Dokumen tersebut membahas tentang definisi farmakologi sebagai ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada sistem biologi, serta penggolongan obat berdasarkan keamanan, cara pemakaian, sumber, bentuk sediaan, dan keamanan selama kehamilan."
Dokumen tersebut membahas manfaat konseling sebagai bentuk komunikasi dalam praktek farmasi untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat. Dua penelitian menunjukkan bahwa konseling obat berpengaruh positif terhadap pengetahuan, sikap, dan kepatuhan pasien diabetes dan tuberkulosis serta menurunkan kadar glukosa darah pasien diabetes. Konseling obat perlu diterapkan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien melalui
Dokumen tersebut membahas penggolongan obat menurut pemerintah Indonesia yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras, psikotropika dan narkotika serta penjelasan mengenai masing-masing golongan tersebut."
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk sediaan farmasi yang umum digunakan beserta keuntungan dan kerugiannya, seperti tablet, kapsul, pil, larutan, salep, krim, gel, pasta, lotion, injeksi, suppositoria, inhaler, serbuk, tetes, emulsi, dan suspensi.
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari efek merugikan zat kimia terhadap organisme. Toksikologi terbagi menjadi toksikologi forensik, klinis, dan lingkungan. Sejarah toksikologi dimulai dari zaman purbakala hingga pernyataan Paracelsus bahwa semua zat beracun tergantung pada dosisnya. Perkembangan terkini toksikologi terkait dengan peningkatan produksi bahan kimia untuk makanan
Sediaan transdermal merupakan sediaan obat yang diberikan melalui kulit untuk mencapai sirkulasi sistemik. Ada beberapa jenis patch transdermal yang umum digunakan seperti single layer drug in adhesive, multi layer drug in adhesive, reservoir, dan matriks. Contoh obat yang diberikan secara transdermal adalah skopolamin untuk mual dan nitrogliserin untuk jantung. Evaluasi sediaan transdermal meliputi uji fisikokimia, in vitro, dan in vivo.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi farmakologi sebagai ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada sistem biologi, serta penggolongan obat berdasarkan keamanan, cara pemakaian, sumber, bentuk sediaan, dan keamanan selama kehamilan."
Dokumen tersebut membahas manfaat konseling sebagai bentuk komunikasi dalam praktek farmasi untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat. Dua penelitian menunjukkan bahwa konseling obat berpengaruh positif terhadap pengetahuan, sikap, dan kepatuhan pasien diabetes dan tuberkulosis serta menurunkan kadar glukosa darah pasien diabetes. Konseling obat perlu diterapkan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien melalui
Dokumen tersebut membahas penggolongan obat menurut pemerintah Indonesia yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras, psikotropika dan narkotika serta penjelasan mengenai masing-masing golongan tersebut."
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk sediaan farmasi yang umum digunakan beserta keuntungan dan kerugiannya, seperti tablet, kapsul, pil, larutan, salep, krim, gel, pasta, lotion, injeksi, suppositoria, inhaler, serbuk, tetes, emulsi, dan suspensi.
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari efek merugikan zat kimia terhadap organisme. Toksikologi terbagi menjadi toksikologi forensik, klinis, dan lingkungan. Sejarah toksikologi dimulai dari zaman purbakala hingga pernyataan Paracelsus bahwa semua zat beracun tergantung pada dosisnya. Perkembangan terkini toksikologi terkait dengan peningkatan produksi bahan kimia untuk makanan
Sediaan transdermal merupakan sediaan obat yang diberikan melalui kulit untuk mencapai sirkulasi sistemik. Ada beberapa jenis patch transdermal yang umum digunakan seperti single layer drug in adhesive, multi layer drug in adhesive, reservoir, dan matriks. Contoh obat yang diberikan secara transdermal adalah skopolamin untuk mual dan nitrogliserin untuk jantung. Evaluasi sediaan transdermal meliputi uji fisikokimia, in vitro, dan in vivo.
