Hara mikro sangat penting untuk pertumbuhan tanaman meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil. Beberapa unsur hara mikro utama adalah besi, tembaga, mangan, seng, boron, dan molibdenum. Defisiensi hara mikro dapat terjadi pada tanah pasiran, organik, dan yang dipupuk secara berlebihan tanpa pengembalian sisa tanaman.
Tanah merupakan sumber nutrisi penting bagi tumbuhan. Tanaman menyerap nutrisi berupa ion-ion mineral dari tanah dan udara untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Nutrisi-nutrisi tersebut antara lain nitrogen, fosfor, kalium, besi, magnesium, dan unsur-unsur mikro yang berperan sebagai komponen sel, katalis reaksi enzimatik, dan aktivator metabolisme tanaman. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan
Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan meluncurkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum baru ini memberikan fleksibilitas kepada siswa untuk memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakat mereka. Tujuannya adalah agar siswa dapat belajar secara efektif dan mengembangkan potensi diri secara optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman, termasuk belerang, kalsium, magnesium, besi, mangan, seng, dan tembaga. Unsur-unsur tersebut memiliki peranan penting dalam proses fisiologi dan metabolisme tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang hara mineral yang dibutuhkan tanaman beserta fungsi dan gejala defisiensinya. Hara mineral utama yang dibahas meliputi nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, besi, mangan, tembaga, dan seng. Defisiensi hara mineral akan menyebabkan gejala seperti klorosis, pertumbuhan yang lambat, dan nekrosis pada daun tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan baik. Terdapat 16 unsur hara esensial yang terdiri atas 9 unsur makro dan 7 unsur mikro. Unsur-unsur tersebut diperlukan tanaman dalam berbagai proses metabolisme seperti fotosintesis, pembentukan protein, dan lainnya."
Tanah merupakan sumber nutrisi penting bagi tumbuhan. Tanaman menyerap nutrisi berupa ion-ion mineral dari tanah dan udara untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Nutrisi-nutrisi tersebut antara lain nitrogen, fosfor, kalium, besi, magnesium, dan unsur-unsur mikro yang berperan sebagai komponen sel, katalis reaksi enzimatik, dan aktivator metabolisme tanaman. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan
Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan meluncurkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum baru ini memberikan fleksibilitas kepada siswa untuk memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakat mereka. Tujuannya adalah agar siswa dapat belajar secara efektif dan mengembangkan potensi diri secara optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman, termasuk belerang, kalsium, magnesium, besi, mangan, seng, dan tembaga. Unsur-unsur tersebut memiliki peranan penting dalam proses fisiologi dan metabolisme tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang hara mineral yang dibutuhkan tanaman beserta fungsi dan gejala defisiensinya. Hara mineral utama yang dibahas meliputi nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, besi, mangan, tembaga, dan seng. Defisiensi hara mineral akan menyebabkan gejala seperti klorosis, pertumbuhan yang lambat, dan nekrosis pada daun tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan baik. Terdapat 16 unsur hara esensial yang terdiri atas 9 unsur makro dan 7 unsur mikro. Unsur-unsur tersebut diperlukan tanaman dalam berbagai proses metabolisme seperti fotosintesis, pembentukan protein, dan lainnya."
Unsur hara mikro sangat penting untuk pertumbuhan tanaman meskipun hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil. Terdiri dari 7 unsur yaitu besi, mangan, tembaga, seng, boron, molibden, dan klorida. Masing-masing memiliki fungsi khusus seperti membentuk klorofil, enzim, dan vitamin. Kekurangan satu unsur dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Unsur hara esensial diperlukan tanaman dalam jumlah besar (makro) dan kecil (mikro). Makro terdiri atas C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S yang berperan dalam fotosintesis dan pertumbuhan. Mikro seperti Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn berperan sebagai kofaktor enzim. Kekurangan hara dapat menyebabkan tanaman kerdil dan berwarna hijau pucat.
