SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
KHILAFAH / SISTEM PEMERINTAHAN

 A. Pengertian, Dasar dan Tujuan Pemerintahan
    1. Pengertian Khliafah
       Menurut bahasa kata khilafah dari bahasa Arab            (khalafa)
           yang artinya menggantikan atau manjadi khalifah/penguasa. Dapat pula diartikan
       kekuasaan atau pemerintahan
       Sedangkan menurut istilah khilafah berarti struktur pemerintah yang pelaksanaannya diatur
       berdasarkan syariat Islam.

    2. Dasar-dasar Khlifah
       Khilafah yang dibangun dan dibentuk oleh Nabi Muhammad SAW berlandaskan pada dasar-
       dasar pokok yang pada prinsipnya untuk menegakkan kalimat Allah SWT.
       Dasar-dasar tersebut antara lain :
       a. Dasar Tauhid atau mengesakan Allah SWT.
           Dalam Al-Qur’an dijelaskan sebagai berikut :
                                        
            1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.

     
     
            163. dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha
            Pemurah lagi Maha Penyayang.

        b. Dasar persamaan derajat sesama umat manusia.
           Pada dasarnya setiap manusia itu derajatnya sama, yang membedakan satu sama lain
           hanyalah karena ketaqwaannya.
           Firman Allah SWT dalam Al Qur’an
                     
              
                      
                 
                    
               
                                  
            13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
            perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
            mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
            taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

        c. Dasar persatuan Islamiyah.
           Yaitu prinsip untuk menggalang persatuan dan kesatuan dalam Islam.
           Allah SWT menjelaskan dalam Al Qur’an sebagai berikut :
                  
                      
                   
              
                       
                      
              
                          
              
              
                   
            103. dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,
            dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan,
            Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang
            bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari
            padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
d. Dasar musyawarah atau kedaulatan rakyat.
               Allah SWT menjelaskan dalam Al Qur’an sebagai berikut :
              
  
   
            
                38. dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat,
                sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan
                sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.

            e. Dasar keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh umat.
               Firman Alah SWT :
                    
                      
                       
                      
                          
                          
                90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada
                kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
                pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

                  Kelima dasar atau prinsip tersebut harus senantiasa dijadikan landasan dalam menetapkan setiap
kebijakan khilafah (pemerintahan) sehingga tujuan dapat terwujud dengan sebaik-baiknya.

        3. Tujuan Khilafah
           Secara umum tujuan khilafah ialah untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan
           makmur, sejahtera lahir dan batin serta memperoleh ampunan dan ridha Allah SWT.
           Sebagaimana dilukiskan dalam Al Qur’an sebagai berikut :
                           
                 
                 
               
                 
                                    
            15. Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka Yaitu dua
            buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki
            yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik
            dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun".

            Secara khusus tujuan khilafah adalah sebagai berikut :
            a. Melanjutkan kepemimpinan agama Islam setelah Nabi Muhammad SAW wafat (bukan sebagai
                pengganti Nabi)
            b. Berupaya untuk memelihara keamanan dan ketahanan agama dan negara.
            c. Mengupayakan kesejahteraan lahir dan batin dalam rangka memperoleh kebahagiaan di dunia da
                akherat
            d. Mewujudkan dasar-dasar khilafah (pemerintahan) yang adil dalam seluruh aspek kehidupan umat
                Islam.

        4. Hikmah Khilafah
           Salah satu hikmah khilafah itu adanya pengendalian dan pemenuhan aspirasi rakyat yang
           beragam dapat dipadukan, kepentingan yang beragam dapat diakomodasikan, sehingga
           meskipun pada dasarnya manusia itu mempunyai karakter yang berbeda akan tetapi atas nama
           negara mereka dapat dipersatukan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan dengan
           menghargai perbedaan yang ada.

    B. Khalifah, Syarat-syarat pengangkatannya, Hak dan Kewajiban Rakyat
       1. Pengertian Khalifah
          Kata Khalifah mengandung arti pengganti, yaitu pengganti kedudukan yang ditinggalkan
          pendahulunya. Khalifah dapat juga diartikan orang yang memegang tampuk pemerintahan atau
          orang yang diberi tugas menjalankan pemerintahan.
Kahlifah dalam arti khusus yaitu kepala negara setelah Rasulullah SAW atau pengganti-
   pengganti Rasulullah sebagai kepala negara, tetapi tidak menggantikan kedudukan beliau
   sebagai nabi.
   Khalifah pertama dalam struktur pemerintahan Islam adalah Abu Bakar Shidiq, kedua Umar bin
   Khatab, ketiga Utsman bin Affan dan keempat Ali bin Abu Thalib. Keempat sahabat utama yang
   memangku jabatan khalifah itu disebut Khulafaur Rasyidin. Arti dari Khulafaur Rasyidin adalah
   para kepala negara yang bijaksana.
   Jabatan khalifah berikutnya dipangku oleh para pemuka dari Bani Umayah seperti Mu’awiyah
   bin Abi Sofyan, Umar bin Abdul Aziz dan lain-lain. Pada masa Abbasiyah dipegang oleh Harun
   Al-Rasyid dan lain-lain. Adapun pimpinan negara sesudahnya tidak dinamakan khalifah tetapi
   bisa juga disebut Amir, Sultan atau dengan nama yang secara umum disebut sebagai kepala
   negara (Presiden).

2. Syarat-syarat Khalifah
   Untuk menjadi khalifah seseorang harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
   a. Islam
   b. Berpengetahuan luas
   c. Mampu melakukan pengawasan
   d. Adil
   e. Tidak cacat (badan dan panca indra)
   f. Dipilih oleh Ahklul Halli wal Aqdi atau secara lansung oleh rakyat.

3. Cara Pengangkatan dan Bai’at Khalifah
   a. Cara Pengangkatan Khalifah
       Ada beberapa cara dalam pengangkatan khalifah, antara lain :
       1. Pemilihan secara langsung.
          Artinya setiap umat Islam yang sudah berhak untuk memilih dapat mengajukan
          pilihannnya siapa yang dikehendaki untuk menjadi khalifah melalui pemilihan umum
          atau referendum.
       2. Pemilihan secara tidak langsung.
          Yaitu pemiliha oleh ahlul wal aqdi atau wakil-wakil rakyat yang berhak memutuskan
          segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan umat Islam.
          Cara yang kedua ini bisa juga dilakukan yaitu dengan cara dipilih oleh para pemimpin
          umat, atau diusulkan oleh khalifah terdahulu. Misalnya pemimpin Umar bin Khatab
          atas usulan Abu Bakar Shidiq sebelum beliau wafat.

   b. Bai’at Kahlifah
      Bai’at artinya sumpah kesetiaan atau sumpah kepercayaan atau yang banyak dikenal
      sekarang adalah pelantikan. Adapun isinya berupa ikrar pengangkatan seseorang menjadi
      khalifah berdasarkan Al Qur’an dan Hadits serta janji melaksanakan keadilan dalam arti
      yang sebesar-besarnya.

4. Hukum Pengangkatan Khalifah
   Para ulama telah sepakat bahwa mengangkat khalifah diantara kaum muslimin hukumnya
   fardhu kifayah bagi seluruh kaum muslimin. Alasan mereka adalah :
   a. Allah menjanjikan akan menjadikan khalifah di muka bumi bagi orang-orang yang beriman
       dan beramal shaleh (lihat QS. An Nur : 55)
   b. Para sahabat mendahulukan musyawarah tentang khalifah dari pada mengurusi jenazah
       Rasulullah SAW. Ini menunjukkan bahwa masalah khalifah terutama pengangkatan khalifah
       dianggap sebagai masalah yang prinsip dan penting.
   c. Secara rasional tidak mungkin suatu masyarakat akan dapat berkembang dengan baik,
       sejahtera lahir dan batin tanpa adanya pemimpin yang bertanggungjawab terhadap orang-
       orang yang dipimpinnya.

5. Hak dan Kewajiban Rakyat
   Hak rakyat yang harus dipenuhi negara ialah :
   a. Hak hidup dan jaminan keamanan
   b. Hak memperoleh keadilan
   c. Hak mengemukakan pendapat
   d. Hak kebebesan beragama
Adapun kewajibannya ialah :
       a. Patuh dan tunduk pada khalifah (QS. An Nisa : 59)
       b. Cainta tanah air (QS. Al Baqarah : 193)
       c. Menciptakan dan memelihara persatuan dan kesatuan (QS. Ali Imran : 103)

 C. Majlis Syura
    1. Pengertian Majlis Syura
       Menurut bahasa majlis syura artinya tempat musyawarah. Adapun menurut istilah ialah
       lembaga permusyawaratan atau badan yang ditugasi untuk memperjuangkan kepentingan
       rakyat melalui musyawarah. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT sebagai berikut :
              
  
   
            
       38. dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang
       urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari
       rezki yang Kami berikan kepada mereka.

    2. Pengertian Ahlul Halli wal Aqdi
       Ahlul Halli wal Aqdi ialah wakil rakyat yang menjadi anggota majlis permusyawaratan. Menurut
       Imam Fahrudin ar Razi, Ahlul Halli wal Aqdi ialah para alim ulama dan kaum cendekiawan yang
       dipilih oleh rakyat untuk mewakili mereka.
       Dengan demikian syarat menjadi Ahlul Halli wal Aqdi harus mempunyai dua persyaratan
       penting yaitu :
       a. Mereka harus terdiri dari para ilmuwan
       b. Mereka dipilih oleh rakyat atau memperoleh kepercayaan dari rakyat.

    3. Syarat-syarat menjadi anggota Majlis Syura
       Untuk menjadi anggota majlis syura seseorang harus memenuhi beberapa persyaratan antara
       lain :
       a. Memiliki kepribadian jujur, adil dan penuh tanggung jawab. Rasulullah SAW bersabda :


          Artinya “Kamu semua adalah pemimpin dan akan diminta pertangung jawaban atas
          kepemimpinannya” (HR. Bukhari dan Muslim)
       b. Memiliki pengetahuan yang luas sesuai dengan bidang keahliannya dan bertaqwa kepada
          Allah SWT. Allah SWT berfirman :
              
                    
              
              
              
              
                   
                
              
                      
             
                
                    
                              
           7. Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang
           muhkamaat[183], Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat[184].
           Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti
           sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari
           ta'wilnya, Padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang
           mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari
           sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang
           berakal.
[183] Ayat yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami
                      dengan mudah.
                      [184] Termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa
                      pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara
                      mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang
                      berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka
                      dan lain-lain.

                c. Memiliki keberanian untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan serta teguh dalam
                   pendirian meskipun resikonya besar.
                   Hal ini sesuai dengan Hadits Nabi SAW sebagai berikut :


                      Artinya “Katakan yang benar meskipun pahit” (HR. Ibnu Hibban)

          4. Hak dan Kewajiban Majlis Syura
             Berikut ini disajikan beberapa hak dan kewajiban Majlis Syura sebagai lembaga tertinggi negara
             yaitu :
             a. Memilih, mengangkat dan memberhentikan khalifah
             b. Mewakili rakyat dalam bermusyawarah dengan khalifah untuk menyelesaikan
                 permasalahan-permasalahan dan berbagai kepentingan rakyat.
             c. Membuat undang-undang bersama khalifah demi memantapkan pelaksanaan hukum Allah
             d. Menetapkan garis-garis program negara yang akan dilaksanakan oleh khalifah
             e. Menetapkan anggaran belanja negara
             f. Merumuskan gagasan dan strategi untuk mempercepat tercapainya tujuan negara
             g. Menghadiri sidang Majlis Syura setiap saat persidangan.

