Pascapositivisme menolak pandangan positivisme bahwa pengetahuan hanya didasarkan pada pengalaman inderawi dan fakta yang terukur. Tokoh-tokohnya seperti Popper, Kuhn, Rorty dan Feyerabend memperluas cakupan pengetahuan dan menekankan peran teori, paradigma, bahasa, dan nilai-nilai sosial dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Teori Kategori Sosial menyatakan bahwa meski masyarakat bersifat heterogen, kelompok-kelompok sosial yang memiliki ciri yang sama cenderung memiliki respon yang seragam terhadap media. Teori ini dikemukakan oleh Melvin DeFleur dan mengelompokkan masyarakat berdasarkan usia, jenis kelamin, suku, pendidikan, dan faktor lainnya.
- PENGARUH AGRESI.
- PENGARUH SOSIAL DAN SITUASIONAL TERHADAP AGRESI.
TINDAKAN PENCEGAHAN PERILAKU AGRESI.
- UPAYA MENINGKATKAN AGRESIFITAS.
- EFEK MEDIA TERHADAP AGRESI PENGUATAN PERILAKU KEKERASAN.
Teori spiral keheningan menjelaskan bagaimana media massa dapat mempengaruhi opini publik. Media cenderung mempromosikan pandangan mayoritas dan menekan pandangan minoritas, sehingga orang-orang dari kelompok minoritas sering menyembunyikan pendapat mereka karena takut terisolasi. Studi kasus film Laskar Pelangi menunjukkan bagaimana dukungan media dapat mengubah pandangan minoritas menjadi pandangan mayoritas sehingga banyak orang antusias menonton film
Teori komunikasi Elihu Katz dan Jay G. Blumler menjelaskan bagaimana media dapat memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial masyarakat secara aktif. Masyarakat akan secara selektif memilih dan menggunakan informasi media untuk kepuasan kognitif, afektif, integratif, personal, dan sosial.
Pragmatisme berasal dari kata Yunani yang berarti tindakan atau perbuatan. Pragmatisme mengajarkan bahwa yang benar adalah yang membuktikan dirinya bermanfaat secara praktis. Tokoh utamanya adalah William James dan John Dewey. Pragmatisme melihat siswa sebagai organisme yang tumbuh, sedangkan guru memimpin dan membimbing pengalaman belajar siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Teori Kategori Sosial menyatakan bahwa meski masyarakat bersifat heterogen, kelompok-kelompok sosial yang memiliki ciri yang sama cenderung memiliki respon yang seragam terhadap media. Teori ini dikemukakan oleh Melvin DeFleur dan mengelompokkan masyarakat berdasarkan usia, jenis kelamin, suku, pendidikan, dan faktor lainnya.
- PENGARUH AGRESI.
- PENGARUH SOSIAL DAN SITUASIONAL TERHADAP AGRESI.
TINDAKAN PENCEGAHAN PERILAKU AGRESI.
- UPAYA MENINGKATKAN AGRESIFITAS.
- EFEK MEDIA TERHADAP AGRESI PENGUATAN PERILAKU KEKERASAN.
Teori spiral keheningan menjelaskan bagaimana media massa dapat mempengaruhi opini publik. Media cenderung mempromosikan pandangan mayoritas dan menekan pandangan minoritas, sehingga orang-orang dari kelompok minoritas sering menyembunyikan pendapat mereka karena takut terisolasi. Studi kasus film Laskar Pelangi menunjukkan bagaimana dukungan media dapat mengubah pandangan minoritas menjadi pandangan mayoritas sehingga banyak orang antusias menonton film
Teori komunikasi Elihu Katz dan Jay G. Blumler menjelaskan bagaimana media dapat memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial masyarakat secara aktif. Masyarakat akan secara selektif memilih dan menggunakan informasi media untuk kepuasan kognitif, afektif, integratif, personal, dan sosial.
Pragmatisme berasal dari kata Yunani yang berarti tindakan atau perbuatan. Pragmatisme mengajarkan bahwa yang benar adalah yang membuktikan dirinya bermanfaat secara praktis. Tokoh utamanya adalah William James dan John Dewey. Pragmatisme melihat siswa sebagai organisme yang tumbuh, sedangkan guru memimpin dan membimbing pengalaman belajar siswa.