Teks tersebut berisi soal-soal farmakologi berupa pilihan ganda dan essay. Pilihan ganda meliputi definisi obat, sediaan obat, farmakokinetika, farmakoterapi berbagai penyakit, dan golongan obat. Soal essay meminta contoh obat antihistamin, kombinasi tetap, nama infus, dan sediaan suppositoria serta antibiotik yang dapat menyebabkan perubahan warna pada tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang obat dan peran obat dalam pelayanan kesehatan. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian obat, bahan obat, penggolongan obat, peran obat, parameter farmakologi seperti farmakokinetika dan farmakodinamika, macam bentuk obat beserta tujuan penggunaannya, terapi obat pada pasien khusus, serta penggolongan obat berdasarkan saluran tubuh.
Dokumen tersebut membahas prinsip kerja obat, meliputi aksi obat pada target molekul seperti reseptor, absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat di dalam tubuh, serta hubungan antara dosis dan respon terhadap obat.
Teknologi sediaan Farmasi produksi suspensi paracetamol yang baik dengan membandingkan dari 3 formula sehingga memilih formula yang baik. suspensi (Inggris: suspension) adalah suatu campuran fluida yang mengandung partikel padat. Atau dengan kata lain campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam zat cair tersebut. Zat yang didispersikan harus halus dan tidak cepat mengendap. Jika endapan diguncang perlahan, harus segera disebarkan kembali, dapat mengandung zat tambahan untuk memastikan stabilitas suspensi. Salah satu alasan untuk menyiapkan suspensi oral adalah bahwa obat-obatan tertentu secara kimiawi tidak stabil dalam bentuk terlarut tetapi stabil dalam bentuk ditangguhkan. Tujuan menyiapkan sediaan suspensi adalah agar mudah diminum, dosis yang relatif besar dapat lebih mudah diberikan, dan dapat dengan mudah diterapkan pada anak-anak. Contoh suspensi adalah air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, dan campuran air dengan minyak, kombinasi kopi dengan air, lumpur serta tanah liat yang tersuspensi dalam air, suspensi debu serta udara, kabut ialah sistem air tersuspensi di udara, serta sirup obat batuk.
Dokumen tersebut berisi pedoman lengkap tentang monitoring efek samping obat bagi tenaga kesehatan di Indonesia, mencakup tujuan, ruang lingkup, definisi istilah, cara pelaporan efek samping obat, informasi yang dibutuhkan dalam pelaporan, dan analisis kausalitas efek samping."
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan beyond use date (BUD) pada sediaan farmasi. BUD didefinisikan sebagai batas waktu penggunaan sediaan setelah dipersiapkan atau kemasan dibuka. BUD ditentukan berdasarkan faktor-faktor seperti sifat obat, jenis wadah, suhu penyimpanan, dan keamanan mikrobiologi. BUD berbeda dengan expiration date yang ditetapkan produsen untuk produk yang belum dibuka
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan pengadaan sediaan farmasi di rumah sakit dan apotek. Beberapa poin penting yang diangkat adalah metode perencanaan seperti berdasarkan konsumsi, epidemiologi, atau kombinasi, faktor yang mempengaruhi perencanaan, sistem pengadaan seperti lelang, pemilihan langsung, dan donasi, serta tahapan pengadaan mulai dari persiapan daftar kebutuhan hingga pemb
Makalah ini membahas tentang resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik. Resistensi mikroorganisme dapat terjadi secara alami maupun didapat, dan disebabkan oleh berbagai mekanisme seperti produksi enzim pendegradasi antibiotik, perubahan permeabilitas membran sel, dan mutasi genetik. Resistensi ini menyebabkan antibiotik menjadi kurang efektif dalam membunuh mikroba penyebab infeksi.