          5. Hikmah Adanya Majlis Syura
             Hikmah Majlis Syura adalah mewujudkan perintah Allah dan meniru Rasulullah SAW dalam
             bermusyawarah, melahirkan tanggung jawab bersama, melahirkan keputusan yang terbaik,
             menghindari perselisihan, memilih pemimpin yang terbaik, memberikan pendidikan politik,
             menjalin hubungan sesama manusia yang harmonis, menciptakan persatuan, keadilan dan
             kerukunan. Semuanya itu harus dilandasi dengan nilai-nilai spiritual yang tinggi.

                                                  KHILAFAH (SISTEM PEMERINTAHAN)
1.   Pengertian Ahlul Halli Wal Aqdi ialah ………
     a.   para wakil rakyat yang menjadi anggota lembaga social
     b.   para wakil rakyat yang menjadi anggota Majlis Syura
     c.   para wakil rakyat yang duduk di gedung MPR
     d.   para wakil rakyat yang mengajukan suara di gedung DPR
     e.   para wakil rakyat yang memperjuangkan kepentingan rakyat, meski bukan anggota Majlis Syura
2.   .
     Hadits terdebut adalah menunjukkan wakil rakyat harus memenuhi syarat dalam hal ……
     a.    berkepribadian jujur, adil dan penuh tanggung jawab
     b.    berpengetahhuan luas sesuai tanggung jawabnya
     c.    memiliki keberanian untuk berpendapat
     d.     berjiwa ikhlas, dinamis dan kreatif
     e.    mewakili rakyat dalam bermusyawarah
3.   Potongan ayat
                                     Terjemahannya ialah ………
     a.    Negara Islam yang diridhoi Allah
     b.    Negara yang baik dan Tuhamnu adalah Tuhan Yang Maha Pengampun
     c.    Negara yang baik, rakyatnya selalu memohon ampun
     d.    Negara yang baik, negara yang diridhoi Allah
     e.    Negara yang baik, negara Islam yang subur
4.   Menurut bahasa kata khilafah berasal dari bahasa arab …………… yang berarti pengganti
     a.    .                                     d.
     b.    .                                     e.
     c.    .
5.

     Kandungan ayat tersebut adalah ……..
     a.   janji Allah kepada orang-orang beriman dan beramal sholeh, mereka akan berkuasa di bumi
     b.   janji Allah kepada mu’min dan shalihin akan mendapat balasan baik dunia dan akhirat
     c.   janji Allah kepada mu’min dan shalihin akan mendapat kemakmuran
     d.   janji Allah kepada para shalihin akan menjadi penguasa di bumi, bahagia di dunia
     e.   janji Allah kepada para shalihin mereka akan kokoh dan makmur di dunia
6.   Hukum mengangkat khalifah menurut jumhur ulama adalah ………
     a.   Fardhu ‘ain                                      d. mubah
     b.   Sunah muakad                                     e. wajib
     c.   Fardu kifayah
7.   Negara yang baik, tenang, tentram, adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT adalah …….
a.    syarat-syarat khilafah                            d. dasar-dasar khilafah
      b.    hikmah khilafah                                   e. tujuan khilafah
      c.
8.    Di bawah ini yang bukan merupakan dasar-dasar khilafah ialah …….
      a.    Mengesakan Allah                                  d. gotong royong
      b.    Musyawarah                                        e. persamaan derajat
      c.    keadilan
9.    Suatu Negara yang pelaksanaannya diatur berdasarkan hukum Islam disebut ……
      a.    Khalifah                                          d. rabithal
      b.    Imanah                                            e. khilafah
      c.    imamah
10.   Contoh khalifah yang dipilih langsung oleh rakyat ialah ……..
      a.    Umar bin Khatab                                   d. Abu Bakar
      b.    Umar bin Abdul Aziz                               e. Usman bin AFfan
      c.    Sultan Salim
11.   Umar bin Khattab menggantikan Abu BAkar sebagai khalifah, adalah melalui …….
      a.    usulan khalifah terdahulu                         d. persetujuan rakyat
      b.    ditunjuk secara aklamasi                          e. pemilihan oleh para pemimpin umat
      c.    pemilu secara langsung
12.   Hak-hak rakyat yang harus dipenuhi dan dilindungi oleh negara adalah sebagaimana berikut ini, kecuali ……
      a.    Mendapatkan keadilan                  d. hak hidup dan jaminan keamanan
      b.    Bebas berpendapat                     e. menciptakan keamanan dan ketentraman
      c.    Bebas memeluk agama
13.   Prinsip persamaan derajat dalam tata pemerintahan Islam adalah didasarkan pada ……….
      a.                                          d.
      b.                                          e.
      c.
14.   Potongan ayat dalam QS. Ayat Al Hujarat : 13 yang berbunyi :

      Adalah merupakan dasar-dasar khilafah, tepatnya dalam bidang……………
      a.   mentauhidkan Allah                             d. persamaan derjat
      b.   musyawarah                                     e. kesejahteraan
      c.   persatuan Islamiyah
15.   Yang tidak termasuk hikmah bermusyawah adalah ……
      a.   melahirkan keputusan yang baik dan bijaksana
      b.   melahirkan tanggung jawab bersama
      c.   menjalin hubungan kasih sayang bersama
      d.   menghindari perselisihan
      e.   mengurangi dan menghindarkan keluh kesah
16.
      potongan arti ayat tersebut adalah ………….
      a.    maka jika pendapatmu berbeda tentang suatu masalah
      b.    jika ada perbedaan pendapat antara kamu tentang suatu masalah, maka ….
      c.    Jika kamu berlainan layanan, tentang suatu masalah
      d.    Kemudian jika kamu berlainan pendapatan tentang suatu masalah maka
      e.    Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang suatu masalah..
17.   Di bawah ini yang bukan termasuk hak dan kewajiban majlis syura ialah ……
      a.    membuat undang-undang bersama dengan khalifah
      b.    merumuskan gagasan untuk mempercepat tercapainya tujuan Negara
      c.    menetapkan anggaran belanja Negara
      d.    menciptakan persatuan dan kesatuan
      e.    mewakili rakyat dalam musyawarah
18.   Contoh Negara/pemerintahan yang menjalankan hokum syariat Islam ialah …….
      a.    Indonesia                                         d. Malaysia
      b.    India                                             e. Singapura
      c.    Philipina
19.   Kedaulatan rakyat termasuk salah satu dasar dalam pemerintahan Islam, hal ini sesuai dengan ayat
      a.                                        d.
      b.                                        e.
      c.
20.   Menurut Imam Fahruddin al Razi, Ahlul Halli wal Aqdi, ialah ……..
      a.    anggota Majlis Syura dari partai pemerintah
      b.    anggota DPR/MPR yang ahli dalam bidangnya
      c.    wakil rakyat dari alim ulama
      d.    wakil rakyat dari kaum cendikiawan
      e.    wakil rakyat dari alim ulama dan kaum cendikiawan
21.
      Hadits tersebut di atas menunjukkan diantara syarat-syarat menjadi Ahlul Halli wal Aqdi adalah
      a.    tanggung jawab , adil dan jujur
      b.    berpengetahuan yang luas
      c.    berjiwa ikhlas, dinamis dan kreatif
      d.    sensitive terhadap kepentingan rakyat
      e.    berani memperjuangkan yang kebenaran dan keadilan , teguh pendirian
22.   Pengertian Majlis Syura yaitu …….
      a.    tempat yang digunakan untuk musyawarah
      b.    permusyawaratan rakyat
      c.    ruang siding milik Negara
      d.    anggota DPR/MPR yang bermusyawarah
      e.    lembaga Negara yang bertugas untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melalui musyawarah
23.   Tanpa adanya khalifah sulit bagi umat Islam untuk dapat melaksanakan kewajiban agama. Oleh karena itu mengangkat khalifah hukumnya …
      a.    fardhu kifayah                                   d. fardhu ‘ain
      b.    sunah muakad                                     e. wajib
      c.    mubah
24.   Yang tidak termasuk hikmah khilafah ialah ………..
      a.    memajukan kesejahteraan umat
      b.    berakhlak mulia, bersikap adil dan jujur
      c.    terselenggaranya persatuan dan kesatuan umat
d.    dapat menampakkan syariat Islam
       e.    memberikan contoh kepemimpinan dan sistem pemerintah
25.    Ayat yang menunjukkan tujuan khilafah secara umum adalah ...........
       a.
       b.
       c.
       d.
       e.
26.    Yang paling berhak memilih dan menetapkan khalifah dalam pemerintahan Islam adalah Ahlul Halli wal Aqdi, mereka adalah …..
       a.    oaring yang ahli dan menetapkan khalifah
       b.    semua rakyat yang memenuhi syarat
       c.    wakil-wakil rakyat yang duduk di Majlis Syura
       d.    anggota Dewan Pertimbangan Agung
       e.    anggota Komisi Pemilihan Umum
27.    Khalifah dan seluruh aparatur Negara wajib memenuhi hak-hak rakyat. Di bawah ini adalah termasuk hak-hak rakyat , kecuali …….
       a.    jaminan keamanan                                d. memperoleh keadilan
       b.    memperoleh pekerjaan                            e. kebebasan perpendapat
       c.    kebebasan beragama
28.    Di bawah ini dalil yang menunjukkan perintah untuk bermusyawarah dalam suatu perkara ialah
       a.                                         d.
       b.                                         e.
       c.
29.
       Hadits tersebut di atas menunjukkan kewajiban ……………bagi khalifah terpilih.
       a.    membuat program kerja
       b.    mengucapkan sumpah setia
       c.    menjalankan garis-garis besar haluan Negara
       d.    memegang amanat
       e.    memperhatikan rakyat kecil agar nantinya tak mati jahiliyah
30.    Yang bukan merupakan hak dan kewajiban Majlis Syura ialah …
       a.    membuat undang-undang
       b.    menetapkan RAPBD
       c.    melahirkan tanggung jawab
       d.    merumuskan gagasan untuk tujuan Negara
       e.    mengangkat dan memberhentikan khalifah
ESAY
       1.   Jelaskan pengertian-pengertian !
            a.    Khilafah                      c. Khalifah
            b.    Majlis Syura                  d. Ahlul Halli wal Aqdi
       2.   Jelaskan tujuan khilafah!
       3.   Sebutkan dasar-dasar khilafah !
       4.   Jelaskan hak dan kewajiban rakyat !
       5.   Berikan tanggapan terhadap pemerintahan Indonesia kaitanya dengan sistem pemerintahan yang Islami (Khilafah) ?



                                                                PERADILAN (QADHA)

       A. Arti, Fungsi dan Hikmah Peradilan
          1. Pengertian Peradilan
                   Istilah peradilan diambil dari kata-kata qadha (       ) yang terjemahannya adalah
               memutuskan, memberi keputusan dan menyelesaikan.
                   Peradilan menurut istilah ialah suatu lembaga pemerintahan/negara yang ditugaskan untuk
               menyelesaikan/menetapkan keputusan atas setiap perkara dengan adil berdasarkan hukum
               yang berlaku. Sedangkan pengertian pengadilan adalah tempat untuk mengadili suatu perkara,
               dan orang yang bertugas mengadili suatu perkara disebut qadli atau hakim.

