SlideShare a Scribd company logo
Pedoman
Umum EYD
I. Pemakaian Huruf
a.   Huruf Abjad
b.   Huruf Vokal
c.   Huruf Konsonan
d.   Huruf Diftong
e.   Gabungan Huruf Konsonan
f.   Pemenggalan Kata
g.   Huruf Miring
h.   Huruf Tebal
A. Huruf Abjad

Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa
indonesia terdiri atas huruf yang berikut. Nama
tiap huruf disertakan dikolom ketiga.
Huruf
                          Nama
Kapital           Kecil
  A                a        a
  B                b      be
  C                c      ce
  D                d      de
  E                e        e
  F                f      ef
  G                g      ge
  H                h      ha
  I                i        i
  J                j       je
  K                k      ka
  L                l       el
 M                m       em
  N                n      en
  O                o       o
  P                p      pe
  Q                q       ki
  R                r      er
  S                s      es
  T                t      te
 Dst              Dst     Dst
b. Huruf Vokal

Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa
indonesia terdiri atas huruf a, I, u, e, o.
Contoh Pemakaian Dalam Kata
Huruf
        Posisi Awal    Posisi   Posisi Akhir
Vokal
                      Tengah

 a         api         padi        lusa
 e*        enak        petak       sore
          emas         kena         tipe
  i         Itu       simpan       murni
 o         Oleh        kota        radio
 u        Udang        bumi         ibu
Keterangan:
* Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen (‘)
dapat digunakan jika ejaan kata menimbulkan keraguan.


Misalnya:
Anak-anak bermain di teras (téras).
Upacara itu dihadiri pejabat teras Bank Indonesia.
Kami menonton film seri (séri).
Pertandingan itu berakhir seri.
Di mana kécap itu dibuat?
Coba kecap dulu makanan itu.
C. Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan dalam
bahasa indonesia terdiri atas huruf b, c, d, f, g, h,
j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
Huruf                  Contoh Pemakaian Dalam Kata
Konsonan   Posisi Awal          Posisi Tengah          Posisi Akhir
   b        bahasa                   sebut                adab
   c         cakap                    kaca                   -
   d          dua                     ada                 abad
   f          fakir                  kafan                maaf
   g         guna                     tiga               gudeg
   h          hari                  saham                 tuah
   j         jalan                  manja                mikraj
   k         kami                   paksa                politik
                -                  rakyat*              bapak*
   l         lekas                    alas                 akal
   m         maka                    kami                 diam
   n         nama                   tanah                 daun
   p        pasang                    apa                  siap
  q**        quran               status-quo              taufiq
   r          raih                    bara                putar
   s        sampai                     asli             tangkas
   t           tali                  mata                 rapat
   v         varia                    lava                   -
   w        wanita                   hawa                    -
  x**        xerox                      -                sinar-x
   y         yakin                 payung                    -
   Z          zeni                  Lazim                  Juz
Ketarangan:

* Huruf k melambangkan bunyi hamzah.

** Huruf q dan x khusus dipakai untuk nama diri
  (seperti Taufiq dan Xerox) dan keperluan ilmu
  (seperti status quo dan sinar-x).
D. Huruf Diftong
Didalam bahasa indonesia terdapat diftong yang
dilambangkan dengan ai, au, dan oi.

    Huruf                   Contoh Pemakaian Dalam Kata
   Diftong    Posisi Awal          Posisi Tengah      Posisi Akhir

     ai          ain                 malaikat             pandai
     au          aula                 saudara             harimau
     Oi            -                  boikot              amboi
E. Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy
masing-masing melambangkan satu bunyi
konsonan.
 Gabungan Huruf                 Contoh Pemakaian Dalam Kata
   Konsonan       Posisi Awal          Posisi Tengah      Posisi Akhir

      kh            khusus                 akhir              tarikh
      ng             ngilu                bangun              senang
       ny           nyata                 banyak                -
       sy           syarat                isyarat             arasy
Catatan:

Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang
lain ditulis sesuai dengan Ejan Bahasa Indonesia
yang    Disempurnakan      kecuali   jika   ada
pertimbangan khusus.
F. Huruf Kapital
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai
   huruf pertama kata pada awal kalimat.
   Misalnya: Dia membaca buku itu.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   petikan langsung.
   Misalnya: Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam
   kata dan ungkapan yang berhubungan dengan
   agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti
   untuk tuhan.
   Misalnya: Islam, Kristen
4. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   nama    gelar   kehormatan,    keturunan,   dan
   keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya:
   Mahaputra Yamin

   b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
   pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
   dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
   Misalnya: Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   unsur nama jabatan yang diikuti nama orang,
   nama instansi, atau nama tempat yang
   digunakan sebagai pengganti nama orang
   tertentu. Misalnya: Wakil Presiden Adam Malik.
   b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   nama jabatan atau nama instansi yang merujuk
   kepada bentuk lengkapnya. Misalnya: Sidang itu
   dipimpin Presiden.
   c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
   pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak
   merujuk kepada nama orang, nama instansi,
   atau nama tempat tertentu. Misalnya: Berapa
   orang camat yang hadir dalam rapat itu?
6. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-
   unsur nama orang. Misalnya: Amir Hamzah.
   Catatan:
   (1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai unsur pertama
   seperti pada de, van, dan der (dalam bahasa belanda),
   von (dalam bahasa jerman), atau da (dalam nama
   portugal). Misalnya: J.J de Hollander.
   (2) Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak
   dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin
   atau binti. Misalnya: Abdul Rahman bin Zaini.
   b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama
   jenis atau satuan ukuran. Misalnya: N -> Newton.
   c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
   nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau
   satuan ukuran. Misalnya: mesin diesel.
7. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
   bangsa, suku bangsa dan bahasa. Misalnya: bangsa
   Eskimo.
   b. huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
   nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan
   sebagai bentuk dasar kata turunan. Misalnya: ke
   jawa-jawaan.
8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama,
   tahun, bulan, hari, dan hari raya. Misalnya: tahun
   Hijriah.
   b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-
   unsur nama peristiwa sejarah. Misalnya: Perang
   Candu.
   c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
   peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama.
   Misalnya: Perlombaan senjata membawa risiko
   pecahnya perang dunia.
9. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   unsur-unsur nama diri geografi. Misalnya:
   Banyuwangi.
   b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
   pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti
   nama diri geografi. Misalnya: Bukit Barisan.
   c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   nama diri atau nama diri geografi jika kata yang
   mendahuluinya menggambarkan kekhasan
   budaya. Misalnya: ukiran Jepara.
d. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
pertama unsur geografi yangtidak diikuti oleh
nama diri geografi. Misalnya: berlayar ke
teluk.
e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
pertama nama diri geografi yang digunakan
sebagai penjelas nama jenis. Misalnya: nangka
belanda.
10. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua
    unsur nama resmi negara, lembaga resmi, kembaga
    ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi,
    kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk.
    Misalnya: Republik Indonesia.
    b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
    kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi,
    lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen
    resmi. Misalnya: beberapa badan hukum.
    Catatan: Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi
    negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan,
    badan, dan dokumen resmi pemerintah dari negara
    tertentu, misalnya indonesia, huruf awal kata itu
    ditulis dengan huruf kapital. Misalnya: Pemberian gaji
    bulan ke-13 sudah disetujui Pemerintah.
11.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   setiap unsur bentuk ulang sempurna yang
   terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga
   ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan
   judul karangan. Misalnya: Perserikatan Bangsa-
   Bangsa.
12.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   semua kata (termasuk semua unsur kata ulang
   sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat
   kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di,
   ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak
   pada posisi awal. Misalnya: Bacalah majalah
   Bahasa dan Sastra.
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan
   sapaan yang digunakan dengan nama diri.
   Misalnya: Dr. -> doktor.
   Catatan: Gelar akademik dan sebutan lulusan
   perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur
   secara khusus dalam keputusan menteri
   pendidian dan kebudayaan republik indonesia
   nomor 036/U/1993
14.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti
   bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman,
   yang digunakan dalam penyapaan atau
   pengacuan. Misalnya: Adik bertanya, “Itu apa,
   Bu?”
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
  pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
  yang tidak dgunakan dalam pengacuan atau
  penyapaan. Misalnya: Kita harus menghirmati
  bapak dan ibu kita.
15.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
   Anda yang digunakan dalam penyapaan.
   Misalnya: Sudahkah Anda tahu?
16.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   pada kata, seperti keterangan, catatan, dan
   misalnya yang didahului oleh pernyataan
   lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan
   dengan pernyataan lengkap itu (lihat contoh
   pada IB, IC, IE, dan II F15).
G. Huruf Miring
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
   menulkskan nama buku, majalah, dan surat
   kabar yang dikutip dalam tulisan. Mislanya:
   Saya belum pernah membaca buku
   Negarakertagama karangan Mpu Prapanca.
   Catatan: Judul skripsi, tesis, atau disertasi
   yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam
   tulisan tidak ditulis dengan huruf miring,
   tetapi diapit dengan tanda petik.
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
   menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
   kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya: huruf
   pertama pada abjad adalah a.
3. a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
   menuliskan kata atau ungkapan yang bukan
   bahasa indonesia. Misalnya: Nama ilmiah buah
   manggis adalah Carcinia mangostana.
   b. Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam
   bahasa indonesia penulisannya diperlakukan
   sebagai kata indonesia. Misalnya: Negara itu
   telah mengalami empat kali kudeta.
   Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan,
   huruf atau kata yan gakan dicetak miring
   digarisbawahi.
H. Huruf Tebal
1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk
   menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi,
   daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka,
   indeks, dan lampiran. Misalnya:
   Judul         : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
   Bab           : BAB I PENDAHULUAN
   Bagian bab : 1.1 Latar Belakang Masalah
                   1.2 Tujuan
Daftar, indeks, dan lampiran:
 DAFTAR ISI
 DAFTAR TABEL
 DAFTAR LAMBANG
 DAFTAR PUSTAKA
 INDEKS
 LAMPIRAN
2. Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan
  untuk menegaskan atau mengkhususkan
  huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata;
  untuk keperluan itu digunakan huruf miring.
  Misalnya: Akhiran –I tidak dipenggal pada
  unujg baris. Saya tidak mengambil bukumu.
  Seharusnya ditulis dengan huruf miring: Saya
  tidak mengambil bukumu.
3. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai
   untuk menuliskan lema dan sublema serta
   untuk menuliskan lambang bilangan yang
   menyatakan polisemi. Misalnya: kalah v 1
   tidak menang… 2 kehilangan atau merugi… 3
   tidak lulus… 4 tidak menyamai
   Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan
   manual, huruf atau kata yang akan dicetak
   dengan huruf tebal diberi garis bawah ganda.

