Dokumen tersebut membahas tentang ibadah, syariah, zakat, haji, dan umrah. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan pengertian, dasar hukum, tujuan, dan bentuk-bentuk pelaksanaan ibadah, syariah, zakat, haji, serta umrah menurut ajaran agama Islam.
5. 1.
PENGERTIAN IBADAH
Pengertian ibadah secara bahasa berarti ketaatan,
penghambaan (shalat), dan penyembahan. Sedangkan secara
istilah, Ibadah adalah segala sesuatu yang diridhoi Allah, baik
niat, perkataan, perbuatan, yang lahir dan batin serta
membebaskan diri dari segala hal yang bertentangan dan
menyalahinya.
6. 2. SUMBER dan DASAR IBADAH
Ibadah adalah amalan pokok dalam kehidupan manusia,
sebab manusia diciptakan oleh Allah dalam rangka untuk
mengabdi (beribadah).
9. MACAM-MACAM IBADAH
a.
b.
Ibadah Khusus adalah ibadah yang telah ditetapkan
syarat, waktu dan tatacaranya oleh Allah. Ibadah ini
merupakan manifestasi dari rukun islam yang lima yaitu
: sholat, puasa, zakat, haji atau disebut Ibadah mahdhah.
Ibadah Umum yaitu suatu ibadah yang tata cara, waktu,
jumlah, tidak ditetapkan. Dikenal dengan sebutan Ibadah
ghoiru mahdhah.
10. BENTUK-BENTUK IBADAH
a.
b.
c.
d.
e.
Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan
Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan
bentuknya
Ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan
wujudnya
Ibadah yang tata dan pelaksanaannya berbentuk menahan
diri
Ibadah yang sifatnya menggugurkan hak
11. 1.
PENGERTIAN SYARIAH
Pengertian syariah dari segi bahasa berarti jalan yakni
jalan ke tempat pengairan atau jalan sesungguhnya harus
dituruti atau jalan menuju sumber air. Pada awalnya syariah
diartikan sebagai hukum atau aturan yang ditetapkan Allah
buat hamba-Nya untuk ditaati, baik berkaitan dengan
hubungan mereka dengan Allah maupun hubungan antara
sesama mereka sendiri dan hubugan dengan semesta.
12. 2.
SUMBER dan DASAR SYARIAH
Sumber dan dasar syariat Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Menurut
penyelidikan para ahli fuqaha dalil-dalil syariah secara global berpangkal kepada empat
pokok yaitu :
a. Al-Qur’an
Adalah firman Allah SWT yang berbahasa arab yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.
b.
Sunnah
Adalah segala hal yang datang dari Nabi Muhammad saw, baik berupa ucapan, perbuatan,
ketetapan dan cita-cita nabi SAW.
c.
Ijmak
Adalah kesepakatan semua para mujtahid dari kaum muslimin
d.
Qiyas
Adalah menetapkan hukum suatu kejadian atau peristiwa yang tidak ada dasar nashnya
13. 3.
i.
ii.
iii.
iv.
TUJUAN SYARIAH
Menyempurnakan syariat umat-umat terdahulu.
Mengatur kehidupan manusia baik sebagai makhluk
individu maupun sosial.
Menciptakan dan mewujudkan kemaslahatan umat manusia
sehingga tercipta rasa keadilan yang merata dan umat
manusia dapat merasakan hidup damai, aman dan
tentram.
Mewujudkan kemaslahatan umat dan menghilangkan hal
yang membuat madlarat umat.
16. A. PENGERTIAN ZAKAT
Zakat menurut bahasa berarti, berkah, bersih,
berkembang dan baik. Dinamakan zakat karena, dapat
mengembangkan dan menjauhkan harta yang telah diambil
zakatnya dari bahaya. Sedangkan menurut istilah zakat adalah
sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk
diberikan kepada yang berhak menerima zakat (mustahik) yang
disebutkan dalam Al-Qur’an
Zakat sebagai rukun islam merupakan kewajiban setiap
muslim yang mampu membayarnya dan diperuntukkan bagi
mereka yang berhak menerimanya.
17. B.
a.
b.
c.
d.
e.
