3. VALUTA ASING (FOREX)
• Valas atau Forex (Foreign Currency) adalah mata
uang asing atau alat pembayaran lainnya yang
digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi
ekonomi keuangan internasional dan mempunyai
catatan kurs resmi pada Bank Sentral.
• Hard Currency adalah mata uang yang sering
digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan
hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan
internasional serta mempunyai nilai yang relatif stabil
dan kadang-kadang mengalami appresiasi.
• Soft Currency adalah mata uang lemah yang jarang
digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan
hitung karena nilainya relatif tidak stabil dan sering
mengalami depresiasi.
5. SISTEM NILAI TUKAR
MENGAMBANG BEBAS
Akibat adanya tekanan depresiasi yang semakin
meningkat dan untuk mengamankan cadangan devisa
yang terus berkurang, pemerintah menghapus rentang
intervensi.
Pergerakan nilai tukar rupiah mengalami fluktuasi yang
cukup tinggi.
Fluktuasi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
fundamental ekonomi, tetapi juga oleh faktor-faktor non
ekonomis.
6. Keuntungan penerapan
nilai tukar mengambang bebas
• Menjaga keseimbangan neraca pembayaran (balance
of payment)
• Menjamin otonomi moneter yang lebih besar.
Penentuan tingkat inflasi tidak tergantung kepada
negara mitra dagang
• Mengisolasi perekonomian dari gangguan eksternal
(external shocks)
• Mempromosikan stabilitas ekonomi
• Spekulasi (private speculation) dapat mendorong
meningkatkan stabilitas ekonomi
7. SISTEM NILAI TUKAR MENGAMBANG BEBAS
(FREE FLOATING)
Rp
1000
0 W
Depresiasi
Apresiasi
8. SISTEM KURS TETAP
Kurs resmi Rp 250,- per 1 USD Kurs mata uang lainnya
dihitung berdasarkan nilai tukar Rp terhadap USD di bursa
valuta asing di Jakarta dan di pasar internasional.
Indonesia menganut sistem kontrol devisa yang relatif ketat.
Eksportir wajib menjual hasil devisanya kepada bank devisa,
untuk selanjutnya di jual kepada Bank Indonesia.
9. Keuntungan penerapan
nilai tukar tetap atau yang lebih rigid
Mempromosikan perdagangan internasional
dan investasi
Menciptakan disiplin kebijakan-kebijakan
makro
Promosi kerjasama internasional karena
penerapan nilai tukar tetap menjaga tingkat
inflasi domestik
Mencegah timbulnya spekulasi irasional yang
menyebabkan destabilisasi ekonomi
10. Konsekuensi Nilai Tukar Tetap
Tingkat keterbukaan ekonomi pun menentukan effektifitas kebijakan
devaluasi
Tiga phase berbahayanya pada kebijakan moneter.
Pertama, exchange rate-based stabilization berjalan dengan baik dan
dapat menekan inflasi yang meningkatkan stabilisasi ekonomi. Kemudian,
Kedua, secara perlahan terjadi apresiasi terhadap riil nilai tukar (real
appreciation).
Ketiga, akibat apresiasi nilai tukar, daya saing ekpor telihat jelas
menurun, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah kebijakan devaluasi.
Kondisi politik tidak mengizinkan untuk dilakukannya devaluasi: krisis
keuangan
Stabilitas ekonomi juga tergantung kepada kondisi perekonomian negara yang
dipatok mata uangnya
Tingkat fleksibilitas upah dan harga domestik merupakan salah satu faktor
penting dalam penerapan sistem nilai tukar tetap.
Sebagai contoh, untuk mengatasi defisit perdagangan melalui kekuatan pasar, nilai
tukar tetap pada umumnya menyebabkan berkurangnya money income relatif
terhadap negara lain (mitra dagang)
12. SISTEM KURS
MENGAMBANG TERKENDALI
Nilai tukar rupiah diambangkan terhadap sekeranjang mata
uang (basket of currencies) negara-negara mitra dagang utama
Indonesia.
Pemerintah menetapkan kurs indikasi dan membiarkan kurs
bergerak di pasar dengan spread tertentu. Untuk menjaga
kestabilan nilai rupiah, pemerintah melakukan intervensi bila
kurs bergejolak melebihi batas atas atau batas bawah dari
spread.
- Sistem nilai tukar mengambang terkendali pada periode tsb
dapat dibagi dalam 3 kelompok :
a. Managed floating I
b. Managed floating II
c. Crawling band
14. SISTEM KURS TERTAMBAT
• SISTEM KURS TERTAMBAT
Suatu negara mengaitkan nilai mata uangnya dengan
suatu mata uang lain atau sekelompok mata uang,
yang biasanya merupakan mata uang negara partner
dagang yang utama.
“Menambatkan” ke suatu mata uang berarti nilai
mata uang tersebut bergerak mengikuti mata uang
yang menjadi tambatanya.
15. SISTEM KURS TERTAMBAT
MERANGKAK
• SISTEM KURS TERTAMBAT
MERANGKAK
Suatu negara melakukan sedikit perubahan
dalam nilai mata uangnya secara periodik
dengan tujuan untuk bergerak menuju suatu
nilai tertentu pada rentang waktu tertentu.
