SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
Pembelajaran mata kuliah_sosiologi_perta (1)
1. Peranan Sosiologi Dalam Dinamisasi Pedesaan dan Perkotaan 1
PEMBELAJARAN MATA KULIAH SOSIOLOGI PERTANIAN
SEMESTER GENAP 2014
PERANAN SOSIOLOGI DALAM DINAMISASI
PEDESAAN DAN PERKOTAAN
DISUSUN OLEH :
Raden Annisa T 150510130177
Kristina Junita P 150510130179
Anglia RebeccaT 150510130182
Alin Kusumah D 150510130212
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
2. Peranan Sosiologi Dalam Dinamisasi Pedesaan dan Perkotaan i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya dan anugrahnya
yang telah membuat makalah ini selesai. Bahwasannya penulis dapat membuat
makalah peranan sosiologi dalam dinamisasi pedesaan dan perkotaan walaupun
tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi, tiada daya dan upaya
kecuali dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Esa.
Makalah ini berisi beberapa informasi tentang pengenalan sosiologi di
dalam pedesaan dan perkotaan. Walaupun demikian, makalah ini masih terdapat
kekurangan dan belum dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan
penulis.
Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak
penulis harapkan agar dalam pembuatan makalah di waktu yang akan datang bisa
lebih baik lagi. Kiranya rahmat Tuhan menyertai bagi semua yang telah membantu
pengerjaan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang
membacanya.
Jatinangor, Februari 2014
Penyusun,
3. Peranan Sosiologi Dalam Dinamisasi Pedesaan dan Perkotaan ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..... .......................................................................................... i
DAFTAR ISI... ......................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN....... ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.. ................................................................................... 1
1.2 Tujuan........................ .......................................................................... 1
1.3 Rumusan Masalah..... .......................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN... ..................................................................................... 3
2.1 Pengertian Sosiologi............................................................................
2.2 Karakteristik Sosiologi........................................................................
2.3 Peranan Sosiologi Dalam Dinamika Pedesaan Dan Perkotaan...........
3
4
5
BAB III. PENUTUP.............................................................................................. ... 12
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 12
3.2 Saran.......... ........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.. ............................................................................................. 13
4. Peranan Sosiologi Dalam Dinamisasi Pedesaan dan Perkotaan 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di dalam kehidupan perkembangan sosiologi di daerah pedesaan mulai
mengarah dan mengacu ke daerah di perkotaan, sejak adanya era reformasi.
Saat ini pun, seluruh informasi dapat diakses dengan cepat dan praktis,
sehingga kita bisa mengetahui sosiologi pertanian di dalam pedesaan dan
perkotaan.
Sesungguhnya, dinamika yang dialami di pedesaan dan perkotaan itu
banyak sekali, sehingga dibutuhkan suatu kajian dan tindakan untuk mengatasi
dinamika yang dialami di kedua daerah tersebut. Maka dari itu sosiologi
mampu mempunyai peran yang penting dalam membantu dan mengkaji
masalah tentang masyarakat pedesaan dan perkotaan serta dinamikanya.
Dalam mempelajari sosiologi ini kita mampu untuk mengumpulkan
keterangan mengenai masyarakat pedesaan dan perkotaan serta hubungan-
hubungannya yang melukiskan tentang tingkah laku, sikap, perasaan, motif, dan
kegiatan manusia yang hidup dalam lingkungan, ini sesuai dan saling berkaitan erat
dan juga dapat merupakan salah satu instrumen bagi kehidupan di pedesaan maupun
di perkotaan saat ini di era globalisasi dan reformasi untuk mengatasi dinamika
tersebut.
1.2 TUJUAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Sosiologi
Pertanian yang berisi tentang peranan sosiologi dalam dinamika yang ada di
pedesaan dan perkotaan. Informasi tersebut kami ambil dari beberapa sumber.
