SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
KLASIFIKASI
PELUMASAN
KLASIFIKASI PELUMASAN
Karakterisik Penting untuk Pelumas Cair
1. Low volatility atau tidak mudah menguap,
terutama pada kondisi operasi. Volatilitas
suatu minyak lumas penting sekali dalam
pemilihan jenis pelumas dasar sesuai
dengan pemakaian. Sifat ini tidak dapat
diperbaiki dengan penambahan aditif.
2. Fluiditas atau sifat mengalir dalam
daerah suhu operasi. Karakterisitik aliran
dipengaruhi sebagian besar oleh minyak
dasar. Fluiditas dapat diperbaiki dengan
aditif > Pour point depressants untuk
memperbaiki aliran pada suhu, viscosity
modifiers untuk memperbaiki aliran pada
suhu tinggi.
KLASIFIKASI PELUMASAN
3. Stabilitas selama periode pemakaian.
Sebagian sifat ini ditentukan oleh sifat minyak
dasar, namun terutama ditentukan oleh aditif
yang memperbaiki stabilitas. Stabilitas
pelumas sangat ditentukan oleh kondisi
lingkungan seperti temperatur, potensial
oksidasi dan kontaminasi dengan air, fraksi
bahan bahan yang tak terbakar, dan asam-
asam korosif membatasi umur pelumas. Aditif
sangat berperan menaikkan kinerja dan umur
pelumas.
KLASIFIKASI PELUMASAN
4. Kompatibilitas atau kecocokan dengan
bahan lain dalam sistim. Kompatibilitas
pelumas dengan seals, bearings, clutch
plates dll., sebagian ditentukan oleh sifat
minyak dasar. Namun aditif juga dapat
memiliki pengaruh besar memperbaiki
sifat ini.
KLASIFIKASI PELUMASAN
1. Klasifikasi Berdasarkan Kakentalan
• Kekentalan adalah besarnya tahanan dalam suatu
pengaliran minyak pelumas, jadi derajat kekentalan
adalah menunjukkan kekentalan minyak pelumas,
oli cenderung menjadi encer dan mudah mengalir
ketika panas dan cenderung menjadi kental saat
kondisi dingin.
• Kekentalan dinyatakan dengan angka yang disebut
dengan indeks kekentalan. Apabila indeks
kekentalannya rendah oli cenderung encer, jika
indeks kekentalannya tinggi maka oli cenderung
kental.
KLASIFIKASI PELUMASAN
Derajat kekentalan minyak pelumas dinyatakan
dengan SAE (Society Automotif Engine), sedang
untuk menentukan derajat kekentalan haruslah
diketahui faktor- faktor sebagai berikut:
1. Besar beban yang harus di dukung oleh
minyak.
2. Temperatur operasi.
3. Luas bidang gesek.
4. Kecepatan gerakan.
KLASIFIKASI PELUMASAN
• Klasifikasi ditunjukan dalam table. Huruf “W”
artinya “winter”, kemampuan oli tersebut
dalam beradaptasi pada suhu rendah dan
tinggi.
• Tingkat SAE hanyalah sebagai pembeda atau
kelas-kelas suatu oli mesin berdasarkan
tingkat sifat kekentalannya, jadi SAE rendah
(oli encer) tidak identik dengan mutu yang
lebih baik dibandingkan oli dengan angka SAE
yang tinggi (oli kental).
KLASIFIKASI PELUMASAN
KLASIFIKASI PELUMASAN
Hubungan Temperatur dan Indek Kekentalan
Multigradeoil
0
F
0
C -29 -18 7 4 16 27 38
-20 0 20 40 60 80 100
Singlegradeoil
SAE 15W-40 SAE 20W-40 SAE 20W-50
SAE 10W-40 SAE 10W-50
SAE 10W-30
SAE 5W-30
SAE 30
SAE 20W SAE 20
Maksud dari Kekentalan Indek
• Oli dengan kekentalan rendah memberikan
kekentalan indek rendah.
• Oli yang indek kekentalannya dinyatakan
dalam range (10W-30, 15W-40, dll) disebut
multigrade.
• Kekentalannya tidak terpengaruh oleh adanya
perubahan temperatur dan umumnya
digunakan sepanjang tahun (musim).
KLASIFIKASI PELUMASAN
Maksud dari Kekentalan Indek
• Kekentalan diikuti dengan huruf W yang
menunjukan ukuran kekentalan oli pada -200
C.
Menggunakan oli dengan kekentalan rendah
memudahkan mesin dihidupkan saat musim
dingin.
• Derajat kekentalan tidak termasuk kekentalan
yg ditunjukan “W” menyatakan kekentalannya
pada 1000
C.
KLASIFIKASI PELUMASAN
• Sebagai contoh, oil multigrade SAE 15W-40, oil
ini mempunyai kemampuan pelumasan yang
baik sampai 150
C, dan memiliki viscosity sama
seperti SAE 40 pada temperatur 1000
C.
• SAE 20W-50, suatu oli yg memiliki kemampuan
yang telah lulus uji dengan distarter pada suhu
(minus) -10 O
C dan bisa dialirkan di dalam mesin
sampai suhu -20 O
C dan memiliki minimum
kekentalan tertentu pada suhu tinggi 150 O
C.
• Untuk SAE 10W40 lulus uji sampai – 30 .
Semakin kecil angka SAE dengan huruf W
semakin dingin suhu ujinya, begitu seterusnya.
KLASIFIKASI PELUMASAN
SAE 20 W SAE 20 W - 30 SAE 20
VISCOSITY INDEX
Numbering indicating
viscosity at -200
C (-40
F)
Numbering indicating
viscosity at 1000C (2120
F)
KLASIFIKASI PELUMASAN
KLASIFIKASI PELUMASAN
2. Klasifikasi Berdasarkan Kualitas
• Kualitas oli mesin diklasifikasikan sesuai
dengan standart API (American Petroleum
Institute).
• Klasifikasi API biasanya tercantum pada
kemasan oli mesin untuk menambah
tingkatan SAE sehingga pemilihan akan
lebih mudah dilihat dari perbandingan
kondisi pengoperasian kendaraan.
KLASIFIKASI PELUMASAN
• Perlu diingat kekentalan / SAE bukanlah
satu-satunya hal yang mendukung kinerja
dan perawatan mesin, akan tetapi kualitas
kandungan additif yang pada oli
tersebutlah yang lebih menentukan baik
tidaknya untuk perawatan mesin. Jadi
selain kekentalan, hal yang juga perlu
diperhatikan adalah mutunya.
KLASIFIKASI PELUMASAN
Klasifikasi API terbagi menjadi dua yaitu:
1. Klasifikasi API untuk mesin bensin
2. Klasifikasi API untuk mesin diesel
KLASIFIKASI PELUMASAN
1. Klasifikasi API untuk mesin bensin
• Untuk kendaraan yang berbahan bakar
