SlideShare a Scribd company logo
PENULISAN HURUF DAN KATA
Ejaan
• Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambangan
bahasa.
• Kaidah tersebut harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi
kesaragam bentuk
PENGGUNAAN HURUF
1. Pemakaian Huruf
A. Pelafalan harus sesuai dengan pelafalan bunyi bahasa
Indonesia.
Contoh : AC dibaca a-ce bukan a-se
Pasca dibaca pas-ca bukan pas-ka
B. Cara penulisan nama diri (nama jalan, sungai, gunung
dan nama lainnya) harus mengikuti kaidah, kecuali ada
pertimbangan khusus yang menyangkut segi adat,
hukum, atau sejarah.
Contoh :
a.Universitas Padjajaran Bandung.
b.Universitas Swadya Gunung Djati
2. Huruf Kapital
1. Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat
- Dia membaca buku.
2. Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama petikan
langsung
- Adik bertanya,“Kapan kita pulang?”
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam
ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci dan
Tuhan
- Islam - Al-quran
- Kristen - Al-kitab
Lanjutan : Huruf Kapital
4 a. Huruf kapital dipakai pada gelar kehormatan,keturunan dan
keagamaan yang diikuti nama orang
- Hari ini, Haji Agus Salim akan berangkat menghadiri
pertemuan itu.
b. Huruf kapital tidak dipakai pada gelar
kehormatan,keturunan dan keagamaan yang tidak diikuti
nama orang
- Tahun depan, saya akan berangkat haji.
Lanjutan : Huruf Kapital
5 a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan
dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai
pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya: a. Wakil Presiden Adam Malik menjadi perwakilan
Republik Indonesia dalam pertemuan itu.
b. Kemarin, Gubernur Jawa Barat meresmikan gedung
pertemuan itu.
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan
dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat.
Misalnya:
Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
Lanjutan : Huruf Kapital
6 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-
unsur nama orang.
Misalnya: Amir Hamzah
Egi Maulana Vikri
Lanjutan : Huruf Kapital
7. a. Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku,
dan bahasa.
Misalnya: bangsa Indonesia
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama
bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai
bentuk dasar kata turunan.
Misalnya: mengindonesiakan kata asing
Keinggris-inggrisan
Lanjutan : Huruf Kapital
8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun,
bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya: bulan Agustus
Lanjutan : Huruf Kapital
9 a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya: Asia Tenggara
Kali Brantas
Banyuwangi
Jawa Barat
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah
geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.
Misalnya: Saya berlayar ke teluk.
Saya mandi di kali.
Pisang ambon merupakan komoditas yang baik.
Lanjutan : Huruf Kapital
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya: Dr. > doktor, Ny. > nyonya, Rd. > raden Sdr. > saudara,
14 a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan
paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto.
Atas perhatian Bapak dan Ibu saya sampaikan terima kasih.
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau
penyapaan.
Misalnya: Kita harus menghormati bapak dan ibu.
Kemarin, paman saya mendapatkan hadiah sepeda
motor.
Lanjutan : Huruf Kapital
15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
ganti Anda.
Misalnya: Sudahkah Anda tahu?
3. Penulisan Huruf Miring
• Huruf Miring dipakai untuk menulis nama buku,
majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam
tulisan.
Misalnya: Saya membaca Pikiran Rakyat
• Huruf Miring dipakai untuk menuliskan kata nama
ilmiah atau ungkapan asing, daerah, kata tidak
baku, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
contoh: Politik devide et impera pernah
merajalela di negeri ini.
4. Huruf Tebal
a. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku,
bab, bagian bab dan daftar isi
Misalnya:
Judul: SANG PRIMADONA
b. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema
dan sublema untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan
polisemi.
Misalnya : Kalah v 1 tidak menang…2 tidak lulus
Mengalah v mengaku kalah
Catatan:
• Dalam tulisan tangan atau ketikan manual, huruf atau kata yang
akan dicetak dengan huruf tebal diberi garis bawah ganda.
PENULISAN KATA
Penulisan Kata
1. Kata Dasar
2. Kata Turunan
3. Kata Ulang
4. Gabungan Kata
5. Kata Ganti –ku-, kau-, -mu, dan –nya
6. Kata Depan di, ke, dan dari
7. Partikel
8. Singkatan dan Akronim
9. Angka dan Lambang
Kata Dasar
• Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu
kesatuan.
Misalnya:
– Kantor pajak penuh sesak.
– Buku itu sangat tebal.
Kata Turunan
a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai
dengan kata dasarnya.
Misalnya:
– bergeletar, dikelola, penetapan, menengok,
mempermainkan
b. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau
akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung
mengikuti atau mendahuluinya.
Misalnya:
