5. hubungan internal dan ekternal public relationsblade_net
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan internal dan eksternal dalam public relations. Hubungan internal meliputi hubungan dengan karyawan dan pemegang saham, sedangkan hubungan eksternal meliputi hubungan dengan distributor, pemasok, komunitas, pendidikan, pemerintah, dan konsumen. Tujuannya adalah membangun citra dan reputasi organisasi yang positif di mata publik internal dan eksternal.
Sistem massa pegas horisontal dapat digambarkan dengan hukum Hooke dan hukum Newton kedua. Solusi persamaannya berupa kombinasi fungsi sinus dan kosinus yang menunjukkan sifat getaran harmonik. Fungsi ini memiliki periode getaran yang sama dengan waktu yang dibutuhkan massa untuk menyelesaikan satu getaran lengkap.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi verbal yang efektif. Ia menjelaskan pengertian komunikasi verbal, fungsi bahasa, unsur-unsur tatabahasa, dan teknik berkomunikasi secara efektif untuk menyampaikan pesan secara jelas dan dipahami.
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi Laplace, yaitu teknik matematika untuk mengubah representasi persamaan dari domain waktu ke domain s. Dibahas pula definisi transformasi Laplace beberapa fungsi sederhana, sifat-sifat transformasi Laplace, dan syarat agar transformasi Laplace suatu fungsi dapat didefinisikan."
5. hubungan internal dan ekternal public relationsblade_net
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan internal dan eksternal dalam public relations. Hubungan internal meliputi hubungan dengan karyawan dan pemegang saham, sedangkan hubungan eksternal meliputi hubungan dengan distributor, pemasok, komunitas, pendidikan, pemerintah, dan konsumen. Tujuannya adalah membangun citra dan reputasi organisasi yang positif di mata publik internal dan eksternal.
Sistem massa pegas horisontal dapat digambarkan dengan hukum Hooke dan hukum Newton kedua. Solusi persamaannya berupa kombinasi fungsi sinus dan kosinus yang menunjukkan sifat getaran harmonik. Fungsi ini memiliki periode getaran yang sama dengan waktu yang dibutuhkan massa untuk menyelesaikan satu getaran lengkap.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi verbal yang efektif. Ia menjelaskan pengertian komunikasi verbal, fungsi bahasa, unsur-unsur tatabahasa, dan teknik berkomunikasi secara efektif untuk menyampaikan pesan secara jelas dan dipahami.
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi Laplace, yaitu teknik matematika untuk mengubah representasi persamaan dari domain waktu ke domain s. Dibahas pula definisi transformasi Laplace beberapa fungsi sederhana, sifat-sifat transformasi Laplace, dan syarat agar transformasi Laplace suatu fungsi dapat didefinisikan."
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan anti-korupsi untuk perguruan tinggi yang mencakup nilai-nilai dan prinsip-prinsip anti korupsi. Nilai-nilai yang dibahas antara lain kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, dan kesederhanaan sedangkan prinsip anti korupsi mencakup transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran dan keset
Dokumen tersebut membahas definisi dan pengertian berpikir kritis. Secara umum, berpikir kritis didefinisikan sebagai proses berpikir yang aktif, reflektif, dan kritis untuk mengevaluasi informasi dan mengambil keputusan. Dokumen tersebut juga membahas keterampilan inti berpikir kritis seperti interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, dan penjelasan. Selain itu, dibahas pula manfaat dan pentingnya ber
BK KELOMPOK W.YH. Sportt memberikan pengertian kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain.
. H. Smith menguraikan : Kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi.
Definisi bimbingan kelompok Menurut Tohirin (2007: 170) adalah suatu cara memberikan bantuan kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok.
Bimbingan Kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan ini bagi dirinya sendiri (dalam Winkel & Sri Hastuti, 2004: 565).
Menurut Dewa Ketut Sukardi (2008: 64) bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari pembimbing/ konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan
Tujuan layanan bimbingan kelompok Winkel & Sri Hastuti (2004:547) adalah menunjang perkembangan pribadi dan perkembangan sosial masing-masing anggota kelompok serta meningkatkan mutu kerja sama dalam kelompok guna aneka tujuan yang bermakna bagi para partisipan. Selain itu bimbingan kelompok bertujuan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik. Topic yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia (Departemen Pendidikan Nasional, 2008)
Tujuan layanan bimbingan kelompok menurut Tohirin (2007: 172) Tujuan Umum
Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi perserta layanan (siswa).
Tujuan Khusus
Secara lebih khusus layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yaitu peningkatan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal para siswa
Manfaat bimbingan kelompok menurut Dewa Ketut Sukardi (2008: 67) Diberikan kesempatan yang luas untuk berpendapat dan membicarakan berbagai hal yang terjadi disekitarnya.
Memiliki pemahaman yang obyektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai hal yang mereka bicarakan.
Menimbulkan sikapyang positif terhadap keadaan diri dan lingkungan mereka yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam kelompok
Keuntungan Menggunakan Metode Pendekatan Kelompok
metode bimbingan kelompok menurut Tohirin (2007: 290)Program Home Room
2. Karyawisata 3. Diskusi kelompok 4. Kegiatan Kelompok 5. Organisasi Siswa 6. Sosiodrama 7. Psikodrama 8. Pengajaran Remedial Tahap pelaksanaan bimbingan kelompok menurut Prayitno (1995: 40) ada empat tahapan :
Dokumen tersebut membahas definisi, jenis, dan komponen bencana serta penanggulangannya. Secara ringkas, bencana didefinisikan sebagai peristiwa alam atau non-alam yang mengancam kehidupan manusia dan menimbulkan kerugian, sedangkan penanggulangannya meliputi tahapan mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi efektif, termasuk definisi komunikasi, tujuan komunikasi, unsur-unsur komunikasi, proses komunikasi, dan hambatan-hambatan komunikasi. Secara khusus, dokumen menjelaskan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan antara pengirim dan penerima, dan terdiri atas pengirim, pesan, saluran, penerima, dan umpan balik.