            2. Fungsi Peradilan
                   Sebagai lembaga negara yang ditugasi untuk menyelesaikan dan memutuskan setiap
               perkara dengan adil, maka peradilan berfungsi untuk menciptakan ketertiban dan ketentraman
               masyarakat yang dibina melalui tegaknya hukum. Peradilan Islam bertujuan untuk menciptakan
               kemaslahatan umat dengan tegaknya hukum Islam. Karena itu peradilan Islam mempunyai
               tugas pokok :
               a. Mendamaikan kedua belah pihak yang bersengketa
               b. Menetapkan sangsi dan menerapkannya kepada para pelaku perbuatan yang melanggar
                   hukum.

            3. Hikmah Peradilan
                   Sesuai dengan fungsi dan tujuan peradilan sebagaimana dijelaskan yang sangat besar bagi
               kehidupan umat.
                   Hikmah peradilan antara lain dapat mewujudkan masyarakat yang bersih, aparatur
               pemerintah yang bersih dan bewibawa, keadilan bagi seluruh rakyat, keamanan, ketentraman,
               kedamaian dan suasana yang mendorong untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
B. Hakim
   1. Pengertian Hakim
      Hakim ialah orang yang diangkat oleh pemerintah untuk menyelesaikan persengketaan dan
      memutuskan hukum suatu perkara dengan adil. Dengan kata lain hakim adalah orang yang
      bertugas untuk mengadili, ia mempunyai kedudukan yang terhormat selama berlaku adil.

   2. Syarat-syarat Hakim
      Syarat-syarat menjadi hakim ialah :
      a. Beragama Islam
      b. Baligh
      c. Berakal sehat
      d. Merdeka
      e. Adil
      f. Laki-laki
      g. Memahami hukum yang ada dalam Al Qur’an dan Hadits
      h. Faham tentang ijma’ ulama serta perbedaan-perbedaan tradisi umat
      i. Faham bahasa Arab
      j. Faham metode ijtihad
      k. Dapat mendengar, melihat, mengerti baca tulis dan memiliki ingatan yang kuat

   3. Macam-macam Hakim dan Konsekwensinya
      Hakim ada tiga macam, yaitu :
      a. Hakim yang mengetahui kebenaran dan melaksanakan hukum sesuai dengan kebenaran,
         maka ia dijamin masuk surga.
      b. Hakim yang mengetahui kebenaran tetapi ia memutuskan perkara tidak dengan ukuran
         kebenaran, maka ia masuk neraka.
      c. Hakim yang menetapkan hukum dengan kebodohannya, ia pun masuk neraka.

       Rasulullah SAW mengelompokkan hakim itu menjadi tiga golongan sebagaimana hadits sebagai
       berikut :



       Artinya : “ Hakim ada tiga macam, satu di surga dan dua di neraka. Hakim yang mengetahui
       kebenaran dan menetapkan hukum berdasarkan kebenaran, ia masuk surga, hakim yang
       mengetahui kebenaran dan menetapkan hukum bertentangan dengan kebenaran, ia masuk
       neraka, hakim yang menetapkan hukum dengan kebodohannya ia masuk neraka.” (HR. Abu
       Dawud dan yang lain)

   4. Etika Hakim
      Adab atau etika hakim adalah melaksanakan tata tertib pengadilan, memperlakukan orang-
      orang yang berperilaku sama dalam tempat duduk, kata-kata dan perhatian dan tidak boleh
      menerima hadiah dari orang-orang yang berperkara.
      Rasulullah SAW bersabda :


       Artinya :”Allah melaknat orang yang menyuap dan yang disuap dalam (keputusan) hukum.” HR.
       Ahmad dan Turmudzi)

   5. Kedudukan Hakim Wanita
      Madzhab Maliki, Syafi’i dan Hambali tida memperbolehkan mengangkat hakim wanita.
      Dasarnya adalah hadits Nabi SAW sebagai berikut :


       Artinya :”Suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada orang perempuan tidak akan
       berbahagia.” (HR. Bukhari)

       Sedangkan Imam Hanafi membolehkan mengangkat hakim wanita untuk menyelesaikan segala
       urusan kecuali masalah had dan qishash. Bahkan Ibnu Jarir Al Thabari membolehkan
       mengangkat hakim wanita untuk segala urusan.
C. Saksi
   1. Pengertian Saksi
       Saksi adalah orang yang diperlukan oleh pengadilan untuk memberikan keterangan yang
       berkaitan dengan suatu perkara demi tegaknya hukum dan tercapainya keadilan dalam
       pengadilan dan harus jujur dalam memberikan kesaksiannya. Karena itu seorang saksi harus
       terpelihara dari pengaruh/tekanan dari luar maupun tekanan dari dalam sidang pengadilan.

   2. Syarat-syarat Menjadi Saksi
      a. Orang Islam
      b. Sudah dewasa atau baligh sehingga dapat membedakan antara yang hak dan yang batil
      c. Berakal sehat
      d. Orang yang merdeka
      e. Adil, sesuai dengan firman Allah SWT sebagai berikut :

                       
             
                         
                    
                            
               
               
              
                          
                                    
           2. apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan baik atau
           lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu
           dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu
           orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia
           akan Mengadakan baginya jalan keluar.

           Untuk dapat dikatan adil, seorang saksi harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
           a. Menjauhkan diri dari perbuatan dosa besar
           b. Menjauhkan diri dari kebiasaan berbuat dosa kecil
           c. Menjauhkan diri dari perbuatan bid’ah
           d. Dapat mengendalikan diri dan jujur pada saat marah
           e. Berakhlak mulia

D. Penggugat dan Bukti (Bayyinah)
   1. Pengertian Penggugat dan Syarat-syaratnya
      Materi yang dipersoalkan oleh kedua belah pihak yang terlibat perkara dalam proses peradilan
      disebut gugatan. Sedangkan penggugat adalah orang yang mengajukan gugatan karena merasa
      dirugikan oleh pihak tergugat (orang yang digugat).
      Penggugat dalam mengajukan gugatannya harus dapat membuktikan kebenaran gugatannya
      disertai bukti-bukti yang akurat, saksi-saksi yang adil atau dengan melakukan sumpah.

   2. Bukti (Bayyinah)
      Barang bukti atau bayyinah adalah segala sesuatu yang ditunjukkan oleh penggugat untuk
      memperkuat kebenaran dakwaannya. Barang bukti tersebut dapat berupa surat-surat resmi,
      dokumen dan barang-barang lain yang dapat memperjelas masalah (dakwaan) terhadap
      terdakwa.

E. Tergugat dan Sumpah
   1. Pengertian Tergugat
       Orang yang terkena gugatan dari penggugat disebut tergugat. Tergugat membela diri dengan
       membantah kebenaran gugatan dengan menunjukkan bukti-bukti administrasi dan bahan-
       bahan yang meyakinkan di samping melakukan sumpah.
       Rasulullah SWA bersabda :


       Artinya :”Orang yang mendakwa (penggugat) harus menunjukkan bukti dan terdakwa
       (tergugat) harus bersumpah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Tujuan Sumpah dan Sumpah Tergugat
             Dalam syariat Islam ada dua tujuan sumpah, yaitu :
             a. Menyatakan tekad untuk melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan bertanggung
                 jawab terhadap tugas tersebut.
             b. Membuktikan dengan sungguh-sungguh bahwa yang bersangkutan berada dalam pihak
                 benar.
             Tujuan sumpah yang kedua inilah yang dilakukan di pengadilan. Sumpah tergugat adalah
             sumpah yang dilakukan oleh tergugat dalam rangka mempertahankan diri dari tuduhan
             penggugat di samping harus menunjukkan bukti-bukti tertulis dan bahan-bahan yang
             meyakinkan.

          3. Syarat-syarat Orang yang Bersumpah
             Orang yang bersumpah harus memenuhi tiga syarat berikut ini :
             a. Mukallaf, artinya orang yang sudah akil baligh
             b. Didorong oleh kemauan diri sendiri tanpa paksaan dari siapapun
             c. Disengaja, bkan karena terlanjur dan lain sebagainya

                Lafal-lafal sumpah
                Ada tiga kalimat yang diucapkan untuk bersumpah, yaitu :
                a. .
                b. .
                c. .
                Bagi orang yang melanggar sumpah wajib membayar kafarat (denda), seperti yang disebutkan
                pada QS. Al Maidah : 89
                    
                              
                             
                          
                    
                                 
                    
                      
                     
                           
                             
                    
                    
                                        
                89. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk
                bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, Maka kaffarat
                (melanggar) sumpah itu, ialah memberi Makan sepuluh orang miskin, Yaitu dari makanan yang biasa
                kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang
                budak. barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga hari.
                yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). dan
                jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur
                (kepada-Nya).

                a.   Memberikan makanan pokok kepada sepuluh orang fakir miskin, masing-masing mendapat bagian ¾
                     liter
                b. Memberikan pakaian yang pantas kepada seluruh orang fakir miskin
                c. Memerdekan seorang hamba sahaya
                Jika tidak dapat melaksanakan salah satu dari ketiga hal tersebut, maka disuruh berpuasa selama tiga hari.




