SlideShare a Scribd company logo
1 of 96
Tanaman obat
Diabetes
Batang Brotowali
(Tinosporae Caulis)
Deskripsi
Tanaman perdu tinggi mencapai 5 meter
 Batang : Bergetah, coklat kehijauan, warna putih.
 Daun : Tunggal, lonjong, memanjang
ujung runcing, hijau, pj 7-10cm, lebar 3-5cm
 Bunga : Majemuk, tersusun dalam kelompok 2-4 bunga,
warna putih, bentuk seperti terompet kecil, bau
harum, timbul pada batang
 Buah : Berbentuk bola dengan ukuran bervariasi, muda
berwarna hijau, tua berwarna merah
 Biji : Bulat berwarna putih sangat beracun
 Akar: :1 meter
Kandungan kimia
Tinosporasida, klerodan, siringin, siringin episoil
glikosida.
Senyawa yang mempunyai rasa pahit : kolumbin, khasmatin,
berberin dan paimarin
Batang mengandung : kordiosol dan kordiosida, kandungan
lainnya amritosida A,B,C dan D
Efek farmakologi
Efek antidiabetes batang segar telah diteliti pada tikus dan
kelinci terhadap kadar glukosa darah, toleransi glukosa.
Pemberian ekstrak alkoholik (200 mg/kg) dan ekstrak air
(200 mg/kg) memberikan efek yang signifikan pada toleransi
glukosa
Mekanisme melalui penghambatan glukogenesis ,dan ekstrak
segar dapat meningkatkan sekresi insulin
Keamanan
Toksisitas akut (LD 50) ekstrak
metabolit : 10,11 g/kg bb mencit.
Dosis :
Simplisia 15 g batang brotowali
direbus dengan 600 ml air
hingga tersisa 300 ml, disaring
diminum 150 ml, sehari 2x,
atau sediaan yang setara.
Biji Jamblang
(Syzgium Cumini Semen)
Deskripsi :
Tanaman menahun berkayu, tinggi dapat
20 m
 Batang : Warna coklat keabu-abuan,
kasar
 Daun : Tebal, bentuk bulat teluar ,
ujung kadang agak runcing,
pangkal tumpul, permukaan atas
warna hijau, bagian bawah warna
lebih muda
 Buah : Bulat panjang hingga 4cm,
warna ungu kehitaman, rasa agak
asam dan kelat.
Simplisia Biji Jamblang:
Bentuk bulat atau lonjong,
sampai bundar memanjang
agak bengkok, panjang 1-
2cm, kulit biji tipis, mudah
koyak, inti biji keras warna
coklat muda sampai coklat
kehitaman.
Efek farmakologi
 Efek hipoglikemia pada hewan uji yang dibuat diabetes
dengan streptozotosin maupun aloksan
 Mekanisme pada enzim-enzim yang berperan pada
metabolisme karbohidrat seperti heksokinoglase dan glukosa
6-fosfat pada tikus diabetes
 Ekstrak air panas dan ekstrak air biji kering jamblang dosis
10g/kg BB secara intra gastrik pada kelinci, memiliki
aktivitas hipoglikemik
 Efek hipoglikemia dan hipolipidemia ini berhubungan erat
dengan aktivitas antioksidan biji jamblang.
Toksisistas :
Pemberian infusa biji dan kulit kayu selama 16 bulan tidak
menyebabkan kelainan pada organ-organ hati, jantung, paru-paru,
ginjal, limpa, usus dan lambung secara mikroskopik.
Penyiapan dan Dosis :
Dosis harian : dosis tunggal dari 30 biji ( 1,9 gram) dalam bentuk
serbuk.
Buah Pare
( Momordicae Fructus)
Deskripsi
 Tanaman tahunan
 Daun berusuk 5, panjang
2-5 cm
 Buah bulat memanjang berbintil-
bintil tidak beraturan
 Warna buah hijau
 Biji banyak, cokelat kekuningan,
bentuk pipih memanjang, keras.
Kandungan kimia
 Buah pare mengandung steroid, karantin, momordikosida,
asil glikosil sterol, asam amino, dan asam fenolat
 Dalam biji terdapat lektin, terpenoid, momordicosid ( A-E),
visin, asam amino, dan asam lemak, serta polipeptida-P
(protein mirip insulin).
Efek Farmakologi
Buah pare memperlihatkan efek antidiabetes pada hewan coba
yang diinduksi dengan streptozotosin.
Pada buah pare ditemukan senyawa yang bekerja dan struktur
mirip dengan insulin.
Hasil penelitian lain menduga efek antidiabetes insulin melalui
penurunan pembentukan gula pada hepar, meningkatkan sintesis
glikogen dan meningkatkan oksidasi glukosa perifer.
 Pemberian air ekstrak buah pare yang belum matang dengan
dosis 20mg/kg selama 4 minggu dapat mereduksi kadar glukosa
darah puasa (48%) tikus putih diabetes yang diinduksi dengan
aloksan. Efek ini setara dengan obat sintetis glibenklamid.
 Keamanan
 Pemberian ekstrak air buah pare tidak menimbulkan tanda-tanda
toksisitas pada ginjal dan hati, dilihat dari parameter hematologi
maupun histologi.
 Nilai LD50 jus pare dan ekstrak alkoholik berturut-turut adalah
91,9 dan 362,34 mg/100g bb.
 Efek abortus dan teratogenik pada binatang dari buah pare telah
dilaporkan. Oleh karena itu harus berhati-hati apabila digunakan
pada masa kehamilan.
Dosis
 Jus : 50ml atau 100 ml memberikan efek yang terbaik
pada gula dan HbA1c.
 Buah pare kering : 5 g.
Tanaman obat
Hipertensi
Bawang putih
(Allium sativum)
Bawang putih (Allium sativum)
Herba, Semusim, Tinggi 50-60 cm,
Batang: Semu, terbentuk dari pelepah pelepah
daun, hijau, Tunggal , tepi rata, ujung
runcing, beralur, panjang 60cm, lebar +
1,5cm
Bunga : bentuk payung, bertangkai panjang, putih,
muncul ditiap anak umbi, memiliki 1-3
daun pelindung
Akar : serabut kecil ,jumlah banyak
Simplisia Umbi :
Umbi majemuk, bentuk hampir bulat terdiri
terdiri dari 8- 20 siung. Tiap siung dilapisi 2
selaput, warna putih kekuningan, bau khas
aromatik tajam/rasa agak pedas, lama
kelamaan timbul rasa agak tebal di bibir
Kandungan kimia:
- Aliin dan gama glutamilsistein adalah
senyawa yg paling banyak
-Aliin  bertanggung jawab pada bau
dan rasa.
- Alisin
- Dialil sulfida(DAS), Dialil disulfida
(DADS)
- S-alilsistein(SAC), senyawa yang
memiliki aktifitas biologis, sering
dijadikan standart
Efek Farmakologi
Beberapa studi melaporakan aktifitas anthiperglikiemia
ekstrak bawang putih pada tikus diabetes yang diinduksi
dengan streptozotosin.
Pemberian oral ekstrak etanolik bawang putih pada dosis 0,1,
0,25 dan 0,5 g/kg selama 14 hari pada tikus yang diinduksi
dengan streptozotosin menurunkan secara signifikan :
kadar glukosa darah, Total kolesterol, Trigliserida, Kreatinin,
asam urat, AST dan ALT. ( Tidak terjadi pada tikus normal ).
 Selain itu, ekstrak bawang putih dapat meningkatkan sekresi
insulin, aktivitas antidiabetes tersebut lebih kuat
dibandingkan dengan glibenklamid (600 µg/kg).
 Efek hipoglikemik ekstrak air bawang (100 mg/kg sehari)
selama 8 minggu dapat memeperbaiki disfungsi endotelium
tikus yang di induksi streptozotosin,sehingga dapat
menghambat komplikasi diabetes
 Senyawa alisin dari bawang putih dapat menurunkan kadar
glukosa darah pada tikus diabetes yang di induksi aloksan
Mekanisme hipoglikemia ekstrak bawang putih diduga
melalui peningkatan produksi insulin dari in aktivasi
Kontra indikasi
 Sensitif bawang putih
 Sebagai bumbu masak, relatif aman
Interaksi obat
 Memiliki aktivitas anti pembekuan darah,
 Penggunaan bersama warfarin dapat meningkatkan waktu
pembekuan darah
Reaksi yang tidak diinginkan :
 Menyebabkan bau mulut dan bau badan.
 Kadang terjadi reaksi alergi pada kulit, dan serangan asma,
setelah menghirup serbuk bawang putih,
Bentuk Sediaan:
Dalam bentuk minyak atsiri hasil
destilasi maupun maserasi.
Umum dosis:
Perhari : Bawang putih segar : 4 g
Minyak atsiri : 8 mg
Bawang putih segar : 1
butir,
1-2 kali
sehari.
Umbi Lapis Kucai
(Allium schoenoprasum)
Daun kucai
Allium tuberosum Rottler
 Herba tahunan membentuk
rumpun yang rapat, tinggi lebih dari
50 cm;
 Umbi lapis tidak jelas, hampir bulat
telur sekitar 2 cm x 1.5 cm;
 Daun : 4-9 helai, helaian datar di
bagian atas, sedikit lunak pada
bagian bawah 1 batang bunga
mampat, padat,
 banyak bunga, tanpa siungan;
bunga dengan daun tenda putih
 Diameter buah 5 - 6 mm, panjang
Kandungan Kimia:
 M,N’-bis (y-glutamil) sistein, N,N’-bis(2-glutamil)-3,3- (l,2-
propileneditiol) dialanin,N-a-glutamil-S-alillsistein,N-a-
glutamil-S-propilsistein,2-metil-2- pentena, metil pentil
disulfida, metil propil disulfida, l-pentana-3-
asamsulfenotiat, tiglil aldehid, dipropil disulfida, metil
pentil disulfida, pentil hidrodisulfida dan (cis dan trans)
3,5-dietil-1,2,4-tritiolan.
 Natrium, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, mangan,
vitamin A, BI, B2, C, senyawa belerang (propil aliin, metil
aliin dan lain-lain),
 Kaempferol-3-glikosida, kuersetin-3-glikosida,
isoramnetin-3- glikosida, glukosa, galaktosa, asam
ferulat, asam-p-kumarat, asam malat dan asam sitrat.
Uji farmakologi
 (i) ekstrak etanol dan n-heksana simplisia segar dan
kering dosis 50 mg/kg BB mempunyai efek antihipertensi.
Pada ekstrak etanol simplisia segar diikuti dengan
penurunan sistol/diastol (19,8+1,9/21,6+3,2)%.
 (ii) Fraksi etil asetat dan fraksi n-butanol simplisia segar
dan kering, fraksi air simplisia kering dosis 50 m g/kg bb,
fraksi air simplisia segar dosis 25 mg/kg bb mempunyai
efek antihipertensi.
 (iii) Beberapa subfraksi dosis
50 mg/kgbb punya efek antihipertensi.
(iv) isolat AS-K-H-1 (ester-17’-etadekadesenil-asam
heksanoat) dosis 12,5,25, dan 50 mg/kg bb punya efek
antihipertensi.
(vi) Klonidin dosis 9 ig/kgbb punya efekantihipertensi
dengan penurunan sistol/diastol
(15,5+1,8/18,7+1,1).
Bentuk Sediaan:
Dimakan segar sebanyak : ± 4 g.
Efek farmakologi:
 Fraksi etil asetat, n-butanol dan air dari ekstrak etanol
simplisia segar dan kering umbi lapis kucai 25 mg/kg BB
yang diberikan pada tikus Wistar jantan mempunyai efek
hipotensi dan antihipertensi.
 Fraksi air simplisia segar umbi lapis kucai mempunyai
efek hipotensi dan antihipertensi paling besar
dibandingkan fraksi etil asetat dan fraksi n-butanol.
 Fraksi n-butanol simplisia kering umbi lapis kucai
dengan dosis 50 mg/kg BB mempunyai efek
hipotensi paling besar dibandingkan fraksi etil asetat
dan fraksi air.
 Fraksi etil asetat simplisia kering umbi lapis kucai
dengan dosis 50 mg/kg BB mempunyai efek
antihipertensi paling besar dibandingkan fraksi n-butanol
dan fraksi air.
Peringatan
Penggunaan jumlah besar dapat menyebabkan iritasi
saluran cerna.
Toksisitas akut
Tikus jantan dan betina galur Wistar :5 g/kg BB
Pemberian berulang dosis 60 mg/kg BB selama 14 hari
- tidak menyebabkan kematian
- tidak memberi pengaruh makroskopik
- tidak memberi pengaruh bobot organ
- tidak meningkatkan SGOT dan SGPT.
Tanaman Obat
Antihiperlipid
Herba
Seledri
Apium
graveolens
Herba Seledri
Apium graveolens
Batang : Tidak berkayu, bercabang,
tegak, hijau pucat.
Daun : Tipis majemuk, daun muda
melebar atau meluas dari dasar,
hijau mengkilat
Daun bunga: Putih kehijauan
panjangj ½ -3/4 mm
Bunga : Tunggal, dengan tangkai
yang jelas, sisi kelopak yang
tersembunyi, daun bunga putih
dengan ujung yang bengkok.
Buah : Panjangnya sekitar 3 mm,
batang angular, berlekuk, sangat
aromatik.
Kandungan Kimia:
Mengandung minyak atsiri (limonen, p-cymol, oc-terpineol,
a-santalol, a-pinen, (3-caryophyllene), flavonoid (apiin,
apigenin, isokuersitrin),
Kumarin(asparagin, bergapten, isopimpinellin, apiumetin,
ksantotoksin), saponin, tanin1%, sedanolida, asam
sedanoat, manitol, kalsium, fospor, besi, protein, glisidol,
vitamin A, B,, B2, C dan K.
Bentuk Sediaan:
Infusa: Sebanyak 1 sendok
makan serbuk
daun seledri kering direbus
dengan
2 gelas air. Dinginkan,
saring
minum sekaligus.
Jus segar:
Blender 200 g daun segar,
minum sekaligus.
Ekstrak cair:
0,3-1,2 mL (1:1 dalam
etanol 60%)
3x sehari
Peringatan
Jika digunakan sesuai penggunaan terapi, tidak
bersifat toksik.
Dapat menyebabkan reaksi alergi ( dermatitis vesikular,
urtikaria dan angiodema, gangguan pemapasan dan
syok anafilaksis)
. Toksisitas:
LD50 akut lebih besar dari 5 g/kg BB ( pada tikus
secara oral dan pada kelinci secara transdermal).
Rimpang Kunyit
(Curcuma domestica
Val.)
Rimpang Kunyit
(Curcuma domestica
Val.rhizoma)
Deskripsi
Tanaman semak ,tinggi sekitar 70
cm,
Batang semu,tegak,bulat ,
membentuk rimpang, hijau
kekuningan
Dauntunggal,bentuklanset,memanja
ng,hijau pucat,helai daun 3-8, ujung
dan pangkal runcing,tepi rata,
panjang 20-40 cm , lebar 8-12
cm,pertulangan menyirip
Bunga majemuk berambut,bersisisk,
tangkai 16-40 cm, panjang mahkota
3 cm, lebar 1 cm, warna kuning,
kelopak silindris,tipis, warna ungu
Kandungan Kimia:
 Kurkuminoidyaitucampurandari
kurkumin(diferulollmetan), monodeksmetoksikurkumin
danbisdesmetoksikurkumin. Struktur fenolnya
memungkinkan untuk menghilangkan radikal bebas.
Minyak atsiri 5.8°/o terdiri dari
a-felandren 1 %
Sabinen 0.6%
Sineol1o/o,borneol0.5%,zingiberen25°/o,dan
seskuiterpen 53°/o.
Mono-danseskulterpen termasuk
zingiberen,kurkumen, a-dan
ll-turmeron.
Toksisitas
 LDso ekstrak airpada mencitintraperitoneal: 18,72(16,30-
21,50 mg/10gBB).
 Monyet diberi 0.8 mg/kgBB kurkumin/hari
 dan tikus 1.8 mg/kgBB/hariselama 90 hari tidak menunjukan
efek samping. lnvitro tidak bersifat mutagenik.
 Peroral pada tikus dan mencit tidak menyebabkan teratogenik.
 Mencit yang diberi 1% dan5% selama 14 hari menunjukkan
hepatotoksisitas.
FDA mengklasifikasisebagai
GRAS(Generally Recognizedas Safe).
Tidak ada efek samping padapaslenartritlsrematoid yang
diberi1200mg/hari kurkumin selama2 minggu.Tidak ada efek
toksik setelah pemberian oral
8 mg atau 2.2 g tumerik (setara 180 mg kurkumin)/hari
selama 4 bulan.
Mekanisme kerja:
kandungan kurkumin meningkatkan aktivitas kolesterol-7a-
hidroksilase dan meningkatkan katabolisme kolesterol.
Pada jaringan tikus dan mikrosom hati, kandungan
demethoxycurcumin,bisdemethoxycurcumin,dan acetylcurcumin
menghambat lipid peroksidase.
Farmakokinetik
Dosis sampai 5 µg/ml kurkumin yang ditambahkan ke suspensi
mikrosom dan hepatosit menghilang dalam30 menit.
Padatikus,40-75% kurkumin peroral diekskresi melalui feces.
Kadar dalam darah <5 µg/ml menandakan absorbsi
gastrointestinal yang buruk
Kurkumin dimetabolisme secara cepat dan diekskresi di feses.
Pada manusia estimasi bioavailablitas setelah pemberian oral
adalah 65%
Kurkumin menghambat sitokrom P450 isoenzim 1A1 dan
dimetabolisme oleh glukuronidase.
Ujik klinik:
 Acak terkontrol terhadap subyek DMtip-e2 menunjukkan pemberian
kapsul yang mengandung kombinasi ekstrak kunylt(200mg/kapsul)
dan bawang putih (200mg/kapsul) dengan dosis2,4g perhari
selama12 minggu menunjukkan perbaikan profil lipid (penurunan
kolesterol total,LDL,trlgliserid), penurunan glukosa darah puasa dan
penurunan kadar HbA1C.
 10 sukarelawan sehat yangdiberi 500mg kurkumin salama7 hari
menghasilkan penurunan bermakna kadar lipid peroksidasarum
(33%) dan peningkatan HDL kolesterol(29%) serta penurunan kadar
sarum kolesterol total(12%).
 Interaksi
 Dapat meningkatkan aktivitas obat koagulan,
antiplatelet,heparin, trombolitik sehingga
meningkatkan risiki prdarahan
 Interaksi dengan herbal lain
 orang sehat diberi 2 g curcumin dikonbinasi dengan
20 mg piperine, bioaviabilitas kurkumin meningkat
20 kali
 Teh hijau meningkatkan efek curcumin
Kontra indikasi
 Obstrusi saluran empedu, kolesistitis,hipersensitivitas,
gagal ginjal akut, anak <12 tahun
Data keamanan
