SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Download to read offline
Pelumas dan Pelumasan Pada Konversi dan
Bahan Bakar di Mesin Diesel




DISKUSI ILMIAH MASPI 8
Ditjen Migas, 28 Oktober 2008
Latar Belakang
  Harga fossil fuel yang sempat mencapai harga tertingginya di
  bulan Juli 2008 membuat operator mesin diesel beralih ke
  berbagai bahan bakar alternatif




                                                          Page 1
Alternatif Bahan bakar Diesel generator
  Bahan bakar alternatif yang paling banyak dipilih ;
     Dual Fuel
         Gas dan HSD, khususnya dari pemakai HSD
         Gas dan MFO, khususnya dari pemakai MFO
     Full MFO, khususnya dari pemakai HSD dan atau IDO
     Bio Diesel




                                                         Page 2
Aplikasi Dual Fuel




                     Page 3
Dual fuel engine


Mesin diesel yang beroperasi dengan bahan bakar gas, dimana
menggunakan bahan bakar cair (Solar, IDO, atau MFO) sebagai pilot
ignition (menggantikan spark ignition pada mesin diesel gas (gas
engine)
Umumnya menggunakan 10-15% bahan bakar diesel dan 85-90% gas
Secara otomatis berpindah ke moda operasi dengan bahan bakar cair,
apabila suplai gas terhenti
Untuk mencapai kinerja pembakaran yang optimal, mesin dilengkapi
kontrol elektronik yang terintegrasi dengan modul kontrol elektronik
yang sudah ada, sehingga terjadi kontrol yang akurat atas waktu dan
jumlah injeksi masing – masing bahan bakar

                                                               Page 4
Perbedaan Dual Fuel Engine, Gas Engine & Diesel Fuel
Engine

Karakteristik     Gas Engine      Dual Fuel Engine              Diesel Fuel
                                                                Engine
Bahan bakar       Gas (%Sulphur   - Liquid fuel sebagai pilot   Liquid fuel
                  bervariasi)     ignition
                                  - Gas (%Sulphur
                                  bervariasi)
Ignition          Spark / busi    Kompresi Liquid fuel          Kompresi
Combustion        >>>             >>                            >
Soot production   >               >>                            >>>
Catalytic         Kadang ada      Jarang ada                    Jarang ada
converter
Combustion        >>>             >>                            >
chamber temp
                                                                        Page 5
Pelumas Dual Fuel Engine, Gas Engine & Diesel Fuel
Engine

Karakteristik   Pelumas Gas       Pelumas Dual        Pelumas Diesel
                Engine            Fuel Engine         Fuel Engine
Basa (TBN)      >                 >> (tergantung jenis >>>
                                  liquid fuel dan %
                                  gas-nya)
Ash content     Menjadi perhatian Tidak boleh         Tidak boleh
                karena dapat        berlebihan        berlebihan
                mengganggu
                kinerja busi dan
                catalytic converter
Kestabilan      Utama             Utama               Penting
oksidasi dan
nitrasi
Soot handling   Penting           Utama               Utama

                                                                Page 6
Pelumas untuk Dual Fuel Engine


Dual fuel membutuhkan pelumas dengan kemampuan menjaga
kebersihan mesin dan kestabilan thermal dan oksidasi dan nitrasi yang
baik .
Beberapa OEM hanya membedakan nilai TBN dan ash content untuk
Dual Fuel Oil dan Spark Ignited Gas engine oil.




                                                               Page 7
Pelumas untuk Dual Fuel Engine

Pelumas Diesel Konvensional
    Tidak adanya spark ignition pada dual fuel engine membuat dapat
    digunakannya pelumas diesel konvensional.
    Penggunaan pelumas Diesel konvensional ini juga memudahkan
    operator apabila suplai gas terhenti dan mesin harus beroperasi
    penuh dengan fossil fuel.
Pelumas Gas Engine
    Dual fuel engine dapat menggunakan pelumas gas engine
    sepanjang memiliki TBN yang cukup untuk menetralisir sulfur
    dalam bahan bakar fuel-nya (asam dalam bahan bakar diesel relatif
    lebih banyak dibanding gas pada umumnya).


                                                               Page 8
Critical Point
Penggunaan Pelumas Diesel Konvensional pada
Dual Fuel Engine
1. Perubahan ratio antara Gas dan Fossil Fuel harus
   disertai dengan perubahan TBN dari pelumas yang
   digunakan. Penggunaan pelumas diesel konvensional
   akan lebih memudahkan dalam kondisi ini.
2. Pastikan kandungan sulfated ash tidak berlebihan
   sehingga tidak menyebabkan deposit pada valves dan
   komponen di ruang bakar lain, serta pada sudu dan shaft
   turbo charger. Lakukan pemeriksaan dengan borescope
   secara berkala.



                                                    Page 9
Critical Point
Penggunaan Pelumas Diesel Konvensional pada
Dual Fuel Engine

3. Setelah 1000 jam pertama operasi, cek kondisi
   ruang bakar dan kebersihan mesin untuk
   memastikan pelumas yang dipakai sudah sesuai
   dengan kebutuhan




