SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
PERLINDUNGAN VARIETAS
TANAMAN
ALVIN RULY HERLANGGA
20416274201118
DELA TRIANA
20416274201056
RADEN BELLA BINTANG MAHARANI
20416274201081
LATAR BELAKANG
Perkembangan HAKI yang berkaitan dengan perlindungan varietas
tanaman baru dimulai dari UU Paten 1989, yang tidak mengisinkan
perlindungan paten bagi makanan, minuman dan varietas tanaman.Ketentuan
lain yang memberi dasar perlindungan bagi pemuliaan tanaman adalah
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman
yang pada intinya berisi tentang pengaturan pemberian penghargaan bagi
invensi teknologi di bidang budidaya tanaman, jenis dan varietas baru bagi
perorangan maupun badan hukum.
Pada dasarnya ketentuan berupa undang-undang merupakan sarana
yang diperlukan untuk mendorong dan melindungi kegiatan dalam
menghasilkan varietas tanaman yang bersifat unggul.Para pihak yang
bergerak dalam bidang pemuliaan tanaman membutuhkan suatu aturan
khusus yang dapat memberikan jaminan dan perlindungan hukum secara jelas
dan tegas. Perlindungan yang di maksud berupa adanya pengakuan hak atas
kekayaan intelektual bagi hasil invensi berupa varietas baru tanaman.
VARIETAS TANAMAN
Pengertian Perlindungan varietas tanaman
Menurut Ketentuan Pasal 1 Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
adalah hak yang diberikan kepada pemulia dan/atau pemegang hak PVT
untuk menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya atau memberi
persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya
selama waktu tertentu (Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 29 Tahun
2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman).
Hak Perlindungan Varietas Tanaman adalah hak khusus yang diberikan
negara kepada pemulia dan/atau pemegang hak Perlindungan Varietas
Tanaman untuk menggunakan sendiri Varietas Hasil Pemuliaannya atau
memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk
menggunakannya selama waktu tertentu. Varietas Asal adalah Varietas yang
digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan Varietas Turunan Esensial
yang meliputi varietas yang mendapat PVT dan Varietas yang tidak mendapat
PVT tetapi telah diberi nama dan didaftar oleh Pemerintah.
• Istilah Perlindungan Varietas Tanaman
Beberapa istilah yang sering digunakan dalam Perlindungan Varietas
Tanaman antara lain:
Perlindungan Varietas Tanaman Ayat (1), yang selanjutnya disingkat PVT,
adalah perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili
oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor Perlindungan
Varietas Tanaman, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia
tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
Kantor Perlindungan Varietas Tanaman, yang selanjutnya disebut Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman (PPVT) adalah unit organisasi di lingkungan
Departemen Pertanian yang melaksanakan tugas dan kewenangan di bidang
PVT.
Hak dan Kewajiban Pemegang PVT
Hak yang diperoleh pemegang PVT berdasarkan Pasal 6 adalah hak untuk
menggunakan dan memberikan persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk
menggunakan varietas berupa benih dan hasil panen yang digunakan untuk propagasi.
Ketentuan ini berlaku juga untuk varietas turunan esensial yang berasal dari suatu varietas
yang dilindungi atau varietas yang telah terdaftar dan diberi nama, varietas yang tidak dapat
dibedakan secara jelas dari varietas yang dilindungi, dan varietas yang diproduksi dengan
selalu menggunakan varietas yang dilindungi. Hak untuk menggunakan varietas tersebut
tertera dalam Pasal 6
Ayat (3) meliputi:
• Memproduksi atau memperbanyak benih
• Menyiapkan untuk tujuan propagasi
• Mengiklankan
• Menawarkan
• Menjual atau memperdagangkan
• Mengekspor
• Mengimpor
