SlideShare a Scribd company logo
Nutrisi dan PertumbuhanNutrisi dan Pertumbuhan
TanamanTanaman
Didik IndradewaDidik Indradewa
20142014
Topik BahasanTopik Bahasan
MingguMinggu Topik BahasanTopik Bahasan
11 Nutrisi, fotosintesis dan pengangkutan asimilatNutrisi, fotosintesis dan pengangkutan asimilat
22 Nutrisi pertumbuhan, komponen dan hasil tanamanNutrisi pertumbuhan, komponen dan hasil tanaman
Peran cadangan nutrisi biji dalam pertumbuhan tanamanPeran cadangan nutrisi biji dalam pertumbuhan tanaman
33 Efisiensi nutrisi dan ketahanan tanaman terhadap cekamanEfisiensi nutrisi dan ketahanan tanaman terhadap cekaman
nutrisi rendah.nutrisi rendah. Efisiensi nutrisi nitrogen pada tanamanEfisiensi nutrisi nitrogen pada tanaman
padipadi
44 Efisiensi nutrisi fosfor pada tanaman padi.Efisiensi nutrisi fosfor pada tanaman padi. KetahananKetahanan
tanaman padi terhadap keracunan besitanaman padi terhadap keracunan besi
55 Peran pertanian menanggulangi defisiensi nutrisi mikroPeran pertanian menanggulangi defisiensi nutrisi mikro
masymasyarakatarakat
66 Seminar MahasiswaSeminar Mahasiswa
77 Seminar MahasiswaSeminar Mahasiswa
88 Seminar MahasiswaSeminar Mahasiswa
Nutrisi, fotosintesis danNutrisi, fotosintesis dan
pengangkutan asimilatpengangkutan asimilat
 Nutrisi tanaman mempunyai peran dalamNutrisi tanaman mempunyai peran dalam
pembentukan, distribusi dan penggunaanpembentukan, distribusi dan penggunaan
fotosintatfotosintat
 Fotositat dibentuk dalam reaksiFotositat dibentuk dalam reaksi
fotosintesisfotosintesis
 Fotosintesis terdiri dari reaksi cahayaFotosintesis terdiri dari reaksi cahaya
untuk menghasilkan ATP dan NADPHuntuk menghasilkan ATP dan NADPH2,2, dandan
reaksi gelap berperan mereduksi COreaksi gelap berperan mereduksi CO22
menjadi karbohidrat denganmenjadi karbohidrat dengan
memanfaatkan ATP dan NADPHmemanfaatkan ATP dan NADPH22 tersebuttersebut
Nutrisi dan Reaksi Cahaya FotosintesisNutrisi dan Reaksi Cahaya Fotosintesis
Tempat Terjadinya FotosintesisTempat Terjadinya Fotosintesis
kloroplaskloroplas
FotosintesisFotosintesis
Peran nutrisiPeran nutrisi
 Penyusun klorofil yaitu N dan Mg, FePenyusun klorofil yaitu N dan Mg, Fe
 Fotolisis air menghasilkan eFotolisis air menghasilkan e--
mengisi PS IImengisi PS II
di pacu ensim yang mengandung Mndi pacu ensim yang mengandung Mn
 Cytokrom b dan cyt f, akseptor eCytokrom b dan cyt f, akseptor e--
dengandengan
pusat Fe, penurunan Fe menurunkan PS Ipusat Fe, penurunan Fe menurunkan PS I
dan PS IIdan PS II
 Plastosianin akseptor ePlastosianin akseptor e--
koensimkoensim
mengandung Cumengandung Cu
 Fe pada Feredoksin diikat oleh S,Fe pada Feredoksin diikat oleh S,
penurunan Fe menurunkan kandunganpenurunan Fe menurunkan kandungan
feredoksin daunferedoksin daun
 P diperlukan dalam pembentukan ATPP diperlukan dalam pembentukan ATP
dan NADPHdan NADPH22
 PS I adalah donor ePS I adalah donor e--
untuk Ountuk O22
menghasilkan superoksida radikal yangmenghasilkan superoksida radikal yang
diubah menjadi Hdiubah menjadi H22OO22 oleh ensimoleh ensim
superoksida dismutase yang mengandungsuperoksida dismutase yang mengandung
Cu dan Zn, mungkin MnCu dan Zn, mungkin Mn
Penyusun KlorofilPenyusun Klorofil (Bagaimana Proses)(Bagaimana Proses)
6 – 35% total Mg ada di klorofil, N juga penyusun.6 – 35% total Mg ada di klorofil, N juga penyusun.
Fe berperan dalam pembentukan prekursorFe berperan dalam pembentukan prekursor
sintesis klorofil yaitu asam S-aminolevulinatsintesis klorofil yaitu asam S-aminolevulinat
Reaksi Cahaya FotosintesisReaksi Cahaya Fotosintesis
ZZ
NADP+NADP+
QQ FeFe HH22
Cyt b6Cyt b6 FeFe 2e e o2e e o22 HH22OO22
2e2e Cyt fCyt f Cu CuZnCu CuZn
PCPC
PS IPS I HH22O+OO+O22
MnMn 2e2e PS IIPS II Mg, N, Fe Mg, N, Fe FeMg, N, Fe Mg, N, Fe Fe
HH22O 1/2 OO 1/2 O22
HH22
Reaksi cahaya fotosintesisReaksi cahaya fotosintesis
Plastoquinon dan PlastosianinPlastoquinon dan Plastosianin
Peran P dalam pembentukan ATP danPeran P dalam pembentukan ATP dan
NADPHNADPH22
 Saat terjadi aliran elektron dari PS II keSaat terjadi aliran elektron dari PS II ke
PS I, terjadi pemompaan proton dariPS I, terjadi pemompaan proton dari
stroma ke lumen tilakoid, diimbangistroma ke lumen tilakoid, diimbangi
dengan transpor Mg dan K ke stromadengan transpor Mg dan K ke stroma
Proton Mg KProton Mg K
Nutrisi dan Fiksasi CONutrisi dan Fiksasi CO22
 Mg mempengaruhi Ru BP karboksilase :Mg mempengaruhi Ru BP karboksilase :
karena Mg terikat pada ensim dankarena Mg terikat pada ensim dan
mengaktifasi ensim untuk meningkatkanmengaktifasi ensim untuk meningkatkan
efisiensi pengikatan CO2 ke Ru BP,efisiensi pengikatan CO2 ke Ru BP,
 P diperlukan untuk aktivitas Ru BPP diperlukan untuk aktivitas Ru BP
karboksilasekarboksilase
Mg PMg P
 K juga berperan dalam bukaan stomata,K juga berperan dalam bukaan stomata,
sehingga berpengaruh terhadap difusi COsehingga berpengaruh terhadap difusi CO22
 Mekanisme : sel penjaga terkena sinarMekanisme : sel penjaga terkena sinar
matahari- fotosintesis - asam malat –matahari- fotosintesis - asam malat –
pecah -> Hpecah -> H++
dan malatdan malat--
. H. H++
keluar vakuolakeluar vakuola
sel penjaga – Ksel penjaga – K++
masuk - Kmalat - larut air,masuk - Kmalat - larut air,
menurunkanmenurunkan ΨΨs - menurunkans - menurunkan ΨΨ, lebih, lebih
rendah dari sel sekitar - endo osmosis -rendah dari sel sekitar - endo osmosis -
memperbesar vakuola - plasma selmemperbesar vakuola - plasma sel
mendesak membran - menekan dindingmendesak membran - menekan dinding
sel penjaga, tebal tidak sama, bagian tipissel penjaga, tebal tidak sama, bagian tipis
menggembung, bagian tebal dekatmenggembung, bagian tebal dekat
stomata cekung – stomata terbukastomata cekung – stomata terbuka
Mekanisme bukaan stomata COMekanisme bukaan stomata CO22 KK++
Tanaman C4Tanaman C4
 Na diperlukan dalam perubahan piruvatNa diperlukan dalam perubahan piruvat
menjadi PEP dalam mesofil tanaman Cmenjadi PEP dalam mesofil tanaman C44
 Zn terdapat di dalam enzim karbonatZn terdapat di dalam enzim karbonat
anhidrase pada tanaman Canhidrase pada tanaman C44 berfungsi : 1.berfungsi : 1.
merubah HCOmerubah HCO33
--
menjadi COmenjadi CO22 yang difiksasiyang difiksasi
RuBP karboksilase, 2. merubah CORuBP karboksilase, 2. merubah CO22
menjadi HCOmenjadi HCO33
--
yang difiksasi PEPyang difiksasi PEP
karboksilasekarboksilase
Zn 2Zn 2
NaNa
Zn 1Zn 1
Metabolisme KarbohidratMetabolisme Karbohidrat
 Triose fosfat – senyawa dalam biosintesisTriose fosfat – senyawa dalam biosintesis
sukrose dan pati. Triose fosfat dapatsukrose dan pati. Triose fosfat dapat
disimpan di kloroplas atau diangkut kedisimpan di kloroplas atau diangkut ke
sitosol - dipengaruhi oleh P.sitosol - dipengaruhi oleh P.
 P menghambat - ADP glukoseP menghambat - ADP glukose
pirofosforilase - enzim - sintesis pati.pirofosforilase - enzim - sintesis pati.
Defisiensi P mengakibatkan akumulasiDefisiensi P mengakibatkan akumulasi
patipati
 ( P tinggi – pati rendah, P rendah pati( P tinggi – pati rendah, P rendah pati
tinggi)tinggi)
Pengangkutan fotosintatPengangkutan fotosintat
 K mempunyai peran dalam pengangkutanK mempunyai peran dalam pengangkutan
sukrose dari sumber ke lubuksukrose dari sumber ke lubuk
 Peran K : 1. menjaga pH jaringanPeran K : 1. menjaga pH jaringan
pengangkutan tetap tinggi, 2. menjagapengangkutan tetap tinggi, 2. menjaga
potensial osmotik cairan ploem tetappotensial osmotik cairan ploem tetap
rendah sehingga memacu aliran sukrosarendah sehingga memacu aliran sukrosa
ke lubukke lubuk
 Mg mempunyai peran lebih pentingMg mempunyai peran lebih penting
dibanding Kdibanding K
KK
MgMg
Fotooksidasi dan klorosisFotooksidasi dan klorosis
 Kekurangan Mg dan K menurunkan lajuKekurangan Mg dan K menurunkan laju
fotosintesis, mempunyai kebutuhanfotosintesis, mempunyai kebutuhan
NADPH rendah, feredoksin tereduksiNADPH rendah, feredoksin tereduksi
melepaskan e ke Omelepaskan e ke O22 – membentuk– membentuk
superoksida radikal (Osuperoksida radikal (O22
--
) dapat merusak) dapat merusak
membran tilakoid dan klorofil – terjadimembran tilakoid dan klorofil – terjadi
klorosis dan nekrosis pada intensitasklorosis dan nekrosis pada intensitas
cahaya tinggicahaya tinggi
 Kekurangan K dan Mg pada daunKekurangan K dan Mg pada daun
rambutan – kering tepi daun (nekrosis)rambutan – kering tepi daun (nekrosis)
Defisiensi K – kering tepi daun rambutanDefisiensi K – kering tepi daun rambutan
Akibat Nekrosis daun rambutanAkibat Nekrosis daun rambutan
 Daun nekrosis tidak dapat melakukanDaun nekrosis tidak dapat melakukan
fotosintesis, tetapi menyerap cahayafotosintesis, tetapi menyerap cahaya
matahari – mengurangi distribusi cahayamatahari – mengurangi distribusi cahaya
ke daun bawah.ke daun bawah.
 Jumlah buah berkurang, ukuran mungkinJumlah buah berkurang, ukuran mungkin
meningkat, hasil menurun tergantungmeningkat, hasil menurun tergantung
varietas.varietas.
 Nekrosis terjadi bila kandungan K di daunNekrosis terjadi bila kandungan K di daun
<1% dan KAN <60%<1% dan KAN <60%
Defisiensi ZnDefisiensi Zn
 Kekurangan ZnKekurangan Zn
mengakibatkanmengakibatkan
kerusakankerusakan
fotooksidatiffotooksidatif
penyusunpenyusun
tilakoid –tilakoid –
klorosis danklorosis dan
nekrosisnekrosis
terutama yangterutama yang
terkena sinarterkena sinar
mataharimatahari
 KandunganKandungan
sukrose sumbersukrose sumber
meningkat,meningkat,
lubuk menurunlubuk menurun
Pertumbuhan Tajuk dan AkarPertumbuhan Tajuk dan Akar
 Kekurangan N dan P meningkatkanKekurangan N dan P meningkatkan
translokasi karbohidrat ke akar – nisbahtranslokasi karbohidrat ke akar – nisbah
akar tajuk meningkatakar tajuk meningkat
 Juga karena keterbatasan kemampuanJuga karena keterbatasan kemampuan
tajuk menampung asimilattajuk menampung asimilat
 Kekurangan K dan Mg menurunkanKekurangan K dan Mg menurunkan
translokasi karbohidrat, menekantranslokasi karbohidrat, menekan
pertumbuhan akar – nisbah akar tajukpertumbuhan akar – nisbah akar tajuk
menurunmenurun
Hubungan Nutrisi denganHubungan Nutrisi dengan
Pertumbuhan dan HasilPertumbuhan dan Hasil
Marshner (1986) bab 6 Mineral Nutrition and YieldMarshner (1986) bab 6 Mineral Nutrition and Yield
 90% berat kering – hasil fotosintesis, 10%90% berat kering – hasil fotosintesis, 10%
mineral nutrisi – hasil biologis. Bagianmineral nutrisi – hasil biologis. Bagian
tanaman dipanen – hasil ekonomis.tanaman dipanen – hasil ekonomis.
 Kemampuan memproduksi : ILD, DLD, LAB,Kemampuan memproduksi : ILD, DLD, LAB,
LPN, LPTLPN, LPT
 Kemampuan membagi : IPKemampuan membagi : IP
 Hubungan nutrisi dengan hasil : kuadratikHubungan nutrisi dengan hasil : kuadratik
 Zona defisien, kritis (hasil 90% maksimum),Zona defisien, kritis (hasil 90% maksimum),
kecukupan, toksiskecukupan, toksis
 N pada padi zona toksis terjadi karena :N pada padi zona toksis terjadi karena :
rebah, penurunanrebah, penurunan ΨΨ, keracunan, keracunan
Hubungan peningkatan nutrisi dengan hasilHubungan peningkatan nutrisi dengan hasil
0
50
100
0 2 4 6 8 10
konsentrasi nutrisi
hasil(%)
 defisien kritis cukup toksisdefisien kritis cukup toksis
Hubungan Sumber dan LubukHubungan Sumber dan Lubuk
 Sumber : bagian tanaman yangSumber : bagian tanaman yang
menghasilkan fotosintatmenghasilkan fotosintat
 Lubuk bagian tanaman yang memanfaatkanLubuk bagian tanaman yang memanfaatkan
fotosintatfotosintat
 Tanggapan biji dan jerami terhadapTanggapan biji dan jerami terhadap
peningkatan N pada pemberian K berbeda –peningkatan N pada pemberian K berbeda –
berbedaberbeda
 Pada K rendah, peningkatan N setelah batasPada K rendah, peningkatan N setelah batas
tertentu menurunkan biji maupun jeramitertentu menurunkan biji maupun jerami
 Pada K sedang dan tinggi, peningkatan NPada K sedang dan tinggi, peningkatan N
dapat meningkatkan jerami, tetapi tidakdapat meningkatkan jerami, tetapi tidak
merubah bijimerubah biji
 Baca vertikal :Baca vertikal :
 N rendah, peningkatan K tidak merubahN rendah, peningkatan K tidak merubah
hasilhasil
 N cukup, peningkatan K meningkatkanN cukup, peningkatan K meningkatkan
hasil.hasil.
Peningkatan N pada Beberapa Pasokan KPeningkatan N pada Beberapa Pasokan K
untuk Biji dan Jeramiuntuk Biji dan Jerami
0
1
2
3
0 10 20
N(mM)
Hasil(g/tanaman)
0.25 K
1.25 K
5.00 K
Biji JeramiBiji Jerami
0
2
4
6
8
0 10 20
N(mM)
Hasil(g/tanaman)
0.25 K
1.25 K
5.00 K
PenyebabPenyebab
 Keterbatasan lubuk : jumlah biji per malaiKeterbatasan lubuk : jumlah biji per malai
 Persaingan lubuk : penambahan jumlahPersaingan lubuk : penambahan jumlah
anakananakan
 Keterbatasan sumber : saling naungKeterbatasan sumber : saling naung
N - lengas pada JagungN - lengas pada Jagung
 Seperti N-KSeperti N-K
 PadaPada ΨΨ rendah, peningkatan Nrendah, peningkatan N
menurunkan hasil karena :menurunkan hasil karena :
 Tanggapan stomata terhadap kekeringan :Tanggapan stomata terhadap kekeringan :
N <, ABA > stomata menutup, fotosintesisN <, ABA > stomata menutup, fotosintesis
<, hasil <.<, hasil <.
 N meningkat, vegetatif >, transpirasi >,N meningkat, vegetatif >, transpirasi >,
bila terjadi pada fase kritis yaitubila terjadi pada fase kritis yaitu
pembentukan biji, hasil<.pembentukan biji, hasil<.
SumberSumber
 Penurunan hasil terjadi karena penurunanPenurunan hasil terjadi karena penurunan
sumber, penurunan lubuk, atau penurunansumber, penurunan lubuk, atau penurunan
sumber dan lubuksumber dan lubuk
 Sumber dipengaruhi : ILD dan LABSumber dipengaruhi : ILD dan LAB
 Nutrisi < , LPN daun <, ILD <, fotosintesis <,Nutrisi < , LPN daun <, ILD <, fotosintesis <,
LAB <, hasil <.LAB <, hasil <.
 P <, pengembangan sel <, daun kecil,P <, pengembangan sel <, daun kecil,
fotosintesis <. Hasil <; jumlah sel/luas daunfotosintesis <. Hasil <; jumlah sel/luas daun
>, daun hijau tua,>, daun hijau tua,
