6. Fungsi Panggul Wanita
Fungsi umum panggul wanita adalah :
a.Panggul besar (Pelvis Mayor)
Fungsi dari panggul besar adalah menyangga
isi abdomen
b. Panggul kecil (Pelvis Minor)
Fungsi panggul kecil adalah :
1. Membentuk jalan lahir
2. Tempat alat genitalia
7. Secara fungsional
ada dua besar bagian :
a. Pelvis mayor (Linea terminalis)
– Bagian pelvis yang terletak di atas linea terminalis, di
sebut juga sebagai false pelvik
b. Pelvis minor
– Bagian pelvis yang terletak di bawah linea terminalis, di
sebut juga sebagai true pelvik (penting dalam obstetrik
karena dapat meramalkan gambaran proses persalinan)
– Mempunyai suatu saluran yang mempunyai sumbu
melengkung ke depan (sumbu carus)
8. Panggul bagian keras terdiri atas :
• Tulang koksa, terdiri atas tiga tulang yang
masing-masing berjumlah dua buah yaitu
tulang ilium, iscium dan pubis.
• Tulang sakrum,
satu buah
• Tulang koksogis,
satu buah
10. PINTU ATAS PANGGUL (PAP)
Dibatasi oleh :
• promontorium,
• linea terminalis,
• pinggir atas simfisis.
1
11. UKURAN
PINTU ATAS PANGGUL (PAP)
Obligua
13 cm
Obligua
13 cm
Transfersa
12,5 -13 cm
Transfersa
12,5 -13 cm
Anteriposterior
13 cm
Anteriposterior
13 cm
Diameter :
13. PINTU TENGAH PANGGUL (PTP)
• Ruang panggul :
saluran di antara pintu
atas panggul dan pintu
bawah panggul.
• Dinding anterior sekitar 4
cm terdiri atas os pubis
dengan simpisisnya.
• Dinding posterior
dibentuk oleh os sakrum
dan os koksigis, sepanjang
±12 cm.
Berbentuk saluran dengan
sumbu melengkung di depan.
Sumbu carus
4 cm
±12 cm
2
14. • Batas atas
Setinggi spina ischiadika
9,5-10 cm
• Batas bawah
Anterior : arkus pubis,
Lateral : tuber iskhii
Posterior : os koksigis
dan ligamen
sakrotuberrosum.
15. • Ukuran anterio
posterior 12,5 cm
• Ukuran transfersa 11
cm
• Arkus pubis membentuk
sudut 90° lebih dan
pada laki-laki kurang
dari 80°
90°
< 90°
16. • Android : panggul pria, PAP
segitiga, diameter
transversa dekat dengan
sacrum.
• Antropoid : PAP lonjong
seperti telur, diameter
anteroposterior lebih besar
daripada diameter
transversa.
• Platipelloid : diameter
transversa lebih besar
daripada diameter
anteroposterior.
Jenis panggul
menurut Caldwell dan Moloy
• Ginekoid : panggul perempuan,
diameter anteroposterior sama
dengan diameter transversa
memungkinkan kepala bayi
mengadakan penyesuaian saat
persalinan
17. Bidang Hodge
a) Bidang hodge I
Bidang yang di bentuk
pada lingkaran PAP
dengan bagian atas
simpisis dan
promotorium
b) Bidang hodge II
Sejajar hodge I setinggi
pinggir bawah simpisis
c) Bidang hodge III
Sejajar hodge I setinggi
spina ischiadika
d) Bidang hodge IV
Sejajar hodge I setinggi
os koksigis
Dipelajari untuk menentukan
sampai dimana bagian
terendah janin turun
dalam panggul
pada proses persalinan
18. Panggul bagian lunak
Bagian panggul yang lunak terdiri dari otot-otot dan
ligamen yang meliputi dinding panggul sebelah
dalam dan yang menutupi panggul
sebelah bawah
Bagian yang membentuk dasar panggul
disebut “diafragma pelvis”
Diagfragma pelvis terdiri dari:
• Pars Muskularis
• Pars Membranosa
• Regio Perineum
20. Pars Muskularis
Pars muskularis yaitu muskulus levator ani.