PPT FILSAFAT ILMU PASCASARJANA
teori pokok tentang humanisme, sejarah humanisme, dan peran humanisme terhadap pendidikan , serta kurikulum yang diterpanm
Dokumen tersebut membahas tentang teori agenda setting dalam komunikasi massa yang dikembangkan oleh Maxwell McCombs dan Donald L. Shaw. Ia menjelaskan tentang proses pengaruh media dalam memengaruhi apa yang menjadi perhatian publik dengan cara memilih dan menonjolkan isu tertentu melalui agenda media, agenda publik, hingga agenda kebijakan. Contoh kasus Prita Mulyasari juga digunakan untuk mengilustrasikan proses operasi teori agenda setting.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang filsafat eksistensialisme, termasuk pengertian, latar belakang munculnya, tokoh-tokohnya, dan pemikirannya dalam pendidikan.
2) Filsafat eksistensialisme berfokus pada pengalaman individu dan menekankan bahwa eksistensi manusia berbeda dengan benda-benda lain.
3) Aliran ini muncul sebagai
Teori uses and effects merupakan sintesis dari teori uses and gratifications yang menjelaskan hubungan antara penggunaan media massa dan efek yang ditimbulkannya pada pengguna. Teori ini menekankan bagaimana penggunaan media dapat menghasilkan berbagai efek pada individu dengan mempertimbangkan faktor individu dan sosial.
Filsafat pragmatisme adalah aliran pemikiran yang meyakini bahwa kebenaran suatu ide terletak pada manfaat dan fungsinya dalam kehidupan nyata. Tokoh-tokohnya antara lain William James, John Dewey, dan Charles S. Pierce yang memperkenalkan prinsip bahwa kebenaran bersumber dari akibat praktis suatu ide. Filsafat ini berkembang dengan menitikberatkan pada penyelesaian masalah-masalah metafisika secara k
Teori agenda setting dan spiral of silence menerangkan hubungan antara media dan opini publik. Teori agenda setting menyatakan bahwa media dapat memengaruhi apa yang dipikirkan oleh publik dengan menentukan isu prioritas. Teori spiral of silence menjelaskan bagaimana individu cenderung menyesuaikan pandangan mereka dengan pandangan mayoritas karena takut terisolasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian gaya belajar, macam-macam gaya belajar yang terdiri dari visual, auditori, kinestetik, dan read-write. Juga dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi gaya belajar seperti faktor internal seperti jasmani, psikologis, kelelahan dan faktor eksternal seperti keluarga dan sekolah.
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakatfebastream
Media massa memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan opini masyarakat. Di satu sisi, media dapat
membentuk opini negatif melalui konten kekerasan dan komersial. Namun di sisi lain, media juga berperan positif
dalam menyebarluaskan informasi, pendidikan, dan nilai-nilai moral kepada masyarakat. Oleh karena itu, peran
media dalam masyarakat bergantung pada tujuan dan konten yang disampaikan.
Mata kuliah ini membahas teori spiral of silence yang menjelaskan tentang pengaruh opini publik dan media massa dalam membentuk pendapat seseorang. Teori ini dikembangkan oleh Elizabeth Noelle-Neumann pada tahun 1970-an dan menjelaskan bagaimana individu cenderung menyaring pendapatnya untuk menghindari isolasi sosial. Contoh kasus diberikan mengenai perdebatan antara Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono yang diwarnai dominasi pemberita
Idealisme, positivisme dan materialisme adalah tiga aliran utama dalam filsafat. Idealisme menekankan pentingnya roh dan jiwa, positivisme berfokus pada fakta yang dapat diamati, sedangkan materialisme hanya mengakui keberadaan materi.
Teori Kelompok Terbisu menjelaskan bagaimana wanita sebagai kelompok subordinat mengalami kesulitan dalam mengekspresikan pengalaman mereka melalui bahasa yang dikuasai kelompok dominan pria. Wanita cenderung diam karena tidak memiliki kata-kata yang tepat untuk mendeskripsikan pengalaman mereka. Teori ini menunjukkan bagaimana distribusi kekuasaan yang tidak merata dalam masyarakat menghasilkan ketidaksetaraan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori agenda setting menjelaskan pengaruh besar media dalam memberitahukan isu penting kepada publik.
2. Media cenderung memberi penekanan pada isu yang dianggap penting meskipun tidak sesuai kebutuhan publik.
3. Teori ini dikembangkan oleh Maxwell McCombs dan Donald Shaw yang melakukan penelitian tentang pengaruh media dalam pemilihan presiden AS 1968.
Dokumen tersebut merangkum berbagai aliran dan tokoh filsafat ilmu, mulai dari rasionalisme Plato dan Descartes, empirisme Aristoteles hingga Hume, positivisme Comte dan neopositivisme Lingkaran Wina, serta kritisisme Kant yang menyintesis pengalaman empiris dan rasionalitas.