– bertepuk tangan, garis bawahi, menganak sungai,
sebar luaskan
Kata Turunan
c. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan
dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya:
– menggarisbawahi,
– menyebarluaskan,
– dilipatgandakan,
d. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam
kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya:
adipati, aerodinamika, antarkota
Catatan:
Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya
adalah huruf kapital, di antara kedua unsur itu dituliskan
tanda hubung (-).
Misalnya:
– non-Indonesia, pan-Afrikanisme
Kata Turunan
Kata Ulang
• Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan
menggunakan tanda hubung.
Misalnya:
– anak-anak, buku-buku, kuda-kuda, mata-mata,
hati-hati, undang-undang, biri-biri, kupu-kupu,
kura-kura, laba-laba, sia-sia,
Gabungan Kata
1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk
istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.
Misalnya:
duta besar, kambing hitam, kuda hitam
2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin
menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda
hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Misalnya:
alat pandang-dengar, anak-istri saya
Gabungan Kata
3. Gabungan kata berikut ditulis serangkai.
Misalnya:
– acapkali, adakalanya, akhirulkalam, alhamdulillah,
astagfirullah, bagaimana, barangkali, bilamana,
bismillah, beasiswa, belasungkawa, bumiputra,
daripada, darmabakti, darmasiswa, darmawisata,
dukacita, halalbihalal, hulubalang, kacamata,
kasatmata, kepada, kilometer.
Kata Depan di, ke, dan dari
• Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya kacuali di dalam gabungan kata yang sudah
lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan
daripada.
Misalnya:
– Di mana Siti sekarang?
– Mari berangkat ke kantor.
– Ia berasal dari Jepang.
Partikel
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya:
– Bacalah buku ini baik-baik!
– Apakah mereka tau?
– Apatah gunanya bersedih?
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya
Misalnya:
– Karena kesombongannya, tak satu orang pun yang mau
menolong dia.
Partikel
3. Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah
dari bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya.
Misalnya:
– Mereka masuk ke dalam ruangan satu per satu.
Catatan:
• Partikel pun pada gabungan kata yang lazim dianggap padu
ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Walaupun ,
Bagaimanapun
Kendatipun
maupun
meskipun
Singkatan dan Akronim
I. Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas
satu huruf atau lebih.
a). Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau
pangkat diikuti dengan tanda titik.
Misalnya:
A.H. Nasution Abdul Haris Nasution
Muh. Yamin Muhammad Yamin
S.Sos. sarjana sosial
M.Hum. magister humaniora
Kol. kolonel
Bpk. bapak
Singkatan dan Akronim
b). Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen
resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf
kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Misalnya:
DPR Dewan Perwakilan Rakyat
PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia
PBB
UU
UUD
c). Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti
satu tanda titik.
Misalnya: dll. dan lain lain
dsb. dan sebagainya
Singkatan dan Akronim
a). Akronim merupakan singkatan yang diucapakan seperti kata.
b) . Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari
deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Misalnya:
ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
SIM : surat izin mengemudi
b). Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan
huruf awal huruf kapital.
Misalnya:
Akabri : Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Singkatan dan Akronim
c). Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf,
suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret
kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya: pemilu pemilihan umum
Kata Ganti ku-, kau-, -mu, dan -nya
a). Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata
yang mengikutinya; ku, mu, dan nya ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
– Apa yang kumiliki boleh kauambil.
b). Kata ganti itu (-ku, -mu, dan –nya) dirangkaikan
dengan tanda hubung. Apabiola digabung dengan
bentuk yang berupa singkatan atau kata yang di
awali dengan huruf kapital
Misalnya : KTP-mu
Kata Si dan Sang
• Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Misalnya:
– Buaya itu dibohongi oleh sang Kancil
– Surat itu dikirimkan kembali kepada si pengirim
5. Penulisan Unsur Serapan
• Berdasar integrasinya, unsur serapan (pinjaman)
dibagi dua:
• Pertama, unsur serapan yang belum sepenuhnya
terserap dalam bahasa Indonesia, dipakai dalam
konteks bahasa Indonesia tetapi pengucapan masih
mengikuti cara asing seperti reshuffle, shuttle cock.
• Kedua, unsur serapan yang pengucapan dan
penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia, ejaan diubah seperlunya sehingga masih
dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Misal;
risk (risiko), system (sistem), effective (efektif).

