2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Pai blog
1. الرحيم الرمحن هللا بسم
KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Dosen
DR. DEDEN MAKBULOH, S.Ag., M.Ag
2. هللا
احلق دينمالقي ديناحلنيف دين
ISLAM
PARA NABI DAN RASUL (ADAM – MUHAMMAD)
Catatan :
1. Agama yang diridhai Allah adalah Islam (QS.3:19)
2. Barangsiapa mencari agama selain Islam, tidak akan diterima (QS. 3:85)
3. Agama Islam sudah ada sejak zaman Nabi Adam hingga Nabi Muhammad Saw., (QS. 42:13; 2:132; 23:52-53;)
KEBENARAN AGAMA
3. MANFAAT AGAMA
INDIVIDUAL SOSIAL
1. Tumbuhnya Sikap Optimis
2. Timbulnya Ketentraman Hati
3. Cerahnya Akal Pikiran
1. Tegaknya Kebajikan
2. Tegaknya Keadilan
3. Terciptanya Saling Percaya
4. Terpelihara Hak dan
Kewajiban
4. UNSUR-2 MANUSIA
Catatan:
1. Unsur Bumi/Tanah akan kembali ke tanah; unsur langit/ruh
akan kembali kepada Allah
MATERI RUHANI
ابرت طني صلصال
ارفخ محاءالزب
روح
5. PROSES KEHIDUPAN MANUSIA
Saripati
Tanah
Air Mani
Segumpal darah
Segumpal daging
Tulang belulang
terbungkus daging
Terbentuk telinga, mata
dan hati (potensi)
Ditiupkan Ruh
Manusia Sempurna
Mati
Bangkit di Hari Kiamat
7. ISI POKOK AJARAN ISLAM
AQIDAH
Rukun Iman
SYARI`AH
AKHLAK
IBADAH MU’AMALAH
1. Ekonomi
2. Politik
3. Sosial
4. Budaya
5. Seni
6. dll
1. Shalat
2. Zakat
3. Puasa
4. Hajji
8. DEFINISI AQIDAH
Secara Bahasa:
Ikatan dan
Perjanjian yang
kokoh
Secara Istilah:
1. Perkara yang wajib diyakini
kebenarannya oleh hati, mendatangkan
ketentraman jiwa, menjadi keyakinan
yang tidak tercampur sedikitpun
dengan keragu-raguan (Versi: Hasan al-
Banna)
2. Sejumlah kebenaran yang dapat
diterima secara mudah oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu dan fithrah
(Versi: Abu Bakar al-Jazairi)
10. KADAR IMAN
KAMIL NAQIS
Ciri-ciri:
1. Iman masuk dalam hati
2. Hati sepenuhnya percaya
3. Ucapan lisan berdasarkan hati
4. Perbuatan sesuai ucapan lisan
5. Mengerjakan amal wajib dan amal
shalih
6. Berjihad dengan harta dan jiwa pada
jalan Allah
Ciri-ciri:
1. Iman masih dalam pertimbangan
2. Hati masih ada keraguan
3. Ucapan lisan hanya di bibir
4. Perbuatan berbeda dengan ucapan
5. Mengerjakan amal dengan
malas/terpaksa
6. Merasa cukup dengan keyakinan saja
11. PROSES MANTAPNYA IMAN
1. TELINGA MENDENGAR ASMAALLAH DAN MATA
MELIHAT KEKUASAAN ALLAH
2. TIMBUL RASA TAKUT ANCAMAN ALLAH
KULIT DAN HATI GEMETAR
3. BERIBADAH DAN BERTAWAKKAL PADAALLAH
4. MENINGKATKAN ILMU
5. BERDZIKIR
6. HATI MERASAAMAN/TENTRAM
7. BERSEMAYAM SAKINAH DALAM HATI
8. KITA DAN ALLAH SAMA-SAMA RIDHA
12. IMAN PADA QADHA DAN QADAR
هللا
TAQDIR
HUKUM ALAMIAH
SUNATULLAH
HUKUM SOSIAL
QADHA DAN QADAR
KETETAPAN DAN UKURAN
NASIB/ BAGIAN
HUKUM JUZ’IYYAT
Catatan:
1. Taqdir dan Sunatullah tidak dapat dirubah oleh manusia, karena hukumnya sudah ditetapkan oleh
Allah beserta ukurannya. Ada pada wilayah hukum kulliyat
2. Nasib merupakan bagian yang boleh dirubah tergantung pada manusianya. Ubahlah nasib kita
masing-masing. Ada pada wilayah hukum juz’iyat
13. DEFINISI SYARI`AH
• LUGHAWI
Jalan lurus
menuju
mata air
• ISTILAHI
1. Hukum-hukum yang ditetapkan Allah
Ta’ala untuk mengatur manusia baik
dalam hubungannya dengan Allah,
dengan sesama manusia, dengan alam
semesta, dan dengan makhluk ciptaan
lainnya
2. Syari’ah menunjukkan nama hukum yang
ditetapkan oleh Allah untuk para hamba-
Nya dengan perantaraan Rasul-Nya,
supaya para hamba-Nya itu
melaksanakannya dengan dasar iman,
baik hukum formal maupun hukum
akhlak (Versi: Fuqaha)
14. KESEMPURNAAN SYARI`AH
• Menembus kedalaman berbagai problema dengan
segenap penyelesaiannya,
• Memandangnya dengan sudut pandangan yang
integral dan komprehensif,
• Berdasarkan pengetahuan tentang kondisi, hakikat,
motivasi dan keinginan jiwa manusia.