                                                              PERADILAN (QADHA)
1.   Seorang hakim boleh langsung memutuskan perkara, apabila telah ada bukti di bawah ini ……..
     a.   Pengtakuan terdakwah                         d. keyakinan para hakim
b.    Barang bukti                                e. sumpah penggugat
      c.    Saksi yang menguatkan
2.    Hadits yang menunjukkan larangan hakim menjatuhkan hukuman dalam keadaan marah ialah
      a.
      b.
      c.
      d.
      e.
3.    .
      Berdasarkan hadits terdebut, seorang hakim tidak diperkenankan ……….
      a.    menetapkan hokum dalamkeadaan sakit
      b.    menerima hadiah dari orang yang sedang berpekara
      c.    menunjukkan vonis dengan tergesa-gesa
      d.    mengadakan lobi dengan pihak-pihak terkait
      e.    mengadili saudaranya
4.    Selain dalam kasus hudud dan qishsas, seorang wanita dibolehkan menjadi hakim. Demikian pendapatnya …..
      a.    Imam Syafi’I                                    d. Imam Hambali
      b.    Abu Hanifah                                     e. Imam Maliki
      c.    Ibnu Jarir Thobari
5.    Yang bukan merupakan syarat-syarat hakim ialah ………
      a.    Menetapkan sangsi                               d. Berlaku adil
      b.    Memahami ijma’                                  e. Memahami hokum-hukum al Qur’an
      c.    Sehat jasmani dan rohani
6.
      Arti potongan hadits di atas adalah ………
      a.     Kebanyakan hakim akan masuk neraka
      b.     Hakim menetapkan hukum karena kebodohannya, masuk neraka
      c.     Ada tiga macam hakim, satu di surga dan dua di neraka
      d.     Hakim yang menerima suap, ia masuk neraka
      e.     Hakim yang mengetahui kebenaran dan ia masih menetapkan hukum bertentangan dengan kebenaran, ia masuk neraka
7.    Orang yang diangkat oleh pemerintah untuk menyelesaikan persengketaan dan memutuskan suatu perkara dengan adil ialah …….
      a.     Qodha                                           d. Mujtahid
      b.     Mufti                                           e. Qodhi
      c.     Fuqaha
8.    Yang termasuk hikmah peradilan ialah ............
      a.     terciptanya perdamaian
      b.     terciptanya keadilan
      c.     terciptanya kesejahteraan masyarakat
      d.     masyarakat mengetahui hukum
      e.     terwujudnya aparatur pemerintah yang jujur dan berwibawa
9.    Dalam bahasa Arab peradilan disebut dengan Qadha (          ) yang artinya
      a.    Memutuskan, menyelesaikan                      d. Tidak berat sebelah
      b.    Memberi hukuman                                e. Tuntutan pengadilan
      c.    Tempat untuk mengadili
10.   Kata pengadilan berasal dari kata ADIL yang artinya ………
      a.    Menentukan, menetapkan                         d. Tempat untuk mengadili
      b.    Menempatkan sesuatu pada tempatnya             e. Bijaksana
      c.    Sama rata sma rasa
11.   Potongan ayat Al qur’an yang terjemahannya “ Jadilah kamu sebagai penegak hokum hokum keadilan” ialah ….
      a. .
      b.
      c.
      d.
      e.
12.   Untuk menyatakan tekad untuk melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab, merupakan …..
      a.   Pengertian sumpah                            d. Hikmah sumpah
      b.   Lafadz sumpah                                e. Tujuan sumpah
      c.   Syarta-syarat sumpah
13.   .
      Atas dasar ayat tersebut, salah satu syarat saksi harus …….
      a.    Islam                                             d. Adil
      b.    Baligh                                            e. Laki-laki
      c.    Berakal
14.   Berikut ini yang tidak termasuk bayyinah adalah ……..
      a.    Saksi                                             d. sumpah
      b.    Pasal dan ayat perkara                            e. barang-barang bukti
      c.    Pengakuan terdakwah
15.   Syarat-syarat sumpah adalah ……..
      a.    Akil baligh, jujur, sungguh-sungguh               d. Mukallaf, kemauan sendiri, merdeka
      b.    Mukallaf, kemauan sendiri, disengaja              e. Mukallaf, sungguh-sungguh, Islam
      c.    Disengaja, sungguh-sungguh, jujur
16.   Penggugat dalam mengajukan gugatannya harus menunjukkan barang bukti yang disebut ….
      a.                                                    d.
      b.                                                    e.
      c.
17.   Materi yang dipersoalkan kedua belah pihak yang terlibat perkara dalam peradilan disebut …
      a.    Penggugat                                       d. Gugatan
      b.    Dakwaan                                         e. Tergugat
      c.    Barang bukti
18.   Kifarat bagi orang yang melanggar sumpah adalah ……….
      a.    Memerdekakan budak atau memberi makan 10 orang fakir miskin atau memberi pakaian pantas kepada 10 orang fakir miskin
      b.    memberi makan 10 orang fakir miskin atau memberi pakaian pantas kepada 10 orang fakir miskin atau puasa 3 hari
c.    memerdekakan budak atau memberi makan 60 orang miskin atau puasa 3 hari
      d.    memerdekakan budak atau memberi pakaian 10 orang miskin atau puasa 60 hari
      e.    memberi makan 60 orang miskin atau memberi pakaian 60 orang miskin atau puasa 30 hari
19.   .                        ..
      Kata yang digaris bawahi tersebut di atas, mempunyai arti …….
      a.    Saksi                                           d. Sumpah
      b.    Saksi dan sumpah                                e. Bukti dan sumpah
      c.    Saksi dan bukti
20.   Dibawah ini potongan hadits yang menunjukkan tentang hakim yang masuk surga adalah …….
      a.
      b.
      c.
      d.
      e.
21.   Kifarat melanggar sumpah adalah memilih salah satu dari memberi makan 10 orang miskin atau memberi pakaian 10 orang miskin atau berpuasa 3 hari.
      Pernyataan tersebut dinyatakan dalam …….
      a.    QS. Al-Maidah : 89                           d. QS. Al-Maidah : 90
      b.    QS. Al-An’am : 89                            e. QS. Al-An’am : 90
      c.    QS. An-Nisa’ : 98
22.
      Hadits tersebut menandaskan bahwa persaksian dusta itu dosanya disamakan dengan ……
      a.    Kafir                                             d. Syirik
      b.    Kadzib                                            e. Kibir
      c.    Riya’
23.   Diantara syart-syarat orang yang bersumpah adalah mikallaf, pengertian mukallaf ialah …..
      a.    Orang yang dibebani hokum syara’                  d. Orang yang baru masuk Islam
      b.    Kehendak sendiri                                  e. Bukan orang yang lemah
      c.    Sengaja
24.   Yang tidak termasuk syarat-syarat gugatan ialah …….
      a.    Gugatan disampaikan secara tertulis
      b.    Gugatan harus diuraikan dengan jelas
      c.    Tuntutan harus sesuai dengan kejadian perkara
      d.    Tuntutan dengan setinggi-tingginya
      e.    Memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
25.   Menurut hadits Nabi, ada tiga macam hakim yaitu ……..
      a.    hakim yang mengerti kebenaran dan menetapkan hukum dengan kebenaran, ia masuk surga
      b.    hakim yang mengerti kebenaran dan menetapkan hukum bertentangan dengan kebenaran, ia masuk neraka
      c.    hakim yang menghakimi dengan kebodohannya, ia masuk neraka
      d.    kebanyakan hakim masuk neraka
      e.    yang benar adalah a, b, dan c
26.   Keputusan/ketetapan yang dijatuhkan hakim disebut……..
      a.    Sangsi                                            d. Vonis hakim
      b.    Eksekusi                                          e. Fungsi hakim
      c.    Tanggung jawab hakim
27.   Diantara syarat-syarat daksi ialah ia harus dhabit. Yang dimaksud dengan dhanit ialah …..
      a.    Bukan musuhnya                                    d. Bukan orang buta
      b.    Merdeka                                           e. Adil
      c.    Kuat ingatan
28.
      Menurut potongan hadits ini menunjukkan bahwa ……..
      a.   Saksi harus memberikan keterangan yang berkaitan dengan suatu perkara
      b.   Daksi yang hadir itu dapat memberatkan atau meringankan suatu perkara
      c.   Kesaksian sukarela adalah akhlak yang terpuji, karena merupakan kesaksian yang masih murni
      d.   Menjadi saksi itu merupakan panggilan hati nurani
      e.   Saksi yang tidak memberikan keterangan yang sebenarnya harus ditolak kesaksiannya
29.   Seorang hakim boleh lengsung memutuskan perkara, apabila telah ada ……….
      a.   Barang bukti                                     d. Pengakuan terdakwa
      b.   Dua orang saksi yang adil                        e. Sumpah penggugat
      c.   Keyakinan para hakim
30.   Penggugat dalam mengajukan gugatannya, ia harus menunjukkan barabg bukti yang disebut
      a.   Mudda’I                                          d. Al-Yami’in
      b.   Mudda’a ‘alaih                                   e. Al-Nayyinah
      c.   Saksi
ESAY
1.    Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang peradilan!
      a. Pengertian
      b. Fungsi
      c. Hikmah
2.    Sebutkan macam-macam hakim dan konsekwensinya !
3.    Jelaskan bagaimana kedudukan hakim wanita menurut Islam !
4.                                                      tulis kembali hadits tersebut dengan harokatnya dan terjemahkan !
5.    Sebutkan macam-macam peradilan di Indonesia

More Related Content

What's hot (17)

Bab 6 akidah
Bab 6 akidahBab 6 akidah
Bab 6 akidah
 
Bab 2 akidah ii
Bab 2   akidah iiBab 2   akidah ii
Bab 2 akidah ii
 
Akidah islam
Akidah islam Akidah islam
Akidah islam
 
Tauhid ppt
Tauhid pptTauhid ppt
Tauhid ppt
 
Beberapa Prasangka Negatif terhadap Islam
Beberapa Prasangka Negatif terhadap IslamBeberapa Prasangka Negatif terhadap Islam
Beberapa Prasangka Negatif terhadap Islam
 
Presentasi agama
Presentasi agamaPresentasi agama
Presentasi agama
 
Aqidah islamiyyah
Aqidah islamiyyahAqidah islamiyyah
Aqidah islamiyyah
 
2. akidah teras pembangunan muslim
2. akidah teras pembangunan muslim2. akidah teras pembangunan muslim
2. akidah teras pembangunan muslim
 
Aliran aliran aqidah islam
Aliran aliran aqidah islamAliran aliran aqidah islam
Aliran aliran aqidah islam
 
Ms islam religi all
Ms islam religi allMs islam religi all
Ms islam religi all
 
HIA 3013 Tauhid
HIA 3013 TauhidHIA 3013 Tauhid
HIA 3013 Tauhid
 
Peranan aqidah & kesannya
Peranan aqidah & kesannyaPeranan aqidah & kesannya
Peranan aqidah & kesannya
 
Islam sebagai addin
Islam sebagai addinIslam sebagai addin
Islam sebagai addin
 
Presentasi Aqidah Akhlak
Presentasi Aqidah AkhlakPresentasi Aqidah Akhlak
Presentasi Aqidah Akhlak
 
Pai poltek bab 4
Pai poltek bab 4Pai poltek bab 4
Pai poltek bab 4
 
Keimanan dan ketaqwaan
Keimanan dan ketaqwaanKeimanan dan ketaqwaan
Keimanan dan ketaqwaan
 
Konsep tafakur di dalam
Konsep tafakur di dalamKonsep tafakur di dalam
Konsep tafakur di dalam
 

Viewers also liked

Kepemimpinan, politik dalam perpekstif islam
Kepemimpinan, politik dalam perpekstif islamKepemimpinan, politik dalam perpekstif islam
Kepemimpinan, politik dalam perpekstif islamPEMPROP JABAR
 
Konsep jenayah
Konsep jenayahKonsep jenayah
Konsep jenayahshahirah44
 
(Unit 4) jenayah islam ( hudud )-1
(Unit 4)   jenayah islam ( hudud )-1(Unit 4)   jenayah islam ( hudud )-1
(Unit 4) jenayah islam ( hudud )-1Norni Wahab
 
Sistem politik islam
Sistem politik islamSistem politik islam
Sistem politik islamIzal Faizal
 
(1) Negara Bangsa
(1) Negara Bangsa(1) Negara Bangsa
(1) Negara Bangsarohani1162
 
Pemerintahan dan Pentadbiran Dalam Islam
Pemerintahan dan Pentadbiran Dalam IslamPemerintahan dan Pentadbiran Dalam Islam
Pemerintahan dan Pentadbiran Dalam IslamHana Shahida
 
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)DanBo Store
 

Viewers also liked (10)

Politik islam
Politik islamPolitik islam
Politik islam
 
Jenayah syariah
Jenayah syariahJenayah syariah
Jenayah syariah
 
Kepemimpinan, politik dalam perpekstif islam
Kepemimpinan, politik dalam perpekstif islamKepemimpinan, politik dalam perpekstif islam
Kepemimpinan, politik dalam perpekstif islam
 
Konsep jenayah
Konsep jenayahKonsep jenayah
Konsep jenayah
 
(Unit 4) jenayah islam ( hudud )-1
(Unit 4)   jenayah islam ( hudud )-1(Unit 4)   jenayah islam ( hudud )-1
(Unit 4) jenayah islam ( hudud )-1
 
Sistem politik islam
Sistem politik islamSistem politik islam
Sistem politik islam
 
(1) Negara Bangsa
(1) Negara Bangsa(1) Negara Bangsa
(1) Negara Bangsa
 
Pemerintahan dan Pentadbiran Dalam Islam
Pemerintahan dan Pentadbiran Dalam IslamPemerintahan dan Pentadbiran Dalam Islam
Pemerintahan dan Pentadbiran Dalam Islam
 