Teks tersebut membahas tentang ilmu pengetahuan dan teori-teori kebenaran. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan berkembang melalui tahapan sejarah dan memenuhi kriteria tertentu seperti bersifat objektif, metodis, sistematis, dan universal. Teks tersebut juga membahas berbagai teori kebenaran seperti teori korespondensi, konsistensi, pragmatisme, sintaksis, dan non-desk
Permasalahan dalam penanggulangan bencanaFebrianto
Bencana didefinisikan sebagai peristiwa yang menyebabkan kerusakan lingkungan, kematian manusia, atau penurunan kesehatan. Ada dua jenis bencana, yaitu bencana alam seperti gempa bumi dan banjir, serta bencana buatan manusia. Dokumen ini menjelaskan berbagai masalah yang terkait dengan pencegahan, persiapan, tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi setelah bencana di Indonesia, termas
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pengelolaan sumber daya alam yang penting seperti air, tanah, udara, hutan, tumbuhan, dan hewan. Klasifikasi sumber daya alam dibedakan menurut beberapa ahli antara lain menurut sifatnya, kemampuan memperbaharui diri, dan kegunaannya. Pengelolaan sumber daya alam perlu dilakukan dengan bijak agar dap
Analisis Kondisi Lingkungan (AKL) adalah mengamati atau menyelidiki keadaan sekitar secara terperinci, terarah, dan sistematis dalam melakukan suatu kegiatan yang akan dilaksanakan.
Sebelum merancang kegiatan dalam sebuah komunitas atau organisasi, perlu dan sangat penting dilakukan analisis terhadap kondisi lingkungan, baik dari sisi internal maupun eksternal.
Metode apa yang digunakan dalam analisis ini? Sebenarnya metode dalam AKL (Analisis Kondisi Lingkungan) ada beberapa cara. Salah satunya adalah SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat). Dalam materi yang saya sajikan ini adalah Analisis Kondisi Lingkungan menggunakan metode SWOT Analysis.
Dokumen tersebut membahas tentang momentum dan impuls, yang merupakan besaran vektor yang berkaitan dengan perubahan posisi benda. Dokumen tersebut menjelaskan rumus momentum, impuls, dan hukum kekekalan momentum. Selain itu, diberikan contoh soal dan penyelesaiannya untuk memahami penerapan konsep momentum dan impuls.
Momentum dan impuls memainkan peran penting dalam banyak peristiwa fisika. Momentum adalah besaran vektor yang menunjukkan kesukaran untuk menghentikan benda, sementara impuls adalah perubahan momentum yang disebabkan gaya. Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa jumlah momentum sistem tetap sama sebelum dan sesudah tumbukan. Jenis tumbukan dibedakan berdasarkan elastisitasnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan anti-korupsi untuk perguruan tinggi yang mencakup nilai-nilai dan prinsip-prinsip anti korupsi. Nilai-nilai yang dibahas antara lain kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, dan kesederhanaan sedangkan prinsip anti korupsi mencakup transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran dan keset
Dokumen tersebut membahas definisi dan pengertian berpikir kritis. Secara umum, berpikir kritis didefinisikan sebagai proses berpikir yang aktif, reflektif, dan kritis untuk mengevaluasi informasi dan mengambil keputusan. Dokumen tersebut juga membahas keterampilan inti berpikir kritis seperti interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, dan penjelasan. Selain itu, dibahas pula manfaat dan pentingnya ber
BK KELOMPOK W.YH. Sportt memberikan pengertian kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain.
. H. Smith menguraikan : Kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi.
Definisi bimbingan kelompok Menurut Tohirin (2007: 170) adalah suatu cara memberikan bantuan kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok.
Bimbingan Kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan ini bagi dirinya sendiri (dalam Winkel & Sri Hastuti, 2004: 565).
Menurut Dewa Ketut Sukardi (2008: 64) bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari pembimbing/ konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan
Tujuan layanan bimbingan kelompok Winkel & Sri Hastuti (2004:547) adalah menunjang perkembangan pribadi dan perkembangan sosial masing-masing anggota kelompok serta meningkatkan mutu kerja sama dalam kelompok guna aneka tujuan yang bermakna bagi para partisipan. Selain itu bimbingan kelompok bertujuan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik. Topic yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia (Departemen Pendidikan Nasional, 2008)
Tujuan layanan bimbingan kelompok menurut Tohirin (2007: 172) Tujuan Umum
Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi perserta layanan (siswa).
Tujuan Khusus
Secara lebih khusus layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yaitu peningkatan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal para siswa
Manfaat bimbingan kelompok menurut Dewa Ketut Sukardi (2008: 67) Diberikan kesempatan yang luas untuk berpendapat dan membicarakan berbagai hal yang terjadi disekitarnya.
Memiliki pemahaman yang obyektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai hal yang mereka bicarakan.