                                               Page 10
Aplikasi MFO




               Page 11
Fuel Oil Specification
Properties         Method   Minyak Solar            Minyak Diesel Industri    Minyak bakar
                            (high speed             (Industrial Diesel Oil)   (Fuel Oil)
                            diesel oil / gas oil)
Specific gravity   ASTM     Min 0.820               Min 0.840                 Max 0.990
at 60/60°F         D 1298   Max 0.870               Max 0.920
Visco. kinematic   ASTM     Min 1.6                 -                         -
at 100°F, cSt      D 445    Max 5.8
Visc redwood I     ASTM     -                       Min 35                    Min 400
/100°F, secs       D 445                            Max 45                    Max 1250
Pour point,        ASTM     Max 18 °C               Max 65 °F                 I. Max 80°F
                   D 97                                                       II. Max 90°F
Sulfur content,    ASTM     Max 0.5                 Max 1.5                   Max 3.5
% wt               D1551
Flash point,       ASTM     Min 150                 Min 150                   Min 150
PMCC, °F           D 93
Conradson          ASTM     Max 0.1 %m/m            Max 1 %m/m                Max 14 %wt
Carbon Residu      D 189                                                                Page 12
Fuel Oil Dangerous Content

                Year of 70’s : 35% of oil barrel becomes HFO
                                              Now : 12% only.
                            Heavy Residual Content in HFO!!
 Asphaltene
   Generally related with residu content, but its soluble in fuel
   and oil, can not be separated with centrifugal separator
   React with “non asphaltene compatible oil”, forming sticky
   black sludge which insulating piston cooling gallery and
   causing thermal deformation of piston crown material.
   “1 mm of deposit thickness at piston under crown will
   increase piston temperature up to 150°C”
      choose any oil which has good compatibility with
   asphaltene
                                                           Page 13
Fuel Oil Content
 Sodium and Vanadium
     Vanadium can not be remove by fuel purification since it is
     fuel soluble material
     Improper purification lead sodium ash built up at turbine
     blade
     Sodium react with vanadium, forming corrosive material
     which attacks piston crown
 Silicon and Aluminum Catalist fines
     Normally is less than 120 ppm.
     Large size particle will causing abrasive wear at injector
     and small size particles potentially will causing wear at
     piston rings and liner!
     Fuel purification is an effective means of removing most of
     particles.
                                                          Page 14
Fuel Oil Content

 Residu (Microcarbon Residue, Ramsbottom and Conradson
 Carbon Residue)
   Residue formed when the combustion takes place under
   reduced air supply     incompletely burned fuel particles
   and also the ash formed by the fuel upon combustion
   Can be separated with proper fuel purification
 Water
   Has to be removed by purification of the fuel.
   An excessively high water content of the fuel after
   purification may lead to erratic engine operation. .


                                                        Page 15
Fuel Oil Content
 Sulphur
   Oxidized during combustion and produces oxides of
   sulphur which may lead to corrosive wear in the engine if
   the proper TBN lubricants are not used.




                                                        Page 16
Fuel Oil Content




How should we deal with this situation?




                                          Page 17
Critical Points, HFO Application


    Maintain Centrifugal separator operation to separate
    fuel content
    Maintain Fuel Heater operation to get the specified fuel
    viscosity    affecting fuel consumption and injector
    life time
    Use the right fuel injector
    Maintain good combustion due to heavy fuel residual
    content



                                                      Page 18
Critical Points, HFO Application

 Use the right lubricant
   Right type
   Right TBN
 Always maintain oil purification system for medium
 speed diesel engine to remove contaminants from oil
   Gravity disk selection
   Centrifugal separator operating temperature and feed
   rate
   No medium speed oil can survive without a proper
   purification system
   Assure that the capacity is sufficient for the system
   and engine condition
                                                    Page 19
Page 20
Critical Points, HFO Application

 Conduct routine used oil sample analysis!!
   Based on the oil test result, take necessary action as
   specified at the manual
   Always refer to condemning limit
      Any significant viscosity drop or increase?
      Low TBN?
      Any water ?
      High solid contaminant?
       – Combustion product?
       – Oil degradation product?
       – Dirt ?
    .
                                                     Page 21
Insoluble Test
Sludge and deposit ; bad oil quality or contaminant built up??


  Soluble in toluene    Lubricants        Soluble in pentane
                          Oxidation
                       products derived
                          from fuels
                        &/or lubricants

                        Dust &            Insoluble in pentane
                       wear debris
Insoluble in toluene
                            soot


                                                               Page 22
Insoluble Content

 -   Pentane Insolubles – Toluene Insolubles > 0.5 %wt
       lubricating oil deterioration

 -   Pentane Insolubles – Toluene Insolubles < 0.5 %wt
        engine excessive contamination (check for ring
     piston, injector, valve, purifier, oil cooler)

           Pentane Insolubles – Toluene Insolubles
                              II
                   oil degradation product



                                                     Page 23
Service / Condemning Limit, example




                                      Page 24
Most popular lubrication problem in Indonesia

  1. Problems arise from high impurities
     content
        Impurities aggregates is very
        abrasive
          – Liner scuffing
          – Ring piston premature wear
          – Bearing premature wear
          – Valve stem wear, etc
        Mostly arise from operator’s lack
        of knowledge and skill (of
        centrifugal separator) and miss
        selection of lubricants
                                                Page 25
Most popular lubrication problem in Indonesia

  2.Problems arise from lack of oil detergency and oxidation stability
        May resulted from TBN miss selection
  3. Problems arise from light fuel contamination
        Viscosity drop low oil film can not provide a sufficient load
        carrying capacity
  4. Problems arise from insufficient oil feed rate for cylinder lubrication
  5. High oil consumption
        Mostly caused by centrifugal separator problems, leakages and
        ring and liner worn.




