SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
TERAPI ADJUVANT TRASTUZUMAB PADA
     CA MAMMAE STADIUM DINI




           Diajukan oleh:
           M. Aziz Rosidi
           Risang Setyo A.
               Alhaidi
            Alief Al Amin
            Annisa Ayu P.
Anatomi
Staging
Regional Lymph Nodes (N)
The regional lymph nodes are :
1. Axyllary (ipsilateral) : interpersonal (Rotter’s) nodes and lymph nodes along
     the axyllary vein and its tributaries which may be devided into the following
     levels:
       i.Level 1 (low axilla) : lymph nodes lateral to the lateralborder of
       pectoralis minor muscle.
       ii.Level II (mid-axilla): lymph nodes between the medial and lateral
       borders of the pectoralis minor muscle and the interpectoral (Rotter’s)
       lymph nodes.
       iii.Level III (apical axilla) : lymph nodes medial to the medial margin of
       the pectoralis minor muscle including those designated as subclavicular,
       infraclavicular or apical
2. Internal mammary (ipsilateral) : Lymph nodes in the intercostal spaces along
     the edge of the sternum in the endithoracic fascia.
Any other lymph node metastasis is coded as a distant metatasis (M1) including
     suprclavicular, cervical, or contralateral internal mammary lymph nodes.
Staging
N = Regional lymph nodes

NX = Regional lymph nodes cannot be assessed
     (e.g. previously remove)
N0 = No regional lymph node metatasis
N1 = Metastasis to moveble ipsilateral axillary nodes
N2 = Metastasis to ipsilateral axillaryt nodes fixed to one
     another or to other structures
N3 = Metastasis to ipsilateral internal mammary lymph
     nodes
Staging
M = Metastasis

 MX = Metastasis cannot be assessed
 M0 = No distant metatasis
 M1 = Distant metastasis
Staging
Metastasis


                                       Tulang
             Nnll kontralateral      (Osteolitik)




               Paru-paru                Hepar
             (Coin lession)            (Nodul)
Staging
TNM menurut UICC

Stadium 0      :   Tis N0 M0
Stadium I      :   T1 N0 M0
Stadium IIa    :   T0-1 N1 M0 atau T2 N0 M0
        IIb    :   T2 N2 M0 atau T3 N0 M0
Stadium IIIa   :   T1-2 N2 M0 atau T3 N1 M0
        IIIb   :   T4 N0-3 M0 atau T1-4 N3 M0
Stadium IV     :   T0-4 N0-3 M1
Diagnosis
DX     :
Anamnesa       : - kecepatan
                 - resiko tinggi

PD            :
      - Tumor : - lokasi
                - diameter
                - konsistensi
                - permukaan
                - batas --- perlekatan

      - KGB    : - diameter
                 - jumlah
                 - perlekatan

      -M       : - fisik
                 - penunjang
Mammografi:
     - skrining wanita resiko tinggi
     - payudara sudah involusi
     - non palpable




                                   Mammogram, mediolateral, oblique view.
      Mammogram. Tumour            Ductal breast cancer with productive
      with irregular outline and   fibrosis and retraction of the
      no calcifications,           nippleareolar complex, as well as the
      representing ductal          major pectoral muscle
      carcinoma in situ.
MAMMOGRAPH BENIGN LESIONS
MAMMOGRAPH MALIGNANT
     Multiple Lesions
USG      :
         - Wanita muda
         - Tumor solid / kistik


- hepar ------------ nodul
                                    USG Payudara




         USG Hepar Normal         USG Hepar dg Nodul
• CT scan
• Lab    : alkali phospatase

• Terapi: - operasi
          - radiasi
          - sitostatika
          - hormonal
          - monoclonal  targeting therapy
OPERASI

   - ST : I, II, IIIA
   - ST : - IIIB      SOSIAL
          - IV        PALIATIF
   - MACAM :
           - SIMPLE MASTEKTOMI
           - RADICAL MASTEKTOMI
           - MODIFIED RADIKAL MASTEKTOMI
           - BCT
Mastektomi
BCT
• RADIASI
•   - ST IIIB, IV
•   - ADJUVANT : ST IIIA, POST SM
•   - POST : - BCT
•              - RM ------- KGB (+)
SITOSTATIKA
-ADJUVANT : ST IIIA, POST SM, VI SERI
-ST IV ----------- 12 SERI

PALIATIF
      - ST IV
      - MENJAGA KUALITAS HIDUP
      - MENGURANGI RASA SAKIT

HORMONAL
      - HORMONAL DEPENDENT
           - OBAT ANTI ESTROGEN
           - OOPHOREKTOMI :
                 - OPERASI
                 - RADIASI
PROGNOSIS

