2. ALKALOID
Alkaloid adalah senyawa nitrogen yang
biasanya terdapat pada tanaman dan
kebanyakan bersifat basa atau basa lemah.
Stuktur inti alkaloid yang paling penting :
3. Papaver somniferum L
KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Papaverales
Famili : Papaveraceae
Genus : Papaver
Spesies : Papaver somniferum L.
4. Deskripsi
Opium merupakan tanaman
semusim yang hanya bisa
dibudidayakan di pegunungan
kawasan subtropis. Tinggi
tanaman hanya sekitar satu
meter. Daunnya jorong dengan
tepi bergerigi. Bunga opium
bertangkai panjang dan keluar
dari ujung ranting. Satu tangkai
hanya terdiri dari satu bunga
dengan kuntum bermahkota
putih, ungu, dengan pangkal
putih serta merah cerah.Buah
opium berupa bulatan sebesar
bola pingpong bewarna
5. Daerah asal
Pada 3400 SM awalnya
bunga opium (candu)
dikembangkan di
Mesopotamia. Bangsa
Sumeria menyebutnya Hul
Gil (tanaman kegembiraan)
yang kemudian menularkan
pengaruh dan efek tanaman
tersebut pada bangsa
Assyrians. Seni
mengumpulkan dan meramu
opium ini berlanjut dan
menyebar dari Assyrians ke
Babylonia sampai ketangan
8. Penanaman dan pemanenan
Biji disemai di pasir, setelah
berkecambah tinggi kurang
lebih 15 cm baru dipindahkan
ke kebun ( bulan oktober ). April
atau Mei tumbuhan mulai
berbunga kurang lebih 60 cm.
Juni atau Juli buah sudah tua
dengan kapsul 5 sampai 8 buah
atau batang. Kapsul tua
diameter kurang lebih 4 cm,
warna berubah menjadi hijau
kebiruan sampai kekuningan
kemudian diambil getahnya
9. Pengambilan getahnya dengan
menoreh selingkaran
buah.Menoreh tidak boleh
menembus endosperm . Latex atau
getah yang keluar akan
menggumpal kemudian
dikumpulkan dan dikeringkan. Buah
opium yang dilukai dengan pisau
sadap akan mengeluarkan getah
kental berwarna putih. Setelah
kering dan berubah warna menjadi
cokelat, getah ini dipungut dan
dipasarkan sebagai opium mentah
12. Catharanthus roseus (L.)
KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Catharanthus
Spesies : Catharanthus roseus (L.)
13. Deskripsi
Tapak dara merupakan perdu
yang memiliki tinggi mencapai 0,2-1
meter. Memiliki batang yang
berbentuk bulat Daunnya berbentuk
bulat telur, berwarna hijau, tersusun
menyirip, tangkai daunnya sangat
pendek.Batang dan daunnya
mengandung lateks berwarna putih.
Bunganya aksial, kelopak bunga
kecil. Mahkota bunga berbentuk
terompet, ujungnya melebar,
berwarna putih, biru, merah jambu
atau ungu. Buahnya berbentuk gilig
(silinder) dan memiliki banyak biji.
14. Daerah asal dan tempat tumbuh
Tanaman tapak dara berasal dari Amerika
Tengah.Tumbuh baik mulai dari dataran rendah
sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan
laut. Tumbuhan ini menyukai tempat-tempat yang
terbuka, tapi tak menutup kemungkinan bisa
tumbuh di tempat yang agak terlindung pula
15. Simplisia
Tanaman tapak darah mengandung alkaloid dari akar,
batang, daun hingga biji. Tapi yang kadar alkaloidnya paling
tinggi pada bagian daun.
Kandungan Kimia
Tapak dara diketahui memiliki lebih dari 120 alkaloid,
beberapa
diantaranya seperti :
Ajmalisine
Loknerina
Serpentine
Catharanthine
Vincristine
Vincamine
Vindoline
Vindolinine
16. Efek farmakologi
Infeksi usus (desentri)
Asma
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Diabetes Mellitus (kencing manis)
Leukemia
Kanker payu dara
Kanker kulit
Demam berdarah
17. PENANAMAN
Tapak dara biasanya diperbanyak
dengan bijinya yang lembut. Caranya,
sediakan biji-biji yang tua, lalu semaikan
pada suatu tempat persemaian. Masukkan
biji ke dalam tanah, lalu tutup dengan
lapisan tanah setipis tebal bijinya. Bila biji-
biji mulai tumbuh, dan tingginya sudah
mencapai sekitar 15 - 20 cm, umumnya
dapat dipindahkan ke tempat yang
diinginkan
PEMANENAN
Daunnya dipanen ketika ketika
tumbuhan tapak darah tersebut mulai
berbunga, untuk daun yang berwarna hijau
muda belum dianjurkan untuk dipanenan