PPT FILSAFAT ILMU PASCASARJANA
teori pokok tentang humanisme, sejarah humanisme, dan peran humanisme terhadap pendidikan , serta kurikulum yang diterpanm
Dokumen tersebut membahas tentang teori agenda setting dalam komunikasi massa yang dikembangkan oleh Maxwell McCombs dan Donald L. Shaw. Ia menjelaskan tentang proses pengaruh media dalam memengaruhi apa yang menjadi perhatian publik dengan cara memilih dan menonjolkan isu tertentu melalui agenda media, agenda publik, hingga agenda kebijakan. Contoh kasus Prita Mulyasari juga digunakan untuk mengilustrasikan proses operasi teori agenda setting.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang filsafat eksistensialisme, termasuk pengertian, latar belakang munculnya, tokoh-tokohnya, dan pemikirannya dalam pendidikan.
2) Filsafat eksistensialisme berfokus pada pengalaman individu dan menekankan bahwa eksistensi manusia berbeda dengan benda-benda lain.
3) Aliran ini muncul sebagai
Teori uses and effects merupakan sintesis dari teori uses and gratifications yang menjelaskan hubungan antara penggunaan media massa dan efek yang ditimbulkannya pada pengguna. Teori ini menekankan bagaimana penggunaan media dapat menghasilkan berbagai efek pada individu dengan mempertimbangkan faktor individu dan sosial.
Filsafat pragmatisme adalah aliran pemikiran yang meyakini bahwa kebenaran suatu ide terletak pada manfaat dan fungsinya dalam kehidupan nyata. Tokoh-tokohnya antara lain William James, John Dewey, dan Charles S. Pierce yang memperkenalkan prinsip bahwa kebenaran bersumber dari akibat praktis suatu ide. Filsafat ini berkembang dengan menitikberatkan pada penyelesaian masalah-masalah metafisika secara k
Teori agenda setting dan spiral of silence menerangkan hubungan antara media dan opini publik. Teori agenda setting menyatakan bahwa media dapat memengaruhi apa yang dipikirkan oleh publik dengan menentukan isu prioritas. Teori spiral of silence menjelaskan bagaimana individu cenderung menyesuaikan pandangan mereka dengan pandangan mayoritas karena takut terisolasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian gaya belajar, macam-macam gaya belajar yang terdiri dari visual, auditori, kinestetik, dan read-write. Juga dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi gaya belajar seperti faktor internal seperti jasmani, psikologis, kelelahan dan faktor eksternal seperti keluarga dan sekolah.
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakatfebastream
Media massa memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan opini masyarakat. Di satu sisi, media dapat
membentuk opini negatif melalui konten kekerasan dan komersial. Namun di sisi lain, media juga berperan positif
dalam menyebarluaskan informasi, pendidikan, dan nilai-nilai moral kepada masyarakat. Oleh karena itu, peran
media dalam masyarakat bergantung pada tujuan dan konten yang disampaikan.
Mata kuliah ini membahas teori spiral of silence yang menjelaskan tentang pengaruh opini publik dan media massa dalam membentuk pendapat seseorang. Teori ini dikembangkan oleh Elizabeth Noelle-Neumann pada tahun 1970-an dan menjelaskan bagaimana individu cenderung menyaring pendapatnya untuk menghindari isolasi sosial. Contoh kasus diberikan mengenai perdebatan antara Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono yang diwarnai dominasi pemberita
Idealisme, positivisme dan materialisme adalah tiga aliran utama dalam filsafat. Idealisme menekankan pentingnya roh dan jiwa, positivisme berfokus pada fakta yang dapat diamati, sedangkan materialisme hanya mengakui keberadaan materi.
Teori Kelompok Terbisu menjelaskan bagaimana wanita sebagai kelompok subordinat mengalami kesulitan dalam mengekspresikan pengalaman mereka melalui bahasa yang dikuasai kelompok dominan pria. Wanita cenderung diam karena tidak memiliki kata-kata yang tepat untuk mendeskripsikan pengalaman mereka. Teori ini menunjukkan bagaimana distribusi kekuasaan yang tidak merata dalam masyarakat menghasilkan ketidaksetaraan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori agenda setting menjelaskan pengaruh besar media dalam memberitahukan isu penting kepada publik.
2. Media cenderung memberi penekanan pada isu yang dianggap penting meskipun tidak sesuai kebutuhan publik.
3. Teori ini dikembangkan oleh Maxwell McCombs dan Donald Shaw yang melakukan penelitian tentang pengaruh media dalam pemilihan presiden AS 1968.