                                                                     Page 26
Aplikasi Bio Fuel




                    Page 27
Bio Fuel

 Bio Fuel adalah bahan bakar nabati yang terbaharukan,
 dengan jenis antara lain ;
    Bio diesel, yaitu FAME atau MAE hasil reaksi minyak
    nabati dengan alkohol
    Bio etanol, yaitu produk etanol terdenaturasi (kemurnian >
    99.5%)
    Minyak Nabati Murni (Pure plant oil), yaitu produk hasil
    proses mekanik atau fermentasi bahan baku nabati selain
    FAME dan Etanol


                                                         Page 28
Bio Fuel

 Bio Fuel dapat digunakan dalam bentuk murni (100%) atau
 campuran antara bio fuel dengan fossil fuel seperti HSD,
 Gasoline, Fuel Oil
 Saat ini bio fuel mulai dipasarkan di Indonesia dalam bentuk ;
    B5 – campuran 5% FAME dengan HSD
    E5 – campuran 5% Etanol dengan HSD




                                                         Page 29
Bio Fuel


 Peraturan menteri ESDM No.32 tanggal 26 September 2008
 tentang Mandatory Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata
 Niaga Bio Fuel, salah satu pasalnya mengatur bahwa ;
 Per Januari 2009,
    1% dari kebutuhan HSD untuk transportasi PSO harus
    sudah digantikan dengan B100, 1 % juga untuk
    transportasi non PSO, dan 2.5% untuk industri &
    komersial.
    1% kebutuhan Gasoline untuk sektor transportasi PSO
    sudah harus digantikan E100, 5% untuk transportasi non
    PSO dan 5% untuk industri/komersial.

                                                      Page 30
Facts mengenai Bio Fuel


 Biofuel di klaim sebagai ramah lingkungan dan pembakaran
 yang bersih
 Untuk Bio Diesel dan Bio Etanol, pemakaiannya tidak
 membutuhkan modifikasi mesin (bio content < 20%wt)
 Nilai kalor-nya lebih rendah dibanding solar atau
 premium, sehingga fuel consumptionnya menjadi lebih boros.
 Walau demikian apabila harga FAME atau Etanol jauh lebih
 murah dari solar / premium, pemakaiannya akan memberikan
 penghematan.




                                                      Page 31
Facts mengenai Bio Fuel
 FAME tersedia di pasaran dengan kualitas dan sumber (palm
 oil, soy, etc) yang bermacam-macam, sementara FAME yang
 kualitasnya jelek dapat menyebabkan masalah dalam
 pemakaiannya seperti clogging di filter dan keasaman
 tinggi yang dapat menyebabkan korosi di sistem bahan bakar.
 FAME memiliki sifat ;
     Melarutkan, sehingga dapat membawa kotoran yang
     selama ini ada di tanki BBM, cat, dll yang bisa menyumbat
     injector bahan bakar
     higroskopis sehingga bisa menyerap air, yang kemudian
     mengundang mikroba tumbuh.
     mudah teroksidasi membentuk asam, sedimen dan gum
     sehingga dapat menyumbat filter atau injector.


                                                        Page 32
Facts mengenai Bio Fuel

Beberapa hasil pengujian terhadap aplikasi Bio Diesel, bahkan
pada B5 dan B10, menunjukan bahwa ;
  kondisi ruang bakar menjadi lebih kotor,
  pelumas mengalami penurunan kekentalan. Berdasar info
  beberapa pihak yang juga melaksanakan pengujian dengan
  jenis dan kadar bio diesel berbeda, memang ada
  indikasi fuel dilution atas pelumas.

Hal - hal ini disinyalir disebabkan oleh SG, boiling point,
viscosity dan tegangan muka FAME yang lebih tinggi
dibanding solar. Walau demikian, pemakaian aditif pada Bio
Diesel dapat memperbaiki hasil tersebut diatas.
                                                      Page 33
Crtical point, aplikasi bio diesel

   Karena sifat - sifat FAME, penyimpanan Bio
   Diesel harus hati-hati, tanki harus bersih,
   kering dan tidak menggunakan bahan reaktif.
   Pada penggunaan Minyak Nabati Murni,
   kekentalan bahan bakar tersebut saat memasuki
   injector harus sesuai dengan spesifikasi yang
   ditetapkan, sehingga terkadang diperlukan
   pemanasan



                                              Page 34
Crtical point, aplikasi bio diesel


  Pada penggunaan B100, harus diwapadai pelarutan
  hose atau gasket di mesin yang berasal dari karet
  neoprene
  Pelumas - pelumas yang ada tetap dapat digunakan
  dengan catatan kondisi pelumas mendapat perhatian
  yang lebih untuk mengantisipasi adanya fuel dilution
  yang bisa menyebabkan lapisan film menipis, korosi
  dan oksidasi.


                                                 Page 35
Thank You

Mia Krishna
+628129563262




                Page 36

More Related Content

What's hot

Catalog fuel improver
Catalog fuel improverCatalog fuel improver
Catalog fuel improverSofyanAyah2
 
Bahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisiBahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisiEko Supriyadi
 
Chapter fuels and combustion (bahasa indonesia)
Chapter   fuels and combustion (bahasa indonesia)Chapter   fuels and combustion (bahasa indonesia)
Chapter fuels and combustion (bahasa indonesia)John Anthonius
 
Makalah kimia : Gas dan Avtur
Makalah kimia : Gas dan AvturMakalah kimia : Gas dan Avtur
Makalah kimia : Gas dan Avturrendrafauzi
 
Makalah motor diesel
Makalah motor dieselMakalah motor diesel
Makalah motor dieselHelmi Junaedi
 
Zat Kimia Pada Bensin
Zat Kimia Pada BensinZat Kimia Pada Bensin
Zat Kimia Pada BensinPandu Adi
 
Memodifikasi motor 4 tak
Memodifikasi motor 4 takMemodifikasi motor 4 tak
Memodifikasi motor 4 takAwu LupVa
 
Fraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak BumiFraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak BumiRizka Aprilia
 
Heavy duty diesel oils pertamina
Heavy duty diesel oils pertaminaHeavy duty diesel oils pertamina
Heavy duty diesel oils pertaminaryanbayu2
 