 LD50 ekstrak air pada mencit ip : 18,72 (16,30-21,50
mg/10 g BB)
 Monyet diberi 0,8 mg/kgBB kurkumin/hari, dan tikus 1,8
mg/Kg BB/hari selama 90 haari tidak maenunjukan efek
sampng
 Invitro tidak bersifat mutagenik
 Peroral pada tikusdan mencit tidak teratogenik
 Mencit yang diberi 1% dn 5% selama 14 hari
menunjukan hepatotoksisitas.
Uji praklinik
 Efek C.longa pada penelitian eksperimental
myocardial ischemic referfution pada tikuskan efek
an yang diberi C longa 1 kali 100 mg/kg/hari selama
1 bulan menunjukan efek antiapoptotik yang
bermakna yang mungkin berperan pada preservasi
efek kardioprotektif fungsi jantung
 Ar-tumeron menunjukan aktifitas antiplatelet
agregasi yang kuat melalui kolagen dan pengmbatan
lemah terhadap PAF atau platelet activated factor.
Perbandingan antara ar-tumeron dan aspirin
menunjukan bahawa ar-tumeron lebih efektif
menghambat agregasi platelet yang diinduksi
kolagen dan aspirin 1,2 kali efektif menghambat
 Pemberian ekstrak kunyit 200 mg/kg bobot badan
tikus menunjukan aktifitas antihiperkolesterolemia,
menurunkan LDL tanpa memepengaruhi HDL
 Ekstrak etanol rimpang kering dosis 30 mg/kgBB
diberikan intragastrik pad tikus setiap 6 jam selama
48 jam, memeperlihatkan aktifitas
antihiperkolestelemia
 Kelinci yang dibuat aterosklerosis yang diberi diet
tinggi kolerterol dan ekstrak C.longa menujukan efek
antioksidan yiang positif dibanding kelompok kontrol
 Kurkumin alfa tokopherol dari jaringan lemak,
sehingga kerusakan melindungi dar
Posologi
 Peroral 500 mg kurkumin/hari selama 7 hari
 Dewasa : 2kali 1-2 tablet/hari ac
 Adolesen >12 tahun : 2kali 1 tablet/hari ac (tablet
100 mg ekstrak kering)
 Serbuk rimpang : 1,5-3,0 g /hr
 Oral infusa : sampaii 3 kali 0,5-1 gr /hr
 Tingtur 3 kali (1:10) : 0,5-1 ml/hari
 Ekstrak kering : (13-25 :1) : 2 kaliii 100-200 mg/hari
 Tingtur (1:5) : 1 kali 10 ml/hari atau 3 kali 5 ml dalam
60 mll air/hari
Peringatan dan Toksisitas:
Jangka panjang dapat menyebabkan iritasi pada
membran mukosa lambung.
Dosis
 3-9 gr simplisisa/hari
 Rata rata dosis 1,5-3 g serbuk, 2-3 kali/ hari p.c
 Tingtur (1:10) 2-3 kali 10-15 tetes (0,5-1ml)/hari
Cara penyiapan
 Bentuk sediaan berupa :kunyit distandarisasi untuk
mengandung 95% curcuminoid
 Rimpang kering mengandung 3-5% curcumin
 Ekstrak ering (13-25:1) , ethanol 96% V/V; ektrak
etanol(80%); ektrak air
 Tablet salut mengandung 30 mg ekstrak kering ( max 5
tablet/hari
 Kapsul 2x1 mengandung 81 mg ekstrak kering;
 Ekstrak kering hidroetanol (5,5-6,5:1 etanol 50% V/V)
setara 10-15 mg curcuminoids ; minyak ; 3-5,5%, minyak
essensial 70%(w/w)
Daftar pustaka
1.EMEA (European Medicine Agency). Aseesment Repor
 T on Curcuma longa L hizoma. Evalution medicines for
human Use. November 2009
 2. Sukandar EY et al Study of Tumeric (Curcuma longa)
and garlic (Alium Sativum L ) Ekstracts as
Antihyperglyyycemic and Antihyperlipidemic Agent in
Type 2 Diyslipidemia Patiens. Int J Pharmacol 2010 ;
6(4):456-463
 3. Alternative Medicine Review Monographs : Curcma
longa.
Http://www,thorne.com/media/alternative_medicine_revi
ew/monographs/CurcumaMono.pdf(diakses 30 mei
2011)
 4.http://.healthline.com/natstandardcontent/tumeric-and-
curcumin/3?brandZFJ) healthline.com – Connect to
Buah belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi)
Buah belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi)
Tinggi 5-10 m .
Batang bergelombang kasar, pendek dan caban
sedikit.
Daun membentuk kelompok menyirip bergantian,
panjang 30-60 cm
Pada setiap daun terdapat 11-45 pasang daun oval.
Bunga berbulu. Mahkota bunganya berjumlah lima,
berwarna putih, kuning atau ungu
. Buah berbentuk elips seperti torpedo dengan panjang
4 -10cm. Warna hijau ,menempel di ujung. Buah
masak berwarna kuning atau pucat. Daging buah
berair dengan rasa yang sangat masam hingga manis.
Kulit buahnya mengkilap dan tipis. Bijinya kecil, datar,
cokelat, dan ditutupi dengan lendir.
Kandungan Kimia:
tanin, sulfur, asam format, dan kalium sitrat
Efek farmakologi:
Berdasarkan hasil uji air perasan buah Belimbing wuluh
(Averroa bilimbi, Linn) berikan efek netralisasi
hiperkolesterolemia pada kelinci putih jantan akibat
minyak babi.
Bentuk Sediaan:
jus: hasil perasan buah belimbing wuluh.
Peringatan dan Toksisitas:
Toksisitas dari hasil uji dengan menggunakan larva udang
Artemia salina Leach sebanyak 900 ekor yang terbagi
dalam
6 kelompok yaitu 5 kelompok konsentrasi (1000 μg/ml,
500
μg/ml, 250 μg/ml, 125 μg/ml, 62,5μg/ml)
 Kelompok konsentrasi (0μg/ml) sebagai
kontrol negatif.
 Masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor dengan 3
replikasi.
 Nilai LC50 diperoleh dengan menghitung jumlah larva
yang mati 50 % selama 24 jam.
Daun dewa
(Gynura procumbens (Lour). Merr
Daun dewa
(Gynura procumbens (Lour). Merr
Deskripsi
 Bunga berbau menusuk dengan mahkota warna
kuning jingga
 Tumbuhan merambat, tinggi bisa sampai 2 m
 Daun oval, pangkal menyempit , ujung meruncing,
tepi daun berlekuk tajam atau tumpul, bergerigi kasar
Kandungan kimia
 Daun mengandung 4
senyawa flavonoid, tanin
galat, saponin,
steroid/triterpenoid
 Metabolit yang terdapat
dalam ekstrak yang larut
dalam etanol 95% al:
klorogenat, asam
kafeat,Asam vanilat, asam
p-kumarat
Efek farmakologi
Pada pengujian ekstrak etanol daun
dewa terhadap tikus normal dan
tikus diabetes yang diinduksi
steptozotocin, sebanyak 14 dosis
tunggal berbeda diberikan selama 7
hari dengan kontrol positip metformin
dan glibenklamid menghasilkan
dosis optimum 150 mg/kg BB
Toksisistas
 LD 50 ekstrak etanol daun
dewa secara oral pada
mencit adalah : 5,56 g/kg
BB
 Fraksi kloroform dari ekstrak
etanol bersifat mutagenik
Dosis
 5 helai daun dewa segar,
seduh dengan 110 mL air,
minum sekaligus sekali
sehari
Tanaman obat
Anti hiperurisemia
Gandarusa
(Justicia gendarussa Burm)
Gandarusa
(Justicia gendarussa Burm)
Deskripsi
Tumbuh tegak, tinggi dapat mencapai 2 m,
percabangan banyak, dimulai dari dekat
pangkal batang. Cabang-cabang yang masih muda
berwarna ungu gelap, dan bila sudah tua warnanya
menjadi coklat mengkilat.
Daun letak berhadapan, berupa daun tunggal yang
bentuknya lanset dengan panjang 5-20 cm, lebar 1 – 3,5
cm, tepi rata, ujung daun meruncing, pangkal berbentuk
biji bertangkai pendek antara 5 – 7,5 mm, warna daun
hijau gelap.
Bunga kecil berwama putih atau dadu yang tersusun
dalam rangkaian berupa malai/bulir yang menguncup,
berambut menyebar dan keluar dari ketiak daun atau
ujung tangkai.
Buahnya berbentuk bulat panjang. Selain yang
berbatang hitam (lebih populer) ada juga yang berbatang
Kandungan kimia:
Kumarin : umbiliferon
Flavonoid : flavanon, flavanolol, flavonol dengan 3-OH
atau gugus orto hidroksi )
Senyawa iridoid (tipe kornin)
Senyawa triterpen/sterol
Kandungan kimia
Alkaloid,flavonoid,flavonol-3-glikosida, flavon,iso-
orientin (luteolin-6-C-glikosida),iridoid,kumarin,
luteolin,minyak atsiri,saponin,triterpen atau
sterol,tanin dan kalium.3
Efek farmakologi
Ekstrak air daun gandarusa dosis 0,345, 0,69 dan
1,38 g/200 g BB dapat menurunkan kadar asam
urat plasma tikus putih jantan yang telah dibuat
hiperuresemia dengan induksi kalium oksonat
Efektivitas penurunan kadar asam urat rata rata
terhadap kontrol normal oleh kelompok ekstrak
dosis 0,345, 0,69 dan 138 g/200 g BB ; allupurinol,
dan herbal “X” berturut turut adalah 79,74%,
80,21%, 95,66%, 100% dan 80,19 %
Efektivitas ekstrak etanol daun gandarusa sdari 3
dosis yang digunakan meningkat dengan semakin
meninkatnya dosis .13
Toksisitas
Subkronis (21 hari) dari ekstrak air gandarusa dosis
3000 mg/kgBB p.o tidak memeberikan efek toksik
Tidak ada perubahan pada parameter hematologi,
biokimia darah (SGOT,SGPT, Ureum dan kreatinin).9
LD50 eksrak etanoldaun gandarusa adalah 31,99
g/kg BB untuk mencit jantan
27,85 g/kg BB untuk mencit betina
Pemberian ekstrak etanoll daun gandarusa selama
14 hari dengan dosis 4-16 g/kgBB tidak
memepengaruhi fungsi hati (SGPT, SGPT).13
LD50 p.o ekstrak air gandarusa mencit jantan dan
mencit betina adalah : 21g/kgBB.14
Sidaguri
(SidarhombifoliaL )
Deskripsi
Tumbuh liardi tepi jalan, halaman berrumput,hutan,
ladang,dan tempat-tempat dengan sinarmatahari cerah
atau sedikit terlindung.Perdu tegak bercabang ini tingginya
dapat mencapai 2 m dengan cabang kecil berambut rapat
.Daun tunggal, letak berseling, bentuknya bulat telur atau
lanset,tepi bergerigi,ujung runcing,pertulangan menyirip,
bagian bawah berambut pendek warnanya abu-
abu,panjang1,5-4cm,lebar1-1,5cm.
Bunga tunggal berwarna kuningcerah yang keluar dari
ketiak daun,mekar sekitar pukul 12 siang
dan layu sekitar tiga jam kemudian.
Buah dengan 8-10 kendaga ,diameter
6-7 mm.
Kandungan kimia
Sidaguri memiliki sifat khas manis dan mendinginkan
Kandungan utama
tanin,flavonoid,saponin,alkaloid dan glikosida, kalsium
oksalat, fenol, steroid, efedrine dan asam amino.
Kadar kimia zat tersebut ditemui pada kisaran
yang berbeda-beda pada jaringan tanaman.
Akar : alkaloid, steroid dan efedrin.
Daun : alkaloid, kalsium oksalat, tanin, saponin,
fenol, asam
amino dan minyak atsiri
batang : calsium oksalat dan tanin.
Tanaman Obat
Obesitas
Daun jati belanda
(Guazuma ulmifolia Lamk)
Daun jati belanda
(Guazuma ulmifolia Lamk)
Deskripsi
Tanaman pohon.tinggi lebih kurang 10 meter.
Batang keras, bulat, permukaan kasar,banyak
alur,berkayu,bercabang, warna hijau keputih-
putihan.
Daun tunggal, bulat telur, permukaan kasar, tepi
bergerigi, ujung runcing, pangkal berlekuk,
pertulangan menyirip, panjang 10-16 cm, lebar
3-6 cm,warna hijau.
Bunga tunggal, bulat di ketiak daun,warnahijau
muda. Buahk otak, bulat, keras, permukaan
berduri, warna hitam.
Kandungan kimia
Tanin,Lendir, Zat pahit,
damar,0,2°/okamferetin,kuersetin &
kaemferol,
Bunga segar jati belanda 0,2% kamferetin,
kuersetin dan kaemferol
Daun 0,09-0,14%
alkaloid,lendir,dammar,flavonoidd,saponin dan tanin
Hasil analisis GC/MS minyak atsiri daun
menunjukkan adanya
komponen utama prekosenI (56,0%),-
kariofilen(13,7%),dan
farnesol(6,6%).
Data keamanan
LD50 6324,14mg/kgBB (tikus.peroral)
.Pemberian ekstrak kering daunjati belanda dosis2,4
dan sehariselama 3 bulan tidak menaikkan kadar
kreatinin dan urea
plasma serta ukuran diameter rata-rata glomerulus
ginjal tikus. Hasil pengamatan mikroskopik preparat
histologi ginjal juga tidak memperlihatkan adanya
perbedaan dengan kelompok kontrol tanpa
perlakuan.
Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jangka
panjang daun jati belanda tidak menganggu fungsi
ginjal. Uji serupa telah dilakukan pula terhadap
granul kering daun jati belanda dengan kesimpulan
yang sama yaitu tidak mempengaruhi fungsi ginjal.
Ujimutagen
Ekstrak etanol 50% daun jati belanda
telah
dilakukan dengan metode Ames
menggunakan lima galur bakteri
Salmonella typhi yang telah dimutasikan
dan tanpa aktivator metabolik.
Hasil penelitian yang memperlihatkan
bahwaekstrak etanol daun jati belanda
tidak bersifat mutagen,yang ditunjukkan
dengan tidak terjadinya mutasi DNA dan
kerusakkan kromosom bakteri uji.
Uji praklinik
 Uji melalui aktifitass penghambatan enzim lipase pancreas
tikus putih jantan
 Enzim lipase berperan penting pada dalam hidrolisis lemaak
menjadi asam lemak,gliserol, monoasilgliserol dan
diaasilgliserol
 Penghambatan enzim lipase pankreasss da gaster (orlistat)
dapat meutup absorpsi lemak dan meningkatkan ekskresi
lemak lewat feses sehingga dapat digunakan untuk mengatasi
obesitas
 Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol daun jati belanda
konsentrasi 10,20,30% sebanyak 0,5 mL/200 g BB/hari
diberikan peroral sekali sehari selama 30 hari dengan
pembanding orlistat 2,16 mg/200 g BB/hari
 Hasil ektrak etanol daun jati belanda 10,20 dan 30% serta
orlistat mampu menurunkan aktivitas lipasee pankreas secara
nyata, bertyrut turut sebesar 8,33±9,27 ; 9,3333 ±6,34 ;15,33
±7,61: dan 13,33 ±7,33 IU/L
 Pada kelompok kontrol negativ justru terjaadi peningkatan
aktivitas enzim lipase sebesar 15,17 ±14,79 IU/L
UjiPraklinik:
Efek antiobesitas daun jatibelanda telah diteliti oleh Rahardjo,
dkk. (2006),melalui aktivitas penghambatan enzim lipase
pancreas tikus putih jantan.Enzim lipase berperan panting
dalam hidrolisis lemak menjadi asam lemak, gliserol,
monoasil gliserol dan diasilgliserol.
Penghambatan enzimlipase pankreas dangan ster(orlistat)
dapat menutup absorpsi lemak dan meningkatkan ekskresi
lemak lewat feses sehingga dapat digunakan untuk
mengatasi obesitas.
Penelitian ini menggunakan ekstraketanol daun jatibelanda
konsentrasi10,20,dan 30%, sebanyak 0.5 mU200g BB/hari
diberikan per oral sekali sehari selama 30 hari dengan
pembanding orlistat 2.16mg/200 g BB/hari.
Hasilpenelitian menunjukkan bahwaekstrak etanol daun
jatibelanda 10,20,dan 30%, serta orlistat mampu menurunkan
aktivitas lipase panckreas secara nyata, berturut-turuts ebesar
8,33±9,27 ;9,33±6,34 ;15,33±7,61; dan13,33±7,33 IU /L.Pada
kelompok kontrol negativ justru terjadi peningkatan aktivitas
enzim lipase sebesar 15,17±14,79 IU/L.
Kontralndikasi
Wanita hamil, ibumenyusui dananak- anak.
Peringatan
Konsumsi yang berlebihan mengakibatkan kerusakan
usus
Karena tingginya kandungan tanin
EFekSamping
Kemungkinan dapat terjadi diare.
Interaksi
Dapat menghambata bsorpsi obat lain yang diberikan
secara bersama.
Posologi
Dosis 3X5 g serbuk simplisia/hari.
Serbuk simplisia dapat diseduh dan diminum
Cara penyiapan
Dibuat sediaan serbuk simplisia.
Lalu dibuat sediaan dalam bentuk the celup sebanyak
5g perbungkus.
Kontra indikasi
Jangan diberikan pada wanita hamil, ibu menyusui
dan anak anak
Peringatan
Konsumsi yang berlebihan mengakibatkan
kerusakan usus karena tingginya kandungan
tanin
Efek samping
Mungkin dapat terjadi diare
Dosis
3x5 g serbuk simplisia /hari
Daftarpustaka
1.Rahardjo SS, Ngatijandan Pramono S 2005,Aktifitaslipase pancreas
Rattus Noverglcus aklbat pemberlan ekstrak etanol daun
jatibelanda (GuazumaulmifollaLamk). Beri lmuKedokteran38(1);15-
23.
2. WidyaningrumI,YHarahap, D Kusuma 2005. Effect of dry extract
granulae from JatiBetanda leaves (Guazuma ulmlfoliaL)onmale
renal function andon renal histology.The5th Asian Conference on
Clinical Pharmacy.
3. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia,Jilid II.
1978.Jakarta:Departemen Kesehatan RI,Hal.47-49
4.Andriani,Y.Pengaruh Ekstrak DaunJatiBelandsa (Guazumau lmf
folia Lamk)TerhadapBobotKe/inci.FMIPAJurusan
Kimla,Skripsi.2005. Bengkulu.
5. Pratita, PengaruhPemberianEkstrakDsunJatiBelanfa Dosis
bertingkatTerhadapHistopatologiGinjal TikusWistar.FakUltas
KedokteranUndip.Skripsi.2008

