Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter Kemdiknas 2010-2014 bertujuan untuk mengembangkan karakter bangsa melalui pendidikan formal, nonformal, dan informal. Program-program utama meliputi pengembangan kebijakan, kapasitas sumber daya, model pendidikan karakter, serta diseminasi nilai-nilai Pancasila. Rencana ini diharapkan dapat membentuk peserta didik, pendidik, dan masyarakat yang memiliki karakter bangsa Indonesia.
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...SUPRIYO S.Pd.I, M.Pd
Makalah ini membahas mengenai manajemen kurikulum dan pembelajaran, termasuk pengertian, tujuan, dan prinsip-prinsipnya. Manajemen kurikulum adalah sistem kurikulum yang kooperatif, komprehensif, dan sistematis untuk mencapai tujuan kurikulum. Tujuan manajemen kurikulum dan pembelajaran adalah membentuk manusia sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Prinsip-prinsipnya meliputi produ
Kurikulum 2013 merupakan upaya terpadu untuk merekonstruksi kompetensi lulusan melalui kesesuaian materi pelajaran, revolusi pembelajaran berbasis penemuan, dan reformasi penilaian berbasis autentik. Implementasinya memerlukan perancangan proses pembentukan kompetensi, instrumen penilaian, pengadministrasian, pelaporan, serta perubahan manajemen sekolah.
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...SUPRIYO S.Pd.I, M.Pd
Makalah ini membahas mengenai manajemen kurikulum dan pembelajaran, termasuk pengertian, tujuan, dan prinsip-prinsipnya. Manajemen kurikulum adalah sistem kurikulum yang kooperatif, komprehensif, dan sistematis untuk mencapai tujuan kurikulum. Tujuan manajemen kurikulum dan pembelajaran adalah membentuk manusia sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Prinsip-prinsipnya meliputi produ
Kurikulum 2013 merupakan upaya terpadu untuk merekonstruksi kompetensi lulusan melalui kesesuaian materi pelajaran, revolusi pembelajaran berbasis penemuan, dan reformasi penilaian berbasis autentik. Implementasinya memerlukan perancangan proses pembentukan kompetensi, instrumen penilaian, pengadministrasian, pelaporan, serta perubahan manajemen sekolah.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk menciptakan manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang baik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum 2013 menitikberatkan pada pengembangan kompetensi siswa melalui proses pembelajaran yang menyenangkan dan terintegrasi dengan pendidikan karakter. Implementasi yang tepat dari Kurikulum 2013 diharapkan dapat mencapai
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengembangkan kurikulum 2006 dengan meningkatkan kompetensi lulusan yang seimbang antara soft skills dan hard skills, mengubah pendekatan pembelajaran dari guru berpusat menjadi siswa berpusat, serta mengubah standar penilaian menjadi lebih berbasis proses.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kurikulum pendidikan Islam, fungsi kurikulum pendidikan Islam, dan materi atau kurikulum pendidikan Islam. Kurikulum pendidikan Islam adalah pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk membimbing peserta didik ke arah tujuan tertinggi pendidikan Islam melalui pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Fungsi kurikulum antara lain sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sebagai
Buku ini membahas tentang strategi penerapan kurikulum di sekolah. Terdiri dari enam bab yang membahas tentang pengertian kurikulum, fungsi kurikulum, prinsip dan tahapan pelaksanaan kurikulum, lembaga-lembaga pendidikan dan kurikulumnya, muatan lokal kurikulum, serta memahami dan melaksanakan kurikulum di sekolah. Buku ini bertujuan memberikan pemahaman kepada pembaca tentang kurikulum dan
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penyempurnaan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan undang-undang dan landasan filosofis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik. Kurikulum ini menitikberatkan pada peningkatan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Dokumen tersebut membahas pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di sekolah, meliputi pengertian KTSP, prinsip-prinsip pengembangannya, acuan operasional penyusunan KTSP, dan tujuan pendidikan yang menjadi pedoman penyusunan KTSP.