bensin, pelumas bisanya menggunakan
kode yang berawalan huruf S (kependekan
dari kata Spark yang berarti percikan api)
• Kode S bermakna Spark atau mesin bensin
dan huruf dibelakangnya menunjukkan
urutan pengembangan pelumas. Artinya,
setiap muncul kategori yang baru, sudah
pasti memenuhi klasifikasi oli sebelumnya.
KLASIFIKASI PELUMASAN
NO KLASIFIKASI API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI
1 SA
Minyak murni tanpa bahan tambahan (additive) atau tidak berisi bahan
tambahan dan dipakai untuk motor atau mesin yang beroperasi di bawah
kondisi ringan dan sudah tidak diproduksi lagi.
2 SB
Untuk mesin operasi ringan, minyak yang berisi anti oksidasi dan anti
lecet yang dipakai pada motor atau mesin yang beroperasi dengan
perlindungan yang minimum.
3 SC
Untuk mesin kendaraan buatan tahun 1964- 1967, minyak ini
memberikan kemampuan dalam mengontrol lapisan temperatur yang
rendah dan tinggi, ketahanan, karat dan korosi mengandung ditergent,
dispersant, anti oksidan, dll
4 SD
Untuk mesin kendaraan buatan tahun 1968- 1990, digunakan untuk
mesin operasi dengan temperature tinggi atau kondisi lainnya yang
mengandung detergent-dispersent, resisting agent, anti-oksident, dll
5 SE
Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1971 ke atas, minyak ini
memberikan perlindungan lebih terhadap oksidasi minyak, lapisan mesin
temperatur tinggi dan rendah, karat dan korosi mengandung lebih banyak
detergent-dispersent, resisting agent, anti-oksident, dll
TABEL KLASIFIKASI PELUMASAN “S”
TABEL KLASIFIKASI PELUMASAN “S”
NO KLASIFIKASI API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI
6 SF
Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1980 ke atas, minyak ini
memberikan perlindungan pemakaian yang meningkat dan pencegahan
terhadap oksidasi yang lebih tinggi dibandingkan dengn SE tingkat
olinya tinggi dengan pemakaian resistance dan daya tahan paling baik
7 SG
Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1989 ke atas , minyak
ini memberikan perlindungan yang baik terhadap oksidasi yang tinggi,
putaran mesin yang cepat
8 SH
Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1993 ke atas, memiliki
kemampuan lebih dari SG dalam mengendalikan deposit, oksidasi
pelumas, keausan mesin, karat dan korusi.
9 SJ
Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1997 ke atas, memiliki
kemampuan lebih dari SH dalam penguapan pelumas lebih sedikit, dan
ditambahkan 0,1 % berat kandungan fosfor.
10 SL
Spesifikasi baru yang dikeluarkan pertamina untuk mesin kendaraan
buatan tahun 2001 ke atas, dan mempunyai kemampuan diatas API
service sebelumnya.
11 SM
Grade API SM terlampau encer, bila dipaksakan beresiko bisa
menyebabkan selip pada sistem transmisi. Hal ini di karenakan
kandungan zat anti frictionnya terlampau tinggi
SAE 5W-30:
• Multigrade dengan kekentalan bernilai
5 pada suhu 0ºC dan bernilai 30 pada
suhu mesin stabil
• 1
• 2
• 3
• 1
API SL:
• Untuk bensin, kualitas lebih tinggi dari
SJ, lebih rendah dari SM
• 2
“Energy Conserving”:
• Penggunaan pelumas ini dapat
menghemat penggunaan BBM
kendaraan tersebut
• 3
KLASIFIKASI PELUMASAN
2. Klasifikasi API untuk mesin diesel
• Mesin diesel mempunyai kompresi yang
sangat tinggi dan tekanan di dalamnya
besar serta membutuhkan tenaga yang
besar untuk dipakai menggerakan
komponen-komponennya.
• Untuk itu oli mesin untuk diesel lapisan
filmnya harus lebih kuat.
KLASIFIKASI PELUMASAN
• Bahan bakar diesel mengandung sulfur
dan bereaksi menjadi asam belerang
akibat pembakaran.
• Oli mesin harus mempunyai kekuatan
untuk menetralisir asam belerang ini
dengan baik
• Dengan detergent-dispesent yang baik
akan mencegah timbulnya jelaga di
dalam mesin.
KLASIFIKASI PELUMASAN
TABEL KLASIFIKASI PELUMASAN “C”
NO KLASIFIKASI API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI
1 CA
Minyak ini mencegah terjadinya korosi serta endapan temperatur tinggi
serta dipakai untuk mesin diesel yang beroperasi di dalam kondisi beban
ringan dengan bahan bakar yang berkualitas tinggi dan kadang-kadang
untuk motor mesin bensin atau gasolin dalam layanan lunak (mild
service), dan mengandung detergent-dispersent, anti-oksident, dll. Untuk
kendaraan tahun 1940 – 1950 dan sudah tidak terpakai.
2 CB
Minyak ini memberkan perlindungan atau mencegah terhadinya aus dan
endapan. Dipakai untuk mesin diesel yang beroperasi dengan beban
ringan dan berat dengan bahan bakar berkadar belerang tinggi dan
mengandung detergent-dispersent, anti-oksident, dll. Untuk kendaraan
tahun 1949 – 1960 dan sudah tidak terpakai
3 CC
Mengandung sejumlah besar detergent-dispersent, resisting agent, anti-
oksident, dll. Dapat digunakan pada mesin diesel turbo charged dan
dapat juga dalam mesin bensin dengan pelayanan kondisi mesin operasi
temperature sedang, juga untuk memberikan perlindungan terhadap
karat, korosi serta endapan. Untuk kendaraan yang diproduksi tahun
1961 dan sudah tidak terpakai
TABEL KLASIFIKASI PELUMASAN “C”
NO KLASIFIKASI API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI
4 CD
Minyak ini diperuntukkan guna melindungi korosi pada bantalan poros
dan dari endapan temperatur pada mesin diesel yang dilengkapi dengan
alat penambah tenaga yang menggunakan bahan bakar berbagai mutu.