Daun kemuning
( Maruyya paniculata)
Daun kemuning
( Maruyya paniculata)
Deskripsi
 Tanaman berupa pohon, tinggi 3-7 m. Batang
berkayu, beralur. Warna kecokelatan kotor.
 Daun majemuk,anakdaun4-7, permukaan
licin,bentukcorong, ujung dan pangkal runcing,tepi
rata,pertulangan menyirip,warna hijau.
 Bunga majemukd, bentuk tandan, panjang
mahkota 6-27mm, lebar4-10mm,warna putih.
 Buah buni, diameter lebih kurang 1 cm, buah muda
berwarna hijau setelah tua merah.
Kandungan kimia
Daun : Kadinen, metil-antranilat,bisabolen, ß-
karyofilen,
geraniol, karen-3,eugenol, sitronelol, metil-
salisilat,
s-guazinolen,ostol, panikulatin, tanin dan
kumurayin
Kulit batang : meksotioin, 5-7-dimetoksi-8-(2-3-
dihidroksisopentil)
kumarin
Bunga : Skopoletin
Buah : Semi-a-karotenom
Toksisitas
LD50 462±56,7 mg/kgBB intraperitoneal pada mencit
Uji praklinik
Infus daun kemuning 10%, 20%, 30%,40% sebanyak
0,5 ml pada mencit dapat menurunkan berat badan
secara bermakna
Cara penyiapan
Daun segar segenggam penuh ditumbuk halus, beri 1
cangkir air masak, diaduk merata,peras dengan
sepotong kain, air yang terkumpul diminum sekaligus
pagi hari sebelum makan
Daftar Pustaka
1. Ika Murni Sugiarti, jurusan Biologi FMIPA UNAIR,
1990
2.Balitbangkes, investaris Tanman Obat Indonesia, Jilid
1.2000. Jakarta : Departemen Kesehatan RI, Hal
161-163
3. Ditjen POM, Materia Medika Indonesia, Jilidd
1.1977, Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal
58-59
4. Hariana,A.TumbuhanObatdanKhasiatnya.
Seri2.2007 Jakarta
PenebarSwadaya.Hal43-44
Gamboge
Garcinia cambogia
Gamboge
Garcinia cambogia
Deskripsi
Tanaman hijau berbunga berupa
pohon berukuran kecil-sedang,
dengan cabang pohon
merunduk, daun berwarna hijau
tua mengkilap berbentuk elips
,dengan panjang 2-5 inci dan
lebar1-3 inci.
Buah berbentuk bulat-
oval,berwarna kuning atau
kemerahan jika masak (mirip
buah labu kuning). diameter 2
inci, dengan 6-8 alur, daging
buah Famililen dengan 6-8
Kandungankimia
 Buah dan kulit buah Garciniacambogia dilaporkan
terutama mengandung 20-30°/,-hydroxy
citricacid(HCA),selain itu dilaporkan kandungan
xanthon, derivat xanthon.asam sitrat dan pektin
 Uji Klinik:
 Sejumlah terbatas uji klinik bertujuan menilai
efektivitas ekstrak Garcinia cambogia terhadap
penurunan berat badan menunjukkan hasilyang
kontradiktif. Bukti pendukung efikasi herbal ini
kebanyakan berdasarkan uji klinik dengan jumlah
sampel kecil,tanpa pembanding plasebo, atau tanpa
pengukuran akurat perubahan massa lemak tubuh.
 Uji klinik buta ganda, terkontrol (plasebo)pada 60
subyek obese
menggunakan HCA dengan dosis 440 mg 3 kali
sehari selama 6 minggu menunjukkan penurunan
berat badan yang signifikan dibandingkan
plasebo.
 Sebaliknya, Ujiklinik acak terkontrol, buta ganda
terhadap 42 subyekyang menerima3.000 mg
ekstrak Garciniacambogia perhari selama 12
minggu, tidak menunjukkan penurunan berat badan
dan penurunan massa lemak tubuh yang
signifikan dibandingkan kontrol plasebo. (Namun,
hasil studi ini mendapatkan kritik karena pada
studi tsb digunakan diet tinggi serat yang diduga
mengganggu absorpsi HCA (Studi yang dilakukan
buta-ganda terhadap 89 subyek menunjukkan
pemberian HCA selama 12 minggu tidak
mempunyai efek terhadap nafsu makan) (Studi
lainnya untuk menguji apakah HCA mempunyai
efek terhadap penurunan berat badan dengan cara
mengubah metabolisme ternyata juga tidak
Kontra indikasi
Diabetes, sindrornAlzheimer atau sindrom demensia
lain,
Kehamilan dan menyusui.
Efek Samping
Rhabdomiolisis
lnteraksi
Ekstrak Garciniacambogia berinteraksi dengan obat
antiaritmia,nitrat.kalsium antagonis.beta-
bloker.Elekpotensiasi dengan glikosida jantung,
meningkatkan risiko hipokalemia, risiko aritmia jika
digunakan bersama relaksan otot atau terfenadin.
Posologi
Dosis harian ekstrak yang dianjurkan adalah 4,5-6 gram
30-60 menit sebelum makan.
Cara penyiapan
Sejumlah bahan yang telah dikeringkan dan diserbuk
dengan blender dimaserasi dengan etanol 96 %
Ekstrak cair yang diperoleh dipekatkan dengan alat
rotapakur sehingga diperoleh ekstrak kental.Ekstrak
ditambahkan bahan inert dan dimasukkan dalam kapsul
dengan dosis yang tepat
DaftarPustaka

