Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang objektivitas dalam penelitian pemasaran dan ilmu sosial.
2. Ada berbagai pandangan tentang apakah objektivitas dalam penelitian tersebut mungkin tercapai atau tidak.
3. Dokumen ini meninjau berbagai argumen untuk dan melawan kemungkinan pencapaian objektivitas dalam penelitian tersebut.
Social Psychology; Social Cognition
The manner about how we think, analyze and interpret about other people and the social world.
Psikologi Sosial; Kognisi Sosial
Membahas mengenai perilaku tentang bagaimana kita menganalisa dan menginterpretasikan orang lain dan lingkungan sosial.
Filsafat berasal dari bahasa Yunani terdiri dari 2 suku kata, yaitu Philos dan Sophia. Philos biasanya diterjemahkan dengan istilah gemar, senang, atau cinta. Sophia dapat diartikan kebijaksanaan atau kearifan. Dengan demikian dapat dikatakan “filsafat” berarti cinta kepada kebijaksanaan.
Menjadi bijaksana berarti berusaha mendalami hakikat sesuatu. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa berfilsafat berarti berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam – dalamnya, baik mengenai hakikatnya, fungsinya, ciri – cirinya, kegunaannya, masalah – masalahnya serta pemecahan – pemecahan terhadap masalah – masalah itu.
Kemunculan filsafat Karl Popper sekaligus menandai masa transisi ke dalam suatu era yang kemudian disebut era filsafat ilmu pengetahuan baru yang dipelopori oleh Thomas Kuhn. Kuhn menolak secara tegas konsep evolusi ilmu pengetahuan. Baginya kebenaran sains tumbuh menurut revolusi ilmiyah dan alamiyah yakni suatu teori tentang sains ditemukan pada satu objek akan terus-menerus berubah walaupun kesan yang muncul lebih identik sebagai improvisasi tapi Kuhn mengidentifikasi itu sebagai revolusi.
Social Psychology; Social Cognition
The manner about how we think, analyze and interpret about other people and the social world.
Psikologi Sosial; Kognisi Sosial
Membahas mengenai perilaku tentang bagaimana kita menganalisa dan menginterpretasikan orang lain dan lingkungan sosial.
Filsafat berasal dari bahasa Yunani terdiri dari 2 suku kata, yaitu Philos dan Sophia. Philos biasanya diterjemahkan dengan istilah gemar, senang, atau cinta. Sophia dapat diartikan kebijaksanaan atau kearifan. Dengan demikian dapat dikatakan “filsafat” berarti cinta kepada kebijaksanaan.
Menjadi bijaksana berarti berusaha mendalami hakikat sesuatu. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa berfilsafat berarti berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam – dalamnya, baik mengenai hakikatnya, fungsinya, ciri – cirinya, kegunaannya, masalah – masalahnya serta pemecahan – pemecahan terhadap masalah – masalah itu.
Kemunculan filsafat Karl Popper sekaligus menandai masa transisi ke dalam suatu era yang kemudian disebut era filsafat ilmu pengetahuan baru yang dipelopori oleh Thomas Kuhn. Kuhn menolak secara tegas konsep evolusi ilmu pengetahuan. Baginya kebenaran sains tumbuh menurut revolusi ilmiyah dan alamiyah yakni suatu teori tentang sains ditemukan pada satu objek akan terus-menerus berubah walaupun kesan yang muncul lebih identik sebagai improvisasi tapi Kuhn mengidentifikasi itu sebagai revolusi.
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 05: Paradigma, Positivisme, dan Pa...Ahmad Ibrahim
Materi ini merupakan materi kuliah kedua dalam perkuliahan Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin. Di dalamnya dibahas apa yang disebut dengan Paradigma dalam Ilmu (dalam perspektif Thomas Kuhn), Positivisme dan Perkembangannya, Kritik atas Positivisme (dari Karl Raimund Popper yang juga disebut pendekatan Pascapositivisme), dan Peta Paradigma Riset dalam Ilmu.
Kalkinma Ajanslari Ve Yatirim Projeleri İlişkişi | Relationship between Devel...AdhityaWiraDharma
Bu sunum, bir kalkınma ajansının ne olduğunu ve çeşitli tarafların dahil olduğu karlı yatırım planları aracılığıyla bir ülkenin çeşitli kalkınma projelerini planlama ve teşvik etmedeki rollerinin ne olduğunu kapsamlı bir şekilde açıklamaktadır.