Mesin diesel tersebut adalah mesin yang mempunyai kecepatan tinggi
dan beban tenaga mesin yang tinggi, yang memerlukan kontrol yang
efektif terhadap keausan dan endapan Sedangkan kandungan detergent-
dispersent dalam jumlah besar. Sudah tidak terpakai
5 CE
Pengganti CC dan CD, Mesin diesel tersebut adalah mesin yang
mempunyai kecepatan tinggi dan beban tenaga mesin yang tinggi, yang
memerlukan kontrol yang efektif terhadap keausan dan endapan
Sedangkan kandungan detergent-dispersent dalam jumlah besar.
Diperkenalkan tahun 1987, sudah tidak terpakai
6 CF
Diperkenalkan pada tahun 1994, untuk off road, indirect injected, dan
mesin diesel lainnya yang menggunakan bahan baker dengan berat sulfur
dari 0,5 % sebagai pengganti CD
7 CF-2 Diperkenalkan pada tahun 1994, untuk mesin 2 langkah.
TABEL KLASIFIKASI PELUMASAN “C”
NO KLASIFIKASI API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI
8 CF-4
Diperkenalkan pada tahun 1990, untuk mesin kecepatan tinggi dengan
turbo charged dan sebagai pengganti CD, CE
9 CG-4
Diperkenalkan pada tahun 1995, untuk mesin kecepatan tinggi, 4 langkah
yang menggunakan bahan baker dengan berat sulfur kurang dari 0,5 %
diperuntukan untuk standar emisi 1994, sebagai pengganti CD, CE dan
CF-4
10 CH-4
Diperkenalkan pada tahun 1998, untuk mesin kecepatan tinggi, 4 langkah
yang menggunakan bahan baker dengan berat sulfur sampai dengan 0,5
% diperuntukan untuk standar emisi 1998, sebagai pengganti CD, CE
,CF-4, dan CG-4
11 CI-4
Diperkenalkan pada 5 september 2002, untuk mesin kecepatan tinggi, 4
langkah, diperuntukan untuk standar emisi 2004 yang diimplementasikan
sejak 2002, minyak ini diformulasikan untuk mempertahankan daya
tahan mesin dimana resirkulasi gas buang digunakan dan digunakan
bahan baker dengan berat sulfur sampai dengan 0,5 %, sebagai
pengganti CD, CE , CF-4, CG-4 dan CH-4
GEAR OIL ( OLI RODA GIGI)
Gesekan disertai tenaga interaksi fisik antara
obyek, gesekan selalu mengakibatkan keausan.
Permukaan roda gigi merupakan subyek
gesekan akibat slip dan gesekan akibat putaran.
Besarnya beban permukaan gigi, permukaan
yang kasar dan kecepatan meluncur
menghasilkan gesekan yang besar dan akan
bertambah panas.
KLASIFIKASI PELUMASAN
Syarat-syarat oli roda gigi
1. Kekentalannya sesuai
• Kekentalan sangat tinggi
• Efektif mencegah keausan, kerusakan pada
roda gigi dan bantalan
• Mengurangi bunyi dan kebocoran oli
• Kekentalan oli cenderung bertambah saat suhu
turun
• Oli yang kekentalannya berubah sedikit bila
terjadi perubahan suhu, itu yang baik.
KLASIFIKASI PELUMASAN
2. Mempunyai kemampuan memikul beban
• Saat gigi berhubungan antara satu dengan yang
lain, tekanan dan beban sangat besar
• Fungsi utamanya adalah menggantikan beban
tersebut saat roda gigi bersinggungan dan
mengurangi panas yang ditimbulkan.
KLASIFIKASI PELUMASAN
3. Tahan terhadap panas dan oksidasi
• Saat oli roda gigi memburuk karena panas
atau oksidasi, kotoran akan membentuk
kadar asam, menyebabkan perubahan
kekentalan (oli menjadi kental)
• Endapan menyebabkan tidak sempurnanya
pelumasan dan merusak komponen
• Endapan juga akan mengurangi daya
pendingin pada oli.
KLASIFIKASI PELUMASAN
Klasifikasi oli roda gigi
1. Klasifikasi dalam kekentalan
• Oli pelumas roda gigi mempunyai angka
dibelakang SAE seperti pada pelumas mesin
• Beberapa indek kekentalan untuk roda gigi SAE
75W, 80W, 85W, 90, 140, DAN 250
• Transmisi dan deferensial umumnya dengan
kekentalan SAE 90 atau SAE 80W-90
KLASIFIKASI PELUMASAN
2. Klasifikasi dalam kualitas
Klasifikasi minyak perseneling/roda gigi API
digunakan secara luas untuk perseneling dan
as roda. Perseneling otomatis, kopling,
tenaga putaran pengubah (torque converter),
sistem hidrolik traktor dan sebagainya
membutuhkan minyak pelumas khusus
seperti yang dianjurkan oleh pabriknya
KLASIFIKASI PELUMASAN
TABEL KLASIFIKASI PELUMASAN “G”
NO KLASIFIKASI API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI
1 GL-1
Minyak ini digunakan untuk automotive spiral bevel dan worm gear axles serta
beberapa manual transmision yang beroperasi di bawah kondisi ringan.
Biasanya terbuat dari straight mineral oil dan kadang-kadang dengan bahan
tambahan seperti anti oksidasi, pencegah karat, pencegah buih dan pour point
dipersant, boleh diberikan untuk meningkatkan mutu pelumas
2 GL-2
Minyak ini dipergunakan untuk automotive worm gear axle yang beroperasi
pada beban berat dalam kondisi temparatur rendah dan memberikan pelayanan
dimana GL-1 tidak akan mampu
3 GL-3
Minyak ini diperuntukkan bagi pelumasan transmisi manual dan spiral bevel
axles yang beroperasi di bawah kecepatan yang tinggi dan berat dengan kondisi
berat ringan.
4 GL-4
Minyak ini digunakan terutama untuk hypoid gears yang beroperasi di bawah
kecepatan tinggi, tenaga putaran rendah dan kecepatan rendah serta kondisi
tenaga putaran tinggi
5 GL-5
Minyak ini digunakan untuk hypoid gears yang beroperasi di bawah high speed
shock load dan kondisi serupa seperti yang dijelaskan pada GL-4.
6 GL-6
Minyak ini digunakan untuk high offset hypoid gear (di atas offset 2 inci dan
kira-kira 25% dari diameter ring gears) pada mobil-mobil penumpang yang
beroperasi dengan kecepatan tinggi, kondisi daya guna yang tinggi