More Related Content

What's hot

RAGAM BAHASA
RAGAM BAHASARAGAM BAHASA
RAGAM BAHASA
dianteapuspita
 
Nomina & Pronomina Materi Sintaksis
Nomina & Pronomina Materi SintaksisNomina & Pronomina Materi Sintaksis
Nomina & Pronomina Materi Sintaksis
Azizoel Metiadini
 
menilai buku fiksi dan non fiksi (membandingkan buku fiksi dan non fiksi)
menilai buku fiksi dan non fiksi (membandingkan buku fiksi dan non fiksi)menilai buku fiksi dan non fiksi (membandingkan buku fiksi dan non fiksi)
menilai buku fiksi dan non fiksi (membandingkan buku fiksi dan non fiksi)
safira intan
 
Project Management Life Cycle - 13410100139
Project Management Life Cycle - 13410100139Project Management Life Cycle - 13410100139
Project Management Life Cycle - 13410100139
amiruzg
 
RAGAM BAHASA INDONESIA
RAGAM BAHASA INDONESIARAGAM BAHASA INDONESIA
RAGAM BAHASA INDONESIA
ZUKI SUDIANA
 
Soal pilihan ganda kepribadian
Soal pilihan ganda kepribadianSoal pilihan ganda kepribadian
Soal pilihan ganda kepribadian
tyaarahman
 
