Dokumen tersebut membahas tentang ejaan bahasa Indonesia, mulai dari sejarah perkembangan ejaan bahasa Indonesia, Ejaan Van Ophuysen, Ejaan Republik, Ejaan Pembaharuan, Ejaan LBK, EYD, hingga PUEBI. Dokumen ini juga menjelaskan ruang lingkup EYD yang mencakup pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia.
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ibrahim Naki
Bahasa merupakan alat yang begitu penting bagi manusia yang perananya tidak perlu dirgukan lagi, hal ini dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari hari, tapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuan dan praktisi terhadap bahasa sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli bahasa.
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ibrahim Naki
Bahasa merupakan alat yang begitu penting bagi manusia yang perananya tidak perlu dirgukan lagi, hal ini dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari hari, tapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuan dan praktisi terhadap bahasa sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli bahasa.
contoh rangkuman buku ilmu pengetahuan non - fiksi (berjudul Fundamentals of English Grammar)
Follow me on twitter @fdewi11 bila ada request tugas seputar pelajaran kelas 10 :)
contoh rangkuman buku ilmu pengetahuan non - fiksi (berjudul Fundamentals of English Grammar)
Follow me on twitter @fdewi11 bila ada request tugas seputar pelajaran kelas 10 :)
Materi ini berbentuk WORD. Ada beberapa beberapa perubahan dalam sistem EYD. Hasil sosialisasi pendalaman materi UN bahasa Indonesia SMP di MGMP bahasa Indonesia Kabupaten Lumajang, Selasa, 22 Maret 2016
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
6. Tahun 1901
Terbit buku “Kitab Logat Melajoe”
Disusun oleh Ch. A. Van Ophuysen,
dibantu oleh Engku Nawawi gelar
Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib
Soetan Ibrahim
Hal-hal yang menonjol dalam
Ejaan Van Ophuysen
Sajang Sayang
Oemoem Umum
Ra’yat Rakyat
Ratjun Racun
Chawatir Khawatir
Diresmikan dan ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan,
Pengajaran dan Kebudayaan
Republik Indonesia, Nomor :
264/Bhg.A, tanggal 19 Maret
1947.
1. Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata
guru, itu, umur, dsb.
2. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis
dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.
3. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2
seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
4. Tanda trema (˝) dalam Ejaan Van Ophuysen
dihilangkan dalam Ejaan Republik
Contoh
• Oemoer Umur
• Ta’dir Takdir
• Rata-rata Rata2
7. Hal-hal yang menarik dalam Ejaan
Pembaharuan sebagai berikut:
1. Gabungan konsonan dj diubah menjadi j
2. Gabungan konsonan tj diubah menjadi ts
3. Gabungan konsonan ng diubah menjadi n
4. Gabungan konsonan nj diubah menjadi ny
5. Gabungan konsonan sj diubah menjadi sy
6. Gabungan konsonan ai diubah menjadi ay
7. Gabungan konsonan au diubah menjadi aw
8. Gabungan konsonan oi diubah menjadi oy
Disusun oleh Priyono dan Katopo berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan
Republik Indonesia, Nomor : 448/S, tanggal 19 Juli 1956
8. Disusun oleh Slamet Mulyana (Indonesia) dan Syed Nasir bin Ismail
(Malaysia) pada tahun 1959. Ejaan ini gagal diresmikan karena
terjadi ketegangan politik antara Indonesia dan Malaysia
Ejaan LBK (Lembaga Bahasa dan
Kesusastraan), sekarang bernama P3B
(Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa), ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Nomor : 062/67, tanggal 19
September 1967.
