SlideShare a Scribd company logo
J. Teknol. dan Industri Pangan
Vol. 24 No. 1 Th. 2013
ISSN : 1979-7788
Terakreditasi Dikti: 80/DIKTI/Kep/2012
Versi Online:
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtip
DOI: 10.6066/jtip.2013.24.1.115
Komunikasi Singkat
115
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ANTOSIANIN BERAS KETAN HITAM SELAMA FERMENTASI
[Antioxidant Activity of Anthocyanin of Black Glutinous Rice During Fermentation]
Nanik Suhartatik1)*, Muhammad Nur Cahyanto2), Sri Raharjo2) dan Endang S. Rahayu2)
1) Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Surakarta
2) Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Diterima 07 November 2012 / Disetujui 22 Juli 2013
ABSTRACT
Anthocyanin is a group of bioactive compound found to be abundant in black glutinous rice. It has been widely studied for their health beneficial
effect. Hydrolysis of anthocyanin glycoside into anthocyanidin and sugar by β,D-glucosidase is presumed to be the first step in anthocyanin
metabolism. Enzymatic degradation of anthocyanin was reported to produce not only more stable compounds, but also healthier compounds with
better bioavailability. Some species of Lactic Acid Bacteria showed β,D-glucosidase activity. The research aims to study the functional property’s
change’s of anthocyanin extracted from black glutinous rice as an antioxidant compound after being fermented using Lactobacillus plantarum Mut
7. The results showed that fermentation process did not give a significant effect to the antioxidant activity of black glutinous rice anthocyanin. The
antioxidant activity as determined by Radical Scavenging Activity and Ferrous Reducing Activity Power value were 59.2% (6 hours of incubation, 30
mM anthocyanin) and 96.7% (5 hours of incubation, 10 mM anthocyanin). The lactic acid bacterial count increased up to 2 log cycle after being
fermented for 5 hours.
Keywords: anthocyanin, antioxidant, black glutinous rice, L. plantarum Mut 7
ABSTRAK
Antosianin merupakan kelompok komponen bioaktif yang banyak ditemukan pada beras ketan hitam. Komponen ini banyak dipelajari karena
efeknya yang menguntungkan bagi kesehatan. Hidrolisis antosianin menjadi antosianidin dan gula oleh enzim β,D-glukosidase diduga merupakan
langkah awal dalam metabolisme antosianin. Degradasi enzimatik antosianin dilaporkan tidah hanya dapat menghasilkan komponen yang lebih
stabil, akan tetapi juga komponen yang lebih menyehatkan dan menjadi lebih tersedia bagi tubuh. Beberapa spesies bakteri asam laktat
menunjukkan adanya aktivitas enzim ini. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan antosianin sebagai senyawa antioksidan terutama
sifat fungsionalnya, setelah mengalami fermentasi menggunakan Lactobacillus plantarum Mut 7. Hasil menunjukkan bahwa proses fermentasi tidak
memberikan efek yang signifikan terhadap aktivitas antioksidan antosianin beras ketan hitam. Aktivitas antioksidan yang diukur berdasarkan
kemampuannya untuk menangkap radikal bebas dan kemampuan menangkap ion Fe memberikan hasil 59.2% RSA (Radical Scavenging Activity)
setelah diinkubasi selama 6 jam (kadar antosianin setara dengan 30 mM) dan FRAP (Ferrous Radical Activity Power) value 96.7% (5 jam inkubasi
dan 10 mM antosianin). Jumlah sel bakteri asam laktat mengalami peningkatan sebanyak 2 siklus log setelah diinkubasi selama 5 jam.
Kata kunci: antioksidan, antosianin, beras ketan hitam, L. plantarum Mut 7
PENDAHULUAN1
Antosianin termasuk dalam golongan flavonoid, satu
golongan polifenol yang berperan dalam pangan karena efek
biologisnya dan berada dalam bentuk glikosida atau terikat
dengan komponen gula (mono, di, atau triglikosida dengan
ikatan α atau β). Komponen gula yang biasanya dijumpai
adalah glukosa, galaktosa, ramnosa, arabinosa, dan xilosa
(Avila et al. 2009). Antosianin merupakan pigmen alami yang
terdapat dalam buah, sayuran, atau serealia yang berwarna
merah, biru, ungu hingga kehitaman. Senyawa ini merupakan
turunan dari polyhydroxy atau polymethoxy dari 2-phenyl-
benzopyrilum. Salah satu sumber antosianin yang juga
merupakan salah satu kekayaan alam di Indonesia selain buah
dan sayuran adalah beras (Oryza sativa). Saat ini telah dikenal
*Korespondensi Penulis:
Email : n_suhartatik@yahoo.com; Telp: 081328757776
beberapa jenis beras yang kaya akan antosianin, seperti beras
hitam, beras merah, beras ketan hitam (Oryza sativa L. cv Kam
Doi Saked), dan lain-lain (Perera dan Jansz, 2000; Itani dan
Ogawa, 2004). Beras ketan hitam memiliki sifat yang berbeda
dengan beras hitam karena kandungan amilopektinnya yang
lebih tinggi daripada beras hitam (Deepa et al. 2008).
Komponen antosianin utama yang terdapat pada beras hitam
(Oryza sativa L.) adalah sianidin-3-glikosida dan peonidin-3-
glikosida (Hu et al. 2003; Abdel-Aal et al. 2006; Zawistowski et
al. 2009). Berbeda dengan hasil yang ditunjukkan sebelumnya,
Hiemori et al. (2009), mengidentifikasi adanya antosianin jenis
lain pada beras hitam (Oryza sativa L. japonicavar SBR) yaitu
sianidin diheksosida (dalam 3 isomer yang berbeda) dan satu
jenis sianidin heksosida selain sianidin-3-glukosida dan
peonidin-3-glukosida.
Beras ketan hitam biasanya dikonsumsi dalam bentuk
olahan. Namun beberapa hasil penelitian telah mengembang-
kan minuman isotonik yang terbuat dari ekstrak antosianin
J. Teknol. dan Industri Pangan
Vol. 24 No. 1 Th. 2013
ISSN : 1979-7788
Terakreditasi Dikti: 80/DIKTI/Kep/2012
Versi Online:
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtip
DOI: 10.6066/jtip.2013.24.1.115
Komunikasi Singkat
116
(Narwidina, 2009). Antosianin mempunyai efek yang me-
nguntungkan bagi tubuh, seperti perlindungan terhadap
penyakit kardiovaskuler, diabetes militus, antiinflammasi,
antikanker dan antioksidan (Bagchi et al. 2004; Kano et al.
2005; Wang dan Stoner, 2009). Kemampuan beras berwarna
sebagai pangan fungsional berkaitan erat dengan adsorbsi dan
bioavailabilitas-nya di dalam tubuh.
Kelompok pigmen ini (antosianin) diabsorbsi oleh tubuh
dengan jumlah yang sangat sedikit daripada jenis flavonoid
yang lain (Manach et al. 2005). Reaksi hidrolisis diduga
merupakan langkah awal dari jalur degradasi antosianin atau
pembentukan metabolit lain. Studi secara in vitro menunjukkan
bahwa deglikosidasi antosianin monoglukosida dan diglukosida
oleh mikrobiota intestin terjadi 20 menit setelah konsumsi
hingga 2 jam, tergantung pada struktur kimianya (Aura et al.
2005; Keppler dan Humpf, 2005).
Penelitian yang telah dilakukan oleh Avila et al. (2009),
menunjukkan bahwa beberapa sub spesies bakteri asam laktat
menunjukkan adanya aktivitas enzim β-glukosidase. Adapun
strain yang diuji dalam penelitian tersebut adalah L. plantarum
IFPL711, IFPL715, IFPL722, IFPL724, IFPL935, dan dari
spesies L. casei terdapat dua strain yang positif mempunyai
aktivitas enzim β-glukosidase, yaitu L.casei LC-01 dan L. casei
IFPL7190. Lactobacillus plantarum Mut 7 adalah bakteri asam
laktat koleksi FNCC (Food and Nutrition Culture Collection)
yang diisolasi dari makanan fermentasi growol. Bakteri ini telah
diuji kemampuannya untuk memperbaiki proses fermentasi
makanan dan produk-produk makanan fermentasi. Tujuan
utama dari penelitian ini adalah untuk mempelajari peran bakteri
asam laktat indigenous dalam mendegradasi antosianin beras
ketan hitam selama fermentasi.
BAHAN DAN METODE
Bahan
Beras ketan hitam yang digunakan dalam penelitian ini
diperoleh dari Balai Penelitian Padi Sukamandi Jawa Barat
varietas Setail. Padi/beras yang digunakan adalah padi pecah
kulit. Beras ketan hitam disimpan pada suhu -4ºC sampai diper-
gunakan untuk eksperimen. Perlakuan penggilingan beras
ketan hitam menjadi tepung, dilakukan dengan alat giling
tepung kemudian diayak dengan ayakan ukuran 60 mesh.
Penyiapan ekstrak antosianin beras ketan hitam
Ekstrak antosianin beras ketan hitam dibuat dengan cara
merendam 20 g bubuk beras ketan hitam ke dalam 400 ml
metanol 70% asam (dilakukan dengan penambahan 1% HClp)
selama 1 jam. Setelah direndam selama 1 jam, ekstrak disaring
menggunakan kertas saring kasar. Filtrat yang diperoleh
kemudian diuapkan (vakum) pada 60 rpm selama 1.5 jam.
Filtrat pekat kemudian diukur kandungan antosianinnya meng-
gunakan metode dari Giusti dan Wrostald (2001) dan dibuat seri
pengenceran sehingga mengandung antosianin setara dengan
10 mM, 20 mM, dan 30 mM antosianin.
Penyiapan medium
Media yang digunakan dalam pengujian ini adalah medium
MRS broth (deMann Rogosa Sharp) tanpa gula dan yeast
ekstrak. Setiap 1 liter medium yang digunakan mengandung:
Protease peptone No. 3 sebanyak 1%; Beef Extract 1%; Yeast
Extract 0.5%; Polysorbate 80 0.1%; Ammonium Citrate 0.2%;
Na asetat 0.5%; Magnesium Sulfat 0.01%; Mn Sulfat 0.005%;
dan Dipotassium phosphate 0.2%. Sterilisasi medium dilakukan
menggunakan autoklaf (Hirayama, HL-Clave 25) pada suhu
121°C selama 15 menit. Dengan tidak adanya glukosa dalam
medium, maka diharapkan bakteri asam laktat dipaksa untuk
memotong ikatan glikosidik pada antosianin untuk meng-
gunakan gula yang terikat pada struktur utama antosianin.
Penyiapan bakteri
Bakteri asam laktat berumur 18 jam sebanyak 109 sel
diinokulasikan ke dalam media fermentasi. Starter disiapkan
dengan cara menginokulasikan 3-5 ose isolat dalam 5 ml media
MRS broth dan diinkubasikan selama 18 jam. Massa sel
kemudian dipanen dan dicuci menggunakan larutan isotonis
sebanyak 2 kali. Pemisahan sel dan massa sel dilakukan
dengan cara sentrifuse (Labofuge 200, Heraus) pada 3000 rpm
selama 15 menit. Sebanyak 2.5 mL bakteri yang mengandung
109 sel/mL kemudian ditambahkan pada 22.5 mL substrat
fermentasi.
Kondisi fermentasi
Fermentasi dilakukan pada suhu 37ºC selama 6 jam meng-
gunakan erlenmeyer (ukuran 100 mL, pyrex) dan dilakukan
pemantauan terhadap kadar fenol, aktivitas antioksidan (DPPH
dan FRAP), kadar antosianin, dan jumlah sel pembentuk asam.
Pemantauan terhadap parameter-parameter tersebut dilakukan
pada menit ke 0 dan 30, jam ke-1, 2, 4, 5, dan ke-6. Proses
fermentasi dihentikan dengan cara menempatkan sampel ke
dalam freezer suhu -40ºC.
Analisis kadar fenol menggunakan metode Singleton dan
Rossi (1965) yang dimodifikasi sesuai dengan jenis sampelnya,
yaitu dilakukan dengan cara menambahkan 200 µL sampel
(medium fermentasi) dengan 1.8 mL 0.2 N larutan Folin
Ciocalteau dan 1.8 mL 60 g/L Na2CO3 pada suhu kamar.
Sebelum ditera pada λ 760 nm (Shimadzu UV-1601), campuran
divorteks terlebih dahulu dan didiamkan pada suhu kamar
selama 1.5 jam. Kadar fenol dinyatakan dalam mg asam
galat/100 mL sampel dengan menggunakan asam galat sebagai
larutan standar dengan perlakuan analisis yang sama (Qiu et al.
2010).
Aktivitas antioksidan (DPPH) ditentukan dengan men-
campur 0.2 mL sampel (medium fermentasi) dengan 3.8 mL
larutan 1 mM DPPH (dalam metanol) dan diinkubasi selama 1
jam pada suhu kamar serta kondisi gelap (Li et al. 2007).
Peneraan dilakukan pada panjang gelombang 515 nm. Blanko
dibuat dengan menggantikan sampel dengan aquades dengan
volume yang sama. Persentase penangkapan radikal bebas
dinyatakan dalam persentase penghambatan radikal bebas
DPPH.
100%
DPPHAbsorbansi
sampelAbsorbansiDPPHAbsorbansi
DPPHanPenghambat% 


