SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Nama :Damai Natalia
NiM :44315120070
Menurut Georgen dan Michael Belch (2001) perencaan media (media
planning) adalah the series of decision involved in delivering the
promotional messange to the prospective and or of the product or
brand (serangkaian keputusan yang terlibat dalam menyampaikan
pesan promosi kepada calon pembeli dan atau pengguna produk atau
merek). Dengan demikian,menurut definisi tersebut perencanaan
media adalah suatu proses untuk mengambil sejumlah keputusan.
Perencaan media menjadi panduan bagi seleksi media. Perencanaan
media meliputi :
perencanan tujuan media ( media objectives) yang spesifik
strategi media (rencana tindakan) yang spesifik untuk mencapai
tujuan media yang telah ditetapkan.
Dalam mencapai tujuan media tersebut dan agar
terjadi perencanaan media yang efektif dan
efisien maka dalam mebuat perencaan media
(khususnya dalam strategi medianya) diperlukan
juga pengukuran-pengukuran yang nantinya
akan mengatakan efektif-efisien atau tidaknya
media tersebut dipilih dan akhirnya digunakan.
Di bawah ini akan dijelaskan mengenai pengukuran-
pengukuran tersebut :
 1. Reach
 2. Rating
 3. Frekuensi
Berikut ini beberapa pengertian mengenai Reach (jangkauan
khalayak) yaitu :
jumlah pembaca, pendengar, atau permirsa yang menyimak
media/program/sebuah iklan, dibandingkan seluruh
jumlah penduduk.
a measure of the number of different audiensice members exposed at
least once to a media vehicle in a given period of time (ukuran
jumlah dari berbagai individu audiens yang berbeda yang
terekspos oleh suatu kendaraan media paling sedikit satu kali
dalam satu periode tertentu).
the percentage of an audiensice that has had the opportunity to be
exposed to a media vehicle within a specific period (persentase dari
kelompok audiens yang memiliki peluang terekspos oleh suatu
kendaraan media dalam satu periode tertentu).
Ketika membuat perencanaan media seringkali
Agency (Biro Iklan) dan Pengiklan harus dapat
memilih dan mengutamakan yang mana antara
jangkauan ataukah frekuensi ? Perencanaan
media harus memutuskan apakah lebih
mengutamakan iklan yang dapat menjangkau
lebih banyak konsumen (artinya lebih
mengutamakan jangkauan) atau lebih sedikit
konsumen namun mereka lebih banyak atau
lebih sering menerima pesan iklan
(mengutamakan frekuensi). Kedua hal tersebut
perlu diperhitungkan karena pemasang iklan
memiliki tujuan yang berbeda selain factor
keterbatasan anggaran.
Walaupun konsep jangkauan telah digunakan secara luas
sebagai salah satu alat ukur dalam perencanaan media,
namun penting untuk diingat bahwa indicator jangkauan
masih merupakan estimasi. Jangkauan adalah suatu
indikasi adanya peluang untuk menerima pesan,
jangkauan bukanlah suatu indicator untuk mengetahui
berapa banyak konsumen atau calon konsumen yang
terekspose oleh suatu iklan.
Sebagai contoh, jika anda membeli sebuah majalah, maka
yang terjadi adalah :
a. khalayk mungkin tidak membaca seluruh isi majalah itu
b. khalayak mungkin hanya memperhatikan kurang dari
setengah dari seluruh iklan yang ada dimajalah.
Pengertian Rating adalah :
1. ukuran yang menunjukkan prosentase
jumlah penonton atau pendengar suatu
acara tertentu dibandingkan dengan
jumlah selutuh pemilik radio atau televisi.
2. Persentase individu atau rumah yang
menonton TV atau mendengarkan acara
radio tertentu.
3. Hubungan antara Share, rating dan HUT
yaitu HUT x share = rating
Contoh :
Ada 5 rumah yang memiliki TV. Dua dari rumah
yang memiliki TV menonton program A. Satu rumah
lagi menonton program B dan satu rumah yg lain
meonton program C, sedangkan satu rumahnya lagi
tidak memiliki TV sehingga tidak menonton TV.
Perhitungan ratingnya menjadi :
Perhitungan di atas adalah perhitungan rating
berdasrkan rumah. Di bawah ini akan disajikan
perhitungan rating berdasarkan penonton atau
orang.
Cara membacanya adalah sbb :
1. Rumah Ani yang menonton program A
hanya 1 orang dan 1 orang lagi tidak
menonton program apapun juga.
2. Rumah Budi yang menonton program B
adalah 2 orang. Demikian seterusnya (lihat
tabel di atas).
Ada bermacam-macam definisi frekuensi, sbb :
 merupakan jumlah penampilan suatu iklan di media
atau suatu kampanye periklanan
 Jumlah rata-rata waktu individu (atau rumah) yang
diterpa oleh pesan-pesan iklan.
