SlideShare a Scribd company logo
TUGAS MATA KULIAH AGAMA ISLAM
MAKALAH dan PRESENTASI
“NIKAH SIRI”
Disusun Oleh :
Levina Lailani Suprapto 15308013
Huliska Bilqis 15308020
Asri Cipta Indah Oktaviana 15308025
Vika Febiani 15308039
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2010
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Nikah Siri
2.2 Landasan Hukum Terkait Catatan Pernikahan
BAB III ANALISIS
3.1 Nikah Siri Menurut Hukum Negara
3.2 Nikah Siri Menurut Islam
3.3 Pendapat Berbagai Narasumber Mengenai Nikah Siri
3.4 Hal-Hal Positif yang Didapat dari Penyiaran Pernikahan
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, statistik kejadian nikah siri meningkat berlalunya waktu. Terutama pasca
beredarnya berbagai pemberitaan di seluruh jenis media (audio, visual dan audiovisual) akan
nikah siri yang dilakukan tidak hanya 1-2 selebritis namun segelintir orang dengan tingkat
pemberitaan tinggi sehingga menyebabkan proses conditioning terjadi di masyarakat
konsumen berita. Proses conditioning sendiri adalah proses adaptasi yang dilakukan oleh
masyarakat akan berbagai budaya baru yang terjadi namun akibat pemberitaan yang
berulang-ulang budaya tersebut semakin cepat dapat diterima oleh masyarakat dan dijadikan
bagian dari budaya masyarakat itu sendiri.
Berbagai pemberitaan tersebut lah (spesifikasi : pemberitaan pernikahan siri yang
dilakukan oleh selebritis) yang melatarbelakangi penulis dan tim penyusun untuk memilih
topik “Nikah Siri” sebagai topik yang diangkat dalam pembuatan makalah dan presentasi
mata kuliah Agama dan Etika Islam. Terlepas dari berbagai pemberitaan akan “Pernikahan
Siri” yang terjadi, masih banyak mahasiswa yang salah mengartikan nikah siri dan tidak
mengerti baik-buruknya jenis pernikahan ini. Hal itu juga termasuk salah satu faktor yang
melatar belakangi diangkatnya topik “Pernikahan Siri” ini kami angkat.
Besar harapan penulis dan tim penyusun agar makalah ini dapat dimanfaatkan sebaik-
baiknya sebagai literatur atau sumber pencarian informasi terkait topik pernikahan siri. Maka
dari itu, kami tim penyusun berusaha sebaik-baiknya untuk mengumpulkan berbagai
informasi dari berbagai sumber dan narasumber untuk dimasukkan ke dalam makalah ini
agar kelak dapat dijadikan sebagai referensi oleh pihak-pihak yang membutuhkan.
1.2 Tujuan
Tujuan tim penyusun menulis dan menyusun makalah ini antara lain :
a. Mahasiswa dan masyarakat lainnya (pembaca makalah dan audiens presentasi) memahami
berbagai definisi akan nikah siri
b. Mahasiswa dan audiens lain mengerti dan mengetahui landasan hukum terkait nikah siri
baik ditinjau dari sudut pandang Islam dan pembahasan berbagai rancangan undang-undang
c. Mahasiswa dan audiens lain mengetahui dampak positif dan dampak negatif dari nikah siri
d. Mahasiswa dan audiens lain dapat mengeluarkan berbagai pendapatnya terkait nikah siri
dan berdiskusi satu sama lain
e. Memenuhi salah satu syarat atau tugas Agama dan Etika Islam
1.3 Manfaat
a. Dengan penjelasan yang detail dan berbagai kajian akan negatif-positifnya nikah siri
audiens akan dapat mengerti bahwa nikah siri lebih banyak menimbulkan hal negatif dan
pada akhirnya dapat dijadikan pencegahan akan terjadinya nikah siri
b. Membantu berbagai kalangan untuk menyamakan pikiran akan tidak baiknya pernikahan
siri terutama untuk latar belakang non-kekurangan biaya
c. Membantu mensosialisasikan apa sebenarnya nikah siri itu dan tindakan apa yang dapat
kita lakukan untuk mengurangi angka terjadinya nikah siri
d. Menambah angka audiens atau masyarakat yang memahami berbagai fakta, pro dan
kontra terkait pernikahan siri dan hukum-hukum yang terkait nikah siri
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Nikah Siri
Pernikahan siri sering diartikan oleh masyarakat umum dengan :
Pertama; pernikahan tanpa wali. Pernikahan semacam ini dilakukan secara rahasia (siri)
dikarenakan pihak wali perempuan tidak setuju; atau karena menganggap absah pernikahan
tanpa wali; atau hanya karena ingin memuaskan nafsu syahwat belaka tanpa mengindahkan lagi
ketentuan-ketentuan syariat;
Kedua, pernikahan yang sah secara agama namun tidak dicatatkan dalam lembaga
pencatatan negara. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang tidak mencatatkan
pernikahannya di lembaga pencatatan sipil negara. Ada yang karena faktor biaya, alias tidak
mampu membayar administrasi pencatatan; ada pula yang disebabkan karena takut ketahuan
melanggar aturan yang melarang pegawai negeri nikah lebih dari satu; dan lain sebagainya.
Ketiga, pernikahan yang dirahasiakan karena pertimbangan-pertimbangan tertentu;
misalnya karena takut mendapatkan stigma negatif dari masyarakat yang terlanjur menganggap
tabu pernikahan siri; atau karena pertimbangan-pertimbangan rumit yang memaksa seseorang
untuk merahasiakan pernikahannya.
2.2 Landasan Terkait Catatan Pernikahan
Pertama, pada dasarnya, fungsi pencatatan pernikahan pada lembaga pencatatan sipil
adalah agar seseorang memiliki alat bukti (bayyinah) untuk membuktikan bahwa dirinya
benar-benar telah melakukan pernikahan dengan orang lain. Sebab, salah bukti yang
dianggap absah sebagai bukti syar’iy (bayyinah syar’iyyah) adalah dokumen resmi yang
dikeluarkan oleh negara. Ketika pernikahan dicatatkan pada lembaga pencatatan sipil,
tentunya seseorang telah memiliki sebuah dokumen resmi yang bisa ia dijadikan sebagai
alat bukti (bayyinah) di hadapan majelis peradilan, ketika ada sengketa yang berkaitan
dengan pernikahan, maupun sengketa yang lahir akibat pernikahan, seperti waris, hak
asuh anak, perceraian, nafkah, dan lain sebagainya.
Kedua, pada era keemasan Islam, di mana sistem pencatatan telah berkembang dengan
