2. • Sosiologi berasal dari dua kata Yunani yaitu
“socius” yang berarti “kawan atau teman”
dan “logos” yang berarti “ilmu atau
pengetahuan”
• Teman atau kawan dapat dimengerti secara
luas sebagai “keberadaan orang-orang lain
dalam suatu hubungan”
• Dengan demikian berdasarkan asal katanya
maka sosiologi berarti “ilmu tentang
berkawan” atau “ilmu tentang bagaimana
manusia berkawan”
DEFINISI SOSIOLOGI
3. • Roucek dan Waren menyatakan bahwa sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar
manusia dan kelompok-kelompok
• Ouburn dan Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi
adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi
sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial
• Doorn dan Lammers menyatakan bahwa sosiologi
adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur
dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat
stabil
MENURUT BEBERAPA
AHLI
4. • Giddens (2004) mendefinisikan bahwa
“sociology is the study of human social life,
groups and socities” (sosiologi merupakan
studi/ilmu yang mempelajari tentang kehidupan
sosial manusia, kelompok dan masyarakat)
• Pitrin Sorokin mengatakan bahwa sosiologi
adalah suatu ilmu yang mempelajari (1)
hubungan dan pengaruh timbal balik antara
aneka macam gejala sosial, (2) hubungan dan
pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan
gejala non-sosial dan (3) ciri-ciri umum semua
gejala sosial
5. Soemarjan dan Soemardi menyatakan bahwa
sosiologi adalah ilmu masyarakat yang
mempelajari struktur sosial dan proses-proses
sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial
Green (1960) dalam Rahardjo (1999)
menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mepelajari kehidupan manusia dalam
masyarakat, dalam pelbagai aspeknya.
6. • Pengertian umum menyatakan bahwa sosiologi
adalah “ilmu tentang masyarakat”
• Menurut Priyotamtomo (2001), sosiologi
mempelajari perilaku masyarakat dan perilaku
sosial manusia dengan meneliti kelompok yang
dibangunnnya. Kelompok tersebut mencakup:
keluarga, suku, komunitas, pemerintah, organisasi
sosial, kelompok ekonomi, kelompok politik, dan
lain sebagainya. Sosiologi mempelajari perilaku
dan interaksi kelompok, menelusuri asal-susul
pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh
kegiatan kelompok terhadap para anggotanya.
7. Sosiologi pedesaan adalah sosiologi tentang
struktur dan proses-proses sosial yang terjadi di
pedesaan. Bidang kajian ini menekankan pada
masyarakat pedesaan dan segala dinamikanya
yang antara lain mencakup struktur sosial,
proses sosial, mata pencaharian, pola perilaku,
serta berbagai transformasi ilmu pengetahuan
dan teknologi.
DEFINISI SOSIOLOGI PEDESAAN
8. • Priyotamtomo (2001) mendeskripsikan bahwa
sosiologi pedesaan merupakan suatu studi
yang melukiskan hubungan manusia di dalam
dan antar kelompok yang ada di lingkungan
pedesaan
• Menurut Ulrich P. (1993) Sosiologi Pedesaan
(Rural Sociology) sering disamakan dengan
Sosiologi Pertanian (Agricultural Sociology),
karena menurut Rahardjo (1999) pertanian
memang masih merupakan karakteristik pokok
dari umumnya desa-desa di Indonesia
MENURUT BEBERAPA
AHLI
9. Dilihat dari eksistensinya, desa merupakan
fenomena yang muncul dengan mulai
dikenalnya cocok tanam. Dengan mengingat
pentingnya faktor pertanian bagi keberadaan
desa, maka dapat dipahami bahwa kebanyakan
ruang lingkup dan objek sosiologi pedesaan
masih selalu berkisar pada aspek pertanian
(beserta sub sektor) aktivitas serta dinamikanya.
10. RUANG LINGKUP
• Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang
struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk
di dalamnya perubahan sosial dalam
perkembangannya melahirkan berbagai teori
sosiologi dan berbagai cabang sosiologi.
• Obyek kajian yang berbeda selanjutnya menjadi
cabang baru seperti sosiologi industri, sosiologi
politik, sosiologi agama dan cabang sosiologi
lainnya
• Perkembangan ini juga termasuk sosiologi
pedesaan dan sosiologi pertanian sebagai cabang
sosiologi yang khusus mengkaji masalah tentang
masyarakat pedesaan dan dinamikanya.
11. Pengertian “pedesaan” mencakup wilayah
yang disebut “rural” dibedakan dengan “urban”.
Secara lengkap pedesaan diartikan sebagai
kawasan tempat tinggal dan kerja yang secara
jelas dapat dipisahkan dari kawasan yang lain
yang disebut “kota”. Masyarakat pedesaan
sering disebut sebagai “rural community”
sedang masyarakat perkotaan disebut sebagai
“urban community”.
12. • Soekanto dalam Yulianti dan Purnomo (2003)
menyatakan bahwa perbedaan masyarakat
pedesaan dan perkotaan dapat dilihat antara
lain dari kehidupan kegamaan, individualime,
pembagian kerja, macam pekerjaan, jalan
pikiran, jalan kehidupan, serta perubahan-
perubahan sosial lainnya.
• Ruang lingkup bidang kajian sosiologi
pedesaan menekankan pada masyarakat
pedesaan dan segala dinamikanya yang
antara lain mencakup struktur sosial, proses
sosial, mata pencaharian, pola perilaku, serta
berbagai transformasi ilmu pengetahuan dan
teknologi.
13. REFERENSI
• Priyotamtomo W., 2001, Bahan Kuliah Sosiologi Pedesaan,
Fakultas Pertanian UGM (tidak diterbitkan)
• Rahardjo, 1999, Pengantar Sosiologi Pedesaan dan
Pertanian, Edisi Pertama, Gadjah Mada University Press.
Jogyakarta.
• Svalastoga, K., 1989. Diferrensiasiasi Sosial. Bina Aksara
Jakarta.
• Shahab K., 2007. Sosiologi Pedesaan. Ar Ruzz Media.
Jogyakarta.
• Soekanto S., 2003, Sosiologi Suatu Pengantar, Cetakan ke-
36, PT. Raja Grafindo Persada
• Ulrich P., 1993, Sosiolologi Pertanian, Yayasan Obor
Indonesia Jakarta
• Wiriaatmadja, S., 1976. Sosiologi Pedesaan. Cetakan ke 4.
Yasaguna. Jakarta.
• Yuliati Y. dan Purnomo M., 2003, Sosiologi Pedesaan,
Lappera Pustaka Utama.
• dan sebagainya……………………………………