SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
HASIL DISKUSI KELOMPOK 3
RAKORNAS PPPA TAHUN 2022
Tanggal 14 September 2022
KELOMPOK 3
Fasilitator:
1. Deputi Bidang KG: Lenny N Rosalin
2. Sekretaris Kedeputian Bidang PKA: Maydian Werdiastuti
3. Sekretaris Kedeputian Bidang KG: Dewi Respatiningsih
4. Asdep Musjak PHA: Sri Prihatini Lestari Wijayanti
5. Kepala Biro Data dan Informasi: Lies Rosdianty
2
Peserta:
1. Hadir offline: perwakilan dari seluruh
kab/kota di Provinsi Banten.
2. Hadir online: perwakilan dari kab/kota di
Pulau Jawa dan Sumatera sebanyak 248
participants
3
Konvergensi kelembagaan
Elemen Kondisi Saat ini Rencana Aksi Keterangan
Komitmen (Kebijakan, strategi,
rencana aksi, dll):
• Kebijakan yang dimiliki tentang
PPA, dasar hukumnya apa, dan
ttg apa
 Masih banyak kab/kota
yang belum memiliki
perda ttg PPA
 Sudah punya perda tetapi
belum lengkap (hanya
Perda Perlindungan Anak
saja)
 Ada pula yang masih
dalam bentuk SK
Meningkatkan
komitmen dengan
Menyusun perda yang
sudah disesuaikan
dengan perpu yang
berlaku saat ini
Yang menjadi kendala
adalah sulitnya
menyusun perda
(saran mengatasi
menjadikan sbg insiatig
Dewan)
Lembaga (struktural dan atau ad-
hoc)
• Unit kerja
(struktural/fungsional) yang
mempunyai fungsi terkait PPA
• Kelompok kerja atau
satuan/gugus tugas untuk
melaksanakan PPA
Masih banyak kab/kota yang
belum membentuk UPTD
Membentuk UPTD
sesuai amanat UU TPKS
4
Konvergensi kelembagaan
Elemen Kondisi Saat ini Rencana Aksi
Sumber Daya (SDM, Anggaran):
• SDM yang telah dilatih ttg
pencegahan/pelayanan
kasus/pemulihan, jumlah dan
keahliannya
• Alokasi anggaran untuk upaya
pencegahan/penanganan
kasus/pemulihan
 Masih terbatasnya SDM yang
terlatih
 Minimnya anggaran yang
tersedia dalam upaya
pencegahan/penanganan
kasus/pemulihan
Meningkatkan kapasitas SDM
Meningkatkan ketersediaan anggaran
dan optimalisasi pemanfaatannya
5
Konvergensi kelembagaan
Elemen Kondisi Saat ini Rencana Aksi
Metode/mekanisme kerja:
• Pedoman/panduan/SOP
untuk melaksanakan PPA
 Banyak yang belum memiliki
juknis
 Kalaupun sudah ada tetapi
belum disesuaikan dengan
perpu yang berlaku saat ini
Menyusun pedoman/panduan/ SOP untuk
melaksanakan PPA
Sistem data:
• Sistem pendataan
kasus/korban KtP/A
 Semua kab/kota yang hadir
sudah terhubung dalam
SIMFONI PPA
 Masih terjadi kesalahan
penginputan data
 Belum melakukan verifikasi
data
 Melakukan input/up dating data dengan
segera setelah menerima pelaporan kasus
 Melakukan verifikasi data setiap 2
minggu setelah bulan penginputan data
 Menjaga kerahasiaan dan keamanan data
korban sesuai perpu yang berlaku
Partisipasi masyarakat:
• Kemitraan yang dilakukan
dengan lembaga masyarakat,
dunia usaha, media massa, dll
dalam kegiatan PPA, dan
bentuk kemitraannya
Belum semua kab/kota
mengoptimalisasi pelibatan
partisipasi masyarakat
Meningkatkan partisipasi masyarakat dan
memperluas cakupan jejaring dalam upaya
PPA
KESIMPULAN
1 Kondisi saat ini 1. Penyusunan Perda Perlindungan Perempuan & Anak dengan merujuk UU TPKS
2. Pembentukan UPTD menjadi mandat dalam UU TPKS sehingga daerah wajib
melaksanakannya, lengkap dengan SDM, anggaran, serta metode kerjanya
3. Upaya PPA harus masuk dalam Renstra, Renja, RKA agar terimplementasi serta
ketersediaan juknis pelaksanaannya
4. Peningkatan kapasitas SDM pendamping di 3 jenis pelayanan (pencegahan,
penanganan, pemulihan)
5. Ketersediaan anggaran upaya PPA didamping DAK
6. Metode/mekanisme kerja di UPTD perlu dilengkapi dengan SOP minimal untuk 3
jenis layanan
7. Sistem data simfoni perlu untuk rutin dilakukan upadate dan verifikasi terhadap
data yang telah diinput (tanggal 1 – 14 setiap bulannya) dan kerahasiaan serta
keamanan data korban harus benar-benar diperhatikan
8. Berjejaring dengan semua elemen masyarakat untuk membangun system, LM
dapat memberi masukan dalam penyusunan anggaran dan metode kerja (SOP),
support anggaran dari LM yang tidak mengikat
6
KESIMPULAN
1 Renaksi 1. Meningkatkan komitmen dengan Menyusun perda yang sudah
disesuaikan dengan perpu yang berlaku saat ini
2. Membentuk UPTD sesuai amanat UU TPKS
3. Menyusun pedoman/panduan/ SOP untuk melaksanakan PPA
4. Melakukan input/up dating data dengan segera setelah menerima
pelaporan kasus