 jumlah berapa kali audies terekspos oleh suatu
kendaraan media (vehicle media) dalam suatu periode waktu
tertentu.
 “the number of times one is exposed the media vehicle,not
necessary to the ad itself (berapa banyak seseorang terekspos
oleh media, belum termasuk ekpos iklan).
 The average number of times those who are reached have an
opportunity to be exposed to a brand message within a specified
time period (jumlah waktu rata-rata mereka yang terjangkau
memiliki peluang terekspos oleh pesan merek dalam suatu
periode tertentu).
Gambar di atas menunjukkan :
 Ada 5 rumah yang memiliki TV (Memiliki Tv
ditunjukkan dengan adanya gambar
antenna).
 Program A ditonton oleh rumah 1 dan rumah
2.
 Program B ditonton oleh rumah 3
 Program C ditonton oleh rumah 4
 Rumah 5 tidak menonton program acara
apapun.
Ilustrasi di atas adalah perhitungan berdasarkan
rumah.
Lalu bagaimana dengan perhitungan menggunakan
orang yang menonton ????
Untuk perhitungan berdasrkan orang yang menonton
program acara disebut PUT (People Using TV).
Contoh : Masih menggunakan ilustrasi gambar 1 di
atas, jika kita menganggap ada 2 orang di masing-
masing rumah dan hanya 1 orang yang menonton
program acara apapun juga di masing-masig rumah
tersebut, maka :
Share adalah :
 persentase HUT yang menonton atau
mendengarkan suatu program.
 Persentase yang dimiliki oleh suatu program
acara atau stasiun dari keseluruhan jumlah
audience penonton atau pendengar.
Jika rating yang berfungsi sebagai indicator jangkauan
audiens tersebut dikalikan dengan frekuensi atau
banyaknya suatu iklan ditayangkan pada suatu
program akan menghasilkan apa yang disebut dengan ‘
nilai rating kotor’ atau gross rating points (GRP) yang
menujukan bobot yang diberikan kepada suatu
kendaraan media atau disebut juga dengan “bobot
media” (media weight).semakin besar nilai GRP, maka
semakin besar bobotnya. Duncan menyebut bobot
media sebagai an indication of the relative impact of a
media plan (suatu indikasi efek relative dari suatu
rencana media). Perencana media harus membuat
rekomendasi kepada pemasang iklan mengenai besar
bobot yang ingin diberikannya terhadap suatu iklan.
Perencana iklan televisi terkadang
menggunakan indicator GRP untuk
mengetahui berapa banyak audiens yang
terekspos oleh tayangan atau serangkaian
tayangan iklan.perhitungan GRP merupakan
pengukuran yang menggabungkan rating
program dengan jumlah rata-rata suatu rumah
tangga yang terekpos pesan iklan pada suatu
periode tertentu ( frekuensi ) yang ditulis dalam
persamaan GRP adalah sama dengan jangkauan
dikalikan dengan( GRP=jangkauan x
frekuensi).jika suatu iklan muncul lima kali pada
suatu program dengan rating 10,maka GRP iklan
bersangkutan adalah 5x 10=50 GRP.
contohnya:
SCTV = reach 12% dan RCTI = reach 17%
average frequency 2.5 average frequency 3.1
12 x 2,5 = 30 17 x 3.1 = 52.7
RCTI memiliki score yang lebih baik dari SCTV,
sehingga lebih potensial sebagai saluran
penayangan iklan
 Biaya per seribu individu (atau rumah) yang
dijangkau oleh suatu media atau jadwal media.
 CPM dapat dihitung untuk media apa saja,
untuk setiap kelompok demografis dan untuk
setiap jumlah biaya.
 Menunujukkan biaya relative dari suatu media
dibandingkan dengan media lainnya atau
suatu jadwal media dengan yang lainnya.
 Kita melihat bahwa biaya dan jangkauan setiap
majalah berbeda.
 Dengan menghitung CPM untuk jumlah wanita,
kita mendapatkan bahwa semuanya efisien
(keduanya mempunyai CPM yang sama yaitu Rp
3,70).
 Tetapi jika sasaran rencana media adalah untuk
menekankan jangkauan kepada wanita berusia
18-49 tahun dan kita menghitung untuk CPM
kelompok wanita 18-49 tahun maka :
 majalah B lebih efisien yaitu majalah B
menjangkau wanita yang berusia 18-49 tahun
dengan biaya per seribu pembaca lebih rendah
(warna hijau).
Fungsi untuk konsep ini adalah untuk memperkirakan biaya
total untuk suatu rencana penayangan iklan di televisi atau
radio di dalam suatu pasar.
Contoh :
Dalam suatu wilayah terdapat 600.000 rumah tangga yang
memiliki tv
Program A memiliki rating 22.
Sehingga ekspose iklan adalah 132.000 rumah tangga.
[600.000 x 22%]
Biaya untuk 30” di program A adalah sebesar Rp 10.000.000,-
CPRP-nya adalah Rp 10.000.000,- : 22 = Rp 454.545,-
Sedangkan CPM-nya adalah
1. Rp 10.000.000,- : 132.000 = Rp 75.757,-

