Pertemuan membahas tentang kimia farmasi yang meliputi spektrofotometri, kromatografi, titrasi, dan perhitungan persen kadar obat serta tetes infus. Materi juga mencakup hukum Beer-Lambert dan metode kuantitatif seperti kalibrasi, standar eksternal, dan standar internal.
Dokumen tersebut merangkum laporan praktik kerja lapangan (PKL) yang dilaksanakan oleh mahasiswa jurusan kimia Universitas Cenderawasih di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Jayapura pada tahun 2014. Laporan ini menjelaskan tujuan, prosedur, dan hasil pengujian berbagai sampel obat, kosmetik, pangan, dan bahan kimia lainnya di laboratorium BBPOM untuk memenuhi syarat keamanan dan kualitas
Ekstrak tanaman diuji kandungan flavonoidnya secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dan spektrofotometri UV-Vis. Aktivitas antioksidan ekstrak diukur menggunakan uji kemampuan mereduksi Fe3+ dan uji DPPH untuk menentukan nilai IC50. Hasil menunjukkan kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan ekstrak bertambah dengan peningkatan konsentrasi ekstrak
Dokumen ini membandingkan tiga metode analisis, yaitu perbandingan visual berat tablet, titrasi potensiometri, dan spektrofotometri UV, untuk menentukan kandungan ibuprofen dalam delapan merek tablet yang berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa metode titrasi visual klasik menunjukkan semua sampel lolos, sedangkan metode instrumental menunjukkan beberapa sampel tidak sesuai dengan standar. Oleh karena itu, penggunaan lebi
Dokumen tersebut merangkum laporan praktik kerja lapangan (PKL) yang dilaksanakan oleh mahasiswa jurusan kimia Universitas Cenderawasih di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Jayapura pada tahun 2014. Laporan ini menjelaskan tujuan, prosedur, dan hasil pengujian berbagai sampel obat, kosmetik, pangan, dan bahan kimia lainnya di laboratorium BBPOM untuk memenuhi syarat keamanan dan kualitas
Ekstrak tanaman diuji kandungan flavonoidnya secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dan spektrofotometri UV-Vis. Aktivitas antioksidan ekstrak diukur menggunakan uji kemampuan mereduksi Fe3+ dan uji DPPH untuk menentukan nilai IC50. Hasil menunjukkan kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan ekstrak bertambah dengan peningkatan konsentrasi ekstrak
Dokumen ini membandingkan tiga metode analisis, yaitu perbandingan visual berat tablet, titrasi potensiometri, dan spektrofotometri UV, untuk menentukan kandungan ibuprofen dalam delapan merek tablet yang berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa metode titrasi visual klasik menunjukkan semua sampel lolos, sedangkan metode instrumental menunjukkan beberapa sampel tidak sesuai dengan standar. Oleh karena itu, penggunaan lebi
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi farmasi untuk berbagai jenis sediaan obat, meliputi sediaan padat, semi padat, cair, dan steril. Termasuk didalamnya adalah metode pembuatan tablet, granulasi basah, dan uji mutunya; pembuatan krim, gel, dan suspensi serta uji karakteristiknya; serta sterilisasi berbagai jenis sediaan farmasi untuk menjamin kemurnian dan stabilitasnya.
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam UrinHasib Habibie
Tugas Presentasi mata Kuliah Bioanalisis, Universitas Udayana. Jurnal dikutip dari Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin (Iyan Sopyan, Devani D.P.,Muchtaridi, UnivPadjadjaran)
Analisis kadar parasetamol pada sediaan cair dengan metode KCKT untuk menentukan kadar asetaminofen aktif dalam sirup. Tahapan meliputi pemisahan zat aktif, identifikasi kualitatif, pembuatan larutan baku dan uji, kromatografi larutan uji dan baku untuk menghitung kadar parasetamol dalam sirup.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi. Metode yang digunakan adalah metode lempeng silinder dan turbidimetri untuk menentukan kadar hambatan minimum (KHM) antibiotik terhadap mikroba patogen. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pengujian potensi antibiotik secara mikrobiologi mulai dari persiapan bahan sampai perhitungan hasil.
