SlideShare a Scribd company logo
Ramuan Pengatur/Penguat Sistem Imun
I. Latar Belakang
- Alasan memilih judul
- Formula :
R / Daun sambiloto 3-9 gram
- Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan yang dibuat adalah bentuk kapsul
- Alasan pemilihan bentuk sediaan
Saya memilih dalam bentuk kapsul karena mengingat rasa dari daun sambiloto
yang sangat pahit sehingga dengan bentuk kapsul rasa pahit pada simplisia
akan tertutupi.
II. Tinjauan pustaka
2.1 Teori
2.2 Monografi Tanaman
Nama tanaman : Sambiloto (Andrographis paniculata Nees. )
Deskripsi
Herba dengan ketinggian 40-90 cm, bercabang banyak dengan letak cabang
saling berlawanan. Daun tunggal berbentuk bulat telur terletak bersilang
berhadapan, pangkal dan ujung daun runcing dan tepi rata. Bunga majemuk
berbentuk tandan, terletak di ketiak daun dan ujung batang. Kelopak bunga
berbentuk lanset, beijumlah lima dengan pangkal berlekatan, berwarna hijau.
Buah berbentuk kotak, berujung runcing, bagian tengah bersalur, buah muda
berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam. Biji berukuran kecil berwarna
hitam, pada waktu muda berwarna putih kotor dan setelah tua berwarna
cokelat.
Kandungan kimia
Akar
mengandung andrographin, andrographolida, apigenin 7,4’-dimetil eter, 5-hidroksir2,3,7,8-
tetrametoksiflavon, (dl)-5-hidroksi-7,8,dimetoksiflavon, 5-hidroksi-dimetoksi mono-O-
metilwightin, panicolin, S-sitosterol, 2’,5-dihidroksi-7,8-dimetoksiflavon-2’-0-a-(D)-
glukosida, 3a-hidroksi-5-stigmasta-9(l l),22(23)-diena, glukosida flavanon, andrographidin B,
C, D, E dan F.
Seluruh bagian tanaman mengandung andrographolida, 2-cis-6-trans farnesol, 14-
deoksiandrographolida, didehidro-14-deoksiandrographolida, 11,12-didehidro-14-deoksi-
andrographolida, neoandrographolida, 2-trans-6-trans farnesol, deoksiandrographolida-19 a-
D-glucosida, 14-deoksi-ll-dehidrographolida, 14-deoksi-ll-oxoandrographolida, 5-hidroksi-
7,8,2’,3’-tetra-metoksiflavon, paniculida-A, paniculida-B, paniculida-C.
Batang mengandung andrographisida, andrographolida, deoksiandrographisida, 14-deoksi-
andrographisida, 14-deoksandrographolida, 14-deoksi-l 1,12-didehidroandrographohda, 3,4-
dideoksiandrographolida, neoandrographolida Daun mengandung andrographolida, asam
kafeat, asam klorogenat, dehidroandrographolida, deoksiandrographolida,
deoksiandrographolida-19-a-D-glukopiranosida, 14-deoksi-11,12-didehidroandrographolida,
3,5-dicaffeoyl-d-asam quinat, neoandrographolida, ninandrographolida, paniculida A, B, C.
Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid,
andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan
homoandrografolid.
Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam
kersik, dan damar. Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon,
andrografin, pan.ikulin, mono-0- metilwithin, dan apigenin-7,4- dimetileter.
Efek Farmakologi
Aktivitas imunostimulan andrographolide ditunjukan oleh perkembangbiakan lymphocytes
dan produksi interleukin-2. Andrographolide juga mempertinggi produksi tumor necrosis
factor-alpha (TNF-a) sehingga meningkatkan aktivitas sitotoksis lymphocytes terhadap sel
kanker yang secara tidak langsung berefek antikanker.2)
Ekstrak air sambiloto dapat menstimulasi respon imun non spesifik pada dosis 12,5 mg/kg bb
