Kurikulum 2013 menekankan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran matematika yang meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring. Pendekatan ini bertujuan membentuk siswa menjadi produktif, kreatif, inovatif, dan memiliki sikap baik melalui penguatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran menerapkan metode ilmiah seperti mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk menghasilkan siswa yang produktif, kreatif, dan inovatif melalui penguatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev finalIka NIS
Dokumen ini membahas konsep pendekatan scientific dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Pendekatan ini mendorong siswa berpikir secara kritis dan objektif dengan melibatkan proses mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk memahami materi pembelajaran. Pendekatan ini bertujuan menghasilkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan memiliki keseimbangan antara keterampilan sosial
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran menerapkan metode ilmiah seperti mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk menghasilkan siswa yang produktif, kreatif, dan inovatif melalui penguatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev finalIka NIS
Dokumen ini membahas konsep pendekatan scientific dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Pendekatan ini mendorong siswa berpikir secara kritis dan objektif dengan melibatkan proses mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk memahami materi pembelajaran. Pendekatan ini bertujuan menghasilkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan memiliki keseimbangan antara keterampilan sosial
Dokumen tersebut membahas pembelajaran dengan pendekatan saintifik menurut Kurikulum 2013, mencakup prinsip-prinsipnya, langkah-langkahnya yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan, serta peran guru dalam memfasilitasi proses pembelajaran.
2.1 konsep pendekatan scientific rev finalEldja Vadoor
Dokumen ini membahas konsep pendekatan ilmiah dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Pendekatan ilmiah mencakup 5 langkah yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring yang diterapkan dalam semua mata pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa.
Dokumen tersebut merangkum pedoman pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Pertama. Pembelajaran PAI berbasis pada fakta dan penalaran logis, bukan khayalan atau legenda. Guru diharapkan mendorong siswa berpikir secara kritis dan objektif serta memahami konsep-konsep PAI secara empiris. Ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan perlu dikembangkan untuk menghasilkan s
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran terpadu dan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Pembelajaran terpadu dikembangkan pada tahun 1970-an dan mampu menyentuh dimensi emosi, fisik, dan akademik siswa. Pembelajaran terpadu memiliki manfaat seperti membuat kelas menyenangkan dan mendorong kerja sama siswa. Terdapat beberapa tahap dan model pembelajaran terpadu menurut Fogarty. Pendek
Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan belajar matematika siswa akibat pembelajaran yang kurang efektif dan kurangnya penggunaan alat peraga. Pembelajaran inkuiri dan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui pembelajaran inkuiri dengan alat peraga.
Tulisan ini membahas beberapa strategi pembelajaran matematika yang dikaitkan dengan pendekatan saintifik, di antaranya: PBL, PjBL, Open-Ended, RME, Discovery-Inquiry, Problem Posing.
2.1 konsep pendekatan scientific rev final 2Randy Ikas
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan ilmiah dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Pendekatan ilmiah mencakup 5 langkah yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring yang diterapkan untuk semua mata pelajaran demi mencapai tujuan pembelajaran yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa.
2.1 konsep pendekatan scientific rev finalsadiman dimas
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan ilmiah dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Pendekatan ilmiah mencakup 5 langkah yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran dengan tujuan membentuk peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan ilmiah dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Pendekatan ilmiah mencakup 5 langkah yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring yang diterapkan untuk semua mata pelajaran demi mencapai tujuan pembelajaran yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa.
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan ilmiah dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Pendekatan ilmiah mencakup 5 langkah yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring yang diterapkan untuk semua mata pelajaran demi mencapai tujuan pembelajaran yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa.
Dokumen tersebut membahas pembelajaran dengan pendekatan saintifik menurut Kurikulum 2013, mencakup prinsip-prinsipnya, langkah-langkahnya yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan, serta peran guru dalam memfasilitasi proses pembelajaran.
2.1 konsep pendekatan scientific rev finalEldja Vadoor
Dokumen ini membahas konsep pendekatan ilmiah dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Pendekatan ilmiah mencakup 5 langkah yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring yang diterapkan dalam semua mata pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa.
Dokumen tersebut merangkum pedoman pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Pertama. Pembelajaran PAI berbasis pada fakta dan penalaran logis, bukan khayalan atau legenda. Guru diharapkan mendorong siswa berpikir secara kritis dan objektif serta memahami konsep-konsep PAI secara empiris. Ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan perlu dikembangkan untuk menghasilkan s
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran terpadu dan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Pembelajaran terpadu dikembangkan pada tahun 1970-an dan mampu menyentuh dimensi emosi, fisik, dan akademik siswa. Pembelajaran terpadu memiliki manfaat seperti membuat kelas menyenangkan dan mendorong kerja sama siswa. Terdapat beberapa tahap dan model pembelajaran terpadu menurut Fogarty. Pendek
Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan belajar matematika siswa akibat pembelajaran yang kurang efektif dan kurangnya penggunaan alat peraga. Pembelajaran inkuiri dan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui pembelajaran inkuiri dengan alat peraga.
