentuk kompleks dengan sitrat, fosfat dan anion lainnya. 2. Bentuk terikat protein. Kalsium berikatan dengan protein terutama terikat dengan albumin. 3. Bentuk terionisasi. Kalsium dalam bentuk terionisasi (Ca2+), yang dipertahankan pada konsentrasi antara 1,1 dan 1,3 mmol/L.
  • 32. Fungsi Ion kalsium - Mengatur proses eksitabilitas nenromoskular - Koagulasi darah - Posses-proses sekresi - Integritas membran serta pengangkutan membran plasma - Reaksi enzimatis - Pelepasan hormon dan kerja intrasel sejumlah hormon Hormon utama yang terlibat dalam proses homeostasis kalsium ada dua yaitu: - hormone paratiroid (PTH) - hormone kalistriol
  • 33. PTH  PTH dengan BM 9500, tidak mengandung molekul karbohidrat maupun yang terikat secara kovalen lainnya. Aktivitas biologisnya yang penuh terletak dalam ujung sepertiga terminal-N molekul tersebut.  PTH disintesis sebagai molekul prekusor dengan 115- asam amino. Pekusor dekat PTH adalah proPTH yang mempunyai tonjolan pada heksapeptida yang bersifat katalis pada ujung terminal-N.  produk gen primer dan prekusor dekat bagi proPTH adalah preproPTH. preproPTH  Mekanisme kerja PTH melibatkan membrane reseptor, interaksi hormone reseptor akan mencetuskan serangkaian proses yang khas : aktivasi adenitat – peningkatan cAMP intrasel – peningkatan kadar kalsium intrasel – foforilasi protein spesifik intra sel oleh enzim kinase – aktivitas enzim atau protein intrasel yang menjadi perantara kerja PTH.
  • 34. kalsitriol  Kalstriol merupakan hormone yang dapat menggalakan translokasi kalsium dengan melawan gradien, konsentrasi yang terdapat memintas membrane sel intestinum.disebabkan : -Produksi kalsitriol dikendalikan dengan dengan ketat - adanya mekanisme pengendalian kadar Ca+ dalam cairan ekstrasel
  • 35. Sintesis  Hormone kalstirol dihasilkan oleh serangkaian reaksi enzimatik yang kompleks dan melibatkan transportasi molekul-molekul prekusor dalam plasma kesejumlah jaringan yang berlainan.  Molekul aktifnya diangkut keorgan lain dan dalam organ- organ tersebut, kalstirol mengaktifkan proses biologic dengan cara seperti yang dipakai oleh hormom-hormon steroid. 1. Kulit 2. Hati 3. Ginjal-25OH-D3 4. Jaringan lain
  • 36. patofisiologis  Hipoparatiroidisme adalah penurunan ion kalsium serum dan kenaiakan kadar fosfat, gejala ringan akan menimbulkan kram otot dan tetani, sedangkan gejala akut menyebabkan paralisasi tetatik otot-otot respiratorius, konvulasi berat dan kematian.  Hiperparatiroidisme yaitu kenaikan ion Ca serum sert PTH dan penurunan kadar fosfat serum. Gejalanya mencakup resorpsi ekstensif tulang dan sejumlah akibat pada ginjal, termasuk batu ginjal dan penurunan fungsi-fungsi ginjal.  Rakitis, kelainan pada usia anak-anak yang ditandai oleh kadar Ca dan P yang rendah dalam plasma dan tulang
  • 37. Hormon korteks adrenal  Hormon korteks adrenal, androgen dan estrogen adalah hormon-hormon utama steroid yang dapat larut didalam lipid.  Hormone korteks adrenal mempengaruhi metabolisme karbohidrat.  Sekresi hormone korteks adrenal dipengaruhi oleh hipotalamus. Sebagai tanggapan terhadap stress,  hipotalamus mensekresi hormone-hormon pelepasan kortokotropin yang dikirim ke pituitary anterior dan merangsang untuk melepaskan kortikotropin kedalam darah.  Kortikotropin berikatan dengan reseptor pada dinding sel korteks adrenal, merangsang sel ini untuk menghasilkan hormone steroidnya yang bersifat khas. Kebih dari 30 senyawa steroid dibuat oleh korteks adrenal.