Pengamatan merupakan teknik penilaian yang dilakukan guru dengan menggunakan indera untuk menilai siswa, seperti ketelitian, kerjasama, dan kedisiplinan. Instrumen seperti skala sikap dan angket digunakan untuk mengukur aspek-aspek tertentu pada pelajaran matematika, bahasa Indonesia, dan pendidikan kewarganegaraan.
Proyek merupakan tugas yang melibatkan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan dalam waktu tertentu seperti pengamatan pertumbuhan tanaman atau mengukur tinggi pohon. Terdapat tiga tahapan proyek yaitu persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan yang masing-masing dinilai berdasarkan kemampuan perencanaan, penggunaan bahan, dan kelengkapan laporan.
Dokumen ini membahas strategi manajemen pendidikan karakter untuk membangun peradaban berbasis nilai-nilai agama. Pendidikan karakter perlu diterapkan dengan baik di sekolah melalui pemahaman konsep, teori, metodologi, dan aplikasi yang tepat agar dapat membentuk siswa memiliki karakter yang kuat secara pribadi dan sosial. Pendidikan bertujuan mewariskan pengetahuan untuk membangun peradaban, tetapi perlu diperbaiki
Kurikulum 2013 bertujuan untuk menciptakan manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang baik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum 2013 menitikberatkan pada pengembangan kompetensi siswa melalui proses pembelajaran yang menyenangkan dan terintegrasi dengan pendidikan karakter. Implementasi yang tepat dari Kurikulum 2013 diharapkan dapat mencapai
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengembangkan kurikulum 2006 dengan meningkatkan kompetensi lulusan yang seimbang antara soft skills dan hard skills, mengubah pendekatan pembelajaran dari guru berpusat menjadi siswa berpusat, serta mengubah standar penilaian menjadi lebih berbasis proses.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kurikulum pendidikan Islam, fungsi kurikulum pendidikan Islam, dan materi atau kurikulum pendidikan Islam. Kurikulum pendidikan Islam adalah pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk membimbing peserta didik ke arah tujuan tertinggi pendidikan Islam melalui pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Fungsi kurikulum antara lain sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sebagai
Buku ini membahas tentang strategi penerapan kurikulum di sekolah. Terdiri dari enam bab yang membahas tentang pengertian kurikulum, fungsi kurikulum, prinsip dan tahapan pelaksanaan kurikulum, lembaga-lembaga pendidikan dan kurikulumnya, muatan lokal kurikulum, serta memahami dan melaksanakan kurikulum di sekolah. Buku ini bertujuan memberikan pemahaman kepada pembaca tentang kurikulum dan
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penyempurnaan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan undang-undang dan landasan filosofis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik. Kurikulum ini menitikberatkan pada peningkatan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Dokumen tersebut membahas pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di sekolah, meliputi pengertian KTSP, prinsip-prinsip pengembangannya, acuan operasional penyusunan KTSP, dan tujuan pendidikan yang menjadi pedoman penyusunan KTSP.
Pengamatan merupakan teknik penilaian yang dilakukan guru dengan menggunakan indera untuk menilai siswa, seperti ketelitian, kerjasama, dan kedisiplinan. Instrumen seperti skala sikap dan angket digunakan untuk mengukur aspek-aspek tertentu pada pelajaran matematika, bahasa Indonesia, dan pendidikan kewarganegaraan.
Proyek merupakan tugas yang melibatkan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan dalam waktu tertentu seperti pengamatan pertumbuhan tanaman atau mengukur tinggi pohon. Terdapat tiga tahapan proyek yaitu persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan yang masing-masing dinilai berdasarkan kemampuan perencanaan, penggunaan bahan, dan kelengkapan laporan.