Dokumen ini membahas tentang amobilisasi enzim bromelin dengan menggunakan kitosan sebagai matriks pendukung. Enzim bromelin diisolasi dari buah nanas dengan metode endapan ammonium sulfat. Enzim yang diisolasi kemudian diamobilisasi pada kitosan dengan metode cross-linking menggunakan glutaraldehid. Uji aktivitas enzim bromelin amobil menunjukkan aktivitas optimum pada pH 6 dan konsentrasi substrat 4000 ppm dengan inkubasi selama 6 jam. En
Dokumen tersebut berisi soal-soal latihan tentang perhitungan farmasi yang mencakup topik perhitungan HLB emulgator, perhitungan tonisitas larutan injeksi, dan perhitungan dosis obat.
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In VitroNesha Mutiara
Ringkasan dokumen laporan praktikum bioanalisis uji ekivalensi in-vitro antara kapsul amoksisilin generik dan kapsul pembanding menggunakan metode uji disolusi terbanding adalah sebagai berikut:
Mahasiswa melakukan uji disolusi terbanding untuk menentukan ekivalensi in-vitro antara kapsul amoksisilin generik dan kapsul pembanding dengan membuat media disolusi pH 1.2, 4.5 dan 6.8, membuat kur
Bahan presentasi tugas mata kuliah Farmasi Industri tentang Praregistrasi Sediaan Farmasi, Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara.
Dokumen tersebut membahas tentang persentase dalam bidang farmasi, termasuk definisi persentase, jenis-jenis hitungan persentase berdasarkan berat/berat, berat/volume, dan volume/volume, serta contoh soal perhitungan persentase.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi pernafasan dan penggunaan antibiotik, termasuk jenis infeksi pernafasan seperti ISPA, AOM, sinusitis, faringitis, bronkitis akut dan kronis. Juga dibahas tentang terapi antibiotik untuk masing-masing jenis infeksi berdasarkan kondisi pasien dan alergi antibiotik.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi farmasi untuk berbagai jenis sediaan obat, meliputi sediaan padat, semi padat, cair, dan steril. Termasuk didalamnya adalah metode pembuatan tablet, granulasi basah, dan uji mutunya; pembuatan krim, gel, dan suspensi serta uji karakteristiknya; serta sterilisasi berbagai jenis sediaan farmasi untuk menjamin kemurnian dan stabilitasnya.
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam UrinHasib Habibie
Tugas Presentasi mata Kuliah Bioanalisis, Universitas Udayana. Jurnal dikutip dari Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin (Iyan Sopyan, Devani D.P.,Muchtaridi, UnivPadjadjaran)
Analisis kadar parasetamol pada sediaan cair dengan metode KCKT untuk menentukan kadar asetaminofen aktif dalam sirup. Tahapan meliputi pemisahan zat aktif, identifikasi kualitatif, pembuatan larutan baku dan uji, kromatografi larutan uji dan baku untuk menghitung kadar parasetamol dalam sirup.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi. Metode yang digunakan adalah metode lempeng silinder dan turbidimetri untuk menentukan kadar hambatan minimum (KHM) antibiotik terhadap mikroba patogen. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pengujian potensi antibiotik secara mikrobiologi mulai dari persiapan bahan sampai perhitungan hasil.
Dokumen ini membahas tentang amobilisasi enzim bromelin dengan menggunakan kitosan sebagai matriks pendukung. Enzim bromelin diisolasi dari buah nanas dengan metode endapan ammonium sulfat. Enzim yang diisolasi kemudian diamobilisasi pada kitosan dengan metode cross-linking menggunakan glutaraldehid. Uji aktivitas enzim bromelin amobil menunjukkan aktivitas optimum pada pH 6 dan konsentrasi substrat 4000 ppm dengan inkubasi selama 6 jam. En
Dokumen tersebut berisi soal-soal latihan tentang perhitungan farmasi yang mencakup topik perhitungan HLB emulgator, perhitungan tonisitas larutan injeksi, dan perhitungan dosis obat.
