SlideShare a Scribd company logo
PERTEMUAN 2
Dr. Nini Ibrahim, M.Pd.
Seperangkat aturan atau kaidah
perlambangan bunyi bahasa,
pemisahan, penggabungan, dan
penulisannya dalam suatu bahasa.
Sub Materi 1
FONOLOGI
MORFOLOGI
SINTAKSIS
Sejarah Ejaan
Van
Ophuysen
Republik Pem-
baharuan
Melindo
(Melayu-Indo)
LBK EYD
PUEBI
?
 Tahun 1901
 Terbit buku “Kitab Logat Melajoe”
 Disusun oleh Ch. A. Van Ophuysen,
dibantu oleh Engku Nawawi gelar
Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib
Soetan Ibrahim
Hal-hal yang menonjol dalam
Ejaan Van Ophuysen
 Sajang Sayang
 Oemoem Umum
 Ra’yat Rakyat
 Ratjun Racun
 Chawatir Khawatir
Diresmikan dan ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan,
Pengajaran dan Kebudayaan
Republik Indonesia, Nomor :
264/Bhg.A, tanggal 19 Maret
1947.
1. Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata
guru, itu, umur, dsb.
2. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis
dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.
3. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2
seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
4. Tanda trema (˝) dalam Ejaan Van Ophuysen
dihilangkan dalam Ejaan Republik
Contoh
• Oemoer Umur
• Ta’dir Takdir
• Rata-rata Rata2
Hal-hal yang menarik dalam Ejaan
Pembaharuan sebagai berikut:
1. Gabungan konsonan dj diubah menjadi j
2. Gabungan konsonan tj diubah menjadi ts
3. Gabungan konsonan ng diubah menjadi n
4. Gabungan konsonan nj diubah menjadi ny
5. Gabungan konsonan sj diubah menjadi sy
6. Gabungan konsonan ai diubah menjadi ay
7. Gabungan konsonan au diubah menjadi aw
8. Gabungan konsonan oi diubah menjadi oy
Disusun oleh Priyono dan Katopo berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan
Republik Indonesia, Nomor : 448/S, tanggal 19 Juli 1956
Disusun oleh Slamet Mulyana (Indonesia) dan Syed Nasir bin Ismail
(Malaysia) pada tahun 1959. Ejaan ini gagal diresmikan karena
terjadi ketegangan politik antara Indonesia dan Malaysia
Ejaan LBK (Lembaga Bahasa dan
Kesusastraan), sekarang bernama P3B
(Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa), ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Nomor : 062/67, tanggal 19
September 1967.
Perubahan pada Ejaan Baru sebagai berikut:
 dj --- j --- remadja --- remaja
 tj --- c --- batja --- baca
 nj --- ny --- bunji --- bunyi
 sj --- sy --- sjarat --- syarat
 ch --- Kh --- machluk --- makhluk
 j --- y --- perjaja --- percaya
EYD diresmikan oleh Presiden Indonesia, Soeharto, pada tanggal 16 Agustus 1972.
Peresmian yang diumumkan pada Sidang DPR itu, diperkuat dengan KEPPRES
Nomor 57 Tahun 1972, bersamaan dengan Pedoman Umum Pembentukan Istilah,
selanjutnya Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan
ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 31 Agustus
1972, dan dinyatakan dengan resmi berlaku di seluruh Indonesia.
EJAAN LAMA EYD
dj – jika
tj – pertjaja
nj – njata
sj – sjukur
j – jika
c – percaya
ny – nyata
sy – syukur
2. Huruf F, V, dan Z, yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing,
diresmikan pemakaiannya. Contoh : khilaf, fisik, zakat, valuta.
3. Huruf Q dan X, yang lazim digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan
tetap digunakan. Contoh : furqan, xenon.
4. Penulisan di – sebagai awalan dibedakan dengan di yang merupakan kata
depan. Contoh : sebagai awalan di - : dicuci; dikerjakan. Sebagai kata depan
di : di kantor; di sekolah.
5. Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya. Contoh :
anak-anak bukan anak2; bermain-main bukan bermain2.
1. Perubahan Huruf
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, menerbitkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Pedoman ini disusun untuk menyempurnakan Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Pedoman ini diharapkan
dapat mengakomodasi perkembangan bahasa Indonesia yang makin pesat.
Pedoman ini merupakan edisi keempat berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015
tanggal 26 November 2016.
Dr. Nini Ibrahim, M.Pd.
Sub Materi 2
EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam
Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa
Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan
huruf kapital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan.
Ejaan Yang Disempurnakan adalah ejaan bahasa Indonesia
yang berlaku dari tahun 1972 sampai 2015. Ejaan Yang
Disempurnakan /EYD ini menggantikan Ejaan Soewandi atau
Ejaan Republik.
Ruang lingkup EYD
Pemakaian
Huruf
Penulisan
Kata
Pemakaian
Tanda
Baca
Penulisan
Unsur
Serapan
A.PEMAKAIAN HURUF
Huruf abjad adalah huruf yang
dipakai dalan ejaan bahasa
Indonesia yang terdiri dari 26
huruf.
H
U
R
U
F
A
B
J
A
D
Huruf kapital Huruf
nonkapital
Nama Pengucapan
A a a a
B b be bĕ
C c ce cĕ
D d de dĕ
E e e ĕ
F f ef ĕf
G g ge gĕ
1. HURUF ABJAD
2. HURUF VOKAL
Huruf
vokal
Contoh Pemakaian dalam Kata
Posisi
Awal
Posisi
Tengah
Posisi
Akhir
a api padi Lusa
u ulang Bumi Ibu
i itu simpan murni
e* enak
ember
emas
petak
pendek
kena
sore
tipe
-
o oleh kota Radio
3. HURUF KONSONAN
Huruf vokal adalah huruf
yang melambangkan vokal
dalam bahasa Indonesia yang
terdiri atas lima huruf yaitu, a,
u, i, e, o.
Huruf
Konso
nan
Contoh Pemakaian dalam
Kata
Posisi
Awal
Posisi
Tengah
Posisi
Akhir
B Bahasa Sebut Adab
C Cakap Kaca
D Dua Ada Abad
F Fakir Kafan Maaf
G Guna Tiga Gudeg
H Hari Saham Tuah
J Jalan Manja Mikraj
K Kami Paksa Politik
Huruf konsonan adalah huruf
yang melambangkan konsonan
dalam bahasa Indonesia yang
terdiri dari 21 huruf yaitu, b, c,
d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t,
v, w, x, y, z.
4. HURUF DIFTONG
Huruf
Diftong
Contoh Pemakaian dalam Kata
Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
ai ain syaitan pandai
au aula saudara harimau
ei eigendom geiser servei
oi - boikot amboi
Dalam bahasa Indonesia
terdapat 4 diftong yang
dilambangkan dengan
gabungan huruf vokal ai,
au, ei, dan oi.
Gabungan
Huruf
Konsonan
Contoh Pemakaian Dalam Kata
Posisi
Awal
Posisi
Tengah
Posisi
Akhir
kh khusus akhir tarikh
ng ngarai bangun senang
ny nyata banyak -
sy syarat musyawarah Arasy
4. GABUNGAN
HURUF KONSONAN
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy
masing-masing melambangkan satu bunyi
konsonan
5.
6. HURUF MIRING
1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul
buku, nama majalah, atau nama surat kabar
yang dikutip dalam lisan, termasuk dalam
daftar pustaka, misalnya:
- Berita itu muncul dalam surat kabar
Cakrawala
- Majalah Poejangga Baroe menggelorakan
semangat kebangsaan .
2. Huruf miring dipakai untuk
menegaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian kata, kata, atau
kelompok kata dalam kalimat,
misalnya :
- huruf terakhir kata abad adalah d
- Dia tidak diantar,tetapi mengantar.
3. Huruf miring dipakai untuk
menuliskan kata atau ungjapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing,
misalnya:
- Upacara peusijuek (tepung tawar)
menarik perhatian wisatawan asing
yang berkunjung ke Aceh.
- Ungkapan Bhinneka Tunggal Ika
dijadikan semboyan negara
Indonesia