Laporan puts perangkat uji tanah sawahZulfan Fauzi
Β
Dokumen tersebut membahas mengenai alat bantu uji tanah sawah (PUTS) dan bagan warna daun (BWD) beserta fungsinya untuk mengetahui kadar unsur hara tanah dan kebutuhan hara nitrogen tanaman padi. PUTS digunakan untuk mengukur kadar N, P, K dan pH tanah, sedangkan BWD digunakan untuk menentukan kebutuhan hara N tanaman padi dengan membandingkan warna daunnya. Dokumen ini juga menj
Teknik pemanfaatan ketersediaan unsur hara yang ada di tanah untuk mendukung peningkatan produksi pajale membahas tentang pentingnya mengetahui komposisi dan fungsi tanah serta unsur hara yang dibutuhkan tanaman, gejala kekurangan hara, dan cara meningkatkan kesuburan tanah melalui penggunaan pupuk organik.
Dokumen tersebut membahas tentang nitrogen sebagai hara esensial untuk tanaman. Nitrogen memainkan peran penting dalam berbagai fungsi metabolisme tanaman seperti membentuk protein, klorofil, asam nukleat. Dokumen juga menjelaskan siklus nitrogen di tanah melalui proses-proses seperti amonifikasi, nitrifikasi, denitrifikasi, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur hara yang dibutuhkan tanaman dan gejala kekurangannya. Unsur-unsur hara seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium diperlukan tanaman untuk berbagai fungsi fisiologis seperti pembentukan klorofil dan protein. Kekurangan salah satu unsur hara akan menyebabkan gejala seperti perubahan warna daun, pertumbuhan yang lemah, hasil yang rendah, dan bahkan kemat
Penggunaan baja kimia dan racun kimia secara berlebihan serta penggunaan baja najis bertoksik secara berterusan merosakkan tanah pertanian dengan menyebabkan tanah menjadi masam dan berasid serta menurunkan pH tanah, mengurangkan mikrob dan organisma baik, menyebabkan tanaman tidak mampu menyerap baja dengan baik, dan zon akar menjadi kekurangan udara.
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORDFebrina Tentaka
Β
Diskusi panel membahas pupuk unsur hara mikro dan pupuk pelengkap cair. Pupuk unsur hara mikro meliputi unsur boron, tembaga, besi, mangan, molibdenum, dan zink yang diperlukan tanaman meski dalam dosis kecil. Pupuk pelengkap cair seperti TOP G2 mengandung hara makro, mikro, hormon, dan mikroba untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Unsur hara mikro sangat penting untuk pertumbuhan tanaman meskipun hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil. Terdiri dari 7 unsur yaitu besi, mangan, tembaga, seng, boron, molibden, dan klorida. Masing-masing memiliki fungsi khusus seperti membentuk klorofil, enzim, dan vitamin. Kekurangan satu unsur dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Unsur hara esensial diperlukan tanaman dalam jumlah besar (makro) dan kecil (mikro). Makro terdiri atas C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S yang berperan dalam fotosintesis dan pertumbuhan. Mikro seperti Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn berperan sebagai kofaktor enzim. Kekurangan hara dapat menyebabkan tanaman kerdil dan berwarna hijau pucat.
Laporan puts perangkat uji tanah sawahZulfan Fauzi
Β
Dokumen tersebut membahas mengenai alat bantu uji tanah sawah (PUTS) dan bagan warna daun (BWD) beserta fungsinya untuk mengetahui kadar unsur hara tanah dan kebutuhan hara nitrogen tanaman padi. PUTS digunakan untuk mengukur kadar N, P, K dan pH tanah, sedangkan BWD digunakan untuk menentukan kebutuhan hara N tanaman padi dengan membandingkan warna daunnya. Dokumen ini juga menj
Teknik pemanfaatan ketersediaan unsur hara yang ada di tanah untuk mendukung peningkatan produksi pajale membahas tentang pentingnya mengetahui komposisi dan fungsi tanah serta unsur hara yang dibutuhkan tanaman, gejala kekurangan hara, dan cara meningkatkan kesuburan tanah melalui penggunaan pupuk organik.
Dokumen tersebut membahas tentang nitrogen sebagai hara esensial untuk tanaman. Nitrogen memainkan peran penting dalam berbagai fungsi metabolisme tanaman seperti membentuk protein, klorofil, asam nukleat. Dokumen juga menjelaskan siklus nitrogen di tanah melalui proses-proses seperti amonifikasi, nitrifikasi, denitrifikasi, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur hara yang dibutuhkan tanaman dan gejala kekurangannya. Unsur-unsur hara seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium diperlukan tanaman untuk berbagai fungsi fisiologis seperti pembentukan klorofil dan protein. Kekurangan salah satu unsur hara akan menyebabkan gejala seperti perubahan warna daun, pertumbuhan yang lemah, hasil yang rendah, dan bahkan kemat
Penggunaan baja kimia dan racun kimia secara berlebihan serta penggunaan baja najis bertoksik secara berterusan merosakkan tanah pertanian dengan menyebabkan tanah menjadi masam dan berasid serta menurunkan pH tanah, mengurangkan mikrob dan organisma baik, menyebabkan tanaman tidak mampu menyerap baja dengan baik, dan zon akar menjadi kekurangan udara.