2.b. sistem bahan bakar &amp; pelumasan
2.b. sistem bahan bakar &amp; pelumasan2.b. sistem bahan bakar &amp; pelumasan
2.b. sistem bahan bakar &amp; pelumasanrahmat adi
 
3.a.2. mesin diesel
3.a.2. mesin diesel3.a.2. mesin diesel
3.a.2. mesin dieselrahmat adi
 
M02 02.02-is
M02 02.02-isM02 02.02-is
M02 02.02-iskopaki87
 

What's hot (20)

Catalog fuel improver
Catalog fuel improverCatalog fuel improver
Catalog fuel improver
 
Bahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisiBahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisi
 
Chapter fuels and combustion (bahasa indonesia)
Chapter   fuels and combustion (bahasa indonesia)Chapter   fuels and combustion (bahasa indonesia)
Chapter fuels and combustion (bahasa indonesia)
 
Makalah kimia : Gas dan Avtur
Makalah kimia : Gas dan AvturMakalah kimia : Gas dan Avtur
Makalah kimia : Gas dan Avtur
 
Sistem bahan api
Sistem bahan apiSistem bahan api
Sistem bahan api
 
Sumber minyak bumi
Sumber minyak bumiSumber minyak bumi
Sumber minyak bumi
 
E m i s i
E m i s iE m i s i
E m i s i
 
Makalah motor diesel
Makalah motor dieselMakalah motor diesel
Makalah motor diesel
 
Zat Kimia Pada Bensin
Zat Kimia Pada BensinZat Kimia Pada Bensin
Zat Kimia Pada Bensin
 
Xii mesin 2
Xii mesin 2Xii mesin 2
Xii mesin 2
 
Diesel engine
Diesel engineDiesel engine
Diesel engine
 
Memodifikasi motor 4 tak
Memodifikasi motor 4 takMemodifikasi motor 4 tak
Memodifikasi motor 4 tak
 
Back bone cet 189
Back bone cet 189Back bone cet 189
Back bone cet 189
 
Fraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak BumiFraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak Bumi
 
Mutu bensin
Mutu bensinMutu bensin
Mutu bensin
 
Motor diesel
Motor dieselMotor diesel
Motor diesel
 
Heavy duty diesel oils pertamina
Heavy duty diesel oils pertaminaHeavy duty diesel oils pertamina
Heavy duty diesel oils pertamina
 
2.b. sistem bahan bakar &amp; pelumasan
2.b. sistem bahan bakar &amp; pelumasan2.b. sistem bahan bakar &amp; pelumasan
2.b. sistem bahan bakar &amp; pelumasan
 
3.a.2. mesin diesel
3.a.2. mesin diesel3.a.2. mesin diesel
3.a.2. mesin diesel
 
M02 02.02-is
M02 02.02-isM02 02.02-is
M02 02.02-is
 

Viewers also liked

06 toyota manufacturing, eko rudianto
06   toyota manufacturing, eko rudianto06   toyota manufacturing, eko rudianto
06 toyota manufacturing, eko rudiantobocah666
 
Presentasi maspi
Presentasi maspi  Presentasi maspi
Presentasi maspi bocah666
 
MASPI-API PRESENTATION
MASPI-API PRESENTATIONMASPI-API PRESENTATION
MASPI-API PRESENTATIONmaspi28
 
03 vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita
03   vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita03   vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita
03 vice chairman of maspi, nugraha kartasasmitabocah666
 
Base oil synthetic maspi
Base oil synthetic maspiBase oil synthetic maspi
Base oil synthetic maspibocah666
 
Bahan bakar dan pembakaran
Bahan bakar dan pembakaranBahan bakar dan pembakaran
Bahan bakar dan pembakaranBisrul Tambunan
 

Viewers also liked (10)

06 toyota manufacturing, eko rudianto
06   toyota manufacturing, eko rudianto06   toyota manufacturing, eko rudianto
06 toyota manufacturing, eko rudianto
 
3 itb
3 itb3 itb
3 itb
 
Presentasi maspi
Presentasi maspi  Presentasi maspi
Presentasi maspi
 
Maspi
MaspiMaspi
Maspi
 
MASPI-API PRESENTATION
MASPI-API PRESENTATIONMASPI-API PRESENTATION
MASPI-API PRESENTATION
 
03 vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita
03   vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita03   vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita
03 vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita
 
Bahan Bakar
Bahan BakarBahan Bakar
Bahan Bakar
 
Base oil synthetic maspi
Base oil synthetic maspiBase oil synthetic maspi
Base oil synthetic maspi
 
Bahan bakar dan pembakaran
Bahan bakar dan pembakaranBahan bakar dan pembakaran
Bahan bakar dan pembakaran
 
Api eolcs
Api eolcsApi eolcs
Api eolcs
 

Similar to Pelumas dan pelumasan pada konversi dan bahan bakar di mesin diesel

Berbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di Indonesia
Berbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di IndonesiaBerbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di Indonesia
Berbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di Indonesiarus2win20
 
Materi diskusi ilmiah 1
Materi diskusi ilmiah 1Materi diskusi ilmiah 1
Materi diskusi ilmiah 1bocah666
 
Lubricants basic knowledge
Lubricants basic knowledgeLubricants basic knowledge
Lubricants basic knowledgeBilly Purnama
 
Bahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisiBahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisiEko Supriyadi
 
Bahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptx
Bahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptxBahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptx
Bahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptxDikaBagus2
 
GREASE MANDATORY MODUL_001XX-19-0000147 (1)-converted.pptx
GREASE MANDATORY MODUL_001XX-19-0000147 (1)-converted.pptxGREASE MANDATORY MODUL_001XX-19-0000147 (1)-converted.pptx
GREASE MANDATORY MODUL_001XX-19-0000147 (1)-converted.pptxMochamadRisadWicakso
 
