SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Kebijakan untuk Mendukung
Pembangunan Inklusif Disabilitas
Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial
Yogyakarta, 23 Oktober 2018
1
2
1.DISABILITAS DI INDONESIA
2. KEBIJAKAN INKLUSIF DISABILITAS
3
Kondisi Penyandang Disabilitas
Indonesia
Sumber: SUPAS 2015, Undang-undang 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas.
8,56% atau sekitar
21,84 juta
penduduk di
Indonesia merupakan
penyandang
disabilitas.
Hak dan kebutuhan dasar Penyandang
Disabilitas belum sepenuhnya terpenuhi.
Kondisi Umum Penyandang Disabilitas:
•Tingkat partisipasi yang rendah dalam
berbagai sektor (pendidikan, pelatihan,
penempatan kerja, dll)
•Tereksklusi dari lingkungan sosial
•Akses terhadap fasilitas dan layanan publik
terbatas
Persentase Penyandang Disabilitas di
Atas 2 Tahun Tahun 2015
6.92
8.89
7.85
8.24
10.45
9.28
7.58
9.67
8.56
0
2
4
6
8
10
12
Des
a
Kot
a
Nasion
al
Hampir setengah
dari PwD di
Indonesia adalah
penyandang
disbabilitas ganda
Laki-laki &
Perempuan
Laki-
laki
Perempua
n
Disabilitas dan Kemiskinan
Sumber: diadopsi dari Department for International Development (DFID), Disability,
Poverty, and Development, 2000.
Daya beli rendah
Sulit mendapatkan
pekerjaan
Akses terbatas pada:
•Fasilitas dan layanan
kesehatan
•Fasilitas dan layanan
pendidikan
Asupan nutrisi rendah
Sumber: Marjuki (2010), Analisis Situasi Penyandang Disabilitas dI Indonesia; rwanto, dkk. Puska Disabilitas UI & AusAid.
4
Pembangunan Inklusif Disabilitas
Disability-inclusive development
means ensuring that all phases of the
development cycle (design,
implementation, monitoring and
evaluation) include a disability
dimension and that persons with
disabilities (PwD) are meaningfully
and effectively participating in
development processes and policies.
Pembangunan inklusif disabilitas melalui pendekatan twin-track:
1.Kegiatan pengarusutamaan disabilitas di seluruh program.
2.Kegiatan yang mentargetkan PwD untuk berpartisipasi dan mendapat manfaat
dari setiap program berdasarkan kesamaan hak.
Prinsip
Source: Disability and Development, Handicapped International
Website
Landasan pembangunan inklusif disabilitas di Indonesia:
1.UU 19/2011 tentang Ratifikasi UNCRPD
2.Perpres 2/2015 tentang RPJMN 2015-2019
3.Perpres 75/2015 tentang RANHAM
4.UU 8/2016  RPP Perencanaan, Penyelenggaraan, dan Evaluasi Penghormatan,
Pelindungan, dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas
5
Arah Kebijakan: Peningkatan inklusivitas penyandang disabilitas yang menyeluruh pada setiap aspek
penghidupan.
Meningkatkan advokasi
terhadap peraturan dan
kebijakan di tingkat pusat
dan daerah bagi
penyandang disabilitas
Mengembangkan
fasilitas, mekanisme, dan
kapasitas tenaga
pelayanan publik agar
dapat diakses oleh
penyandang disabilitas
Mengembangkan
perlindungan sosial melalui
skema manfaat bagi
penyandang disabilitas
miskin berbasis keluarga
Sosialisasi, edukasi,
dan pengarusutamaan
di tingkat masyarakat
untuk mendukung
sistem sosial
Arah Kebijakan & Strategi dalam RPJMN 2015-
2019
6
7
su Strategis dalam UU NO. 8/2016
Kewajiban Negara (Pemerintah dan Pemda) = 61 Pasal
Pembentukan Komisi Nasional Disabilitas = 4 Pasal
Paling lama terbentuk 3 tahun sejak UU diundangkan
Kartu Penyandang Disabilitas = 3 Pasal
Bahasa Isyarat sebagai Bahasa resmi Penyandang Disabilitas Sensorik (Rungu dan/atau Wicara) = 4 Pasal
18 tanggung jawab utama Kementerian/Pemda yang wajib dilaksanakan:
-Pendidikan
-Pekerjaan
-Kesehatan
-Politik
-Keagamaan
- Keolahragaan
- Kebudayaan dan pariwisata
- Kesejahteraan sosial
- Aksesibilitas
- Pelayanan publik
- Perlindungan bencana
- Habilitasi dan rehabilitasi
- Pendataan
- Berekspresi dan kominfo
- Pelibatan masyarakat
- Kewarganegaraan
- Perlindungan khusus (diskriminasi,
penelantaran, penyiksaan, &
eksploitasi),
- subyek hukum.
8
MANDAT UU
8/2016
Pasal37(1)
Pasal42
Pasal55(1)
Perencanaan,
Penyelenggaraan
dan Evaluasi
Akomodasi
Layak
dalam
Peradilan
Unit
Layanan
Disabilitas
Permukiman
dan
Pelayanan
Publik
• Kesejahteraan Sosial
• Habilitasi &
Rehabilitasi PD
Pasal 36
(2)
Pasal27
Pasal 42 (8)
Pasal 43 (2, 4)
Pasal96Pasal113
Pasal 104
Pasal 108
Pasal 109
Pasal 114 (2)
Pasal 116 (2)
Inisiator: Bappenas
Inisiator: Kemenkumham
Inisiator:
Kemendikbud
Inisiator: Kemensos Inisiator: KemenPAN-RB
Akomodasi
Layak bagi
Peserta
Didik
Penyandan
g Disabilitas
Koordinator:
KemenPUPERA
Koordinator:
Kemenkeu
Insentif
dan
Konsesi
8 RPP Pelaksana UU NO 8 TAHUN 2016
9
PP Perencanaan, RIPID dan SPPN
*SPPN: Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Pasal 27 UU 8/2016: Pemerintah dan
Pemerintah Daerah menyusun Rencana
Induk
•Definisi/pengertian tentang Rencana Induk
tidak diatur
•Referensi: PP No. 14/2015 tentang
Rencana Induk Pembangunan Industri
Nasional 2015-2035
Kesepakatan PAK RPP Perencanaan:
•Substansi RPP melengkapi SPPN*
•Rencana Induk sebagai substansi utama
RPP, untuk menjadi pedoman K/L dan
Pemda dalam menyusun perencanaan yang
inklusif disabilitas  Rencana Induk
Pembangunan Inklusif Disabilitas (RIPID)
PENDATAAN DAN PERENCANAAN
INKLUSIF
LINGKUNGAN TANPA HAMBATAN BAGI
PD
PERLINDUNGAN HAK DAN AKSES PADA
KEADILAN
PENDIDIKAN DAN
KETERAMPILAN
AKSES & PEMERATAAN LAYANAN
KESEHATAN
PERWUJUDAN EKONOMI INKLUSIF
1
2
3
4
5
6
7
2 arah kebijakan & 7 strategi implementasi
5 arah kebijakan & 13 strategi implementasi
3 arah kebijakan & 6 strategi
implementasi
PEMBERDAYAAN & KEMANDIRIAN PD
3 arah kebijakan & 4 strategi implementasi
3 arah kebijakan & 12 strategi
implementasi
4 arah kebijakan & 8 strategi implementasi
4 arah kebijakan & 8 strategi implementasi
1
1
ncana Induk Pembangunan Inklusif Disabilitas (RIPID)
10
Pengumpulan dan harmonisasi
data lintas sektor
Bappenas, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, BPS
dan dilaksanakan oleh seluruh K/L dan Pemda
SS 1: Pendataan dan Perencanaan yang Inklusif
1. Meningkatkan kepemilikan dokumen kependudukan
2. Menyusun pedoman penyelenggaraan sistem data
terpilah
3. Menyelenggarakan pendataan disabilitas di seluruh sektor
di tingkat pusat dan daerah
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi pendataan
penyandang disabilitas
Arah Kebijakan
Strategi Implementasi
Pelibatan penyandang disabilitas dalam proses
perencanaan dan penganggaran yang inklusif