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari obat dan pengobatan dalam seluruh aspeknya, termasuk sifat kimia dan fisik obat, aktivitas fisiologis, resorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat dalam tubuh. Cabang-cabang farmakologi meliputi farmakognosi, farmakokinetika, farmakodinamika, farmakoterapi, biofarmasi, toksikologi, dan radiofarmasi. Obat dikelompokkan berdasarkan tingkat bahay
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 10 cara pemberian obat, yaitu secara oral, sublingual, rektal, vagina, inhalasi, emplastrum, urethral, implan, buccal, dan intravena. Setiap cara memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu sesuai dengan jenis obat dan kondisi pasien.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi sebagai ilmu yang mempelajari pengaruh zat beracun terhadap makhluk hidup, meliputi aspek toksikologi klinik, mekanisme efek toksik, dan regulasi toksikologi oleh badan-badan seperti FDA dan EPA.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengantar farmakologi, mencakup definisi farmakologi, perkembangan penggunaan obat, penggolongan obat berdasarkan keamanan, cara pemakaian, sumber, dan bentuk sediaan obat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengantar farmakologi, mencakup definisi farmakologi, perkembangan penggunaan obat, penggolongan obat berdasarkan keamanan, cara pemakaian, sumber, bentuk sediaan, dan keamanan selama kehamilan.
Teks tersebut berisi soal-soal farmakologi berupa pilihan ganda dan essay. Pilihan ganda meliputi definisi obat, sediaan obat, farmakokinetika, farmakoterapi berbagai penyakit, dan golongan obat. Soal essay meminta contoh obat antihistamin, kombinasi tetap, nama infus, dan sediaan suppositoria serta antibiotik yang dapat menyebabkan perubahan warna pada tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang obat dan peran obat dalam pelayanan kesehatan. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian obat, bahan obat, penggolongan obat, peran obat, parameter farmakologi seperti farmakokinetika dan farmakodinamika, macam bentuk obat beserta tujuan penggunaannya, terapi obat pada pasien khusus, serta penggolongan obat berdasarkan saluran tubuh.
Dokumen tersebut membahas prinsip kerja obat, meliputi aksi obat pada target molekul seperti reseptor, absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat di dalam tubuh, serta hubungan antara dosis dan respon terhadap obat.
Teknologi sediaan Farmasi produksi suspensi paracetamol yang baik dengan membandingkan dari 3 formula sehingga memilih formula yang baik. suspensi (Inggris: suspension) adalah suatu campuran fluida yang mengandung partikel padat. Atau dengan kata lain campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam zat cair tersebut. Zat yang didispersikan harus halus dan tidak cepat mengendap. Jika endapan diguncang perlahan, harus segera disebarkan kembali, dapat mengandung zat tambahan untuk memastikan stabilitas suspensi. Salah satu alasan untuk menyiapkan suspensi oral adalah bahwa obat-obatan tertentu secara kimiawi tidak stabil dalam bentuk terlarut tetapi stabil dalam bentuk ditangguhkan. Tujuan menyiapkan sediaan suspensi adalah agar mudah diminum, dosis yang relatif besar dapat lebih mudah diberikan, dan dapat dengan mudah diterapkan pada anak-anak. Contoh suspensi adalah air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, dan campuran air dengan minyak, kombinasi kopi dengan air, lumpur serta tanah liat yang tersuspensi dalam air, suspensi debu serta udara, kabut ialah sistem air tersuspensi di udara, serta sirup obat batuk.
Dokumen tersebut berisi pedoman lengkap tentang monitoring efek samping obat bagi tenaga kesehatan di Indonesia, mencakup tujuan, ruang lingkup, definisi istilah, cara pelaporan efek samping obat, informasi yang dibutuhkan dalam pelaporan, dan analisis kausalitas efek samping."
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan beyond use date (BUD) pada sediaan farmasi. BUD didefinisikan sebagai batas waktu penggunaan sediaan setelah dipersiapkan atau kemasan dibuka. BUD ditentukan berdasarkan faktor-faktor seperti sifat obat, jenis wadah, suhu penyimpanan, dan keamanan mikrobiologi. BUD berbeda dengan expiration date yang ditetapkan produsen untuk produk yang belum dibuka
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan pengadaan sediaan farmasi di rumah sakit dan apotek. Beberapa poin penting yang diangkat adalah metode perencanaan seperti berdasarkan konsumsi, epidemiologi, atau kombinasi, faktor yang mempengaruhi perencanaan, sistem pengadaan seperti lelang, pemilihan langsung, dan donasi, serta tahapan pengadaan mulai dari persiapan daftar kebutuhan hingga pemb
Makalah ini membahas tentang resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik. Resistensi mikroorganisme dapat terjadi secara alami maupun didapat, dan disebabkan oleh berbagai mekanisme seperti produksi enzim pendegradasi antibiotik, perubahan permeabilitas membran sel, dan mutasi genetik. Resistensi ini menyebabkan antibiotik menjadi kurang efektif dalam membunuh mikroba penyebab infeksi.