 N <, ukuran sel <, jaringan pengangkut <,N <, ukuran sel <, jaringan pengangkut <,
konduktivitas hidrolik <, tanamankonduktivitas hidrolik <, tanaman
kekeringan, hasil <.kekeringan, hasil <.
LubukLubuk
 Hasil menurun karena langsung terjadiHasil menurun karena langsung terjadi
penurunan lubuk, tidak langsung karenapenurunan lubuk, tidak langsung karena
penurunan sumber fotosintat atau zptpenurunan sumber fotosintat atau zpt
 Defisiensi nutrisi menurunkanDefisiensi nutrisi menurunkan
pembentukan bunga, penyerbukan ataupembentukan bunga, penyerbukan atau
inisiasi umbiinisiasi umbi
Pembentukan bunga apelPembentukan bunga apel
 Lebih dipengaruhi macam N yg disemprotkanLebih dipengaruhi macam N yg disemprotkan
dibanding aras Ndibanding aras N
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--
Perlakuan juml kuncup juml bunga % bungaPerlakuan juml kuncup juml bunga % bunga
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--
NONO33 35,5 12,8 38,735,5 12,8 38,7
NONO33 + 8 minggu NH+ 8 minggu NH44 33,3 21,2 63,733,3 21,2 63,7
NONO33 + 24 jam NH+ 24 jam NH44 38,8 30,3 77,538,8 30,3 77,5
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--
 N cukup, bukan pengaruh peran N terhadapN cukup, bukan pengaruh peran N terhadap
Pengaruh N terhadap konsentrasi ZPTPengaruh N terhadap konsentrasi ZPT
dalam cairan xylem apeldalam cairan xylem apel
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--
Perlakuan Kons zeatin juml kuncup panjang tajukPerlakuan Kons zeatin juml kuncup panjang tajuk
µg/ml baru baru (cm)µg/ml baru baru (cm)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--
Konrl (-N) 0,05 12 16Konrl (-N) 0,05 12 16
NHNH44 1,95 17 341,95 17 34
NONO33 0,82 13 480,82 13 48
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--
 zeatin (cyt) dari akarzeatin (cyt) dari akar
 NHNH44 lebih memacu pembentukan bungalebih memacu pembentukan bunga
ApelApel
 P berpengaruh terhadap pembentukanP berpengaruh terhadap pembentukan
bunga tomat, gandum dan apel, berkaitanbunga tomat, gandum dan apel, berkaitan
dengan peningkatan sitokinindengan peningkatan sitokinin
 Hubungan dengan sitokinin juga terjadiHubungan dengan sitokinin juga terjadi
pada pengaruh K . K< menyebabkanpada pengaruh K . K< menyebabkan
bunga betina steril.bunga betina steril.
PenyerbukanPenyerbukan
 Jumlah buah dan biji dipengaruhi oleh nutrisi :Jumlah buah dan biji dipengaruhi oleh nutrisi :
CuCu
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--
Variabel Cu (g/pot)Variabel Cu (g/pot)
------------------------------------------------------------------------------------------------------
0 0,1 0,4 2,00 0,1 0,4 2,0
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--
Jumlah anakan 22 15 13 10Jumlah anakan 22 15 13 10
Jerami (g) 7,7 9,0 10,3 10,9Jerami (g) 7,7 9,0 10,3 10,9
Biji (g) 0,0 0,5 3,5 11,8Biji (g) 0,0 0,5 3,5 11,8
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--
SerbuksariSerbuksari
Tepung sariTepung sari
Molibdenum dan BoronMolibdenum dan Boron
 Pada jagung : Mo <, jumlah serbuk perPada jagung : Mo <, jumlah serbuk per
kepalasari, ukuran dan viabilitas serbukkepalasari, ukuran dan viabilitas serbuk
sari <sari <
 Boron perlu untuk pertumbuhan buluhBoron perlu untuk pertumbuhan buluh
sari. Pada padi Bo < - gabah per malai <.sari. Pada padi Bo < - gabah per malai <.
Tidak terjadi penyerbukan pada barley.Tidak terjadi penyerbukan pada barley.
Tidak terbentuk biji pada jagungTidak terbentuk biji pada jagung
Perkembangan bunga dan bijiPerkembangan bunga dan biji
 N <, pada kedelai saat berbunga, keguguranN <, pada kedelai saat berbunga, keguguran
bunga >, karena ABA >, jumlah biji <, hasil <.bunga >, karena ABA >, jumlah biji <, hasil <.
 Pengaruh K terhadap ABA dan biji gandumPengaruh K terhadap ABA dan biji gandum
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
K ABA (ng/bj) hari stlh bnga Waktu bungaK ABA (ng/bj) hari stlh bnga Waktu bunga
BobotBobot
------------------------------------- - masak biji------------------------------------- - masak biji
(g)(g)
28 35 38 44 (hari)28 35 38 44 (hari)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rendah 7,7 13,4 16,5 2,2 46 16,0Rendah 7,7 13,4 16,5 2,2 46 16,0
Tinggi 3,7 4,4 0 9,4 75 34,4Tinggi 3,7 4,4 0 9,4 75 34,4
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pasokan N pada jagungPasokan N pada jagung
______________________________________________________________________
Parameter Kontrol -NParameter Kontrol -N
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hasil g/tan 224 77Hasil g/tan 224 77
Jumlah biji/tongkl 669 345Jumlah biji/tongkl 669 345
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pembentukan dan Pertumbuhan UmbiPembentukan dan Pertumbuhan Umbi
 N >, memacu pertumbuhan vegetatif,N >, memacu pertumbuhan vegetatif,
menghambat pembentukan dan pertumbuhanmenghambat pembentukan dan pertumbuhan
umbi kentang dan bit.umbi kentang dan bit.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--
Kons NOKons NO33 (mEq/l) Pnyrpan NO(mEq/l) Pnyrpan NO33 Prtmbhan umbiPrtmbhan umbi
(mEq/hari X tan) (cm(mEq/hari X tan) (cm33
/hari X tan)/hari X tan)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--
1,5 1,18 3,241,5 1,18 3,24
3.5 2.10 4,063.5 2.10 4,06
7.0 6,04 0,447.0 6,04 0,44
NN00 6 hari 0 3,896 hari 0 3,89
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 Penghentian pemberian N, pasokanPenghentian pemberian N, pasokan
sitokinin dari akar <, pertumbuhan tajuk<,sitokinin dari akar <, pertumbuhan tajuk<,
ABA/GA di tajuk >, memacu pembentukanABA/GA di tajuk >, memacu pembentukan
umbi.umbi.
 Penambahan ABA atau antagonis GAPenambahan ABA atau antagonis GA
yaitu CCC, penghilangan pucuk tempatyaitu CCC, penghilangan pucuk tempat
utama sintesis GA memacu pembentukanutama sintesis GA memacu pembentukan
umbi.umbi.
Nutrisi dan Hubungan Sumber-LubukNutrisi dan Hubungan Sumber-Lubuk
 N tinggi diperlukan untuk ILD optimum 4-6,N tinggi diperlukan untuk ILD optimum 4-6,
menunda pembentukan umbi. Hasil tinggi bilamenunda pembentukan umbi. Hasil tinggi bila
waktu pengisian umbi panjang. Di daerah adawaktu pengisian umbi panjang. Di daerah ada
kekeringan atau frost, hasil umbi belum tinggikekeringan atau frost, hasil umbi belum tinggi
waktu terjadi cekaman – menurunkan hasil.waktu terjadi cekaman – menurunkan hasil.
 N rendah , hasil rendah terjadi karenaN rendah , hasil rendah terjadi karena
penurunan ILD lebih cepat. Saat masak, 60-80%penurunan ILD lebih cepat. Saat masak, 60-80%
N di dalam umbi, menyedot N daun, daun lebihN di dalam umbi, menyedot N daun, daun lebih
cepat tua, hasil rendah. Kompetisi N bukancepat tua, hasil rendah. Kompetisi N bukan
karbohidrat.karbohidrat.
 Pada serealia N dan P 80% di biji, K 20%.Pada serealia N dan P 80% di biji, K 20%.
 Pada buah dan umbi terdapat sebagian besar K.Pada buah dan umbi terdapat sebagian besar K.
KentangKentang
Peran Nutrisi dalam BijiPeran Nutrisi dalam Biji
 Penentu utama kandungan nutrisi dalamPenentu utama kandungan nutrisi dalam
biji adalah ketersediaan nutrisi padabiji adalah ketersediaan nutrisi pada
tanaman induk selama fase reproduktiftanaman induk selama fase reproduktif
 Semua faktor lingkungan dan interaksinyaSemua faktor lingkungan dan interaksinya
yang mempengaruhi ketersediaan nutrisiyang mempengaruhi ketersediaan nutrisi
pada tanaman induk dapat menentukanpada tanaman induk dapat menentukan
inisiasi, perkembangan, cadangan nutrisi,inisiasi, perkembangan, cadangan nutrisi,
viabilitas dan vigor biji serta jumlah danviabilitas dan vigor biji serta jumlah dan
pertumbuhan bibitpertumbuhan bibit
BijiBiji
 Pengaruh defisiensi nutrisi terhadapPengaruh defisiensi nutrisi terhadap
perkembangan biji pada umumnya tidakperkembangan biji pada umumnya tidak
langsung, melalui pengaruh langsunglangsung, melalui pengaruh langsung
terhadap perkembangan tanaman indukterhadap perkembangan tanaman induk
 Ini terutama terjadi pada nutrisi makroIni terutama terjadi pada nutrisi makro
mobil dalam ploem (N, P, K, Mg, S)mobil dalam ploem (N, P, K, Mg, S)
 Defisiensi nutrisi pada tanaman indukDefisiensi nutrisi pada tanaman induk
bukan hanya mempengaruhi kandunganbukan hanya mempengaruhi kandungan
nutrisi biji, tetapi juga susunan kimia bijinutrisi biji, tetapi juga susunan kimia biji
antara lain struktur kulit, laju pengisian bijiantara lain struktur kulit, laju pengisian biji
dan konsentrasi hormondan konsentrasi hormon
 Nutrisi makro mobil mempengaruhiNutrisi makro mobil mempengaruhi
produksi biji melalui pengaruhnyaproduksi biji melalui pengaruhnya
terhadap jumlah biji. Pengaruhnyaterhadap jumlah biji. Pengaruhnya
terhadap cadangan nutrisi dalam biji kecilterhadap cadangan nutrisi dalam biji kecil
kecuali terjadi defisiensi yang parahkecuali terjadi defisiensi yang parah
 Biji dengan cadangan nutrisi rendahBiji dengan cadangan nutrisi rendah
tumbuh tidak baik, kecuali di tanam ditumbuh tidak baik, kecuali di tanam di
tanah yang suburtanah yang subur
 Defisiensi salah satu nutrisi pada tanamanDefisiensi salah satu nutrisi pada tanaman
induk mempengaruhi kandungan nutrisiinduk mempengaruhi kandungan nutrisi
yang lainyang lain
NitrogenNitrogen
 Peningkatan N pada tanaman indukPeningkatan N pada tanaman induk
meningkatkan hasil karena peningkatanmeningkatkan hasil karena peningkatan
jumlah polong, bukan jumlah biji perjumlah polong, bukan jumlah biji per
polong dan bobot 100 biji, jugapolong dan bobot 100 biji, juga
meningkatkan vigor, viabilitas danmeningkatkan vigor, viabilitas dan
pertumbuhan bibitpertumbuhan bibit
 Pada gandum yang mendapat cukup N,Pada gandum yang mendapat cukup N,
mempunyai kandungan protein tinggi,mempunyai kandungan protein tinggi,
memberikan hasil 21 – 42 % hasil lebihmemberikan hasil 21 – 42 % hasil lebih
tinggi dibanding yang kurang N dll.tinggi dibanding yang kurang N dll.
GandumGandum
KaliumKalium
 Kandungan K tanaman induk yang tinggiKandungan K tanaman induk yang tinggi
meningkatkan vigor dan ketahananmeningkatkan vigor dan ketahanan
terhadap defisiensi K pada turunannyaterhadap defisiensi K pada turunannya
 Pemberian K yang cukup meningkatkanPemberian K yang cukup meningkatkan
kandungan minyak, % asam linoleatkandungan minyak, % asam linoleat
terhadap total asam lemak, bobot 1000terhadap total asam lemak, bobot 1000
biji, viabilitas dan laju perkecambahanbiji, viabilitas dan laju perkecambahan
 Defisiensi K pada tanaman induk padaDefisiensi K pada tanaman induk pada
fase reproduktif menurunkan daya simpanfase reproduktif menurunkan daya simpan
benih dan vigorbenih dan vigor
FosforFosfor
 Infeksi mikoriza pada akar tanaman indukInfeksi mikoriza pada akar tanaman induk
oat liar, meningkatkan kandungan P danoat liar, meningkatkan kandungan P dan
vigor biji, tanaman turunan mempunyaivigor biji, tanaman turunan mempunyai
laju pertumbuhan daun lebih cepat, daunlaju pertumbuhan daun lebih cepat, daun
lebih luas, kandungan nutrisi akar, tajuklebih luas, kandungan nutrisi akar, tajuk
dan biji lebih tinggi serta jumlah biji lebihdan biji lebih tinggi serta jumlah biji lebih
banyakbanyak
Oats MikorizaOats Mikoriza
Magnesium dan BelerangMagnesium dan Belerang
 Pasokan S pada tanaman indukPasokan S pada tanaman induk
mempengaruhi kandunganmempengaruhi kandungan
protein, minyak dan Mo –protein, minyak dan Mo –
mempengaruhi vigor danmempengaruhi vigor dan
jumlah tanamanjumlah tanaman
 Benih barley dari tanamanBenih barley dari tanaman
induk kurang Mg daninduk kurang Mg dan
ditumbuhkan di pasir,ditumbuhkan di pasir,
mempunyai lebih sedikitmempunyai lebih sedikit
klorofilklorofil
SengSeng
 Peningkatan kandungan seng dari 355 ngPeningkatan kandungan seng dari 355 ng
per biji menjadi 1.465 ng, mengakibatkanper biji menjadi 1.465 ng, mengakibatkan
hasil pada tanaman keturunan meningkathasil pada tanaman keturunan meningkat
apabila tidak dilakukan pemupukan sengapabila tidak dilakukan pemupukan seng
pada benih yang tumbuh di tanah defisienpada benih yang tumbuh di tanah defisien
ZnZn
MolibdenumMolibdenum
 Kandungan Mo benih legum besar 10 xKandungan Mo benih legum besar 10 x
lebih besar dari kebutuhan – kedelailebih besar dari kebutuhan – kedelai
 Pengaruh ukuran biji :Pengaruh ukuran biji :
- Pada tanaman berbiji kecil : Mo tinggi- Pada tanaman berbiji kecil : Mo tinggi
(1,6(1,6 µg/biji) rendah (0,1µg/biji) tidakµg/biji) rendah (0,1µg/biji) tidak
dapat menghindari defisiensidapat menghindari defisiensi
- Pada tanaman berbiji besar : Mo rendah- Pada tanaman berbiji besar : Mo rendah
(1,4 µg/biji) maupun tinggi (3,6µg/biji)(1,4 µg/biji) maupun tinggi (3,6µg/biji)
dapat mengjindari defisiensi di tanahdapat mengjindari defisiensi di tanah
defisien Modefisien Mo
Efisiensi nutrisi danEfisiensi nutrisi dan
ketahanan tanaman terhadapketahanan tanaman terhadap
cekaman nutrisi rendah.cekaman nutrisi rendah.
Efisiensi Pemanfaatan NutrisiEfisiensi Pemanfaatan Nutrisi
 Beberapa jenis dan genotipe tanamanBeberapa jenis dan genotipe tanaman
dapat tumbuh dan memberikan hasil yangdapat tumbuh dan memberikan hasil yang
baik di tanah yang kurang suburbaik di tanah yang kurang subur
 Tanaman tersebut toleran terhadapTanaman tersebut toleran terhadap
defisiensi nutrisi atau tanaman yangdefisiensi nutrisi atau tanaman yang
efisien nutrisiefisien nutrisi
 Mekanisme yang ditempuh adalah denganMekanisme yang ditempuh adalah dengan
meningkatkan efisiensi penyerapanmeningkatkan efisiensi penyerapan
(menghindar) dan/atau meningkatkan(menghindar) dan/atau meningkatkan
efisiensi pemanfaatan nutrisi (toleran)efisiensi pemanfaatan nutrisi (toleran)
Peningkatan PenyerapanPeningkatan Penyerapan
 Dipengaruhi karakter morfologi danDipengaruhi karakter morfologi dan
fisiologi akarfisiologi akar
 Karakter morfologi akar : pertumbuhan,Karakter morfologi akar : pertumbuhan,