Dokumen ini membahas strategi manajemen pendidikan karakter untuk membangun peradaban berbasis nilai-nilai agama. Pendidikan karakter perlu diterapkan dengan baik di sekolah melalui pemahaman konsep, teori, metodologi, dan aplikasi yang tepat agar dapat membentuk siswa memiliki karakter yang kuat secara pribadi dan sosial. Pendidikan bertujuan mewariskan pengetahuan untuk membangun peradaban, tetapi perlu diperbaiki
Dokumen tersebut memberikan petunjuk lengkap tentang pengisian dan pengolahan jurnal penilaian sikap peserta didik, mulai dari format penulisan, aspek yang dinilai, teknik penilaian, pengolahan nilai, hingga pelaporan hasilnya.
Dokumen tersebut merupakan kisi-kisi materi untuk Olimpiade Sains Terapan Nasional Tingkat Provinsi Jawa Tengah ke-4 yang akan diselenggarakan pada 22-25 September 2011 di Semarang. Dokumen ini menjelaskan tujuan, peserta, dan materi lomba untuk bidang-bidang matematika teknologi, matematika non teknologi, fisika terapan, kimia terapan, biologi terapan, ICT, dan karya ilmiah siswa.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMK kelas X semester 1 membahas tentang teks laporan hasil observasi makhluk di bumi ini. Pembelajaran dilakukan selama 2 pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit untuk menganalisis struktur, bahasa, dan isi teks laporan tersebut serta menyuntingnya sesuai kaidah dan struktur teks. Metode pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik melalui diskusi, tanya
Buku guru dan buku siswa secara umum dapat digunakan sebagai pedoman pembelajaran. Akan tetapi, beberapa komponen perencanaan pembelajaran dan penilaian belum tercakup dengan baik, sehingga perlu ditambahkan materi dan pengayaan lain untuk melengkapi kekurangan tersebut.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas analisis dan penyuntingan teks laporan hasil observasi tentang makhluk di bumi. Pembelajaran dilakukan melalui diskusi, tanya jawab, dan penugasan serta diukur melalui penilaian sikap spiritual dan sosial.
Dokumen tersebut memberikan panduan umum tentang prosedur standar melakukan pengamatan dan pemantauan kinerja guru. Beberapa langkah utama meliputi: (1) mempersiapkan diri dengan memahami tujuan pengamatan, (2) melakukan pengamatan secara objektif tanpa intervensi, (3) mencatat detail aktivitas guru dan peserta didik, (4) memberikan umpan balik kepada guru untuk mendapatkan persetujuan, dan (5
Dokumen tersebut membahas panduan pendidikan karakter di sekolah menengah pertama yang disusun oleh Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia. Panduan ini memberikan penjelasan mengenai pentingnya pendidikan karakter untuk membentuk siswa menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab sesuai tujuan pendidikan nasional. Panduan ini terdiri atas empat bagian yang memberikan panduan pelaksanaan pendidikan karakter secara terpadu melalui pembelaj
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Silabus mata pelajaran Bahasa Inggris untuk pendidikan kesetaraan paket B setara SMP/MTs mencakup model silabus kurikulum pendidikan kesetaraan dan kompetensi dasar, indikator, materi, serta kegiatan pembelajaran untuk tingkatan III dan IV.
Makalah ini membahas upaya pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan di Indonesia, meliputi pengertian pendidik dan kependidikan, peran mereka, strategi pengembangan, dan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah seperti peningkatan gaji, pelatihan, dan sertifikasi. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Buku ini membahas tentang kurikulum berbasis kompetensi (KBK) mulai dari pengertian, pengembangan, pelaksanaan, hingga peran kepala sekolah dan guru dalam mengimplementasikan KBK. Bab-babnya mencakup visi, misi, tujuan pendidikan nasional, konsep dasar KBK, tingkat pengembangan dan prinsip-prinsipnya, serta peranan penting kepala sekolah dan guru dalam menyukseskan KBK.
