Paradigma New Public Management (NPM) berfokus pada peningkatan efisiensi dan efektivitas pemerintah dengan mengurangi peran pemerintah, membuka persaingan, dan fokus pada kepentingan publik. NPM telah diterapkan di Indonesia, terutama di Departemen Keuangan dan Badan Pemeriksa Keuangan, dengan menggunakan Balanced Scorecard dan pengukuran kinerja. Aplikasi NPM di pemerintahan daerah juga telah meningkatkan kiner
Ringkasan Materi dan Transparansi
Sumber:
Ginandjar Kartasasmita, 1997, “Administrasi Pembangunan: Perkembangan Pemikiran dan Praktiknya di Indonesia”, LP3ES.
Ringkasan Materi dan Transparansi
Sumber:
Ginandjar Kartasasmita, 1997, “Administrasi Pembangunan: Perkembangan Pemikiran dan Praktiknya di Indonesia”, LP3ES.
Formulasi kebijakan sebagai bagian dalam proses kebijakan publik merupakan tahap yang paling krusial karena implementasi dan evaluasi kebijakan hanya dapat dilaksanakan apabila tahap formulasi kebijakan telah selesai, disamping itu kegagalan suatu kebijakan atau program dalam mencapai tujuan-tujuannya sebagian besar bersumber pada ketidaksempurnaan pengolaan tahap formulasi
Tatanan organisasi pemerintahan negaraendahmustika
Materi ini mempelajari mengenai tatanan organisasi pemerintahan negara yang meliputi tatanan organisasi kenegaraan, tatanan organisasi pemerintahan beserta dengan prinsip-prinsipnya.
Etika pemerintahan adalah nilai-nilai etik pemerintahan yang menjadi landasan moral bagi penyelenggara pemerintahan.Etika pemerintahan lahir dari cabang sosial dimana didalamna terdapat etika pers, etika politik, etika pemerintahan, dst.
Suplemen Materi “Agenda Setting dan Perumusan Kebijakan”
Diklat Analisis Kebijakan Publik Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jakarta, 4-5 Maret 2013
Formulasi kebijakan sebagai bagian dalam proses kebijakan publik merupakan tahap yang paling krusial karena implementasi dan evaluasi kebijakan hanya dapat dilaksanakan apabila tahap formulasi kebijakan telah selesai, disamping itu kegagalan suatu kebijakan atau program dalam mencapai tujuan-tujuannya sebagian besar bersumber pada ketidaksempurnaan pengolaan tahap formulasi
Tatanan organisasi pemerintahan negaraendahmustika
Materi ini mempelajari mengenai tatanan organisasi pemerintahan negara yang meliputi tatanan organisasi kenegaraan, tatanan organisasi pemerintahan beserta dengan prinsip-prinsipnya.
Etika pemerintahan adalah nilai-nilai etik pemerintahan yang menjadi landasan moral bagi penyelenggara pemerintahan.Etika pemerintahan lahir dari cabang sosial dimana didalamna terdapat etika pers, etika politik, etika pemerintahan, dst.
Suplemen Materi “Agenda Setting dan Perumusan Kebijakan”
Diklat Analisis Kebijakan Publik Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jakarta, 4-5 Maret 2013
This study aims to determine the approaches used and the driving factors of the bureaucratic reforms implemented in Tanah Bumbu Regency. Direct data collection was conducted in March 2014. The in-depth interviews carried out to the main respondent: the public and the government, in order to
obtain complete and balanced overview of the performance of local governments. In addition, the approach used is library research, by collecting/studying secondary data: books, journals, research results, proceedings, and other information that support this study. The results of this study showed that at the beginning of the reform, Regent of Tanah Bumbu
implement a model of power-coercive known as “Ilahiyah Management“to encourage discipline of the apparatus. Leadership models of the new regent, just continue the model (Ilahiyah Management) with normative-re-educative
approach: an attempt to maintain the system continues to run well, and be awork culture of the apparatus. Furthermore, another factor that drives the success of
reforms in Tanah Bumbu is reformist leadership factors that focus on: Education, Health, and Infrastructure, known as Tri Dharma Development.
Keywords: bureaucratic reform, Ilahiyah Management, Leadership
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan yang digunakan pemerintah daerah dan faktor pengungkit pada reformasi birokrasi di Kabupaten Tanah Bumbu. Pengumpulan data secara langsung dilakukan pada bulan Maret
2014. Mekanisme in-depth interview digunakan dengan snowball approach
pada responden dari publik dan pemerintah agar diperoleh gambaran utuh dan
berimbang terhadap kinerja pemerintah daerah. Pendekatan library research
juga digunakan dengan mengumpulkan/ mempelajari data sekunder berupa
buku, jurnal, hasil penelitian, proceeding, serta informasi lainnya yang menunjang. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk memahami realitas yang terjadi, menggambarkan kondisi yang disertai analisis, dan untuk memberikan rekomendasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada awal
reformasi diterapkan model kekuasaan-koersif yang dikenal dengan
Manajemen Ilahiyah untuk mendorong terciptanya kedisiplinan aparatur.