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORDFebrina Tentaka
Β
Diskusi panel membahas pupuk unsur hara mikro dan pupuk pelengkap cair. Pupuk unsur hara mikro meliputi unsur boron, tembaga, besi, mangan, molibdenum, dan zink yang diperlukan tanaman meski dalam dosis kecil. Pupuk pelengkap cair seperti TOP G2 mengandung hara makro, mikro, hormon, dan mikroba untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Buku ini membahas konsep dasar ekologi hewan dan memperkenalkan ekologi hewan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan interaksi antara hewan dengan lingkungannya. Pembahasan mencakup sejarah perkembangan ekologi hewan, komponen ekosistem, hierarki makhluk hidup dalam ekosistem, dan penerapan ekologi hewan dalam berbagai bidang."
Dokumen tersebut membahas tentang agroekosistem dan masalah-masalah yang terjadi pada lahan pertanian. Agroekosistem ditandai oleh komunitas monospesifik yang mudah goyah dan peka terhadap gangguan lingkungan. Beberapa masalah utama pada lahan pertanian adalah gangguan siklus hara, kerusakan kondisi tanah, gangguan fungsi hidrologi, dan serangan hama penyakit. Untuk mengelola agroekosistem diperlukan
Dokumen tersebut membahas pengaruh penambahan zeolit dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman kangkung di tanah Latosol. Penelitian menunjukkan bahwa penambahan zeolit 20 ton/ha dan pupuk kandang ayam memberikan pertumbuhan tanaman dan serapan hara yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya."
Buku ini membahas konsep dasar ekologi hewan dan memperkenalkan ekologi hewan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan interaksi antara hewan dengan lingkungannya. Buku ini juga menjelaskan konsep ekosistem, populasi, komunitas, dan metodologi penelitian ekologi hewan."
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Β
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Β
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Β
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Β
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP βCSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)β akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel β BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info iniπ utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Β
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
1. UNSUR HARA MIKRO TANAH
DAN TANAMAN
Hara mikro:
β’ dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit
β’ Sama pentingnya dengan hara makro
β’ Defisiensi juga menghambat pertumbuhan
2. unsur tergolong hara mikro:
1. Fe (besi)
2. Cu (tembaga)
3. Mn (mangan)
4. Zn (seng)
5. B (boron)
6. Mo (molibdenum)
7. Cl (khlor)
3. Defisiensi hara mikro terjadi pada:
1. Tanah pasiran
2. Tanah organik/gambut
3. Tanah pertanian intensif dipupuk NPK, sisa
tanaman tidak dikembalikan
β’
β’
β’
β’
β’
4. Hara Mikro Total di tanah kg/ha
Fe 11.200 - 224.000
Zn 22,4 - 672
B 22,4 - 224
Mn 11,20 β 11.200
Cu 2,2 - 448
Mo 1,12 β 7,84
β’
β’
5. Hara Mikfro Nilai pH
B 5,0 β 7,0
Cu 5,0 β 7,0
Fe 4,0 β 6,5
Mn 5,0 β 6,5
Zn 5,0 β 7,0
Mo 5,5 β 8,5
Cl Tidak dipengaruhi
β’
6. Fe di dalam tanah
1. Fe unsur terbesar ke 4 penyusun tanah (0,7% - 55%)
2. Sumber Fe mineral primer dan sekunder
3. Mineral primer feromagnesium:
olivin, augit, hornblende, biotit
4. Mineral sekunder: geotit Fe2O3.H2O/Fe(OH)3
limonit (Fe2O3.3H2O)
hematit (Fe2O3)
Hemati -- > warna tanah merah
Goetit -- > warna tanah kuning
7. Perilaku Fe di dalam tanah
β’ Reaksi dg senyawa organik -- > kompleks Fe-organik
(khelat) -- > tidak larut
β’ Khelat (Fe-organik) tidak tersedia bagi tanaman
β’ Diserap tanaman: Fe2+ dan Fe3+
β’ Kelarutan Fe dipengaruhi pH dan redoks
β’ Fe larut tinggi -- > kond. Reduktif/tergenang & pH rendah
akibatnya:- tanaman keracunan Fe
- Fe memfiksasi P, Mo & SO4
(FeH2PO4
-, FeMoO4
- & FeSO4
2-)
8. Fungsi Fe di dalam tanaman
1. Sintesis klorofil
2. Komponen protein citarasa/flavorproteins
3. Komponen sistim enzim
4. Komponen porfirin: sitokrom transpor elektron, sitokrom
respirasi, hematin, ferikron, dan leghemoglobin.