Mınt Ülkelerinde Yeşil Tahvillerin Risk Ve Fırsatları Üzerine Karşılaştırmalı...AdhityaWiraDharma
Bu araştırmada ulaşılacak 4 ana hedef vardır:
- Yeşil tahvillerin anlaşılmasını artırabilmek için.
- MINT ülkelerinde (Meksika,Endonezya,Nijerya, ve Türkiye)
yeşil tahvillerin gelişimini analiz etmek için.
- Endonezya ve Türkiye'de yeşil tahvillerin geliştirilmesindeki
çeşitli potansiyelleri ve engelleri analiz etmek için.
- Her iki piyasada da yeşil tahvillerin performansını iyileştirmek
için çeşitli çabalar önerin.
English:
Social and environmental issues that are not included in economic
calculations are the reasons why sustainable development is needed as a new
paradigm for the pursuit of economic growth. Therefore, innovation in the
financial sector is needed to guide investment that can create a balance in
terms of economic, environmental, and social aspects. Green bonds are
becoming an increasingly popular financial innovation in sustainable finance.
Although relatively new, the volume of bond issuance in emerging markets
have increased significantly. However, academic research on green bonds in
these markets are still very limited. This comparative study aims to answer questions about the opportunities and risks of development by analyzing the development of these bonds in Indonesia and Turkey. The results of this academic research will propose a comprehensive framework for green bond development to strengthen and expand market ecosystems in both countries. According to the research findings, although the potential is relatively large, there are several challenges in both markets that could hinder the opportunities to develop green bonds.
Yeşil Tahvil Piyasası Geliştirme | Green Bond DevelopmentAdhityaWiraDharma
"Yeşil finans" daha geniş çevresel olarak sürdürülebilir kalkınma bağlamında çevresel faydalar sağlayan yatırımların finansmanı olarak anlaşılabilir. Bu sunum, yeşil tahvillerin gelişimi ve potansiyelinin neden daha sürdürülebilir ekonomik kalkınmayı desteklemek için alternatif bir seçenek olarak kullanılabileceğini kısaca açıklayacaktır.
Financial Performance Measurement with Topsis and Promethee Methods (Türkçe)AdhityaWiraDharma
Bu sunumda, Topsis ve Promethee olmak üzere 2 alternatif karar yöntemi kullanarak şirket performansını ölçme yöntemlerinin uygulanmasına bir örnek vereceğim.
Daha fazla ayrıntı için, bu sunumda daha az anlaşılan bir şey varsa benimle iletişime geçebilirsiniz.
Öğrenme hedefleri:
Kredi derecelendirme kuruluşu kavramını anlayabilecek
Kredi derecelendirme kuruluşunun rolü
Kredi derecelendirme kuruluşları neden önemlidir
Kredi derecelendirme kuruluşu ve finansal kriz
Entelektuel Sermayesi (Intellectual Capital - Türkçe)AdhityaWiraDharma
Öğrenme hedefleri:
Entelektüel sermayenin temel kavramlarını anlayabilecek.
Entelektüel sermaye neden bu kadar önemli.
Entelektüel sermayeyi ölçmek için bir yöntem.
Manajemen Investasi, Studi Peristiwa Tragedi Bom Surabaya terhadap 10 Saham y...AdhityaWiraDharma
Studi Peristiwa Tragedi Bom Surabaya terhadap 10 Saham yang Terdaftar dalam Jakarta Islamic Index periode Desember 2017 - Mei 2018 (Event Studies Case)
Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan kemana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Berikut contoh corporate plan sebuah perusahaan, yang memebrikan gamabran dan pedoman mengenai rencana bisnis jangka pendek dan jangka panjang perusahaan, hamabatan, dan berbagai peluang yang dapat diperoleh perusahaan.
Lebih dari sebuah industri, pariwisata adalah sebuah sistem dimana berbagai komponen utama atau indikator-indikator penentu keberhasilan keberlangsungannya memiliki pengaruh,dampak, dan keterkaitan satu dengan lainnya.
