Ramuan ini menggunakan daun sambiloto sebagai bahan utama untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Daun sambiloto dipilih karena memiliki kandungan aktif andrographolide yang berfungsi sebagai imunostimulan. Sediaan yang dibuat adalah kapsul untuk menutupi rasa pahit dari daun sambiloto. Proses pembuatannya meliputi pemanenan, pengeringan, penggilingan, dan pengayakan daun sambiloto se
Ramuan dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi dengan mengandung daun meniran, kumis kucing, ceplukan dan lempuyang emprit yang memiliki khasiat menurunkan tekanan darah. Ramuan dibuat dengan mengeringkan dan menumbuk halus seluruh bahan, kemudian diseduh menjadi serbuk untuk diminum atau dibentuk kapsul.
Abstrak menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia dan efektifitas antihipertensi dari ekstrak etanol daun mimba. Ekstraksi dilakukan dengan perkolasi menggunakan etanol 80%. Skrining fitokimia dan uji efektifitas antihipertensi dilakukan pada marmut jantan yang diinduksi hipertensi dengan efinefrin. Hasil menunjukkan ekstrak etanol daun mimba meng
The Power of Zingiberaceae - Kartiawati Alipinikabiounpad
Zingiberaceae atau biasa dikenal dengan temu-temuan seringkali kita temukan di dapur sebagai bagian dari bumbu. Namun selain itu, temu-temuan memiliki banyak khasiat dan manfaat yang baik bagi tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang daun talok (Muntingia calabura L.) yang bermanfaat untuk melindungi hati. Daun talok mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid yang dapat melindungi sel hati dari kerusakan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun talok terhadap enzim hati SGOT dan SGPT pada tikus yang diinduksi karbon tetraklorida."
Obat tradisional adalah obat yang cara pembuatannya masih sederhana dan terbuat dari bahan alami. Dengan mengetahui cara penggunaan yang tepat, maka kerja obat pada tubuh akan lebih optimal.
1. Penelitian ini mengkaji pengaruh cara pengeringan terhadap mutu herba meniran (phyllanthus niruri LINN), khususnya terhadap kadar ekstraktif, kadar senyawa fenolat total, dan aktivitas antioksidan.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan herba meniran menyebabkan penurunan kadar ekstraktif, kadar senyawa fenolat, dan aktivitas antioksidan dibandingkan dengan herba segar.
Dokumen tersebut membahas penggunaan tanaman obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk kanker, obesitas, dislipidemia, asma bronkiale, dan lainnya. Tanaman-tanaman tersebut digunakan secara tunggal atau dikombinasikan, seperti benalu mangga dan pegagan untuk kanker, jati belanda dan kunci pepet untuk obesitas, serta temulawak dan mengkudu untuk menurunkan kolesterol.
Dokumen tersebut membahas tentang obat dan peran obat dalam pelayanan kesehatan. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian obat, bahan obat, penggolongan obat, peran obat, parameter farmakologi seperti farmakokinetika dan farmakodinamika, macam bentuk obat beserta tujuan penggunaannya, terapi obat pada pasien khusus, serta penggolongan obat berdasarkan saluran tubuh.
Ramuan dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi dengan mengandung daun meniran, kumis kucing, ceplukan dan lempuyang emprit yang memiliki khasiat menurunkan tekanan darah. Ramuan dibuat dengan mengeringkan dan menumbuk halus seluruh bahan, kemudian diseduh menjadi serbuk untuk diminum atau dibentuk kapsul.
Abstrak menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia dan efektifitas antihipertensi dari ekstrak etanol daun mimba. Ekstraksi dilakukan dengan perkolasi menggunakan etanol 80%. Skrining fitokimia dan uji efektifitas antihipertensi dilakukan pada marmut jantan yang diinduksi hipertensi dengan efinefrin. Hasil menunjukkan ekstrak etanol daun mimba meng
The Power of Zingiberaceae - Kartiawati Alipinikabiounpad
Zingiberaceae atau biasa dikenal dengan temu-temuan seringkali kita temukan di dapur sebagai bagian dari bumbu. Namun selain itu, temu-temuan memiliki banyak khasiat dan manfaat yang baik bagi tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang daun talok (Muntingia calabura L.) yang bermanfaat untuk melindungi hati. Daun talok mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid yang dapat melindungi sel hati dari kerusakan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun talok terhadap enzim hati SGOT dan SGPT pada tikus yang diinduksi karbon tetraklorida."