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesiaRingkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Kandidat guru BK Profesional
 
Alat ucap manusia
Alat ucap manusiaAlat ucap manusia
Alat ucap manusia
M Azni Rasyid
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ripan Nugraha Harahap
 
Kata Serapan
Kata SerapanKata Serapan
Kata Serapan
yogo arif prakoso
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
Imam Suwandi
 
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggrisDaftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Nie Chukmaa Nie
 
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baruSejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baruNuelnuel11
 
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIATATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
A-ttiitudEd Kuu
 
Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)
Alex Adipati
 
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ibrahim Naki
 
Menulis surat
Menulis suratMenulis surat
Menulis surat
Rinda Hendrika
 
EJAAN DAN TANDA BACA
EJAAN DAN TANDA BACAEJAAN DAN TANDA BACA
EJAAN DAN TANDA BACA
Phaphy Wahyudhi
 
Bab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kataBab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kataIbnu Khoiry
 
KALIMAT
KALIMATKALIMAT
KALIMAT
boogyora
 

What's hot (20)

RAGAM BAHASA
RAGAM BAHASARAGAM BAHASA
RAGAM BAHASA
 
Nomina & Pronomina Materi Sintaksis
Nomina & Pronomina Materi SintaksisNomina & Pronomina Materi Sintaksis
Nomina & Pronomina Materi Sintaksis
 
menilai buku fiksi dan non fiksi (membandingkan buku fiksi dan non fiksi)
menilai buku fiksi dan non fiksi (membandingkan buku fiksi dan non fiksi)menilai buku fiksi dan non fiksi (membandingkan buku fiksi dan non fiksi)
menilai buku fiksi dan non fiksi (membandingkan buku fiksi dan non fiksi)
 
Project Management Life Cycle - 13410100139
Project Management Life Cycle - 13410100139Project Management Life Cycle - 13410100139
Project Management Life Cycle - 13410100139
 
RAGAM BAHASA INDONESIA
RAGAM BAHASA INDONESIARAGAM BAHASA INDONESIA
RAGAM BAHASA INDONESIA
 
Soal pilihan ganda kepribadian
Soal pilihan ganda kepribadianSoal pilihan ganda kepribadian
Soal pilihan ganda kepribadian
 
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesiaRingkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
 
Alat ucap manusia
Alat ucap manusiaAlat ucap manusia
Alat ucap manusia
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
 
Kata Serapan
Kata SerapanKata Serapan
Kata Serapan
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggrisDaftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
 
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baruSejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
 
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIATATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
 
Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)
 
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Menulis surat
Menulis suratMenulis surat
Menulis surat
 
EJAAN DAN TANDA BACA
EJAAN DAN TANDA BACAEJAAN DAN TANDA BACA
EJAAN DAN TANDA BACA
 
Bab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kataBab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kata
 
KALIMAT
KALIMATKALIMAT
KALIMAT
 

Viewers also liked

3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaanbusitisahara
 
Bab 3 b.ind
Bab 3 b.indBab 3 b.ind
Bab 3 b.ind
Ievha Manchuniangel
 
Eyd 3
Eyd 3Eyd 3
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Nur Arasyi
 
Sejarah perkembangan ejaan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan ejaan bahasa indonesiaSejarah perkembangan ejaan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan ejaan bahasa indonesia
SDN Paseban 01 Kencong Jember
 
Kaidah & penerapan ejaan
Kaidah & penerapan ejaanKaidah & penerapan ejaan
Kaidah & penerapan ejaan
Supriadi Muslimin
 
Sejarah perkembangan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan bahasa indonesiaSejarah perkembangan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan bahasa indonesia
ardinad
 
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesiabusitisahara
 

Viewers also liked (8)

3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan
 
Bab 3 b.ind
Bab 3 b.indBab 3 b.ind
Bab 3 b.ind
 
Eyd 3
Eyd 3Eyd 3
Eyd 3
 
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
 
Sejarah perkembangan ejaan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan ejaan bahasa indonesiaSejarah perkembangan ejaan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan ejaan bahasa indonesia
 