distribusi, diameter, rambut akar, mikorizadistribusi, diameter, rambut akar, mikoriza
 Karakter fisiologi : efisiensi penyerapanKarakter fisiologi : efisiensi penyerapan
dan mobilisasi nutrisi di rizosferdan mobilisasi nutrisi di rizosfer
Pertumbuhan dan Distribusi AkarPertumbuhan dan Distribusi Akar
 dipengaruhi genetik,dipengaruhi genetik,
sifat fisik-kimiasifat fisik-kimia
tanah dan rotasitanah dan rotasi
tanamantanaman
 KedalamanKedalaman
perakaran tanamanperakaran tanaman
semusim :semusim :
- determinit berhenti- determinit berhenti
setelah berbungasetelah berbunga
- indeterminit terus- indeterminit terus
bertambah tetapibertambah tetapi
lebih lambatlebih lambat
Diameter AkarDiameter Akar
 Bila alokasi bahan kering sudah pasti,Bila alokasi bahan kering sudah pasti,
akar lebih panjang dengan diameter lebihakar lebih panjang dengan diameter lebih
kecil – peningkatan panjang akar spesifikkecil – peningkatan panjang akar spesifik
(panjang akar per satuan berat)(panjang akar per satuan berat)
Rambut AkarRambut Akar
 Penyerapan nutrisi tiapPenyerapan nutrisi tiap
satuan panjangsatuan panjang
meningkat bila adameningkat bila ada
rambut akarrambut akar
 Dengan jumlah 100/mm,Dengan jumlah 100/mm,
jari-jari 0,005 mm,jari-jari 0,005 mm,
kandungan bahankandungan bahan
kering 5% : luaskering 5% : luas
permukaan meningkatpermukaan meningkat
3x lipat bila bahan3x lipat bila bahan
kering ditambah 2%kering ditambah 2%
MikorizaMikoriza
 AdanyaAdanya
mikorizamikoriza
meningkatmeningkat
kankan
kemampuankemampuan
mengekploitmengekploit
asi tanahasi tanah
sampai 10sampai 10
cm daricm dari
permukaanpermukaan
akarakar
 Ubi kayuUbi kayu
Karakter FisiologisKarakter Fisiologis
 KemamKemam
puanpuan
nutrisinutrisi
melewatimelewati
membranmembran
- untuk P- untuk P
kurangkurang
pentingpenting
Karakter Fisiologis (lanjutan)Karakter Fisiologis (lanjutan)
AkarAkar
melepaskanmelepaskan
asam organik :asam organik :
asam malat,asam malat,
sitrat, oksalat –sitrat, oksalat –
melarutkanmelarutkan
nutrisi P.nutrisi P.
Penting untukPenting untuk
nutrisi yangnutrisi yang
dipasok secaradipasok secara
difusi : P, K, Zn,difusi : P, K, Zn,
Mn dan CuMn dan Cu
Meningkatkan Efisiensi PemanfaatanMeningkatkan Efisiensi Pemanfaatan
 Distribusi nutrisi : remobilisasi, nutrisiDistribusi nutrisi : remobilisasi, nutrisi
dalam organ yang dipanen,dalam organ yang dipanen,
 Efisiensi pemanfaan pada tingkatan sel :Efisiensi pemanfaan pada tingkatan sel :
pembagian ruangan, kebutuhan metabolikpembagian ruangan, kebutuhan metabolik
Pembagian NutrisiPembagian Nutrisi
 Remobilisasi : 50-75% P dalam daunRemobilisasi : 50-75% P dalam daun
diremobilisasi sebelum gugurdiremobilisasi sebelum gugur
 Nutrisi dalam organ yang dipanen salingNutrisi dalam organ yang dipanen saling
berlawanan:berlawanan:
- rendah : tanaman menyerap lebih- rendah : tanaman menyerap lebih
sedikitsedikit
- tinggi : bibit tumbuh lebih baik- tinggi : bibit tumbuh lebih baik
Efisiensi Pemanfaatan pada Tingkatan SelEfisiensi Pemanfaatan pada Tingkatan Sel
 PembagianPembagian
ruangan :ruangan :
vakuolavakuola
merupakanmerupakan
tempattempat
cadangan Pcadangan P
bagibagi
sitoplasmasitoplasma
 KebutuhanKebutuhan
metabolik :metabolik :
P terlarut, PP terlarut, P
lipida dan Plipida dan P
residuresidu
SengSeng
Peningkatan PenyerapanPeningkatan Penyerapan
 Nisbah akar/tajuk lebih besar, akar lebihNisbah akar/tajuk lebih besar, akar lebih
panjang dan lebih luas, lebih kecil < 0,2 mmpanjang dan lebih luas, lebih kecil < 0,2 mm
 Peningkatan laju penyerapan maksimum,Peningkatan laju penyerapan maksimum,
 Pemanfaatan lebih efisien dan pembagianPemanfaatan lebih efisien dan pembagian
ruang dalam sel, jaringan dan organruang dalam sel, jaringan dan organ
 Mikoriza : kacang hijau, jagung, gude.Mikoriza : kacang hijau, jagung, gude.
Pemupukan P menghambat mikoriza.Pemupukan P menghambat mikoriza.
 Tanaman efisien hidup dengan bakteriTanaman efisien hidup dengan bakteri
pseudomonas flouresenpseudomonas flouresen
(Lanjutan Penyerapan Zn)(Lanjutan Penyerapan Zn)
 Tanaman efisien melepaskanTanaman efisien melepaskan
phytosideropores - zink chelatingphytosideropores - zink chelating
substances (phytosiderophores)substances (phytosiderophores)
 Kebocoran Zn pada tanaman tidak efisienKebocoran Zn pada tanaman tidak efisien
lebih besarlebih besar
 Tanaman efisien mengangkut lebihTanaman efisien mengangkut lebih
banyak Zn dari akar ke tajuk, terutamabanyak Zn dari akar ke tajuk, terutama
pada awal pertumbuhanpada awal pertumbuhan
Peningkatan Pemanfaatan ZnPeningkatan Pemanfaatan Zn
 Tidak terdapat korelasi antara kandungan ZnTidak terdapat korelasi antara kandungan Zn
dalam jaringan dengan efisiensi Zndalam jaringan dengan efisiensi Zn
 Dalam kondisi defisien Zn, tanaman efisienDalam kondisi defisien Zn, tanaman efisien
mempunyai aktivitas karbonat anhidarsemempunyai aktivitas karbonat anhidarse
lebih tinggilebih tinggi
 Enzim antioksidasi : defisiensi Zn –Enzim antioksidasi : defisiensi Zn –
penurunan ensim superoksida dismutasepenurunan ensim superoksida dismutase
(SOD), peningkatan oksigen radikal bebas –(SOD), peningkatan oksigen radikal bebas –
menurunkan fotosintesis, denaturasi proteinmenurunkan fotosintesis, denaturasi protein
dsb – tanaman efisien penurunan SOD lebihdsb – tanaman efisien penurunan SOD lebih
kecilkecil
Peningkatan Pemanfaatan ZnPeningkatan Pemanfaatan Zn
 Ukuran biji besar dengan kandungan Zn lebihUkuran biji besar dengan kandungan Zn lebih
banyak – lebih tahanbanyak – lebih tahan
BesiBesi
 Mohon dibaca sendiriMohon dibaca sendiri
 Bahan makalah 2Bahan makalah 2
Peran Pertanian DalamPeran Pertanian Dalam
Menanggulangi DefisiensiMenanggulangi Defisiensi
Nutrisi Mikro di MasyarakatNutrisi Mikro di Masyarakat
Oleh:Oleh:
Prof. Dr. Ir. Didik Indradewa, Dip.Agr.St.Prof. Dr. Ir. Didik Indradewa, Dip.Agr.St.
Antara 1960-1990 produksi beras meningkat
dua kali lipat
Konsumsi beras lebih banyak
Kualitas SDM ditentukan oleh
kualitas pangan yang dikonsumsi
1. Padi mengandung nutrisi mikro yang kecil
2. Penggilingan dapat menghilangkan mutrisi
mikro yang banyak terdapat di bagian kulit
3. Padi juga mengandung antinutrisi
 penyebab hampir dua pertiga angka kematian padapenyebab hampir dua pertiga angka kematian pada
anak-anak di duniaanak-anak di dunia
 50,9% ibu hamil dan 40,5% anak usia balita di50,9% ibu hamil dan 40,5% anak usia balita di
Indonesia menderita anemia.Indonesia menderita anemia.
 8,5 juta anak (37% dari 23 juta anak) Indonesia8,5 juta anak (37% dari 23 juta anak) Indonesia
diketahu kurang berat badannya dan menderitadiketahu kurang berat badannya dan menderita
kekurangan nutrisi mikro besi, seng dan vitamin A.kekurangan nutrisi mikro besi, seng dan vitamin A.
 Jumlah kematian anak per tahun akibat kekuranganJumlah kematian anak per tahun akibat kekurangan
gizi mencapai 147.000 jiwagizi mencapai 147.000 jiwa
 IQ menurun 10-15 poin.IQ menurun 10-15 poin.
pemberian suplemen  peka terhadap situasi ekonomi
politik
defisiensi besi, seng dan vitamin A
Pentingnya solusi yang berkelanjutan
untuk mengatasi defisiensi nutrisi
mikro
Biofortifikasi
Besi (Fe)
Seng (Zn)
• Kandungan normal 80mg/kg-
190 mg/kg
• merupakan penyusun enzim
yang aktif dalam fotosintesis
dan respirasi
• Bersama Mo merupakan
unsur dalam enzim nitrit dan
nitrat reduktase, serta dalam
enzim nitrogenase
•mempengaruhi kadar klorofil
• kandungan normal
30mg/kg-160 mg/kg
• merupakan unsur
esensial untuk
enzim dalam
sintesis triptofan
suatu prekursor IAA
Tanaman memerlukan hara makro dan hara mikro
MMekanismeekanisme PPenyerapan Fe dalamenyerapan Fe dalam KKeadaaneadaan
DDefisienefisien ((Strategi I dan IIStrategi I dan II))
 Strategi IStrategi I
 berlaku untuk tanaman dikotil dan monokotil nonberlaku untuk tanaman dikotil dan monokotil non
graminegramine
 meliputi :meliputi :
 peningkatan reduksi Fe3+ menjadi Fe2+ di membran plasmapeningkatan reduksi Fe3+ menjadi Fe2+ di membran plasma
sel akar,sel akar,
 peningkatan eksudasi proton yang menyebabkanpeningkatan eksudasi proton yang menyebabkan
pengasaman rizosfer,pengasaman rizosfer,
 perubahan histologi dan morfologi akarperubahan histologi dan morfologi akar
 Strategi IIStrategi II
 terjadi pada graminae,terjadi pada graminae,
 berupa peningkatan senyawa khelat Fe yangberupa peningkatan senyawa khelat Fe yang
biasanya disebut dengan fitosideroforbiasanya disebut dengan fitosiderofor
Defisiensi Fe dan ZnDefisiensi Fe dan Zn
 Gejala defisiensi Fe adalah klorosis intervenaGejala defisiensi Fe adalah klorosis intervena
 Defisiensi seng pada jagung dan sorgumDefisiensi seng pada jagung dan sorgum
mengakibatkan daun tua mengalami klorosismengakibatkan daun tua mengalami klorosis
intervenaintervena
 kandungan besi pada beras hendaknya sekitarkandungan besi pada beras hendaknya sekitar
21,7-26,0 ppm21,7-26,0 ppm
 variasi kandungan Fe antara 7,5 – 24,4 ppm danvariasi kandungan Fe antara 7,5 – 24,4 ppm dan
untuk Zn antara 13,5 – 58,4 ppmuntuk Zn antara 13,5 – 58,4 ppm
Variasi Kandungan Fe dan ZnVariasi Kandungan Fe dan Zn
genotip padigenotip padi kadar besi (ppm)kadar besi (ppm) kadar seng (ppm)kadar seng (ppm)
11 IR71218-39-3-2IR71218-39-3-2 18,018,0 37,037,0
22 CimelatiCimelati 15,015,0 23,023,0
33 BarumunBarumun 16,216,2 29,029,0
44 IR64IR64 11,411,4 21,021,0
55 AC 153AC 153 25,025,0
varietas lokal kalimantan selatanvarietas lokal kalimantan selatan
66 KututKutut 11,011,0
77 Siam PandakSiam Pandak 83,083,0
varietas unggul dan galur harapanvarietas unggul dan galur harapan
88 MartapuraMartapura 26,026,0 65,065,0
99 GH 47GH 47 70,070,0
1010 GH 173GH 173 28,028,0
1111 IRRIIRRI 24,424,4 58,458,4
1212 BalitpaBalitpa 25,025,0 29,029,0
padi lokalpadi lokal
1313 Unus PutihUnus Putih 20,020,0
1414 Siam PanangahSiam Panangah 108,0108,0
 Peningkatan kandungan Zn di dalam biji gandum dari 355 mgPeningkatan kandungan Zn di dalam biji gandum dari 355 mg
menjadi 1.465 mg per biji dapat meningkatkan hasil tanamanmenjadi 1.465 mg per biji dapat meningkatkan hasil tanaman
turunannya apabila di tanaman pada tanah defisien Zn dan tidakturunannya apabila di tanaman pada tanah defisien Zn dan tidak
dilakukan pemupukan Zndilakukan pemupukan Zn
 Di daerah Utara Jawa Barat 29% tanahnya dikategorikan miskinDi daerah Utara Jawa Barat 29% tanahnya dikategorikan miskin
unsur Znunsur Zn
 Persediaan besi pada kebanyakan tanah secara teoritis mencukupiPersediaan besi pada kebanyakan tanah secara teoritis mencukupi
bagi pertumbuhan tanaman secara normalbagi pertumbuhan tanaman secara normal
 Namun hNamun hanya sebagian kecil dari total Fe yang larut dalamanya sebagian kecil dari total Fe yang larut dalam
larutan tanah dan tersedia bagi penyerapan akarlarutan tanah dan tersedia bagi penyerapan akar
Penerapan Cara Budidaya UntukPenerapan Cara Budidaya Untuk
Meningkatkan Kandungan Nutrisi MikroMeningkatkan Kandungan Nutrisi Mikro
 Penggunaan pupuk N, P dan K serta aplikasiPenggunaan pupuk N, P dan K serta aplikasi
pengapuranpengapuran
 menyebabkan meningkatnya defisiensi unsur mikro dimenyebabkan meningkatnya defisiensi unsur mikro di
negara berkembangnegara berkembang
 Solusi:Solusi:
 Untuk Fe, pemupukan daun dengan FeSO4 mungkinUntuk Fe, pemupukan daun dengan FeSO4 mungkin
merupakan pilihan utama untuk pemupukan.merupakan pilihan utama untuk pemupukan.
 Untuk Zn, aplikasi ZnSO4Untuk Zn, aplikasi ZnSO4
 Pemberian pupuk kandang menyebabkan kandungan ZnPemberian pupuk kandang menyebabkan kandungan Zn
di dalam daun meningkat lebih dari dua kali lipat dari 20di dalam daun meningkat lebih dari dua kali lipat dari 20
mg/kg menjadi 41 mg/kgmg/kg menjadi 41 mg/kg
Pandangan Tentang KemungkinanPandangan Tentang Kemungkinan
Penanggulangan Defisiensi Nutrisi MikroPenanggulangan Defisiensi Nutrisi Mikro
Melalui Peningkatan Peran PertanianMelalui Peningkatan Peran Pertanian
 Pandangan pesimistisPandangan pesimistis ::
penelitian pertanian lebih banyak untukpenelitian pertanian lebih banyak untuk
membantu petani meningkatkan produksi danmembantu petani meningkatkan produksi dan
memasukkan masalah nutrisi ke dalammemasukkan masalah nutrisi ke dalam
penelitian pertanian cukup sulit.penelitian pertanian cukup sulit.
 Pandangan optimisPandangan optimis ::
pemuliaan tanaman merupakan salah satupemuliaan tanaman merupakan salah satu
langkah awal dalam pengembangan kultivarlangkah awal dalam pengembangan kultivar
baru dengan kandungan nutrisi mikro yangbaru dengan kandungan nutrisi mikro yang
tinggi dalam biji maupun bagian lain yangtinggi dalam biji maupun bagian lain yang
dikonsumsidikonsumsi
Syarat Tanaman Kaya Nutrisi Mikro AgarSyarat Tanaman Kaya Nutrisi Mikro Agar
Dapat DiterimaDapat Diterima Oleh Petani ProdusenOleh Petani Produsen
dandan KonsumenKonsumen
1.1. Hasil tanaman harus tetap atau lebih tinggi dibandingHasil tanaman harus tetap atau lebih tinggi dibanding
varietas sebelumnyavarietas sebelumnya
2.2. Peningkatan kandungan nutrisi mikro harus cukup nyataPeningkatan kandungan nutrisi mikro harus cukup nyata
berpengaruh terhadap kesehatan manusia,berpengaruh terhadap kesehatan manusia,
3.3. Sifat kandungan nutrisi mikro tinggi harus cukup stabil diSifat kandungan nutrisi mikro tinggi harus cukup stabil di
berbagai kondisi iklim dan tanah,berbagai kondisi iklim dan tanah,
4.4. Ketersediaan biologis nutrisi mikro di dalam varietas baruKetersediaan biologis nutrisi mikro di dalam varietas baru
dapat meningkatkan status nutrisi mikro pada masyarakatdapat meningkatkan status nutrisi mikro pada masyarakat
dengan cara memasak dan cara makan tradisional, dandengan cara memasak dan cara makan tradisional, dan
5.5. Rasa dapat diterima oleh konsumeRasa dapat diterima oleh konsumenn
TERIMA KASIHTERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanUnsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Google
 
Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
Moh Masnur
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
Google
 
Linkage dan dan crossing over
Linkage dan dan crossing overLinkage dan dan crossing over
Linkage dan dan crossing overf' yagami
 
Nutrisi pada tumbuhan
Nutrisi pada tumbuhanNutrisi pada tumbuhan
Nutrisi pada tumbuhan
Nadya Suwayvia
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Mohammad Muttaqien
 
Transpirasi
TranspirasiTranspirasi
Transpirasi
adon lembang
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
Ali Babang
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
Josua Sitorus
 
Transpirasi
TranspirasiTranspirasi
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan Pascapanen
Google
 
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi TanamanPeranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
ita wahyu
 
agronomi
agronomiagronomi
agronomi
Luna Qyu
 
praktikum morfologi tumbuhan
praktikum morfologi tumbuhanpraktikum morfologi tumbuhan
praktikum morfologi tumbuhan
Al-kimia Esencias Florales
 
Hara Mineral
Hara MineralHara Mineral

What's hot (20)

Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanUnsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
 
9. produksi benih
9. produksi benih9. produksi benih
9. produksi benih
 
Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Linkage dan dan crossing over
Linkage dan dan crossing overLinkage dan dan crossing over
Linkage dan dan crossing over
 
Nutrisi pada tumbuhan
Nutrisi pada tumbuhanNutrisi pada tumbuhan
Nutrisi pada tumbuhan
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
Transpirasi
TranspirasiTranspirasi
Transpirasi
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
 
M22 kelompok 7 hormon tumbuhan
M22 kelompok 7 hormon tumbuhanM22 kelompok 7 hormon tumbuhan
M22 kelompok 7 hormon tumbuhan
 
Transpirasi
TranspirasiTranspirasi
Transpirasi
 
Buah (fructus)
Buah (fructus)Buah (fructus)
Buah (fructus)
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan Pascapanen
 
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi TanamanPeranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
 
agronomi
agronomiagronomi
agronomi
 
praktikum morfologi tumbuhan
praktikum morfologi tumbuhanpraktikum morfologi tumbuhan
praktikum morfologi tumbuhan
 
Hara Mineral
Hara MineralHara Mineral
Hara Mineral
 

Similar to Nutrisi dan pertumbuhan tanaman 2012 print

Pemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineralPemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineral
udayana
 
Unsur k
Unsur kUnsur k
Unsur k
Surya Dirja
 
NUTRISI_MIKROBA_A-NUTRISI_MIKROBA-NUTRISI_MIKROBA.pdf
NUTRISI_MIKROBA_A-NUTRISI_MIKROBA-NUTRISI_MIKROBA.pdfNUTRISI_MIKROBA_A-NUTRISI_MIKROBA-NUTRISI_MIKROBA.pdf
NUTRISI_MIKROBA_A-NUTRISI_MIKROBA-NUTRISI_MIKROBA.pdf
AgathaHaselvin
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
MapriRudiansyah
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
MapriRudiansyah
 
Nitrogen
NitrogenNitrogen
Fotosintesis Slide show
Fotosintesis Slide showFotosintesis Slide show
Fotosintesis Slide show
IndraSetiawan115511
 
Hara Mineral untuk Tanaman
Hara Mineral untuk TanamanHara Mineral untuk Tanaman
Hara Mineral untuk Tanaman
FitriDamayanti9
 
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: ...
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: ...Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: ...
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: ...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
7._Fotosintesis_(Kelompok_5)-7._Fotosintesis_(Kelompok_5).pptx
7._Fotosintesis_(Kelompok_5)-7._Fotosintesis_(Kelompok_5).pptx7._Fotosintesis_(Kelompok_5)-7._Fotosintesis_(Kelompok_5).pptx
7._Fotosintesis_(Kelompok_5)-7._Fotosintesis_(Kelompok_5).pptx
AgathaHaselvin
 
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Kul 2. MEDIUM KULJAR-1.pptmnmmmmmmmmmmmmmnmnmnmnm
Kul 2. MEDIUM KULJAR-1.pptmnmmmmmmmmmmmmmnmnmnmnmKul 2. MEDIUM KULJAR-1.pptmnmmmmmmmmmmmmmnmnmnmnm
Kul 2. MEDIUM KULJAR-1.pptmnmmmmmmmmmmmmmnmnmnmnm
UfairanisaIslamatasy1
 