Dokumen tersebut merangkum berbagai aliran dan tokoh filsafat ilmu, mulai dari rasionalisme Plato dan Descartes, empirisme Aristoteles hingga Hume, positivisme Comte dan neopositivisme Lingkaran Wina, serta kritisisme Kant yang menyintesis pengalaman empiris dan rasionalitas.
Uas filsafat ilmu falsifikasionisme karl raimund popper_kel6-dikonversiNurKholifah44
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang falsifikasionisme Karl Raimund Popper, terutama gagasannya tentang falsifikasi sebagai lawan dari verifikasionisme dan induktivisme dalam metode ilmiah.
2. Popper dikenal sebagai penentang aspek justifikasionisme dalam studi ilmiah dan meyakini bahwa ilmu pengetahuan berkembang dari proses hipotesis dan refutasi.
3. Secara ringkas d
Dokumen tersebut membahas tentang definisi filsafat, ilmu, dan pengetahuan. Filsafat didefinisikan sebagai cinta akan kebijaksanaan, ilmu sebagai upaya menjelaskan fenomena alam, dan pengetahuan sebagai yang diketahui manusia tentang suatu objek. Dokumen ini juga membahas berbagai aliran dalam filsafat seperti rasionalisme, empirisme, realisme, idealisme, positivisme, dan pragmatisme beserta tokoh
1. Buku ini membahas sejarah filsafat dari berbagai peradaban mulai dari Yunani Kuno, Hindu, Eropa, hingga filsafat modern.
2. Filsafat Yunani dibagi menjadi masa sebelum Sokrates, masa Sokrates, dan sesudah Sokrates yang meliputi pemikiran Plato dan Aristoteles.
3. Filsafat Hindu meliputi Vedisme, Brahmanisme, dan Budha, sedangkan filsafat Eropa membahas perkembangan filsafat di E
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat ilmu, pengertian, sejarah, karakteristik, guna, dan hubungan filsafat dengan ilmu dan agama. Secara ringkas, filsafat ilmu adalah mata kuliah yang membahas tentang asal-usul ilmu pengetahuan, pengertian filsafat sebagai ilmu yang mencari kebenaran, sejarah munculnya filsafat di Yunani kuno, serta hubungan filsafat dengan ilmu dan agama.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat ilmu, pengertian, sejarah, karakteristik, guna, dan hubungan filsafat dengan ilmu dan agama. Secara ringkas, filsafat ilmu adalah studi tentang asal-usul dan perkembangan ilmu pengetahuan, serta hubungannya dengan filsafat. Filsafat didefinisikan sebagai upaya mencari kebenaran melalui berpikir sistematis dan kritis.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat ilmu, pengertian, sejarah, karakteristik, guna, dan hubungan filsafat dengan ilmu dan agama. Secara ringkas, filsafat ilmu adalah studi tentang asal usul dan metode ilmu pengetahuan, yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan kebenaran melalui berpikir secara sistematis dan kritis.
Dokumen tersebut membahas tentang empat sumber utama timbulnya filsafat, yaitu rasa heran, kesangsian, kesadaran akan keterbatasan, dan rasa kagum pada alam semesta. Filsafat hadir untuk mendobrak tradisi dan membebaskan manusia dari cara berpikir yang tidak kritis melalui pemikiran yang sistematis, komprehensif, dan rasional.
Clonal Selection Algorithm Parallelization with MPJExpressAyi Purbasari
This paper exploits the parallelism potential on a Clonal Selection Algorithm (CSA) as a parallel metaheuristic algorithm, due the lack of explanation detail of the stages of designing parallel algorithms. To parallelise population-based algorithms, we need to exploit and define their granularity for each stage; do data or functional partition; and choose the communication model. Using a library for a message-passing model, such as MPJExpress, we define appropriate methods to implement process communication. This research results pseudo-code for the two communication message-passing models, using MPJExpress. We implemented this pseudo-codes using Java Language with a dataset from the Travelling Salesman Problem (TSP). The experiments showed that multicommunication model using alltogether method gained better performance that master-slave model that using send-and receive method.
This document outlines the syllabus for the IT 405: Object-Oriented Software Construction course. It provides information about the course structure, instructors, learning objectives, topics to be covered, and assessment components. The course is a 4 credit class taught through lectures and practical sessions. It aims to help students understand object-oriented concepts and programming using Java. Topics that will be discussed include abstraction, classes and objects, methods, constructors, object interaction, inheritance, collections, polymorphism, abstract classes and interfaces. Students will be evaluated based on class participation, homework assignments, and exams. The first session will cover modeling concepts and abstraction.