Makalah ini mempunyai beberapa tujuan agar pembaca :
1. Untuk mengetahui maksud dan pengertian dari sosiologi itu sendiri.
5. Peranan Sosiologi Dalam Dinamisasi Pedesaan dan Perkotaan 2
2. Dapat menerapkan aspek-aspek dalam sosiologi yang ada didalam
kehidupan sehari-hari.
3. Mengetahui peranan sosiologi di daerah pedesaan dan perkotaan.
4. Untuk mengetahui karakteristik yang ada dalam sosiologi.
1.3 RUMUSAN MASALAH
a. Apakah pengertian dari sosiologi ?
b. Apa sajakah karakteristik yang dimiliki sosiologi ?
c. Apa peranan sosiologi di daerah perkotaan dan pedesaan ?
d. Bagaimana cara agar adanya dinamisasi di daerah pedesaan dan
perkotaan ?
6. Peranan Sosiologi Dalam Dinamisasi Pedesaan dan Perkotaan 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN SOSIOLOGI
Secara terminologi sosiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata socius
dan logos. Socius berarti kawan, berkawan ataupun bermasyarakat. Sedangkan
logos berarti ilmu atau pengetahuan. Secara harfiah sosiologi dapat diartikan
sebagai ilmu tentang masyarakat (Spencer dan Inkeles, 1982:4; Abdulsyani,
1987:1).
Menurut Pitrin Sorikin (1928: 760-761) berpendapat bahwa sosiologi
adalah suatu ilmu yang mempelajari (1) hubungan dan pengaruh timbal balik antara
aneka macam gejala-gejala sosial, (2) pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan
gejala non sosial . Roucek dan Warren (1962: 3) mengemukakan bahwa sosiologi
adalah ilmu tentang hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompoknya
(Soekanto, 2003).
Selo Soemardjan dan Solaeman Soemardi (1982: 107-108) berpendapat
bahwa sosiologi adalah ilmu masyarakat yang mempelajari tentang struktur sosial
dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial (Soekanto, 2003).
Menurut Priyotamtomo (2001) sosiologi mempelajari perilaku masyarakat dan
perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya. Kelompok
tersebut mencakup keluarga, suku, komunitas, pemerintah, organisasi sosial,
kelompok ekonomi, kelompok politik dan lain sebagainya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu
masyarakat mengenai hubungan timbal balik antara manusia, gejala-gejala sosial
serta tentang proses-proses sosial yang terjadi dalam suatu kelompok sosial dengan
memfokuskan kajian pola-pola interaksi antar manusia.
7. Peranan Sosiologi Dalam Dinamisasi Pedesaan dan Perkotaan 4
2.2 KARAKTERISTIK SOSIOLOGI
Karakteristik sosiologi menurut Soekanto (1986: 17) :
1. Sosiologi termasuk dalam bagian ilmu sosial, bukan dari ilmu lain seperti
ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu kerohanian. Perbedaan tersebut
terlihat dari perbedan cara, isi, dan pandangan suatu ilmu terhadap
lingkungan yang meliputi alam dan masyarakat. Hal itulah yang membuat
perbedaan antara ilmu sosial dengan ilmu pengetahuan alam seperti fisika,
geologi, biologi, dan lain-lain.
Kajian sosiologi juga sangat luas yang menyangkut tentang masyarakat,
seperti interaksi sosial, gejala sosial, organisasi sosial, struktur sosial, proses
sosial, dan perubahan sosial.
2. Sosiologi merupakan ilmu murni (pure science) artinya sosiologi
merupakan ilmu yang benar-benar digunakan untuk mengetahui sesuatu
bukan untuk merubah sesuatu. Hal itulah yang menyebabkan sosiologi
disebut sebagai disiplin yang normatif dan bersifat kategoris, artinya
sosiologi mengikuti dan membatasi pada apa yang sedang terjadi sekarang.