Analisis aktivitas antioksidan berdasarkan kemampuan
untuk menangkap logam Fe (FRAP value) sesuai dengan
J. Teknol. dan Industri Pangan
Vol. 24 No. 1 Th. 2013
ISSN : 1979-7788
Terakreditasi Dikti: 80/DIKTI/Kep/2012
Versi Online:
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtip
DOI: 10.6066/jtip.2013.24.1.115
Komunikasi Singkat
117
metode yang telah dikemukakan oleh Wang et al. (2009).
Analisis dilakukan dengan cara mencampur 1 mL sampel
dengan 0.05 mL 2 mM FeCl2, 0.2 mL 5 mM ferrozine, dan 2.75
mL aquades. Setelah divorteks, didiamkan selama 10 menit
pada kondisi gelap, campuran kemudian ditera pada λ 562 nm.
Kemampuan antioksidan dinyatakan dalam persentase FRAP,
dengan aquades sebagai blanko dan EDTA sebagai kontrol
positif.
100%
Ao
A2)(A1Ao
value%FRAP 


Keterangan: A0 adalah absorbansi kontrol positif, A1 adalah absorbansi sampel,
dan A2 adalah absorbansi blangko.
Analisis kadar antosianin (Giusti dan Wrostald, 2001)
dilakukan dengan cara membandingkan absorbansi sampel
pada panjang gelombang 700 nm dan 512 nm pada pH 1 dan
pH 4.5. Penghitungan jumlah bakteri pembentuk asam
dilakukan dengan menanam sampel dengan seri pengenceran
tertentu pada media MRS (deMann Rogosa Sharp, Oxoid, USA)
yang ditambah dengan 1% CaCO3 dan diinkubasi pada suhu
37ºC selama 48 jam.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 menunjukkan perubahan total fenol cairan
fermentasi setelah diinkubasi selama 6 jam. Hasil analisis kadar
fenol pada Tabel 1 menunjukkan bahwa kadar fenol dalam
cairan fermentasi awal, akan memberikan hasil beda nyata
untuk masing-masing perlakuan. Pada kadar antosianin 20 mM
terjadi peningkatan kadar fenol yang sangat tinggi, yaitu pada
jam ke-5, mencapai 58 mg asam galat/100 mL.
Tabel 1. Total fenol cairan fermentasi (mg asam galat/100 mL) dengan
kadar antosianin 10, 20, dan 30 mM antosianin beras ketan
hitam
Waktu
Inkubasi
(Jam)
mg Asam galat/100 mL Medium pada
Konsentrasi Antosianin Beras Ketan Hitam
10 20 30
0 23.75 + 0.042 o 12.86 + 0.071d 20.66 + 0.071k
0.5 21.69 + 0.177m 17.79 + 0.085j 39.43+ 0.028q
1 28.45 + 0.057n 16.00+ 0.099h 21.53+ 0.177m
2 21.16 + 0.219l 10.91 + 0.042c 14.59+ 0.085f
4 23.21 + 0.057n 26.56 + 0.099p 13.94+ 0.085e
5 15.10+ 0.087g 58.06 + 0.071r 13.99+ 0.099e
6 17.31+ 0.057i 6.49 + 0.099a 8.91+ 0.057b
Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf yang tidak sama berarti berbeda
nyata pada taraf signifikansi 5%
Aktivitas antioksidan (radical /DPPH scavenging activity, %)
cairan hasil fermentasi menunjukkan (Tabel 2) bahwa tidak ada
perubahan yang signifikan setelah antosianin mengalami
fermentasi selama 6 jam. Hasil tertinggi dijumpai pada sampel
cairan fermentasi pada kadar antosianin awal 30 mM dan
setelah difermentasi selama 6 jam, yaitu 59.2%. Dari hasil
pengujian, terlihat bahwa aktivitas antioksidan cairan fermentasi
tidak banyak mengalami perubahan. Komponen antioksidan
yang berada bersamaan dalam satu sistem, dapat bersifat
sinergik, antagonik, atau bahkan bisa saling tidak berpengaruh.
Meskipun tidak terjadi perubahan aktivitas antioksidan yang
signifikan dan dengan adanya indikasi terhadap perubahan
kadar antosianin selama fermentasi, maka diduga terjadi
degradasi antosianin menjadi komponen lain yang lebih
sederhana dengan interaksinya masing-masing. Sehingga akan
menghasilkan aktivitas antioksidan yang cenderung tidak
berubah selama fermentasi.
Tabel 2. DPPH scavenging activity (%) antosianin beras ketan hitam
setelah difermentasi menggunakan L. plantarum Mut 7
Waktu Inkubasi
(Jam)
%RSA Cairan Fermentasi pada Konsentrasi
Antosianin Beras Ketan Hitam
10 mM 20 mM 30 mM
0 57.5 bc 51.0abc 53.6abc
0.5 51.9 abc 46.9ab 57.8bc
1 49.5 abc 49.8abc 56.8abc
2 53.00 abc 52.1abc 50.8abc
4 49.6 abc 54.9abc 53.8abc
5 45.6 a 47.2ab 48.6abc
6 56.6 abc 58.6bc 59.2c
Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf yang tidak sama berarti berbeda
nyata pada taraf signifikansi 5%
Pada pengujian aktivitas antioksidan beras berwarna untuk
beberapa varietas yang dimiliki Negara Thailand, Sri Langka,
dan China, diperoleh hasil bahwa warna beras tidak mempunyai
hubungan yang signifikan dengan besarnya aktivitas
antioksidan beras (Ferric Reducing Antioxidant Power, FRAP).
Suatu bahan yang mempunyai warna ungu lebih gelap, akan
mempunyai kadar antosianin yang lebih tinggi pula. Pengujian
yang menggunakan beras merah dan beras hitam (dengan
beberapa varietas) ini melaporkan bahwa aktivitas antioksidan
terbesar dimiliki oleh beras merah Bahng Gawk (BG) dengan
nilai FRAP mencapai 8.08 mmol Fe (II)/100 g. Sedangkan beras
hitam varietas Niaw Dam Pleuak Khao hanya selisih sedikit
dengan nilai FRAP 7.58 mmol Fe (II)/100 g (Sompong et al.
2011).
Kemampuan untuk mereduksi ion logam (disajikan dalam
nilai FRAP, Tabel 3) juga secara umum tidak mengalami
penurunan selama fermentasi menggunakan L. plantarum Mut
7. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa pada masing-
masing kadar antosianin yang berbeda, terdapat pola
perubahan kemampuan penangkapan ion logam yang sama.
Pada jam ke-5 inkubasi, terdapat kenaikan angka FRAP untuk
semua jenis perlakuan dan terdapat penurunan kemampuan
untuk menangkap ion logam setelah difermentasi selama 2 jam.
Dilihat dari jumlah sel bakteri pembentuk asam selama inkubasi,
jumlah sel cenderung mengalami kenaikan sebanyak 2 log
cycle untuk semua jenis perlakuan (Gambar 1). Masing-masing
perlakuan juga menunjukkan pola perubahan jumlah sel yang
sama. Terdapat kenaikan jumlah sel pada jam kedua setelah
sebelumnya sempat turun. Medium yang digunakan adalah
medium MRS tanpa glukosa yang ditambahkan dengan ekstrak
antosianin beras ketan hitam sesuai dengan perlakuan.
Antosianin merupakan suatu glikosida dan dengan bantuan
bakteri L. plantarum Mut 7 maka glikosida ini akan terhidrolisis
menjadi gula dan aglikonnya. Gula dari antosianin inilah yang
akan digunakan sebagai sumber karbon oleh bakteri. Melalui
J. Teknol. dan Industri Pangan
Vol. 24 No. 1 Th. 2013
ISSN : 1979-7788
Terakreditasi Dikti: 80/DIKTI/Kep/2012
Versi Online:
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtip
DOI: 10.6066/jtip.2013.24.1.115
Komunikasi Singkat
118
proses hidrolisis sempurna, 10 mM antosianin akan dihasilkan
10 mM glukosa untuk mendukung pertumbuhan bakteri. Karena
dalam medium tidak tersedia gula sederhana (available sugar),
maka L. plantarum Mut 7 dipaksa untuk memotong glikosida
antosianin dan menggunakan gula yang terikat pada struktur
utama. Sesuai dengan hasil pengujian aktivitas antioksidan
yang telah dibahas sebelumnya, jelaslah bahwa pertumbuhan
bakteri asam laktat tidak banyak merubah aktivitas antioksidan
(FRAP dan DPPH scavenging activity). Setelah difermentasi
selama 1 jam, terlihat bahwa jumlah sel mengalami penurunan.
Diduga pada tahapan ini telah terjadi adaptasi oleh sel dan akan
mengalami peningkatan jumlah sel setelah 1 jam kemudian.
Jumlah sel awal dibuat pada konsentrasi relatif tinggi, yaitu 108
CFU/mL. Pada percobaan dengan konsentrasi sel awal yang
lebih rendah (106 CFU/mL), sel mengalami kematian sedangkan
pada percobaan menggunakan sel awal 107 CFU/mL, tingkat
keberhasilan proses fermentasi yang ditunjukkan oleh
peningkatan jumlah sel, relatif rendah.
Tabel 3. Nilai FRAP (%) cairan hasil fermentasi ekstrak beras ketan
hitam setelah difermentasi menggunakan L. plantarum Mut 7
Waktu Inkubasi
(Jam)
Ferric Reducing Antioxidant Power (%)
10 mM 20 mM 30 mM
0 89.1fg 84.1bcde 81.9abc
0.5 83.6bcd 81.8abc 82.8abc