Kaidah & penerapan ejaan
Kaidah & penerapan ejaanKaidah & penerapan ejaan
Kaidah & penerapan ejaan
 
Sejarah perkembangan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan bahasa indonesiaSejarah perkembangan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan bahasa indonesia
 
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 

Similar to Pedoman Umum EYD Part 1

Ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan 1
Ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan 1Ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan 1
Ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan 1Ayu Tiyas
 
Ejaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakanEjaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakan
Qurrati A'yun
 
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYDPERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
Phaphy Wahyudhi
 
Ejaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang DisempurnakanEjaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang Disempurnakan
Doni Riadi Embunpagi
 
EJAAN BAHASA INDONESIA.ppt
EJAAN BAHASA INDONESIA.pptEJAAN BAHASA INDONESIA.ppt
EJAAN BAHASA INDONESIA.ppt
IcNSgaming
 
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDPemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Adiwidjadja
 
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
AsepPerdiansyah
 
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
AsepPerdiansyah
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
FirdhanSaid
 
Bahasa indonesia (pnj) 1
Bahasa indonesia (pnj) 1Bahasa indonesia (pnj) 1
Bahasa indonesia (pnj) 1
state polytechnic of jakarta
 
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptxPert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
SriHidayatiL
 
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Kacung Abdullah
 
Ejaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBIEjaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBI
NINI IBRAHIM
 
EYD dan PUEBI
EYD dan PUEBIEYD dan PUEBI
EYD dan PUEBI
Nini Ibrahim01
 
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataBahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Noni1225
 
Materi twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdfMateri twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdf
NathaniaPraisyRengku
 
Buku EYD
Buku EYDBuku EYD
Buku EYD
canisius75
 
Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010
Ocha Ardi
 
Permendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Permendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa IndonesiaPermendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Permendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
 
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Uwes Chaeruman
 

Similar to Pedoman Umum EYD Part 1 (20)

Ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan 1
Ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan 1Ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan 1
Ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan 1
 
Ejaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakanEjaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakan
 
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYDPERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
 
Ejaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang DisempurnakanEjaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang Disempurnakan
 
EJAAN BAHASA INDONESIA.ppt
EJAAN BAHASA INDONESIA.pptEJAAN BAHASA INDONESIA.ppt
EJAAN BAHASA INDONESIA.ppt
 
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDPemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
 
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
 
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
 
Bahasa indonesia (pnj) 1
Bahasa indonesia (pnj) 1Bahasa indonesia (pnj) 1
Bahasa indonesia (pnj) 1
 
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptxPert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
 
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
 
Ejaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBIEjaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBI
 
EYD dan PUEBI
EYD dan PUEBIEYD dan PUEBI
EYD dan PUEBI
 
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataBahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
 
Materi twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdfMateri twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdf
 
Buku EYD
Buku EYDBuku EYD
Buku EYD
 
Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010
 
Permendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Permendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa IndonesiaPermendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Permendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
 
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
 

More from University of Andalas

Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori KomunikasiTradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
University of Andalas
 
Teori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku KomunikasiTeori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku Komunikasi
University of Andalas
 
Positivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs FenomenologisPositivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs Fenomenologis
University of Andalas
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
University of Andalas
 
Teori tentang Hubungan
Teori  tentang HubunganTeori  tentang Hubungan
Teori tentang Hubungan
University of Andalas
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
University of Andalas
 
Komunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori IlmiahKomunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori Ilmiah
University of Andalas
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
University of Andalas
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
University of Andalas
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
University of Andalas
 
Partai Politik
Partai PolitikPartai Politik
Partai Politik
University of Andalas
 
Konsep Politik
Konsep PolitikKonsep Politik
Konsep Politik
University of Andalas
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
University of Andalas
 
Kelompok Kepentingan
Kelompok KepentinganKelompok Kepentingan
Kelompok Kepentingan
University of Andalas
 
Industrialisasi Media
Industrialisasi MediaIndustrialisasi Media
Industrialisasi Media
University of Andalas
 
