SlideShare a Scribd company logo
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN
METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
Surakarta, 28 Mei 2018
1
KELOMPOK O-1
ANGGOTA KELOMPOK
1. Tri Setyo Ningsih (K100160176)
2. Susi Indah Lestari (K100160177)
3. Rahmawati Zulaikho (K100160178)
4. Andika Permana (K100160179)
2
ABSTRAK
Vitamin B1 dibutuhkan oleh tubuh untuk menimbulkan nafsu makan dan membantu penggunaan
karbohidrat dan sangat berperan dalam sistem syaraf. Praktikum ini bertujuan untuk memvalidasi
metode analisis penetapan kadar tablet vitamin B1 secara spektrofotometri visibel menggunakan biru
bromtimol (BBT). Vitamin B1 direaksikan dengan BBT untuk membentuk kompleks asosiasi ion. Untuk
membentuk kompleks vitamin B1 dengan BBT perlu ditambahkan polivinyl alkohol (PVA) 1% sebagai
zat pensolubilisasi dan ditambahkan dapar ammonia sebagai penyanggah pH yang diukur dengan
panjang gelombang maksimum 535,5 nm. Kurva baku yang digunakan adalah y=0,311+8,066x
dengan koefisien korelatif linear (r) 0,979. Diperoleh Limit of Detection (LOD) sebesar 0,013 %b/v
dan Limit of Quantification (LOQ) sebesar 0,044 %b/v. Akurasi yang diperoleh antara (19,84-40,25)
sedangkan RSDnya antara (0,87-2,46) %. Uji keseragaman kandungan tablet vitamin B1 memenuhi
persyaratan yakni 85%-115% dari %klaim kadar yang tertera pada etiket. Metode analisis kadar
vitamin B1 ini tidak berhasil dilakukan karena tidak memenuhi beberapa syarat keberterimaan
parameter validasi.
3
PENDAHULUAN
Vitamin adalah molekul organik penting
yang berfungsi sebagai kofaktor untuk
reaksi enzimatik. Mereka umumnya tidak
dapat disintesis oleh sel mamalia dan, oleh
karena itu, harus disediakan dalam
makanan. Vitamin B1 juga dikenal sebagai
tiamin, thiamin, dan aneurin. Tiamin adalah
nama yang diterima saat ini untuk vitamin
B1 di Amerika Serikat. Nama kimia untuk
vitamin yang larut dalam air ini adalah 3 -
[(4-amino-2-methyl-5-pyrimidinyl) methyl]
5- (2-hydroxyethyl) -4-methylthiazolium.
Tiamin terdiri dari cincin pirimidin dan cincin
tiazol, yang digabungkan dengan jembatan
metilena. (Valevski, 2010)
Vitamin dapat dikelompokkan ke dalam dua
golongan utama yaitu vitamin yang larut
dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K.
vitamin yang larut dalam air yang terdiri
dari vitamin C dan vitamin B (Ayranci, et
al., 2007).
Sumber vitamin yang larut dalam air banyak
terdapat dalam daging ikan, minyak ikan,
biji - bijian, kacang tanah, kacang kedelai
dan sebagainya (Fauziah, 2016).
4
Pada penelitian yang sudah ada sebelumnya,
penetapan kadar vitamin B1 dengan metode
spektrofotometri visible, reagen pembentuk kompleks
yang digunakan diantaranya adalah NQS, procaine HCl
terdiazotasi, NBD-Cl, prussian blue (Hussin, 2010),
dan potaasium kromat. Pada praktikum ini, validasi
metode analisis penetapan kadar vitamin B1 dilakukan
dengan metode spektrofotometri visibel. Pengomplek
yang digunakan adalah biru bromtimol (BBT) yang
dapat membentuk kompleks asosiasi ion dengan
vitamin B1, menggunakan polivinyl alkohol (PVA)
sebagai zat pensolubilisasi yang menghasilkan
senyawa yang larut dalam air dan diukur dengan
spektrofotometeri visibel pada panjang gelombang
serapan maksimum 423 nm. (Rasyid, 2014)
5
MATERIAL
ALAT :
Alat yang digunakan adalah seperangkat alat
spektrofotometer UV-Visibel, timbangan analitik, bekker
glass, labu ukur, corong, pipet tetes, pipet volume,
propipet, makropipet, kuvet, mortir, stemper, kertas
saring, dan tissue.
BAHAN :
Bahan-bahan yang digunakan yaitu tablet vitamin B1,
dapar ammonia, biru bromtimol (BBT), polivinyl alkohol
1%, dan aquadest.
6
METODE
1. Pembuatan Larutan Stok Vitamin B1 0,1%
01
Ditimbang 100,0 mg
vitamin B1 dimasukkan
dalam labu ukur 100,0 mL
02
Kemudian ditambahkan
aquadest sampai tanda.
7
2. Penentuan Operating Time (OT)
01
Diambil 1,0 mL larutan stok
Vitamin B1 dimasukkan
dalam labu ukur 10,0 mL.
02
Ditambahkan 1,5 mL dapar ammonia, 2,0 mL biru
