Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...Egha Rhiyanti Putri
Dalam perangkat pembelajaran ini, terdapat beberapa lampiran berupa:
1. Peta Konsep Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 1
2. Silabus Tematik Kelas V SD Kurikulum 2013 Revisi 2017
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4. Bahan Ajar Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 1 (Bahasa Indonesia dan IPA)
5. Lembar Kerja Peserta DIdik (LKPD)
6. Evaluasi Pembelajaran
7. Rubrik Penilaian
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...Egha Rhiyanti Putri
Dalam perangkat pembelajaran ini, terdapat beberapa lampiran berupa:
1. Peta Konsep Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 1
2. Silabus Tematik Kelas V SD Kurikulum 2013 Revisi 2017
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4. Bahan Ajar Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 1 (Bahasa Indonesia dan IPA)
5. Lembar Kerja Peserta DIdik (LKPD)
6. Evaluasi Pembelajaran
7. Rubrik Penilaian
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. KEGIATAN BELAJAR 1
Kegiatan Pendahuluan dalam Pembelajaran Terpadu
Pendahuluan merupakan kegiatan yang penting dan dapat menentukan keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran terpadu sebab kegiatan ini pada dasarnya merupakan kegiatan awal yang harus ditempuh gguru
dan siswa pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran.
A. MAKNA KEGIATAN PENDAHULUAN
Proses pembelajaran terpadu secara keseluruhan dari awal sampai akhir kegiatan harus dapat
membangkitkan aktivitas siswa sebagai objek dan subjek pembelajaran. Kegiatan pendahuluan merupakan
bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dengan komponen-komponen pembelajaran lainnya.
Pembelajaran terpadu harus direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis, fleksibel, efektif, dan efisien.
B. BENTUK KEGIATAN PENDAHULUAN
Kegiatan pendahuluan ada yang langsung berkaitan dengan kompetensi atau materi yang akan dibahas
dalam kegiatan inti dan ada juga yang tidak berkaitan langsung.
4. KEGIATAN UTAMA YANG PERLU DILAKSANAKAN DALAM
PENDAHULUAN PEMBELAJARAN
Penciptaan Kondisi Awal
Pembelajaran
Membuat Kaitan
( Melaksanakan Apersepsi )
a. Mengajukan pertanyaan tentang bahan
pelajaran yang sudah dipelajari
sebelumnya
b. Menunjukan manfaat materi yang
dipelajari
c. Meminta siswa mengemukakan
pengalaman yang berkaiatan dengan
materi yang akan dibahas
a. Mengecek atau memeriksa kehadiran siswa
(presence, attendance)
b. Menumbuhkan kesiapan belajar siswa
(Readiness)
c. Menciptakan suasana belajar yang demokratis
d. Membangkitkan motivasi belajar siswa
e. Membangkitkan perhatian siswa
Memberi acuan
Melaksanakan Tes Awal
Melaksanakan penilaian awal perlu
memperhatiakan waktu yang tersedia, agar
dalam prosesnya tidak mengganggu waktu
untuk kegiatan inti dalam pembelajaran.
Penilaian awal dapat dilakukan dengan cara
lisan pada siswa yg dianggap mewakili
seluruh siswa.
a. Memberitahukan tujuan (kemampuan) yang
diharapkan atau garis besar materi yang
akan dipelajari
b. Menyampaikan alternative kegiatan belajar
yang akan ditempuh siswa
01 02
02 04
5. C. FUNGSI KEGIATAN PENDAHULUAN
Terutama adalah untuk menciptakan
suasana awal pembelajaran yang
efektif yang memungkinkan siswa
dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik. Efisien
waktu dalam kegiatan pendahuluan
relative singkat berkisar antara 5-
10 menit.
6. Kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam pembelajaran terpadu yang
menekankan pada proses pembentukan pengalaman belajar siswa (learning
experiences)
A. MAKNA KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
Kegiatan inti sering juga disebut kegiatan instruksional. Kegiatan inti dalam
pembelajaran terpadu merupakan kegiatan yang konpleks, terutama dalam proses
penguasaan pengalaman belajar siswa terhadap kemampuan yang telah dirumuskan
secara terpadu.
KEGIATAN BELAJAR 2
Kegiatan Inti dalam Pembelajaran Terpadu
7. B. BENTUK KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
Pertama, Penyajian bahan pembelajaran harus
dilakukan secara terpadu melalui penghubungan
konsep dari mata pelajaran satu dengan konsep dari
mata pelajaran lainnya.
Kedua, guru harus berupaya menyajikan bahan
pembelajaran terpadu dengan menggunakan
strategi dan media pembelajaran yang bervariasi,
yang mampu mendorong siswa untuk aktif terlibat
dalam upaya penemuan pengetahuan baru.
9. Selain menggambarkan penggunaan strategi pembelajaran dan
metode mengajar, dalam kegiatan inti pembelajaran juga
menggambarkan penggunaan media pembelajran.
Tanpa media pembelajaran yang bervariasi maka
kegiatan inti pembelajaran terpadu tidak akan berjalan
dengan efektif. Dengan menggunakan media
pembelajaran, kita dapat memanfaatkan nilai yang
terkandung dalam media pembelajaran untuk
mempasilitasi terjadinya proses belajar pada siswa.
10. Berikut beberapa nilai yang dapat dipetik
dari penggunaan media dalam kegiatan
inti pembelajaran terpadu
a. Media dapat mengkonkretkan konsep-konsep yang
abstrak.
b. Media dapat menghadirkan objek-objek yang
terlalu berbahaya atau sukar didapat kedalam
lingkungan belajar.
c. Media dapat menampilkan objek yang terlalu besar
atau terlalu kecil
d. Media dapat memperlihatkan Gerakan yang terlalu
cepat
11. Selain keempat nilai tersebut, penggunaan media dalam
pembelajaran terpadu juga memiliki kekuatan sebagai
berikut.
a. Memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung
dengan lingkungannya.
b. Memungkinkan adanya keseragaman pengamatan atau
persepsi belajar pada masing-masing siswa.
c. Membangkitkan motivasi belajar siswa.
d. Menyajikan informasi belajar siswa secara konsisten dan
dapat di ulang maupun disimpan menurut kebutuhan.
e. Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak
bagi seluruh siswa.
f. Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang.
g. Mengontrol arah dan kecepatan belajar siswa.
12. KEGIATAN BELAJAR 3
A. MAKNA KEGIATAN AKHIR DAN TINDAK LANJUT
Kegiatan ini mengandung makna sebagai kegiatan
untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap
kompetensi dasar dan bahan pembelajaran yang telah
dipelajarinya, serta mengetahui keberhasilan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah
berlangsung dan telah dijalani oleh siswa dan guru.
Kegiatan yang biasa dilakukan guru dalam kegiatan
akhir ini adalah memberikan tes, baik lisan maupun
tertulis.
Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut dalam Pembelajaran
Terpadu
13. B. BENTUK KEGIATAN AKHIR DAN TINDAK LANJUT
Berikut ini beberapa alternative bentuk kegiatan yang dapat
diterapkan dalam dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut
pembelajaran terpadu di sekolah dasar
a. Memberikan pekerjaan rumah
b. Membahas Kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit
c. Menugaskan membaca materi pelajaran tertentu
d. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar
e. Mengemukakan topik untuk pertemuan berikutnya