Persyaratan Status Bebas Brucellosis Berdasarkan OIE - Ditkeswan-BPTUHPT Batu...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas persyaratan status bebas Brucellosis menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE). Secara umum, dibahas status bebas pada tingkat negara, zona, dan kelompok ternak, baik dengan atau tanpa vaksinasi. Juga dijelaskan definisi komponen-komponen penting seperti kasus, infeksi, zona, dan kelompok ternak.
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Tata Naipospos
1) Dokumen tersebut membahas pentingnya mempertahankan status bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sesuai ketentuan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE). 2) Untuk mempertahankan status bebas, Indonesia perlu memenuhi persyaratan surveilans, deteksi dini kasus, dan pengendalian impor yang ketat. 3) Dokumen ini juga menjelaskan manfaat mempertahankan status bebas PMK bagi ketahanan pangan dan perdagangan
Kajian Importasi Sapi Indukan dan Bakalan dari Mexico - Ditkesmavet, Ditjen P...Tata Naipospos
Importasi sapi indukan dan bakalan dari Meksiko membutuhkan pertimbangan khusus terkait status penyakit tuberkulosis dan brucelosis yang endemik di negara tersebut, namun negara tersebut memiliki program pengendalian dan pemberantasan penyakit yang berjalan.
Persyaratan Status Bebas Brucellosis Berdasarkan OIE - Ditkeswan-BPTUHPT Batu...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas persyaratan status bebas Brucellosis menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE). Secara umum, dibahas status bebas pada tingkat negara, zona, dan kelompok ternak, baik dengan atau tanpa vaksinasi. Juga dijelaskan definisi komponen-komponen penting seperti kasus, infeksi, zona, dan kelompok ternak.
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Tata Naipospos
1) Dokumen tersebut membahas pentingnya mempertahankan status bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sesuai ketentuan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE). 2) Untuk mempertahankan status bebas, Indonesia perlu memenuhi persyaratan surveilans, deteksi dini kasus, dan pengendalian impor yang ketat. 3) Dokumen ini juga menjelaskan manfaat mempertahankan status bebas PMK bagi ketahanan pangan dan perdagangan
Kajian Importasi Sapi Indukan dan Bakalan dari Mexico - Ditkesmavet, Ditjen P...Tata Naipospos
Importasi sapi indukan dan bakalan dari Meksiko membutuhkan pertimbangan khusus terkait status penyakit tuberkulosis dan brucelosis yang endemik di negara tersebut, namun negara tersebut memiliki program pengendalian dan pemberantasan penyakit yang berjalan.
Dokumentasi dan Kategorisasi Penggunaan Antimikroba di Sektor Peternakan - CI...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan antimikroba di sektor peternakan di Indonesia. Dokumen ini memberikan informasi mengenai peningkatan konsumsi antibiotik global, fakta resistensi antibiotik, pemicu resistensi antimikroba di sektor peternakan, dan skema timbulnya resistensi antimikroba. Dokumen ini juga membahas informasi dan data yang diperlukan untuk memetakan penggunaan antimikroba di sektor peternakan Indonesia.
Kompartemen Bebas Penyakit Hewan Menular - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 8 Mar...Tata Naipospos
Kompartemen merupakan subpopulasi hewan yang dipisahkan secara epidemiologis berdasarkan manajemen dan praktik budidaya. Kompartemen harus memenuhi 7 kriteria OIE yaitu prinsip penetapan, pemisahan epidemiologi, dokumentasi, surveilans, diagnostik, respons darurat, dan supervisi. Otoritas veteriner bertanggung jawab mengatur dan mengawasi kompartemen sesuai standar OIE.
Aquatic Animal Health Code dan ALOP - BKIPM-KKP, 29 Oktober 2021Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan koordinasi harmonisasi karantina dan kesehatan ikan di Jakarta pada 28 Oktober 2021. Dibahas tentang fakta kunci sektor perikanan, tren kesehatan hewan akuatik, standar kesehatan hewan akuatik OIE, dan daftar penyakit hewan akuatik OIE.