Metabolisme Protein dan Sulfur PM ke-10.pptx
Metabolisme Protein dan Sulfur PM ke-10.pptxMetabolisme Protein dan Sulfur PM ke-10.pptx
Metabolisme Protein dan Sulfur PM ke-10.pptx
Herfen Suryati
 
Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan
Proses Fotosintesis Pada TumbuhanProses Fotosintesis Pada Tumbuhan
Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan
Nadiradelina Nadiradelina
 
Daur Belerang (Siklus Sulfur)
Daur Belerang (Siklus Sulfur)Daur Belerang (Siklus Sulfur)
Daur Belerang (Siklus Sulfur)
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
 
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)Husna Muslimah
 
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: ...
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: ...Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: ...
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: ...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Fotosintesis pada tanaman kaktus
Fotosintesis pada tanaman kaktusFotosintesis pada tanaman kaktus
Fotosintesis pada tanaman kaktus
Liz Lisnawati
 
Fis Fotosintesis
Fis FotosintesisFis Fotosintesis
Fis FotosintesisYanto Tik
 
Presentation workshop-hidroponik acc
Presentation workshop-hidroponik accPresentation workshop-hidroponik acc
Presentation workshop-hidroponik acc
https://wartawatikeuangan.blogspot.com/
 

Similar to Nutrisi dan pertumbuhan tanaman 2012 print (20)

Pemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineralPemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineral
 
Unsur k
Unsur kUnsur k
Unsur k
 
NUTRISI_MIKROBA_A-NUTRISI_MIKROBA-NUTRISI_MIKROBA.pdf
NUTRISI_MIKROBA_A-NUTRISI_MIKROBA-NUTRISI_MIKROBA.pdfNUTRISI_MIKROBA_A-NUTRISI_MIKROBA-NUTRISI_MIKROBA.pdf
NUTRISI_MIKROBA_A-NUTRISI_MIKROBA-NUTRISI_MIKROBA.pdf
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
 
Nitrogen
NitrogenNitrogen
Nitrogen
 
Fotosintesis Slide show
Fotosintesis Slide showFotosintesis Slide show
Fotosintesis Slide show
 
Hara Mineral untuk Tanaman
Hara Mineral untuk TanamanHara Mineral untuk Tanaman
Hara Mineral untuk Tanaman
 
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: ...
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: ...Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: ...
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: ...
 
7._Fotosintesis_(Kelompok_5)-7._Fotosintesis_(Kelompok_5).pptx
7._Fotosintesis_(Kelompok_5)-7._Fotosintesis_(Kelompok_5).pptx7._Fotosintesis_(Kelompok_5)-7._Fotosintesis_(Kelompok_5).pptx
7._Fotosintesis_(Kelompok_5)-7._Fotosintesis_(Kelompok_5).pptx
 
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
 
Kul 2. MEDIUM KULJAR-1.pptmnmmmmmmmmmmmmmnmnmnmnm
Kul 2. MEDIUM KULJAR-1.pptmnmmmmmmmmmmmmmnmnmnmnmKul 2. MEDIUM KULJAR-1.pptmnmmmmmmmmmmmmmnmnmnmnm
Kul 2. MEDIUM KULJAR-1.pptmnmmmmmmmmmmmmmnmnmnmnm
 
Metabolisme Protein dan Sulfur PM ke-10.pptx
Metabolisme Protein dan Sulfur PM ke-10.pptxMetabolisme Protein dan Sulfur PM ke-10.pptx
Metabolisme Protein dan Sulfur PM ke-10.pptx
 
Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan
Proses Fotosintesis Pada TumbuhanProses Fotosintesis Pada Tumbuhan
Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan
 
Daur Belerang (Siklus Sulfur)
Daur Belerang (Siklus Sulfur)Daur Belerang (Siklus Sulfur)
Daur Belerang (Siklus Sulfur)
 
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
 
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: ...
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: ...Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: ...
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: ...
 
Fotosintesis pada tanaman kaktus
Fotosintesis pada tanaman kaktusFotosintesis pada tanaman kaktus
Fotosintesis pada tanaman kaktus
 
Fis Fotosintesis
Fis FotosintesisFis Fotosintesis
Fis Fotosintesis
 
Presentation workshop-hidroponik acc
Presentation workshop-hidroponik accPresentation workshop-hidroponik acc
Presentation workshop-hidroponik acc
 

More from Andrew Hutabarat

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
Andrew Hutabarat
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
Andrew Hutabarat
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
Andrew Hutabarat
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
Andrew Hutabarat
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Andrew Hutabarat
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
Andrew Hutabarat
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Andrew Hutabarat
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Andrew Hutabarat
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
Andrew Hutabarat
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
Andrew Hutabarat
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
Andrew Hutabarat
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
Andrew Hutabarat
 
Seed bank
Seed bankSeed bank
Seed bank
Andrew Hutabarat
 
Managemen gulma
Managemen gulmaManagemen gulma
Managemen gulma
Andrew Hutabarat
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Andrew Hutabarat
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
Andrew Hutabarat
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
Andrew Hutabarat
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Andrew Hutabarat
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
Andrew Hutabarat
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
Andrew Hutabarat
 

More from Andrew Hutabarat (20)

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
 
Seed bank
Seed bankSeed bank
Seed bank
 
Managemen gulma
Managemen gulmaManagemen gulma
Managemen gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 

Recently uploaded

UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 

Recently uploaded (20)

UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 

Nutrisi dan pertumbuhan tanaman 2012 print

  • 1. Nutrisi dan PertumbuhanNutrisi dan Pertumbuhan TanamanTanaman Didik IndradewaDidik Indradewa 20142014
  • 2. Topik BahasanTopik Bahasan MingguMinggu Topik BahasanTopik Bahasan 11 Nutrisi, fotosintesis dan pengangkutan asimilatNutrisi, fotosintesis dan pengangkutan asimilat 22 Nutrisi pertumbuhan, komponen dan hasil tanamanNutrisi pertumbuhan, komponen dan hasil tanaman Peran cadangan nutrisi biji dalam pertumbuhan tanamanPeran cadangan nutrisi biji dalam pertumbuhan tanaman 33 Efisiensi nutrisi dan ketahanan tanaman terhadap cekamanEfisiensi nutrisi dan ketahanan tanaman terhadap cekaman nutrisi rendah.nutrisi rendah. Efisiensi nutrisi nitrogen pada tanamanEfisiensi nutrisi nitrogen pada tanaman padipadi 44 Efisiensi nutrisi fosfor pada tanaman padi.Efisiensi nutrisi fosfor pada tanaman padi. KetahananKetahanan tanaman padi terhadap keracunan besitanaman padi terhadap keracunan besi 55 Peran pertanian menanggulangi defisiensi nutrisi mikroPeran pertanian menanggulangi defisiensi nutrisi mikro masymasyarakatarakat 66 Seminar MahasiswaSeminar Mahasiswa 77 Seminar MahasiswaSeminar Mahasiswa 88 Seminar MahasiswaSeminar Mahasiswa
  • 3. Nutrisi, fotosintesis danNutrisi, fotosintesis dan pengangkutan asimilatpengangkutan asimilat
  • 4.  Nutrisi tanaman mempunyai peran dalamNutrisi tanaman mempunyai peran dalam pembentukan, distribusi dan penggunaanpembentukan, distribusi dan penggunaan fotosintatfotosintat  Fotositat dibentuk dalam reaksiFotositat dibentuk dalam reaksi fotosintesisfotosintesis  Fotosintesis terdiri dari reaksi cahayaFotosintesis terdiri dari reaksi cahaya untuk menghasilkan ATP dan NADPHuntuk menghasilkan ATP dan NADPH2,2, dandan reaksi gelap berperan mereduksi COreaksi gelap berperan mereduksi CO22 menjadi karbohidrat denganmenjadi karbohidrat dengan memanfaatkan ATP dan NADPHmemanfaatkan ATP dan NADPH22 tersebuttersebut
  • 5.
  • 6. Nutrisi dan Reaksi Cahaya FotosintesisNutrisi dan Reaksi Cahaya Fotosintesis Tempat Terjadinya FotosintesisTempat Terjadinya Fotosintesis
  • 9. Peran nutrisiPeran nutrisi  Penyusun klorofil yaitu N dan Mg, FePenyusun klorofil yaitu N dan Mg, Fe  Fotolisis air menghasilkan eFotolisis air menghasilkan e-- mengisi PS IImengisi PS II di pacu ensim yang mengandung Mndi pacu ensim yang mengandung Mn  Cytokrom b dan cyt f, akseptor eCytokrom b dan cyt f, akseptor e-- dengandengan pusat Fe, penurunan Fe menurunkan PS Ipusat Fe, penurunan Fe menurunkan PS I dan PS IIdan PS II  Plastosianin akseptor ePlastosianin akseptor e-- koensimkoensim mengandung Cumengandung Cu
  • 10.  Fe pada Feredoksin diikat oleh S,Fe pada Feredoksin diikat oleh S, penurunan Fe menurunkan kandunganpenurunan Fe menurunkan kandungan feredoksin daunferedoksin daun  P diperlukan dalam pembentukan ATPP diperlukan dalam pembentukan ATP dan NADPHdan NADPH22  PS I adalah donor ePS I adalah donor e-- untuk Ountuk O22 menghasilkan superoksida radikal yangmenghasilkan superoksida radikal yang diubah menjadi Hdiubah menjadi H22OO22 oleh ensimoleh ensim superoksida dismutase yang mengandungsuperoksida dismutase yang mengandung Cu dan Zn, mungkin MnCu dan Zn, mungkin Mn
  • 11. Penyusun KlorofilPenyusun Klorofil (Bagaimana Proses)(Bagaimana Proses) 6 – 35% total Mg ada di klorofil, N juga penyusun.6 – 35% total Mg ada di klorofil, N juga penyusun. Fe berperan dalam pembentukan prekursorFe berperan dalam pembentukan prekursor sintesis klorofil yaitu asam S-aminolevulinatsintesis klorofil yaitu asam S-aminolevulinat
  • 12. Reaksi Cahaya FotosintesisReaksi Cahaya Fotosintesis ZZ NADP+NADP+ QQ FeFe HH22 Cyt b6Cyt b6 FeFe 2e e o2e e o22 HH22OO22 2e2e Cyt fCyt f Cu CuZnCu CuZn PCPC PS IPS I HH22O+OO+O22 MnMn 2e2e PS IIPS II Mg, N, Fe Mg, N, Fe FeMg, N, Fe Mg, N, Fe Fe HH22O 1/2 OO 1/2 O22 HH22
  • 13. Reaksi cahaya fotosintesisReaksi cahaya fotosintesis
  • 14.
  • 16. Peran P dalam pembentukan ATP danPeran P dalam pembentukan ATP dan NADPHNADPH22
  • 17.  Saat terjadi aliran elektron dari PS II keSaat terjadi aliran elektron dari PS II ke PS I, terjadi pemompaan proton dariPS I, terjadi pemompaan proton dari stroma ke lumen tilakoid, diimbangistroma ke lumen tilakoid, diimbangi dengan transpor Mg dan K ke stromadengan transpor Mg dan K ke stroma
  • 19. Nutrisi dan Fiksasi CONutrisi dan Fiksasi CO22  Mg mempengaruhi Ru BP karboksilase :Mg mempengaruhi Ru BP karboksilase : karena Mg terikat pada ensim dankarena Mg terikat pada ensim dan mengaktifasi ensim untuk meningkatkanmengaktifasi ensim untuk meningkatkan efisiensi pengikatan CO2 ke Ru BP,efisiensi pengikatan CO2 ke Ru BP,  P diperlukan untuk aktivitas Ru BPP diperlukan untuk aktivitas Ru BP karboksilasekarboksilase
  • 21.  K juga berperan dalam bukaan stomata,K juga berperan dalam bukaan stomata, sehingga berpengaruh terhadap difusi COsehingga berpengaruh terhadap difusi CO22  Mekanisme : sel penjaga terkena sinarMekanisme : sel penjaga terkena sinar matahari- fotosintesis - asam malat –matahari- fotosintesis - asam malat – pecah -> Hpecah -> H++ dan malatdan malat-- . H. H++ keluar vakuolakeluar vakuola sel penjaga – Ksel penjaga – K++ masuk - Kmalat - larut air,masuk - Kmalat - larut air, menurunkanmenurunkan ΨΨs - menurunkans - menurunkan ΨΨ, lebih, lebih rendah dari sel sekitar - endo osmosis -rendah dari sel sekitar - endo osmosis - memperbesar vakuola - plasma selmemperbesar vakuola - plasma sel mendesak membran - menekan dindingmendesak membran - menekan dinding sel penjaga, tebal tidak sama, bagian tipissel penjaga, tebal tidak sama, bagian tipis menggembung, bagian tebal dekatmenggembung, bagian tebal dekat stomata cekung – stomata terbukastomata cekung – stomata terbuka
  • 22. Mekanisme bukaan stomata COMekanisme bukaan stomata CO22 KK++
  • 23. Tanaman C4Tanaman C4  Na diperlukan dalam perubahan piruvatNa diperlukan dalam perubahan piruvat menjadi PEP dalam mesofil tanaman Cmenjadi PEP dalam mesofil tanaman C44  Zn terdapat di dalam enzim karbonatZn terdapat di dalam enzim karbonat anhidrase pada tanaman Canhidrase pada tanaman C44 berfungsi : 1.berfungsi : 1. merubah HCOmerubah HCO33 -- menjadi COmenjadi CO22 yang difiksasiyang difiksasi RuBP karboksilase, 2. merubah CORuBP karboksilase, 2. merubah CO22 menjadi HCOmenjadi HCO33 -- yang difiksasi PEPyang difiksasi PEP karboksilasekarboksilase
  • 25. Metabolisme KarbohidratMetabolisme Karbohidrat  Triose fosfat – senyawa dalam biosintesisTriose fosfat – senyawa dalam biosintesis sukrose dan pati. Triose fosfat dapatsukrose dan pati. Triose fosfat dapat disimpan di kloroplas atau diangkut kedisimpan di kloroplas atau diangkut ke sitosol - dipengaruhi oleh P.sitosol - dipengaruhi oleh P.  P menghambat - ADP glukoseP menghambat - ADP glukose pirofosforilase - enzim - sintesis pati.pirofosforilase - enzim - sintesis pati. Defisiensi P mengakibatkan akumulasiDefisiensi P mengakibatkan akumulasi patipati  ( P tinggi – pati rendah, P rendah pati( P tinggi – pati rendah, P rendah pati tinggi)tinggi)
  • 26.
  • 27. Pengangkutan fotosintatPengangkutan fotosintat  K mempunyai peran dalam pengangkutanK mempunyai peran dalam pengangkutan sukrose dari sumber ke lubuksukrose dari sumber ke lubuk  Peran K : 1. menjaga pH jaringanPeran K : 1. menjaga pH jaringan pengangkutan tetap tinggi, 2. menjagapengangkutan tetap tinggi, 2. menjaga potensial osmotik cairan ploem tetappotensial osmotik cairan ploem tetap rendah sehingga memacu aliran sukrosarendah sehingga memacu aliran sukrosa ke lubukke lubuk  Mg mempunyai peran lebih pentingMg mempunyai peran lebih penting dibanding Kdibanding K
  • 29. Fotooksidasi dan klorosisFotooksidasi dan klorosis  Kekurangan Mg dan K menurunkan lajuKekurangan Mg dan K menurunkan laju fotosintesis, mempunyai kebutuhanfotosintesis, mempunyai kebutuhan NADPH rendah, feredoksin tereduksiNADPH rendah, feredoksin tereduksi melepaskan e ke Omelepaskan e ke O22 – membentuk– membentuk superoksida radikal (Osuperoksida radikal (O22 -- ) dapat merusak) dapat merusak membran tilakoid dan klorofil – terjadimembran tilakoid dan klorofil – terjadi klorosis dan nekrosis pada intensitasklorosis dan nekrosis pada intensitas cahaya tinggicahaya tinggi  Kekurangan K dan Mg pada daunKekurangan K dan Mg pada daun rambutan – kering tepi daun (nekrosis)rambutan – kering tepi daun (nekrosis)
  • 30. Defisiensi K – kering tepi daun rambutanDefisiensi K – kering tepi daun rambutan
  • 31. Akibat Nekrosis daun rambutanAkibat Nekrosis daun rambutan  Daun nekrosis tidak dapat melakukanDaun nekrosis tidak dapat melakukan fotosintesis, tetapi menyerap cahayafotosintesis, tetapi menyerap cahaya matahari – mengurangi distribusi cahayamatahari – mengurangi distribusi cahaya ke daun bawah.ke daun bawah.  Jumlah buah berkurang, ukuran mungkinJumlah buah berkurang, ukuran mungkin meningkat, hasil menurun tergantungmeningkat, hasil menurun tergantung varietas.varietas.  Nekrosis terjadi bila kandungan K di daunNekrosis terjadi bila kandungan K di daun <1% dan KAN <60%<1% dan KAN <60%
  • 32. Defisiensi ZnDefisiensi Zn  Kekurangan ZnKekurangan Zn mengakibatkanmengakibatkan kerusakankerusakan fotooksidatiffotooksidatif penyusunpenyusun tilakoid –tilakoid – klorosis danklorosis dan nekrosisnekrosis terutama yangterutama yang terkena sinarterkena sinar mataharimatahari  KandunganKandungan sukrose sumbersukrose sumber meningkat,meningkat, lubuk menurunlubuk menurun
  • 33. Pertumbuhan Tajuk dan AkarPertumbuhan Tajuk dan Akar  Kekurangan N dan P meningkatkanKekurangan N dan P meningkatkan translokasi karbohidrat ke akar – nisbahtranslokasi karbohidrat ke akar – nisbah akar tajuk meningkatakar tajuk meningkat  Juga karena keterbatasan kemampuanJuga karena keterbatasan kemampuan tajuk menampung asimilattajuk menampung asimilat  Kekurangan K dan Mg menurunkanKekurangan K dan Mg menurunkan translokasi karbohidrat, menekantranslokasi karbohidrat, menekan pertumbuhan akar – nisbah akar tajukpertumbuhan akar – nisbah akar tajuk menurunmenurun
  • 34.
  • 35. Hubungan Nutrisi denganHubungan Nutrisi dengan Pertumbuhan dan HasilPertumbuhan dan Hasil
  • 36. Marshner (1986) bab 6 Mineral Nutrition and YieldMarshner (1986) bab 6 Mineral Nutrition and Yield  90% berat kering – hasil fotosintesis, 10%90% berat kering – hasil fotosintesis, 10% mineral nutrisi – hasil biologis. Bagianmineral nutrisi – hasil biologis. Bagian tanaman dipanen – hasil ekonomis.tanaman dipanen – hasil ekonomis.  Kemampuan memproduksi : ILD, DLD, LAB,Kemampuan memproduksi : ILD, DLD, LAB, LPN, LPTLPN, LPT  Kemampuan membagi : IPKemampuan membagi : IP  Hubungan nutrisi dengan hasil : kuadratikHubungan nutrisi dengan hasil : kuadratik  Zona defisien, kritis (hasil 90% maksimum),Zona defisien, kritis (hasil 90% maksimum), kecukupan, toksiskecukupan, toksis  N pada padi zona toksis terjadi karena :N pada padi zona toksis terjadi karena : rebah, penurunanrebah, penurunan ΨΨ, keracunan, keracunan
  • 37. Hubungan peningkatan nutrisi dengan hasilHubungan peningkatan nutrisi dengan hasil 0 50 100 0 2 4 6 8 10 konsentrasi nutrisi hasil(%)  defisien kritis cukup toksisdefisien kritis cukup toksis
  • 38. Hubungan Sumber dan LubukHubungan Sumber dan Lubuk  Sumber : bagian tanaman yangSumber : bagian tanaman yang menghasilkan fotosintatmenghasilkan fotosintat  Lubuk bagian tanaman yang memanfaatkanLubuk bagian tanaman yang memanfaatkan fotosintatfotosintat  Tanggapan biji dan jerami terhadapTanggapan biji dan jerami terhadap peningkatan N pada pemberian K berbeda –peningkatan N pada pemberian K berbeda – berbedaberbeda  Pada K rendah, peningkatan N setelah batasPada K rendah, peningkatan N setelah batas tertentu menurunkan biji maupun jeramitertentu menurunkan biji maupun jerami  Pada K sedang dan tinggi, peningkatan NPada K sedang dan tinggi, peningkatan N dapat meningkatkan jerami, tetapi tidakdapat meningkatkan jerami, tetapi tidak merubah bijimerubah biji
  • 39.  Baca vertikal :Baca vertikal :  N rendah, peningkatan K tidak merubahN rendah, peningkatan K tidak merubah hasilhasil  N cukup, peningkatan K meningkatkanN cukup, peningkatan K meningkatkan hasil.hasil.
  • 40. Peningkatan N pada Beberapa Pasokan KPeningkatan N pada Beberapa Pasokan K untuk Biji dan Jeramiuntuk Biji dan Jerami 0 1 2 3 0 10 20 N(mM) Hasil(g/tanaman) 0.25 K 1.25 K 5.00 K Biji JeramiBiji Jerami 0 2 4 6 8 0 10 20 N(mM) Hasil(g/tanaman) 0.25 K 1.25 K 5.00 K
  • 41. PenyebabPenyebab  Keterbatasan lubuk : jumlah biji per malaiKeterbatasan lubuk : jumlah biji per malai  Persaingan lubuk : penambahan jumlahPersaingan lubuk : penambahan jumlah anakananakan  Keterbatasan sumber : saling naungKeterbatasan sumber : saling naung
  • 42. N - lengas pada JagungN - lengas pada Jagung  Seperti N-KSeperti N-K  PadaPada ΨΨ rendah, peningkatan Nrendah, peningkatan N menurunkan hasil karena :menurunkan hasil karena :  Tanggapan stomata terhadap kekeringan :Tanggapan stomata terhadap kekeringan : N <, ABA > stomata menutup, fotosintesisN <, ABA > stomata menutup, fotosintesis <, hasil <.<, hasil <.  N meningkat, vegetatif >, transpirasi >,N meningkat, vegetatif >, transpirasi >, bila terjadi pada fase kritis yaitubila terjadi pada fase kritis yaitu pembentukan biji, hasil<.pembentukan biji, hasil<.
  • 43. SumberSumber  Penurunan hasil terjadi karena penurunanPenurunan hasil terjadi karena penurunan sumber, penurunan lubuk, atau penurunansumber, penurunan lubuk, atau penurunan sumber dan lubuksumber dan lubuk  Sumber dipengaruhi : ILD dan LABSumber dipengaruhi : ILD dan LAB  Nutrisi < , LPN daun <, ILD <, fotosintesis <,Nutrisi < , LPN daun <, ILD <, fotosintesis <, LAB <, hasil <.LAB <, hasil <.  P <, pengembangan sel <, daun kecil,P <, pengembangan sel <, daun kecil, fotosintesis <. Hasil <; jumlah sel/luas daunfotosintesis <. Hasil <; jumlah sel/luas daun >, daun hijau tua,>, daun hijau tua,  N <, ukuran sel <, jaringan pengangkut <,N <, ukuran sel <, jaringan pengangkut <, konduktivitas hidrolik <, tanamankonduktivitas hidrolik <, tanaman kekeringan, hasil <.kekeringan, hasil <.