Fins Membela Kebebasan
Fins Membela KebebasanFins Membela Kebebasan
Fins Membela Kebebasan
University of Andalas
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
University of Andalas
 
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan KekuasaanKonsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
University of Andalas
 
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaBahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaUniversity of Andalas
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1

More from University of Andalas (20)

Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori KomunikasiTradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
 
Teori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku KomunikasiTeori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku Komunikasi
 
Positivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs FenomenologisPositivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs Fenomenologis
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
 
Teori tentang Hubungan
Teori  tentang HubunganTeori  tentang Hubungan
Teori tentang Hubungan
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
Komunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori IlmiahKomunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori Ilmiah
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
Partai Politik
Partai PolitikPartai Politik
Partai Politik
 
Konsep Politik
Konsep PolitikKonsep Politik
Konsep Politik
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Kelompok Kepentingan
Kelompok KepentinganKelompok Kepentingan
Kelompok Kepentingan
 
Industrialisasi Media
Industrialisasi MediaIndustrialisasi Media
Industrialisasi Media
 
Fins Membela Kebebasan
Fins Membela KebebasanFins Membela Kebebasan
Fins Membela Kebebasan
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan KekuasaanKonsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
 
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaBahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 

Pedoman Umum EYD Part 1

  • 2. I. Pemakaian Huruf a. Huruf Abjad b. Huruf Vokal c. Huruf Konsonan d. Huruf Diftong e. Gabungan Huruf Konsonan f. Pemenggalan Kata g. Huruf Miring h. Huruf Tebal
  • 3. A. Huruf Abjad Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa indonesia terdiri atas huruf yang berikut. Nama tiap huruf disertakan dikolom ketiga.
  • 4. Huruf Nama Kapital Kecil A a a B b be C c ce D d de E e e F f ef G g ge H h ha I i i J j je K k ka L l el M m em N n en O o o P p pe Q q ki R r er S s es T t te Dst Dst Dst
  • 5. b. Huruf Vokal Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa indonesia terdiri atas huruf a, I, u, e, o.
  • 6. Contoh Pemakaian Dalam Kata Huruf Posisi Awal Posisi Posisi Akhir Vokal Tengah a api padi lusa e* enak petak sore emas kena tipe i Itu simpan murni o Oleh kota radio u Udang bumi ibu
  • 7. Keterangan: * Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen (‘) dapat digunakan jika ejaan kata menimbulkan keraguan. Misalnya: Anak-anak bermain di teras (téras). Upacara itu dihadiri pejabat teras Bank Indonesia. Kami menonton film seri (séri). Pertandingan itu berakhir seri. Di mana kécap itu dibuat? Coba kecap dulu makanan itu.
  • 8. C. Huruf Konsonan Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa indonesia terdiri atas huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
  • 9. Huruf Contoh Pemakaian Dalam Kata Konsonan Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir b bahasa sebut adab c cakap kaca - d dua ada abad f fakir kafan maaf g guna tiga gudeg h hari saham tuah j jalan manja mikraj k kami paksa politik - rakyat* bapak* l lekas alas akal m maka kami diam n nama tanah daun p pasang apa siap q** quran status-quo taufiq r raih bara putar s sampai asli tangkas t tali mata rapat v varia lava - w wanita hawa - x** xerox - sinar-x y yakin payung - Z zeni Lazim Juz
  • 10. Ketarangan: * Huruf k melambangkan bunyi hamzah. ** Huruf q dan x khusus dipakai untuk nama diri (seperti Taufiq dan Xerox) dan keperluan ilmu (seperti status quo dan sinar-x).
  • 11. D. Huruf Diftong Didalam bahasa indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi. Huruf Contoh Pemakaian Dalam Kata Diftong Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir ai ain malaikat pandai au aula saudara harimau Oi - boikot amboi
  • 12. E. Gabungan Huruf Konsonan Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan. Gabungan Huruf Contoh Pemakaian Dalam Kata Konsonan Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir kh khusus akhir tarikh ng ngilu bangun senang ny nyata banyak - sy syarat isyarat arasy
  • 13. Catatan: Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang lain ditulis sesuai dengan Ejan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan kecuali jika ada pertimbangan khusus.
  • 14. F. Huruf Kapital 1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya: Dia membaca buku itu. 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya: Adik bertanya, “Kapan kita pulang?” 3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk tuhan. Misalnya: Islam, Kristen