6. Pertamax Pertamax PlusSpesifikasi Bahan Bakar .ppt
6. Pertamax Pertamax PlusSpesifikasi Bahan Bakar .ppt6. Pertamax Pertamax PlusSpesifikasi Bahan Bakar .ppt
6. Pertamax Pertamax PlusSpesifikasi Bahan Bakar .pptAlexiaaRahmaa
 
sistem pelumasan pada sepeda motor..pptx
sistem pelumasan pada sepeda motor..pptxsistem pelumasan pada sepeda motor..pptx
sistem pelumasan pada sepeda motor..pptxabdulaziz9021
 
Api performance standard and conformance
Api performance  standard and conformanceApi performance  standard and conformance
Api performance standard and conformancebocah666
 
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...Advento Abdiel'Dc
 
fuellllll.pptx
fuellllll.pptxfuellllll.pptx
fuellllll.pptxMuhHan
 
Fraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak BumiFraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak BumiMuhammad Amal
 
Pemanfaatan minyak jelantah
Pemanfaatan minyak jelantahPemanfaatan minyak jelantah
Pemanfaatan minyak jelantahHaris Setiawan
 
Bab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.ppt
Bab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.pptBab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.ppt
Bab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.pptjokoriyanto31
 

Similar to Pelumas dan pelumasan pada konversi dan bahan bakar di mesin diesel (20)

Berbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di Indonesia
Berbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di IndonesiaBerbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di Indonesia
Berbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di Indonesia
 
CARA MERAWAT SEPEDA MOTOR.pdf
CARA MERAWAT SEPEDA MOTOR.pdfCARA MERAWAT SEPEDA MOTOR.pdf
CARA MERAWAT SEPEDA MOTOR.pdf
 
380638268 oil-analysis-training
380638268 oil-analysis-training380638268 oil-analysis-training
380638268 oil-analysis-training
 
Materi diskusi ilmiah 1
Materi diskusi ilmiah 1Materi diskusi ilmiah 1
Materi diskusi ilmiah 1
 
Lubricants basic knowledge
Lubricants basic knowledgeLubricants basic knowledge
Lubricants basic knowledge
 
Bahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisiBahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisi
 
Bahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptx
Bahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptxBahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptx
Bahan_Bakar_Cair_Kel_1[2].pptx
 
Bahan bakar diesel
Bahan bakar dieselBahan bakar diesel
Bahan bakar diesel
 
GREASE MANDATORY MODUL_001XX-19-0000147 (1)-converted.pptx
GREASE MANDATORY MODUL_001XX-19-0000147 (1)-converted.pptxGREASE MANDATORY MODUL_001XX-19-0000147 (1)-converted.pptx
GREASE MANDATORY MODUL_001XX-19-0000147 (1)-converted.pptx
 
Presentation aditif diesel
Presentation aditif dieselPresentation aditif diesel
Presentation aditif diesel
 
6. Pertamax Pertamax PlusSpesifikasi Bahan Bakar .ppt
6. Pertamax Pertamax PlusSpesifikasi Bahan Bakar .ppt6. Pertamax Pertamax PlusSpesifikasi Bahan Bakar .ppt
6. Pertamax Pertamax PlusSpesifikasi Bahan Bakar .ppt
 
sistem pelumasan pada sepeda motor..pptx
sistem pelumasan pada sepeda motor..pptxsistem pelumasan pada sepeda motor..pptx
sistem pelumasan pada sepeda motor..pptx
 
Api performance standard and conformance
Api performance  standard and conformanceApi performance  standard and conformance
Api performance standard and conformance
 
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...
 
fuellllll.pptx
fuellllll.pptxfuellllll.pptx
fuellllll.pptx
 
Fraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak BumiFraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak Bumi
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Pemanfaatan minyak jelantah
Pemanfaatan minyak jelantahPemanfaatan minyak jelantah
Pemanfaatan minyak jelantah
 
Bab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.ppt
Bab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.pptBab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.ppt
Bab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.ppt
 
Mesin dan Bahan Bakar.pptx
Mesin dan Bahan Bakar.pptxMesin dan Bahan Bakar.pptx
Mesin dan Bahan Bakar.pptx
 

More from bocah666

07 meb, ibnu s andika
07   meb, ibnu s andika07   meb, ibnu s andika
07 meb, ibnu s andikabocah666
 
09 lubrizol, jason chong
09   lubrizol, jason chong09   lubrizol, jason chong
09 lubrizol, jason chongbocah666
 
07 ministry of esdm, evita legowo
07   ministry of esdm, evita legowo07   ministry of esdm, evita legowo
07 ministry of esdm, evita legowobocah666
 
07 meb, ibnu s andika
07   meb, ibnu s andika07   meb, ibnu s andika
07 meb, ibnu s andikabocah666
 
08 ministry of esdm, evita legowo
08   ministry of esdm, evita legowo08   ministry of esdm, evita legowo
08 ministry of esdm, evita legowobocah666
 
05 toyota manufacturing, eko rudianto
05   toyota manufacturing, eko rudianto05   toyota manufacturing, eko rudianto
05 toyota manufacturing, eko rudiantobocah666
 
05 pertamina, yuttie nurianti
05   pertamina, yuttie nurianti05   pertamina, yuttie nurianti
05 pertamina, yuttie nuriantibocah666
 
06 meb, ibnu s andika
06   meb, ibnu s andika06   meb, ibnu s andika
06 meb, ibnu s andikabocah666
 
04 sk energy, j. rock lee
04   sk energy, j. rock lee04   sk energy, j. rock lee
04 sk energy, j. rock leebocah666
 