(ekstrak air) yang diaplikasikan secara intraperitoneal satu kali sehari selama 30 hari pada
mencit Balb/c. Pengujian dilakukan dengan uji fagositosis terhadap sel darah merah ayam
dan uji aktivitas lisis eksudat peritoneal terhadap E. coli.
Indikasi
Imunostimulan.
Kontraindikasi
- Ibu hamil dan menyusui dilarang menggunakan herba ini karena dapat
menyebabkan keguguran (mempunyai aktivitas abortifacient) dan adanya efek
antagonis dengan progesteron endogen.
- Penderita yang alergi terhadap tanaman Acanthaceae.
Peringatan
- Berkaitan dengan reaksi anafilaksis yang potensial, ekstrak kasar
Andrographidis herba tidak boleh diinjeksikan.
- Tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil.
- Efek yang Tidak Diinginkan
- Uji in vivo (pada tikus dan kelinci) memberi kemungkinan bahwa
Andrographidis herba berefek abortifasien dan kerusakan janin Penggunaan
dosis tinggi Andrographidis herba dapat menyebabkan perut tidak enak,
muntah-muntah, mual dan kehilangan selera makan, hal ini disebabkan karena
rasa pahit dari andrographolide, sedangkan pada wanita dapat menyebabkan
efek antifertilitas Suntikan yang berasal dari ekstrak sambiloto bisa
menyebabkan reaksi anaphilaksis.
- Pernah dilaporkan (sangat jarang) timbulnya gatal-gatal (kaligata / urtikaria)
setelah minum rebusan sambiloto. Direktorat Obat Asli Indonesia
- Cairan perasan sambiloto dapat juga mengakibatkan bengkak pada mata
Interaksi Obat
- Hindari penggunaan jangka panjang bersamaan dengan obat immunosupresan.
- Hati-hati pada pasien kardiovaskular, jikamengkonsumsi bersamaan dengan
obat antiplatelet atau antikoagulan karena sambiloto dapat menghambat
agregasi platelet.
- Penggunaan herba sambiloto dalam kombinasi dengan daun salam menurut
data etnofarmakologi dapat memberikan hasil lebih baik berupa penurunan
kadar gula darah yang lebih stabil.
Toksisitas
LD50 dari herba sambiloto cara pemberian peroral = 27,538 g/kg bobot badan adalah praktis
tidak toksik.
Ekstrak daun sambiloto pada hewan uji tidak menunjukkan efek toksik pada fungsi hati dan
ginjal hewan uji pada pemakaian subkronik. Uji ini juga tidak menunjukkan efek
teratogenitas pda hewan uji Uji toksisitas akut ekstrak uji menghasilkan harga LD50 (mencit)
= 19.473 g/kg BB sehingga berdasarkan data pustaka, ekstrak uji dapat dikatagorikan sebagai
practically non toxic. Hasil uji aktivitas SGOT, SGT dan kadar kreadnin pada serum hewan
coba setelah pemberian selama dua bulan dengan dosis sampai 5 x dosis lazim tidak
menunjukan adanya perbedaan bermakna pada a = 0.05 antara kelompok kontrol dengan
kelompok perlakuan. Hal ini menunjukan bahwa ekstrak uji tidak memiliki toksisitas sub
kronik terhadap fungsi hepar dan fungsi ginjal hewan coba.
Uji pengaruh teratogenik terhadap mencit tidak menunjukan adanya kelainan morfologi janin
mencit sampai dengan dosis lima kali dosis lazim.
Pada mencit yang mendapatkan Andrographis paniculata secara oral dengan dosis 10 g/kg
BB sekali sehari selama 7 hari, tidak ada satupun mencit yang mati.8)
Pada kelinci yang diberikan andrographolida i.v (10 mg/kg), tidak kelainan kardiovaskular.9
Pada tes yang lain, tikus atau kelinci diberikan lg/kg andrographolida atau
neoandrographolida secara oral selama 7 hari, tidak memberikan efek pada berat badan,
jumlah darah, fungsi hati dan ginjal, atau organ penting lainnya 10’n)
