SlideShare a Scribd company logo
Penetapan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol Daun Kelor
(Moringa Oleifera Lam) Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis Densitometri
Annisa Fatmawati
1
,Nurwani Purnama Aji
2
1)
Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Alma Ata
2)
Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu
Email : annisafatma20@gmail.com
Abstrak
Daun kelor (Moringa oleifera Lam) mengandung senyawa flavonoid yang
dapat digunakan untuk antikanker, antidiabetes dan antioksidan. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan kandungan flavonoid total pada daun kelor dengan
standar kuersetin. Penentuan kandungan kuersetin dilakukan dengan metode
kromatografi lapis tipis densitometrik (TLC-Densitometri). Kuersetin standar dibuat
dengan konsentrasi 1mg / ml dan sampel ekstrak 250mg / ml dalam metanol,
dilakukan scan panjang gelombang dan pembacaan serapan luas area untuk
penetapan kadar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen ekstrak etanol
daun kelor (EEDK) 13,65%, dan kadar flavonoid total 0,45 gram / 100 gram ekstrak
dengan persentase 0,45%. Fase gerak yang digunakan toluena: etil asetat: asam
format, 5: 4: 0,2 (v / v / v) memberikan hasil elusi yang baik. Daun kelor dapat
digunakan untuk pengobatan bahan alami dengan kandungan flavonoid.
Kata kunci: Moringa oleifera, kuersetin, KLT-Densitometri
Abstract
Moringa leaf (Moringa oleifera Lam) contains flavonoid compounds that can
be used for anticancer, antidiabetes and antioxidants. This study aims to determine
the total flavonoid content in moringa leaves with standard quercetin. Determination
of quercetin content was done by thin layer chromatography densitometric
(TLC-Densitometry) method. The standard quercetin was prepared with a
concentration of 1mg/ml and the extract sample 250mg/ml in methanol, wavelength
scans and uptake readings for area determination were carried out. The results
showed that the rendemen of 13.65% moringa leaf ethanol extract, and total
flavonoid content 0,45 gram/100 gram extract with percentage 0,45%. The mobile
phase used toluene: ethyl acetate: formic acid, 5: 4: 0.2 (v / v / v) gives good elution
results. Moringa leaves can be used for the treatment of natural ingredients with
flavonoid content.
Keywords : Moringa oleifera, quercetin, TLC-Densitometry
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki ragam tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai sumber
nutrisi dan telah diteliti memiliki khasiat obat. Berbagai macam penyakit dengan
terapi obat sintetis dapat menyebabkan efek samping, sehingga pengobatan bahan
alam menjadi alternatif terapi. Bahan alam yang berasal dari tumbuhan yang dapat
digunakan untuk pengobatan yaitu daun kelor.
Daun kelor (Moringa oleifera Lam) mengandung senyawa flavonoid yang dapat
memiliki efek antikanker dan antioksidan (1). Kuersetin merupakan flavonoid yang
terdapat dalam daun kelor, yang secara invivo memiliki aktivitas antidiabetes
bersama senyawa asam klorogenik dan moringinine (2). Flavonoid adalah metabolit
sekunder yang disintesis oleh tanaman dengan berbagai aktivitas biologis. Sifat fisik
dan biokimia flavonoid, mampu berpartisipasi dalam interaksi tanaman dengan
organisme lain (mikroorganisme, hewan, dan tanaman lain) dan reaksi terhadap
tekanan lingkungan (3).
Beberapa penelitian melaporkan mekanisme quersetin sebagai antidiabetes,
seperti penurunan peroksidasi lipid, peningkatan aktivitas enzim antioksidan (seperti
SOD, GPX, dan CAT), penghambatan aktivasi PI3K dan penurunan penyerapan
glukosa usus dengan menghambat GLUT2 (4). Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan kandungan flavonoid total pada daun kelor dengan standar kuersetin.
Penentuan kandungan kuersetin dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis
densitometrik (TLC-Densitometri).
MATERIAL DAN METODE
Bahan uji yang digunakan adalah daun kelor (Moringa oleifera) yang diperoleh
dari Kranggan, Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Alkohol 70% digunakan
untuk pelarut ekstraksi daun kelor. Silica gel GF-245 sebagai fase diam, fase gerak
(toluena: etil asetat: asam format) dan pelarut ekstrak methanol pro-analisis (p.a)
untuk uji kromatografi lapis tipis (KLT) densitometri. Peralatan yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu alat-alat gelas (pyrex), rotary evaporator, magnetic stirer
dan Densitometer (TLC Scanner Camag).
Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Kelor (EEDK)
Tanaman segar kelor diperoleh dari daerah Kranggan, Tasikmadu,
Karanganyar, Jawa Tengah dan dilakukan determinasi di Laboratorium Biologi,
FMIPA, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Tanaman segar kelor dicuci bersih
dan dilakukan sortir terhadap bagian daun kelor. Kemudian dilakukan pengeringan
simplisia daun dengan oven. Simplisia kering daun kelor diperoleh dengan cara
pengeringan dalam oven pada suhu 40˚C sampai kadar air kurang dari 10% dari