Obat tradisional adalah obat yang cara pembuatannya masih sederhana dan terbuat dari bahan alami. Dengan mengetahui cara penggunaan yang tepat, maka kerja obat pada tubuh akan lebih optimal.
1. Penelitian ini mengkaji pengaruh cara pengeringan terhadap mutu herba meniran (phyllanthus niruri LINN), khususnya terhadap kadar ekstraktif, kadar senyawa fenolat total, dan aktivitas antioksidan.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan herba meniran menyebabkan penurunan kadar ekstraktif, kadar senyawa fenolat, dan aktivitas antioksidan dibandingkan dengan herba segar.
Dokumen tersebut membahas penggunaan tanaman obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk kanker, obesitas, dislipidemia, asma bronkiale, dan lainnya. Tanaman-tanaman tersebut digunakan secara tunggal atau dikombinasikan, seperti benalu mangga dan pegagan untuk kanker, jati belanda dan kunci pepet untuk obesitas, serta temulawak dan mengkudu untuk menurunkan kolesterol.
Dokumen tersebut membahas tentang obat dan peran obat dalam pelayanan kesehatan. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian obat, bahan obat, penggolongan obat, peran obat, parameter farmakologi seperti farmakokinetika dan farmakodinamika, macam bentuk obat beserta tujuan penggunaannya, terapi obat pada pasien khusus, serta penggolongan obat berdasarkan saluran tubuh.
Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol daun jati pada tikus putih. Hewan uji diberi karagenan untuk menimbulkan edema, kemudian diberi ekstrak etanol daun jati dan diklofenak sebagai pembanding. Volume edema diukur menggunakan pletismometer. Hasil penelitian diharapkan menentukan dosis ekstrak etanol daun jati yang efektif sebagai antiinflamasi.
Teh hijau merupakan teh yang tidak mengalami proses fermentasi. Proses pengolahannya meliputi pelayuan, penggulungan, pengeringan, dan penghalusan untuk mendapatkan teh hijau berkualitas.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengobatan tradisional di Indonesia, termasuk jenis-jenis obat tradisional seperti jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Dokumen juga menjelaskan proses pengembangan obat tradisional menjadi obat modern melalui uji pra-klinik dan klinik.
Dokumen tersebut membahas tentang nasib obat dalam tubuh, meliputi proses absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat. Juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas obat seperti bentuk fisik, kimia, dan formulasi obat serta prinsip-prinsip farmakokinetik dan farmakodinamik.
1. Dokumen tersebut membahas tentang tiga jenis obat bahan alam Indonesia yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Jamu adalah obat tradisional dari bahan alam yang diproduksi secara turun temurun untuk kesehatan, obat herbal terstandar telah distandarisasi dan klaim manfaatnya terbukti, sedangkan fitofarmaka adalah obat herbal tertinggi yang telah melalui uji klinis pada manusia.
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanolFarhan Yuzevan
Ekstraksi daun sirsak menggunakan pelarut etanol untuk mengisolasi senyawa aktif acetogenin. Variabel yang berpengaruh pada ekstraksi adalah pengeringan bahan, berat sampel 7 gram, dan waktu ekstraksi 2 hari. Ekstrak ini diuji kandungan fenolnya menggunakan spektrofotometer.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi farmakologi sebagai ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada sistem biologi, serta penggolongan obat berdasarkan keamanan, cara pemakaian, sumber, bentuk sediaan, dan keamanan selama kehamilan."
Fermentasi beras ketan hitam menggunakan Lactobacillus plantarum Mut 7 tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap aktivitas antioksidan antosianin. Aktivitas antioksidan tetap tinggi setelah inkubasi selama 6 jam. Jumlah sel bakteri asam laktat meningkat selama fermentasi selama 5 jam.
Farmakologi mencakup beberapa aspek ilmu pengetahuan yang mempelajari obat, mulai dari sumber, sifat kimia, cara kerja, dan penggunaannya dalam diagnosis dan pengobatan penyakit. Beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, dan massa tubuh dapat mempengaruhi cara tubuh merespons obat.
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Surya Amal
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi respons penderita terhadap obat, termasuk faktor farmokinetik, farmokodinamik, kondisi fisiologis dan patologis, faktor genetik, dan faktor lain seperti interaksi obat, toleransi, dan bioavailabilitas.
Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol daun jati pada tikus putih. Hewan uji diberi karagenan untuk menimbulkan edema, kemudian diberi ekstrak etanol daun jati dan diklofenak sebagai pembanding. Volume edema diukur menggunakan pletismometer. Hasil penelitian diharapkan menentukan dosis ekstrak etanol daun jati yang efektif sebagai antiinflamasi.
Teh hijau merupakan teh yang tidak mengalami proses fermentasi. Proses pengolahannya meliputi pelayuan, penggulungan, pengeringan, dan penghalusan untuk mendapatkan teh hijau berkualitas.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengobatan tradisional di Indonesia, termasuk jenis-jenis obat tradisional seperti jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Dokumen juga menjelaskan proses pengembangan obat tradisional menjadi obat modern melalui uji pra-klinik dan klinik.
Dokumen tersebut membahas tentang nasib obat dalam tubuh, meliputi proses absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat. Juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas obat seperti bentuk fisik, kimia, dan formulasi obat serta prinsip-prinsip farmakokinetik dan farmakodinamik.
1. Dokumen tersebut membahas tentang tiga jenis obat bahan alam Indonesia yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Jamu adalah obat tradisional dari bahan alam yang diproduksi secara turun temurun untuk kesehatan, obat herbal terstandar telah distandarisasi dan klaim manfaatnya terbukti, sedangkan fitofarmaka adalah obat herbal tertinggi yang telah melalui uji klinis pada manusia.
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanolFarhan Yuzevan
Ekstraksi daun sirsak menggunakan pelarut etanol untuk mengisolasi senyawa aktif acetogenin. Variabel yang berpengaruh pada ekstraksi adalah pengeringan bahan, berat sampel 7 gram, dan waktu ekstraksi 2 hari. Ekstrak ini diuji kandungan fenolnya menggunakan spektrofotometer.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi farmakologi sebagai ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada sistem biologi, serta penggolongan obat berdasarkan keamanan, cara pemakaian, sumber, bentuk sediaan, dan keamanan selama kehamilan."
Fermentasi beras ketan hitam menggunakan Lactobacillus plantarum Mut 7 tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap aktivitas antioksidan antosianin. Aktivitas antioksidan tetap tinggi setelah inkubasi selama 6 jam. Jumlah sel bakteri asam laktat meningkat selama fermentasi selama 5 jam.
Farmakologi mencakup beberapa aspek ilmu pengetahuan yang mempelajari obat, mulai dari sumber, sifat kimia, cara kerja, dan penggunaannya dalam diagnosis dan pengobatan penyakit. Beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, dan massa tubuh dapat mempengaruhi cara tubuh merespons obat.
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Surya Amal
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi respons penderita terhadap obat, termasuk faktor farmokinetik, farmokodinamik, kondisi fisiologis dan patologis, faktor genetik, dan faktor lain seperti interaksi obat, toleransi, dan bioavailabilitas.
Kosmetik yang berbahaya (Asam retinoat)Trie Marcory
Dokumen ini membahas tentang bahan berbahaya dalam kosmetik khususnya asam retinoat. Asam retinoat adalah turunan vitamin A yang sering digunakan sebagai obat anti jerawat meski berpotensi menyebabkan iritasi kulit, bahkan kanker. Dokumen ini memberikan peringatan untuk memilih kosmetik yang mengandung asam retinoat dengan hati-hati.
Dokumen tersebut membahas tentang insulin dan antidiabetik oral untuk mengobati diabetes melitus. Insulin bekerja dengan menurunkan kadar gula darah dengan cara meningkatkan penyerapan glukosa ke sel-sel dan menstimulasi pembentukan protein dan lemak dari glukosa. Sedangkan antidiabetik oral seperti sulfonilurea, meglitinid, biguanid, tiazolidinedion dan penghambat enzim α-glikosidase bekerja dengan merangsang sekresi insulin, menut
Dokumen tersebut membahas tentang anthelmintik, obat untuk mengobati cacing pada manusia. Terdapat beberapa jenis cacing yang menginfeksi tubuh manusia seperti cacing kremi, cacing gelang, cacing pita, cacing tambang, filaria, dan schistosoma. Obat-obat anthelmintik yang umum digunakan untuk mengobati berbagai jenis cacing adalah mebendazol, piperazin, levamisol, albendazol, tiabendazole, dan pra
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumSurya Amal
Dokumen tersebut membahas tentang penyerapan obat yang diberikan melalui rektum, termasuk cara kerja dan faktor yang mempengaruhinya. Pemberian obat melalui rektum dapat mendapatkan efek lokal atau sistemik, tergantung jenis obatnya. Absorpsi terjadi lewat pembuluh darah secara langsung, getah bening, atau tidak langsung, namun bioavailabilitasnya relatif rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid emulsi. Emulsi adalah sistem koloid yang terdiri atas dua zat cair yang tidak dapat larut satu sama lain, seperti air dan minyak, yang membentuk dispersi satu sama lain. Terdapat dua jenis emulsi yaitu emulsi air dalam minyak dan emulsi minyak dalam air. Emulsi digunakan dalam berbagai industri seperti makanan, kosmetik, farmasi.