1.Ohia,etal(2002).MolecularandCellularBiochemistry,238:89-103)
2. Woodward,J.R.(2002)Garciniacambogia.
3. Factsheet.[http://chppm-
www.apgea.army.mil/dhpw/Wellness/dietary/
Factsheets/GarciniaCambogia.pdij,diaksesMaret26,2011).
4. lkaMumiSugiarti,JurusanBiologiFMIPAUNAIR,1990).
5. LewisY.S.andNeelakanthan S.Phytochemistry,1965;4:619.)
6. (IntJObesRelatMetabOisorcl.1996;20(suppl4):75)
7. Heymsfieldetal..(1998)JAMA,280(18):1596-1600)
8. JAMA.1999:282:233·234)
9. PhysiolBehav.2000:71:87-94).
10.(IntJObesRelatMetabOisorcl.1999;23:867-873)
11.(Nutritionfocus.com. 2003).
12.(lnterHealth.2003:Woodward, 2002)

Terima kasih
atas perhatiannya……..

More Related Content

Similar to HERBAL BLOK 6 (DM,ht,hiperlipid )fix.pptx

Manfaat daun pletekan untuk kesehatan
Manfaat daun pletekan untuk kesehatanManfaat daun pletekan untuk kesehatan
Manfaat daun pletekan untuk kesehatanAgus Arifin
 
Pengetahuan produk diabextrac hpai
Pengetahuan produk diabextrac hpaiPengetahuan produk diabextrac hpai
Pengetahuan produk diabextrac hpairadhiani
 
EFFECT OF COMBINATION EXTRACT OF BAY LEAVES AND NIACIN TO LOWERING LDL LEVELS...
EFFECT OF COMBINATION EXTRACT OF BAY LEAVES AND NIACIN TO LOWERING LDL LEVELS...EFFECT OF COMBINATION EXTRACT OF BAY LEAVES AND NIACIN TO LOWERING LDL LEVELS...
EFFECT OF COMBINATION EXTRACT OF BAY LEAVES AND NIACIN TO LOWERING LDL LEVELS...Jung Nayla
 
DIABEXTRAC MERINGANKAN GEJALA DIABETES
DIABEXTRAC MERINGANKAN GEJALA DIABETESDIABEXTRAC MERINGANKAN GEJALA DIABETES
DIABEXTRAC MERINGANKAN GEJALA DIABETESSupriyadi Priyadi
 
Tanaman obat pdf
Tanaman obat pdfTanaman obat pdf
Tanaman obat pdfAris Sam
 
Herbal TerapanPenyakit KronisKanker.pptx
Herbal TerapanPenyakit KronisKanker.pptxHerbal TerapanPenyakit KronisKanker.pptx
Herbal TerapanPenyakit KronisKanker.pptxtazaathifah
 
Mengenal sekilas tentang diabetes mellitus
Mengenal sekilas tentang diabetes mellitusMengenal sekilas tentang diabetes mellitus
Mengenal sekilas tentang diabetes mellitusHerbal Indo Utama
 
HERBAL UNTUK HIPERTENSI
HERBAL UNTUK HIPERTENSIHERBAL UNTUK HIPERTENSI
HERBAL UNTUK HIPERTENSILilis c'Ben
 
Bukti ilmiah pengobatan herbal
Bukti ilmiah pengobatan herbalBukti ilmiah pengobatan herbal
Bukti ilmiah pengobatan herbalElda Putri
 
PPT Imunomodulator PAFI.pptx
PPT Imunomodulator PAFI.pptxPPT Imunomodulator PAFI.pptx
PPT Imunomodulator PAFI.pptxAhmadUdin19
 
Penyakit asam urat
Penyakit asam uratPenyakit asam urat
Penyakit asam uratobedada
 
1. Isoflavon,antioksidan sbg pangfus.pdf
1. Isoflavon,antioksidan sbg pangfus.pdf1. Isoflavon,antioksidan sbg pangfus.pdf
1. Isoflavon,antioksidan sbg pangfus.pdfmursidtrisusilo1
 
Pengetahuan produk n green hpai
Pengetahuan produk n green hpaiPengetahuan produk n green hpai
Pengetahuan produk n green hpairadhiani
 

Similar to HERBAL BLOK 6 (DM,ht,hiperlipid )fix.pptx (20)

Manfaat daun pletekan untuk kesehatan
Manfaat daun pletekan untuk kesehatanManfaat daun pletekan untuk kesehatan
Manfaat daun pletekan untuk kesehatan
 
Pengetahuan produk diabextrac hpai
Pengetahuan produk diabextrac hpaiPengetahuan produk diabextrac hpai
Pengetahuan produk diabextrac hpai
 
EFFECT OF COMBINATION EXTRACT OF BAY LEAVES AND NIACIN TO LOWERING LDL LEVELS...
EFFECT OF COMBINATION EXTRACT OF BAY LEAVES AND NIACIN TO LOWERING LDL LEVELS...EFFECT OF COMBINATION EXTRACT OF BAY LEAVES AND NIACIN TO LOWERING LDL LEVELS...
EFFECT OF COMBINATION EXTRACT OF BAY LEAVES AND NIACIN TO LOWERING LDL LEVELS...
 