STADIUM   5 THN   10THN
I          90%     80%
II         70%     50%
III        20%     11%
IV         0%      0%
TRASTUZUMAB
Latar Belakang
• Keuntungan penggunaan terapi adjuvant
  sistemik sebagai sitotoksik kemoterapi
  ataupun pengobatan endokrin semakin dapat
  dibuktikan selama lebih dari tiga dekade oleh
  peneliti laboratorium klinis.
• Penelitian dengan skala besar secara jelas
  menyimpulkan bahwa penggunaan derivat
  tersebut tidak hanya dapat menurunkan
  angka kekambuhan dan kematian namun
  juga memberi efek menguntungkan yg tahan
  lama.
• Pada tahun 2005, terdapat terobosan besar
  pada wanita dengan HER2 yaitu keuntungan
  penggunaan derivat dari salah satu obat baru
  sasaran pertama, humanized monoclonal
  antibody trastuzumab (Herceptin).
• Tujuan yg ingin dicapai penelitian ini tidak
  hanya berhasilnya pengobatan pada penyakit
  yg sudah lanjut tapi juga dalam hal
  meringankan penyakit.
• Tujuan utama penelitian adalah efek
  penambahan trastuzumab pada daftar
  intervensi pendukung dalam menyembuhkan
  ca mamae dini pada wanita.
Trastuzumab untuk Ca Mamae
          yang bermetastasis
•   Trastuzumab sudah lama digunakan untuk pengobatan ca mamae
    yg bermetastasis, saat ini semakin luas digunakan baik secara
    tunggal maupun dikombinasikan dengan salah satu obat kemoterapi
    (paclitaxel, docetaxel, vinorelbine, platinum salts, gemcitabine).
•   Slamon dkk dalam penelitiannya menyebutkan bahwa penambahan
    trastuzumab pada doxorubicin plus cyclophosphamid atau paclitaxel
    dalam kemoterapi dapat meningkatkan angka harapan hidup pada
    pasien ca mamae HER2-positif yg bermetastasis.
•   Penelitian lain menyebutkan kombinasi trastuzumab dengan
    docetaxel sebagai obat lini pertama pada pasien ca mamae HER2-
    positif yg bermetastasis lebih diutamakan daripada penggunaan
    docetaxel secara tunggal. Kombinasi tersebut lebih diutamakan atas
    pertimbangan keuntungannya dalam memperlama harapan hidup,
    respon terhadap pengobatan, durasi pengobatan, kecepatan
    perbaikan keadaan dan kecepatan dalam pengobatan yg gagal.
Trastuzumab untuk Ca Mamae
            Dini
• Hasil akhir yang memuaskan pada pengobatan
  kombinasi trastuzumab dengan obat kemoterapi
  pada ca mamae yg bermetastasis cukup
  meyakinkan peneliti untuk meneliti efek obat
  tersebut pada ca mamae dini.
• Terdapat 4 penelitian randomized trial berskala
  besar (NSABP B-31, NCCTG-N9831, HERA,
  BCIRG 006) yg melakukan percobaan pengobatan
  trastuzumab pada kasus ca mamae stadium dini,
  pasca operasi ca mammae. Penelitian ini
  dilakukan pada 13.000 sampel wanita hanya
  dalam beberapa tahun.
• Di tahun 2005, empat penelitian besar tersebut
  ditambah satu lagi penelitian di bidang yg sama oleh
  FinHER namun dengan menggunakan jumlah
  sampel yg jauh lebih sedikit.
• Masing-masing penelitian menggunakan jadwal
  pengobatan yg berbeda-beda (mingguan atau tiga
  mingguan, mingguan selama kemoterapi dan 3
  minggu setelah kemoterapi), baik penggunanaan
  tunggal maupun kombinasi dengan obat
  kemoterapi.
• Juga diteliti dengan durasi yg berbeda (dari mulai 9
  minggu pada penelitian FinHER sampai selama 2
  tahun pada penelitian HERA).
• Persamaan pengambilan sampel:
   – pasien yg dinyatakan positif HER2 oleh
     immunohistochemistry (IHC) atau fluorescence in situ
     hybridization (FISH) dengan fungsi jantung yg normal
   – pasien yg ditemukan oleh laboratorium pusat.
• Perbedaan pengambilan sampel:
   – NSABP B31 hanya mengambil pasien dg N-positif, peneliti
     lain mengambil pasien dg N-positif maupun N-negatif.
• Namun kelima penelitian tersebut memberikan hasil
  akhir yg serupa, yaitu penambahan trastuzumab
  selama kemoterapi atau setelah kemoterapi
  memberikan hasil yg signifikan dalam meningkatkan
  harapan hidup.
Penggunaan Trastuzumab
•   Percobaan FinHER merupakan percobaan paling efektif dibanding
    penelitian lainnya.
•   FinHER melakukan percobaan tanpa sponsor komersial dan
    dilakukan dalam waktu yg singkat, yaitu 9 minggu. Hasilnya sama
    dengan penelitian lain yg dilakukan selama bertahun-tahun yaitu
    terdapat keuntungan dalam penggunaan obat trastuzumab yg
    dikombinasikan dengan docatexal atau vinorelbine.
•   Jika penelitian tersebut benar-benar valid, maka akan
    menguntungkan selain dari segi biaya yg lebih minim juga dapat
    meminimalkan efek toksik yg ada.
•   Namun terdapat beberapa kekurangan penelitian FinHER, yaitu
    peneliti tidak meneliti efek sampingnya terhadap jantung, jumlah
    sampel yg sedikit, jumlah subgroup HER2+ yg sedikit, dan tak
    seimbangnya jumlah pasien dengan benjolan aksila negatif yg tidak
    mendapat trastuzumab.
TOKSISITAS TRASTUZUMAB
• Meskipun semua hasil penelitian menyatakan
  cardiac toxic dari trastuzumab masih dapat
  diterima, perhatian dan follow up dalam
  jangka waktu yang lama tentu saja masih
  dibutuhkan.
• Berbagai hasil penelitian yang berkaitan
  dengan cardiac toxic ditunjukkan pada tabel
  3.
• Efek cardiotoxicity ini akan hilang setelah
  pemberhentian terapi.
SIAPA YANG SEBAIKNYA
        MENDAPATKAN TERAPI
           TRASTUZUMAB?

