Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.pdf
1. MENULIS PUISI SPONTANITAS
Perangkat
Laptop, Infocus, Timer
Materi Ajar
Puisi "Ibu" karya Mustofa Bisri
Gaya bahasa dan citraan
(terlampir).
Langkah-langkah menulis puisi
dengan cepat (terlampir)
8.4. Pelajar dapat menulis teks puisi dengan runut dan
sistematis berdasarkan struktur.
Tujuan Pembelajaran
Pelajar menemukan inspirasi puisi.
Pelajar menulis puisi yang memiliki kesatuan tema.
Pelajar menulis puisi dengan memperhatikan
citraan, diksi, dan variasi gaya bahasa.
Indikator
vIII
SMP
120
MENIT
32
SISWA
Bahasa Indonesia fase D
Elemen:
Profil Pelajar Pancasila:
Pengetahuan/Keterampilan:
Tipe Siswa dan Model Belajar:
Metode:
Menulis
Menulis Teks Puisi
Kreatif, mandiri, dan bernalar kritis
Siswa reguler, tatap muka
Proyek
Asesmen:
Individu, performa menulis
Materi Teks Puisi:
Guru memahami makna puisi "Ibu" karya Mustofa Bisri untuk
jadi pemantik dalam pembelajaran.
Guru mempelajari langkah-langkah menulis puisi (materi
terlampir)
1.
2.
Persiapan (60 menit)
oleh Restu Nur Wahyudin, SMP Islam Dian Didaktika
Pendahuluan (10 menit)
Guru mengecek kehadiran dan mengondisikan diri agar siap belajar.
Guru bersama pelajar duduk membentuk formasi lingkaran.
Pelajar bersama guru mengulas kembali inti materi pembelajaran
sebelumnya dan menyampaikan keterkaitannya dengan materi yang
akan diajarkan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, indikator, dan proyek yang
akan pelajar capai dalam pembelajaran.
1.
2.
3.
4.
2. Suasana apa yang kalian rasakan saat melihat foto tersebut?
Apa yang sebaiknya kita lakukan jika bertemu ibu dan anak tersebut?
Jika diminta menulis puisi tentang peristiwa dalam foto tersebut, pesan apa yang ingin kalian sampaikan?
Jika dihubungkan dengan foto, dari sudut pandang siapakah puisi itu ditulis?
Dalam puisi kita bisa mengimajinasikan banyak hal, ada diksi "Ibu/ kaulah gua teduh" apa maksud di dalamnya?
mengapa kata yang diambil gua?
Pelajar diminta menulis minimal 10 baris huruf bebas ke bawah. Usahakan jangan X, Z, V Q sebab sedikit
padanan kata.
Guru menghitung 10 mundur agar pelajar mulai menulis 10 huruf ke bawah.
Saat sudah lengkap, Guru menjelaskan bahwa dalam waktu 3 menit, pelajar harus melengkapi tiap baris
dengan kata-kata hingga jadi puisi dalam satu tema.
Guru menyiapkan penghitung waktu dan memberikan aba-aba pelajar untuk memulai menulis tiap barisnya.
Pelajar membaca ulang dan memastikan makna tiap baris puisi memiliki keterikatan
Pelajar menambahkan gaya bahasa dan citraan yang ideal dengan tema puisi
1.Guru mendorong salah satu pelajar untuk membaca dua buah teks (lampiran 1)
Manakah di antara teks ini yang termasuk puisi? Apa alasannya?
2. Pelajar didorong mendata syarat puisi yang baik itu seperti apa (lampiran 2)
3. Guru mengajak pelajar menjiwai sebuah foto dramatis (lampiran 3)
4. Pelajar diberi motivasi berpendapat dengan dengan menjawab pertanyaan.
5. Guru meminta salah satu pelajar membacakan puisi "Ibu" karya Gus Mus (lampiran 4)
6. Pelajar diajak berpendapat dengan memberikan jawaban dari pertanyaan.
7. Guru menjelaskan mengenai gaya bahasa dan citraan dalam puisi (lampiran 5 & 6)
8. Guru meminta anak untuk menyiapkan alat tulis.
9. Pelajar bersama guru mulai melakukan proses kreatif menulis cepat puisi.
10. Setelah selesai, guru membimbing pelajar melakukan penyuntingan.
Kegiatan Inti (100 menit)
3. Asesmen
Refleksi Guru
Apakah metode menulis spontanitas
memudahkan pelajar menulis puisi?
Bagaimana perbedaan pengalaman pelajar
ketika melakukan kegiatan menulis puisi
dengan metode yang lain?
Bagaimana cara membuat pembelajaran lebih
dinamis pada pertemuan berikutnya?
1.
2.
3.
Modifikasi
Penutup (10 menit)
Pelajar bersama guru merefleksikan kesulitan dan manfaat
yang didapat dalam pembelajaran.
Pelajar bersama guru menyimpulkan materi yang didapat.
Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya.
1.
2.
3.