Selain memperoleh hak sebagaimana dijelaskan di atas, pemegang hak PVT juga
mempunyai kewajiban sebagai berikut yang tertera pada Pasal 9:
• Melaksanakan hak PVT-nya di Indonesia
• Membayar biaya tahunan PVT
• Menyediakan dan menunjukkan contoh benih varietas yang telah
mendapatkan hak PVT di Indonesia.
• Pendaftaran PVT
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dapat didaftarkan ke Pusat PVT,
Kementerian Pertanian.
Hak PVT menurut ketentuan pasal 40 dapat beralih atau dialihkan karena:
1. Pewarisan
2. Hibah
3. Wasiat
4. Perjanjian dalam bentuk akta notaris
5. sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang.
• JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN
Adapun jangka waktu perlindungan tertera Pasal 4 (ayat 1) yang diberikan adalah
a) 20 (dua puluh) tahun untuk tanaman semusim
b) 25 (dua puluh lima) tahun untuk tanaman tahunan.
Pengertian tanaman tahunan ditujukan untuk jenis pohon-pohonan dan tanaman
merambat yang masa produksinya lebih dari satu tahun, sedangkan yang lainnya
disebut sebagai tanaman semusim.
• Strategi dalam Perlindungan PVT
a) PVT dan Paten
b) Perlindungan, Pendaftaran, dan Pelepasan Varietas Tanaman
• HAK PEMULIA
Pemulia yang menghasilkan varietas mempunyai dua hak, yaitu hak ekonomi
dan hak moral. Secara ekonomi, sesuai dengan Pasal 8 UU PVT, pemulia yang
menghasilkan varietas berhak memperoleh imbalan yang layak dengan
memperhatikan manfaat ekonomi yang diperoleh dari varietas tersebut. Secara
moral, pemulia yang menghasilkan varietas berhak namanya tetap dicantumkan
dalam sertifikat pemberian hak PVT.
Dapat diartikan bahwa definisi pemulia menurut UPOV Convention 1991
adalah:
1. Orang yang melakukan kegiatan pemuliaan, menemukan, dan
mengembaangkan suatu varietas
2. Orang yang bekerja pada pemulia atau orang yang bekerja atas permintaan dari pemulia
Contoh Kasus Varietas Tanaman
Kasus Pak Tukirin dengan PT. BISI
Salah satu contoh kasus yaitu yakni kasus yang menimpa Tukirin petani
asal Nganjuk melawan PT.Benih Inti Subur Intan Internasional Tbk. (PT. BISI)
sebuah perusahaan benih yang ada di Kediri.Dalam kasus ini Tukirin dituduh
telah melanggar pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Sistem BudidayaTanaman
terkait sertifikasi. Sertifikasi merupakan proses pemberian sertifikat benih
tanamansetelah melalui pemeriksaan, pengujian, dan pengawasan serta memenuhi
semua persyaratan untukdiedarkan. Dari gugatan yang diajukan oleh PT BISI
tersebut Tukirin diputus bersalah telahmelanggar pasal 61 ayat (1) huruf b juncto
pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 tahun 1992tentang Sistem Budidaya
Tanaman yang berisi:
“Barangsiapa dengan sengaja melakukan sertifikasi tanpa izin
sebagaimana dimaksud dalam pasal 14ayat (1) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp.150.000.000 (seratus lima
puluh juta rupiah)”.
Padahal Tukirin tidak pernah melakukan kegiatan sertifikasi atas benihnya
melainkan hanyamemodifikasi dan membagikan kepada petani lain, yang mana
tindakan ini biasa dilakukan olehpetani pemulia tanaman di Indonesia. Kasus
serupa juga menimpa banyak petani lain di Indonesiayakni Suprapto, Budi Purwo
Utomo, Jumidi, Dawam, Kusen, Slamet, Burhana Juwita Mochamad Alidan
Maman Nurrohman
Hak Perlindungan Varietas Tanaman adalah hak khusus yang diberikan negara
kepada pemulia dan/atau pemegang hak Perlindungan Varietas Tanaman untuk
menggunakan sendiri Varietas Hasil Pemuliaannya atau memberi persetujuan
kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya selama waktu
tertentu.
KESIMPULAN
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Protokol tambahan 1 hukum humaniter
Protokol tambahan 1 hukum humaniterProtokol tambahan 1 hukum humaniter
Protokol tambahan 1 hukum humaniterSinta Septiana
 