More Related Content

What's hot

Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 takPerbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 takDidiek Ferdy
 
Motor diesel Presentation
Motor diesel PresentationMotor diesel Presentation
Motor diesel PresentationDimas Setyawan
 
sistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.pptsistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.pptAchmadSafii4
 
Mesin Penggerak Kapal (bagian 2)
Mesin Penggerak Kapal    (bagian 2)Mesin Penggerak Kapal    (bagian 2)
Mesin Penggerak Kapal (bagian 2)Yogga Haw
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Dwi Ratna
 
Sistem Pendiginan Pada Mobil
Sistem Pendiginan Pada Mobil Sistem Pendiginan Pada Mobil
Sistem Pendiginan Pada Mobil Joko Prasetiyo
 
PowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem TransmisiPowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem TransmisiFirdika Arini
 
329053210 jobsheet-suspensi
329053210 jobsheet-suspensi329053210 jobsheet-suspensi
329053210 jobsheet-suspensiSyafiiafandi
 
Materi sistem bahan bakar konvensinal
Materi sistem bahan bakar konvensinalMateri sistem bahan bakar konvensinal
Materi sistem bahan bakar konvensinalIzakRobinsonKoroh
 
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.pptRastraArifPradana
 
Mesin penggerak kapal
Mesin penggerak kapalMesin penggerak kapal
Mesin penggerak kapalArly Hidayat
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineAhmad Faozi
 

What's hot (20)

Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 takPerbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
 
Sistem rem tromol sepeda motor
Sistem rem tromol sepeda motorSistem rem tromol sepeda motor
Sistem rem tromol sepeda motor
 
Motor diesel Presentation
Motor diesel PresentationMotor diesel Presentation
Motor diesel Presentation
 
Pelumas dan Pelumasan
Pelumas dan PelumasanPelumas dan Pelumasan
Pelumas dan Pelumasan
 
Total Productive Maintenance
Total Productive MaintenanceTotal Productive Maintenance
Total Productive Maintenance
 
sistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.pptsistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.ppt
 
Mesin Penggerak Kapal (bagian 2)
Mesin Penggerak Kapal    (bagian 2)Mesin Penggerak Kapal    (bagian 2)
Mesin Penggerak Kapal (bagian 2)
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)
 
Sistem Pendiginan Pada Mobil
Sistem Pendiginan Pada Mobil Sistem Pendiginan Pada Mobil
Sistem Pendiginan Pada Mobil
 
Sistem pelumas
Sistem pelumasSistem pelumas
Sistem pelumas
 
Rem cakram
Rem cakramRem cakram
Rem cakram
 
PowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem TransmisiPowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem Transmisi
 
329053210 jobsheet-suspensi
329053210 jobsheet-suspensi329053210 jobsheet-suspensi
329053210 jobsheet-suspensi
 
Motor diesel
Motor dieselMotor diesel
Motor diesel
 
Materi sistem bahan bakar konvensinal
Materi sistem bahan bakar konvensinalMateri sistem bahan bakar konvensinal
Materi sistem bahan bakar konvensinal
 
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
 
Sistem pelumasan
Sistem pelumasanSistem pelumasan
Sistem pelumasan
 
Mesin penggerak kapal
Mesin penggerak kapalMesin penggerak kapal
Mesin penggerak kapal
 
Lubrikasi
LubrikasiLubrikasi
Lubrikasi
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engine
 

Viewers also liked

Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdkPpt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdkdewi inne kumalasari
 
Pengenalan Minyak Lumas
Pengenalan Minyak LumasPengenalan Minyak Lumas
Pengenalan Minyak Lumasebenezerskl
 
Analisis sistim pelumasan
Analisis sistim pelumasanAnalisis sistim pelumasan
Analisis sistim pelumasansizy
 
Tools guru 1010 0103
Tools guru 1010 0103Tools guru 1010 0103
Tools guru 1010 0103Eko Supriyadi
 
Modul Gambar Teknik : KB2. Simbol Elektronika
Modul Gambar Teknik : KB2. Simbol ElektronikaModul Gambar Teknik : KB2. Simbol Elektronika
Modul Gambar Teknik : KB2. Simbol ElektronikaBeny Abd
 
Material Teknik - Tembaga
Material Teknik - TembagaMaterial Teknik - Tembaga
Material Teknik - TembagaZhafran Anas
 
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesinFarras Japstyle
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanRumah Belajar
 
Rancangan praktikum hukum pascal
Rancangan praktikum hukum pascalRancangan praktikum hukum pascal
Rancangan praktikum hukum pascalInayah Syar
 
Makalah rem cakram_dan_rem_tromol
Makalah rem cakram_dan_rem_tromolMakalah rem cakram_dan_rem_tromol
Makalah rem cakram_dan_rem_tromolChanny Windsor
 
Pembangkitan tenaga listrik steam turbine
Pembangkitan tenaga listrik steam turbinePembangkitan tenaga listrik steam turbine
Pembangkitan tenaga listrik steam turbineGalih Priminta
 
Manper01 introduction
Manper01 introductionManper01 introduction
Manper01 introductionArif Rahman
 
Pemasangan sistem hidrolik
Pemasangan sistem hidrolikPemasangan sistem hidrolik
Pemasangan sistem hidrolikrahimbesoll
 
Draf perjanjian usaha bersama
Draf perjanjian usaha bersamaDraf perjanjian usaha bersama
Draf perjanjian usaha bersamaLegal Akses
 
Komponen Sistem Hidrolik
Komponen Sistem HidrolikKomponen Sistem Hidrolik
Komponen Sistem HidrolikAhmad Faozi
 
Manajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat Berat
Manajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat BeratManajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat Berat
Manajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat Beratsutjiharso suwargo
 
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian KerjasamaContoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian KerjasamaJohn Manullang
 

Viewers also liked (20)

Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdkPpt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdk
 
Pengenalan Minyak Lumas
Pengenalan Minyak LumasPengenalan Minyak Lumas
Pengenalan Minyak Lumas
 
Analisis sistim pelumasan
Analisis sistim pelumasanAnalisis sistim pelumasan
Analisis sistim pelumasan
 
Oli
OliOli
Oli
 
Tools guru 1010 0103
Tools guru 1010 0103Tools guru 1010 0103
Tools guru 1010 0103
 
Modul Gambar Teknik : KB2. Simbol Elektronika
Modul Gambar Teknik : KB2. Simbol ElektronikaModul Gambar Teknik : KB2. Simbol Elektronika
Modul Gambar Teknik : KB2. Simbol Elektronika
 
Material Teknik - Tembaga
Material Teknik - TembagaMaterial Teknik - Tembaga
Material Teknik - Tembaga
 
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
Rancangan praktikum hukum pascal
Rancangan praktikum hukum pascalRancangan praktikum hukum pascal
Rancangan praktikum hukum pascal
 
Makalah rem cakram_dan_rem_tromol
Makalah rem cakram_dan_rem_tromolMakalah rem cakram_dan_rem_tromol
Makalah rem cakram_dan_rem_tromol
 