1. Menyusun mekanisme konsultasi publik berkala
2. Mengoptimalkan pembinaan pemerintah kepada pemerinta
daerah tentang inklusivitas penyandang disabilitas
3. Internalisasi isu disabilitas dalam penyusunan dokumen
perencanaan
Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, dan dilaksanakan oleh
seluruh K/L dan Pemda
11
Peningkatan pelayanan
& fasilitas publik yang
akses bagi PD
SS 2: Penyediaan Lingkungan Tanpa Hambatan
Akses permukiman
yang terjangkau &
aksesibel
layanan transportasi
publik yang aksesibel
dan ramah disabilitas
sistem komunikasi dan
informasi yang akses,
andal dan responsif
Penyediaan akses dan
kemudahan dalam
beribadah
1. Materi sensitivitas
disabilitas dalam diklat ASN
2. SOP pelayanan publik yang
akses bagi PD
3. Indikator SPM sesuai
dengan prinsip non-
diskriminasi
4. Variabel disabilitas masuk
dalam penilaian pelayanan
publik
5. Pemantauan dan evaluasi
Meningkatkan
dukungan penyediaan
permukiman yang
layak, terjangkau dan
aksesibel bagi
Penyandang Disabilitas
1. Menyediakan
layanan
transportasi publik
yang akomodatif
bagi PD
2. Menyelenggarakan
pelatihan
sensitivitas bagi
petugas
1. Menyusun kebijakan
dan SOP layanan
teknologi dan informasi
2. Meningkatkan akses PD
dalam mengakses
teknologi dan informasi
1. Meningkatkan
akses PD dalam
beribadah
2. Meningkatkan
kemudahan PD
dalam
menjalankan
ibadah dan
ziarah suci
Arah Kebijakan
Kemenpanrb, Bappenas,
Kemendagri, seluruh K/L dan
Pemda
KemenPUPR, Pemerintah Daerah Kemenhub Kementerian Agama
Strategi Implementasi
Kominfo
12
Menjamin Hak
Politik Penyandang
Disabilitas
SS 3: Perlindungan hak & akses pada keadilan
Perlindungan PD
dalam proses
peradilan
Peningkatan kesadaran
terhadap tindak
kekerasan terhadap PD
1. Menjamin inklusivitas dalam
setiap tahapan Pemilu
2. Meningkatkan keterwakilan PD
dalam politik
1. Menyusun standar pemeriksaan
bagi seluruh aparat penegak hukum
(penuntut umum, penyidik, hakim,
petugas lapas, dsb)
2. Edukasi kepada apparat penegak
hukum tentang penanganan kasus
PD
1. Sosialisasi dan kampanye
publik melalui berbagai media
2. Internalisasi hasil studi atau
riset terkait tindak kekerasan
dalam materi sosialisasi dan
kampanye publik
Arah Kebijakan
Bappenas, KPU, Bawaslu Bappenas, Kemenkumham,
Kepolisian, Kejaksaan, MK, MA
Bappenas, Kominfo
Strategi Implementasi
13
SS 4: Pemberdayaan & Kemandirian PD
Meningkatkan kapasitas
layanan habilitasi dan
rehabilitasi
Meningkatkan dukungan
dan kapasitas pendamping
masyarakat
1. Memberikan pelatihan
penguatan kapasitas kepada
pemberi layanan habilitasi dan
rehabilitasi
2. Meningkatkan jumlah layanan
habilitasi dan rehabilitasi yang
sudah mengimplementasikan
kurikulum dan pedoman RBM
Memperkuat kapasitas pendamping
dalam melakukan pendampingan bagi
penyandang disabilitas dan keluarganya
Arah Kebijakan
Kemensos, Kemenkes Kemensos
Strategi Implementasi
14
Meningkatkan cakupan
program kesos bagi PD
miskin
Memastikan implementasi peraturan
pelaksanaan kesejahteraan sosial
Kemensos
SS 5: Perwujudan Ekonomi Inklusif
Memperkuat pemahaman K/L
dan institusi penyedia kerja
tentang isu disabilitas
Memperluas akses
lapangan kerja bagi
penyandang disabilitas
1. Menyusun modul pelatihan
Sensitivitas Disabilitas bagi K/L,
Pemda, BUMN/BUMD.
2. Mengintegrasikan materi
pelatihan Sensitivitas Disabilitas
dengan K/L, Pemda,
BUMN/BUMD.
1. Menyusun pedoman ketenagakerjaan
2. K/L dan perusahaan menerapkan pedoman
ketenagakerjaan
3. Peningkatan kapasitas PD dalam berwirausaha
4. PD menjadi salah satu kriteria untuk mengakses skema
kredit usaha
5. Perlindungan /jaminan kesehatan & ketenagakerjaan PD
6. Partipasi perusahaan untuk PD
7. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pedoman
ketenagakerjaan
Arah Kebijakan
Kemenpanrb, LAN, kemenaker Kemenko bidang Perekonomian, BI,
OJK
Strategi Implementasi
15
Meningkatkan inklusi
keuangan bagi
penyandang disabilitas
1. Pelatihan inklusi
keuangan bagi PD
2. Penyediaan layanan
dan fasilitas keuangan
yang aksesibel bagi PD
3. Menambah inovasi
produk dan layanan
keuangan bagi PD
Kemenpanrb, Kemenaker, KemenkopUKM, BPJS
kesehatan/ketengakerjaan
Memperkuat
kemampuan institusi
pendidikan dan tenaga
pendidik
SS 6: Pendidikan dan Keterampilan
Memperkuat upaya
pengurangan kesenjangan
akses pendidikan
Memastikan
terselenggaranya
reformasi tata kelola
kelembagaan pendidikan
Membuka kesempatan
bagi PD dalam bidang
kesenian dan OR
1. Pelatihan bagi pendidik dan
calon tenaga pendidik
2. Menyediakan fasilitas belajar
mengajar yang akses di seluruh
tingkatan pendidikan
3. Menyusun peraturan bagi PT
untuk menyelenggarakan
pendidikan inklusif
4. Menyusun kebijakan tentang
GPK
1. Memasukkan kriteria non-
diskriminasi dalam
dokumen supervisi
2. Melakukan supervisi
berdasarkan
kriteria/pedoman kepada
sekolah
3. Memberikan keringanan
batas usia bagi PD
1. Menambahkan program
deteksi dan intervensi dini
dalam program PAUD holistik-
integratif
2. Membentuk unit yang
berfungsi sebagai pusat
layanan disabilitas
3. Mendorong peningkatan
pendidikan dan atau pelatihan
vokasi
Mendorong peningkatan partisipasi
Penyandang Disabilitas dalam
kompetisi kesenian dan OR
Arah Kebijakan
Bappenas, Kemendikbud,
Kemenristekdikti, Kemenag
Bappenas, Kemendikbud,
Kemenristekdikti, Kemenag
Bappenas, Kemendikbud,
Kemenaker
Bappenas, Kemendibud, Kemenpora
Strategi Implementasi
16
Peningkatan kemampuan
penyedia layanan
kesehatan bagi PD
SS 7: Akses & Pemerataan Layanan Kesehatan
Pencegahan dan
intervensi dini
layanan kesehatan
Perluasan kepesertaan
dan manfaat JKN bagi PD
Penyelenggaraan
Program GERMAS
yang menjangkau PD
1.Memasukkan indikator
pelayanan penyandang
disabilitas dalam akreditasi
fasilitas kesehatan
2.Memberikan pelatihan
sensitisasi dan isu
disabilitas kepada tenaga
kesehatan
1.Meningkatkan pelayanan kesehatan
reproduksi penyandang disabilitas
perempuan
2.Meningkatkan layanan deteksi dini
bagi ibu, anak, dan orang dewasa
terhadap potensi disabilitas
3.Meningkatkan pemahaman
terhadap hak kesehatan seksual dan
reproduksi bagi PD perempuan
1.Memperluas
kepesertaan PD miskin
sebagai penerima PBI
JKN
2.Memastikan cakupan
manfaat JKN mampu
mengakomodir
kebutuhan PD
Mendorong K/L, Pemda,
sektor swasta untuk
melibatkan PD dalam
kegiatan GERMAS
Arah Kebijakan
