SlideShare a Scribd company logo
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
Manajemen Pemasaran
Objektivitas dan Penelitian
Pemasaran
Team
Adhitya Wira Dharma
( 1780611004 )
No . Absen : 04
Eko Madiasto
( 1780611027 )
No. Absen : 27
Gede Ngurah Darmajaya
( 1780611036 )
No. Absen : 36
MENGENAL OBJEKTIVITAS KEILMUAN
Definisi
Objektif dalam keilmuan berarti upaya-upaya untuk menangkap sifat
alamiah (empiris) sebuah objek yang sedang diteliti/dipelajari dengan
suatu cara dimana tidak bergantung pada fasilitas apapun dari subjjek
yang menyelidikinya.
Keobjektifan pada dasarnya tidak berpihak, dimana sesuatu secara
ideal dapat diterima oleh semua pihak, karena kenyataan yang
diberikan terhadapnya bukan merupakan hasil dari asumsi (kira-kira),
prasangka, ataupun nilai-nilai yang dianut subjek tertentu.
- Thomas Kuhn -
PRINSIP-PRINSIP OBJEKTIVITAS
Ilmuan harus mendekati segala sesuatu yang
menjadi sasaran kajiannya dengan penuh
kerahuan dan skeptik
Ilmuan harus obyektif dalam menilai segala
sesuatu, yaitu harus membebaskan diri dari
sikap-sikap pribadinya, keinginan-
keinginannya, dan kecenderungan-
kecenderungannya untuk menolak atau
menyukai data yang telah dikumpulkannya.
Ilmuan harus secara etika bersikap netral atau
terbebas dari membuat penilaian-penilaian
menurut nilai-nilai budayanya mengenai
hasil-hasil penemuannya, dan dalam hal ini
dia hanya dapat memberikan penilaian
mengenai data yang diperolehnya itu apakah
sebagai data yang benar atau data yang palsu;
dan begitu pula dalam kesimpulan-
kesimpulannya dia tidak boleh menganggap
bahwa datanya tersebut adalah data akhir,
mutlak, atau kebebasan universal. Karena
kesimpulan-kesimpulannya hanya berlaku
secara relatif sesuai dengan waktu dan
tempat dimana penelitian dilakukan
.
MASALAH OBJEKTIVITAS DALAM PENELITIAN PEMASARAN
Objectivity in research
impossible
Banyak pemasar percaya bahwa
objektivitas dalam penelitian
pemasaran tidak mungkin
terjadi.
Objektivitas VS
Objektivisme
Terdapat kebingungan para
pemasar untuk memahami
apa itu objektivitas dan
objektivisme.
Impossible to apply at workbench
Para ahli retorika terampil menyadari bahwa banyak filosofi, bila diterapkan di
tingkat "meja kerja", tidak masuk akal atau bahkan aneh.
Meski demikian, filosofi ini bisa dibuat agar tampak masuk akal atau terpuji
saat diperdebatkan secara abstrak namun sulit untuk dimplementasikan.
1
3
2
LOGIKA EMPIRIS, FALSIFIKASI, DAN OBJEKTIVITAS
Objektivitas dalam sains
mensyaratkan bahwa
penelitian non teori, teori
bebas, atau observasi
melalui serangkaian
pengamatan yang dapat
dilihat secara inderawi.
Logika Empiris
Semua hasil interpretasi masa
lalu sampai batasan-batasan
tertentu menyimpan
kesalahan-kesalahan yang
layak untuk dikritisi dan
diperbaiki.
Falsifikasi
Logika Empiris
Para pemikir logis, yang dipimpin oleh Carnap (misalnya, 1956), Hempel (misalnya 1965b) dan Nagel (EG, 1961), percaya
bahwa semua pernyataan bermakna secara kognitif harus dapat diuji secara baik (yaitu, benar atau salah oleh tes
observasional) atau yang lain semata analitis (yaitu benar atau salah menurut definisi). Untuk sains, semua pernyataan
lainnya tidak bisa dibenarkan, metafisik, "omong kosong. "
APAKAH ILMU SOSIAL SUBJEKTIF?
Weber (1947)
Ilmu sosial tidak dapat objektif karena:
(1) materi pelajaran sains sosial - berbeda
dengan ilmu pengetahuan alam - melibatkan
tindakan manusia secara purposive yang
diarahkan untuk mencapai berbagai tujuan
manusia .
(2) karena bahasa yang digunakan untuk
menjelaskan tindakan ini mencakup persyaratan
seperti "Motif" dan "tujuan" yang merujuk (jika
mengacu sama sekali) kepada pengalaman
individu individu yang bersifat pribadi, tidak
teramati, dan subjektif.
3) ilmu sosial harus bergantung pada teknik
penyelidikan nonobjektif
APAKAH ILMU SOSIAL SUBJEKTIF?
Nagel (1961) melakukan kontra dengan menunjukkan
bahwa banyak kategori penjelasan tentang ilmu sosial
adalah objektif - misalnya, faktor lingkungan yang dapat
diamati secara publik yang mempengaruhi tindakan
manusia.Oleh karena itu, klaim pengetahuan yang
mengandalkan faktor tersebut juga objektif.Konsep kedua
seperti motif dan tujuan dapat diakses melalui subyek
laporan introspektif, dan tanggapan verbal ini dapat
dianggap sebagai data obyektif yang obyektif untuk
umum, yang bertujuan untuk mencapai pengetahuan
objektif.Ketiga, melalui para periset yang memproyeksikan
diri mereka secara empatik ke dalam subjek mereka dapat
membantu dalam menghasilkan hipotesis dalam konteks
penemuan, klaim semacam itu dapat dengan tepat
membentuk pengetahuan ilmiah hanya dengan verifikasi
di kemudian hari dalam konteks pembenaran.Verifikasi
semacam itu harus berdasarkan bukti yang diperoleh dari
mengamati fenomena fisik, perilaku manusia, atau
tanggapan verbal orang.
Nagel (1961)
DIAGRAM UJI EMPIRIS
KONSEP RELATIVISME MODEL KUHN
 Relativisme Kuhn dan ikutannya adalah lima argument yang
saling terkait yang konon mengalahkan semua klaim objektivitas.
 Tabel 12.2 mengutip karya filsuf sains dan mengidentifikasi artikel
pemasaran di mana digunakan untuk mendukung pandangan
bahwa riset pemasaran tidak bisa objektif, merangkum lima
argumen utama yang seolah-olah menyiratkan ketidakmungkinan
penelitian pemasaran yang objektif.
Argumen yang dibahas di sini menyediakan '' Kasus Negatif
'' untuk objektivitas. Artinya, mereka menunjukkan bahwa
argumen menentang objektivitas gagal.
 “Kasus Positif" untuk objektivitas dibuat di bagian 12.5.
Tabel 12.2 mengungkapkan dengan mengesankan sejumlah
besar ulama terkemuka mengajukan pertanyaan (atau
menolak) kemungkinan objektivitas di dalam riset
pemasaran.
12.4 FOR OBJECTIVITY: THE “NEGATIVE CASE”
12.4.1 Linguistic Relativism
• The first argument maintains that the language of a culture determines the reality its members will see.
• Argumen pertama berpendapat bahwa bahasa budaya menentukan realitasnya dimana anggota akan melihat.
12.4.2 Paradigms Are Incommensurable
• The second argument contends that objectivity is impossible because all knowledgeclaims are embedded in paradigms that are
incommensurable.
• Argumen kedua berpendapat bahwa objektivitas itu tidak mungkin karena paradigma yang dipegang penelitian tidak dapat
dibandingkan.
• Dari semua konsep yang diperkenalkan Kuhn, tidak ada yang diselidiki lebih teliti daripada paradigma kesesuaian, dan belum
ada yang mengembangkan interpretasi yang akan menimbulkan gangguan yang berarti terhadap objek sains. Karena topiknya
sudah banyak dibahas dalam Hunt (2003a bagian 4.2.1) Perlakuan terhadap tiga interpretasi tentang ketidaksamaan paradigma
(perbedaan makna terjemahan radikal dan pandangan tak terbandingkan) secara singkat.
12.4.3 Facts Underdetermine Theories
• The third argument against objectivity contends that our theories about the world are underdetermined by our facts; no
conceivable number of facts proves conclusively a theory’s truth.