5. Melakukan verifikasi data setiap 2 minggu setelah bulan penginputan
dat
6. Menjaga kerahasiaan dan keamanan data korban sesuai perpu yang
berlaku
7. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan memperluas cakupan jejaring
dalam upaya PPA
7
8
Konvergensi Pelaksanaan
Elemen Kondisi Saat ini Rencana Aksi
Upaya Pencegahan :
1. Perubahan Norma ttg KTPA :
kampanye, sosialisasi, edukasi,
pengintegrasian indikator dalam
kegiatan pembangunan.
2. Perilaku lembaga dan individu yang
protektif: meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pencegahan,
3. Lingkungan yg protektif: infrastuktur
fisik yg mendukung, perlindungan dan
pelaksanaan hukum yang efektif
4. Pengurangan resiko: peningkatan
kualitas hidup,
5. Kewaspadaan: surveillance, deteksi
kasus pada daerah dan lokasi rawan
6. Dlll
 Banyaknya tindak kekerasan dan seksual yang disebabkan oleh
faktor penyalahgunaan obat legal misal seperti obat batuk yang
ada kandungan dektronya dipakai untuk mabuk dan
penyalahgunaan lem aibon, sehingga banyak pelaku dan korban
anak juga minuman keras mungkin bisa masukan melibatkan bpom
dan kesehatan dan disperindag untuk upaya pencegahan.
 Melibatkan Forum Anak dan Genre sebagai duta pelopor dan
pelapor.
 Situasi darurat bencana, apabila ada pengungsian juga perlu di
lakukan pencegahan.
 Kota Bandar Lampung, sudah ada kampung ramah perempuan dan
peduli anak di 126 kelurahan.
 Dalam melakukan upaya pencegahan kekerasan dan perlindungan
terhadap perempuan dan anak, Pus;aga Kota Bandung melakukan
kerjasama dengan Perguruan Tinggi antara lain
UNPAD,UPI,UNISBA serta dengan Kemenag, Pengadilan Agama,
BNN, Baznas dan MUI yang dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama
(PKS)
 Kabupaten Nganjuk mempunyai inovasi Sekolah Perempuan dan
Anak bagi masyarakat Marginal (SAPA MAMA) dan sudah deklarasi
oleh Bupati termasuk DRPP
 Meningkatkan
pemahaman kepada
semua pihak ttg PPA
 Bersinergi dengan
semua pihak
sebanyak mungkin
 Memanfaatkan
moment-moment di
daerah masing-
masing dalam
melakukan sosialisasi
ttg PPA
 Meningkatkan
volume dan
memperluas cakupan
sosialisasi ttg PPA
9
Konvergensi Pelaksanaan
Elemen Kondisi Saat ini Rencana Aksi
Upaya Penanganan kasus/korban:
• Pemulihan kehidupan korban:
reintegrasi ke keluarga, lingkungan,
pendidikan dan masyarakat.
• Memperkuat kemandirian ekonomi:
PEP penyintas
• Mencegah perilaku kekerasan:
konseling perilaku untuk korban
• dll
 Masih diperlukan pelatihan atau peningkatan
kapasitas SDM Pelayanan di UPT PPA,
pemenuhan SDM juga masih kurang apalagi
setelah UU TPKS disahkan masyarakat menjadi
paham terkait kasus KS dan lapor ke UPT.
Pelatihan Mediator juga diperlukan karena
APBD belum ada untuk pelatihan tersebut.
 Belum memiliki ASN yang Profesional (Psikolog,
Peksos dan Konselor)
 Tenaga Non ASN (Psikolog) belum tergabung
didalam Apsifor, sehingga kesulitan untuk
menjadi saksi ahli di Pengadilan.
 Psikolog belum memiliki sertifikasi dari BNSP
 Belum ada SDM yg memiliki sertifikat mediator
Rekomendasi :
1. Perlu adanya dana on call
2. ISO bagi mekanisme
layanan di UPTD
3. Visum koord dengan
pihak2 yang dapat
menyediakan visum
4. pelatihan terpadu
pelayanan komprehensif
bagi korban
5. Kontigensi
6. SOP kasus antar negara
10
Konvergensi Pelaksanaan
Elemen Kondisi Saat ini Rencana Aksi
Upaya Pemulihan:
• Penyelamatan korban: penjangkauan dan
perlindungan dari pelaku, .
• Perlindungan dari akibat fisik dan psikis: layanan
kesehatan dan psikologis
• Pemenuhan hak dan perlindungan:
pendampingan hukum
• Pemenuhan dan dukungan hidup sementara:
pelayanan rumah aman.
• Pengurangan resiko kekerasan berulang:
penanganan pelaku.
 Rehabilitasi medis bekerjasama
dengan dinkes, dinsos
 Kerjasama dengan balai
 Upaya terapi kelompok
 Pemberdayaan ekonomi bagi
perempuan korban
 Mendorong pemberdayaan ekonomi
bagi perempuan korban kekerasan
(sesuai dengan arahan presiden)
 Bagian dari reintegrasi social bagi
perempuan : UPTD bisa menyediakan
layanan pemberdayaan ekonomi bagi
perempuan korban, minmal 10
kab/pertahun
 Reintegrasi social bagi anak : terutama
untuk anak usia sekolah, misalnya bisa
berupa home schooling bagi anak yang
hamil, setelah melahirkan dikembalikan
ke sekolah yang baru agar tdk trauma