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari obat dan pengobatan dalam seluruh aspeknya, termasuk sifat kimia dan fisik obat, aktivitas fisiologis, resorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat dalam tubuh. Cabang-cabang farmakologi meliputi farmakognosi, farmakokinetika, farmakodinamika, farmakoterapi, biofarmasi, toksikologi, dan radiofarmasi. Obat dikelompokkan berdasarkan tingkat bahay
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 10 cara pemberian obat, yaitu secara oral, sublingual, rektal, vagina, inhalasi, emplastrum, urethral, implan, buccal, dan intravena. Setiap cara memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu sesuai dengan jenis obat dan kondisi pasien.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi sebagai ilmu yang mempelajari pengaruh zat beracun terhadap makhluk hidup, meliputi aspek toksikologi klinik, mekanisme efek toksik, dan regulasi toksikologi oleh badan-badan seperti FDA dan EPA.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengantar farmakologi, mencakup definisi farmakologi, perkembangan penggunaan obat, penggolongan obat berdasarkan keamanan, cara pemakaian, sumber, dan bentuk sediaan obat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengantar farmakologi, mencakup definisi farmakologi, perkembangan penggunaan obat, penggolongan obat berdasarkan keamanan, cara pemakaian, sumber, bentuk sediaan, dan keamanan selama kehamilan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi farmakologi sebagai ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada sistem biologi, serta penggolongan obat berdasarkan keamanan, cara pemakaian, sumber, bentuk sediaan, dan keamanan selama kehamilan."
Dokumen tersebut membahas penggunaan tanaman obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk kanker, obesitas, dislipidemia, asma bronkiale, dan lainnya. Tanaman-tanaman tersebut digunakan secara tunggal atau dikombinasikan, seperti benalu mangga dan pegagan untuk kanker, jati belanda dan kunci pepet untuk obesitas, serta temulawak dan mengkudu untuk menurunkan kolesterol.
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian medikasi dalam keperawatan. Terdapat beberapa poin penting yaitu (1) pengertian medikasi dan istilah obat, (2) aspek hukum dan undang-undang standar obat, dan (3) proses keperawatan dalam pemberian medikasi. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai aspek terkait medikasi seperti klasifikasi, bentuk, dan prinsip-prinsip pemberian obat yang benar.
Dokumen tersebut membahas tentang obat tradisional di Indonesia. Secara garis besar membahas definisi obat tradisional, jenis-jenisnya, manfaat, rekomendasi WHO, contoh bahan obat tradisional, industri obat tradisional di Indonesia, label dan iklan obat tradisional, serta beberapa merek obat tradisional yang terdaftar dan tidak terdaftar di BPOM.
Buku ini berisi informasi tentang 30 tanaman obat tradisional Indonesia meliputi nama latin dan daerah, kandungan kimia, efek farmakologi, indikasi penggunaan, cara pembuatan sediaan herbal, dan keamanannya. Buku ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat akan manfaat dan keamanan tanaman obat tradisional.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengobatan tradisional di Indonesia, termasuk jenis-jenis obat tradisional seperti jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Dokumen juga menjelaskan proses pengembangan obat tradisional menjadi obat modern melalui uji pra-klinik dan klinik.
Dokumen tersebut membahas tentang sediaan farmasi yang mencakup obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika. Dijelaskan definisi dan penggolongan masing-masing, serta contoh-contohnya. Sediaan farmasi merupakan kelompok produk kesehatan yang digunakan untuk mengobati, mencegah, atau memelihara kesehatan manusia.
Farmakologi mencakup beberapa aspek ilmu pengetahuan yang mempelajari obat, mulai dari sumber, sifat kimia, cara kerja, dan penggunaannya dalam diagnosis dan pengobatan penyakit. Beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, dan massa tubuh dapat mempengaruhi cara tubuh merespons obat.