• Argumen ketiga melawan objektivitas berpendapat bahwa teori kita tentang dunia adalah kurang ditentukan oleh fakta-fakta
kita; tidak ada kemungkinan fakta membuktikan secara meyakinkan kebenaran teori.
• Karena teori mengandung generalisasi seperti hukum (misalnya, generalisasi seperti hukum Newton) meskipun prediksi teori
divalidasi setiap saat, mereka diuji secara empiris, fakta baru bisa membatalkan teori pada masa depan di beberapa domain
(misalnya, tes pada sub atom partikel setelah 1900) . Oleh karena itu, objektivitas itu tidak mungkin.
• Dalam pemasaran, misalnya, di sana mungkin teori lain bisa menjelaskan fakta yang sama (fakta) dikejar oleh CW untuk
mendukung klaim mereka, dan keberhasilan tes empiris masa lalu tidak harus dilakukan menyiratkan keberhasilan tes masa
depan.
THE PSYCHOLOGY of PERCEPTION
• The fourth argument claims that, because the psychology of perception implies that our cognitively held theories determine what
researchers perceive, theory-neutral observations in science are impossible.
• Argumen keempat mengklaim bahwa, karena psikologi persepsi menyiratkan bahwa teori yang kita pegang secara kognitif
menentukan apa yang peneliti anggap, observasi teori-netral adalah tidak mungkin.
• Seperti yang ditunjukkan oleh hubungan teori dengan sensasi pada Gambar 12.2, pengamatan ilmiah = persepsi = f (sensasi
ditafsirkan oleh teori).
• Dalam pemasaran, oleh karena itu, karena persepsi (pengamatan) dari para peneliti di mana bergantung pada '' yang dimuat '' oleh
teori mereka (atau dunia- pandangan, paradigma, dll.)
• Ilusi Muller - Lyre tentu saja, bahwa meskipun garis b dianggap lebih panjang,Ini sebenarnya sama panjangnya dengan garis. Jadi,
persepsi, memang harus diperdebatkan melibatkan interpretasi oleh teori kita tentang dunia.
EPISTEMICALLY SIGNIFICANT OBSERVATIONS
• The fifth argument contends that all
epistemically significant observation in science
is theory-laden, which makes objectivity
impossible.
• Argumen kelima berpendapat bahwa semua
observasi epistemis signifikan dalam sains
adalah muatan teori, yang membuat
objektivitas tidak mungkin.
• Teori kelima ini, argumen harus dicermati
dengan saksama dari teori keempat adalah
untuk menyangkal bahwa peneliti mengamati
atau melihat hal yang sama.
• Keliru dengan memungkinkan peneliti medis
melihat sembilan inci merkuri yang sama dalam
tabung silinder, fisikawan melihat defleksi
sembilan derajat yang sama dari jarum pada satu
meter, peneliti ilmu sosial untuk melihat sembilan
tanda centang yang sama pada kuesioner, atau
pemasar untuk melihat kotak yang sama "9 '' (lihat
11.7.2) diperiksa pada skala niatan untuk membeli.
• Apa yang seharusnya bahwa pengamatan
semacam itu harus dilakukan ditafsirkan oleh
teori kognitif. Misalnya, sembilan inci merkuri
berarti sembilan puluh derajat celcius, defleksi
jarum sembilan tingkat berarti sembilan puluh
volt, sembilan tanda cek pada kuesioner berarti
skor sembilan puluh pada skala sikap merek, dan
tanda centang Dalam kotak "9" berarti
kecenderungan tinggi untuk membeli. Bukan
psikologi perseptual yang menginformasikan kita
bahwa pengamatan ("ukuran" atau "data") adalah
muatan teori, itu adalah hal yang tak
terbantahkan lagi oleh praktek sains itu sendiri.
KASUS OBJEKTIVITAS POSITIF
• Haruskah komunitas riset pemasaran
mengejar idealitas objektivitas?
• Kapan seharusnya mengejar idealitas
objektivitas?
• Argumen disini paralel dengan
argumen kami untuk kebenaran di
bagian 11.8, Scheffler (1982) dan Harre
(1986) berpendapat bahwa
objektivitas ideal terkait dengan
sejauh mana sebuah komunitas itu
diandalkan atau dipercaya oleh orang
lain.
• Pengetahuan ilmiah didefinisikan
dalam hal moral.
• Kepercayaan satu bisa menimbulkan kepercayaan
pada orang lain, terkadang timbul dari pengalaman
pribadi langsung. Namun, orang sering tidak
bergantung pada orang lain berdasarkan
pengetahuan langsung, tapi karena peran orang lain
di komunitas mereka (mis., "profesor" dan "riset
pasar").
• Seperti komunitas riset pemasaran, klien korporat
pemasaran dari peneliti komersial, pastinya
bergantung pada mereka. Pasti, siswa, akademisi,
praktisi, instansi pemerintah, dan konsumen
terkadang mengandalkan hasil yang diberikan oleh
peneliti pemasaran akademis .
• Maka dari itu, riset pemasaran masyarakat, meliputi
peneliti komersial dan akademis, memiliki moral,
kewajiban untuk professional demi mengejar
objektivitas.
A REALIST THEORY OF EMPIRICAL TESTING
Tujuan alternatifnya adalah pengembangan teori realis ilmiah secara empiris yang
membahas berbagai tantangan yang berkaitan dengan objektivitas
Gambar 12.4 menampilkan model teori realis yang diusulkan untuk pengujian empiris
ANCAMAN TERHADAP OBJEKTIVITAS
Artinya, persepsi kita, apa yang sebenarnya kita lihat,
tidak ditentukan oleh teori penjelasan kita tentang
dunia. Untuk menghasilkan data, secara epistemis
pengamatan yang signifikan, persepsi kita harus
diinformasikan oleh teori kita
IMPLIKASI untuk PEMASARAN & ILMU SOSIAL
Guidance
Teori yang diusulkan
memberikan panduan
objektivitas penelitian empiris.
Reason of Choices
ilmuwan menggunakan "teori-
ladenness of observasi" sebagai
pembenaran untuk pilihan
mereka. Pendekatan
penelitian harus
meninggalkan relativisme
sejarah atau menemukan
alternatif untuk premis bahwa
tidak ada penelitian yang
dapat objektif adalah salah.
Action
Secara khusus, teorinya
menyiratkan : Lakukanlah teori
pengukuran itu
menginformasikan persepsi dan,
dengan demikian, menghasilkan
data dalam tes empiris tertentu
akan menguji hasilnya.
Case for Comodity
• Masalahnya bukan apakah pemasaran harus melakukan filosofi, melainkan apakah kita
harus melakukannya dengan buruk, atau melakukannya dengan baik. Jika analisis
sebelumnya tentang kontroversi dalam pemasaran debat filosofi membantu pemasaran
melakukannya dengan baik, tujuannya akan tercapai. Itulah harapannya.
• Kontroversi dalam teori pemasaran alasan utamanya adalah bahwa tidak tahu apa-apa
tentang filsafat sains, tidak mengetahui sejarah. Tujuan Bagian 3 buku bukanlah untuk
menutup perdebatan, tapi untuk membantah untuk dimulainya sebuah pendekatan
yang masuk akal dan beralasan terhadap filosofi pemasaran kontroversi Klien riset
pemasaran mempercayai untuk memberikan informasi terbaik dan terbaik upaya.
• Beberapa dekade yang lalu, Philip Kotler dan Sidney Levy (1969a) mengemukakan
bahwa masalahnya menghadapi organisasi nirlaba bukan apakah mereka akan
melakukan pemasaran; Masalahnya adalah apakah organisasi nirlaba akan
melakukannya dengan buruk, atau melakukannya dengan baik.
• Begitu juga untuk pemasaran, masalahnya bukan apakah kita akan melakukan filosofi,
untuk melakukan Filosofi tidak bisa dihindari. Beberapa posisi atau kerangka filosofis
mendasari setiap kontroversi setiap isu tunggal di setiap bidang teori pemasaran dan
penelitian.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi Massa
Anisa Rochmiana
 