Pembangkitan tenaga listrik steam turbine
Pembangkitan tenaga listrik steam turbinePembangkitan tenaga listrik steam turbine
Pembangkitan tenaga listrik steam turbine
 
Manper01 introduction
Manper01 introductionManper01 introduction
Manper01 introduction
 
Pemasangan sistem hidrolik
Pemasangan sistem hidrolikPemasangan sistem hidrolik
Pemasangan sistem hidrolik
 
Draf perjanjian usaha bersama
Draf perjanjian usaha bersamaDraf perjanjian usaha bersama
Draf perjanjian usaha bersama
 
Komponen Sistem Hidrolik
Komponen Sistem HidrolikKomponen Sistem Hidrolik
Komponen Sistem Hidrolik
 
Manajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat Berat
Manajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat BeratManajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat Berat
Manajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat Berat
 
Surat perjanjian kerjasama
Surat perjanjian kerjasamaSurat perjanjian kerjasama
Surat perjanjian kerjasama
 
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian KerjasamaContoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
 
Raspberry pi
Raspberry pi Raspberry pi
Raspberry pi
 

Similar to OPTIMASI PELUMASAN

4. fuel and lubrication
4. fuel and lubrication4. fuel and lubrication
4. fuel and lubricationAdi Hendro
 
Bahan bakar dan pelumas
Bahan bakar dan pelumasBahan bakar dan pelumas
Bahan bakar dan pelumasdutak
 
M02 02.02-is
M02 02.02-isM02 02.02-is
M02 02.02-iskopaki87
 
Jobsheet otomotif bahan bakar & pelumas guru 1010 0105
Jobsheet otomotif bahan bakar & pelumas guru 1010 0105Jobsheet otomotif bahan bakar & pelumas guru 1010 0105
Jobsheet otomotif bahan bakar & pelumas guru 1010 0105Eko Supriyadi
 
sistem pelumasan pada sepeda motor..pptx
sistem pelumasan pada sepeda motor..pptxsistem pelumasan pada sepeda motor..pptx
sistem pelumasan pada sepeda motor..pptxabdulaziz9021
 
Materi diskusi ilmiah 1
Materi diskusi ilmiah 1Materi diskusi ilmiah 1
Materi diskusi ilmiah 1bocah666
 
Bahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisiBahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisiEko Supriyadi
 
Bahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisiBahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisiEko Supriyadi
 
Heavy duty diesel oils pertamina
Heavy duty diesel oils pertaminaHeavy duty diesel oils pertamina
Heavy duty diesel oils pertaminaryanbayu2
 
Berbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di Indonesia
Berbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di IndonesiaBerbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di Indonesia
Berbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di Indonesiarus2win20
 
Api performance standard and conformance
Api performance  standard and conformanceApi performance  standard and conformance
Api performance standard and conformancebocah666
 
SISTEM PELUMAS MOTORCYCLE by Ami Miftahul.pptx
SISTEM PELUMAS MOTORCYCLE by Ami Miftahul.pptxSISTEM PELUMAS MOTORCYCLE by Ami Miftahul.pptx
SISTEM PELUMAS MOTORCYCLE by Ami Miftahul.pptxAmiMiftahul1
 
Pelumas dan pelumasan pada konversi dan bahan bakar di mesin diesel
Pelumas dan pelumasan pada konversi dan  bahan bakar di mesin dieselPelumas dan pelumasan pada konversi dan  bahan bakar di mesin diesel
Pelumas dan pelumasan pada konversi dan bahan bakar di mesin dieselbocah666
 
Lubricants basic knowledge
Lubricants basic knowledgeLubricants basic knowledge
Lubricants basic knowledgeBilly Purnama
 
2.b. sistem bahan bakar & pelumasan
2.b. sistem bahan bakar & pelumasan2.b. sistem bahan bakar & pelumasan
2.b. sistem bahan bakar & pelumasanrahmat adi
 
GREASE MANDATORY MODUL_001XX-19-0000147 (1)-converted.pptx
GREASE MANDATORY MODUL_001XX-19-0000147 (1)-converted.pptxGREASE MANDATORY MODUL_001XX-19-0000147 (1)-converted.pptx
GREASE MANDATORY MODUL_001XX-19-0000147 (1)-converted.pptxMochamadRisadWicakso
 
Basic Lubrication (Pelumasan) 23092022.pdf
Basic Lubrication (Pelumasan) 23092022.pdfBasic Lubrication (Pelumasan) 23092022.pdf
Basic Lubrication (Pelumasan) 23092022.pdfMuhammadAgung375758
 

Similar to OPTIMASI PELUMASAN (20)

4. fuel and lubrication
4. fuel and lubrication4. fuel and lubrication
4. fuel and lubrication
 
Bahan bakar dan pelumas
Bahan bakar dan pelumasBahan bakar dan pelumas
Bahan bakar dan pelumas
 
M02 02.02-is
M02 02.02-isM02 02.02-is
M02 02.02-is
 
Jobsheet otomotif bahan bakar & pelumas guru 1010 0105
Jobsheet otomotif bahan bakar & pelumas guru 1010 0105Jobsheet otomotif bahan bakar & pelumas guru 1010 0105
Jobsheet otomotif bahan bakar & pelumas guru 1010 0105
 
sistem pelumasan pada sepeda motor..pptx
sistem pelumasan pada sepeda motor..pptxsistem pelumasan pada sepeda motor..pptx
sistem pelumasan pada sepeda motor..pptx
 
Bahan bakar & pelumas ruri
Bahan bakar & pelumas ruriBahan bakar & pelumas ruri
Bahan bakar & pelumas ruri
 
Materi diskusi ilmiah 1
Materi diskusi ilmiah 1Materi diskusi ilmiah 1
Materi diskusi ilmiah 1
 
Bahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisiBahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisi
 
Bahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisiBahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisi
 
Heavy duty diesel oils pertamina
Heavy duty diesel oils pertaminaHeavy duty diesel oils pertamina
Heavy duty diesel oils pertamina
 
Berbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di Indonesia
Berbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di IndonesiaBerbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di Indonesia
Berbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di Indonesia
 
Api performance standard and conformance
Api performance  standard and conformanceApi performance  standard and conformance
Api performance standard and conformance
 
SISTEM PELUMAS MOTORCYCLE by Ami Miftahul.pptx
SISTEM PELUMAS MOTORCYCLE by Ami Miftahul.pptxSISTEM PELUMAS MOTORCYCLE by Ami Miftahul.pptx
SISTEM PELUMAS MOTORCYCLE by Ami Miftahul.pptx
 