Restrukturisasi sektor perunggasan melibatkan berbagai aspek seperti pengaturan sistem produksi, distribusi, dan pemasaran unggas untuk mengurangi risiko penyebaran Avian Influenza. Hal ini memerlukan pendekatan multi sektoral dan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan berdasarkan analisis dampak sosioekonomi.
Peluang dan Risiko Impor Ternak dan Produk Hewan Dari Zona Bebas PMK - Pusli...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang peluang dan risiko impor ternak dan produknya dari negara yang memiliki zona bebas penyakit mulut dan kuku. Dokumen menjelaskan tentang situasi penyakit mulut dan kuku di berbagai negara, termasuk risiko penularan antar negara melalui perdagangan ternak hidup dan produknya. Dokumen juga membahas upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku secara global.
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Tata Naipospos
Dokumen ini membahas analisis risiko penyakit hewan dengan menjelaskan kerangka kerja analisis risiko menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dan implementasinya dalam perdagangan internasional dan impor hewan serta produk hewannya.
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...Tata Naipospos
1. Kompartemen bebas PMK sangat sulit untuk diterapkan karena PMK sangat menular dan sulit dikendalikan serta dihapuskan.
2. Belum ada pedoman khusus atau contoh implementasi kompartemen bebas PMK di negara lain.
3. Negara endemik PMK cenderung menerapkan program pencapaian status bebas melalui pendekatan negara atau zona, bukan kompartemen.
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...Tata Naipospos
Analisis Status dan Situasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di India – Bagian 1
Ringkasan:
Dokumen ini menyajikan ringkasan status penyakit mulut dan kuku di India, termasuk informasi geografis, demografi ternak, dan industri peternakan India. Dokumen ini juga menjelaskan status resmi India sebagai negara dengan program pengendalian PMK yang diakui OIE dan bagian dari Strategi Pengendalian PMK Global PCP-FMD.
Dokumentasi dan Kategorisasi Penggunaan Antimikroba di Sektor Peternakan - CI...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan antimikroba di sektor peternakan di Indonesia. Dokumen ini memberikan informasi mengenai peningkatan konsumsi antibiotik global, fakta resistensi antibiotik, pemicu resistensi antimikroba di sektor peternakan, dan skema timbulnya resistensi antimikroba. Dokumen ini juga membahas informasi dan data yang diperlukan untuk memetakan penggunaan antimikroba di sektor peternakan Indonesia.
Kompartemen Bebas Penyakit Hewan Menular - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 8 Mar...Tata Naipospos
Kompartemen merupakan subpopulasi hewan yang dipisahkan secara epidemiologis berdasarkan manajemen dan praktik budidaya. Kompartemen harus memenuhi 7 kriteria OIE yaitu prinsip penetapan, pemisahan epidemiologi, dokumentasi, surveilans, diagnostik, respons darurat, dan supervisi. Otoritas veteriner bertanggung jawab mengatur dan mengawasi kompartemen sesuai standar OIE.
Aquatic Animal Health Code dan ALOP - BKIPM-KKP, 29 Oktober 2021Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan koordinasi harmonisasi karantina dan kesehatan ikan di Jakarta pada 28 Oktober 2021. Dibahas tentang fakta kunci sektor perikanan, tren kesehatan hewan akuatik, standar kesehatan hewan akuatik OIE, dan daftar penyakit hewan akuatik OIE.
Restrukturisasi sektor perunggasan melibatkan berbagai aspek seperti pengaturan sistem produksi, distribusi, dan pemasaran unggas untuk mengurangi risiko penyebaran Avian Influenza. Hal ini memerlukan pendekatan multi sektoral dan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan berdasarkan analisis dampak sosioekonomi.