bobot awal dan diserbuk dengan menggunakan blender (5).
Maserasi daun kelor dilakukan menurut penelitian Saputra (6) dengan modifikasi
perbandingan pelarut. Daun kelor tua segar dibersihkan, dicuci, dikeringkan
kemudian dihaluskan dan diayak dengan mesh no. 12 sampai diperoleh serbuk
kering. Sebanyak 1,316 kg serbuk simplisia dimaserasi dengan etanol 70% (1:5)
selama 3 hari, kemudian disaring. Ampas dimaserasi kembali dengan larutan etanol
70% (remaserasi satu kali). Maserat kemudian diuapkan dengan menggunakan
vacum rotary evaporator (suhu 60o
C, kecepatan ) hingga tidak ada uap ethanol yang
menetes pada labu alas bulat penampung kaca rotary evaporator dan dilanjutkan
dengan waterbath pada suhu 50o
C hingga didapat ekstrak kental etanol 70% (7).
Ekstrak kental yang didapat, dilakukan perhitungan rendemen ekstrak berdasarkan
rumus: % rendemen = (berat ekstrak kental (gram)/ berat sampel (gram)) x 100% (8).
Penetapan Kadar kuersetin pada Ekstrak Etanol Daun Kelor
Penetapan kadar kuersetin pada EEDK berdasarkan penelitian Gupta et al., (9)
dengan modifikasi konsentrasi standar dan sampel sesuai orientasi penelitian di
Laboratorium Kimia Analisis UAD. Timbang sampel EEDK sejumlah 250 mg,
kemudian dilarutkan dalam metanol pro-analisis (pa) dalam labu takar 10 ml. Standar
kuersetin sebanyak 25,0 mg dilarutkan dalam 25 ml pelarut metanol pro-analisis.
Larutan dipipet 0,5; 1,0; 1,5; 2,0 dan 2,5 ml dilarutkan dalam metanol p.a dengan
labu takar 10 ml (8).
Fase diam menggunakan pelat Silica Gel F254 10 x 10 cm dipanaskan dalam
oven suhu 100o
C selama 10 menit. Sampel dan standar ditotolkan (0,5 mikro liter)
pada pelat, pada jarak 10 mm (10). Jarak elusi yang digunakan 80 mm dilakukan
pada suhu kamar (28 ± 2°C), dengan fase gerak toluena: etil asetat: asam format, 5:
4: 0,2 (v / v / v), dalam chamber Camag kaca yang sebelumnya telah dijenuhkan
dengan fase gerak selama 20 menit. Fase diam (plate) KLT yang telah dikeringkan di
dalam lemari asam, selanjutnya di masukkan ke dalam alat Densitometer (Camag
TLC Scanner) yang terinstalasi dengan software komputer bernama Win Cats,
menggunakan lampu deuterium (9). Pembacaan plat KLT dengan densitometer
dilakukan dengan scanning panjang gelombang maksimal dan pembacaan luas area
dibawah kurva atau area under curve (AUC). Data seri kadar dan AUC dilakukan
analisis SPSS dengan metode regresi. Hasil analisis regresi selanjutnya dilihat pada
data R hitung dan dibandingkan dengan R tabel. Kadar flavonoid total dihitung
dengan regresi linier antara AUC dengan kadar kurva baku standar kuersetin dan
dinyatakan dalam % kadar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Daun kelor (Moringa oleifera) dilakukan determinasi di Laboratorium Ilmu Alam,
Biologi, Fakultas MIPA, UAD dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti bahwa
sampel yang digunakan merupakan daun kelor. Hasil determinasi daun kelor yang
diperoleh sebagai berikut:
1b - 2b - 3b - 4b - 17b - 18b - 19b - 20b - 21b - 22b - 23b - 24b - 25b - 26b - 27a - 28b
- 29b - 30b - 21a - 32a - 33a - 34a - 35a - 36d - 37b - 38b - 39b - 41b - 42b - 44b - 45b
- 46a - 47a Moringaceae - Moringa - 1 Moringa oleifera Lamk
Ekstrak etanol daun kelor dibuat dengan metode maserasi yaitu dengan cara
menimbang serbuk simplisia kering daun kelor sebanyak 1,316 kg dan direndam
menggunakan etanol 70% sebanyak 6,58 Liter (perbandingan 1 : 5). Etanol 70%
dipilih untuk maserasi karena merupakan pelarut dengan daya ekstraktif terbesar
untuk semua bahan alam berbobot molekul rendah, seperti alkaloida, saponin dan
flavonoid[10]
.
Sebanyak 1,316 kg serbuk simplisia dimaserasi dengan etanol 70%. Metode
penyarian dilakukan dengan cara maserasi dan remaserasi selama 3 hari.
Pengadukan selama 3 jam menggunakan magnetic stirrer dengan skala 3 (Ika
Labortechnik) bertujuan untuk memudahkan penetrasi cairan penyari kontak dengan
serbuk simplisia. Selanjutnya dilakukan penyaringan dan didapatkan filtrat, dan
diuapkan menggunakan rotary evaporator (kecepatan , dengan suhu 60o
C ) sampai
agak kental. Kemudian ekstrak dipekatkan pada waterbath dengan suhu 60o
C sampai
terbentuk ekstrak kental. Setelah didapatkan ekstrak etanol kental daun kelor,
dilakukan penimbangan bobot ekstrak yaitu sebanyak 179,7 gram, sehingga
didapatkan rendemen ekstrak sebanyak 13,66%.
Gambar 1. Plate KLT Hasil Elusi Sampel EEDK dan Standar Kuersetin
Penetapan Panjang Gelombang kuersetin dengan Densitometer
Pembacaan panjang gelombang maksimum dilakukan pada totolan seri kurva
baku standar kuersetin dari konsentrasi terendah hingga tertinggi. Rentang
pembacaan densitometri panjang gelombang dilakukan pada 300 - 500 nm secara
teori panjang gelombang kuersetin 380 nm (9), didapatkan hasil panjang gelombang
kuersetin pada percobaan ini pada 377 nm. Hasil panjang gelombang kuersetin yang
didapat pada percobaan ini mendekati panjang gelombang secara teoritis, sehingga
panjang gelombang hasil percobaan digunakan untuk pembacaan area under cuve