Perubahan pada Ejaan Baru sebagai berikut:
dj --- j --- remadja --- remaja
tj --- c --- batja --- baca
nj --- ny --- bunji --- bunyi
sj --- sy --- sjarat --- syarat
ch --- Kh --- machluk --- makhluk
j --- y --- perjaja --- percaya
9. EYD diresmikan oleh Presiden Indonesia, Soeharto, pada tanggal 16 Agustus 1972.
Peresmian yang diumumkan pada Sidang DPR itu, diperkuat dengan KEPPRES
Nomor 57 Tahun 1972, bersamaan dengan Pedoman Umum Pembentukan Istilah,
selanjutnya Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan
ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 31 Agustus
1972, dan dinyatakan dengan resmi berlaku di seluruh Indonesia.
EJAAN LAMA EYD
dj – jika
tj – pertjaja
nj – njata
sj – sjukur
j – jika
c – percaya
ny – nyata
sy – syukur
2. Huruf F, V, dan Z, yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing,
diresmikan pemakaiannya. Contoh : khilaf, fisik, zakat, valuta.
3. Huruf Q dan X, yang lazim digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan
tetap digunakan. Contoh : furqan, xenon.
4. Penulisan di – sebagai awalan dibedakan dengan di yang merupakan kata
depan. Contoh : sebagai awalan di - : dicuci; dikerjakan. Sebagai kata depan
di : di kantor; di sekolah.
5. Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya. Contoh :
anak-anak bukan anak2; bermain-main bukan bermain2.
1. Perubahan Huruf
10. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, menerbitkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Pedoman ini disusun untuk menyempurnakan Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Pedoman ini diharapkan
dapat mengakomodasi perkembangan bahasa Indonesia yang makin pesat.
Pedoman ini merupakan edisi keempat berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015
tanggal 26 November 2016.
12. EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam
Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa
Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan
huruf kapital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan.
Ejaan Yang Disempurnakan adalah ejaan bahasa Indonesia
yang berlaku dari tahun 1972 sampai 2015. Ejaan Yang
Disempurnakan /EYD ini menggantikan Ejaan Soewandi atau
Ejaan Republik.
14. A.PEMAKAIAN HURUF
Huruf abjad adalah huruf yang
dipakai dalan ejaan bahasa
Indonesia yang terdiri dari 26
huruf.
H
U
R
U
F
A
B
J
A
D
Huruf kapital Huruf
nonkapital
Nama Pengucapan
A a a a
B b be bĕ
C c ce cĕ
D d de dĕ
E e e ĕ
F f ef ĕf
G g ge gĕ
1. HURUF ABJAD
15. 2. HURUF VOKAL
Huruf
vokal
Contoh Pemakaian dalam Kata
Posisi
Awal
Posisi
Tengah
Posisi
Akhir
a api padi Lusa
u ulang Bumi Ibu
i itu simpan murni
e* enak
ember
emas
petak
pendek
kena
sore
tipe
-
o oleh kota Radio
3. HURUF KONSONAN
Huruf vokal adalah huruf
yang melambangkan vokal
dalam bahasa Indonesia yang
terdiri atas lima huruf yaitu, a,
u, i, e, o.
Huruf
Konso
nan
Contoh Pemakaian dalam
Kata
Posisi
Awal
Posisi
Tengah
Posisi
Akhir
B Bahasa Sebut Adab
C Cakap Kaca
D Dua Ada Abad
F Fakir Kafan Maaf
G Guna Tiga Gudeg
H Hari Saham Tuah
J Jalan Manja Mikraj
K Kami Paksa Politik
Huruf konsonan adalah huruf
yang melambangkan konsonan
dalam bahasa Indonesia yang
terdiri dari 21 huruf yaitu, b, c,
d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t,
v, w, x, y, z.
16. 4. HURUF DIFTONG
Huruf
Diftong
Contoh Pemakaian dalam Kata
Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
ai ain syaitan pandai
au aula saudara harimau
ei eigendom geiser servei
oi - boikot amboi
Dalam bahasa Indonesia
terdapat 4 diftong yang
dilambangkan dengan
gabungan huruf vokal ai,
au, ei, dan oi.