Fitoterapi
FitoterapiFitoterapi
Fitoterapi
 
DIABEXTRAC MERINGANKAN GEJALA DIABETES
DIABEXTRAC MERINGANKAN GEJALA DIABETESDIABEXTRAC MERINGANKAN GEJALA DIABETES
DIABEXTRAC MERINGANKAN GEJALA DIABETES
 
Kelompok annona muricata
Kelompok annona muricataKelompok annona muricata
Kelompok annona muricata
 
Bawang putih
Bawang putihBawang putih
Bawang putih
 
Bless tea Teh Hitam
Bless tea Teh HitamBless tea Teh Hitam
Bless tea Teh Hitam
 
Tanaman obat pdf
Tanaman obat pdfTanaman obat pdf
Tanaman obat pdf
 
Intern Tertum
Intern TertumIntern Tertum
Intern Tertum
 
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructusMahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
 
Herbal TerapanPenyakit KronisKanker.pptx
Herbal TerapanPenyakit KronisKanker.pptxHerbal TerapanPenyakit KronisKanker.pptx
Herbal TerapanPenyakit KronisKanker.pptx
 
Mengenal sekilas tentang diabetes mellitus
Mengenal sekilas tentang diabetes mellitusMengenal sekilas tentang diabetes mellitus
Mengenal sekilas tentang diabetes mellitus
 
herbal untuk Hipertensi
herbal untuk Hipertensiherbal untuk Hipertensi
herbal untuk Hipertensi
 
HERBAL UNTUK HIPERTENSI
HERBAL UNTUK HIPERTENSIHERBAL UNTUK HIPERTENSI
HERBAL UNTUK HIPERTENSI
 
Bukti ilmiah pengobatan herbal
Bukti ilmiah pengobatan herbalBukti ilmiah pengobatan herbal
Bukti ilmiah pengobatan herbal
 
PPT Imunomodulator PAFI.pptx
PPT Imunomodulator PAFI.pptxPPT Imunomodulator PAFI.pptx
PPT Imunomodulator PAFI.pptx
 
Penyakit asam urat
Penyakit asam uratPenyakit asam urat
Penyakit asam urat
 
1. Isoflavon,antioksidan sbg pangfus.pdf
1. Isoflavon,antioksidan sbg pangfus.pdf1. Isoflavon,antioksidan sbg pangfus.pdf
1. Isoflavon,antioksidan sbg pangfus.pdf
 
Pengetahuan produk n green hpai
Pengetahuan produk n green hpaiPengetahuan produk n green hpai
Pengetahuan produk n green hpai
 

Recently uploaded

2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 

Recently uploaded (20)