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptxJeffriIndriyanto2
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kurikulum operasional disusun sendiri oleh masing-masing satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik dan lingkungan sekolah. Dokumen ini memberikan panduan tentang komponen-komponen penyusunan kurikulum operasional seperti visi, misi, tujuan,
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas TinggiHeru Supanji
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan dan pelaksanaan kurikulum di sekolah dasar. Terdapat penjelasan mengenai teori kurikulum, perkembangan kurikulum di Indonesia, kurikulum KTSP, kurikulum 2013, dan pembelajaran tematik terpadu. Juga dibahas mengenai pengalaman belajar peserta didik di sekolah dasar.
Kurikulum PAUD perlu direncanakan dengan matang agar tujuan pengembangan anak tercapai dengan baik. Kurikulum nasional memberikan standar minimal yang dapat dikembangkan sesuai kondisi sekolah. Penyusunan kurikulum meliputi tujuan pendidikan, struktur, dan muatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak.
Dokumen tersebut memberikan panduan umum tentang pengembangan silabus berbasis kompetensi. Silabus harus dirancang untuk memfasilitasi pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Proses pengembangan silabus mencakup penentuan indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan penilaian peserta didik. Tujuannya adalah memastikan peserta didik dapat menguasai kompetens
Dokumen tersebut membahas mengenai upaya peningkatan mutu pendidikan di masa depan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah. Manajemen berbasis sekolah dijelaskan sebagai alternatif untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memberikan otonomi kepada sekolah dalam pengelolaan sumber daya. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran berbagai pihak seperti pemerintah, kepala sekolah, guru, orang tua, dan
Laporan evaluasi kinerja guru mencakup penilaian berbagai aspek kompetensi guru meliputi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Hasil penilaian digunakan untuk menentukan angka kredit untuk peningkatan pangkat guru.
Dokumen tersebut memberikan panduan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik SMK. Ia menjelaskan pendekatan dan instrumen penilaian untuk menilai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik secara berimbang. Berbagai teknik penilaian seperti observasi, tes tulis, dan penugasan digunakan dengan instrumen seperti daftar cek dan lembar penilaian.
Lembar penilaian diri ini berisi ringkasan singkat tentang beberapa lembar penilaian diri yang mencakup penilaian terhadap sikap spiritual, jujur, tanggung jawab, disiplin, gotong royong, toleransi, percaya diri dan santun siswa. Lembar-lembar penilaian tersebut berisi pernyataan-pernyataan yang harus disikapi oleh siswa untuk menilai sendiri sikap-sikap tersebut.
Silabus fisika teknologi dan rekayasa smk kelas x (pristiadi utomo 05 07-13)Pristiadi Utomo
Silabus mata pelajaran Fisika ini membahas tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar untuk kelas X semester ganjil. Materi pelajaran terdiri dari besaran dan satuan, gerak lurus, gerak melingkar, dan gaya serta hukum-hukum gerak Newton. Penilaian dilakukan melalui tes tertulis, tes kinerja, tugas, dan portofolio; sedang
Silabus fisika teknologi dan rekayasa smk kelas xi (pristiadi utomo 05 07-13)Pristiadi Utomo
Silabus mata pelajaran Fisika kelas XI ini membahas tentang konsep-konsep gerak harmonik sederhana, gelombang, listrik statis dan dinamis, serta medan magnet yang akan dipelajari melalui pengamatan, eksperimen, dan penyelesaian soal-soal."
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Naskah ran-kemendiknas-rev-2
1. RENCANA AKSI NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
2010–2014
A. Latar Belakang
Karakater adalah kualitas individu atau kolektif yang menjadi ciri seseorang atau
kelompok. Dalam hal ini, karakter dapat dimaknai positif atau negatif, Akan tetapi,
dalam konteks pendidikan, karakter merupakan nilai-nilai yang unik-baik, yakni tahu
nilai kebaikan, mau berbuat baik, dan nyata berkehidupan baik, yang terpateri dalam
diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Secara koheren, karakter memancar dari hasil
olah pikir, olah hati, olahraga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok
orang. Karakter juga merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang
mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi
kesulitan dan tantangan. Adapun pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai
pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang
bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan
baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan
sehari-hari dengan sepenuh hati.
