3. Semester 1
Pelajaran 1 Mengaji Surah al-Falaq
Pelajaran 2 Mengimani Allah dan Rasul-Nya
Pelajaran 3 Memahami Asmaul Husna
Pelajaran 4 Berakhlak Karimah 1
Pelajaran 5 Islam Mengajarkan Kesucian
Pelajaran 6 Mengidolakan Nabi dan Rasul
4. Mengaji Surah al-Falaq
Saat mati lampu dan suasananya gelap,
pasti kamu merasa takut, bukan? Apa yang
kalian lakukan saat itu? Pernahkah kamu
berjalan di malam hari? Apa yang kalian
rasakan saat itu? Berdoalah kepada Allah
agar terhindar dari kejahatan di waktu
gelap! Bacalah Surah al-Falaq, sebagai-
mana yang dianjurkan Nabi Muhammad
saw.
Sebagai anak beriman, kita tidak boleh takut. Kita harus yakin bahwa Allah
akan melindungi hamba-Nya dari segala kejahatan. Allah adalah tempat kita
berlindung dan memohon pertolongan.
6. A. Surah al-Falaq
1. Membaca Surah al-Falaq dengan Fasih
Mari kita membaca Surah al-Falaq sesuai dengan makhraj
hurufnya. Mulailah dengan membaca ta‘awuz dan basmalah!
Berlatihlah membaca Surah al-Falaq dengan baik dan benar,
sesuai makhrajnya. Jika sejak awal membiasakan membaca
ayat Al-Qur’an dengan benar, kita akan terbiasa membaca
ayat yang lain dengan fasih.
7. Bacalah dengan cermat, lalu perhatikan huruf-huruf di bawah ini!
Perhatikan bacaan huruf hijaiah di atas! Bedakan ketika
membaca qaf dengan kaf dan antara sin dengan syin!
Huruf-huruf di atas terdapat dalam Surah al-Falaq. Berlatihlah
membaca yang benar dan mintalah guru membimbingmu untuk
melafalkannya! Membaca Al-Qur’an tidak harus buru-buru,
tetapi tartil dan tepat sesuai makhrajnya.
8. Bagi yang belum bisa membaca, bekerja sama dengan
teman dapat memudahkan lancarnya bacaan dan hafalan.
Caranya, melafalkan Surah al-Falaq di depan teman. Lalu,
mintalah temanmu untuk menyimak bacaanmu.
Lakukan hal ini secara berulang-ulang hingga kamu benar-
benar fasih. Ulangi lagi ketika di rumah dengan bimbingan
ayah atau ibu. Jika berlatih keras, kamu bisa cepat pandai
membaca Surah al-Falaq.
2. Mengartikan Surah al-Falaq
Berikut ini adalah terjemahan arti Surah al-Falaq.
1. Katakanlah, ”Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai
subuh (fajar),
2. dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
4. dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang
meniup pada buhul-buhul (talinya),
5. dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”.
9. 3. Menulis Surah al-Falaq
Nah, kamu sudah fasih melafalkan Surah al-Falaq, bukan?
Sekarang mari kita berlatih menulis Surah al-Falaq. Perhatikan
bentuk huruf hijaiah dan perubahan bentuknya. Lalu, per-
hatikan bagaimana cara menyambung huruf-huruf hijaiah
tersebut.
Coba sekarang tuliskan Surah al-Falaq ayat pertama sampai
ayat terakhir
10. 4. Menghafal Surah al-Falaq
Setelah pandai melafalkan Surah al-Falaq, mari kita berlatih
menghafalnya. Caranya sangat mudah, yaitu membacanya
berulang-ulang, ayat demi ayat hingga bacaanmu benar.
Mintalah temanmu menyimak hafalanmu agar tahu benar dan
salahnya bacaanmu. Jika ada yang salah, mintalah dia
membenarkannya sesuai dengan lafal yang disimaknya.
Saat menghafalkan Surah al-Falaq diperlukan rasa percaya diri
agar lebih mudah mengingat hafalan lafal yang diucapkan.
