Dokumen tersebut membahas tentang depresi postpartum, yang merupakan gangguan emosional yang dialami wanita setelah melahirkan. Terdapat berbagai penyebab depresi postpartum seperti perubahan hormonal, faktor psikologis, dan dukungan sosial. Gejalanya bervariasi mulai dari kelelahan, gangguan mood, hingga gangguan tidur dan nafsu makan. Pencegahannya meliputi dukungan keluarga dan menghindari stresor psikos
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. “M” DENGAN...Warnet Raha
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS
PADA NY. “M” DENGAN ANEMIA BERAT DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PARIGI KABUPATEN MUNA
TANGGAL 27 APRIL S.D. 03 MEI 2015
Buku kecil ini mengandung informasi tanda dan gejala dari depresi, pengobatan dan pilihan dukungan yang bisa diambil, dan daftar sumber-daya tambahan lainnya. Buku kecil ini ditulis dengan tujuan hanya sebagai informasi dan hendaknya jangan dijadikan sebagai panduan untuk membuat keputusan. Mohon tinjau informasi ini dan diskusikanlah dengan dokter atau dengan layanan kesehatan Anda.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Artis peran Oki Setiana Dewi (27) kembali menjalani operasi caesar untuk melahirkan anak keduanya, Khadeejah Faatimah Abdullah. Pasalnya, jarak antara putri pertamanya, Maryam Nusaibah Abdullah dengan Khadeejah hanya satu tahun.
"Karena Oki waktu hamil pertama mengalami tulang diatas kemaluan yang bergeser. Jadi harus pakai kursi roda waktu melahirkan Maryam. Nah karena Maryam dan yang sekarang, Khadeejah jaraknya cuma setahun, jadi terpaksa harus caesar lagi," ujar Oki saat ditemui di Eka Hospital, BSD, Tangerang Selatan, Senin (17/1/2016).
"Jadi maryam waktu masih berusia empat bulan, Oki sudah hamil lagi. Dengan jarak begitu dekat, yang enggak memungkinkan untuk lahiran normal," imbuh dia.
Kondisi pemain Ketika Cinta Bertasbih ini juga diketahui jauh lebih lemas ketimbang proses kelahiran putri pertamanya.
"Pas Maryam, pakai kursi roda, tapi operasinya lancar. Bahkan bisa selfie di ruang operasi. Kalau yang ini satu hari sebelum operasi, saya masih shooting, kerjakan tesis. Kelihatannya sehat. Tapi pas masuk ruang operasi, Oki waktu mulai disuntik, itu hemoglobin rendah, dan lemas banget, kondisi Oki drop," ujarnya.
Kondisi Oki yang lemas sempat membuat sang suami Ory Vitrio Abdullah khawatir.
"Operasi yang kedua itu di dalam ada tujuh lapisan, ditarik juga karena agak keras. Dia bilang, 'Saya pusing bang'. Lihat Oki lemas, jadi antara senang dan kawatir juga sama kondisi Oki," ujar Ory.
Diberitakan sebelumnya, Oki melahirkan bayi perempuan pada Jumat (15/1/2016) lalu. Khadeejah lahir dengan berat 3 kilogram dan panjang 50 centimeter.
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Lautan Jiwa
PowerPoint yang menjelaskan secara dasariah macam-macam gangguan kejiwaan. Berkas dipresentasikan pada Seminar Awam III Tahun II Yayasan Cahaya Jiwa pada tanggal 17 Juli 2017 di Cianjur, Jawa Barat.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
1. DEPRESI POSTPARTUM
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dalam kehidupannya tidak pernah terlepas dari berbagai
permasalahan, baik yang tergolong sederhana sampai yang kompleks. Semua itu
membutuhkan kesiapan mental untuk menghadapinya.Bagi seseoarang yang tidak
mampu menghadapi nya akan mengalami ganguan mental yang disebut dengan
depresi. Individu yang mengalami depresi sering merasa dirinya tidak berharga
dan merasa bersalah. Mereka tidak mampu memusatkan pikirannya dan tidak
dapat membuat keputusan.setiap individu dapat mengalami gangguan psikologi
begitu juga dengan wanita yang baru melahirkan yang dikenal dengan depresi
postpartum.wanita yang mengalami depresi postpartum akan
mengalami gangguan emosional yang bervariasi, hal ini terjadi pada 10 hari
pertama masa setelah melahirkan dan berlangsung terus-menerus sampai 6 bulan
atau bahkan sampai satu tahun.. tingkat keparahan depresi postpartum bervariasi.