Memahami berbagai faktor lingkungan internal yang mempengaruhi aktivitas bisnis perusahaan dan mengukur kekuatan dan kelemahan berbagai faktor internal melalui IFAS
Perkembangan bisnis secara lebih luas, bukan hanya melingkupi batas-batas wilayah suatu negara, memberi pelbagai kesempatan untuk setiap individu bekerja secara global. Menjadi menarik, ketika para pelaku SDM mulai menyadari adaptasi tidak hanya terbatas pada konten dan jenis pekerjaan yang mereka miliki namun juga kesadaran terhadap perbedaan-perbedaan yang berpeluang terjadi sebagai hasil interaksi dalam kolaborasi mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.
Manajer operasi diharapkan memahami setiap biaya yang akan terjadi dan berpotensi terjadi dalam suatu proses produksi dan layanan jasa. Sehingga, fungsi perencaan agregat dalam meminimalisir biaya-biaya di masa depan yang diharapkan tidak terjadi benar-benar tidak terjadi, selain mengetahui jumlah setiap pengeluaran yang harus ditanggung perusahaan dalam memenuhi jumlah permintaan konsumendalam kuantitas dan periode waktu tertentu.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
4. MENGENAL OBJEKTIVITAS KEILMUAN
Definisi
Objektif dalam keilmuan berarti upaya-upaya untuk menangkap sifat
alamiah (empiris) sebuah objek yang sedang diteliti/dipelajari dengan
suatu cara dimana tidak bergantung pada fasilitas apapun dari subjjek
yang menyelidikinya.
Keobjektifan pada dasarnya tidak berpihak, dimana sesuatu secara
ideal dapat diterima oleh semua pihak, karena kenyataan yang
diberikan terhadapnya bukan merupakan hasil dari asumsi (kira-kira),
prasangka, ataupun nilai-nilai yang dianut subjek tertentu.
- Thomas Kuhn -
5. PRINSIP-PRINSIP OBJEKTIVITAS
Ilmuan harus mendekati segala sesuatu yang
menjadi sasaran kajiannya dengan penuh
kerahuan dan skeptik
Ilmuan harus obyektif dalam menilai segala
sesuatu, yaitu harus membebaskan diri dari
sikap-sikap pribadinya, keinginan-
keinginannya, dan kecenderungan-
kecenderungannya untuk menolak atau
menyukai data yang telah dikumpulkannya.
Ilmuan harus secara etika bersikap netral atau
terbebas dari membuat penilaian-penilaian
menurut nilai-nilai budayanya mengenai
hasil-hasil penemuannya, dan dalam hal ini
dia hanya dapat memberikan penilaian
mengenai data yang diperolehnya itu apakah
sebagai data yang benar atau data yang palsu;
dan begitu pula dalam kesimpulan-
kesimpulannya dia tidak boleh menganggap
bahwa datanya tersebut adalah data akhir,
mutlak, atau kebebasan universal. Karena
kesimpulan-kesimpulannya hanya berlaku
secara relatif sesuai dengan waktu dan
tempat dimana penelitian dilakukan
.
6. MASALAH OBJEKTIVITAS DALAM PENELITIAN PEMASARAN
Objectivity in research
impossible
Banyak pemasar percaya bahwa
objektivitas dalam penelitian
pemasaran tidak mungkin
terjadi.
Objektivitas VS
Objektivisme
Terdapat kebingungan para
pemasar untuk memahami
apa itu objektivitas dan
objektivisme.
Impossible to apply at workbench
Para ahli retorika terampil menyadari bahwa banyak filosofi, bila diterapkan di
tingkat "meja kerja", tidak masuk akal atau bahkan aneh.
Meski demikian, filosofi ini bisa dibuat agar tampak masuk akal atau terpuji
saat diperdebatkan secara abstrak namun sulit untuk dimplementasikan.
1
3
2
7. LOGIKA EMPIRIS, FALSIFIKASI, DAN OBJEKTIVITAS
Objektivitas dalam sains
mensyaratkan bahwa
penelitian non teori, teori
bebas, atau observasi
melalui serangkaian
pengamatan yang dapat
dilihat secara inderawi.
Logika Empiris
Semua hasil interpretasi masa
lalu sampai batasan-batasan
tertentu menyimpan
kesalahan-kesalahan yang
layak untuk dikritisi dan
diperbaiki.