Menimbulkan sikapyang positif terhadap keadaan diri dan lingkungan mereka yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam kelompok
Keuntungan Menggunakan Metode Pendekatan Kelompok
metode bimbingan kelompok menurut Tohirin (2007: 290)Program Home Room
2. Karyawisata 3. Diskusi kelompok 4. Kegiatan Kelompok 5. Organisasi Siswa 6. Sosiodrama 7. Psikodrama 8. Pengajaran Remedial Tahap pelaksanaan bimbingan kelompok menurut Prayitno (1995: 40) ada empat tahapan :
Dokumen tersebut membahas definisi, jenis, dan komponen bencana serta penanggulangannya. Secara ringkas, bencana didefinisikan sebagai peristiwa alam atau non-alam yang mengancam kehidupan manusia dan menimbulkan kerugian, sedangkan penanggulangannya meliputi tahapan mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi efektif, termasuk definisi komunikasi, tujuan komunikasi, unsur-unsur komunikasi, proses komunikasi, dan hambatan-hambatan komunikasi. Secara khusus, dokumen menjelaskan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan antara pengirim dan penerima, dan terdiri atas pengirim, pesan, saluran, penerima, dan umpan balik.
Teks tersebut membahas tentang ilmu pengetahuan dan teori-teori kebenaran. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan berkembang melalui tahapan sejarah dan memenuhi kriteria tertentu seperti bersifat objektif, metodis, sistematis, dan universal. Teks tersebut juga membahas berbagai teori kebenaran seperti teori korespondensi, konsistensi, pragmatisme, sintaksis, dan non-desk
Permasalahan dalam penanggulangan bencanaFebrianto
Bencana didefinisikan sebagai peristiwa yang menyebabkan kerusakan lingkungan, kematian manusia, atau penurunan kesehatan. Ada dua jenis bencana, yaitu bencana alam seperti gempa bumi dan banjir, serta bencana buatan manusia. Dokumen ini menjelaskan berbagai masalah yang terkait dengan pencegahan, persiapan, tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi setelah bencana di Indonesia, termas
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pengelolaan sumber daya alam yang penting seperti air, tanah, udara, hutan, tumbuhan, dan hewan. Klasifikasi sumber daya alam dibedakan menurut beberapa ahli antara lain menurut sifatnya, kemampuan memperbaharui diri, dan kegunaannya. Pengelolaan sumber daya alam perlu dilakukan dengan bijak agar dap
Analisis Kondisi Lingkungan (AKL) adalah mengamati atau menyelidiki keadaan sekitar secara terperinci, terarah, dan sistematis dalam melakukan suatu kegiatan yang akan dilaksanakan.
Sebelum merancang kegiatan dalam sebuah komunitas atau organisasi, perlu dan sangat penting dilakukan analisis terhadap kondisi lingkungan, baik dari sisi internal maupun eksternal.
Metode apa yang digunakan dalam analisis ini? Sebenarnya metode dalam AKL (Analisis Kondisi Lingkungan) ada beberapa cara. Salah satunya adalah SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat). Dalam materi yang saya sajikan ini adalah Analisis Kondisi Lingkungan menggunakan metode SWOT Analysis.
Dokumen tersebut membahas tentang momentum dan impuls, yang merupakan besaran vektor yang berkaitan dengan perubahan posisi benda. Dokumen tersebut menjelaskan rumus momentum, impuls, dan hukum kekekalan momentum. Selain itu, diberikan contoh soal dan penyelesaiannya untuk memahami penerapan konsep momentum dan impuls.
Momentum dan impuls memainkan peran penting dalam banyak peristiwa fisika. Momentum adalah besaran vektor yang menunjukkan kesukaran untuk menghentikan benda, sementara impuls adalah perubahan momentum yang disebabkan gaya. Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa jumlah momentum sistem tetap sama sebelum dan sesudah tumbukan. Jenis tumbukan dibedakan berdasarkan elastisitasnya.
Teks tersebut membahas tentang usaha, energi, dan daya. Secara singkat, usaha adalah hasil perkalian gaya dan perpindahan, energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha, dan daya adalah laju perubahan energi terhadap waktu. Teks tersebut juga membedakan antara gaya konservatif dan non-konservatif berdasarkan ketergantungan usahanya terhadap lintasan.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep fisika tentang pusat massa, momentum linier, dan tumbukan untuk sistem partikel dan benda kontinu dalam 1 dan 2 dimensi. Di antaranya adalah definisi pusat massa, hukum Newton kedua untuk sistem partikel, definisi dan sifat-sifat momentum linier dan energi kinetik, serta hukum kekekalan momentum dan energi dalam tumbukan elastik dan inelastik.
Buku ini memberikan panduan untuk menghadapi Ujian Nasional Fisika SMA tahun 2013 dengan menjelaskan konsep-konsep fisika yang terkait 6 kompetensi yang diujikan. Buku ini berisi penjelasan materi, contoh soal latihan, dan daftar pustaka.
BAB I
PENDAHULUAN
Semua benda di bumi ini terdiri dari banyak partikel. Bahkan debu-pun terdiri dari partikel-partikel. Semua yang ada di bumi ini dapat ditinjau dengan mekanika newton. Hukum dasar mekanika terbukti mampu menjelaskan berbagai fenomena yang berhubungan dengan sistem diskrit (partikel). Hukum dasar ini tercakup dalam formulasi Hukum Newton tentang gerak. Pada bagian ini akan dibahas formulasi hukum mekanika pada sistem partikel dan benda benda yang terdiri dari partikel yang kontinyu (benda tegar).
Perbedaan mendasar antara partikel dan benda tegar adalah bahwa suatu partikel hanya dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) saja, karena secara logika, jika suatu partikel bergerak rotasi maka partikel itu tidak akan terlihat bergerak rotasi melainkan akan tetap terlihat bergerak lurus saja. Hal ini dikarenakan partikel tersebut sangat kecil. Sedangkan benda tegar selain dapat mengalami gerak translasi juga dapat bergerak rotasi yaitu gerak mengelilingi suatu poros ataupun mengalami gerak keduanya secara serempak yaitu translasi-rotasi.