Penyiapan dan Dosis
Penyiapan: 3-9 g herba kering sebagai dosis tunggal sesuai kebutuhan.
Dosis: 12,5 mg/kg bb (ekstrak air, i.p. satu hari sekali selama 30 hari) Ambil 3 gram bahan
kering diseduh dengan air panas dan diminum 2 x sehari sebelum makan
Penyimpanan
Disimpan di tempat yang terlindung dari cahaya
III. Proses Pembuatan Jamu
3.1 Pemanenan
Panen sebaiknya segera dilakukan sebelum tanaman berbunga,
yakni sekitar 2 - 3 bulan setelah tanam. Panen dilakukan dengan cara
memangpangkas batang utama sekitar 10 cm diatas permukaan tanah.
Panen berikutnya dapat dilakukan 2 bulan setelah panen pertama.
Produksi sambiloto dapat mencapai 35 ton biomas segar per ha, atau
sekitar 3 - 3,5 ton simplisia per ha Biomas hasil panen dibersihkan,
daun dan batang kemudian dijemur pada suhu 40 - 50°C sampai kadar
air 10 %.
Penyimpanan ditempatkan dalam wadah tertutup sehingga
tingkat kekeringannya tetap terjaga.
3.2 Pengeringan
Sambiloto yang baru dipanen langsung disortir, kemudian dicuci
sampai bersih dengan menggunakan air bersih. Pencucian dilakukan secara
berulang-ulang sampai bahan benar-benar bersih. Selanjutnya bahan ditiriskan
kemudian siap untuk dikeringkan/dijemur.Penjemuran sambiloto dapat dila-
kukan dengan menggunakan sinar matahari, oven, fresh dryer maupun
kombinasi matahari dengan alat/blower.
Menurut Rusliet al (2004), pengeringan kombinasi antara matahari dengan
alat blower menghasilkan mutu simplisia yang lebih baik dibandingkan
dengan jenis pengering matahari dan alat blower. Hal ini dilihat dari kadar sari
air dan kadar sari alkohol yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan
alat pengering yang lain.
Pada waktu pengeringan yang perlu diperhatikan adalah suhu dan kadar air
bahan, karena pengeringan dengan menggunakan panas yang berlebihan dapat
merusak mutu produk yang dihasilkan. Mutu yang dimaksud adalah warna,
tekstur, flavor dan karakteristik mutu produk. Suhu pengeringan untuk
tanaman sambiloto maksimum 50◦ C dan kadar air simplisianya maksimal
10%. Mutu simplisia merupakan salah satu faktor penentu utama untuk
mendapatkan ekstrak sambiloto yang berkualitas. Ciri-ciri simplisia
yang baik adalah warna tidak jauh beda dengan warna sebelum dikeringkan,
yaitu warna hijau sesuai dengan warna aslinya.
3.3 Penggilingan
Penggilingan bertujuan untukmemperkecil ukuran bahan sehingga
mempermudah dalam pengemasan dan lebih praktis dalam penggunaan
Penggilingan/penepungan dapat dilakukan dengan menggunakan alat
penggiling/penepung, seperti alat hummer mills.
Dalam penggilingan, ukuran bahan harus disesuaikan dengan keperluan
Penggunaan. Untuk produk kapsul, maka ukuran serbuknya
harus halus yaitu 80-100 mesh supaya jika dikonsumsi dapat larut semua da-
lam tubuh.
3. 4 Pengayakan
Pengayakan menggunakan ayakan 80 mesh
3.5 Analisa mutu
Persyaratan mutu simplisia
Berdasar Materia Media Indonesia (MMI), standar mutu
simplisia sambiloto adalah sebagai berikut :
1. Kadar abu : kurang dari 12%
2. Kadar abu tidak larut dalam asam : 2,2%
3. Kadar sari larut dalam air : lebih dari 6%
4. Kadar sari larut dalam alkoho : lebih dari 9,7%
5. Bahan organik asing : kurang dari 2%
IV. Daftar Pustaka
Acuan sediaan herbal volume 3 edisi pertama
http://herbalnet.healthrepository.org/bitstream/123456789/2583/1/72_5.pdf