Falsifikasi
8. Logika Empiris
Para pemikir logis, yang dipimpin oleh Carnap (misalnya, 1956), Hempel (misalnya 1965b) dan Nagel (EG, 1961), percaya
bahwa semua pernyataan bermakna secara kognitif harus dapat diuji secara baik (yaitu, benar atau salah oleh tes
observasional) atau yang lain semata analitis (yaitu benar atau salah menurut definisi). Untuk sains, semua pernyataan
lainnya tidak bisa dibenarkan, metafisik, "omong kosong. "
9. APAKAH ILMU SOSIAL SUBJEKTIF?
Weber (1947)
Ilmu sosial tidak dapat objektif karena:
(1) materi pelajaran sains sosial - berbeda
dengan ilmu pengetahuan alam - melibatkan
tindakan manusia secara purposive yang
diarahkan untuk mencapai berbagai tujuan
manusia .
(2) karena bahasa yang digunakan untuk
menjelaskan tindakan ini mencakup persyaratan
seperti "Motif" dan "tujuan" yang merujuk (jika
mengacu sama sekali) kepada pengalaman
individu individu yang bersifat pribadi, tidak
teramati, dan subjektif.
3) ilmu sosial harus bergantung pada teknik
penyelidikan nonobjektif
10. APAKAH ILMU SOSIAL SUBJEKTIF?
Nagel (1961) melakukan kontra dengan menunjukkan
bahwa banyak kategori penjelasan tentang ilmu sosial
adalah objektif - misalnya, faktor lingkungan yang dapat
diamati secara publik yang mempengaruhi tindakan
manusia.Oleh karena itu, klaim pengetahuan yang
mengandalkan faktor tersebut juga objektif.Konsep kedua
seperti motif dan tujuan dapat diakses melalui subyek
laporan introspektif, dan tanggapan verbal ini dapat
dianggap sebagai data obyektif yang obyektif untuk
umum, yang bertujuan untuk mencapai pengetahuan
objektif.Ketiga, melalui para periset yang memproyeksikan
diri mereka secara empatik ke dalam subjek mereka dapat
membantu dalam menghasilkan hipotesis dalam konteks
penemuan, klaim semacam itu dapat dengan tepat
membentuk pengetahuan ilmiah hanya dengan verifikasi
di kemudian hari dalam konteks pembenaran.Verifikasi
semacam itu harus berdasarkan bukti yang diperoleh dari
mengamati fenomena fisik, perilaku manusia, atau
tanggapan verbal orang.
Nagel (1961)
12. KONSEP RELATIVISME MODEL KUHN
Relativisme Kuhn dan ikutannya adalah lima argument yang
saling terkait yang konon mengalahkan semua klaim objektivitas.
Tabel 12.2 mengutip karya filsuf sains dan mengidentifikasi artikel
pemasaran di mana digunakan untuk mendukung pandangan
bahwa riset pemasaran tidak bisa objektif, merangkum lima
argumen utama yang seolah-olah menyiratkan ketidakmungkinan
penelitian pemasaran yang objektif.
Argumen yang dibahas di sini menyediakan '' Kasus Negatif
'' untuk objektivitas. Artinya, mereka menunjukkan bahwa
argumen menentang objektivitas gagal.
“Kasus Positif" untuk objektivitas dibuat di bagian 12.5.
Tabel 12.2 mengungkapkan dengan mengesankan sejumlah
besar ulama terkemuka mengajukan pertanyaan (atau
menolak) kemungkinan objektivitas di dalam riset
pemasaran.
13.
14.
15. 12.4 FOR OBJECTIVITY: THE “NEGATIVE CASE”
12.4.1 Linguistic Relativism
• The first argument maintains that the language of a culture determines the reality its members will see.
• Argumen pertama berpendapat bahwa bahasa budaya menentukan realitasnya dimana anggota akan melihat.
12.4.2 Paradigms Are Incommensurable
• The second argument contends that objectivity is impossible because all knowledgeclaims are embedded in paradigms that are
incommensurable.
• Argumen kedua berpendapat bahwa objektivitas itu tidak mungkin karena paradigma yang dipegang penelitian tidak dapat
dibandingkan.