BAB II
PEMBAHASAN ‘SISTEM PARTIKEL’
Sistem Partikel adalah sistem ataupun benda yang terdiri dari banyak partikel (titik partikel) maupun benda yang terdiri dari partikel-partikel yang dianggap tersebar secara kontinyu pada benda.
Pusat Massa
Pusat massa adalah lokasi rerata dari semua massa yang ada di dalam suatu sistem. Istilah pusat massa sering dipersamakan dengan istilah pusat gravitasi, namun demikian mereka secara fisika merupakan konsep yang berbeda. Letak keduanya memang bertepatan dalam kasus medan gravitasi yang sama, akan tetapi ketika gravitasinya tidak sama maka pusat gravitasi merujuk pada lokasi rerata dari gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Hal ini menghasilkan suatu torsi gravitasi, yang kecil tetapi dapat terukur dan harus diperhitungkan dalam pengoperasian satelit-satelit buatan.
Posisi pusat massa sebuah sistem banyak partikel didefinisikan sebagai berikut
r ⃗_pm=(m_1 r_1+m_2 r_(2+⋯+) m_n r_n)/(m_1+m_2+⋯+m_n )=∑▒i (m_i r_i)/M.........(1)
Dengan (r_i ) ⃗ adalah posisi partikel ke-i di dalam sistem, dan. M=∑_i▒m_i ......... (2)
r ⃗_pm=∑▒i (m_i (□(r ⃗_pm+ r ⃗_i )))/M=r ⃗_pm+(∑▒i m_i r ⃗_i)/M........(4)
sehingga dapat disimpulkan bahwa
∑_i▒〖m_i r ⃗_i=0〗 .......(5)
Bila bendanya bersifat kontinyu, maka menjadi fungsi pusat massa akan menjadi integral :
Jika diuraikan pada komponene x,y,z maka;
x_pm=(∑_(i=1)^n▒〖m_1 x_1 〗)/M,y_pm=(∑_(i=1)^n▒〖m_1 y_1 〗)/M,z_pm=(∑_(i=1)^n▒〖m_1 z_1 〗)/M.........(7)
Kecepatan masing-masing partikel penyusunnya;
v_pm=(∑_i^n▒〖m_i v_i 〗)/M........(8)
Gerak Pusat Massa
Gerak pusat massa dapat diperoleh melalui definisi pusat massa. Kecepatan pusat massa diperoleh dari derivatif persamaan pusat massa;
v ⃗_pm=(∑▒i m_i r ⃗_i)/M.......(9)
Dari persamaan ini, setelah dikalikan dengan M, diperoleh
〖Mv
Laporan praktikum menentukan koefisien restitusi pada benda jatuh bebas dengan mengukur tinggi jatuh dan pantulan bola bekel, pingpong, dan tenis dari berbagai ketinggian. Hasilnya menunjukkan koefisien restitusi rata-rata masing-masing bola dan hubungan antara tinggi jatuh dan pantulan. Jenis tumbukan yang terjadi adalah lenting sebagian.
1. Momentum dan impuls berhubungan erat dengan gerak roket. Ketika gas dari roket dikeluarkan dengan kecepatan tinggi, momentum gas berkurang dan momentum roket bertambah sesuai hukum kekekalan momentum, sehingga roket maju.
Dokumen tersebut membahas tentang momentum dan impuls, termasuk definisi, persamaan, contoh soal, dan hukum kekekalan momentum. Di antaranya menjelaskan bahwa momentum adalah hasil kali massa dan kecepatan suatu benda, sedangkan impuls adalah hasil kali gaya dan waktu kerjanya.
Dokumen tersebut membahas tentang peristiwa tumbukan antar benda. Terdapat definisi tumbukan dan jenis-jenis tumbukan yang dibahas lebih lanjut yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tidak lenting sama sekali. Diberikan juga contoh soal untuk memahami penerapan hukum kekekalan momentum dan energi pada berbagai jenis tumbukan.
Dokumen tersebut membahas tentang momentum, impuls, dan jenis-jenis tumbukan, khususnya: (1) mendefinisikan momentum dan impuls serta hubungannya, (2) menjelaskan hukum kekekalan momentum dan energi kinetik yang berlaku pada tumbukan, (3) menjelaskan tiga jenis tumbukan beserta persamaan yang menggambarkannya.
Dokumen tersebut membahas tentang momentum dan impuls, termasuk definisi momentum, hubungan antara impuls dan momentum, hukum kekekalan momentum pada tumbukan benda, dan prinsip kerja roket.
Dokumen tersebut membahas tentang impuls, momentum, hukum kekekalan momentum linier, dan jenis-jenis tumbukan seperti tumbukan elastik dan tidak elastik. Beberapa contoh soal dan pembahasannya juga diberikan.
1. Dokumen membahas tentang momentum dan impuls serta berbagai konsep terkait seperti tumbukan, kekekalan momentum, dan hukum Newton kedua.
2. Definisi momentum secara fisika dan matematika dijelaskan, serta contoh soal perhitungan momentum.
3. Jenis-jenis tumbukan diuraikan, termasuk tumbukan lenting sempurna, sebagian, dan tidak lenting.
Dokumen tersebut membahas tentang impuls, momentum, dan tumbukan. Definisi momentum adalah hasil kali antara massa dan kecepatan, sedangkan impuls adalah peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu yang sangat singkat. Dibahas pula hukum kekekalan momentum dan energi kinetik dalam tumbukan elastik dan tidak elastik.