Sosiologi tidak menjadi sebuah peraturan yang berisi tentang sesuatu yang
harus dilakukan melainkan hanya memberikan petunjuk bagi masyarakat
untuk kehidupan bersama. Dalam sosiologi tidak dikenal apa yang baik dan
buruk juga apa yang benar dan salah.
3. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan prinsip, pola, dan hukum yang
bersifat umum yang didapatkan dari interaksi sosial di masyarakat bukan
bersifat khusus seperti sejarah yang mengkaji keunikan sesuatu secara
spesifik.
4. Sosiologi merupakan ilmu yang bersifat empiris, teoretis, kumulatif, dan
nonetis. Empiris artinya hasilnya berdasarkan dari suatu pengamatan
(observasi) dan tidak menduga-duga (spekulatif) melainkan bersifat
objektif. Teoretis artinya sosiologi selalu berusahan untuk menyusun hasil
yang logis, berdasarkan hasil observasi yang nyata di lapangan, dan
bertujuan untuk mengkaji tentang hubungan sebab akibat sehingga dapat
8. Peranan Sosiologi Dalam Dinamisasi Pedesaan dan Perkotaan 5
menjadi teori. Kumulatif artinya teori-teori dalam sosiologi berasal dari
teori-teori yang sudah ada, kemudian sosiologi memperkuat atau
memperluas teori lama tersebut. Nonetis artinya pembahasan suatu masalah
tidak dipandang dari baik atau buruknya masalah tersebut melainkan lebih
ditekankan pada penjelasan dari masalah itu sendiri.
5. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat abstrak bukan konkrit.
Artinya sosiologi mengkaji suatu pola dalam masyarakat bukan wujudnya
tentang masyarakat yang konkrit.
2.3 PERANAN SOSIOLOGI DALAM DINAMIKA PEDESAAN DAN
PERKOTAAN
Masyarakat pedesaan dan perkotaan memiliki kehidupan yang berbeda.
Perbedaan ini berasal dari adanya perbedaan yang mendasar yaitu dari keadaan
lingkungan, yang menyebabkan adanya dampak terhadap personalitas dan segi-segi
kehidupan. Kita dapat membedakan masyarakat pedesaan dan masyarakat
perkotaan melalui ciri-ciri masyarakat tersebut, diantaranya ; sejumlah orang yang
tinggal dalam suatu daerah tertentu, adanya sistem hubungan, ikatan atas dasar
kepentingan bersama, tujuan, rasa solidaritas, norma-norma dan kebudayaan.
Tentunya dalam hal ini ilmu kemasyarakatan atau sosiologi berperan penting dalam
mempelajari suatu hubungan masyarakat yang memiliki ciri-ciri tersebut.
Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang struktur sosial dan proses-
proses sosial termasuk di dalamnya perubahan sosial dalam perkembangannya
melahirkan berbagai teori sosiologi dan berbagai cabang sosiologi. Obyek kajian
yang berbeda selanjutnya menjadi cabang baru seperti sosiologi industri, sosiologi
politik, sosiologi agama dan cabang sosiologi lainnya. Perkembangan ini juga
termasuk sosiologi pedesaan dan sosiologi perkotaan sebagai cabang sosiologi yang
khusus mengkaji masalah tentang masyarakat pedesaan dan perkotaan serta
dinamikanya.
9. Peranan Sosiologi Dalam Dinamisasi Pedesaan dan Perkotaan 6
Pada dasarnya peranan sosiologi di pedesaan dan perkotaan itu sama, yaitu
mengkaji tentang struktur dan proses-proses sosial yang terjadi. Bidang kajian ini
menekankan pada masyarakat pedesaan dan perkotaan serta segala dinamikanya
yang antara lain mencakup struktur sosial, proses sosial, mata pencaharian, pola
perilaku, serta berbagai transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Sosiologi
tersebut juga mencakup hubungan manusia didalamnya sebagai individu dan antara
kelompok-kelompok yang ada di lingkungannya. Maksud mempelajari sosiologi
ini adalah untuk mengumpulkan keterangan mengenai masyarakat pedesaan dan
perkotaan serta hubungan-hubungannya yang melukiskan tentang tingkah laku,
sikap, perasaan, motif, dan kegiatan manusia yang hidup dalam lingkungan itu.