Pembinaan negara bangsa
Pembinaan negara bangsaPembinaan negara bangsa
Pembinaan negara bangsa
 
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
 

Similar to Khilafah

Manusia khalifah
Manusia khalifahManusia khalifah
Manusia khalifahAbd Haris
 
Konsep politik islam
Konsep politik islamKonsep politik islam
Konsep politik islamujang77
 
TULISAN TERAKHIR HASAN AL BANNA SEBELUM DIBUNUH
TULISAN TERAKHIR HASAN AL BANNA SEBELUM DIBUNUHTULISAN TERAKHIR HASAN AL BANNA SEBELUM DIBUNUH
TULISAN TERAKHIR HASAN AL BANNA SEBELUM DIBUNUHandri zulfikar
 
Manusia sebagai khalifah allah
Manusia sebagai khalifah allahManusia sebagai khalifah allah
Manusia sebagai khalifah allahSuzee Yzus
 
Tugas qur'an hadits kelompok 2
Tugas qur'an hadits kelompok 2Tugas qur'an hadits kelompok 2
Tugas qur'an hadits kelompok 2ria210
 
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13Muhsin Hariyanto
 
HAM, KAM, dan Etos Kerja Dalam Islam
HAM, KAM, dan Etos Kerja Dalam IslamHAM, KAM, dan Etos Kerja Dalam Islam
HAM, KAM, dan Etos Kerja Dalam IslamAnggita Intan Pertiwi
 
Ucap utama shura diskusi kesarjanaan 2
Ucap utama shura diskusi kesarjanaan 2Ucap utama shura diskusi kesarjanaan 2
Ucap utama shura diskusi kesarjanaan 2Abdul Ghani
 
Apa ertinya saya menganut islam dfy
Apa ertinya saya menganut islam   dfyApa ertinya saya menganut islam   dfy
Apa ertinya saya menganut islam dfyummuhani85
 
Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumi
Manusia sebagai Khalifah di Muka BumiManusia sebagai Khalifah di Muka Bumi
Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumifiqihku
 
Makalah Pendidikan Agama Islam: Membangun Bangsa melalui Perilaku Taat, Kompe...
Makalah Pendidikan Agama Islam: Membangun Bangsa melalui Perilaku Taat, Kompe...Makalah Pendidikan Agama Islam: Membangun Bangsa melalui Perilaku Taat, Kompe...
Makalah Pendidikan Agama Islam: Membangun Bangsa melalui Perilaku Taat, Kompe...UNESA
 
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13Muhsin Hariyanto
 
Menyikapi keragaman manusia
Menyikapi keragaman manusiaMenyikapi keragaman manusia
Menyikapi keragaman manusiaMuhsin Hariyanto
 
Masyarakat islami
Masyarakat islamiMasyarakat islami
Masyarakat islamiFajar Salim
 

Similar to Khilafah (20)

Manusia khalifah
Manusia khalifahManusia khalifah
Manusia khalifah
 
Modul 7 kb 4
Modul 7 kb 4Modul 7 kb 4
Modul 7 kb 4
 
Tugas agama
Tugas agamaTugas agama
Tugas agama
 
Konsep politik islam
Konsep politik islamKonsep politik islam
Konsep politik islam
 
TULISAN TERAKHIR HASAN AL BANNA SEBELUM DIBUNUH
TULISAN TERAKHIR HASAN AL BANNA SEBELUM DIBUNUHTULISAN TERAKHIR HASAN AL BANNA SEBELUM DIBUNUH
TULISAN TERAKHIR HASAN AL BANNA SEBELUM DIBUNUH
 
Tiga serangkai sendi agama
Tiga serangkai sendi agama Tiga serangkai sendi agama
Tiga serangkai sendi agama
 
Manusia sebagai khalifah allah
Manusia sebagai khalifah allahManusia sebagai khalifah allah
Manusia sebagai khalifah allah
 
Tugas qur'an hadits kelompok 2
Tugas qur'an hadits kelompok 2Tugas qur'an hadits kelompok 2
Tugas qur'an hadits kelompok 2
 
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
 
HAM, KAM, dan Etos Kerja Dalam Islam
HAM, KAM, dan Etos Kerja Dalam IslamHAM, KAM, dan Etos Kerja Dalam Islam
HAM, KAM, dan Etos Kerja Dalam Islam
 
Ucap utama shura diskusi kesarjanaan 2
Ucap utama shura diskusi kesarjanaan 2Ucap utama shura diskusi kesarjanaan 2
Ucap utama shura diskusi kesarjanaan 2
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Mari Beriman Sejenak
Mari Beriman SejenakMari Beriman Sejenak
Mari Beriman Sejenak
 
Apa ertinya saya menganut islam dfy
Apa ertinya saya menganut islam   dfyApa ertinya saya menganut islam   dfy
Apa ertinya saya menganut islam dfy
 
Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumi
Manusia sebagai Khalifah di Muka BumiManusia sebagai Khalifah di Muka Bumi
Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumi
 
Makalah Pendidikan Agama Islam: Membangun Bangsa melalui Perilaku Taat, Kompe...
Makalah Pendidikan Agama Islam: Membangun Bangsa melalui Perilaku Taat, Kompe...Makalah Pendidikan Agama Islam: Membangun Bangsa melalui Perilaku Taat, Kompe...
Makalah Pendidikan Agama Islam: Membangun Bangsa melalui Perilaku Taat, Kompe...
 
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
Tafsir qs al hujurat, 49 ayat 13
 
Kepribadian ulul albab dalam Al-Quran
Kepribadian ulul albab dalam Al-QuranKepribadian ulul albab dalam Al-Quran
Kepribadian ulul albab dalam Al-Quran
 
Menyikapi keragaman manusia
Menyikapi keragaman manusiaMenyikapi keragaman manusia
Menyikapi keragaman manusia
 
Masyarakat islami
Masyarakat islamiMasyarakat islami
Masyarakat islami
 

More from ikmalabas

Soal usbn pai sma k p5
Soal usbn pai sma k p5Soal usbn pai sma k p5
Soal usbn pai sma k p5ikmalabas
 
Soal usbn pai sma k p4
Soal usbn pai sma k p4Soal usbn pai sma k p4
Soal usbn pai sma k p4ikmalabas
 
Soal usbn pai sma k p4
Soal usbn pai sma k p4Soal usbn pai sma k p4
Soal usbn pai sma k p4ikmalabas
 
Soal usbn pai sma k p3
Soal usbn pai sma k p3Soal usbn pai sma k p3
Soal usbn pai sma k p3ikmalabas
 
Soal usbn pai sma k p3
Soal usbn pai sma k p3Soal usbn pai sma k p3
Soal usbn pai sma k p3ikmalabas
 
Soal usbn pai sma k p2
Soal usbn pai sma k p2Soal usbn pai sma k p2
Soal usbn pai sma k p2ikmalabas
 
Rangkuman Modul Aswaja
Rangkuman Modul AswajaRangkuman Modul Aswaja
Rangkuman Modul Aswajaikmalabas
 
Rangkuman Modul Aswaja
Rangkuman Modul AswajaRangkuman Modul Aswaja
Rangkuman Modul Aswajaikmalabas
 
Bab 2 fiqih iii mawaris
Bab 2 fiqih iii mawarisBab 2 fiqih iii mawaris
Bab 2 fiqih iii mawarisikmalabas
 
Bab 1 fiqih iii munakahat
Bab 1 fiqih iii munakahatBab 1 fiqih iii munakahat
Bab 1 fiqih iii munakahatikmalabas
 

More from ikmalabas (14)

Al qur 2010
Al qur 2010Al qur 2010
Al qur 2010
 
Akhlak
AkhlakAkhlak
Akhlak
 
Akhlak 2010
Akhlak 2010Akhlak 2010
Akhlak 2010
 
Soal usbn pai sma k p5
Soal usbn pai sma k p5Soal usbn pai sma k p5
Soal usbn pai sma k p5
 
Soal usbn pai sma k p4
Soal usbn pai sma k p4Soal usbn pai sma k p4
Soal usbn pai sma k p4
 
Soal usbn pai sma k p4
Soal usbn pai sma k p4Soal usbn pai sma k p4
Soal usbn pai sma k p4
 
Soal usbn pai sma k p3
Soal usbn pai sma k p3Soal usbn pai sma k p3
Soal usbn pai sma k p3
 
Soal usbn pai sma k p3
Soal usbn pai sma k p3Soal usbn pai sma k p3
Soal usbn pai sma k p3
 
Soal usbn pai sma k p2
Soal usbn pai sma k p2Soal usbn pai sma k p2
Soal usbn pai sma k p2
 
Rangkuman Modul Aswaja
Rangkuman Modul AswajaRangkuman Modul Aswaja
Rangkuman Modul Aswaja
 
Rangkuman Modul Aswaja
Rangkuman Modul AswajaRangkuman Modul Aswaja
Rangkuman Modul Aswaja
 
Fiqih III
Fiqih IIIFiqih III
Fiqih III
 
Bab 2 fiqih iii mawaris
Bab 2 fiqih iii mawarisBab 2 fiqih iii mawaris
Bab 2 fiqih iii mawaris
 
Bab 1 fiqih iii munakahat
Bab 1 fiqih iii munakahatBab 1 fiqih iii munakahat
Bab 1 fiqih iii munakahat
 