02 h.e. purnomo yusgiantoro
02   h.e. purnomo yusgiantoro02   h.e. purnomo yusgiantoro
02 h.e. purnomo yusgiantorobocah666
 
01 welcoming remarks, sanusi wiradimaja
01   welcoming remarks, sanusi wiradimaja01   welcoming remarks, sanusi wiradimaja
01 welcoming remarks, sanusi wiradimajabocah666
 
3 gaikindo
3 gaikindo3 gaikindo
3 gaikindobocah666
 
2 itb tatang
2 itb tatang2 itb tatang
2 itb tatangbocah666
 

More from bocah666 (20)

Api eolcs
Api eolcsApi eolcs
Api eolcs
 
07 meb, ibnu s andika
07   meb, ibnu s andika07   meb, ibnu s andika
07 meb, ibnu s andika
 
09 lubrizol, jason chong
09   lubrizol, jason chong09   lubrizol, jason chong
09 lubrizol, jason chong
 
07 ministry of esdm, evita legowo
07   ministry of esdm, evita legowo07   ministry of esdm, evita legowo
07 ministry of esdm, evita legowo
 
07 meb, ibnu s andika
07   meb, ibnu s andika07   meb, ibnu s andika
07 meb, ibnu s andika
 
08 ministry of esdm, evita legowo
08   ministry of esdm, evita legowo08   ministry of esdm, evita legowo
08 ministry of esdm, evita legowo
 
05 toyota manufacturing, eko rudianto
05   toyota manufacturing, eko rudianto05   toyota manufacturing, eko rudianto
05 toyota manufacturing, eko rudianto
 
05 pertamina, yuttie nurianti
05   pertamina, yuttie nurianti05   pertamina, yuttie nurianti
05 pertamina, yuttie nurianti
 
06 meb, ibnu s andika
06   meb, ibnu s andika06   meb, ibnu s andika
06 meb, ibnu s andika
 
04 sk energy, j. rock lee
04   sk energy, j. rock lee04   sk energy, j. rock lee
04 sk energy, j. rock lee
 
02 h.e. purnomo yusgiantoro
02   h.e. purnomo yusgiantoro02   h.e. purnomo yusgiantoro
02 h.e. purnomo yusgiantoro
 
01 welcoming remarks, sanusi wiradimaja
01   welcoming remarks, sanusi wiradimaja01   welcoming remarks, sanusi wiradimaja
01 welcoming remarks, sanusi wiradimaja
 