Muskulus levator ani terletak agak ke belakang dan
merupakan suatu sekat yang ditembus oleh rektum.
Muskulus levator ani kiri dan kanan terdiri dari 3 bagian
yaitu:
• Muskulus pubokogsigis dari os pubis ke septum
anokogsigeum
• Muskulus illio kogsigeus dari arkus tendineus muskulus
levator ani ke os kogsigis dan septum anokogsigeum
• Muskulus ischio coccygis dari spina ischiadika ke
pinggir os sacrum dan os coc
21. Pars Membranosa
Pars membranosa yaitu diafragma urogenital.
Antara muskulus pubio kogsigeus kiri kanan
terdapat celah berbentuk segitiga yang disebut
hiatus urigenitalis yang tertutup oleh sekat yang
disebut diafragma urogenitalis.
Sekat ini menutupi pintu bawah panggul disebelah
depan dan ditembus oleh uretra dan vagina.
22. Regio Perineum
Regio perineum merupakan
bagian permukaan dari pintu bawah panggul.
Daerah ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
• Regio analis disebelah belakang – Pada regio
analis terdapat muskulus spinter eksternus yang
mengelilingi anus dan liang senggama bagian
bawah
• Regio urogenitalis – Pada regio urogenitalis
terdapat muskulus ischiokavernosus dan
muskulus transversus perinei superfisialis
24. Ligamen - Ligamen Penyangga Uterus
• Ligamentum Kardinale sinistrum dan
dekstrum (Mackendrot) : Ligamen
terpenting untuk mencegah uterus tidak turun.
Jaringan ikat tebal serviks dan puncak vagina
kearah lateral dinding pelvis.
• Ligamentum Sacro - uterina sinistrum
dan dekstrum : Menahan uterus tidak
banyak bergerak Melengkung dari bagian
belakang serviks kiri dan kanan melalui dinding
rektum kearah os sacrum kiri dan kanan.
• Ligamentum Rotundum sinistrum dan
dekstrum (Round Ligament) : Ligamen
yang menahan uterus dalam posisi antefleksi.
Sudut fundus uterus kiri dan kanan ke inguinal
kiri dan kanan.
• Ligamentum Latum sinistrum dan
dekstrum (Broad Ligament) :
Dari uterus kearah lateral.
• Ligamentum infundibulo pelvikum :
Menahan tubafallopi. Dari infundibulum ke
dinding pelvis
27. Siklus Hormonal
Ada tiga organ endokrin yang penting dalam
kelangsungan kehidupan reproduksi
1. Hipotalamus
2. Hipofisis
3. Ovarium
28. Hipotalamus
Menghasilkan suatu releasing factors (RF)
walau jumlahnya sedikit
a.FSH-RH (Foliclle Stimulating Hormone Releasing Factors)
b.LH-RF (Luteinizing Hormone Releasing Factors)
c. PIF (Prolactine Inhibiting Factors)
d.TSH (Tiroid Stimulating Hormone)
e.ACTH (Adreno Cortio Tropic Hormone)
Polipeptid yang sangat kecil,
Terdiri dari asam amino tertentu
Polipeptid yang sangat kecil,
Terdiri dari asam amino tertentu
29. Ovarium
FSH Folikel Primer Folikel De Graaf
Mengandung
cairan folikuli
Pengeluaran estrogen
Menekan produksi FSH
Mengeluarkan LH
Hipofise anterior
30. Hipofisis
Hipofise anteriorHipofise anterior
• Siklus menstruasi :
Hipofisis anterior
menghasilkan FSH
Pematangan
folikel primer menjadi
folikel de graaf yang
dikeluarkan setiap
bulan
Hipofise PosteriorHipofise Posterior
• Menghasilkan hormon
oksitosin yang berperan
dalam proses persalinan
dan laktasi
31. Siklus menstruasi
Terjadi perubahan-perubahan siklik
pada endometrium.
Pengertian :
a)Perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus
disertai pelepasan endometrium
b)Pelepasan darah dan cairan encer dari uterus
melalui vagina
c) Panjang siklus menstruasi yaitu jarak antara
tanggal mulainya menstruasi yang lalu sampai
dengan mulai haid berikutnya
32.