pesat dan maju, tidak pernah kita jumpai satupun pemerintahan Islam yang
mempidanakan orang-orang yang melakukan pernikahan yang tidak dicatatkan pada
lembaga pencatatan resmi negara.
Ketiga, dalam khazanah peradilan Islam, memang benar, negara berhak menjatuhkan
sanksi mukhalafat kepada orang yang melakukan tindakanmukhalafat. Pasalnya, negara
(dalam hal ini seorang Khalifah dan orang yang diangkatnya) mempunyai hak untuk
menetapkan aturan-aturan tertentu untuk mengatur urusan-urusan rakyat yang belum
ditetapkan ketentuan dan tata cara pengaturannya oleh syariat; seperti urusan lalu lintas,
pembangunan rumah, eksplorasi, dan lain sebagainya.
Keempat, jika pernikahan siri dilakukan karena faktor biaya; maka pada kasus semacam
ini negara tidak boleh mempidanakan dan menjatuhkan sanksi mukhalafat kepada
pelakunya.
Kelima, pada dasarnya, Nabi saw telah mendorong umatnya untuk menyebarluaskan
pernikahan dengan menyelenggarakan walimatul ‘ursy.Anjuran untuk melakukan
walimah, walaupun tidak sampai berhukum wajib akan tetapi nabi sangat menganjurkan
(sunnah muakkadah).
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Nikah Siri Menurut Hukum Negara
RUU Nikah Siri atau Rancangan Undang-Undang Hukum Materil oleh Peradilan Agama
Bidang Perkawinan yang akan memidanakan pernikahan tanpa dokumen resmi atau yang biasa
disebut sebagai nikah siri, kini tengah memicu kontroversi ditengah-tengah masyarakat.
Pasal 143 Rancangan Undang-Undang
Pasal 143 RUU yang hanya diperuntukkan bagi pemeluk Islam ini menggariskan, setiap orang
yang dengan sengaja melangsungkan perkawinan tidak di hadapan pejabat pencatat nikah
dipidana dengan ancaman hukuman bervariasi, mulai dari enam bulan hingga tiga tahun dan
denda mulai dari Rp6 juta hingga Rp12 juta. Selain kawin siri,draf RUU juga menyinggung
kawin mutah atau kawin kontrak.
Pasal 144 Rancangan Undang-Undang
Pasal 144 menyebut, setiap orang yang melakukan perkawinan mutah dihukum penjara selama-
lamanya 3 tahun dan perkawinannya batal karena hukum. RUU itu juga mengatur soal
perkawinan campur (antardua orang yang berbeda kewarganegaraan). Pasal 142 ayat 3
menyebutkan, calon suami yang berkewarga negaraan asing harus membayar uang jaminan
kepada calon istri melalui bank syariah sebesar Rp500 juta.
3.2 Nikah Siri Menurut Islam
Adapun mengenai fakta pertama, yakni pernikahan tanpa wali; sesungguhnya Islam
telah melarang seorang wanita menikah tanpa wali.Ketentuan semacam ini didasarkan pada
sebuah hadits yang dituturkan dari sahabat Abu Musa ra; bahwasanya Rasulullah saw bersabda;
‫بولي‬ ‫إل‬ ‫نكاح‬ ‫ل‬
“Tidak sah suatu pernikahan tanpa seorang wali.” [HR yang lima kecuali Imam An Nasaaiy,
lihat, Imam Asy Syaukani, Nailul Authar VI: 230 hadits ke 2648].
Berdasarkan dalalah al-iqtidla’, kata ”laa” pada hadits menunjukkan pengertian ‘tidak sah’,
bukan sekedar ’tidak sempurna’ sebagaimana pendapat sebagian ahli fikih. Makna semacam ini
dipertegas dan diperkuat oleh hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah
saw pernah bersabda:
‫باطل‬ ‫فنكاحها‬ ,‫باطل‬ ‫فنكاحها‬ ‫وليها‬ ‫إذن‬ ‫بغير‬ ‫نكحت‬ ‫امرأة‬ ‫أيما‬‫باطل‬ ‫فنكاحها‬ ,
“Wanita mana pun yang menikah tanpa mendapat izin walinya, maka pernikahannya batil;
pernikahannya batil; pernikahannya batil”. [HR yang lima kecuali Imam An Nasaaiy. Lihat,
Imam Asy Syaukaniy, Nailul Authar VI: 230 hadits ke 2649].
Abu Hurayrah ra juga meriwayatkan sebuah hadits, bahwasanya Rasulullah saw bersabda:
‫نفسها‬ ‫تزوج‬ ‫التي‬ ‫هي‬ ‫الزانية‬ ‫فإن‬ ‫نفسها‬ ‫تزوج‬ ‫ل‬ ‫المرأة‬ ‫المرأة‬ ‫تزوج‬ ‫ل‬
”Seorang wanita tidak boleh menikahkan wanita lainnya. Seorang wanita juga tidak berhak
menikahkan dirinya sendiri. Sebab, sesungguhnya wanita pezina itu adalah (seorang wanita)
yang menikahkan dirinya sendiri”. (HR Ibn Majah dan Ad Daruquthniy. Lihat, Imam Asy
Syaukaniy, Nailul Authar VI: 231 hadits ke 2649)
Berdasarkan hadits-hadits di atas dapatlah disimpulkan bahwa pernikahan tanpa wali adalah
pernikahan batil. Pelakunya telah melakukan maksiyat kepada Allah swt, dan berhak
mendapatkan sanksi di dunia. Hanya saja, syariat belum menetapkan bentuk dan kadar sanksi
bagi orang-orang yang terlibat dalam pernikahan tanpa wali. Oleh karena itu, kasus pernikahan
tanpa wali dimasukkan ke dalam bab ta’zir, dan keputusan mengenai bentuk dan kadar sanksinya
diserahkan sepenuhnya kepada seorang qadliy (hakim). Seorang hakim boleh menetapkan sanksi
penjara, pengasingan, dan lain sebagainya kepada pelaku pernikahan tanpa wali.
Nikah Tanpa Dicatatkan Pada Lembaga Pencatatan Sipil
Adapun fakta pernikahan siri kedua, yakni pernikahan yang sah menurut ketentuan
syariat namun tidak dicatatkan pada lembaga pencatatan sipil; sesungguhnya ada dua hukum
yang harus dikaji secara berbeda; yakni
(1) hukum pernikahannya; dan
(2) hukum tidak mencatatkan pernikahan di lembaga pencatatan negara
Dari aspek pernikahannya, nikah siri tetap sah menurut ketentuan syariat, dan pelakunya
tidak boleh dianggap melakukan tindak kemaksiyatan, sehingga berhak dijatuhi sanksi hukum.
Pasalnya, suatu perbuatan baru dianggap kemaksiyatan dan berhak dijatuhi sanksi di dunia dan di
akherat, ketika perbuatan tersebut terkategori ”mengerjakan yang haram” dan ”meninggalkan
yang wajib”. Seseorang baru absah dinyatakan melakukan kemaksiyatan ketika ia telah
mengerjakan perbuatan yang haram, atau meninggalkan kewajiban yang telah ditetapkan oleh
syariat.
Begitu pula orang yang meninggalkan atau mengerjakan perbuatan-perbuatan yang
berhukum sunnah, mubah, dan makruh, maka orang tersebut tidak boleh dinyatakan telah
melakukan kemaksiyatan; sehingga berhak mendapatkan sanksi di dunia maupun di