• Sesuai situasi dan kondisi kehidupan manusia dan
aneka ragam kebutuhan maupun gejolak jiwanya,
serta dihubungkan dengan nilai-nilai akhlak.
15. PERBEDAAN SYARI’AH DAN FIKIH
Syari’ah
1. Konotasi suci
sepenuhnya
2. Bernilai uluhiyah
3. Kebenaran mutlak
4. Berisi perintah dan
larangan
Fiqh
1. Ilmu tentang syari`ah
2. Hasil ijtihad
3. Kebenaran relatif
4. Berisi wajib, haram,
sunah, mubah dan
makruh.
16. Anjuran para imam madzhab
• Tidak boleh bagi seseorang berkata dengan perkataan kami sehingga ia mengetahui
dari mana kami ambil perkataaan kami itu (Imam Abu Hanifah & Abu Yusuf)
• Aku ini hanya seorang manusia mungkin salah dan mungkin benar, oleh sebab itu
periksalah pendapatku itu. Semua yang sesuai dengan Al-Qur`an dan Al-Sunnah
ambilah ia dan segala yang tidak sesuai tinggalkanlah (Imam Malik)
• Apa yang telah aku katakan, padahal Nabi telah berkata berlainan dengan perkataan
itu, maka apa yang shahih diterima dari Nabi itulah yang lebih patut kamu turuti dan
jangan kamu bertaklid kepadaku (Imam Syafi’I)
• Jangan kamu bertaklid kepadaku, jangan pula kepada Malik, Syafi’i dan Ats-Tsaury,
dan ambillah hukum itu dari tempat mereka mengambil (Imam Ahmad bin
Hambal)
17. Shalat & intisarinya
• Shalat merupakan kewajiban pertama yang
diperintahkan kepada Nabi
• Shalat merupakan langkah permulaan dalam
mencapai kemajuan rohani (mi’raj ruhani)
• Shalat mencegah keji dan munkar, sehingga
memungkinkan dapat mencapai kesempurnaan
• Shalat membantu mewujudkan sifat ketuhanan
dalam batin
• Shalat menghilangkan perbedaan pangkat, warna
kulit, dan kebangsaan, bahkan jauh dari itu alat
menggalang persatuan
• Tiap-tiap adzan dan iqamah, seruan hayya ‘alash
shalah selalu disusul dengan seruan hayya ‘alal falah
(mari menuju kesuksesan)
18. DEFINISI IJTIHAD
Secara Bahasa:
اقةالط,ةاملشق
Kemampuan
Kesulitan
Secara Istilah:
1. Mencurahkan segenap kemampuan
daya intelektual dan spiritual dalam
menghadapi permasalahan yang sulit
(Versi: Al-Syaukani)
2. Usaha serius untuk memanfaatkan
pertimbangan akal dalam penetapan
masalah hukum (Versi: M. Iqbal)
Catatan:
1. Dasar bolehnya ijtihad menggunakan akal, yaitu hadits dari Muadz bin Jabbal yang diutus
ke Yaman, menyebutkan : ajtahid bi al-ra’yi.
2. Ijtihad dilakukan apabila tidak menemukan pedoman konkrit dari al-Qur`an dan atau al-
Hadits, sementara diperlukan tindakan untuk mengatasi suatu masalah. Modelnya bisa
seleksional atau kreasional.
3. Ijtihad dilakukan dalam rangka dinamika ajaran Islam sesuai waktu dan tempat
(situasional)
4. Ketika Nabi masih hidup, segala masalah diajukan kepada Nabi. Tapi setelah beliau
19. SYARAT BERIJTIHAD
• Memahami al-Qur`an
• Memahami Sunnah Rasul
• Menguasai Bahasa Arab
• Mengetahui Ijma’
• Menguasai ushul fiqh
• Memahami maksud syari’at
• Mengenal kehidupan sekitar
• Bersikap adil dan taqwa (Versi: Yusuf Qardhawi)
Catatan:
1. Syarat-syarat di atas wajib bagi orang yang profesi sebagai Mujtahid dalam menetapkan
keputusan hukum untuk dipakai ummat secara luas.