Khilafah

  • 1. KHILAFAH / SISTEM PEMERINTAHAN A. Pengertian, Dasar dan Tujuan Pemerintahan 1. Pengertian Khliafah Menurut bahasa kata khilafah dari bahasa Arab (khalafa) yang artinya menggantikan atau manjadi khalifah/penguasa. Dapat pula diartikan kekuasaan atau pemerintahan Sedangkan menurut istilah khilafah berarti struktur pemerintah yang pelaksanaannya diatur berdasarkan syariat Islam. 2. Dasar-dasar Khlifah Khilafah yang dibangun dan dibentuk oleh Nabi Muhammad SAW berlandaskan pada dasar- dasar pokok yang pada prinsipnya untuk menegakkan kalimat Allah SWT. Dasar-dasar tersebut antara lain : a. Dasar Tauhid atau mengesakan Allah SWT. Dalam Al-Qur’an dijelaskan sebagai berikut :      1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.            163. dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. b. Dasar persamaan derajat sesama umat manusia. Pada dasarnya setiap manusia itu derajatnya sama, yang membedakan satu sama lain hanyalah karena ketaqwaannya. Firman Allah SWT dalam Al Qur’an                        13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. c. Dasar persatuan Islamiyah. Yaitu prinsip untuk menggalang persatuan dan kesatuan dalam Islam. Allah SWT menjelaskan dalam Al Qur’an sebagai berikut :                                      103. dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
  • 2. d. Dasar musyawarah atau kedaulatan rakyat. Allah SWT menjelaskan dalam Al Qur’an sebagai berikut :             38. dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. e. Dasar keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh umat. Firman Alah SWT :                    90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. Kelima dasar atau prinsip tersebut harus senantiasa dijadikan landasan dalam menetapkan setiap kebijakan khilafah (pemerintahan) sehingga tujuan dapat terwujud dengan sebaik-baiknya. 3. Tujuan Khilafah Secara umum tujuan khilafah ialah untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin serta memperoleh ampunan dan ridha Allah SWT. Sebagaimana dilukiskan dalam Al Qur’an sebagai berikut :                         15. Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka Yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun". Secara khusus tujuan khilafah adalah sebagai berikut : a. Melanjutkan kepemimpinan agama Islam setelah Nabi Muhammad SAW wafat (bukan sebagai pengganti Nabi) b. Berupaya untuk memelihara keamanan dan ketahanan agama dan negara. c. Mengupayakan kesejahteraan lahir dan batin dalam rangka memperoleh kebahagiaan di dunia da akherat d. Mewujudkan dasar-dasar khilafah (pemerintahan) yang adil dalam seluruh aspek kehidupan umat Islam. 4. Hikmah Khilafah Salah satu hikmah khilafah itu adanya pengendalian dan pemenuhan aspirasi rakyat yang beragam dapat dipadukan, kepentingan yang beragam dapat diakomodasikan, sehingga meskipun pada dasarnya manusia itu mempunyai karakter yang berbeda akan tetapi atas nama negara mereka dapat dipersatukan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan dengan menghargai perbedaan yang ada. B. Khalifah, Syarat-syarat pengangkatannya, Hak dan Kewajiban Rakyat 1. Pengertian Khalifah Kata Khalifah mengandung arti pengganti, yaitu pengganti kedudukan yang ditinggalkan pendahulunya. Khalifah dapat juga diartikan orang yang memegang tampuk pemerintahan atau orang yang diberi tugas menjalankan pemerintahan.
  • 3. Kahlifah dalam arti khusus yaitu kepala negara setelah Rasulullah SAW atau pengganti- pengganti Rasulullah sebagai kepala negara, tetapi tidak menggantikan kedudukan beliau sebagai nabi. Khalifah pertama dalam struktur pemerintahan Islam adalah Abu Bakar Shidiq, kedua Umar bin Khatab, ketiga Utsman bin Affan dan keempat Ali bin Abu Thalib. Keempat sahabat utama yang memangku jabatan khalifah itu disebut Khulafaur Rasyidin. Arti dari Khulafaur Rasyidin adalah para kepala negara yang bijaksana. Jabatan khalifah berikutnya dipangku oleh para pemuka dari Bani Umayah seperti Mu’awiyah bin Abi Sofyan, Umar bin Abdul Aziz dan lain-lain. Pada masa Abbasiyah dipegang oleh Harun Al-Rasyid dan lain-lain. Adapun pimpinan negara sesudahnya tidak dinamakan khalifah tetapi bisa juga disebut Amir, Sultan atau dengan nama yang secara umum disebut sebagai kepala negara (Presiden). 2. Syarat-syarat Khalifah Untuk menjadi khalifah seseorang harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Islam b. Berpengetahuan luas c. Mampu melakukan pengawasan d. Adil e. Tidak cacat (badan dan panca indra) f. Dipilih oleh Ahklul Halli wal Aqdi atau secara lansung oleh rakyat. 3. Cara Pengangkatan dan Bai’at Khalifah a. Cara Pengangkatan Khalifah Ada beberapa cara dalam pengangkatan khalifah, antara lain : 1. Pemilihan secara langsung. Artinya setiap umat Islam yang sudah berhak untuk memilih dapat mengajukan pilihannnya siapa yang dikehendaki untuk menjadi khalifah melalui pemilihan umum atau referendum. 2. Pemilihan secara tidak langsung. Yaitu pemiliha oleh ahlul wal aqdi atau wakil-wakil rakyat yang berhak memutuskan segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan umat Islam. Cara yang kedua ini bisa juga dilakukan yaitu dengan cara dipilih oleh para pemimpin umat, atau diusulkan oleh khalifah terdahulu. Misalnya pemimpin Umar bin Khatab atas usulan Abu Bakar Shidiq sebelum beliau wafat. b. Bai’at Kahlifah Bai’at artinya sumpah kesetiaan atau sumpah kepercayaan atau yang banyak dikenal sekarang adalah pelantikan. Adapun isinya berupa ikrar pengangkatan seseorang menjadi khalifah berdasarkan Al Qur’an dan Hadits serta janji melaksanakan keadilan dalam arti yang sebesar-besarnya. 4. Hukum Pengangkatan Khalifah Para ulama telah sepakat bahwa mengangkat khalifah diantara kaum muslimin hukumnya fardhu kifayah bagi seluruh kaum muslimin. Alasan mereka adalah : a. Allah menjanjikan akan menjadikan khalifah di muka bumi bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh (lihat QS. An Nur : 55) b. Para sahabat mendahulukan musyawarah tentang khalifah dari pada mengurusi jenazah Rasulullah SAW. Ini menunjukkan bahwa masalah khalifah terutama pengangkatan khalifah dianggap sebagai masalah yang prinsip dan penting. c. Secara rasional tidak mungkin suatu masyarakat akan dapat berkembang dengan baik, sejahtera lahir dan batin tanpa adanya pemimpin yang bertanggungjawab terhadap orang- orang yang dipimpinnya. 5. Hak dan Kewajiban Rakyat Hak rakyat yang harus dipenuhi negara ialah : a. Hak hidup dan jaminan keamanan b. Hak memperoleh keadilan c. Hak mengemukakan pendapat d. Hak kebebesan beragama
  • 4. Adapun kewajibannya ialah : a. Patuh dan tunduk pada khalifah (QS. An Nisa : 59) b. Cainta tanah air (QS. Al Baqarah : 193) c. Menciptakan dan memelihara persatuan dan kesatuan (QS. Ali Imran : 103) C. Majlis Syura 1. Pengertian Majlis Syura Menurut bahasa majlis syura artinya tempat musyawarah. Adapun menurut istilah ialah lembaga permusyawaratan atau badan yang ditugasi untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melalui musyawarah. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT sebagai berikut :             38. dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. 2. Pengertian Ahlul Halli wal Aqdi Ahlul Halli wal Aqdi ialah wakil rakyat yang menjadi anggota majlis permusyawaratan. Menurut Imam Fahrudin ar Razi, Ahlul Halli wal Aqdi ialah para alim ulama dan kaum cendekiawan yang dipilih oleh rakyat untuk mewakili mereka. Dengan demikian syarat menjadi Ahlul Halli wal Aqdi harus mempunyai dua persyaratan penting yaitu : a. Mereka harus terdiri dari para ilmuwan b. Mereka dipilih oleh rakyat atau memperoleh kepercayaan dari rakyat. 3. Syarat-syarat menjadi anggota Majlis Syura Untuk menjadi anggota majlis syura seseorang harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain : a. Memiliki kepribadian jujur, adil dan penuh tanggung jawab. Rasulullah SAW bersabda : Artinya “Kamu semua adalah pemimpin dan akan diminta pertangung jawaban atas kepemimpinannya” (HR. Bukhari dan Muslim) b. Memiliki pengetahuan yang luas sesuai dengan bidang keahliannya dan bertaqwa kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman :                                                    7. Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat[183], Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat[184]. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, Padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.
  • 5. [183] Ayat yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan mudah. [184] Termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain. c. Memiliki keberanian untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan serta teguh dalam pendirian meskipun resikonya besar. Hal ini sesuai dengan Hadits Nabi SAW sebagai berikut : Artinya “Katakan yang benar meskipun pahit” (HR. Ibnu Hibban) 4. Hak dan Kewajiban Majlis Syura Berikut ini disajikan beberapa hak dan kewajiban Majlis Syura sebagai lembaga tertinggi negara yaitu : a. Memilih, mengangkat dan memberhentikan khalifah b. Mewakili rakyat dalam bermusyawarah dengan khalifah untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan dan berbagai kepentingan rakyat. c. Membuat undang-undang bersama khalifah demi memantapkan pelaksanaan hukum Allah d. Menetapkan garis-garis program negara yang akan dilaksanakan oleh khalifah e. Menetapkan anggaran belanja negara f. Merumuskan gagasan dan strategi untuk mempercepat tercapainya tujuan negara g. Menghadiri sidang Majlis Syura setiap saat persidangan. 5. Hikmah Adanya Majlis Syura Hikmah Majlis Syura adalah mewujudkan perintah Allah dan meniru Rasulullah SAW dalam bermusyawarah, melahirkan tanggung jawab bersama, melahirkan keputusan yang terbaik, menghindari perselisihan, memilih pemimpin yang terbaik, memberikan pendidikan politik, menjalin hubungan sesama manusia yang harmonis, menciptakan persatuan, keadilan dan kerukunan. Semuanya itu harus dilandasi dengan nilai-nilai spiritual yang tinggi. KHILAFAH (SISTEM PEMERINTAHAN) 1. Pengertian Ahlul Halli Wal Aqdi ialah ……… a. para wakil rakyat yang menjadi anggota lembaga social b. para wakil rakyat yang menjadi anggota Majlis Syura c. para wakil rakyat yang duduk di gedung MPR d. para wakil rakyat yang mengajukan suara di gedung DPR e. para wakil rakyat yang memperjuangkan kepentingan rakyat, meski bukan anggota Majlis Syura 2. . Hadits terdebut adalah menunjukkan wakil rakyat harus memenuhi syarat dalam hal …… a. berkepribadian jujur, adil dan penuh tanggung jawab b. berpengetahhuan luas sesuai tanggung jawabnya c. memiliki keberanian untuk berpendapat d. berjiwa ikhlas, dinamis dan kreatif e. mewakili rakyat dalam bermusyawarah 3. Potongan ayat Terjemahannya ialah ……… a. Negara Islam yang diridhoi Allah b. Negara yang baik dan Tuhamnu adalah Tuhan Yang Maha Pengampun c. Negara yang baik, rakyatnya selalu memohon ampun d. Negara yang baik, negara yang diridhoi Allah e. Negara yang baik, negara Islam yang subur 4. Menurut bahasa kata khilafah berasal dari bahasa arab …………… yang berarti pengganti a. . d. b. . e. c. . 5. Kandungan ayat tersebut adalah …….. a. janji Allah kepada orang-orang beriman dan beramal sholeh, mereka akan berkuasa di bumi b. janji Allah kepada mu’min dan shalihin akan mendapat balasan baik dunia dan akhirat c. janji Allah kepada mu’min dan shalihin akan mendapat kemakmuran d. janji Allah kepada para shalihin akan menjadi penguasa di bumi, bahagia di dunia e. janji Allah kepada para shalihin mereka akan kokoh dan makmur di dunia 6. Hukum mengangkat khalifah menurut jumhur ulama adalah ……… a. Fardhu ‘ain d. mubah b. Sunah muakad e. wajib c. Fardu kifayah 7. Negara yang baik, tenang, tentram, adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT adalah …….