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In VitroNesha Mutiara
Ringkasan dokumen laporan praktikum bioanalisis uji ekivalensi in-vitro antara kapsul amoksisilin generik dan kapsul pembanding menggunakan metode uji disolusi terbanding adalah sebagai berikut:
Mahasiswa melakukan uji disolusi terbanding untuk menentukan ekivalensi in-vitro antara kapsul amoksisilin generik dan kapsul pembanding dengan membuat media disolusi pH 1.2, 4.5 dan 6.8, membuat kur
Bahan presentasi tugas mata kuliah Farmasi Industri tentang Praregistrasi Sediaan Farmasi, Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara.
Dokumen tersebut membahas tentang persentase dalam bidang farmasi, termasuk definisi persentase, jenis-jenis hitungan persentase berdasarkan berat/berat, berat/volume, dan volume/volume, serta contoh soal perhitungan persentase.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi pernafasan dan penggunaan antibiotik, termasuk jenis infeksi pernafasan seperti ISPA, AOM, sinusitis, faringitis, bronkitis akut dan kronis. Juga dibahas tentang terapi antibiotik untuk masing-masing jenis infeksi berdasarkan kondisi pasien dan alergi antibiotik.
Dokumen tersebut berisi soal-soal tentang farmakokinetika obat, termasuk perhitungan orde reaksi, waktu paruh, klirens kreatinin, dan dosis muatan serta pemeliharaan berbagai obat.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang materi farmakokinetika yang mencakup konsep dasar seperti klirens, volume distribusi, dosis muatan dan pemeliharaan. Juga memberikan soal-soal latihan terkait perhitungan dosis obat, klirens kreatinin, dan GFR berdasarkan data pasien.
Pertemuan membahas tentang kimia farmasi, termasuk metode analisis kimia seperti spektrofotometri, kromatografi, dan titrasi. Juga dibahas tentang perhitungan persen kadar obat, perhitungan tetes infus, dan hukum Lambert Beer. Materi memberikan contoh soal dan penyelesaian perhitungan untuk menentukan kadar obat, laju infus, dan lainnya.
MATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptxAhmadSofyanAtsauri
Dokumen tersebut membahas tentang regulasi praktik kefarmasian khususnya terkait produksi sediaan farmasi, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan, dan produk kesehatan rumah tangga sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku."
Schizophrenia adalah gangguan jiwa dimana terjadi fragmentasi pikiran dari kenyataan sebenarnya. Gejalanya meliputi halusinasi, delusi, perilaku dan ucapan tidak teratur. Pengobatannya didasarkan pada gejala dominan dengan menggunakan antipsikotik generasi pertama atau kedua. Antipsikotik atipikal lebih disarankan bagi pasien yang tidak dapat mentolerir efek samping antipsikotik tipikal.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit Parkinson. Penyakit ini disebabkan oleh hilangnya sel-sel otak yang memproduksi dopamin sehingga menyebabkan gejala motorik seperti tremor, kekakuan, dan perlambatan gerakan. Terapi utamanya adalah meningkatkan dopamin di otak dengan obat seperti L-Dopa atau agonis dopamin.