• Dari semua konsep yang diperkenalkan Kuhn, tidak ada yang diselidiki lebih teliti daripada paradigma kesesuaian, dan belum
ada yang mengembangkan interpretasi yang akan menimbulkan gangguan yang berarti terhadap objek sains. Karena topiknya
sudah banyak dibahas dalam Hunt (2003a bagian 4.2.1) Perlakuan terhadap tiga interpretasi tentang ketidaksamaan paradigma
(perbedaan makna terjemahan radikal dan pandangan tak terbandingkan) secara singkat.
12.4.3 Facts Underdetermine Theories
• The third argument against objectivity contends that our theories about the world are underdetermined by our facts; no
conceivable number of facts proves conclusively a theory’s truth.
• Argumen ketiga melawan objektivitas berpendapat bahwa teori kita tentang dunia adalah kurang ditentukan oleh fakta-fakta
kita; tidak ada kemungkinan fakta membuktikan secara meyakinkan kebenaran teori.
• Karena teori mengandung generalisasi seperti hukum (misalnya, generalisasi seperti hukum Newton) meskipun prediksi teori
divalidasi setiap saat, mereka diuji secara empiris, fakta baru bisa membatalkan teori pada masa depan di beberapa domain
(misalnya, tes pada sub atom partikel setelah 1900) . Oleh karena itu, objektivitas itu tidak mungkin.
• Dalam pemasaran, misalnya, di sana mungkin teori lain bisa menjelaskan fakta yang sama (fakta) dikejar oleh CW untuk
mendukung klaim mereka, dan keberhasilan tes empiris masa lalu tidak harus dilakukan menyiratkan keberhasilan tes masa
depan.
16. THE PSYCHOLOGY of PERCEPTION
• The fourth argument claims that, because the psychology of perception implies that our cognitively held theories determine what
researchers perceive, theory-neutral observations in science are impossible.
• Argumen keempat mengklaim bahwa, karena psikologi persepsi menyiratkan bahwa teori yang kita pegang secara kognitif
menentukan apa yang peneliti anggap, observasi teori-netral adalah tidak mungkin.
• Seperti yang ditunjukkan oleh hubungan teori dengan sensasi pada Gambar 12.2, pengamatan ilmiah = persepsi = f (sensasi
ditafsirkan oleh teori).
• Dalam pemasaran, oleh karena itu, karena persepsi (pengamatan) dari para peneliti di mana bergantung pada '' yang dimuat '' oleh
teori mereka (atau dunia- pandangan, paradigma, dll.)
• Ilusi Muller - Lyre tentu saja, bahwa meskipun garis b dianggap lebih panjang,Ini sebenarnya sama panjangnya dengan garis. Jadi,
persepsi, memang harus diperdebatkan melibatkan interpretasi oleh teori kita tentang dunia.
17. EPISTEMICALLY SIGNIFICANT OBSERVATIONS
• The fifth argument contends that all
epistemically significant observation in science
is theory-laden, which makes objectivity
impossible.
• Argumen kelima berpendapat bahwa semua
observasi epistemis signifikan dalam sains
adalah muatan teori, yang membuat
objektivitas tidak mungkin.
• Teori kelima ini, argumen harus dicermati
dengan saksama dari teori keempat adalah
untuk menyangkal bahwa peneliti mengamati
atau melihat hal yang sama.
• Keliru dengan memungkinkan peneliti medis
melihat sembilan inci merkuri yang sama dalam
tabung silinder, fisikawan melihat defleksi
sembilan derajat yang sama dari jarum pada satu
meter, peneliti ilmu sosial untuk melihat sembilan
tanda centang yang sama pada kuesioner, atau
pemasar untuk melihat kotak yang sama "9 '' (lihat
11.7.2) diperiksa pada skala niatan untuk membeli.
• Apa yang seharusnya bahwa pengamatan
semacam itu harus dilakukan ditafsirkan oleh
teori kognitif. Misalnya, sembilan inci merkuri
berarti sembilan puluh derajat celcius, defleksi
jarum sembilan tingkat berarti sembilan puluh
volt, sembilan tanda cek pada kuesioner berarti
skor sembilan puluh pada skala sikap merek, dan
tanda centang Dalam kotak "9" berarti
kecenderungan tinggi untuk membeli. Bukan
psikologi perseptual yang menginformasikan kita
bahwa pengamatan ("ukuran" atau "data") adalah
muatan teori, itu adalah hal yang tak
terbantahkan lagi oleh praktek sains itu sendiri.