Teori Uses And Effect
Teori Uses And EffectTeori Uses And Effect
Teori Uses And Effect
Ditsa Fristianelis
 
Teori kritis
Teori kritisTeori kritis
Teori kritis
ninasragen
 
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial KognisiPsikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
elianaherawati
 
Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian Suaidin -Dompu
 
MENENTUKAN MASALAH PUBLIC RELATIONS
MENENTUKAN MASALAH PUBLIC RELATIONSMENENTUKAN MASALAH PUBLIC RELATIONS
MENENTUKAN MASALAH PUBLIC RELATIONS
Universitas `Aisyiyah Yogyakarta
 
Filsafat administrasi
Filsafat administrasiFilsafat administrasi
Filsafat administrasi
Andi Irawan
 
Teori Shannon dan Weaver
Teori Shannon dan WeaverTeori Shannon dan Weaver
Teori Shannon dan Weaver
The London School of Public Relation
 
Hermeneutika
HermeneutikaHermeneutika
Hermeneutika
HARISA MARDIANA
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaHubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika
erikadwiyana
 
Psikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Psikologi Komunikasi: Kuliah PengantarPsikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Psikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Seta Wicaksana
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaUniversity of Andalas
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
pycnat
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
Ratih Aini
 
Ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multidisiplin (presentasi Dirman)
Ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multidisiplin (presentasi Dirman)Ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multidisiplin (presentasi Dirman)
Ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multidisiplin (presentasi Dirman)Dirman Immangk
 
Konsep paradigma thomas kuhn
Konsep paradigma thomas kuhnKonsep paradigma thomas kuhn
Konsep paradigma thomas kuhn
Muhtadi Bilhaq
 
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.pptKomunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
Salma Van Licht
 

What's hot (20)

Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi Massa
 
Teori Uses And Effect
Teori Uses And EffectTeori Uses And Effect
Teori Uses And Effect
 
Tokoh psikologi
Tokoh psikologiTokoh psikologi
Tokoh psikologi
 
Teori kritis
Teori kritisTeori kritis
Teori kritis
 
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial KognisiPsikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
 
Kebijakan publik
Kebijakan publik Kebijakan publik
Kebijakan publik
 
Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
MENENTUKAN MASALAH PUBLIC RELATIONS
MENENTUKAN MASALAH PUBLIC RELATIONSMENENTUKAN MASALAH PUBLIC RELATIONS
MENENTUKAN MASALAH PUBLIC RELATIONS
 
Filsafat administrasi
Filsafat administrasiFilsafat administrasi
Filsafat administrasi
 
Teori Shannon dan Weaver
Teori Shannon dan WeaverTeori Shannon dan Weaver
Teori Shannon dan Weaver
 
Hermeneutika
HermeneutikaHermeneutika
Hermeneutika
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaHubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika
 
Psikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Psikologi Komunikasi: Kuliah PengantarPsikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Psikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
Ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multidisiplin (presentasi Dirman)
Ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multidisiplin (presentasi Dirman)Ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multidisiplin (presentasi Dirman)
Ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multidisiplin (presentasi Dirman)
 