This document outlines the syllabus for an introductory object-oriented software construction course in Java. It includes information about the course structure, instructors, learning objectives, topics to be covered, and assessment components. The course is 4 credit hours, with 1 hour dedicated to concepts, 2 hours to practical exercises, and 1 hour for discussion and testing. Topics covered include abstraction, classes and objects, methods, constructors, object interaction patterns, inheritance, collections like arrays and lists, polymorphism, abstract classes, and interfaces. Students will be evaluated based on class participation, ability to complete in-class and homework assignments, and exams. The first session provides an introduction to software construction concepts and modeling. Sessions 2 and 3
Instantiation refers to the process of creating an object in memory based on a class definition. A class defines attributes and methods that every object of that class will have, while an object is a unique instance of a class with specific attribute values. Encapsulation bundles the state and behavior of an object into a single logical unit. User-defined types in Java are instantiated by using the new keyword to allocate memory for a new object instance. Reference variables are used to refer to and access objects. Objects can also be attributes of other objects, demonstrating composition.
The document discusses object-oriented programming concepts including:
1. Classes define common attributes and behaviors for objects through templates, while objects are unique instances of classes with specific attribute values.
2. An object bundles both state in the form of data/attributes and behavior through functions/methods.
3. The advantages of the object-oriented approach include focusing first on data structure and encapsulating data within objects, which reduces effects of changes and isolates errors.
The document provides an overview of the Java programming language, including:
- Java's history and key principles of being concurrent, class-based, object-oriented and designed for platform independence.
- The structure of a Java program including primitive types, expressions, compiling and running programs, and flow control structures.
- An overview of Java versions and editions such as Java SE, Java EE, and Java ME. The Java virtual machine that runs Java bytecode is also discussed.
- A simple "Hello World" example demonstrates Java program structure and bytecode. Programming concepts like blocks, scopes, loops, and conditionals are reviewed.
This document outlines the syllabus for the IT 405: Object-Oriented Software Construction course. It provides information about the course structure, instructors, learning objectives, topics to be covered, and assessment components. The course is a 4 credit class divided between conceptual learning and practical application. Students will learn object-oriented programming concepts in Java through lectures, assignments, and labs. Topics include abstraction, classes and objects, methods, constructors, object interaction, inheritance, polymorphism, collections, and more. Assessment will consider attitude, class participation, homework, and exams. The first session will cover modeling concepts and abstraction.
This document discusses modeling the immune system using Unified Modeling Language (UML) from an object-oriented perspective. It was presented at the 9th International Joint Conference on Computer Science and Software Engineering in 2012. The presentation provides an introduction to artificial immune systems and how they are a form of bio-inspired computing, drawing inspiration from biological immune systems to solve complex computational problems. It outlines how UML can be used to model the immune system and its various components as objects.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Pascapositivisme
1. Tugas Kuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan (EL-7090)
Pascapositivisme
Oleh: Ayi Purbasari
NIM: 33209011
2. Pascapositivisme
Pengalaman
merupakan Puncak pengetahuan
sumber manusia adalah ilmu
pengetahuan positif (berdasar
manusia fakta-fakta terukur
dan teramati)
• John Locke
• David Hume • Henry Saint Simon
• Auguste Comte
Pascapositivisme
Empirisme Positivisme
3. Latar Belakang .. (1)
Pertentangan diantaranya dari tokoh-tokoh
pemikir Eksakta yang merasa bahwa teori-tori
positivistik sangatlah meng-hegemonik
pemikiran mereka dan membuat ilmu
pengetahuan menjadi mandek.