2. Dalam melahirkan ilmu pengetahuan baru, Islam merangsang agar berijtihad sesuai bidang
keilmuan masing-masing.
3. Jika hasil ijtihadnya benar akan mendapat dua pahala; apabila hasilnya keliru akan
20. DEFINISI AKHLAK
Lughawy Istilahi
Khalqun =
perwujudan,
prilaku
Sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dengannya lahirlah
macam-macam perbuatan baik
dan buruk tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan
21. macam-macam daya jiwa yang inheren
dalam manusia. Terdapat tiga daya
menurut Ibn Miskawaih, yaitu 1) daya
nafsu (al-nafs al-bahimiyyat) sebagai
daya terendah, 2) daya berani (al-nafs al-
sabu'iyyat) sebagai daya pertengahan, 3)
daya berpikir (al-nafs al-nathiqat) sebagai
daya tertinggi.
22. doktrin jalan tengah (al-wasath).
Jalan tengah memiliki indikator
yaitu moderat, harmoni, utama,
mulia, sehingga tidak ekstrem.
Keutamaan akhlak terletak pada
posisi tengah, tidak ekstrem
kelebihan dan tidak ekstrem
kekurangan.
23. posisi tengah daya al-bahimiyyat
adalah menjaga kesucian diri (al-'iffat).
Posisi tengah daya al-ghadabiyyat
adalah keberanian (al-syaja'at).
Sedangkan posisi tengah daya al-
nathiqat adalah kebijaksanaan (al-
hikmat). Gabungan dari semua posisi
tengah adalah keadilan (al-'adalat).
24. LANDASAN AKHLAK
• ٍيمِظَع ٍقُلُخ لىَعَل َكَّنِإ َو
• “Sesungguhnya engkau (Muhammad) mempunyai
akhlaq yang agung”. (Al-Qalam/68 ayat 4)
• ْنَمِل ٌةَنَسَح ٌة َوْسُأ ِ َّاَّلل ِلوُسَر يِف ْمُكَل َانَك ْدَقَلَكَذ َو َر ِخ ْاْل َم ْوَيْال َو َ َّاَّلل وُج ْرَي َانَكَ َّاَّلل َر
اًيرِثَك
• “Sesungguhnya pribadi Rasulullah merupakan teladan
yang baik untuk kamu dan untuk orang yang
mengharapkan menemui Allah dan hari akhirat dan
mengingat Allah sebanyak-banyaknya”.( Al-Ahzab/33
ayat 21)
25. Akhlak mahmudah (1)
Berani dalam kebaikan, berkata benar serta
menciptakan manfaat, baik bagi diri maupun orang
lain;
Adil dalam memutuskan hukum tanpa membedakan
kedudukan, status sosial ekonomi, maupun
kekerabatan;
Arif bijaksana dalam mengambil keputusan;
Pemurah dan suka menafkahkan rezeki baik ketika
lapang maupun sempit;
Ikhlas dalam beramal semata-mata demi meraih ridha
Allah;
26. Akhlak mahmudah (2)
Cepat bertobat kepada Allah ketika berdosa;
Jujur dan amanah;
Tidak berkeluh kesah dalam menghadapi masalah hidup;
Penuh kasih sayang;
Lapang hati dan tidak balas dendam;
Menjaga diri dari perbuatan yang menghancurkan
kehormatan dan kesucian diri;
Malu melakukan perbuatan yang tidak baik;
Rela berkorban untuk kepentingan umat dan dalam
membela agama Allah.
27. Implementasi akhlak
ALLOH SWT Diri Sendiri Keluarga Masyarakat Lainnya
1. Ikhlas
2. Khusyu
3. Sabar
4. Syukur
5. Tawakkal
6. Do’a
1. Memelihara
Jasmani
(Makan &
Minum teratur)
2. Menjaga Akal
3. Menjaga Jiwa
4. Menjaga Aurat
1. Patuh pada
orangtua
2. Tidak saling
membunuh
3. Sakinah
4. Mawaddah
5. Rohmah
1. Jangan masuk
rumah orang lain
sebelum dpt izin
pemilik
2. Tidak boleh
menyebarkan
berita bohong
3. Jangan sombong
& angkuh
4. Jual beli yang jujur
5. Interaksi sosial
Jangan berbuat
kerusakan/
pemusnahan