More Related Content

Similar to Modul 9 ppt damai natalia

Periklanan & promosi.terence a shimp.ed5.jil2
Periklanan & promosi.terence a shimp.ed5.jil2Periklanan & promosi.terence a shimp.ed5.jil2
Periklanan & promosi.terence a shimp.ed5.jil2mahmud_hidayat
 
Mengelola Komunikasi Pemasaran Massal
Mengelola Komunikasi Pemasaran MassalMengelola Komunikasi Pemasaran Massal
Mengelola Komunikasi Pemasaran MassalKelompokMansar
 
F-Segmentasi_Audience-_1.pptx
F-Segmentasi_Audience-_1.pptxF-Segmentasi_Audience-_1.pptx
F-Segmentasi_Audience-_1.pptxSandyOogway
 
PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target)
PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target) PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target)
PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target) Rezka Judittya
 
Perilaku Konsumen dan Iklan
Perilaku Konsumen dan IklanPerilaku Konsumen dan Iklan
Perilaku Konsumen dan IklanNurulKhoerunisa1
 
Perumusan Strategi Media
Perumusan Strategi Media Perumusan Strategi Media
Perumusan Strategi Media damainatalia
 
Perumusan strategi media
Perumusan strategi mediaPerumusan strategi media
Perumusan strategi mediaiqbal_lesmana
 
IMC - ADVERTISING.pptx
IMC - ADVERTISING.pptxIMC - ADVERTISING.pptx
IMC - ADVERTISING.pptxSoviaRosalin
 
Perumusan strategi media
Perumusan strategi mediaPerumusan strategi media
Perumusan strategi mediabudi setiadi
 
Slide Chapter 17
Slide Chapter 17Slide Chapter 17
Slide Chapter 17tsm0146
 
Marketing management presentation advertising & pr
Marketing management presentation advertising & prMarketing management presentation advertising & pr
Marketing management presentation advertising & prAgnes Gratia Devina
 
PENGIKLANAN DAN PENGGUNAAN INSENTIF.pptx
PENGIKLANAN DAN PENGGUNAAN INSENTIF.pptxPENGIKLANAN DAN PENGGUNAAN INSENTIF.pptx
PENGIKLANAN DAN PENGGUNAAN INSENTIF.pptxgede suasnawa
 
Ppt perilaku konsumen & iklan gusti nadhirah saliha
Ppt perilaku konsumen & iklan gusti nadhirah salihaPpt perilaku konsumen & iklan gusti nadhirah saliha
Ppt perilaku konsumen & iklan gusti nadhirah salihaNadhirah Gusti
 