Dokumen tersebut membahas tentang batuk dan rhinitis alergi. Batuk dibedakan menjadi produktif dan non produktif, sedangkan penyebabnya dibedakan menjadi akut dan kronis. Pengobatan batuk meliputi antitusif, expectoran, dan mukolitik. Rhinitis alergi disebabkan oleh paparan alergen dan gejalanya meliputi bersin, hidung tersumbat. Pengobatannya meliputi antihistamin, dekongestan, steroid, dan mast-cell stabil
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu farmasi fisika yang mencakup kinetika reaksi, faktor yang mempengaruhinya seperti temperatur, pelarut, kekuatan ion, dan katalis. Juga dijelaskan berbagai orde reaksi dan rumus-rumus yang terkait seperti rumus Arrhenius untuk menghitung energi aktivasi suatu reaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi nyeri dan inflamasi, patofisiologi nyeri, jenis-jenis analgetika dan antiinflamasi beserta efek sampingnya, serta penatalaksanaan nyeri berdasarkan jenis dan keadaan pasien.
Penyakit Alzheimer adalah penyakit degeneratif otak yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif dan memori. Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan neurotransmitter asetilkolin di otak akibat degradasi oleh enzim asetilkolinesterase. Terapi utamanya adalah meningkatkan asetilkolin di otak dengan menghambat enzim asetilkolinesterase menggunakan obat seperti donepezil, rivastigmin, dan galantamin.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
7. 1. Bagian QC melakukan pengujian mutu kalk (kalsium laktat), pengujian kadar tersebut
dilakukan pada kalsium laktat 500 mg. BM Kalsium laktat 308. Pengujian diperoleh sebanyak
350 mg dititrasi dengan EDTA 0,05 M dengan volume 14,52 ml. Berapa mg kalsium laktat
yang diperlukan jika 1 ml EDTA 0,05 M setara dengan 10,91 mg?
a. 158,4
b. 254,1
c. 435,5
d. 321,1
e. 390,1
8. 2. Bagian pengawasan mutu sedang menguji kadar miconazole nitrat bahan baku. Sebanyak 350
mg sampel dilarutkan dalam 50 mL asam asetat glasial, kemudian dititrasi dengan Asam Perklorat
0,099 N dan didapat volume peniter yang terpakai 7,30 mL (Tiap mL 0,1 N Asam Perkolat setara
47,92 mg Miconazole Nitrate). Berapakah kadar miconazole dalam sampel?
a. 350.7 mg
b. 370 8 mg
c. 346,3 mg
d. 357,6 mg
e. 657,6 mg
9. 3. Suatu Industri akan memproduksi tablet Metformin. Sebelum diproduksi, bahan baku tersebut diuji
terlebih dahulu oleh QC. Sebanyak 42 mg sampel dilarutkan dalam 4 mL Asam Formiat dan 50 mL asam
asetat anhidrat lalu dititrasi secara potensimetri dengan HClO4 0,1 N. Hasil penetapan pada sampel didapat
5 mL dan penetapan pada blanko didapat 0,25 mL (Tiap mL 0,1 N HClO4 setara dengan 8 mg Metformin).
Berapakah % kadar Metformin dalam bahan baku tersebut?
A.58,13
B.68,74
C.90,47
D.99,42
E.100,20
10. 4. Bagian QA suatu industri akan melakukan pemeriksaan bahan baku morfin HCl dengan
titrasi bebas air, pemeriksaan dilakukan pada 50 mg sampel. Asam perklorat 0,1 N yang
dibutuhkan sampai akhir titrasi adalah 1,2 ml. Menurut FI V 1 ml asam perklorat 0,1 N
setara dengan 38,21 mg morfin HCl. Berapa kadar morfin dalam bahan baku tersebut (%)?
a. 80,7
b. 87,5
c. 91,7
d. 95,7
e. 100,7
12. 5. Bagian QC akan melakukan pengujian kadar glimepiride menggunakan spektro UV Vis.
Hasil kurva baku adalah y=0,02x+0,04 (Kadar dalam mikrogram/mL). Hasil serapan yang
diperoleh pada sampel yaitu 0,75. Berapa kadar glimepiride dalam sampel?