1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan
yang sudah ditulis miring, misalnya:
- huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat
dalam EYD
- Kata et dalam ungkapan ora et labora ‘berarti dan’
2. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-
bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab.
Misalnya :
- penulisan Latar Belakang dan Masalah
- penulisan Latar Belakang
- penulisan Masalah
- penulisan Tujuan
7. HURUF TEBAL
B. PENULISAN KATA
1. Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai suatu kesatuan, misalnya :
* Kantor pajak penuh sesak
* Saya pergi ke sekolah
2. Kata Berimbuhan
a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan
akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya, misalnya:
• Berjalan
• Berkelanjutan
• Mempermudah
• Gemetar
b. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
Misalnya:
* adibusana * aerodinamika
* infrastuktur * purnawirawan
* proaktif * inkonvensional
3. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Misalnya :
* Anak-anak * biri-biri * buku-buku *cumi-cumi
* hati-hati * kupu-kupu * kuda-kuda * kura- kura , dll.
4. Gabungan Kata
a. Unsur gabungan kata yang lazimdisebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis
terpisah. Misalnya :
* Duta besar * kambing hitam * Orang tua
* Simpang empat * Mata acara * Rumah sakit jiwa
b. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan
membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya. Misalnya :
* Anak-istri pejabat anak istri-pejabat
* Ibu-bapak kami Ibu bapak-kami
* Buku-sejarah baru Buku sejarah-baru
c. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan
atau akhiran, misalnya :
* Bertepuk tangan * Menganak sungai * Garis bawahi *sebar luaskan
d. Gabungan kata yang mendapatkan awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai
Misalnya:
* Dilipatgandakan * menggarisbawahi * menyebarluaskan
e. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai
Misalnya :
* acapkali * hulubalang *radioaktif *adakalanya
* kacamata * apalagi * bagaimana * saripati, dll.
5. Pemenggalan Kata
a. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan, jika ditengah kata terdapat huruf vokal
yang beruntun, pemenggalannya dapat dilakukan di antara dua huruf vokal itu.
Misalnya:
* bu-ah * ma-in *ni-at * sa-at
b. Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya dilakukan diantara bentuk dasar dan unsur
pembentukannya. Misalnya :
ber-jalan mem-pertanggungjawabkan
mem-bantu memeper-tanggungjawabkan
di-ambil mempertanggung-jawabkan
c. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya itu dapat
bergabung dengan unsur yang lain, penggalannya dilakukan di antara unsur-unsur itu.
Tiap unsur gabungan itu dipenggal seperti pada kata dasar. Misalnya :
* biografi bio-grafi bi-o-gra-fi
* biodata bio-data bi-o-da-ta
d. Nama orang yang terdiri atas dua unsur atau lebih pada akhir baris dipenggal di antara
unsur-unsurnya. Misalnya :
* lagu “Indonesia Raya” digubah oleh Wage Rudolf Supratman
e. Singkatan nama diri dan gelar yanng terdiri atas dua huruf atau lebih tidak dipenggal.
Misalnya :
* Ia bekerja di DLLAJR
6. Kata depan
Kata depan seperti, di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya, misalnya:
* Di mana dia sekarang? * Mari kita berangkat ke kantor
7. Partikel
a. Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.Misalnya :
* bacalah buku itu baik-baik!
b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya,misalnya:
* Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya
dengan bijaksana.
c. Partikel per yang berarti ‘demi’,, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari
kata yang mengikutinya, misalnya:
* Mereka masuk ke dalam ruangan rapat satu per satu
8. Singkatan dan Akronim
a. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda
titik pada setiap unsur singkatan itu. Misalnya :
* A.H. Nasution Abdul Haris Nasution
b. 1) Singkatan Yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga, ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik,misalnya :
* NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia
2). Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik, misalnya :
* PT : Perseroan Terbatas
9. Angka dan Bilangan
Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau
nomor, misalnya :
*Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
* Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X,
L (50), C (100), D (500), dll
10. Kata ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya
Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
sedangkan –ku, -mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya, Misalnya
* Rumah itu telah kujual * Majalah itu boleh kaubaca
*Bukuku, bukumu dan bukunya tersimpan diperpustakaan.
* Rumahnya sedang diperbaiki.
11. Kata sandang si dan sang
kata si dan sang ditulis terpisah daridari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
*Surat itu dikembalikan kepada si pengirim
* Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli
* Sang adik mematuhi nasihat sang kakak
* Ibu itu menghadiahi sang suami kemeja batik
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan
pertanyaan atau seruan. Misalnya:
Hari ini tanggal 6 April 1973.
Marilah kita mengheningkan cipta.
Sudilah kiranya Saudara mengabulkan
permohonan ini.
Catatan :
Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat
yang unsur akhirnya sudah bertanda titik.
Misalnya :
• Buku itu disusun oleh Drs. Sudjatmiko, M.A.
• Dia memerlukan meja, kursi, dsb.
• Dia mengatakan, “kaki saya sakit.”
C. PEMAKAIAN TANDA BACA
2. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan jangka waktu. Misalnya:
Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
0.0.30 jam (30 detik)
3. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul
tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan
tempat terbit. Misalnya:
Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.
1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Misalnya :
Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
2. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam
kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Misalnya :
Syarat-syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini:
1) berkewarganegaraan Indonesia;
2) berijazah S1 sekurang-kurangnya;
3) berbadan sehat;
1. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika
diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya :
Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan
lemari.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang
memerlukanpemerian. Misalnya :
Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : Nuri Handayani
Bendahara: Darmawan
1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Misalnya :
Kapan ia berangkat?
2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan
kebenarannya. Misalnya :
Ia dilahirkan pada tahun 1987 (?).
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa
seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Misalnya :