bromtimol, dan 1 mL polivinyl alkohol 1%.
Kemudian tambahkan aquadest sampai tanda batas
03
Diukur absorbansinya tiap 1 menit
dengan spektrofotometer visibel
pada panjang gelombang 423 nm
8
3. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Diambil 1,0 mL larutan stok
Vitamin B1 dimasukkan
dalam labu ukur 10,0 mL.
Ditambahkan 1,5 mL dapar ammonia, 2,0 mL biru
bromtimol, dan 1 mL polivinyl alkohol 1%. Kemudian
tambahkan aquadest sampai tanda batas.
Diukur absorbansi dengan
spektrofotometer visibel pada panjang
gelombang 400-800 nm.
9
01
02
03
4. Pembuatan Kurva Kalibrasi
01
Dibuat 5 seri konsentrasi yaitu
0,05%; 0,025%; 0,0125%;
0,00625%; 0,003125%
02
Diambil larutan stok 0,1% masing-masing
sebanyak 5; 2,5; 1,25; 0,625; dan 0,3125
mL masukkan ke dalam labu ukur 10 mL.
03
Ditambahkan 1,5 mL dapar ammonia,
2,0 mL biru bromtimol, dan 1 mL
polivinyl alkohol 1%, ditambahkan
aquadest sampai tanda batas.
10
04
Diukur absorbansi dengan
spektrofotometer visibel pada
panjang gelombang 535,5 nm.
5. Preparasi Sampel Vitamin B1
01
Ditimbang seksama tablet
vitamin B1 kemudian dihitung
berat rata-rata tablet.
02
Digerus tablet vitamin B1 di
dalam mortir sampai
homogen.
11
6. Ripitabilitas
01
Ditimbang 100,0 mg vit. B1. Dimasukkan
dalam labu ukur 25,0 mL kemudian
ditambah akuadest sampai tanda batas.
02
Dilakukan pengenceran dengan di ambil
1,0 mL larutan vitamin B1. Ditambahkan
1,5 mL dapar ammonia, 2,0 mL biru
bromtimol, dan 1 mL polivinyl alkohol 1%.
Ditambahkan aquadest sampai tanda
batas.
03 Ditunggu operating time 1 jam.
12
04
Diukur absorbansi dengan
spektrofotometer visibel pada
panjang gelombang 535,5 nm.
Nilai keberterimaan jika RSD
kurang dari 2%.
7. Linearitas
Ditimbang masing-masing sampel sesuai
konsentrasinya (70%-130%). Dimasukkan
dalam labu ukur 25,0 mL, ditambah
akuadest sampai tanda batas.
Dilakukan pengenceran dengan diambil
1,0 mL larutan vitamin B1. Ditambahkan
1,5 mL dapar ammonia, 2,0 mL biru
bromtimol, dan 1 mL polivinyl alkohol 1%.
Ditambahkan aquadest sampai tanda
batas.
Dilakukan operating time 1 jam.
Diukur absorbansi dengan
spektrofotometer visibel pada panjang
gelombang 535,5 nm. Nilai
keberterimaan jika r2 lebih dari 0,98.
13
01
02
03
8. Akurasi
01
Dilakukan dengan membagi 4
kelompok, tanpa penambahan ZA, ZA
80%, ZA 100%, ZA 120%.
02
Dilakukan pengenceran dengan di ambil
1,0 mL larutan vitamin B1. Ditambahkan
zat aktif dari stok 2% sesuai volume
masing-masing, 1,5 mL dapar ammonia,
2,0 mL biru bromtimol, dan 1 mL polivinyl
alkohol 1%. kemudian ditambahkan
aquadest sampai tanda batas.
03 Ditunggu operating time 1 jam.
14
04
Diukur absorbansi dengan
spektrofotometer visibel pada
panjang gelombang 535,5 nm.
Nilai keberterimaan jika RSD
kurang dari 1%, dan %recovery
98-102
9. LOD & LOQ
Pengukuran uji LOD dan LOQ dari
persamaan kurva baku.
LOD = 3SD/Slope
LOQ = 10SD/Slope
15
01
02
03
10. Keseragaman Kandungan
01
Pengujian dilakukan pada 10
tablet vitamin B1 yang dipilih
secara acak.
02
Ditimbang 100,0 mg vitamin B1.
Dimasukkan dalam labu ukur 25,0
mL kemudian ditambah akuadest
sampai tanda batas.
03
Dilakukan pengenceran dengan di ambil 1,0 mL
larutan vitamin B1. Ditambahkan 1,5 mL dapar
ammonia, 2,0 mL biru bromtimol, dan 1 mL
polivinyl alkohol 1%. Kemudian ditambahkan
aquadest sampai tanda batas. Ditunggu operating
time 1 jam.
16
04
Diukur absorbansi dengan
spektrofotometer visibel pada
panjang gelombang 535,5 nm .
Keberterimaan kadar tablet pada
rentang ≥ 85% dan ≤115% dengan
RSD ≤6%.
HASIL PERCOBAAN
KURVA BAKU
17
Konsentrasi Absorbansi
0,05 % 0,694
0,025% 0,542
0,0125% 0,446
0,00625% 0,356
0,003125% 0,298
Ripitabilitas
18
Penimbangan Abs Kadar %b/v Kadar %b/b Mg/tablet
102,0 0,357 0,057 13,97 17,546
100,0 0,325 0,017 4,25 5,338
100,4 0,319 0,009 2,24 2,813
101,8 0,333 0,027 6,63 8,327
100,1 0,321 0,012 2,99 3,755
102,2 0,323 0,014 3,42 4,295
100,8 0,319 0,009 2,23 2,800
Linearitas
19
Rentang kadar
sampel
Absorbansi Kadar %b/V
70 % 0.384 0.09
80 % 0.522 0.26
90 % 0.694 0.47