(AUC) plate silica gel (Gambar 1) pada densitometer.
Pembacaan Area Under Curve (AUC) dengan Densitometer
Pembacaan serapan AUC pada plate KLT dilakukan dengan panjang
gelombang maksimum 377 nm dari scaning hasil penelitian. Selanjutnya dilakukan
perhitungan nilai Rf, dengan rumus Rf = Jarak Hasil Elusi (cm)/ Total Jarak elusi (cm)
(8). Nilai Rf sampel EEDK (0,44) sama dengan Rf standar (0,44), sehingga dapat
dikatakan bahwa bercak hasil elusi sampel EEDK mengandung senyawa kuersetin
yang dapat di scan untuk penetapan kadar. Hasil serapan luas area dibawah kurva
(AUC) tersaji pada Tabel I.
Gambar 2. Kurva linier antara Luas Area (AUC) dengan Seri Kadar (ppm) Kuersetin
y = 44.70x + 1673.3
R2
= 0.9918
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
0 50 100 150 200 250 300
Luas
Area
(AUC)
Seri Kadar (ppm)
AUC
Linear (AUC)
Tabel I. Hasil KLT Densitometri Penetapan Kadar Kuersetin EEDK
Keterangan
Seri Kadar
( ppm )
Luas Area
(AUC)
Hasil Elusi
(cm)
Jarak Elusi
(cm)
Rf
Standar 50 4253,6 3,5 8 0,44
Standar 100 5905,3 3,5 8 0,44
Standar 150 8177,8 3,5 8 0,44
Standar 200 10348,1 3,5 8 0,44
Standar 250 13207,5 3,5 8 0,44
Sampel EEDK Replikasi 1 6771,0 3,5 8 0,44
Sampel EEDK Replikasi 2 6882,6 3,5 8 0,44
Sampel EEDK Replikasi 3 6487,8 3,5 8 0,44
Perhitungan Kadar kuersetin dalam EEDK
Hasil perhitungan regresi linear antara seri kadar dengan luas area plate EEDK
(Gambar 2) didapatkan persamaan regresi linier Y = 44,7x + 1673,3 dengan nilai
Rhitung= 0,9960. Nilai Rhitung > Rtabel = 0,8783 (derajat bebas 3; p < 0,05),
sehingga persamaan regresi linear dapat digunakan untuk menghitung kadar
kuersetin. Berdasarkan hasil penetapan kadar kuersetin dengan KLT Densitometri
didapatkan kadar kuersetin = 0,0045mg/ mg EEDK, kemudian dikonversi menjadi
kadar kuersetin 0,45 gram/ 100 gram EEDK = 0,45% (b/b).
Daun kelor (Moringa oleifera Lam) mengandung senyawa flavonoid yang dapat
memiliki efek antikanker dan antioksidan (11). Kuersetin merupakan flavonoid yang
terdapat dalam daun kelor, yang secara invivo memiliki aktivitas antidiabetes
bersama senyawa asam klorogenik dan moringinine (2). Flavonoid adalah metabolit
sekunder yang disintesis oleh tanaman dengan berbagai aktivitas biologis. Sifat fisik
dan biokimia flavonoid, mampu berpartisipasi dalam interaksi tanaman dengan
organisme lain (mikroorganisme, hewan, dan tanaman lain) dan reaksi terhadap
tekanan lingkungan (4).
KESIMPULAN DAN SARAN
Daun kelor mengandung senyawa kuersetin yang dinyatakan dalam kadar
flavonoid total 0,45 gram/ 100 gram EEDK = 0,45%. Ekstrak etanol daun kelor dapat
digunakan untuk pengobatan bahan alami dengan kandungan flavonoid. Perlu
dilakukan penetapan kadar flavonoid total pada hasil fraksi etil asetat dari ekstrak
etanol daun kelor dengan metode KLT Densitometri.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Gopalakrishnan, L., Doriya, K., & Kumar, D. S. Moringa oleifera: A review on
nutritive importance and its medicinal application. Food Science and Human
Wellness,(2016); 5(2), 49-56.
[2] Ali, Fahmy T., Nahla S. Hassan dan Rehab R. Abdrabou. Potential activity of
Moringa Oleifera leaf extract and some active ingredients against diabetes in rats.
International Journal of Scientific & Engineering Research, May-2015; Volume
6, Issue 5
[3] Mierziak, J.,K.Kostyn, A.Kulma. Flavonoids as important molecules of plants
interactions with the environment. Molecules. 2014; 19.16240-16265.
[4] Vinayagam, Ramachandran dan Baojun Xu. Antidiabetic properties of dietary
flavonoids: a cellular mechanism review. Nutrition & Metabolism. 2015, 12:60.
Bio Med Central.
[5] Srijanto, Bambang, Olivia Bunga P., Lely Khojayanti, Eriawan Rismana, dan
Sriningsih, Pemurnian Ekstrak Etanol Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.)
Dengan Teknik Ekstraksi Cair-Cair. Prosiding InSINas, Jakarta; 2012
[6] Saputra, Irfan, Ghuzrina Prihandini, Siti Zullaikah, M Rachimoellah. Ekstraksi
Senyawa Aktif dari Daun Moringa oleifera. Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 1,
(2013) ISSN-2337-3539(2301-9271 Print)
[7] Departemen Kesehatan RI. Buku Panduan Teknologi Ekstrak, Direktorat Jendral
Pengawasan Obat dan Makanan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta. 2000; Hlm. 3,6,11-15,17,39.
[8] Anonim. Farmakope Herbal Indonesia. Edisis I. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. 2008
[9] Gupta, Arti, Navin R Sheth, Sonia Pandey and Jitendra Singh Yadav.
Determination of Quercetin a Biomarker in Hepatoprotective Polyherbal
Formulation through High Performance Thin Layer Chromatography. J
Chromatogr Sep Tech 2015, 6:6
[10]Bhandari, Pamita, Neeraj Kumar, Ajai P. Gupta, Bikram Singh dan Vijay K. Kaul.
A rapid RP-HPTLC densitometry method for simultaneous determination of
major flavonoids in important medicinal plants. J. Sep. Sci. 2007, 30, 2092–
2096.
[11]Agoes, Goeswin. Teknologi Bahan Alam. 2009; Serial Farmasi Industri-2 ed.
Revisi