Wanita dengan cmyc dan HER2 co-
amplified memberikan respon baik terhadap
adjuvant trastuzumab daripada hanya
diberikan kemoterapi saja.
Penyimpanan:
• Intravena: simpan dalam suhu 2-8° C.
  Stabil selama 28 hari dari tanggal
  rekonstitusi pada suhu 2-8° C.
Mekanisme aksi:
• Trastuzumab, sebuah antibodi
  monoklonal, memiliki aksi langsung
  terhadap protein permukaan sel yang
  diproduksi oleh human epidermal growth
  factor receptor 2 (HER2). Ini menghambat
  proliferasi sel-sel tumor yang banyak
  mengekspresikan HER2 (kanker
  payudara).
Indikasi:
• Kanker payudara metastasis dengan
  tumor yang banyak mengekspresikan
  human epidermal growth factor receptor 2.
  Sebagai monoterapi atau dikombinasi
  dengan paclitaxel atau docetaxel untuk
  pasien yang belum menerima kemoterapi.
Kontraindikasi:
• Laktasi (dimulai 6 bulan setelah dosis
  terakhir pemberian obat). Jangan
  diberikan secara cepat melalui injeksi IV
  atau bolus.
Dosis:
• Intravena
  Kanker Payudara Metastasis
  Dewasa: sebagai monoterapi atau kombinasi terapi
  (dengan inhibitor aromatase atau dilanjutkan dengan
  taxane): dosis inisial, 4 mg/kgBB melalui infus IV dalam
  250 ml 0.9 % sodium klorida lebih dari 90 menit,
  dilanjutkan dengan 2 mg/kgBB lebih dari 30 menit dalam
  interval mingguan.
  Kanker Payudara Dini
  Dewasa: untuk terapi setelah pembedahan, radiasi atau
  kemoterapi. Dosis inisial, 8 mg/kgBB melalui infus dalam
  250 mL sodium klorida 0.9 % lebih dari 90 menit.
  Dilanjutkan dengan 6 mg/kgBB dalam interval 3
  mingguan. Terapi lanjutan selama setahun atau selama
  sakit berulang.
• Jika pasien tidak minum sesuai dosis
  selama ≤1 minggu: berikan 6 mg/kgBB
  segera. Jika pasien tidak minum sesuai
  dosis selama >1 minggu: berikan 8
  mg/kgBB, lalu dilanjutkan 6 mg/kgBB 3
  minggu.
Interaksi obat:
• Meningkatkan risiko kardiotoksisitas berat
  jika dikombinasi dengan anthracyclin.
• Meningkatkan risiko leukopenia dan
  anemia jika dikombinasi dengan
  kemoterapi (paclitaxel). Paclitaxel
  menurunkan ekskresi trastuzumab.
• Meningkatkan risiko perdarahan jika
  dikombinasi dengan warfarin.
• Rekonstitusi: Rekonstitusi menggunakan
  20 ml air steril untuk injeksi jika sensitif
  terhadap benzyl alkohol menghasilkan
  larutan yg mengandung 21 mg/ml
  trastuzumab. Goyangkan jangan dikocok.
• Inkompatibilitas: tidak cocok dengan 5%
  dextrosa (menimbulkan agregasi protein)
  dan jangan dicampurkan atau dilarutkan
  dengan obat-obat lain.
Perhatian khusus:
• Riwayat penyakit disfungsi jantung dan
  paru (asthma dan PPOK), tumor terkait
  paru. Sering monitor fungsi jantung and
  perhatikan tanda-tanda kardiotoksisitas
  (disfungsi ventrikel atau gagal jantung
  kongestif), kehamilan, usia lanjut.
Reaksi obat yang tidak
          diharapkan:
• Menggigil, demam, sakit kepala, pusing
  berputar, nyeri punggang, nyeri sendi,
  meningkatkan reflek batuk, infeksi,
  insomnia, oedem, takikardi, diare,
  paresthesia and ruam.
• Berpotensi fatal: Hipersensitivitas berat
  (anafilaksis) dan acute respiratory distress
  syndrome, kardiotoksisitas. Neutropenia
  (jika diberikan bersama kemoterapi).
KESIMPULAN
• Penggunaan adjuvant trastuzumab menghasilkan
  manfaat besar bagi wanita dengan ca mammae
  dini (over-ekspresi HER2 atau reaksi amplifikasi).
• Penggunaan adjuvan trastuzumab untuk praktek
  klinis sehari-hari tetap membutuhkan pengawasan
  sekaligus menunggu klarifikasi cara ideal
  pemberiannya.
• Penelitian tingkat lanjut sangat dibutuhkan,
  sehingga dapat menentukan durasi, dan dosis
  sensitif yang lebih tepat yang secara tidak
  langsung menghemat biaya terapi.
Daftar Pustaka:
• De Jong W., 2011, Buku Ajar Ilmu bedah, Edisi
  3, EGC, Jakarta.
• Kim C., Bryant J., Horne Z., Trastuzumab
  Sensitivity of Breast Cancer with Co-
  amplification of HER2 and cMYC suggests Pro-
  apoptotic Function of Dysregulated cMYC in
  vivo, Breast Cancer Res Treat 2005; 94: Suppl
  1: S46.
• Hortobagyi G. N., Trastuzumab in The
  Treatment of Breast Cancer, N Engl J Med
  2005; 353: 1734-1736.