Dokumen tersebut merangkum informasi tentang tanaman obat tapak dara (Catharanthus roseus) meliputi klasifikasi, morfologi, kandungan kimia, efek farmakologis, resep herbal, dan cara determinasi tanaman tersebut.
Untuk mendukung terlaksananya SJSN yang mengacu pada penggunaan obat yang rasional, maka diperlukan suatu sistem formularium yang bersifat nasional. Apoteker sebagai tenaga penunjang kesehatan harus dapat menunjang informasi terkait obat yang akan masuk dalam formularium nasional. Salah satu pendekatan medik yang digunakan untuk penelusuran bukti ilmiah terkait obat-obatan maupun hal lain yang berhubungan dengan kepentingan pelayanan kesehatan adalah Evidance Based Medicine (EBM). Telaah kritis terhadap literatur yang berkaitan dengan suatu obat dilakukan untuk mempermudah pengambilan keputusan dalam menyusun formularium nasional.
The document discusses various topics in pharmacodynamics including receptor families, dose-response relationships, and mechanisms of drug action. It describes how pharmacodynamics is the study of biochemical and physiological effects of drugs on the body and mechanisms of action. It defines key terms like receptors, ligands, ligand-receptor complexes, and major receptor families including ligand-gated ion channels, G protein-coupled receptors, enzyme-linked receptors, intracellular receptors, spare receptors, and desensitization of receptors.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tanaman ciplukan (Physalis angulata). Ia menjelaskan tentang klasifikasi, kandungan zat aktif, kegunaan, dan proses pembuatan simplisia daun ciplukan melalui tahapan pengumpulan, sortasi basah dan kering, pencucian, porajangan, pengeringan, pengepakan, dan penyimpanan. Dokumen ini juga membahas hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan aktivitas antihip
Transformasi genetik tanaman nilam (Pogostemon cablin) menggunakan Agrobacterium tumefaciens dilaporkan. Aktivitas antibakteri ekstrak daun dan kalus nilam terhadap A. tumefaciens ditemukan. Penambahan L-glutamine dan Tween 20 ke media infeksi menetralkan efek bakterisida. Prakondisi eksplan dan kondisi kokultivasi seperti umur tanaman donor dan durasi kokultivasi dioptimalkan untuk mendapatkan efisiensi
Penelitian ini mengukur kandungan flavonoid total, khususnya kuersetin, pada ekstrak etanol daun kelor dengan metode kromatografi lapis tipis densitometri. Hasilnya menunjukkan bahwa rendemen ekstrak etanol daun kelor adalah 13,65% dan kandungan flavonoid totalnya adalah 0,45 gram per 100 gram ekstrak.
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...Aji Wibowo
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek hepatoprotektor dari ekstrak etanol daun pucuk merah dan daun cengkeh dengan menggunakan tikus yang diinduksi parasetamol sebagai model toksik. Ekstrak kedua tanaman tersebut diberikan pada tikus dalam tiga dosis berbeda selama 7 hari sebelum induksi parasetamol. Parameter yang dinilai adalah aktivitas enzim hati SGOT dan SGPT. Hasilnya menunjukkan ekstrak
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....Repository Ipb
Dokumen ini membahas penelitian daya inhibisi ekstrak daging buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap aktivitas enzim tirosin kinase secara in vitro. Ekstrak air, etanol 70%, dan akuadem daging buah mahkota dewa mampu menghambat aktivitas tirosin kinase lebih besar dari kontrol positif genistein pada konsentrasi 300 ppm. Penghambatan terbesar dihasilkan oleh ekstrak akuadem sebesar 78,38%. Hal ini menunjuk
1. Ciplukan merupakan tanaman obat yang berasal dari Amerika Latin yang memiliki berbagai khasiat, antara lain sebagai analgesik, peluruh air seni, detoksifikasi, dan meredakan batuk.