Positivisme: Ilmu adalah satu-satunya
pengetahuan yang valid dan fakta-fakta yang
terukur dan teramati sajalah yang mungkin dapat
menjadi objek pengetahuan (ilmu positif)
4. Latar Belakang .. (2)
Positivisme: Dasar Pertentangan:
Menolak keberadaan Fakta tidak bebas,
segala kekuatan atau
bermuatan teori
subjek di belakang
fakta Falibilitas teori
Menolak penggunaan Fakta tidak bebas,
metode di luar yang syarat nilai
digunakan untuk Interaksi subjek dan
menelaah fakta objek
5. Tokoh Pascapositivisme
Pengkritik dari positivisme ini adalah:
Karl R. Pooper dengan Teori Falsifikasi
Thomas Khun dengan Revolusi Paradigma,
Jurgen Habermas (Sekolah Frakfurt)
Richard Rorty dengan “Forms of Life”
Feyerabend dengan “Againts Methods”
6. Pascapositivisme
Pascapositivisme
Antipositivisme
Sekolah Frankfurt
Karl R. Popper Thomas Kuhn
(Jurgen Habermas)
Antifondalis
Richard Rorty Paul Feyerabend
Neokantian
8. Karl R. Popper.. Falsifikasi
Menolak verifikasi pembuktian teori lewat fakta-fakta
Menolak induksi penarikan kesimpulan umum melalui
pengumpulan fakta-fakta konkret
Poopper:
Induksi mengabaikan fakta anomali fakta yang dapat
membuktikan sebaliknya
Daripada bersusah payah mengumpulkan fakta-fakta yang
membernarkan, ilmuwan lebih baik menggunakan waktunya
mencari fakta anomali.
Falsifikasi ! Pengguguran suatu teori lewat fakta
9. Karl R. Popper.. Tiga Dunia
1 1. Dunia Pemikiran
2
Subjektif/ Gagasan
2. Dunia Objek Fisik
Dunia Popper 3. Dunia Produk
Kultural (Teori dan
3 Karya Ilmiah)
10. Karl R. Popper.. Evolusi Ilmu
Pengetahuan
Problem 1
Teori Tentatif
Problem 2 Evolusioner
Terbuka
bagi
Falsifikasi
Error
Elimination
11. Thomas Kuhn .. Paradigma
The Structure of Scientific Revolution (1962)
Positivisme (Popper): tesis kesatuan ilmu
Kuhn: Ilmu tidak satu, melainkan Plural
Ilmuwan selalu bekerja di bawah satu payung paradigma
yang memuat asumsi ontologis, metodologis, dan struktur nilai.
Paradigma menjadi kerangka konseptual dalam mempersepsi
semesta Tidak ada obsevasi yang netral Semua pengalaman
perseptual kita selalu dibentuk oleh kerangka konspetual yang kita
gunakan.
12. Thomas Kuhn .. Prinsip
Ketidakterbandingkan
Popper: akumulasi kognitif, permbandingan rasional
antar teori satu dengan teori lain Satu teori dan
teori lainnya terdapat semacam
kesinambungan.
Kuhn: kesinambungan antarteori adalah mustahil
karena masing-masing bekerja di bawah payung
pardigmanya masing-masing prinsip
ketidaksinambungan
13. Thomas Kuhn.. Perkembangan Ilmu
Pengetahuan
Paradigma 1
Ilmu
Paradigma 2 Pengetahuan
Normal
Evolusioner
Krisis
Anomali
14. Thomas Kuhn .. Diktum Relativistik
Dua ilmuwan yang bekerja pada dua paradigma
yang berbeda berada di dua dunia yang berbeda.
Adalah tidak mungkin membandingkan antara satu
pardigma dengan pardigma lain karena asumsi-asumsi
yang sama sekali berbeda.
Paradigma adalah semesta buatan hingga percuma
membandingkan dua paradgima, karena kita berbicar
tentang dunia semesta yang berbeda
16. Antifondalis
Fondalis: fondas, dasar
Filsafat Barat:
• Locke
Logos: Herakleitos • Descartes
Filosofis (Segala sesuatu mengalir)
Yunani Kuno • Kant
Doktrin kesatuan ilmu
Fondasi Semesta
Fondasi Pengetahuan Manusia
tentang Semesta
17. Antifondalisme
• Richard Rorty
• Paul Feyerabend
Fondalis: Antifondalis
“Demarkasi ilmu dan
non ilmu adalah
pengunaan bahasa
dan metode ilmiah”
18. Richard Rorty
Fondalis: melepaskan diri Rorty: bagaimana kita
dari sosialitas demi mengatakan ini adalah
objektivitas ilmu kebenaran tanpa adanya
orang lain untuk
membenarkan?
Pengetahuan manusia bukanlah suatu cermin
semesta melainkan hasil
proses interaksi
manusia dan semesta yang legitimasinya tidak
berangkat dari kegiatan individual melainkan sosial
19. Richard Rorty
Fondalis: Individu Rorty: Individu dalam forms
transedental, terlepas- of life, bentukan komunitas
berjarak dari dimana ia tinggal yang
sosialialitasnya menentukan rutinitas,
keterbiasaan daam menentukan
yang benar dan salah.
