Pemberdayaan Masyarakat adalah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai sosial (Chambers, 1995 dan Kartasasmita, 1996).
Konsep ini merupakan paradigma baru pembangunan yang bersifat “people-centered, empowering and sustainable”
Konsep ini lebih luas dari memenuhi kebutuhan dasar (basic needs) atau mencegah pemiskinan (safety net)... Friedman (1992) menyebutnya pembangunan alternatif mencakup “ inclusive democracy, appropriate economic growth, gender equakity and interregional equity”
Seiring dengan semakin berkembangnya pembangunan sosial, untuk mengimbangi paradigma pembangunan ekonomi pada masa mendatang. Umumnya aktivitas pekerja sosial tidak terbatas sebagai institusi sosial dan profesi pelayanan kemanusiaan, tetapi juga sebagai profesi yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi pelayanan sosial sebagai dasar utama dalam menghadapi perkembangan permasalahan sosial semakin kompleks.
Pekerjaan sosial sendiri merupakan suatu profesi pertolongan untuk membantu individu, kelompok, dan masyarakat dalam keberfungsian sosialnya. Prinsip pertolongan pekerjaan sosial adalah setiap perubahan terjadi pada dasarnya dikarenakan oleh adanya usaha-usaha klien sendiri, dan peranan pekerja sosial adalah memfasilitasi atau memungkinkan klien mampu melakukan perubahan yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
Sebagaimana kita ketahui bahwa tujuan dari kesejahteraan sosial adalah memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber yang ada dengan menekankan adanya partisipasi sosial serta menciptakan kondisi kehidupan yang memungkinkan mereka mencapai tujuan. Proses dalam melakukan pengorganisasian dan pengembangan masyarakat merupakan point penting bagaimana pelaku perubahan berkiprah ataupun membangun masyarakat untuk mandiri dan mampu berkembang menjadi masyarakat yang fungsional. Dengan demikian peran pekerja sosial sangat penting dalam proses pengembangan masyarakat. Oleh karena itu, perlunya pengetahuan dan pemahaman lebih mengenai peranan pekerja sosial dalam pengembangan masyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat adalah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai sosial (Chambers, 1995 dan Kartasasmita, 1996).
Konsep ini merupakan paradigma baru pembangunan yang bersifat “people-centered, empowering and sustainable”
Konsep ini lebih luas dari memenuhi kebutuhan dasar (basic needs) atau mencegah pemiskinan (safety net)... Friedman (1992) menyebutnya pembangunan alternatif mencakup “ inclusive democracy, appropriate economic growth, gender equakity and interregional equity”
Seiring dengan semakin berkembangnya pembangunan sosial, untuk mengimbangi paradigma pembangunan ekonomi pada masa mendatang. Umumnya aktivitas pekerja sosial tidak terbatas sebagai institusi sosial dan profesi pelayanan kemanusiaan, tetapi juga sebagai profesi yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi pelayanan sosial sebagai dasar utama dalam menghadapi perkembangan permasalahan sosial semakin kompleks.
Pekerjaan sosial sendiri merupakan suatu profesi pertolongan untuk membantu individu, kelompok, dan masyarakat dalam keberfungsian sosialnya. Prinsip pertolongan pekerjaan sosial adalah setiap perubahan terjadi pada dasarnya dikarenakan oleh adanya usaha-usaha klien sendiri, dan peranan pekerja sosial adalah memfasilitasi atau memungkinkan klien mampu melakukan perubahan yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
Sebagaimana kita ketahui bahwa tujuan dari kesejahteraan sosial adalah memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber yang ada dengan menekankan adanya partisipasi sosial serta menciptakan kondisi kehidupan yang memungkinkan mereka mencapai tujuan. Proses dalam melakukan pengorganisasian dan pengembangan masyarakat merupakan point penting bagaimana pelaku perubahan berkiprah ataupun membangun masyarakat untuk mandiri dan mampu berkembang menjadi masyarakat yang fungsional. Dengan demikian peran pekerja sosial sangat penting dalam proses pengembangan masyarakat. Oleh karena itu, perlunya pengetahuan dan pemahaman lebih mengenai peranan pekerja sosial dalam pengembangan masyarakat.