2. Berbagai bagian tanaman ciplukan seperti akar, daun, dan buahnya dapat digunakan sebagai obat, baik untuk penyakit dalam maupun luar. Untuk penyakit dalam misalnya diabetes dan influenza, sedangkan untuk luar
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kedelai hitam.
2. Biji kedelai ditanam di tempat yang terkena cahaya dan gelap, kemudian diamati perkembangannya selama 10 hari.
3. Hasilnya menunjukkan bahwa kedelai yang terkena cahaya tumbuh lebih lambat namun lebih kuat, sedangkan yang gelap tumbuh lebih cepat namun lema
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. Ramuan Pengatur/Penguat Sistem Imun
I. Latar Belakang
- Alasan memilih judul
- Formula :
R / Daun sambiloto 3-9 gram
- Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan yang dibuat adalah bentuk kapsul
- Alasan pemilihan bentuk sediaan
Saya memilih dalam bentuk kapsul karena mengingat rasa dari daun sambiloto
yang sangat pahit sehingga dengan bentuk kapsul rasa pahit pada simplisia
akan tertutupi.
II. Tinjauan pustaka
2.1 Teori
2. 2.2 Monografi Tanaman
Nama tanaman : Sambiloto (Andrographis paniculata Nees. )
Deskripsi
Herba dengan ketinggian 40-90 cm, bercabang banyak dengan letak cabang
saling berlawanan. Daun tunggal berbentuk bulat telur terletak bersilang
berhadapan, pangkal dan ujung daun runcing dan tepi rata. Bunga majemuk
berbentuk tandan, terletak di ketiak daun dan ujung batang. Kelopak bunga
berbentuk lanset, beijumlah lima dengan pangkal berlekatan, berwarna hijau.
Buah berbentuk kotak, berujung runcing, bagian tengah bersalur, buah muda
berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam. Biji berukuran kecil berwarna
hitam, pada waktu muda berwarna putih kotor dan setelah tua berwarna
cokelat.
5. Akar
mengandung andrographin, andrographolida, apigenin 7,4’-dimetil eter, 5-hidroksir2,3,7,8-
tetrametoksiflavon, (dl)-5-hidroksi-7,8,dimetoksiflavon, 5-hidroksi-dimetoksi mono-O-
metilwightin, panicolin, S-sitosterol, 2’,5-dihidroksi-7,8-dimetoksiflavon-2’-0-a-(D)-
glukosida, 3a-hidroksi-5-stigmasta-9(l l),22(23)-diena, glukosida flavanon, andrographidin B,
C, D, E dan F.
Seluruh bagian tanaman mengandung andrographolida, 2-cis-6-trans farnesol, 14-
deoksiandrographolida, didehidro-14-deoksiandrographolida, 11,12-didehidro-14-deoksi-
andrographolida, neoandrographolida, 2-trans-6-trans farnesol, deoksiandrographolida-19 a-
D-glucosida, 14-deoksi-ll-dehidrographolida, 14-deoksi-ll-oxoandrographolida, 5-hidroksi-
7,8,2’,3’-tetra-metoksiflavon, paniculida-A, paniculida-B, paniculida-C.
Batang mengandung andrographisida, andrographolida, deoksiandrographisida, 14-deoksi-
andrographisida, 14-deoksandrographolida, 14-deoksi-l 1,12-didehidroandrographohda, 3,4-
dideoksiandrographolida, neoandrographolida Daun mengandung andrographolida, asam
kafeat, asam klorogenat, dehidroandrographolida, deoksiandrographolida,
deoksiandrographolida-19-a-D-glukopiranosida, 14-deoksi-11,12-didehidroandrographolida,
3,5-dicaffeoyl-d-asam quinat, neoandrographolida, ninandrographolida, paniculida A, B, C.
Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid,
andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan
homoandrografolid.
Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam
kersik, dan damar. Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon,
andrografin, pan.ikulin, mono-0- metilwithin, dan apigenin-7,4- dimetileter.