33.
34. menentukan
masa subur
menentukan
masa subur
Perhitungan masa subur
(hanya berlaku untuk wanita
yang memiliki siklus
menstruasi 28 hari)
Rumus :
a) Dimulai hari pertama
menstruasi ditambah 12
hari
b) Berakhir hari pertama
menstruasi di tambah 19
c) Puncak subur ditambah 14
35. menentukan
masa subur
menentukan
masa subur
Perhitungan suhu basal
Cara :
a) Diukur setelah haid berhenti
b) Segera setelah bangun tidur pagi
c) Sebelum beraktifitas
d) Suhu diambil lewat rectum ± 5 menit
e) Hasilnya dicatat dalam kurva
f) Selisih suhu sebelum ovulasi dan sesudah ovulasi 0,4°C
g) Kenaikan suhu > 19 hari mungkin telah terjadi konsepsi
38. KONSEPSI
DEFINISI
• Peristiwa bertemunya ovum dengan sperma sehingga
memungkinkan terjadinya kehamilan
Kamus istilah kebidanan, 2005
DENGAN KRITERIA :
1. Senggama harus terjadi pada siklus reproduksi wanita yang
tepat
2. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada
saat ovulasi
3. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup dan normal dan
sehat selama ejakulasi
4. Tidak ada barrier /hambatan yang mencegah sperma
mencapai, melakukan penetrasi dan sampai akhirnya
pembuahan
40. FAKTAFAKTA
OvumOvum
• Ovum hanya bertahan 12 – 24
jam setelah dikeluarkan dari
ovarium (ovulasi)
• Masa ovulasi dapat diketahui
melalui bentuk cairan vagina
yang keluar (jika terlihat
bening, banyak dan licin)
• Ovulasi juga dapat diprediksi
melalui penghitungan siklus
menstruasi (pada hari ke -12
sampai hari ke-14 siklus
menstruasi
SpermaSperma
• Sperma hidup selama 3 hari
dalam genitalia interna
wanita.
• Pada hubungan seks
ditumpahkan sekitar 3 cc
cairan semen, 40- 60 juta
sperma setiap cc.
• Tapi hanya beberapa ribu saja
yang mencapai tuba falopii
karena lingkungan vagina yang
asam dan adanya fagosit dari
uterus
42. fertilisasi
sperma bertemu dengan ovum, terjadi penyatuan
sperma dengan ovum, sampai dengan terjadi
perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma hingga
menjadi buah kehamilan
42
43. • Sperma diejakulasi di forniks vagina saat
koitus, menuju ke ampula tuba sebagai
tempat fertilisasi
44. • Sperma mengalami perubahan biokimia agar
lebih kuat untuk mencapai ampula tuba
45. • Sperma mengadakan pengeluaran cairan
hyalunoronidase dan tripsin agar bisa
menembus
46. • Zat yang dikeluarkan melalui
reaksi akromosom akan
mengencerkan corona radiata
dan zona pellusida
47. • Granula kortikal merupakan
sel-sel granulosa yang
berada di sekitar oosit yang
akan menutup setelah satu
buah sperma masuk ke
dalam oosit, sehingga
mencegah sperma yang lain
masuk
48. 1. Kepala sperma membesar dan inti sperma
membentuk pronukleus pria
2. Inti sel ovum membentuk pronukleus wanita
3. Kedua pronukleus berfusi
50. implantasiimplantasi
• Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam
(Inner cell mass) akan mudah masuk ke dalam
desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian
sembuh dan menutup lagi.
Saat nidasi terkadang terjadi perdarahan akibat lukadi desidua
tanda Hartman
52. Inner-cell mass
Sinsitiotrofoblas
sitotrofoblas
Hipoblas
Hari ke 7 sinsitiotrofoblas menerobos masuk ke dalam epitel endometrium, dan
blastosit mulai bergerak menembus dinding uterus
Hari ke 7 sinsitiotrofoblas menerobos masuk ke dalam epitel endometrium, dan
blastosit mulai bergerak menembus dinding uterus
Hipoblas dari inner cell mass
akhirnya akan berdiferensiasi
menjadi jaringan janin