Tulisan ini membahas beberapa strategi pembelajaran matematika yang dikaitkan dengan pendekatan saintifik, di antaranya: PBL, PjBL, Open-Ended, RME, Discovery-Inquiry, Problem Posing.
2.1 konsep pendekatan scientific rev final 2Randy Ikas
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan ilmiah dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Pendekatan ilmiah mencakup 5 langkah yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring yang diterapkan untuk semua mata pelajaran demi mencapai tujuan pembelajaran yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa.
2.1 konsep pendekatan scientific rev finalsadiman dimas
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan ilmiah dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Pendekatan ilmiah mencakup 5 langkah yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran dengan tujuan membentuk peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan ilmiah dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Pendekatan ilmiah mencakup 5 langkah yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring yang diterapkan untuk semua mata pelajaran demi mencapai tujuan pembelajaran yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa.
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan ilmiah dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Pendekatan ilmiah mencakup 5 langkah yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring yang diterapkan untuk semua mata pelajaran demi mencapai tujuan pembelajaran yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa.
Artikel ini diperoleh waktu IHT implementasi Kurikulum 2013 di SMAN8 Pekanbaru. Mudah=mudahan bermanfaat bagi guru yang belum berkesempatan ikut pelatihan.
Workshop pelatihan penguatan kemampuan pengawas sekolah membahas pembelajaran terpadu dan pengintegrasian kurikulum untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pembelajaran terpadu menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran dan menggunakan berbagai model pembelajaran seperti pemecahan masalah dan berpikir kritis. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi dan motivasi siswa serta mencapai beberapa kompetensi se
PPt Penyusunan Perangkat Pembelajaran.pptEriArdianto5
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan RPP abad 21 dengan menekankan pada penerapan model pembelajaran, literasi, keterampilan berfikir tingkat tinggi, dan muatan suplemen seperti kemampuan berfikir kritis, komunikasi, kreativitas, kolaborasi, dan literasi yang dibutuhkan peserta didik."
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Pendekatan ilmiah diyakini dapat meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik melalui proses observasi, penanyaan, penalaran, percobaan, dan jejaring. Proses pembelajaran harus menekankan pada ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik.
Similar to Ppt penerapan kurikulum 13 dlm math (20)
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
3. 1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau
fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika
atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira,
khayalan, legenda, atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi
edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka
yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau
penalaran yang menyimpang dari alur berpikir
logis.
3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir
secara kritis, analistis, dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan
masalah, dan mengaplikasikan materi
pembelajaran.
4. 4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu
berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan,
kesamaan, dan tautan satu sama lain dari
materi pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu
memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional
dan objektif dalam merespon materi
pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris
yang dapat dipertanggungjawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara
sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya.
5. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang terintegrasi.
Sikap
(Tahu Mengapa)
Keterampilan
(Tahu Bagaimana)
Pengetahuan
(Tahu Apa)
Produktif
Inovatif
Kreatif
Afektif
6. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau
materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”
Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi
atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi
atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan
antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik
(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan
pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari
peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
7. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik
modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan
pendekatan ilmiah.
Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam
pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi
mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk
jejaring untuk semua mata pelajaran.
11. Mengamati Objek
nyata
(kontekstual)
Mengamati objek
matematika
Fakta matematik
Fakta matematik
• Siswa mengamati perbandingan panjang antar ruas lengan dan jari
tangan manusia. Fakta yang diperoleh misalkan perbandingannya
sama.
• Siswa mengamati (dengan menggambar) sudut yang besarnya
misalnya 1200. Fakta matematika yang diperoleh misalnya nilai
sinus suatu sudut adalah perbandingan panjang sisi di depan sudut
dengan sisi miringnya, padahal sisi di depan sudut tidak ada untuk
sudut tersebut.
1. Mengamati Fakta
(Matematika)
12. • Siswa mengamati perbandingan panjang antar ruas pada lengan
dan jari tangan manusia. Fakta yang diperoleh misalkan
perbandingannya sama.
a. Objek nyata
• Siswa melihat bentuk reflektor lampu depan mobil atau senter.
Selanjutnya mengamati bentuknya. Fakta matematika yang
diperoleh misalkan bentuknya simetris dan posisi lampu berada
pada perbandingannya sama.
13. b. Objek matematika
• Siswa mengamati (dengan menggambar) sudut yang besarnya
misalnya 1200. Fakta matematika yang diperoleh misalnya nilai
sinus suatu sudut adalah perbandingan panjang sisi di depan sudut
dengan sisi miringnya, padahal sisi di depan sudut tidak ada untuk
sudut tersebut.
Nantinya memunculkan pertanyaan