akherat. Untuk itu, seorang qadliy tidak boleh menjatuhkan sanksi kepada orang-orang yang
meninggalkan perbuatan sunnah, dan mubah; atau mengerjakan perbuatan mubah atau makruh.
Seseorang baru berhak dijatuhi sanksi hukum di dunia ketika orang tersebut;
pertama, meninggalkan kewajiban, seperti meninggalkan sholat, jihad, dan lain sebagainya;
kedua, mengerjakan tindak haram, seperti minum khamer dan mencaci Rasul saw, dan lain
sebagainya;
ketiga, melanggar aturan-aturan administrasi negara, seperti melanggar peraturan lalu lintas,
perijinan mendirikan bangunan, dan aturan-aturan lain yang telah ditetapkan oleh negara.
Berdasarkan keterangan dapat disimpulkan; pernikahan yang tidak dicatatkan di lembaga
pencatatan negara tidak boleh dianggap sebagai tindakan kriminal sehingga pelakunya berhak
mendapatkan dosa dan sanksi di dunia. Pasalnya, pernikahan yang ia lakukan telah memenuhi
rukun-rukun pernikahan yang digariskan oleh Allah swt. Adapun rukun-rukun pernikahan adalah
sebagai berikut;
(1) wali,
(2) dua orang saksi, dan
(3) ijab qabul.
Jika tiga hal ini telah dipenuhi, maka pernikahan seseorang dianggap sah secara syariat walaupun
tidak dicatatkan dalam pencatatan sipil.
3.3 Hal-Hal Positif yang Didapat dari Penyiaran Pernikahan
(1) untuk mencegah munculnya fitnah di tengah-tengah masyarakat;
(2) memudahkan masyarakat untuk memberikan kesaksiannya, jika kelak ada persoalan-
persoalan yang menyangkut kedua mempelai;
(3) memudahkan untuk mengidentifikasi apakah seseorang sudah menikah atau belum.
Hal semacam ini tentunya berbeda dengan pernikahan yang tidak disiarkan, atau
dirahasiakan (siri). Selain akan menyebabkan munculnya fitnah; misalnya jika perempuan yang
dinikahi siri hamil, maka akan muncul dugaan-dugaan negatif dari masyarakat terhadap
perempuan tersebut; pernikahan siri juga akan menyulitkan pelakunya ketika dimintai persaksian
mengenai pernikahannya. Jika ia tidak memiliki dokumen resmi, maka dalam semua kasus yang
membutuhkan persaksian, ia harus menghadirkan saksi-saksi pernikahan sirinya; dan hal ini
tentunya akan sangat menyulitkan dirinya. Atas dasar itu, anjuran untuk mencatatkan pernikahan
di lembaga pencatatan negara menjadi relevan, demi mewujudkan kemudahan-kemudahan bagi
suami isteri dan masyarakat serta untuk mencegah adanya fitnah.
3.4 Bahaya Terselubung Surat Nikah
Walaupun pencatatan pernikahan bisa memberikan implikasi-implikasi positif bagi
masyarakat, hanya saja keberadaan surat nikah acapkali juga membuka ruang bagi munculnya
praktek-praktek menyimpang di tengah masyarakat. Lebih-lebih lagi, pengetahuan masyarakat
tentang aturan-aturan Islam dalam hal pernikahan, talak, dan hukum-hukum ijtimaa’iy sangatlah
rendah, bahwa mayoritas tidak mengetahui sama sekali.Diantara praktek-praktek menyimpang
dengan mengatasnamakan surat nikah adalah;
Pertama, ada seorang suami mentalak isterinya sebanyak tiga kali, namun tidak melaporkan
kasus perceraiannya kepada pengadilan agama, sehingga keduanya masih memegang surat
nikah. Ketika terjadi sengketa waris atau anak, atau sengketa-sengketa lain, salah satu pihak
mengklaim masih memiliki ikatan pernikahan yang sah, dengan menyodorkan bukti surat
nikah. Padahal, keduanya secara syar’iy benar-benar sudah tidak lagi menjadi suami isteri.
Kedua, surat nikah kadang-kadang dijadikan alat untuk melegalkan perzinaan atau hubungan
tidak syar’iy antara suami isteri yang sudah bercerai. Kasus ini terjadi ketika suami isteri telah
bercerai, namun tidak melaporkan perceraiannya kepada pengadilan agama, sehingga masih
memegang surat nikah. Ketika suami isteri itu merajut kembali hubungan suami isteri –padahal
mereka sudah bercerai–, maka mereka akan terus merasa aman dengan perbuatan keji mereka
dengan berlindung kepada surat nikah. Sewaktu-waktu jika ia tertangkap tangan sedang
melakukan perbuatan keji, keduanya bisa berdalih bahwa mereka masih memiliki hubungan
suami isteri dengan menunjukkan surat nikah.
Oleh karena itu, penguasa tidak cukup menghimbau masyarakat untuk mencatatkan
pernikahannya pada lembaga pencatatan sipil negara, akan tetapi juga berkewajiban mendidik
masyarakat dengan hukum syariat –agar masyarakat semakin memahami hukum syariat–, dan
mengawasi dengan ketat penggunaan dan peredaran surat nikah di tengah-tengah masyarakat,
agar surat nikah tidak justru disalahgunakan.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
a. Bahwa penyiaran pernikahan dan adanya surat nikah lebih banyak menimbulkan hal positif
daripada hal negatif
b. Penguasa (dalam hal ini pemerintah) harus mengawasi dengan ketat penggunaan dan
peredaran surat nikah di tengah-tengah masyarakat, agar surat nikah tidak justru disalahgunakan
c. Pelaku nikah siri hendaknya tidak dipidanakan karena nikah siri dapat terjadi oleh berbagai
faktor dan secara syariat pernikahan tersebut sah apabila terdapat
(1) wali,
(2) dua orang saksi, dan
(3) ijab qabul.
4.2 Saran
Sebaiknya pembahasan mengenai nikah siri tidak hanya dilakukan oleh kalangan tertentu
saja namun akan lebih baik apabila disosialisasikan pada masyarakat baik-buruknya dan berbagai
pro-kontra yang terjadi agar masyarakat dapat terbantu dalam mengambil keputusan dan
mengurangi terjadinya pernikahan siri. Apabila sosialisasi agak sulit dapat dilakukan dengan
terjunnya berbagai pakar yang memahami detail hukum dan seluk-beluk nikah siri ini untuk
berdiskusi langsung dengan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
a. Artikel “Rancangan Undang-Undang Materil oleh Peradilan Agama Bidang
Perkawinan”
b. Google.com keyword : definisi nikah siri
c. Buku Agama Islam Sekolah Menengah Atas kelas XII