More Related Content

What's hot

Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
iyudhi18
 
Teh
TehTeh
Kuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalKuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisional
ShesanthiCitrariana
 
Materi farmakologi kelas xi bab 1
Materi farmakologi kelas xi  bab 1Materi farmakologi kelas xi  bab 1
Materi farmakologi kelas xi bab 1
apotek agam farma
 
57 article text-120-1-10-20180423
57 article text-120-1-10-2018042357 article text-120-1-10-20180423
57 article text-120-1-10-20180423
Lailatul Rofiah
 
Obat bahan alam indonesia
Obat bahan alam indonesiaObat bahan alam indonesia
Obat bahan alam indonesia
Akfar ikifa
 
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanolEkstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Farhan Yuzevan
 
Ppt proses penggolahan teh firman ahyuda
Ppt proses penggolahan teh  firman ahyudaPpt proses penggolahan teh  firman ahyuda
Ppt proses penggolahan teh firman ahyuda
firmanahyuda
 
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
Sainal Edi Kamal
 
Aktivitas antioksidan antosianin_beras_k
Aktivitas antioksidan antosianin_beras_kAktivitas antioksidan antosianin_beras_k
Aktivitas antioksidan antosianin_beras_k
Hellna Tehubijuluw
 
Fitofarmaka
FitofarmakaFitofarmaka
Fitofarmaka
Dewi Kartika
 
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen MakananKeamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
khoiril anwar
 
Farmakologi sosial 1
Farmakologi sosial 1Farmakologi sosial 1
Farmakologi sosial 1
Sainal Edi Kamal
 
Farmakologi dasar AKPER MUNA
Farmakologi dasar AKPER MUNA Farmakologi dasar AKPER MUNA
Farmakologi dasar AKPER MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Surya Amal
 
Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007
Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007
Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007
Ulfah Hanum
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologi Makalah farmakologi
Makalah farmakologi dinana88
 

What's hot (20)

Ppt proposal 1
Ppt proposal 1Ppt proposal 1
Ppt proposal 1
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
Tanaman obat ppt
Tanaman obat pptTanaman obat ppt
Tanaman obat ppt
 
Teh
TehTeh
Teh
 
Kuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalKuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisional
 
Materi farmakologi kelas xi bab 1
Materi farmakologi kelas xi  bab 1Materi farmakologi kelas xi  bab 1
Materi farmakologi kelas xi bab 1
 
57 article text-120-1-10-20180423
57 article text-120-1-10-2018042357 article text-120-1-10-20180423
57 article text-120-1-10-20180423
 
Obat bahan alam indonesia
Obat bahan alam indonesiaObat bahan alam indonesia
Obat bahan alam indonesia
 
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanolEkstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
 
Ppt proses penggolahan teh firman ahyuda
Ppt proses penggolahan teh  firman ahyudaPpt proses penggolahan teh  firman ahyuda
Ppt proses penggolahan teh firman ahyuda
 
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
 
Aktivitas antioksidan antosianin_beras_k
Aktivitas antioksidan antosianin_beras_kAktivitas antioksidan antosianin_beras_k
Aktivitas antioksidan antosianin_beras_k
 
Fitofarmaka
FitofarmakaFitofarmaka
Fitofarmaka
 
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen MakananKeamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
 
Farmakologi sosial 1
Farmakologi sosial 1Farmakologi sosial 1
Farmakologi sosial 1
 
Farmakologi dasar AKPER MUNA
Farmakologi dasar AKPER MUNA Farmakologi dasar AKPER MUNA
Farmakologi dasar AKPER MUNA
 
Farmakologi dasar
Farmakologi dasarFarmakologi dasar
Farmakologi dasar
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
 
Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007
Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007
Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologi Makalah farmakologi
Makalah farmakologi
 

Viewers also liked

Biofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan RektalBiofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan RektalTrie Marcory
 
Kosmetik yang berbahaya (Asam retinoat)
Kosmetik yang berbahaya (Asam retinoat)Kosmetik yang berbahaya (Asam retinoat)
Kosmetik yang berbahaya (Asam retinoat)
Trie Marcory
 
Terapi farmakologi Diabete Mellitus
Terapi farmakologi Diabete MellitusTerapi farmakologi Diabete Mellitus
Terapi farmakologi Diabete Mellitus
Trie Marcory
 
PARASITOLOGI ANTHELMINTHES
PARASITOLOGI ANTHELMINTHESPARASITOLOGI ANTHELMINTHES
PARASITOLOGI ANTHELMINTHES
Trie Marcory
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Surya Amal
 
SISTEM KOLOID
SISTEM KOLOIDSISTEM KOLOID
SISTEM KOLOID
Trie Marcory
 
Botani farmasi tapak dara
Botani farmasi tapak daraBotani farmasi tapak dara
Botani farmasi tapak dara
Intan Permata
 
KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013
KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013
KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013
Nur Fadillah
 
Pharmacodynamics
PharmacodynamicsPharmacodynamics
Pharmacodynamics
promotemedical
 

Viewers also liked (10)

Alkaloid
AlkaloidAlkaloid
Alkaloid
 
Biofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan RektalBiofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan Rektal
 
Kosmetik yang berbahaya (Asam retinoat)
Kosmetik yang berbahaya (Asam retinoat)Kosmetik yang berbahaya (Asam retinoat)
Kosmetik yang berbahaya (Asam retinoat)
 
Terapi farmakologi Diabete Mellitus
Terapi farmakologi Diabete MellitusTerapi farmakologi Diabete Mellitus
Terapi farmakologi Diabete Mellitus
 