Ketika di sekolah, kamu bisa belajar bersama guru dan
temanmu. Ketika di rumah, mintalah ayah dan ibu membim-
bingmu. Dengan belajar keras dan penuh ketekunan, pasti
kamu akan berhasil.
11. B. Memahami Makna Surah al-Falaq
Surah al-Falaq adalah surah ke-113 dalam Al-Qur’an dan
berada pada juz 30. Surah ini diturunkan di Mekah sehingga
disebut surah makiyah.
Nama al-Falaq diambil dari ayat pertama yang berarti waktu
subuh. Surah ini menyuruh kita untuk selalu memohon
perlindungan kepada Allah yang menguasai waktu subuh.
Surah al-Falaq termasuk surah al-mu‘awwikatain, yang isinya
tentang memohon perlindungan Allah dari semua kejahatan
atau penderitaan yang merugikan manusia.
Kejahatan dapat terjadi karena bisikan setan yang menggoda
manusia untuk melakukan kejahatan. Meskipun demikian, ter-
nyata perbuatan jahat itu juga berasal dari manusia sendiri
karena dia memiliki sifat iri dan dengki.
12. Mengimani Allah dan Rasul-Nya
Coba kalian sebutkan rukun iman! Apakah
kalian sudah mengetahuinya? Rukun iman
ada enam. Rukun iman yang pertama
adalah iman kepada Allah. Artinya, kita
harus meyakini bahwa Allah itu ada.
Meskipun kita tidak dapat melihat Allah,
kita harus memercayai keberadaan Allah.
Marilah kita mengamati lingkungan sekitar kita untuk meyakini keberadaan
Allah. Coba kalian sebutkan lingkungan sekitar kalian yang dapat
menunjukkan bahwa Allah itu ada. Diskusikan dengan teman kalian, apa saja
yang dapat kalian sebutkan, kemudian terangkan!
13. B. Membuktikan Iman kepada Allah
A. Mengimani Keberadaan Allah
Isi Materi
C. Bukti-Bukti Keberadaan Allah
D. Mengimani Rasul Allah
14. A. Mengimani Keberadaan Allah
Tuhan Yang Maha Esa, artinya hanya Allah, Tuhan yang ada
di alam ini. Semua makhluk tunduk kepada Allah. Allah adalah
tempat kita menyembah dan tempat memohon sesuatu.
Semua makhluk bergantung kepada Allah.
Allah adalah Tuhan Yang Maha Pencipta. Semua yang ada di
alam ini adalah ciptaan Allah. Manusia, hewan, dan tumbuh-
tumbuhan adalah makhluk ciptaan Allah. Di alam gaib Allah
menciptakan makhluk lain, yaitu malaikat dan jin.
Allah adalah Tuhan Yang Mahakuasa. Allahlah yang berkuasa
mengatur alam semesta beserta isinya. Kekuasaan Allah tidak
ada yang menandingi. Adanya musim kemarau, musim hujan,
angin berhembus, air mengalir, dan ombak di laut, semua
diatur oleh Allah sebagai penciptanya.
15. B. Membuktikan Iman kepada Allah
1. Menyembah Allah Semata
Allah adalah satu-satunya Tuhan yang wajib disembah. Kita
tidak boleh menyembah selain Allah. Itu namanya syirik dan
orangnya disebut musyrik. Perbuatan syirik termasuk dosa
besar yang tidak diampuni oleh Allah. Semua ibadah kita
harus ditujukan kepada Allah. Ketika melaksanakan salat,
puasa, zakat, dan membaca Al-Qur’an, kita harus berniat
karena Allah. Melaksanakan ibadah harus dengan ikhlas,
tidak boleh dengan niat ria atau pamer. Jika beribadah bukan
karena Allah, kita akan celaka.
Orang yang beribadah karena Allah berarti meyakini bahwa
Allah itu ada. Mereka akan selalu dilindungi dan diselamatkan
Allah. Oleh karena itu, rajinlah beribadah kepada Allah,
sebagai bukti bahwa kamu beriman kepada Allah.