Teks tersebut berisi soal-soal tes mengenai konsep impuls dan momentum dalam mekanika. Terdapat 15 soal pilihan ganda yang mencakup berbagai contoh perhitungan momentum, impuls, dan energi kinetik untuk sistem benda titik dan tumbukan elastis maupun tidak elastis.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep impuls dan momentum, termasuk rumus, contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari, dan soal latihan. Konsep kunci yang dijelaskan adalah hubungan antara impuls dan perubahan momentum, serta hukum kekekalan momentum.
Teks tersebut membahas tentang momentum dan impuls. Momentum didefinisikan sebagai hasil kali antara massa suatu benda dengan kecepatannya, sedangkan impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan lamanya gaya tersebut bekerja. Konsep momentum dan impuls digunakan untuk menjelaskan fenomena ketika sebuah benda bergerak tiba-tiba berubah kecepatannya akibat adanya gaya eksternal.
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika tumbukan benda, termasuk menentukan momentum total, kecepatan benda sebelum tumbukan, dan perubahan energi kinetik akibat tumbukan.
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Momentum linear-dan-tumbukan
1. 1
MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN
1. MOMENTUM LINEAR
Momentum sebuah partikel adalah sebuah vektor P yang
didefinisikan sebagai perkalian antara massa partikel m dengan
kecepatannya, v, yaitu:
vmP
rr
= (1)
Isac Newton dalam Principia menyebut hukum gerak yang kedua dalam
bahasa momentum yang ia sebut sebagai ”kuantitas gerak”. Dalam istilah
modern, hukum kedua Newton berbunyi: ”Perubahan momentum (kuantitas
gerak) benda tiap satuan waktu sebanding dengan gaya resultan yang bekerja
pada benda dan berarah sama dengan gaya tersebut.” Secara matematis
pernyataan ini dituliskan:
dt
Pd
F
r
r
= (2)
Jika komponen P diuraikan, dengan menganggap m bernilai konstan,
maka hukum II Newton dituliskan sebagai:
am
dt
vd
m
dt
vmd
F
r
rrr
===
)(
(3)
Pada kenyataannya, Hukum II Newton lebih sering dituliskan dalam
bentuk Persamaan (3) di atas.
Pada sebuah sistem partikel yang memiliki n buah partikel,
masing-masing memiliki momentum p1, p2 , ... , pn. Jika dilihat secara
kesuluruhan, sistem partikel tersebut mempunyai momentum P,
npppP
rrrr
++= ....21 (4)
Selengkapnya dituliskan:
nnvmvmvmP ++= ...2211
r
(5)
2. 2
Jika massa total sistem adalah M dan kecepatan pusat massanya adalah
vpm, maka:
pmvMP
rr
= (6)
“Momentum total sistem partikel sama dengan perkalian massa total sistem
partikel dengan kecepatan pusat massanya”
Jika Persamaan (6) dibagi dengan dt , maka diperoleh:
dt
vd
M
dt
vMd
dt
Pd pmpm
rrr
==
)(
, (7)
Dan akhirnya diperoleh:
pmaM
dt
Pd r
r
= (8)
Mapm didefinisikan sebagai gaya eksternal (Feks);
eksF
dt
Pd r
r
= (9)
Feks didefinisikan sebagai gaya eksternal yang bekerja pada sistem
partikel. Penyebutan ini bermaksud agar tidak rancu dengan keberadaan
gaya internal antar partikel. Adapun jumlahan gaya internal antar partikel
adalah nol, karena masing-masing saling meniadakan.
2. KEKEKALAN MOMENTUM LINEAR
Seandainya jumlah semua gaya eksternal yang bekerja pada sistem
sama dengan nol, maka:
0=
dt
Pd
r
atau Konstan=P
r
(10)
Bila momentum total sistem npppP
rrrr
++= ....21 , maka:
=++= npppP
rrrr
....21 Konstan 0P
r
= (11)
Momentum masing-masing partikel dapat berubah, tetapi momentum
sistem tetap konstan.
3. 3
3. IMPULS dan MOMENTUM
Dalam suatu tumbukan, misalnya bola yang dihantam tongkat
pemukul, tongkat bersentuhan dengan bola hanya dalam waktu yang
sangat singkat, sedangkan pada waktu tersebut tongkat memberikan gaya
yang sangat besar pada bola. Gaya yang cukup besar dan terjadi dalam
waktu yang relatif singkat ini disebut gaya impulsif.
v v’
Gambar 1. Proses Tumbukan Sebuah Bola dengan Pemukul
Pada peristiwa tumbukan semacam itu, tongkat memberikan gaya
kepada bola dengan arah gaya yang tetap. Tumbukan dimulai pada saat t1
dan berakhir pada saat t2. Sebelum dan sesudah tumbukan gayanya
adalah nol, namun selama rentang t1 dan t2 gaya berubah dari nol menjadi
sangat besar sebelum akhirnya kembali ke nol lagi.
Perubahan gaya impulsif terhadap waktu ketika terjadi tumbukan
dapat digambarkan sebagai berikut:
F(t)
t
∆t
Gambar 2. Perubahan Besarnya Gaya Sebagai Fungsi Waktu
4. 4
Tampak bahwa gaya impulsif tersebut tidak konstan. Dari Persamaan (2)
tentang hukum II Newton diperoleh:
dt
Pd
F
r
r
=
Persamaan tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk:
1212
2
1
2
1
)( PPttF
PddtF
P
P
t
t
rrr
rr
−=−
= ∫∫ (12)
Ruas kiri Persamaan (12) tersebut dikenal sebagai impuls sedangkan ruas
kanan merupakan perubahan momentum. Impuls menunjukan besarnya
gaya yang bekerja pada suatu benda dalam rentang waktu yang sangat
kecil. Berdasarkan Persamaan di atas, impuls juga didefinisikan sebagai
perubahan momentum.