Bappenas, Kemenkes Bappenas, Kemenkes
Kemensos
Bappenas, Kemenkes
BPJS Kesehatan
Bappenas, Kemenkes
Strategi Implementasi
17
Per Januari 2018 sudah ada 11 Provinsi, 11 Kabupaten dan 7 kota yang memiliki
peraturan daerah terkait disabilitas . Dari semuanya, hanya 5 Perda yang terbit
setelah adanya UU 8/2016: provinsi Sulawesi Selatan; kabupaten Jember dan
Banyuwangi; Kabupaten Bone serta kota Sawahlunto.
APEKSI bersama dengan UNESCO telah membentuk Jaringan Walikota
Indonesia untuk Kota Inklusif yang terdiri dari Ambon, Banda Aceh,
Banjarmasin, Metro, Padang, Jogja. Tahun 2017 turut bergabung pula: Jambi,
Bengkulu, Jakpus, Tangsel, Surakarta, Kupang, Denpasar, Mojokerto, dan akan
terus bertambah.
Sejak 2017 UNESCO telah mengembangkan instrumen penilaian kota inklusif
yang dapat dijadikan referensi bagi tiap kota untuk menciptakan lingkungan
yang ramah disabilitas.
Upaya yang Telah Dilakukan
18
19
CONTOH BAIK LAYANAN KEUANGAN YANG INKLUSIF
BCA
-ATM Audio untuk Tuna Netra
-Informasi lokasi ATM sesuai
kebutuhan PD
INSTRUMEN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN YANG INKLUSIF
• Langkah 1 : Menentukan tujuan dan sasaran kebijakan,
program dan kegiatan;
• Langkah 2 : Menyajikan data disabilitas berdasarkan tipe,
usia, dan jenis kelamin;
• Langkah 3 : Mengidentifikasi potensi inklusi dan
dukungan masyarakat berdasarkan akses, partisipasi,
kontrol dan manfaat;
• Langkah 4 : Formulasi tujuan kebijakan, program dan
kegiatan agar ramah disabilitas.
• Langkah 5 : Menetapkan indikator kinerja (Kuantitatif dan
Kualitatif) dalam mengatasi kesenjangan inklusi;
No
Nama
Program
Tujuan dan
Sasaran
Data Disabilitas
Identifikasi Kesenjangan
dan Potensi Inklusi
Reformulasi Tujuan Rencana
Indikator Capaian
Kuantitatif Kualitatif
1 Tuliskan nama
program atau
kegiatan
Tentukan tujuan
dan sasaran
program
Tulis data
disabilitas yang
tersedia dan
dibedakan
berdasarkan tipe,
jenis kelamin, dan
usia.
Mengidentifikasi faktor-
faktor penyebab
kesenjangan yang dialami
penyandang disabilitas dan
sekaligus mengidentifikasi
potensi yang dimiliki
mereka.
Menuliskan kembali
tujuan dan sasaran
program berdasar
pada hasil identifikasi
kesenjangan dan
potensi (Tujuan ini
harus menjawab
kesenjangan dan
mendayagunakan
potensi inklusi
disabilitas)
Menyusun
Rencana Aksi
berdasar
pada
Formulasi
Tujuan dan
Sasaran yang
sudah
diperbaharui
Menentukan
capaian
kuantitatif
Menentukan
capaian
Kualitatif
CONTOHCONTOH DISABILITAS BUDGET STATEMENTDISABILITAS BUDGET STATEMENT DALAM PENYUSUNAN PROGRAMDALAM PENYUSUNAN PROGRAM
20
MENJAMIN AKSESIBILITAS LINGKUNGAN BAGI DISABILITAS
Kebijakan yang menjamin aksesibilitas bagi penyandang disabilitas:
UU 38/2004 tentang Jalan – Ps. 3 (d) menyebut aksesibilitas dan 44
(3) menyebut bebas hambatan. PP 34/2006 – Ps. 86 (5)
memperhitungkan fasilitas pejalan kaki dan penyandang cacat.
UU 28/2002 tentang Bangunan Gedung – PP 36/2005 dan Permen
PUPR 14/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung.
*Kendala: IMB dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dikeluarkan oleh
Pemda. Kepatuhan terhadap standar yang ditetapkan tergantung
pada “good will” Pemda, termasuk penerapan Perda Disabilitas, jika
ada.
UU 26/2007 tentang Penataan Ruang – PP 15/2010
PP 2/2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permensos 9/2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada
SPM Bidang Sosial di Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota
UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana
**selain infrastruktur, layanan publik juga belum ramah disabilitas
karena petugas masih minim informasi tentang etika berinteraksi
dengan penyandang disabilitas.
21
22
TUJUAN
PEMAHAMAN MENDALAM
ALAT DASAR DAN KONSEP
STIMULAN
KEBIJAKAN INKLUSIF04040404
03030303
02020202
01010101
Pengertian, ragam dan cara berinteraksi dengan
penyandang disabilitas
Mengenalkan kepada partisipan tentang apa yang bisa
diapikasikan di organisasinya
Menstimulasi perubahan aktual dan berarti untuk
memperoleh kesetaraan
Implementasi pengetahuan dan willingness dalam
Rencana atau kebijakan yang punya efek lebih luas
UPAYA MENDORONG PEMBANGUNAN INKLUSIF - SENSITISASI DISABILITAS
Sensitisasi, biasanya dikenal sebagai teknik Disability Equality Training (DET): pendekatan yang dinamis, partisipatif dan
interaktif yang menstimulasi perubahan perilaku menuju inklusi disabilitas.
Target: pengambil
keputusan, baik pemerintah,
swasta maupun komunitas
Dilakukan selama 2 hari
dengan total 14 konten;
no lecturing
Sesuai kebutuhan peserta,
bersifat reflektif dan
praktikal
Difasilitasi fasilitator yang telah
mengikuti pelatihan DET
Sensitisasi Disabilitas kepada Inisiator 8 RPP
Para peserta foto bersama
dengan bahasa isyarat ‘Inklusif’
23
Ketersediaan
Aksesibilitas
Penerimaan
Kualitas
Pembangunan Inklusif Disabilitas memastikan:
Keberadaan Distribusi Keberlanjutan
Non-diskriminasi
Aksesibel
(Infrastruktur, informasi dan
komunikasi)
Keterjangkauan
Penyesuaian Inform consent
Berpusat pada
penyandang
disabilitas
Memadai dan Efektif Kolaborasi
Kontribusi inklusif
Sumber: Opera Framework - Center for Economics and Social Rights 24
Pengawasan di
tiap tingkat
pembuatan
kebijakan yang
memperkuat satu
sama lain
Nasional
Provinsi
InternasionalInternasional
Kab/Kota dan Desa
ORGANISASIPENYANDANGDISABILITASORGANISASIPENYANDANGDISABILITAS
PEMERINTAH
MONEV PEMBANGUNAN INKLUSIF #1
25
• Kondisi penyandang disabilitas dalam keseluruhan populasi
• Kesetaraan akses dan hak atas pendidikan, pekerjaan dan peran
• Mekanisme pelaksanaan regulasi di tiap tingkatan pemerintahan
• Konsultasi antara pemerintah dan penyandang disabilitas dalam memutuskan
bagaimana mendesain dan melaksanakan program
• Relevansi dan signifikansi sumber daya yang dialokasikan dengan kebutuhan
penyandang disabilitas
• Distribusi sumber daya antar tingkatan pemerintah yang berdampak pada kehidupan
penyandang disabilitas
• Efektivitas pelaksanaan program pemerintah, baik berupa pengarusutamaan
maupun afirmatif yang menyasar penyandang disabilitas
• Faktor-faktor yang membatasi performa pemerintah dalam menyelenggarakan
program terkait disabilitas
INDIKATOR HASIL:
Pemajuan Hidup
KEBIJAKAN
SUMBER DAYA
ASESMEN
Apa yang
diawasi?
MONEV PEMBANGUNAN INKLUSIF #2
TERIMA KASIH26