 Alangkah seramnya peristiwa itu!
 Bersihkan kamar itu sekarang juga!
 Merdeka!
1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya :
Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian
Kegiatan) kantor itu.
2. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang
bukan bagian utama kalimat. Misalnya :
Keterangan itu (lihat tabel 19) menunjukkan arus baru pasar
dalam negeri.
1. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada
alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun
takwim. Misalnya :
No. 7/PK/1973
Jalan Kramat III/10
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau tiap.
Misalnya :
Dikirimkan lewat darat/laut
Mereka mahasiswa/mahasiswi
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian
angka tahun. Misalnya :
Ali ‘kan kusurati. (‘kan = akan)
Malam ‘lah tiba (‘lah = telah)
1 Januari ‘08 (‘08: 2008)
Dr. Nini Ibrahim, M.Pd.
SUBMATERI 3
PUEBI adalah singkatan dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. PUEBI merupakan pengganti dari EYD yang
selama ini sudah kita kenal sebelumnya.
Pada tahun 2015, EYD (Ejaan yang Disempurnakan) diganti
menjadi PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
Perubahan ini telah ditetapkan di dalam Peraturan Menteri
dan Kebudayaan (Permendikbud) RI Nomor 50 Tahun 2015
tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. PUEBI yang
merupakan jawaban atas kemajuan bahasa Indonesia di
negeri ini hadir lebih lengkap.
Kemajuan
Ilmu
Memantapkan
Fungsi Bahasa
Indonesia
Alasan
EYD
Diganti
PUEBI
Adanya Kemajuan dalam Berbagai Ilmu
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang semakin maju, membuat penggunaan
bahasa Indonesia dalam berbagai hal semakin meluas juga baik secara tulisan
maupun lisan. Ini yang menjadi salah satu alasan kenapa perlunya perubahan pada
ejaan bahasa Indonesia.
Memantapkan Fungsi Bahasa Indonesia
Ejaan bahasa Indonesia perlu disempurnakan untuk memantapkan fungsi bahasa
Indonesia sebagai bahasa Negara.
No EYD PUEBI
1. Huruf diftong, yaitu ai, au, dan ao Penambahan huruf vokal diftong ei,
2. Penulisan huruf kapital pada EYD
digunakan dalam penulisan nama
orang tidak termasuk julukan
Penulisan huruf kapital pada PUEBI
digunakan sebagai huruf pertama
unsur nama orang, termasuk
julukan.
3. Penulisan huruf tebal tidak dipakai
dalam cetakan untuk menegaskan
atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, kata, atau kelompok kata, untuk
keperluan itu digunakan huruf miring
pada EYD
Pada PUEBI huruf tebal dipakai
untuk menegaskan bagian tulisan
yang sudah ditulis miring.
4. Penggunaan partikel pun pada EYD
ditulis terpisah kecuali yang sudah
lazim digunakan, maka penulisannya
ditulis serangkai
Pada PUEBI partikel pun tetap ditulis
terpisah, kecuali mengikuti unsur
kata penghubung, maka ditulis
serangkai.
PERBEDAAN EYD DENGAN PUEBI
No EYD PUEBI
5. Penggunaan bilangan pada EYD tidak
ada hal yang mengaturnya.
Penggunaan bilangan, pada PUEBI,
bilangan yang digunakan sebagai
unsur nama geografi ditulis dengan
huruf
6. Penggunaan titik koma (;) pada EYD
digunakan dalam perincian tanpa
penggunaan kata dan.
Dalam PUEBI penggunaan titik koma
(;) tetap menggunakan kata dan.
7. Penggunaan tanda titik koma (;) pada
EYD tidak ada hal yang mengaturnya.
Penggunaan tanda titik koma (;)
pada PUEBI dipakai pada akhir
perincian yang berupa klausa,
8. Penggunaan tanda hubung (-)pada
EYD tidak ada hal yang mengaturnya.
Penggunaan tanda hubung (-) pada
PUEBI tidak dipakai di antara huruf
dan angka, jika angka tersebut
melambangkan jumlah huruf
PERBEDAAN EYD DENGAN PUEBI
No EYD PUEBI
9. Tanda hubung (-)pada EYD tidak ada hal
yang mengaturnya
Tanda hubung (-) pada PUEBI
digunakan untuk menandai bentuk
terikat yang menjadi objek bahasan
10. Penggunaan tanda kurung [( )] dalam
perincian pada EYD hanya digunakan
pada perincian ke kanan atau dalam
paragraf, tidak dalam perincian ke bawah
Penggunaan tanda kurung [( )]
dalam perincian pada PUEBI tidak
ada hal yang mengaturnya.
11. Penggunaan tanda elipsis ( … ) dalam EYD
dipakai dalam kalimat yang terputus-
putus
Penggunaan tanda elipsis ( … )
dalam PUEBI tanda elipsis
digunakan untuk menulis ujaran
yang tidak selesai dalam dialog.
Dengan mengetahui adanya perubahaan EYD menjadi PUEBI dan perbedaan
mendasar di antara keduanya, diharapkan semakin memperhatikan
penggunaan ragam baku tulis terutama dalam penulisan karya tulis ilmiah.
PERBEDAAN EYD DENGAN PUEBI
DAMPAK DARI PENGGUNAAN ROKOK
Semua orang pasti mengenal nama rokok, dari anak kecil sampai orang
dewasa. Dampak penggunaan rokok sangat bahaya bagi organ tubuh kita.
Beberapa banyak penyakit yang terkandung dalam satu batang rokok dan bisa
sebabkan kematian. Untuk itu, kita harus hati-hati dengan pergerakkan rokok di
negara kita ini.
Menurut Prof. Dr, irwan masaid M.KES, “Penggunaan rokok didalam
negeri kita kini mencapai 0,8%. Jadi, rata-rata penghuni di Indonesia ini
semuanya mempunyai penyakit rokok, dari anak yang berumur 0-15 tahun pun
sudah menggunakan barang tersebut. Apakah ada tanggapan dari pemerintah
untuk upaya penutupan pabrik rokok di Indonesia!”
Negeri kita berada dalam urutan sepuluh besar dalam penggunaan
rokok. Pemerintah sudah mengeluarkan peraturan-peraturan tempat yang
dilarang merokok supaya orang lain yang tidak merokok dan tidak kena penyakit
akibat dari asap rokok. Apakah pemerintah kurang tepat dalam antispasi atau
masyarakat sendiri yang tidak mempunyai aturan-aturannya?
Bacalah artikel di bawah in!
Merokok memang sudah membudayakan di
Indonesia. Sebagian msyarakat pun sudah membudaya
rokok dan mendukung adanya rokok. Hal ini terbukti
banyak sekali masyarakat pengguna rokok, bahkan rokok
pun dijadikan tempat usaha dalam mencari nafkah,
khususnya para gelandangan yang mencari uang dengan
mengambil sisa batang rokok yang dibuang Inilah kekuatan
rokok, yang tidak mereka sadari sudah bahayakan dirinya
dan masyarakat lain.
Penyakit-penyakit yang terkandung dalam rokok
sangat bahaya bagi perokok ataupun di sekitarnya. Jadi
marilah kita sama-sama membangun negeri kita supaya
bebas dari penyakit (perokok), sehingga menjadikan kader-
kader bangsa yang cerdas dan sehat.
Petunjuk Pengerjaan!
Bacalah Artikel di bawah ini!
Analisislah artikel tersebut sesuai dengan ejaan dalam bahasa Indonesia!
Dalam pengerjaan tugas, Anda boleh mengganti, menghilangkan, dan
menambahkan imbuhan atau menambah kata!
CONTOH ANALISIS
100 Analisis (sesuaikan dengan jumlah yang kalian analisis)
DAMPAK DARI (hilangkan) PENGGUNAAN ROKOK
Semua orang pasti mengenal nama (hilangkan)rokok, (Mulai) dari anak
kecil-(anak) sampai (hingga) orang dewasa. Dampak penggunaan rokok sangat
(ber)bahaya bagi organ (hilangkan) tubuh kita (hilangkan). dst......
Setelah Anda menganalisis secara keseluruhan, Rapikan artikel tersebut
menjadi sebuah artikel utuh berdasarkan hasil analisis!
CONTOH PERBAIKAN ARTIKEL
DAMPAK PENGGUNAAN ROKOK
Semua orang pasti mengenal rokok, mulai anak-anak hingga
orang dewasa. Dampak penggunaan rokok sangat berbahaya bagi tubuh.
dst......
EYD dan PUEBI