This document provides guidelines for the assessment and management of chronic pain. It defines chronic pain and discusses the chronic pain population. It emphasizes a multidimensional approach to evaluation and treatment planning. The guidelines cover initial patient evaluation, including history, exam, testing and diagnosis. It stresses the importance of developing a written treatment plan with defined goals. The plan should utilize a combination of treatment approaches which are discussed in later sections, including pharmacotherapy, psychological therapies, interventional techniques, rehabilitation and surgery.
Buku saku ini membahas tentang penanganan pasien flu burung oleh apoteker, mencakup pengenalan penyakit, farmakoterapi, pencegahan, dan peran apoteker dalam memberikan pharmaceutical care seperti konseling dan penyuluhan untuk mendukung pengobatan dan pemulihan pasien.
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Jantung KoronerSainal Edi Kamal
Buku saku ini membahas penatalaksanaan pasien sindrom koroner akut dengan fokus pada definisi, patogenesis, stratifikasi risiko, triase, penatalaksanaan, farmakoterapi, dan rencana asuhan kefarmasian. Sindrom koroner akut merupakan manifestasi penting dari penyakit jantung koroner yang sering menyebabkan kematian dan membutuhkan penanganan tim medis multidisplin. Buku ini diharapkan dapat memperbaiki kemampuan apoteker dalam member
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Rematik ArtritisSainal Edi Kamal
Buku saku ini membahas penatalaksanaan pasien penyakit arthritis rematik dengan pendekatan pharmaceutical care. Terdapat uraian mengenai epidemiologi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan terapi untuk osteoarthritis dan gout arthritis."
Pedoman ini memberikan panduan bagi apoteker dalam pelayanan kefarmasian untuk ibu hamil dan menyusui, mencakup proses kehamilan dan menyusui, farmakokinetika obat, serta tatalaksana pelayanan farmasi meliputi pengkajian resep, pemantauan penggunaan obat, dan edukasi."
Buku saku ini membahas tentang penanganan penyakit tuberculosis secara
komprehensif, mulai dari pengenalan penyakit, diagnosis, terapi, obat, masalah
terapi, dan peran apoteker dalam penanganannya.
Buku saku ini membahas peran apoteker dalam penatalaksanaan hipertensi, termasuk asesmen, perencanaan, implementasi, dan monitoring pelayanan kefarmasian. Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular umum yang berisiko menyebabkan komplikasi serius seperti serangan jantung dan stroke.
Buku saku ini membahas pengenalan dan penatalaksanaan diabetes melitus, termasuk klasifikasi, etiologi, diagnosis, komplikasi, terapi, dan peran apoteker. Diabetes diklasifikasi menjadi tipe 1 yang bergantung pada insulin dan tipe 2 yang tidak bergantung pada insulin. Buku ini menjelaskan pendekatan penatalaksanaan diabetes melalui terapi gizi, obat, dan kerja sama tim medis untuk mencegah komplikasi penyakit.
[Ringkasan]
Buku saku ini membahas tentang penatalaksanaan asma, penyakit pernapasan kronis yang ditandai dengan inflamasi dan hiperreaktivitas saluran napas. Asma disebabkan oleh interaksi antara faktor genetik dan lingkungan seperti alergen, polusi udara, dan infeksi. Gejalanya berupa batuk, sesak napas, dan napas berbunyi. Pengobatan bertujuan mengontrol inflamasi dan mengendalikan gejala.
"[Ringkuman]"
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan penyakit asma, termasuk etiologi, patogenesis, faktor risiko, gejala, dan klasifikasi penyakit asma. Asma merupakan penyakit inflamasi saluran napas kronis yang ditandai dengan hiperresponsif bronkus dan sumbatan saluran napas yang bersifat reversibel. Berbagai faktor lingkungan dan genetik berperan dalam patogenesisnya.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pengambilan keputusan dalam organisasi, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan, prinsip-prinsip dasar dalam pengambilan keputusan, dan pendekatan sistematis untuk mengambil keputusan yang tepat.