Peluang dan Risiko Impor Ternak dan Produk Hewan Dari Zona Bebas PMK - Pusli...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang peluang dan risiko impor ternak dan produknya dari negara yang memiliki zona bebas penyakit mulut dan kuku. Dokumen menjelaskan tentang situasi penyakit mulut dan kuku di berbagai negara, termasuk risiko penularan antar negara melalui perdagangan ternak hidup dan produknya. Dokumen juga membahas upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku secara global.
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Tata Naipospos
Dokumen ini membahas analisis risiko penyakit hewan dengan menjelaskan kerangka kerja analisis risiko menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dan implementasinya dalam perdagangan internasional dan impor hewan serta produk hewannya.
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...Tata Naipospos
1. Kompartemen bebas PMK sangat sulit untuk diterapkan karena PMK sangat menular dan sulit dikendalikan serta dihapuskan.
2. Belum ada pedoman khusus atau contoh implementasi kompartemen bebas PMK di negara lain.
3. Negara endemik PMK cenderung menerapkan program pencapaian status bebas melalui pendekatan negara atau zona, bukan kompartemen.
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...Tata Naipospos
Analisis Status dan Situasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di India – Bagian 1
Ringkasan:
Dokumen ini menyajikan ringkasan status penyakit mulut dan kuku di India, termasuk informasi geografis, demografi ternak, dan industri peternakan India. Dokumen ini juga menjelaskan status resmi India sebagai negara dengan program pengendalian PMK yang diakui OIE dan bagian dari Strategi Pengendalian PMK Global PCP-FMD.
Pentingnya Azas Regionalisasi Dalam Meningkatkan Perdagangan Indonesia di Sub...Tata Naipospos
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya penerapan konsep regionalisasi (berbasis zona) dalam meningkatkan perdagangan ternak Indonesia di sektor peternakan.
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 3) - Ditjen PKH, Bogo...Tata Naipospos
1) Analisis status PMK di India menunjukkan adanya endemisitas penyakit di negara tersebut meski telah ada program vaksinasi.
2) India berhasil mendapatkan pengakuan status program pengendalian resmi PMK dari OIE pada 2015 namun perlu diverifikasi pelaksanaan standar kesehatan hewan secara eksternal.
3) Laporan berkala mengenai kasus PMK dari pemerintah India ke Indonesia perlu dipastikan terpenuhi sesuai komitmen bilateral.
Progressive Control Pathway (PCP) Penyakit Mulut dan Kuku - Ditkeswan-AIHSP, ...Tata Naipospos
1. Progressive Control Pathway (PCP) untuk penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah kerangka kerja yang membantu negara-negara dalam mengendalikan PMK secara bertahap menuju status bebas penyakit.
2. PCP mengidentifikasi 6 tahapan untuk mengelola risiko PMK, dari tahap 0 (terinfeksi tanpa tindakan) hingga tahap 5 (siap untuk status bebas tanpa vaksinasi).
3. Untuk maju ke tahap ber
Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...Tata Naipospos
[Ringkasan]
Audit dan re-audit kompartemen bebas ASF merupakan hal penting untuk menjaga status bebas penyakit. Prinsip-prinsip penting dalam menentukan kompartemen adalah pemisahan epidemiologi, standar operasional prosedur, dan kontrol pergerakan ternak. Surveilans internal dan eksternal dilakukan untuk mendeteksi dini kemungkinan infeksi ASF di dalam kompartemen.
Situasi PMK di Dunia dan Pengaruh Perdagangan Global Terhadap Ancaman PMK di ...Tata Naipospos
[Ringkasan]
PMK merupakan penyakit yang sangat menular pada ternak dan menyebabkan kerugian ekonomi global yang besar. Virus PMK beredar luas di 77% populasi ternak global terutama di Afrika, Timur Tengah, dan Asia. Strategi pengendalian global meliputi PCP-FMD, kerja sama lab referensi, dan inisiatif regional seperti GF-TADs dan EuFMD. Perdagangan ternak internasional berisiko meningkatkan penyebaran virus antar negara.