7 lemigas
7 lemigas7 lemigas
7 lemigas
 
6 corelab
6 corelab6 corelab
6 corelab
 
5 pln
5 pln5 pln
5 pln
 
4 ciba
4 ciba4 ciba
4 ciba
 
3 gaikindo
3 gaikindo3 gaikindo
3 gaikindo
 
2 itb tatang
2 itb tatang2 itb tatang
2 itb tatang
 
1 shell
1 shell1 shell
1 shell
 
2 roh max
2 roh max2 roh max
2 roh max
 

Pelumas dan pelumasan pada konversi dan bahan bakar di mesin diesel

  • 1. Pelumas dan Pelumasan Pada Konversi dan Bahan Bakar di Mesin Diesel DISKUSI ILMIAH MASPI 8 Ditjen Migas, 28 Oktober 2008
  • 2. Latar Belakang Harga fossil fuel yang sempat mencapai harga tertingginya di bulan Juli 2008 membuat operator mesin diesel beralih ke berbagai bahan bakar alternatif Page 1
  • 3. Alternatif Bahan bakar Diesel generator Bahan bakar alternatif yang paling banyak dipilih ; Dual Fuel Gas dan HSD, khususnya dari pemakai HSD Gas dan MFO, khususnya dari pemakai MFO Full MFO, khususnya dari pemakai HSD dan atau IDO Bio Diesel Page 2
  • 5. Dual fuel engine Mesin diesel yang beroperasi dengan bahan bakar gas, dimana menggunakan bahan bakar cair (Solar, IDO, atau MFO) sebagai pilot ignition (menggantikan spark ignition pada mesin diesel gas (gas engine) Umumnya menggunakan 10-15% bahan bakar diesel dan 85-90% gas Secara otomatis berpindah ke moda operasi dengan bahan bakar cair, apabila suplai gas terhenti Untuk mencapai kinerja pembakaran yang optimal, mesin dilengkapi kontrol elektronik yang terintegrasi dengan modul kontrol elektronik yang sudah ada, sehingga terjadi kontrol yang akurat atas waktu dan jumlah injeksi masing – masing bahan bakar Page 4
  • 6. Perbedaan Dual Fuel Engine, Gas Engine & Diesel Fuel Engine Karakteristik Gas Engine Dual Fuel Engine Diesel Fuel Engine Bahan bakar Gas (%Sulphur - Liquid fuel sebagai pilot Liquid fuel bervariasi) ignition - Gas (%Sulphur bervariasi) Ignition Spark / busi Kompresi Liquid fuel Kompresi Combustion >>> >> > Soot production > >> >>> Catalytic Kadang ada Jarang ada Jarang ada converter Combustion >>> >> > chamber temp Page 5
  • 7. Pelumas Dual Fuel Engine, Gas Engine & Diesel Fuel Engine Karakteristik Pelumas Gas Pelumas Dual Pelumas Diesel Engine Fuel Engine Fuel Engine Basa (TBN) > >> (tergantung jenis >>> liquid fuel dan % gas-nya) Ash content Menjadi perhatian Tidak boleh Tidak boleh karena dapat berlebihan berlebihan mengganggu kinerja busi dan catalytic converter Kestabilan Utama Utama Penting oksidasi dan nitrasi Soot handling Penting Utama Utama Page 6
  • 8. Pelumas untuk Dual Fuel Engine Dual fuel membutuhkan pelumas dengan kemampuan menjaga kebersihan mesin dan kestabilan thermal dan oksidasi dan nitrasi yang baik . Beberapa OEM hanya membedakan nilai TBN dan ash content untuk Dual Fuel Oil dan Spark Ignited Gas engine oil. Page 7
  • 9. Pelumas untuk Dual Fuel Engine Pelumas Diesel Konvensional Tidak adanya spark ignition pada dual fuel engine membuat dapat digunakannya pelumas diesel konvensional. Penggunaan pelumas Diesel konvensional ini juga memudahkan operator apabila suplai gas terhenti dan mesin harus beroperasi penuh dengan fossil fuel. Pelumas Gas Engine Dual fuel engine dapat menggunakan pelumas gas engine sepanjang memiliki TBN yang cukup untuk menetralisir sulfur dalam bahan bakar fuel-nya (asam dalam bahan bakar diesel relatif lebih banyak dibanding gas pada umumnya). Page 8
  • 10. Critical Point Penggunaan Pelumas Diesel Konvensional pada Dual Fuel Engine 1. Perubahan ratio antara Gas dan Fossil Fuel harus disertai dengan perubahan TBN dari pelumas yang digunakan. Penggunaan pelumas diesel konvensional akan lebih memudahkan dalam kondisi ini. 2. Pastikan kandungan sulfated ash tidak berlebihan sehingga tidak menyebabkan deposit pada valves dan komponen di ruang bakar lain, serta pada sudu dan shaft turbo charger. Lakukan pemeriksaan dengan borescope secara berkala. Page 9
  • 11. Critical Point Penggunaan Pelumas Diesel Konvensional pada Dual Fuel Engine 3. Setelah 1000 jam pertama operasi, cek kondisi ruang bakar dan kebersihan mesin untuk memastikan pelumas yang dipakai sudah sesuai dengan kebutuhan Page 10
  • 12. Aplikasi MFO Page 11
  • 13. Fuel Oil Specification Properties Method Minyak Solar Minyak Diesel Industri Minyak bakar (high speed (Industrial Diesel Oil) (Fuel Oil) diesel oil / gas oil) Specific gravity ASTM Min 0.820 Min 0.840 Max 0.990 at 60/60°F D 1298 Max 0.870 Max 0.920 Visco. kinematic ASTM Min 1.6 - - at 100°F, cSt D 445 Max 5.8 Visc redwood I ASTM - Min 35 Min 400 /100°F, secs D 445 Max 45 Max 1250 Pour point, ASTM Max 18 °C Max 65 °F I. Max 80°F D 97 II. Max 90°F Sulfur content, ASTM Max 0.5 Max 1.5 Max 3.5 % wt D1551 Flash point, ASTM Min 150 Min 150 Min 150 PMCC, °F D 93 Conradson ASTM Max 0.1 %m/m Max 1 %m/m Max 14 %wt Carbon Residu D 189 Page 12
  • 14. Fuel Oil Dangerous Content Year of 70’s : 35% of oil barrel becomes HFO Now : 12% only. Heavy Residual Content in HFO!! Asphaltene Generally related with residu content, but its soluble in fuel and oil, can not be separated with centrifugal separator React with “non asphaltene compatible oil”, forming sticky black sludge which insulating piston cooling gallery and causing thermal deformation of piston crown material. “1 mm of deposit thickness at piston under crown will increase piston temperature up to 150°C” choose any oil which has good compatibility with asphaltene Page 13
  • 15. Fuel Oil Content Sodium and Vanadium Vanadium can not be remove by fuel purification since it is fuel soluble material Improper purification lead sodium ash built up at turbine blade Sodium react with vanadium, forming corrosive material which attacks piston crown Silicon and Aluminum Catalist fines Normally is less than 120 ppm. Large size particle will causing abrasive wear at injector and small size particles potentially will causing wear at piston rings and liner! Fuel purification is an effective means of removing most of particles. Page 14
  • 16. Fuel Oil Content Residu (Microcarbon Residue, Ramsbottom and Conradson Carbon Residue) Residue formed when the combustion takes place under reduced air supply incompletely burned fuel particles and also the ash formed by the fuel upon combustion Can be separated with proper fuel purification Water Has to be removed by purification of the fuel. An excessively high water content of the fuel after purification may lead to erratic engine operation. . Page 15