100 % 0.774 0.57
110 % 0.791 0.59
120 % 0.99 0.84
130 % 2.062 2.17
Akurasi
20
Kelompok
penambahan
Volume stok
yang ditambah
(mL)
Kadar yang
ditambahkan
(%b/v)
Rata-rata kadar
sampel (%b/v)
%recovery
Penambahan zat
aktif 80%
0,5 mL 0,1 0,46125 59,750%
Penambahan zat
aktif 100%
1,0 mL 0,203 0,538 67,235%
Penambahan zat
aktif 120%
2,0 mL 0,401 0,723 80,160%
21
LOD
LOD = 3 . SD/slope
= 3 . 0,036195878/8,066
= 0,013%b/v
LOQ
LOQ = 10 . SD/slope
= 10 . 0,036195878/8,066
= 0,044%b/v
Keseragaman Kandungan
22
Sampel Penimbangan
(mg)
Absorbansi Kadar Teoritis
(mg/Tablet)
Kadar
(% 𝐛
𝐯)
Kadar
(% 𝐛
𝐛)
Kadar
(Mg/Tablet)
% Klaim
1 106,0 0,450 50 0,172 40,56 50,94 101,88
2 96,5 0,447 50 0,168 43,52 54,66 109,32
3 109,8 0,456 50 0,179 40,75 51,18 102,36
4 107,1 0,451 50 0,173 40,38 50,71 101,42
5 107,5 0,453 50 0,176 40,93 51,40 102,80
6 109,7 0,455 50 0,178 40,56 50,94 101,88
7 107,0 0,461 50 0,185 43,22 54,28 108,56
8 106,0 0,448 50 0,169 39,85 50,05 100,10
9 106,5 0,453 50 0,176 41,31 51,88 103,76
10 102,8 0,449 50 0,171 41,58 52,22 104,44
Rata-rata 103,652
SD 3,039
RSD 2,9 %
23
PEMBAHASAN
KURVA BAKU
Pada pembuatan kurva kalibrasi
didapatkan hasil linear antara
konsentrasi dengan serapan,
standar vitamin B1 dibuat
dengan konsentrasi 0,05%b/v,
0,025%b/v, 0,0125%b/v,
0,00625%b/v, dan
0,003125%b/v. Diperoleh kurva
kalibrasi dengan persamaan
regresi linear Y = 0,311 +
8,066x dengan harga koefisien
korelasi (r) adalah 0,979.
RIPITABILITAS
Pada parameter ini, dilakukan
dengan menimbang sejumlah
sampel (sesuai prosedur)
sebanyak tujuh kali. Dari data di
atas, dapat disimpulkan bahwa
keberterimaan parameter
ripitabilitas tidak diterima karena
RSD-nya sebesar 82,86%.
Seharusnya, nilai
keberterimaannya adalah nilai
RSD-nya kurang dari 2%.
LINEARITAS
Pada parameter ini dilakukan,
dengan membuat rentang kadar
70%-130%. Dari data yang
didapatkan, dapat disimpulkan
bahwa keberterimaan parameter
linearitas dapat diterima karena
r-nya didapat 1. Nilai
keberterimaannya, adalah nilai r-
nya adalah lebih dari 0,98.
24
PEMBAHASAN
AKURASI
Pada parameter akurasi,
didapatkan %recovery :
1. ZA 80% : 59,750%
2. ZA 100% : 67,235%
3. ZA 120% : 80,160%
dan nilai RSD
1. ZA 80% : 0,81%
2. ZA 100% : 0,95%
3. ZA 120% : 0,87%
LOD & LOQ
LOD dan LOQ dicari dengan
menggunakan formula :
LOD = 3SD/slope; LOQ =
10SD/slope. SD didapatkan dari
persamaan kurva baku, begitu
juga dengan nilai slopenya.
Didapatkan LOD dan LOQ secara
berurutan adalah 0,013 dan
0,044.
KESERAGAMAN
KANDUNGAN
Dari data diatas, dapat
disimpulkan bahwa kadar
vitamin B1 dalam sediaan tablet
memenuhi persyaratan kadar,
yaitu tidak kurang dari 85,0%
dan tidak lebih dari 115,0% dari
klaim yang tertera pada etiket
dan nilai RSD ≤6, sehingga
memenuhi keberterimaan
parameter keseragaman
kandungan.
25
KESIMPULAN
Validasi metode analisis penetapan kadar
vitamin B1 dengan formulasi ini (BBT 0,05%,
PVA 1%, dapar ammonia) menggunakan
parameter ripitabilitas, linearitas, akurasi, LOD &
LOQ tidak dapat diterima kecuali linearitas.
Sehingga formulasi yang digunakan untuk VMA
vitamin B1 dengan metode spektrofotometri
visibel tidak disarankan.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Valevski, A. F. (2010). Thiamine (Vitamin B1). Journal of Evidence-Based Complementary & Alternative Medicine,
16(1) 12-20.
Ayranci, G., Sahin, M., & Ayranci, E. (2007). Volumetric properties of ascorbic acid (vitamin C) and thiamine
hydrochloride (vitamin B1) in dilute HCl and in aqueous NaCl solutions at (283.15, 293.15, 298.15,
303.15, 308.15, and 313.15) K.J. Chem. Therm 30,303.
Fauziah, F., Rasyid, R., & Akbar, A. P. (2016). Penetapan Kadar Vitamin B1 Pada Kacang Kedelai Dan Tempe Yang
Beredar Di Pasar Raya Padang Secara Spektrofotometri Visibel. Jurnal Farmasi Higea, 8(1).
Rasyid, R., Fitria, A. N., & Fadhilah, H. (2014). Pengaruh Lama Pencucian Terhadap Kadar Vitamin B1 Pada Beras
Putih Dan Beras Merah Secara Spektrofotometer Visibel. Jurnal Farmasi Higea, 6(2).
26