Metode ini bisa divariasikan
dengan metode akrostik, yakni
penentuan huruf saat menulis
cepat, tidak asal tetapi memiliki
satu kata bermakna. Misalnya "H-
A-R-A-P-A-N" yang dikembangkan
jadi baris puisi.
Sumber: Nurgiyantoro dalam Wahyudi (2016)
4. Remedial
Pengayaan
Guru memberikan penguatan materi kepada pelajar mengenai majas dan citraan
(lampiran 5 & 6) sebagai dasar dalam penulisan puisi.
Pelajar dibimbing guru mengamati lingkungan sekitar dan mencatat citraan apa yang ia
rasakan.
Pelajar dibimbing guru menyusun citraan tersebut dan menambahkan gaya bahasa
sehingga menjadi sebuah puisi minimal 6 baris.
1.
2.
3.
Guru mengajak pelajar untuk membaca koran dan memilah sosok atau peristiwa yang
berkesan.
Pelajar dibimbing guru menuliskan puisi berdasarkan peristiwa atau sosok yang
berkesan dari koran yang telah dibaca.
Pelajar dibimbing guru menulis antologi puisi akrostik.
1.
2.
3.
6. Manakah yang
termasuk puisi? Menembus langit
Tegak berdiri merah putihku
Kukibarkan sepanjang waktu
Seperti pejuang-pejuang
negeriku
Benderaku, merah putih!
Hmm..Jadi warna
bendera negaraku itu
merah putih.
Putih itu katanya suci.
Kalau merah itu berani.
Katanya, dulu itu ada
warna biru di bawah
putih. Namun dirobek
karena itu bendera
penjajah
Lampiran 1
10. Gaya Bahasa yang Sering Muncul dalam Puisi
1.Personifikasi. Benda mati memiliki aktivitas seperti manusia.
Contoh: Rumput-rumput bergoyang; Matahari tersenyum; Bumi menangis;
Angin membisikkan namamu.
2. Metafora. Penggunaan kata untuk mengumpamakan keadaan/perasaan.
Contohnya: Ibu, kaulah gua teduh; kaulah ibu, laut, dan langit; Raja siang
memancarkan teriknya.
3. Hiperbola. Kata-kata yang maknanya melebih-lebihkan.
Contohnya: Cita-cita dan mimpiku setinggi langit; Walau ke ujung dunia,
pasti akan kunanti.
4. Simile. Mengumpamakan sesuatu menggunakan kata seperti, bagai, bak.
Contohnya: kita seperti sepasang sepatu, selalu bersama tapi tak bisa
menyatu; Aku tanpamu seperti butiran debu.
Lampiran 5
11. Citraan yang sering Muncul dalam Puisi
1.Penglihatan. Kata-kata yang seakan mengajak pembaca melihat objek.
Contohnya: bendera tegak berdiri, burung-burung mengitariku.
2.Perabaan. Kata-kata yang menggambarkan indra perabaan.
Contohnya: tangan yang halus dan lembut mendekapmu dengan tulus.
3. Penciuman. Kata-kata yang menggambarkan indra penciuman.
Contohnya: Segar harum bunga-bunga terasa di tamanku.
4. Pengecapan. Kata-kata yang menggambarkan indra pengecapan.
Contohnya: lezatnya agar-agar ibu tiada duanya. Hidupku semanis gula.
5. Pendengaran. Gemuruh hatiku tak terkira, Angin membisikkan namamu.
Lampiran 6
12. Tips Membuat Puisi
Rasakan suasana hatimu! Bahagia?
Senang? Sedih? Ada harapan? Malas?
Jenuh?
Tentukan satu tema puisi atau satu
objek.
Sampaikan perasaan yang ada di
imajinasimu dalam bentuk kata-
kata.
Gunakan gaya bahasa.
Lakukan penyuntingan di akhir.
1.
2.
3.
4.
5.
Lampiran 7
13. Tantangan Menulis Puisi
Siapkan buku dan alat tulismu!
Kita akan menulis puisi dengan panjang
minimal 10 baris.
Kalian akan mendapat waktu tiga menit
untuk menulis tiap barisnya.
Perhatikan contoh pada slide berikut!
1.
2.
3.
4.
Lampiran 8
14. Tulislah Minimal 10 huruf bebas ke bawah!
(Usahakan jangan huruf X, Z, V,Q)
Contohnya:
R
A
N
P
U
C
A
R
A
Lampiran 9
15. Pengalaman berkesan apa yang kalian rasakan akhir-akhir ini?
Tuliskan dalam bentuk puisi!
Lengkapi huruf tersebut dengan kata-kata bermajas hingga jadi kesatuan tema!
Contohnya:
Rumahku adalah surga
Abadi dalam ingatanku
Nyanyian merdu dari ibu
Peluk hangat dari ayahku
Untuk semua kasih sayang
Cinta tanpa akhir terlahir di sini
Aku ingin selalu menjaganya
Rumah yang hidup dan gembira
Akan selalu jadi warna dalam hidupku
Lampiran 10