More Related Content

What's hot

Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaEjaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
UNIB
 
Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)
Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)
Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)deywoon
 
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)Ibrahim Naki
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
Putri Sanuria
 
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kinippt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
 
Kalimat Majemuk
Kalimat MajemukKalimat Majemuk
Kalimat Majemuk
Dedi Husnaeni
 
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Doan Gabriel Silalahi
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Rajaf Aratnasun
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Lestari Moerdijat
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Bram Agus Leonardo
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Warnet Raha
 
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaSejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Rizzty Mennelz
 
Contoh laporan observasi lapangan
Contoh laporan observasi lapanganContoh laporan observasi lapangan
Contoh laporan observasi lapanganAburafika
 
Penulisan Huruf dan Kata
Penulisan Huruf dan KataPenulisan Huruf dan Kata
Penulisan Huruf dan Kata
Dwi Putra Mahardhika
 
Contoh Rangkuman non - fiksi
Contoh Rangkuman non - fiksiContoh Rangkuman non - fiksi
Contoh Rangkuman non - fiksi
Felicia Dewi
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Universitas Negeri Semarang
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
Zsezsa Delanovita
 
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa IndonesiaMakalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Rizzty Mennelz
 
Sejarah ejaan bahasa indonesia
Sejarah ejaan bahasa indonesiaSejarah ejaan bahasa indonesia
Sejarah ejaan bahasa indonesiaRahmatia Azzindani
 

What's hot (20)

Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaEjaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
 
Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)
Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)
Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)
 
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
 
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kinippt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
 
Kalimat Majemuk
Kalimat MajemukKalimat Majemuk
Kalimat Majemuk
 
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaSejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
 
Contoh laporan observasi lapangan
Contoh laporan observasi lapanganContoh laporan observasi lapangan
Contoh laporan observasi lapangan
 
Penulisan Huruf dan Kata
Penulisan Huruf dan KataPenulisan Huruf dan Kata
Penulisan Huruf dan Kata
 
Contoh Rangkuman non - fiksi
Contoh Rangkuman non - fiksiContoh Rangkuman non - fiksi
Contoh Rangkuman non - fiksi
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa IndonesiaMakalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
 
Sejarah ejaan bahasa indonesia
Sejarah ejaan bahasa indonesiaSejarah ejaan bahasa indonesia
Sejarah ejaan bahasa indonesia
 

Similar to EYD dan PUEBI

Permendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Permendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa IndonesiaPermendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Permendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
 
Permendikbud nomor 50 tahun 2015
Permendikbud nomor 50 tahun 2015Permendikbud nomor 50 tahun 2015
Permendikbud nomor 50 tahun 2015
Hj.Dini Indriani,M.Pd
 
EYD
EYDEYD
Salinan rkkb puebi 1
Salinan rkkb puebi 1Salinan rkkb puebi 1
Salinan rkkb puebi 1
YuvitaDewi2
 
S yuliani
S yulianiS yuliani
S yuliani
taufiq99
 
2. Materipdfangkaderetmatematikaekonomik
2. Materipdfangkaderetmatematikaekonomik2. Materipdfangkaderetmatematikaekonomik
2. Materipdfangkaderetmatematikaekonomik
rzkysabilsabil
 
01 Bahasa__Indonesia__Tentang__Ejaan.ppt
01 Bahasa__Indonesia__Tentang__Ejaan.ppt01 Bahasa__Indonesia__Tentang__Ejaan.ppt
01 Bahasa__Indonesia__Tentang__Ejaan.ppt
tigapuluhdesemberv
 
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdfppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
nafisasyahrul
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
ArisSusanto47
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
ArisSusanto47
 
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYDPERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
Phaphy Wahyudhi
 
Buku EYD
Buku EYDBuku EYD
Buku EYD
canisius75
 
Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010
Ocha Ardi
 
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Kacung Abdullah
 
Makalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaanMakalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaanconesti08com
 
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Uwes Chaeruman
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
FirdhanSaid
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
AhmadHidayatullah20
 
Ejteaan Yang Disempurnapembelajaranppt
Ejteaan Yang DisempurnapembelajaranpptEjteaan Yang Disempurnapembelajaranppt
Ejteaan Yang Disempurnapembelajaranppt
MasSuwarto1
 

Similar to EYD dan PUEBI (20)

Permendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Permendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa IndonesiaPermendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Permendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
 
Permendikbud nomor 50 tahun 2015
Permendikbud nomor 50 tahun 2015Permendikbud nomor 50 tahun 2015
Permendikbud nomor 50 tahun 2015
 
EYD
EYDEYD
EYD
 
Salinan rkkb puebi 1
Salinan rkkb puebi 1Salinan rkkb puebi 1
Salinan rkkb puebi 1
 