contoh peraturan perusahaan
contoh peraturan perusahaancontoh peraturan perusahaan
contoh peraturan perusahaanAbdul Muttaqin
 
Perbandingan lembaga negara mpr sebelum dan sesudah amandemen uud 1945
Perbandingan lembaga negara mpr sebelum dan sesudah amandemen uud 1945Perbandingan lembaga negara mpr sebelum dan sesudah amandemen uud 1945
Perbandingan lembaga negara mpr sebelum dan sesudah amandemen uud 1945najibur rohman
 
Draft perjanjian keagenan_hori_2011
Draft perjanjian keagenan_hori_2011Draft perjanjian keagenan_hori_2011
Draft perjanjian keagenan_hori_2011Dian Sukma
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiKardoman Tumangger
 
Pencegahan penyalahgunaan teknologi informasi dan tio
Pencegahan penyalahgunaan teknologi informasi dan tioPencegahan penyalahgunaan teknologi informasi dan tio
Pencegahan penyalahgunaan teknologi informasi dan tioPprasetya
 
Dasar hukum laut indonesia
Dasar hukum laut indonesia Dasar hukum laut indonesia
Dasar hukum laut indonesia ahmad akhyar
 
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum KetenagakerjaanLingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum KetenagakerjaanRizki Gumilar
 
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIAzara vho
 
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnFenti Anita Sari
 
Etika dan Tata Cara Berlalu Lintas
Etika dan Tata Cara Berlalu LintasEtika dan Tata Cara Berlalu Lintas
Etika dan Tata Cara Berlalu Lintaswulandari1996
 
Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...
Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...
Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...Rio Cahya Nandika
 
Susunan negara
Susunan negaraSusunan negara
Susunan negaraMeehawk
 
Pkn BAB 2 Kurikulum 2013 Kelas XI -Menjelajah Wilayah NKRI-
Pkn BAB 2 Kurikulum 2013 Kelas XI -Menjelajah Wilayah NKRI-Pkn BAB 2 Kurikulum 2013 Kelas XI -Menjelajah Wilayah NKRI-
Pkn BAB 2 Kurikulum 2013 Kelas XI -Menjelajah Wilayah NKRI-Muhammad Farid Al-Faritsi
 
Perjanjian Kerjasama Kemitraan Perkebunan Sawit_Standard
Perjanjian Kerjasama Kemitraan Perkebunan Sawit_StandardPerjanjian Kerjasama Kemitraan Perkebunan Sawit_Standard
Perjanjian Kerjasama Kemitraan Perkebunan Sawit_StandardGLC
 

What's hot (20)

Protokol tambahan 1 hukum humaniter
Protokol tambahan 1 hukum humaniterProtokol tambahan 1 hukum humaniter
Protokol tambahan 1 hukum humaniter
 
contoh peraturan perusahaan
contoh peraturan perusahaancontoh peraturan perusahaan
contoh peraturan perusahaan
 
Perbandingan lembaga negara mpr sebelum dan sesudah amandemen uud 1945
Perbandingan lembaga negara mpr sebelum dan sesudah amandemen uud 1945Perbandingan lembaga negara mpr sebelum dan sesudah amandemen uud 1945
Perbandingan lembaga negara mpr sebelum dan sesudah amandemen uud 1945
 
Draft perjanjian keagenan_hori_2011
Draft perjanjian keagenan_hori_2011Draft perjanjian keagenan_hori_2011
Draft perjanjian keagenan_hori_2011
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
Pencegahan penyalahgunaan teknologi informasi dan tio
Pencegahan penyalahgunaan teknologi informasi dan tioPencegahan penyalahgunaan teknologi informasi dan tio
Pencegahan penyalahgunaan teknologi informasi dan tio
 
