Esensi dari kegiatan pemberdayaan adalah kegiatan pendampingan. Kegiatan pendampingan merupakan upaya untuk menyertakan masyarakat dalam mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik. Selain itu diarahkan untuk memfasilitasi proses pengambilan keputusan yang terkait dengan masalah masyarakat, kebutuhan masyarakat, membangun kemampuan dalam meningkatkan pendapatan, melaksanakan usaha yang berskala bisnis serta mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan partisipatif.
Esensi dari kegiatan pemberdayaan adalah kegiatan pendampingan. Kegiatan pendampingan merupakan upaya untuk menyertakan masyarakat dalam mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik. Selain itu diarahkan untuk memfasilitasi proses pengambilan keputusan yang terkait dengan masalah masyarakat, kebutuhan masyarakat, membangun kemampuan dalam meningkatkan pendapatan, melaksanakan usaha yang berskala bisnis serta mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan partisipatif.
Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) merupakan salah satu yang dapat mendampingi desa sesuai dengan Permendesa PDTT No. 18 Tahun 2019 tentang Pendampingan Masyarakat Desa. Dengan adanya KPMD di desa, diharapkan desa dapat lebih mudah dalam melakukan perencanaan pembangunan desa.
Model csr Provinsi jawa tengah (pbk kelas a fia ub 2015)
Nama Anggota:
Muhammad Iqbal Ramadhan 135030101111032
Aditya A.P 135030101111148
Faradi Prima 135030100111069
Luthfan Dandy 135030100111088
Jk Fergiawan 135030107111093
Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) merupakan salah satu yang dapat mendampingi desa sesuai dengan Permendesa PDTT No. 18 Tahun 2019 tentang Pendampingan Masyarakat Desa. Dengan adanya KPMD di desa, diharapkan desa dapat lebih mudah dalam melakukan perencanaan pembangunan desa.
Model csr Provinsi jawa tengah (pbk kelas a fia ub 2015)
Nama Anggota:
Muhammad Iqbal Ramadhan 135030101111032
Aditya A.P 135030101111148
Faradi Prima 135030100111069
Luthfan Dandy 135030100111088
Jk Fergiawan 135030107111093
Prinsip ini mengharuskan PAR dilaksanakan separtisipatif mungkin, melibatkan siapa saja yang berkepentingan dengan situasi yang sedang diteliti dan perubahan kondisi yang lebih baik. Dengan prinsip ini, PAR dilakukan bersama di antara warga masyarakat melalui proses berbagi dan belajar bersama, untuk memperjelas dan memahami kondisi dan permasalahan mereka sendiri. Prinsip ini juga menuntut penghargaan pada setiap perbedaan yang melatarbelakangi warga saat terlibat dalam PAR, termasuk penghargaan pada kesetaraan jender (terlebih jika dalam suatu komunitas warga perempuan belum memperoleh kesempatan yang setara dengan laki-laki untuk berpartisipasi sosial). Berbeda dengan riset konvensional, tim peneliti dalam PAR bertindak sebagai fasilitator terjadinya proses riset yang partisipatif di antara warga, bukan tim peneliti yang meneliti kondisi komunitas dari luar sebagai pihak asing.
Seiring dengan semakin berkembangnya pembangunan sosial, untuk mengimbangi paradigma pembangunan ekonomi pada masa mendatang. Umumnya aktivitas pekerja sosial tidak terbatas sebagai institusi sosial dan profesi pelayanan kemanusiaan, tetapi juga sebagai profesi yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi pelayanan sosial sebagai dasar utama dalam menghadapi perkembangan permasalahan sosial semakin kompleks.
Pekerjaan sosial sendiri merupakan suatu profesi pertolongan untuk membantu individu, kelompok, dan masyarakat dalam keberfungsian sosialnya. Prinsip pertolongan pekerjaan sosial adalah setiap perubahan terjadi pada dasarnya dikarenakan oleh adanya usaha-usaha klien sendiri, dan peranan pekerja sosial adalah memfasilitasi atau memungkinkan klien mampu melakukan perubahan yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
Sebagaimana kita ketahui bahwa tujuan dari kesejahteraan sosial adalah memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber yang ada dengan menekankan adanya partisipasi sosial serta menciptakan kondisi kehidupan yang memungkinkan mereka mencapai tujuan. Proses dalam melakukan pengorganisasian dan pengembangan masyarakat merupakan point penting bagaimana pelaku perubahan berkiprah ataupun membangun masyarakat untuk mandiri dan mampu berkembang menjadi masyarakat yang fungsional. Dengan demikian peran pekerja sosial sangat penting dalam proses pengembangan masyarakat. Oleh karena itu, perlunya pengetahuan dan pemahaman lebih mengenai peranan pekerja sosial dalam pengembangan masyarakat.