More Related Content

Similar to jurnal trastuzumab ca mammae

Journal Reading THT RSPAD Gatot Subroto Periode 25 Mei 2015 - 26 Juni 2015
Journal Reading THT RSPAD Gatot Subroto Periode 25 Mei 2015 - 26 Juni 2015Journal Reading THT RSPAD Gatot Subroto Periode 25 Mei 2015 - 26 Juni 2015
Journal Reading THT RSPAD Gatot Subroto Periode 25 Mei 2015 - 26 Juni 2015Lailatul Faradila
 
Scintimammography
ScintimammographyScintimammography
Scintimammographymila amalia
 
CA mammaeeeeeee123nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
CA mammaeeeeeee123nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptxCA mammaeeeeeee123nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
CA mammaeeeeeee123nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptxUswatunAortatikaKhas
 
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2Fitriardi Sejati
 
KANKER KELENJAR TIROID ITO.ppt
KANKER KELENJAR TIROID  ITO.pptKANKER KELENJAR TIROID  ITO.ppt
KANKER KELENJAR TIROID ITO.pptssuserd88f2d
 
Medullary Thyroid Carcinoma
Medullary Thyroid Carcinoma Medullary Thyroid Carcinoma
Medullary Thyroid Carcinoma tedobasuki
 
MRM dr. Ridho Prasetiawan.pptx
MRM dr. Ridho Prasetiawan.pptxMRM dr. Ridho Prasetiawan.pptx
MRM dr. Ridho Prasetiawan.pptxKahfiRakhmadian
 
TUMOR HATI PADA ANAK pdt.docx
TUMOR HATI PADA ANAK pdt.docxTUMOR HATI PADA ANAK pdt.docx
TUMOR HATI PADA ANAK pdt.docxprimadita
 
Dasar diagnosis-klinis-neoplasma. khomeini sp b
Dasar diagnosis-klinis-neoplasma. khomeini sp bDasar diagnosis-klinis-neoplasma. khomeini sp b
Dasar diagnosis-klinis-neoplasma. khomeini sp bfikri asyura
 
dr. Adnan (Referat) Gambaran MRI Kanker Prostat.pdf
dr. Adnan (Referat)  Gambaran MRI Kanker Prostat.pdfdr. Adnan (Referat)  Gambaran MRI Kanker Prostat.pdf
dr. Adnan (Referat) Gambaran MRI Kanker Prostat.pdfssuser86266b
 