Efek Farmakologi
Aktivitas imunostimulan andrographolide ditunjukan oleh perkembangbiakan lymphocytes
dan produksi interleukin-2. Andrographolide juga mempertinggi produksi tumor necrosis
factor-alpha (TNF-a) sehingga meningkatkan aktivitas sitotoksis lymphocytes terhadap sel
kanker yang secara tidak langsung berefek antikanker.2)
Ekstrak air sambiloto dapat menstimulasi respon imun non spesifik pada dosis 12,5 mg/kg bb
(ekstrak air) yang diaplikasikan secara intraperitoneal satu kali sehari selama 30 hari pada
6. mencit Balb/c. Pengujian dilakukan dengan uji fagositosis terhadap sel darah merah ayam
dan uji aktivitas lisis eksudat peritoneal terhadap E. coli.
Indikasi
Imunostimulan.
Kontraindikasi
- Ibu hamil dan menyusui dilarang menggunakan herba ini karena dapat
menyebabkan keguguran (mempunyai aktivitas abortifacient) dan adanya efek
antagonis dengan progesteron endogen.
- Penderita yang alergi terhadap tanaman Acanthaceae.
Peringatan
- Berkaitan dengan reaksi anafilaksis yang potensial, ekstrak kasar
Andrographidis herba tidak boleh diinjeksikan.
- Tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil.
- Efek yang Tidak Diinginkan
- Uji in vivo (pada tikus dan kelinci) memberi kemungkinan bahwa
Andrographidis herba berefek abortifasien dan kerusakan janin Penggunaan
dosis tinggi Andrographidis herba dapat menyebabkan perut tidak enak,
muntah-muntah, mual dan kehilangan selera makan, hal ini disebabkan karena
rasa pahit dari andrographolide, sedangkan pada wanita dapat menyebabkan
efek antifertilitas Suntikan yang berasal dari ekstrak sambiloto bisa
menyebabkan reaksi anaphilaksis.
- Pernah dilaporkan (sangat jarang) timbulnya gatal-gatal (kaligata / urtikaria)
setelah minum rebusan sambiloto. Direktorat Obat Asli Indonesia
7. - Cairan perasan sambiloto dapat juga mengakibatkan bengkak pada mata
Interaksi Obat
- Hindari penggunaan jangka panjang bersamaan dengan obat immunosupresan.
- Hati-hati pada pasien kardiovaskular, jikamengkonsumsi bersamaan dengan
obat antiplatelet atau antikoagulan karena sambiloto dapat menghambat
agregasi platelet.
- Penggunaan herba sambiloto dalam kombinasi dengan daun salam menurut
data etnofarmakologi dapat memberikan hasil lebih baik berupa penurunan
kadar gula darah yang lebih stabil.
Toksisitas
LD50 dari herba sambiloto cara pemberian peroral = 27,538 g/kg bobot badan adalah praktis
tidak toksik.
Ekstrak daun sambiloto pada hewan uji tidak menunjukkan efek toksik pada fungsi hati dan
ginjal hewan uji pada pemakaian subkronik. Uji ini juga tidak menunjukkan efek
teratogenitas pda hewan uji Uji toksisitas akut ekstrak uji menghasilkan harga LD50 (mencit)
= 19.473 g/kg BB sehingga berdasarkan data pustaka, ekstrak uji dapat dikatagorikan sebagai
practically non toxic. Hasil uji aktivitas SGOT, SGT dan kadar kreadnin pada serum hewan
coba setelah pemberian selama dua bulan dengan dosis sampai 5 x dosis lazim tidak
menunjukan adanya perbedaan bermakna pada a = 0.05 antara kelompok kontrol dengan
kelompok perlakuan. Hal ini menunjukan bahwa ekstrak uji tidak memiliki toksisitas sub
kronik terhadap fungsi hepar dan fungsi ginjal hewan coba.
Uji pengaruh teratogenik terhadap mencit tidak menunjukan adanya kelainan morfologi janin
mencit sampai dengan dosis lima kali dosis lazim.
Pada mencit yang mendapatkan Andrographis paniculata secara oral dengan dosis 10 g/kg
BB sekali sehari selama 7 hari, tidak ada satupun mencit yang mati.8)
Pada kelinci yang diberikan andrographolida i.v (10 mg/kg), tidak kelainan kardiovaskular.9
Pada tes yang lain, tikus atau kelinci diberikan lg/kg andrographolida atau
neoandrographolida secara oral selama 7 hari, tidak memberikan efek pada berat badan,
jumlah darah, fungsi hati dan ginjal, atau organ penting lainnya 10’n)
8. Penyiapan dan Dosis
Penyiapan: 3-9 g herba kering sebagai dosis tunggal sesuai kebutuhan.