DASAR HUKUM ZAKAT
QS. AL-BAQARAH:43
QS. AL-BAQARAH:267
OS. AL-BAQARAH:103
QS AL MAARIJ:24-25
HADIS RIWAYAT AMAD, ABU DAWUD, DAN IBNU MAJJAH
18. C. TUJUAN PENERAPAN ZAKAT
1.Berkaitan dengan orang yang mengeluarkan zakat (muzakki)
o Zakat membersihkan muzakki dari penyakit kikir dan membebaskannya dari
penyembahan harta.
o Zakat adalah latihan berinfak baik dalam keadaan sempit dan lapang sebagai wujud
ketaatan kepada Allah.
o Zakat adalah aktualisasi syukuri nikmat yang Allah berikan, terapi hati dan
memebrsihkannya dari cinta dunia.
2.Berkaitan dengan penerimaan zakat
•
Zakat akan membebaskan penerimanya dari tekanan kebutuhan, baik materi (seperti
makan,pakaian,dan papan), kebutuhan psikis (seperti pernikahan), atau kebutuhan
maknawiyah fikriyah (seperti buku-buku ilmiah)
•
Zakat membersihkan jiwa penerimanya dari penyakit hasad (iri) dan benci.
19. D. SYARAT WAJIB ZAKAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Merdeka
Islam
Baligh
Milik penuh
Berkembang
Mencapai satu nisab
Lebih dari kebutuhan biasa
Bebas dari utang
Berlaku satu tahun (Haul)
20. E. MACAM-MACAM DAN KETENTUAN ZAKAT
1. Zakat badan (zakat fitrah)
Adalah zakat diri yang diwajibkan atas diri setiap
individu lelaki dan perempuan muslim yang berkemampuan
dengan syarat-syarat yang ditetapkan dan harus dikeluarkan
makzimal sebelum shalat hari raya idhul fitri.
2. Zakat Harta (zakat maal)
Adalah bagian dari harta kekayaan yang wajib diberikan
kepada yang berhak menerima (mustahik) setelah mencapai
jumlah minimal tertentu dan setelah dimiliki selama jangka
waktu tertentu pula.
BACK
21. F. GOLONGAN PENERIMA ZAKAT
Orang fakir adalah orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan
tenaga untuk memenuhi penghidupannya.
Orang miskin adalah orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan
kekurangan.
Pengurus zakat adalah orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan & membagikan zakat.
Muallaf adalah orang kafir yang ada harapan masuk islam dan orang yang baru masuk
islam yang imannya masih lemah.
Memerdekakan budak adalah mencakup juga untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh
orang-orang kafir.
Orang berhutang adalah orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan
maksiat dan tidak sanggup membayarnya .
Fi sabilillah adalah untuk keperluan pertahanan islam dan kaum muslimin.
Ibnu sabil adalah orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami
kesengasaraan dalam perjalanannya.
22. G.HIKMAH PENERAPAN ZAKAT
Menolong membantu, membina dan membangun kaum dhuafa yang
lemah dengan materi sekedar untuk memenuhi kebutuhan pokok
hidupnya.
Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki dari diri
orang-orang disekitarnya berkehidupan cukup, apalagi mewah.
Dapat mensucikan diri(pribadi) dari kotoran dosa
Dapat menunjang terwujudnya sitem kemasyarakatan islam
Menjadi unsur penting dalam mewujudkan keseimbangan dalam
distribusi harta
Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera dimana hubungan
seseorang dengan yang lainnya menjadi rukun, damai dan
harmonis.
24. A.PENGERTIAN HAJI
Menurut etimologi, kata haji mempunyai arti qashd, yakni
tujuan, maksud dan menyengaja. Menurut istilah haji ialah menuju
ke baitullah pada waktu dan tempat-tempat tertentu untuk
melaksanakan amalan-amalan ibadah yang telah ditentukan syariat
islam. Waktu yang ditentukan adalah bulan-bulan haji yang dimulai
dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Haji merupakan rukun islam yang kelima,te diwajibkan
kepada setiap muslim yang mampu untuk mengerjakan. Tempattempat tertentu adalah Makkah yakni dilingkungan Masjidil Haram,
Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Dan amalan ibadah tertentu adalah
Tawaf, sa’i, wukuf, mabit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di
Mina, dan lain-lain.
25. B. SEJARAH HAJI
Haji pertama kali disyariatkan oleh Allah pada masa Nabi
Ibrahim as dan ia adalah Nabi yang dipercayai oleh Allah untuk
membangun Ka’bah bersama dengan anaknya Ismail di Mekkah.
Setelah membangun Ka’bah Nabi Ibrahim datang ke Makkah untuk
melakukan ibadah haji setiap tahun, dan setelah kematiannya,
praktik ini dilanjutkan anaknya.
