Dokumen tersebut membahas konsep New Public Management (NPM) yang muncul sebagai salah satu gerakan reformasi manajemen sektor publik. NPM beranggapan bahwa praktik manajemen sektor swasta lebih baik dibanding sektor publik, sehingga perlu diadopsi ke organisasi publik. Penerapan NPM telah mengubah manajemen publik dari sistem birokratis menjadi lebih fleksibel dan mengakomodasi pasar.
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Organisasi Publik (Bagian 3)Seta Wicaksana
Hingga sekitar 20 tahun yang lalu, perusahaan mengalami desain ulang organisasi setiap beberapa tahun atau bahkan dekade.
Kebanyakan eksekutif puncak mungkin hanya memiliki pengalaman beberapa kali dalam karier mereka.
Namun, otomatisasi dan tekanan persaingan mulai mempercepat laju perubahan organisasi.
Dalam presentasi ini, kami mengeksplorasi model organisasi tradisional dan bagaimana model tersebut digunakan untuk menyelaraskan struktur dan operasi dengan strategi bisnis.
Kami akan menunjukkan bagaimana model tersebut masih dapat berfungsi sebagai alat diagnostik untuk memahami di mana berbagai faktor organisasi mungkin tidak seimbang.
Kemudian, kami akan menunjukkan bagaimana organisasi telah beralih dari model statis untuk diagnostik dan penyelarasan ke model fleksibel yang membantu organisasi beradaptasi terhadap perubahan yang dinamis dan berkelanjutan.
Bagian 1 Organizations and Organizations Theory
Bagian 2 From Strategy to Organization Design and Effectiveness
Bagian 3 Public Organization
2. Latar Belakang dan Perkembangan (1)
• Organisasi sektor publik sering digambarkan
tidak produktif, tidak efisien, selalu rugi, rendah
kualitas, miskin inovasi dan kreativitas.
• Munculnya kritik keras yang ditujukan kepada
organisasi – organisasi sektor publik tersebut
kemudian menimbulkan gerakan untuk
melakukan reformasi manajemen sektor publik.
• Salah satu gerakan reformasi sektor publik
adalah munculnya konsep New Public
Management atau NPM.
2
3. • Pada perkembangannya, pendekatan manajerial
modern tersebut memiliki banyak sebutan,
misalnya : managerialism, ‘ new public
management, ‘ ‘ Market-based public
administration, ‘ ‘ post bureaucratic paradigm, ‘
dan ‘ entrepreneurial government.’
• Istilah yang kemudian banyak dipakai untuk menyebut
model manajemen publik modern tersebut adalah
New Public Management . Istilah New Public
Management dan Managerialism sering saling
menggantikan, namun istilah New Public Management
lah yang kemudian banyak dipakai.
3
Latar Belakang dan Perkembangan (2)
4. Latar Belakang dan Perkembangan (3)
Berbagai nama untuk menyebut pendekatan manaje-men
modern di sektor publik tersebut pada dasarnya
bermuara pada pandangan umum yang sama yaitu:
1. Perubahan model manajemen publik tersebut
menunjukkan adanya pergeseran besar model
administrasi publik tradisional menuju sistem
manajemen publik modern yang memberikan
perhatian yang lebih besar terhadap pencapaian
kinerja dan akuntabilitas manajer publik
4
5. Latar Belakang dan Perkembangan (4)
2. Menunjukkan adanya keinginan untuk bergerak meninggalkan
model birokrasi klasik menuju model organisasi modern yang
lebih fleksibel.
3. Perlunya dibuat tujuan organisasi yang jelas dan tujuan
personal.
4. Staf senior tampaknya secara politis lebih berkomitmen
terhadap pemerintah saat itu daripada bersikap netral atau non
partisan.
5. Fungsi pemerintah lebih banyak berhadapan dengan pasar,
misalnya tender, yang oleh Osborne dan Gaebler (1992) disebut
“catalyticgovernment: steering rather than rowing.”
6. Terdapat kecenderungan untuk mengurangi fungsi pemerintah
melalui privatisasi dan bentuk lain dari pengadopsian
mekanisme pasar di sektor publik (Hughes, 1998 : 52 – 53)
5
6. KONSEP DAN TEORI
NEW PUBLIC MANAGEMENT (1)
• NPM merupakan teori manajemen publik yang beranggapan
bahwa praktik manajemen sektor swasta adalah lebih baik
dibandingkan dengan praktik manajemen sektor sektor publik.