Dosis: 12,5 mg/kg bb (ekstrak air, i.p. satu hari sekali selama 30 hari) Ambil 3 gram bahan
kering diseduh dengan air panas dan diminum 2 x sehari sebelum makan
Penyimpanan
Disimpan di tempat yang terlindung dari cahaya
III. Proses Pembuatan Jamu
3.1 Pemanenan
Panen sebaiknya segera dilakukan sebelum tanaman berbunga,
yakni sekitar 2 - 3 bulan setelah tanam. Panen dilakukan dengan cara
memangpangkas batang utama sekitar 10 cm diatas permukaan tanah.
Panen berikutnya dapat dilakukan 2 bulan setelah panen pertama.
Produksi sambiloto dapat mencapai 35 ton biomas segar per ha, atau
sekitar 3 - 3,5 ton simplisia per ha Biomas hasil panen dibersihkan,
daun dan batang kemudian dijemur pada suhu 40 - 50°C sampai kadar
air 10 %.
Penyimpanan ditempatkan dalam wadah tertutup sehingga
tingkat kekeringannya tetap terjaga.
3.2 Pengeringan
Sambiloto yang baru dipanen langsung disortir, kemudian dicuci
sampai bersih dengan menggunakan air bersih. Pencucian dilakukan secara
berulang-ulang sampai bahan benar-benar bersih. Selanjutnya bahan ditiriskan
kemudian siap untuk dikeringkan/dijemur.Penjemuran sambiloto dapat dila-
kukan dengan menggunakan sinar matahari, oven, fresh dryer maupun
kombinasi matahari dengan alat/blower.
Menurut Rusliet al (2004), pengeringan kombinasi antara matahari dengan
alat blower menghasilkan mutu simplisia yang lebih baik dibandingkan
dengan jenis pengering matahari dan alat blower. Hal ini dilihat dari kadar sari
air dan kadar sari alkohol yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan
alat pengering yang lain.
Pada waktu pengeringan yang perlu diperhatikan adalah suhu dan kadar air
bahan, karena pengeringan dengan menggunakan panas yang berlebihan dapat
merusak mutu produk yang dihasilkan. Mutu yang dimaksud adalah warna,
tekstur, flavor dan karakteristik mutu produk. Suhu pengeringan untuk
tanaman sambiloto maksimum 50◦ C dan kadar air simplisianya maksimal
10%. Mutu simplisia merupakan salah satu faktor penentu utama untuk
mendapatkan ekstrak sambiloto yang berkualitas. Ciri-ciri simplisia
9. yang baik adalah warna tidak jauh beda dengan warna sebelum dikeringkan,
yaitu warna hijau sesuai dengan warna aslinya.
3.3 Penggilingan
Penggilingan bertujuan untukmemperkecil ukuran bahan sehingga
mempermudah dalam pengemasan dan lebih praktis dalam penggunaan
Penggilingan/penepungan dapat dilakukan dengan menggunakan alat
penggiling/penepung, seperti alat hummer mills.
Dalam penggilingan, ukuran bahan harus disesuaikan dengan keperluan
Penggunaan. Untuk produk kapsul, maka ukuran serbuknya
harus halus yaitu 80-100 mesh supaya jika dikonsumsi dapat larut semua da-
lam tubuh.
3. 4 Pengayakan
Pengayakan menggunakan ayakan 80 mesh
3.5 Analisa mutu
Persyaratan mutu simplisia
Berdasar Materia Media Indonesia (MMI), standar mutu
simplisia sambiloto adalah sebagai berikut :
1. Kadar abu : kurang dari 12%
2. Kadar abu tidak larut dalam asam : 2,2%
3. Kadar sari larut dalam air : lebih dari 6%
4. Kadar sari larut dalam alkoho : lebih dari 9,7%
5. Bahan organik asing : kurang dari 2%
IV. Daftar Pustaka
Acuan sediaan herbal volume 3 edisi pertama
http://herbalnet.healthrepository.org/bitstream/123456789/2583/1/72_5.pdf