Gabungan
Huruf
Konsonan
Contoh Pemakaian Dalam Kata
Posisi
Awal
Posisi
Tengah
Posisi
Akhir
kh khusus akhir tarikh
ng ngarai bangun senang
ny nyata banyak -
sy syarat musyawarah Arasy
4. GABUNGAN
HURUF KONSONAN
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy
masing-masing melambangkan satu bunyi
konsonan
18. 6. HURUF MIRING
1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul
buku, nama majalah, atau nama surat kabar
yang dikutip dalam lisan, termasuk dalam
daftar pustaka, misalnya:
- Berita itu muncul dalam surat kabar
Cakrawala
- Majalah Poejangga Baroe menggelorakan
semangat kebangsaan .
2. Huruf miring dipakai untuk
menegaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian kata, kata, atau
kelompok kata dalam kalimat,
misalnya :
- huruf terakhir kata abad adalah d
- Dia tidak diantar,tetapi mengantar.
3. Huruf miring dipakai untuk
menuliskan kata atau ungjapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing,
misalnya:
- Upacara peusijuek (tepung tawar)
menarik perhatian wisatawan asing
yang berkunjung ke Aceh.
- Ungkapan Bhinneka Tunggal Ika
dijadikan semboyan negara
Indonesia
19. 1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan
yang sudah ditulis miring, misalnya:
- huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat
dalam EYD
- Kata et dalam ungkapan ora et labora ‘berarti dan’
2. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-
bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab.
Misalnya :
- penulisan Latar Belakang dan Masalah
- penulisan Latar Belakang
- penulisan Masalah
- penulisan Tujuan
7. HURUF TEBAL
20. B. PENULISAN KATA
1. Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai suatu kesatuan, misalnya :
* Kantor pajak penuh sesak
* Saya pergi ke sekolah
2. Kata Berimbuhan
a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan
akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya, misalnya:
• Berjalan
• Berkelanjutan
• Mempermudah
• Gemetar
b. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
Misalnya:
* adibusana * aerodinamika
* infrastuktur * purnawirawan
* proaktif * inkonvensional
21. 3. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Misalnya :
* Anak-anak * biri-biri * buku-buku *cumi-cumi
* hati-hati * kupu-kupu * kuda-kuda * kura- kura , dll.
4. Gabungan Kata
a. Unsur gabungan kata yang lazimdisebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis
terpisah. Misalnya :
* Duta besar * kambing hitam * Orang tua
* Simpang empat * Mata acara * Rumah sakit jiwa
b. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan
membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya. Misalnya :
* Anak-istri pejabat anak istri-pejabat
* Ibu-bapak kami Ibu bapak-kami
* Buku-sejarah baru Buku sejarah-baru
c. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan
atau akhiran, misalnya :
* Bertepuk tangan * Menganak sungai * Garis bawahi *sebar luaskan
d. Gabungan kata yang mendapatkan awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai
Misalnya:
* Dilipatgandakan * menggarisbawahi * menyebarluaskan
22. e. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai
Misalnya :
* acapkali * hulubalang *radioaktif *adakalanya
* kacamata * apalagi * bagaimana * saripati, dll.
5. Pemenggalan Kata
a. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan, jika ditengah kata terdapat huruf vokal
yang beruntun, pemenggalannya dapat dilakukan di antara dua huruf vokal itu.
Misalnya:
* bu-ah * ma-in *ni-at * sa-at
b. Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya dilakukan diantara bentuk dasar dan unsur
pembentukannya. Misalnya :
ber-jalan mem-pertanggungjawabkan
mem-bantu memeper-tanggungjawabkan
di-ambil mempertanggung-jawabkan
c. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya itu dapat
bergabung dengan unsur yang lain, penggalannya dilakukan di antara unsur-unsur itu.