1 83.9bcd 82.5abc 82.2abc
2 79.4ab 80.9abc 78.1a
4 87.9defg 85.7cdef 85.8cdef
5 96.7h 88.9efg 91.8g
6 88.0defg 85.1cdef 85.8cdef
Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf yang tidak sama berarti
berbeda nyata pada taraf signifikansi 5%
Gambar 1. Jumlah bakteri pembentuk asam pada media ekstrak
beras ketan hitam(setara 10, 20, 30 mM antosianin)
Menurut Avila et al. (2009), aglikon akan difermentasi
menjadi asam galat, asam homogentisat, asam ρ-kumarat,
asam sinapat, DMP propionic acid, dan asam siringat serta
senyawa lain yang tidak teridentifikasi oleh bakteri (dalam
bentuk single culture) Bifidobacterium lactis BB-12,
Lactobacillus plantarum IFPL722, L. casei LC-01, L. acidophilus
LA-5 dengan substrat malvidin-3-glukosida. Bakteri-bakteri ini
juga menunjukkan adanya aktivitas enzim β-glukosidase. Enzim
β-glukosidase merupakan enzim yang terperangkap di dalam
dinding sel dan namun ada juga yang mempunyai aktivitas
ekstra seluler.
Selain asam protokatekoat, metabolit lain yang mempunyai
efek menguntungkan adalah asam galat. Adanya aktivitas
enzim β-glukosidase dari bakteri asam laktat juga banyak
dikembangkan untuk makanan atau minuman fermentasi
berbasis kedelai. Kandungan glikosida yang terdapat dalam
kedelai adalah isoflavon, yang akan dihidrolisis oleh enzim β-
glukosidase menjadi bentuk aglikonnya, yaitu daidzein dan
genistein. Bentuk aglikon ini mempunyai nilai cerna dan
bioaktivitas yang lebih baik daripada bentuk glikosidanya
(genistin dan daidzin). Adapun strain bakteri asam laktat yang
dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lactobacillus
plantarum KFRI 00144 dan L. delbrueckii subsp. Lactis KFRI
01181 (Pyo et al. 2005).
KESIMPULAN
Lactobacillus plantarum Mut 7 dapat tumbuh pada medium
fermentasi yang dimodifikasi dengan penambahan antosianin
dari beras ketan hitam. Aktivitas antioksidan beras ketan hitam
tidak banyak mengalami perubahan setelah difermentasi meng-
gunakan Lactobacillus plantarum Mut 7. Aktivitas antioksidan
mencapai 59.2% DPPH scavenging activity setelah 6 jam
inkubasi pada medium fermentasi yang mengandung antosianin
awal setara 30 mM dan nilai FRAP 96.7% pada sampel yang
telah difermentasi selama 5 jam pada medium fermentasi
dengan konsentrasi antosianin awal setara 10 mM. Inkubasi
dengan jumlah sel akhir mencapai 10.21-10.82 log CFU/mL.
Fermentasi menggunakan L. plantarum Mut 7 tidak memberikan
pengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan medium per-
tumbuhan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitian ini didukung oleh Program IMHERE 2011
Fakultas Biologi UGM Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Abdel-Aal EM, Young JC, Rabalski I. 2006. Anthocyanin
composition in black, blue, pink, purple, and red cereal
grains. J Agr Food Chem 54: 4696-4704. DOI:
10.1021/jf0606609.
Aura AM, Lopez PM, O’Leary KA, Williamson G, Caldentey
KMO, Poutanen K, Buelga CS. 2005. In vitro metabolism of
anthocyanins by human gut microflora. Eur J Nutr 44: 133-
142. DOI: 10.1007/s00394-004-0502-2.
Avila M, Hidalgo M, Moreno CS, Pelaez C, Requena T, de-
Pascuel Teresa S. 2009. Bioconversion of anthocyanin
glycosides by Bifidobacteria and Lactobacillus. Food Res Int
42: 1453-1461. DOI: 10.1016/j.foodres.2009.07.026.
Bagchi D, Sen CK, Bagchi M, Atalay M. 2004. Anti-angiogenic,
antioxidant, and anticarcinogenic properties of a novel
7
7.5
8
8.5
9
9.5
10
10.5
11
0 2 4 6 8
LogCFU/ml
Waktu Inkubasi (jam)
Kadar Antosianin
10 mM 20 mM 30 mM
J. Teknol. dan Industri Pangan
Vol. 24 No. 1 Th. 2013
ISSN : 1979-7788
Terakreditasi Dikti: 80/DIKTI/Kep/2012
Versi Online:
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtip
DOI: 10.6066/jtip.2013.24.1.115
Komunikasi Singkat
119
anthocyanin-rich berry extract formula. Biochemistry-US 69:
75-80.
Deepa G, Singh V, Naidu A. 2008. Nutrient composition and
physicochemical properties of Indian medicinal rice-Njavara.
Food Chem 106: 165-171. DOI: 10.1016/j.foodchem.
2007.05.062.
Giusti MM, Wrostald RE. 2001. Characterization and
Measurement of Anthocyanin by UV-Visible Spectroscopy.
In R.E. Wrostald TE, Acree EA, Dekker MH, Penner DS,
Reid SJ, Schwarrtz CF, Shoemaker D, Smith PS (eds).
Handbook of Food Analytical Chemistry: Pigmens,
Colorants, Flavors, Texture, and Bioactive Food
Components. Hoboken. New Jersey. John Wiley Sons.
Hiemori M, Koh E, Mitchell AE. 2009. Influence of cooking on
anthocyanins in black rice (Oryza sativa L. japonica var.
SBR). J Agr Food Chem 57: 1908-1914. DOI: 10.1021/
jf803153z.
Hu C, Zawistowski J, Ling WH, Kitts DD. 2003. Black rice
(Oryza sativa L. indica) pigmented fraction suppresses both
reactive oxygen species and nitric oxide in chemical and
biological model systems. J Agr Food Chem 51: 5271-5277.
DOI: 10.1021/jf034466n.
Itani T, Ogawa M. 2004. History and recent trends of red rice in
Japan. Jpn J Crop Sci 73: 137–147.
Kano M, Takayanagi T, Harada K, Makino K, Ishikawa F. 2005.
Antioxidative activity of anthocyanins from purple sweet
potato, Ipomoea batatas cultivar Ayamurasaki. Biosci
Biotechnol Biochem 69: 979-988.
Keppler K, Humpf HU. 2005. Metabolism of anthocyanins and
their phenolic degradation products by the intestinal
microflora. Bioorgan Med Chem 13: 5195-5205. DOI:
10.1016/j.bmc.2005.05.003.
Li W, Pickard M, Beta T. 2007. Effect of thermal processing on
antioxidant properties of purple wheat bran. Food Chem
104: 1080-1086. DOI: 10.1016/j.foodchem.2007.01.024.
Manach C, Williamson G, Morand C, Scalbert A, Remesy C.
2005. Bioavailability and bioefficacy of polyphenols in
humans I. Review of 97 bioavailability studies. Am J Clin
Nutr 81: 230S-242S.
Narwidina P. 2009. Pengembangan Minuman Isotonik
Antosianin Beras Hitam (Oryza sativa L. indica) dan
Efeknya terhadap Kebugaran dan Aktivitas Antioksidan
pada Manusia Pasca Stress Fisik. A Case Control Study.
[Tesis]. FTP UGM Yogyakarta.
Perera AS, Jansz ER. 2000. Preliminary investigations on the
red pigment in rice and its effect on glucose release from
rice starch. J Natn Sci Foundation Sri Lanka 28: 185–192.
DOI: 10.4038/jnsfsr.v28i3.2660.
Pyo YH, Lee TC, Lee YC. 2005. Enrichments of Bioactives
Isoflavones in Soymilk Fermentation with β-glukosidase-
producing-lactic acid bacteria. Food Res Int 38: 551-559.
DOI: 10.1016/j.foodres.2004.11.008.
Qiu Y, Liu Q, Beta T. 2010. Antioxidant properties of commercial
wild rice and analysis of soluble and insoluble phenolics
acids. Food Chem 121: 140-147. DOI: 10.1016/j.foodchem.
2009.12.021.
Sompong R, Siebenhandl-Ehn S, Linsberger-Martin G,
Berghofer E. 2011. Physicochemical and antioxidative
properties of red and black rice varieties from Thailand,
China, and Sri Lanka. Food Chem 124: 132–140. DOI:
10.1016/j.foodchem.2010.05.115.
Singleton VL, Rossi JA. 1965. Colorimetry of total phenolics with
phosphomolybdic-phosphotungstic acid reagents. American
J Enology Viticulture 16: 144-158.
Wang LS, Stoner GD. 2009. Anthocyanin and their role in
cancer prevention. Cancer Lett 269: 281-290. DOI: 10.1016/
j.canlet.2008.05.020.
Wang T, Jonsdottir R, Olafsdottir G. 2009. Total phenolics
compounds, radical scavenging and metal chelation of
extracts from Icelandic seaweeds. Food Chem 116: 240-
248. DOI: 10.1016/j.foodchem.2009.02.041.
Zawistowski J, Kopec A, Kitts DD. 2009. Effect of a blackrice
extracts (Oryza sativa L. Indica) on cholesterol level and
plasma lipids parameters in Wistar Kyoto Rats. J Func Food
I: 50-56. DOI: 10.1016/j.jff.2008.09.008.