A. 33,3 mikrogram/mL
B. 34,4 mikrogram/mL
C. 35,5 mikrogam/mL
D. 36,6 mikrogram/mL
E. 37,7 mikrogram/mL
13. 6. Industri farmasi akan menganalisis ibuprofen tablet menggunakan spektro UV-Vis. Serapan sampel dan
Serapan Standar masing-masing 0,7 dan 0,8. Sebelum pengukuran, perlakuan pada 1 tablet dilarutkan dengan
250 mL pelarut dengan pengenceran 50 kali. Berapa kadar ibuprofen dalam tablet jika standar yang digunakan
15 ppm?
A. 160 mg
B. 164 mg
C. 170 mg
D. 174 mg
E. 180 mg
14. 7. Sebuah industri farmasi akan melakukan penetapan kadar asam mefenamat 500 mg dengan menggunakan
spektrofotometri UV-Vis. Tablet digerus dan dilarutkan dalam 250 mL air. Dipipet 1 mL dan ditambah air
hingga 25 mL. Absorbansi yang diperoleh 0.6 dengan persamaan regresi y= 0,08x - 4, x dalam ppm.
Berapa persen kadar yang diperoleh?
A.66,88%
B.71,88%
C.88%
D.100,88%
E.105%
15. 8. Seorang apoteker sedang melakukan analisa kadar Ibuprofen 450 mg menggunakan HPLC.
Sampel dilarutkan dalam 250 mL pelarut, kemudian dipipet 1 mL dan diencerkan hingga 50
mL. Hasil didapatkan AUC sampel 3050, area standar 3000 dan konsentrasi standar 30 ppm.
Berapa persen kadar sampel tersebut?
A.42,33%
B.48,50%
C.84,72%
D.94,70%
E.95,35%
16. 9. Apoteker QC melakukan Analisa kadar obat Ibu profen digerus 400 mg dilarutkan dalam 500 mL pelarut,
setelah itu di pipet sebanyak 2 mL di larutkan dalam 250 mL pelarut, kemudian di pipet lagi 1 mL di larutkan
dengan 25 mL pelarut. Di dapatkan luas area sampel 6600, luas area pembanding 5950 dengan konsentrasi
pembanding 0,25 mcg/mL. berapa persen kadar yang didapat jika di etiket tertera kandungan Ibu profen 450
mg?
a. 110,2%
b. 70,1%
c. 96%
d. 75,5%
e. 80%
17. 10. Industri Farmasi akan menganalisis Meloksikam dalam suppositoria menggunakan Spektrofotometri UV
Vis. Absorbansi sampel 0,2 dan Absorbansi larutan standar 0,5 dalam konsentrasi 10 ug/mL. Sebelum
pengukuran, 2 suppo diekstraksi dalam 100 mL pelarut dengan pengenceran 100X. Berapa kadar Meloksikam
dalam 1 buah Suppositoria?
A.15 mg
B.20 mg
C.25 mg
D.30 mg
E.35 mg
18. 11. Seorang apoteker pada bagian QC suatu industry farmasi akan menetapkan kadar paracetamol dalam
sediaan sirup paracetamol 125 mg/5 mL yang baru selesai diproduksi dengan menggunakan HPLC. Sebanyak
1,0 mL diambil kemudian diencerkan dengan akuades hingga volume 10,0 mL. sebanyak 1,0 mL hasil
pengenceran tersebut diencerkan kembali ke dalam 25,0 mL akuades. Berapakah kadar akhir (ppm) sirup
paracetamol tersebut?
a. 100
b. 125
c. 150
d. 200
e. 250
20. 12. Suatu apoteker pemastian mutu melakukan analisis terhadap sampel gentamisin. Jika
absorban sampel 0,331 dan E1% 1cm adalah 435 dengan Panjang gelombang 420 nm. Berapa
konsentrasi sampel dalam (mcg/mL)?