• Oleh karena itu untuk memperbaiki kinerja sektor publik perlu
diadopsi beberapa praktik dan teknik manajemen yang
diterapkan di sektor swasta ke dalam organisasi sektor publik,
seperti pengadopsian mekanisme pasar, kompetensi tender
(Compulsory Competitive Tendering-CCT) dan privatisasi
perusahaan-perusahaan publik
• Penerapan konsep NPM telah menyebabkan terjadinya
perubahan manajemen sektor publik yang drastis dari sistem
manajemen tradisional yang kaku, birokratis, dan hierarkhis
menjadi model manajemen sektor publik yang fleksibel dan
lebih mengakomodasi pasar.
6
7. KONSEP DAN TEORI
NEW PUBLIC MANAGEMENT (2)
• Penerapan konsep NPM dapat dipandang
sebagai suatu bentuk modernisasi atau
reformasi manajemen dan administrasi
publik, depolitisasi kekuasaan, atau
desentralisasi wewenang yang mendorong
demokrasi.
• Perubahan tersebut juga telah mengubah
peran pemerintah terutama dalam
hubungan antara pemerintah dengan
masyarakat. (Hughes, 1998)
7
8. KONSEP DAN TEORI
NEW PUBLIC MANAGEMENT (3)
• Berbagai penerapan NPM di seluruh dunia
bervariasi, namun mempunyai tujuan yang sama
sebagai upaya pemerintah untuk melakukan
reinventing government dalam restrukturisasi, dan
pembaharuan sistem birokrasi
• Agar mampu memperbaiki efisiensi dan efektivitas
sektor publik, meningkatkan daya respon lembaga
publik terhadap klien dan pelanggannya,
mengurangi pengeluaran publik, dan memperbaiki
akuntabilitas manajerial.
8
9. KONSEP DAN TEORI
NEW PUBLIC MANAGEMENT (4)
• Demikian halnya dalam pemilihan instrumen kebijakannya
pun juga hampir sama, yaitu :
– komersialisasi, korporatisasi, dan privatisasi;
– desentralisasi (devolved management) ;
– pergeseran dari pengendalian in put (in put control)
menjadi pengukuran out put dan outcome;
– spesifikasi kinerja yang lebih ketat;
– dan meluasnya penggunaan mekanisme kontrak.
• Hal tersebut memberikan gambaran megenai NPM yang
telah mempengaruhi proses perubahan organisasi sektor
publik secara komprehensif di hampir seluruh dunia.
9
10. MANAJEMEN PUBLIK VS ADMINISTRASI PUBLIK
• Konsep NPM dengan cepat mampu menggeser pen-dekatan
administrasi publik tradisional. Kebutuhan
terhadap manajerialisme dalam organisasi sektor publik
adalah adanya tuntutan masyarakat yang semakin besar
agar sektor publik menghasilkan produk (barang/jasa) yang
memiliki kualitas lebih baik atau minimal sama sama
dengan yang dihasilkan sektor swasta.
• Jika sektor publik masih terpaku pada pendekatan
administrasi, maka sektor publik akan gagal menjawab
tantangan tersebut. Oleh karena itu, organisasi sektor
publik perlu mengadopsi prinsip-prinsip manajerialisme.
10
11. MANAJEMEN PUBLIK VS ADMINISTRASI PUBLIK
Allison (1982) mengidentifikasi terdapat tiga fungsi manaje-men yang
secara umum berlaku di sektor publik maupun swasta, yaitu :
1. Fungsi strategi, meliputi :
a. Penetapan tujuan dan prioritas organisasi
b. Membuat rencana operasional untuk mencapai tujuan
2. Fungsi Manajemen komponen internal, meliputi :
a. Pengorganisasian dan penyusunan staf
b. Pengarahan dan manajemen sumber daya manusia
c. Pengendalian kinerja
3. Fungsi Manajemen konstituen eksternal, meliputi :
a. Hubungan dengan unit eksternal organisasi
b. Hubungan dengan organisasi lain
c. Hubungan dengan pers dan publik
11
12. MANAJEMEN PUBLIK VS ADMINISTRASI PUBLIK
• Salah satu fungsi penting yang membedakan pen-dekatan
manajemen publik dengan administrasi pu-blik
adalah fungsi strategi.