380638268 oil-analysis-training
380638268 oil-analysis-training380638268 oil-analysis-training
380638268 oil-analysis-training
 
Pelumas dan pelumasan pada konversi dan bahan bakar di mesin diesel
Pelumas dan pelumasan pada konversi dan  bahan bakar di mesin dieselPelumas dan pelumasan pada konversi dan  bahan bakar di mesin diesel
Pelumas dan pelumasan pada konversi dan bahan bakar di mesin diesel
 
Lubricants basic knowledge
Lubricants basic knowledgeLubricants basic knowledge
Lubricants basic knowledge
 
2.b. sistem bahan bakar & pelumasan
2.b. sistem bahan bakar & pelumasan2.b. sistem bahan bakar & pelumasan
2.b. sistem bahan bakar & pelumasan
 
CARA MERAWAT SEPEDA MOTOR.pdf
CARA MERAWAT SEPEDA MOTOR.pdfCARA MERAWAT SEPEDA MOTOR.pdf
CARA MERAWAT SEPEDA MOTOR.pdf
 
GREASE MANDATORY MODUL_001XX-19-0000147 (1)-converted.pptx
GREASE MANDATORY MODUL_001XX-19-0000147 (1)-converted.pptxGREASE MANDATORY MODUL_001XX-19-0000147 (1)-converted.pptx
GREASE MANDATORY MODUL_001XX-19-0000147 (1)-converted.pptx
 
Basic Lubrication (Pelumasan) 23092022.pdf
Basic Lubrication (Pelumasan) 23092022.pdfBasic Lubrication (Pelumasan) 23092022.pdf
Basic Lubrication (Pelumasan) 23092022.pdf
 