16. 2. Berdoa kepada Allah Semata
Semua makhluk bergantung kepada Allah. Kita berdoa hanya
kepada Allah. Jika menginginkan sesuatu, kita harus
memohon kepada Allah. Umat Islam dilarang berdoa kepada
selain Allah. Misalnya, berdoa kepada pohon besar, gunung,
matahari, arwah nenek moyang, dan sebagainya. Perbuatan
semacam itu dilarang di dalam agama Islam dan termasuk
perbuatan syirik.
Allah adalah satu-satunya Tuhan yang dapat mengabulkan
doa makhluk-Nya. Allahlah yang memberikan kenikmatan
kepada manusia, seperti kekayaan, kesehatan, kepandaian,
dan sebagainya. Semua itu berasal dari Allah dan bukan dari
makhluk. Oleh karena itu, kita harus rajin berdoa kepada
Allah, agar cita-cita kita terkabul.
17. 3. Menjaga Kelestarian Lingkungan
Selain menciptakan manusia, Allah juga menciptakan makhluk
lain dan alam semesta. Alam semesta ini diciptakan Allah
untuk dipelihara oleh manusia. Manusia dapat memanfaatkan
alam semesta berserta isinya untuk diambil manfaatnya.
Misalnya, hewan dapat dimanfaatkan untuk konsumsi daging
dan membantu pekerjaan manusia. Tumbuhan dapat
dimanfaatkan untuk membuat rumah, sebagai sayuran, atau
kebutuhan lainnya.
Manusia dilarang merusak lingkungan, seperti menebang
hutan sembarangan, membuang sampah di sungai, melakukan
pencemaran, dan sebagainya. Jika manusia merusak alam
maka akan terjadi bencana alam. Allah menciptakan alam ini
dengan teratur. Jika kita merusak lingkungan, berarti kita
merusak keteraturan itu. Orang yang beriman kepada Allah
tidak akan merusak lingkungan yang diciptakan Allah secara
teratur.
18. C. Bukti-Bukti Keberadaan Allah
1. Adanya Makhluk Hidup
Makhluk hidup dibagi menjadi dua, yaitu makhluk yang hidup
di alam nyata dan makhluk yang hidup di alam gaib. Makhluk
yang hidup di alam nyata adalah manusia, hewan, dan
tumbuh-tumbuhan. Makhluk yang hidup di alam gaib adalah
malaikat dan jin.
Makhluk artinya yang diciptakan. Adanya makhluk berarti ada
yang menciptakan. Manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan tidak
ada dengan sendirinya, tetapi diciptakan. Penciptanya adalah
Allah. Oleh sebab itu, adanya makhluk hidup menunjukkan
adanya Allah. Itu namanya hukum sebab akibat.
19. 2. Penjelasan di Dalam Al-Qur’an
Allah juga menjelaskan keberadaan-Nya melalui ayat-ayat Al-
Qur’an. Banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang
Allah. Allah adalah Tuhan Yang Maha Pencipta, Mahakuasa,
Maha Mengetahui, Maha Melihat, dan sebagainya. Keber-
adaan Al-Qur’an sendiri menunjukkan adanya Allah karena
Al-Qur’an adalah wahyu dari Allah. Allah berfirman sebagai
berikut.
Artinya:
Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Maharaja, Yang
Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga Keamanan,
Pemelihara Keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Maha-
kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Mahasuci Allah
dari apa yang mereka persekutukan. (Q.S. al-oasyr/59: 23)
20. 3. Keteraturan di Alam Semesta
Alam semesta dengan seluruh isinya, termasuk matahari,
bumi, bulan, dan bintang-bintang bergerak dengan sangat
teratur. Keteraturan ini mustahil berjalan dengan sendirinya,
tanpa ada yang mengatur. Siapakah yang mampu mengatur
alam semesta ini selain Tuhan?
Lihatlah matahari! Setiap pagi matahari terbit dan sore hari ia
terbenam. Siapakah yang mampu menjalankan matahari
setiap harinya? Demikian juga dengan bulan, setiap malam ia
muncul dan hilang di pagi hari. Adakah makhluk yang mampu
mengaturnya? Pasti tidak ada, kan? Yang mampu mengatur
matahari dan bulan adalah penciptanya, yaitu Allah Swt.