• Dalam pendekatan manajerialisme, fungsi strategik,
seperti perumusan strategi , perencanaan strategik,
dan pembuatan program merupakan hal yang harus
dilakukan oleh manajer publik.
12
13. MANAJEMEN PUBLIK VS ADMINISTRASI PUBLIK
• Namun dalam pendekatan administrasi publik konsepsi
strategi tidak menjadi perhatian utama. Fokus
utamanya adalah pemenuhan prosedur dan peraturan,
serta pelaksa-naan instruksi atasan.
• Administrasi publik berorientasi pada pemenuhan
tujuan jangka pendek, yaitu kelancaran tugas sehari-hari.
Semen-tara, manajerialisme lebih berorientasi
jangka panjang, tidak sekedar terselesaikannya tugas-tugas
jangka pendek, akan tetapi pencapaian tujuan,
visi, dan misi organisasi yang bersifat jangka panjang.
13
14. MANAJEMEN PUBLIK VS ADMINISTRASI PUBLIK
• Pendekatan administrasi hanya berorientasi pada manajemen
internal, seperti mengorganisasikan biro-biro, merekrut
pegawai, melatih dan promosi pegawai, serta hal-hal lain yang
terkait dengan aspek sistem kepegawaian. Sementara itu,
perhatian terhadap pengendalian kinerja lemah.
• Manajerialisme bukan hanya menekankan pada
pengorganisaisan dan sistem kepegawaian, namun juga
pengendalian kinerja, bai kinerja organisasi maupun kinerja
individual.
• Stewart & Ranson (1988) mengidentifikasi beberapa perbedaan
mendasar antara manajemen generik untuk sektor swasta
dengan sektor publik yang lebih berorientasi pada pelayanan
publik. Perbedaan ditunjukkan pada tabel di bawah ini :
14
15. Generic Management VS Public Service Orientation
(PSO)
Model Sektor Swasta : Model Sektor Publik :
Pilihan individual dalam pasar Pilihan kolektif dalam pemerintahan
Permintaan & harga Kebutuhan sumber daya
Tertutup Keterbukaan untuk publik
Keadilan pasar (equity of market) Keadilan kebutuhan (equity of need)
Mencari kepuasan pasar (pelanggan) Mencari keadilan (justice)
Pelanggan adalah raja Masyarakat adalah penguasa tertinggi
Persaingan sebagai instrumen pasar Tindakan kolektif sebagai instrumen
pemerintahan
Sumber : Stewart & Ranson (1988)
15
16. Krakteristik NPM Menurut Christoper Hood
(1991 : 4 – 5)
a. Manajemen profesional di sektor publik
b. Adanya standar kinerja dan ukuran kinerja
c. Penekanan yang lebih besar terhadap pengendalian
output dan Out come
d. Pemecahan unit-unit kerja di sektor publik
e. Menciptakan persaingan di sektor publik
f. Pengadopsian gaya manajemen di sektor bisnis ke
dalam sektor publik
g. Penekanan pada disiplin dan penghematan yang
lebih besar dalam menggunakan sumber daya
16
17. Konsep Manajerialisme
Michael Barzeley (1992)
a. Pergeseran dari kepentingan publik menjadi fokus
pada hasil dan citizen’s value
b. Pergeseran dari efisiensi menjadi fokus pada kualitas
dan value (efektivitas)
c. Pergeseran dari administrasi menjadi produksi
pelayanan
d. Pergeseran dari ketaatan pada aturan (norma) ke
fokus pada pengendalian
e. Pergeseran dari penentuan fungsi, otoritas dan
struktur menjadi fokus pada misi, pelayanan
pelanggan, dan outcomes
17
18. Konsep Manajerialisme Michael Barzeley (1992)
f. Pergeseran dari pertimbangan biaya menjadi fokus pada
pemberian nilai (value)
g. Pergeseran dari memaksakan tanggung jawab menjadi
membangun tanggung jawab
h. Pergeseran dari mengikuti aturan dan prosedur menjadi
berfokus pada pemahaman dan penerapan norma,
identifikasi dan penyelesaian masalah, serta perbaikan proses
secara berkelanjutan
i. Pergeseran dari pemenuhan sistem administratif menjadi
fokus pada pelayanan dan pengendalian, memperluas pilihan
publik, mendorong tindakan kolektif, pemberian insentif,
pengukuran dan analisis hasil kinerja serta pemberian
feedback.
18