14. omnibus law
14. omnibus law14. omnibus law
14. omnibus law
 
Asas-asas Dalam Hukum Perikatan
Asas-asas Dalam Hukum PerikatanAsas-asas Dalam Hukum Perikatan
Asas-asas Dalam Hukum Perikatan
 
Dasar hukum laut indonesia
Dasar hukum laut indonesia Dasar hukum laut indonesia
Dasar hukum laut indonesia
 
Panduan hki
Panduan hkiPanduan hki
Panduan hki
 
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum KetenagakerjaanLingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan
 
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
 
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
 
Etika dan Tata Cara Berlalu Lintas
Etika dan Tata Cara Berlalu LintasEtika dan Tata Cara Berlalu Lintas
Etika dan Tata Cara Berlalu Lintas
 
Hukum humaniter
Hukum humaniterHukum humaniter
Hukum humaniter
 
Rahasia dagang
Rahasia dagangRahasia dagang
Rahasia dagang
 
Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...
Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...
Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...
 
Susunan negara
Susunan negaraSusunan negara
Susunan negara
 
Pkn BAB 2 Kurikulum 2013 Kelas XI -Menjelajah Wilayah NKRI-
Pkn BAB 2 Kurikulum 2013 Kelas XI -Menjelajah Wilayah NKRI-Pkn BAB 2 Kurikulum 2013 Kelas XI -Menjelajah Wilayah NKRI-
Pkn BAB 2 Kurikulum 2013 Kelas XI -Menjelajah Wilayah NKRI-
 
Perjanjian Kerjasama Kemitraan Perkebunan Sawit_Standard
Perjanjian Kerjasama Kemitraan Perkebunan Sawit_StandardPerjanjian Kerjasama Kemitraan Perkebunan Sawit_Standard
Perjanjian Kerjasama Kemitraan Perkebunan Sawit_Standard
 

Similar to PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN

aspek hukum dalam ekonomi 'Perlindungan varietas tanaman'
aspek hukum dalam ekonomi 'Perlindungan varietas tanaman'aspek hukum dalam ekonomi 'Perlindungan varietas tanaman'
aspek hukum dalam ekonomi 'Perlindungan varietas tanaman'Nur Azizah
 
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...Ido Mantan
 
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagang
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagangUu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagang
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagangLegal Akses
 
Uu no.12-tahun-1992-tentang-sistem-budidaya-tanaman
Uu no.12-tahun-1992-tentang-sistem-budidaya-tanamanUu no.12-tahun-1992-tentang-sistem-budidaya-tanaman
Uu no.12-tahun-1992-tentang-sistem-budidaya-tanamanRizki Fitrianto
 
Sistem budidaya tanaman ( uu no. 12 tahun 1992)
Sistem budidaya tanaman ( uu no. 12 tahun 1992)Sistem budidaya tanaman ( uu no. 12 tahun 1992)
Sistem budidaya tanaman ( uu no. 12 tahun 1992)Hari Prasetyo
 
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)Hari Prasetyo
 
Permentan 39 th 2006 ttg produksi, sertifikasi & peredaran benih bina
Permentan 39 th 2006 ttg produksi, sertifikasi & peredaran benih binaPermentan 39 th 2006 ttg produksi, sertifikasi & peredaran benih bina
Permentan 39 th 2006 ttg produksi, sertifikasi & peredaran benih binaGhina Shadrina
 
Pp no 18 tahun 2010 usaha budidaya tanaman
Pp no 18 tahun 2010 usaha budidaya tanamanPp no 18 tahun 2010 usaha budidaya tanaman
Pp no 18 tahun 2010 usaha budidaya tanamanPeople Power
 
Slide Mengenai Paten
Slide Mengenai PatenSlide Mengenai Paten
Slide Mengenai PatenIdo Mantan
 
Petani Vs UU PVT-SBT
Petani Vs UU PVT-SBTPetani Vs UU PVT-SBT
Petani Vs UU PVT-SBTlodzi
 