Selamat dua puluh tiga tahun, Nabi Muhammad menyebarkan
pesan tauhid-pesan yang sama bahwa Nabi Ibrahim dan semua
Nabi pendahuluannya datang dengan membawa dan mendirikan
hukum Allah dimuka bumi.
26. C. DASAR PELAKSANAAN HAJI
a.
b.
c.
d.
e.
QS AL BAQARAH: 197
QS AL IMRAN : 97
HADIS RIWAYAT BUKHARI DAN MUSLIM
HADIS RIWAYAT AHMAD
HADIS RIWAYAT MUSLIM
28. E. RUKUN HAJI
Rukun haji adalah hal-hal yang wajib dilakukan dalam berhaji
yang apabila ada yang tidak dilaksanakan, maka dinyatakan tidak
sah dan harus mengulang dikesempatan berikutnya. Diantara
rukun haji adalah :
1) Ihram
2) Wukuf
3) Tawaf
4) Sai
5) Tahallul
6) Tertib
29. F. WAJIB HAJI
Wajib haji adalah sesuatu yang perlu dikerjakan, tapi tidak
mempengaruhi sahnya ibadah haji, dan apabila terhalang untuk
mengerjakannya boleh diganti dam(denda) yaitu menyembelih binatang.
Berikut kewajiban haji yang hendaknya dikerjakan:
1. Ihram dari miqat
2. Bermalam di Muzdalifah
3. Bermalam di Mina
4. Melempar Jumrah aqabah 7 kali
5. Melempar Jumrah ketiga-tiganya
6. Meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan karena ihram
30. G. SUNNAH HAJI
1. Mandi ketika akan memulai ihram
2. Memakai wangi-wangian yang dikenakan pada tubuhnya sebelum
mengucapkan talbiyah ihram
3. Berihram dengan mengenakan dua lembar kain ihram yang berwarna
putih
4. Mengeraskan suara ketika bertalbiyah
5. Bertahmid, bertasbih, dan bertakbir
6. Berihram menghadap kiblat
7. Mengusap Hajar Aswad
8. Bertakbir setiap melewati Hajar Aswad
9. Shalat dua raka’at dibelakang maqam Ibrahim setelah wafat
31. H. MIQAT HAJI
Miqat adalah batas bagi dimulainya ibadah haji. Miqat dibagi
menjadi 2 yaitu :
1. Miqat zamani
adalah batasan-batasan waktu dimana dilakukan ibadah
haji.
2. Miqat makani
adalah tempat-tempat yang telah ditentukan dalam
syariat, untuk memulai niat ihram haji dan umrah
32. I. UMRAH
Umrah aalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama islam. Umrah
berarti melaksanakan tawaf di ka’bah dan sa’i antara Shafa dan Marwah.
Tata cara pelaksanaan umrah, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Disunnahkan mandi besar
2. Memakai pakaian ihram
3. Niat
4. Thawaf sebanyak 7 kali puturan
5. Shalat 2 raka’at di belakang maqam Ibrahim
6. Sa’i dengan naik kebukit Shafa
7. Mencukur seluruh atau sebagian rambut untuk laki-laki dan ujung jari
bagi perempuan
33. J. PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAH
1. Haji Ifrad , menyendiri
2. Haji Tamattu , bersenang-senang
3. Haji Qiran, menyatukan
34. K. LARANGAN HAJI
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
Melakukan hubungan seksual
Melakukan perbuatan tercela dan maksiat
Bertengkar dengan orang lain
Memakai pakaian yang berjahit (bagi laki-laki)
Memakai wangi-wangian
Memakai khuff
Melakukan akad nikah
Memotong kuku
Mencukur
Memakai pakaian yang dicelup yang mempunyai bau harum
Membunuh binatang buruan
Memakan daging binatang buruan
35. L. HIKMAH IBADAH HAJI
A) Setiap perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung
rahasia
B) Memperteguh iman dan taqwa kepada Allah SWT
C) Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi
D) Ibadah haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan
sikap mental
E) Menumbuh semangat berkorban
F) Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk
membina persatuan
G) Memperkuat fisik dan mental
BACK
37. 1. PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM
Kurban (udhhiyyah) adalahnamabagisesuatu yang
disembelihdarijenishewanternakpadaharirayaIdul ‘Adhadanharitasyriq,
dalamrangkamendekatkandiripada Allah.