Keadaan ekstrem yang paling ringan yaitu saat ibu mengalami “kesedihan
sementara” yang berlangsung sangat cepat pada masa awal postpartum, ini disebut
dengan the blues atau maternity blues.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas yaitu:
Apa itu depresi postpartum
Tanda dan gejala depresi postpartum
Penyebab depresi postpartum
Gambaran klinik,pencegahan,dan penatalaksanaan depresi postpartum.
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana cara penanganan pada gangguan psikologi post partum.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui apa itu depresi post partum.
b. Mengetahui apa saja tanda dan gejala depresi post partum
c. Mengetahui penyebab depresi post partum.
e. Mengetahui gambaran klinis depresi post partum.
f. Mengetahui pencegahan depresi post partum.
g. Mengetahui bagaimana penanganan depresi post partum.
1.4 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan
kebidanan.
2. Bagi Petugas Kesehatan
2. Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas kesehatan
khususnya bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.
3. BAB II
PEMBAHASAN
DEPRESI POST PARTUM
Manusia dalam kehidupannya tidak pernah terlepas dari berbagai
permasalahan, baik yang tergolong sederhana sampai yang kompleks. Semua itu
membutuhkan kesiapan mental untuk menghadapinya. Pada kenyataannya
terdapat gangguan mental yang sangat mengganggu dalam hidup manusia, yang
salah satunya adalah depresi. Gangguan mental emosional ini bisa terjadi pada
siapa saja, kapan saja, dari kelompok mana saja, dan pada segala rentang usia.
Bagi penderita depresi ini selalu dibayangi ketakutan, kengerian,
ketidakbahagiaan serta kebencian pada mereka sendiri. Hadi (2004), menyatakan
secara sederhana dapat dikatakan bahwa depresi adalah suatu pengalaman yang
menyakitkan, suatu perasaan tidak ada harapan lagi
Individu yang mengalami depresi sering merasa dirinya tidak berharga dan
merasa bersalah. Mereka tidak mampu memusatkan pikirannya dan tidak dapat
membuat keputusan. Individu yang mengalami depresi selalu menyalahkan diri
sendiri, merasakan kesedihan yang mendalam dan rasa putus asa tanpa sebab.
Mereka mempersepsikan diri sendiri dan seluruh alam dunia dalam suasana yang
gelap dan suram. Pandangan suram ini menciptakan perasaan tanpa harapan dan
ketidakberdayaan yang berkelanjutan.
A. Pengertian
Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah
melahirkan dan berlangsung selama 30 hari, dapat terjadi kapan pun bahkan
sampai 1 tahun kedepan. Depresi postpartum pertama kali ditemukan oleh Pitt
pada tahun 1988. Pitt menyatakan bahwa depresi post parum adalah depresi yang
bervariasi dari hari ke hari dengan menunjukkan kelelahan, mudah marah,
gangguan nafsu makan dan kehilangan libido(kehilangan selera untuk
berhubungan intim dengan suami).
Llewelly-jones (1994) menyatakan wanita yang didiagnosa mengalami
depresi 3 bulan pertama setelah melahirkan yaitu wanita tersebut secara social dan
emosional meras terasingkan atau mudah tegang dalam setiap kejadian
hidupnya.Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa depresi post partum
adalah gangguan emosional pasca persalinan yang bervariasi, terjadi pada 10 hari
pertama masa setelah melahirkan dan berlangsung terus-menerus sampai 6 bulan
atau bahkan sampai satu tahun.. tingkat keparahan depresi postpartum bervariasi.