(Bahan 16) BPSBTPH Hortikultura Kadistanhut 2016
(Bahan 16) BPSBTPH Hortikultura Kadistanhut 2016(Bahan 16) BPSBTPH Hortikultura Kadistanhut 2016
(Bahan 16) BPSBTPH Hortikultura Kadistanhut 2016Cecep khoer Affandi
 
Pelaksanaan trip’s dan haki pada dunia bisnis di indonesia
Pelaksanaan trip’s dan haki pada dunia bisnis di indonesiaPelaksanaan trip’s dan haki pada dunia bisnis di indonesia
Pelaksanaan trip’s dan haki pada dunia bisnis di indonesiaYuca Siahaan
 
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdfDD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdfOktasari13
 
Produksi, sertifikasi, peredaran benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...
Produksi, sertifikasi, peredaran  benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...Produksi, sertifikasi, peredaran  benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...
Produksi, sertifikasi, peredaran benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...Hari Prasetyo
 

Similar to PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN (20)

aspek hukum dalam ekonomi 'Perlindungan varietas tanaman'
aspek hukum dalam ekonomi 'Perlindungan varietas tanaman'aspek hukum dalam ekonomi 'Perlindungan varietas tanaman'
aspek hukum dalam ekonomi 'Perlindungan varietas tanaman'
 
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
 
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagang
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagangUu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagang
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagang
 
Uu 29 2000
Uu 29 2000Uu 29 2000
Uu 29 2000
 
Uu 29 2000 Pjls
Uu 29 2000 PjlsUu 29 2000 Pjls
Uu 29 2000 Pjls
 
Uu no.12-tahun-1992-tentang-sistem-budidaya-tanaman
Uu no.12-tahun-1992-tentang-sistem-budidaya-tanamanUu no.12-tahun-1992-tentang-sistem-budidaya-tanaman
Uu no.12-tahun-1992-tentang-sistem-budidaya-tanaman
 
Persyaratan impor benih
Persyaratan impor benihPersyaratan impor benih
Persyaratan impor benih
 
Sistem budidaya tanaman ( uu no. 12 tahun 1992)
Sistem budidaya tanaman ( uu no. 12 tahun 1992)Sistem budidaya tanaman ( uu no. 12 tahun 1992)
Sistem budidaya tanaman ( uu no. 12 tahun 1992)
 
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)
 
Stfkasidanwaedarbenih2017
Stfkasidanwaedarbenih2017Stfkasidanwaedarbenih2017
Stfkasidanwaedarbenih2017
 
Permentan 39 th 2006 ttg produksi, sertifikasi & peredaran benih bina
Permentan 39 th 2006 ttg produksi, sertifikasi & peredaran benih binaPermentan 39 th 2006 ttg produksi, sertifikasi & peredaran benih bina
Permentan 39 th 2006 ttg produksi, sertifikasi & peredaran benih bina
 
Tugas 2 benih
Tugas 2 benihTugas 2 benih
Tugas 2 benih
 
Pp no 18 tahun 2010 usaha budidaya tanaman
Pp no 18 tahun 2010 usaha budidaya tanamanPp no 18 tahun 2010 usaha budidaya tanaman
Pp no 18 tahun 2010 usaha budidaya tanaman
 
Slide Mengenai Paten
Slide Mengenai PatenSlide Mengenai Paten
Slide Mengenai Paten
 
Petani Vs UU PVT-SBT
Petani Vs UU PVT-SBTPetani Vs UU PVT-SBT
Petani Vs UU PVT-SBT
 
(Bahan 16) BPSBTPH Hortikultura Kadistanhut 2016
(Bahan 16) BPSBTPH Hortikultura Kadistanhut 2016(Bahan 16) BPSBTPH Hortikultura Kadistanhut 2016
(Bahan 16) BPSBTPH Hortikultura Kadistanhut 2016
 
Pelaksanaan trip’s dan haki pada dunia bisnis di indonesia
Pelaksanaan trip’s dan haki pada dunia bisnis di indonesiaPelaksanaan trip’s dan haki pada dunia bisnis di indonesia
Pelaksanaan trip’s dan haki pada dunia bisnis di indonesia
 
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdfDD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
 
Produksi, sertifikasi, peredaran benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...
Produksi, sertifikasi, peredaran  benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...Produksi, sertifikasi, peredaran  benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...
Produksi, sertifikasi, peredaran benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...
 