More Related Content

What's hot

Perumusan isu strategis
Perumusan isu strategisPerumusan isu strategis
Perumusan isu strategisardinmarL
 
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNSAnalisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNSSally Salsabila
 
Surat pernyataan kesediaan pemotongan gaji
Surat pernyataan kesediaan pemotongan gajiSurat pernyataan kesediaan pemotongan gaji
Surat pernyataan kesediaan pemotongan gajiNama Tanpa
 
Penyandang disabilitas
Penyandang disabilitasPenyandang disabilitas
Penyandang disabilitasDen Hendar
 
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiri
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiriUntuk paparan pemberdayaan desa mandiri
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiriAdelfios Andyka Fatra
 
Community Based Tourism Desa Wisata
Community Based Tourism Desa WisataCommunity Based Tourism Desa Wisata
Community Based Tourism Desa WisataRieAwan
 
Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...
Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...
Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...Pemdes Seboro Sadang
 
Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM KemendagriWawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagrib hendarsyah
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-temanna #LABEDDU
 
24. draf surat permintaan pengembalian barang milik perusahaan (mantan karyawan)
24. draf surat permintaan pengembalian barang milik perusahaan (mantan karyawan)24. draf surat permintaan pengembalian barang milik perusahaan (mantan karyawan)
24. draf surat permintaan pengembalian barang milik perusahaan (mantan karyawan)legalakses636
 
LAPORAN PERJALANAN DINAS KE KEMEN LH DAN KEHUTANAN
LAPORAN PERJALANAN DINAS  KE KEMEN LH DAN KEHUTANANLAPORAN PERJALANAN DINAS  KE KEMEN LH DAN KEHUTANAN
LAPORAN PERJALANAN DINAS KE KEMEN LH DAN KEHUTANANNOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
Proposal rintisan-desa-wisata
Proposal rintisan-desa-wisataProposal rintisan-desa-wisata
Proposal rintisan-desa-wisataMamah Mizan Mizan
 
Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah Dadang Solihin
 

What's hot (20)

Perumusan isu strategis
Perumusan isu strategisPerumusan isu strategis
Perumusan isu strategis
 
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNSAnalisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
 
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
 
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam PembangunanPengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
 
Homestay 2018
Homestay 2018Homestay 2018
Homestay 2018
 
Surat pernyataan kesediaan pemotongan gaji
Surat pernyataan kesediaan pemotongan gajiSurat pernyataan kesediaan pemotongan gaji
Surat pernyataan kesediaan pemotongan gaji
 
Penyandang disabilitas
Penyandang disabilitasPenyandang disabilitas
Penyandang disabilitas
 
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiri
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiriUntuk paparan pemberdayaan desa mandiri
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiri
 
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
 
Community Based Tourism Desa Wisata
Community Based Tourism Desa WisataCommunity Based Tourism Desa Wisata
Community Based Tourism Desa Wisata
 
Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...
Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...
Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
 
Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM KemendagriWawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
 
24. draf surat permintaan pengembalian barang milik perusahaan (mantan karyawan)
24. draf surat permintaan pengembalian barang milik perusahaan (mantan karyawan)24. draf surat permintaan pengembalian barang milik perusahaan (mantan karyawan)
24. draf surat permintaan pengembalian barang milik perusahaan (mantan karyawan)
 
LAPORAN PERJALANAN DINAS KE KEMEN LH DAN KEHUTANAN
LAPORAN PERJALANAN DINAS  KE KEMEN LH DAN KEHUTANANLAPORAN PERJALANAN DINAS  KE KEMEN LH DAN KEHUTANAN
LAPORAN PERJALANAN DINAS KE KEMEN LH DAN KEHUTANAN
 
Proposal rintisan-desa-wisata
Proposal rintisan-desa-wisataProposal rintisan-desa-wisata
Proposal rintisan-desa-wisata
 
Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah
 

Similar to Pembangunan Inklusif Disabilitas by Bappenas

PRESENTASI OMBUSMAN RI Komite Disabilitas.pdf
PRESENTASI OMBUSMAN RI Komite Disabilitas.pdfPRESENTASI OMBUSMAN RI Komite Disabilitas.pdf
PRESENTASI OMBUSMAN RI Komite Disabilitas.pdfnihongoMantapu
 
Mewujudkan inklusi sosial program peduli
Mewujudkan inklusi sosial program peduliMewujudkan inklusi sosial program peduli
Mewujudkan inklusi sosial program pedulisroyat
 
1 kebijakan KLA 1.pptx
1 kebijakan KLA 1.pptx1 kebijakan KLA 1.pptx
1 kebijakan KLA 1.pptxChoirunnisa93
 