More Related Content

What's hot

Optimasi query
Optimasi queryOptimasi query
Optimasi query
Reza Mardiyeni
 
Pertemuan-6.pptx
Pertemuan-6.pptxPertemuan-6.pptx
Pertemuan-6.pptx
nurnur469094
 
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Irma Nurmayanti
 
Kaidah Bahasa Indonesia.pptx
Kaidah Bahasa Indonesia.pptxKaidah Bahasa Indonesia.pptx
Kaidah Bahasa Indonesia.pptx
YestriPuspitasari
 
Materi-bahasa-indonesia
Materi-bahasa-indonesiaMateri-bahasa-indonesia
Materi-bahasa-indonesia
NurFadhila6
 
01. Ecología y medio ambiente Bases de la Ecología autor El mayor portal de ...
01. Ecología y medio ambiente  Bases de la Ecología autor El mayor portal de ...01. Ecología y medio ambiente  Bases de la Ecología autor El mayor portal de ...
01. Ecología y medio ambiente Bases de la Ecología autor El mayor portal de ...
Domingo de Dios
 
Etika penelitian
Etika penelitianEtika penelitian
Etika penelitian
Ahmadi Thoyyib
 
Tata cara-penulisan-skripsi
Tata cara-penulisan-skripsiTata cara-penulisan-skripsi
Tata cara-penulisan-skripsi
Dipta R Freelancer
 

What's hot (8)

Optimasi query
Optimasi queryOptimasi query
Optimasi query
 
Pertemuan-6.pptx
Pertemuan-6.pptxPertemuan-6.pptx
Pertemuan-6.pptx
 
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
 
Kaidah Bahasa Indonesia.pptx
Kaidah Bahasa Indonesia.pptxKaidah Bahasa Indonesia.pptx
Kaidah Bahasa Indonesia.pptx
 
Materi-bahasa-indonesia
Materi-bahasa-indonesiaMateri-bahasa-indonesia
Materi-bahasa-indonesia
 
01. Ecología y medio ambiente Bases de la Ecología autor El mayor portal de ...
01. Ecología y medio ambiente  Bases de la Ecología autor El mayor portal de ...01. Ecología y medio ambiente  Bases de la Ecología autor El mayor portal de ...
01. Ecología y medio ambiente Bases de la Ecología autor El mayor portal de ...
 
Etika penelitian
Etika penelitianEtika penelitian
Etika penelitian
 
Tata cara-penulisan-skripsi
Tata cara-penulisan-skripsiTata cara-penulisan-skripsi
Tata cara-penulisan-skripsi
 

Similar to Bahasa Indonesia - Huruf dan kata

Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda BacaKaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
PT serba gratiz
 
Teori eyd print
Teori eyd printTeori eyd print
Teori eyd print
bbawor aji
 
materi EYD.ppt
materi EYD.pptmateri EYD.ppt
materi EYD.ppt
MTsSAPPAlFalah
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
FirdhanSaid
 
Eyd bahasa
Eyd bahasaEyd bahasa
Eyd bahasa
tarmizitaher
 
Materi twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdfMateri twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdf
NathaniaPraisyRengku
 
Eyd 3
Eyd 3Eyd 3
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
IlhamMaulana70946
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
Yunisa Nurfitriantiwi
 
Ejaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakanEjaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakan
Qurrati A'yun
 
Pemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
Pemakaian Huruf - Bahasa IndonesiaPemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
Pemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
Jesika Amanda
 
02 eyd, rev 14 10-2014
02 eyd, rev 14 10-201402 eyd, rev 14 10-2014
02 eyd, rev 14 10-2014
Julis Syofian Syofian
 
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDPemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Adiwidjadja
 
3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaanbusitisahara
 
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docxKesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
PutriNovitaSari46
 
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan MiringBahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Detia Rosani Buldan
 
Eyd (1)
Eyd (1)Eyd (1)
Eyd (1)
Titikbudiarti
 
penulisan kata
penulisan katapenulisan kata
penulisan kata
Yuyu Fitriani
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
idbloginfo
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Rajaf Aratnasun
 

Similar to Bahasa Indonesia - Huruf dan kata (20)

Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda BacaKaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
 