Media periklanan
Media periklananMedia periklanan
Media periklananpycnat
 

Similar to Modul 9 ppt damai natalia (20)

Periklanan & promosi.terence a shimp.ed5.jil2
Periklanan & promosi.terence a shimp.ed5.jil2Periklanan & promosi.terence a shimp.ed5.jil2
Periklanan & promosi.terence a shimp.ed5.jil2
 
Mengelola Komunikasi Pemasaran Massal
Mengelola Komunikasi Pemasaran MassalMengelola Komunikasi Pemasaran Massal
Mengelola Komunikasi Pemasaran Massal
 
F-Segmentasi_Audience-_1.pptx
F-Segmentasi_Audience-_1.pptxF-Segmentasi_Audience-_1.pptx
F-Segmentasi_Audience-_1.pptx
 
PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target)
PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target) PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target)
PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target)
 
Perilaku Konsumen dan Iklan
Perilaku Konsumen dan IklanPerilaku Konsumen dan Iklan
Perilaku Konsumen dan Iklan
 
Perumusan Strategi Media
Perumusan Strategi Media Perumusan Strategi Media
Perumusan Strategi Media
 
Perumusan strategi media
Perumusan strategi mediaPerumusan strategi media
Perumusan strategi media
 
IMC - ADVERTISING.pptx
IMC - ADVERTISING.pptxIMC - ADVERTISING.pptx
IMC - ADVERTISING.pptx
 
Perumusan strategi media
Perumusan strategi mediaPerumusan strategi media
Perumusan strategi media
 
MEDIA TRADISIONAL DAN MEDIA BAHARU
MEDIA TRADISIONAL DAN MEDIA BAHARUMEDIA TRADISIONAL DAN MEDIA BAHARU
MEDIA TRADISIONAL DAN MEDIA BAHARU
 
Sifat-sifat IKLAN antara lain.pptx
Sifat-sifat IKLAN antara lain.pptxSifat-sifat IKLAN antara lain.pptx
Sifat-sifat IKLAN antara lain.pptx
 
Perilaku konsumen dan iklan
Perilaku konsumen dan iklanPerilaku konsumen dan iklan
Perilaku konsumen dan iklan
 
Slide Chapter 17
Slide Chapter 17Slide Chapter 17
Slide Chapter 17
 
Marketing management presentation advertising & pr
Marketing management presentation advertising & prMarketing management presentation advertising & pr
Marketing management presentation advertising & pr
 
PENGIKLANAN DAN PENGGUNAAN INSENTIF.pptx
PENGIKLANAN DAN PENGGUNAAN INSENTIF.pptxPENGIKLANAN DAN PENGGUNAAN INSENTIF.pptx
PENGIKLANAN DAN PENGGUNAAN INSENTIF.pptx
 
Ppt perilaku konsumen & iklan gusti nadhirah saliha
Ppt perilaku konsumen & iklan gusti nadhirah salihaPpt perilaku konsumen & iklan gusti nadhirah saliha
Ppt perilaku konsumen & iklan gusti nadhirah saliha
 
Modul 9 mp
Modul 9 mpModul 9 mp
Modul 9 mp
 
Media periklanan
Media periklananMedia periklanan
Media periklanan
 
Media periklanan
Media periklananMedia periklanan
Media periklanan
 
Presentasi promosi & periklanan
Presentasi promosi & periklananPresentasi promosi & periklanan
Presentasi promosi & periklanan
 