More Related Content

What's hot

laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
mila_indriani
 
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaAnalisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Meiseti Awan
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
Maranata Gultom
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
Dwi Andriani
 
Kromatografi lapis tipis (klt)
Kromatografi lapis tipis (klt)Kromatografi lapis tipis (klt)
Kromatografi lapis tipis (klt)
UIN Alauddin Makassar
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Ridha Faturachmi
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CNovi Fachrunnisa
 
nitrimetri
nitrimetrinitrimetri
nitrimetri
Rani Ye
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolKezia Hani Novita
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
Kustian Permana
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
Andriana Andriana
 
Redoks Bromometri
Redoks BromometriRedoks Bromometri
Redoks Bromometri
Erna Nur'aini
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
Surya Amal
 
Kerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat JenisKerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat Jenis
Ridwan
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Anna Lisstya
 
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipisFitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
Sapan Nada
 

What's hot (20)

laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
 
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaAnalisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Kromatografi lapis tipis (klt)
Kromatografi lapis tipis (klt)Kromatografi lapis tipis (klt)
Kromatografi lapis tipis (klt)
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 
nitrimetri
nitrimetrinitrimetri
nitrimetri
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
125474737 49535134-laporan-pk1
125474737 49535134-laporan-pk1125474737 49535134-laporan-pk1
125474737 49535134-laporan-pk1
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
 
Redoks Bromometri
Redoks BromometriRedoks Bromometri
Redoks Bromometri
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 
Kerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat JenisKerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat Jenis
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
 
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipisFitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
 
Obat tradisional yang mengandung bko
Obat tradisional yang mengandung bkoObat tradisional yang mengandung bko
Obat tradisional yang mengandung bko
 

Similar to VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL

Kinetika Amanda Patricia 11.70.0102
Kinetika Amanda Patricia 11.70.0102Kinetika Amanda Patricia 11.70.0102
Kinetika Amanda Patricia 11.70.0102
Hendra Budi
 
P1 Persen Kadar dan tetes infus.pptx
P1 Persen Kadar dan tetes infus.pptxP1 Persen Kadar dan tetes infus.pptx
P1 Persen Kadar dan tetes infus.pptx
AhmadSofyanAtsauri
 
P1(Perhitungan 1).pptx
P1(Perhitungan 1).pptxP1(Perhitungan 1).pptx
P1(Perhitungan 1).pptx
AhmadSofyanAtsauri
 
Gatot Trimulyadi - Hydrogel - chitosan
Gatot Trimulyadi - Hydrogel - chitosanGatot Trimulyadi - Hydrogel - chitosan
Gatot Trimulyadi - Hydrogel - chitosan
Dr.Ir. Gatot Trimulyadi Rekso, M.Si- Indonesia
 
Hidro gel-gatot-trimulyadi
Hidro gel-gatot-trimulyadiHidro gel-gatot-trimulyadi
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
brawijaya university
 
Fix pemanfaatan perbandingan visual copy
Fix pemanfaatan perbandingan visual   copyFix pemanfaatan perbandingan visual   copy
Fix pemanfaatan perbandingan visual copy
Aullyha
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktat
Nur Kasim
 
Proposal pembangunan laboratorium tambak udang
Proposal pembangunan laboratorium tambak udangProposal pembangunan laboratorium tambak udang
Proposal pembangunan laboratorium tambak udang
IrJum Jaya
 
5_6111660195018966480.pdf
5_6111660195018966480.pdf5_6111660195018966480.pdf
5_6111660195018966480.pdf
setiawan76
 
Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1Uda TrooPer
 
Kelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / TotalKelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / Total
Ridwan
 
analisis protein dalam produk makanan
analisis protein dalam produk makanananalisis protein dalam produk makanan
analisis protein dalam produk makanan
laelynurafita
 
Ppt fix aomk
Ppt fix aomkPpt fix aomk
Ppt fix aomk
laelynurafita
 
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomatKomposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Rolina Zahhara Tambunan
 
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam UrinValidasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Hasib Habibie
 

Similar to VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL (20)

Kinetika Amanda Patricia 11.70.0102
Kinetika Amanda Patricia 11.70.0102Kinetika Amanda Patricia 11.70.0102
Kinetika Amanda Patricia 11.70.0102
 
Laporan
Laporan Laporan
Laporan
 
P1 Persen Kadar dan tetes infus.pptx
P1 Persen Kadar dan tetes infus.pptxP1 Persen Kadar dan tetes infus.pptx
P1 Persen Kadar dan tetes infus.pptx
 
P1(Perhitungan 1).pptx
P1(Perhitungan 1).pptxP1(Perhitungan 1).pptx
P1(Perhitungan 1).pptx
 
P1.pptx
P1.pptxP1.pptx
P1.pptx
 
Gatot Trimulyadi - Hydrogel - chitosan
Gatot Trimulyadi - Hydrogel - chitosanGatot Trimulyadi - Hydrogel - chitosan
Gatot Trimulyadi - Hydrogel - chitosan
 
Hidro gel-gatot-trimulyadi
Hidro gel-gatot-trimulyadiHidro gel-gatot-trimulyadi
Hidro gel-gatot-trimulyadi
 
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
 
Fix pemanfaatan perbandingan visual copy
Fix pemanfaatan perbandingan visual   copyFix pemanfaatan perbandingan visual   copy
Fix pemanfaatan perbandingan visual copy
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktat
 
Proposal pembangunan laboratorium tambak udang
Proposal pembangunan laboratorium tambak udangProposal pembangunan laboratorium tambak udang
Proposal pembangunan laboratorium tambak udang
 
5_6111660195018966480.pdf
5_6111660195018966480.pdf5_6111660195018966480.pdf
5_6111660195018966480.pdf
 
Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1
 
Kelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / TotalKelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / Total
 
analisis protein dalam produk makanan
analisis protein dalam produk makanananalisis protein dalam produk makanan
analisis protein dalam produk makanan
 
Ppt fix aomk
Ppt fix aomkPpt fix aomk
Ppt fix aomk
 
analisis protein
analisis protein analisis protein
analisis protein
 
Kjehdal
KjehdalKjehdal
Kjehdal
 
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomatKomposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
 
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam UrinValidasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
 

More from Tri Setyo Ningsih

ASMA
ASMAASMA
HIPERTENSI
HIPERTENSIHIPERTENSI
HIPERTENSI
Tri Setyo Ningsih
 
PUD
PUDPUD
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHONISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
Tri Setyo Ningsih
 
REVIEW JURNAL
REVIEW JURNALREVIEW JURNAL
REVIEW JURNAL
Tri Setyo Ningsih
 
TRANSFORMASI PLASMID
TRANSFORMASI PLASMIDTRANSFORMASI PLASMID
TRANSFORMASI PLASMID
Tri Setyo Ningsih
 
PENETAPAN ALT
PENETAPAN ALTPENETAPAN ALT
PENETAPAN ALT
Tri Setyo Ningsih
 

More from Tri Setyo Ningsih (7)

ASMA
ASMAASMA
ASMA
 
HIPERTENSI
HIPERTENSIHIPERTENSI
HIPERTENSI
 
PUD
PUDPUD
PUD
 
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHONISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
 
REVIEW JURNAL
REVIEW JURNALREVIEW JURNAL
REVIEW JURNAL
 
TRANSFORMASI PLASMID
TRANSFORMASI PLASMIDTRANSFORMASI PLASMID
TRANSFORMASI PLASMID
 
PENETAPAN ALT
PENETAPAN ALTPENETAPAN ALT
PENETAPAN ALT
 

Recently uploaded

UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 

Recently uploaded (20)

UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 

VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL

  • 1. VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL Surakarta, 28 Mei 2018 1
  • 2. KELOMPOK O-1 ANGGOTA KELOMPOK 1. Tri Setyo Ningsih (K100160176) 2. Susi Indah Lestari (K100160177) 3. Rahmawati Zulaikho (K100160178) 4. Andika Permana (K100160179) 2
  • 3. ABSTRAK Vitamin B1 dibutuhkan oleh tubuh untuk menimbulkan nafsu makan dan membantu penggunaan karbohidrat dan sangat berperan dalam sistem syaraf. Praktikum ini bertujuan untuk memvalidasi metode analisis penetapan kadar tablet vitamin B1 secara spektrofotometri visibel menggunakan biru bromtimol (BBT). Vitamin B1 direaksikan dengan BBT untuk membentuk kompleks asosiasi ion. Untuk membentuk kompleks vitamin B1 dengan BBT perlu ditambahkan polivinyl alkohol (PVA) 1% sebagai zat pensolubilisasi dan ditambahkan dapar ammonia sebagai penyanggah pH yang diukur dengan panjang gelombang maksimum 535,5 nm. Kurva baku yang digunakan adalah y=0,311+8,066x dengan koefisien korelatif linear (r) 0,979. Diperoleh Limit of Detection (LOD) sebesar 0,013 %b/v dan Limit of Quantification (LOQ) sebesar 0,044 %b/v. Akurasi yang diperoleh antara (19,84-40,25) sedangkan RSDnya antara (0,87-2,46) %. Uji keseragaman kandungan tablet vitamin B1 memenuhi persyaratan yakni 85%-115% dari %klaim kadar yang tertera pada etiket. Metode analisis kadar vitamin B1 ini tidak berhasil dilakukan karena tidak memenuhi beberapa syarat keberterimaan parameter validasi. 3
  • 4. PENDAHULUAN Vitamin adalah molekul organik penting yang berfungsi sebagai kofaktor untuk reaksi enzimatik. Mereka umumnya tidak dapat disintesis oleh sel mamalia dan, oleh karena itu, harus disediakan dalam makanan. Vitamin B1 juga dikenal sebagai tiamin, thiamin, dan aneurin. Tiamin adalah nama yang diterima saat ini untuk vitamin B1 di Amerika Serikat. Nama kimia untuk vitamin yang larut dalam air ini adalah 3 - [(4-amino-2-methyl-5-pyrimidinyl) methyl] 5- (2-hydroxyethyl) -4-methylthiazolium. Tiamin terdiri dari cincin pirimidin dan cincin tiazol, yang digabungkan dengan jembatan metilena. (Valevski, 2010) Vitamin dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K. vitamin yang larut dalam air yang terdiri dari vitamin C dan vitamin B (Ayranci, et al., 2007). Sumber vitamin yang larut dalam air banyak terdapat dalam daging ikan, minyak ikan, biji - bijian, kacang tanah, kacang kedelai dan sebagainya (Fauziah, 2016). 4
  • 5. Pada penelitian yang sudah ada sebelumnya, penetapan kadar vitamin B1 dengan metode spektrofotometri visible, reagen pembentuk kompleks yang digunakan diantaranya adalah NQS, procaine HCl terdiazotasi, NBD-Cl, prussian blue (Hussin, 2010), dan potaasium kromat. Pada praktikum ini, validasi metode analisis penetapan kadar vitamin B1 dilakukan dengan metode spektrofotometri visibel. Pengomplek yang digunakan adalah biru bromtimol (BBT) yang dapat membentuk kompleks asosiasi ion dengan vitamin B1, menggunakan polivinyl alkohol (PVA) sebagai zat pensolubilisasi yang menghasilkan senyawa yang larut dalam air dan diukur dengan spektrofotometeri visibel pada panjang gelombang serapan maksimum 423 nm. (Rasyid, 2014) 5
  • 6. MATERIAL ALAT : Alat yang digunakan adalah seperangkat alat spektrofotometer UV-Visibel, timbangan analitik, bekker glass, labu ukur, corong, pipet tetes, pipet volume, propipet, makropipet, kuvet, mortir, stemper, kertas saring, dan tissue. BAHAN : Bahan-bahan yang digunakan yaitu tablet vitamin B1, dapar ammonia, biru bromtimol (BBT), polivinyl alkohol 1%, dan aquadest. 6
  • 7. METODE 1. Pembuatan Larutan Stok Vitamin B1 0,1% 01 Ditimbang 100,0 mg vitamin B1 dimasukkan dalam labu ukur 100,0 mL 02 Kemudian ditambahkan aquadest sampai tanda. 7
  • 8. 2. Penentuan Operating Time (OT) 01 Diambil 1,0 mL larutan stok Vitamin B1 dimasukkan dalam labu ukur 10,0 mL. 02 Ditambahkan 1,5 mL dapar ammonia, 2,0 mL biru bromtimol, dan 1 mL polivinyl alkohol 1%. Kemudian tambahkan aquadest sampai tanda batas 03 Diukur absorbansinya tiap 1 menit dengan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 423 nm 8