Pendahuluan
Setelah sekian tahun perjalanan implementasi kebijakan desentralisasi, persoalan-persoalan yang menyangkut isu-isu pembangunan masyarakat masih menjadi pekerjaan rumah yang mendesak untuk segera diselesaikan. Kendati Indonesia ikut serta dalam kesepakatan global melaksanakan Millenium Development Goals (MDGs) untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dicanangkan PBB sejak 2000, namun dalam Human Development Report 2007 yang dikeluarkan oleh UNDP, menunjukkan bahwa kualitas manusia Indonesia belum menggembirakan. Dalam laporan tersebut, ternyata di kawasan Asia Tenggara peringkat Indonesia masih berada di bawah. Sementara secara global peringkat Indonesia berada pada ranking ke 110 (UNDP, 2007
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Ppt teori pemba.kl6
1. Kelompok 6 :
Mardion Supari (17102025)
Mohammad Ridho (18102073)
Muhammad Abdul Aziz (18102065)
Maya Oktarisandi (18102060)
Meicika Angelina M (17102027)
Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat dalam
Pembangunan Indonesia
2. PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan masyarakat, secara lugas dapat diartikan sebagai suatu proses yang
membangun manusia atau masyarakat melalui pengembangan kemampuan
masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat
sehingga masyarakat mampu bertahan dan berkembang secara mandiri. Dari
definisi tersebut terlihat ada 3 tujuan utama dalam pemberdayaan masyarakat
yaitu mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat,
dan mengorganisir diri masyarakat.
4. PENDEKATAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Pertama, upaya itu harus terarah
(targetted). Ini yang secara populer
disebut pemihakan. Ia ditujukan langsung
kepada yang memerlukan, dengan
program yang dirancang untuk mengatasi
masalahnya dan sesuai kebutuhannya.
Kedua, program ini harus langsung mengikut
sertakan atau bahkan dilaksanakan oleh masyarakat
yang menjadi sasaran. Mengikutsertakan masyarakat
yang akan dibantu mempunyai beberapa tujuan,
yakni supaya bantuan tersebut efektif karena sesuai
dengan kehendak dan kemampuan serta kebutuhan
mereka. Selain itu sekaligus meningkatkan
keberdayaan (empowering) masyarakat dengan
pengalaman dalam merancang, melaksanakan,
mengelola, dan mempertanggungjawabkan upaya
peningkatan diri dan ekonominya.
5. Ketiga, menggunakan pendekatan kelompok, karena
secara sendiri-sendiri masyarakat miskin sulit dapat
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Juga
lingkup bantuan menjadi terlalu luas kalau
penanganannya dilakukan secara individu. Karena itu
seperti telah disinggung di muka, pendekatan kelompok
adalah yang paling efektif, dan dilihat dari penggunaan
sumber daya juga lebih efisien. Di samping itu kemitraan
usaha antara kelompok tersebut dengan kelompok yang
lebih maju harus terus-menerus di bina dan dipelihara
secara sating menguntungkan dan memajukan.
6. STRATEGI PEMBERDAYAAN
1. Mudah diterima dan didayagunakan oleh masyarakat sebagai pelaksana dan
pengelola (acceptable)
2. Dapat dikelola oleh masyarakat secara terbuka dan dapat
dipertanggungjawabkan (accountable)
3. Memberikan pendapatan yang memadai dan mendidik masyarakat untuk mengelola kegiatan
secara ekonomis (profitable); Hasilnya dapat dilestarikan oleh masyarakat sendiri sehingga
menciptakan pemupukan modal dalam wadah lembaga sosial ekonomi setempat (sustainable)
4. Pengelolaan dana dan pelestarian hasil dapat dengan mudah digulirkan dan
dikembangkan oleh masyarakat dalam lingkup yang lebih luas (replicable)
7. Proses Pemberdayaan Masyarakat
1. Mengidentifikasikan dan mengkaji potensi wilayah permasalahan, serta peluang-
peluangnya. Kegiatan ini dimaksud agar masyarakat mampu dan percaya diri dalam
menidentifikasi serta menganalisa keadaannya, baik potensi maupun permaslahannya.