More Related Content

What's hot

Kata pengantar filsafat
Kata pengantar filsafatKata pengantar filsafat
Kata pengantar filsafat
Hasbi Asshiddiqi
 
mengelola rapat dan pertemuan-afifa-ppt
mengelola rapat dan pertemuan-afifa-pptmengelola rapat dan pertemuan-afifa-ppt
mengelola rapat dan pertemuan-afifa-pptSalma Van Licht
 
8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah
dwi agus qomarul hadi
 
Masail Fiqhiyyah - Akad Nikah dengan Teknologi Baru
Masail Fiqhiyyah - Akad Nikah dengan Teknologi BaruMasail Fiqhiyyah - Akad Nikah dengan Teknologi Baru
Masail Fiqhiyyah - Akad Nikah dengan Teknologi Baru
Haristian Sahroni Putra
 
5 tema-tema besar fiqih
5 tema-tema besar fiqih5 tema-tema besar fiqih
5 tema-tema besar fiqih
dwi agus qomarul hadi
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyasholihiyyah
 
Bagaimana Memahami Islamic Marketing?
Bagaimana Memahami Islamic Marketing?Bagaimana Memahami Islamic Marketing?
Bagaimana Memahami Islamic Marketing?
Coky Fauzi Alfi
 
Ad art-yayasan
Ad art-yayasanAd art-yayasan
Ad art-yayasan
Dimasrestu Kunarseto
 
02. susunan kepanitiaan
02. susunan kepanitiaan02. susunan kepanitiaan
02. susunan kepanitiaan
haningrum1397
 
CARA PERHITUNGAN WARIS, AUL DAN RADD
CARA PERHITUNGAN WARIS, AUL DAN RADDCARA PERHITUNGAN WARIS, AUL DAN RADD
CARA PERHITUNGAN WARIS, AUL DAN RADD
Maulana Syarif Hidayatullah
 
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahistihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
Marhamah Saleh
 
sejarah dinasti fatimiyah
sejarah dinasti fatimiyah sejarah dinasti fatimiyah
sejarah dinasti fatimiyah
Rizal203749
 
Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2
Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2
Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2
Ltfltf
 
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
UIN Alaluddin Makassar
 
Filsafat islam (2)
Filsafat islam (2)Filsafat islam (2)
Filsafat islam (2)elmakrufi
 

What's hot (20)

Kata pengantar filsafat
Kata pengantar filsafatKata pengantar filsafat
Kata pengantar filsafat
 
Makalah nikah beda agama
Makalah nikah beda agamaMakalah nikah beda agama
Makalah nikah beda agama
 
mengelola rapat dan pertemuan-afifa-ppt
mengelola rapat dan pertemuan-afifa-pptmengelola rapat dan pertemuan-afifa-ppt
mengelola rapat dan pertemuan-afifa-ppt
 
8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah
 
Power point filsafat tp
Power point filsafat tpPower point filsafat tp
Power point filsafat tp
 
Masail Fiqhiyyah - Akad Nikah dengan Teknologi Baru
Masail Fiqhiyyah - Akad Nikah dengan Teknologi BaruMasail Fiqhiyyah - Akad Nikah dengan Teknologi Baru
Masail Fiqhiyyah - Akad Nikah dengan Teknologi Baru
 
5 tema-tema besar fiqih
5 tema-tema besar fiqih5 tema-tema besar fiqih
5 tema-tema besar fiqih
 
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembaliMasa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
 
Bagaimana Memahami Islamic Marketing?
Bagaimana Memahami Islamic Marketing?Bagaimana Memahami Islamic Marketing?
Bagaimana Memahami Islamic Marketing?
 
Ad art-yayasan
Ad art-yayasanAd art-yayasan
Ad art-yayasan
 
02. susunan kepanitiaan
02. susunan kepanitiaan02. susunan kepanitiaan
02. susunan kepanitiaan
 
CARA PERHITUNGAN WARIS, AUL DAN RADD
CARA PERHITUNGAN WARIS, AUL DAN RADDCARA PERHITUNGAN WARIS, AUL DAN RADD
CARA PERHITUNGAN WARIS, AUL DAN RADD
 
Pilantrofi islam
Pilantrofi islamPilantrofi islam
Pilantrofi islam
 
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahistihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
 
sejarah dinasti fatimiyah
sejarah dinasti fatimiyah sejarah dinasti fatimiyah
sejarah dinasti fatimiyah
 
Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2
Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2
Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2
 
Tata cara persidangan
Tata cara persidanganTata cara persidangan
Tata cara persidangan
 
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
 
Filsafat islam (2)
Filsafat islam (2)Filsafat islam (2)
Filsafat islam (2)
 

Viewers also liked

Perdes nikah siri
Perdes nikah siriPerdes nikah siri
Perdes nikah siri
ari saridjo
 
Surat keterangan nikah sirri
Surat keterangan nikah sirriSurat keterangan nikah sirri
Surat keterangan nikah sirri
Arsyadi Arsyadi
 
114882177 makalah-agama-nikah-siri
114882177 makalah-agama-nikah-siri114882177 makalah-agama-nikah-siri
114882177 makalah-agama-nikah-siri
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat Keterangan Nikah
Surat Keterangan NikahSurat Keterangan Nikah
Surat Keterangan Nikah
Dapu Creative Aceh
 
surat pernyataan telah kawin
surat pernyataan telah kawinsurat pernyataan telah kawin
surat pernyataan telah kawin
Legal Akses
 
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Marhamah Saleh
 
Contoh surat pernyataan
Contoh surat pernyataanContoh surat pernyataan
Contoh surat pernyataan
WAhyu Chool
 
Fiqih nikah
Fiqih nikahFiqih nikah
Fiqih nikah
Amphie Yuurisman
 
Perpres no. 71 th 2012 tt penyelenggaraan pengadaan tanah untuk kepentingan ...
Perpres no.  71 th 2012 tt penyelenggaraan pengadaan tanah untuk kepentingan ...Perpres no.  71 th 2012 tt penyelenggaraan pengadaan tanah untuk kepentingan ...
Perpres no. 71 th 2012 tt penyelenggaraan pengadaan tanah untuk kepentingan ...
Deki Zulkarnain
 
Kawin kontrak ppt
Kawin kontrak pptKawin kontrak ppt
Kawin kontrak ppt
zackzikran
 
Pendaftaran Praja IPDN 2014
Pendaftaran Praja IPDN 2014Pendaftaran Praja IPDN 2014
Pendaftaran Praja IPDN 2014
Nurul Dharmayanti
 
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg addPerbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg addPA_Klaten
 
Makalah Edukasi Pernikahan Dini
Makalah Edukasi Pernikahan DiniMakalah Edukasi Pernikahan Dini
Makalah Edukasi Pernikahan Dini
novitayuang27
 
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode MekkahAgama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
Siswan Afandi
 
Surat pernyataan belum menikah
Surat pernyataan belum menikahSurat pernyataan belum menikah
Surat pernyataan belum menikah
Siti Rohmah
 
Presentasi Pengantar Masail Fiqhiyah
Presentasi Pengantar Masail FiqhiyahPresentasi Pengantar Masail Fiqhiyah
Presentasi Pengantar Masail FiqhiyahMarhamah Saleh
 
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahPresentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahMarhamah Saleh
 

Viewers also liked (20)

Perdes nikah siri
Perdes nikah siriPerdes nikah siri
Perdes nikah siri
 
Surat keterangan nikah sirri
Surat keterangan nikah sirriSurat keterangan nikah sirri
Surat keterangan nikah sirri
 