18. KASUS OBJEKTIVITAS POSITIF
• Haruskah komunitas riset pemasaran
mengejar idealitas objektivitas?
• Kapan seharusnya mengejar idealitas
objektivitas?
• Argumen disini paralel dengan
argumen kami untuk kebenaran di
bagian 11.8, Scheffler (1982) dan Harre
(1986) berpendapat bahwa
objektivitas ideal terkait dengan
sejauh mana sebuah komunitas itu
diandalkan atau dipercaya oleh orang
lain.
• Pengetahuan ilmiah didefinisikan
dalam hal moral.
• Kepercayaan satu bisa menimbulkan kepercayaan
pada orang lain, terkadang timbul dari pengalaman
pribadi langsung. Namun, orang sering tidak
bergantung pada orang lain berdasarkan
pengetahuan langsung, tapi karena peran orang lain
di komunitas mereka (mis., "profesor" dan "riset
pasar").
• Seperti komunitas riset pemasaran, klien korporat
pemasaran dari peneliti komersial, pastinya
bergantung pada mereka. Pasti, siswa, akademisi,
praktisi, instansi pemerintah, dan konsumen
terkadang mengandalkan hasil yang diberikan oleh
peneliti pemasaran akademis .
• Maka dari itu, riset pemasaran masyarakat, meliputi
peneliti komersial dan akademis, memiliki moral,
kewajiban untuk professional demi mengejar
objektivitas.
19. A REALIST THEORY OF EMPIRICAL TESTING
Tujuan alternatifnya adalah pengembangan teori realis ilmiah secara empiris yang
membahas berbagai tantangan yang berkaitan dengan objektivitas
21. ANCAMAN TERHADAP OBJEKTIVITAS
Artinya, persepsi kita, apa yang sebenarnya kita lihat,
tidak ditentukan oleh teori penjelasan kita tentang
dunia. Untuk menghasilkan data, secara epistemis
pengamatan yang signifikan, persepsi kita harus
diinformasikan oleh teori kita
22. IMPLIKASI untuk PEMASARAN & ILMU SOSIAL
Guidance
Teori yang diusulkan
memberikan panduan
objektivitas penelitian empiris.
Reason of Choices
ilmuwan menggunakan "teori-
ladenness of observasi" sebagai
pembenaran untuk pilihan
mereka. Pendekatan
penelitian harus
meninggalkan relativisme
sejarah atau menemukan
alternatif untuk premis bahwa
tidak ada penelitian yang
dapat objektif adalah salah.
Action
Secara khusus, teorinya
menyiratkan : Lakukanlah teori
pengukuran itu
menginformasikan persepsi dan,
dengan demikian, menghasilkan
data dalam tes empiris tertentu
akan menguji hasilnya.
23. Case for Comodity
• Masalahnya bukan apakah pemasaran harus melakukan filosofi, melainkan apakah kita
harus melakukannya dengan buruk, atau melakukannya dengan baik. Jika analisis
sebelumnya tentang kontroversi dalam pemasaran debat filosofi membantu pemasaran
melakukannya dengan baik, tujuannya akan tercapai. Itulah harapannya.
• Kontroversi dalam teori pemasaran alasan utamanya adalah bahwa tidak tahu apa-apa
tentang filsafat sains, tidak mengetahui sejarah. Tujuan Bagian 3 buku bukanlah untuk
menutup perdebatan, tapi untuk membantah untuk dimulainya sebuah pendekatan
yang masuk akal dan beralasan terhadap filosofi pemasaran kontroversi Klien riset
pemasaran mempercayai untuk memberikan informasi terbaik dan terbaik upaya.
• Beberapa dekade yang lalu, Philip Kotler dan Sidney Levy (1969a) mengemukakan
bahwa masalahnya menghadapi organisasi nirlaba bukan apakah mereka akan
melakukan pemasaran; Masalahnya adalah apakah organisasi nirlaba akan
melakukannya dengan buruk, atau melakukannya dengan baik.
• Begitu juga untuk pemasaran, masalahnya bukan apakah kita akan melakukan filosofi,
untuk melakukan Filosofi tidak bisa dihindari. Beberapa posisi atau kerangka filosofis
mendasari setiap kontroversi setiap isu tunggal di setiap bidang teori pemasaran dan
penelitian.