2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 

HERBAL BLOK 6 (DM,ht,hiperlipid )fix.pptx

  • 3. Deskripsi Tanaman perdu tinggi mencapai 5 meter  Batang : Bergetah, coklat kehijauan, warna putih.  Daun : Tunggal, lonjong, memanjang ujung runcing, hijau, pj 7-10cm, lebar 3-5cm  Bunga : Majemuk, tersusun dalam kelompok 2-4 bunga, warna putih, bentuk seperti terompet kecil, bau harum, timbul pada batang  Buah : Berbentuk bola dengan ukuran bervariasi, muda berwarna hijau, tua berwarna merah  Biji : Bulat berwarna putih sangat beracun  Akar: :1 meter
  • 4. Kandungan kimia Tinosporasida, klerodan, siringin, siringin episoil glikosida. Senyawa yang mempunyai rasa pahit : kolumbin, khasmatin, berberin dan paimarin Batang mengandung : kordiosol dan kordiosida, kandungan lainnya amritosida A,B,C dan D
  • 5. Efek farmakologi Efek antidiabetes batang segar telah diteliti pada tikus dan kelinci terhadap kadar glukosa darah, toleransi glukosa. Pemberian ekstrak alkoholik (200 mg/kg) dan ekstrak air (200 mg/kg) memberikan efek yang signifikan pada toleransi glukosa Mekanisme melalui penghambatan glukogenesis ,dan ekstrak segar dapat meningkatkan sekresi insulin
  • 6. Keamanan Toksisitas akut (LD 50) ekstrak metabolit : 10,11 g/kg bb mencit. Dosis : Simplisia 15 g batang brotowali direbus dengan 600 ml air hingga tersisa 300 ml, disaring diminum 150 ml, sehari 2x, atau sediaan yang setara.
  • 8. Deskripsi : Tanaman menahun berkayu, tinggi dapat 20 m  Batang : Warna coklat keabu-abuan, kasar  Daun : Tebal, bentuk bulat teluar , ujung kadang agak runcing, pangkal tumpul, permukaan atas warna hijau, bagian bawah warna lebih muda  Buah : Bulat panjang hingga 4cm, warna ungu kehitaman, rasa agak asam dan kelat.
  • 9. Simplisia Biji Jamblang: Bentuk bulat atau lonjong, sampai bundar memanjang agak bengkok, panjang 1- 2cm, kulit biji tipis, mudah koyak, inti biji keras warna coklat muda sampai coklat kehitaman.
  • 10. Efek farmakologi  Efek hipoglikemia pada hewan uji yang dibuat diabetes dengan streptozotosin maupun aloksan  Mekanisme pada enzim-enzim yang berperan pada metabolisme karbohidrat seperti heksokinoglase dan glukosa 6-fosfat pada tikus diabetes  Ekstrak air panas dan ekstrak air biji kering jamblang dosis 10g/kg BB secara intra gastrik pada kelinci, memiliki aktivitas hipoglikemik  Efek hipoglikemia dan hipolipidemia ini berhubungan erat dengan aktivitas antioksidan biji jamblang.
  • 11. Toksisistas : Pemberian infusa biji dan kulit kayu selama 16 bulan tidak menyebabkan kelainan pada organ-organ hati, jantung, paru-paru, ginjal, limpa, usus dan lambung secara mikroskopik. Penyiapan dan Dosis : Dosis harian : dosis tunggal dari 30 biji ( 1,9 gram) dalam bentuk serbuk.
  • 13. Deskripsi  Tanaman tahunan  Daun berusuk 5, panjang 2-5 cm  Buah bulat memanjang berbintil- bintil tidak beraturan  Warna buah hijau  Biji banyak, cokelat kekuningan, bentuk pipih memanjang, keras.
  • 14. Kandungan kimia  Buah pare mengandung steroid, karantin, momordikosida, asil glikosil sterol, asam amino, dan asam fenolat  Dalam biji terdapat lektin, terpenoid, momordicosid ( A-E), visin, asam amino, dan asam lemak, serta polipeptida-P (protein mirip insulin).
  • 15. Efek Farmakologi Buah pare memperlihatkan efek antidiabetes pada hewan coba yang diinduksi dengan streptozotosin. Pada buah pare ditemukan senyawa yang bekerja dan struktur mirip dengan insulin. Hasil penelitian lain menduga efek antidiabetes insulin melalui penurunan pembentukan gula pada hepar, meningkatkan sintesis glikogen dan meningkatkan oksidasi glukosa perifer.  Pemberian air ekstrak buah pare yang belum matang dengan dosis 20mg/kg selama 4 minggu dapat mereduksi kadar glukosa darah puasa (48%) tikus putih diabetes yang diinduksi dengan aloksan. Efek ini setara dengan obat sintetis glibenklamid.
  • 16.  Keamanan  Pemberian ekstrak air buah pare tidak menimbulkan tanda-tanda toksisitas pada ginjal dan hati, dilihat dari parameter hematologi maupun histologi.  Nilai LD50 jus pare dan ekstrak alkoholik berturut-turut adalah 91,9 dan 362,34 mg/100g bb.  Efek abortus dan teratogenik pada binatang dari buah pare telah dilaporkan. Oleh karena itu harus berhati-hati apabila digunakan pada masa kehamilan.
  • 17. Dosis  Jus : 50ml atau 100 ml memberikan efek yang terbaik pada gula dan HbA1c.  Buah pare kering : 5 g.
  • 20. Bawang putih (Allium sativum) Herba, Semusim, Tinggi 50-60 cm, Batang: Semu, terbentuk dari pelepah pelepah daun, hijau, Tunggal , tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60cm, lebar + 1,5cm Bunga : bentuk payung, bertangkai panjang, putih, muncul ditiap anak umbi, memiliki 1-3 daun pelindung Akar : serabut kecil ,jumlah banyak Simplisia Umbi : Umbi majemuk, bentuk hampir bulat terdiri terdiri dari 8- 20 siung. Tiap siung dilapisi 2 selaput, warna putih kekuningan, bau khas aromatik tajam/rasa agak pedas, lama kelamaan timbul rasa agak tebal di bibir
  • 21. Kandungan kimia: - Aliin dan gama glutamilsistein adalah senyawa yg paling banyak -Aliin  bertanggung jawab pada bau dan rasa. - Alisin - Dialil sulfida(DAS), Dialil disulfida (DADS) - S-alilsistein(SAC), senyawa yang memiliki aktifitas biologis, sering dijadikan standart
  • 22. Efek Farmakologi Beberapa studi melaporakan aktifitas anthiperglikiemia ekstrak bawang putih pada tikus diabetes yang diinduksi dengan streptozotosin. Pemberian oral ekstrak etanolik bawang putih pada dosis 0,1, 0,25 dan 0,5 g/kg selama 14 hari pada tikus yang diinduksi dengan streptozotosin menurunkan secara signifikan : kadar glukosa darah, Total kolesterol, Trigliserida, Kreatinin, asam urat, AST dan ALT. ( Tidak terjadi pada tikus normal ).  Selain itu, ekstrak bawang putih dapat meningkatkan sekresi insulin, aktivitas antidiabetes tersebut lebih kuat dibandingkan dengan glibenklamid (600 µg/kg).
  • 23.  Efek hipoglikemik ekstrak air bawang (100 mg/kg sehari) selama 8 minggu dapat memeperbaiki disfungsi endotelium tikus yang di induksi streptozotosin,sehingga dapat menghambat komplikasi diabetes  Senyawa alisin dari bawang putih dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus diabetes yang di induksi aloksan Mekanisme hipoglikemia ekstrak bawang putih diduga melalui peningkatan produksi insulin dari in aktivasi
  • 24. Kontra indikasi  Sensitif bawang putih  Sebagai bumbu masak, relatif aman Interaksi obat  Memiliki aktivitas anti pembekuan darah,  Penggunaan bersama warfarin dapat meningkatkan waktu pembekuan darah Reaksi yang tidak diinginkan :  Menyebabkan bau mulut dan bau badan.  Kadang terjadi reaksi alergi pada kulit, dan serangan asma, setelah menghirup serbuk bawang putih,
  • 25. Bentuk Sediaan: Dalam bentuk minyak atsiri hasil destilasi maupun maserasi. Umum dosis: Perhari : Bawang putih segar : 4 g Minyak atsiri : 8 mg Bawang putih segar : 1 butir, 1-2 kali sehari.
  • 26. Umbi Lapis Kucai (Allium schoenoprasum)
  • 27. Daun kucai Allium tuberosum Rottler  Herba tahunan membentuk rumpun yang rapat, tinggi lebih dari 50 cm;  Umbi lapis tidak jelas, hampir bulat telur sekitar 2 cm x 1.5 cm;  Daun : 4-9 helai, helaian datar di bagian atas, sedikit lunak pada bagian bawah 1 batang bunga mampat, padat,  banyak bunga, tanpa siungan; bunga dengan daun tenda putih  Diameter buah 5 - 6 mm, panjang
  • 28. Kandungan Kimia:  M,N’-bis (y-glutamil) sistein, N,N’-bis(2-glutamil)-3,3- (l,2- propileneditiol) dialanin,N-a-glutamil-S-alillsistein,N-a- glutamil-S-propilsistein,2-metil-2- pentena, metil pentil disulfida, metil propil disulfida, l-pentana-3- asamsulfenotiat, tiglil aldehid, dipropil disulfida, metil pentil disulfida, pentil hidrodisulfida dan (cis dan trans) 3,5-dietil-1,2,4-tritiolan.  Natrium, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, mangan, vitamin A, BI, B2, C, senyawa belerang (propil aliin, metil aliin dan lain-lain),  Kaempferol-3-glikosida, kuersetin-3-glikosida, isoramnetin-3- glikosida, glukosa, galaktosa, asam ferulat, asam-p-kumarat, asam malat dan asam sitrat.
  • 29. Uji farmakologi  (i) ekstrak etanol dan n-heksana simplisia segar dan kering dosis 50 mg/kg BB mempunyai efek antihipertensi. Pada ekstrak etanol simplisia segar diikuti dengan penurunan sistol/diastol (19,8+1,9/21,6+3,2)%.  (ii) Fraksi etil asetat dan fraksi n-butanol simplisia segar dan kering, fraksi air simplisia kering dosis 50 m g/kg bb, fraksi air simplisia segar dosis 25 mg/kg bb mempunyai efek antihipertensi.  (iii) Beberapa subfraksi dosis 50 mg/kgbb punya efek antihipertensi.
  • 30. (iv) isolat AS-K-H-1 (ester-17’-etadekadesenil-asam heksanoat) dosis 12,5,25, dan 50 mg/kg bb punya efek antihipertensi. (vi) Klonidin dosis 9 ig/kgbb punya efekantihipertensi dengan penurunan sistol/diastol (15,5+1,8/18,7+1,1). Bentuk Sediaan: Dimakan segar sebanyak : ± 4 g.
  • 31. Efek farmakologi:  Fraksi etil asetat, n-butanol dan air dari ekstrak etanol simplisia segar dan kering umbi lapis kucai 25 mg/kg BB yang diberikan pada tikus Wistar jantan mempunyai efek hipotensi dan antihipertensi.  Fraksi air simplisia segar umbi lapis kucai mempunyai efek hipotensi dan antihipertensi paling besar dibandingkan fraksi etil asetat dan fraksi n-butanol.  Fraksi n-butanol simplisia kering umbi lapis kucai dengan dosis 50 mg/kg BB mempunyai efek hipotensi paling besar dibandingkan fraksi etil asetat dan fraksi air.  Fraksi etil asetat simplisia kering umbi lapis kucai dengan dosis 50 mg/kg BB mempunyai efek antihipertensi paling besar dibandingkan fraksi n-butanol dan fraksi air.
  • 32. Peringatan Penggunaan jumlah besar dapat menyebabkan iritasi saluran cerna. Toksisitas akut Tikus jantan dan betina galur Wistar :5 g/kg BB Pemberian berulang dosis 60 mg/kg BB selama 14 hari - tidak menyebabkan kematian - tidak memberi pengaruh makroskopik - tidak memberi pengaruh bobot organ - tidak meningkatkan SGOT dan SGPT.
  • 35. Herba Seledri Apium graveolens Batang : Tidak berkayu, bercabang, tegak, hijau pucat. Daun : Tipis majemuk, daun muda melebar atau meluas dari dasar, hijau mengkilat Daun bunga: Putih kehijauan panjangj ½ -3/4 mm Bunga : Tunggal, dengan tangkai yang jelas, sisi kelopak yang tersembunyi, daun bunga putih dengan ujung yang bengkok. Buah : Panjangnya sekitar 3 mm, batang angular, berlekuk, sangat aromatik.
  • 36. Kandungan Kimia: Mengandung minyak atsiri (limonen, p-cymol, oc-terpineol, a-santalol, a-pinen, (3-caryophyllene), flavonoid (apiin, apigenin, isokuersitrin), Kumarin(asparagin, bergapten, isopimpinellin, apiumetin, ksantotoksin), saponin, tanin1%, sedanolida, asam sedanoat, manitol, kalsium, fospor, besi, protein, glisidol, vitamin A, B,, B2, C dan K.
  • 37. Bentuk Sediaan: Infusa: Sebanyak 1 sendok makan serbuk daun seledri kering direbus dengan 2 gelas air. Dinginkan, saring minum sekaligus. Jus segar: Blender 200 g daun segar, minum sekaligus. Ekstrak cair: 0,3-1,2 mL (1:1 dalam etanol 60%) 3x sehari
  • 38. Peringatan Jika digunakan sesuai penggunaan terapi, tidak bersifat toksik. Dapat menyebabkan reaksi alergi ( dermatitis vesikular, urtikaria dan angiodema, gangguan pemapasan dan syok anafilaksis) . Toksisitas: LD50 akut lebih besar dari 5 g/kg BB ( pada tikus secara oral dan pada kelinci secara transdermal).