Persamaan (12) juga dapat diturunkan dengan cara sebagai berikut:
Persamaan (2) tentang Hukum II Newton dapat dituliskan dengan cara:
t
P
F
∆
∆
=
r
r
(13)
Persamaan tersebut dapat ditata-ulang menjadi:
PtF
rr
∆=∆ (14)
Besaran F t adalah impuls J, sehingga akhirnya diperoleh:
12 PPPtFJ
rrrrr
−=∆=∆= (15)
Teorema Impuls-Momentum: Impuls dari sebuah gaya sama dengan
perubahan momentum partikel
Contoh Soal:
Seseorang melempar bola bermassa 0,4 kg menumbuk dinding. Bola
menumbuk dinding dengan kecepatan 30 m/s ke kiri dan memantul
horizontal ke kanan pada 20 m/s. a) Carilah impuls dari gaya total pada
bola selama tumbukan dengan dinding! b) Jika bola bersentuhan dengan
dinding selama 0,01 s, carilah gaya horizontal rata-rata yang diberikan
oleh dinding pada bola selama tumbukan!
5. 5
Penyelesaian:
a) Dengan menggunakan Persamaan (15) dan menganggap gerakan ke
kanan sebagai positif sedangkan ke kiri sebagai negatif, diperoleh:
J = P2 - P1 = mv2-mv1
J = ((0,4 kg) (20 m/s)) – ((0,4 kg)(-30m/s))
J = 8 kg.m/s – (-12 kg.m/s)
J = 20 kg.m/s=20 N.s
b) Jika waktu tumbukan adalah t=0,01 s, maka dari Persamaan (15) juga
diperoleh:
tFJ ∆=
rr
, maka NN
t
J
F 2000
01,0
20
==
∆
=
r
r
4. KEKEKALAN MOMENTUM DALAM TUMBUKAN
Gambar 3. Gaya pada Tumbukan
Perubahan momentum pada partikel 1 :
∫ ∆==∆
2
1
12121
t
t
tFdtFP
r
(16)
Perubahan momentum pada partikel 2:
∫ ∆==∆
2
1
21212
t
t
tFdtFP
r
(17)
Karena F21 = - F12 maka:
∆p1 = - ∆p2 (18)
F21
Dua buah partikel saling
bertumbukan. Pada saat
bertumbukan kedua partikel saling
memberikan gaya (aksi-reaksi). F12
merupakan gaya yang bekerja pada
partikel 1 oleh partikel 2 dan F21
merupakan gaya yang bekerja pada
partikel 2 oleh partikel 1.
F12
m2m1
6. 6
Momentum total sistem: P = p1 + p2 dan perubahan momentum total
sistem:
∆P = ∆p1 + ∆p2 = 0 (19)
Kekekalan Momentum: “Jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja, maka
tumbukan tidak mengubah momentum total sistem”.
Secara matematis dituliskan:
m1 v1+ m2 v2 = m1v’1 + m2v’2 , (20)
Catatan: selama tumbukan, gaya eksternal (gaya grvitasi, gaya gesek)
sangat kecil dibandingkan dengan gaya impulsif, sehingga gaya eksternal
tersebut dapat diabaikan.
Contoh soal:
Dua buah balok A dan B berturut-turut memiliki massa 0,5 kg dan 0,3 kg
bergerak berhadapan satu dengan yang lain pada lintasan linier licin
sempurna dengan va: 2 m/s dan vb= - 2 m/s. Sesudah tumbukan, balok B
berjalan dengan kecepatan akhir +2 m/s. Berapakah kecepatan akhir
balok A? Bagaimana perbandingan perubahan momentum dari kedua
balok?
Penyelesaian:
Dari kekekalan momentum:
mava+mbvb= mava’ +mbvb’
kg5,0
m/s)kg)(2(0,3-m/s)kg)(-20,3(m/s)kg)(2(0,5'
'
+
=
−+
=
a
bbbbaa
a
m
vmvmvm
v
Diperoleh va’ = - 0,4 m/s.
Perubahan momentum balok A adalah:
mava’ - mava= (0,5 kg) (-0,4) – (0,5 kg) (2 m/s) = - 1,2 kg.m/s
Perubahan momentum balok B adalah:
mbvb’-mbvb= (0,3 kg) (2 m/s) – (0,3 kg) (-2 m/s) =+ 1,2 kg.m/s
7. 7
5. TUMBUKAN SATU DIMENSI
Tumbukan biasanya dibedakan dari kekal-tidaknya energi kinetik
selama proses. Bila energi kinetik sistem kekal, tumbukan bersifat elastik
(lenting). Sedangkan bila sebelum dan sesudah tumbukan energi kinetik
berubah (tidak kekal), tumbukan dikatakan tidak elastik. Dalam kondisi
setelah tumbukan kedua benda menempel dan bergerak bersama-sama,
tumbukan dikatkan tidak elastik sempurna.
5.1. Tumbukan Elastik
Berikut ditunjukan dua buah benda bermassa m1 dan m2 bergerak dengan
kecepatan v1 dan v2 dengan v1 > v2. Pada saat awal, benda pertama berada
di belakang benda kedua. Suatu ketika benda pertama menumbuk benda
kedua, setelah itu kedua benda bergerak dengan kecepatan v’1 dan v’2, kini
v’1 < v’2.
sebelum tumbukan sesudah
m1 m2 m1 m2 m1 m2
v1 v2 v’1 v’2
v1 -v2 v’2 - v’1
Gambar 4. Proses dua buah benda bertumbukan
Pada tumbukan elastik, Energi Kinetik (dan juga momentum)
sebelum dan sesudah tumbukan adalah konstan/tetap. Artinya, setelah
tumbukan tidak terjadi pengurangan/penambahan jumlah energ kinetik.