  • 17. Fuel Oil Content Sulphur Oxidized during combustion and produces oxides of sulphur which may lead to corrosive wear in the engine if the proper TBN lubricants are not used. Page 16
  • 18. Fuel Oil Content How should we deal with this situation? Page 17
  • 19. Critical Points, HFO Application Maintain Centrifugal separator operation to separate fuel content Maintain Fuel Heater operation to get the specified fuel viscosity affecting fuel consumption and injector life time Use the right fuel injector Maintain good combustion due to heavy fuel residual content Page 18
  • 20. Critical Points, HFO Application Use the right lubricant Right type Right TBN Always maintain oil purification system for medium speed diesel engine to remove contaminants from oil Gravity disk selection Centrifugal separator operating temperature and feed rate No medium speed oil can survive without a proper purification system Assure that the capacity is sufficient for the system and engine condition Page 19
  • 22. Critical Points, HFO Application Conduct routine used oil sample analysis!! Based on the oil test result, take necessary action as specified at the manual Always refer to condemning limit Any significant viscosity drop or increase? Low TBN? Any water ? High solid contaminant? – Combustion product? – Oil degradation product? – Dirt ? . Page 21
  • 23. Insoluble Test Sludge and deposit ; bad oil quality or contaminant built up?? Soluble in toluene Lubricants Soluble in pentane Oxidation products derived from fuels &/or lubricants Dust & Insoluble in pentane wear debris Insoluble in toluene soot Page 22
  • 24. Insoluble Content - Pentane Insolubles – Toluene Insolubles > 0.5 %wt lubricating oil deterioration - Pentane Insolubles – Toluene Insolubles < 0.5 %wt engine excessive contamination (check for ring piston, injector, valve, purifier, oil cooler) Pentane Insolubles – Toluene Insolubles II oil degradation product Page 23
  • 25. Service / Condemning Limit, example Page 24
  • 26. Most popular lubrication problem in Indonesia 1. Problems arise from high impurities content Impurities aggregates is very abrasive – Liner scuffing – Ring piston premature wear – Bearing premature wear – Valve stem wear, etc Mostly arise from operator’s lack of knowledge and skill (of centrifugal separator) and miss selection of lubricants Page 25
  • 27. Most popular lubrication problem in Indonesia 2.Problems arise from lack of oil detergency and oxidation stability May resulted from TBN miss selection 3. Problems arise from light fuel contamination Viscosity drop low oil film can not provide a sufficient load carrying capacity 4. Problems arise from insufficient oil feed rate for cylinder lubrication 5. High oil consumption Mostly caused by centrifugal separator problems, leakages and ring and liner worn. Page 26
  • 28. Aplikasi Bio Fuel Page 27
  • 29. Bio Fuel Bio Fuel adalah bahan bakar nabati yang terbaharukan, dengan jenis antara lain ; Bio diesel, yaitu FAME atau MAE hasil reaksi minyak nabati dengan alkohol Bio etanol, yaitu produk etanol terdenaturasi (kemurnian > 99.5%) Minyak Nabati Murni (Pure plant oil), yaitu produk hasil proses mekanik atau fermentasi bahan baku nabati selain FAME dan Etanol Page 28
  • 30. Bio Fuel Bio Fuel dapat digunakan dalam bentuk murni (100%) atau campuran antara bio fuel dengan fossil fuel seperti HSD, Gasoline, Fuel Oil Saat ini bio fuel mulai dipasarkan di Indonesia dalam bentuk ; B5 – campuran 5% FAME dengan HSD E5 – campuran 5% Etanol dengan HSD Page 29
  • 31. Bio Fuel Peraturan menteri ESDM No.32 tanggal 26 September 2008 tentang Mandatory Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bio Fuel, salah satu pasalnya mengatur bahwa ; Per Januari 2009, 1% dari kebutuhan HSD untuk transportasi PSO harus sudah digantikan dengan B100, 1 % juga untuk transportasi non PSO, dan 2.5% untuk industri & komersial. 1% kebutuhan Gasoline untuk sektor transportasi PSO sudah harus digantikan E100, 5% untuk transportasi non PSO dan 5% untuk industri/komersial. Page 30
  • 32. Facts mengenai Bio Fuel Biofuel di klaim sebagai ramah lingkungan dan pembakaran yang bersih Untuk Bio Diesel dan Bio Etanol, pemakaiannya tidak membutuhkan modifikasi mesin (bio content < 20%wt) Nilai kalor-nya lebih rendah dibanding solar atau premium, sehingga fuel consumptionnya menjadi lebih boros. Walau demikian apabila harga FAME atau Etanol jauh lebih murah dari solar / premium, pemakaiannya akan memberikan penghematan. Page 31
  • 33. Facts mengenai Bio Fuel FAME tersedia di pasaran dengan kualitas dan sumber (palm oil, soy, etc) yang bermacam-macam, sementara FAME yang kualitasnya jelek dapat menyebabkan masalah dalam pemakaiannya seperti clogging di filter dan keasaman tinggi yang dapat menyebabkan korosi di sistem bahan bakar. FAME memiliki sifat ; Melarutkan, sehingga dapat membawa kotoran yang selama ini ada di tanki BBM, cat, dll yang bisa menyumbat injector bahan bakar higroskopis sehingga bisa menyerap air, yang kemudian mengundang mikroba tumbuh. mudah teroksidasi membentuk asam, sedimen dan gum sehingga dapat menyumbat filter atau injector. Page 32
  • 34. Facts mengenai Bio Fuel Beberapa hasil pengujian terhadap aplikasi Bio Diesel, bahkan pada B5 dan B10, menunjukan bahwa ; kondisi ruang bakar menjadi lebih kotor, pelumas mengalami penurunan kekentalan. Berdasar info beberapa pihak yang juga melaksanakan pengujian dengan jenis dan kadar bio diesel berbeda, memang ada indikasi fuel dilution atas pelumas. Hal - hal ini disinyalir disebabkan oleh SG, boiling point, viscosity dan tegangan muka FAME yang lebih tinggi dibanding solar. Walau demikian, pemakaian aditif pada Bio Diesel dapat memperbaiki hasil tersebut diatas. Page 33
  • 35. Crtical point, aplikasi bio diesel Karena sifat - sifat FAME, penyimpanan Bio Diesel harus hati-hati, tanki harus bersih, kering dan tidak menggunakan bahan reaktif. Pada penggunaan Minyak Nabati Murni, kekentalan bahan bakar tersebut saat memasuki injector harus sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, sehingga terkadang diperlukan pemanasan Page 34
  • 36. Crtical point, aplikasi bio diesel Pada penggunaan B100, harus diwapadai pelarutan hose atau gasket di mesin yang berasal dari karet neoprene Pelumas - pelumas yang ada tetap dapat digunakan dengan catatan kondisi pelumas mendapat perhatian yang lebih untuk mengantisipasi adanya fuel dilution yang bisa menyebabkan lapisan film menipis, korosi dan oksidasi. Page 35