More Related Content

Similar to HASIL DISKUSI KELOMPOK 3 (1).pptx

MATERI COPI_PATBM (1).pptx
MATERI COPI_PATBM (1).pptxMATERI COPI_PATBM (1).pptx
MATERI COPI_PATBM (1).pptx
SRIKURNIATI6
 
Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA
Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA
Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to HASIL DISKUSI KELOMPOK 3 (1).pptx (20)

Empowering access to justice PEREMPUAN.pptx
Empowering access to justice PEREMPUAN.pptxEmpowering access to justice PEREMPUAN.pptx
Empowering access to justice PEREMPUAN.pptx
 
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx
 
desa siaga ppt.ppt
desa siaga ppt.pptdesa siaga ppt.ppt
desa siaga ppt.ppt
 
Keb kom i_
Keb kom i_Keb kom i_
Keb kom i_
 
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik IntegratifPedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
 
MATERI COPI_PATBM (1).pptx
MATERI COPI_PATBM (1).pptxMATERI COPI_PATBM (1).pptx
MATERI COPI_PATBM (1).pptx
 
Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA
Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA
Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA
 
kebijakan-pemda-dalam-pkk.ppt
kebijakan-pemda-dalam-pkk.pptkebijakan-pemda-dalam-pkk.ppt
kebijakan-pemda-dalam-pkk.ppt
 