More Related Content

What's hot

Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Fendi Pradana
 
Paper mikrobiologi
Paper mikrobiologiPaper mikrobiologi
Paper mikrobiologiDwi Utama
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseFransiska Puteri
 
Andrew hidayat 93880-id-none
 Andrew hidayat   93880-id-none Andrew hidayat   93880-id-none
Andrew hidayat 93880-id-none
Andrew Hidayat
 
PPT Interaktif- Bioteknologi Konvensional
PPT Interaktif- Bioteknologi KonvensionalPPT Interaktif- Bioteknologi Konvensional
PPT Interaktif- Bioteknologi Konvensionalnuzlifahdia
 
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan birAktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
سوجي النحلة
 
Laporan Resmi Pembuatan Media I
Laporan Resmi Pembuatan Media ILaporan Resmi Pembuatan Media I
Laporan Resmi Pembuatan Media I
Salsabila Azzahra
 
Antihistamin FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSAR
Antihistamin  FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSARAntihistamin  FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSAR
Antihistamin FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSAR
irmalawai
 
Pf
PfPf
Biokimia Pangan (Tanaman Kacang-kacangan)
Biokimia Pangan (Tanaman Kacang-kacangan)Biokimia Pangan (Tanaman Kacang-kacangan)
Biokimia Pangan (Tanaman Kacang-kacangan)
Fathmasari
 
Laporan Sementara Pembuatan Media I
Laporan Sementara Pembuatan Media ILaporan Sementara Pembuatan Media I
Laporan Sementara Pembuatan Media I
Salsabila Azzahra
 
Mikro ok
Mikro okMikro ok
Biologi kel.5 manfaat bakteri
Biologi kel.5 manfaat bakteriBiologi kel.5 manfaat bakteri
Biologi kel.5 manfaat bakteri
fakhriafif
 
Acara 4 amilase
Acara 4 amilaseAcara 4 amilase
PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas
Nadiyayoo
 
Uv vis
Uv visUv vis

What's hot (20)

Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
 
Paper mikrobiologi
Paper mikrobiologiPaper mikrobiologi
Paper mikrobiologi
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
 
Andrew hidayat 93880-id-none
 Andrew hidayat   93880-id-none Andrew hidayat   93880-id-none
Andrew hidayat 93880-id-none
 
Lap3 pembuatan tempe
Lap3  pembuatan tempeLap3  pembuatan tempe
Lap3 pembuatan tempe
 
PPT Interaktif- Bioteknologi Konvensional
PPT Interaktif- Bioteknologi KonvensionalPPT Interaktif- Bioteknologi Konvensional
PPT Interaktif- Bioteknologi Konvensional
 
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan birAktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
 
Laporan Resmi Pembuatan Media I
Laporan Resmi Pembuatan Media ILaporan Resmi Pembuatan Media I
Laporan Resmi Pembuatan Media I
 
Antihistamin FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSAR
Antihistamin  FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSARAntihistamin  FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSAR
Antihistamin FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSAR
 
Pf
PfPf
Pf
 
Biokimia Pangan (Tanaman Kacang-kacangan)
Biokimia Pangan (Tanaman Kacang-kacangan)Biokimia Pangan (Tanaman Kacang-kacangan)
Biokimia Pangan (Tanaman Kacang-kacangan)
 
Bpfr vero
Bpfr veroBpfr vero
Bpfr vero
 
Laporan Sementara Pembuatan Media I
Laporan Sementara Pembuatan Media ILaporan Sementara Pembuatan Media I
Laporan Sementara Pembuatan Media I
 
391 754-1-pb
391 754-1-pb391 754-1-pb
391 754-1-pb
 
4. sesi pangan
4. sesi pangan4. sesi pangan
4. sesi pangan
 
Mikro ok
Mikro okMikro ok
Mikro ok
 
Biologi kel.5 manfaat bakteri
Biologi kel.5 manfaat bakteriBiologi kel.5 manfaat bakteri
Biologi kel.5 manfaat bakteri
 
Acara 4 amilase
Acara 4 amilaseAcara 4 amilase
Acara 4 amilase
 
PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
 

Viewers also liked

Antioxidants 2 (2) edited coppy
Antioxidants 2 (2) edited coppyAntioxidants 2 (2) edited coppy
Antioxidants 2 (2) edited coppycaren watson
 
Pro slim tea
Pro slim teaPro slim tea
Anti aging caps
Anti aging capsAnti aging caps
Anti aging caps
Daeler Pulsa Elektronik
 
Antioxidant analysis
Antioxidant analysisAntioxidant analysis
Antioxidant analysis
Mae Fah Luang University
 
Antioxidant
AntioxidantAntioxidant
Antioxidant
Tapeshwar Yadav
 
Antioxidants
AntioxidantsAntioxidants
AntioxidantsGaurav Kr
 
Free radicals & antioxidants
Free radicals & antioxidantsFree radicals & antioxidants
Free radicals & antioxidants
Prashant Vishwanath
 
Antioxidants
AntioxidantsAntioxidants
Antioxidants
Mehul Shinde
 
Free radicals
Free radicalsFree radicals
Free radicals
Khalid Hussain
 
13. free radicals and antioxidants
13. free radicals and antioxidants13. free radicals and antioxidants
13. free radicals and antioxidants
Madhumita Sen
 
Free radicals and antioxidants
Free radicals and antioxidantsFree radicals and antioxidants
Free radicals and antioxidants
Dr Alok Bharti
 
Dheeraj Antioxidant Seminar
Dheeraj Antioxidant SeminarDheeraj Antioxidant Seminar
Dheeraj Antioxidant Seminar
guest687567f95
 

Viewers also liked (15)