Konsep paradigma thomas kuhn
Konsep paradigma thomas kuhnKonsep paradigma thomas kuhn
Konsep paradigma thomas kuhn
 
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.pptKomunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
 

Similar to Objectivity in Research (Bahasa)

sebuah materi tentang metodologi penelitian
sebuah materi tentang metodologi penelitiansebuah materi tentang metodologi penelitian
sebuah materi tentang metodologi penelitian
VeniaMursalim
 
Bagian 1 b sains non-sains
Bagian 1 b   sains non-sainsBagian 1 b   sains non-sains
Bagian 1 b sains non-sainsNanda Reda
 
Metode-Penelitian7 (1).ppt
Metode-Penelitian7 (1).pptMetode-Penelitian7 (1).ppt
Metode-Penelitian7 (1).ppt
IilMuntaha
 
Teori
TeoriTeori
Teori
Eko Sejati
 
Teori
TeoriTeori
Teori
Eko Sejati
 
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 05: Paradigma, Positivisme, dan Pa...
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 05: Paradigma, Positivisme, dan Pa...Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 05: Paradigma, Positivisme, dan Pa...
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 05: Paradigma, Positivisme, dan Pa...
Ahmad Ibrahim
 
Metode Induksi
Metode InduksiMetode Induksi
Metode Induksi
Radyastuti
 
chapter 1. metode penelitian dasar
chapter 1. metode penelitian dasarchapter 1. metode penelitian dasar
chapter 1. metode penelitian dasar
Panca Titis
 
PPT-Penelitian-manajemen-2.ppt
PPT-Penelitian-manajemen-2.pptPPT-Penelitian-manajemen-2.ppt
PPT-Penelitian-manajemen-2.ppt
ssuser940db3
 
Metode dan statistik dalam psikologi industri dan organisasi
Metode dan statistik dalam psikologi industri dan organisasiMetode dan statistik dalam psikologi industri dan organisasi
Metode dan statistik dalam psikologi industri dan organisasi
ArumNingtiyas1
 
Pengantar penelitian kualitatif psikologi
Pengantar penelitian kualitatif psikologiPengantar penelitian kualitatif psikologi
Pengantar penelitian kualitatif psikologi
AnnisaRizki16
 
materi_1_hidayat.ppt
materi_1_hidayat.pptmateri_1_hidayat.ppt
materi_1_hidayat.ppt
IrfanDzulfikar2
 
materi_1_hidayatffwrfreergregegthgth.ppt
materi_1_hidayatffwrfreergregegthgth.pptmateri_1_hidayatffwrfreergregegthgth.ppt
materi_1_hidayatffwrfreergregegthgth.ppt
imamdaulay
 
2. Trends Penelitian.ppt
2. Trends Penelitian.ppt2. Trends Penelitian.ppt
2. Trends Penelitian.ppt
NurulLaili25
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Kelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mm
Kelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mmKelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mm
Kelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mm
MisbahAlMunir1
 
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1setiawan02
 

Similar to Objectivity in Research (Bahasa) (20)

sebuah materi tentang metodologi penelitian
sebuah materi tentang metodologi penelitiansebuah materi tentang metodologi penelitian
sebuah materi tentang metodologi penelitian
 
Ilmu Pengetahuan dan Akal Sehat
Ilmu Pengetahuan dan Akal SehatIlmu Pengetahuan dan Akal Sehat
Ilmu Pengetahuan dan Akal Sehat
 
Bagian 1 b sains non-sains
Bagian 1 b   sains non-sainsBagian 1 b   sains non-sains
Bagian 1 b sains non-sains
 
Metode-Penelitian7 (1).ppt
Metode-Penelitian7 (1).pptMetode-Penelitian7 (1).ppt
Metode-Penelitian7 (1).ppt
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 
Penelitian Pendidikan Matematika
Penelitian Pendidikan MatematikaPenelitian Pendidikan Matematika
Penelitian Pendidikan Matematika
 
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 05: Paradigma, Positivisme, dan Pa...
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 05: Paradigma, Positivisme, dan Pa...Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 05: Paradigma, Positivisme, dan Pa...
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 05: Paradigma, Positivisme, dan Pa...
 
Metode Induksi
Metode InduksiMetode Induksi
Metode Induksi
 
chapter 1. metode penelitian dasar
chapter 1. metode penelitian dasarchapter 1. metode penelitian dasar
chapter 1. metode penelitian dasar
 
PPT-Penelitian-manajemen-2.ppt
PPT-Penelitian-manajemen-2.pptPPT-Penelitian-manajemen-2.ppt
PPT-Penelitian-manajemen-2.ppt
 
Metode dan statistik dalam psikologi industri dan organisasi
Metode dan statistik dalam psikologi industri dan organisasiMetode dan statistik dalam psikologi industri dan organisasi
Metode dan statistik dalam psikologi industri dan organisasi
 
Pengantar penelitian kualitatif psikologi
Pengantar penelitian kualitatif psikologiPengantar penelitian kualitatif psikologi
Pengantar penelitian kualitatif psikologi
 
materi_1_hidayat.ppt
materi_1_hidayat.pptmateri_1_hidayat.ppt
materi_1_hidayat.ppt
 
materi_1_hidayatffwrfreergregegthgth.ppt
materi_1_hidayatffwrfreergregegthgth.pptmateri_1_hidayatffwrfreergregegthgth.ppt
materi_1_hidayatffwrfreergregegthgth.ppt
 
2. Trends Penelitian.ppt
2. Trends Penelitian.ppt2. Trends Penelitian.ppt
2. Trends Penelitian.ppt
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Kelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mm
Kelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mmKelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mm
Kelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mm
 
Bab 6 husni (1)
Bab 6 husni (1)Bab 6 husni (1)
Bab 6 husni (1)
 
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1
 

More from AdhityaWiraDharma

Finansial Yonetim | Financial Planning
Finansial Yonetim | Financial PlanningFinansial Yonetim | Financial Planning
Finansial Yonetim | Financial Planning
AdhityaWiraDharma
 
Kalkinma Ajanslari Ve Yatirim Projeleri İlişkişi | Relationship between Devel...
Kalkinma Ajanslari Ve Yatirim Projeleri İlişkişi | Relationship between Devel...Kalkinma Ajanslari Ve Yatirim Projeleri İlişkişi | Relationship between Devel...
Kalkinma Ajanslari Ve Yatirim Projeleri İlişkişi | Relationship between Devel...
AdhityaWiraDharma
 