3.Disabilitas - Oke-dikonversi (1).pdf
3.Disabilitas - Oke-dikonversi (1).pdf3.Disabilitas - Oke-dikonversi (1).pdf
3.Disabilitas - Oke-dikonversi (1).pdfFentyAsnath
 
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2Agung Munandar
 
Materi Promosi Kesehatan
Materi Promosi KesehatanMateri Promosi Kesehatan
Materi Promosi KesehatanKarinaSyafarini
 
MATERI COPI_PATBM (1).pptx
MATERI COPI_PATBM (1).pptxMATERI COPI_PATBM (1).pptx
MATERI COPI_PATBM (1).pptxSRIKURNIATI6
 
KONSEP SLRT INHIL.pptx
KONSEP SLRT INHIL.pptxKONSEP SLRT INHIL.pptx
KONSEP SLRT INHIL.pptxFirdausDaus82
 
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdfBahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdfayusthea1
 
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...Kang Ari Tea
 
POSYANDU TERINTEGRASI DENGAN PROGRAM KESEHATAN.pptx
POSYANDU TERINTEGRASI DENGAN PROGRAM KESEHATAN.pptxPOSYANDU TERINTEGRASI DENGAN PROGRAM KESEHATAN.pptx
POSYANDU TERINTEGRASI DENGAN PROGRAM KESEHATAN.pptxerpan9
 
1 Jakstra Pk
1  Jakstra Pk1  Jakstra Pk
1 Jakstra Pkramli ma
 
Regional ii paparan plt_kepala bkkbn_2
Regional ii  paparan plt_kepala bkkbn_2Regional ii  paparan plt_kepala bkkbn_2
Regional ii paparan plt_kepala bkkbn_23327PEMALANG
 
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdfPAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdfMarioRio8
 
kebijakan, HAM Pasung.ppt
kebijakan, HAM Pasung.pptkebijakan, HAM Pasung.ppt
kebijakan, HAM Pasung.pptdetikaastri
 
HASIL DISKUSI KELOMPOK 3 (1).pptx
HASIL DISKUSI KELOMPOK 3 (1).pptxHASIL DISKUSI KELOMPOK 3 (1).pptx
HASIL DISKUSI KELOMPOK 3 (1).pptxdiahpermatagsl
 
Buku Unicef Jatim 1.6.pdf
Buku Unicef Jatim 1.6.pdfBuku Unicef Jatim 1.6.pdf
Buku Unicef Jatim 1.6.pdfFajar Baskoro
 
Materi DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptx
Materi  DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptxMateri  DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptx
Materi DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptxCVARRODAHAdvertising1
 
Profile bytra 2013
Profile bytra 2013Profile bytra 2013
Profile bytra 2013walhiaceh
 

Similar to Pembangunan Inklusif Disabilitas by Bappenas (20)

PRESENTASI OMBUSMAN RI Komite Disabilitas.pdf
PRESENTASI OMBUSMAN RI Komite Disabilitas.pdfPRESENTASI OMBUSMAN RI Komite Disabilitas.pdf
PRESENTASI OMBUSMAN RI Komite Disabilitas.pdf
 
Mewujudkan inklusi sosial program peduli
Mewujudkan inklusi sosial program peduliMewujudkan inklusi sosial program peduli
Mewujudkan inklusi sosial program peduli
 
1 kebijakan KLA 1.pptx
1 kebijakan KLA 1.pptx1 kebijakan KLA 1.pptx
1 kebijakan KLA 1.pptx
 
3.Disabilitas - Oke-dikonversi (1).pdf
3.Disabilitas - Oke-dikonversi (1).pdf3.Disabilitas - Oke-dikonversi (1).pdf
3.Disabilitas - Oke-dikonversi (1).pdf
 
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
 
Promkes
PromkesPromkes
Promkes
 
Materi Promosi Kesehatan
Materi Promosi KesehatanMateri Promosi Kesehatan
Materi Promosi Kesehatan
 
MATERI COPI_PATBM (1).pptx
MATERI COPI_PATBM (1).pptxMATERI COPI_PATBM (1).pptx
MATERI COPI_PATBM (1).pptx
 
KONSEP SLRT INHIL.pptx
KONSEP SLRT INHIL.pptxKONSEP SLRT INHIL.pptx
KONSEP SLRT INHIL.pptx
 
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdfBahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
 
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
 
POSYANDU TERINTEGRASI DENGAN PROGRAM KESEHATAN.pptx
POSYANDU TERINTEGRASI DENGAN PROGRAM KESEHATAN.pptxPOSYANDU TERINTEGRASI DENGAN PROGRAM KESEHATAN.pptx
POSYANDU TERINTEGRASI DENGAN PROGRAM KESEHATAN.pptx
 
1 Jakstra Pk
1  Jakstra Pk1  Jakstra Pk
1 Jakstra Pk
 
Regional ii paparan plt_kepala bkkbn_2
Regional ii  paparan plt_kepala bkkbn_2Regional ii  paparan plt_kepala bkkbn_2
Regional ii paparan plt_kepala bkkbn_2
 
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdfPAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
 
kebijakan, HAM Pasung.ppt
kebijakan, HAM Pasung.pptkebijakan, HAM Pasung.ppt
kebijakan, HAM Pasung.ppt
 
HASIL DISKUSI KELOMPOK 3 (1).pptx
HASIL DISKUSI KELOMPOK 3 (1).pptxHASIL DISKUSI KELOMPOK 3 (1).pptx
HASIL DISKUSI KELOMPOK 3 (1).pptx
 
Buku Unicef Jatim 1.6.pdf
Buku Unicef Jatim 1.6.pdfBuku Unicef Jatim 1.6.pdf
Buku Unicef Jatim 1.6.pdf
 
Materi DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptx
Materi  DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptxMateri  DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptx
Materi DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptx
 
Profile bytra 2013
Profile bytra 2013Profile bytra 2013
Profile bytra 2013
 

Recently uploaded

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 

Recently uploaded (9)