PARASITOLOGI ANTHELMINTHES
PARASITOLOGI ANTHELMINTHESPARASITOLOGI ANTHELMINTHES
PARASITOLOGI ANTHELMINTHES
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
 
SISTEM KOLOID
SISTEM KOLOIDSISTEM KOLOID
SISTEM KOLOID
 
Botani farmasi tapak dara
Botani farmasi tapak daraBotani farmasi tapak dara
Botani farmasi tapak dara
 
KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013
KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013
KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013
 
Pharmacodynamics
PharmacodynamicsPharmacodynamics
Pharmacodynamics
 

Similar to Ramuan Pengatur Sistem Imun

HERBAL BLOK 6 (DM,ht,hiperlipid )fix.pptx
HERBAL BLOK 6 (DM,ht,hiperlipid )fix.pptxHERBAL BLOK 6 (DM,ht,hiperlipid )fix.pptx
HERBAL BLOK 6 (DM,ht,hiperlipid )fix.pptx
IzazFishalShafa
 
simplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxsimplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptx
ekasaputri27
 
Kelompok annona muricata
Kelompok annona muricataKelompok annona muricata
Kelompok annona muricata
mizumori_fumaira
 
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
Repository Ipb
 
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipisCara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Yuke Puspita
 
SKRINING FITOKOMIA DAN PENENTUAN EFEKTIFITAS ANTIHIPERTENSI EKSTRAK DAUN MIMB...
SKRINING FITOKOMIA DAN PENENTUAN EFEKTIFITAS ANTIHIPERTENSI EKSTRAK DAUN MIMB...SKRINING FITOKOMIA DAN PENENTUAN EFEKTIFITAS ANTIHIPERTENSI EKSTRAK DAUN MIMB...
SKRINING FITOKOMIA DAN PENENTUAN EFEKTIFITAS ANTIHIPERTENSI EKSTRAK DAUN MIMB...
Cut Fatimah
 
Transformasi genetik agrobacterium
Transformasi genetik agrobacteriumTransformasi genetik agrobacterium
Transformasi genetik agrobacterium
w4hyu_b
 
Learning Objective Skenario 1 Blok 20 Herbal.pptx
Learning Objective Skenario 1 Blok 20 Herbal.pptxLearning Objective Skenario 1 Blok 20 Herbal.pptx
Learning Objective Skenario 1 Blok 20 Herbal.pptx
AdamGentur
 
PPT Imunomodulator PAFI.pptx
PPT Imunomodulator PAFI.pptxPPT Imunomodulator PAFI.pptx
PPT Imunomodulator PAFI.pptx
AhmadUdin19
 
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
Repository Ipb
 
Pengamatan pengaruh suhu
Pengamatan pengaruh suhuPengamatan pengaruh suhu
Pengamatan pengaruh suhuNita Mardiana
 
Persentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakan
Persentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakanPersentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakan
Persentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakan
Dwi Atmoko
 
uji KLT daun kelor.pdf
uji KLT daun kelor.pdfuji KLT daun kelor.pdf
uji KLT daun kelor.pdf
MurniAmiruddin1
 
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilanLaporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Agus Ariyanto
 
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...
Aji Wibowo
 
Intern Tertum
Intern TertumIntern Tertum
Intern Tertum
rindaaulutamii
 
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
Repository Ipb
 
Herbal
HerbalHerbal
Herbal
Dwi Rosyanto
 
Proposal kedelai
Proposal kedelaiProposal kedelai
Proposal kedelai
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Ramuan Pengatur Sistem Imun (20)

HERBAL BLOK 6 (DM,ht,hiperlipid )fix.pptx
HERBAL BLOK 6 (DM,ht,hiperlipid )fix.pptxHERBAL BLOK 6 (DM,ht,hiperlipid )fix.pptx
HERBAL BLOK 6 (DM,ht,hiperlipid )fix.pptx
 
simplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxsimplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptx
 
Kelompok annona muricata
Kelompok annona muricataKelompok annona muricata
Kelompok annona muricata
 
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
 
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipisCara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
 
SKRINING FITOKOMIA DAN PENENTUAN EFEKTIFITAS ANTIHIPERTENSI EKSTRAK DAUN MIMB...
SKRINING FITOKOMIA DAN PENENTUAN EFEKTIFITAS ANTIHIPERTENSI EKSTRAK DAUN MIMB...SKRINING FITOKOMIA DAN PENENTUAN EFEKTIFITAS ANTIHIPERTENSI EKSTRAK DAUN MIMB...
SKRINING FITOKOMIA DAN PENENTUAN EFEKTIFITAS ANTIHIPERTENSI EKSTRAK DAUN MIMB...
 