Recently uploaded

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

Modul 9 ppt damai natalia

  • 1. Nama :Damai Natalia NiM :44315120070
  • 2. Menurut Georgen dan Michael Belch (2001) perencaan media (media planning) adalah the series of decision involved in delivering the promotional messange to the prospective and or of the product or brand (serangkaian keputusan yang terlibat dalam menyampaikan pesan promosi kepada calon pembeli dan atau pengguna produk atau merek). Dengan demikian,menurut definisi tersebut perencanaan media adalah suatu proses untuk mengambil sejumlah keputusan. Perencaan media menjadi panduan bagi seleksi media. Perencanaan media meliputi : perencanan tujuan media ( media objectives) yang spesifik strategi media (rencana tindakan) yang spesifik untuk mencapai tujuan media yang telah ditetapkan.
  • 3. Dalam mencapai tujuan media tersebut dan agar terjadi perencanaan media yang efektif dan efisien maka dalam mebuat perencaan media (khususnya dalam strategi medianya) diperlukan juga pengukuran-pengukuran yang nantinya akan mengatakan efektif-efisien atau tidaknya media tersebut dipilih dan akhirnya digunakan. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai pengukuran- pengukuran tersebut :  1. Reach  2. Rating  3. Frekuensi
  • 4. Berikut ini beberapa pengertian mengenai Reach (jangkauan khalayak) yaitu : jumlah pembaca, pendengar, atau permirsa yang menyimak media/program/sebuah iklan, dibandingkan seluruh jumlah penduduk. a measure of the number of different audiensice members exposed at least once to a media vehicle in a given period of time (ukuran jumlah dari berbagai individu audiens yang berbeda yang terekspos oleh suatu kendaraan media paling sedikit satu kali dalam satu periode tertentu). the percentage of an audiensice that has had the opportunity to be exposed to a media vehicle within a specific period (persentase dari kelompok audiens yang memiliki peluang terekspos oleh suatu kendaraan media dalam satu periode tertentu).
  • 5. Ketika membuat perencanaan media seringkali Agency (Biro Iklan) dan Pengiklan harus dapat memilih dan mengutamakan yang mana antara jangkauan ataukah frekuensi ? Perencanaan media harus memutuskan apakah lebih mengutamakan iklan yang dapat menjangkau lebih banyak konsumen (artinya lebih mengutamakan jangkauan) atau lebih sedikit konsumen namun mereka lebih banyak atau lebih sering menerima pesan iklan (mengutamakan frekuensi). Kedua hal tersebut perlu diperhitungkan karena pemasang iklan memiliki tujuan yang berbeda selain factor keterbatasan anggaran.
  • 6. Walaupun konsep jangkauan telah digunakan secara luas sebagai salah satu alat ukur dalam perencanaan media, namun penting untuk diingat bahwa indicator jangkauan masih merupakan estimasi. Jangkauan adalah suatu indikasi adanya peluang untuk menerima pesan, jangkauan bukanlah suatu indicator untuk mengetahui berapa banyak konsumen atau calon konsumen yang terekspose oleh suatu iklan. Sebagai contoh, jika anda membeli sebuah majalah, maka yang terjadi adalah : a. khalayk mungkin tidak membaca seluruh isi majalah itu b. khalayak mungkin hanya memperhatikan kurang dari setengah dari seluruh iklan yang ada dimajalah.
  • 7. Pengertian Rating adalah : 1. ukuran yang menunjukkan prosentase jumlah penonton atau pendengar suatu acara tertentu dibandingkan dengan jumlah selutuh pemilik radio atau televisi. 2. Persentase individu atau rumah yang menonton TV atau mendengarkan acara radio tertentu. 3. Hubungan antara Share, rating dan HUT yaitu HUT x share = rating
  • 8. Contoh : Ada 5 rumah yang memiliki TV. Dua dari rumah yang memiliki TV menonton program A. Satu rumah lagi menonton program B dan satu rumah yg lain meonton program C, sedangkan satu rumahnya lagi tidak memiliki TV sehingga tidak menonton TV. Perhitungan ratingnya menjadi :
  • 9. Perhitungan di atas adalah perhitungan rating berdasrkan rumah. Di bawah ini akan disajikan perhitungan rating berdasarkan penonton atau orang.
  • 10. Cara membacanya adalah sbb : 1. Rumah Ani yang menonton program A hanya 1 orang dan 1 orang lagi tidak menonton program apapun juga. 2. Rumah Budi yang menonton program B adalah 2 orang. Demikian seterusnya (lihat tabel di atas).