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 

Pembangunan Inklusif Disabilitas by Bappenas

  • 1. Kebijakan untuk Mendukung Pembangunan Inklusif Disabilitas Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta, 23 Oktober 2018 1
  • 2. 2 1.DISABILITAS DI INDONESIA 2. KEBIJAKAN INKLUSIF DISABILITAS
  • 3. 3 Kondisi Penyandang Disabilitas Indonesia Sumber: SUPAS 2015, Undang-undang 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas. 8,56% atau sekitar 21,84 juta penduduk di Indonesia merupakan penyandang disabilitas. Hak dan kebutuhan dasar Penyandang Disabilitas belum sepenuhnya terpenuhi. Kondisi Umum Penyandang Disabilitas: •Tingkat partisipasi yang rendah dalam berbagai sektor (pendidikan, pelatihan, penempatan kerja, dll) •Tereksklusi dari lingkungan sosial •Akses terhadap fasilitas dan layanan publik terbatas Persentase Penyandang Disabilitas di Atas 2 Tahun Tahun 2015 6.92 8.89 7.85 8.24 10.45 9.28 7.58 9.67 8.56 0 2 4 6 8 10 12 Des a Kot a Nasion al Hampir setengah dari PwD di Indonesia adalah penyandang disbabilitas ganda Laki-laki & Perempuan Laki- laki Perempua n
  • 4. Disabilitas dan Kemiskinan Sumber: diadopsi dari Department for International Development (DFID), Disability, Poverty, and Development, 2000. Daya beli rendah Sulit mendapatkan pekerjaan Akses terbatas pada: •Fasilitas dan layanan kesehatan •Fasilitas dan layanan pendidikan Asupan nutrisi rendah Sumber: Marjuki (2010), Analisis Situasi Penyandang Disabilitas dI Indonesia; rwanto, dkk. Puska Disabilitas UI & AusAid. 4
  • 5. Pembangunan Inklusif Disabilitas Disability-inclusive development means ensuring that all phases of the development cycle (design, implementation, monitoring and evaluation) include a disability dimension and that persons with disabilities (PwD) are meaningfully and effectively participating in development processes and policies. Pembangunan inklusif disabilitas melalui pendekatan twin-track: 1.Kegiatan pengarusutamaan disabilitas di seluruh program. 2.Kegiatan yang mentargetkan PwD untuk berpartisipasi dan mendapat manfaat dari setiap program berdasarkan kesamaan hak. Prinsip Source: Disability and Development, Handicapped International Website Landasan pembangunan inklusif disabilitas di Indonesia: 1.UU 19/2011 tentang Ratifikasi UNCRPD 2.Perpres 2/2015 tentang RPJMN 2015-2019 3.Perpres 75/2015 tentang RANHAM 4.UU 8/2016  RPP Perencanaan, Penyelenggaraan, dan Evaluasi Penghormatan, Pelindungan, dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas 5
  • 6. Arah Kebijakan: Peningkatan inklusivitas penyandang disabilitas yang menyeluruh pada setiap aspek penghidupan. Meningkatkan advokasi terhadap peraturan dan kebijakan di tingkat pusat dan daerah bagi penyandang disabilitas Mengembangkan fasilitas, mekanisme, dan kapasitas tenaga pelayanan publik agar dapat diakses oleh penyandang disabilitas Mengembangkan perlindungan sosial melalui skema manfaat bagi penyandang disabilitas miskin berbasis keluarga Sosialisasi, edukasi, dan pengarusutamaan di tingkat masyarakat untuk mendukung sistem sosial Arah Kebijakan & Strategi dalam RPJMN 2015- 2019 6
  • 7. 7 su Strategis dalam UU NO. 8/2016 Kewajiban Negara (Pemerintah dan Pemda) = 61 Pasal Pembentukan Komisi Nasional Disabilitas = 4 Pasal Paling lama terbentuk 3 tahun sejak UU diundangkan Kartu Penyandang Disabilitas = 3 Pasal Bahasa Isyarat sebagai Bahasa resmi Penyandang Disabilitas Sensorik (Rungu dan/atau Wicara) = 4 Pasal 18 tanggung jawab utama Kementerian/Pemda yang wajib dilaksanakan: -Pendidikan -Pekerjaan -Kesehatan -Politik -Keagamaan - Keolahragaan - Kebudayaan dan pariwisata - Kesejahteraan sosial - Aksesibilitas - Pelayanan publik - Perlindungan bencana - Habilitasi dan rehabilitasi - Pendataan - Berekspresi dan kominfo - Pelibatan masyarakat - Kewarganegaraan - Perlindungan khusus (diskriminasi, penelantaran, penyiksaan, & eksploitasi), - subyek hukum.
  • 8. 8 MANDAT UU 8/2016 Pasal37(1) Pasal42 Pasal55(1) Perencanaan, Penyelenggaraan dan Evaluasi Akomodasi Layak dalam Peradilan Unit Layanan Disabilitas Permukiman dan Pelayanan Publik • Kesejahteraan Sosial • Habilitasi & Rehabilitasi PD Pasal 36 (2) Pasal27 Pasal 42 (8) Pasal 43 (2, 4) Pasal96Pasal113 Pasal 104 Pasal 108 Pasal 109 Pasal 114 (2) Pasal 116 (2) Inisiator: Bappenas Inisiator: Kemenkumham Inisiator: Kemendikbud Inisiator: Kemensos Inisiator: KemenPAN-RB Akomodasi Layak bagi Peserta Didik Penyandan g Disabilitas Koordinator: KemenPUPERA Koordinator: Kemenkeu Insentif dan Konsesi 8 RPP Pelaksana UU NO 8 TAHUN 2016
  • 9. 9 PP Perencanaan, RIPID dan SPPN *SPPN: Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 27 UU 8/2016: Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyusun Rencana Induk •Definisi/pengertian tentang Rencana Induk tidak diatur •Referensi: PP No. 14/2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional 2015-2035 Kesepakatan PAK RPP Perencanaan: •Substansi RPP melengkapi SPPN* •Rencana Induk sebagai substansi utama RPP, untuk menjadi pedoman K/L dan Pemda dalam menyusun perencanaan yang inklusif disabilitas  Rencana Induk Pembangunan Inklusif Disabilitas (RIPID)
  • 10. PENDATAAN DAN PERENCANAAN INKLUSIF LINGKUNGAN TANPA HAMBATAN BAGI PD PERLINDUNGAN HAK DAN AKSES PADA KEADILAN PENDIDIKAN DAN KETERAMPILAN AKSES & PEMERATAAN LAYANAN KESEHATAN PERWUJUDAN EKONOMI INKLUSIF 1 2 3 4 5 6 7 2 arah kebijakan & 7 strategi implementasi 5 arah kebijakan & 13 strategi implementasi 3 arah kebijakan & 6 strategi implementasi PEMBERDAYAAN & KEMANDIRIAN PD 3 arah kebijakan & 4 strategi implementasi 3 arah kebijakan & 12 strategi implementasi 4 arah kebijakan & 8 strategi implementasi 4 arah kebijakan & 8 strategi implementasi 1 1 ncana Induk Pembangunan Inklusif Disabilitas (RIPID) 10
  • 11. Pengumpulan dan harmonisasi data lintas sektor Bappenas, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, BPS dan dilaksanakan oleh seluruh K/L dan Pemda SS 1: Pendataan dan Perencanaan yang Inklusif 1. Meningkatkan kepemilikan dokumen kependudukan 2. Menyusun pedoman penyelenggaraan sistem data terpilah 3. Menyelenggarakan pendataan disabilitas di seluruh sektor di tingkat pusat dan daerah 4. Melakukan pemantauan dan evaluasi pendataan penyandang disabilitas Arah Kebijakan Strategi Implementasi Pelibatan penyandang disabilitas dalam proses perencanaan dan penganggaran yang inklusif 1. Menyusun mekanisme konsultasi publik berkala 2. Mengoptimalkan pembinaan pemerintah kepada pemerinta daerah tentang inklusivitas penyandang disabilitas 3. Internalisasi isu disabilitas dalam penyusunan dokumen perencanaan Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, dan dilaksanakan oleh seluruh K/L dan Pemda 11