Ca Endometrium ROB.pptx
Ca Endometrium ROB.pptxCa Endometrium ROB.pptx
Ca Endometrium ROB.pptxHenyPalapa
 
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.pptOdesyafar
 

Similar to jurnal trastuzumab ca mammae (20)

Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Journal Reading THT RSPAD Gatot Subroto Periode 25 Mei 2015 - 26 Juni 2015
Journal Reading THT RSPAD Gatot Subroto Periode 25 Mei 2015 - 26 Juni 2015Journal Reading THT RSPAD Gatot Subroto Periode 25 Mei 2015 - 26 Juni 2015
Journal Reading THT RSPAD Gatot Subroto Periode 25 Mei 2015 - 26 Juni 2015
 
Scintimammography
ScintimammographyScintimammography
Scintimammography
 
CA mammaeeeeeee123nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
CA mammaeeeeeee123nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptxCA mammaeeeeeee123nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
CA mammaeeeeeee123nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.pptx
 
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
 
Tumor parotis ppt
Tumor parotis pptTumor parotis ppt
Tumor parotis ppt
 
KANKER KELENJAR TIROID ITO.ppt
KANKER KELENJAR TIROID  ITO.pptKANKER KELENJAR TIROID  ITO.ppt
KANKER KELENJAR TIROID ITO.ppt
 
Ca Colon
Ca ColonCa Colon
Ca Colon
 
Medullary Thyroid Carcinoma
Medullary Thyroid Carcinoma Medullary Thyroid Carcinoma
Medullary Thyroid Carcinoma
 
MRM dr. Ridho Prasetiawan.pptx
MRM dr. Ridho Prasetiawan.pptxMRM dr. Ridho Prasetiawan.pptx
MRM dr. Ridho Prasetiawan.pptx
 
TUMOR HATI PADA ANAK pdt.docx
TUMOR HATI PADA ANAK pdt.docxTUMOR HATI PADA ANAK pdt.docx
TUMOR HATI PADA ANAK pdt.docx
 
NSCLC isna.pptx
NSCLC isna.pptxNSCLC isna.pptx
NSCLC isna.pptx
 
Dasar diagnosis-klinis-neoplasma. khomeini sp b
Dasar diagnosis-klinis-neoplasma. khomeini sp bDasar diagnosis-klinis-neoplasma. khomeini sp b
Dasar diagnosis-klinis-neoplasma. khomeini sp b
 
130565941 ca-mamae-ppt
130565941 ca-mamae-ppt130565941 ca-mamae-ppt
130565941 ca-mamae-ppt
 
Ca. Tiroid (2) (1).pptx
Ca. Tiroid (2) (1).pptxCa. Tiroid (2) (1).pptx
Ca. Tiroid (2) (1).pptx
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
dr. Adnan (Referat) Gambaran MRI Kanker Prostat.pdf
dr. Adnan (Referat)  Gambaran MRI Kanker Prostat.pdfdr. Adnan (Referat)  Gambaran MRI Kanker Prostat.pdf
dr. Adnan (Referat) Gambaran MRI Kanker Prostat.pdf
 
Ca Endometrium ROB.pptx
Ca Endometrium ROB.pptxCa Endometrium ROB.pptx
Ca Endometrium ROB.pptx
 