OPTIMASI PELUMASAN

  • 2. KLASIFIKASI PELUMASAN Karakterisik Penting untuk Pelumas Cair 1. Low volatility atau tidak mudah menguap, terutama pada kondisi operasi. Volatilitas suatu minyak lumas penting sekali dalam pemilihan jenis pelumas dasar sesuai dengan pemakaian. Sifat ini tidak dapat diperbaiki dengan penambahan aditif.
  • 3. 2. Fluiditas atau sifat mengalir dalam daerah suhu operasi. Karakterisitik aliran dipengaruhi sebagian besar oleh minyak dasar. Fluiditas dapat diperbaiki dengan aditif > Pour point depressants untuk memperbaiki aliran pada suhu, viscosity modifiers untuk memperbaiki aliran pada suhu tinggi. KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 4. 3. Stabilitas selama periode pemakaian. Sebagian sifat ini ditentukan oleh sifat minyak dasar, namun terutama ditentukan oleh aditif yang memperbaiki stabilitas. Stabilitas pelumas sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan seperti temperatur, potensial oksidasi dan kontaminasi dengan air, fraksi bahan bahan yang tak terbakar, dan asam- asam korosif membatasi umur pelumas. Aditif sangat berperan menaikkan kinerja dan umur pelumas. KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 5. 4. Kompatibilitas atau kecocokan dengan bahan lain dalam sistim. Kompatibilitas pelumas dengan seals, bearings, clutch plates dll., sebagian ditentukan oleh sifat minyak dasar. Namun aditif juga dapat memiliki pengaruh besar memperbaiki sifat ini. KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 6. 1. Klasifikasi Berdasarkan Kakentalan • Kekentalan adalah besarnya tahanan dalam suatu pengaliran minyak pelumas, jadi derajat kekentalan adalah menunjukkan kekentalan minyak pelumas, oli cenderung menjadi encer dan mudah mengalir ketika panas dan cenderung menjadi kental saat kondisi dingin. • Kekentalan dinyatakan dengan angka yang disebut dengan indeks kekentalan. Apabila indeks kekentalannya rendah oli cenderung encer, jika indeks kekentalannya tinggi maka oli cenderung kental. KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 7. Derajat kekentalan minyak pelumas dinyatakan dengan SAE (Society Automotif Engine), sedang untuk menentukan derajat kekentalan haruslah diketahui faktor- faktor sebagai berikut: 1. Besar beban yang harus di dukung oleh minyak. 2. Temperatur operasi. 3. Luas bidang gesek. 4. Kecepatan gerakan. KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 8. • Klasifikasi ditunjukan dalam table. Huruf “W” artinya “winter”, kemampuan oli tersebut dalam beradaptasi pada suhu rendah dan tinggi. • Tingkat SAE hanyalah sebagai pembeda atau kelas-kelas suatu oli mesin berdasarkan tingkat sifat kekentalannya, jadi SAE rendah (oli encer) tidak identik dengan mutu yang lebih baik dibandingkan oli dengan angka SAE yang tinggi (oli kental). KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 9. KLASIFIKASI PELUMASAN Hubungan Temperatur dan Indek Kekentalan Multigradeoil 0 F 0 C -29 -18 7 4 16 27 38 -20 0 20 40 60 80 100 Singlegradeoil SAE 15W-40 SAE 20W-40 SAE 20W-50 SAE 10W-40 SAE 10W-50 SAE 10W-30 SAE 5W-30 SAE 30 SAE 20W SAE 20
  • 10. Maksud dari Kekentalan Indek • Oli dengan kekentalan rendah memberikan kekentalan indek rendah. • Oli yang indek kekentalannya dinyatakan dalam range (10W-30, 15W-40, dll) disebut multigrade. • Kekentalannya tidak terpengaruh oleh adanya perubahan temperatur dan umumnya digunakan sepanjang tahun (musim). KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 11. Maksud dari Kekentalan Indek • Kekentalan diikuti dengan huruf W yang menunjukan ukuran kekentalan oli pada -200 C. Menggunakan oli dengan kekentalan rendah memudahkan mesin dihidupkan saat musim dingin. • Derajat kekentalan tidak termasuk kekentalan yg ditunjukan “W” menyatakan kekentalannya pada 1000 C. KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 12. • Sebagai contoh, oil multigrade SAE 15W-40, oil ini mempunyai kemampuan pelumasan yang baik sampai 150 C, dan memiliki viscosity sama seperti SAE 40 pada temperatur 1000 C. • SAE 20W-50, suatu oli yg memiliki kemampuan yang telah lulus uji dengan distarter pada suhu (minus) -10 O C dan bisa dialirkan di dalam mesin sampai suhu -20 O C dan memiliki minimum kekentalan tertentu pada suhu tinggi 150 O C. • Untuk SAE 10W40 lulus uji sampai – 30 . Semakin kecil angka SAE dengan huruf W semakin dingin suhu ujinya, begitu seterusnya. KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 13. SAE 20 W SAE 20 W - 30 SAE 20 VISCOSITY INDEX Numbering indicating viscosity at -200 C (-40 F) Numbering indicating viscosity at 1000C (2120 F) KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 15. 2. Klasifikasi Berdasarkan Kualitas • Kualitas oli mesin diklasifikasikan sesuai dengan standart API (American Petroleum Institute). • Klasifikasi API biasanya tercantum pada kemasan oli mesin untuk menambah tingkatan SAE sehingga pemilihan akan lebih mudah dilihat dari perbandingan kondisi pengoperasian kendaraan. KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 16. • Perlu diingat kekentalan / SAE bukanlah satu-satunya hal yang mendukung kinerja dan perawatan mesin, akan tetapi kualitas kandungan additif yang pada oli tersebutlah yang lebih menentukan baik tidaknya untuk perawatan mesin. Jadi selain kekentalan, hal yang juga perlu diperhatikan adalah mutunya. KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 17. Klasifikasi API terbagi menjadi dua yaitu: 1. Klasifikasi API untuk mesin bensin 2. Klasifikasi API untuk mesin diesel KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 18. 1. Klasifikasi API untuk mesin bensin • Untuk kendaraan yang berbahan bakar bensin, pelumas bisanya menggunakan kode yang berawalan huruf S (kependekan dari kata Spark yang berarti percikan api) • Kode S bermakna Spark atau mesin bensin dan huruf dibelakangnya menunjukkan urutan pengembangan pelumas. Artinya, setiap muncul kategori yang baru, sudah pasti memenuhi klasifikasi oli sebelumnya. KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 19. NO KLASIFIKASI API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI 1 SA Minyak murni tanpa bahan tambahan (additive) atau tidak berisi bahan tambahan dan dipakai untuk motor atau mesin yang beroperasi di bawah kondisi ringan dan sudah tidak diproduksi lagi. 2 SB Untuk mesin operasi ringan, minyak yang berisi anti oksidasi dan anti lecet yang dipakai pada motor atau mesin yang beroperasi dengan perlindungan yang minimum. 3 SC Untuk mesin kendaraan buatan tahun 1964- 1967, minyak ini memberikan kemampuan dalam mengontrol lapisan temperatur yang rendah dan tinggi, ketahanan, karat dan korosi mengandung ditergent, dispersant, anti oksidan, dll 4 SD Untuk mesin kendaraan buatan tahun 1968- 1990, digunakan untuk mesin operasi dengan temperature tinggi atau kondisi lainnya yang mengandung detergent-dispersent, resisting agent, anti-oksident, dll 5 SE Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1971 ke atas, minyak ini memberikan perlindungan lebih terhadap oksidasi minyak, lapisan mesin temperatur tinggi dan rendah, karat dan korosi mengandung lebih banyak detergent-dispersent, resisting agent, anti-oksident, dll TABEL KLASIFIKASI PELUMASAN “S”
  • 20. TABEL KLASIFIKASI PELUMASAN “S” NO KLASIFIKASI API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI 6 SF Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1980 ke atas, minyak ini memberikan perlindungan pemakaian yang meningkat dan pencegahan terhadap oksidasi yang lebih tinggi dibandingkan dengn SE tingkat olinya tinggi dengan pemakaian resistance dan daya tahan paling baik 7 SG Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1989 ke atas , minyak ini memberikan perlindungan yang baik terhadap oksidasi yang tinggi, putaran mesin yang cepat 8 SH Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1993 ke atas, memiliki kemampuan lebih dari SG dalam mengendalikan deposit, oksidasi pelumas, keausan mesin, karat dan korusi. 9 SJ Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1997 ke atas, memiliki kemampuan lebih dari SH dalam penguapan pelumas lebih sedikit, dan ditambahkan 0,1 % berat kandungan fosfor. 10 SL Spesifikasi baru yang dikeluarkan pertamina untuk mesin kendaraan buatan tahun 2001 ke atas, dan mempunyai kemampuan diatas API service sebelumnya. 11 SM Grade API SM terlampau encer, bila dipaksakan beresiko bisa menyebabkan selip pada sistem transmisi. Hal ini di karenakan kandungan zat anti frictionnya terlampau tinggi