  • 12. Peningkatan pelayanan & fasilitas publik yang akses bagi PD SS 2: Penyediaan Lingkungan Tanpa Hambatan Akses permukiman yang terjangkau & aksesibel layanan transportasi publik yang aksesibel dan ramah disabilitas sistem komunikasi dan informasi yang akses, andal dan responsif Penyediaan akses dan kemudahan dalam beribadah 1. Materi sensitivitas disabilitas dalam diklat ASN 2. SOP pelayanan publik yang akses bagi PD 3. Indikator SPM sesuai dengan prinsip non- diskriminasi 4. Variabel disabilitas masuk dalam penilaian pelayanan publik 5. Pemantauan dan evaluasi Meningkatkan dukungan penyediaan permukiman yang layak, terjangkau dan aksesibel bagi Penyandang Disabilitas 1. Menyediakan layanan transportasi publik yang akomodatif bagi PD 2. Menyelenggarakan pelatihan sensitivitas bagi petugas 1. Menyusun kebijakan dan SOP layanan teknologi dan informasi 2. Meningkatkan akses PD dalam mengakses teknologi dan informasi 1. Meningkatkan akses PD dalam beribadah 2. Meningkatkan kemudahan PD dalam menjalankan ibadah dan ziarah suci Arah Kebijakan Kemenpanrb, Bappenas, Kemendagri, seluruh K/L dan Pemda KemenPUPR, Pemerintah Daerah Kemenhub Kementerian Agama Strategi Implementasi Kominfo 12
  • 13. Menjamin Hak Politik Penyandang Disabilitas SS 3: Perlindungan hak & akses pada keadilan Perlindungan PD dalam proses peradilan Peningkatan kesadaran terhadap tindak kekerasan terhadap PD 1. Menjamin inklusivitas dalam setiap tahapan Pemilu 2. Meningkatkan keterwakilan PD dalam politik 1. Menyusun standar pemeriksaan bagi seluruh aparat penegak hukum (penuntut umum, penyidik, hakim, petugas lapas, dsb) 2. Edukasi kepada apparat penegak hukum tentang penanganan kasus PD 1. Sosialisasi dan kampanye publik melalui berbagai media 2. Internalisasi hasil studi atau riset terkait tindak kekerasan dalam materi sosialisasi dan kampanye publik Arah Kebijakan Bappenas, KPU, Bawaslu Bappenas, Kemenkumham, Kepolisian, Kejaksaan, MK, MA Bappenas, Kominfo Strategi Implementasi 13
  • 14. SS 4: Pemberdayaan & Kemandirian PD Meningkatkan kapasitas layanan habilitasi dan rehabilitasi Meningkatkan dukungan dan kapasitas pendamping masyarakat 1. Memberikan pelatihan penguatan kapasitas kepada pemberi layanan habilitasi dan rehabilitasi 2. Meningkatkan jumlah layanan habilitasi dan rehabilitasi yang sudah mengimplementasikan kurikulum dan pedoman RBM Memperkuat kapasitas pendamping dalam melakukan pendampingan bagi penyandang disabilitas dan keluarganya Arah Kebijakan Kemensos, Kemenkes Kemensos Strategi Implementasi 14 Meningkatkan cakupan program kesos bagi PD miskin Memastikan implementasi peraturan pelaksanaan kesejahteraan sosial Kemensos
  • 15. SS 5: Perwujudan Ekonomi Inklusif Memperkuat pemahaman K/L dan institusi penyedia kerja tentang isu disabilitas Memperluas akses lapangan kerja bagi penyandang disabilitas 1. Menyusun modul pelatihan Sensitivitas Disabilitas bagi K/L, Pemda, BUMN/BUMD. 2. Mengintegrasikan materi pelatihan Sensitivitas Disabilitas dengan K/L, Pemda, BUMN/BUMD. 1. Menyusun pedoman ketenagakerjaan 2. K/L dan perusahaan menerapkan pedoman ketenagakerjaan 3. Peningkatan kapasitas PD dalam berwirausaha 4. PD menjadi salah satu kriteria untuk mengakses skema kredit usaha 5. Perlindungan /jaminan kesehatan & ketenagakerjaan PD 6. Partipasi perusahaan untuk PD 7. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pedoman ketenagakerjaan Arah Kebijakan Kemenpanrb, LAN, kemenaker Kemenko bidang Perekonomian, BI, OJK Strategi Implementasi 15 Meningkatkan inklusi keuangan bagi penyandang disabilitas 1. Pelatihan inklusi keuangan bagi PD 2. Penyediaan layanan dan fasilitas keuangan yang aksesibel bagi PD 3. Menambah inovasi produk dan layanan keuangan bagi PD Kemenpanrb, Kemenaker, KemenkopUKM, BPJS kesehatan/ketengakerjaan
  • 16. Memperkuat kemampuan institusi pendidikan dan tenaga pendidik SS 6: Pendidikan dan Keterampilan Memperkuat upaya pengurangan kesenjangan akses pendidikan Memastikan terselenggaranya reformasi tata kelola kelembagaan pendidikan Membuka kesempatan bagi PD dalam bidang kesenian dan OR 1. Pelatihan bagi pendidik dan calon tenaga pendidik 2. Menyediakan fasilitas belajar mengajar yang akses di seluruh tingkatan pendidikan 3. Menyusun peraturan bagi PT untuk menyelenggarakan pendidikan inklusif 4. Menyusun kebijakan tentang GPK 1. Memasukkan kriteria non- diskriminasi dalam dokumen supervisi 2. Melakukan supervisi berdasarkan kriteria/pedoman kepada sekolah 3. Memberikan keringanan batas usia bagi PD 1. Menambahkan program deteksi dan intervensi dini dalam program PAUD holistik- integratif 2. Membentuk unit yang berfungsi sebagai pusat layanan disabilitas 3. Mendorong peningkatan pendidikan dan atau pelatihan vokasi Mendorong peningkatan partisipasi Penyandang Disabilitas dalam kompetisi kesenian dan OR Arah Kebijakan Bappenas, Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenag Bappenas, Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenag Bappenas, Kemendikbud, Kemenaker Bappenas, Kemendibud, Kemenpora Strategi Implementasi 16
  • 17. Peningkatan kemampuan penyedia layanan kesehatan bagi PD SS 7: Akses & Pemerataan Layanan Kesehatan Pencegahan dan intervensi dini layanan kesehatan Perluasan kepesertaan dan manfaat JKN bagi PD Penyelenggaraan Program GERMAS yang menjangkau PD 1.Memasukkan indikator pelayanan penyandang disabilitas dalam akreditasi fasilitas kesehatan 2.Memberikan pelatihan sensitisasi dan isu disabilitas kepada tenaga kesehatan 1.Meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi penyandang disabilitas perempuan 2.Meningkatkan layanan deteksi dini bagi ibu, anak, dan orang dewasa terhadap potensi disabilitas 3.Meningkatkan pemahaman terhadap hak kesehatan seksual dan reproduksi bagi PD perempuan 1.Memperluas kepesertaan PD miskin sebagai penerima PBI JKN 2.Memastikan cakupan manfaat JKN mampu mengakomodir kebutuhan PD Mendorong K/L, Pemda, sektor swasta untuk melibatkan PD dalam kegiatan GERMAS Arah Kebijakan Bappenas, Kemenkes Bappenas, Kemenkes Kemensos Bappenas, Kemenkes BPJS Kesehatan Bappenas, Kemenkes Strategi Implementasi 17