  • 9. 3. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Diambil 1,0 mL larutan stok Vitamin B1 dimasukkan dalam labu ukur 10,0 mL. Ditambahkan 1,5 mL dapar ammonia, 2,0 mL biru bromtimol, dan 1 mL polivinyl alkohol 1%. Kemudian tambahkan aquadest sampai tanda batas. Diukur absorbansi dengan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 400-800 nm. 9 01 02 03
  • 10. 4. Pembuatan Kurva Kalibrasi 01 Dibuat 5 seri konsentrasi yaitu 0,05%; 0,025%; 0,0125%; 0,00625%; 0,003125% 02 Diambil larutan stok 0,1% masing-masing sebanyak 5; 2,5; 1,25; 0,625; dan 0,3125 mL masukkan ke dalam labu ukur 10 mL. 03 Ditambahkan 1,5 mL dapar ammonia, 2,0 mL biru bromtimol, dan 1 mL polivinyl alkohol 1%, ditambahkan aquadest sampai tanda batas. 10 04 Diukur absorbansi dengan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 535,5 nm.
  • 11. 5. Preparasi Sampel Vitamin B1 01 Ditimbang seksama tablet vitamin B1 kemudian dihitung berat rata-rata tablet. 02 Digerus tablet vitamin B1 di dalam mortir sampai homogen. 11
  • 12. 6. Ripitabilitas 01 Ditimbang 100,0 mg vit. B1. Dimasukkan dalam labu ukur 25,0 mL kemudian ditambah akuadest sampai tanda batas. 02 Dilakukan pengenceran dengan di ambil 1,0 mL larutan vitamin B1. Ditambahkan 1,5 mL dapar ammonia, 2,0 mL biru bromtimol, dan 1 mL polivinyl alkohol 1%. Ditambahkan aquadest sampai tanda batas. 03 Ditunggu operating time 1 jam. 12 04 Diukur absorbansi dengan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 535,5 nm. Nilai keberterimaan jika RSD kurang dari 2%.
  • 13. 7. Linearitas Ditimbang masing-masing sampel sesuai konsentrasinya (70%-130%). Dimasukkan dalam labu ukur 25,0 mL, ditambah akuadest sampai tanda batas. Dilakukan pengenceran dengan diambil 1,0 mL larutan vitamin B1. Ditambahkan 1,5 mL dapar ammonia, 2,0 mL biru bromtimol, dan 1 mL polivinyl alkohol 1%. Ditambahkan aquadest sampai tanda batas. Dilakukan operating time 1 jam. Diukur absorbansi dengan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 535,5 nm. Nilai keberterimaan jika r2 lebih dari 0,98. 13 01 02 03
  • 14. 8. Akurasi 01 Dilakukan dengan membagi 4 kelompok, tanpa penambahan ZA, ZA 80%, ZA 100%, ZA 120%. 02 Dilakukan pengenceran dengan di ambil 1,0 mL larutan vitamin B1. Ditambahkan zat aktif dari stok 2% sesuai volume masing-masing, 1,5 mL dapar ammonia, 2,0 mL biru bromtimol, dan 1 mL polivinyl alkohol 1%. kemudian ditambahkan aquadest sampai tanda batas. 03 Ditunggu operating time 1 jam. 14 04 Diukur absorbansi dengan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 535,5 nm. Nilai keberterimaan jika RSD kurang dari 1%, dan %recovery 98-102
  • 15. 9. LOD & LOQ Pengukuran uji LOD dan LOQ dari persamaan kurva baku. LOD = 3SD/Slope LOQ = 10SD/Slope 15 01 02 03
  • 16. 10. Keseragaman Kandungan 01 Pengujian dilakukan pada 10 tablet vitamin B1 yang dipilih secara acak. 02 Ditimbang 100,0 mg vitamin B1. Dimasukkan dalam labu ukur 25,0 mL kemudian ditambah akuadest sampai tanda batas. 03 Dilakukan pengenceran dengan di ambil 1,0 mL larutan vitamin B1. Ditambahkan 1,5 mL dapar ammonia, 2,0 mL biru bromtimol, dan 1 mL polivinyl alkohol 1%. Kemudian ditambahkan aquadest sampai tanda batas. Ditunggu operating time 1 jam. 16 04 Diukur absorbansi dengan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 535,5 nm . Keberterimaan kadar tablet pada rentang ≥ 85% dan ≤115% dengan RSD ≤6%.
  • 17. HASIL PERCOBAAN KURVA BAKU 17 Konsentrasi Absorbansi 0,05 % 0,694 0,025% 0,542 0,0125% 0,446 0,00625% 0,356 0,003125% 0,298
  • 18. Ripitabilitas 18 Penimbangan Abs Kadar %b/v Kadar %b/b Mg/tablet 102,0 0,357 0,057 13,97 17,546 100,0 0,325 0,017 4,25 5,338 100,4 0,319 0,009 2,24 2,813 101,8 0,333 0,027 6,63 8,327 100,1 0,321 0,012 2,99 3,755 102,2 0,323 0,014 3,42 4,295 100,8 0,319 0,009 2,23 2,800
  • 19. Linearitas 19 Rentang kadar sampel Absorbansi Kadar %b/V 70 % 0.384 0.09 80 % 0.522 0.26 90 % 0.694 0.47 100 % 0.774 0.57 110 % 0.791 0.59 120 % 0.99 0.84 130 % 2.062 2.17