The document discusses the benefits of meditation for reducing stress and anxiety. Regular meditation practice can calm the mind and help prevent worrying thoughts. Meditation lowers stress levels in the body by inducing a relaxation response that counters the stress response.
Dokumen tersebut tidak mengandung teks atau informasi apa pun, hanya berisi baris-baris garis horizontal. Oleh karena itu, saya tidak dapat merangkumnya dalam 3 kalimat atau kurang karena tidak ada informasi yang dapat dirangkum.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
3. B. PERKEMBANGAN OBAT
Penggunaan Obat :
Coba –coba
Turun –temurun Efek tidak seragam
Empiris
Distandarisasi dan diekstraksi :
Efedrin dari tanaman Efendra vulgaris
Vinblastin dari tanaman Vinca rosea
Digoksin dari tanaman Digitalis lanata
4. C. PENGGOLONGAN OBAT
1.BerdasarkanKeamanan(PermenkesNo. 949/Menkes/Per/VI/2000.
a.ObatBebas:parasetamol,vitaminC,asetosal,antasidadaftarobatesensial(DOEN),obatbatukhitam.
b.ObatBebasTerbatas(Waarschuwing)artinyaperingatan: klortrimaleas,mebendazol,obatflukombinasitablet.
c.ObatKeras(Gevaarlijk)artinyaberbahaya:amoksisilin,asammefenamat,semuaobatinjeksidansemuaobatbaru.
5. d. Psikotropika (obat keras tertentu)
Golongan I : hanya untuk penelitian; metilen dioksi metamfetamin, lisergid acid diathylamine (LSD) dan metamfetamin.
Golongan II, III dan IV : dapat digunakan untuk pengobatan asalkan sudah didaftarkan; diazepam, fenobarbital, lorasepam, dan klordiazepoksid.
6. e. Narkotika : dapat menimbulkan addiksi (ketergantungan)
Golongan I : hanya untuk penelitian, dilarang produksi; heroin dan kokain
Golongan II dan III : dapat digunakan untuk pengobatan asalkan sudah memiliki ijin edar; morfin, petidin, kodein, doveri dan kodipron.
7. 2. Berdasarkan Cara atau Jalur Pemakaian
a.Obat luar : salep, injeksi, lotion, tetes hidung, tetes telinga, suppositotia dan krim. Menggunakan etiket biru.
b.Obat dalam : tablet, kapsul, sirup menggunakan etiket putih.
3. Berdasarkan Sumber atau Asalnya
a.Tanaman : alkaloid, glikosida, resin, karbohidrat, protein
b.Hewan : hormon atau enzim, misalnya insulin
c.Mineral : aluminium hidroksida, magnesium trisilat
8. 4. Berdasarkan Bentuk sediaan
a.Padat : ekstrak, serbuk, pil, tablet, suppositoria.
b.Cair : sirup, larutan, suspensi, linimen, lotion
c.Semi Padat : salep, krim, gel dan pasta
d.Gas : aerosol, oksigen dan inhaler
5. Berdasarkan Keamanan Selama Kehamilam
a.Kategori A : obat yang tidak menimbulkan pengaruh buruk pada janin; parasetamol, penisilin, eritromisin, digoksin, isoniazid dan asam folat
9. b. Kategori B : obat yang dibatasi penggunaannnya pada wanita hamil.
B1 : dari penelitian tidak terbukti menimbulkan kerusakan pada janin; simetidin
B2 : data dari penelitian hewan tidak memadai; amfoterisin, dopamin
B3 : pada hewan terjadi kerusakan janin tetapi belum tentu bermakna pada manusia; griseofulvin, mebendazol
10. c. Kategori C : obat memberikan pengaruh buruk pada janin tanpa disertai malformasi anatomi jadi semata-mata efek farmakologi; narkotika, aspirin, diuretik
d. Kategori D : obat terbukti meningkatkan malformasi pada janin manusia; androgen, fenitoin, fenobarbital, kinin
e. Kategori X : obat yang mempunyai resiko tinggi memberikan pengaruh buruk pada janin yang menetap (irreversibel) jika diminum pada masa kehamilan; dietilstilbestrol.