Teori eyd print
Teori eyd printTeori eyd print
Teori eyd print
 
materi EYD.ppt
materi EYD.pptmateri EYD.ppt
materi EYD.ppt
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
 
Eyd bahasa
Eyd bahasaEyd bahasa
Eyd bahasa
 
Materi twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdfMateri twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdf
 
Eyd 3
Eyd 3Eyd 3
Eyd 3
 
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
 
Ejaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakanEjaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakan
 
Pemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
Pemakaian Huruf - Bahasa IndonesiaPemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
Pemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
 
02 eyd, rev 14 10-2014
02 eyd, rev 14 10-201402 eyd, rev 14 10-2014
02 eyd, rev 14 10-2014
 
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDPemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
 
3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan
 
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docxKesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
 
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan MiringBahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
 
Eyd (1)
Eyd (1)Eyd (1)
Eyd (1)
 
penulisan kata
penulisan katapenulisan kata
penulisan kata
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
 

Recently uploaded

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 

Bahasa Indonesia - Huruf dan kata

  • 2. Ejaan • Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambangan bahasa. • Kaidah tersebut harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi kesaragam bentuk
  • 4. 1. Pemakaian Huruf A. Pelafalan harus sesuai dengan pelafalan bunyi bahasa Indonesia. Contoh : AC dibaca a-ce bukan a-se Pasca dibaca pas-ca bukan pas-ka B. Cara penulisan nama diri (nama jalan, sungai, gunung dan nama lainnya) harus mengikuti kaidah, kecuali ada pertimbangan khusus yang menyangkut segi adat, hukum, atau sejarah. Contoh : a.Universitas Padjajaran Bandung. b.Universitas Swadya Gunung Djati
  • 5. 2. Huruf Kapital 1. Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat - Dia membaca buku. 2. Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung - Adik bertanya,“Kapan kita pulang?” 3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci dan Tuhan - Islam - Al-quran - Kristen - Al-kitab
  • 6. Lanjutan : Huruf Kapital 4 a. Huruf kapital dipakai pada gelar kehormatan,keturunan dan keagamaan yang diikuti nama orang - Hari ini, Haji Agus Salim akan berangkat menghadiri pertemuan itu. b. Huruf kapital tidak dipakai pada gelar kehormatan,keturunan dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang - Tahun depan, saya akan berangkat haji.
  • 7. Lanjutan : Huruf Kapital 5 a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya: a. Wakil Presiden Adam Malik menjadi perwakilan Republik Indonesia dalam pertemuan itu. b. Kemarin, Gubernur Jawa Barat meresmikan gedung pertemuan itu. b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat. Misalnya: Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
  • 8. Lanjutan : Huruf Kapital 6 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur- unsur nama orang. Misalnya: Amir Hamzah Egi Maulana Vikri
  • 9. Lanjutan : Huruf Kapital 7. a. Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. Misalnya: bangsa Indonesia b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan. Misalnya: mengindonesiakan kata asing Keinggris-inggrisan
  • 10. Lanjutan : Huruf Kapital 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya: bulan Agustus
  • 11. Lanjutan : Huruf Kapital 9 a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya: Asia Tenggara Kali Brantas Banyuwangi Jawa Barat b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri. Misalnya: Saya berlayar ke teluk. Saya mandi di kali. Pisang ambon merupakan komoditas yang baik.
  • 12. Lanjutan : Huruf Kapital 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Misalnya: Dr. > doktor, Ny. > nyonya, Rd. > raden Sdr. > saudara, 14 a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Misalnya: "Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto. Atas perhatian Bapak dan Ibu saya sampaikan terima kasih. b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan. Misalnya: Kita harus menghormati bapak dan ibu. Kemarin, paman saya mendapatkan hadiah sepeda motor.
  • 13. Lanjutan : Huruf Kapital 15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya: Sudahkah Anda tahu?
  • 14. 3. Penulisan Huruf Miring • Huruf Miring dipakai untuk menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya: Saya membaca Pikiran Rakyat • Huruf Miring dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing, daerah, kata tidak baku, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. contoh: Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