Mınt Ülkelerinde Yeşil Tahvillerin Risk Ve Fırsatları Üzerine Karşılaştırmalı...
Mınt Ülkelerinde Yeşil Tahvillerin Risk Ve Fırsatları Üzerine Karşılaştırmalı...Mınt Ülkelerinde Yeşil Tahvillerin Risk Ve Fırsatları Üzerine Karşılaştırmalı...
Mınt Ülkelerinde Yeşil Tahvillerin Risk Ve Fırsatları Üzerine Karşılaştırmalı...
AdhityaWiraDharma
 
Yeşil Tahvil Piyasası Geliştirme | Green Bond Development
Yeşil Tahvil Piyasası Geliştirme | Green Bond DevelopmentYeşil Tahvil Piyasası Geliştirme | Green Bond Development
Yeşil Tahvil Piyasası Geliştirme | Green Bond Development
AdhityaWiraDharma
 
TOPSIS Yöntemi
TOPSIS  Yöntemi TOPSIS  Yöntemi
TOPSIS Yöntemi
AdhityaWiraDharma
 
Financial Performance Measurement with Topsis and Promethee Methods (Türkçe)
Financial Performance Measurement with Topsis and Promethee Methods (Türkçe)Financial Performance Measurement with Topsis and Promethee Methods (Türkçe)
Financial Performance Measurement with Topsis and Promethee Methods (Türkçe)
AdhityaWiraDharma
 
Credit Rating Agency (Türkçe)
Credit Rating Agency (Türkçe)Credit Rating Agency (Türkçe)
Credit Rating Agency (Türkçe)
AdhityaWiraDharma
 
Entelektuel Sermayesi (Intellectual Capital - Türkçe)
Entelektuel Sermayesi (Intellectual Capital - Türkçe)Entelektuel Sermayesi (Intellectual Capital - Türkçe)
Entelektuel Sermayesi (Intellectual Capital - Türkçe)
AdhityaWiraDharma
 
Finansal Planlama (Financial Planning Türkçe)
Finansal Planlama (Financial Planning Türkçe)Finansal Planlama (Financial Planning Türkçe)
Finansal Planlama (Financial Planning Türkçe)
AdhityaWiraDharma
 
Finansal Tesvikler - Çevre Finansı
Finansal Tesvikler - Çevre FinansıFinansal Tesvikler - Çevre Finansı
Finansal Tesvikler - Çevre Finansı
AdhityaWiraDharma
 
Studi Lapangan Bisnis Pariwisata (The Royal Pita Maha Resort)
Studi Lapangan Bisnis Pariwisata (The Royal Pita Maha Resort)Studi Lapangan Bisnis Pariwisata (The Royal Pita Maha Resort)
Studi Lapangan Bisnis Pariwisata (The Royal Pita Maha Resort)
AdhityaWiraDharma
 
Manajemen Investasi, Studi Peristiwa Tragedi Bom Surabaya terhadap 10 Saham y...
Manajemen Investasi, Studi Peristiwa Tragedi Bom Surabaya terhadap 10 Saham y...Manajemen Investasi, Studi Peristiwa Tragedi Bom Surabaya terhadap 10 Saham y...
Manajemen Investasi, Studi Peristiwa Tragedi Bom Surabaya terhadap 10 Saham y...
AdhityaWiraDharma
 
Corporate Plan (Sampel)
Corporate Plan (Sampel)Corporate Plan (Sampel)
Corporate Plan (Sampel)
AdhityaWiraDharma
 
Pengukuran dan Penilaian Instrumen
Pengukuran dan Penilaian InstrumenPengukuran dan Penilaian Instrumen
Pengukuran dan Penilaian Instrumen
AdhityaWiraDharma
 
Interaksi Sistem Kepariwisataan (BAHASA)
Interaksi Sistem Kepariwisataan (BAHASA)Interaksi Sistem Kepariwisataan (BAHASA)
Interaksi Sistem Kepariwisataan (BAHASA)
AdhityaWiraDharma
 
Internal Factor Analysis Summary
Internal Factor Analysis SummaryInternal Factor Analysis Summary
Internal Factor Analysis Summary
AdhityaWiraDharma
 
Hedging & Interest Rate Risk (BAHASA)
Hedging & Interest Rate Risk (BAHASA)Hedging & Interest Rate Risk (BAHASA)
Hedging & Interest Rate Risk (BAHASA)
AdhityaWiraDharma
 
Global Human Resources
Global Human ResourcesGlobal Human Resources
Global Human Resources
AdhityaWiraDharma
 
How to Selecting a Pricing Strategy?
How to Selecting a Pricing Strategy?How to Selecting a Pricing Strategy?
How to Selecting a Pricing Strategy?
AdhityaWiraDharma
 
Deal with Cost Components in Aggregate Planning
Deal with Cost Components in Aggregate PlanningDeal with Cost Components in Aggregate Planning
Deal with Cost Components in Aggregate Planning
AdhityaWiraDharma
 

More from AdhityaWiraDharma (20)

Finansial Yonetim | Financial Planning
Finansial Yonetim | Financial PlanningFinansial Yonetim | Financial Planning
Finansial Yonetim | Financial Planning
 
Kalkinma Ajanslari Ve Yatirim Projeleri İlişkişi | Relationship between Devel...
Kalkinma Ajanslari Ve Yatirim Projeleri İlişkişi | Relationship between Devel...Kalkinma Ajanslari Ve Yatirim Projeleri İlişkişi | Relationship between Devel...
Kalkinma Ajanslari Ve Yatirim Projeleri İlişkişi | Relationship between Devel...
 
Mınt Ülkelerinde Yeşil Tahvillerin Risk Ve Fırsatları Üzerine Karşılaştırmalı...
Mınt Ülkelerinde Yeşil Tahvillerin Risk Ve Fırsatları Üzerine Karşılaştırmalı...Mınt Ülkelerinde Yeşil Tahvillerin Risk Ve Fırsatları Üzerine Karşılaştırmalı...
Mınt Ülkelerinde Yeşil Tahvillerin Risk Ve Fırsatları Üzerine Karşılaştırmalı...
 