Tidak mungkin matahari dan bulan berjalan dengan sendiri-
nya, Allah yang mengaturnya. Itu semua bukti bahwa Allah itu
ada.
21. D. Mengimani Rasul Allah
Iman kepada Rasul Allah berarti meyakini bahwa Allah
mengutus para rasul ke dunia. Mereka diutus untuk
menyampaikan wahyu Allah kepada umat manusia. Wahyu
tersebut berisi ajaran-ajaran yang menjadi pedoman hidup
manusia. Siapa yang mengikuti ajaran para rasul, hidupnya
akan bahagia. Akan tetapi, siapa yang menolak ajaran para
rasul, hidupnya akan menderita.
Bagaimana cara kita beriman kepada para rasul? Beriman
kepada para rasul dilakukan dengan cara mematuhi dan
menaati seluruh ajaran Rasul.
Patuh dan taat berarti melaksanakan sesuatu yang diperin-
tahkan dan meninggalkan sesuatu yang dilarang. Ajaran yang
berupa perintah, seperti salat, puasa, zakat, haji, membaca
Al-Qur’an, bersedekah, dan berbuat baik kepada orang tua.
22. Mengapa kita harus beriman kepada rasul Allah? Para rasul
adalah manusia pilihan Allah. Mereka adalah orang-orang
hebat karena kecerdasan akalnya, kesalehan pribadinya, dan
kemuliaan akhlaknya. Para rasul adalah teladan mulia bagi
umat manusia.
Ajaran yang berupa larangan, misalnya mencuri, durhaka
kepada orang tua, berbuat kejahatan, berbuat kemaksiatan,
dan berkelahi.
Setiap manusia yang mengikuti dan meneladani para rasul
akan selamat hidupnya, baik di dunia maupun di akhirat.
Mengikuti ajaran rasul berarti mengikuti ajaran Allah karena
yang disampaikan rasul berasal dari Allah. Sedangkan,
Manusia yang menolak ajaran rasul akan mendapatkan
musibah dan derita di dalam hidupnya. Di akhirat kelak, ia
akan mendapatkan siksa di neraka. Telah banyak bukti akibat
durhaka kepada para rasul, seperti umat Nabi Nuh a.s.
mendapatkan bencana banjir bandang karena menolak
ajarannya.
23. Memahami Asmaul Husna
Arif dan teman-temannya sedang antre
ingin menyetorkan hafalan asmaul
husna kepada ustaz. Sudahkah kalian
menghafal asmaul husna? Asmaul
husna adalah nama-nama yang baik
bagi Allah. Allah senang terhadap
hamba-hamba-Nya yang berdoa
dengan menyebut asmaul husna.
Ketahuilah bahwa Allah menyediakan surga bagi mereka yang hafal asmaul
husna dan mengamalkan inti sarinya. Oleh karena itu, biasakanlah dirimu
berdoa dengan menyebut asmaul husna sebagaimana yang telah diajarkan
dalam Al-Qur’an.
25. A. Makna Al- Basrr
Al-Basrr berarti Maha Melihat. Allah mampu melihat segala
sesuatu di muka bumi ini, baik yang tampak maupun yang
tersembunyi. Allah dapat melihat sesuatu yang tidak dapat
kita lihat, seperti jin dan malaikat yang merupakan makhluk
gaib, termasuk kita jika bersembunyi di mana pun.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an,
Artinya:
Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan
Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. (Q.S. al-oadrd/57:
4)
26. Ayat di atas menegaskan bahwa Allah memiliki nama al-
Basrr sekaligus sifat-Nya. Semua perbuatan manusia yang
dilakukan di mana pun Allah pasti melihatnya. Ketahuilah
bahwa tidak ada satu perbuatan manusia yang lepas dari
penglihatan Allah.
Semua manusia mendapatkan catatan amal di akhirat kelak.