Antioxidants 2 (2) edited coppy
Antioxidants 2 (2) edited coppyAntioxidants 2 (2) edited coppy
Antioxidants 2 (2) edited coppy
 
Pro slim tea
Pro slim teaPro slim tea
Pro slim tea
 
Anti aging caps
Anti aging capsAnti aging caps
Anti aging caps
 
Antioxidant analysis
Antioxidant analysisAntioxidant analysis
Antioxidant analysis
 
Antioxidant medical
Antioxidant medicalAntioxidant medical
Antioxidant medical
 
Antioxidant
AntioxidantAntioxidant
Antioxidant
 
Antioxidants
AntioxidantsAntioxidants
Antioxidants
 
Free radicals & antioxidants
Free radicals & antioxidantsFree radicals & antioxidants
Free radicals & antioxidants
 
Antioxidants
AntioxidantsAntioxidants
Antioxidants
 
Free Radicals
Free RadicalsFree Radicals
Free Radicals
 
Free radicals
Free radicalsFree radicals
Free radicals
 
13. free radicals and antioxidants
13. free radicals and antioxidants13. free radicals and antioxidants
13. free radicals and antioxidants
 
Free radicals and antioxidants
Free radicals and antioxidantsFree radicals and antioxidants
Free radicals and antioxidants
 
Antioxidants
AntioxidantsAntioxidants
Antioxidants
 
Dheeraj Antioxidant Seminar
Dheeraj Antioxidant SeminarDheeraj Antioxidant Seminar
Dheeraj Antioxidant Seminar
 

Similar to Aktivitas antioksidan antosianin_beras_k

Ekstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docx
Ekstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docxEkstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docx
Ekstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docx
fitrialavita
 
fermentasi kulit buah kakao sebagai pakan ternak
fermentasi kulit buah kakao sebagai pakan ternakfermentasi kulit buah kakao sebagai pakan ternak
fermentasi kulit buah kakao sebagai pakan ternakHILDEGARDIS NAI ULU
 
25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf
25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf
25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf
AlazizSetiawan1
 
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...Mochamad Nurcholis
 
Jurnal review alkaloid
Jurnal review alkaloidJurnal review alkaloid
Jurnal review alkaloid
Dinda Gusti Ayu
 
Andrew hidayat 200428-none
 Andrew hidayat   200428-none Andrew hidayat   200428-none
Andrew hidayat 200428-none
Andrew Hidayat
 
1. Isoflavon,antioksidan sbg pangfus.pdf
1. Isoflavon,antioksidan sbg pangfus.pdf1. Isoflavon,antioksidan sbg pangfus.pdf
1. Isoflavon,antioksidan sbg pangfus.pdf
mursidtrisusilo1
 
Botani:Peranan Tumbuhan bagi Kehidupan dalam Aspek Makanan: Ubi Ungu
Botani:Peranan Tumbuhan bagi Kehidupan dalam Aspek Makanan: Ubi Ungu Botani:Peranan Tumbuhan bagi Kehidupan dalam Aspek Makanan: Ubi Ungu
Botani:Peranan Tumbuhan bagi Kehidupan dalam Aspek Makanan: Ubi Ungu
Oktaviana Limbong
 
Tugas 8 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 8 q1 a117036_tri asmayantiTugas 8 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 8 q1 a117036_tri asmayanti
Tri Asmayanti
 
Bofar ppt 1
Bofar ppt 1Bofar ppt 1
Andrew hidayat 183278-id-viabilitas-lactobacillus-plantarum-1-yan
 Andrew hidayat   183278-id-viabilitas-lactobacillus-plantarum-1-yan Andrew hidayat   183278-id-viabilitas-lactobacillus-plantarum-1-yan
Andrew hidayat 183278-id-viabilitas-lactobacillus-plantarum-1-yan
Andrew Hidayat
 
Jurnal beras analog umbi garut
Jurnal beras analog umbi garutJurnal beras analog umbi garut
Jurnal beras analog umbi garut
gilangputrawijaya
 
Percobaan 3
Percobaan 3Percobaan 3
Percobaan 3
mery gita
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK Ilmianisa Azizah
 
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
Repository Ipb
 
Intern Tertum
Intern TertumIntern Tertum
Intern Tertum
rindaaulutamii
 
Kelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdf
Kelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdfKelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdf
Kelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdf
nahdi1
 

Similar to Aktivitas antioksidan antosianin_beras_k (20)

Ekstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docx
Ekstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docxEkstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docx
Ekstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docx
 
fermentasi kulit buah kakao sebagai pakan ternak
fermentasi kulit buah kakao sebagai pakan ternakfermentasi kulit buah kakao sebagai pakan ternak
fermentasi kulit buah kakao sebagai pakan ternak
 
25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf
25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf
25.+Artikel+755_Production+625-632 (4).pdf
 
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
 
Jurnal review alkaloid
Jurnal review alkaloidJurnal review alkaloid
Jurnal review alkaloid
 
297839843
297839843297839843
297839843
 
Andrew hidayat 200428-none
 Andrew hidayat   200428-none Andrew hidayat   200428-none
Andrew hidayat 200428-none
 
1. Isoflavon,antioksidan sbg pangfus.pdf
1. Isoflavon,antioksidan sbg pangfus.pdf1. Isoflavon,antioksidan sbg pangfus.pdf
1. Isoflavon,antioksidan sbg pangfus.pdf
 
Botani:Peranan Tumbuhan bagi Kehidupan dalam Aspek Makanan: Ubi Ungu
Botani:Peranan Tumbuhan bagi Kehidupan dalam Aspek Makanan: Ubi Ungu Botani:Peranan Tumbuhan bagi Kehidupan dalam Aspek Makanan: Ubi Ungu
Botani:Peranan Tumbuhan bagi Kehidupan dalam Aspek Makanan: Ubi Ungu
 
Tugas 8 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 8 q1 a117036_tri asmayantiTugas 8 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 8 q1 a117036_tri asmayanti
 
Bofar ppt 1
Bofar ppt 1Bofar ppt 1
Bofar ppt 1
 
Andrew hidayat 183278-id-viabilitas-lactobacillus-plantarum-1-yan
 Andrew hidayat   183278-id-viabilitas-lactobacillus-plantarum-1-yan Andrew hidayat   183278-id-viabilitas-lactobacillus-plantarum-1-yan
Andrew hidayat 183278-id-viabilitas-lactobacillus-plantarum-1-yan
 
Jurnal beras analog umbi garut
Jurnal beras analog umbi garutJurnal beras analog umbi garut
Jurnal beras analog umbi garut
 
Percobaan 3
Percobaan 3Percobaan 3
Percobaan 3
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
 
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
 
Intern Tertum
Intern TertumIntern Tertum
Intern Tertum
 
Zat anti gizi
Zat anti giziZat anti gizi
Zat anti gizi
 
Kelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdf
Kelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdfKelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdf
Kelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdf
 

Recently uploaded

Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 

Recently uploaded (20)

Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 

Aktivitas antioksidan antosianin_beras_k

  • 1. J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 24 No. 1 Th. 2013 ISSN : 1979-7788 Terakreditasi Dikti: 80/DIKTI/Kep/2012 Versi Online: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtip DOI: 10.6066/jtip.2013.24.1.115 Komunikasi Singkat 115 AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ANTOSIANIN BERAS KETAN HITAM SELAMA FERMENTASI [Antioxidant Activity of Anthocyanin of Black Glutinous Rice During Fermentation] Nanik Suhartatik1)*, Muhammad Nur Cahyanto2), Sri Raharjo2) dan Endang S. Rahayu2) 1) Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Surakarta 2) Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta Diterima 07 November 2012 / Disetujui 22 Juli 2013 ABSTRACT Anthocyanin is a group of bioactive compound found to be abundant in black glutinous rice. It has been widely studied for their health beneficial effect. Hydrolysis of anthocyanin glycoside into anthocyanidin and sugar by β,D-glucosidase is presumed to be the first step in anthocyanin metabolism. Enzymatic degradation of anthocyanin was reported to produce not only more stable compounds, but also healthier compounds with better bioavailability. Some species of Lactic Acid Bacteria showed β,D-glucosidase activity. The research aims to study the functional property’s change’s of anthocyanin extracted from black glutinous rice as an antioxidant compound after being fermented using Lactobacillus plantarum Mut 7. The results showed that fermentation process did not give a significant effect to the antioxidant activity of black glutinous rice anthocyanin. The antioxidant activity as determined by Radical Scavenging Activity and Ferrous Reducing Activity Power value were 59.2% (6 hours of incubation, 30 mM anthocyanin) and 96.7% (5 hours of incubation, 10 mM anthocyanin). The lactic acid bacterial count increased up to 2 log cycle after being fermented for 5 hours. Keywords: anthocyanin, antioxidant, black glutinous rice, L. plantarum Mut 7 ABSTRAK Antosianin merupakan kelompok komponen bioaktif yang banyak ditemukan pada beras ketan hitam. Komponen ini banyak dipelajari karena efeknya yang menguntungkan bagi kesehatan. Hidrolisis antosianin menjadi antosianidin dan gula oleh enzim β,D-glukosidase diduga merupakan langkah awal dalam metabolisme antosianin. Degradasi enzimatik antosianin dilaporkan tidah hanya dapat menghasilkan komponen yang lebih stabil, akan tetapi juga komponen yang lebih menyehatkan dan menjadi lebih tersedia bagi tubuh. Beberapa spesies bakteri asam laktat menunjukkan adanya aktivitas enzim ini. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan antosianin sebagai senyawa antioksidan terutama sifat fungsionalnya, setelah mengalami fermentasi menggunakan Lactobacillus plantarum Mut 7. Hasil menunjukkan bahwa proses fermentasi tidak memberikan efek yang signifikan terhadap aktivitas antioksidan antosianin beras ketan hitam. Aktivitas antioksidan yang diukur berdasarkan kemampuannya untuk menangkap radikal bebas dan kemampuan menangkap ion Fe memberikan hasil 59.2% RSA (Radical Scavenging Activity) setelah diinkubasi selama 6 jam (kadar antosianin setara dengan 30 mM) dan FRAP (Ferrous Radical Activity Power) value 96.7% (5 jam inkubasi dan 10 mM antosianin). Jumlah sel bakteri asam laktat mengalami peningkatan sebanyak 2 siklus log setelah diinkubasi selama 5 jam. Kata kunci: antioksidan, antosianin, beras ketan hitam, L. plantarum Mut 7 PENDAHULUAN1 Antosianin termasuk dalam golongan flavonoid, satu golongan polifenol yang berperan dalam pangan karena efek biologisnya dan berada dalam bentuk glikosida atau terikat dengan komponen gula (mono, di, atau triglikosida dengan ikatan α atau β). Komponen gula yang biasanya dijumpai adalah glukosa, galaktosa, ramnosa, arabinosa, dan xilosa (Avila et al. 2009). Antosianin merupakan pigmen alami yang terdapat dalam buah, sayuran, atau serealia yang berwarna merah, biru, ungu hingga kehitaman. Senyawa ini merupakan turunan dari polyhydroxy atau polymethoxy dari 2-phenyl- benzopyrilum. Salah satu sumber antosianin yang juga merupakan salah satu kekayaan alam di Indonesia selain buah dan sayuran adalah beras (Oryza sativa). Saat ini telah dikenal *Korespondensi Penulis: Email : n_suhartatik@yahoo.com; Telp: 081328757776 beberapa jenis beras yang kaya akan antosianin, seperti beras hitam, beras merah, beras ketan hitam (Oryza sativa L. cv Kam Doi Saked), dan lain-lain (Perera dan Jansz, 2000; Itani dan Ogawa, 2004). Beras ketan hitam memiliki sifat yang berbeda dengan beras hitam karena kandungan amilopektinnya yang lebih tinggi daripada beras hitam (Deepa et al. 2008). Komponen antosianin utama yang terdapat pada beras hitam (Oryza sativa L.) adalah sianidin-3-glikosida dan peonidin-3- glikosida (Hu et al. 2003; Abdel-Aal et al. 2006; Zawistowski et al. 2009). Berbeda dengan hasil yang ditunjukkan sebelumnya, Hiemori et al. (2009), mengidentifikasi adanya antosianin jenis lain pada beras hitam (Oryza sativa L. japonicavar SBR) yaitu sianidin diheksosida (dalam 3 isomer yang berbeda) dan satu jenis sianidin heksosida selain sianidin-3-glukosida dan peonidin-3-glukosida. Beras ketan hitam biasanya dikonsumsi dalam bentuk olahan. Namun beberapa hasil penelitian telah mengembang- kan minuman isotonik yang terbuat dari ekstrak antosianin
  • 2. J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 24 No. 1 Th. 2013 ISSN : 1979-7788 Terakreditasi Dikti: 80/DIKTI/Kep/2012 Versi Online: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtip DOI: 10.6066/jtip.2013.24.1.115 Komunikasi Singkat 116 (Narwidina, 2009). Antosianin mempunyai efek yang me- nguntungkan bagi tubuh, seperti perlindungan terhadap penyakit kardiovaskuler, diabetes militus, antiinflammasi, antikanker dan antioksidan (Bagchi et al. 2004; Kano et al. 2005; Wang dan Stoner, 2009). Kemampuan beras berwarna sebagai pangan fungsional berkaitan erat dengan adsorbsi dan bioavailabilitas-nya di dalam tubuh. Kelompok pigmen ini (antosianin) diabsorbsi oleh tubuh dengan jumlah yang sangat sedikit daripada jenis flavonoid yang lain (Manach et al. 2005). Reaksi hidrolisis diduga merupakan langkah awal dari jalur degradasi antosianin atau pembentukan metabolit lain. Studi secara in vitro menunjukkan bahwa deglikosidasi antosianin monoglukosida dan diglukosida oleh mikrobiota intestin terjadi 20 menit setelah konsumsi hingga 2 jam, tergantung pada struktur kimianya (Aura et al. 2005; Keppler dan Humpf, 2005). Penelitian yang telah dilakukan oleh Avila et al. (2009), menunjukkan bahwa beberapa sub spesies bakteri asam laktat menunjukkan adanya aktivitas enzim β-glukosidase. Adapun strain yang diuji dalam penelitian tersebut adalah L. plantarum IFPL711, IFPL715, IFPL722, IFPL724, IFPL935, dan dari spesies L. casei terdapat dua strain yang positif mempunyai aktivitas enzim β-glukosidase, yaitu L.casei LC-01 dan L. casei IFPL7190. Lactobacillus plantarum Mut 7 adalah bakteri asam laktat koleksi FNCC (Food and Nutrition Culture Collection) yang diisolasi dari makanan fermentasi growol. Bakteri ini telah diuji kemampuannya untuk memperbaiki proses fermentasi makanan dan produk-produk makanan fermentasi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mempelajari peran bakteri asam laktat indigenous dalam mendegradasi antosianin beras ketan hitam selama fermentasi. BAHAN DAN METODE Bahan Beras ketan hitam yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Balai Penelitian Padi Sukamandi Jawa Barat varietas Setail. Padi/beras yang digunakan adalah padi pecah kulit. Beras ketan hitam disimpan pada suhu -4ºC sampai diper- gunakan untuk eksperimen. Perlakuan penggilingan beras ketan hitam menjadi tepung, dilakukan dengan alat giling tepung kemudian diayak dengan ayakan ukuran 60 mesh. Penyiapan ekstrak antosianin beras ketan hitam Ekstrak antosianin beras ketan hitam dibuat dengan cara merendam 20 g bubuk beras ketan hitam ke dalam 400 ml metanol 70% asam (dilakukan dengan penambahan 1% HClp) selama 1 jam. Setelah direndam selama 1 jam, ekstrak disaring menggunakan kertas saring kasar. Filtrat yang diperoleh kemudian diuapkan (vakum) pada 60 rpm selama 1.5 jam. Filtrat pekat kemudian diukur kandungan antosianinnya meng- gunakan metode dari Giusti dan Wrostald (2001) dan dibuat seri pengenceran sehingga mengandung antosianin setara dengan 10 mM, 20 mM, dan 30 mM antosianin. Penyiapan medium Media yang digunakan dalam pengujian ini adalah medium MRS broth (deMann Rogosa Sharp) tanpa gula dan yeast ekstrak. Setiap 1 liter medium yang digunakan mengandung: Protease peptone No. 3 sebanyak 1%; Beef Extract 1%; Yeast Extract 0.5%; Polysorbate 80 0.1%; Ammonium