a. 6,6
b. 7,6
c. 8,8
d. 10,5
e. 15
21. 13. Sebuah industri menguji senyawa parasetamol secara sprektofotometri. Diketahui
A(1%,1cm) parasetamol pada panjang gelombang 274 nm dengan pelarut NaOH 0,1 N
adalah 750. Berapa absorban sampel jika konsentrasi 10 ppm dengan tebal sel 1 cm?
a. 0,075
b. 0,500
c. 0,75
d. 0,900
22. 14. Suatu Industri farmasi ingin melakukan evaluasi kadar terhadap Tablet asam mefenamat 500 mg. Sebelum
melakukan penetapan kadar, 20 tablet ditimbang dan diperoleh rata2 620 mg. Di dalam kompendial tercantum
bahwa kadar asam mefenamat tidak boleh kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110% dari yang tercantum dalam
kemasan. Berapa minimum kadar (% b/b) asam mefenamat yang harus didapat untuk memenuhi syarat
farmakope?
A.72,5% b/b
B.80,5% b/b
C.82,5% b/b
D.85,5% b/b
E.88,5% b/b
24. 15. Apoteker QC melakukan penetapan kadar Omeprazole menggunakan Spektrofotometer
UV vis. Digunakan Lansoprazole sebagai pembanding karena memiliki sifat yang mirip dan
gugus yang mirip.
Disebut apakah metode tersebut?
A. Eksternal standar
B. Internal standar
C. Standar Adisi
D. Kalibrasi single point
E. Metode kurva kalibrasi
25. 16. Seorang Apoteker yang bekerja di bagian QC melakukan uji kadar quercetin dengan panjang gelombang
yang sesuai. Dari hasil pengukuran, dilihat absorbansi sampel kemudian dihitung kadarnya menggunakan
persamaan kurva baku yang telah tersedia. Metode kuantitatif apakah yang digunakan pada pengukuran
tersebut?
A.Single point calibration
B.Multiple point calibration
C.Adisi
D.3 panjang gelombang
E.Derivatif
26. Perhitungan tetes infus
17. Seorang pasien mendapatkan infus metronidazol 500 mg setelah operasi kolorektal. sediaan yang tersedia
injeksi 500 mg/100ml. cairan infus harus habis selama 1 jam. dokter meminta bantuan apoteker untuk menghitung
laju infus (1ml-20 tts). berapa tiap tetes per menit laju infus tersebut?
a. 20 tetes/menit
b. 23 tetes/menit
c. 30 tetes/menit
d. 33 tetes/menit
e. 60 tetes/menit
27. 18. Seorang pasien akan diberikan salbutamol secara intravena sebanyak 20 ml dari sediaan 10mg/ml. Obat
tersebut akan dicampurkan ke dalam infus dextrosa 3% dengan volume infus 500ml. Pemberian infus akan
diberikan selama 12 jam. Diketahui 1 ml larutan sama dengan 20 tetes dalam pemberian intravena. Berapa
kecepatan infus yang diberikan?
a. 15 tetes/menit
b. 18 tetes/ menit
c. 22 tetes/ menit
d. 16 tetes/menit
e. 20 tetes/ menit
28. 19. Dokter meminta kepada apoteker untuk menyiapkan infus dopamin dengan dosis 2
mcg/kg/menit selama 100 menit. Jika diketahui bobot badan pasien 80 kg dan sediaan
infus dopamin yang tersedia adalah 0,16% b/v. Berapakah volume infus yang dibutuhkan
untuk memberikan total jumlah dopamin yang dibutuhkan ?
a. 5 ml
b. 10 ml
c. 15 ml
d. 20 ml
e. 30 ml
29. 20. Pasien perempuan (46 thn) dengan diare menerima cairan infus Dextrose 5% (500 mL) dengan dosis 4
ml/menit. Diketahui faktor tetesan infus set 20 tetes/ml. Berapakah kecepatan tetesan infus tersebut di
atas?
a. 4 tetes/menit
b. 20 tetes/menit
c. 40 tetes/menit
d. 60 tetes/menit
e. 80 tetes/menit