  • 38.  Hormon kortek adrena disebut kortikoid, dan kelompokan kedalam tiga kelas utama yaitu; - glukokortikoid, - mineralokortikoid, - androgen.
  • 39. glukokortikoid  Glukokortikoid dengan kortikoid yang berperan penting.  Kortikol mendorong glukoneogenesis dari asam- asam amino dan penyimpanan glikogen dalam hati, meningkatkan glukosa darah, dan menurunkan penggunaan menyeluruh atas glukosa.  Hormone ini juga merangsang pemakaian asam asam lemak dan reaksi ketogenesis.  Glukokortikoid juga mempunyai daya antiinflamasi dan antialergi yang baik.  Sekresi glukortikoid yang berlebihan menimbulkan penyakit Cusing yang menimbulkan kelelahan dan kehilangan masa otot karena pengubahan asam- asam amino secara berlebihan menjadi glukosa dan redistribusi lemak tubuh, sehingga menimbulkan keadaan wajah bulan (moon face).
  • 40. Mineralokortikoid  Mineralokortikoid muerupakan steroid 21-karbon, yang berfungsi mendorong penahanan Na+ dan pelepasan K+ oleh ginjal, melalui kegiatan ini hormon-hormon tersebut mempertahankan keseimbangann air dan garam di dalam tubuh.  Kortikosteroid utama dari kelompok ini adalah aldosteron. Hormone ini menunjukan kegiatan- kegiatan glukokortikoid.  Aldosteron disintesis mengikuti lintasan minerallokortikoid dan terjadi didalam zona glomerulosa. Pregnelon diubah menjadi progesterone, isomerasi progesterone mengalami hidroksilasi menghasilkan kortikostron yang mempunyai aktivitas glukokortikoid dan merupakan mineralokortikoid lemah.
  • 41. Androgen  Androgen, zona fasikulata dan retikulasi korteks adrenal yang menghasilkan zat-zat prekusor androgen dehidroepiandroteron dan hormon androgen lemah androstenedion.  Jenis-jenis steroid ini diubah menjadi androgen yang lebih potensial di dalam jaringan dan menjadi sumber fatologis androgen, jika enzim-enzim steroidogenik mengalami defisiensi.
  • 42. Hormon Pankreas dan Traktus Gastrointestinal Fungsi biokimiawi utama Fankreas  yang satu adalah biosintesisi beberapa enzim, seperti tripsin kimotripsin dan karboksipeptidase, yang disekresi kedalam usus untuk melakukan pencernaan makanan. Rangkaian fungsi ini dilakukan oleh sel-sel eksokrin.  Fungsi utama pancreas lainnya adalah biosintesis insulin dan beberapa hormone polipeptida yang mengatur metabolisme glukosa dan zat-zat makanan utama lainnya. Fungsi ini dijalankan oleh jaringan eksokrin dari pancreas, sekelompok sel khusus disebut pulau-pulau langerhans.  Pulau-pulau itu berisi beberapa jenis sel yang saling berikatan, tiap jenis membentuk satu macam hormone pancreas.  Hormon-hormon yang disekresi pulau-pulau tersebut adalah glukagon, dibuat oleh sel-sel A; insulin oleh sel-sel B; somatostatin dibuat oleh sel-sel D; dan polipeptida pancreas dibuat oleh sel-sel F.
  • 43. Insulin  Insulin merupakan hormon hipoglikemik,  insulin adalah protein kecil dengan BM 5700, terdiri atas 2 rantai polipeptida, A dan B yang saling berhubungan melalui dua jembatan disulfide.  Insulin disintesis oleh sel-sel B pada pancreas dalam bentuk prekusor yang tidak aktif disebut proinsulin.  Proinsulin diubah menjadi insulin aktif oleh peptida- peptida spesifik.