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
anandajpz
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...
anandajpz
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairIffa M.Nisa
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseFransiska Puteri
 
Konformasi isomer
Konformasi isomerKonformasi isomer
Konformasi isomer
Reskiani Embatau
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
Kromatografi penukar ion
Kromatografi penukar ionKromatografi penukar ion
Kromatografi penukar ion
Annisaa Siti Zulaicha
 
Uji Vitamin C
Uji Vitamin CUji Vitamin C
Uji Vitamin C
Ernalia Rosita
 
Latihan uas fitokimia
Latihan uas fitokimia Latihan uas fitokimia
Latihan uas fitokimia
Citra pharmacist
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
RekristalisasiTillapia
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
Tidar University
 
Asam salisilat
Asam salisilatAsam salisilat
Asam salisilat
Dhytha Asyidiq
 
Laporan Resmi Uji Difusi
Laporan Resmi Uji DifusiLaporan Resmi Uji Difusi
Laporan Resmi Uji Difusi
Salsabila Azzahra
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Ria Rohmawati
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
DeLas Rac
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
Yusrizal Azmi
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
Abulkhair Abdullah
 

What's hot (20)

Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
 
Konformasi isomer
Konformasi isomerKonformasi isomer
Konformasi isomer
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Kromatografi penukar ion
Kromatografi penukar ionKromatografi penukar ion
Kromatografi penukar ion
 
Uji Vitamin C
Uji Vitamin CUji Vitamin C
Uji Vitamin C
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
Latihan uas fitokimia
Latihan uas fitokimia Latihan uas fitokimia
Latihan uas fitokimia
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
Asam salisilat
Asam salisilatAsam salisilat
Asam salisilat
 
Laporan Resmi Uji Difusi
Laporan Resmi Uji DifusiLaporan Resmi Uji Difusi
Laporan Resmi Uji Difusi
 
Analisis karbohidrat
Analisis karbohidratAnalisis karbohidrat
Analisis karbohidrat
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 

Similar to uji KLT daun kelor.pdf

Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027
dwifitriyani7
 
221 301-1-pb
221 301-1-pb221 301-1-pb
221 301-1-pb
Ika Hartati
 
Ekstraksi.dingin.a2 (1)
Ekstraksi.dingin.a2 (1)Ekstraksi.dingin.a2 (1)
Ekstraksi.dingin.a2 (1)
evindatoh
 
Sertifik Sistem
Sertifik SistemSertifik Sistem
Sertifik Sistem
rindaaulutamii
 
Pengaruh ukuran simplisia teh hitam ( camelia sinensis) terhadap kandungan ka...
Pengaruh ukuran simplisia teh hitam ( camelia sinensis) terhadap kandungan ka...Pengaruh ukuran simplisia teh hitam ( camelia sinensis) terhadap kandungan ka...
Pengaruh ukuran simplisia teh hitam ( camelia sinensis) terhadap kandungan ka...
AikaAjiNababan
 