  • 20. Akurasi 20 Kelompok penambahan Volume stok yang ditambah (mL) Kadar yang ditambahkan (%b/v) Rata-rata kadar sampel (%b/v) %recovery Penambahan zat aktif 80% 0,5 mL 0,1 0,46125 59,750% Penambahan zat aktif 100% 1,0 mL 0,203 0,538 67,235% Penambahan zat aktif 120% 2,0 mL 0,401 0,723 80,160%
  • 21. 21 LOD LOD = 3 . SD/slope = 3 . 0,036195878/8,066 = 0,013%b/v LOQ LOQ = 10 . SD/slope = 10 . 0,036195878/8,066 = 0,044%b/v
  • 22. Keseragaman Kandungan 22 Sampel Penimbangan (mg) Absorbansi Kadar Teoritis (mg/Tablet) Kadar (% 𝐛 𝐯) Kadar (% 𝐛 𝐛) Kadar (Mg/Tablet) % Klaim 1 106,0 0,450 50 0,172 40,56 50,94 101,88 2 96,5 0,447 50 0,168 43,52 54,66 109,32 3 109,8 0,456 50 0,179 40,75 51,18 102,36 4 107,1 0,451 50 0,173 40,38 50,71 101,42 5 107,5 0,453 50 0,176 40,93 51,40 102,80 6 109,7 0,455 50 0,178 40,56 50,94 101,88 7 107,0 0,461 50 0,185 43,22 54,28 108,56 8 106,0 0,448 50 0,169 39,85 50,05 100,10 9 106,5 0,453 50 0,176 41,31 51,88 103,76 10 102,8 0,449 50 0,171 41,58 52,22 104,44 Rata-rata 103,652 SD 3,039 RSD 2,9 %
  • 23. 23 PEMBAHASAN KURVA BAKU Pada pembuatan kurva kalibrasi didapatkan hasil linear antara konsentrasi dengan serapan, standar vitamin B1 dibuat dengan konsentrasi 0,05%b/v, 0,025%b/v, 0,0125%b/v, 0,00625%b/v, dan 0,003125%b/v. Diperoleh kurva kalibrasi dengan persamaan regresi linear Y = 0,311 + 8,066x dengan harga koefisien korelasi (r) adalah 0,979. RIPITABILITAS Pada parameter ini, dilakukan dengan menimbang sejumlah sampel (sesuai prosedur) sebanyak tujuh kali. Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa keberterimaan parameter ripitabilitas tidak diterima karena RSD-nya sebesar 82,86%. Seharusnya, nilai keberterimaannya adalah nilai RSD-nya kurang dari 2%. LINEARITAS Pada parameter ini dilakukan, dengan membuat rentang kadar 70%-130%. Dari data yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa keberterimaan parameter linearitas dapat diterima karena r-nya didapat 1. Nilai keberterimaannya, adalah nilai r- nya adalah lebih dari 0,98.
  • 24. 24 PEMBAHASAN AKURASI Pada parameter akurasi, didapatkan %recovery : 1. ZA 80% : 59,750% 2. ZA 100% : 67,235% 3. ZA 120% : 80,160% dan nilai RSD 1. ZA 80% : 0,81% 2. ZA 100% : 0,95% 3. ZA 120% : 0,87% LOD & LOQ LOD dan LOQ dicari dengan menggunakan formula : LOD = 3SD/slope; LOQ = 10SD/slope. SD didapatkan dari persamaan kurva baku, begitu juga dengan nilai slopenya. Didapatkan LOD dan LOQ secara berurutan adalah 0,013 dan 0,044. KESERAGAMAN KANDUNGAN Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa kadar vitamin B1 dalam sediaan tablet memenuhi persyaratan kadar, yaitu tidak kurang dari 85,0% dan tidak lebih dari 115,0% dari klaim yang tertera pada etiket dan nilai RSD ≤6, sehingga memenuhi keberterimaan parameter keseragaman kandungan.
  • 25. 25 KESIMPULAN Validasi metode analisis penetapan kadar vitamin B1 dengan formulasi ini (BBT 0,05%, PVA 1%, dapar ammonia) menggunakan parameter ripitabilitas, linearitas, akurasi, LOD & LOQ tidak dapat diterima kecuali linearitas. Sehingga formulasi yang digunakan untuk VMA vitamin B1 dengan metode spektrofotometri visibel tidak disarankan. SARAN
  • 26. DAFTAR PUSTAKA Valevski, A. F. (2010). Thiamine (Vitamin B1). Journal of Evidence-Based Complementary & Alternative Medicine, 16(1) 12-20. Ayranci, G., Sahin, M., & Ayranci, E. (2007). Volumetric properties of ascorbic acid (vitamin C) and thiamine hydrochloride (vitamin B1) in dilute HCl and in aqueous NaCl solutions at (283.15, 293.15, 298.15, 303.15, 308.15, and 313.15) K.J. Chem. Therm 30,303. Fauziah, F., Rasyid, R., & Akbar, A. P. (2016). Penetapan Kadar Vitamin B1 Pada Kacang Kedelai Dan Tempe Yang Beredar Di Pasar Raya Padang Secara Spektrofotometri Visibel. Jurnal Farmasi Higea, 8(1). Rasyid, R., Fitria, A. N., & Fadhilah, H. (2014). Pengaruh Lama Pencucian Terhadap Kadar Vitamin B1 Pada Beras Putih Dan Beras Merah Secara Spektrofotometer Visibel. Jurnal Farmasi Higea, 6(2). 26