  • 40. Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.rhizoma) Deskripsi Tanaman semak ,tinggi sekitar 70 cm, Batang semu,tegak,bulat , membentuk rimpang, hijau kekuningan Dauntunggal,bentuklanset,memanja ng,hijau pucat,helai daun 3-8, ujung dan pangkal runcing,tepi rata, panjang 20-40 cm , lebar 8-12 cm,pertulangan menyirip Bunga majemuk berambut,bersisisk, tangkai 16-40 cm, panjang mahkota 3 cm, lebar 1 cm, warna kuning, kelopak silindris,tipis, warna ungu
  • 41. Kandungan Kimia:  Kurkuminoidyaitucampurandari kurkumin(diferulollmetan), monodeksmetoksikurkumin danbisdesmetoksikurkumin. Struktur fenolnya memungkinkan untuk menghilangkan radikal bebas. Minyak atsiri 5.8°/o terdiri dari a-felandren 1 % Sabinen 0.6% Sineol1o/o,borneol0.5%,zingiberen25°/o,dan seskuiterpen 53°/o. Mono-danseskulterpen termasuk zingiberen,kurkumen, a-dan ll-turmeron.
  • 42. Toksisitas  LDso ekstrak airpada mencitintraperitoneal: 18,72(16,30- 21,50 mg/10gBB).  Monyet diberi 0.8 mg/kgBB kurkumin/hari  dan tikus 1.8 mg/kgBB/hariselama 90 hari tidak menunjukan efek samping. lnvitro tidak bersifat mutagenik.  Peroral pada tikus dan mencit tidak menyebabkan teratogenik.  Mencit yang diberi 1% dan5% selama 14 hari menunjukkan hepatotoksisitas. FDA mengklasifikasisebagai GRAS(Generally Recognizedas Safe). Tidak ada efek samping padapaslenartritlsrematoid yang diberi1200mg/hari kurkumin selama2 minggu.Tidak ada efek toksik setelah pemberian oral 8 mg atau 2.2 g tumerik (setara 180 mg kurkumin)/hari selama 4 bulan.
  • 43. Mekanisme kerja: kandungan kurkumin meningkatkan aktivitas kolesterol-7a- hidroksilase dan meningkatkan katabolisme kolesterol. Pada jaringan tikus dan mikrosom hati, kandungan demethoxycurcumin,bisdemethoxycurcumin,dan acetylcurcumin menghambat lipid peroksidase. Farmakokinetik Dosis sampai 5 µg/ml kurkumin yang ditambahkan ke suspensi mikrosom dan hepatosit menghilang dalam30 menit. Padatikus,40-75% kurkumin peroral diekskresi melalui feces. Kadar dalam darah <5 µg/ml menandakan absorbsi gastrointestinal yang buruk Kurkumin dimetabolisme secara cepat dan diekskresi di feses. Pada manusia estimasi bioavailablitas setelah pemberian oral adalah 65% Kurkumin menghambat sitokrom P450 isoenzim 1A1 dan dimetabolisme oleh glukuronidase.
  • 44. Ujik klinik:  Acak terkontrol terhadap subyek DMtip-e2 menunjukkan pemberian kapsul yang mengandung kombinasi ekstrak kunylt(200mg/kapsul) dan bawang putih (200mg/kapsul) dengan dosis2,4g perhari selama12 minggu menunjukkan perbaikan profil lipid (penurunan kolesterol total,LDL,trlgliserid), penurunan glukosa darah puasa dan penurunan kadar HbA1C.  10 sukarelawan sehat yangdiberi 500mg kurkumin salama7 hari menghasilkan penurunan bermakna kadar lipid peroksidasarum (33%) dan peningkatan HDL kolesterol(29%) serta penurunan kadar sarum kolesterol total(12%).
  • 45.  Interaksi  Dapat meningkatkan aktivitas obat koagulan, antiplatelet,heparin, trombolitik sehingga meningkatkan risiki prdarahan  Interaksi dengan herbal lain  orang sehat diberi 2 g curcumin dikonbinasi dengan 20 mg piperine, bioaviabilitas kurkumin meningkat 20 kali  Teh hijau meningkatkan efek curcumin
  • 46. Kontra indikasi  Obstrusi saluran empedu, kolesistitis,hipersensitivitas, gagal ginjal akut, anak <12 tahun Data keamanan  LD50 ekstrak air pada mencit ip : 18,72 (16,30-21,50 mg/10 g BB)  Monyet diberi 0,8 mg/kgBB kurkumin/hari, dan tikus 1,8 mg/Kg BB/hari selama 90 haari tidak maenunjukan efek sampng  Invitro tidak bersifat mutagenik  Peroral pada tikusdan mencit tidak teratogenik  Mencit yang diberi 1% dn 5% selama 14 hari menunjukan hepatotoksisitas.
  • 47. Uji praklinik  Efek C.longa pada penelitian eksperimental myocardial ischemic referfution pada tikuskan efek an yang diberi C longa 1 kali 100 mg/kg/hari selama 1 bulan menunjukan efek antiapoptotik yang bermakna yang mungkin berperan pada preservasi efek kardioprotektif fungsi jantung  Ar-tumeron menunjukan aktifitas antiplatelet agregasi yang kuat melalui kolagen dan pengmbatan lemah terhadap PAF atau platelet activated factor. Perbandingan antara ar-tumeron dan aspirin menunjukan bahawa ar-tumeron lebih efektif menghambat agregasi platelet yang diinduksi kolagen dan aspirin 1,2 kali efektif menghambat
  • 48.  Pemberian ekstrak kunyit 200 mg/kg bobot badan tikus menunjukan aktifitas antihiperkolesterolemia, menurunkan LDL tanpa memepengaruhi HDL  Ekstrak etanol rimpang kering dosis 30 mg/kgBB diberikan intragastrik pad tikus setiap 6 jam selama 48 jam, memeperlihatkan aktifitas antihiperkolestelemia  Kelinci yang dibuat aterosklerosis yang diberi diet tinggi kolerterol dan ekstrak C.longa menujukan efek antioksidan yiang positif dibanding kelompok kontrol  Kurkumin alfa tokopherol dari jaringan lemak, sehingga kerusakan melindungi dar
  • 49. Posologi  Peroral 500 mg kurkumin/hari selama 7 hari  Dewasa : 2kali 1-2 tablet/hari ac  Adolesen >12 tahun : 2kali 1 tablet/hari ac (tablet 100 mg ekstrak kering)  Serbuk rimpang : 1,5-3,0 g /hr  Oral infusa : sampaii 3 kali 0,5-1 gr /hr  Tingtur 3 kali (1:10) : 0,5-1 ml/hari  Ekstrak kering : (13-25 :1) : 2 kaliii 100-200 mg/hari  Tingtur (1:5) : 1 kali 10 ml/hari atau 3 kali 5 ml dalam 60 mll air/hari
  • 50. Peringatan dan Toksisitas: Jangka panjang dapat menyebabkan iritasi pada membran mukosa lambung.
  • 51. Dosis  3-9 gr simplisisa/hari  Rata rata dosis 1,5-3 g serbuk, 2-3 kali/ hari p.c  Tingtur (1:10) 2-3 kali 10-15 tetes (0,5-1ml)/hari Cara penyiapan  Bentuk sediaan berupa :kunyit distandarisasi untuk mengandung 95% curcuminoid  Rimpang kering mengandung 3-5% curcumin  Ekstrak ering (13-25:1) , ethanol 96% V/V; ektrak etanol(80%); ektrak air  Tablet salut mengandung 30 mg ekstrak kering ( max 5 tablet/hari  Kapsul 2x1 mengandung 81 mg ekstrak kering;  Ekstrak kering hidroetanol (5,5-6,5:1 etanol 50% V/V) setara 10-15 mg curcuminoids ; minyak ; 3-5,5%, minyak essensial 70%(w/w)
  • 52. Daftar pustaka 1.EMEA (European Medicine Agency). Aseesment Repor  T on Curcuma longa L hizoma. Evalution medicines for human Use. November 2009  2. Sukandar EY et al Study of Tumeric (Curcuma longa) and garlic (Alium Sativum L ) Ekstracts as Antihyperglyyycemic and Antihyperlipidemic Agent in Type 2 Diyslipidemia Patiens. Int J Pharmacol 2010 ; 6(4):456-463  3. Alternative Medicine Review Monographs : Curcma longa. Http://www,thorne.com/media/alternative_medicine_revi ew/monographs/CurcumaMono.pdf(diakses 30 mei 2011)  4.http://.healthline.com/natstandardcontent/tumeric-and- curcumin/3?brandZFJ) healthline.com – Connect to
  • 54. Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) Tinggi 5-10 m . Batang bergelombang kasar, pendek dan caban sedikit. Daun membentuk kelompok menyirip bergantian, panjang 30-60 cm Pada setiap daun terdapat 11-45 pasang daun oval. Bunga berbulu. Mahkota bunganya berjumlah lima, berwarna putih, kuning atau ungu . Buah berbentuk elips seperti torpedo dengan panjang 4 -10cm. Warna hijau ,menempel di ujung. Buah masak berwarna kuning atau pucat. Daging buah berair dengan rasa yang sangat masam hingga manis. Kulit buahnya mengkilap dan tipis. Bijinya kecil, datar, cokelat, dan ditutupi dengan lendir.
  • 55. Kandungan Kimia: tanin, sulfur, asam format, dan kalium sitrat Efek farmakologi: Berdasarkan hasil uji air perasan buah Belimbing wuluh (Averroa bilimbi, Linn) berikan efek netralisasi hiperkolesterolemia pada kelinci putih jantan akibat minyak babi.
  • 56. Bentuk Sediaan: jus: hasil perasan buah belimbing wuluh. Peringatan dan Toksisitas: Toksisitas dari hasil uji dengan menggunakan larva udang Artemia salina Leach sebanyak 900 ekor yang terbagi dalam 6 kelompok yaitu 5 kelompok konsentrasi (1000 μg/ml, 500 μg/ml, 250 μg/ml, 125 μg/ml, 62,5μg/ml)
  • 57.  Kelompok konsentrasi (0μg/ml) sebagai kontrol negatif.  Masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor dengan 3 replikasi.  Nilai LC50 diperoleh dengan menghitung jumlah larva yang mati 50 % selama 24 jam.
  • 59. Daun dewa (Gynura procumbens (Lour). Merr Deskripsi  Bunga berbau menusuk dengan mahkota warna kuning jingga  Tumbuhan merambat, tinggi bisa sampai 2 m  Daun oval, pangkal menyempit , ujung meruncing, tepi daun berlekuk tajam atau tumpul, bergerigi kasar
  • 60. Kandungan kimia  Daun mengandung 4 senyawa flavonoid, tanin galat, saponin, steroid/triterpenoid  Metabolit yang terdapat dalam ekstrak yang larut dalam etanol 95% al: klorogenat, asam kafeat,Asam vanilat, asam p-kumarat
  • 61. Efek farmakologi Pada pengujian ekstrak etanol daun dewa terhadap tikus normal dan tikus diabetes yang diinduksi steptozotocin, sebanyak 14 dosis tunggal berbeda diberikan selama 7 hari dengan kontrol positip metformin dan glibenklamid menghasilkan dosis optimum 150 mg/kg BB
  • 62. Toksisistas  LD 50 ekstrak etanol daun dewa secara oral pada mencit adalah : 5,56 g/kg BB  Fraksi kloroform dari ekstrak etanol bersifat mutagenik Dosis  5 helai daun dewa segar, seduh dengan 110 mL air, minum sekaligus sekali sehari
  • 65. Gandarusa (Justicia gendarussa Burm) Deskripsi Tumbuh tegak, tinggi dapat mencapai 2 m, percabangan banyak, dimulai dari dekat pangkal batang. Cabang-cabang yang masih muda berwarna ungu gelap, dan bila sudah tua warnanya menjadi coklat mengkilat. Daun letak berhadapan, berupa daun tunggal yang bentuknya lanset dengan panjang 5-20 cm, lebar 1 – 3,5 cm, tepi rata, ujung daun meruncing, pangkal berbentuk biji bertangkai pendek antara 5 – 7,5 mm, warna daun hijau gelap. Bunga kecil berwama putih atau dadu yang tersusun dalam rangkaian berupa malai/bulir yang menguncup, berambut menyebar dan keluar dari ketiak daun atau ujung tangkai. Buahnya berbentuk bulat panjang. Selain yang berbatang hitam (lebih populer) ada juga yang berbatang
  • 66. Kandungan kimia: Kumarin : umbiliferon Flavonoid : flavanon, flavanolol, flavonol dengan 3-OH atau gugus orto hidroksi ) Senyawa iridoid (tipe kornin) Senyawa triterpen/sterol Kandungan kimia Alkaloid,flavonoid,flavonol-3-glikosida, flavon,iso- orientin (luteolin-6-C-glikosida),iridoid,kumarin, luteolin,minyak atsiri,saponin,triterpen atau sterol,tanin dan kalium.3
  • 67. Efek farmakologi Ekstrak air daun gandarusa dosis 0,345, 0,69 dan 1,38 g/200 g BB dapat menurunkan kadar asam urat plasma tikus putih jantan yang telah dibuat hiperuresemia dengan induksi kalium oksonat Efektivitas penurunan kadar asam urat rata rata terhadap kontrol normal oleh kelompok ekstrak dosis 0,345, 0,69 dan 138 g/200 g BB ; allupurinol, dan herbal “X” berturut turut adalah 79,74%, 80,21%, 95,66%, 100% dan 80,19 % Efektivitas ekstrak etanol daun gandarusa sdari 3 dosis yang digunakan meningkat dengan semakin meninkatnya dosis .13
  • 68. Toksisitas Subkronis (21 hari) dari ekstrak air gandarusa dosis 3000 mg/kgBB p.o tidak memeberikan efek toksik Tidak ada perubahan pada parameter hematologi, biokimia darah (SGOT,SGPT, Ureum dan kreatinin).9 LD50 eksrak etanoldaun gandarusa adalah 31,99 g/kg BB untuk mencit jantan 27,85 g/kg BB untuk mencit betina Pemberian ekstrak etanoll daun gandarusa selama 14 hari dengan dosis 4-16 g/kgBB tidak memepengaruhi fungsi hati (SGPT, SGPT).13 LD50 p.o ekstrak air gandarusa mencit jantan dan mencit betina adalah : 21g/kgBB.14