Dengan demikian pada tumbukan elastik berlaku dua hukum kekekalan,
yakni hukum kekelan momentum dan hukum kekekalan energi kinetik
sekaligus.
Berdasarkan kekekalan momentum:
m1 v1 + m2 v2 = m1v’1 + m2v’2,
dan dari kekekalan energi kinetik:
1/2 m1 v12 + 1/2m2 v22 = 1/2m1v’12 + 1/2 m2v2’2
8. 8
Maka jika kedua persamaan tersebut diselesaikan secara serentak,
diperoleh:
v1 - v2 = v’2 - v’1 (21)
5.2. Tumbukan tidak Elastik
Pada tumbukan tidak elastik, momentum sistem sebelum dan
sesuah tumbukan tidak berubah:
m1 v1 + m2 v2 = m1v’1 + m2v’2 ,
namun kekekalan energi kinetik tidak berlaku. Hal ini karena sebagian
energi kinetiknya berkurang dan berubah menjadi energi potensial yang
ditunjukan adanya deformasi (perubahan bentuk).
Kini Persamaan (21) pada tumbukan elastis dimodifikasi menjadi:
e
vv
vv
=
−
−
21
12 ''
(22)
e merupakan nilai koefisien resistusi. Beberapa nilai e dan hubungannya
dengan elastisitas tumbukan dapat dijelaskan sebagai berikut:
• e = 1 untuk tumbukan elastis
• 0 < e < 1 untuk tumbukan tidak elastis
• e = 0 untuk tumbukan tidak elastis sempurna
5.3. Tumbukan tidak Elastis Sempurna
Pada tumbukan ini, setelah tumbukan kedua benda bersatu dan
bergerak bersama-sama. Persamaan (20) tentang kekekalan momentum
kini dituliskan sebagai berikut:
m1v1+ m2 v2 = (m1 + m2)v’ (23)
Contoh soal:
Dua buah balok A dan B berturut-turut memiliki massa 0,5 kg dan 0,3 kg
bergerak berhadapan satu dengan yang lain pada lintasan linier licin
sempurna dengan va: 2 m/s dan vb= - 2 m/s. Jika sesudah tumbukan
kedua balok menyatu dan bergerak bersama-sama, tentukan kecepatan
akhir dan bandingkan energi kinetik awal dan akhir!
9. 9
Penyelesaian:
Dari kekekalan momentum:
mava+mbvb=( ma +mb) v’
m/s5,0
kg)0,3kg0,5(
m/s)kg)(-2(0,3m/s)(2kg)(0,5
' =
+
+
=
+
+
=
ba
bbaa
mm
vmvm
v
Karena hasilnya positif, maka kedua balok menyatu dan sama-sama
bergerak ke kanan.
Energi kinetik sebelum tumbukan,
K= ½ mava2+½ mbvb2 = ½ (0,5 kg) (2 m/s)2+ ½ (0,3 kg) (-2 m/s)2= 1,6 J
Energi kinetic sesudah tumbukan,
K’= ½ (ma+mb)v’2= ½ (0,5 kg + 0,3 kg) (0,5 m/s)2= 0,1 J
Tampak nilai K > K’, artinya setelah tumbukan tidak semua enrgi kinetick
diubah menjadi energi kinetic, melainkan sebagian berubah menjadi
energi lain.
6. TUMBUKAN DUA DIMENSI
Sebuah benda bermassa m1 bergerak dengan kecepatan v1 lalu
menumbuk benda yang sedang diam dan bermassa m2. Tumbukan tidak
persis terjadi pada bagian tengah dari kedua benda, sehingga benda
pertama akan berbelok arah sumbu y negtaif, sedangkan benda kedua
terpental ke arah sumbu y positif, seperti ditunjukan oleh gambar.
y
v’2
m2 θ2
m1 v1 θ1 x
v’1
Gambar 5. Tumbukan Dua Dimensi
10. 10
Setelah terjadi tumbukan, masing-masing benda bergerak dengan
membentuk sudut θ1 dan θ2 terhadap sumbu x. Akibatnya gerakan setelah
tumbukan harus dianalisis sebagai gerakan dua dimensi (x dan y). Oleh
karena itu diperoleh kekekalan momentum, untuk komponen gerak
dalam arah x :
m1 v1 = m1v’1 cos θ1+ m2v’2 cos θ2 (24)
sedangkan untuk komponen gerak dalam komponen y kekekalan
momentum menjadi:
0 = m1v’1 sin θ1- m2v’2 sin θ2 (25)
Bila dianggap tumbukannya elastis, berlaku kekekalan energi kinetik:
1/2 m1 v12 = 1/2m1v’12 + 1/2 m2v2’2 (26)
Bila keadaan awal diketahui, masih ada 4 besaran yang tidak diketahui,
tetapi persaamannya hanya 3, oleh karena itu salah satu besaran keadaan
akhir harus diberikan.
11. 11
Soal Latihan:
1. Seorang penembak memegangi sebuah senapan dengan massa 3 kg
secara tidak erat agar sentakan baliknya tidak menyakitkan ketika
ditembakan. Jika peluru yang ditembakan bermassa 5 g dan bergerak
secara horizontal dengan kecepatan 300 m/s, a) berapa kecepatan
pegas pada senapan? b) berapakah momentum dan energi kinetik
akhir dari peluru, c) juga momentum dan energi kinetik akhir
senapan?