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...Tata Naipospos
Potensi kerugian ekonomi yang besar apabila terjadi wabah penyakit mulut dan kuku di Indonesia. Populasi ternak yang rentan sangat besar dengan biaya pengendalian yang tinggi, termasuk biaya pemusnahan ternak terinfeksi. Keterlambatan deteksi akan memperburuk dampak ekonominya dengan meluasnya wilayah wabah.
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Tata Naipospos
The document provides details regarding an upcoming PVS Evaluation Follow-Up mission in Indonesia from 2-13 October 2023 that will evaluate the country's Veterinary Services. The previous PVS Evaluation in 2007 assessed Indonesia at Level 2, and a 2011 Gap Analysis set a target of Level 3 within 5 years. The upcoming mission will evaluate progress towards this Level 3 target. It outlines the scope of the evaluation, procedures to be followed, and provides an overview of data and documents that will be reviewed. Ideal sampling sites across different categories are also listed.
The document discusses challenges that remained from the 2011 Gap Analysis, including legislation, management and coordination, staff development, surveillance capabilities, and disease control programs. It notes that reports
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Tata Naipospos
Virus influenza aviar tingkat patogenisitas tinggi (HPAI) dan rendah (LPAI) masih menyebar luas di Indonesia, terutama di sektor perunggasan skala kecil. Virus-virus baru seperti LPAI H9N2 pertama kali dideteksi pada 2017. Pasar unggas hidup (PUH) memainkan peran penting dalam penyebaran berulang virus melalui kontak erat antara unggas dari berbagai daerah. Dinamika evolusi virus H5N1 menunjukkan be
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
1. WOAH bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang resistensi antimikroba melalui survei, pengembangan strategi komunikasi, dan materi edukasi.
2. Survei mengenai pengetahuan, sikap, dan praktik peternak unggas menunjukkan perlu ditingkatkannya pemahaman tentang penggunaan antibiotik.
3. Upaya berkelanjutan dibutuhkan untuk mempromosikan penggunaan
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Tata Naipospos
PMK dan penyakit hewan lainnya seperti LSD dan PPR merupakan penyakit lintas batas yang berpotensi menyebar dengan cepat dan menimbulkan dampak sosial ekonomi yang signifikan. Strategi pengendalian utama untuk PMK adalah karantina, vaksinasi, surveilans epidemiologi, zonasi, depopulasi, dan biosekuriti. Vaksinasi massal digunakan untuk mengendalikan wabah PMK di Indonesia, namun vaksin yang tersedia belum d
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Tata Naipospos
Kesejahteraan hewan memainkan peran penting dalam perdagangan internasional dan status kinerja layanan veteriner suatu negara. Standar kesejahteraan hewan internasional dipromosikan untuk maksimalkan implementasinya di seluruh dunia.
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Tata Naipospos
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas survei Knowledge, Attitude, and Practices (KAP) mengenai penggunaan antimikroba pada peternakan unggas di Indonesia.
2. Survei ini dilaksanakan di dua kabupaten di Jawa Timur, yaitu Blitar dan Malang, dengan target 60 peternak unggas.
3. Tujuan survei ini adalah untuk menilai pengetahuan, sikap, dan praktik peternak mengenai pen
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya Veterinary Statutory Body (VSB) bagi peningkatan kualitas profesi kedokteran hewan di Indonesia. Dokumen ini menjelaskan definisi profesi dokter hewan, peran pentingnya bagi masyarakat, serta unsur-unsur yang menentukan kualitas layanan kesehatan hewan seperti tenaga kerja kesehatan hewan dan kinerja layanan kesehatan hewan berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Hewan Dun
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang lumpy skin disease (LSD) dari perspektif global. LSD merupakan penyakit menular yang penting secara ekonomi yang menyerang sapi. Penyakit ini telah menyebar dari Afrika ke berbagai belahan dunia. Perubahan iklim diduga berperan dalam penyebaran internasional penyakit ini. Pengendalian LSD meliputi vaksinasi, pembatasan lalu lintas ternak, dan pemusnahan hewan terinfeksi.