  • 45.  Insulin disekresi oleh sel-sel B pada pulau kedalam darah melalui proses yang rumit, proses ini membutuhkan Ca+ dan tahap akhir adalah pelepasan isi granula-granula sekresi tempat insulin dan C-peptida dibentuk.  Laju sekresi insulin ditentukan oleh konsentrasi glukosa dalam darah. Ketika glukosa darah naik, laju sekresi insulin meningkat, peningkatan kadar mempercepat masuknya glukosa dari darah kedalam hati dan otot, dimana glukosa tersebut diubah menjadi glikogen.  Kekurangan insulin menyebabkan diabetes melitus, yang ditandai oleh, hiperglikemin, glikosuria, Penghambatan sintesis asm lemak, dan kelebihan oksidasi asam lemak dan pembentukan badan keton
  • 46. Defisiensi insulin Defisiensi insulin dan kelebihan glukagon Berkuranya pengembalian glukosa Peningkatan katabolisme protein Peningkatan lipolisis Hiperglikemia, glukosuria, diuresis osmotik, deplesi elektrolit Peingkatan produksi glikosa Peningkatan asam amino plasma, kehilangan nitrogen di dalam urine Peningkatan asam lemak bebas plasma, ketogenesis, ketonuria,ketonemia Dehidrasi, asidosis
  • 47. Glukagon  Glukagon merupakan hormone polipeptida yang disekresi oleh sel-sel A pada pulau-pulau pancreas oleh sel-sel sejenis di darah gastrointestinal.  Glukagon dibentuk dari proglukagon dan preproglukagon.  Preproglukagon dilengkapi dengan polipeptida penyambung isyarat di ujung terminal amino, yang dilepas dalam dua tahap untuk menghasilkan hormone aktifnya. Struktur glikagon 1 10 NH2-His-Ser-Gin-Gly-Thr-Phe-Thr-Ser-Asp-Tyr- 11 20 Ser-Lys-Tyr-Leu-Asp-Ser-Arg-Arg-Ala-Gin- 21 29 Asp-Phe-Val-Gin-Trp-Leu-Met-Asn-Thr-COOH
  • 48.  Glukagon mendorong peningkatan konsentrasi glukosa darah.  Pengaruh hiperglikemia glukagon terhadap dua hal, (I) glukagon mendorong glikogen hati untuk menghaslkan glukosa darah, dengna mekanisme yang sama dengan adrenalin. (2) glukagon menghambat prombakan glukosa menjadi laktat oleh glikolisis.
  • 49. somatostatin  Somatostatin merupakan hormone polipeptida yang ditemukan dalam hipotalamus,  Somatostatin dihasilkan oleh sel-sel D pulau pancreas oleh sel-sel sejenis di daerah gastrointestinal.  Dibentuk dalam pancreas dengan mempengaruhi sekresi insulin dan glukagon. Struktur 1 10 NH2-Ala-Gly-Cys-Lys-Asn-Phe-Trp-Lys-Thr- 11 Phe-Thr-Ser-Cys-COOH
  • 50.  Somatistatin menghambat pelepasan hormone sel- sel pulau pancreas melalui kerja parakrin.  Somatistatin mengurangi pengangkutan nutrient dari traktus gastrointestinal kedalam sirkulasi darah karena : (1) hormone ini memperpanjang waktu pengosongan lambung, (2) mengurangi sekresi gastrin dan menurunkan produksi asam lambung, (3) mengurangi sekresi kelenjar eksokrin pancreas, (4) mengurangi aliran darah, (5) memperlambat adsorpsi gula.
  • 51. Polipeptida pankreas  Polipeptida pancreas (PP), suatu peptide 36-asam amino merupakan produksi sel-sel F pancreas yang ditemukan baru-baru ini.  Sekresi dalam tubuh ditingkatkan oleh konsumsi protein, puasa, olahraga, serta hipoglikenia akut dab dikurangi oleh somatistatin serta pemberian glukosa intravena.