S yuliani
S yulianiS yuliani
S yuliani
 
2. Materipdfangkaderetmatematikaekonomik
2. Materipdfangkaderetmatematikaekonomik2. Materipdfangkaderetmatematikaekonomik
2. Materipdfangkaderetmatematikaekonomik
 
01 Bahasa__Indonesia__Tentang__Ejaan.ppt
01 Bahasa__Indonesia__Tentang__Ejaan.ppt01 Bahasa__Indonesia__Tentang__Ejaan.ppt
01 Bahasa__Indonesia__Tentang__Ejaan.ppt
 
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdfppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYDPERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
 
Bahasa indonesia (pnj) 1
Bahasa indonesia (pnj) 1Bahasa indonesia (pnj) 1
Bahasa indonesia (pnj) 1
 
Buku EYD
Buku EYDBuku EYD
Buku EYD
 
Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010
 
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
 
Makalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaanMakalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaan
 
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Ejteaan Yang Disempurnapembelajaranppt
Ejteaan Yang DisempurnapembelajaranpptEjteaan Yang Disempurnapembelajaranppt
Ejteaan Yang Disempurnapembelajaranppt
 

More from Nini Ibrahim01

Pertemuan 3 Diksi n Kalimat Efektif
Pertemuan 3 Diksi n Kalimat EfektifPertemuan 3 Diksi n Kalimat Efektif
Pertemuan 3 Diksi n Kalimat Efektif
Nini Ibrahim01
 
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Nini Ibrahim01
 
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam BahasaSejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
Nini Ibrahim01
 
Merencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode PembelajaranMerencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode Pembelajaran
Nini Ibrahim01
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
Nini Ibrahim01
 
Teknik Evaluasi
Teknik EvaluasiTeknik Evaluasi
Teknik Evaluasi
Nini Ibrahim01
 
Konsep Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Konsep Penyusunan Perencanaan PembelajaranKonsep Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Konsep Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Nini Ibrahim01
 
Program Pembelajaran
Program PembelajaranProgram Pembelajaran
Program Pembelajaran
Nini Ibrahim01
 
Pola Umum Kegiatan Belajar dan Mengajar
Pola  Umum Kegiatan Belajar dan MengajarPola  Umum Kegiatan Belajar dan Mengajar
Pola Umum Kegiatan Belajar dan Mengajar
Nini Ibrahim01
 
Konsep Perencanaan Pembelajaran
Konsep Perencanaan PembelajaranKonsep Perencanaan Pembelajaran
Konsep Perencanaan Pembelajaran
Nini Ibrahim01
 
Keterampilan Mengajar
Keterampilan MengajarKeterampilan Mengajar
Keterampilan Mengajar
Nini Ibrahim01
 
Memahami Kompetensi Guru
Memahami Kompetensi GuruMemahami Kompetensi Guru
Memahami Kompetensi Guru
Nini Ibrahim01
 
Memahami Pembinaan Kompetensi Mengajar
Memahami Pembinaan Kompetensi MengajarMemahami Pembinaan Kompetensi Mengajar
Memahami Pembinaan Kompetensi Mengajar
Nini Ibrahim01
 
Ragam Bahasa
Ragam BahasaRagam Bahasa
Ragam Bahasa
Nini Ibrahim01
 
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Nini Ibrahim01
 
Pertemuan 12 Menulis Ringkasan dalam Bentuk Abstrak dan Artikel, serta Publik...
Pertemuan 12 Menulis Ringkasan dalam Bentuk Abstrak dan Artikel, serta Publik...Pertemuan 12 Menulis Ringkasan dalam Bentuk Abstrak dan Artikel, serta Publik...
Pertemuan 12 Menulis Ringkasan dalam Bentuk Abstrak dan Artikel, serta Publik...
Nini Ibrahim01
 
Strategi-Strategi Pembelajaran
Strategi-Strategi PembelajaranStrategi-Strategi Pembelajaran
Strategi-Strategi Pembelajaran
Nini Ibrahim01
 
Praktik Presentasi Artikel Ilmiah
Praktik Presentasi Artikel IlmiahPraktik Presentasi Artikel Ilmiah
Praktik Presentasi Artikel Ilmiah
Nini Ibrahim01
 
Mempublikasi Artikel Ilmiah dalam Bentuk Jurnal
Mempublikasi Artikel Ilmiah dalam Bentuk JurnalMempublikasi Artikel Ilmiah dalam Bentuk Jurnal
Mempublikasi Artikel Ilmiah dalam Bentuk Jurnal
Nini Ibrahim01
 
Reproduksi Tulisan
Reproduksi TulisanReproduksi Tulisan
Reproduksi Tulisan
Nini Ibrahim01
 

More from Nini Ibrahim01 (20)

Pertemuan 3 Diksi n Kalimat Efektif
Pertemuan 3 Diksi n Kalimat EfektifPertemuan 3 Diksi n Kalimat Efektif
Pertemuan 3 Diksi n Kalimat Efektif
 
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
 
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam BahasaSejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
 
Merencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode PembelajaranMerencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode Pembelajaran
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
Teknik Evaluasi
Teknik EvaluasiTeknik Evaluasi
Teknik Evaluasi
 
Konsep Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Konsep Penyusunan Perencanaan PembelajaranKonsep Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Konsep Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
 
Program Pembelajaran
Program PembelajaranProgram Pembelajaran
Program Pembelajaran
 
Pola Umum Kegiatan Belajar dan Mengajar
Pola  Umum Kegiatan Belajar dan MengajarPola  Umum Kegiatan Belajar dan Mengajar
Pola Umum Kegiatan Belajar dan Mengajar
 
Konsep Perencanaan Pembelajaran
Konsep Perencanaan PembelajaranKonsep Perencanaan Pembelajaran
Konsep Perencanaan Pembelajaran
 
Keterampilan Mengajar
Keterampilan MengajarKeterampilan Mengajar
Keterampilan Mengajar
 
Memahami Kompetensi Guru
Memahami Kompetensi GuruMemahami Kompetensi Guru
Memahami Kompetensi Guru
 
Memahami Pembinaan Kompetensi Mengajar
Memahami Pembinaan Kompetensi MengajarMemahami Pembinaan Kompetensi Mengajar
Memahami Pembinaan Kompetensi Mengajar
 
Ragam Bahasa
Ragam BahasaRagam Bahasa
Ragam Bahasa
 
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
 
Pertemuan 12 Menulis Ringkasan dalam Bentuk Abstrak dan Artikel, serta Publik...
Pertemuan 12 Menulis Ringkasan dalam Bentuk Abstrak dan Artikel, serta Publik...Pertemuan 12 Menulis Ringkasan dalam Bentuk Abstrak dan Artikel, serta Publik...
Pertemuan 12 Menulis Ringkasan dalam Bentuk Abstrak dan Artikel, serta Publik...
 