Hukummelaksanakankurbanadalahsunnahmuakkad (sunnah yang dikuatkan)
berdasarsabdaNabi SAW:
Sayadisuruhmenyembelihkurbandankurbanitusunahbagikamu. (HR Tirmidzi)
dengansyarat-syaratsepertiberikut :
• Islam
• Merdeka
• Balighlagiberakal
• Mampuuntukberkurban
38. 2. TATA CARA PELAKSANAANYA
Kurban boleh dilakukan pada tanggal 10 Zulhijah atau pada
hari-hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, 13 Zulhijah. Dimulai
selesai salat Idul Adha sampai terbenam matahari tanggal
13 Zulhijah.
Pembagian daging kurban
1) 1/3 daging kurban untuk orang yang berkurban
2) 1/3 lagi untuk fakir miskin
3) 1/3 sisanya dapat disimpan dan dikeringkan.
39. 3. HIKMAH PELAKSANAAN KURBAN
a. MenghidupkansunnahNabi Ibrahim AS
b. Mendidikjiwakearahtaqwadanmendekatkandirikepada Allah
SWT
c. Mengikissifattamakdanmewujudkansifatmurahhati
d. Menghapusdosadanmengharapkankeridhaan Allah SWT
e. Menjalinhubungankasihsayangantarsesamamanusia
40. 1. PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM
• Menurutistilah, akikahadalahbinatang yang
disembelihsebagaikurbanatasanak yang
barulahirsebagaibentuksyukurkepada Allah SWT.
• Hukummelaksanakankurbanadalahsunnahmuakkad (sunnah
yang dikuatkan).
41. 2. TATA CARA PELAKSANAANYA
Akikah dilakukan setiap adanya kelahiran bayi Muslim.
Namun waktu yang baik menurut ajaran islam adalah pada
hari ketujuh, hari ke empat belas, dan hari ke dua puluh dari
kelahiran bayi.
Daging akikah hendaknya diberikan kepada fakir miskin
setelah dimasak lebih dulu. Boleh juga dibagikan daging
mentahnya jika dipandang lebih efektif.
42. 3. HIKMAH PELAKSANAAN AKIKAH
a. Salah satucarameneladaniRasulullah SAW danungkapan rasa
syukuratasnikmat yang telah Allah berikanberupakelahiranseoranganak
b. Saranamendekatkandirikepada Allah SWT sebagaiungkapan rasa
senangdangembirakarenamemperolehnikmatberupakelahiranseoranganak
c. Saranauntukmemperkuatikatankasihsayangantaraindividuanggotamasyarak
atislam
d. Buktikebaikan orang
tuaterhadapanaknyasehinggaanaktersebutkelakdapatmenjadianak yang
berbaktidandapatmemberikansyafaatkepada orang tuanya
e. Dapatmerealisasikanprinsipprinsipkeadilansosialdanmenghapusgejalakemiskinan di dalammasyarakat
BACK
43.
44. A. PENGERTIAN PENGURUSAN JENAZAH
Dalampengertianbahasa, kata
jenazahdiartikansebagaiseseorang yang
telahmeninggalduniadandiletakkandalamusangan.
Pengurusanjenazahadalahperbuatanperbuatanseorangmuslimterhadapseorangmuslim lain
yang meninggal yang meliputimemandikan, menyalati,
mengafani, danmemandikan.
Hukumpengurusanjenazahadalahfardhukifayah.
47. D.
MEMAKAMKAN
Bentuk penghormatan terakhir bagi mayat dilakukan
dengan khutbah di areal pemakaman mengumumkan
beberapa hal diantaranya:
Permohonan maaf kepada yang hadir dan memohon
kepada yang hadir untuk memintakan maaf kepada
keluarga maupun siapa saja.
Menghimbau kepada yg hadir untuk berhubungan dgn
keluarga berkaitan hutang piutang
Memanjatkan doa untuk kebaikan si mayat di akhirat.
48. E.
KEWAJIBAN TERHADAP HARTA PENINGGALAN
Mengurus dan membiayai pengurusan jenazah
Melunasi hutang-hutangnya
Memenuhi dan melaksanakan wasiat
Membagi harta waris kepada ahli waris yang berhak
49. F.
HIKMAH PENYELENGGARAAN JENAZAH
Merupakan menifestasi dari perasaan ukhuwah
islamiyah
Mewujudkan ketinggian agama islam
Lebih mempertegas ajaran islam tentang persamaan
kedudukan manusia di hadapan Allah SWT
Menyadarkan diri akan kenyataan bahwa setiap
manusia akan mengalami kematian
BACK