  • 15. 4. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya: Mahaputra Yamin b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Misalnya: Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
  • 16. 5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu. Misalnya: Wakil Presiden Adam Malik. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya. Misalnya: Sidang itu dipimpin Presiden. c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu. Misalnya: Berapa orang camat yang hadir dalam rapat itu?
  • 17. 6. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur- unsur nama orang. Misalnya: Amir Hamzah. Catatan: (1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai unsur pertama seperti pada de, van, dan der (dalam bahasa belanda), von (dalam bahasa jerman), atau da (dalam nama portugal). Misalnya: J.J de Hollander. (2) Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti. Misalnya: Abdul Rahman bin Zaini. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya: N -> Newton. c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya: mesin diesel.
  • 18. 7. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan bahasa. Misalnya: bangsa Eskimo. b. huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan. Misalnya: ke jawa-jawaan. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama, tahun, bulan, hari, dan hari raya. Misalnya: tahun Hijriah. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur- unsur nama peristiwa sejarah. Misalnya: Perang Candu. c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama. Misalnya: Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
  • 19. 9. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi. Misalnya: Banyuwangi. b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi. Misalnya: Bukit Barisan. c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya. Misalnya: ukiran Jepara.
  • 20. d. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yangtidak diikuti oleh nama diri geografi. Misalnya: berlayar ke teluk. e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis. Misalnya: nangka belanda.
  • 21. 10. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, kembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk. Misalnya: Republik Indonesia. b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi. Misalnya: beberapa badan hukum. Catatan: Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan dokumen resmi pemerintah dari negara tertentu, misalnya indonesia, huruf awal kata itu ditulis dengan huruf kapital. Misalnya: Pemberian gaji bulan ke-13 sudah disetujui Pemerintah.
  • 22. 11.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan. Misalnya: Perserikatan Bangsa- Bangsa. 12.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
  • 23. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri. Misalnya: Dr. -> doktor. Catatan: Gelar akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur secara khusus dalam keputusan menteri pendidian dan kebudayaan republik indonesia nomor 036/U/1993 14.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan. Misalnya: Adik bertanya, “Itu apa, Bu?”
  • 24. b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dgunakan dalam pengacuan atau penyapaan. Misalnya: Kita harus menghirmati bapak dan ibu kita. 15.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan. Misalnya: Sudahkah Anda tahu? 16.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan pernyataan lengkap itu (lihat contoh pada IB, IC, IE, dan II F15).
  • 25. G. Huruf Miring 1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menulkskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Mislanya: Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan Mpu Prapanca. Catatan: Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.
  • 26. 2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya: huruf pertama pada abjad adalah a. 3. a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa indonesia. Misalnya: Nama ilmiah buah manggis adalah Carcinia mangostana. b. Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata indonesia. Misalnya: Negara itu telah mengalami empat kali kudeta. Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yan gakan dicetak miring digarisbawahi.
  • 27. H. Huruf Tebal 1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran. Misalnya: Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG Bab : BAB I PENDAHULUAN Bagian bab : 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Tujuan
  • 28. Daftar, indeks, dan lampiran: DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMBANG DAFTAR PUSTAKA INDEKS LAMPIRAN
  • 29. 2. Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring. Misalnya: Akhiran –I tidak dipenggal pada unujg baris. Saya tidak mengambil bukumu. Seharusnya ditulis dengan huruf miring: Saya tidak mengambil bukumu.
  • 30. 3. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi. Misalnya: kalah v 1 tidak menang… 2 kehilangan atau merugi… 3 tidak lulus… 4 tidak menyamai Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan manual, huruf atau kata yang akan dicetak dengan huruf tebal diberi garis bawah ganda.