  • 69. Sidaguri (SidarhombifoliaL ) Deskripsi Tumbuh liardi tepi jalan, halaman berrumput,hutan, ladang,dan tempat-tempat dengan sinarmatahari cerah atau sedikit terlindung.Perdu tegak bercabang ini tingginya dapat mencapai 2 m dengan cabang kecil berambut rapat .Daun tunggal, letak berseling, bentuknya bulat telur atau lanset,tepi bergerigi,ujung runcing,pertulangan menyirip, bagian bawah berambut pendek warnanya abu- abu,panjang1,5-4cm,lebar1-1,5cm. Bunga tunggal berwarna kuningcerah yang keluar dari ketiak daun,mekar sekitar pukul 12 siang dan layu sekitar tiga jam kemudian. Buah dengan 8-10 kendaga ,diameter 6-7 mm.
  • 70. Kandungan kimia Sidaguri memiliki sifat khas manis dan mendinginkan Kandungan utama tanin,flavonoid,saponin,alkaloid dan glikosida, kalsium oksalat, fenol, steroid, efedrine dan asam amino. Kadar kimia zat tersebut ditemui pada kisaran yang berbeda-beda pada jaringan tanaman. Akar : alkaloid, steroid dan efedrin. Daun : alkaloid, kalsium oksalat, tanin, saponin, fenol, asam amino dan minyak atsiri batang : calsium oksalat dan tanin.
  • 72. Daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk)
  • 73. Daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) Deskripsi Tanaman pohon.tinggi lebih kurang 10 meter. Batang keras, bulat, permukaan kasar,banyak alur,berkayu,bercabang, warna hijau keputih- putihan. Daun tunggal, bulat telur, permukaan kasar, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal berlekuk, pertulangan menyirip, panjang 10-16 cm, lebar 3-6 cm,warna hijau. Bunga tunggal, bulat di ketiak daun,warnahijau muda. Buahk otak, bulat, keras, permukaan berduri, warna hitam.
  • 74. Kandungan kimia Tanin,Lendir, Zat pahit, damar,0,2°/okamferetin,kuersetin & kaemferol, Bunga segar jati belanda 0,2% kamferetin, kuersetin dan kaemferol Daun 0,09-0,14% alkaloid,lendir,dammar,flavonoidd,saponin dan tanin Hasil analisis GC/MS minyak atsiri daun menunjukkan adanya komponen utama prekosenI (56,0%),- kariofilen(13,7%),dan farnesol(6,6%).
  • 75. Data keamanan LD50 6324,14mg/kgBB (tikus.peroral) .Pemberian ekstrak kering daunjati belanda dosis2,4 dan sehariselama 3 bulan tidak menaikkan kadar kreatinin dan urea plasma serta ukuran diameter rata-rata glomerulus ginjal tikus. Hasil pengamatan mikroskopik preparat histologi ginjal juga tidak memperlihatkan adanya perbedaan dengan kelompok kontrol tanpa perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jangka panjang daun jati belanda tidak menganggu fungsi ginjal. Uji serupa telah dilakukan pula terhadap granul kering daun jati belanda dengan kesimpulan yang sama yaitu tidak mempengaruhi fungsi ginjal.
  • 76. Ujimutagen Ekstrak etanol 50% daun jati belanda telah dilakukan dengan metode Ames menggunakan lima galur bakteri Salmonella typhi yang telah dimutasikan dan tanpa aktivator metabolik. Hasil penelitian yang memperlihatkan bahwaekstrak etanol daun jati belanda tidak bersifat mutagen,yang ditunjukkan dengan tidak terjadinya mutasi DNA dan kerusakkan kromosom bakteri uji.
  • 77. Uji praklinik  Uji melalui aktifitass penghambatan enzim lipase pancreas tikus putih jantan  Enzim lipase berperan penting pada dalam hidrolisis lemaak menjadi asam lemak,gliserol, monoasilgliserol dan diaasilgliserol  Penghambatan enzim lipase pankreasss da gaster (orlistat) dapat meutup absorpsi lemak dan meningkatkan ekskresi lemak lewat feses sehingga dapat digunakan untuk mengatasi obesitas  Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol daun jati belanda konsentrasi 10,20,30% sebanyak 0,5 mL/200 g BB/hari diberikan peroral sekali sehari selama 30 hari dengan pembanding orlistat 2,16 mg/200 g BB/hari  Hasil ektrak etanol daun jati belanda 10,20 dan 30% serta orlistat mampu menurunkan aktivitas lipasee pankreas secara nyata, bertyrut turut sebesar 8,33±9,27 ; 9,3333 ±6,34 ;15,33 ±7,61: dan 13,33 ±7,33 IU/L  Pada kelompok kontrol negativ justru terjaadi peningkatan aktivitas enzim lipase sebesar 15,17 ±14,79 IU/L
  • 78. UjiPraklinik: Efek antiobesitas daun jatibelanda telah diteliti oleh Rahardjo, dkk. (2006),melalui aktivitas penghambatan enzim lipase pancreas tikus putih jantan.Enzim lipase berperan panting dalam hidrolisis lemak menjadi asam lemak, gliserol, monoasil gliserol dan diasilgliserol. Penghambatan enzimlipase pankreas dangan ster(orlistat) dapat menutup absorpsi lemak dan meningkatkan ekskresi lemak lewat feses sehingga dapat digunakan untuk mengatasi obesitas. Penelitian ini menggunakan ekstraketanol daun jatibelanda konsentrasi10,20,dan 30%, sebanyak 0.5 mU200g BB/hari diberikan per oral sekali sehari selama 30 hari dengan pembanding orlistat 2.16mg/200 g BB/hari. Hasilpenelitian menunjukkan bahwaekstrak etanol daun jatibelanda 10,20,dan 30%, serta orlistat mampu menurunkan aktivitas lipase panckreas secara nyata, berturut-turuts ebesar 8,33±9,27 ;9,33±6,34 ;15,33±7,61; dan13,33±7,33 IU /L.Pada kelompok kontrol negativ justru terjadi peningkatan aktivitas enzim lipase sebesar 15,17±14,79 IU/L.
  • 79. Kontralndikasi Wanita hamil, ibumenyusui dananak- anak. Peringatan Konsumsi yang berlebihan mengakibatkan kerusakan usus Karena tingginya kandungan tanin EFekSamping Kemungkinan dapat terjadi diare. Interaksi Dapat menghambata bsorpsi obat lain yang diberikan secara bersama. Posologi Dosis 3X5 g serbuk simplisia/hari. Serbuk simplisia dapat diseduh dan diminum
  • 80. Cara penyiapan Dibuat sediaan serbuk simplisia. Lalu dibuat sediaan dalam bentuk the celup sebanyak 5g perbungkus.
  • 81. Kontra indikasi Jangan diberikan pada wanita hamil, ibu menyusui dan anak anak Peringatan Konsumsi yang berlebihan mengakibatkan kerusakan usus karena tingginya kandungan tanin Efek samping Mungkin dapat terjadi diare Dosis 3x5 g serbuk simplisia /hari
  • 82. Daftarpustaka 1.Rahardjo SS, Ngatijandan Pramono S 2005,Aktifitaslipase pancreas Rattus Noverglcus aklbat pemberlan ekstrak etanol daun jatibelanda (GuazumaulmifollaLamk). Beri lmuKedokteran38(1);15- 23. 2. WidyaningrumI,YHarahap, D Kusuma 2005. Effect of dry extract granulae from JatiBetanda leaves (Guazuma ulmlfoliaL)onmale renal function andon renal histology.The5th Asian Conference on Clinical Pharmacy. 3. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia,Jilid II. 1978.Jakarta:Departemen Kesehatan RI,Hal.47-49 4.Andriani,Y.Pengaruh Ekstrak DaunJatiBelandsa (Guazumau lmf folia Lamk)TerhadapBobotKe/inci.FMIPAJurusan Kimla,Skripsi.2005. Bengkulu. 5. Pratita, PengaruhPemberianEkstrakDsunJatiBelanfa Dosis bertingkatTerhadapHistopatologiGinjal TikusWistar.FakUltas KedokteranUndip.Skripsi.2008 
  • 83. Daun kemuning ( Maruyya paniculata)
  • 84. Daun kemuning ( Maruyya paniculata) Deskripsi  Tanaman berupa pohon, tinggi 3-7 m. Batang berkayu, beralur. Warna kecokelatan kotor.  Daun majemuk,anakdaun4-7, permukaan licin,bentukcorong, ujung dan pangkal runcing,tepi rata,pertulangan menyirip,warna hijau.  Bunga majemukd, bentuk tandan, panjang mahkota 6-27mm, lebar4-10mm,warna putih.  Buah buni, diameter lebih kurang 1 cm, buah muda berwarna hijau setelah tua merah.
  • 85. Kandungan kimia Daun : Kadinen, metil-antranilat,bisabolen, ß- karyofilen, geraniol, karen-3,eugenol, sitronelol, metil- salisilat, s-guazinolen,ostol, panikulatin, tanin dan kumurayin Kulit batang : meksotioin, 5-7-dimetoksi-8-(2-3- dihidroksisopentil) kumarin Bunga : Skopoletin Buah : Semi-a-karotenom
  • 86. Toksisitas LD50 462±56,7 mg/kgBB intraperitoneal pada mencit Uji praklinik Infus daun kemuning 10%, 20%, 30%,40% sebanyak 0,5 ml pada mencit dapat menurunkan berat badan secara bermakna Cara penyiapan Daun segar segenggam penuh ditumbuk halus, beri 1 cangkir air masak, diaduk merata,peras dengan sepotong kain, air yang terkumpul diminum sekaligus pagi hari sebelum makan
  • 87. Daftar Pustaka 1. Ika Murni Sugiarti, jurusan Biologi FMIPA UNAIR, 1990 2.Balitbangkes, investaris Tanman Obat Indonesia, Jilid 1.2000. Jakarta : Departemen Kesehatan RI, Hal 161-163 3. Ditjen POM, Materia Medika Indonesia, Jilidd 1.1977, Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal 58-59 4. Hariana,A.TumbuhanObatdanKhasiatnya. Seri2.2007 Jakarta PenebarSwadaya.Hal43-44
  • 89. Gamboge Garcinia cambogia Deskripsi Tanaman hijau berbunga berupa pohon berukuran kecil-sedang, dengan cabang pohon merunduk, daun berwarna hijau tua mengkilap berbentuk elips ,dengan panjang 2-5 inci dan lebar1-3 inci. Buah berbentuk bulat- oval,berwarna kuning atau kemerahan jika masak (mirip buah labu kuning). diameter 2 inci, dengan 6-8 alur, daging buah Famililen dengan 6-8
  • 90. Kandungankimia  Buah dan kulit buah Garciniacambogia dilaporkan terutama mengandung 20-30°/,-hydroxy citricacid(HCA),selain itu dilaporkan kandungan xanthon, derivat xanthon.asam sitrat dan pektin
  • 91.  Uji Klinik:  Sejumlah terbatas uji klinik bertujuan menilai efektivitas ekstrak Garcinia cambogia terhadap penurunan berat badan menunjukkan hasilyang kontradiktif. Bukti pendukung efikasi herbal ini kebanyakan berdasarkan uji klinik dengan jumlah sampel kecil,tanpa pembanding plasebo, atau tanpa pengukuran akurat perubahan massa lemak tubuh.  Uji klinik buta ganda, terkontrol (plasebo)pada 60 subyek obese menggunakan HCA dengan dosis 440 mg 3 kali sehari selama 6 minggu menunjukkan penurunan berat badan yang signifikan dibandingkan plasebo.
  • 92.  Sebaliknya, Ujiklinik acak terkontrol, buta ganda terhadap 42 subyekyang menerima3.000 mg ekstrak Garciniacambogia perhari selama 12 minggu, tidak menunjukkan penurunan berat badan dan penurunan massa lemak tubuh yang signifikan dibandingkan kontrol plasebo. (Namun, hasil studi ini mendapatkan kritik karena pada studi tsb digunakan diet tinggi serat yang diduga mengganggu absorpsi HCA (Studi yang dilakukan buta-ganda terhadap 89 subyek menunjukkan pemberian HCA selama 12 minggu tidak mempunyai efek terhadap nafsu makan) (Studi lainnya untuk menguji apakah HCA mempunyai efek terhadap penurunan berat badan dengan cara mengubah metabolisme ternyata juga tidak
  • 93. Kontra indikasi Diabetes, sindrornAlzheimer atau sindrom demensia lain, Kehamilan dan menyusui. Efek Samping Rhabdomiolisis
  • 94. lnteraksi Ekstrak Garciniacambogia berinteraksi dengan obat antiaritmia,nitrat.kalsium antagonis.beta- bloker.Elekpotensiasi dengan glikosida jantung, meningkatkan risiko hipokalemia, risiko aritmia jika digunakan bersama relaksan otot atau terfenadin. Posologi Dosis harian ekstrak yang dianjurkan adalah 4,5-6 gram 30-60 menit sebelum makan. Cara penyiapan Sejumlah bahan yang telah dikeringkan dan diserbuk dengan blender dimaserasi dengan etanol 96 % Ekstrak cair yang diperoleh dipekatkan dengan alat rotapakur sehingga diperoleh ekstrak kental.Ekstrak ditambahkan bahan inert dan dimasukkan dalam kapsul dengan dosis yang tepat
  • 95. DaftarPustaka  1.Ohia,etal(2002).MolecularandCellularBiochemistry,238:89-103) 2. Woodward,J.R.(2002)Garciniacambogia. 3. Factsheet.[http://chppm- www.apgea.army.mil/dhpw/Wellness/dietary/ Factsheets/GarciniaCambogia.pdij,diaksesMaret26,2011). 4. lkaMumiSugiarti,JurusanBiologiFMIPAUNAIR,1990). 5. LewisY.S.andNeelakanthan S.Phytochemistry,1965;4:619.) 6. (IntJObesRelatMetabOisorcl.1996;20(suppl4):75) 7. Heymsfieldetal..(1998)JAMA,280(18):1596-1600) 8. JAMA.1999:282:233·234) 9. PhysiolBehav.2000:71:87-94). 10.(IntJObesRelatMetabOisorcl.1999;23:867-873) 11.(Nutritionfocus.com. 2003). 12.(lnterHealth.2003:Woodward, 2002) 

Editor's Notes

  1. kidonat
  2. c