Yeşil Tahvil Piyasası Geliştirme | Green Bond Development
Yeşil Tahvil Piyasası Geliştirme | Green Bond DevelopmentYeşil Tahvil Piyasası Geliştirme | Green Bond Development
Yeşil Tahvil Piyasası Geliştirme | Green Bond Development
 
TOPSIS Yöntemi
TOPSIS  Yöntemi TOPSIS  Yöntemi
TOPSIS Yöntemi
 
Financial Performance Measurement with Topsis and Promethee Methods (Türkçe)
Financial Performance Measurement with Topsis and Promethee Methods (Türkçe)Financial Performance Measurement with Topsis and Promethee Methods (Türkçe)
Financial Performance Measurement with Topsis and Promethee Methods (Türkçe)
 
Credit Rating Agency (Türkçe)
Credit Rating Agency (Türkçe)Credit Rating Agency (Türkçe)
Credit Rating Agency (Türkçe)
 
Entelektuel Sermayesi (Intellectual Capital - Türkçe)
Entelektuel Sermayesi (Intellectual Capital - Türkçe)Entelektuel Sermayesi (Intellectual Capital - Türkçe)
Entelektuel Sermayesi (Intellectual Capital - Türkçe)
 
Finansal Planlama (Financial Planning Türkçe)
Finansal Planlama (Financial Planning Türkçe)Finansal Planlama (Financial Planning Türkçe)
Finansal Planlama (Financial Planning Türkçe)
 
Finansal Tesvikler - Çevre Finansı
Finansal Tesvikler - Çevre FinansıFinansal Tesvikler - Çevre Finansı
Finansal Tesvikler - Çevre Finansı
 
Studi Lapangan Bisnis Pariwisata (The Royal Pita Maha Resort)
Studi Lapangan Bisnis Pariwisata (The Royal Pita Maha Resort)Studi Lapangan Bisnis Pariwisata (The Royal Pita Maha Resort)
Studi Lapangan Bisnis Pariwisata (The Royal Pita Maha Resort)
 
Manajemen Investasi, Studi Peristiwa Tragedi Bom Surabaya terhadap 10 Saham y...
Manajemen Investasi, Studi Peristiwa Tragedi Bom Surabaya terhadap 10 Saham y...Manajemen Investasi, Studi Peristiwa Tragedi Bom Surabaya terhadap 10 Saham y...
Manajemen Investasi, Studi Peristiwa Tragedi Bom Surabaya terhadap 10 Saham y...
 
Corporate Plan (Sampel)
Corporate Plan (Sampel)Corporate Plan (Sampel)
Corporate Plan (Sampel)
 
Pengukuran dan Penilaian Instrumen
Pengukuran dan Penilaian InstrumenPengukuran dan Penilaian Instrumen
Pengukuran dan Penilaian Instrumen
 
Interaksi Sistem Kepariwisataan (BAHASA)
Interaksi Sistem Kepariwisataan (BAHASA)Interaksi Sistem Kepariwisataan (BAHASA)
Interaksi Sistem Kepariwisataan (BAHASA)
 
Internal Factor Analysis Summary
Internal Factor Analysis SummaryInternal Factor Analysis Summary
Internal Factor Analysis Summary
 
Hedging & Interest Rate Risk (BAHASA)
Hedging & Interest Rate Risk (BAHASA)Hedging & Interest Rate Risk (BAHASA)
Hedging & Interest Rate Risk (BAHASA)
 
Global Human Resources
Global Human ResourcesGlobal Human Resources
Global Human Resources
 
How to Selecting a Pricing Strategy?
How to Selecting a Pricing Strategy?How to Selecting a Pricing Strategy?
How to Selecting a Pricing Strategy?
 
Deal with Cost Components in Aggregate Planning
Deal with Cost Components in Aggregate PlanningDeal with Cost Components in Aggregate Planning
Deal with Cost Components in Aggregate Planning
 

Recently uploaded

PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
JokoPramono34
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
AskariB1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 

Recently uploaded (20)

PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 

Objectivity in Research (Bahasa)