Strategi-Strategi Pembelajaran
Strategi-Strategi PembelajaranStrategi-Strategi Pembelajaran
Strategi-Strategi Pembelajaran
 
Praktik Presentasi Artikel Ilmiah
Praktik Presentasi Artikel IlmiahPraktik Presentasi Artikel Ilmiah
Praktik Presentasi Artikel Ilmiah
 
Mempublikasi Artikel Ilmiah dalam Bentuk Jurnal
Mempublikasi Artikel Ilmiah dalam Bentuk JurnalMempublikasi Artikel Ilmiah dalam Bentuk Jurnal
Mempublikasi Artikel Ilmiah dalam Bentuk Jurnal
 
Reproduksi Tulisan
Reproduksi TulisanReproduksi Tulisan
Reproduksi Tulisan
 

Recently uploaded

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 

EYD dan PUEBI

  • 1. PERTEMUAN 2 Dr. Nini Ibrahim, M.Pd.
  • 2. Seperangkat aturan atau kaidah perlambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan, dan penulisannya dalam suatu bahasa. Sub Materi 1
  • 3.
  • 6.  Tahun 1901  Terbit buku “Kitab Logat Melajoe”  Disusun oleh Ch. A. Van Ophuysen, dibantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim Hal-hal yang menonjol dalam Ejaan Van Ophuysen  Sajang Sayang  Oemoem Umum  Ra’yat Rakyat  Ratjun Racun  Chawatir Khawatir Diresmikan dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor : 264/Bhg.A, tanggal 19 Maret 1947. 1. Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb. 2. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb. 3. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an. 4. Tanda trema (˝) dalam Ejaan Van Ophuysen dihilangkan dalam Ejaan Republik Contoh • Oemoer Umur • Ta’dir Takdir • Rata-rata Rata2
  • 7. Hal-hal yang menarik dalam Ejaan Pembaharuan sebagai berikut: 1. Gabungan konsonan dj diubah menjadi j 2. Gabungan konsonan tj diubah menjadi ts 3. Gabungan konsonan ng diubah menjadi n 4. Gabungan konsonan nj diubah menjadi ny 5. Gabungan konsonan sj diubah menjadi sy 6. Gabungan konsonan ai diubah menjadi ay 7. Gabungan konsonan au diubah menjadi aw 8. Gabungan konsonan oi diubah menjadi oy Disusun oleh Priyono dan Katopo berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor : 448/S, tanggal 19 Juli 1956
  • 8. Disusun oleh Slamet Mulyana (Indonesia) dan Syed Nasir bin Ismail (Malaysia) pada tahun 1959. Ejaan ini gagal diresmikan karena terjadi ketegangan politik antara Indonesia dan Malaysia Ejaan LBK (Lembaga Bahasa dan Kesusastraan), sekarang bernama P3B (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa), ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor : 062/67, tanggal 19 September 1967. Perubahan pada Ejaan Baru sebagai berikut:  dj --- j --- remadja --- remaja  tj --- c --- batja --- baca  nj --- ny --- bunji --- bunyi  sj --- sy --- sjarat --- syarat  ch --- Kh --- machluk --- makhluk  j --- y --- perjaja --- percaya
  • 9. EYD diresmikan oleh Presiden Indonesia, Soeharto, pada tanggal 16 Agustus 1972. Peresmian yang diumumkan pada Sidang DPR itu, diperkuat dengan KEPPRES Nomor 57 Tahun 1972, bersamaan dengan Pedoman Umum Pembentukan Istilah, selanjutnya Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 31 Agustus 1972, dan dinyatakan dengan resmi berlaku di seluruh Indonesia. EJAAN LAMA EYD dj – jika tj – pertjaja nj – njata sj – sjukur j – jika c – percaya ny – nyata sy – syukur 2. Huruf F, V, dan Z, yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing, diresmikan pemakaiannya. Contoh : khilaf, fisik, zakat, valuta. 3. Huruf Q dan X, yang lazim digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap digunakan. Contoh : furqan, xenon. 4. Penulisan di – sebagai awalan dibedakan dengan di yang merupakan kata depan. Contoh : sebagai awalan di - : dicuci; dikerjakan. Sebagai kata depan di : di kantor; di sekolah. 5. Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya. Contoh : anak-anak bukan anak2; bermain-main bukan bermain2. 1. Perubahan Huruf
  • 10. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menerbitkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Pedoman ini disusun untuk menyempurnakan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Pedoman ini diharapkan dapat mengakomodasi perkembangan bahasa Indonesia yang makin pesat. Pedoman ini merupakan edisi keempat berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tanggal 26 November 2016.
  • 11. Dr. Nini Ibrahim, M.Pd. Sub Materi 2
  • 12. EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf kapital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. Ejaan Yang Disempurnakan adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku dari tahun 1972 sampai 2015. Ejaan Yang Disempurnakan /EYD ini menggantikan Ejaan Soewandi atau Ejaan Republik.
  • 14. A.PEMAKAIAN HURUF Huruf abjad adalah huruf yang dipakai dalan ejaan bahasa Indonesia yang terdiri dari 26 huruf. H U R U F A B J A D Huruf kapital Huruf nonkapital Nama Pengucapan A a a a B b be bĕ C c ce cĕ D d de dĕ E e e ĕ F f ef ĕf G g ge gĕ 1. HURUF ABJAD
  • 15. 2. HURUF VOKAL Huruf vokal Contoh Pemakaian dalam Kata Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir a api padi Lusa u ulang Bumi Ibu i itu simpan murni e* enak ember emas petak pendek kena sore tipe - o oleh kota Radio 3. HURUF KONSONAN Huruf vokal adalah huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia yang terdiri atas lima huruf yaitu, a, u, i, e, o. Huruf Konso nan Contoh Pemakaian dalam Kata Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir B Bahasa Sebut Adab C Cakap Kaca D Dua Ada Abad F Fakir Kafan Maaf G Guna Tiga Gudeg H Hari Saham Tuah J Jalan Manja Mikraj K Kami Paksa Politik Huruf konsonan adalah huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia yang terdiri dari 21 huruf yaitu, b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
  • 16. 4. HURUF DIFTONG Huruf Diftong Contoh Pemakaian dalam Kata Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir ai ain syaitan pandai au aula saudara harimau ei eigendom geiser servei oi - boikot amboi Dalam bahasa Indonesia terdapat 4 diftong yang dilambangkan dengan gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi. Gabungan Huruf Konsonan Contoh Pemakaian Dalam Kata Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir kh khusus akhir tarikh ng ngarai bangun senang ny nyata banyak - sy syarat musyawarah Arasy 4. GABUNGAN HURUF KONSONAN Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan
  • 17. 5.
  • 18. 6. HURUF MIRING 1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam lisan, termasuk dalam daftar pustaka, misalnya: - Berita itu muncul dalam surat kabar Cakrawala - Majalah Poejangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan . 2. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat, misalnya : - huruf terakhir kata abad adalah d - Dia tidak diantar,tetapi mengantar. 3. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungjapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing, misalnya: - Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan asing yang berkunjung ke Aceh. - Ungkapan Bhinneka Tunggal Ika dijadikan semboyan negara Indonesia