Pengelolaan program KIA/KB di tingkat desa
Pengelolaan program KIA/KB di tingkat desaPengelolaan program KIA/KB di tingkat desa
Pengelolaan program KIA/KB di tingkat desa
 
Pembangunan Inklusif Disabilitas by Bappenas
Pembangunan Inklusif Disabilitas by BappenasPembangunan Inklusif Disabilitas by Bappenas
Pembangunan Inklusif Disabilitas by Bappenas
 
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
 
Materi Promosi Kesehatan
Materi Promosi KesehatanMateri Promosi Kesehatan
Materi Promosi Kesehatan
 
Promkes
PromkesPromkes
Promkes
 
Proposal pengukuhan pikr
Proposal pengukuhan pikrProposal pengukuhan pikr
Proposal pengukuhan pikr
 
Posy Remaja dll.ppt
Posy Remaja dll.pptPosy Remaja dll.ppt
Posy Remaja dll.ppt
 
Manajemen Relawan dan Kepemimpinan Dalam Pengendalian COVID-19.pptx
Manajemen Relawan dan Kepemimpinan Dalam Pengendalian COVID-19.pptxManajemen Relawan dan Kepemimpinan Dalam Pengendalian COVID-19.pptx
Manajemen Relawan dan Kepemimpinan Dalam Pengendalian COVID-19.pptx
 
Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111
Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111
Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111
 
KAK REFKAD PKM LWG.doc
KAK REFKAD PKM LWG.docKAK REFKAD PKM LWG.doc
KAK REFKAD PKM LWG.doc
 
Persiapan pelayanan adminkes
Persiapan pelayanan adminkes Persiapan pelayanan adminkes
Persiapan pelayanan adminkes
 
