Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pelayanan publik, termasuk definisi, penyelenggara, ruang lingkup, dan data pengaduan pelayanan publik di Sulawesi Selatan pada tahun 2018. Data menunjukkan bahwa sebagian besar pengaduan terkait penyimpangan prosedur dan penundaan berlarut. Sebagian besar pelapor adalah perorangan dan instansi terlapor adalah pemerintah daerah.
Disampaikan dalam Dialog Publik dengan Tema: “Pencegahan Korupsi Terhadap Aparat Pemerintahan Daerah”, diselenggarakan oleh BEM Universitas Kartanegara
Disampaikan dalam Dialog Publik dengan Tema: “Pencegahan Korupsi Terhadap Aparat Pemerintahan Daerah”, diselenggarakan oleh BEM Universitas Kartanegara
Materi preseentasi Training Politik Pemuda yang diselenggarakan Pemuda Muslimin Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan, Sabtu, 13 Juni 2015 di Aula BPMPDK Sulsel
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publik
1. Disampaikan pada
Rakor Satgas Saber Pungli UPP Prov. Sulsel
Hotel Maxone
Makassar, 13 Desember 2018 MUSLIMIN B. PUTRA
Bidang Pemeriksaan Laporan OMBUDSMAN RI Perwakilan Sulsel
2. Apa Itu Pelayanan Publik ?
Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara layanan publik
[Pasal 1 Ayat (1) UU No. 25 Tahun 2009]
3. • Penyelenggara Negara
• Korporasi
• Lembaga Independen
• Badan Hukum lain
Penyelenggara
Pelayanan Publik
4. Pelaksana Pelayananan
Publik
Pejabat, pegawai, petugas, dan setiap
orang yang bekerja didalam organisasi
penyelenggara dan bertugas
melaksanakan tindakan atau
serangkaian tindakan pelayanan
publik.
5. Siapa Penerima Manfaat
Pelayanan Publik?
Seluruh Pihak, baik warga negara
maupun penduduk sebagai orang
perseorangan, kelompok, maupun
badan hukum yang berkedudukan
sebagai penerima manfaat
pelayanan publik, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
6. Apa Saja Ruang Lingkup
Pelayanan Publik yang
Diawasi?
Meliputi pelayanan barang
publik, pelayanan jasa
publik, dan pelayanan
administratif yang diatur
dalam peraturan
perundang-undangan
(lihat pasal 5 UU No. 25 Thn. 2009)
8. Tiga Peran Ombudsman sesuai
UU No. 37/2008
Mendorong peningkatan mutu pelayanan negara di
segala bidang agar setiap warga negara dan
pendudukan memperoleh keadilan, rasa aman dan
kesejahteraan yang semakin baik.
Mendorong penyelenggaraan negara dan
pemerintahan yang efektif dan efisien, jujur,
terbuka, bersih serta bebas dari kolusi, korupsi dan
nepotisme.
Mendorong pemerintah untuk menerapkan secara
konsisten asas-asas umum pemerintahan yang baik
seperti asas yang menjunjung tinggi norma
kesusilaan, kepatutan dan norma hukum untuk
menciptakan penyelenggaraan negara yang bersih.
9. Apa itu maladministrasi?
Adalah perilaku atau perbuatan melawan
hukum, melampaui wewenang, menggunakan
wewenang untuk tujuan lain dari yang menjadi
tujuan wewenang tersebut, termasuk kelalaian
atau pengabaian kewajiban hukum dalam
penyelenggaraan pelayanan publik yang
dilakukan oleh penyelenggara Negara dan
pemerintahan yang menimbulkan kerugian
materil dan/atau immateriil bagi masyarakat
atau perseorangan.
10. • Menunda pelayanan, penanganan berlarut/tdk
menangani (undue delay).
• Penyalahgunaan wewenang/berlebihan (abuse of
power).
• Bersikap tidak adil/nyata-nyata berpihak (not
impartiality).
• Bersikap diskriminatif, sifat tidak patut yg tidak sesuai
dengan aturan/fakta.
• Pemalsuan/persekongkolan (forgery/conspiracy).
• Intervensi (intervention).
• Inkompetensi (incompetence).
• Imbalan/praktek KKN.
• Penyimpangan prosedur (procedure deviation).
• Penggelapan barang bukti/penguasaan tanpa hak
(illegal possesion & ownership).
• Bertindak tidak layak (inappropriate practices).
• Melalaikan kewajiban (neglecting obligation).
11. DATA PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK
SULSEL 2018
Berdasarkan Dugaan Maladministrasi:
1. Penyimpangan Prosedur 113 pengaduan,
2. Penundaan Berlarut 91 pengaduan,
3. Tidak Memberikan Pelayanan 51
pengaduan,
4. Tidak Kompeten 20 pengaduan,
5. Penyalahgunaan Wewenang 15
pengaduan,
6. Permintaan Imbalan 13 pengaduan,
7. Tindakan Tidak Patut 10 pengaduan.
11
12. DATA PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK
SULSEL 2018
DARI SEGI KLASIFIKASI PELAPOR
1. PERORANGAN/KORBAN
LANGSUNG 248 PENGADUAN
2. KELUARGA KORBAN 32
PENGADUAN
3. KUASA HUKUM 20 PENGADUAN
4. LSM/LBH
5. INISIATIF INVESTIGASI
12
13. DATA PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK
SULSEL 2018
DARI SEGI MEKANISME PENYELESAIAN
PENGADUAN
1. TIDAK DITEMUKAN MALADMINSTRASI 37
PENGADUAN
2. KLARIFIKASI LISAN 28 PENGADUAN
3. INVESTIGASI LAPANGAN 24 PENGADUAN
4. KLARIFIKASI TERTULIS 23 PENGADUAN
5. PERMINTAAN PELAPOR 5 PENGADUAN
6. SARAN 5 PENGADUAN
7. TIDAK MELENGKAPI DATA
13
14. DATA PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK
SULSEL 2018
DARI SEGI HASIL TINDAK LANJUT
1. PENGADUAN DITUTUP 127 PENGADUAN
2. MENUNGGU RESPON TERLAPOR 90
PENGADUAN
3. PROSES INVESTIGASI 36 PENGADUAN
4. LAPORAN TELAH DISELESAIKAN 15
PENGADUAN
5. MENUNGGU DATA TAMBAHAN DARI
PELAPOR
14
15. DATA PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK
SULSEL 2018
DARI SEGI KELOMPOK INSTANSI TERLAPOR
1. PEMERINTAH DAERAH 141 PENGADUAN
2. KEPOLISIAN 41 PENGADUAN
3. INSTANSI KEMENTRIAN 35 PENGADUAN
4. BUMN/BUMD 27 PENGADUAN
5. KOMISI NEGARA/LNS 12 PENGADUAN
6. LAIN-LAIN
15
16. Melakukan setiap upaya memberi nilai tambah thd
tanggungjawab jabatan;
Melakukan setiap upaya menegakkan norma;
Melakukan setiap upaya menghindari penyimpangan &
perangkap jabatan;
Memberikan keteladanan (exemplary paragon);
Menunjukkan sikap kepedulian & kebersamaan (care
and share);
Membangun keakraban & kedekatan (intimacy) baik
kepada bawahan maupun mitra kerja;
Membangun kepercayaan timbal balik (reciprocal trust)
secara vertical, horisontal maupun diagonal.