  • 19. 1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring, misalnya: - huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam EYD - Kata et dalam ungkapan ora et labora ‘berarti dan’ 2. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian- bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab. Misalnya : - penulisan Latar Belakang dan Masalah - penulisan Latar Belakang - penulisan Masalah - penulisan Tujuan 7. HURUF TEBAL
  • 20. B. PENULISAN KATA 1. Kata Dasar Kata dasar ditulis sebagai suatu kesatuan, misalnya : * Kantor pajak penuh sesak * Saya pergi ke sekolah 2. Kata Berimbuhan a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya, misalnya: • Berjalan • Berkelanjutan • Mempermudah • Gemetar b. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, Misalnya: * adibusana * aerodinamika * infrastuktur * purnawirawan * proaktif * inkonvensional
  • 21. 3. Bentuk Ulang Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya. Misalnya : * Anak-anak * biri-biri * buku-buku *cumi-cumi * hati-hati * kupu-kupu * kuda-kuda * kura- kura , dll. 4. Gabungan Kata a. Unsur gabungan kata yang lazimdisebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah. Misalnya : * Duta besar * kambing hitam * Orang tua * Simpang empat * Mata acara * Rumah sakit jiwa b. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya. Misalnya : * Anak-istri pejabat anak istri-pejabat * Ibu-bapak kami Ibu bapak-kami * Buku-sejarah baru Buku sejarah-baru c. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan atau akhiran, misalnya : * Bertepuk tangan * Menganak sungai * Garis bawahi *sebar luaskan d. Gabungan kata yang mendapatkan awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai Misalnya: * Dilipatgandakan * menggarisbawahi * menyebarluaskan
  • 22. e. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai Misalnya : * acapkali * hulubalang *radioaktif *adakalanya * kacamata * apalagi * bagaimana * saripati, dll. 5. Pemenggalan Kata a. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan, jika ditengah kata terdapat huruf vokal yang beruntun, pemenggalannya dapat dilakukan di antara dua huruf vokal itu. Misalnya: * bu-ah * ma-in *ni-at * sa-at b. Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya dilakukan diantara bentuk dasar dan unsur pembentukannya. Misalnya : ber-jalan mem-pertanggungjawabkan mem-bantu memeper-tanggungjawabkan di-ambil mempertanggung-jawabkan c. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya itu dapat bergabung dengan unsur yang lain, penggalannya dilakukan di antara unsur-unsur itu. Tiap unsur gabungan itu dipenggal seperti pada kata dasar. Misalnya : * biografi bio-grafi bi-o-gra-fi * biodata bio-data bi-o-da-ta d. Nama orang yang terdiri atas dua unsur atau lebih pada akhir baris dipenggal di antara unsur-unsurnya. Misalnya : * lagu “Indonesia Raya” digubah oleh Wage Rudolf Supratman e. Singkatan nama diri dan gelar yanng terdiri atas dua huruf atau lebih tidak dipenggal. Misalnya : * Ia bekerja di DLLAJR
  • 23. 6. Kata depan Kata depan seperti, di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, misalnya: * Di mana dia sekarang? * Mari kita berangkat ke kantor 7. Partikel a. Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.Misalnya : * bacalah buku itu baik-baik! b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya,misalnya: * Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana. c. Partikel per yang berarti ‘demi’,, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, misalnya: * Mereka masuk ke dalam ruangan rapat satu per satu 8. Singkatan dan Akronim a. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu. Misalnya : * A.H. Nasution Abdul Haris Nasution b. 1) Singkatan Yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga, ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik,misalnya : * NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia 2). Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik, misalnya : * PT : Perseroan Terbatas
  • 24. 9. Angka dan Bilangan Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor, misalnya : *Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, * Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), dll 10. Kata ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan –ku, -mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya, Misalnya * Rumah itu telah kujual * Majalah itu boleh kaubaca *Bukuku, bukumu dan bukunya tersimpan diperpustakaan. * Rumahnya sedang diperbaiki. 11. Kata sandang si dan sang kata si dan sang ditulis terpisah daridari kata yang mengikutinya. Misalnya: *Surat itu dikembalikan kepada si pengirim * Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli * Sang adik mematuhi nasihat sang kakak * Ibu itu menghadiahi sang suami kemeja batik
  • 25. 1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Misalnya: Hari ini tanggal 6 April 1973. Marilah kita mengheningkan cipta. Sudilah kiranya Saudara mengabulkan permohonan ini. Catatan : Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang unsur akhirnya sudah bertanda titik. Misalnya : • Buku itu disusun oleh Drs. Sudjatmiko, M.A. • Dia memerlukan meja, kursi, dsb. • Dia mengatakan, “kaki saya sakit.” C. PEMAKAIAN TANDA BACA
  • 26. 2. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu. Misalnya: Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik) 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik) 0.0.30 jam (30 detik) 3. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit. Misalnya: Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.
  • 27. 1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Misalnya : Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga. 2. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Misalnya : Syarat-syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini: 1) berkewarganegaraan Indonesia; 2) berijazah S1 sekurang-kurangnya; 3) berbadan sehat;
  • 28. 1. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya : Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. 2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukanpemerian. Misalnya : Ketua : Ahmad Wijaya Sekretaris : Nuri Handayani Bendahara: Darmawan
  • 29. 1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Misalnya : Kapan ia berangkat? 2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Misalnya : Ia dilahirkan pada tahun 1987 (?).
  • 30. Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Misalnya :  Alangkah seramnya peristiwa itu!  Bersihkan kamar itu sekarang juga!  Merdeka!
