Unsur Hara adalah zat-zat di alam yang diperlukan mahluk hidup dalam proses pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Unsur hara terdapat dalam bentukyang cepat tersedia, lambat tersedia, sangat lambat tersedia, dan tidak tersedia
Unsur Hara adalah zat-zat di alam yang diperlukan mahluk hidup dalam proses pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Unsur hara terdapat dalam bentukyang cepat tersedia, lambat tersedia, sangat lambat tersedia, dan tidak tersedia
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. Proses pembungaan dan pembuahan terdiri atas
beberapa tahap penting:
1. Induksi bunga (evokasi)
2. Inisiasi bunga
3. Perkembangan kuncup bunga menuju anthesis
(bunga mekar)
4. Anthesis
5. Penyerbukan dan pembuahan
6. Perkembangan buah muda menuju kemasakan buah
dan biji
3. 1. Induksi bunga (evokasi)
- Tahap pertama dari proses pembungaan, yaitu
suatu tahap ketika meristem vegetatif
mulai berubah menjadi meristem reproduktif.
- Terjadi di dalam sel.
- Dapat dideteksi secara kimiawi dari peningkatan
sintesis asam nukleat dan protein, yang
dibutuhkan dalam pembelahan dan
diferensiasi sel.
4. 2. Inisiasi bunga
- Tahap ketika perubahan morfologis menjadi
bentuk kuncup reproduktif mulai dapat
terdeteksi secara makroskopis untuk
pertama kalinya.
- Transisi dari tunas vegetatif menjadi kuncup
reproduktif ini dapat dideteksi dari
perubahan bentuk maupun ukuran kuncup,
serta proses-proses selanjutnya yang
mulai membentuk organ-organ
reproduktif.
5. 3. Perkembangan kuncup bunga menuju
anthesis (bunga mekar)
- Ditandai dengan terjadinya diferensiasi bagian-
bagian bunga.
- Pada tahap ini terjadi proses megasporogenesis
dan mikrosporogenesis untuk penyempurnaan
dan pematangan organ-organ reproduksi
jantan dan betina.
6. 4. Anthesis
- Merupakan tahap ketika terjadi pemekaran
bunga.
- Anthesis biasanya bersamaan dengan masaknya
organ reproduksi jantan dan betina, walaupun
dalam kenyataannya tidak selalu demikian. Ada
kalanya organ reproduksi, baik jantan maupun
betina, masak sebelum terjadi anthesis, atau
bahkan jauh setelah terjadinya anthesis.
- Bunga-bunga bertipe dichogamy mencapai
kemasakan organ reproduktif jantan dan betina
dalam waktu yang tidak bersamaan.
7. 5. Penyerbukan dan pembuahan
Memberikan hasil terbentuknya buah muda.
6. Perkembangan buah muda menuju
kemasakan buah dan biji
Diawali dengan pembesaran bakal buah
(ovarium), yang diikuti oleh perkembangan
cadangan makanan (endosperm), dan
selanjutnya terjadi perkembangan embryo.
8. Pembesaran buah merupakan efek dari pembelahan
dan pembesaran sel, yang meliputi tiga tahap:
Terjadi peningkatan penebalan pada pericarp oleh
adanya pembelahan sel.
Terjadi pembentukan dan pembesaran vesikel berair
(juice vesicle); biasanya terjadi pada buah-buah
berdaging
Tahap pematangan, biasanya terjadi pengkerutan
jaringan dan pengerasan endocarp pada buah-an
kering.
Selama tahap –tahap tersebut berlangsung terjadi
pula akumulasi air dan gula, hingga pada tahap ketiga
buah telah mengandung 80-90% air dan 2-10-20% gula.
9. INDUKSI BUNGA/PEMBUNGAAN: Merupakan fase
paling penting dalam proses pembungaan
Pertumbuhan
vegetatif
Pertumbuhan
generatif
Perubahan fisiologis dan
biokimiawi
10. Faktor yang berperan
1. Faktor lingkungan: Suhu, cekaman air,
panjang hari (periode penyinaran)
2. Faktor internal: Kandungan Nitrogen,
karbohidrat, asam amino, hormon
3. Faktor budidaya/manipulasi: girdling/ringing,
pemangkasan, pengeringan, pemangkasan
akar, pelengkungan cabang,pemberian zat
pengatur tumbuh.