Hasil dari pengkajian dari sosiologi ini dapat dipergunakan sebagai penyedia dan
pensuplai data dan informasi-informasi yang sangat dibutuhkan dalam upaya-
upaya pengembangan masyarakat.
Perbedaan terdapat pada pendapat yang mengatakan bahwa sosiologi juga
membantu untuk membagi community menjadi jenis rural dan jenis urban. Rural
community adalah jika anggota masyarakat berjumlah relatif sedikit dan bermata
pencaharian agraris. Sedangkan urban community adalah jika jumlah anggota
masyarakat lebih besar dan mata pencaharian utamanya berdagang dan industri.
Perbedaan disini terdapat pada ciri masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan
tersebut.
1. Masyarakat perkotaan
Kota merupakan pusat kegiatan-kegiatan kebudayaan , sosial, ekonomi, dan
komunikasi. Sehingga dengan adanya sistem komunikasi dan transportasi yang
baik, tidaklah aneh jika kota tersebut merupakan jaringan ekonomi yang sangat
berpengaruh terhadap perkembangan kota itu sendiri bahkan negara pada
umumnya. Maka dari itu, kota yang letaknya strategis baik dari lalu lintas darat,
laut maupun udara akan berkembang dengan pesat seperti contohnya Jakarta,
Surabaya dan sebagainya.
Pertambahan penduduk dan kemajuan teknik merupakan dua hal yang
sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan masyarakat di perkotaan.
10. Peranan Sosiologi Dalam Dinamisasi Pedesaan dan Perkotaan 7
Semakin padat penduduk kota maka akan berkurang kebebasan individu dan
semakin tajam persaingan antar manusia. Ikatan sosial dan kekeluargaanya pun
menjadi lemah, pudar sangat berbeda dengan masyarakat pedesaan. Kemajuan
teknik juga ikut menentukan struktur hubungan sosial/kemanusiaan.
Di kota-kota besar kesenjangan pendiikan juga sangat berpengaruh terhadap
kesenjangan ekonomi masyarakatnya. Dikarenakan banyaknya lapangan kerja
yang membutuhkan keahlian maka yang memiliki pendidikan tinggi akan
mendapatkan penghasilan yang lebih besar dibanding dengan yang
berpendidikan rendah.
Dapatlah disimpulkan bahwa masyarakat perkotaan memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
(1) Hiterogenitas sosial
Kota merupakan melting pot bagi suku maupun ras, sehingga masing-
masing kelompok berusaha di atas kelompok yang lain. Maka dari itu sering
terjadi usaha untuk memperkuat kelompoknya untuk melebihi kelompok yang
lain. Misalnya, mengumpulkan dan mengorganisir anggota kelompoknya
secara rapi, memelihara jumlah anak yang banyak bagi kelompok minoritas
dan sebagainya. Disamping itu kepadatan penduduk memang mendorong
terjadinya persaingan dalam pemanfaatan ruang.
(2) Hubungan sekunder
Dalam masyarakat kota pergaulan dengan sesama anggota (orang lain) serba
terbatas pada bidang hidup tertentu. Misalnya teman kerja, teman seagama, atau
seorganisasi yang lain. Jadi pergaulan yang mendalam, secara kekeluargaan
dan saling mengisi kebutuhan sulit untuk dilakukan.