5. Komponen protein feredoksin, reduksi nitrat (NO3
-), sulfat
(SO4
-2), pembentuk energi (NADP)
6. Sintesis senyawa haem/porphyrins: katalase & peroksidase
aktif dalam oksidasi biologi
7. Pembentuk meristem akar
Kesimpulan kahat Fe terganggu proses fisiologi dan
metabolisme (fotosintesis & oksidasi biolog)
9. Gejala defisiensi Fe di dalam tanaman
1. tidak mobil
2. gejala awal pada daun muda
3. khlorosisi pada daun muda diantara vena
4. defisiensi parah daun kering, tulang daun hijau pucat
- kecoklatan
5. terjadi pada tanah pH tinggi ( pH > 7,5)
6. terjadi bila logam (Mo, Cu, Mn dan Zn) tidak seimbang
10. Kandungan Fe di dalam daun tanaman
1. Berkisar 10 ppm β 1000 ppm
2. Tingkat kecukupan 50 ppm β 75 ppm
3. Titik kritis Fe sebagian besar tanaman 50 ppm
11. Sumber Kadar Fe (%)
Besi Sulfat 19 - 23
Besi oksida 69 - 73
Besi amonium sulfat 14
Besi amonium polifosfat 22
Besi kelat 5 - 14
Bahan organik lain 5 - 10
Dosis :
FeSO4.3H2O = 5 β 25 kg/ha ketanah
= 0,2 β 0,5% (larutan) disemprotkan kedaun
12. Tembaga ( Cu )
Cu di dalam tanah dan tanaman
1. Kandungan Cu total dlm tanah 1 β 50 mg/kg tanah
2. Bentuk Cu dalam tanah: bahan organik, terjerap spesifik,
kelat (komplek Cu-organik) dan Cu-dd
3. Ikatan Cu-organik lebih kuat daripada Fe/ Al-organik
4. Akibatnya di gambut terjadi defisiensi Cu
5. > 90% Cu bentuk kompleks Cu-organik
6. . pH tanah tinggi > 6,8 Cu kurang tersedia, Cu(OH)2
13. 8. Sumber utama mineral: sulfida kalkopirit (CuFeS2)
9. Fe, Mn & Al larut terlalu tinggi menekan serapan Cu
10. Kadar Cu dalam jaringan tanaman 5 ppm β 20 ppm
11. Kadar kritis Cu dalam daun 20 - 30 ppm
12. Cu larut tinggi dalam tanah meracun bagi tanaman
dan menekan aktivitas/ serapan Fe
13. Keracunan akar oleh Cu, 5 β 10 x lebih toksik dari Al
pertumbuhan akarter hambat
14. Fungsi Cu dalam tanaman
1. Komponen dan aktivator enzim
enzim polifenol oksidase dan diamin oksidase β
sintesis lignin (dinding sel)
3. Tanaman kahat Cu mudah rebah dan peka terhadap
serangan hama & penyakit
4. Cu terlibat dalam reaksi redoks (Cu2+ + e < = > Cu+) (transpor
elektron, fotosintesis, respirasi, pembentukan ATP
5. ATP berperan dalam proses fisologis & metabolisme
sintesis protein, lemak, serapan hara secara aktif
15. Defisiensi Cu dalam tanaman
1. Jarang terjadi
2. Defisiensi Cu khlorosis pada daun muda dg pinggir dan
tulang daun hijau pucat.