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 

jurnal trastuzumab ca mammae

  • 1. TERAPI ADJUVANT TRASTUZUMAB PADA CA MAMMAE STADIUM DINI Diajukan oleh: M. Aziz Rosidi Risang Setyo A. Alhaidi Alief Al Amin Annisa Ayu P.
  • 3. Staging Regional Lymph Nodes (N) The regional lymph nodes are : 1. Axyllary (ipsilateral) : interpersonal (Rotter’s) nodes and lymph nodes along the axyllary vein and its tributaries which may be devided into the following levels: i.Level 1 (low axilla) : lymph nodes lateral to the lateralborder of pectoralis minor muscle. ii.Level II (mid-axilla): lymph nodes between the medial and lateral borders of the pectoralis minor muscle and the interpectoral (Rotter’s) lymph nodes. iii.Level III (apical axilla) : lymph nodes medial to the medial margin of the pectoralis minor muscle including those designated as subclavicular, infraclavicular or apical 2. Internal mammary (ipsilateral) : Lymph nodes in the intercostal spaces along the edge of the sternum in the endithoracic fascia. Any other lymph node metastasis is coded as a distant metatasis (M1) including suprclavicular, cervical, or contralateral internal mammary lymph nodes.
  • 4. Staging N = Regional lymph nodes NX = Regional lymph nodes cannot be assessed (e.g. previously remove) N0 = No regional lymph node metatasis N1 = Metastasis to moveble ipsilateral axillary nodes N2 = Metastasis to ipsilateral axillaryt nodes fixed to one another or to other structures N3 = Metastasis to ipsilateral internal mammary lymph nodes
  • 5. Staging M = Metastasis MX = Metastasis cannot be assessed M0 = No distant metatasis M1 = Distant metastasis
  • 6. Staging Metastasis Tulang Nnll kontralateral (Osteolitik) Paru-paru Hepar (Coin lession) (Nodul)
  • 7. Staging TNM menurut UICC Stadium 0 : Tis N0 M0 Stadium I : T1 N0 M0 Stadium IIa : T0-1 N1 M0 atau T2 N0 M0 IIb : T2 N2 M0 atau T3 N0 M0 Stadium IIIa : T1-2 N2 M0 atau T3 N1 M0 IIIb : T4 N0-3 M0 atau T1-4 N3 M0 Stadium IV : T0-4 N0-3 M1
  • 8. Diagnosis DX : Anamnesa : - kecepatan - resiko tinggi PD : - Tumor : - lokasi - diameter - konsistensi - permukaan - batas --- perlekatan - KGB : - diameter - jumlah - perlekatan -M : - fisik - penunjang
  • 9. Mammografi: - skrining wanita resiko tinggi - payudara sudah involusi - non palpable Mammogram, mediolateral, oblique view. Mammogram. Tumour Ductal breast cancer with productive with irregular outline and fibrosis and retraction of the no calcifications, nippleareolar complex, as well as the representing ductal major pectoral muscle carcinoma in situ.
  • 11. MAMMOGRAPH MALIGNANT Multiple Lesions
  • 12. USG : - Wanita muda - Tumor solid / kistik - hepar ------------ nodul USG Payudara USG Hepar Normal USG Hepar dg Nodul
  • 13. • CT scan • Lab : alkali phospatase • Terapi: - operasi - radiasi - sitostatika - hormonal - monoclonal  targeting therapy
  • 14. OPERASI - ST : I, II, IIIA - ST : - IIIB SOSIAL - IV PALIATIF - MACAM : - SIMPLE MASTEKTOMI - RADICAL MASTEKTOMI - MODIFIED RADIKAL MASTEKTOMI - BCT
  • 16. BCT
  • 17. • RADIASI • - ST IIIB, IV • - ADJUVANT : ST IIIA, POST SM • - POST : - BCT • - RM ------- KGB (+)
  • 18. SITOSTATIKA -ADJUVANT : ST IIIA, POST SM, VI SERI -ST IV ----------- 12 SERI PALIATIF - ST IV - MENJAGA KUALITAS HIDUP - MENGURANGI RASA SAKIT HORMONAL - HORMONAL DEPENDENT - OBAT ANTI ESTROGEN - OOPHOREKTOMI : - OPERASI - RADIASI
  • 19. PROGNOSIS STADIUM 5 THN 10THN I 90% 80% II 70% 50% III 20% 11% IV 0% 0%
  • 21. Latar Belakang • Keuntungan penggunaan terapi adjuvant sistemik sebagai sitotoksik kemoterapi ataupun pengobatan endokrin semakin dapat dibuktikan selama lebih dari tiga dekade oleh peneliti laboratorium klinis. • Penelitian dengan skala besar secara jelas menyimpulkan bahwa penggunaan derivat tersebut tidak hanya dapat menurunkan angka kekambuhan dan kematian namun juga memberi efek menguntungkan yg tahan lama.