F4. IPR&Biotech 16.ppt
F4. IPR&Biotech 16.pptF4. IPR&Biotech 16.ppt
F4. IPR&Biotech 16.ppt
 

Recently uploaded

Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desassuser274be0
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 

Recently uploaded (10)

Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 

PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN

  • 1. PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN ALVIN RULY HERLANGGA 20416274201118 DELA TRIANA 20416274201056 RADEN BELLA BINTANG MAHARANI 20416274201081
  • 2. LATAR BELAKANG Perkembangan HAKI yang berkaitan dengan perlindungan varietas tanaman baru dimulai dari UU Paten 1989, yang tidak mengisinkan perlindungan paten bagi makanan, minuman dan varietas tanaman.Ketentuan lain yang memberi dasar perlindungan bagi pemuliaan tanaman adalah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman yang pada intinya berisi tentang pengaturan pemberian penghargaan bagi invensi teknologi di bidang budidaya tanaman, jenis dan varietas baru bagi perorangan maupun badan hukum. Pada dasarnya ketentuan berupa undang-undang merupakan sarana yang diperlukan untuk mendorong dan melindungi kegiatan dalam menghasilkan varietas tanaman yang bersifat unggul.Para pihak yang bergerak dalam bidang pemuliaan tanaman membutuhkan suatu aturan khusus yang dapat memberikan jaminan dan perlindungan hukum secara jelas dan tegas. Perlindungan yang di maksud berupa adanya pengakuan hak atas kekayaan intelektual bagi hasil invensi berupa varietas baru tanaman.
  • 3. VARIETAS TANAMAN Pengertian Perlindungan varietas tanaman Menurut Ketentuan Pasal 1 Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah hak yang diberikan kepada pemulia dan/atau pemegang hak PVT untuk menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya atau memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya selama waktu tertentu (Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman). Hak Perlindungan Varietas Tanaman adalah hak khusus yang diberikan negara kepada pemulia dan/atau pemegang hak Perlindungan Varietas Tanaman untuk menggunakan sendiri Varietas Hasil Pemuliaannya atau memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya selama waktu tertentu. Varietas Asal adalah Varietas yang digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan Varietas Turunan Esensial yang meliputi varietas yang mendapat PVT dan Varietas yang tidak mendapat PVT tetapi telah diberi nama dan didaftar oleh Pemerintah.
  • 4. • Istilah Perlindungan Varietas Tanaman Beberapa istilah yang sering digunakan dalam Perlindungan Varietas Tanaman antara lain: Perlindungan Varietas Tanaman Ayat (1), yang selanjutnya disingkat PVT, adalah perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Kantor Perlindungan Varietas Tanaman, yang selanjutnya disebut Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (PPVT) adalah unit organisasi di lingkungan Departemen Pertanian yang melaksanakan tugas dan kewenangan di bidang PVT.
  • 5. Hak dan Kewajiban Pemegang PVT Hak yang diperoleh pemegang PVT berdasarkan Pasal 6 adalah hak untuk menggunakan dan memberikan persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakan varietas berupa benih dan hasil panen yang digunakan untuk propagasi. Ketentuan ini berlaku juga untuk varietas turunan esensial yang berasal dari suatu varietas yang dilindungi atau varietas yang telah terdaftar dan diberi nama, varietas yang tidak dapat dibedakan secara jelas dari varietas yang dilindungi, dan varietas yang diproduksi dengan selalu menggunakan varietas yang dilindungi. Hak untuk menggunakan varietas tersebut tertera dalam Pasal 6 Ayat (3) meliputi: • Memproduksi atau memperbanyak benih • Menyiapkan untuk tujuan propagasi • Mengiklankan • Menawarkan • Menjual atau memperdagangkan • Mengekspor • Mengimpor