  • 21. SAE 5W-30: • Multigrade dengan kekentalan bernilai 5 pada suhu 0ºC dan bernilai 30 pada suhu mesin stabil • 1 • 2 • 3 • 1 API SL: • Untuk bensin, kualitas lebih tinggi dari SJ, lebih rendah dari SM • 2 “Energy Conserving”: • Penggunaan pelumas ini dapat menghemat penggunaan BBM kendaraan tersebut • 3 KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 22. 2. Klasifikasi API untuk mesin diesel • Mesin diesel mempunyai kompresi yang sangat tinggi dan tekanan di dalamnya besar serta membutuhkan tenaga yang besar untuk dipakai menggerakan komponen-komponennya. • Untuk itu oli mesin untuk diesel lapisan filmnya harus lebih kuat. KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 23. • Bahan bakar diesel mengandung sulfur dan bereaksi menjadi asam belerang akibat pembakaran. • Oli mesin harus mempunyai kekuatan untuk menetralisir asam belerang ini dengan baik • Dengan detergent-dispesent yang baik akan mencegah timbulnya jelaga di dalam mesin. KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 24. TABEL KLASIFIKASI PELUMASAN “C” NO KLASIFIKASI API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI 1 CA Minyak ini mencegah terjadinya korosi serta endapan temperatur tinggi serta dipakai untuk mesin diesel yang beroperasi di dalam kondisi beban ringan dengan bahan bakar yang berkualitas tinggi dan kadang-kadang untuk motor mesin bensin atau gasolin dalam layanan lunak (mild service), dan mengandung detergent-dispersent, anti-oksident, dll. Untuk kendaraan tahun 1940 – 1950 dan sudah tidak terpakai. 2 CB Minyak ini memberkan perlindungan atau mencegah terhadinya aus dan endapan. Dipakai untuk mesin diesel yang beroperasi dengan beban ringan dan berat dengan bahan bakar berkadar belerang tinggi dan mengandung detergent-dispersent, anti-oksident, dll. Untuk kendaraan tahun 1949 – 1960 dan sudah tidak terpakai 3 CC Mengandung sejumlah besar detergent-dispersent, resisting agent, anti- oksident, dll. Dapat digunakan pada mesin diesel turbo charged dan dapat juga dalam mesin bensin dengan pelayanan kondisi mesin operasi temperature sedang, juga untuk memberikan perlindungan terhadap karat, korosi serta endapan. Untuk kendaraan yang diproduksi tahun 1961 dan sudah tidak terpakai
  • 25. TABEL KLASIFIKASI PELUMASAN “C” NO KLASIFIKASI API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI 4 CD Minyak ini diperuntukkan guna melindungi korosi pada bantalan poros dan dari endapan temperatur pada mesin diesel yang dilengkapi dengan alat penambah tenaga yang menggunakan bahan bakar berbagai mutu. Mesin diesel tersebut adalah mesin yang mempunyai kecepatan tinggi dan beban tenaga mesin yang tinggi, yang memerlukan kontrol yang efektif terhadap keausan dan endapan Sedangkan kandungan detergent- dispersent dalam jumlah besar. Sudah tidak terpakai 5 CE Pengganti CC dan CD, Mesin diesel tersebut adalah mesin yang mempunyai kecepatan tinggi dan beban tenaga mesin yang tinggi, yang memerlukan kontrol yang efektif terhadap keausan dan endapan Sedangkan kandungan detergent-dispersent dalam jumlah besar. Diperkenalkan tahun 1987, sudah tidak terpakai 6 CF Diperkenalkan pada tahun 1994, untuk off road, indirect injected, dan mesin diesel lainnya yang menggunakan bahan baker dengan berat sulfur dari 0,5 % sebagai pengganti CD 7 CF-2 Diperkenalkan pada tahun 1994, untuk mesin 2 langkah.
  • 26. TABEL KLASIFIKASI PELUMASAN “C” NO KLASIFIKASI API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI 8 CF-4 Diperkenalkan pada tahun 1990, untuk mesin kecepatan tinggi dengan turbo charged dan sebagai pengganti CD, CE 9 CG-4 Diperkenalkan pada tahun 1995, untuk mesin kecepatan tinggi, 4 langkah yang menggunakan bahan baker dengan berat sulfur kurang dari 0,5 % diperuntukan untuk standar emisi 1994, sebagai pengganti CD, CE dan CF-4 10 CH-4 Diperkenalkan pada tahun 1998, untuk mesin kecepatan tinggi, 4 langkah yang menggunakan bahan baker dengan berat sulfur sampai dengan 0,5 % diperuntukan untuk standar emisi 1998, sebagai pengganti CD, CE ,CF-4, dan CG-4 11 CI-4 Diperkenalkan pada 5 september 2002, untuk mesin kecepatan tinggi, 4 langkah, diperuntukan untuk standar emisi 2004 yang diimplementasikan sejak 2002, minyak ini diformulasikan untuk mempertahankan daya tahan mesin dimana resirkulasi gas buang digunakan dan digunakan bahan baker dengan berat sulfur sampai dengan 0,5 %, sebagai pengganti CD, CE , CF-4, CG-4 dan CH-4
  • 27. GEAR OIL ( OLI RODA GIGI) Gesekan disertai tenaga interaksi fisik antara obyek, gesekan selalu mengakibatkan keausan. Permukaan roda gigi merupakan subyek gesekan akibat slip dan gesekan akibat putaran. Besarnya beban permukaan gigi, permukaan yang kasar dan kecepatan meluncur menghasilkan gesekan yang besar dan akan bertambah panas. KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 28. Syarat-syarat oli roda gigi 1. Kekentalannya sesuai • Kekentalan sangat tinggi • Efektif mencegah keausan, kerusakan pada roda gigi dan bantalan • Mengurangi bunyi dan kebocoran oli • Kekentalan oli cenderung bertambah saat suhu turun • Oli yang kekentalannya berubah sedikit bila terjadi perubahan suhu, itu yang baik. KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 29. 2. Mempunyai kemampuan memikul beban • Saat gigi berhubungan antara satu dengan yang lain, tekanan dan beban sangat besar • Fungsi utamanya adalah menggantikan beban tersebut saat roda gigi bersinggungan dan mengurangi panas yang ditimbulkan. KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 30. 3. Tahan terhadap panas dan oksidasi • Saat oli roda gigi memburuk karena panas atau oksidasi, kotoran akan membentuk kadar asam, menyebabkan perubahan kekentalan (oli menjadi kental) • Endapan menyebabkan tidak sempurnanya pelumasan dan merusak komponen • Endapan juga akan mengurangi daya pendingin pada oli. KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 31. Klasifikasi oli roda gigi 1. Klasifikasi dalam kekentalan • Oli pelumas roda gigi mempunyai angka dibelakang SAE seperti pada pelumas mesin • Beberapa indek kekentalan untuk roda gigi SAE 75W, 80W, 85W, 90, 140, DAN 250 • Transmisi dan deferensial umumnya dengan kekentalan SAE 90 atau SAE 80W-90 KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 32. 2. Klasifikasi dalam kualitas Klasifikasi minyak perseneling/roda gigi API digunakan secara luas untuk perseneling dan as roda. Perseneling otomatis, kopling, tenaga putaran pengubah (torque converter), sistem hidrolik traktor dan sebagainya membutuhkan minyak pelumas khusus seperti yang dianjurkan oleh pabriknya KLASIFIKASI PELUMASAN
  • 33. TABEL KLASIFIKASI PELUMASAN “G” NO KLASIFIKASI API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI 1 GL-1 Minyak ini digunakan untuk automotive spiral bevel dan worm gear axles serta beberapa manual transmision yang beroperasi di bawah kondisi ringan. Biasanya terbuat dari straight mineral oil dan kadang-kadang dengan bahan tambahan seperti anti oksidasi, pencegah karat, pencegah buih dan pour point dipersant, boleh diberikan untuk meningkatkan mutu pelumas 2 GL-2 Minyak ini dipergunakan untuk automotive worm gear axle yang beroperasi pada beban berat dalam kondisi temparatur rendah dan memberikan pelayanan dimana GL-1 tidak akan mampu 3 GL-3 Minyak ini diperuntukkan bagi pelumasan transmisi manual dan spiral bevel axles yang beroperasi di bawah kecepatan yang tinggi dan berat dengan kondisi berat ringan. 4 GL-4 Minyak ini digunakan terutama untuk hypoid gears yang beroperasi di bawah kecepatan tinggi, tenaga putaran rendah dan kecepatan rendah serta kondisi tenaga putaran tinggi 5 GL-5 Minyak ini digunakan untuk hypoid gears yang beroperasi di bawah high speed shock load dan kondisi serupa seperti yang dijelaskan pada GL-4. 6 GL-6 Minyak ini digunakan untuk high offset hypoid gear (di atas offset 2 inci dan kira-kira 25% dari diameter ring gears) pada mobil-mobil penumpang yang beroperasi dengan kecepatan tinggi, kondisi daya guna yang tinggi