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassumJurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassumMarsono Tarmadi
 
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
Repository Ipb
 
Intern Tertum
Intern TertumIntern Tertum
Intern Tertum
rindaaulutamii
 
PPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptxPPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptx
Irenee9
 
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Fendi Pradana
 
9. ririn.pdf
9. ririn.pdf9. ririn.pdf
9. ririn.pdf
ririnsagita1
 
Alasan pelrut etanol 96
Alasan pelrut etanol 96Alasan pelrut etanol 96
Alasan pelrut etanol 96
Lailatul Rofiah
 
PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas
Nadiyayoo
 
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...
Aji Wibowo
 
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pareIsolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah parePuspita Eka Rohmah
 
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
Repository Ipb
 
Transformasi genetik agrobacterium
Transformasi genetik agrobacteriumTransformasi genetik agrobacterium
Transformasi genetik agrobacterium
w4hyu_b
 
380 855-1-sm
380 855-1-sm380 855-1-sm
380 855-1-sm
Furqon Al Fahmi
 
Farmakognosi
Farmakognosi Farmakognosi
Farmakognosi
Citra pharmacist
 

Similar to uji KLT daun kelor.pdf (20)

Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027
 
221 301-1-pb
221 301-1-pb221 301-1-pb
221 301-1-pb
 
Ekstraksi.dingin.a2 (1)
Ekstraksi.dingin.a2 (1)Ekstraksi.dingin.a2 (1)
Ekstraksi.dingin.a2 (1)
 
Sertifik Sistem
Sertifik SistemSertifik Sistem
Sertifik Sistem
 
Pengaruh ukuran simplisia teh hitam ( camelia sinensis) terhadap kandungan ka...
Pengaruh ukuran simplisia teh hitam ( camelia sinensis) terhadap kandungan ka...Pengaruh ukuran simplisia teh hitam ( camelia sinensis) terhadap kandungan ka...
Pengaruh ukuran simplisia teh hitam ( camelia sinensis) terhadap kandungan ka...
 
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassumJurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
 
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
RAPID ANALYSIS OF TOTAL FLA VONOIDS FROM MEDICINAL HERB: INTERPRETATION OF CH...
 
Intern Tertum
Intern TertumIntern Tertum
Intern Tertum
 
PPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptxPPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptx
 
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
 
9. ririn.pdf
9. ririn.pdf9. ririn.pdf
9. ririn.pdf
 
Alasan pelrut etanol 96
Alasan pelrut etanol 96Alasan pelrut etanol 96
Alasan pelrut etanol 96
 
PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas
 
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...
The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...
 
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pareIsolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
 
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
 
Transformasi genetik agrobacterium
Transformasi genetik agrobacteriumTransformasi genetik agrobacterium
Transformasi genetik agrobacterium
 
380 855-1-sm
380 855-1-sm380 855-1-sm
380 855-1-sm
 
Daun kemuning
Daun kemuningDaun kemuning
Daun kemuning
 
Farmakognosi
Farmakognosi Farmakognosi
Farmakognosi
 

Recently uploaded

Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 

Recently uploaded (20)

Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 

uji KLT daun kelor.pdf

  • 1. Penetapan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis Densitometri Annisa Fatmawati 1 ,Nurwani Purnama Aji 2 1) Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Alma Ata 2) Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu Email : annisafatma20@gmail.com Abstrak Daun kelor (Moringa oleifera Lam) mengandung senyawa flavonoid yang dapat digunakan untuk antikanker, antidiabetes dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan flavonoid total pada daun kelor dengan standar kuersetin. Penentuan kandungan kuersetin dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis densitometrik (TLC-Densitometri). Kuersetin standar dibuat dengan konsentrasi 1mg / ml dan sampel ekstrak 250mg / ml dalam metanol, dilakukan scan panjang gelombang dan pembacaan serapan luas area untuk penetapan kadar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen ekstrak etanol daun kelor (EEDK) 13,65%, dan kadar flavonoid total 0,45 gram / 100 gram ekstrak dengan persentase 0,45%. Fase gerak yang digunakan toluena: etil asetat: asam format, 5: 4: 0,2 (v / v / v) memberikan hasil elusi yang baik. Daun kelor dapat digunakan untuk pengobatan bahan alami dengan kandungan flavonoid. Kata kunci: Moringa oleifera, kuersetin, KLT-Densitometri Abstract Moringa leaf (Moringa oleifera Lam) contains flavonoid compounds that can be used for anticancer, antidiabetes and antioxidants. This study aims to determine the total flavonoid content in moringa leaves with standard quercetin. Determination of quercetin content was done by thin layer chromatography densitometric (TLC-Densitometry) method. The standard quercetin was prepared with a concentration of 1mg/ml and the extract sample 250mg/ml in methanol, wavelength scans and uptake readings for area determination were carried out. The results showed that the rendemen of 13.65% moringa leaf ethanol extract, and total flavonoid content 0,45 gram/100 gram extract with percentage 0,45%. The mobile phase used toluene: ethyl acetate: formic acid, 5: 4: 0.2 (v / v / v) gives good elution results. Moringa leaves can be used for the treatment of natural ingredients with flavonoid content. Keywords : Moringa oleifera, quercetin, TLC-Densitometry PENDAHULUAN Indonesia memiliki ragam tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai sumber nutrisi dan telah diteliti memiliki khasiat obat. Berbagai macam penyakit dengan terapi obat sintetis dapat menyebabkan efek samping, sehingga pengobatan bahan
  • 2. alam menjadi alternatif terapi. Bahan alam yang berasal dari tumbuhan yang dapat digunakan untuk pengobatan yaitu daun kelor. Daun kelor (Moringa oleifera Lam) mengandung senyawa flavonoid yang dapat memiliki efek antikanker dan antioksidan (1). Kuersetin merupakan flavonoid yang terdapat dalam daun kelor, yang secara invivo memiliki aktivitas antidiabetes bersama senyawa asam klorogenik dan moringinine (2). Flavonoid adalah metabolit sekunder yang disintesis oleh tanaman dengan berbagai aktivitas biologis. Sifat fisik dan biokimia flavonoid, mampu berpartisipasi dalam interaksi tanaman dengan organisme lain (mikroorganisme, hewan, dan tanaman lain) dan reaksi terhadap tekanan lingkungan (3). Beberapa penelitian melaporkan mekanisme quersetin sebagai antidiabetes, seperti penurunan peroksidasi lipid, peningkatan aktivitas enzim antioksidan (seperti SOD, GPX, dan CAT), penghambatan aktivasi PI3K dan penurunan penyerapan glukosa usus dengan menghambat GLUT2 (4). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan flavonoid total pada daun kelor dengan standar kuersetin. Penentuan kandungan kuersetin dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis densitometrik (TLC-Densitometri). MATERIAL DAN METODE Bahan uji yang digunakan adalah daun kelor (Moringa oleifera) yang diperoleh dari Kranggan, Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Alkohol 70% digunakan untuk pelarut ekstraksi daun kelor. Silica gel GF-245 sebagai fase diam, fase gerak (toluena: etil asetat: asam format) dan pelarut ekstrak methanol pro-analisis (p.a) untuk uji kromatografi lapis tipis (KLT) densitometri. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat-alat gelas (pyrex), rotary evaporator, magnetic stirer dan Densitometer (TLC Scanner Camag). Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Kelor (EEDK) Tanaman segar kelor diperoleh dari daerah Kranggan, Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah dan dilakukan determinasi di Laboratorium Biologi, FMIPA, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Tanaman segar kelor dicuci bersih dan dilakukan sortir terhadap bagian daun kelor. Kemudian dilakukan pengeringan simplisia daun dengan oven. Simplisia kering daun kelor diperoleh dengan cara pengeringan dalam oven pada suhu 40˚C sampai kadar air kurang dari 10% dari bobot awal dan diserbuk dengan menggunakan blender (5).