  • 18. Per Januari 2018 sudah ada 11 Provinsi, 11 Kabupaten dan 7 kota yang memiliki peraturan daerah terkait disabilitas . Dari semuanya, hanya 5 Perda yang terbit setelah adanya UU 8/2016: provinsi Sulawesi Selatan; kabupaten Jember dan Banyuwangi; Kabupaten Bone serta kota Sawahlunto. APEKSI bersama dengan UNESCO telah membentuk Jaringan Walikota Indonesia untuk Kota Inklusif yang terdiri dari Ambon, Banda Aceh, Banjarmasin, Metro, Padang, Jogja. Tahun 2017 turut bergabung pula: Jambi, Bengkulu, Jakpus, Tangsel, Surakarta, Kupang, Denpasar, Mojokerto, dan akan terus bertambah. Sejak 2017 UNESCO telah mengembangkan instrumen penilaian kota inklusif yang dapat dijadikan referensi bagi tiap kota untuk menciptakan lingkungan yang ramah disabilitas. Upaya yang Telah Dilakukan 18
  • 19. 19 CONTOH BAIK LAYANAN KEUANGAN YANG INKLUSIF BCA -ATM Audio untuk Tuna Netra -Informasi lokasi ATM sesuai kebutuhan PD
  • 20. INSTRUMEN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN YANG INKLUSIF • Langkah 1 : Menentukan tujuan dan sasaran kebijakan, program dan kegiatan; • Langkah 2 : Menyajikan data disabilitas berdasarkan tipe, usia, dan jenis kelamin; • Langkah 3 : Mengidentifikasi potensi inklusi dan dukungan masyarakat berdasarkan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat; • Langkah 4 : Formulasi tujuan kebijakan, program dan kegiatan agar ramah disabilitas. • Langkah 5 : Menetapkan indikator kinerja (Kuantitatif dan Kualitatif) dalam mengatasi kesenjangan inklusi; No Nama Program Tujuan dan Sasaran Data Disabilitas Identifikasi Kesenjangan dan Potensi Inklusi Reformulasi Tujuan Rencana Indikator Capaian Kuantitatif Kualitatif 1 Tuliskan nama program atau kegiatan Tentukan tujuan dan sasaran program Tulis data disabilitas yang tersedia dan dibedakan berdasarkan tipe, jenis kelamin, dan usia. Mengidentifikasi faktor- faktor penyebab kesenjangan yang dialami penyandang disabilitas dan sekaligus mengidentifikasi potensi yang dimiliki mereka. Menuliskan kembali tujuan dan sasaran program berdasar pada hasil identifikasi kesenjangan dan potensi (Tujuan ini harus menjawab kesenjangan dan mendayagunakan potensi inklusi disabilitas) Menyusun Rencana Aksi berdasar pada Formulasi Tujuan dan Sasaran yang sudah diperbaharui Menentukan capaian kuantitatif Menentukan capaian Kualitatif CONTOHCONTOH DISABILITAS BUDGET STATEMENTDISABILITAS BUDGET STATEMENT DALAM PENYUSUNAN PROGRAMDALAM PENYUSUNAN PROGRAM 20
  • 21. MENJAMIN AKSESIBILITAS LINGKUNGAN BAGI DISABILITAS Kebijakan yang menjamin aksesibilitas bagi penyandang disabilitas: UU 38/2004 tentang Jalan – Ps. 3 (d) menyebut aksesibilitas dan 44 (3) menyebut bebas hambatan. PP 34/2006 – Ps. 86 (5) memperhitungkan fasilitas pejalan kaki dan penyandang cacat. UU 28/2002 tentang Bangunan Gedung – PP 36/2005 dan Permen PUPR 14/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung. *Kendala: IMB dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dikeluarkan oleh Pemda. Kepatuhan terhadap standar yang ditetapkan tergantung pada “good will” Pemda, termasuk penerapan Perda Disabilitas, jika ada. UU 26/2007 tentang Penataan Ruang – PP 15/2010 PP 2/2018 tentang Standar Pelayanan Minimal Permensos 9/2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada SPM Bidang Sosial di Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana **selain infrastruktur, layanan publik juga belum ramah disabilitas karena petugas masih minim informasi tentang etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas. 21
  • 22. 22 TUJUAN PEMAHAMAN MENDALAM ALAT DASAR DAN KONSEP STIMULAN KEBIJAKAN INKLUSIF04040404 03030303 02020202 01010101 Pengertian, ragam dan cara berinteraksi dengan penyandang disabilitas Mengenalkan kepada partisipan tentang apa yang bisa diapikasikan di organisasinya Menstimulasi perubahan aktual dan berarti untuk memperoleh kesetaraan Implementasi pengetahuan dan willingness dalam Rencana atau kebijakan yang punya efek lebih luas UPAYA MENDORONG PEMBANGUNAN INKLUSIF - SENSITISASI DISABILITAS Sensitisasi, biasanya dikenal sebagai teknik Disability Equality Training (DET): pendekatan yang dinamis, partisipatif dan interaktif yang menstimulasi perubahan perilaku menuju inklusi disabilitas. Target: pengambil keputusan, baik pemerintah, swasta maupun komunitas Dilakukan selama 2 hari dengan total 14 konten; no lecturing Sesuai kebutuhan peserta, bersifat reflektif dan praktikal Difasilitasi fasilitator yang telah mengikuti pelatihan DET
  • 23. Sensitisasi Disabilitas kepada Inisiator 8 RPP Para peserta foto bersama dengan bahasa isyarat ‘Inklusif’ 23
  • 24. Ketersediaan Aksesibilitas Penerimaan Kualitas Pembangunan Inklusif Disabilitas memastikan: Keberadaan Distribusi Keberlanjutan Non-diskriminasi Aksesibel (Infrastruktur, informasi dan komunikasi) Keterjangkauan Penyesuaian Inform consent Berpusat pada penyandang disabilitas Memadai dan Efektif Kolaborasi Kontribusi inklusif Sumber: Opera Framework - Center for Economics and Social Rights 24
  • 25. Pengawasan di tiap tingkat pembuatan kebijakan yang memperkuat satu sama lain Nasional Provinsi InternasionalInternasional Kab/Kota dan Desa ORGANISASIPENYANDANGDISABILITASORGANISASIPENYANDANGDISABILITAS PEMERINTAH MONEV PEMBANGUNAN INKLUSIF #1 25
  • 26. • Kondisi penyandang disabilitas dalam keseluruhan populasi • Kesetaraan akses dan hak atas pendidikan, pekerjaan dan peran • Mekanisme pelaksanaan regulasi di tiap tingkatan pemerintahan • Konsultasi antara pemerintah dan penyandang disabilitas dalam memutuskan bagaimana mendesain dan melaksanakan program • Relevansi dan signifikansi sumber daya yang dialokasikan dengan kebutuhan penyandang disabilitas • Distribusi sumber daya antar tingkatan pemerintah yang berdampak pada kehidupan penyandang disabilitas • Efektivitas pelaksanaan program pemerintah, baik berupa pengarusutamaan maupun afirmatif yang menyasar penyandang disabilitas • Faktor-faktor yang membatasi performa pemerintah dalam menyelenggarakan program terkait disabilitas INDIKATOR HASIL: Pemajuan Hidup KEBIJAKAN SUMBER DAYA ASESMEN Apa yang diawasi? MONEV PEMBANGUNAN INKLUSIF #2 TERIMA KASIH26

Editor's Notes

  1. © Copyright PresentationGo.com – The free PowerPoint template library