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas pengendalian lalu lintas ternak dan vaksinasi khususnya di daerah bebas penyakit mulut dan kuku. Dokumen menjelaskan tentang pola lalu lintas ternak, klasifikasi zona berdasarkan risiko penyakit, dan aturan lalu lintas berdasarkan situasi penyakit di suatu daerah.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Tata Naipospos
Tiga penyakit hewan penting yaitu African Swine Fever (ASF), Lumpy Skin Disease (LSD), dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah menyebar ke beberapa negara dan wilayah di Indonesia. Untuk mengendalikan penyebarannya diperlukan kerja sama antar instansi terkait melalui penguatan sistem surveilans, penerapan tindakan biosekuriti yang ketat, serta manajemen risiko dan komunikasi yang tepat.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Pembahasan Rencana Importasi Daging Kerbau Dari India (Nov 2015 - Jan 2016) - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
1. PEMBAHASAN RENCANA PEMASUKAN
DAGING KERBAU BEKU DARI INDIA KE
WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Kerangka Analisa Risiko Impor
Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner
dan Karantina Hewan
Drh. Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD (Ketua Tim Audit)
Prof. Drh. Bambang Sumiarto ( Wakil Ketua)
Dr. Budi Tri Akoso MSc PhD (Anggota)
Prof. Drh. Widya Asmara (Anggota)
DR. Drh. Hadri Latif (Anggota)
November 2015 – Januari 2016
2.
3. Status India
terkait PMK
Negara endemik PMK
Tidak memiliki zona
bebas PMK
Diakui sebagai negara
yang menjalankan
program pengendalian
resmi PMK sesuai
Chapter 8.8. Terrestrial
Code (lihat RESOLUTION
No. 18 – mulai berlaku
tanggal 30 Mei 2015)
4. Situasi PMK di India
• Endemik: ~ 2500 wabah antara 2007-2008; 238
wabah pada 2014 (sapi 168; kerbau 33)
• Insiden utama dilaporkan pada sapi dan kerbau
• Tiga serotipe yang paling umum ditemukan - O, A,
dan Asia 1
• 70-80% dari wabah disebabkan oleh tipe O diikuti
dengan A dan Asia 1. Serotipe ke-empat yaitu C
terakhir dilaporkan 1995
• Wabah terjadi sepanjang tahun
• Insiden tertinggi pada bulan-bulan musim dingin dan
sebelum musim kemarau
5. Project Directorate on Foot and
Mouth Disease (PD FMD)
• Indian Council of Agricultural Research (ICAR) adalah
suatu kelembagaan di bawah Department of Agricultural
Research and Education (DARE), Ministry of Agriculture
• Dikepalai oleh Director General of ICAR
• Deputy Director General adalah pemegang kebijakan
tertinggi untuk seluruh Sains Ternak yang berkaitan
dengan kegiatan penelitian yang dilakukan ICAR
• Assistant Director General membantu DDG dalam
semua hal yang terkait kesehatan hewan
• Project Director adalah Head of PD FMD
6. Central FMD Laboratory, IVRI
• Penelitian PMK dimulai
tahun 1929
• Upaya pengendalian
PMK dengan vaksinasi
sebelum 1943 dinyatakan
gagal
• Lemahnya pengetahuan
tentang epidemiologi
penyakit di negara
tersebut menghambat
upaya pengendalian
8. All India Coordinated Research
Project (AICRP) on FMD
• ‘AICRP for FMD Virus Typing’ diinisiasi 1968 oleh ICAR
dengan berdirinya Central Laboratory di Mukteswar dan 3
Regional Centres berlokasi di Hissar, Hyderabad dan Calcutta
• Ruang lingkup proyek diperluas pada Juli 1971 menjadi
‘AICRP for Epidemiological studies on FMD’ dengan
peningkatan kapasitas Central Laboratory, 4 tambahan
Regional Centres and Epidemiological Units for extensive
FMD surveillance di seluruh negeri
• Pada Juli 2000, proyek ditingkatkan menjadi Project
Directorate dengan Central Laboratory at Mukteswar, 8
Regional Centers dan 15 Network Units tersebar di seluruh
negara bagian
9.