11. D. OBAT GENERIK
1.Obat generik, menggunakan nama sesuai zat kimia yang dikandungnya berdasarkan the international nonpropietary names list for pharmaceutical preparation (INN); parasetamol, amoksilin, asam mefenamat
2.Obat Generik dengan nama dagang (branded generic medicines) yaitu diedarkan dengan nama dagang; amoksan, panadol, ponstan
3.Obat Generik Berlogo : obat generik yang diproduksi oleh industri farmasi yang bersertifikat CPOB
13. Bentuk Sediaan Obat
1.Sediaan Padat
a.Serbuk
Pulvis:Campurankeringbahanobatatauzatkimiayangdihaluskanditujukanuntukobatdalamatauobatluar.
Pulveres:Serbukyangdibagi-bagidalambobotyangdiperkirakansama,dibungkusdenganpengemasyangcocokuntuksekaliminum.
14. b.Tablet : Sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
Berat : 50 mg –2 g
c.Kapsul : Sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut gelatin, pati
d.Suppositoria : Sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk rektal, vagina, urethal
15. e.Kaplet : Tablet berbentuk kapsul yang pembuatannya melalui kempa cetak
f.Lozenges : Sediaan tablet manis dan baunya enak, penggunaannya dihisap dalam mulut
18. d. Eliksir : Larutan rasa, bau sedap, selain obat mengandung zat pemanis, zat pewarna, pewangi, pengawet. Pelarut etanol.
e. Guttae : Larutan, emulsi atau suspensi obat luar & obat dalam.
f. Injeksi : Sediaan steril, bebas pirogen
Larutan, emulsi, suspensi, serbuk yang dilarutkan.
19. 4. Sediaan Gas
a.Aerosol:Sediaanmengandung1ataulebihzatberkhasiatdalamwadahyangdiberitekanan
b.Gas:berupaoksigen,obatanestesiatauzatyangdigunakanuntuksterilisasi.
25. Frekuensi Pemberian Obat
Pemberian obat dapat :
Tiap 5 menit
Sekali sehari tujuan, kinetika obat, t½,
Beberapa kali sehari onset dan durasi obat
Setiap bulan
26. Interval Pemakaian Obat
Kebiasaan :
3 x sehari pagi, siang dan sore
Optimal :
3 x sehari tiap 6 atau 8 jam
interval : 24 jam -(6 -8 jam)
3
27. ARTI % DALAM OBAT
•%berat/berat=gram/gram%misal:Boorzalf10%= tiap100gzalfmengandung10gacidumboricum
•%berat/volume=gram/ml%misal:1%morphineHCl=1gmorphineHCldlm100mllarutan/injeksi
•%vol./vol=ml/ml%misal:alkohol70%=tiap100mlcampuranmengandung70mlethylalkoholmurni
•%vol/berat=ml/gram%misal:kadarminyak10% dlmsuatusimplisiaberartitdp10mlminyakdlm100gsimplisia
28. Mekanisme Kerja Obat
Efekobatterjadikarnainteraksifisiko- kimiawiantaraobatataumetabolitaktifdenganreseptorataubagiantertentudaritubuh.
Untukmencapaitempatkerjanyamakaobatharusmelalui3proses:
1.FaseFarmasetik
2.FaseFarmakokinetik
3.FaseFarmakodinamik
29. Fase Farmasetika
Fase yang dipengaruhi antara lain oleh cara pembuatan obat, bentuk sediaan obat dan zat tambahan yang digunakan.
Tablet terdegradasi granul
Partikel kecil pelepasan zat aktif
Zat aktif terdisolusi absorpsi
Larutan ˃suspensi ˃serbuk ˃kapsul ˃ tablet ˃tablet salut
52. Sistem Saraf Parasimpatis
Sistemsarafparasimpatikmemilikifungsiyangberkebalikandenganfungsisistemsarafsimpatik.Misalnyapadasistemsarafsimpatikberfungsimempercepatdenyutjantung,sedangkanpadasistemsarafparasimpatikakanmemperlambatdenyutjantung