16. SISTEM KURS SEKERANJANG
MATA UANG
• SISTEM SEKERANJANG MATA UANG
Pergerakan mata uang disebar dalam sekeranjang mata
uang yang berisi kumpulan mata uang negara mitra
dagang utama, yang mengakibatkan stabilitas mata
uang suatu negara
18. SISTEM MONETER INTERNASIONAL
• Sistem Moneter Internasional (SMI) menunjukkan
seperangkat kebijakan, institusi, praktik, peraturan
dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana
suatu mata uang ditukarkan dengan mata uang lain
(Shapiro, 1992).
• SMI sering diibaratkan jaringan lampu lalu lintas, di
mana setiap pelaku menganggapnya tidak ada
masalah kecuali lampu tersebut rusak atau mati
(Rivera-Batiz, 1989)
19. SEJARAH SINGKAT SMI
• SISTEM STANDART EMAS (1821-1914)
Cirinya negara yang menganut standart emas
menetapkan nilai mata uangnya dalam nilai
emas.
20. Standar Emas
• Pada 22 Desember 1717 Sir Isaac Newton,
pemilik percetakan uang logam Inggris,
menetapkan harga emas dengan tiga pounds,
17 shillings, 10,5 pence per ons.
• Standar Emas: Apabila negara-negara sepakat
untuk membeli atau menjual emas dengan
sejumlah satuan mata uang yang telah
ditetapkan.
21. Kembali ke Standar Emas?
• Jacques Rueff: Penasihat pemerintah Prancis,
Argumen Rueff: Emas: Disiplin
• Didalam standar emas, pemerintah tidak dapat
menciptakan uang tanpa didukung emas. Karena itu
betapapun besarnya godaan untuk menciptakan
uang lebih banyak untuk kepentingan politik, tanpa
mempedulikan akibat-akibat ekonomi ,
pemerintahan tidak dapat melakukannya tanpa
menetapkan jumlah emas. Iniliah disiplin yang
dinyatakan Jacques Rueff yang merupakan alat
efektif satu-satunya untuk menghindari inflasi.
22. Standar Tukar Emas
• Standar Tukar Emas: Menetapkan dolar AS
sebagai mata uang sentral dengan $35 per ons
Emas, dengan harga mana AS Sepakat untuk
membeli emas dari atau menjualnya kepada
bank-bank sentral lain.
23. SEJARAH SINGKAT SMI
• SISTEM BRETTON WOODS (1946-1968)
Sistem ini beroperasi atas dasar standar pertukaran emas.
24. SISTEM BRETTON WOODS (SBW): 1945-1972 (1)
• SBW dihasilkan dari pertemuan 44 wakil negara di
Bretton Woods, New Hampshire, pada Juli 1944.
• Lembaga yang dihasilkan: IMF dan IBRD/World Bank,
yang keduanya mempunyai tanggung jawab berbeda.
• SBW berusaha mencegah berulangnya nasiona-lisme
ekonomi dengan kebijakan destruktif “memiskinkan
negara tetangga” dan mengarah pada kekurangan
peraturan2 yang jelas atas terganggunya permainan
selama perang.
25. SISTEM BRETTON WOODS (SBW):
1945-1972 (2)
• Desain sistem tukar emas: setiap negara
menentukan nilai pari mata uangnya pada
US$, dan US$ menambatkan pada emas
($35/ons).
• Negara yang memegang US$, seperti
emas, dapat digunakan sebagai alat
pembayaran internasional (dollar
berdasarkan standar tukar emas).
26. SISTEM KURS MENGAMBANG
• SISTEM KURS MENGAMBANG BEBAS
Dimana suatu kurs mata uang ditentukan sepenuhnya
oleh mekanisme pasar tanpa ada campur tangan
pemerintah.
• SISTEM KURS MENGAMBANG TERKENDALI
Dimana otoritas moneter berperan aktif dalam
menyetabilkan kurs pada tingkat tertentu. Cadangan
devisa diperlukan untuk membeli dan menjual valuta
asing di pasar untuk mempengaruhi pergerakan kurs.
27. Sistem Moneter Eropa
(Eropean Monetary System-EMS)
• Sebuah pengelompokan sebagian besar
negara-negara Eropa Barat yang bekerja sama
untuk menjaga mata uang mereka dengan
kurs tetap.
28. Euro
• Uang Logam Euro yang pertama dikeluarkan
tahun 1996 oleh Isle of Man. Walaupun Isle of
Man secara geografis merupakan bagian
kepualauan Inggris, ia memiliki pemerintahan
dan rezim perpajakan independen serta
memiliki wewenang mengeluarkan uang.
29. Peralihan ke Euro
• Menurut perjanjian (Maastricht Treaty) peralihan
dari mata uang nasional dan ECU ke Euro akan
dimulai 1 Januari 1999. Dalam sebuah skenario, mata
uang nasional dan euro akan ada bersama hingga
tahun 2002 dan studi seorang Perancis meramalkan
“periode transisi yang sangat rumit”. Studi itu
melihat berbagai masalah bagi banyak perusahaan
apabila mereka diminta untuk membayar para
pemasok dalam euro sementara pelanggan mereka
membayarnya dalam franc.
30. Euro berpengaruh atas Dolar AS
• Apabila dan ketika Euro muncul, ia sekurang-
kurangnya akan sama pentingnya dalam sistem
moneter dan keuangan internasional seperti dolar
AS. Dalam sebuah estimasi, dolar akan menjadi lebih
lemah terhadap euro dalam skala global. Akan ada
diversifikasi portofolio sekitar $500 miliar sampai $1
triliun kedalam euro yang dampaknya akan sangat
berarti atas kurs selama periode transisi yang agak
panjang.