Bupati saat ini melanjutkan model tersebut (Manajemen Ilahiyah) dengan
pendekatan normatif-reedukatif, sebagai upaya menjaga sistem tetap berjalan
dengan baik dan menjadi sebuah budaya kerja aparatur. Faktor lain yang
menjadi pengungkit suksesnya reformasi di Kabupaten Tanah Bumbu adalah
faktor kepemimpinan reformis yang fokus pada: pendidikan, kesehatan, dan
infrastruktur atau dikenal dengan Tri Dharma Pembangunan.
Kata Kunci: Reformasi Birokrasi, Manajemen Ilahiyah, Kepemimpinan
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Organisasi Publik (Bagian 3)Seta Wicaksana
Hingga sekitar 20 tahun yang lalu, perusahaan mengalami desain ulang organisasi setiap beberapa tahun atau bahkan dekade.
Kebanyakan eksekutif puncak mungkin hanya memiliki pengalaman beberapa kali dalam karier mereka.
Namun, otomatisasi dan tekanan persaingan mulai mempercepat laju perubahan organisasi.
Dalam presentasi ini, kami mengeksplorasi model organisasi tradisional dan bagaimana model tersebut digunakan untuk menyelaraskan struktur dan operasi dengan strategi bisnis.
Kami akan menunjukkan bagaimana model tersebut masih dapat berfungsi sebagai alat diagnostik untuk memahami di mana berbagai faktor organisasi mungkin tidak seimbang.
Kemudian, kami akan menunjukkan bagaimana organisasi telah beralih dari model statis untuk diagnostik dan penyelarasan ke model fleksibel yang membantu organisasi beradaptasi terhadap perubahan yang dinamis dan berkelanjutan.
Bagian 1 Organizations and Organizations Theory
Bagian 2 From Strategy to Organization Design and Effectiveness
Bagian 3 Public Organization
Materi preseentasi Training Politik Pemuda yang diselenggarakan Pemuda Muslimin Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan, Sabtu, 13 Juni 2015 di Aula BPMPDK Sulsel
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
2. Kamensky dalam Denhardt & Denhardt
NPM didasarkan pada Public Choice Theory.
Teori NPM menekankan pada kemampuan
individu seseorang dibandingkan dengan
kemampuan publik secara bersama-sama.
Kamensky mengutarakan "public choice theories
have tended to reject concepts like 'public spirit',
'public service', and so forth. And these are not
ideas we can afford to ignore in a democratic
society”.
3. Paradigma NPM
Paradigma NPM menekankan pada
perubahan perilaku pemerintah menjadi
lebih efektif dan efisien dengan prinsip The
Invisible Hand-nya Adam Smith yaitu
mengurangi peran pemerintah, membuka
peran swasta, dan pemerintah lebih berfokus
pada kepentingan publik yang luas.
4. Pencetus Teori NPM
* Chistopher Hood;
NPM berangkat dari gagasan Christopher Hood
pada tahun 1991 sebagai awal mula paradigma
alternatif (Hughes, 1998).
* Pendekatan NPM sebagai Manajemen Modern di
sektor publik awalnya muncul di Eropa pada
tahun 1980-an dan 1990-an sebagai reaksi dari
tidak memadainya model Administrasi Publik
Tradisional.
5. • New Public Management/NPM (Hood, 1991)
juga disebut dengan nama lain misalnya :
• Post-bureaucratic Paradigm (Barzeley,
1992),
• Reinventing Government (Osborne dan
Gaebler, 1992)
6. Tujuh Komponen Utama NPM
• Manajemen profesional di sektor publik
• Adanya standar kinerja dan ukuran kinerja
• Penekanan yang lebih besar terhadap pengendalian
output dan outcome
• Pemecahan unit-unit kerja di sektor publik
• Menciptakan persaingan di sektor publik
• Pengadopsian gaya manajemen di sektor bisnis ke
sektor publik
• Penekanan pada disiplin dan penghematan yang
lebih besar pada penggunaan sumber daya
7. Pengadopsian Di Indonesia
Beberapa pihak berpendapat bahwa NPM tidak
tepat diterapkan untuk negara-negara
berkembang akibat adanya kecenderungan
birokrasi yang masih sulit dihilangkan.
Indonesia berusaha menerapkan paradigma
NPM tersebut. Salah satu yang menonjol adalah
adanya reformasi birokrasi di Departemen
Keuangan dan Badan Pemeriksa Keuangan.
8. Pengadopsian Di
Indonesia
* Dalam reformasinya kedua instansi ini berfokus
pada pilar-pilar yang menjadi pokok perubahan
birokrasi, yaitu: kelembagaan/ organisasi, proses
bisnis, sumber daya manusia, serta prasarana
dan sarana. Upaya ini dilakukan untuk
memperbaiki standar pelayanan umum yang
diberikan kepada publik.
9. PERBANDINGAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK DAN
SWASTA
Model Sektor Swasta Model Sektor Publik
Pilihan Individual Dalam Pasar Pilihan Kolektif Dalam
Pemerintahan
Permintaan Dan Harga Kebutuhan Sumber Daya
Tertutup Keterbukaan Untuk Publik
Keadilan Pasar (Equity of market) Keadilan Kebutuhan (Equity of
need)
Mencari Kepuasan Pasar Mencari Keadilan
10. PENERAPAN NPM Di INDONESIA
Penerapan dari NPM, baik Departemen
Keuangan maupun Badan Pemeriksa Keuangan
menggunakan konsep Balanced Score Card,
yaitu dengan membentuk strategy map dan key
performance indicators (KPI) sebagai standar
dan alat pengukuran kinerja. Bisa dikatakan
bahwa dalam konsepnya kedua instansi ini
sukses. Hanya saja dalam pelaksanaannya
dirasa masih setengah hati.
11. APLIKASI NPM DI INDONESIA
• Karakteristik NPM menurut Dino Yudha Anindita
yang telah diterapkan di Depkeu dan BPK
adalah:
1. Manajemen profesional di sektor publik.
Secara bertahap mereka sudah mulai
menerapkannya. Yaitu mengelola organisasi
secara profesional, memberikan batasan tugas
pokok dan fungsi serta deskripsi kerja yang jelas,
memberikan kejelasan wewenang dan tanggung
jawab.
12. APLIKASI NPM DI INDONESIA
• Karakteristik NPM Di Depkeu dan BPK
2. Penekanan terhadap pengendalian output
dan outcome. Sudah dilakukan dengan
penggunaan performance budgeting yang
dirancang oleh Direktorat Jenderal
Perbendaharaan. Perubahan atas sistem
anggaran yang digunakan ini merupakan
yang terpenting yang terkait dengan
penekanan atas pengendalian output dan
outcome.
13. APLIKASI NPM DI INDONESIA
• Karakteristik NPM Di Depkeu dan BPK
3. Pemecahan unit-unit kerja di sektor publik;
Hal ini sudah sejak lama dilakukan oleh
Depkeu juga BPK, yaitu adanya unit-unit
kerja tingkat eselon 1.
14. APLIKASI NPM DI INDONESIA
• Karakteristik NPM di Depkeu dan BPK:
4. Menciptakan persaingan di sektor publik.
Hal ini juga sudah dilakukan yaitu adanya
mekanisme kontrak dan tender kompetitif
dalam rangka penghematan biaya dan
peningkatan kualitas serta privatisasi yang
diatur dalam Keppres 80 tahun 2003.
15. APLIKASI NPM DI INDONESIA
• 5. Mengadopsi gaya manajemen sektor bisnis ke
sktor publik. Hampir di seluruh eselon 1 di Depkeu
sudah menerapkannya dengan adanya modernisasi
kantor baik di Ditjen Pajak, Ditjen Perbendaharaan,
maupun Ditjen Bea Cukai, juga terkait dengan
pemberian remunerasi sesuai job grade karyawan.
Demikian juga di BPK, selain modernisasi kantor
dan remunerasi, hubungan antara atasan dan
bawahan semakin dinamis, gap senioritas hanya
muncul dalam hal-hal profesionalisme saja yang
dibutuhkan.
16. APLIKASI NPM DI INDONESIA
• 6. Disiplin dan penghematan penggunaan
sumber daya. Dalam hal disiplin biaya
masih meragukan implementasinya pada
kedua instansi ini, karena masih adanya
aset-aset yang dibeli melebihi spesifikasi
kebutuhan. Sedangkan dalam hal disiplin
pegawai, adanya model presensi
menggunakan finger print sudah sangat
efektif dilakukan.
17. PENERAPAN NPM PADA PEMDA
• NPM ini telah dicoba diterapkan juga pada
Pemerintahan Daerah, yaitu sejalan dengan
penerapan otonomi daerah di Indonesia
mulai tahun 2004. Penerapan NPM ini
memberikan dampak positif pada beberapa
hal: misalnya peningkatan efisiensi dan
produktivitas kinerja pemerintahan daerah,
yang pada akhirnya mampu meningkatkan
kualitas pelayanan publik.
18. PENERAPAN NPM PADA PEMDA
• Salah satu karakteristik NPM yang menurut
Christopher Hoods, yaitu menciptakan
persaingan di sektor publik. Apa yang
dilakukan oleh pemerintahan daerah adalah
berusaha bersaing untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas kepada
masyarakat, dan pada gilirannya, publiklah
yang diuntungkan atas upaya ini.
19. PENERAPAN NPM PADA PEMDA
• Namun, sering kali pemerintah
menerjemahkan NPM secara salah dan
kebablasan. Prinsip 'Pemerintah Wirausaha'
atau Enterprising Government sebagai salah
satu prinsip NPM yang menyarankan kepada
pemerintah untuk berinovasi dalam
menciptakan sumber-sumber pendapatan
baru diterjemahkan secara salah.
20. PENERAPAN NPM DI INDONESIA
• Banyak pihak lupa bahwa prinsip-prinsip
dalam NPM harus diterapkan secara
keseluruhan. Tidak bisa memilih-milih.
Sehingga, prinsip 'Pemerintah yang
Berorientasi pada Publik' justru sering
terlupakan. Hal ini membawa dampak pada
komersialisasi dan privatisasi kebablasan
(Arief Rahman, M.Com)