Tiap unsur gabungan itu dipenggal seperti pada kata dasar. Misalnya :
* biografi bio-grafi bi-o-gra-fi
* biodata bio-data bi-o-da-ta
d. Nama orang yang terdiri atas dua unsur atau lebih pada akhir baris dipenggal di antara
unsur-unsurnya. Misalnya :
* lagu “Indonesia Raya” digubah oleh Wage Rudolf Supratman
e. Singkatan nama diri dan gelar yanng terdiri atas dua huruf atau lebih tidak dipenggal.
Misalnya :
* Ia bekerja di DLLAJR
23. 6. Kata depan
Kata depan seperti, di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya, misalnya:
* Di mana dia sekarang? * Mari kita berangkat ke kantor
7. Partikel
a. Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.Misalnya :
* bacalah buku itu baik-baik!
b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya,misalnya:
* Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya
dengan bijaksana.
c. Partikel per yang berarti ‘demi’,, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari
kata yang mengikutinya, misalnya:
* Mereka masuk ke dalam ruangan rapat satu per satu
8. Singkatan dan Akronim
a. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda
titik pada setiap unsur singkatan itu. Misalnya :
* A.H. Nasution Abdul Haris Nasution
b. 1) Singkatan Yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga, ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik,misalnya :
* NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia
2). Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik, misalnya :
* PT : Perseroan Terbatas
24. 9. Angka dan Bilangan
Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau
nomor, misalnya :
*Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
* Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X,
L (50), C (100), D (500), dll
10. Kata ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya
Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
sedangkan –ku, -mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya, Misalnya
* Rumah itu telah kujual * Majalah itu boleh kaubaca
*Bukuku, bukumu dan bukunya tersimpan diperpustakaan.
* Rumahnya sedang diperbaiki.
11. Kata sandang si dan sang
kata si dan sang ditulis terpisah daridari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
*Surat itu dikembalikan kepada si pengirim
* Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli
* Sang adik mematuhi nasihat sang kakak
* Ibu itu menghadiahi sang suami kemeja batik
25. 1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan
pertanyaan atau seruan. Misalnya:
Hari ini tanggal 6 April 1973.
Marilah kita mengheningkan cipta.
Sudilah kiranya Saudara mengabulkan
permohonan ini.
Catatan :
Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat
yang unsur akhirnya sudah bertanda titik.
Misalnya :
• Buku itu disusun oleh Drs. Sudjatmiko, M.A.
• Dia memerlukan meja, kursi, dsb.
• Dia mengatakan, “kaki saya sakit.”
C. PEMAKAIAN TANDA BACA
26. 2. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan jangka waktu. Misalnya:
Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
0.0.30 jam (30 detik)
3. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul
tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan
tempat terbit. Misalnya:
Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.
27. 1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Misalnya :
Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
2. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam
kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Misalnya :
Syarat-syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini:
1) berkewarganegaraan Indonesia;
2) berijazah S1 sekurang-kurangnya;
3) berbadan sehat;
28. 1. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika
diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya :
Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan
lemari.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang
memerlukanpemerian. Misalnya :
Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : Nuri Handayani
Bendahara: Darmawan
29. 1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Misalnya :
Kapan ia berangkat?
2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan
kebenarannya. Misalnya :
Ia dilahirkan pada tahun 1987 (?).
30. Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa
seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Misalnya :
Alangkah seramnya peristiwa itu!
Bersihkan kamar itu sekarang juga!
Merdeka!
31. 1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya :
Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian
Kegiatan) kantor itu.
2. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang
bukan bagian utama kalimat. Misalnya :
Keterangan itu (lihat tabel 19) menunjukkan arus baru pasar
dalam negeri.
32. 1. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada
alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun
takwim. Misalnya :
No. 7/PK/1973
Jalan Kramat III/10
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau tiap.
Misalnya :
Dikirimkan lewat darat/laut
Mereka mahasiswa/mahasiswi
33. Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian
angka tahun. Misalnya :
Ali ‘kan kusurati. (‘kan = akan)
Malam ‘lah tiba (‘lah = telah)
1 Januari ‘08 (‘08: 2008)
37. PUEBI adalah singkatan dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. PUEBI merupakan pengganti dari EYD yang
selama ini sudah kita kenal sebelumnya.