  • 15. 4. Huruf Tebal a. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab dan daftar isi Misalnya: Judul: SANG PRIMADONA b. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi. Misalnya : Kalah v 1 tidak menang…2 tidak lulus Mengalah v mengaku kalah Catatan: • Dalam tulisan tangan atau ketikan manual, huruf atau kata yang akan dicetak dengan huruf tebal diberi garis bawah ganda.
  • 17. Penulisan Kata 1. Kata Dasar 2. Kata Turunan 3. Kata Ulang 4. Gabungan Kata 5. Kata Ganti –ku-, kau-, -mu, dan –nya 6. Kata Depan di, ke, dan dari 7. Partikel 8. Singkatan dan Akronim 9. Angka dan Lambang
  • 18. Kata Dasar • Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: – Kantor pajak penuh sesak. – Buku itu sangat tebal.
  • 19. Kata Turunan a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya: – bergeletar, dikelola, penetapan, menengok, mempermainkan b. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misalnya: – bertepuk tangan, garis bawahi, menganak sungai, sebar luaskan
  • 20. Kata Turunan c. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya: – menggarisbawahi, – menyebarluaskan, – dilipatgandakan, d. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya: adipati, aerodinamika, antarkota
  • 21. Catatan: Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-). Misalnya: – non-Indonesia, pan-Afrikanisme Kata Turunan
  • 22. Kata Ulang • Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Misalnya: – anak-anak, buku-buku, kuda-kuda, mata-mata, hati-hati, undang-undang, biri-biri, kupu-kupu, kura-kura, laba-laba, sia-sia,
  • 23. Gabungan Kata 1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah. Misalnya: duta besar, kambing hitam, kuda hitam 2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan. Misalnya: alat pandang-dengar, anak-istri saya
  • 24. Gabungan Kata 3. Gabungan kata berikut ditulis serangkai. Misalnya: – acapkali, adakalanya, akhirulkalam, alhamdulillah, astagfirullah, bagaimana, barangkali, bilamana, bismillah, beasiswa, belasungkawa, bumiputra, daripada, darmabakti, darmasiswa, darmawisata, dukacita, halalbihalal, hulubalang, kacamata, kasatmata, kepada, kilometer.
  • 25. Kata Depan di, ke, dan dari • Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kacuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. Misalnya: – Di mana Siti sekarang? – Mari berangkat ke kantor. – Ia berasal dari Jepang.
  • 26. Partikel 1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: – Bacalah buku ini baik-baik! – Apakah mereka tau? – Apatah gunanya bersedih? 2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya Misalnya: – Karena kesombongannya, tak satu orang pun yang mau menolong dia.
  • 27. Partikel 3. Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya. Misalnya: – Mereka masuk ke dalam ruangan satu per satu. Catatan: • Partikel pun pada gabungan kata yang lazim dianggap padu ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Walaupun , Bagaimanapun Kendatipun maupun meskipun
  • 28. Singkatan dan Akronim I. Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. a). Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik. Misalnya: A.H. Nasution Abdul Haris Nasution Muh. Yamin Muhammad Yamin S.Sos. sarjana sosial M.Hum. magister humaniora Kol. kolonel Bpk. bapak
  • 29. Singkatan dan Akronim b). Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Misalnya: DPR Dewan Perwakilan Rakyat PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia PBB UU UUD c). Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Misalnya: dll. dan lain lain dsb. dan sebagainya
  • 30. Singkatan dan Akronim a). Akronim merupakan singkatan yang diucapakan seperti kata. b) . Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Misalnya: ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia SIM : surat izin mengemudi b). Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Misalnya: Akabri : Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
  • 31. Singkatan dan Akronim c). Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: pemilu pemilihan umum
  • 32. Kata Ganti ku-, kau-, -mu, dan -nya a). Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: – Apa yang kumiliki boleh kauambil. b). Kata ganti itu (-ku, -mu, dan –nya) dirangkaikan dengan tanda hubung. Apabiola digabung dengan bentuk yang berupa singkatan atau kata yang di awali dengan huruf kapital Misalnya : KTP-mu
  • 33. Kata Si dan Sang • Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: – Buaya itu dibohongi oleh sang Kancil – Surat itu dikirimkan kembali kepada si pengirim
  • 34. 5. Penulisan Unsur Serapan • Berdasar integrasinya, unsur serapan (pinjaman) dibagi dua: • Pertama, unsur serapan yang belum sepenuhnya terserap dalam bahasa Indonesia, dipakai dalam konteks bahasa Indonesia tetapi pengucapan masih mengikuti cara asing seperti reshuffle, shuttle cock. • Kedua, unsur serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, ejaan diubah seperlunya sehingga masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Misal; risk (risiko), system (sistem), effective (efektif).