  • 44. LubukLubuk  Hasil menurun karena langsung terjadiHasil menurun karena langsung terjadi penurunan lubuk, tidak langsung karenapenurunan lubuk, tidak langsung karena penurunan sumber fotosintat atau zptpenurunan sumber fotosintat atau zpt  Defisiensi nutrisi menurunkanDefisiensi nutrisi menurunkan pembentukan bunga, penyerbukan ataupembentukan bunga, penyerbukan atau inisiasi umbiinisiasi umbi
  • 45. Pembentukan bunga apelPembentukan bunga apel  Lebih dipengaruhi macam N yg disemprotkanLebih dipengaruhi macam N yg disemprotkan dibanding aras Ndibanding aras N ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ -- Perlakuan juml kuncup juml bunga % bungaPerlakuan juml kuncup juml bunga % bunga ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ -- NONO33 35,5 12,8 38,735,5 12,8 38,7 NONO33 + 8 minggu NH+ 8 minggu NH44 33,3 21,2 63,733,3 21,2 63,7 NONO33 + 24 jam NH+ 24 jam NH44 38,8 30,3 77,538,8 30,3 77,5 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ --  N cukup, bukan pengaruh peran N terhadapN cukup, bukan pengaruh peran N terhadap
  • 46. Pengaruh N terhadap konsentrasi ZPTPengaruh N terhadap konsentrasi ZPT dalam cairan xylem apeldalam cairan xylem apel ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ -- Perlakuan Kons zeatin juml kuncup panjang tajukPerlakuan Kons zeatin juml kuncup panjang tajuk µg/ml baru baru (cm)µg/ml baru baru (cm) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ -- Konrl (-N) 0,05 12 16Konrl (-N) 0,05 12 16 NHNH44 1,95 17 341,95 17 34 NONO33 0,82 13 480,82 13 48 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ --  zeatin (cyt) dari akarzeatin (cyt) dari akar  NHNH44 lebih memacu pembentukan bungalebih memacu pembentukan bunga
  • 48.  P berpengaruh terhadap pembentukanP berpengaruh terhadap pembentukan bunga tomat, gandum dan apel, berkaitanbunga tomat, gandum dan apel, berkaitan dengan peningkatan sitokinindengan peningkatan sitokinin  Hubungan dengan sitokinin juga terjadiHubungan dengan sitokinin juga terjadi pada pengaruh K . K< menyebabkanpada pengaruh K . K< menyebabkan bunga betina steril.bunga betina steril.
  • 49. PenyerbukanPenyerbukan  Jumlah buah dan biji dipengaruhi oleh nutrisi :Jumlah buah dan biji dipengaruhi oleh nutrisi : CuCu ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ -- Variabel Cu (g/pot)Variabel Cu (g/pot) ------------------------------------------------------------------------------------------------------ 0 0,1 0,4 2,00 0,1 0,4 2,0 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ -- Jumlah anakan 22 15 13 10Jumlah anakan 22 15 13 10 Jerami (g) 7,7 9,0 10,3 10,9Jerami (g) 7,7 9,0 10,3 10,9 Biji (g) 0,0 0,5 3,5 11,8Biji (g) 0,0 0,5 3,5 11,8 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ --
  • 52. Molibdenum dan BoronMolibdenum dan Boron  Pada jagung : Mo <, jumlah serbuk perPada jagung : Mo <, jumlah serbuk per kepalasari, ukuran dan viabilitas serbukkepalasari, ukuran dan viabilitas serbuk sari <sari <  Boron perlu untuk pertumbuhan buluhBoron perlu untuk pertumbuhan buluh sari. Pada padi Bo < - gabah per malai <.sari. Pada padi Bo < - gabah per malai <. Tidak terjadi penyerbukan pada barley.Tidak terjadi penyerbukan pada barley. Tidak terbentuk biji pada jagungTidak terbentuk biji pada jagung
  • 53. Perkembangan bunga dan bijiPerkembangan bunga dan biji  N <, pada kedelai saat berbunga, keguguranN <, pada kedelai saat berbunga, keguguran bunga >, karena ABA >, jumlah biji <, hasil <.bunga >, karena ABA >, jumlah biji <, hasil <.  Pengaruh K terhadap ABA dan biji gandumPengaruh K terhadap ABA dan biji gandum ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ K ABA (ng/bj) hari stlh bnga Waktu bungaK ABA (ng/bj) hari stlh bnga Waktu bunga BobotBobot ------------------------------------- - masak biji------------------------------------- - masak biji (g)(g) 28 35 38 44 (hari)28 35 38 44 (hari) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Rendah 7,7 13,4 16,5 2,2 46 16,0Rendah 7,7 13,4 16,5 2,2 46 16,0 Tinggi 3,7 4,4 0 9,4 75 34,4Tinggi 3,7 4,4 0 9,4 75 34,4 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 
  • 54. Pasokan N pada jagungPasokan N pada jagung ______________________________________________________________________ Parameter Kontrol -NParameter Kontrol -N ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Hasil g/tan 224 77Hasil g/tan 224 77 Jumlah biji/tongkl 669 345Jumlah biji/tongkl 669 345 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
  • 55. Pembentukan dan Pertumbuhan UmbiPembentukan dan Pertumbuhan Umbi  N >, memacu pertumbuhan vegetatif,N >, memacu pertumbuhan vegetatif, menghambat pembentukan dan pertumbuhanmenghambat pembentukan dan pertumbuhan umbi kentang dan bit.umbi kentang dan bit. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ -- Kons NOKons NO33 (mEq/l) Pnyrpan NO(mEq/l) Pnyrpan NO33 Prtmbhan umbiPrtmbhan umbi (mEq/hari X tan) (cm(mEq/hari X tan) (cm33 /hari X tan)/hari X tan) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ -- 1,5 1,18 3,241,5 1,18 3,24 3.5 2.10 4,063.5 2.10 4,06 7.0 6,04 0,447.0 6,04 0,44 NN00 6 hari 0 3,896 hari 0 3,89 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
  • 56.  Penghentian pemberian N, pasokanPenghentian pemberian N, pasokan sitokinin dari akar <, pertumbuhan tajuk<,sitokinin dari akar <, pertumbuhan tajuk<, ABA/GA di tajuk >, memacu pembentukanABA/GA di tajuk >, memacu pembentukan umbi.umbi.  Penambahan ABA atau antagonis GAPenambahan ABA atau antagonis GA yaitu CCC, penghilangan pucuk tempatyaitu CCC, penghilangan pucuk tempat utama sintesis GA memacu pembentukanutama sintesis GA memacu pembentukan umbi.umbi.
  • 57. Nutrisi dan Hubungan Sumber-LubukNutrisi dan Hubungan Sumber-Lubuk  N tinggi diperlukan untuk ILD optimum 4-6,N tinggi diperlukan untuk ILD optimum 4-6, menunda pembentukan umbi. Hasil tinggi bilamenunda pembentukan umbi. Hasil tinggi bila waktu pengisian umbi panjang. Di daerah adawaktu pengisian umbi panjang. Di daerah ada kekeringan atau frost, hasil umbi belum tinggikekeringan atau frost, hasil umbi belum tinggi waktu terjadi cekaman – menurunkan hasil.waktu terjadi cekaman – menurunkan hasil.  N rendah , hasil rendah terjadi karenaN rendah , hasil rendah terjadi karena penurunan ILD lebih cepat. Saat masak, 60-80%penurunan ILD lebih cepat. Saat masak, 60-80% N di dalam umbi, menyedot N daun, daun lebihN di dalam umbi, menyedot N daun, daun lebih cepat tua, hasil rendah. Kompetisi N bukancepat tua, hasil rendah. Kompetisi N bukan karbohidrat.karbohidrat.  Pada serealia N dan P 80% di biji, K 20%.Pada serealia N dan P 80% di biji, K 20%.  Pada buah dan umbi terdapat sebagian besar K.Pada buah dan umbi terdapat sebagian besar K.
  • 59. Peran Nutrisi dalam BijiPeran Nutrisi dalam Biji  Penentu utama kandungan nutrisi dalamPenentu utama kandungan nutrisi dalam biji adalah ketersediaan nutrisi padabiji adalah ketersediaan nutrisi pada tanaman induk selama fase reproduktiftanaman induk selama fase reproduktif  Semua faktor lingkungan dan interaksinyaSemua faktor lingkungan dan interaksinya yang mempengaruhi ketersediaan nutrisiyang mempengaruhi ketersediaan nutrisi pada tanaman induk dapat menentukanpada tanaman induk dapat menentukan inisiasi, perkembangan, cadangan nutrisi,inisiasi, perkembangan, cadangan nutrisi, viabilitas dan vigor biji serta jumlah danviabilitas dan vigor biji serta jumlah dan pertumbuhan bibitpertumbuhan bibit
  • 61.  Pengaruh defisiensi nutrisi terhadapPengaruh defisiensi nutrisi terhadap perkembangan biji pada umumnya tidakperkembangan biji pada umumnya tidak langsung, melalui pengaruh langsunglangsung, melalui pengaruh langsung terhadap perkembangan tanaman indukterhadap perkembangan tanaman induk  Ini terutama terjadi pada nutrisi makroIni terutama terjadi pada nutrisi makro mobil dalam ploem (N, P, K, Mg, S)mobil dalam ploem (N, P, K, Mg, S)  Defisiensi nutrisi pada tanaman indukDefisiensi nutrisi pada tanaman induk bukan hanya mempengaruhi kandunganbukan hanya mempengaruhi kandungan nutrisi biji, tetapi juga susunan kimia bijinutrisi biji, tetapi juga susunan kimia biji antara lain struktur kulit, laju pengisian bijiantara lain struktur kulit, laju pengisian biji dan konsentrasi hormondan konsentrasi hormon
  • 62.  Nutrisi makro mobil mempengaruhiNutrisi makro mobil mempengaruhi produksi biji melalui pengaruhnyaproduksi biji melalui pengaruhnya terhadap jumlah biji. Pengaruhnyaterhadap jumlah biji. Pengaruhnya terhadap cadangan nutrisi dalam biji kecilterhadap cadangan nutrisi dalam biji kecil kecuali terjadi defisiensi yang parahkecuali terjadi defisiensi yang parah  Biji dengan cadangan nutrisi rendahBiji dengan cadangan nutrisi rendah tumbuh tidak baik, kecuali di tanam ditumbuh tidak baik, kecuali di tanam di tanah yang suburtanah yang subur  Defisiensi salah satu nutrisi pada tanamanDefisiensi salah satu nutrisi pada tanaman induk mempengaruhi kandungan nutrisiinduk mempengaruhi kandungan nutrisi yang lainyang lain
  • 63. NitrogenNitrogen  Peningkatan N pada tanaman indukPeningkatan N pada tanaman induk meningkatkan hasil karena peningkatanmeningkatkan hasil karena peningkatan jumlah polong, bukan jumlah biji perjumlah polong, bukan jumlah biji per polong dan bobot 100 biji, jugapolong dan bobot 100 biji, juga meningkatkan vigor, viabilitas danmeningkatkan vigor, viabilitas dan pertumbuhan bibitpertumbuhan bibit  Pada gandum yang mendapat cukup N,Pada gandum yang mendapat cukup N, mempunyai kandungan protein tinggi,mempunyai kandungan protein tinggi, memberikan hasil 21 – 42 % hasil lebihmemberikan hasil 21 – 42 % hasil lebih tinggi dibanding yang kurang N dll.tinggi dibanding yang kurang N dll.
  • 65. KaliumKalium  Kandungan K tanaman induk yang tinggiKandungan K tanaman induk yang tinggi meningkatkan vigor dan ketahananmeningkatkan vigor dan ketahanan terhadap defisiensi K pada turunannyaterhadap defisiensi K pada turunannya  Pemberian K yang cukup meningkatkanPemberian K yang cukup meningkatkan kandungan minyak, % asam linoleatkandungan minyak, % asam linoleat terhadap total asam lemak, bobot 1000terhadap total asam lemak, bobot 1000 biji, viabilitas dan laju perkecambahanbiji, viabilitas dan laju perkecambahan  Defisiensi K pada tanaman induk padaDefisiensi K pada tanaman induk pada fase reproduktif menurunkan daya simpanfase reproduktif menurunkan daya simpan benih dan vigorbenih dan vigor
  • 66. FosforFosfor  Infeksi mikoriza pada akar tanaman indukInfeksi mikoriza pada akar tanaman induk oat liar, meningkatkan kandungan P danoat liar, meningkatkan kandungan P dan vigor biji, tanaman turunan mempunyaivigor biji, tanaman turunan mempunyai laju pertumbuhan daun lebih cepat, daunlaju pertumbuhan daun lebih cepat, daun lebih luas, kandungan nutrisi akar, tajuklebih luas, kandungan nutrisi akar, tajuk dan biji lebih tinggi serta jumlah biji lebihdan biji lebih tinggi serta jumlah biji lebih banyakbanyak
  • 68. Magnesium dan BelerangMagnesium dan Belerang  Pasokan S pada tanaman indukPasokan S pada tanaman induk mempengaruhi kandunganmempengaruhi kandungan protein, minyak dan Mo –protein, minyak dan Mo – mempengaruhi vigor danmempengaruhi vigor dan jumlah tanamanjumlah tanaman  Benih barley dari tanamanBenih barley dari tanaman induk kurang Mg daninduk kurang Mg dan ditumbuhkan di pasir,ditumbuhkan di pasir, mempunyai lebih sedikitmempunyai lebih sedikit klorofilklorofil
  • 69. SengSeng  Peningkatan kandungan seng dari 355 ngPeningkatan kandungan seng dari 355 ng per biji menjadi 1.465 ng, mengakibatkanper biji menjadi 1.465 ng, mengakibatkan hasil pada tanaman keturunan meningkathasil pada tanaman keturunan meningkat apabila tidak dilakukan pemupukan sengapabila tidak dilakukan pemupukan seng pada benih yang tumbuh di tanah defisienpada benih yang tumbuh di tanah defisien ZnZn
  • 70. MolibdenumMolibdenum  Kandungan Mo benih legum besar 10 xKandungan Mo benih legum besar 10 x lebih besar dari kebutuhan – kedelailebih besar dari kebutuhan – kedelai  Pengaruh ukuran biji :Pengaruh ukuran biji : - Pada tanaman berbiji kecil : Mo tinggi- Pada tanaman berbiji kecil : Mo tinggi (1,6(1,6 µg/biji) rendah (0,1µg/biji) tidakµg/biji) rendah (0,1µg/biji) tidak dapat menghindari defisiensidapat menghindari defisiensi - Pada tanaman berbiji besar : Mo rendah- Pada tanaman berbiji besar : Mo rendah (1,4 µg/biji) maupun tinggi (3,6µg/biji)(1,4 µg/biji) maupun tinggi (3,6µg/biji) dapat mengjindari defisiensi di tanahdapat mengjindari defisiensi di tanah defisien Modefisien Mo
  • 71.
  • 72. Efisiensi nutrisi danEfisiensi nutrisi dan ketahanan tanaman terhadapketahanan tanaman terhadap cekaman nutrisi rendah.cekaman nutrisi rendah.
  • 73. Efisiensi Pemanfaatan NutrisiEfisiensi Pemanfaatan Nutrisi  Beberapa jenis dan genotipe tanamanBeberapa jenis dan genotipe tanaman dapat tumbuh dan memberikan hasil yangdapat tumbuh dan memberikan hasil yang baik di tanah yang kurang suburbaik di tanah yang kurang subur  Tanaman tersebut toleran terhadapTanaman tersebut toleran terhadap defisiensi nutrisi atau tanaman yangdefisiensi nutrisi atau tanaman yang efisien nutrisiefisien nutrisi  Mekanisme yang ditempuh adalah denganMekanisme yang ditempuh adalah dengan meningkatkan efisiensi penyerapanmeningkatkan efisiensi penyerapan (menghindar) dan/atau meningkatkan(menghindar) dan/atau meningkatkan efisiensi pemanfaatan nutrisi (toleran)efisiensi pemanfaatan nutrisi (toleran)