3. tanaman sensitif terhadap kahat Cu: padi, asparagus,
kentang dan kedelai
4. Jeruk kekurangan Cu mengakibakan buah pecah
5. Defisiensi parah -- > mati mulai dari pucuk batang
Pada jagung dan biji-bijian, tanaman kerdil, daun muda
kuning
5. Mempeungaruhi pembentukan biji dan buah
16. Sumber Kadar Cu (%)
Cu Sulfat 22
Cu-NH4-posfat 30
Kelat tembaga bervareasi
Bahan organik lain bervareasi
Dosis :
CuSO4.3H2O = 5 β 25 kg/ha ketanah
= 0,2 β 0,5% (larutan) disemprotkan kedaun
17. Mangan (Mn) di dalam tanah
1. mineral primer dan bahan organik
2. bentuk dlm tanah: mineral, komplek Mn-organik, Mn-dd &
Mn larut
3. konsentrasi Mn dalam tanah beragam (20 - 3000 ppm),
rata-rata 600 ppm
4. mineral mengandung Mn: pirolusin (MnO2), Manganit
(MnOOH), hausmanit (Mn3O4)
5. bentuk kompleks Mn-organik dlm tanah 80 β 90%
6. Kelarutan Mn dipengaruhi pH dan redoks tanah
18. Kelarutan: Mn(OH)2 < ---- > Mn2+
pH tinggi pH rendah
Mn4+ <---- > Mn2+
oksidatif reduktif
Reduktif & pH rendah Mn2+ meningkat
oksidatif & pH tinggi Mn2+ turun (kurang tersedia/kahat Mn
Tanah mineral masam Mn2+ sangat tinggi
terjadi keracunan
Gejala keracunan Mn, bercak coklat pada daun tua dan
klorosis β penyerapan Fe, Cu dan Zn terhambat
19. Peranan Mn dalam tanaman
1. Komponen khloroplas
2. Aktivator enzim (proses fotosintesis, respirasi,
metabolisme N, dekarboksilase dan dehidrogenase)
3. Kovaktor berbagai enzim : dalam proses fotosintesis,
fenilalamin (mediasi asam fenolik, peroksidase β
polimerisasi alkohol -- > pembentukan lignin.
4. Lignin komponen dinding sel, kekurangan Mn tanaman
mudah diserang fungi/jamur
5. Konsentrasi Mn di dlm tanaman beragam 20 β 500 ppm
6. Batas kritis 10 β 20 ppm
20. Gejala kahat Mn
1. Mn tidak mobil dalam tanaman
2. gejala kekurangan pada daun muda
3. khlorosis antar tulang daun, bercak kecoklatan/abu dan
nekrosis dengan tulang daun masih hijau
4. defisiensi sangat parah daun muda coklat β kekuningan
5. pertumbuhan akar terhambat
6. kahat Mn terjadi pada pH tinggi.
22. Seng ( Zn ) di dalam tanah
1. mineral primer dan bahan organik
2. Bentuk Zn dalam tanah: Zn-mineral, komplek Zn-organik,
Zn-dd & Zn larut
3. Konsentrasi Zn dalam tanah beragam (10 - 300 ppm)
4. Mineral mengandung Zn: Spalerit (ZnS), Smitsonit
(ZnCO3), hemimorfit Zn4(OH)2Si2.7H2O,
5. Zn mengganti Mg dalam mineral liat silikat monmorilonit
6. Zn larut dipengaruhi pH
7. pH rendah (5,5 β 6,5) ketersediaan Zn tinggi,
pH tinggi Zn membentuk Zn(OH)2 -- > tidak tersedia
23. 8. kahat Zn sering terjadi daripada hara mikro lain
9. pemupukan P dosis tinggi -- > kahat Zn (Zn-fosfat)
terutama konsentrasi Zn rendah
10. ukuran Zn relatif sama Mg -- > Zn terfiksasi
11. Zn-organik tidak tersedia bagi tanaman
12. Zn diimobilisasi oleh mikroba tanah
13. ketersediaan Zn meningkat oleh mikoriza
24. Peranan Zn di dalam tanaman
1. Kofaktor enzim termasuk triptofan dan hormon auksin
2. Komponen enzim (alkohol dehidrogenase, Cu-Zn
superoksid dismutase, karbonic anhidrase, RNA-polimerase
3. Enzim alkohol dehidrogenase -- > pembentukan etanol dari
asetildehida pada ujung akar.