Aktualisasi nilai dalam pembentukan karakter melalui dunia pendidikan
memerlukan perencanaan yang teliti dan matang agar proses dan hasilnya pun sesuai
dengan yang diharapkan. Proses penanaman nilai dalam pembentukan karakter melalui
pendidikan harus dikemas dengan baik dan terstruktur yang dapat diimplementasikan
melalui pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, maupun kegiatan tatakelola
(manajemen). Mengingat pendidikan karakter merupakan bagian dan satu kesatuan
dengan pembangunan karakter bangsa, maka peran pendidikan menjadi sangat vital
dan memiliki tanggunjawab terbesar dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang
berkarakter Indonesia yang dapat menghantarkan bangsa Indonesia yang beradab.
1
2. Pendidikan karakter merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
pencapaian visi dan misi pembangunan nasional (RPJP 2005 -2025). Pencapaian
RPJP dilakukan melalui pentahapan, yakni Tahap I: 2010—2014; Tahap II: 2014—
2020; Tahap III: 2020—2025. Dengan demikian, program pengembangan pendidikan
karakter harus terkandung di dalam rencana strategis pembangunan pendidikan
nasional pada setiap tahapnya. Pelaksanaan pendidikan karakter memerlukan rencana
aksi yang aplikatif dalam konteks nilai secara terus menerus dan berkelanjutan.
Sehubungan dengan hal itu, rencana aksi nasional (RAN) pendidikan karakter
Kementerian Pendidikan Nasional harus segera disusun program dan kegiatannya dan
dituangkan dalam setiap rencana pembangunan jangka menengah (RPJM). Pada
RPJM Tahap I (2010—2014), langkah-langkah yang diprioritaskan untuk pendidikan
karakter adalah sebagai berikut.
(1) Reorientasi dan penyadaran akan pentingnya pendidikan karakter.
(2) Penyusunan perangkat kebijakan terpadu dan pemberdayaan pemangku
kepentingan agar dapat melaksanakan pendidikan karakter secara efektif.
(3) Pelaksanaan, pemantapan, dan evaluasi pendidikan karakter.
Semua langkah tersebut bermuara pada perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam
diri individu, kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh sebab itu,
pada akhir tahap I ini pendidikan karakter diarahkan untuk mewujudkan peserta didik,
pendidik, tenaga kependidikan, dan pemangku kepentingan pendidikan yang mampu
menghayati kembali dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
B. Kebijakan Nasional Pendidikan Karakter
Kebijakan nasional pendidikan karakter merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kebijakan nasional pembangunan karakter bangsa yang diamanatkan
oleh Presiden RI pada acara puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional, 11 Mei
2
3. 2010. Kebijakan nasional pendidikan karakter dilakukan dalam rangka mewujudkan
tujuan pendidikan nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Pada fase awal, pendidikan karakter
difokuskan pada pembentukan, pembinaan, dan pengembangan nilai jujur, cerdas,
tangguh, dan peduli. Dapat juga ditambahkan nilai-nilai lain yang relevan dan
kontekstual sesuai dengan keperluan. Pada fase berikutnya dapat dikembangkan
berbagai nilai antara lain bertanggung jawab, kreatif, disiplin, suka menolong.
Pendidikan karakter meliputi dan berlangsung pada:
1. Pendidikan Formal
Pendidikan karakter pada pendidikan formal berlangsung pada lembaga pendidikan
TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, MAK dan Perguruan Tinggi melalui
pembelajaran, kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler, penciptaan budaya satuan
pendidikan, dan pembiasaan. Sasaran pada pendidikan formal adalah peserta didik,
pendidik, dan tenaga kependidikan.