Semua yang diucapkan dan dilakukan dicatat oleh malaikat,
baik catatan amal baik maupun catatan amal buruk. Tidak
ada satu pun perbuatan yang lepas dari catatan malaikat.
Catatan amal itu akan dihitung dan ditimbang untuk
menentukan tempat seorang hamba. Adapun orang yang
timbangan kebaikannya lebih banyak dari keburukannya, ia
akan bahagia hidup di surga. Sebaliknya, orang yang
timbangan keburukannya lebih banyak, ia akan hidup
sengsara di neraka.
27. B. Makna Al-‘Adl
Al-‘Adl artinya Allah Mahaadil. Adil adalah tidak memihak
kepada salah satu, tidak bertindak berat sebelah, dan
memperlakukan sama terhadap semua hamba-Nya. Wujud
keadilan Allah adalah memberi pahala kepada hamba-hamba-
Nya yang taat, yaitu melaksanakan semua perintah dan
menjauhi semua larangan Allah.
Ketahuilah bahwa Allah juga berlaku adil kepada manusia
yang melakukan kejahatan. Sebab, semua yang dilakukan
manusia di dunia akan dimintai pertanggungjawabannya di
akhirat. Allah akan memberikan balasan berupa siksaan di
neraka bagi manusia yang selalu berbuat jahat.
28. Allah berfirman:
Artinya:
Dan sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan benar
dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah firman-Nya. Dan
Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Q.S. al-An‘wm/6:
115)
Lihatlah orang-orang yang taat beribadah, rajin berbuat
kebaikan, dan berakhlak mulia. Hidup mereka tenang dan
bahagia karena mendapat kasih sayang Allah. Semua itu
adalah balasan atas kebaikan yang telah dilakukan mereka.
Orang yang berbuat keburukan juga mendapat keadilan Allah.
Mereka akan hidup sengsara dan menderita karena melanggar
larangan-larangan Allah. Buah dari perbuatan dosa akan
membuat pelakunya tidak bahagia. Di akhirat nanti mereka
akan mendapatkan siksa neraka.
29. B. Makna Al-‘Azrm
Al-‘Azrm artinya Allah Mahaagung. Keagungan Allah tidak ada
yang menandingi. Keagungan Allah meliputi alam semesta
beserta isinya. Semua yang ada di dunia tunduk pada
keagungan Allah semata. Keagungan Allah dibuktikan dengan
kekuasaan-Nya terhadap seluruh makhluk di dunia ini.
Meskipun makhluk itu besar dan kuat, tidak ada yang dapat
menandingi kekuasaan Allah.
Perhatikan terjadinya pergantian siang dan malam. Begitu
juga bergantinya musim kemarau dan musim hujan. Semua
itu adalah bukti keagungan Allah. Manusia sebagai makhluk-
Nya tidak akan mampu mengubahnya.
30. Allah berfirman:
Artinya:
Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.
Dan Dialah Yang Mahaagung, Mahabesar. (Q.S. asy-
Syyrw/42: 4)
Ayat di atas menegaskan tentang kekuasaan Allah di alam
semesta. Langit, bumi, dan segala yang ada di dalamnya
adalah milik Allah. Semua itu merupakan bukti bahwa Allah
Mahatinggi dan Mahaagung. Allah-lah yang berhak disembah
oleh seluruh makhluk.
Sebagai umat Islam, kita harus mengakui keagungan Allah,
yaitu dengan cara tunduk dan patuh pada perintah-Nya. Salah
satu caranya adalah dengan menjaga dan memelihara alam di
sekitar kita. Kita tidak boleh merusak atau menghancurkannya
agar mendapat perlindungan Allah Yang Mahaagung.
31. Berakhlak Karimah 1
Sahabat yang baik akan selalu mem-
bantu dan menemani saat kita senang
dan susah. Sahabat yang baik selalu
menghargai kita dan menganggap kita
sebagai saudaranya. Apakah kamu
memiliki teman yang paling akrab? Dia
adalah sahabat terbaikmu, bukan?