4. Karbonik anhidrase terdapat dalam kloroplas untuk
asimilasi CO2 fotosintesis
5. Penting dalam metabolisme karbohidrat, sintesis protein,
pertumbuhan batang, Zn penting dlm transkripsi DNA
25. Defisiensi Zn pada tanaman
1. Zn tidak mobil
2. gejala pada daun muda (klorosis, tulang daun hijau)
3. pertumbuhan terhambat, buku pendek, daun kecil/kerdil
4. keriting dan mengelompok pada bagian atas tanaman
5. tanaman sensitif kurang Zn: jeruk, jagung, kapas, kentang
6. defisiensi Zn pada tanah tererosi berat/terlapuk lanjut,
pasir, gambut
7. kandungan Zn dalam tanaman beragam: 25 β 150 ppm
8. titik kritis Zn dlm tanaman 10 β 20 ppm
26. Dosis :
Pemupukan Zn melalui daun : 0,6 β 1,12 kg/ha (larutkan
dg konsentrasi 0,2 β 0,5%)
Sumber Kadar Zn (%)
Zink Sulfat 23 - 2836
Zink oksida 78
Zink sulfat (basic) 55
Zink organik 5 - 10
27. Molibdenum (Mo) di dalam tanah
1. sumber mineral primer dan bahan organik
2. mineral mengandung Mo dalam tanah: besi-molibdat :
Fe2(MoO4)5.8H2O, wulfenit : PbMoO, powelit : CaMoO4
3. kandungan Mo total dalam tanah beragam (0,2 - 36 ppm)
4. bentuk dalam tanah: mineral, terjerap/labil-Mo & Mo larut
5. fiksasi MoO3
-2 : mineral alofan, oksida/hidroksida Al, Fe &
Si amorf
6. Mo larut: MoO4
2-, HMoO4
-, H2MoO4
- (MoO4
2- terbanyak)
7. konsentrasinya tergantung pH,
8. pH meningkat -- > ketersediaan Mo
28. 8. pengapuran -- > meningkatkan ketersediaan Mo
9. pemupukan P dosis tinggi meningkatkan serapan Mo
10. pemupukan S dosis tinggi menekan serapan Mo
11. sensitivitas tanaman terhadap kahat Mo beragam
tergantung jenis dan varietas tanaman
12. total Mo-organik >> daripada Mo-mineral
13. anion molibdat (MoO4
2-) membentuk kompleks dengan
anion lain : fosfomolibdat
29. Peranan Mo di dalam tanaman
1. sebagai kofaktor beberapa enzim: nitrat reduktase,
nitrogenase, santin oksidase/dehidrogenase, aldehid
oksidase, sulfat oksidase.
2. Nitrat reduktase enzimβ mereduksi NO3
- -- > NH3,
nitrogenase -- > fiksasi N2 udara
(simbiosis atau nonsimbiosis)
3. defisiensi Mo = gejala defisiensi N (reduksi nitrat/fiksasi N2
udara terganggu)
4. kandungan Mo dalam tanaman 0,34 β 1,5 ppm
30. Kelebihan Mo di dalam tanaman
1. jarang terjadi kelebihan Mo dalam tanaman
2. tanaman dengan kadar Mo tinggi -- > sapi keracunan
(kadar Mo β₯ 5 ppm)
3. kadar Mo tinggi pada jarirangan tanaman -- > tanah alkalin
4. kelebihan Mo pada ternak -- > defisiensi Cu
penyebab penyakit molibdenosis pada ternak
31. Defisiensi Mo di dalam tanaman
1. daun muda berwarna pucat, pinggir daun coklat seperti
terbakar, pertumbuhan daun terhambat
2. daun tua klorosis seperti kahat N
dari daun tua terus ke daun muda (defisiensi berat)
3. defisiensi Mo bersamaan dengan defisiensi S dan P
4. titik kritis kadar Mo dalam daun 0,1 β 1,0 ppm
5. defisiensi Mo sering terjadi pada tanah mineral masam
dan tanah bertekstur pasir
6. aplikasi P dosis tinggi meningkatkan serapan Mo,
7. aplikasi S dosis tinggi mengurangi serapan Mo (pH tanah
turun)
32. Sumber Kadar Mo (%)
Amonium molibdat [(NH4)6Mo7O24.2H2O] 54
Natrium molibdat (Na2MoO4.2H2O) 39 - 41
Asam molibdat (H3MoO4) 47,5
Molibdat trioksida (MoO3) 66
33. Boron ( B ) di dalam tanah
1. Sumber B : mineral primer dan bahan organik
2. kandungan B total dalam tanah beragam (1 - 270 ppm)
3. bentuk Mo dalam tanah: mineral B, terjerap pada mineral
liat, oksida /hidroksida Al dan Fe, Mo larut & B-organik
4. B dalam tanah tidak mobil karena difiksasi
5. jerapan B meningkat bila pH naik dari 4 -- > 8 β 9
berkurang pada pH > 9
6. B larut dalam tanah: H3BO3 atau B(OH)4,
kelarutan meningkat pada pH rendah
34. 7. mineral mengandung B: aksenit, uleksit, kolemanit, kermit,
turmalin (dominan).