10. Epidemiology Report 2012-2013
• Dibagi 6 geografikal region:
– Southern region
– Northern region
– Central region
– Western region
– Eastern region
– North Eastern region
• Berikut ini distribusi PMK menurut spasial
27. SERO-PREVALENSI PENYAKIT MULUT
DAN KUKU DAN TITER ANTIBODI
PROTEKTIF PADA KERBAU
Buffalo Bulletin (December 2014) Vol.33 No.4
• Secara keseluruhan, 6,67% kerbau terinfeksi
PMK sedangkan 10,67% mempunyai titer
dengan tingkat yang terduga terhadap PMK
• Namun demikian, titer antibodi protektif terhadap
serotipe O, A dan Asia-1 berturut-turut adalah
62,67%, 20,00% dan 48,00%
28. Visi 2050: Upaya ke depan
• India akan mencapai status bebas PMK
dengan vaksinasi tahun 2025, dan
eradikasi (tanpa vaksinasi) tahun 2035
• Meskipun demikian sampai seluruh dunia
bebas dari PMK, kesiapsiagaan untuk
diagnosa dini harus dipertahankan di
seluruh wilayah negara
29. Manajemen PMK sepanjang rantai pasar
MANAJEMENRISIKOKEAMANANPANGAN MANAJEMENRISIKOPENYAKITHEWAN
LAPANGAN
TRANSPORTASI
KARANTINA
RPH
PROSESING
LANJUTAN
PENGEMASAN &
TRANSPORTASI
Prasyarat program untuk keamanan
daging ditentukan oleh produsen
Higiene/praktek manufakturing
yang baik & implementasi pre- &
post pemeriksaan kesehatan
HACCP terakreditasi &Aplikasi
praktek higiene yang baik
HACCP terakreditasi & Aplikasi
higiene/praktek manufakturing yang baik
Prasyarat program untuk
manajemen penyakit hewan
ditentukan oleh produsen
Transportasi mekanik & Kendaraan
didekontaminasi/desinfeksi
Re-vaksinasi terutama PMK &
Pemeriksaan masuk & keluar
Pemeriksaan kesehatan pre- & post
penyembelihan & Pengendalian
temperatur karkas
Pelepasan tulang & lymfonoda
Maturasi (pH < 6,0)
Untuk produk tertentu, dipanaskan
sampai 700C
Memenuhi persyaratan
internasional & pembeli spesifik
30. Apakah RPH berlokasi di
wilayah yang memiliki
program resmi
pengendalian PMK?
Dapatkah RPH memenuhi
persyaratan TAHC Artikel
8.8.22?
Apakah daging yang
diproses memenuhi TAHC
Artikel 8.8.22?
Apakah manajemen PMK
dilakukan di sepanjang
rantai produksi daging?
Ya
Ya
Ya
Apakah persyaratan TAHC
Artikel 8.8.12 dapat
dipenuhi?
Produk daging disertifikasi
bebas PMK
Ya
Tidak Aplikasi ke OIE untuk
pengakuan zona bebas
PMK dengan vaksinasi
Apakah kompartemen-
talisasi bebas PMK dapat
dilakukan?