Pada tahun 2015, EYD (Ejaan yang Disempurnakan) diganti
menjadi PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
Perubahan ini telah ditetapkan di dalam Peraturan Menteri
dan Kebudayaan (Permendikbud) RI Nomor 50 Tahun 2015
tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. PUEBI yang
merupakan jawaban atas kemajuan bahasa Indonesia di
negeri ini hadir lebih lengkap.
Kemajuan
Ilmu
Memantapkan
Fungsi Bahasa
Indonesia
Alasan
EYD
Diganti
PUEBI
38. Adanya Kemajuan dalam Berbagai Ilmu
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang semakin maju, membuat penggunaan
bahasa Indonesia dalam berbagai hal semakin meluas juga baik secara tulisan
maupun lisan. Ini yang menjadi salah satu alasan kenapa perlunya perubahan pada
ejaan bahasa Indonesia.
Memantapkan Fungsi Bahasa Indonesia
Ejaan bahasa Indonesia perlu disempurnakan untuk memantapkan fungsi bahasa
Indonesia sebagai bahasa Negara.
39. No EYD PUEBI
1. Huruf diftong, yaitu ai, au, dan ao Penambahan huruf vokal diftong ei,
2. Penulisan huruf kapital pada EYD
digunakan dalam penulisan nama
orang tidak termasuk julukan
Penulisan huruf kapital pada PUEBI
digunakan sebagai huruf pertama
unsur nama orang, termasuk
julukan.
3. Penulisan huruf tebal tidak dipakai
dalam cetakan untuk menegaskan
atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, kata, atau kelompok kata, untuk
keperluan itu digunakan huruf miring
pada EYD
Pada PUEBI huruf tebal dipakai
untuk menegaskan bagian tulisan
yang sudah ditulis miring.
4. Penggunaan partikel pun pada EYD
ditulis terpisah kecuali yang sudah
lazim digunakan, maka penulisannya
ditulis serangkai
Pada PUEBI partikel pun tetap ditulis
terpisah, kecuali mengikuti unsur
kata penghubung, maka ditulis
serangkai.
PERBEDAAN EYD DENGAN PUEBI
40. No EYD PUEBI
5. Penggunaan bilangan pada EYD tidak
ada hal yang mengaturnya.
Penggunaan bilangan, pada PUEBI,
bilangan yang digunakan sebagai
unsur nama geografi ditulis dengan
huruf
6. Penggunaan titik koma (;) pada EYD
digunakan dalam perincian tanpa
penggunaan kata dan.
Dalam PUEBI penggunaan titik koma
(;) tetap menggunakan kata dan.
7. Penggunaan tanda titik koma (;) pada
EYD tidak ada hal yang mengaturnya.
Penggunaan tanda titik koma (;)
pada PUEBI dipakai pada akhir
perincian yang berupa klausa,
8. Penggunaan tanda hubung (-)pada
EYD tidak ada hal yang mengaturnya.
Penggunaan tanda hubung (-) pada
PUEBI tidak dipakai di antara huruf
dan angka, jika angka tersebut
melambangkan jumlah huruf
PERBEDAAN EYD DENGAN PUEBI
41. No EYD PUEBI
9. Tanda hubung (-)pada EYD tidak ada hal
yang mengaturnya
Tanda hubung (-) pada PUEBI
digunakan untuk menandai bentuk
terikat yang menjadi objek bahasan
10. Penggunaan tanda kurung [( )] dalam
perincian pada EYD hanya digunakan
pada perincian ke kanan atau dalam
paragraf, tidak dalam perincian ke bawah
Penggunaan tanda kurung [( )]
dalam perincian pada PUEBI tidak
ada hal yang mengaturnya.