  • 6. Selain memperoleh hak sebagaimana dijelaskan di atas, pemegang hak PVT juga mempunyai kewajiban sebagai berikut yang tertera pada Pasal 9: • Melaksanakan hak PVT-nya di Indonesia • Membayar biaya tahunan PVT • Menyediakan dan menunjukkan contoh benih varietas yang telah mendapatkan hak PVT di Indonesia. • Pendaftaran PVT Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dapat didaftarkan ke Pusat PVT, Kementerian Pertanian. Hak PVT menurut ketentuan pasal 40 dapat beralih atau dialihkan karena: 1. Pewarisan 2. Hibah 3. Wasiat 4. Perjanjian dalam bentuk akta notaris 5. sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang. • JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN Adapun jangka waktu perlindungan tertera Pasal 4 (ayat 1) yang diberikan adalah a) 20 (dua puluh) tahun untuk tanaman semusim b) 25 (dua puluh lima) tahun untuk tanaman tahunan. Pengertian tanaman tahunan ditujukan untuk jenis pohon-pohonan dan tanaman merambat yang masa produksinya lebih dari satu tahun, sedangkan yang lainnya disebut sebagai tanaman semusim.
  • 7. • Strategi dalam Perlindungan PVT a) PVT dan Paten b) Perlindungan, Pendaftaran, dan Pelepasan Varietas Tanaman • HAK PEMULIA Pemulia yang menghasilkan varietas mempunyai dua hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Secara ekonomi, sesuai dengan Pasal 8 UU PVT, pemulia yang menghasilkan varietas berhak memperoleh imbalan yang layak dengan memperhatikan manfaat ekonomi yang diperoleh dari varietas tersebut. Secara moral, pemulia yang menghasilkan varietas berhak namanya tetap dicantumkan dalam sertifikat pemberian hak PVT. Dapat diartikan bahwa definisi pemulia menurut UPOV Convention 1991 adalah: 1. Orang yang melakukan kegiatan pemuliaan, menemukan, dan mengembaangkan suatu varietas 2. Orang yang bekerja pada pemulia atau orang yang bekerja atas permintaan dari pemulia
  • 8. Contoh Kasus Varietas Tanaman Kasus Pak Tukirin dengan PT. BISI Salah satu contoh kasus yaitu yakni kasus yang menimpa Tukirin petani asal Nganjuk melawan PT.Benih Inti Subur Intan Internasional Tbk. (PT. BISI) sebuah perusahaan benih yang ada di Kediri.Dalam kasus ini Tukirin dituduh telah melanggar pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Sistem BudidayaTanaman terkait sertifikasi. Sertifikasi merupakan proses pemberian sertifikat benih tanamansetelah melalui pemeriksaan, pengujian, dan pengawasan serta memenuhi semua persyaratan untukdiedarkan. Dari gugatan yang diajukan oleh PT BISI tersebut Tukirin diputus bersalah telahmelanggar pasal 61 ayat (1) huruf b juncto pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 tahun 1992tentang Sistem Budidaya Tanaman yang berisi: “Barangsiapa dengan sengaja melakukan sertifikasi tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 14ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp.150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah)”. Padahal Tukirin tidak pernah melakukan kegiatan sertifikasi atas benihnya melainkan hanyamemodifikasi dan membagikan kepada petani lain, yang mana tindakan ini biasa dilakukan olehpetani pemulia tanaman di Indonesia. Kasus serupa juga menimpa banyak petani lain di Indonesiayakni Suprapto, Budi Purwo Utomo, Jumidi, Dawam, Kusen, Slamet, Burhana Juwita Mochamad Alidan Maman Nurrohman
  • 9. Hak Perlindungan Varietas Tanaman adalah hak khusus yang diberikan negara kepada pemulia dan/atau pemegang hak Perlindungan Varietas Tanaman untuk menggunakan sendiri Varietas Hasil Pemuliaannya atau memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya selama waktu tertentu. KESIMPULAN