KAK
KAKKAK
KAK
 

HASIL DISKUSI KELOMPOK 3 (1).pptx

  • 1. HASIL DISKUSI KELOMPOK 3 RAKORNAS PPPA TAHUN 2022 Tanggal 14 September 2022
  • 2. KELOMPOK 3 Fasilitator: 1. Deputi Bidang KG: Lenny N Rosalin 2. Sekretaris Kedeputian Bidang PKA: Maydian Werdiastuti 3. Sekretaris Kedeputian Bidang KG: Dewi Respatiningsih 4. Asdep Musjak PHA: Sri Prihatini Lestari Wijayanti 5. Kepala Biro Data dan Informasi: Lies Rosdianty 2 Peserta: 1. Hadir offline: perwakilan dari seluruh kab/kota di Provinsi Banten. 2. Hadir online: perwakilan dari kab/kota di Pulau Jawa dan Sumatera sebanyak 248 participants
  • 3. 3 Konvergensi kelembagaan Elemen Kondisi Saat ini Rencana Aksi Keterangan Komitmen (Kebijakan, strategi, rencana aksi, dll): • Kebijakan yang dimiliki tentang PPA, dasar hukumnya apa, dan ttg apa  Masih banyak kab/kota yang belum memiliki perda ttg PPA  Sudah punya perda tetapi belum lengkap (hanya Perda Perlindungan Anak saja)  Ada pula yang masih dalam bentuk SK Meningkatkan komitmen dengan Menyusun perda yang sudah disesuaikan dengan perpu yang berlaku saat ini Yang menjadi kendala adalah sulitnya menyusun perda (saran mengatasi menjadikan sbg insiatig Dewan) Lembaga (struktural dan atau ad- hoc) • Unit kerja (struktural/fungsional) yang mempunyai fungsi terkait PPA • Kelompok kerja atau satuan/gugus tugas untuk melaksanakan PPA Masih banyak kab/kota yang belum membentuk UPTD Membentuk UPTD sesuai amanat UU TPKS
  • 4. 4 Konvergensi kelembagaan Elemen Kondisi Saat ini Rencana Aksi Sumber Daya (SDM, Anggaran): • SDM yang telah dilatih ttg pencegahan/pelayanan kasus/pemulihan, jumlah dan keahliannya • Alokasi anggaran untuk upaya pencegahan/penanganan kasus/pemulihan  Masih terbatasnya SDM yang terlatih  Minimnya anggaran yang tersedia dalam upaya pencegahan/penanganan kasus/pemulihan Meningkatkan kapasitas SDM Meningkatkan ketersediaan anggaran dan optimalisasi pemanfaatannya
  • 5. 5 Konvergensi kelembagaan Elemen Kondisi Saat ini Rencana Aksi Metode/mekanisme kerja: • Pedoman/panduan/SOP untuk melaksanakan PPA  Banyak yang belum memiliki juknis  Kalaupun sudah ada tetapi belum disesuaikan dengan perpu yang berlaku saat ini Menyusun pedoman/panduan/ SOP untuk melaksanakan PPA Sistem data: • Sistem pendataan kasus/korban KtP/A  Semua kab/kota yang hadir sudah terhubung dalam SIMFONI PPA  Masih terjadi kesalahan penginputan data  Belum melakukan verifikasi data  Melakukan input/up dating data dengan segera setelah menerima pelaporan kasus  Melakukan verifikasi data setiap 2 minggu setelah bulan penginputan data  Menjaga kerahasiaan dan keamanan data korban sesuai perpu yang berlaku Partisipasi masyarakat: • Kemitraan yang dilakukan dengan lembaga masyarakat, dunia usaha, media massa, dll dalam kegiatan PPA, dan bentuk kemitraannya Belum semua kab/kota mengoptimalisasi pelibatan partisipasi masyarakat Meningkatkan partisipasi masyarakat dan memperluas cakupan jejaring dalam upaya PPA
  • 6. KESIMPULAN 1 Kondisi saat ini 1. Penyusunan Perda Perlindungan Perempuan & Anak dengan merujuk UU TPKS 2. Pembentukan UPTD menjadi mandat dalam UU TPKS sehingga daerah wajib melaksanakannya, lengkap dengan SDM, anggaran, serta metode kerjanya 3. Upaya PPA harus masuk dalam Renstra, Renja, RKA agar terimplementasi serta ketersediaan juknis pelaksanaannya 4. Peningkatan kapasitas SDM pendamping di 3 jenis pelayanan (pencegahan, penanganan, pemulihan) 5. Ketersediaan anggaran upaya PPA didamping DAK 6. Metode/mekanisme kerja di UPTD perlu dilengkapi dengan SOP minimal untuk 3 jenis layanan 7. Sistem data simfoni perlu untuk rutin dilakukan upadate dan verifikasi terhadap data yang telah diinput (tanggal 1 – 14 setiap bulannya) dan kerahasiaan serta keamanan data korban harus benar-benar diperhatikan 8. Berjejaring dengan semua elemen masyarakat untuk membangun system, LM dapat memberi masukan dalam penyusunan anggaran dan metode kerja (SOP), support anggaran dari LM yang tidak mengikat 6
  • 7. KESIMPULAN 1 Renaksi 1. Meningkatkan komitmen dengan Menyusun perda yang sudah disesuaikan dengan perpu yang berlaku saat ini 2. Membentuk UPTD sesuai amanat UU TPKS 3. Menyusun pedoman/panduan/ SOP untuk melaksanakan PPA 4. Melakukan input/up dating data dengan segera setelah menerima pelaporan kasus 5. Melakukan verifikasi data setiap 2 minggu setelah bulan penginputan dat 6. Menjaga kerahasiaan dan keamanan data korban sesuai perpu yang berlaku 7. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan memperluas cakupan jejaring dalam upaya PPA 7