  • 1. PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS UDAYANA 2017 Manajemen Pemasaran
  • 3. Team Adhitya Wira Dharma ( 1780611004 ) No . Absen : 04 Eko Madiasto ( 1780611027 ) No. Absen : 27 Gede Ngurah Darmajaya ( 1780611036 ) No. Absen : 36
  • 4. MENGENAL OBJEKTIVITAS KEILMUAN Definisi Objektif dalam keilmuan berarti upaya-upaya untuk menangkap sifat alamiah (empiris) sebuah objek yang sedang diteliti/dipelajari dengan suatu cara dimana tidak bergantung pada fasilitas apapun dari subjjek yang menyelidikinya. Keobjektifan pada dasarnya tidak berpihak, dimana sesuatu secara ideal dapat diterima oleh semua pihak, karena kenyataan yang diberikan terhadapnya bukan merupakan hasil dari asumsi (kira-kira), prasangka, ataupun nilai-nilai yang dianut subjek tertentu. - Thomas Kuhn -
  • 5. PRINSIP-PRINSIP OBJEKTIVITAS Ilmuan harus mendekati segala sesuatu yang menjadi sasaran kajiannya dengan penuh kerahuan dan skeptik Ilmuan harus obyektif dalam menilai segala sesuatu, yaitu harus membebaskan diri dari sikap-sikap pribadinya, keinginan- keinginannya, dan kecenderungan- kecenderungannya untuk menolak atau menyukai data yang telah dikumpulkannya. Ilmuan harus secara etika bersikap netral atau terbebas dari membuat penilaian-penilaian menurut nilai-nilai budayanya mengenai hasil-hasil penemuannya, dan dalam hal ini dia hanya dapat memberikan penilaian mengenai data yang diperolehnya itu apakah sebagai data yang benar atau data yang palsu; dan begitu pula dalam kesimpulan- kesimpulannya dia tidak boleh menganggap bahwa datanya tersebut adalah data akhir, mutlak, atau kebebasan universal. Karena kesimpulan-kesimpulannya hanya berlaku secara relatif sesuai dengan waktu dan tempat dimana penelitian dilakukan .
  • 6. MASALAH OBJEKTIVITAS DALAM PENELITIAN PEMASARAN Objectivity in research impossible Banyak pemasar percaya bahwa objektivitas dalam penelitian pemasaran tidak mungkin terjadi. Objektivitas VS Objektivisme Terdapat kebingungan para pemasar untuk memahami apa itu objektivitas dan objektivisme. Impossible to apply at workbench Para ahli retorika terampil menyadari bahwa banyak filosofi, bila diterapkan di tingkat "meja kerja", tidak masuk akal atau bahkan aneh. Meski demikian, filosofi ini bisa dibuat agar tampak masuk akal atau terpuji saat diperdebatkan secara abstrak namun sulit untuk dimplementasikan. 1 3 2
  • 7. LOGIKA EMPIRIS, FALSIFIKASI, DAN OBJEKTIVITAS Objektivitas dalam sains mensyaratkan bahwa penelitian non teori, teori bebas, atau observasi melalui serangkaian pengamatan yang dapat dilihat secara inderawi. Logika Empiris Semua hasil interpretasi masa lalu sampai batasan-batasan tertentu menyimpan kesalahan-kesalahan yang layak untuk dikritisi dan diperbaiki. Falsifikasi
  • 8. Logika Empiris Para pemikir logis, yang dipimpin oleh Carnap (misalnya, 1956), Hempel (misalnya 1965b) dan Nagel (EG, 1961), percaya bahwa semua pernyataan bermakna secara kognitif harus dapat diuji secara baik (yaitu, benar atau salah oleh tes observasional) atau yang lain semata analitis (yaitu benar atau salah menurut definisi). Untuk sains, semua pernyataan lainnya tidak bisa dibenarkan, metafisik, "omong kosong. "
  • 9. APAKAH ILMU SOSIAL SUBJEKTIF? Weber (1947) Ilmu sosial tidak dapat objektif karena: (1) materi pelajaran sains sosial - berbeda dengan ilmu pengetahuan alam - melibatkan tindakan manusia secara purposive yang diarahkan untuk mencapai berbagai tujuan manusia . (2) karena bahasa yang digunakan untuk menjelaskan tindakan ini mencakup persyaratan seperti "Motif" dan "tujuan" yang merujuk (jika mengacu sama sekali) kepada pengalaman individu individu yang bersifat pribadi, tidak teramati, dan subjektif. 3) ilmu sosial harus bergantung pada teknik penyelidikan nonobjektif
  • 10. APAKAH ILMU SOSIAL SUBJEKTIF? Nagel (1961) melakukan kontra dengan menunjukkan bahwa banyak kategori penjelasan tentang ilmu sosial adalah objektif - misalnya, faktor lingkungan yang dapat diamati secara publik yang mempengaruhi tindakan manusia.Oleh karena itu, klaim pengetahuan yang mengandalkan faktor tersebut juga objektif.Konsep kedua seperti motif dan tujuan dapat diakses melalui subyek laporan introspektif, dan tanggapan verbal ini dapat dianggap sebagai data obyektif yang obyektif untuk umum, yang bertujuan untuk mencapai pengetahuan objektif.Ketiga, melalui para periset yang memproyeksikan diri mereka secara empatik ke dalam subjek mereka dapat membantu dalam menghasilkan hipotesis dalam konteks penemuan, klaim semacam itu dapat dengan tepat membentuk pengetahuan ilmiah hanya dengan verifikasi di kemudian hari dalam konteks pembenaran.Verifikasi semacam itu harus berdasarkan bukti yang diperoleh dari mengamati fenomena fisik, perilaku manusia, atau tanggapan verbal orang. Nagel (1961)
  • 12. KONSEP RELATIVISME MODEL KUHN  Relativisme Kuhn dan ikutannya adalah lima argument yang saling terkait yang konon mengalahkan semua klaim objektivitas.  Tabel 12.2 mengutip karya filsuf sains dan mengidentifikasi artikel pemasaran di mana digunakan untuk mendukung pandangan bahwa riset pemasaran tidak bisa objektif, merangkum lima argumen utama yang seolah-olah menyiratkan ketidakmungkinan penelitian pemasaran yang objektif. Argumen yang dibahas di sini menyediakan '' Kasus Negatif '' untuk objektivitas. Artinya, mereka menunjukkan bahwa argumen menentang objektivitas gagal.  “Kasus Positif" untuk objektivitas dibuat di bagian 12.5. Tabel 12.2 mengungkapkan dengan mengesankan sejumlah besar ulama terkemuka mengajukan pertanyaan (atau menolak) kemungkinan objektivitas di dalam riset pemasaran.
  • 13.
  • 14.
  • 15. 12.4 FOR OBJECTIVITY: THE “NEGATIVE CASE” 12.4.1 Linguistic Relativism • The first argument maintains that the language of a culture determines the reality its members will see. • Argumen pertama berpendapat bahwa bahasa budaya menentukan realitasnya dimana anggota akan melihat. 12.4.2 Paradigms Are Incommensurable • The second argument contends that objectivity is impossible because all knowledgeclaims are embedded in paradigms that are incommensurable. • Argumen kedua berpendapat bahwa objektivitas itu tidak mungkin karena paradigma yang dipegang penelitian tidak dapat dibandingkan. • Dari semua konsep yang diperkenalkan Kuhn, tidak ada yang diselidiki lebih teliti daripada paradigma kesesuaian, dan belum ada yang mengembangkan interpretasi yang akan menimbulkan gangguan yang berarti terhadap objek sains. Karena topiknya sudah banyak dibahas dalam Hunt (2003a bagian 4.2.1) Perlakuan terhadap tiga interpretasi tentang ketidaksamaan paradigma (perbedaan makna terjemahan radikal dan pandangan tak terbandingkan) secara singkat. 12.4.3 Facts Underdetermine Theories • The third argument against objectivity contends that our theories about the world are underdetermined by our facts; no conceivable number of facts proves conclusively a theory’s truth. • Argumen ketiga melawan objektivitas berpendapat bahwa teori kita tentang dunia adalah kurang ditentukan oleh fakta-fakta kita; tidak ada kemungkinan fakta membuktikan secara meyakinkan kebenaran teori. • Karena teori mengandung generalisasi seperti hukum (misalnya, generalisasi seperti hukum Newton) meskipun prediksi teori divalidasi setiap saat, mereka diuji secara empiris, fakta baru bisa membatalkan teori pada masa depan di beberapa domain (misalnya, tes pada sub atom partikel setelah 1900) . Oleh karena itu, objektivitas itu tidak mungkin. • Dalam pemasaran, misalnya, di sana mungkin teori lain bisa menjelaskan fakta yang sama (fakta) dikejar oleh CW untuk mendukung klaim mereka, dan keberhasilan tes empiris masa lalu tidak harus dilakukan menyiratkan keberhasilan tes masa depan.