Salinan permen desapdtt nomor 7 tahun 2021 ttg perioritas penggunaan dana des...Salim SAg
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2021 TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2022
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. MEDIA TAYANG
SPB 8.2
KETERAMPILAN PENDAMPING DESA
DIREKTORAT JENDRAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
KEMENTRIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI
2016
Modul Pelatihan Pra Tugas Pendamping Desa
2. TUJUAN
Setelah pembelajaran ini peserta dapat:
Menjelaskan dan pempraktekkan peran-peran
pendamping desa dalam asistensi, advokasi
dan pengorganisasian, fasilitasi, dan mediasi.
3. PERAN UTAMA PD:
FASILITATOR & MEDIATOR
• Sebagai fasilitator
adalah orang yang membantu suatu masyarakat menuju
proses kesadaran dalam mencapai keberhasilan serta tetap
menjaga eksistensi kelompok itu. pendamping harus
mampu memfasilitasi terjadinya proses dinamis dalam
pengembangan masyarakat menuju pada perubahan yang
lebih baik
• Sebagai Mediator
adalah sebagai orang yang membantu para
pihak/masyarakat desa dalam proses perundingan guna
mencari berbagai kemungkinan dalam penyelesaian
permasalahan/sengketa tanpa menggunakan cara
memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian
4. PERAN UTAMA PD:
PEMBIMBING (ASISTENSI) & ADVOKASI
• Sebagai Pembimbing
Tugas utamanya membantu masyarakat
memutuskan/menetapkan tindakan. Pendamping perlu
memberikan banyak informasi kepada masyarakat,
agar masyarakat memiliki pengetahuan yang memadai
untuk dapat memilih dan menetapkan tindakan yang
dapat menyelesaikan masalah mereka.
• Sebagai Advokat/Social Organizer
adalah sebagai orang yang membantu masyarakat di
dalam mempengaruhi keputusan kebijakan/hukum
yang membela kepentingan masyarakat itu sendiri
5. PERAN UTAMA PD:
Pelatih, Enabler, Konsultan
• Pelatih: seorang pendamping juga harus mampu
menjadi pelatih bagi kelompok masyarakat sebagai
upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
serta terjadinya perubahan sikap
• Sebagai Enabler. Fungsi utamanya mendorong
masyarakat untuk mengenali masalah atau
kebutuhannya berikut potensinya.
• Konsultan: pendamping harus mampu menjadikan
dirinya tempat bertanya, dan memberika alternatif
pemecahan masalah dengan tetap ada ditangan
kelompok masyarakat sendiri
6. Peran-peran diatas dilakukan dengan tujuan untuk memandirikan masyarakat.
Keberadaan PD hanya bersifat sementara. Ada saat ketika program
Pendampingan Desa diakhiri dan masyarakat mampu menyelenggarakan
pembangunan dan pemberdayaan secara mandiri.
kemandirian
intelektual
material
Pendampingan
7. FOKUS UTAMA PENDAMPINGAN 1
• Penyadaran berfikir kritis analitis: mengajak anggota
kelompok terbiasa untuk memecahkan permasalahan
yang dihadapi dengan meneliti hubungan sebab-akibat
yang ditimbulkan dari sebuah masalah.
• Penggunaan atas hak dan kewajiban individu dan
kolektif: mengajak anggota kelompok terbiasa
bertindak atas dasar hak dan kewajuban yang dimiliki.
• Tertib administrasi dan keterbukaan organisasi:
mengajak anggota kelompok terbiasa bahwa tertib
administrasi dan keterbukaan di dalam organisasi.
8. FOKUS UTAMA PENDAMPINGAN 2
• Pengembangan sumber daya produktif:
mengajak anggota kelompok sadar agar dalam
mengembangkan usaha bukan sekali
“beruntung”, tetapi usaha yang berkelanjutan.
• Kaderisasi: mengajak anggota kelompok sadar
bahwa dalam suatu proses pendampingan
pada saatnya akan berakhir dan harus
digantikan oleh pendamping yang datang dari
dalam kelompok itu sendiri.