114882177 makalah-agama-nikah-siri
114882177 makalah-agama-nikah-siri114882177 makalah-agama-nikah-siri
114882177 makalah-agama-nikah-siri
 
Nikah siri
Nikah siriNikah siri
Nikah siri
 
Surat Keterangan Nikah
Surat Keterangan NikahSurat Keterangan Nikah
Surat Keterangan Nikah
 
surat pernyataan telah kawin
surat pernyataan telah kawinsurat pernyataan telah kawin
surat pernyataan telah kawin
 
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
 
Contoh surat pernyataan
Contoh surat pernyataanContoh surat pernyataan
Contoh surat pernyataan
 
Fiqih nikah
Fiqih nikahFiqih nikah
Fiqih nikah
 
Perpres no. 71 th 2012 tt penyelenggaraan pengadaan tanah untuk kepentingan ...
Perpres no.  71 th 2012 tt penyelenggaraan pengadaan tanah untuk kepentingan ...Perpres no.  71 th 2012 tt penyelenggaraan pengadaan tanah untuk kepentingan ...
Perpres no. 71 th 2012 tt penyelenggaraan pengadaan tanah untuk kepentingan ...
 
Kawin kontrak ppt
Kawin kontrak pptKawin kontrak ppt
Kawin kontrak ppt
 
Pendaftaran Praja IPDN 2014
Pendaftaran Praja IPDN 2014Pendaftaran Praja IPDN 2014
Pendaftaran Praja IPDN 2014
 
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg addPerbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
 
Makalah Edukasi Pernikahan Dini
Makalah Edukasi Pernikahan DiniMakalah Edukasi Pernikahan Dini
Makalah Edukasi Pernikahan Dini
 
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode MekkahAgama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
 
Surat keterangan untuk nikah kusambi
Surat keterangan untuk  nikah kusambiSurat keterangan untuk  nikah kusambi
Surat keterangan untuk nikah kusambi
 
Surat pernyataan belum menikah
Surat pernyataan belum menikahSurat pernyataan belum menikah
Surat pernyataan belum menikah
 
Presentasi Pengantar Masail Fiqhiyah
Presentasi Pengantar Masail FiqhiyahPresentasi Pengantar Masail Fiqhiyah
Presentasi Pengantar Masail Fiqhiyah
 
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahPresentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
 
Surat keterangan cerai
Surat keterangan ceraiSurat keterangan cerai
Surat keterangan cerai
 

Similar to Makalah Agama tentang Nikah-Siri

Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih IslamKawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Rendra Fahrurrozie
 
presentasi nikah sirri dan nikah mt'ah.ppt
presentasi nikah sirri dan nikah mt'ah.pptpresentasi nikah sirri dan nikah mt'ah.ppt
presentasi nikah sirri dan nikah mt'ah.ppt
UnwanMakhbubiy
 
Nikah Siri dan Mut'ah
Nikah Siri dan Mut'ahNikah Siri dan Mut'ah
Nikah Siri dan Mut'ahAli Murfi
 
Pernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ahPernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ahAli Murfhy
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2
tyasputri9
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2
tyasputri9
 
pai-12mnkht.ppt
pai-12mnkht.pptpai-12mnkht.ppt
pai-12mnkht.ppt
MuhammadAkielElhanie
 
15550638.ppt
15550638.ppt15550638.ppt
15550638.ppt
AkhinaRomdoni
 
PROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3N
PROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3NPROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3N
PROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3N
ARZEN MUTAKIN
 
Hukum pernikahan
Hukum pernikahanHukum pernikahan
Hukum pernikahanalaulawy
 
Makalah pernikahan
Makalah pernikahanMakalah pernikahan
Makalah pernikahan
Septian Muna Barakati
 
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaMakalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
Rahmanzie Share
 
Fiqh munakahat
Fiqh munakahatFiqh munakahat
Fiqh munakahat
AnitaRohimah
 
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
Tujuan dan hikmah pernikahan  2Tujuan dan hikmah pernikahan  2
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
Arya D Ningrat
 
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
NgazisMasturi
 
pernikahan melalui video conference
pernikahan melalui video conferencepernikahan melalui video conference
pernikahan melalui video conference
taqiudinzarkasi
 

Similar to Makalah Agama tentang Nikah-Siri (20)

Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih IslamKawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
 
presentasi nikah sirri dan nikah mt'ah.ppt
presentasi nikah sirri dan nikah mt'ah.pptpresentasi nikah sirri dan nikah mt'ah.ppt
presentasi nikah sirri dan nikah mt'ah.ppt
 
Nikah Siri dan Mut'ah
Nikah Siri dan Mut'ahNikah Siri dan Mut'ah
Nikah Siri dan Mut'ah
 
Pernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ahPernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ah
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2
 
A
AA
A
 
pai-12mnkht.ppt
pai-12mnkht.pptpai-12mnkht.ppt
pai-12mnkht.ppt
 
15550638.ppt
15550638.ppt15550638.ppt
15550638.ppt
 
PROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3N
PROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3NPROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3N
PROBLEMATIKA PERKAWINAN DI INDONESIA, BY ARZ3N
 
Hukum pernikahan
Hukum pernikahanHukum pernikahan
Hukum pernikahan
 
Makalah pernikahan
Makalah pernikahanMakalah pernikahan
Makalah pernikahan
 
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaMakalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
 
Fiqh munakahat
Fiqh munakahatFiqh munakahat
Fiqh munakahat
 
Saksi nikah
Saksi nikahSaksi nikah
Saksi nikah
 
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
Tujuan dan hikmah pernikahan  2Tujuan dan hikmah pernikahan  2
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
 
Saabung
SaabungSaabung
Saabung
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
Pengertian dan Dasar Hukum Perkawinan, Dasar Hukum Perkawinan, Hukum Melakuka...
 
pernikahan melalui video conference
pernikahan melalui video conferencepernikahan melalui video conference
pernikahan melalui video conference
 

More from Ir. Zakaria, M.M

Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatikaPresentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
Ir. Zakaria, M.M
 
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanPresentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Ir. Zakaria, M.M
 
Makalah kominfo
Makalah kominfoMakalah kominfo
Makalah kominfo
Ir. Zakaria, M.M
 
Makalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfMakalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdf
Ir. Zakaria, M.M
 
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfoPerbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
Ir. Zakaria, M.M
 
Cover kominfo
Cover kominfoCover kominfo
Cover kominfo
Ir. Zakaria, M.M
 
Daftar isi kominfo
Daftar isi kominfoDaftar isi kominfo
Daftar isi kominfo
Ir. Zakaria, M.M
 
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoMakalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
Ir. Zakaria, M.M
 
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Ir. Zakaria, M.M
 
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanDaftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Ir. Zakaria, M.M
 
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanCover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
Ir. Zakaria, M.M
 
Moralitas karya tulis
Moralitas karya tulisMoralitas karya tulis
Moralitas karya tulis
Ir. Zakaria, M.M
 
Moralitas
MoralitasMoralitas
Moralitas
Ir. Zakaria, M.M
 
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehBahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Ir. Zakaria, M.M
 