2.Pendidikan Nonformal
Pada pendidikan nonformal pendidikan karakter berlangsung pada lembaga kursus,
pendidikan kesetaraan, pendidikan keaksaraan, dan lembaga pendidikan nonformal
lain melalui pembelajaran, kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler, penciptaan
budaya satuan pendidikan, dan pembiasaan. Sasaran pada pendidikan nonformal
adalah peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.
3. Pendidikan Informal
Pendidikan karakter pada pendidikan informal berlangsung pada keluarga yang
dilakukan oleh orangtua dan orang dewasa lain terhadap anak-anak atau anggota
keluarga lainnya yang menjadi tanggung jawabnya.
3
4. C. Strategi Implementasi
Strategi implementasi pendidikan karakter mencakup: (1) pengembangan
regulasi, (2) pengembangan kapasitas, (3) sosialisasi, (4) implementasi dan kerjasama,
serta (5) monitoring dan evaluasi. Strategi tersebut dilaksanakan dengan prinsip
komprehensif dan berfokus pada tugas, pokok, fungsi, dan sasaran masing-masing
Unit Utama di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional.
Pelaksanaan pendidikan karakter di lingkungan Kementerian Pendidikan
Nasional diselenggarakan secara terpadu yang didukung secara sinergis oleh Dinas
Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota serta pemangku
kepentingan pendidikan lainnya. Selanjutnya, sebagai kebijakan nasional, strategi
implementasi pengarusutamaan pendidikan karakter harus terimplementasikan secara
utuh dan terintegrasi dalam seluruh aktrivitas sistem pendidikan nasional.
D. Rencana Aksi Nasional (RAN) Kemdiknas
RAN Pendidikan Karakter Kementerian Pendidikan Nasional disusun dengan
pendekatan struktur program yang ditetapkan, memiliki fleksibilitas konten, dan bersifat
terbuka. Struktur program disusun dalam bentuk tabel dengan penjelasan sebagai
berikut.
Kategori Program Utama
Kolom kategori program utama berisi program induk yang dapat menampung
beberapa program utama sesuai dengan lingkup program utamanya;
Program Utama
Kolom program utama berisi nama program yang dapat menampung beberapa
program yang serumpun sesuai dengan lingkup program utamanya.
Program
Kolom Program berisi rencana kerja yang dapat dijabarkan dalam beberapa
subprogram;
4
5. Kegiatan
Kolom kegiatan berisi jenis kegiatan operasional pada program atau subprogram
tertentu. Kegiatan masih dimungkinkan dijabarkan kembali menjadi subkegiatan
yang terukur baik volume, satuan, maupun pembiayaannya.
Sebagai Kategori Program Utama dalam RAN Kementerian Pendidikan Nasional
adalah Pengembangan Pendidikan Karakter yang terjabar dalam enam Program
Utama, yaitu (1) Harmonisasi Kebijakan dan Regulasi Pendidikan Karakter, (2)
Pengembangan Sinergi dan Konsep Pendidikan karakter, (3) Pengembangan Kapasitas
Sumber Daya, (4) Penelitian Pendidikan Karakter, (5) Perintisan Model Pendidikan
Karakter, (6) Implementasi dan Diseminasi Model Pendidikan Karakter.
Berikut ini adalah perincian program utama tersebut.