Jagalah persahabatan dengan teman-temanmu agar kamu memiliki banyak
teman! Bagaimana cara menjaganya? Tentu saja dengan berakhlak karimah
kepada semua teman kita, seperti suka menolong, berempati kepada teman
yang sedang terkena musibah, atau selalu berbaik sangka dengan mereka.
32. B. Ayo Bersikap Amanah
A. Ayo Bersikap Jujur
Isi Materi
C. Hormat dan Patuh kepada Orang Tua
D. Hormat dan Patuh kepada Guru
E. Sikap Santun dan Menghargai
33. A. Ayo Bersikap Jujur
Jujur itu mujur yang berarti orang yang jujur itu akan men-
dapatkan keuntungan. Perilaku jujur membuat seseorang
mendapatkan banyak teman. Memiliki banyak teman adalah
keberuntungan. Jika kita sedih, ada teman yang menghibur.
Jika kita berada dalam kesulitan, ada teman yang membantu.
Jika kita sendiri, ada yang menemani. Jika kita sakit, ada
teman yang menjenguk dan mendoakan. Semakin banyak
teman maka hidup kita akan menyenangkan.
Bagaimana cara kita bersikap jujur? Bersikap jujur sangatlah
mudah dan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Jujur adalah perbuatan yang ringan tetapi pahalanya besar.
Jika kamu berbicara, sampaikanlah apa adanya. Apa yang
kamu ketahui itu yang harus kamu katakan. Bicaralah yang
benar dan jangan pernah berkata bohong. Kepada orang tua,
guru, dan teman bicaralah yang jujur dan apa adanya.
34. B. Ayo Bersikap Amanah
Salah satu sifat wajib para rasul adalah amanah. Amanah artinya
dapat dipercaya. Setiap rasul adalah manusia yang dapat
dipercaya. Setiap ucapan dan perbuatan para rasul dapat
dipercaya. Rasul selalu jujur dalam perkataan dan perbuatan.
Apa yang diwahyukan oleh Allah akan disampaikan para rasul
kepada umatnya secara utuh. Tidak ada yang ditambah atau
dikurangi. Semua yang diajarkan para rasul adalah kebenaran
dari Allah. Kita harus percaya dan taat mengikutinya.
Amanah adalah perilaku terpuji. Kita harus membiasakan diri
bersikap amanah. Di rumah, di sekolah, dan di mana saja, kita
harus bersikap amanah. Contoh bersikap amanah di rumah
adalah mengerjakan tugas keluarga, yaitu menyapu lantai,
mengepel, dan belajar di malam hari. Bersikap amanah di
sekolah, seperti datang tepat waktu, menyimak penjelasan guru,
melakukan piket kelas, dan menaati peraturan sekolah. Semua
itu merupakan contoh bersikap amanah.
35. C. Hormat dan Patuh kepada Orang Tua
Siapakah yang mengurusmu ketika kamu masih bayi dan
kanak-kanak? Siapakah yang harus bangun malam
menggantikan popokmu dan memberimu susu? Siapakah
yang menjagamu sepanjang hari agar kamu merasa
nyaman? Siapakah yang menyuapimu ketika makan serta
mengajarimu berbicara dan berjalan?
Semua itu dilakukan oleh orang tuamu, terutama ibumu.
Ibumulah yang mengandung, melahirkan, mengasuh, dan
memberimu kasih sayang. Ayahmu bekerja keras untuk
mencukupi semua kebutuhanmu dan keluarga. Semua
dilakukan agar kamu menjadi anak yang saleh.
36. Ketika kamu sudah besar kamu harus hormat dan patuh
kepada mereka, sebagai ungkapan syukur karena kamu
memiliki orang tua yang baik hati. Kasih sayang mereka
harus kamu ganti dengan menghormati dan mematuhinya.
Bagaimana caranya? Menghormati orang tua dilakukan
dengan bersikap sopan dan santun. Ketika berbicara harus
sopan, ketika bersikap harus santun. Jauhilah berbicara
keras dan bersikap kasar kepada orang tua. Itu adalah
perilaku durhaka. Allah tidak menyukai anak yang durhaka.