Kebenaran harus diukur bukan berdasarkan satu
patokan epistemik yang universal dan transendental
melainkan berdasarkan bentuk kehidupan masing-
masing komunitas
20. Richard Rorty
Fondalis: Rorty:
Bahasa adalah batas Semesta tidaklah terberi
demakrasi antara ilmu melainkan selalu termediasi
pengetahuan dan non oleh Bahasa
pengetahuan Bahasa mengkontruksi
semesta, bukan
merepresentasikannya
Karya Rorty: Philosophy and the Mirror of
Nature (1979)
21. Paul Feyerabend
Againts Method (1975)
Pada awalnya, sebagai murid Popper, Feyerabend
mendukung filosofi dan prinsip falsifikasi Popper
namun kemudian dia berbalik menjadi salah seorang
penentang Popper.
Feyerabend berpendapat bahwa prinsip falsifikasi
Popper tidak dapat dijalankan sebagai satu-satunya
metode ilmiah untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
22. Paul Feyerabend .. Pluralisme teoritis
Popper: Feyerabend:
Setiap teori harus melalui Untuk menemukan teori
proses falsifikasi untuk yang benar, suatu teori
menemukan teori yang tidaklah harus dicari
benar. kesalahannya (falsifikasi)
Bila suatu teori dapat melainkan mengembangkan
ditemukan titik lemahnya teori-teori baru.
maka teori tersebut gugur.
Fokus Feyerabend kemudian berpindah ke pluralisme teoritis,
yang mengatakan bahwa untuk memperbesar kemungkinan mem-
falsifikasi teori yang berlaku, kita harus mengkonstruksi teori-
teori baru sebanyak mungkin dan mempertahankannya.
23. Paul Feyerabend .. ‘anything goes’
Menurut Feyerabend (Againts Method)
Tidak ada satu metode rasional yang dapat diklaim sebagai metode
ilmiah yang sempurna.
Penerapan satu metodologi apa pun, misal metodologi empiris atau
Rasionalisme Kritis Popper akan memperlambat atau menghalangi
pertumbuhan ilmu pengetahuan.
‘anything goes’ yang berarti hipotesa apa pun boleh
dipergunakan, bahkan yang tidak dapat diterima secara rasional atau
berbeda dengan teori yang berlaku atau hasil eksperimen.
Sehingga ilmu pengetahuan bisa maju tidak hanya dengan proses
induktif sebagaimana halnya sains normal, melainkan juga secara
kontrainduktif.
24. Paul Feyerabend
Kriteria yang biasa digunakan untuk menguji kebenaran
hipotesa, seperti logika dan hasil eksperimen, bukan sesuatu
yang harus dipenuhi.
Logika dapat dibantah kalau ada kecurigaan bahwa teori
yang berlaku berlandaskan pada asumsi-asumsi tertentu
(misalnya, Newton dahulu berasumsi waktu tidak
berhubungan dengan ruang, yang kemudian dibantah oleh
Einstein).
Hasil eksperimen tidak perlu dipenuhi kalau dicurigai
adanya kesalahan teori pengamatan.
25. Paul Feyerabend
Menurut Feyerabend, sebuah hipotesa atau teori
baru tidak harus memenuhi seluruh elemen dari
teori lama karena hal tersebut hanya akan
menyebabkan teori lama dipertahankan daripada
mencari teori yang benar.
Mempertahankan teori lama akan mempersempit
pemikiran sehingga tidak bisa membuka lahan teori
baru dan mengarahkan ilmu pengetahuan pada
subyektivitas, sentimen atau prejudis.
26. Paul Feyerabend
Teori baru akan selalu muncul dengan sangat sulit, dan akan
ditentang dengan fakta-fakta yang memberatkan yang berasal
dari teori lama.
Padahal teori baru ini merupakan revolusi ilmiah yang sangat
penting dan sangat diperlukan untuk kemajuan ilmu
pengetahuan.
Feyerabend mengatakan bahwa dikekang oleh teori sains
modern yang sedang berlaku sama saja seperti dikekang oleh
ajaran dogmatik jaman pertengahan Eropa.
Dalam hal ini, ilmuwan sains modern mempunyai peran yang
sama seperti kardinal Gereja jaman dahulu yang menentukan
apa yang benar dan apa yang salah.
27. Paul Feyerabend
Prinsip falsifikasi (Popper), menurut Feyerabend, mungkin
merupakan metode ilmiah yang pantas digunakan, namun
banyak teori baru yang tidak diketahui cara
memfalsifikasikannya.
Teori-teori yang tidak dapat dilalui proses falsifikasi masih
bisa dianggap kebenaran.