  • 74. Peningkatan PenyerapanPeningkatan Penyerapan  Dipengaruhi karakter morfologi danDipengaruhi karakter morfologi dan fisiologi akarfisiologi akar  Karakter morfologi akar : pertumbuhan,Karakter morfologi akar : pertumbuhan, distribusi, diameter, rambut akar, mikorizadistribusi, diameter, rambut akar, mikoriza  Karakter fisiologi : efisiensi penyerapanKarakter fisiologi : efisiensi penyerapan dan mobilisasi nutrisi di rizosferdan mobilisasi nutrisi di rizosfer
  • 75. Pertumbuhan dan Distribusi AkarPertumbuhan dan Distribusi Akar  dipengaruhi genetik,dipengaruhi genetik, sifat fisik-kimiasifat fisik-kimia tanah dan rotasitanah dan rotasi tanamantanaman  KedalamanKedalaman perakaran tanamanperakaran tanaman semusim :semusim : - determinit berhenti- determinit berhenti setelah berbungasetelah berbunga - indeterminit terus- indeterminit terus bertambah tetapibertambah tetapi lebih lambatlebih lambat
  • 76. Diameter AkarDiameter Akar  Bila alokasi bahan kering sudah pasti,Bila alokasi bahan kering sudah pasti, akar lebih panjang dengan diameter lebihakar lebih panjang dengan diameter lebih kecil – peningkatan panjang akar spesifikkecil – peningkatan panjang akar spesifik (panjang akar per satuan berat)(panjang akar per satuan berat)
  • 77. Rambut AkarRambut Akar  Penyerapan nutrisi tiapPenyerapan nutrisi tiap satuan panjangsatuan panjang meningkat bila adameningkat bila ada rambut akarrambut akar  Dengan jumlah 100/mm,Dengan jumlah 100/mm, jari-jari 0,005 mm,jari-jari 0,005 mm, kandungan bahankandungan bahan kering 5% : luaskering 5% : luas permukaan meningkatpermukaan meningkat 3x lipat bila bahan3x lipat bila bahan kering ditambah 2%kering ditambah 2%
  • 78. MikorizaMikoriza  AdanyaAdanya mikorizamikoriza meningkatmeningkat kankan kemampuankemampuan mengekploitmengekploit asi tanahasi tanah sampai 10sampai 10 cm daricm dari permukaanpermukaan akarakar  Ubi kayuUbi kayu
  • 79. Karakter FisiologisKarakter Fisiologis  KemamKemam puanpuan nutrisinutrisi melewatimelewati membranmembran - untuk P- untuk P kurangkurang pentingpenting
  • 80. Karakter Fisiologis (lanjutan)Karakter Fisiologis (lanjutan) AkarAkar melepaskanmelepaskan asam organik :asam organik : asam malat,asam malat, sitrat, oksalat –sitrat, oksalat – melarutkanmelarutkan nutrisi P.nutrisi P. Penting untukPenting untuk nutrisi yangnutrisi yang dipasok secaradipasok secara difusi : P, K, Zn,difusi : P, K, Zn, Mn dan CuMn dan Cu
  • 81. Meningkatkan Efisiensi PemanfaatanMeningkatkan Efisiensi Pemanfaatan  Distribusi nutrisi : remobilisasi, nutrisiDistribusi nutrisi : remobilisasi, nutrisi dalam organ yang dipanen,dalam organ yang dipanen,  Efisiensi pemanfaan pada tingkatan sel :Efisiensi pemanfaan pada tingkatan sel : pembagian ruangan, kebutuhan metabolikpembagian ruangan, kebutuhan metabolik
  • 82. Pembagian NutrisiPembagian Nutrisi  Remobilisasi : 50-75% P dalam daunRemobilisasi : 50-75% P dalam daun diremobilisasi sebelum gugurdiremobilisasi sebelum gugur  Nutrisi dalam organ yang dipanen salingNutrisi dalam organ yang dipanen saling berlawanan:berlawanan: - rendah : tanaman menyerap lebih- rendah : tanaman menyerap lebih sedikitsedikit - tinggi : bibit tumbuh lebih baik- tinggi : bibit tumbuh lebih baik
  • 83. Efisiensi Pemanfaatan pada Tingkatan SelEfisiensi Pemanfaatan pada Tingkatan Sel  PembagianPembagian ruangan :ruangan : vakuolavakuola merupakanmerupakan tempattempat cadangan Pcadangan P bagibagi sitoplasmasitoplasma  KebutuhanKebutuhan metabolik :metabolik : P terlarut, PP terlarut, P lipida dan Plipida dan P residuresidu
  • 84. SengSeng Peningkatan PenyerapanPeningkatan Penyerapan  Nisbah akar/tajuk lebih besar, akar lebihNisbah akar/tajuk lebih besar, akar lebih panjang dan lebih luas, lebih kecil < 0,2 mmpanjang dan lebih luas, lebih kecil < 0,2 mm  Peningkatan laju penyerapan maksimum,Peningkatan laju penyerapan maksimum,  Pemanfaatan lebih efisien dan pembagianPemanfaatan lebih efisien dan pembagian ruang dalam sel, jaringan dan organruang dalam sel, jaringan dan organ  Mikoriza : kacang hijau, jagung, gude.Mikoriza : kacang hijau, jagung, gude. Pemupukan P menghambat mikoriza.Pemupukan P menghambat mikoriza.  Tanaman efisien hidup dengan bakteriTanaman efisien hidup dengan bakteri pseudomonas flouresenpseudomonas flouresen
  • 85. (Lanjutan Penyerapan Zn)(Lanjutan Penyerapan Zn)  Tanaman efisien melepaskanTanaman efisien melepaskan phytosideropores - zink chelatingphytosideropores - zink chelating substances (phytosiderophores)substances (phytosiderophores)  Kebocoran Zn pada tanaman tidak efisienKebocoran Zn pada tanaman tidak efisien lebih besarlebih besar  Tanaman efisien mengangkut lebihTanaman efisien mengangkut lebih banyak Zn dari akar ke tajuk, terutamabanyak Zn dari akar ke tajuk, terutama pada awal pertumbuhanpada awal pertumbuhan
  • 86. Peningkatan Pemanfaatan ZnPeningkatan Pemanfaatan Zn  Tidak terdapat korelasi antara kandungan ZnTidak terdapat korelasi antara kandungan Zn dalam jaringan dengan efisiensi Zndalam jaringan dengan efisiensi Zn  Dalam kondisi defisien Zn, tanaman efisienDalam kondisi defisien Zn, tanaman efisien mempunyai aktivitas karbonat anhidarsemempunyai aktivitas karbonat anhidarse lebih tinggilebih tinggi  Enzim antioksidasi : defisiensi Zn –Enzim antioksidasi : defisiensi Zn – penurunan ensim superoksida dismutasepenurunan ensim superoksida dismutase (SOD), peningkatan oksigen radikal bebas –(SOD), peningkatan oksigen radikal bebas – menurunkan fotosintesis, denaturasi proteinmenurunkan fotosintesis, denaturasi protein dsb – tanaman efisien penurunan SOD lebihdsb – tanaman efisien penurunan SOD lebih kecilkecil
  • 87. Peningkatan Pemanfaatan ZnPeningkatan Pemanfaatan Zn  Ukuran biji besar dengan kandungan Zn lebihUkuran biji besar dengan kandungan Zn lebih banyak – lebih tahanbanyak – lebih tahan
  • 88. BesiBesi  Mohon dibaca sendiriMohon dibaca sendiri  Bahan makalah 2Bahan makalah 2
  • 89.
  • 90. Peran Pertanian DalamPeran Pertanian Dalam Menanggulangi DefisiensiMenanggulangi Defisiensi Nutrisi Mikro di MasyarakatNutrisi Mikro di Masyarakat Oleh:Oleh: Prof. Dr. Ir. Didik Indradewa, Dip.Agr.St.Prof. Dr. Ir. Didik Indradewa, Dip.Agr.St.
  • 91. Antara 1960-1990 produksi beras meningkat dua kali lipat Konsumsi beras lebih banyak Kualitas SDM ditentukan oleh kualitas pangan yang dikonsumsi 1. Padi mengandung nutrisi mikro yang kecil 2. Penggilingan dapat menghilangkan mutrisi mikro yang banyak terdapat di bagian kulit 3. Padi juga mengandung antinutrisi
  • 92.  penyebab hampir dua pertiga angka kematian padapenyebab hampir dua pertiga angka kematian pada anak-anak di duniaanak-anak di dunia  50,9% ibu hamil dan 40,5% anak usia balita di50,9% ibu hamil dan 40,5% anak usia balita di Indonesia menderita anemia.Indonesia menderita anemia.  8,5 juta anak (37% dari 23 juta anak) Indonesia8,5 juta anak (37% dari 23 juta anak) Indonesia diketahu kurang berat badannya dan menderitadiketahu kurang berat badannya dan menderita kekurangan nutrisi mikro besi, seng dan vitamin A.kekurangan nutrisi mikro besi, seng dan vitamin A.  Jumlah kematian anak per tahun akibat kekuranganJumlah kematian anak per tahun akibat kekurangan gizi mencapai 147.000 jiwagizi mencapai 147.000 jiwa  IQ menurun 10-15 poin.IQ menurun 10-15 poin. pemberian suplemen  peka terhadap situasi ekonomi politik defisiensi besi, seng dan vitamin A Pentingnya solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi defisiensi nutrisi mikro Biofortifikasi
  • 93. Besi (Fe) Seng (Zn) • Kandungan normal 80mg/kg- 190 mg/kg • merupakan penyusun enzim yang aktif dalam fotosintesis dan respirasi • Bersama Mo merupakan unsur dalam enzim nitrit dan nitrat reduktase, serta dalam enzim nitrogenase •mempengaruhi kadar klorofil • kandungan normal 30mg/kg-160 mg/kg • merupakan unsur esensial untuk enzim dalam sintesis triptofan suatu prekursor IAA Tanaman memerlukan hara makro dan hara mikro
  • 94. MMekanismeekanisme PPenyerapan Fe dalamenyerapan Fe dalam KKeadaaneadaan DDefisienefisien ((Strategi I dan IIStrategi I dan II))  Strategi IStrategi I  berlaku untuk tanaman dikotil dan monokotil nonberlaku untuk tanaman dikotil dan monokotil non graminegramine  meliputi :meliputi :  peningkatan reduksi Fe3+ menjadi Fe2+ di membran plasmapeningkatan reduksi Fe3+ menjadi Fe2+ di membran plasma sel akar,sel akar,  peningkatan eksudasi proton yang menyebabkanpeningkatan eksudasi proton yang menyebabkan pengasaman rizosfer,pengasaman rizosfer,  perubahan histologi dan morfologi akarperubahan histologi dan morfologi akar  Strategi IIStrategi II  terjadi pada graminae,terjadi pada graminae,  berupa peningkatan senyawa khelat Fe yangberupa peningkatan senyawa khelat Fe yang biasanya disebut dengan fitosideroforbiasanya disebut dengan fitosiderofor
  • 95. Defisiensi Fe dan ZnDefisiensi Fe dan Zn  Gejala defisiensi Fe adalah klorosis intervenaGejala defisiensi Fe adalah klorosis intervena  Defisiensi seng pada jagung dan sorgumDefisiensi seng pada jagung dan sorgum mengakibatkan daun tua mengalami klorosismengakibatkan daun tua mengalami klorosis intervenaintervena  kandungan besi pada beras hendaknya sekitarkandungan besi pada beras hendaknya sekitar 21,7-26,0 ppm21,7-26,0 ppm  variasi kandungan Fe antara 7,5 – 24,4 ppm danvariasi kandungan Fe antara 7,5 – 24,4 ppm dan untuk Zn antara 13,5 – 58,4 ppmuntuk Zn antara 13,5 – 58,4 ppm
  • 96. Variasi Kandungan Fe dan ZnVariasi Kandungan Fe dan Zn genotip padigenotip padi kadar besi (ppm)kadar besi (ppm) kadar seng (ppm)kadar seng (ppm) 11 IR71218-39-3-2IR71218-39-3-2 18,018,0 37,037,0 22 CimelatiCimelati 15,015,0 23,023,0 33 BarumunBarumun 16,216,2 29,029,0 44 IR64IR64 11,411,4 21,021,0 55 AC 153AC 153 25,025,0 varietas lokal kalimantan selatanvarietas lokal kalimantan selatan 66 KututKutut 11,011,0 77 Siam PandakSiam Pandak 83,083,0 varietas unggul dan galur harapanvarietas unggul dan galur harapan 88 MartapuraMartapura 26,026,0 65,065,0 99 GH 47GH 47 70,070,0 1010 GH 173GH 173 28,028,0 1111 IRRIIRRI 24,424,4 58,458,4 1212 BalitpaBalitpa 25,025,0 29,029,0 padi lokalpadi lokal 1313 Unus PutihUnus Putih 20,020,0 1414 Siam PanangahSiam Panangah 108,0108,0
  • 97.  Peningkatan kandungan Zn di dalam biji gandum dari 355 mgPeningkatan kandungan Zn di dalam biji gandum dari 355 mg menjadi 1.465 mg per biji dapat meningkatkan hasil tanamanmenjadi 1.465 mg per biji dapat meningkatkan hasil tanaman turunannya apabila di tanaman pada tanah defisien Zn dan tidakturunannya apabila di tanaman pada tanah defisien Zn dan tidak dilakukan pemupukan Zndilakukan pemupukan Zn  Di daerah Utara Jawa Barat 29% tanahnya dikategorikan miskinDi daerah Utara Jawa Barat 29% tanahnya dikategorikan miskin unsur Znunsur Zn  Persediaan besi pada kebanyakan tanah secara teoritis mencukupiPersediaan besi pada kebanyakan tanah secara teoritis mencukupi bagi pertumbuhan tanaman secara normalbagi pertumbuhan tanaman secara normal  Namun hNamun hanya sebagian kecil dari total Fe yang larut dalamanya sebagian kecil dari total Fe yang larut dalam larutan tanah dan tersedia bagi penyerapan akarlarutan tanah dan tersedia bagi penyerapan akar
  • 98. Penerapan Cara Budidaya UntukPenerapan Cara Budidaya Untuk Meningkatkan Kandungan Nutrisi MikroMeningkatkan Kandungan Nutrisi Mikro  Penggunaan pupuk N, P dan K serta aplikasiPenggunaan pupuk N, P dan K serta aplikasi pengapuranpengapuran  menyebabkan meningkatnya defisiensi unsur mikro dimenyebabkan meningkatnya defisiensi unsur mikro di negara berkembangnegara berkembang  Solusi:Solusi:  Untuk Fe, pemupukan daun dengan FeSO4 mungkinUntuk Fe, pemupukan daun dengan FeSO4 mungkin merupakan pilihan utama untuk pemupukan.merupakan pilihan utama untuk pemupukan.  Untuk Zn, aplikasi ZnSO4Untuk Zn, aplikasi ZnSO4  Pemberian pupuk kandang menyebabkan kandungan ZnPemberian pupuk kandang menyebabkan kandungan Zn di dalam daun meningkat lebih dari dua kali lipat dari 20di dalam daun meningkat lebih dari dua kali lipat dari 20 mg/kg menjadi 41 mg/kgmg/kg menjadi 41 mg/kg
  • 99. Pandangan Tentang KemungkinanPandangan Tentang Kemungkinan Penanggulangan Defisiensi Nutrisi MikroPenanggulangan Defisiensi Nutrisi Mikro Melalui Peningkatan Peran PertanianMelalui Peningkatan Peran Pertanian  Pandangan pesimistisPandangan pesimistis :: penelitian pertanian lebih banyak untukpenelitian pertanian lebih banyak untuk membantu petani meningkatkan produksi danmembantu petani meningkatkan produksi dan memasukkan masalah nutrisi ke dalammemasukkan masalah nutrisi ke dalam penelitian pertanian cukup sulit.penelitian pertanian cukup sulit.  Pandangan optimisPandangan optimis :: pemuliaan tanaman merupakan salah satupemuliaan tanaman merupakan salah satu langkah awal dalam pengembangan kultivarlangkah awal dalam pengembangan kultivar baru dengan kandungan nutrisi mikro yangbaru dengan kandungan nutrisi mikro yang tinggi dalam biji maupun bagian lain yangtinggi dalam biji maupun bagian lain yang dikonsumsidikonsumsi
  • 100. Syarat Tanaman Kaya Nutrisi Mikro AgarSyarat Tanaman Kaya Nutrisi Mikro Agar Dapat DiterimaDapat Diterima Oleh Petani ProdusenOleh Petani Produsen dandan KonsumenKonsumen 1.1. Hasil tanaman harus tetap atau lebih tinggi dibandingHasil tanaman harus tetap atau lebih tinggi dibanding varietas sebelumnyavarietas sebelumnya 2.2. Peningkatan kandungan nutrisi mikro harus cukup nyataPeningkatan kandungan nutrisi mikro harus cukup nyata berpengaruh terhadap kesehatan manusia,berpengaruh terhadap kesehatan manusia, 3.3. Sifat kandungan nutrisi mikro tinggi harus cukup stabil diSifat kandungan nutrisi mikro tinggi harus cukup stabil di berbagai kondisi iklim dan tanah,berbagai kondisi iklim dan tanah, 4.4. Ketersediaan biologis nutrisi mikro di dalam varietas baruKetersediaan biologis nutrisi mikro di dalam varietas baru dapat meningkatkan status nutrisi mikro pada masyarakatdapat meningkatkan status nutrisi mikro pada masyarakat dengan cara memasak dan cara makan tradisional, dandengan cara memasak dan cara makan tradisional, dan 5.5. Rasa dapat diterima oleh konsumeRasa dapat diterima oleh konsumenn