  • 22. • Pada tahun 2005, terdapat terobosan besar pada wanita dengan HER2 yaitu keuntungan penggunaan derivat dari salah satu obat baru sasaran pertama, humanized monoclonal antibody trastuzumab (Herceptin). • Tujuan yg ingin dicapai penelitian ini tidak hanya berhasilnya pengobatan pada penyakit yg sudah lanjut tapi juga dalam hal meringankan penyakit. • Tujuan utama penelitian adalah efek penambahan trastuzumab pada daftar intervensi pendukung dalam menyembuhkan ca mamae dini pada wanita.
  • 23. Trastuzumab untuk Ca Mamae yang bermetastasis • Trastuzumab sudah lama digunakan untuk pengobatan ca mamae yg bermetastasis, saat ini semakin luas digunakan baik secara tunggal maupun dikombinasikan dengan salah satu obat kemoterapi (paclitaxel, docetaxel, vinorelbine, platinum salts, gemcitabine). • Slamon dkk dalam penelitiannya menyebutkan bahwa penambahan trastuzumab pada doxorubicin plus cyclophosphamid atau paclitaxel dalam kemoterapi dapat meningkatkan angka harapan hidup pada pasien ca mamae HER2-positif yg bermetastasis. • Penelitian lain menyebutkan kombinasi trastuzumab dengan docetaxel sebagai obat lini pertama pada pasien ca mamae HER2- positif yg bermetastasis lebih diutamakan daripada penggunaan docetaxel secara tunggal. Kombinasi tersebut lebih diutamakan atas pertimbangan keuntungannya dalam memperlama harapan hidup, respon terhadap pengobatan, durasi pengobatan, kecepatan perbaikan keadaan dan kecepatan dalam pengobatan yg gagal.
  • 24. Trastuzumab untuk Ca Mamae Dini • Hasil akhir yang memuaskan pada pengobatan kombinasi trastuzumab dengan obat kemoterapi pada ca mamae yg bermetastasis cukup meyakinkan peneliti untuk meneliti efek obat tersebut pada ca mamae dini. • Terdapat 4 penelitian randomized trial berskala besar (NSABP B-31, NCCTG-N9831, HERA, BCIRG 006) yg melakukan percobaan pengobatan trastuzumab pada kasus ca mamae stadium dini, pasca operasi ca mammae. Penelitian ini dilakukan pada 13.000 sampel wanita hanya dalam beberapa tahun.
  • 25. • Di tahun 2005, empat penelitian besar tersebut ditambah satu lagi penelitian di bidang yg sama oleh FinHER namun dengan menggunakan jumlah sampel yg jauh lebih sedikit. • Masing-masing penelitian menggunakan jadwal pengobatan yg berbeda-beda (mingguan atau tiga mingguan, mingguan selama kemoterapi dan 3 minggu setelah kemoterapi), baik penggunanaan tunggal maupun kombinasi dengan obat kemoterapi. • Juga diteliti dengan durasi yg berbeda (dari mulai 9 minggu pada penelitian FinHER sampai selama 2 tahun pada penelitian HERA).
  • 26. • Persamaan pengambilan sampel: – pasien yg dinyatakan positif HER2 oleh immunohistochemistry (IHC) atau fluorescence in situ hybridization (FISH) dengan fungsi jantung yg normal – pasien yg ditemukan oleh laboratorium pusat. • Perbedaan pengambilan sampel: – NSABP B31 hanya mengambil pasien dg N-positif, peneliti lain mengambil pasien dg N-positif maupun N-negatif. • Namun kelima penelitian tersebut memberikan hasil akhir yg serupa, yaitu penambahan trastuzumab selama kemoterapi atau setelah kemoterapi memberikan hasil yg signifikan dalam meningkatkan harapan hidup.
  • 27. Penggunaan Trastuzumab • Percobaan FinHER merupakan percobaan paling efektif dibanding penelitian lainnya. • FinHER melakukan percobaan tanpa sponsor komersial dan dilakukan dalam waktu yg singkat, yaitu 9 minggu. Hasilnya sama dengan penelitian lain yg dilakukan selama bertahun-tahun yaitu terdapat keuntungan dalam penggunaan obat trastuzumab yg dikombinasikan dengan docatexal atau vinorelbine. • Jika penelitian tersebut benar-benar valid, maka akan menguntungkan selain dari segi biaya yg lebih minim juga dapat meminimalkan efek toksik yg ada. • Namun terdapat beberapa kekurangan penelitian FinHER, yaitu peneliti tidak meneliti efek sampingnya terhadap jantung, jumlah sampel yg sedikit, jumlah subgroup HER2+ yg sedikit, dan tak seimbangnya jumlah pasien dengan benjolan aksila negatif yg tidak mendapat trastuzumab.
  • 28. TOKSISITAS TRASTUZUMAB • Meskipun semua hasil penelitian menyatakan cardiac toxic dari trastuzumab masih dapat diterima, perhatian dan follow up dalam jangka waktu yang lama tentu saja masih dibutuhkan. • Berbagai hasil penelitian yang berkaitan dengan cardiac toxic ditunjukkan pada tabel 3. • Efek cardiotoxicity ini akan hilang setelah pemberhentian terapi.