Hal ini berbeda dengan Popper yang menganggap bahwa
semua teori baru harus melewati proses falsifikasi dan bila
gagal melaluinya maka teori tersebut tidak ilmiah dan tidak
dapat dibenarkan (tidak dapat di-verifikasi).
29. Kantianisme
akal teroritis: dunia fenomena dan
bermuara pada penjelasan
nomologis (berdasarkan hukum-
hukum)
akal praktis: dunia noumena dan
bermuara pada tindakan moral
yang mensyaratkan kebebasan
Noumena: I think, I mean
Noumena = thing-in-itself
tidak memilik status pengetahuan
30. Neokantisme
Neokantisme berupaya mengembangkan pemikiran
Kant khususnya tentang akal praktis yang
berurusan dengan dunia noumena
31. Neokantisme
Neokantisme hendak mendekonstruksi cara
berpikir dikotomik fenomena/noumena,
teoritis/praktis, fakta/moral dengan memusatkan
fokus perhatian pada kekayaan maknawi manusia
yang selama ini diasingkan, dimajinalisasi, dan
direduksi ke dalamdomain subjektivitas yang apabila
dilihat dari sudut pandang ilmu alam merupakan
sesuatu yang distortif, tak terukur, metafisis, ilusif
dll
32. Neokantisme
Mazhab
Mazhab Marburg
Herman Cohen Paul Natorp Ernst Cassirer
Mahzbah Baden
Rudolph
Herman Lotze Windelband Wilhem Ditlhey
33. Mazhab Marburg
Berkembang di kota Universitas Marburg
Pendekatan epistemologi pada filsafat sehubungan
dengan analisis ilmu-ilmu secara luas
Tokoh:
Cassier: Semesta tidak sama dengan data inderawi dan
semesta tidak pernah terberi melainkan selalu merupakan
rajutan simbolik manusia yang kreatif
34. Ernst Cassier
Cassier: Manusia mahluk simbolik
Satu-satunya makhluk yangmampu mengambil jarak
dengan rangsangan fisikalis dengan mengolahnya
dalam substartum simbolik.
Proses yang kemudian menghasilkan simbol-smbol
seperti bahasa, mitor, agama, kesenian, ilmu
pengetahuan
Manusia tidak merepresentasikan semesta seperti
adanya melainkan mengolahnya dalam bentul-
bentuk simbol
36. Mazhab Baden
Mahzab Heidenberg (Jerman Barat Daya)
Fokus pada konsep nilai (Rudolph Herman Lotze)
Menolak Kant dengan menempatkan nilai-nilai
dalam domain noumena
37. Mahzbah Baden
Pembagian Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan Alam:
Disifatkan sebagai ilmu pengetahuan
nomotetic (nomos = hukum) yang objeknya
adalah fenomena-fenomena pengalaman
yang berulang
Ilmu Pengetahuan Budaya (historis):
membahas hal yang unik yang hanya
Windelband satu kali terjadi
(may 11, 1848 –
oct. 22, 1915)
38. Mahzbah Baden
Pembagian Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan alam yang
metodenya beruaya menjelaskan
gejala-gejala yang sidatnya fisis
berdsarkan keteraturan
Ilmu pengetahuan budaya yang
metodenya berupaya memahami
Dilthey, Wilhelm objenya dengan berupaya
( nov. 19, 1833 – menemukan muatan batiniah di
balik gejala-gejala perseptual
oct. 1, 1911 ) semata
Filsafat kehidupan
39. Max Weber
Definisi Tindakan Sosial
Tindakan yang melibatkan konteks
konvensiolainstitusi-institus, adat istiada,
aturan dan hukum-hkumyang diciptakan
manusia denagn tujuan tertentu di benaknya
Tidakakan yang memberi seseorang tujuan
guna menjustifikasi suatu aktivitas
Tindakan yang mencerminkannilai-nilai
aspirasi atau ideal-ideal tertentu sebagai
motifbagi aktivitas.
weber, max
(april 21, 1864 – june 14, 1920)
Metode Interpretasi
40. Max Weber: Metode Interpretasi
Karena aktivitas sosial manusia tidak pernah bisa direduksi
pada hukum mekanistik semata, maka sosiolog harus
mencari makna yang mendasari aktivitas tersebut.
Makna motivasi merupakan hal yang tidak kita temui di
alam non manusia
Weber mengguna metode interpretassi guna memahami
motif-motif yang mendasari perkembangan kapitaslime dan
menemukan bahwa etika protestan-kalvinis yang
mementikan sukses, indibidu, dan prestasi member dasar
motivasional bagi berkembangnya kapitalisme