(3) Toleransi sosial
11. Peranan Sosiologi Dalam Dinamisasi Pedesaan dan Perkotaan 8
Pada masyarakat kota orang tidak memperdulikan tingkahlaku sesamanya
secara mendasar dan pribadi, sebab masing masing anggota mempunyai
kesibukan sendiri. Sehingga control social pada masyarakat kota dapat
dikatakan lemah sekali. Walaupun ada kontrol sosial namun sifatnya non-
pribadi. Selama tingkah laku dari orang yang bersangkutan tidak merugikan
umum atau tidak bertentangan dengan norma yang ada, masih dapat diterima
dan ditolerir.
(4) Kontrol sekunder
Anggota masyarakat kota secara fisik tinggal berdekatan, tetapi secara
pribadi atau social berjauhan. Di mana bila ada anggota masyarakat yang susah,
senang, jahat, dan lain sebagainya, anggota masyarakat yang lain tidak mau
mengerti. Urusan orang lain biarlah diurus sendiri, sedangkan ia sibuk
mengurus tugasnyasendiri.
(5) Mobilitas sosial
Di kota sangat mudah sekali terjadi perubahan maupun perpindahan status,
tugas mau pun tempat tinggal. Tidak jarang orang yang semula bekerja pada
suatu instansi kemudian bekerja pada instansi yang lain yang lebih
menguntungkan. Demikian pula seseorang menduduki suatu jabatan tertentu
kemudian naik menduduki posisi yang lebih tinggi. Di kota besar perpindahan
tempat tinggal menunjukan frekuensi yang tinggi, seseorang yang tinggal di
suatu rumah kemudian menjual danmembeli lagi terjadi dalam proses yang
gampang dan lancar.
(6) Individual
Akibat hubungan sekunder, maupun control sekunder, maka kehidupan
masyarakat di kota menjadi individual. Apakah yang mereka inginkan dan
12. Peranan Sosiologi Dalam Dinamisasi Pedesaan dan Perkotaan 9
rasakan, harus mereka rencanakan dan laksanakan sendiri. Bantuan dan
kerjasama dari anggota masyarakat yang lain sulit untuk diharapkan.
(7) Ikatan sukarela
Walaupun hubungan social bersifat sekunder, tetapi dalam organisasi
tertentu yang mereka sukai(kesenian, olahraga, politik) secara sukarela ia
menggabungkan diri dan berkorban.
(8) Segregasi keuangan
Akibat dari hiterogenitas social dan kompetisi ruang, sering terjadi pola
sosia yang berdasarkan pada social ekonomi, ras, agama, suku, bangsa, dan
sebagainya. Maka dari itu terjadi pemisahan tempat tinggal dalam kelompok-
kelompok tertentu. Oleh karena itu di kota pernah kita jumpai kampung cina,
kampung orang beragama Islam (kauman), kampung elite, dan sebagainya.
2. Masyarakat pedesaan
Sebagian besar dari wilayah Indonesia bertempat tinggal di desa, oleh karena
itu partisipasi masyarakat pedesaan sangat diperlukan dalam pembangunan yang
sekaligus akan dapat meningkatkan penghidupan masyarakat di pedesaan. Desa itu
dalah hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungannya
berupa suatu kenampakan di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur
fisiografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang saling berinteraksi antar unsur
tersebut.
Menurut Sutardjo Kartohadikusumo, dinyatakan bahwa :
“Desa ialah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat
yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.”
13. Peranan Sosiologi Dalam Dinamisasi Pedesaan dan Perkotaan 10
Ciri-ciri masyarakat pedesaan :
(1). Homogenitas sosial
Masyarakat desa pada umumnya terdiri dari satu atau beberapa kerabat saja,
sehingga kebudayaan dan tingkah laku homogen/sama. Oleh karena itu hidup
di desa terasa aman dan tentram. Kebersamaan, keserasian dan kemanunggalan
selalu menjiwai setiap masyarakat desa.
(2). Hubungan primer
Pada masyarakat desa hubugan kekeluargaan sangat akrab, dan smeua
kegiatan idilakukan secara musyawarah dan gotong royong dan satu sama lain
saling mengenal secara intim.