  • 29.
  • 30. SIAPA YANG SEBAIKNYA MENDAPATKAN TERAPI TRASTUZUMAB? Wanita dengan cmyc dan HER2 co- amplified memberikan respon baik terhadap adjuvant trastuzumab daripada hanya diberikan kemoterapi saja.
  • 31.
  • 32. Penyimpanan: • Intravena: simpan dalam suhu 2-8° C. Stabil selama 28 hari dari tanggal rekonstitusi pada suhu 2-8° C.
  • 33. Mekanisme aksi: • Trastuzumab, sebuah antibodi monoklonal, memiliki aksi langsung terhadap protein permukaan sel yang diproduksi oleh human epidermal growth factor receptor 2 (HER2). Ini menghambat proliferasi sel-sel tumor yang banyak mengekspresikan HER2 (kanker payudara).
  • 34. Indikasi: • Kanker payudara metastasis dengan tumor yang banyak mengekspresikan human epidermal growth factor receptor 2. Sebagai monoterapi atau dikombinasi dengan paclitaxel atau docetaxel untuk pasien yang belum menerima kemoterapi.
  • 35. Kontraindikasi: • Laktasi (dimulai 6 bulan setelah dosis terakhir pemberian obat). Jangan diberikan secara cepat melalui injeksi IV atau bolus.
  • 36. Dosis: • Intravena Kanker Payudara Metastasis Dewasa: sebagai monoterapi atau kombinasi terapi (dengan inhibitor aromatase atau dilanjutkan dengan taxane): dosis inisial, 4 mg/kgBB melalui infus IV dalam 250 ml 0.9 % sodium klorida lebih dari 90 menit, dilanjutkan dengan 2 mg/kgBB lebih dari 30 menit dalam interval mingguan. Kanker Payudara Dini Dewasa: untuk terapi setelah pembedahan, radiasi atau kemoterapi. Dosis inisial, 8 mg/kgBB melalui infus dalam 250 mL sodium klorida 0.9 % lebih dari 90 menit. Dilanjutkan dengan 6 mg/kgBB dalam interval 3 mingguan. Terapi lanjutan selama setahun atau selama sakit berulang.
  • 37. • Jika pasien tidak minum sesuai dosis selama ≤1 minggu: berikan 6 mg/kgBB segera. Jika pasien tidak minum sesuai dosis selama >1 minggu: berikan 8 mg/kgBB, lalu dilanjutkan 6 mg/kgBB 3 minggu.
  • 38. Interaksi obat: • Meningkatkan risiko kardiotoksisitas berat jika dikombinasi dengan anthracyclin. • Meningkatkan risiko leukopenia dan anemia jika dikombinasi dengan kemoterapi (paclitaxel). Paclitaxel menurunkan ekskresi trastuzumab. • Meningkatkan risiko perdarahan jika dikombinasi dengan warfarin.
  • 39. • Rekonstitusi: Rekonstitusi menggunakan 20 ml air steril untuk injeksi jika sensitif terhadap benzyl alkohol menghasilkan larutan yg mengandung 21 mg/ml trastuzumab. Goyangkan jangan dikocok. • Inkompatibilitas: tidak cocok dengan 5% dextrosa (menimbulkan agregasi protein) dan jangan dicampurkan atau dilarutkan dengan obat-obat lain.
  • 40. Perhatian khusus: • Riwayat penyakit disfungsi jantung dan paru (asthma dan PPOK), tumor terkait paru. Sering monitor fungsi jantung and perhatikan tanda-tanda kardiotoksisitas (disfungsi ventrikel atau gagal jantung kongestif), kehamilan, usia lanjut.
  • 41. Reaksi obat yang tidak diharapkan: • Menggigil, demam, sakit kepala, pusing berputar, nyeri punggang, nyeri sendi, meningkatkan reflek batuk, infeksi, insomnia, oedem, takikardi, diare, paresthesia and ruam. • Berpotensi fatal: Hipersensitivitas berat (anafilaksis) dan acute respiratory distress syndrome, kardiotoksisitas. Neutropenia (jika diberikan bersama kemoterapi).
  • 42.
  • 43. KESIMPULAN • Penggunaan adjuvant trastuzumab menghasilkan manfaat besar bagi wanita dengan ca mammae dini (over-ekspresi HER2 atau reaksi amplifikasi). • Penggunaan adjuvan trastuzumab untuk praktek klinis sehari-hari tetap membutuhkan pengawasan sekaligus menunggu klarifikasi cara ideal pemberiannya. • Penelitian tingkat lanjut sangat dibutuhkan, sehingga dapat menentukan durasi, dan dosis sensitif yang lebih tepat yang secara tidak langsung menghemat biaya terapi.
  • 44. Daftar Pustaka: • De Jong W., 2011, Buku Ajar Ilmu bedah, Edisi 3, EGC, Jakarta. • Kim C., Bryant J., Horne Z., Trastuzumab Sensitivity of Breast Cancer with Co- amplification of HER2 and cMYC suggests Pro- apoptotic Function of Dysregulated cMYC in vivo, Breast Cancer Res Treat 2005; 94: Suppl 1: S46. • Hortobagyi G. N., Trastuzumab in The Treatment of Breast Cancer, N Engl J Med 2005; 353: 1734-1736.