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   3 program linear iain zck langsaKuliah ke   3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Ir. Zakaria, M.M
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Ir. Zakaria, M.M
 
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
Ir. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatIr. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...Ir. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaIr. Zakaria, M.M
 

More from Ir. Zakaria, M.M (20)

Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatikaPresentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
 
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanPresentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Makalah kominfo
Makalah kominfoMakalah kominfo
Makalah kominfo
 
Makalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfMakalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdf
 
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfoPerbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
 
Cover kominfo
Cover kominfoCover kominfo
Cover kominfo
 
Daftar isi kominfo
Daftar isi kominfoDaftar isi kominfo
Daftar isi kominfo
 
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoMakalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
 
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
 
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanDaftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanCover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Moralitas karya tulis
Moralitas karya tulisMoralitas karya tulis
Moralitas karya tulis
 
Moralitas
MoralitasMoralitas
Moralitas
 
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehBahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
 
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   3 program linear iain zck langsaKuliah ke   3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
 
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
 

Makalah Agama tentang Nikah-Siri

  • 1. TUGAS MATA KULIAH AGAMA ISLAM MAKALAH dan PRESENTASI “NIKAH SIRI” Disusun Oleh : Levina Lailani Suprapto 15308013 Huliska Bilqis 15308020 Asri Cipta Indah Oktaviana 15308025 Vika Febiani 15308039 JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010
  • 2. DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Manfaat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Nikah Siri 2.2 Landasan Hukum Terkait Catatan Pernikahan BAB III ANALISIS 3.1 Nikah Siri Menurut Hukum Negara 3.2 Nikah Siri Menurut Islam 3.3 Pendapat Berbagai Narasumber Mengenai Nikah Siri 3.4 Hal-Hal Positif yang Didapat dari Penyiaran Pernikahan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, statistik kejadian nikah siri meningkat berlalunya waktu. Terutama pasca beredarnya berbagai pemberitaan di seluruh jenis media (audio, visual dan audiovisual) akan nikah siri yang dilakukan tidak hanya 1-2 selebritis namun segelintir orang dengan tingkat pemberitaan tinggi sehingga menyebabkan proses conditioning terjadi di masyarakat konsumen berita. Proses conditioning sendiri adalah proses adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat akan berbagai budaya baru yang terjadi namun akibat pemberitaan yang berulang-ulang budaya tersebut semakin cepat dapat diterima oleh masyarakat dan dijadikan bagian dari budaya masyarakat itu sendiri. Berbagai pemberitaan tersebut lah (spesifikasi : pemberitaan pernikahan siri yang dilakukan oleh selebritis) yang melatarbelakangi penulis dan tim penyusun untuk memilih topik “Nikah Siri” sebagai topik yang diangkat dalam pembuatan makalah dan presentasi mata kuliah Agama dan Etika Islam. Terlepas dari berbagai pemberitaan akan “Pernikahan Siri” yang terjadi, masih banyak mahasiswa yang salah mengartikan nikah siri dan tidak mengerti baik-buruknya jenis pernikahan ini. Hal itu juga termasuk salah satu faktor yang melatar belakangi diangkatnya topik “Pernikahan Siri” ini kami angkat. Besar harapan penulis dan tim penyusun agar makalah ini dapat dimanfaatkan sebaik- baiknya sebagai literatur atau sumber pencarian informasi terkait topik pernikahan siri. Maka dari itu, kami tim penyusun berusaha sebaik-baiknya untuk mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai sumber dan narasumber untuk dimasukkan ke dalam makalah ini agar kelak dapat dijadikan sebagai referensi oleh pihak-pihak yang membutuhkan. 1.2 Tujuan Tujuan tim penyusun menulis dan menyusun makalah ini antara lain :
  • 4. a. Mahasiswa dan masyarakat lainnya (pembaca makalah dan audiens presentasi) memahami berbagai definisi akan nikah siri b. Mahasiswa dan audiens lain mengerti dan mengetahui landasan hukum terkait nikah siri baik ditinjau dari sudut pandang Islam dan pembahasan berbagai rancangan undang-undang c. Mahasiswa dan audiens lain mengetahui dampak positif dan dampak negatif dari nikah siri d. Mahasiswa dan audiens lain dapat mengeluarkan berbagai pendapatnya terkait nikah siri dan berdiskusi satu sama lain e. Memenuhi salah satu syarat atau tugas Agama dan Etika Islam 1.3 Manfaat a. Dengan penjelasan yang detail dan berbagai kajian akan negatif-positifnya nikah siri audiens akan dapat mengerti bahwa nikah siri lebih banyak menimbulkan hal negatif dan pada akhirnya dapat dijadikan pencegahan akan terjadinya nikah siri b. Membantu berbagai kalangan untuk menyamakan pikiran akan tidak baiknya pernikahan siri terutama untuk latar belakang non-kekurangan biaya c. Membantu mensosialisasikan apa sebenarnya nikah siri itu dan tindakan apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi angka terjadinya nikah siri d. Menambah angka audiens atau masyarakat yang memahami berbagai fakta, pro dan kontra terkait pernikahan siri dan hukum-hukum yang terkait nikah siri