8. sumber utama B: B-organik
9. tanah berkadar bahan organik rendah berpotensi kahat B
10. B sangat mobil dlm tanah, tanah pasir & drainase baik
curah hujan tinggi (B tercuci tinggi/kahat B)
11. bentuk anion B : H2BO3
-, HBO3
2- , BO3
3- & B4O7
2-
(pada pH > 7 bentuk mudah diserap tanaman)
12. umumnya diserap tanaman H3BO3 pada pH rendah
35. Peranan B di dalam tanaman
1. pembentukan dinding sel, integritas membran sel,
membantu translokasi gula dan serapan Ca
2. Penting pada: perkecambahan, pembungaan,
pembentukan tepung sari, buah, pembelahan sel, status
air, pergerakan hormon
3. Translokasi gula dalam floem
4. B tidak mobil, sukar ditranslokasi ke daun/jaringan muda
5. kandungan B dalam tanaman monokotil 6 β 18 ppm dan
dikotil 20 β 60 ppm
6. titik kritis B < 20 ppm
36. Defisiensi B dalam tanaman
1. Gagal pertumbuhan pucuk, batang kaku, pertumbuhan
cabang lateral
2. Daun berwarna ungu, coklat dan kuning, menebal, keriting,
buah mudah rontok
3. Buah, umbi dan akar berubah warna, berkarat coklat dan
pecah
4. Tanaman buah dan sayur mudah busuk, buah kasar,
matang tidak merata, buah keropos
5. Kahat B jarang terjadi
6. terjadi pada tanah pasiran, drainase baik, curah hujan
tinggi
37. Sumber Kadar Mo (%)
Borak 11,3
Natrium pentaborak 18,0
Natrium tetraborak (pupuk borak 46) 14,0
Natrium tetraborak (pupuk borak 65) 20,0
Asam borak 17,0
Colemanite 10,0
Solubor 20
38. Khlor (Cl) di dalam tanah
1. Dalam bentuk garam larut: NaCl, CaCl2, MgCl2
2. Hampir tidak ada dalam bentuk mineral, terfiksasi dan
organik
3. Ion Cl sangat mobil dalam tanah, mudah tercuci
4. Masuk kedalam tanah melalui air hujan, air irigasi, letusan
gunung berapi, air laut
5. Kahat Cl jarang terjadi
6. Ditambahkan melalui pemberian pupuk KCl (65% Cl),
MgCl2 (74% Cl) dan NaCl (66% Cl)
7. Diserap tanaman dalam bentuk Cl-
39. Peranan Cl dalam tanaman
1. Terlibat dalam beberapa proses metabolisme tanaman
2. Mengatur tekanan osmosis cairan sel, mengatur membuka
dan menutup stomata, gerakan air, dan zat-zat terlarut
dalam sel tanaman
3. Mengatur keseimbangan ion dalam penyerapan hara dan
fotosintesis
4. Penting dalam proses fotosintesis (kadarnya dalam
kloroplas 10%)
5. Ion Cl- dalam tanaman sangat mobil, mudah larut dan
tercuci dari tubuh tanama
40. Defisiensi dan kelebihan Cl dalam tanaman
1. Titik kitis Cl bila kandungannya < 0,15%
2. Gejala kahat Cl layu daun pucuk, klorosis, nekrosis, daun
warna tembaga
3. Konsentrasi Cl terlalu tinggi -- > tanaman keracunan
(lebih sering terjadi dibandingkan kahat Cl)
4. Kelebihan Cl -- > meningkatkan tekanan osmosis air tanah
sehingga tanaman layu.