Citrate 0.2%; Na asetat 0.5%; Magnesium Sulfat 0.01%; Mn Sulfat 0.005%; dan Dipotassium phosphate 0.2%. Sterilisasi medium dilakukan menggunakan autoklaf (Hirayama, HL-Clave 25) pada suhu 121°C selama 15 menit. Dengan tidak adanya glukosa dalam medium, maka diharapkan bakteri asam laktat dipaksa untuk memotong ikatan glikosidik pada antosianin untuk meng- gunakan gula yang terikat pada struktur utama antosianin. Penyiapan bakteri Bakteri asam laktat berumur 18 jam sebanyak 109 sel diinokulasikan ke dalam media fermentasi. Starter disiapkan dengan cara menginokulasikan 3-5 ose isolat dalam 5 ml media MRS broth dan diinkubasikan selama 18 jam. Massa sel kemudian dipanen dan dicuci menggunakan larutan isotonis sebanyak 2 kali. Pemisahan sel dan massa sel dilakukan dengan cara sentrifuse (Labofuge 200, Heraus) pada 3000 rpm selama 15 menit. Sebanyak 2.5 mL bakteri yang mengandung 109 sel/mL kemudian ditambahkan pada 22.5 mL substrat fermentasi. Kondisi fermentasi Fermentasi dilakukan pada suhu 37ºC selama 6 jam meng- gunakan erlenmeyer (ukuran 100 mL, pyrex) dan dilakukan pemantauan terhadap kadar fenol, aktivitas antioksidan (DPPH dan FRAP), kadar antosianin, dan jumlah sel pembentuk asam. Pemantauan terhadap parameter-parameter tersebut dilakukan pada menit ke 0 dan 30, jam ke-1, 2, 4, 5, dan ke-6. Proses fermentasi dihentikan dengan cara menempatkan sampel ke dalam freezer suhu -40ºC. Analisis kadar fenol menggunakan metode Singleton dan Rossi (1965) yang dimodifikasi sesuai dengan jenis sampelnya, yaitu dilakukan dengan cara menambahkan 200 µL sampel (medium fermentasi) dengan 1.8 mL 0.2 N larutan Folin Ciocalteau dan 1.8 mL 60 g/L Na2CO3 pada suhu kamar. Sebelum ditera pada λ 760 nm (Shimadzu UV-1601), campuran divorteks terlebih dahulu dan didiamkan pada suhu kamar selama 1.5 jam. Kadar fenol dinyatakan dalam mg asam galat/100 mL sampel dengan menggunakan asam galat sebagai larutan standar dengan perlakuan analisis yang sama (Qiu et al. 2010). Aktivitas antioksidan (DPPH) ditentukan dengan men- campur 0.2 mL sampel (medium fermentasi) dengan 3.8 mL larutan 1 mM DPPH (dalam metanol) dan diinkubasi selama 1 jam pada suhu kamar serta kondisi gelap (Li et al. 2007). Peneraan dilakukan pada panjang gelombang 515 nm. Blanko dibuat dengan menggantikan sampel dengan aquades dengan volume yang sama. Persentase penangkapan radikal bebas dinyatakan dalam persentase penghambatan radikal bebas DPPH. 100% DPPHAbsorbansi sampelAbsorbansiDPPHAbsorbansi DPPHanPenghambat%    Analisis aktivitas antioksidan berdasarkan kemampuan untuk menangkap logam Fe (FRAP value) sesuai dengan
  • 3. J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 24 No. 1 Th. 2013 ISSN : 1979-7788 Terakreditasi Dikti: 80/DIKTI/Kep/2012 Versi Online: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtip DOI: 10.6066/jtip.2013.24.1.115 Komunikasi Singkat 117 metode yang telah dikemukakan oleh Wang et al. (2009). Analisis dilakukan dengan cara mencampur 1 mL sampel dengan 0.05 mL 2 mM FeCl2, 0.2 mL 5 mM ferrozine, dan 2.75 mL aquades. Setelah divorteks, didiamkan selama 10 menit pada kondisi gelap, campuran kemudian ditera pada λ 562 nm. Kemampuan antioksidan dinyatakan dalam persentase FRAP, dengan aquades sebagai blanko dan EDTA sebagai kontrol positif. 100% Ao A2)(A1Ao value%FRAP    Keterangan: A0 adalah absorbansi kontrol positif, A1 adalah absorbansi sampel, dan A2 adalah absorbansi blangko. Analisis kadar antosianin (Giusti dan Wrostald, 2001) dilakukan dengan cara membandingkan absorbansi sampel pada panjang gelombang 700 nm dan 512 nm pada pH 1 dan pH 4.5. Penghitungan jumlah bakteri pembentuk asam dilakukan dengan menanam sampel dengan seri pengenceran tertentu pada media MRS (deMann Rogosa Sharp, Oxoid, USA) yang ditambah dengan 1% CaCO3 dan diinkubasi pada suhu 37ºC selama 48 jam. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 menunjukkan perubahan total fenol cairan fermentasi setelah diinkubasi selama 6 jam. Hasil analisis kadar fenol pada Tabel 1 menunjukkan bahwa kadar fenol dalam cairan fermentasi awal, akan memberikan hasil beda nyata untuk masing-masing perlakuan. Pada kadar antosianin 20 mM terjadi peningkatan kadar fenol yang sangat tinggi, yaitu pada jam ke-5, mencapai 58 mg asam galat/100 mL. Tabel 1. Total fenol cairan fermentasi (mg asam galat/100 mL) dengan kadar antosianin 10, 20, dan 30 mM antosianin beras ketan hitam Waktu Inkubasi (Jam) mg Asam galat/100 mL Medium pada Konsentrasi Antosianin Beras Ketan Hitam 10 20 30 0 23.75 + 0.042 o 12.86 + 0.071d 20.66 + 0.071k 0.5 21.69 + 0.177m 17.79 + 0.085j 39.43+ 0.028q 1 28.45 + 0.057n 16.00+ 0.099h 21.53+ 0.177m 2 21.16 + 0.219l 10.91 + 0.042c 14.59+ 0.085f 4 23.21 + 0.057n 26.56 + 0.099p 13.94+ 0.085e 5 15.10+ 0.087g 58.06 + 0.071r 13.99+ 0.099e 6 17.31+ 0.057i 6.49 + 0.099a 8.91+ 0.057b Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf yang tidak sama berarti berbeda nyata pada taraf signifikansi 5% Aktivitas antioksidan (radical /DPPH scavenging activity, %) cairan hasil fermentasi menunjukkan (Tabel 2) bahwa tidak ada perubahan yang signifikan setelah antosianin mengalami fermentasi selama 6 jam. Hasil tertinggi dijumpai pada sampel cairan fermentasi pada kadar antosianin awal 30 mM dan setelah difermentasi selama 6 jam, yaitu 59.2%. Dari hasil pengujian, terlihat bahwa aktivitas antioksidan cairan fermentasi tidak banyak mengalami perubahan. Komponen antioksidan yang berada bersamaan dalam satu sistem, dapat bersifat sinergik, antagonik, atau bahkan bisa saling tidak berpengaruh. Meskipun tidak terjadi perubahan aktivitas antioksidan yang signifikan dan dengan adanya indikasi terhadap perubahan kadar antosianin selama fermentasi, maka diduga terjadi degradasi antosianin menjadi komponen lain yang lebih sederhana dengan interaksinya masing-masing. Sehingga akan menghasilkan aktivitas antioksidan yang cenderung tidak berubah selama fermentasi. Tabel 2. DPPH scavenging activity (%) antosianin beras ketan hitam setelah difermentasi menggunakan L. plantarum Mut 7 Waktu Inkubasi (Jam) %RSA Cairan Fermentasi pada Konsentrasi Antosianin Beras Ketan Hitam 10 mM 20 mM 30 mM 0 57.5 bc 51.0abc 53.6abc 0.5 51.9 abc 46.9ab 57.8bc 1 49.5 abc 49.8abc 56.8abc 2 53.00 abc 52.1abc 50.8abc 4 49.6 abc 54.9abc 53.8abc 5 45.6 a 47.2ab 48.6abc 6 56.6 abc 58.6bc 59.2c Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf yang tidak sama berarti berbeda nyata pada taraf signifikansi 5% Pada pengujian aktivitas antioksidan beras berwarna untuk beberapa varietas yang dimiliki Negara Thailand, Sri Langka, dan China, diperoleh hasil bahwa warna beras tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan besarnya aktivitas antioksidan beras (Ferric Reducing Antioxidant Power, FRAP). Suatu bahan yang mempunyai warna ungu lebih gelap, akan mempunyai kadar antosianin yang lebih tinggi pula. Pengujian yang menggunakan beras merah dan beras hitam (dengan beberapa varietas) ini melaporkan bahwa aktivitas antioksidan terbesar dimiliki oleh beras merah Bahng Gawk (BG) dengan nilai FRAP mencapai 8.08 mmol Fe (II)/100 g. Sedangkan beras hitam varietas Niaw Dam Pleuak Khao hanya selisih sedikit dengan nilai FRAP 7.58 mmol Fe (II)/100 g (Sompong et al. 2011). Kemampuan untuk mereduksi ion logam (disajikan dalam nilai FRAP, Tabel 3) juga secara umum tidak mengalami penurunan selama fermentasi menggunakan L. plantarum Mut 7. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa pada masing- masing kadar antosianin yang berbeda, terdapat pola perubahan kemampuan penangkapan ion logam yang sama. Pada jam ke-5 inkubasi, terdapat kenaikan angka FRAP untuk semua jenis perlakuan dan terdapat penurunan kemampuan untuk menangkap ion logam setelah difermentasi selama 2 jam. Dilihat dari jumlah sel bakteri pembentuk asam selama inkubasi, jumlah sel cenderung mengalami kenaikan sebanyak 2 log cycle untuk semua jenis perlakuan (Gambar 1). Masing-masing perlakuan juga menunjukkan pola perubahan jumlah sel yang sama. Terdapat kenaikan jumlah sel pada jam kedua setelah sebelumnya sempat turun. Medium yang digunakan adalah medium MRS tanpa glukosa yang ditambahkan dengan ekstrak antosianin beras ketan hitam sesuai dengan perlakuan. Antosianin merupakan suatu glikosida dan dengan bantuan bakteri L. plantarum Mut 7 maka glikosida ini akan terhidrolisis menjadi gula dan aglikonnya. Gula dari antosianin inilah yang akan digunakan sebagai sumber karbon oleh bakteri. Melalui