  • 16. THE PSYCHOLOGY of PERCEPTION • The fourth argument claims that, because the psychology of perception implies that our cognitively held theories determine what researchers perceive, theory-neutral observations in science are impossible. • Argumen keempat mengklaim bahwa, karena psikologi persepsi menyiratkan bahwa teori yang kita pegang secara kognitif menentukan apa yang peneliti anggap, observasi teori-netral adalah tidak mungkin. • Seperti yang ditunjukkan oleh hubungan teori dengan sensasi pada Gambar 12.2, pengamatan ilmiah = persepsi = f (sensasi ditafsirkan oleh teori). • Dalam pemasaran, oleh karena itu, karena persepsi (pengamatan) dari para peneliti di mana bergantung pada '' yang dimuat '' oleh teori mereka (atau dunia- pandangan, paradigma, dll.) • Ilusi Muller - Lyre tentu saja, bahwa meskipun garis b dianggap lebih panjang,Ini sebenarnya sama panjangnya dengan garis. Jadi, persepsi, memang harus diperdebatkan melibatkan interpretasi oleh teori kita tentang dunia.
  • 17. EPISTEMICALLY SIGNIFICANT OBSERVATIONS • The fifth argument contends that all epistemically significant observation in science is theory-laden, which makes objectivity impossible. • Argumen kelima berpendapat bahwa semua observasi epistemis signifikan dalam sains adalah muatan teori, yang membuat objektivitas tidak mungkin. • Teori kelima ini, argumen harus dicermati dengan saksama dari teori keempat adalah untuk menyangkal bahwa peneliti mengamati atau melihat hal yang sama. • Keliru dengan memungkinkan peneliti medis melihat sembilan inci merkuri yang sama dalam tabung silinder, fisikawan melihat defleksi sembilan derajat yang sama dari jarum pada satu meter, peneliti ilmu sosial untuk melihat sembilan tanda centang yang sama pada kuesioner, atau pemasar untuk melihat kotak yang sama "9 '' (lihat 11.7.2) diperiksa pada skala niatan untuk membeli. • Apa yang seharusnya bahwa pengamatan semacam itu harus dilakukan ditafsirkan oleh teori kognitif. Misalnya, sembilan inci merkuri berarti sembilan puluh derajat celcius, defleksi jarum sembilan tingkat berarti sembilan puluh volt, sembilan tanda cek pada kuesioner berarti skor sembilan puluh pada skala sikap merek, dan tanda centang Dalam kotak "9" berarti kecenderungan tinggi untuk membeli. Bukan psikologi perseptual yang menginformasikan kita bahwa pengamatan ("ukuran" atau "data") adalah muatan teori, itu adalah hal yang tak terbantahkan lagi oleh praktek sains itu sendiri.
  • 18. KASUS OBJEKTIVITAS POSITIF • Haruskah komunitas riset pemasaran mengejar idealitas objektivitas? • Kapan seharusnya mengejar idealitas objektivitas? • Argumen disini paralel dengan argumen kami untuk kebenaran di bagian 11.8, Scheffler (1982) dan Harre (1986) berpendapat bahwa objektivitas ideal terkait dengan sejauh mana sebuah komunitas itu diandalkan atau dipercaya oleh orang lain. • Pengetahuan ilmiah didefinisikan dalam hal moral. • Kepercayaan satu bisa menimbulkan kepercayaan pada orang lain, terkadang timbul dari pengalaman pribadi langsung. Namun, orang sering tidak bergantung pada orang lain berdasarkan pengetahuan langsung, tapi karena peran orang lain di komunitas mereka (mis., "profesor" dan "riset pasar"). • Seperti komunitas riset pemasaran, klien korporat pemasaran dari peneliti komersial, pastinya bergantung pada mereka. Pasti, siswa, akademisi, praktisi, instansi pemerintah, dan konsumen terkadang mengandalkan hasil yang diberikan oleh peneliti pemasaran akademis . • Maka dari itu, riset pemasaran masyarakat, meliputi peneliti komersial dan akademis, memiliki moral, kewajiban untuk professional demi mengejar objektivitas.
  • 19. A REALIST THEORY OF EMPIRICAL TESTING Tujuan alternatifnya adalah pengembangan teori realis ilmiah secara empiris yang membahas berbagai tantangan yang berkaitan dengan objektivitas
  • 20. Gambar 12.4 menampilkan model teori realis yang diusulkan untuk pengujian empiris
  • 21. ANCAMAN TERHADAP OBJEKTIVITAS Artinya, persepsi kita, apa yang sebenarnya kita lihat, tidak ditentukan oleh teori penjelasan kita tentang dunia. Untuk menghasilkan data, secara epistemis pengamatan yang signifikan, persepsi kita harus diinformasikan oleh teori kita
  • 22. IMPLIKASI untuk PEMASARAN & ILMU SOSIAL Guidance Teori yang diusulkan memberikan panduan objektivitas penelitian empiris. Reason of Choices ilmuwan menggunakan "teori- ladenness of observasi" sebagai pembenaran untuk pilihan mereka. Pendekatan penelitian harus meninggalkan relativisme sejarah atau menemukan alternatif untuk premis bahwa tidak ada penelitian yang dapat objektif adalah salah. Action Secara khusus, teorinya menyiratkan : Lakukanlah teori pengukuran itu menginformasikan persepsi dan, dengan demikian, menghasilkan data dalam tes empiris tertentu akan menguji hasilnya.
  • 23. Case for Comodity • Masalahnya bukan apakah pemasaran harus melakukan filosofi, melainkan apakah kita harus melakukannya dengan buruk, atau melakukannya dengan baik. Jika analisis sebelumnya tentang kontroversi dalam pemasaran debat filosofi membantu pemasaran melakukannya dengan baik, tujuannya akan tercapai. Itulah harapannya. • Kontroversi dalam teori pemasaran alasan utamanya adalah bahwa tidak tahu apa-apa tentang filsafat sains, tidak mengetahui sejarah. Tujuan Bagian 3 buku bukanlah untuk menutup perdebatan, tapi untuk membantah untuk dimulainya sebuah pendekatan yang masuk akal dan beralasan terhadap filosofi pemasaran kontroversi Klien riset pemasaran mempercayai untuk memberikan informasi terbaik dan terbaik upaya. • Beberapa dekade yang lalu, Philip Kotler dan Sidney Levy (1969a) mengemukakan bahwa masalahnya menghadapi organisasi nirlaba bukan apakah mereka akan melakukan pemasaran; Masalahnya adalah apakah organisasi nirlaba akan melakukannya dengan buruk, atau melakukannya dengan baik. • Begitu juga untuk pemasaran, masalahnya bukan apakah kita akan melakukan filosofi, untuk melakukan Filosofi tidak bisa dihindari. Beberapa posisi atau kerangka filosofis mendasari setiap kontroversi setiap isu tunggal di setiap bidang teori pemasaran dan penelitian.