1. Harmonisasi Kebijakan Pendidikan Karakter
1.1 Pelaksanaan koordinasi program
1.2 Seminar/sarasehan/workshop/lokakarya
1.3 Penulisan/penyusunan dan penggandaan materi kebijakan
1.4 Penataan dan pemantapan regulasi
1.5 Efisiensi dan efektivitas manajemen program
2. Pengembangan Sinergi dan Konsep Pendidikan Karakter
2.1 Peningkatan sinergi kelembagaan
2.2 Pengembangan konsep pendidikan karakter
2.3 Keefisienan dan keefektifan manajemen program
5
6. 3. Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Pendidikan Karakter
3.1 Pengembangan kapasitas sumberdaya manusia
3.2 Pengembangan kapasitas perangkat pendidikan karakter
3.3 Pengembangan kapasitas kelembagaan
4. Penelitian Pendidikan Karakter
4.1 Peningkatan penelitian
4.2 Publikasi hasil penelitian
4.3 Peningkatan kegiatan pengabdian
4.4 Publikasi hasil pengabdian
5. Perintisan Model Pendidikan Karakter
5.1 Pengembangan model pendidikan karakter
5.2 Penguatan model pendidikan karakter
6. Implementasi dan Diseminasi Model Pendidikan Karakter
6.1 Diversifikasi program pendidikan karakter
6.2 Penyebarluasan model pendidikan karakter
6.3 Monitoring dan evaluasi program
Adapun “indikator kinerja kunci (IKK)” merujuk pada proses kerja atau hasil yang
akan dicapai sebagai perwujudan dari program dan kegiatan. Adapun unit utama di
Kemdiknas merujuk pada tujuh unit utama yang ada, yakni: Dikti, Dikdasmen, PMPTK,
PNFI, Balitbang, Itjen, dan Setjen.
6
7. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RAN unit utama: (1)
program/kegiatan yang direncanakan mengarah pada pembentukan, pembinaan, dan
pengembangan nilai-nilai tertentu; (2) IKK dideskripsikan secara jelas dan terukur; (3)
volume kegiatan tahun 2010 dan seterusnya ditentukan berdasarkan tingkat capaian
secara bertahap dengan asumsi yang relevan pada setiap IKK. Selain itu, penentuan
volume kegiatan didasarkan atas kebijakan nasional, sektoral, dan/atau institusional.
Penentuan program dan target capaian per tahun secara nasional ditentukan
berdasarkan kesepakatan antarunit utama terkait dengan mengacu pada kebijakan dan
tanggung jawab masing-masing unit utama. Kegiatan yang dikembangkan dalam RAN
nantinya disarankan mengarah pada pengembangan nilai-nilai tertentu yang
dieksplisitkan dalam TOR.
Program pendidikan karakter tahun 2010 yang dimasukkan dalam RAN
merupakan program khusus pendidikan karakter dan kegiatan yang sudah ada serta
bermuatan pendidikan karakter. Pada tahun 2011 hanya program pendidikan karakter
saja yang masuk dalam RAN pendidikan karakter. Program tersebut merupakan
program inovatif yang sesuai dengan renstra dan desain induk pendidikan karakter.
Suatu program disebut inovatif jika memenuhi salah satu kriteria dari beberapa kriteria
berikut ini:
1. belum pernah dilakukan pada kegiatan tahun sebelumnya;
2. berupa pemecahan masalah karakter bangsa saat ini dan yang akan datang;
3. mengadaptasi model pendidikan karakter yang baik dari budaya daerah atau
negara lain;
4. mengandung keunikan dan/atau keaslian;
5. memiliki indikator kinerja kunci yang jelas dan operasional.
Program pendidikan karakter ini merupakan entitas yang benar-benar harus dengan
sengaja direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi. Program tersebut harus
mempunyai dampak langsung (bukan dampak pengiring) terhadap pembentukan
karakter. Kegiatan pendidikan karakter yang terintegrasi dengan pelaksanaan kegiatan
pendidikan lain (didanai oleh kegiatan pendidikan lain itu) tidak perlu dimasukkan dalam
RAN. Program yang masuk dalam RAN 2011 dirancang dengan enam struktur program
7
8. seperti yang tersebut di atas mulai dari harmonisasi kebijakan pendidikan karakter s.d.
implementasi dan diseminasi pendidikan karakter. Selain itu, tahun 2011 program
pendidikan karakter diharapkan dapat menjadi program prioritas yang masuk dalam
Renstra Kemdiknas.
Berikut ini adalah jabaran rencana aksi nasional Kementerian Pendidikan
Nasional Tahun 2010—1014 dalam bentuk matriks.
8