Pada tahap ini diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai aspek sosial, ekonomi dan
kelembagaan. Proses ini meliputi: (a.) persiapan masyarakat dan pemerintah setempat
untuk melakukan pertemuan awal dan teknis pelaksanaannya, (b.) persiapan dan
penyelenggaraan dan pertemuan, (c.)pelaksanaan kajian dan penilaian keadaan, dan
(d.) pembahasan hasil dan penyusunan rencana tindak lanjut.
2. Menyusun rencana kegiatan kelompok, berdasarkan hasil kajian, meliputi :
(a.) meprioritaskan dan menganalisa masalah-masalah, (b.) identifikasi alternatif
pemecahan masalah yang terbaik,(c.) identifikasi sumberdaya yang tersedia
untuk pemecahan masalah, (d.) pengembangan rencana kegiatan serta
pengorganisasian pelaksanaannya.
9. PARTISIPASI
Partisipasi sebenarnya berasal dari bahasa inggris yaitu dari kata
“participation“ yang dapat diartikan suatu kegiatan untuk
membangkitkan perasaan dan diikut sertakan atau ambil bagian
dalam kegiatan suatu organisasi. Sehubungan dengan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan, partisipasi merupakan
keterlibatan aktif masyarakat atau partisipasi tersebut dapat
berarti keterlibatan proses penentuan arah dari strategi
kebijaksanaan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah.
10. KONSEP PARTISIPASI MASYARAKAT
Konsep partisipasi masyarakat dalam pembangunan sudah mulai
dikenalkan oleh pemerintah sejak awal tahun 1980-an melalui
istilah pemberdayaan masyarakat. Masyarakat diharapkan untuk
dapat berpartisipasi dalam membangun serta menjaga lingkungan
dimana mereka berada. Untuk mensukseskan gerakan
pemberdayaan masyarakat tersebut kemudian pemerintah
membentuk beberapa lembaga-lembaga PKK, LKMD, dan karang
taruna sebagai wadah dalam mendorong komunitas lokal untuk
berpartisipasi dan menjunjung solidaritas bersama. Mengingat
pemberdayaan masyarakat kebanyakan adalah staf pemerintah
atau yang ditunjukan oleh pemerintah yang bekerja sebagai
penghubung antara kebijakan serta agenda pembangunan dengan
apa yang harus dilakukan oleh komunitas.
11. MANFAAT
PARTISIPASI
Lebih memungkinkan diperolehnya keputusan yang benar karena
banyaknya sumbangan yang berarti dan positif.
Mengedepankan komunikasi dua arah sehingga baik bawahan maupun atasan memiliki kesempatan yang sama
dalam mengajukan pemikiran.
Mendorong kemampuan berpikir kreatif demi kepentingan bersama.
Melatih untuk bertanggung jawab serta mendorong untuk membangun kepentingan
bersama.
Memungkinkan untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi.
12. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI
Usia
Faktor usia merupakan faktor yang memengaruhi sikap
seseorang terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ada.
Mereka dari kelompok usia menengah ke atas dengan
keterikatan moral kepada nilai dan norma masyarakat yang lebih
mantap, cenderung lebih banyak yang berpartisipasi daripada
mereka yang dari kelompok usia lainnya.
Jenis Kelamin
Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur berbagai bangsa
mengatakan bahwa pada dasarnya tempat perempuan adalah “di
dapur” yang berarti bahwa dalam banyak masyarakat peranan
perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga, akan
tetapi semakin lama nilai peran perempuan tersebut telah
bergeser dengan adanya gerakan emansipasi dan pendidikan
perempuan yang semakin baik
13. Pendidikan
Pendidikan dikatakan sebagai salah satu
syarat mutlak untuk berpartisipasi.
Pendidikan dianggap dapat memengaruhi
sikap hidup seseorang terhadap
lingkungannya, suatu sikap yang diperlukan
bagi peningkatan kesejahteraan seluruh
masyarakat
Pekerjaan dan Penghasilan
Hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena
pekerjaan seseorang akan menentukan berapa penghasilan
yang akan diperolehnya. Pekerjaan dan penghasilan yang
baik dan mencukupi kebutuhan seharihari dapat mendorong
seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatankegiatan
masyarakat. Pengertiannya bahwa untuk berpartisipasi
dalam suatu kegiatan, harus didukung oleh suasana yang
mapan perekonomian.