2. Sebuah peluru 15 g bergerak dengan kecepatan 300 m/s melewati
sebuah lapisan foam plastik (plastik busa) setebal 2 cm dan muncul
dengan kecepatan 90 m/s. Berapakah gaya rata-rata yang menghalangi
gerakan pada saat peluru melalui plastik busa tersebut?
3. Perhatikan Gambar 6. Peluru 15 g ditembakan dalam arah mendatar ke
dalam balok kayu 3 kg yang digantungkan pada tali yang panjang.
Peluru menancap pada kayu itu. Tentukan kecepatan peluru jika
tumbukan tersebut menyebabkan balok itu bergerak sampai 10 cm di
atas kedudukan semula.
Gambar 6
4. Sebuah bola 1 kg bergerak dengan kecepatan 12 m/s bertumbukan
dengan bola 2 kg yang bergerak tepat berlawanan dengan kecepatan
24 m/s. Tentukan kecepatan masing-masing bola sesudah tumbukan
jika a) koefisien resistusinya 2/3, b) kedua bola menjadi satu, c)
tumbukan bersifat lenting sempurna.
10 cm
V = ?
12. 12
5. Kedua bola pada Gambar 7 bertumbukan menurut gambar.
Berapakah kecepatan akhir bola 500 g jika sesudah tumbukan bola 800
g diketahui kecepatannya 15 cm/s.
Gambar 7
Kunci Soal Latihan:
1. Diketahui:
• ms: 3 kg, mp: 5 g = 5 x 10-3 kg, vp’=300 m/s
Ditanya vs’, P dan K akhir: ?
Jawab:
a) Kedua benda; senapan dan peluru awalnya pada kondisi diam,
sehingga vp dan vs = 0, maka:
mpvp+msvs= mpvp’+msvs’
0 = mpvp’+msvs’
vs’= - (mp /ms )vp’= - (0,005 kg/3 kg) (300 m/s)= - 0,5 m/s
b) Momentum dan Energi kinetik akhir peluru
• Momentum, Pp’= mpvp’=(0,005 kg) (300 m/s)= 1,5 kg.m/s
• Energi kinetic, Kp’= ½ mpvp’2= ½ (0,005 kg) (300 m/s)2=225 J
c) Momentum dan Energi kinetik akhir senapan
• Momentum, Ps’= msvs’=(3 kg) (-0,5 m/s)= - 1,5 kg.m/s
• Energi kinetic, Ks’= ½ msvs’2= ½ (3 kg) (-0,5 m/s)2= 0,375 J
2. Diketahui: m= 15 x 10-3 kg, v1: 300 m/s, v2=90 m/s
Ditanya F=?
Jawab: gunakan persamaan Impuls:
F t=mv2 - mv1
300
θ
800 g
30 cm/s 50 cm/s
500 g
13. 13
Untuk mencari F, dibutuhkan nilai t. Ini bisa diperoleh dengan
memisalkan perlambatan berjalan seragam dan menggunakan
x=vrerata t, dimana x=0,02 m dan vrerata = ½ (v1+v2)=195 m/s. Ini
memberikan t=1,026 x 10-4 s. Maka:
F(1,026 x 10-4 s)=(0,015 kg) (90 m/s) – (0,015 kg) (300 m/s)
F= -3,07 x 104 N
3. Diketahui: mp = 0,015 kg, mb = 3 kg, h = 0,1 m
Ditanya: vp=?
Jawab:
• Dari kekekalan momentum: (0,015 kg) vp + 0 = (3,015 kg) vgab
• Dari kekekalan energi:
K tepat sesudah tumbukan = U pada saat balok setinggi 0,1 m
½ (3,015 kg) (vgab)2 =(3,015 kg) (9,8 m/s2) (0,1 m)
vgab= 1,40 m/s
• Kini nilai vgab dimasukan ke persamaan kekekalan momentum,
maka diperoleh nilai vp= 281 m/s.
4. Diketahui: m1= 1 kg, v1= 12 m/s, m2= 2 kg, v2= - 24 m/s
Ditanya: kecepatan akhir masing-masing bola untuk berbagai
situasi.
Dari kekekalan momentum:
(1 kg) (12 m/s) +(2 kg) (-24 m/s) = (1 kg) v1’ + (2 kg) v2’
-36 m/s = v1’ + 2 v2’
a) Untuk nilai e = 2/3,
)24(12
''
3
2 12
−−
−
=
vv
atau v’2 = 24 m/s + v’1,
hasil tersebut disubtitusikan ke persamaan momentum di atas,
maka diperoleh v’2 = -4 m/s dan v’1 = -28 m/s
b) Jika kedua bola menyatu, hal ini berarti; v’2=v’1=v’
Maka persamaan momentum menjadi:
14. 14
-36 m/s = 3 v’ atau v’= -12 m/s
c) Jika e = 1, maka
)24(12
''
1 12
−−
−
=
vv
, yakni v’2 = 36 m/s + v’1
hasil tersebut disubtitusikan ke persamaan momentum di atas,
maka diperoleh v’2 = 0m/s dan v’1 = -36 m/s
5. Diketahui: m1= 800 g, v1= 30 cm/s, m2= 500 g, v2= - 50 cm/s, v’1=15
cm/s.
Ditanya v’2=?
Jawab:
• Hukum kekekalan momentum pada arah sumbu x
(0,8 kg) (0,3 m/s) + (0,5 kg) (-0,5 m/s)= (0,8 kg) [(0,15 m/s)cos 300] + (0,5 kg) vx2’
Maka vx2’=-0,228 m/s.
• Hukum kekekalan momentum pada arah sumbu y
0= (0,8 kg) [(0,15 m/s) sin 300]+(0,5 kg) vy2’
Maka vy2’= 0,12 m/s dan m/s26,012,0228,0 22
=+=v