  • 3. Maserasi daun kelor dilakukan menurut penelitian Saputra (6) dengan modifikasi perbandingan pelarut. Daun kelor tua segar dibersihkan, dicuci, dikeringkan kemudian dihaluskan dan diayak dengan mesh no. 12 sampai diperoleh serbuk kering. Sebanyak 1,316 kg serbuk simplisia dimaserasi dengan etanol 70% (1:5) selama 3 hari, kemudian disaring. Ampas dimaserasi kembali dengan larutan etanol 70% (remaserasi satu kali). Maserat kemudian diuapkan dengan menggunakan vacum rotary evaporator (suhu 60o C, kecepatan ) hingga tidak ada uap ethanol yang menetes pada labu alas bulat penampung kaca rotary evaporator dan dilanjutkan dengan waterbath pada suhu 50o C hingga didapat ekstrak kental etanol 70% (7). Ekstrak kental yang didapat, dilakukan perhitungan rendemen ekstrak berdasarkan rumus: % rendemen = (berat ekstrak kental (gram)/ berat sampel (gram)) x 100% (8). Penetapan Kadar kuersetin pada Ekstrak Etanol Daun Kelor Penetapan kadar kuersetin pada EEDK berdasarkan penelitian Gupta et al., (9) dengan modifikasi konsentrasi standar dan sampel sesuai orientasi penelitian di Laboratorium Kimia Analisis UAD. Timbang sampel EEDK sejumlah 250 mg, kemudian dilarutkan dalam metanol pro-analisis (pa) dalam labu takar 10 ml. Standar kuersetin sebanyak 25,0 mg dilarutkan dalam 25 ml pelarut metanol pro-analisis. Larutan dipipet 0,5; 1,0; 1,5; 2,0 dan 2,5 ml dilarutkan dalam metanol p.a dengan labu takar 10 ml (8). Fase diam menggunakan pelat Silica Gel F254 10 x 10 cm dipanaskan dalam oven suhu 100o C selama 10 menit. Sampel dan standar ditotolkan (0,5 mikro liter) pada pelat, pada jarak 10 mm (10). Jarak elusi yang digunakan 80 mm dilakukan pada suhu kamar (28 ± 2°C), dengan fase gerak toluena: etil asetat: asam format, 5: 4: 0,2 (v / v / v), dalam chamber Camag kaca yang sebelumnya telah dijenuhkan dengan fase gerak selama 20 menit. Fase diam (plate) KLT yang telah dikeringkan di dalam lemari asam, selanjutnya di masukkan ke dalam alat Densitometer (Camag TLC Scanner) yang terinstalasi dengan software komputer bernama Win Cats, menggunakan lampu deuterium (9). Pembacaan plat KLT dengan densitometer dilakukan dengan scanning panjang gelombang maksimal dan pembacaan luas area dibawah kurva atau area under curve (AUC). Data seri kadar dan AUC dilakukan analisis SPSS dengan metode regresi. Hasil analisis regresi selanjutnya dilihat pada data R hitung dan dibandingkan dengan R tabel. Kadar flavonoid total dihitung dengan regresi linier antara AUC dengan kadar kurva baku standar kuersetin dan dinyatakan dalam % kadar.
  • 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Daun kelor (Moringa oleifera) dilakukan determinasi di Laboratorium Ilmu Alam, Biologi, Fakultas MIPA, UAD dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti bahwa sampel yang digunakan merupakan daun kelor. Hasil determinasi daun kelor yang diperoleh sebagai berikut: 1b - 2b - 3b - 4b - 17b - 18b - 19b - 20b - 21b - 22b - 23b - 24b - 25b - 26b - 27a - 28b - 29b - 30b - 21a - 32a - 33a - 34a - 35a - 36d - 37b - 38b - 39b - 41b - 42b - 44b - 45b - 46a - 47a Moringaceae - Moringa - 1 Moringa oleifera Lamk Ekstrak etanol daun kelor dibuat dengan metode maserasi yaitu dengan cara menimbang serbuk simplisia kering daun kelor sebanyak 1,316 kg dan direndam menggunakan etanol 70% sebanyak 6,58 Liter (perbandingan 1 : 5). Etanol 70% dipilih untuk maserasi karena merupakan pelarut dengan daya ekstraktif terbesar untuk semua bahan alam berbobot molekul rendah, seperti alkaloida, saponin dan flavonoid[10] . Sebanyak 1,316 kg serbuk simplisia dimaserasi dengan etanol 70%. Metode penyarian dilakukan dengan cara maserasi dan remaserasi selama 3 hari. Pengadukan selama 3 jam menggunakan magnetic stirrer dengan skala 3 (Ika Labortechnik) bertujuan untuk memudahkan penetrasi cairan penyari kontak dengan serbuk simplisia. Selanjutnya dilakukan penyaringan dan didapatkan filtrat, dan diuapkan menggunakan rotary evaporator (kecepatan , dengan suhu 60o C ) sampai agak kental. Kemudian ekstrak dipekatkan pada waterbath dengan suhu 60o C sampai terbentuk ekstrak kental. Setelah didapatkan ekstrak etanol kental daun kelor, dilakukan penimbangan bobot ekstrak yaitu sebanyak 179,7 gram, sehingga didapatkan rendemen ekstrak sebanyak 13,66%. Gambar 1. Plate KLT Hasil Elusi Sampel EEDK dan Standar Kuersetin