  • 5. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Nikah Siri Pernikahan siri sering diartikan oleh masyarakat umum dengan : Pertama; pernikahan tanpa wali. Pernikahan semacam ini dilakukan secara rahasia (siri) dikarenakan pihak wali perempuan tidak setuju; atau karena menganggap absah pernikahan tanpa wali; atau hanya karena ingin memuaskan nafsu syahwat belaka tanpa mengindahkan lagi ketentuan-ketentuan syariat; Kedua, pernikahan yang sah secara agama namun tidak dicatatkan dalam lembaga pencatatan negara. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang tidak mencatatkan pernikahannya di lembaga pencatatan sipil negara. Ada yang karena faktor biaya, alias tidak mampu membayar administrasi pencatatan; ada pula yang disebabkan karena takut ketahuan melanggar aturan yang melarang pegawai negeri nikah lebih dari satu; dan lain sebagainya. Ketiga, pernikahan yang dirahasiakan karena pertimbangan-pertimbangan tertentu; misalnya karena takut mendapatkan stigma negatif dari masyarakat yang terlanjur menganggap tabu pernikahan siri; atau karena pertimbangan-pertimbangan rumit yang memaksa seseorang untuk merahasiakan pernikahannya. 2.2 Landasan Terkait Catatan Pernikahan Pertama, pada dasarnya, fungsi pencatatan pernikahan pada lembaga pencatatan sipil adalah agar seseorang memiliki alat bukti (bayyinah) untuk membuktikan bahwa dirinya benar-benar telah melakukan pernikahan dengan orang lain. Sebab, salah bukti yang
  • 6. dianggap absah sebagai bukti syar’iy (bayyinah syar’iyyah) adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh negara. Ketika pernikahan dicatatkan pada lembaga pencatatan sipil, tentunya seseorang telah memiliki sebuah dokumen resmi yang bisa ia dijadikan sebagai alat bukti (bayyinah) di hadapan majelis peradilan, ketika ada sengketa yang berkaitan dengan pernikahan, maupun sengketa yang lahir akibat pernikahan, seperti waris, hak asuh anak, perceraian, nafkah, dan lain sebagainya. Kedua, pada era keemasan Islam, di mana sistem pencatatan telah berkembang dengan pesat dan maju, tidak pernah kita jumpai satupun pemerintahan Islam yang mempidanakan orang-orang yang melakukan pernikahan yang tidak dicatatkan pada lembaga pencatatan resmi negara. Ketiga, dalam khazanah peradilan Islam, memang benar, negara berhak menjatuhkan sanksi mukhalafat kepada orang yang melakukan tindakanmukhalafat. Pasalnya, negara (dalam hal ini seorang Khalifah dan orang yang diangkatnya) mempunyai hak untuk menetapkan aturan-aturan tertentu untuk mengatur urusan-urusan rakyat yang belum ditetapkan ketentuan dan tata cara pengaturannya oleh syariat; seperti urusan lalu lintas, pembangunan rumah, eksplorasi, dan lain sebagainya. Keempat, jika pernikahan siri dilakukan karena faktor biaya; maka pada kasus semacam ini negara tidak boleh mempidanakan dan menjatuhkan sanksi mukhalafat kepada pelakunya. Kelima, pada dasarnya, Nabi saw telah mendorong umatnya untuk menyebarluaskan pernikahan dengan menyelenggarakan walimatul ‘ursy.Anjuran untuk melakukan walimah, walaupun tidak sampai berhukum wajib akan tetapi nabi sangat menganjurkan (sunnah muakkadah).
  • 7. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Nikah Siri Menurut Hukum Negara RUU Nikah Siri atau Rancangan Undang-Undang Hukum Materil oleh Peradilan Agama Bidang Perkawinan yang akan memidanakan pernikahan tanpa dokumen resmi atau yang biasa disebut sebagai nikah siri, kini tengah memicu kontroversi ditengah-tengah masyarakat. Pasal 143 Rancangan Undang-Undang Pasal 143 RUU yang hanya diperuntukkan bagi pemeluk Islam ini menggariskan, setiap orang yang dengan sengaja melangsungkan perkawinan tidak di hadapan pejabat pencatat nikah dipidana dengan ancaman hukuman bervariasi, mulai dari enam bulan hingga tiga tahun dan denda mulai dari Rp6 juta hingga Rp12 juta. Selain kawin siri,draf RUU juga menyinggung kawin mutah atau kawin kontrak. Pasal 144 Rancangan Undang-Undang Pasal 144 menyebut, setiap orang yang melakukan perkawinan mutah dihukum penjara selama- lamanya 3 tahun dan perkawinannya batal karena hukum. RUU itu juga mengatur soal perkawinan campur (antardua orang yang berbeda kewarganegaraan). Pasal 142 ayat 3 menyebutkan, calon suami yang berkewarga negaraan asing harus membayar uang jaminan kepada calon istri melalui bank syariah sebesar Rp500 juta. 3.2 Nikah Siri Menurut Islam
  • 8. Adapun mengenai fakta pertama, yakni pernikahan tanpa wali; sesungguhnya Islam telah melarang seorang wanita menikah tanpa wali.Ketentuan semacam ini didasarkan pada sebuah hadits yang dituturkan dari sahabat Abu Musa ra; bahwasanya Rasulullah saw bersabda; ‫بولي‬ ‫إل‬ ‫نكاح‬ ‫ل‬ “Tidak sah suatu pernikahan tanpa seorang wali.” [HR yang lima kecuali Imam An Nasaaiy, lihat, Imam Asy Syaukani, Nailul Authar VI: 230 hadits ke 2648]. Berdasarkan dalalah al-iqtidla’, kata ”laa” pada hadits menunjukkan pengertian ‘tidak sah’, bukan sekedar ’tidak sempurna’ sebagaimana pendapat sebagian ahli fikih. Makna semacam ini dipertegas dan diperkuat oleh hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah saw pernah bersabda: ‫باطل‬ ‫فنكاحها‬ ,‫باطل‬ ‫فنكاحها‬ ‫وليها‬ ‫إذن‬ ‫بغير‬ ‫نكحت‬ ‫امرأة‬ ‫أيما‬‫باطل‬ ‫فنكاحها‬ , “Wanita mana pun yang menikah tanpa mendapat izin walinya, maka pernikahannya batil; pernikahannya batil; pernikahannya batil”. [HR yang lima kecuali Imam An Nasaaiy. Lihat, Imam Asy Syaukaniy, Nailul Authar VI: 230 hadits ke 2649]. Abu Hurayrah ra juga meriwayatkan sebuah hadits, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: ‫نفسها‬ ‫تزوج‬ ‫التي‬ ‫هي‬ ‫الزانية‬ ‫فإن‬ ‫نفسها‬ ‫تزوج‬ ‫ل‬ ‫المرأة‬ ‫المرأة‬ ‫تزوج‬ ‫ل‬ ”Seorang wanita tidak boleh menikahkan wanita lainnya. Seorang wanita juga tidak berhak menikahkan dirinya sendiri. Sebab, sesungguhnya wanita pezina itu adalah (seorang wanita) yang menikahkan dirinya sendiri”. (HR Ibn Majah dan Ad Daruquthniy. Lihat, Imam Asy Syaukaniy, Nailul Authar VI: 231 hadits ke 2649) Berdasarkan hadits-hadits di atas dapatlah disimpulkan bahwa pernikahan tanpa wali adalah pernikahan batil. Pelakunya telah melakukan maksiyat kepada Allah swt, dan berhak mendapatkan sanksi di dunia. Hanya saja, syariat belum menetapkan bentuk dan kadar sanksi bagi orang-orang yang terlibat dalam pernikahan tanpa wali. Oleh karena itu, kasus pernikahan tanpa wali dimasukkan ke dalam bab ta’zir, dan keputusan mengenai bentuk dan kadar sanksinya diserahkan sepenuhnya kepada seorang qadliy (hakim). Seorang hakim boleh menetapkan sanksi penjara, pengasingan, dan lain sebagainya kepada pelaku pernikahan tanpa wali. Nikah Tanpa Dicatatkan Pada Lembaga Pencatatan Sipil