Tidak Sertifikasi
kompartemen bebas
PMK
Produk daging disertifikasi
bebas PMK
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Alur persyaratan produk daging
untuk disertifikasi bebas PMK
31. Nomenklatur untuk kemungkinan
kualitatif (qualitative likelihood)
Kecenderungan
(likelihood)
Definisi deskriptif
High (Tinggi) Hal yang sangat mungkin terjadi
Moderate (Moderat)
Hal yang mungkin terjadi dengan
probabilitas yang sama
Low (Rendah) Hal yang tidak mungkin terjadi
Very Low (Sangat
rendah)
Hal yang sangat tidak mungkin terjadi
Extremely low (Ekstrim
rendah)
Hal yang ekstrimnya cenderung tidak
terjadi
Negligible (Diabaikan) Hal yang hampir pasti tidak terjadi
32. Matriks kategori risiko
High Moderate Low Very low
Extremely
low
Negligible
High High Moderate Low Very low
Extremely
low
Negligible
Moderate Moderate Low Low Very low
Extremely
low
Negligible
Low Low Low Very low Very low
Extremely
low
Negligible
Very low Very low Very low Very low
Extremely
low
Extremely
low
Negligible
Extremely
low
Extremely
low
Extremely
low
Extremely
low
Extremely
low
Negligible Negligible
Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible
Sumber: Pierce C. (2013)
34. PETERNAKAN
PENAMPUNGAN
PENGANGKUTAN
R P H
UNIT PENANGANAN
DAGING
PENGEMASAN &
TRANSPORTASI
1a) Apakah kerbau dipelihara selama 3
bulan di suatu wilayah yang memiliki
program resmi pengendalian PMK?
1b) Apakah kerbau telah divaksinasi 2
kali dengan vaksinasi terakhir tidak lebih
dari 6 bulan?
1c) Apakah kerbau ditempatkan dalam
kandang penampungan selama 30 hari
terakhir dan tidak ditemukan PMK dalam
radius 10 km?
1d) Apakah kerbau diangkut dengan
kendaraan yang telah dibersihkan dari
penampungan ke RPH tanpa ada kontak
dengan hewan-hewan lain?
1f) Apakah kerbau di potong di RPH yang
telah mendapat persetujuan
resmi untuk ekspor dan tidak PMK
dideteksi selama jangka waktu antara
pelaksanaan disinfeksi terakhir sebelum
penyembelihan dan pengapalan?
2) Deboning
- Pengemasan dan pelabelan
- Pre-shipment certificate for frozen buffalo meat
- Health certificate
- Persyaratan alat angkut
- Prevalensi PMK
- Surveilans PMK
- Vaksinasi 2 kali
- Kerbau dipelihara selama 3 bulan di
wilayah yang memiliki program
pengendalian resmi:
-Ternak tidak ditempatkan di kandang
penampungan selama 30 hari
- Tidak tidak ditemukan kasus PMK dalam
radius 10 Km
- Asal dan identifikasi ternak
- Kandang penampungan ternak
- Ante dan post mortem
- Deglanded: karkas
- Pelayuan (2oC minimum 24 jam)
- Pengecekan pH < 6,0)
- Deboning
- Pengemasan dan pelabelan
- Persyaratan alat angkut
LOW
PASAR HEWAN
1e) Apakah ada petugas yang melakukan
pemeriksaan kesehatan hewan dan
pengechekan vaksinasi 2 kali?