11. Penggunaan tanda elipsis ( … ) dalam EYD
dipakai dalam kalimat yang terputus-
putus
Penggunaan tanda elipsis ( … )
dalam PUEBI tanda elipsis
digunakan untuk menulis ujaran
yang tidak selesai dalam dialog.
Dengan mengetahui adanya perubahaan EYD menjadi PUEBI dan perbedaan
mendasar di antara keduanya, diharapkan semakin memperhatikan
penggunaan ragam baku tulis terutama dalam penulisan karya tulis ilmiah.
PERBEDAAN EYD DENGAN PUEBI
42. DAMPAK DARI PENGGUNAAN ROKOK
Semua orang pasti mengenal nama rokok, dari anak kecil sampai orang
dewasa. Dampak penggunaan rokok sangat bahaya bagi organ tubuh kita.
Beberapa banyak penyakit yang terkandung dalam satu batang rokok dan bisa
sebabkan kematian. Untuk itu, kita harus hati-hati dengan pergerakkan rokok di
negara kita ini.
Menurut Prof. Dr, irwan masaid M.KES, “Penggunaan rokok didalam
negeri kita kini mencapai 0,8%. Jadi, rata-rata penghuni di Indonesia ini
semuanya mempunyai penyakit rokok, dari anak yang berumur 0-15 tahun pun
sudah menggunakan barang tersebut. Apakah ada tanggapan dari pemerintah
untuk upaya penutupan pabrik rokok di Indonesia!”
Negeri kita berada dalam urutan sepuluh besar dalam penggunaan
rokok. Pemerintah sudah mengeluarkan peraturan-peraturan tempat yang
dilarang merokok supaya orang lain yang tidak merokok dan tidak kena penyakit
akibat dari asap rokok. Apakah pemerintah kurang tepat dalam antispasi atau
masyarakat sendiri yang tidak mempunyai aturan-aturannya?
Bacalah artikel di bawah in!
43. Merokok memang sudah membudayakan di
Indonesia. Sebagian msyarakat pun sudah membudaya
rokok dan mendukung adanya rokok. Hal ini terbukti
banyak sekali masyarakat pengguna rokok, bahkan rokok
pun dijadikan tempat usaha dalam mencari nafkah,
khususnya para gelandangan yang mencari uang dengan
mengambil sisa batang rokok yang dibuang Inilah kekuatan
rokok, yang tidak mereka sadari sudah bahayakan dirinya
dan masyarakat lain.
Penyakit-penyakit yang terkandung dalam rokok
sangat bahaya bagi perokok ataupun di sekitarnya. Jadi
marilah kita sama-sama membangun negeri kita supaya
bebas dari penyakit (perokok), sehingga menjadikan kader-
kader bangsa yang cerdas dan sehat.
44. Petunjuk Pengerjaan!
Bacalah Artikel di bawah ini!
Analisislah artikel tersebut sesuai dengan ejaan dalam bahasa Indonesia!
Dalam pengerjaan tugas, Anda boleh mengganti, menghilangkan, dan
menambahkan imbuhan atau menambah kata!
CONTOH ANALISIS
100 Analisis (sesuaikan dengan jumlah yang kalian analisis)
DAMPAK DARI (hilangkan) PENGGUNAAN ROKOK
Semua orang pasti mengenal nama (hilangkan)rokok, (Mulai) dari anak
kecil-(anak) sampai (hingga) orang dewasa. Dampak penggunaan rokok sangat
(ber)bahaya bagi organ (hilangkan) tubuh kita (hilangkan). dst......
45. Setelah Anda menganalisis secara keseluruhan, Rapikan artikel tersebut
menjadi sebuah artikel utuh berdasarkan hasil analisis!
CONTOH PERBAIKAN ARTIKEL
DAMPAK PENGGUNAAN ROKOK
Semua orang pasti mengenal rokok, mulai anak-anak hingga
orang dewasa. Dampak penggunaan rokok sangat berbahaya bagi tubuh.
dst......