  • 9. Adapun fakta pernikahan siri kedua, yakni pernikahan yang sah menurut ketentuan syariat namun tidak dicatatkan pada lembaga pencatatan sipil; sesungguhnya ada dua hukum yang harus dikaji secara berbeda; yakni (1) hukum pernikahannya; dan (2) hukum tidak mencatatkan pernikahan di lembaga pencatatan negara Dari aspek pernikahannya, nikah siri tetap sah menurut ketentuan syariat, dan pelakunya tidak boleh dianggap melakukan tindak kemaksiyatan, sehingga berhak dijatuhi sanksi hukum. Pasalnya, suatu perbuatan baru dianggap kemaksiyatan dan berhak dijatuhi sanksi di dunia dan di akherat, ketika perbuatan tersebut terkategori ”mengerjakan yang haram” dan ”meninggalkan yang wajib”. Seseorang baru absah dinyatakan melakukan kemaksiyatan ketika ia telah mengerjakan perbuatan yang haram, atau meninggalkan kewajiban yang telah ditetapkan oleh syariat. Begitu pula orang yang meninggalkan atau mengerjakan perbuatan-perbuatan yang berhukum sunnah, mubah, dan makruh, maka orang tersebut tidak boleh dinyatakan telah melakukan kemaksiyatan; sehingga berhak mendapatkan sanksi di dunia maupun di akherat. Untuk itu, seorang qadliy tidak boleh menjatuhkan sanksi kepada orang-orang yang meninggalkan perbuatan sunnah, dan mubah; atau mengerjakan perbuatan mubah atau makruh. Seseorang baru berhak dijatuhi sanksi hukum di dunia ketika orang tersebut; pertama, meninggalkan kewajiban, seperti meninggalkan sholat, jihad, dan lain sebagainya; kedua, mengerjakan tindak haram, seperti minum khamer dan mencaci Rasul saw, dan lain sebagainya; ketiga, melanggar aturan-aturan administrasi negara, seperti melanggar peraturan lalu lintas, perijinan mendirikan bangunan, dan aturan-aturan lain yang telah ditetapkan oleh negara. Berdasarkan keterangan dapat disimpulkan; pernikahan yang tidak dicatatkan di lembaga pencatatan negara tidak boleh dianggap sebagai tindakan kriminal sehingga pelakunya berhak mendapatkan dosa dan sanksi di dunia. Pasalnya, pernikahan yang ia lakukan telah memenuhi rukun-rukun pernikahan yang digariskan oleh Allah swt. Adapun rukun-rukun pernikahan adalah sebagai berikut; (1) wali, (2) dua orang saksi, dan (3) ijab qabul.
  • 10. Jika tiga hal ini telah dipenuhi, maka pernikahan seseorang dianggap sah secara syariat walaupun tidak dicatatkan dalam pencatatan sipil. 3.3 Hal-Hal Positif yang Didapat dari Penyiaran Pernikahan (1) untuk mencegah munculnya fitnah di tengah-tengah masyarakat; (2) memudahkan masyarakat untuk memberikan kesaksiannya, jika kelak ada persoalan- persoalan yang menyangkut kedua mempelai; (3) memudahkan untuk mengidentifikasi apakah seseorang sudah menikah atau belum. Hal semacam ini tentunya berbeda dengan pernikahan yang tidak disiarkan, atau dirahasiakan (siri). Selain akan menyebabkan munculnya fitnah; misalnya jika perempuan yang dinikahi siri hamil, maka akan muncul dugaan-dugaan negatif dari masyarakat terhadap perempuan tersebut; pernikahan siri juga akan menyulitkan pelakunya ketika dimintai persaksian mengenai pernikahannya. Jika ia tidak memiliki dokumen resmi, maka dalam semua kasus yang membutuhkan persaksian, ia harus menghadirkan saksi-saksi pernikahan sirinya; dan hal ini tentunya akan sangat menyulitkan dirinya. Atas dasar itu, anjuran untuk mencatatkan pernikahan di lembaga pencatatan negara menjadi relevan, demi mewujudkan kemudahan-kemudahan bagi suami isteri dan masyarakat serta untuk mencegah adanya fitnah. 3.4 Bahaya Terselubung Surat Nikah Walaupun pencatatan pernikahan bisa memberikan implikasi-implikasi positif bagi masyarakat, hanya saja keberadaan surat nikah acapkali juga membuka ruang bagi munculnya praktek-praktek menyimpang di tengah masyarakat. Lebih-lebih lagi, pengetahuan masyarakat tentang aturan-aturan Islam dalam hal pernikahan, talak, dan hukum-hukum ijtimaa’iy sangatlah rendah, bahwa mayoritas tidak mengetahui sama sekali.Diantara praktek-praktek menyimpang dengan mengatasnamakan surat nikah adalah; Pertama, ada seorang suami mentalak isterinya sebanyak tiga kali, namun tidak melaporkan kasus perceraiannya kepada pengadilan agama, sehingga keduanya masih memegang surat nikah. Ketika terjadi sengketa waris atau anak, atau sengketa-sengketa lain, salah satu pihak mengklaim masih memiliki ikatan pernikahan yang sah, dengan menyodorkan bukti surat nikah. Padahal, keduanya secara syar’iy benar-benar sudah tidak lagi menjadi suami isteri.
  • 11. Kedua, surat nikah kadang-kadang dijadikan alat untuk melegalkan perzinaan atau hubungan tidak syar’iy antara suami isteri yang sudah bercerai. Kasus ini terjadi ketika suami isteri telah bercerai, namun tidak melaporkan perceraiannya kepada pengadilan agama, sehingga masih memegang surat nikah. Ketika suami isteri itu merajut kembali hubungan suami isteri –padahal mereka sudah bercerai–, maka mereka akan terus merasa aman dengan perbuatan keji mereka dengan berlindung kepada surat nikah. Sewaktu-waktu jika ia tertangkap tangan sedang melakukan perbuatan keji, keduanya bisa berdalih bahwa mereka masih memiliki hubungan suami isteri dengan menunjukkan surat nikah. Oleh karena itu, penguasa tidak cukup menghimbau masyarakat untuk mencatatkan pernikahannya pada lembaga pencatatan sipil negara, akan tetapi juga berkewajiban mendidik masyarakat dengan hukum syariat –agar masyarakat semakin memahami hukum syariat–, dan mengawasi dengan ketat penggunaan dan peredaran surat nikah di tengah-tengah masyarakat, agar surat nikah tidak justru disalahgunakan. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan a. Bahwa penyiaran pernikahan dan adanya surat nikah lebih banyak menimbulkan hal positif daripada hal negatif b. Penguasa (dalam hal ini pemerintah) harus mengawasi dengan ketat penggunaan dan peredaran surat nikah di tengah-tengah masyarakat, agar surat nikah tidak justru disalahgunakan c. Pelaku nikah siri hendaknya tidak dipidanakan karena nikah siri dapat terjadi oleh berbagai faktor dan secara syariat pernikahan tersebut sah apabila terdapat (1) wali, (2) dua orang saksi, dan (3) ijab qabul. 4.2 Saran Sebaiknya pembahasan mengenai nikah siri tidak hanya dilakukan oleh kalangan tertentu saja namun akan lebih baik apabila disosialisasikan pada masyarakat baik-buruknya dan berbagai
  • 12. pro-kontra yang terjadi agar masyarakat dapat terbantu dalam mengambil keputusan dan mengurangi terjadinya pernikahan siri. Apabila sosialisasi agak sulit dapat dilakukan dengan terjunnya berbagai pakar yang memahami detail hukum dan seluk-beluk nikah siri ini untuk berdiskusi langsung dengan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA a. Artikel “Rancangan Undang-Undang Materil oleh Peradilan Agama Bidang Perkawinan” b. Google.com keyword : definisi nikah siri c. Buku Agama Islam Sekolah Menengah Atas kelas XII