Keadaan ekstrem yang paling ringan yaitu saat ibu mengalami “kesedihan
sementara” yang berlangsung sangat cepat pada masa awal postpartum, ini disebut
dengan the blues atau maternity blues.
Gangguan postpartum yang paling berat disebut psikosis postpartum atau
melankolia. Diantara 2 keadaan ekstrem tersebut terdapat kedaan yang relatif
mempunyai tingkat keparahan sedang yang disebut neurosa depresi atau depresi
postpartum.
Beberapa pengertian depresi postpartum menurut para ahli:
4. Kartono (2002), menyatakan bahwa depresi adalah keadaan patah hati atau putus
asa yang disertai dengan melemahnya kepekaan terhadap stimulus tertentu,
pengurangan aktivitas fisik maupun mental dan kesulitan dalam berpikir, Lebih
lanjut Kartono menjelaskan bahwa gangguan depresi disertai kecemasan ,
kegelisahan dan keresahan, perasaan bersalah, perasaan menurunnya martabat diri
atau kecenderungan bunuh diri.
Trisna (Hadi, 2004), menyimpulkan bahwa depresi adalah suatu perasaan sendu
atau sedih yang biasanya disertai dengan diperlambatnya gerak dan fungsi tubuh.
Mulai dari perasaan murung sedikit sampai pada keadaan tidak berdaya. Individu
yakin tidak melakukan apa pun untuk mengubahnya dan merasa bahwa respon
apa pun yang dilakukan tidak akan berpengaruh pada hasil yang muncul.
Kaplan dan Sadock (1998), merupakan suatu masa terganggunya fungsi manusia
yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya,
termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi,
anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta gagasan bunuh diri.
Clydde (Regina dkk, 2001), bentuk gangguan postpartum yang umum adalah
depresi, mudah marah dan terutama mudah frustasi serta emosional.
Gangguan mood selama periode postpartum merupakan salah satu
gangguan yang paling sering terjadi pada wanita baik primipara maupun
multipara. Menurut DSM-IV, gangguan pascasalin diklasifikasikan dalam 3 tipe
yaitu:
Baby blues
Merupakan bentuk yang paling ringan dan berlangsung hanya beberapa hari saja.
Gejala berupa perasaan sedih, gelisah, seringkali uring-uringan dan khawatir tanpa
alasan yang jelas. Tahapan baby blues ini hanya berlangsung dalam waktu
beberapa hari saja. Pelan-pelan si ibu dapat pulih kembali dan mulai bisa
menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya.
Depresi post partum
Bentuk yang satu ini lumayan agak berat tingkat keparahannya yang membedakan
ibu tidak bisa tidur atau sulit untuk tidur. Dapat terjadi dua minggu sampai
setahun setelah melahirkan
Psychosis post partum
Jenis ini adalah yang paling parah. Ibu dapat mengalami halusinasi, memiliki
keinginan untuk bunuh diri. Tak saja psikis si ibu yang nantinya jadi tergantung
secara keseluruhan
B. Penyebab Depresi Postpartum
Disebabkan karena gangguan hormonal. Hormon yang terkait dengan
terjadinya depresi post partum adalah prolaktin, steroid dan progesterone.
Pitt mengemukakan 4 faktor penyebab depresi post partum:
1. Faktor konstitusional
Gangguan post partum berkaitan dengan status paritas adalah riwayat
obstetri pasien yang meliputi riwayat hamil sampai bersalin serta apakah ada
komplikasi dari kehamilan dan persalinan sebelumnya dan terjadi lebih banyak
pada wanita primipara. Wanita primipara lebih umum menderita blues karena
5. setelah melahirkan wanita primipara berada dalam proses adaptasi, kalau dulu
hanya memikirkan diri sendiri begitu bayi lahir jika ibu tidak paham perannya ia
akan menjadi bingung sementara bayinya harus tetap dirawat.
2. Faktor fisik
Perubahan fisik setelah proses kelahiran dan memuncaknya gangguan
mental selama 2 minggu pertama menunjukkan bahwa faktor fisik dihubungkan
dengan kelahiran pertama merupakan faktor penting. Perubahan hormon secara
drastis setelah melahirkan dan periode laten selama dua hari diantara kelahiran
dan munculnya gejala. Perubahan ini sangat berpengaruh pada keseimbangan.