  • 6. a. syarat-syarat khilafah d. dasar-dasar khilafah b. hikmah khilafah e. tujuan khilafah c. 8. Di bawah ini yang bukan merupakan dasar-dasar khilafah ialah ……. a. Mengesakan Allah d. gotong royong b. Musyawarah e. persamaan derajat c. keadilan 9. Suatu Negara yang pelaksanaannya diatur berdasarkan hukum Islam disebut …… a. Khalifah d. rabithal b. Imanah e. khilafah c. imamah 10. Contoh khalifah yang dipilih langsung oleh rakyat ialah …….. a. Umar bin Khatab d. Abu Bakar b. Umar bin Abdul Aziz e. Usman bin AFfan c. Sultan Salim 11. Umar bin Khattab menggantikan Abu BAkar sebagai khalifah, adalah melalui ……. a. usulan khalifah terdahulu d. persetujuan rakyat b. ditunjuk secara aklamasi e. pemilihan oleh para pemimpin umat c. pemilu secara langsung 12. Hak-hak rakyat yang harus dipenuhi dan dilindungi oleh negara adalah sebagaimana berikut ini, kecuali …… a. Mendapatkan keadilan d. hak hidup dan jaminan keamanan b. Bebas berpendapat e. menciptakan keamanan dan ketentraman c. Bebas memeluk agama 13. Prinsip persamaan derajat dalam tata pemerintahan Islam adalah didasarkan pada ………. a. d. b. e. c. 14. Potongan ayat dalam QS. Ayat Al Hujarat : 13 yang berbunyi : Adalah merupakan dasar-dasar khilafah, tepatnya dalam bidang…………… a. mentauhidkan Allah d. persamaan derjat b. musyawarah e. kesejahteraan c. persatuan Islamiyah 15. Yang tidak termasuk hikmah bermusyawah adalah …… a. melahirkan keputusan yang baik dan bijaksana b. melahirkan tanggung jawab bersama c. menjalin hubungan kasih sayang bersama d. menghindari perselisihan e. mengurangi dan menghindarkan keluh kesah 16. potongan arti ayat tersebut adalah …………. a. maka jika pendapatmu berbeda tentang suatu masalah b. jika ada perbedaan pendapat antara kamu tentang suatu masalah, maka …. c. Jika kamu berlainan layanan, tentang suatu masalah d. Kemudian jika kamu berlainan pendapatan tentang suatu masalah maka e. Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang suatu masalah.. 17. Di bawah ini yang bukan termasuk hak dan kewajiban majlis syura ialah …… a. membuat undang-undang bersama dengan khalifah b. merumuskan gagasan untuk mempercepat tercapainya tujuan Negara c. menetapkan anggaran belanja Negara d. menciptakan persatuan dan kesatuan e. mewakili rakyat dalam musyawarah 18. Contoh Negara/pemerintahan yang menjalankan hokum syariat Islam ialah ……. a. Indonesia d. Malaysia b. India e. Singapura c. Philipina 19. Kedaulatan rakyat termasuk salah satu dasar dalam pemerintahan Islam, hal ini sesuai dengan ayat a. d. b. e. c. 20. Menurut Imam Fahruddin al Razi, Ahlul Halli wal Aqdi, ialah …….. a. anggota Majlis Syura dari partai pemerintah b. anggota DPR/MPR yang ahli dalam bidangnya c. wakil rakyat dari alim ulama d. wakil rakyat dari kaum cendikiawan e. wakil rakyat dari alim ulama dan kaum cendikiawan 21. Hadits tersebut di atas menunjukkan diantara syarat-syarat menjadi Ahlul Halli wal Aqdi adalah a. tanggung jawab , adil dan jujur b. berpengetahuan yang luas c. berjiwa ikhlas, dinamis dan kreatif d. sensitive terhadap kepentingan rakyat e. berani memperjuangkan yang kebenaran dan keadilan , teguh pendirian 22. Pengertian Majlis Syura yaitu ……. a. tempat yang digunakan untuk musyawarah b. permusyawaratan rakyat c. ruang siding milik Negara d. anggota DPR/MPR yang bermusyawarah e. lembaga Negara yang bertugas untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melalui musyawarah 23. Tanpa adanya khalifah sulit bagi umat Islam untuk dapat melaksanakan kewajiban agama. Oleh karena itu mengangkat khalifah hukumnya … a. fardhu kifayah d. fardhu ‘ain b. sunah muakad e. wajib c. mubah 24. Yang tidak termasuk hikmah khilafah ialah ……….. a. memajukan kesejahteraan umat b. berakhlak mulia, bersikap adil dan jujur c. terselenggaranya persatuan dan kesatuan umat
  • 7. d. dapat menampakkan syariat Islam e. memberikan contoh kepemimpinan dan sistem pemerintah 25. Ayat yang menunjukkan tujuan khilafah secara umum adalah ........... a. b. c. d. e. 26. Yang paling berhak memilih dan menetapkan khalifah dalam pemerintahan Islam adalah Ahlul Halli wal Aqdi, mereka adalah ….. a. oaring yang ahli dan menetapkan khalifah b. semua rakyat yang memenuhi syarat c. wakil-wakil rakyat yang duduk di Majlis Syura d. anggota Dewan Pertimbangan Agung e. anggota Komisi Pemilihan Umum 27. Khalifah dan seluruh aparatur Negara wajib memenuhi hak-hak rakyat. Di bawah ini adalah termasuk hak-hak rakyat , kecuali ……. a. jaminan keamanan d. memperoleh keadilan b. memperoleh pekerjaan e. kebebasan perpendapat c. kebebasan beragama 28. Di bawah ini dalil yang menunjukkan perintah untuk bermusyawarah dalam suatu perkara ialah a. d. b. e. c. 29. Hadits tersebut di atas menunjukkan kewajiban ……………bagi khalifah terpilih. a. membuat program kerja b. mengucapkan sumpah setia c. menjalankan garis-garis besar haluan Negara d. memegang amanat e. memperhatikan rakyat kecil agar nantinya tak mati jahiliyah 30. Yang bukan merupakan hak dan kewajiban Majlis Syura ialah … a. membuat undang-undang b. menetapkan RAPBD c. melahirkan tanggung jawab d. merumuskan gagasan untuk tujuan Negara e. mengangkat dan memberhentikan khalifah ESAY 1. Jelaskan pengertian-pengertian ! a. Khilafah c. Khalifah b. Majlis Syura d. Ahlul Halli wal Aqdi 2. Jelaskan tujuan khilafah! 3. Sebutkan dasar-dasar khilafah ! 4. Jelaskan hak dan kewajiban rakyat ! 5. Berikan tanggapan terhadap pemerintahan Indonesia kaitanya dengan sistem pemerintahan yang Islami (Khilafah) ? PERADILAN (QADHA) A. Arti, Fungsi dan Hikmah Peradilan 1. Pengertian Peradilan Istilah peradilan diambil dari kata-kata qadha ( ) yang terjemahannya adalah memutuskan, memberi keputusan dan menyelesaikan. Peradilan menurut istilah ialah suatu lembaga pemerintahan/negara yang ditugaskan untuk menyelesaikan/menetapkan keputusan atas setiap perkara dengan adil berdasarkan hukum yang berlaku. Sedangkan pengertian pengadilan adalah tempat untuk mengadili suatu perkara, dan orang yang bertugas mengadili suatu perkara disebut qadli atau hakim. 2. Fungsi Peradilan Sebagai lembaga negara yang ditugasi untuk menyelesaikan dan memutuskan setiap perkara dengan adil, maka peradilan berfungsi untuk menciptakan ketertiban dan ketentraman masyarakat yang dibina melalui tegaknya hukum. Peradilan Islam bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan umat dengan tegaknya hukum Islam. Karena itu peradilan Islam mempunyai tugas pokok : a. Mendamaikan kedua belah pihak yang bersengketa b. Menetapkan sangsi dan menerapkannya kepada para pelaku perbuatan yang melanggar hukum. 3. Hikmah Peradilan Sesuai dengan fungsi dan tujuan peradilan sebagaimana dijelaskan yang sangat besar bagi kehidupan umat. Hikmah peradilan antara lain dapat mewujudkan masyarakat yang bersih, aparatur pemerintah yang bersih dan bewibawa, keadilan bagi seluruh rakyat, keamanan, ketentraman, kedamaian dan suasana yang mendorong untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
  • 8. B. Hakim 1. Pengertian Hakim Hakim ialah orang yang diangkat oleh pemerintah untuk menyelesaikan persengketaan dan memutuskan hukum suatu perkara dengan adil. Dengan kata lain hakim adalah orang yang bertugas untuk mengadili, ia mempunyai kedudukan yang terhormat selama berlaku adil. 2. Syarat-syarat Hakim Syarat-syarat menjadi hakim ialah : a. Beragama Islam b. Baligh c. Berakal sehat d. Merdeka e. Adil f. Laki-laki g. Memahami hukum yang ada dalam Al Qur’an dan Hadits h. Faham tentang ijma’ ulama serta perbedaan-perbedaan tradisi umat i. Faham bahasa Arab j. Faham metode ijtihad k. Dapat mendengar, melihat, mengerti baca tulis dan memiliki ingatan yang kuat 3. Macam-macam Hakim dan Konsekwensinya Hakim ada tiga macam, yaitu : a. Hakim yang mengetahui kebenaran dan melaksanakan hukum sesuai dengan kebenaran, maka ia dijamin masuk surga. b. Hakim yang mengetahui kebenaran tetapi ia memutuskan perkara tidak dengan ukuran kebenaran, maka ia masuk neraka. c. Hakim yang menetapkan hukum dengan kebodohannya, ia pun masuk neraka. Rasulullah SAW mengelompokkan hakim itu menjadi tiga golongan sebagaimana hadits sebagai berikut : Artinya : “ Hakim ada tiga macam, satu di surga dan dua di neraka. Hakim yang mengetahui kebenaran dan menetapkan hukum berdasarkan kebenaran, ia masuk surga, hakim yang mengetahui kebenaran dan menetapkan hukum bertentangan dengan kebenaran, ia masuk neraka, hakim yang menetapkan hukum dengan kebodohannya ia masuk neraka.” (HR. Abu Dawud dan yang lain) 4. Etika Hakim Adab atau etika hakim adalah melaksanakan tata tertib pengadilan, memperlakukan orang- orang yang berperilaku sama dalam tempat duduk, kata-kata dan perhatian dan tidak boleh menerima hadiah dari orang-orang yang berperkara. Rasulullah SAW bersabda : Artinya :”Allah melaknat orang yang menyuap dan yang disuap dalam (keputusan) hukum.” HR. Ahmad dan Turmudzi) 5. Kedudukan Hakim Wanita Madzhab Maliki, Syafi’i dan Hambali tida memperbolehkan mengangkat hakim wanita. Dasarnya adalah hadits Nabi SAW sebagai berikut : Artinya :”Suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada orang perempuan tidak akan berbahagia.” (HR. Bukhari) Sedangkan Imam Hanafi membolehkan mengangkat hakim wanita untuk menyelesaikan segala urusan kecuali masalah had dan qishash. Bahkan Ibnu Jarir Al Thabari membolehkan mengangkat hakim wanita untuk segala urusan.