Transformasi genetik agrobacterium
Transformasi genetik agrobacteriumTransformasi genetik agrobacterium
Transformasi genetik agrobacterium
 
Learning Objective Skenario 1 Blok 20 Herbal.pptx
Learning Objective Skenario 1 Blok 20 Herbal.pptxLearning Objective Skenario 1 Blok 20 Herbal.pptx
Learning Objective Skenario 1 Blok 20 Herbal.pptx
 
PPT Imunomodulator PAFI.pptx
PPT Imunomodulator PAFI.pptxPPT Imunomodulator PAFI.pptx
PPT Imunomodulator PAFI.pptx
 
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
 
Pengamatan pengaruh suhu
Pengamatan pengaruh suhuPengamatan pengaruh suhu
Pengamatan pengaruh suhu
 
Persentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakan
Persentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakanPersentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakan
Persentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakan
 
uji KLT daun kelor.pdf
uji KLT daun kelor.pdfuji KLT daun kelor.pdf
uji KLT daun kelor.pdf
 
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilanLaporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
 
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...
 
Intern Tertum
Intern TertumIntern Tertum
Intern Tertum
 
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
 
transplanting
 transplanting transplanting
transplanting
 
Herbal
HerbalHerbal
Herbal
 
Proposal kedelai
Proposal kedelaiProposal kedelai
Proposal kedelai
 

Recently uploaded

Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 

Recently uploaded (20)

Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 

Ramuan Pengatur Sistem Imun

  • 1. Ramuan Pengatur/Penguat Sistem Imun I. Latar Belakang - Alasan memilih judul - Formula : R / Daun sambiloto 3-9 gram - Bentuk Sediaan Bentuk sediaan yang dibuat adalah bentuk kapsul - Alasan pemilihan bentuk sediaan Saya memilih dalam bentuk kapsul karena mengingat rasa dari daun sambiloto yang sangat pahit sehingga dengan bentuk kapsul rasa pahit pada simplisia akan tertutupi. II. Tinjauan pustaka 2.1 Teori
  • 2. 2.2 Monografi Tanaman Nama tanaman : Sambiloto (Andrographis paniculata Nees. ) Deskripsi Herba dengan ketinggian 40-90 cm, bercabang banyak dengan letak cabang saling berlawanan. Daun tunggal berbentuk bulat telur terletak bersilang berhadapan, pangkal dan ujung daun runcing dan tepi rata. Bunga majemuk berbentuk tandan, terletak di ketiak daun dan ujung batang. Kelopak bunga berbentuk lanset, beijumlah lima dengan pangkal berlekatan, berwarna hijau. Buah berbentuk kotak, berujung runcing, bagian tengah bersalur, buah muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam. Biji berukuran kecil berwarna hitam, pada waktu muda berwarna putih kotor dan setelah tua berwarna cokelat.
  • 3.
  • 5. Akar mengandung andrographin, andrographolida, apigenin 7,4’-dimetil eter, 5-hidroksir2,3,7,8- tetrametoksiflavon, (dl)-5-hidroksi-7,8,dimetoksiflavon, 5-hidroksi-dimetoksi mono-O- metilwightin, panicolin, S-sitosterol, 2’,5-dihidroksi-7,8-dimetoksiflavon-2’-0-a-(D)- glukosida, 3a-hidroksi-5-stigmasta-9(l l),22(23)-diena, glukosida flavanon, andrographidin B, C, D, E dan F. Seluruh bagian tanaman mengandung andrographolida, 2-cis-6-trans farnesol, 14- deoksiandrographolida, didehidro-14-deoksiandrographolida, 11,12-didehidro-14-deoksi- andrographolida, neoandrographolida, 2-trans-6-trans farnesol, deoksiandrographolida-19 a- D-glucosida, 14-deoksi-ll-dehidrographolida, 14-deoksi-ll-oxoandrographolida, 5-hidroksi- 7,8,2’,3’-tetra-metoksiflavon, paniculida-A, paniculida-B, paniculida-C. Batang mengandung andrographisida, andrographolida, deoksiandrographisida, 14-deoksi- andrographisida, 14-deoksandrographolida, 14-deoksi-l 1,12-didehidroandrographohda, 3,4- dideoksiandrographolida, neoandrographolida Daun mengandung andrographolida, asam kafeat, asam klorogenat, dehidroandrographolida, deoksiandrographolida, deoksiandrographolida-19-a-D-glukopiranosida, 14-deoksi-11,12-didehidroandrographolida, 3,5-dicaffeoyl-d-asam quinat, neoandrographolida, ninandrographolida, paniculida A, B, C. Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan damar. Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, pan.ikulin, mono-0- metilwithin, dan apigenin-7,4- dimetileter. Efek Farmakologi Aktivitas imunostimulan andrographolide ditunjukan oleh perkembangbiakan lymphocytes dan produksi interleukin-2. Andrographolide juga mempertinggi produksi tumor necrosis factor-alpha (TNF-a) sehingga meningkatkan aktivitas sitotoksis lymphocytes terhadap sel kanker yang secara tidak langsung berefek antikanker.2) Ekstrak air sambiloto dapat menstimulasi respon imun non spesifik pada dosis 12,5 mg/kg bb (ekstrak air) yang diaplikasikan secara intraperitoneal satu kali sehari selama 30 hari pada
  • 6. mencit Balb/c. Pengujian dilakukan dengan uji fagositosis terhadap sel darah merah ayam dan uji aktivitas lisis eksudat peritoneal terhadap E. coli. Indikasi Imunostimulan. Kontraindikasi - Ibu hamil dan menyusui dilarang menggunakan herba ini karena dapat menyebabkan keguguran (mempunyai aktivitas abortifacient) dan adanya efek antagonis dengan progesteron endogen. - Penderita yang alergi terhadap tanaman Acanthaceae. Peringatan - Berkaitan dengan reaksi anafilaksis yang potensial, ekstrak kasar Andrographidis herba tidak boleh diinjeksikan. - Tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil. - Efek yang Tidak Diinginkan - Uji in vivo (pada tikus dan kelinci) memberi kemungkinan bahwa Andrographidis herba berefek abortifasien dan kerusakan janin Penggunaan dosis tinggi Andrographidis herba dapat menyebabkan perut tidak enak, muntah-muntah, mual dan kehilangan selera makan, hal ini disebabkan karena rasa pahit dari andrographolide, sedangkan pada wanita dapat menyebabkan efek antifertilitas Suntikan yang berasal dari ekstrak sambiloto bisa menyebabkan reaksi anaphilaksis. - Pernah dilaporkan (sangat jarang) timbulnya gatal-gatal (kaligata / urtikaria) setelah minum rebusan sambiloto. Direktorat Obat Asli Indonesia