Mematuhi berarti melaksanakan perintah dan nasihatnya.
Ketika orang tua menyuruhmu salat, kamu harus
melaksanakan salat. Ketika disuruh belajar maka belajarlah.
Semua perintah dan nasihat orang tua adalah kebaikan. Jika
kamu melaksanakannya,
Pernahkah kamu mendengar kisah Malin Kundang si Anak
Durhaka? Malin Kundang dikutuk menjadi batu karena
durhaka kepada orang tuanya. Begitulah nasib bagi anak
yang tidak hormat kepada orang tua. Akibatnya, hidupnya
sengsara dan menderita.
37. D. Hormat dan Patuh kepada Guru
Siapakah yang mengajarimu membaca, menulis, dan ber-
hitung? Siapa pula yang mengajarimu bernyanyi, menari, dan
melukis? Semua itu dilakukan oleh guru, yang mengajarimu
banyak ilmu pengetahuan. Sesuatu yang dahulunya kamu
tidak mengetahuinya, sekarang kamu tahu. Berkat bimbingan
para guru, kamu menjadi anak yang pandai dan memiliki
keterampilan.
Kepada guru, kita juga harus hormat dan patuh, seperti
kepada orang tua kita. Guru adalah orang tua kita ketika di
sekolah. Kita wajib menghormatinya dan mematuhinya.
38. Contoh perilaku hormat dan patuh kepada guru, di antaranya
a. mengucapkan salam dan bersalaman ketika bertemu
dengan guru;
b. berbicara kepada guru dengan suara yang pelan tapi jelas;
c. menyimak penjelasan guru ketika sedang pelajaran;
d. melaksanakan piket yang sudah ditentukan oleh guru;
e. mengerjakan tugas-tugas pelajaran sekolah dengan
sungguh-sungguh.
Durhaka kepada guru juga dilarang. Anak yang tidak hormat
dan patuh kepada guru berarti bersikap durhaka. Anak yang
durhaka kepada guru ilmunya tidak bermanfaat. Ia akan
mengalami kesulitan belajar dan tidak dapat mengerjakan
soal ujian. Hindarilah perilaku durhaka kepada orang tua dan
guru.
39. E. Sikap Santun dan Menghargai
1. Ayo Bersikap Santun dan Menghargai
Santun adalah sesuai dengan tata krama yang ditetapkan.
Adapun tata krama adalah aturan berperilaku yang harus
ditaati. Sikap santun merupakan wujud sikap menghormati.
Sikap santun diterapkan ketika berhadapan dengan orang lain.
Perilaku santun dapat ditunjukkan ketika berbicara. Ketika
temanmu melakukan kesalahan, kamu tidak boleh
membentaknya sebab itu bukan cara yang santun. Sebaiknya,
kamu menasihatinya dengan ucapan yang baik. Lalu, memberi
tahu bahwa tindakannya itu merugikan orang lain. Dengan
begitu, dia akan menyadari kesalahannya.
40. Jika di sekolahmu ada anak yang sok jagoan, kamu tidak
boleh membencinya. Tetaplah bicara yang santun kepadanya.
Jangan terpancing untuk bersikap kasar karena hal itu akan
menimbulkan pertengkaran. Sikap kasar harus dilawan dengan
sikap santun. Lambat laun dia akan malu dengan kekasar-
annya dan akan berubah dengan sendirinya.
Perilaku santun juga harus ditunjukkan kepada teman yang
lemah. Jangan menghina dan mengejek teman yang lemah.
Bersikap santunlah kepadanya karena dia adalah temanmu.
Semua manusia bersaudara, tidak boleh saling menyakiti satu
sama lain. Manusia yang lemah dan yang kuat sama
derajatnya di hadapan Allah. Yang membedakan adalah
ketakwaannya. Meskipun dia lemah, tetapi lebih takwa
sehingga dia lebih baik derajatnya di hadapan Allah Swt.