  • 9. C. Saksi 1. Pengertian Saksi Saksi adalah orang yang diperlukan oleh pengadilan untuk memberikan keterangan yang berkaitan dengan suatu perkara demi tegaknya hukum dan tercapainya keadilan dalam pengadilan dan harus jujur dalam memberikan kesaksiannya. Karena itu seorang saksi harus terpelihara dari pengaruh/tekanan dari luar maupun tekanan dari dalam sidang pengadilan. 2. Syarat-syarat Menjadi Saksi a. Orang Islam b. Sudah dewasa atau baligh sehingga dapat membedakan antara yang hak dan yang batil c. Berakal sehat d. Orang yang merdeka e. Adil, sesuai dengan firman Allah SWT sebagai berikut :                                  2. apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Untuk dapat dikatan adil, seorang saksi harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut : a. Menjauhkan diri dari perbuatan dosa besar b. Menjauhkan diri dari kebiasaan berbuat dosa kecil c. Menjauhkan diri dari perbuatan bid’ah d. Dapat mengendalikan diri dan jujur pada saat marah e. Berakhlak mulia D. Penggugat dan Bukti (Bayyinah) 1. Pengertian Penggugat dan Syarat-syaratnya Materi yang dipersoalkan oleh kedua belah pihak yang terlibat perkara dalam proses peradilan disebut gugatan. Sedangkan penggugat adalah orang yang mengajukan gugatan karena merasa dirugikan oleh pihak tergugat (orang yang digugat). Penggugat dalam mengajukan gugatannya harus dapat membuktikan kebenaran gugatannya disertai bukti-bukti yang akurat, saksi-saksi yang adil atau dengan melakukan sumpah. 2. Bukti (Bayyinah) Barang bukti atau bayyinah adalah segala sesuatu yang ditunjukkan oleh penggugat untuk memperkuat kebenaran dakwaannya. Barang bukti tersebut dapat berupa surat-surat resmi, dokumen dan barang-barang lain yang dapat memperjelas masalah (dakwaan) terhadap terdakwa. E. Tergugat dan Sumpah 1. Pengertian Tergugat Orang yang terkena gugatan dari penggugat disebut tergugat. Tergugat membela diri dengan membantah kebenaran gugatan dengan menunjukkan bukti-bukti administrasi dan bahan- bahan yang meyakinkan di samping melakukan sumpah. Rasulullah SWA bersabda : Artinya :”Orang yang mendakwa (penggugat) harus menunjukkan bukti dan terdakwa (tergugat) harus bersumpah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • 10. 2. Tujuan Sumpah dan Sumpah Tergugat Dalam syariat Islam ada dua tujuan sumpah, yaitu : a. Menyatakan tekad untuk melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab terhadap tugas tersebut. b. Membuktikan dengan sungguh-sungguh bahwa yang bersangkutan berada dalam pihak benar. Tujuan sumpah yang kedua inilah yang dilakukan di pengadilan. Sumpah tergugat adalah sumpah yang dilakukan oleh tergugat dalam rangka mempertahankan diri dari tuduhan penggugat di samping harus menunjukkan bukti-bukti tertulis dan bahan-bahan yang meyakinkan. 3. Syarat-syarat Orang yang Bersumpah Orang yang bersumpah harus memenuhi tiga syarat berikut ini : a. Mukallaf, artinya orang yang sudah akil baligh b. Didorong oleh kemauan diri sendiri tanpa paksaan dari siapapun c. Disengaja, bkan karena terlanjur dan lain sebagainya Lafal-lafal sumpah Ada tiga kalimat yang diucapkan untuk bersumpah, yaitu : a. . b. . c. . Bagi orang yang melanggar sumpah wajib membayar kafarat (denda), seperti yang disebutkan pada QS. Al Maidah : 89                                                    89. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi Makan sepuluh orang miskin, Yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya). a. Memberikan makanan pokok kepada sepuluh orang fakir miskin, masing-masing mendapat bagian ¾ liter b. Memberikan pakaian yang pantas kepada seluruh orang fakir miskin c. Memerdekan seorang hamba sahaya Jika tidak dapat melaksanakan salah satu dari ketiga hal tersebut, maka disuruh berpuasa selama tiga hari. PERADILAN (QADHA) 1. Seorang hakim boleh langsung memutuskan perkara, apabila telah ada bukti di bawah ini …….. a. Pengtakuan terdakwah d. keyakinan para hakim
  • 11. b. Barang bukti e. sumpah penggugat c. Saksi yang menguatkan 2. Hadits yang menunjukkan larangan hakim menjatuhkan hukuman dalam keadaan marah ialah a. b. c. d. e. 3. . Berdasarkan hadits terdebut, seorang hakim tidak diperkenankan ………. a. menetapkan hokum dalamkeadaan sakit b. menerima hadiah dari orang yang sedang berpekara c. menunjukkan vonis dengan tergesa-gesa d. mengadakan lobi dengan pihak-pihak terkait e. mengadili saudaranya 4. Selain dalam kasus hudud dan qishsas, seorang wanita dibolehkan menjadi hakim. Demikian pendapatnya ….. a. Imam Syafi’I d. Imam Hambali b. Abu Hanifah e. Imam Maliki c. Ibnu Jarir Thobari 5. Yang bukan merupakan syarat-syarat hakim ialah ……… a. Menetapkan sangsi d. Berlaku adil b. Memahami ijma’ e. Memahami hokum-hukum al Qur’an c. Sehat jasmani dan rohani 6. Arti potongan hadits di atas adalah ……… a. Kebanyakan hakim akan masuk neraka b. Hakim menetapkan hukum karena kebodohannya, masuk neraka c. Ada tiga macam hakim, satu di surga dan dua di neraka d. Hakim yang menerima suap, ia masuk neraka e. Hakim yang mengetahui kebenaran dan ia masih menetapkan hukum bertentangan dengan kebenaran, ia masuk neraka 7. Orang yang diangkat oleh pemerintah untuk menyelesaikan persengketaan dan memutuskan suatu perkara dengan adil ialah ……. a. Qodha d. Mujtahid b. Mufti e. Qodhi c. Fuqaha 8. Yang termasuk hikmah peradilan ialah ............ a. terciptanya perdamaian b. terciptanya keadilan c. terciptanya kesejahteraan masyarakat d. masyarakat mengetahui hukum e. terwujudnya aparatur pemerintah yang jujur dan berwibawa 9. Dalam bahasa Arab peradilan disebut dengan Qadha ( ) yang artinya a. Memutuskan, menyelesaikan d. Tidak berat sebelah b. Memberi hukuman e. Tuntutan pengadilan c. Tempat untuk mengadili 10. Kata pengadilan berasal dari kata ADIL yang artinya ……… a. Menentukan, menetapkan d. Tempat untuk mengadili b. Menempatkan sesuatu pada tempatnya e. Bijaksana c. Sama rata sma rasa 11. Potongan ayat Al qur’an yang terjemahannya “ Jadilah kamu sebagai penegak hokum hokum keadilan” ialah …. a. . b. c. d. e. 12. Untuk menyatakan tekad untuk melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab, merupakan ….. a. Pengertian sumpah d. Hikmah sumpah b. Lafadz sumpah e. Tujuan sumpah c. Syarta-syarat sumpah 13. . Atas dasar ayat tersebut, salah satu syarat saksi harus ……. a. Islam d. Adil b. Baligh e. Laki-laki c. Berakal 14. Berikut ini yang tidak termasuk bayyinah adalah …….. a. Saksi d. sumpah b. Pasal dan ayat perkara e. barang-barang bukti c. Pengakuan terdakwah 15. Syarat-syarat sumpah adalah …….. a. Akil baligh, jujur, sungguh-sungguh d. Mukallaf, kemauan sendiri, merdeka b. Mukallaf, kemauan sendiri, disengaja e. Mukallaf, sungguh-sungguh, Islam c. Disengaja, sungguh-sungguh, jujur 16. Penggugat dalam mengajukan gugatannya harus menunjukkan barang bukti yang disebut …. a. d. b. e. c. 17. Materi yang dipersoalkan kedua belah pihak yang terlibat perkara dalam peradilan disebut … a. Penggugat d. Gugatan b. Dakwaan e. Tergugat c. Barang bukti 18. Kifarat bagi orang yang melanggar sumpah adalah ………. a. Memerdekakan budak atau memberi makan 10 orang fakir miskin atau memberi pakaian pantas kepada 10 orang fakir miskin b. memberi makan 10 orang fakir miskin atau memberi pakaian pantas kepada 10 orang fakir miskin atau puasa 3 hari
  • 12. c. memerdekakan budak atau memberi makan 60 orang miskin atau puasa 3 hari d. memerdekakan budak atau memberi pakaian 10 orang miskin atau puasa 60 hari e. memberi makan 60 orang miskin atau memberi pakaian 60 orang miskin atau puasa 30 hari 19. . .. Kata yang digaris bawahi tersebut di atas, mempunyai arti ……. a. Saksi d. Sumpah b. Saksi dan sumpah e. Bukti dan sumpah c. Saksi dan bukti 20. Dibawah ini potongan hadits yang menunjukkan tentang hakim yang masuk surga adalah ……. a. b. c. d. e. 21. Kifarat melanggar sumpah adalah memilih salah satu dari memberi makan 10 orang miskin atau memberi pakaian 10 orang miskin atau berpuasa 3 hari. Pernyataan tersebut dinyatakan dalam ……. a. QS. Al-Maidah : 89 d. QS. Al-Maidah : 90 b. QS. Al-An’am : 89 e. QS. Al-An’am : 90 c. QS. An-Nisa’ : 98 22. Hadits tersebut menandaskan bahwa persaksian dusta itu dosanya disamakan dengan …… a. Kafir d. Syirik b. Kadzib e. Kibir c. Riya’ 23. Diantara syart-syarat orang yang bersumpah adalah mikallaf, pengertian mukallaf ialah ….. a. Orang yang dibebani hokum syara’ d. Orang yang baru masuk Islam b. Kehendak sendiri e. Bukan orang yang lemah c. Sengaja 24. Yang tidak termasuk syarat-syarat gugatan ialah ……. a. Gugatan disampaikan secara tertulis b. Gugatan harus diuraikan dengan jelas c. Tuntutan harus sesuai dengan kejadian perkara d. Tuntutan dengan setinggi-tingginya e. Memenuhi syarat-syarat yang ditentukan 25. Menurut hadits Nabi, ada tiga macam hakim yaitu …….. a. hakim yang mengerti kebenaran dan menetapkan hukum dengan kebenaran, ia masuk surga b. hakim yang mengerti kebenaran dan menetapkan hukum bertentangan dengan kebenaran, ia masuk neraka c. hakim yang menghakimi dengan kebodohannya, ia masuk neraka d. kebanyakan hakim masuk neraka e. yang benar adalah a, b, dan c 26. Keputusan/ketetapan yang dijatuhkan hakim disebut…….. a. Sangsi d. Vonis hakim b. Eksekusi e. Fungsi hakim c. Tanggung jawab hakim 27. Diantara syarat-syarat daksi ialah ia harus dhabit. Yang dimaksud dengan dhanit ialah ….. a. Bukan musuhnya d. Bukan orang buta b. Merdeka e. Adil c. Kuat ingatan 28. Menurut potongan hadits ini menunjukkan bahwa …….. a. Saksi harus memberikan keterangan yang berkaitan dengan suatu perkara b. Daksi yang hadir itu dapat memberatkan atau meringankan suatu perkara c. Kesaksian sukarela adalah akhlak yang terpuji, karena merupakan kesaksian yang masih murni d. Menjadi saksi itu merupakan panggilan hati nurani e. Saksi yang tidak memberikan keterangan yang sebenarnya harus ditolak kesaksiannya 29. Seorang hakim boleh lengsung memutuskan perkara, apabila telah ada ………. a. Barang bukti d. Pengakuan terdakwa b. Dua orang saksi yang adil e. Sumpah penggugat c. Keyakinan para hakim 30. Penggugat dalam mengajukan gugatannya, ia harus menunjukkan barabg bukti yang disebut a. Mudda’I d. Al-Yami’in b. Mudda’a ‘alaih e. Al-Nayyinah c. Saksi ESAY 1. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang peradilan! a. Pengertian b. Fungsi c. Hikmah 2. Sebutkan macam-macam hakim dan konsekwensinya ! 3. Jelaskan bagaimana kedudukan hakim wanita menurut Islam ! 4. tulis kembali hadits tersebut dengan harokatnya dan terjemahkan ! 5. Sebutkan macam-macam peradilan di Indonesia