- Pemeriksaan kesehatan hewan
- Kartu vaksinasi
- Surat jalan
- Persyaratan alat angkut
35. High x Moderate x Low x
Low = VERY LOW
High x Low = LOW
Moderate x Low = LOW
Low x Low = VERY LOW
Moderate x Low x Low x
Low x Low x Moderate =
VERY LOW
PETERNAKAN
PENAMPUNGAN
PENGANGKUTAN
R P H
UNIT PENANGANAN
DAGING
PENGEMASAN &
TRANSPORTASI
- Prevalensi PMK: High
- Surveilans PMK: Moderate
- Vaksinasi 2 kali: Low
- Kerbau dipelihara selama 3 bulan di
wilayah yang memiliki program
pengendalian resmi: Low
-Ternak tidak ditempatkan di kandang
penampungan selama 30 hari: High
- Tidak tidak ditemukan kasus PMK dalam
radius 10 Km: Low
- Asal dan identifikasi ternak: Moderate
- Kandang penampungan ternak: Low
- Ante dan post mortem: Low
- Deglanded: karkas Low
- Pelayuan (2oC minimum 24 jam: Low
- Pengecekan pH < 6,0): Moderate
- Deboning: Low
- Pengemasan dan pelabelan: Negligible
- Persyaratan alat angkut: Low
LOW
PASAR HEWAN
- Pemeriksaan kesehatan hewan: Low
- Kartu vaksinasi: Low
- Surat jalan: Moderate
- Persyaratan alat angkut: Low
LOW
Neglible x Low =
NEGLIBLE
37. 1) Sertifikat pra-pengapalan
• Sertikat pra-pengapalan untuk daging kerbau
beku tanpa tulang (Pre-shipment certificate for
Frozen Boneless Buffalo Meat)
– State Government Dept. of Animal Husbandry
– Mensertifikasi bahwa daging berasal dari hewan
sehat yang dipotong di RPH yang disetujui yang
telah dilakukan pemeriksaan ante dan post
mortem
38. 2) Sertifikat Kesehatan Hewan
• Sertifikat Kesehatan Hewan (Health certificate)
– State Government Dept. of Animal Husbandry
– Karton – Daging kerbau beku India (Indian frozen
buffalo meat)
– Mensertifikasi bahwa daging telah dilakukan uji
biologik/investigasi mikrobiologik dan aman untuk
dikonsumsi manusia
– Berlaku untuk 90 hari setelah tanggal
dikeluarkannya sertifikat dengan kondisi
penyimpanan yang baik
41. KARANTINA
COLD STORAGE
(IMPORTIR)
COLD STORAGE
(DISTRIBUTOR)
Tindakan karantina
-Pemeriksaan dokumen
- Pemeriksaan fisik
- NKV
- Pengawasan Dinas
-NKV
- Pengawasan Dinas
KONSUMEN - Penanganan dan pengolahan
P1 = Apa probabilitas deteksi
daging beku terkontaminasi virus
PMK?
P2 = Apa probabilitas virus PMK
bertahan dalam daging beku?
P3 = Apa probabilitas
terdistribusinya daging beku
terkontaminasi?
P4 = Apa probabilitas daging beku
terkontaminasi menulari ternak
hidup?
Penilaian pendedahan
(Exposure assessment)
42. KARANTINA
COLD STORAGE
(IMPORTIR)
COLD STORAGE
(DISTRIBUTOR)
Tindakan karantina
- Pemeriksaan dokumen:
Extremely low
- Pemeriksaan fisik: Very low
- NKV: Very low
- Pengawasan Dinas: Extremely
low
-NKV: Low
- Pengawasan Dinas: Extremely
low
KONSUMEN - Penanganan dan pengolahan:
Extremely low
Extremely low x Very low =
EXTREMELY LOW
Very low x Extremely low =
EXTREMELY LOW
Low x Extremely low =
EXTREMELY LOW
EXTREMELY LOW
Probabilitas kemungkinan
terdedah (likelihood of exposure)
Kesimpulan: EXTREMELY LOW x NEGLIGIBLE = NEGLIGIBLE
43. • Risk manajemen:
– Daging disarankan hanya sebagai bahan baku
industri
– Pemeriksaan dokumen di karantina:
• Memastikan bahwa daging berasal dari RPH yang
disetujui oleh Pemerintah Indonesia (Establishment
No. dalam label kemasan)
• Virus survival berkaitan dengan pH daging
yang diperiksa
Hal yang perlu dipertimbangkan
44. Opsi risk manajemen
• ENTRY/Release assessment:
– Health requirement: ditambahkan perlunya ternak
kerbau diisolasi dalam suatu instalasi/tempat
penampungan selama 30 hari sebelum pemotongan
– RPH yang akan mengekspor daging kerbau
mendapat persetujuan dari Kementan dan diaudit
secara berkala
• Exposure assessment:
– Tempat pemasukan hanya tertentu dan ditetapkan
oleh Pemerintah cq Kementan
– Penguatan pengawasan peredaran (wasdar)