(3). Kontrol sosial yang ketat
Karena hubungan sangat dekat maka satu sama lain saling mengetahui
sampai masalah pribadi, dan ikut mengurusinya sampai membenahinya.
(4). Gotong royong
Nilai-nilai gotong royong paa masyarakat pedesaan tumbuh dengan subur.
Semua kegiatan dilakukan bersama, baik sukarela maupun gotong royong yang
ada timbal baliknya.
(5). Ikatan sosial
Setiap anggota masyarakat di ikat oleh aturan nilai-nilai adat dan
kebudayaan, dimana ketika ada yang melakukan kesalahan akan dikenakan
hukuman dengan cara mengucilkan.
(6). Magis religius
Kepercayan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi masyarakat desa sangat
mendalam. Seperti diadakannya selamatan-selamatan untuk meminta rezeki
dan perlindungan.
14. Peranan Sosiologi Dalam Dinamisasi Pedesaan dan Perkotaan 11
(7). Pola kehidupan
Mata pencaharian masyarakat desa yaitu di bidang agraris, baik pertanian,
perkebunan, perikanan, dan peternakan. Pada umumnya tiap anggota hanya
mampu melaksanakan salah satu bidang saja. Jika bidangnya sedang tidak ada
kegiatan terpaksa menunggu sampai ada lagi kegiatan tersebut. Disamping itu
pengolahannya bidang kegiatannya pun tetap tidak ada kemajuan dikarenaka
pengetahuan dan keterampilan yang kurang memadai.
Dari uraian diatas kita bisa melihat perbedaan kehidupan diantara masyarakat
pedesaan dan perkotaan. Peranan sosiologi dari kedua masyarakat tersebut tidak
berbeda, meliputi struktur sosial, proses sosial dan perubahan sosial. Hanya saja
kajian sosiologi berbeda dikarenakan ciri-ciri dari masyarakatnya yang berbeda.
15. Peranan Sosiologi Dalam Dinamisasi Pedesaan dan Perkotaan 12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Jadi, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
hubungan manusia. Maka dari itu, sosiologi mempunyai karakteristik yaitu,
pertama, termasuk dalam bagian ilmu sosial, bukan dari ilmu lain seperti ilmu
pengetahuan alam ataupun ilmu kerohanian. Kedua, sosiologi merupakan ilmu yang
benar-benar digunakan untuk mengetahui sesuatu bukan untuk merubah sesuatu.
Ketiga, bertujuan untuk menghasilkan prinsip, pola, dan hukum yang bersifat
umum. Keempat, bersifat empiris, teoretis, kumulatif, dan nonetis. Sosiologi pun
mempunyai peranan di daerah pedesaan dan perkotaan dan hampir tidak berbeda
yaitu meliputi, struktur sosial, proses sosial dan perubahan sosial. Hanya saja kajian
sosiologi berbeda dikarenakan ciri-ciri dari masyarakatnya yang berbeda.
3.2 Saran
Saran dari kelompok kami dalam peranan sosiologi dalam dinamisasi di
daerah pedesaan dan perkotaan adalah :
1. Sosiologi masih harus ditanamkan dikalangan anak muda, terutama
mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa, agar nanti iya dapat
mempraktikan dan mengamalkan peranan sosiologi dalam kehidupannya.
2. Agar masyarakat yang belum mengetahui sosiologi dapat diberi penyuluhan
agar dapat mengatasi dinamika yang dialami di wilayahnya dengan kritis.
DAFTAR PUSTAKA
16. Peranan Sosiologi Dalam Dinamisasi Pedesaan dan Perkotaan 13
Soelaeman, Munandar. 1992. Ilmu Sosial Dasar. PT Eresco. Bandung
Hartomo dkk. 2004. Ilmu Sosial Dasar. Bumi Aksara. Jakarta.
Rustandi, Yudi. 2010. Buku Ajar Sosiologi Pedesaan. STPP. Malang.