5. Tanaman sering keracunan Cl : tembakau dan tomat
ciri: daun menebal dan menggulung
6. Keracunan Cl pada tanah salin, kadar NaCl sangat tinggi,
tekanan osmosis akar tinggi -- > serapan air terganggu
41. Tabel 2. Kadar hara mikro dalam bahan kering tanaman
untuk pertumbuhan normal
Unsur Hara οg mol/g
berat kering
mg/kg
bahan kering
Jumlah
atom relatif
Molibden Mo 0,001 0,1 1
Tembaga Cu 0,10 6 100
Seng Zn 0,30 20 300
Mangan Mn 1,0 50 1000
Besi Fe 2,0 100 2000
Boron B 2,0 20 2000
Khlor Cl 3,0 100 3000
43. Tabel 4. Kadar hara mikro dalam daun ketiga termuda
tanaman kopi
Spesies Lokasi Hara Mikro
Fe Mn Zn Cu B
......................... οg/g
.........................
Coffea
arabica
Aiyra, Papua New
Guinea
55,8 147 4,25 16 17
Coffea
canephora
Bubia, papua New
Guinea
56 33 5,75 22,5 61
44. Tabel 5. Kadar hara mikro dalam tanaman karet muda
(umur 27 bulan)
Hara mikro g /pohon
Besi (Fe) 1,14
Mangan (Mn) 1,18
Seng (Zn) 0,4
Tembaga (Cu) 0,09
Boron (B) 0,13
Molibdenum (Mo) 0,004
46. Unsur lain yang bermanfaat bagi tanaman:
1. Nikel (Ni)
2. Natrium (Na)
3. Kobal (Co)
4. Silikon (Si)
47. Nikel (Ni)
1. Ni ditetapkan sebagai unsur esensial bagi tanaman
(laboratorium tanah, tanaman dan nutrisi & kantor
penelitian dan pelayanan di Ichaca, New York, USA)
2. Ni pembentuk enzim urease untuk memecah urea
mineralisasi N urea -- > tersedia bagi tanaman
3. berperan dalam penyerapan Fe oleh tanaman
4. dibutuhkan dalam perkecambahan biji
tanaman kahat Ni gagal membentuk biji
48. Natrium (Na)
1. berperan dalam pergerakan air (tekanan osmosis)
dan keseimbangan ion dlm tanaman
2. Esensial bagi tanaman -- > pada tanah berkadar
garam tinggi,
3. dalam vakuola -- > menjaga tekanan turgor sel &
pertumbuhan tanaman
3. berpengaruh baik pada tanah kahat K,
Na mengganti fungsi K
4. beberapa jenis tanaman butuh Na -- > pertumbuhan
optimum contoh seledri dan bayam
49. Kobal (Co)
1. Co dibutuhkan mikroba dalam penambatan N2 udara
pada tanaman kacang-kacangan
2. Esensial bagi tanaman yang tumbuh pada tanah
berkadar garam tinggi,
3. kandungan Co dalam tanaman berkadar garam tinggi
0,02 β 0,5 ppm.
3. Kebutuhan Co lebih tinggi pada tanaman penambat
N2 udara
50. Siklikon (Si)
1. Si unsur paling banyak kedua penyusun kerak bumi
2. Si komponen penyusun dinding sel tanaman
3. Kadar Si pada tanaman biji-bijian dan rumputan 0,2 β
2,0%, tanaman berdaun lebar 0,02 β 0,2%
4. Tanaman yang cukup Si mempunyai dinding sel lebih
kuat dan tegar, tanaman tahan terhadap serangan
hama dan penyakit
5. Tanaman yg cukup Si toleran terhadap kekeringan
dan panas tinggi
6. Si mencegah keracunan Fe dan Mn.
51. Defisiensi Cu
Defisiensi Cu menyebabkan:
β’ Mid crown chlorosis/peat yellow
β’ Chlorosis hijau pucat-kekuningan
pada daun muda
β’ Daun pendek, kuning dan mati
Penyebab defisiensi:
β’ Ketersediaan (Cu-dd) rendah
β’ Jumlah hara tidak seimbang
penambahan Mg telalu tinggi
Penambahan N & P tanpa K
52. Defisiensi Fe, Cu & B
Menyebabkan:
β’ pada daun bercak seperti pulau
warna dasar hijau pucat
β’ ujung daun nekrosisi
β’ tajuk atas menguning
β’ daun muda tidak tumbuh normal
β’ tanaman tidak berkembang
β’ tanaman kerdil/kanopi kecil