14. Lamanya Tinggal
Lamanya seseorang tinggal dalam lingkungan
tertentu danpengalamannya berinteraksi dengan
lingkungan tersebut akanberpengaruh pada
partisipasi seseorang. Semakin lama ia tinggal
dalamlingkungan tertentu, maka rasa memiliki
terhadap lingkungan cenderunglebih terlihat
dalam partisipasinya yang besar dalam setiap
kegiatanlingkungan tersebut.
15. Program Pemerdayaan Masyarakat
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI BIDANG PEMERINTAHAN
DESAPemberdayaan masyarakat di bidang pemerintahan desa mencakup
semua sumber daya yang ada di pemerintahan desa seperti kepala desa,
perangkat desa dan BPD. Bentuk dari pemberdayaan ini dapat berupa
pelatihan, musyawarah dalam penyusunan program-program desa, koordinasi
dalam pelaksanaan program-program desa, dan peningkatan kualitas kinerja di
pemerintahan desa. Dengan adanya program pemberdayaan ini, diharapkan
dapat meningkatkan kinerja dipemerintahan desa dalam membangun serta
memajukan desa.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI BIDANG KELEMBAGAAN
Program pemberdayaan masyarakat di bidang kelembagaan mencakup semua lembaga
kemasyarakat yang ada di desa. Program ini bertujuan untuk membangun lembaga yang
lebih terarah, produktif, dan terorganisir. Bentuk program pemberdayaan ini dapat berupa
pelatihan, penyelenggaraan kegiatan, dan peningkatan sarana/prasarana. Dengan adanya
program pemberdayaan di bidang kelembagaan ini diharapkan dapat meningkatkan
kinerja lembaga agar dapat membantu pemerintah desa dalam menjalankan roda
pembangunan.
16. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI BIDANG EKONOMI
Program pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi merupakan program pemerintah untuk
meningkatkan perekonomian desa. Program ini mencakup pemberdayaan UKM, industri rumah
tangga, BUMDes, kelompok tani, pasar, serta penunjang ekonomi masyarakat lainnya. Bentuk
program pemberdayaan ini dapat berupa pelatihan, workshop, pemodalan/permodalan, bantuan
alat produksi, peningkatan sarana/prasarana dan lain-lain. Dengan adanya pemberdayaan
masyarakat di bidang ekonomi ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian serta
kesejahteraan masyarakat.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI BIDANG TEKNOLOGI
Program pemberdayaan masyarakat di bidang teknologi merupakan program pemerintah
desa dalam mengikuti perkembangan zaman. Selain itu, penggunaan teknologi juga dapat
meningkatkan kinerja agar lebih cepat dan akurat. Bentuk program pemberdayaan ini dapat
berupa pelatihan, pengembangan teknologi, dan penggunaan teknologi dalam proses kerja
dan kehidupan masyarakat. dengan adanya pemberdayaan masyarakat di bidang teknologi
diharapkan dapat meningkatkan daya saing masyarakat, memudahkan masyarakat dalam
bekerja, serta memudahkan masyarakat untuk berbagi dan mendapatkan informasi.
17. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI BIDANG KESEHATAN
Program pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan merupakan salah satu
program pemerintah desa untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan
masyarakat. Bentuk program pemberdayaan ini dapat berupa peningkatan
sarana dan prasarana kesehatan, promosi dan penyuluhan program kesehatan,
dan membangun desa siaga. Dengan adanya program kesehatan ini diharapkan
dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan hidup sehat serta
menyadarkan masyarakat akan pentingnya hidup sehat.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI BIDANG PENDIDIKAN
Program pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan merupakan program
pemerintah desa dalam meningkatkan pendidikan masyarakat agar lebih berkualitas
dan kompeten. Sasaran dari pemberdayaan ini tidak hanya ditujukan kepada para
pelajar saja, namun juga kepada para pengajar maupun lembaga pendidikan lainnya.
Bentuk dari pemberdayaan ini dapat berupa pelatihan guru, peningkatan sarana dan
prasarana, bantuan biaya pendidikan untuk masyarakat kurang mampu, beasiswa
untuk siswa yang berprestasi, dan lain-lain. Dengan adanya program pemberdayaan
masyarakat di bidang pendidikan ini diharapkan dapat meningkatkan pendidikan
masyarakat serta menciptakan masyarakat yang berkualitas dan kompeten.