  • 31. 1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Misalnya : Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu. 2. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat. Misalnya : Keterangan itu (lihat tabel 19) menunjukkan arus baru pasar dalam negeri.
  • 32. 1. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Misalnya : No. 7/PK/1973 Jalan Kramat III/10 2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau tiap. Misalnya : Dikirimkan lewat darat/laut Mereka mahasiswa/mahasiswi
  • 33. Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Misalnya : Ali ‘kan kusurati. (‘kan = akan) Malam ‘lah tiba (‘lah = telah) 1 Januari ‘08 (‘08: 2008)
  • 34.
  • 35.
  • 36. Dr. Nini Ibrahim, M.Pd. SUBMATERI 3
  • 37. PUEBI adalah singkatan dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. PUEBI merupakan pengganti dari EYD yang selama ini sudah kita kenal sebelumnya. Pada tahun 2015, EYD (Ejaan yang Disempurnakan) diganti menjadi PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Perubahan ini telah ditetapkan di dalam Peraturan Menteri dan Kebudayaan (Permendikbud) RI Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. PUEBI yang merupakan jawaban atas kemajuan bahasa Indonesia di negeri ini hadir lebih lengkap. Kemajuan Ilmu Memantapkan Fungsi Bahasa Indonesia Alasan EYD Diganti PUEBI
  • 38. Adanya Kemajuan dalam Berbagai Ilmu Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang semakin maju, membuat penggunaan bahasa Indonesia dalam berbagai hal semakin meluas juga baik secara tulisan maupun lisan. Ini yang menjadi salah satu alasan kenapa perlunya perubahan pada ejaan bahasa Indonesia. Memantapkan Fungsi Bahasa Indonesia Ejaan bahasa Indonesia perlu disempurnakan untuk memantapkan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.
  • 39. No EYD PUEBI 1. Huruf diftong, yaitu ai, au, dan ao Penambahan huruf vokal diftong ei, 2. Penulisan huruf kapital pada EYD digunakan dalam penulisan nama orang tidak termasuk julukan Penulisan huruf kapital pada PUEBI digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3. Penulisan huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata, untuk keperluan itu digunakan huruf miring pada EYD Pada PUEBI huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring. 4. Penggunaan partikel pun pada EYD ditulis terpisah kecuali yang sudah lazim digunakan, maka penulisannya ditulis serangkai Pada PUEBI partikel pun tetap ditulis terpisah, kecuali mengikuti unsur kata penghubung, maka ditulis serangkai. PERBEDAAN EYD DENGAN PUEBI
  • 40. No EYD PUEBI 5. Penggunaan bilangan pada EYD tidak ada hal yang mengaturnya. Penggunaan bilangan, pada PUEBI, bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf 6. Penggunaan titik koma (;) pada EYD digunakan dalam perincian tanpa penggunaan kata dan. Dalam PUEBI penggunaan titik koma (;) tetap menggunakan kata dan. 7. Penggunaan tanda titik koma (;) pada EYD tidak ada hal yang mengaturnya. Penggunaan tanda titik koma (;) pada PUEBI dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa, 8. Penggunaan tanda hubung (-)pada EYD tidak ada hal yang mengaturnya. Penggunaan tanda hubung (-) pada PUEBI tidak dipakai di antara huruf dan angka, jika angka tersebut melambangkan jumlah huruf PERBEDAAN EYD DENGAN PUEBI
  • 41. No EYD PUEBI 9. Tanda hubung (-)pada EYD tidak ada hal yang mengaturnya Tanda hubung (-) pada PUEBI digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan 10. Penggunaan tanda kurung [( )] dalam perincian pada EYD hanya digunakan pada perincian ke kanan atau dalam paragraf, tidak dalam perincian ke bawah Penggunaan tanda kurung [( )] dalam perincian pada PUEBI tidak ada hal yang mengaturnya. 11. Penggunaan tanda elipsis ( … ) dalam EYD dipakai dalam kalimat yang terputus- putus Penggunaan tanda elipsis ( … ) dalam PUEBI tanda elipsis digunakan untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog. Dengan mengetahui adanya perubahaan EYD menjadi PUEBI dan perbedaan mendasar di antara keduanya, diharapkan semakin memperhatikan penggunaan ragam baku tulis terutama dalam penulisan karya tulis ilmiah. PERBEDAAN EYD DENGAN PUEBI
  • 42. DAMPAK DARI PENGGUNAAN ROKOK Semua orang pasti mengenal nama rokok, dari anak kecil sampai orang dewasa. Dampak penggunaan rokok sangat bahaya bagi organ tubuh kita. Beberapa banyak penyakit yang terkandung dalam satu batang rokok dan bisa sebabkan kematian. Untuk itu, kita harus hati-hati dengan pergerakkan rokok di negara kita ini. Menurut Prof. Dr, irwan masaid M.KES, “Penggunaan rokok didalam negeri kita kini mencapai 0,8%. Jadi, rata-rata penghuni di Indonesia ini semuanya mempunyai penyakit rokok, dari anak yang berumur 0-15 tahun pun sudah menggunakan barang tersebut. Apakah ada tanggapan dari pemerintah untuk upaya penutupan pabrik rokok di Indonesia!” Negeri kita berada dalam urutan sepuluh besar dalam penggunaan rokok. Pemerintah sudah mengeluarkan peraturan-peraturan tempat yang dilarang merokok supaya orang lain yang tidak merokok dan tidak kena penyakit akibat dari asap rokok. Apakah pemerintah kurang tepat dalam antispasi atau masyarakat sendiri yang tidak mempunyai aturan-aturannya? Bacalah artikel di bawah in!
  • 43. Merokok memang sudah membudayakan di Indonesia. Sebagian msyarakat pun sudah membudaya rokok dan mendukung adanya rokok. Hal ini terbukti banyak sekali masyarakat pengguna rokok, bahkan rokok pun dijadikan tempat usaha dalam mencari nafkah, khususnya para gelandangan yang mencari uang dengan mengambil sisa batang rokok yang dibuang Inilah kekuatan rokok, yang tidak mereka sadari sudah bahayakan dirinya dan masyarakat lain. Penyakit-penyakit yang terkandung dalam rokok sangat bahaya bagi perokok ataupun di sekitarnya. Jadi marilah kita sama-sama membangun negeri kita supaya bebas dari penyakit (perokok), sehingga menjadikan kader- kader bangsa yang cerdas dan sehat.
  • 44. Petunjuk Pengerjaan! Bacalah Artikel di bawah ini! Analisislah artikel tersebut sesuai dengan ejaan dalam bahasa Indonesia! Dalam pengerjaan tugas, Anda boleh mengganti, menghilangkan, dan menambahkan imbuhan atau menambah kata! CONTOH ANALISIS 100 Analisis (sesuaikan dengan jumlah yang kalian analisis) DAMPAK DARI (hilangkan) PENGGUNAAN ROKOK Semua orang pasti mengenal nama (hilangkan)rokok, (Mulai) dari anak kecil-(anak) sampai (hingga) orang dewasa. Dampak penggunaan rokok sangat (ber)bahaya bagi organ (hilangkan) tubuh kita (hilangkan). dst......
  • 45. Setelah Anda menganalisis secara keseluruhan, Rapikan artikel tersebut menjadi sebuah artikel utuh berdasarkan hasil analisis! CONTOH PERBAIKAN ARTIKEL DAMPAK PENGGUNAAN ROKOK Semua orang pasti mengenal rokok, mulai anak-anak hingga orang dewasa. Dampak penggunaan rokok sangat berbahaya bagi tubuh. dst......