Kadang progesteron naik dan estrogen yang menurun secara cepat setelah
melahirkan merupakan faktor penyebab yang sudah pasti.
3. Faktor psikologi
Peralihan yang cepat dari keadaan “dua dalam satu” pada akhir kehamilan
menjadi dua individu yaitu ibu dan anak bergantung pada penyesuaian psikologis
individu. Klaus dan Kennel mengindikasikan pentingnya cinta dalam
menanggulangi masa peralihan ini untuk memulai hubungan baik antara ibu dan
anak.
4. Faktor sosial dan karateristik ibu
Paykel mengemukakan bahwa pemukiman yang tidak memadai lebih
sering menimbulkan depresi pada ibu – ibu, selain kurangnya dukungan dalam
perkawinan.
Menurut Kruckman menyatakan terjadinya depresi pascasalin dipengaruhi oleh
faktor :
1. Biologis
Faktor biologis dijelaskan bahwa depresi postpartum sebagai akibat kadar
hormon seperti estrogen, progesteron dan prolaktin yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah dalam masa nifas atau mungkin perubahan hormon tersebut terlalu cepat
atau terlalu lambat.
2. Karakteristik ibu, yang meliputi :
Faktor umur
Sebagian besar masyarakat percaya bahwa saat yang tepat bagi seseorang
perempuan untuk melahirkan pada usia antara 20–30 tahun, dan hal ini
mendukung masalah periode yang optimal bagi perawatan bayi oleh seorang ibu.
Faktor usia perempuan yang bersangkutan saat kehamilan dan persalinan
seringkali dikaitkan dengan kesiapan mental perempuan tersebut untuk menjadi
seorang ibu.
Faktor pengalaman
Beberapa penelitian diantaranya adalah pnelitian yang dilakukan oleh Paykel dan
Inwood (Regina dkk, 2001) mengatakan bahwa depresi pascasalin ini lebih
banyak ditemukan pada perempuan primipara, mengingat bahwa peran seorang
ibu dan segala yang berkaitan dengan bayinya merupakan situasi yang sama sekali
baru bagi dirinya dan dapat menimbulkan stres. Selain itu penelitian yang
dilakukan oleh Le Masters yang melibatkan suami istri muda dari kelas sosial
6. menengah mengajukan hipotesis bahwa 83% dari mereka mengalami krisis
setelah kelahiran bayi pertama.
Faktor pendidikan
Perempuan yang berpendidikan tinggi menghadapi tekanan sosial dan konflik
peran, antara tuntutan sebagai perempuan yang memiliki dorongan untuk bekerja
atau melakukan aktivitasnya diluar rumah, dengan peran mereka sebagai ibu
rumah tangga dan orang tua dari anak–anak mereka.
Faktor selama proses persalinan. Hal ini mencakup lamanya persalinan, serta
intervensi medis yang digunakan selama proses persalinan. Diduga semakin besar
trauma fisik yang ditimbulkan pada saat persalinan, maka akan semakin besar
pula trauma psikis yang muncul dan kemungkinan perempuan yang bersangkutan
akan menghadapi depresi pascasalin.
Faktor dukungan social
Banyaknya kerabat yang membantu pada saat kehamilan, persalinan dan
pascasalin, beban seorang ibu karena kehamilannya sedikit banyak berkurang.
C. Gejala Depresi Postpartum
Gejala yang menonjol dalam depresi post partum adalah trias depresi yaitu:
1. Berkurangnya energy
2. Penurunan efek
3. Hilang minat (anhedonia)
Ling dan Duff mengatakan bahwa gejala depresi post partum yang dialami 60%
wanita mempunyai karateristik dan spesifik antara lain:
1. Trauma terhadap intervensi medis yang terjadi
2. Kelelahan dan perubahan mood
3. Gangguan nafsu makan dan gangguan tidur
4. Tidak mau berhubungan dengan orang lain
5. tidak mencintai bayinya dan ingin menyakiti bayinya atau dirinya sendiri.