  • 4. J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 24 No. 1 Th. 2013 ISSN : 1979-7788 Terakreditasi Dikti: 80/DIKTI/Kep/2012 Versi Online: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtip DOI: 10.6066/jtip.2013.24.1.115 Komunikasi Singkat 118 proses hidrolisis sempurna, 10 mM antosianin akan dihasilkan 10 mM glukosa untuk mendukung pertumbuhan bakteri. Karena dalam medium tidak tersedia gula sederhana (available sugar), maka L. plantarum Mut 7 dipaksa untuk memotong glikosida antosianin dan menggunakan gula yang terikat pada struktur utama. Sesuai dengan hasil pengujian aktivitas antioksidan yang telah dibahas sebelumnya, jelaslah bahwa pertumbuhan bakteri asam laktat tidak banyak merubah aktivitas antioksidan (FRAP dan DPPH scavenging activity). Setelah difermentasi selama 1 jam, terlihat bahwa jumlah sel mengalami penurunan. Diduga pada tahapan ini telah terjadi adaptasi oleh sel dan akan mengalami peningkatan jumlah sel setelah 1 jam kemudian. Jumlah sel awal dibuat pada konsentrasi relatif tinggi, yaitu 108 CFU/mL. Pada percobaan dengan konsentrasi sel awal yang lebih rendah (106 CFU/mL), sel mengalami kematian sedangkan pada percobaan menggunakan sel awal 107 CFU/mL, tingkat keberhasilan proses fermentasi yang ditunjukkan oleh peningkatan jumlah sel, relatif rendah. Tabel 3. Nilai FRAP (%) cairan hasil fermentasi ekstrak beras ketan hitam setelah difermentasi menggunakan L. plantarum Mut 7 Waktu Inkubasi (Jam) Ferric Reducing Antioxidant Power (%) 10 mM 20 mM 30 mM 0 89.1fg 84.1bcde 81.9abc 0.5 83.6bcd 81.8abc 82.8abc 1 83.9bcd 82.5abc 82.2abc 2 79.4ab 80.9abc 78.1a 4 87.9defg 85.7cdef 85.8cdef 5 96.7h 88.9efg 91.8g 6 88.0defg 85.1cdef 85.8cdef Keterangan: Angka yang diikuti notasi huruf yang tidak sama berarti berbeda nyata pada taraf signifikansi 5% Gambar 1. Jumlah bakteri pembentuk asam pada media ekstrak beras ketan hitam(setara 10, 20, 30 mM antosianin) Menurut Avila et al. (2009), aglikon akan difermentasi menjadi asam galat, asam homogentisat, asam ρ-kumarat, asam sinapat, DMP propionic acid, dan asam siringat serta senyawa lain yang tidak teridentifikasi oleh bakteri (dalam bentuk single culture) Bifidobacterium lactis BB-12, Lactobacillus plantarum IFPL722, L. casei LC-01, L. acidophilus LA-5 dengan substrat malvidin-3-glukosida. Bakteri-bakteri ini juga menunjukkan adanya aktivitas enzim β-glukosidase. Enzim β-glukosidase merupakan enzim yang terperangkap di dalam dinding sel dan namun ada juga yang mempunyai aktivitas ekstra seluler. Selain asam protokatekoat, metabolit lain yang mempunyai efek menguntungkan adalah asam galat. Adanya aktivitas enzim β-glukosidase dari bakteri asam laktat juga banyak dikembangkan untuk makanan atau minuman fermentasi berbasis kedelai. Kandungan glikosida yang terdapat dalam kedelai adalah isoflavon, yang akan dihidrolisis oleh enzim β- glukosidase menjadi bentuk aglikonnya, yaitu daidzein dan genistein. Bentuk aglikon ini mempunyai nilai cerna dan bioaktivitas yang lebih baik daripada bentuk glikosidanya (genistin dan daidzin). Adapun strain bakteri asam laktat yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lactobacillus plantarum KFRI 00144 dan L. delbrueckii subsp. Lactis KFRI 01181 (Pyo et al. 2005). KESIMPULAN Lactobacillus plantarum Mut 7 dapat tumbuh pada medium fermentasi yang dimodifikasi dengan penambahan antosianin dari beras ketan hitam. Aktivitas antioksidan beras ketan hitam tidak banyak mengalami perubahan setelah difermentasi meng- gunakan Lactobacillus plantarum Mut 7. Aktivitas antioksidan mencapai 59.2% DPPH scavenging activity setelah 6 jam inkubasi pada medium fermentasi yang mengandung antosianin awal setara 30 mM dan nilai FRAP 96.7% pada sampel yang telah difermentasi selama 5 jam pada medium fermentasi dengan konsentrasi antosianin awal setara 10 mM. Inkubasi dengan jumlah sel akhir mencapai 10.21-10.82 log CFU/mL. Fermentasi menggunakan L. plantarum Mut 7 tidak memberikan pengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan medium per- tumbuhan. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini didukung oleh Program IMHERE 2011 Fakultas Biologi UGM Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Abdel-Aal EM, Young JC, Rabalski I. 2006. Anthocyanin composition in black, blue, pink, purple, and red cereal grains. J Agr Food Chem 54: 4696-4704. DOI: 10.1021/jf0606609. Aura AM, Lopez PM, O’Leary KA, Williamson G, Caldentey KMO, Poutanen K, Buelga CS. 2005. In vitro metabolism of anthocyanins by human gut microflora. Eur J Nutr 44: 133- 142. DOI: 10.1007/s00394-004-0502-2. Avila M, Hidalgo M, Moreno CS, Pelaez C, Requena T, de- Pascuel Teresa S. 2009. Bioconversion of anthocyanin glycosides by Bifidobacteria and Lactobacillus. Food Res Int 42: 1453-1461. DOI: 10.1016/j.foodres.2009.07.026. Bagchi D, Sen CK, Bagchi M, Atalay M. 2004. Anti-angiogenic, antioxidant, and anticarcinogenic properties of a novel 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5 11 0 2 4 6 8 LogCFU/ml Waktu Inkubasi (jam) Kadar Antosianin 10 mM 20 mM 30 mM
  • 5. J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 24 No. 1 Th. 2013 ISSN : 1979-7788 Terakreditasi Dikti: 80/DIKTI/Kep/2012 Versi Online: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtip DOI: 10.6066/jtip.2013.24.1.115 Komunikasi Singkat 119 anthocyanin-rich berry extract formula. Biochemistry-US 69: 75-80. Deepa G, Singh V, Naidu A. 2008. Nutrient composition and physicochemical properties of Indian medicinal rice-Njavara. Food Chem 106: 165-171. DOI: 10.1016/j.foodchem. 2007.05.062. Giusti MM, Wrostald RE. 2001. Characterization and Measurement of Anthocyanin by UV-Visible Spectroscopy. In R.E. Wrostald TE, Acree EA, Dekker MH, Penner DS, Reid SJ, Schwarrtz CF, Shoemaker D, Smith PS (eds). Handbook of Food Analytical Chemistry: Pigmens, Colorants, Flavors, Texture, and Bioactive Food Components. Hoboken. New Jersey. John Wiley Sons. Hiemori M, Koh E, Mitchell AE. 2009. Influence of cooking on anthocyanins in black rice (Oryza sativa L. japonica var. SBR). J Agr Food Chem 57: 1908-1914. DOI: 10.1021/ jf803153z. Hu C, Zawistowski J, Ling WH, Kitts DD. 2003. Black rice (Oryza sativa L. indica) pigmented fraction suppresses both reactive oxygen species and nitric oxide in chemical and biological model systems. J Agr Food Chem 51: 5271-5277. DOI: 10.1021/jf034466n. Itani T, Ogawa M. 2004. History and recent trends of red rice in Japan. Jpn J Crop Sci 73: 137–147. Kano M, Takayanagi T, Harada K, Makino K, Ishikawa F. 2005. Antioxidative activity of anthocyanins from purple sweet potato, Ipomoea batatas cultivar Ayamurasaki. Biosci Biotechnol Biochem 69: 979-988. Keppler K, Humpf HU. 2005. Metabolism of anthocyanins and their phenolic degradation products by the intestinal microflora. Bioorgan Med Chem 13: 5195-5205. DOI: 10.1016/j.bmc.2005.05.003. Li W, Pickard M, Beta T. 2007. Effect of thermal processing on antioxidant properties of purple wheat bran. Food Chem 104: 1080-1086. DOI: 10.1016/j.foodchem.2007.01.024. Manach C, Williamson G, Morand C, Scalbert A, Remesy C. 2005. Bioavailability and bioefficacy of polyphenols in humans I. Review of 97 bioavailability studies. Am J Clin Nutr 81: 230S-242S. Narwidina P. 2009. Pengembangan Minuman Isotonik Antosianin Beras Hitam (Oryza sativa L. indica) dan Efeknya terhadap Kebugaran dan Aktivitas Antioksidan pada Manusia Pasca Stress Fisik. A Case Control Study. [Tesis]. FTP UGM Yogyakarta. Perera AS, Jansz ER. 2000. Preliminary investigations on the red pigment in rice and its effect on glucose release from rice starch. J Natn Sci Foundation Sri Lanka 28: 185–192. DOI: 10.4038/jnsfsr.v28i3.2660. Pyo YH, Lee TC, Lee YC. 2005. Enrichments of Bioactives Isoflavones in Soymilk Fermentation with β-glukosidase- producing-lactic acid bacteria. Food Res Int 38: 551-559. DOI: 10.1016/j.foodres.2004.11.008. Qiu Y, Liu Q, Beta T. 2010. Antioxidant properties of commercial wild rice and analysis of soluble and insoluble phenolics acids. Food Chem 121: 140-147. DOI: 10.1016/j.foodchem. 2009.12.021. Sompong R, Siebenhandl-Ehn S, Linsberger-Martin G, Berghofer E. 2011. Physicochemical and antioxidative properties of red and black rice varieties from Thailand, China, and Sri Lanka. Food Chem 124: 132–140. DOI: 10.1016/j.foodchem.2010.05.115. Singleton VL, Rossi JA. 1965. Colorimetry of total phenolics with phosphomolybdic-phosphotungstic acid reagents. American J Enology Viticulture 16: 144-158. Wang LS, Stoner GD. 2009. Anthocyanin and their role in cancer prevention. Cancer Lett 269: 281-290. DOI: 10.1016/ j.canlet.2008.05.020. Wang T, Jonsdottir R, Olafsdottir G. 2009. Total phenolics compounds, radical scavenging and metal chelation of extracts from Icelandic seaweeds. Food Chem 116: 240- 248. DOI: 10.1016/j.foodchem.2009.02.041. Zawistowski J, Kopec A, Kitts DD. 2009. Effect of a blackrice extracts (Oryza sativa L. Indica) on cholesterol level and plasma lipids parameters in Wistar Kyoto Rats. J Func Food I: 50-56. DOI: 10.1016/j.jff.2008.09.008.