11. Girdling/ringing
- Mengerat/menghilangkan kulit batang
melingkari pohon Menghambat
sementara aliran fotosintat dari daun ke akar
Akumulasi karbohidrat dan hormon di
bagian tanaman di atas batang yang dikerat
pembungaan.
- Sebaiknya dilakukan sebelum musim kemarau
ketika kambium aktif membelah dan kulit
mudah dihilangkan.
12. Pengaruh ringing dan penyemprotan KNO3 terhadap pembunggan
hasil rambutan
Perlakuan Tanggal
berbunga
Saat berbunga
(hsr)
Jumlah
malai/pohon
Hasil/pohon
(kg)
Ringing April
Kontrol 25/9 (2 pohon*) 151 2 0
Ringing 18/7-23/8 99 112 5,74
Ringing+KNO3 11/7-23/7 77 229 11,45
Ringing Mei
Kontrol 28/9 (2 pohon*) 124 4 0
Ringing 9/8 - 4/9 84 133 7,12
Ringing+KNO3 3/8 - 3/8 71 84 4,34
Ringing Juni
Kontrol 20/9 (2 pohon*) 86 4 0
Ringing 6/8 – 14/9 78 72 3,86
Ringing+KNO3 16/8-14/9 71 163 8,15
Sumber: Poerwanto, 2001
13. Asumsi:
Ringing dapat menginduksi pembungaan rambutan diduga
karena:
1. Ringing menghambat translokasi fotosintat dari tajuk ke
akar, sehingga terjadi akumulasi karbohidrat di bagian
tajuk dan meningkatkan nisbah C/N pada tajuk.
2. Hambatan translokasi karbohidrat ke akar menyebabkan
akar kekurangan energi untuk melakukan aktifitasnya
fungsi akar menurun absorbsi hara (termasuk N)
menurun C/N meningkat
3. Terganggunya fungsi akar karena ringing menghambat
sintesis hormon termasuk giberelin. Pada jeruk,
Poerwanto dan Inoue(1990) dan Ogata et al. (1996)
membuktikan bahwa induksi pembungaan memerlukan
penurunan aktivitas giberelin
14. Kombinasi batang atas dan batang bawah
Kultivar yang mempunyai kemampuan berbunga lebat
disambung dengan batang bawah yang kerdil akan berbunga lebih
awal daripada yang diokulasi dengan batang bawah yang normal.
Asumsi :
1. Kemampuan batang atas terutama spur (cabang tanaman berkayu
yang pertumbuhannya terhambat, dicirikan oleh ruas-ruas yang
pendek, biasanya terdapat pada cabang normal)untuk
menginduksi bunga meskipun kondisi kurang baik
2. Pengaruh girdling pada sambungan
3. Pertumbuhan akar terbatas
4. Kondisi yang di atas menyebabkan akar dan batang tidak tumbuh
vigor, asimilat digunakan untuk mengakumulasi stimulus bunga,
perkembangan buah an pembentukan spur daripada untuk
pertumbuhan vegetatif.
15. Pemangkasan
Pada umumnya pemangkasan cabang, terutama pada
tanaman muda menyebabkan tanaman tetap vegetatif.
Asumsi: Tanaman yang dipangkas menarik simpanan
karbohidratnya untuk pertumbuhan
nisbah C/N rendah pertumbuhan vegetatif.
Sebaliknya, pemangkasan akar mendorong pembungaan.
Asumsi: Akumulasi N di dalam tanaman yang dipangkas
menurun, tetapi dengan melambatnya pertumbuhan
vegetatif, tanaman tidak banyak menggunakan
karbohidrat surplus karbohidrat nisbah
C/N tinggi pembungaan.
16. Cekaman air
- Merupakan faktor yang paling berperan dalam
induksi pohon buahan topika,
- Mangga memerlukan 2-3 bulan kering untuk
induksi bunga
- Jeruk memerlukan 1-2 bulan
- Rambutan Rapiah dan Lebak bulus memerlukan
1 bulan, Binjai dan Garuda 2 minggu
- Stress air menyebabkan induksi pembungaan,
tetapi bunga akan terdiferensiasi ssetelah
tanaman lepas dari stress air.
17. Zat pengatur tumbuh
- Pemberian paclobutrazol diikuti
penyemprotan KNO3 mampu mendorong
pohon mangga dan jeruk berbunga di luar
musim
- Etilen
- CCC
- Dll