  • 5. Penetapan Panjang Gelombang kuersetin dengan Densitometer Pembacaan panjang gelombang maksimum dilakukan pada totolan seri kurva baku standar kuersetin dari konsentrasi terendah hingga tertinggi. Rentang pembacaan densitometri panjang gelombang dilakukan pada 300 - 500 nm secara teori panjang gelombang kuersetin 380 nm (9), didapatkan hasil panjang gelombang kuersetin pada percobaan ini pada 377 nm. Hasil panjang gelombang kuersetin yang didapat pada percobaan ini mendekati panjang gelombang secara teoritis, sehingga panjang gelombang hasil percobaan digunakan untuk pembacaan area under cuve (AUC) plate silica gel (Gambar 1) pada densitometer. Pembacaan Area Under Curve (AUC) dengan Densitometer Pembacaan serapan AUC pada plate KLT dilakukan dengan panjang gelombang maksimum 377 nm dari scaning hasil penelitian. Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai Rf, dengan rumus Rf = Jarak Hasil Elusi (cm)/ Total Jarak elusi (cm) (8). Nilai Rf sampel EEDK (0,44) sama dengan Rf standar (0,44), sehingga dapat dikatakan bahwa bercak hasil elusi sampel EEDK mengandung senyawa kuersetin yang dapat di scan untuk penetapan kadar. Hasil serapan luas area dibawah kurva (AUC) tersaji pada Tabel I. Gambar 2. Kurva linier antara Luas Area (AUC) dengan Seri Kadar (ppm) Kuersetin y = 44.70x + 1673.3 R2 = 0.9918 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 0 50 100 150 200 250 300 Luas Area (AUC) Seri Kadar (ppm) AUC Linear (AUC)
  • 6. Tabel I. Hasil KLT Densitometri Penetapan Kadar Kuersetin EEDK Keterangan Seri Kadar ( ppm ) Luas Area (AUC) Hasil Elusi (cm) Jarak Elusi (cm) Rf Standar 50 4253,6 3,5 8 0,44 Standar 100 5905,3 3,5 8 0,44 Standar 150 8177,8 3,5 8 0,44 Standar 200 10348,1 3,5 8 0,44 Standar 250 13207,5 3,5 8 0,44 Sampel EEDK Replikasi 1 6771,0 3,5 8 0,44 Sampel EEDK Replikasi 2 6882,6 3,5 8 0,44 Sampel EEDK Replikasi 3 6487,8 3,5 8 0,44 Perhitungan Kadar kuersetin dalam EEDK Hasil perhitungan regresi linear antara seri kadar dengan luas area plate EEDK (Gambar 2) didapatkan persamaan regresi linier Y = 44,7x + 1673,3 dengan nilai Rhitung= 0,9960. Nilai Rhitung > Rtabel = 0,8783 (derajat bebas 3; p < 0,05), sehingga persamaan regresi linear dapat digunakan untuk menghitung kadar kuersetin. Berdasarkan hasil penetapan kadar kuersetin dengan KLT Densitometri didapatkan kadar kuersetin = 0,0045mg/ mg EEDK, kemudian dikonversi menjadi kadar kuersetin 0,45 gram/ 100 gram EEDK = 0,45% (b/b). Daun kelor (Moringa oleifera Lam) mengandung senyawa flavonoid yang dapat memiliki efek antikanker dan antioksidan (11). Kuersetin merupakan flavonoid yang terdapat dalam daun kelor, yang secara invivo memiliki aktivitas antidiabetes bersama senyawa asam klorogenik dan moringinine (2). Flavonoid adalah metabolit sekunder yang disintesis oleh tanaman dengan berbagai aktivitas biologis. Sifat fisik dan biokimia flavonoid, mampu berpartisipasi dalam interaksi tanaman dengan organisme lain (mikroorganisme, hewan, dan tanaman lain) dan reaksi terhadap tekanan lingkungan (4). KESIMPULAN DAN SARAN Daun kelor mengandung senyawa kuersetin yang dinyatakan dalam kadar flavonoid total 0,45 gram/ 100 gram EEDK = 0,45%. Ekstrak etanol daun kelor dapat digunakan untuk pengobatan bahan alami dengan kandungan flavonoid. Perlu
  • 7. dilakukan penetapan kadar flavonoid total pada hasil fraksi etil asetat dari ekstrak etanol daun kelor dengan metode KLT Densitometri. DAFTAR PUSTAKA [1] Gopalakrishnan, L., Doriya, K., & Kumar, D. S. Moringa oleifera: A review on nutritive importance and its medicinal application. Food Science and Human Wellness,(2016); 5(2), 49-56. [2] Ali, Fahmy T., Nahla S. Hassan dan Rehab R. Abdrabou. Potential activity of Moringa Oleifera leaf extract and some active ingredients against diabetes in rats. International Journal of Scientific & Engineering Research, May-2015; Volume 6, Issue 5 [3] Mierziak, J.,K.Kostyn, A.Kulma. Flavonoids as important molecules of plants interactions with the environment. Molecules. 2014; 19.16240-16265. [4] Vinayagam, Ramachandran dan Baojun Xu. Antidiabetic properties of dietary flavonoids: a cellular mechanism review. Nutrition & Metabolism. 2015, 12:60. Bio Med Central. [5] Srijanto, Bambang, Olivia Bunga P., Lely Khojayanti, Eriawan Rismana, dan Sriningsih, Pemurnian Ekstrak Etanol Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) Dengan Teknik Ekstraksi Cair-Cair. Prosiding InSINas, Jakarta; 2012 [6] Saputra, Irfan, Ghuzrina Prihandini, Siti Zullaikah, M Rachimoellah. Ekstraksi Senyawa Aktif dari Daun Moringa oleifera. Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN-2337-3539(2301-9271 Print) [7] Departemen Kesehatan RI. Buku Panduan Teknologi Ekstrak, Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 2000; Hlm. 3,6,11-15,17,39. [8] Anonim. Farmakope Herbal Indonesia. Edisis I. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008 [9] Gupta, Arti, Navin R Sheth, Sonia Pandey and Jitendra Singh Yadav. Determination of Quercetin a Biomarker in Hepatoprotective Polyherbal Formulation through High Performance Thin Layer Chromatography. J Chromatogr Sep Tech 2015, 6:6 [10]Bhandari, Pamita, Neeraj Kumar, Ajai P. Gupta, Bikram Singh dan Vijay K. Kaul. A rapid RP-HPTLC densitometry method for simultaneous determination of major flavonoids in important medicinal plants. J. Sep. Sci. 2007, 30, 2092– 2096. [11]Agoes, Goeswin. Teknologi Bahan Alam. 2009; Serial Farmasi Industri-2 ed. Revisi