41. 2. Contoh Perilaku Santun kepada Teman
Andi dan teman-temannya sedang piket. Mereka berbagi
tugas membersihkan ruangan kelas. Ada yang menghapus
papan tulis, membersihkan meja kursi dengan kemoceng,
dan ada pula yang menyapu lantai. Semua bekerja, kecuali
Amir. Amir asyik bermain game di hp-nya. Andi melihat sikap
Amir dan menegurnya dengan santun. Ia mengajak Amir
untuk melaksanakan piket terlebih dahulu dan menyimpan
hp-nya. Meskipun tindakan Amir salah, Andi tetap bersikap
santun kepadanya.
Sikap santun di atas harus kita lakukan kepada semua
teman. Biasakanlah berbicara dengan pelan dan tenang.
Jangan suka membentak-bentak karena itu tidak baik. Ketika
minta tolong kepada teman, lakukanlah dengan cara yang
santun. Ucapkanlah dengan kata yang santun, seperti ”tolong
dong ambilkan buku itu”, ”tolong dong bantu aku mengangkat
kursi ini”, dan lain-lain.
42. Mengingatkan teman yang salah juga harus dengan kata
yang santun. Jangan langsung menyalahkannya. Misalnya,
ada teman yang salah tempat duduknya. Kamu sebaiknya
mengingatkannya dengan kata-kata yang santun, seperti
”maaf, tempat dudukmu bukan di sini, tetapi di sana”, atau
”maaf, ya, kamu salah tempat”. Jangan menggunakan kata-
kata kasar, seperti, ”hei, kamu salah tempat duduk, pindah
sana!” atau ”dasar pelupa, cepat pindah duduknya!” Itu
adalah contoh kata-kata yang tidak santun.
Kita harus bersikap santun kepada semua teman. Jika kita
santun kepada semua teman, mereka akan santun kepada
kita. Orang yang santun akan dihormati orang lain karena
mampu menjaga lidahnya. Dia akan menghindari bicara yang
kotor atau yang sia-sia. Dia hanya berbicara seperlunya dan
yang bermanfaat. Jika dia pandai menjaga lidahnya, dia akan
dihormati orang lain. Menjaga lidah adalah membiasakan
berbicara dengan santun.
43. 3. Sikap Menghargai Teman
Menghargai teman dapat dilakukan dengan cara
menerima apa pun keadaannya. Misalnya, kamu memiliki
teman yang berbeda warna kulitnya, jangan
mengejeknya. Mengejek teman termasuk perbuatan
tercela. Meski pun berbeda warna kulitnya, dia adalah
ciptaan Allah juga. Berteman tidak boleh pilih-pilih. Kamu
harus menghargai semua teman dan tidak membeda-
bedakannya.
Ketika belajar kelompok, misalnya, sikap menghargai
harus diterapkan. Jika ada teman yang sedang bertanya
atau menjelaskan sesuatu, harus didengarkan. Jangan
berbicara sendiri atau mengabaikannya. Semua orang
memiliki hak yang sama dan itu harus dihargai. Jika
pendapatnya salah, kamu tidak boleh mengolok-oloknya.
Dia belum tahu dan tugasmu adalah memberitahunya.
Jika ada teman yang berbeda pendapat, kita harus
menghargainya.
44. 4. Contoh Perilaku Menghargai Teman
Sikap santun sama pentingnya dengan sikap menghargai.
Perilaku menghargai harus kita biasakan dalam kehidupan
sehari-hari, baik kepada orang tua, guru, maupun teman. Kita
harus bersikap menghargai kepada mereka. Di rumah,
sekolah, dan di mana pun kita harus menunjukkan sikap
menghargai kepada orang lain.
Perilaku menghargai teman dapat diterapkan dengan
menerima setiap perbedaan. Di dunia ini tidak mungkin
semua orang sama dan semuanya pasti memiliki perbedaan.
Perbedaan itu bisa terjadi dalam hal warna kulit, bentuk
tubuh, warna rambut, kekayaan, jabatan atau pangkat, dan
juga perbedaan pendapat. Semua perbedaan tersebut harus
kita terima. Berbagai perbedaan itu bagian dari kekuasaan
Allah.