D. Gambaran Klinik, Pencegahan dan Penatalaksanaan
Monks mengatakan depresi post partum merupakan problem psikis
sesudah melahirkan seperti labilitas efek, kecemasan dan depresi pada ibu yang
dapat berlangsung berbulan-bulan.
Faktor resiko:
1. Keadaan hormonal
2. Dukungan social
3. Emotional relationship
4. Komunikasi dan kedekatan
5. Struktur keluarga
6. Antropologi
7. Perkawinan
8. Demografi
9. Stressor psikososial dan lingkungan
Untuk mencegah terjadinya depresi post partum sebagai anggota keluarga harus
memberikan dukungan emosional kepada ibu dan jangan mengabaikan ibu bila
terlihat sedang sedih, dan sarankan pada ibu untuk:
7. 1. Beristirahat dengan baik
2. Berolahraga yang ringan
3. Berbagi cerita dengan orang lain
4. Bersikap fleksible
5. Bergabung dengan orang-oarang baru
6. Sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis
Ada cara-cara menghidari atau mengatasi depresi :
a. Batasi pengunjung jika kehadiran mereka ternyata malah mengganggu waktu
istirahat anda
b. Untuk sementara waktu hindari komsumsi coklat atau gula dalam jumlah yang
berlebihan karena dapat menjadi bahan pemicu depresi
c. Perbanyak mendengar musik favorit anda agar anda dapat merasa lebih rileks
disarankan musik-musik yang menenangkan
d. Lakukan olahraga atau latihan ringan, cara ini selain ampuh dalam mengurangi
depresi, tapi juga dapat membantu mengembalikan bentuk tubuh
e. Sesekali berpergianlah agar anda tak merasa bosan, karena berada di rumah
f. Dukungan yang suportif dari suami dan anggota keluarga lainnya sangat
berpengaruh bagi keadaan psikis ibu. Perawatan depresi
Ada dua macam perawatan depresi :
a. Terapi bicara :
Adalah sesi bicara dengan terapi, psikologi atau pekerja sosial untuk mengubah
apa yang difikir, rasa dan lakukan oleh penderita akibat menderita depresi.
b. Obat medis
Obat anti depresi yang diresepkan oleh dokter, sebelum mengkonsumsi obat anti
depresi, sebaiknya didiskusikan benar obat mana yang tepat dan aman bagi bayi
untuk dikonsumsi oleh ibu hamil atau ibu menyusui.
Penatalaksanaan
a. Dapat riwayat kesehatan selama priode antepartum untuk mengidentifikasi resiko
potensial terjadi depresi postpartum
b. Atur konseling selama periode antepartum pada klien yang beresiko
c. Bantuan klien untuk mengatur mekanisme dukungan yang baik selama periode
antepartum jika dia ditanyakan beresiko terhadap depresi post partum
d. Dapatkan riwayat kesehatan post partum yang akurat termasuk demografi,
informasi mengenai dukungan dan bantuan dirumah
e. Kaji proses hubungan ibu dan anak
f. Tawarkan dukungan, dorongan dan bantuan kepada klien untuk memahami bahwa
perasaan depresi dalam beberapa hari setelah melahirkan adalah normal
g. Peningkatan klien bahwa jika depresinya berlanjut lebih dari beberapa hari dia
harus berkonsultasi
h. Atur konseling selanjutnya jika klien yang memperlihatkan tanda depresi
berlanjut.
Bidan dapat membantu dengan cara :
a. Sensitif pada reaksi ibu
b. Terlibat dengan terjadinya pada bulan-bulan awal setelah kelahiran
8. c. Menjadi pendengar yang baik tanpa menghakimi sehingga ibu dapat
mengekspresikan persoalan, keraguan dan kecemasan
Jika dilakukan sejak dini, penyakit ini dapat disembuhkan dengan obat-obatan dan
konseling jika depresinya berat atau berkepanjangan perlu dirawat di rumah sakit.