  • 7. - Cairan perasan sambiloto dapat juga mengakibatkan bengkak pada mata Interaksi Obat - Hindari penggunaan jangka panjang bersamaan dengan obat immunosupresan. - Hati-hati pada pasien kardiovaskular, jikamengkonsumsi bersamaan dengan obat antiplatelet atau antikoagulan karena sambiloto dapat menghambat agregasi platelet. - Penggunaan herba sambiloto dalam kombinasi dengan daun salam menurut data etnofarmakologi dapat memberikan hasil lebih baik berupa penurunan kadar gula darah yang lebih stabil. Toksisitas LD50 dari herba sambiloto cara pemberian peroral = 27,538 g/kg bobot badan adalah praktis tidak toksik. Ekstrak daun sambiloto pada hewan uji tidak menunjukkan efek toksik pada fungsi hati dan ginjal hewan uji pada pemakaian subkronik. Uji ini juga tidak menunjukkan efek teratogenitas pda hewan uji Uji toksisitas akut ekstrak uji menghasilkan harga LD50 (mencit) = 19.473 g/kg BB sehingga berdasarkan data pustaka, ekstrak uji dapat dikatagorikan sebagai practically non toxic. Hasil uji aktivitas SGOT, SGT dan kadar kreadnin pada serum hewan coba setelah pemberian selama dua bulan dengan dosis sampai 5 x dosis lazim tidak menunjukan adanya perbedaan bermakna pada a = 0.05 antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Hal ini menunjukan bahwa ekstrak uji tidak memiliki toksisitas sub kronik terhadap fungsi hepar dan fungsi ginjal hewan coba. Uji pengaruh teratogenik terhadap mencit tidak menunjukan adanya kelainan morfologi janin mencit sampai dengan dosis lima kali dosis lazim. Pada mencit yang mendapatkan Andrographis paniculata secara oral dengan dosis 10 g/kg BB sekali sehari selama 7 hari, tidak ada satupun mencit yang mati.8) Pada kelinci yang diberikan andrographolida i.v (10 mg/kg), tidak kelainan kardiovaskular.9 Pada tes yang lain, tikus atau kelinci diberikan lg/kg andrographolida atau neoandrographolida secara oral selama 7 hari, tidak memberikan efek pada berat badan, jumlah darah, fungsi hati dan ginjal, atau organ penting lainnya 10’n)
  • 8. Penyiapan dan Dosis Penyiapan: 3-9 g herba kering sebagai dosis tunggal sesuai kebutuhan. Dosis: 12,5 mg/kg bb (ekstrak air, i.p. satu hari sekali selama 30 hari) Ambil 3 gram bahan kering diseduh dengan air panas dan diminum 2 x sehari sebelum makan Penyimpanan Disimpan di tempat yang terlindung dari cahaya III. Proses Pembuatan Jamu 3.1 Pemanenan Panen sebaiknya segera dilakukan sebelum tanaman berbunga, yakni sekitar 2 - 3 bulan setelah tanam. Panen dilakukan dengan cara memangpangkas batang utama sekitar 10 cm diatas permukaan tanah. Panen berikutnya dapat dilakukan 2 bulan setelah panen pertama. Produksi sambiloto dapat mencapai 35 ton biomas segar per ha, atau sekitar 3 - 3,5 ton simplisia per ha Biomas hasil panen dibersihkan, daun dan batang kemudian dijemur pada suhu 40 - 50°C sampai kadar air 10 %. Penyimpanan ditempatkan dalam wadah tertutup sehingga tingkat kekeringannya tetap terjaga. 3.2 Pengeringan Sambiloto yang baru dipanen langsung disortir, kemudian dicuci sampai bersih dengan menggunakan air bersih. Pencucian dilakukan secara berulang-ulang sampai bahan benar-benar bersih. Selanjutnya bahan ditiriskan kemudian siap untuk dikeringkan/dijemur.Penjemuran sambiloto dapat dila- kukan dengan menggunakan sinar matahari, oven, fresh dryer maupun kombinasi matahari dengan alat/blower. Menurut Rusliet al (2004), pengeringan kombinasi antara matahari dengan alat blower menghasilkan mutu simplisia yang lebih baik dibandingkan dengan jenis pengering matahari dan alat blower. Hal ini dilihat dari kadar sari air dan kadar sari alkohol yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan alat pengering yang lain. Pada waktu pengeringan yang perlu diperhatikan adalah suhu dan kadar air bahan, karena pengeringan dengan menggunakan panas yang berlebihan dapat merusak mutu produk yang dihasilkan. Mutu yang dimaksud adalah warna, tekstur, flavor dan karakteristik mutu produk. Suhu pengeringan untuk tanaman sambiloto maksimum 50◦ C dan kadar air simplisianya maksimal 10%. Mutu simplisia merupakan salah satu faktor penentu utama untuk mendapatkan ekstrak sambiloto yang berkualitas. Ciri-ciri simplisia
  • 9. yang baik adalah warna tidak jauh beda dengan warna sebelum dikeringkan, yaitu warna hijau sesuai dengan warna aslinya. 3.3 Penggilingan Penggilingan bertujuan untukmemperkecil ukuran bahan sehingga mempermudah dalam pengemasan dan lebih praktis dalam penggunaan Penggilingan/penepungan dapat dilakukan dengan menggunakan alat penggiling/penepung, seperti alat hummer mills. Dalam penggilingan, ukuran bahan harus disesuaikan dengan keperluan Penggunaan. Untuk produk kapsul, maka ukuran serbuknya harus halus yaitu 80-100 mesh supaya jika dikonsumsi dapat larut semua da- lam tubuh. 3. 4 Pengayakan Pengayakan menggunakan ayakan 80 mesh 3.5 Analisa mutu Persyaratan mutu simplisia Berdasar Materia Media Indonesia (MMI), standar mutu simplisia sambiloto adalah sebagai berikut : 1. Kadar abu : kurang dari 12% 2. Kadar abu tidak larut dalam asam : 2,2% 3. Kadar sari larut dalam air : lebih dari 6% 4. Kadar sari larut dalam alkoho : lebih dari 9,7% 5. Bahan organik asing : kurang dari 2% IV. Daftar Pustaka Acuan sediaan herbal volume 3 edisi pertama http://herbalnet.healthrepository.org/bitstream/123456789/2583/1/72_5.pdf