  • 8. 8 Konvergensi Pelaksanaan Elemen Kondisi Saat ini Rencana Aksi Upaya Pencegahan : 1. Perubahan Norma ttg KTPA : kampanye, sosialisasi, edukasi, pengintegrasian indikator dalam kegiatan pembangunan. 2. Perilaku lembaga dan individu yang protektif: meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan, 3. Lingkungan yg protektif: infrastuktur fisik yg mendukung, perlindungan dan pelaksanaan hukum yang efektif 4. Pengurangan resiko: peningkatan kualitas hidup, 5. Kewaspadaan: surveillance, deteksi kasus pada daerah dan lokasi rawan 6. Dlll  Banyaknya tindak kekerasan dan seksual yang disebabkan oleh faktor penyalahgunaan obat legal misal seperti obat batuk yang ada kandungan dektronya dipakai untuk mabuk dan penyalahgunaan lem aibon, sehingga banyak pelaku dan korban anak juga minuman keras mungkin bisa masukan melibatkan bpom dan kesehatan dan disperindag untuk upaya pencegahan.  Melibatkan Forum Anak dan Genre sebagai duta pelopor dan pelapor.  Situasi darurat bencana, apabila ada pengungsian juga perlu di lakukan pencegahan.  Kota Bandar Lampung, sudah ada kampung ramah perempuan dan peduli anak di 126 kelurahan.  Dalam melakukan upaya pencegahan kekerasan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak, Pus;aga Kota Bandung melakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi antara lain UNPAD,UPI,UNISBA serta dengan Kemenag, Pengadilan Agama, BNN, Baznas dan MUI yang dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama (PKS)  Kabupaten Nganjuk mempunyai inovasi Sekolah Perempuan dan Anak bagi masyarakat Marginal (SAPA MAMA) dan sudah deklarasi oleh Bupati termasuk DRPP  Meningkatkan pemahaman kepada semua pihak ttg PPA  Bersinergi dengan semua pihak sebanyak mungkin  Memanfaatkan moment-moment di daerah masing- masing dalam melakukan sosialisasi ttg PPA  Meningkatkan volume dan memperluas cakupan sosialisasi ttg PPA
  • 9. 9 Konvergensi Pelaksanaan Elemen Kondisi Saat ini Rencana Aksi Upaya Penanganan kasus/korban: • Pemulihan kehidupan korban: reintegrasi ke keluarga, lingkungan, pendidikan dan masyarakat. • Memperkuat kemandirian ekonomi: PEP penyintas • Mencegah perilaku kekerasan: konseling perilaku untuk korban • dll  Masih diperlukan pelatihan atau peningkatan kapasitas SDM Pelayanan di UPT PPA, pemenuhan SDM juga masih kurang apalagi setelah UU TPKS disahkan masyarakat menjadi paham terkait kasus KS dan lapor ke UPT. Pelatihan Mediator juga diperlukan karena APBD belum ada untuk pelatihan tersebut.  Belum memiliki ASN yang Profesional (Psikolog, Peksos dan Konselor)  Tenaga Non ASN (Psikolog) belum tergabung didalam Apsifor, sehingga kesulitan untuk menjadi saksi ahli di Pengadilan.  Psikolog belum memiliki sertifikasi dari BNSP  Belum ada SDM yg memiliki sertifikat mediator Rekomendasi : 1. Perlu adanya dana on call 2. ISO bagi mekanisme layanan di UPTD 3. Visum koord dengan pihak2 yang dapat menyediakan visum 4. pelatihan terpadu pelayanan komprehensif bagi korban 5. Kontigensi 6. SOP kasus antar negara
  • 10. 10 Konvergensi Pelaksanaan Elemen Kondisi Saat ini Rencana Aksi Upaya Pemulihan: • Penyelamatan korban: penjangkauan dan perlindungan dari pelaku, . • Perlindungan dari akibat fisik dan psikis: layanan kesehatan dan psikologis • Pemenuhan hak dan perlindungan: pendampingan hukum • Pemenuhan dan dukungan hidup sementara: pelayanan rumah aman. • Pengurangan resiko kekerasan berulang: penanganan pelaku.  Rehabilitasi medis bekerjasama dengan dinkes, dinsos  Kerjasama dengan balai  Upaya terapi kelompok  Pemberdayaan ekonomi bagi perempuan korban  Mendorong pemberdayaan ekonomi bagi perempuan korban kekerasan (sesuai dengan arahan presiden)  Bagian dari reintegrasi social bagi perempuan : UPTD bisa menyediakan layanan pemberdayaan ekonomi bagi perempuan korban, minmal 10 kab/pertahun  Reintegrasi social bagi anak : terutama untuk anak usia sekolah, misalnya bisa berupa home schooling bagi anak yang hamil, setelah melahirkan dikembalikan ke sekolah yang baru agar tdk trauma