  • 11.
  • 12. Ada bermacam-macam definisi frekuensi, sbb :  merupakan jumlah penampilan suatu iklan di media atau suatu kampanye periklanan  Jumlah rata-rata waktu individu (atau rumah) yang diterpa oleh pesan-pesan iklan.  jumlah berapa kali audies terekspos oleh suatu kendaraan media (vehicle media) dalam suatu periode waktu tertentu.  “the number of times one is exposed the media vehicle,not necessary to the ad itself (berapa banyak seseorang terekspos oleh media, belum termasuk ekpos iklan).  The average number of times those who are reached have an opportunity to be exposed to a brand message within a specified time period (jumlah waktu rata-rata mereka yang terjangkau memiliki peluang terekspos oleh pesan merek dalam suatu periode tertentu).
  • 13.
  • 14. Gambar di atas menunjukkan :  Ada 5 rumah yang memiliki TV (Memiliki Tv ditunjukkan dengan adanya gambar antenna).  Program A ditonton oleh rumah 1 dan rumah 2.  Program B ditonton oleh rumah 3  Program C ditonton oleh rumah 4  Rumah 5 tidak menonton program acara apapun.
  • 15. Ilustrasi di atas adalah perhitungan berdasarkan rumah. Lalu bagaimana dengan perhitungan menggunakan orang yang menonton ???? Untuk perhitungan berdasrkan orang yang menonton program acara disebut PUT (People Using TV). Contoh : Masih menggunakan ilustrasi gambar 1 di atas, jika kita menganggap ada 2 orang di masing- masing rumah dan hanya 1 orang yang menonton program acara apapun juga di masing-masig rumah tersebut, maka :
  • 16. Share adalah :  persentase HUT yang menonton atau mendengarkan suatu program.  Persentase yang dimiliki oleh suatu program acara atau stasiun dari keseluruhan jumlah audience penonton atau pendengar.
  • 17.
  • 18. Jika rating yang berfungsi sebagai indicator jangkauan audiens tersebut dikalikan dengan frekuensi atau banyaknya suatu iklan ditayangkan pada suatu program akan menghasilkan apa yang disebut dengan ‘ nilai rating kotor’ atau gross rating points (GRP) yang menujukan bobot yang diberikan kepada suatu kendaraan media atau disebut juga dengan “bobot media” (media weight).semakin besar nilai GRP, maka semakin besar bobotnya. Duncan menyebut bobot media sebagai an indication of the relative impact of a media plan (suatu indikasi efek relative dari suatu rencana media). Perencana media harus membuat rekomendasi kepada pemasang iklan mengenai besar bobot yang ingin diberikannya terhadap suatu iklan.
  • 19. Perencana iklan televisi terkadang menggunakan indicator GRP untuk mengetahui berapa banyak audiens yang terekspos oleh tayangan atau serangkaian tayangan iklan.perhitungan GRP merupakan pengukuran yang menggabungkan rating program dengan jumlah rata-rata suatu rumah tangga yang terekpos pesan iklan pada suatu periode tertentu ( frekuensi ) yang ditulis dalam persamaan GRP adalah sama dengan jangkauan dikalikan dengan( GRP=jangkauan x frekuensi).jika suatu iklan muncul lima kali pada suatu program dengan rating 10,maka GRP iklan bersangkutan adalah 5x 10=50 GRP.
  • 20. contohnya: SCTV = reach 12% dan RCTI = reach 17% average frequency 2.5 average frequency 3.1 12 x 2,5 = 30 17 x 3.1 = 52.7 RCTI memiliki score yang lebih baik dari SCTV, sehingga lebih potensial sebagai saluran penayangan iklan
  • 21.  Biaya per seribu individu (atau rumah) yang dijangkau oleh suatu media atau jadwal media.  CPM dapat dihitung untuk media apa saja, untuk setiap kelompok demografis dan untuk setiap jumlah biaya.  Menunujukkan biaya relative dari suatu media dibandingkan dengan media lainnya atau suatu jadwal media dengan yang lainnya.
  • 22.
  • 23.  Kita melihat bahwa biaya dan jangkauan setiap majalah berbeda.  Dengan menghitung CPM untuk jumlah wanita, kita mendapatkan bahwa semuanya efisien (keduanya mempunyai CPM yang sama yaitu Rp 3,70).  Tetapi jika sasaran rencana media adalah untuk menekankan jangkauan kepada wanita berusia 18-49 tahun dan kita menghitung untuk CPM kelompok wanita 18-49 tahun maka :  majalah B lebih efisien yaitu majalah B menjangkau wanita yang berusia 18-49 tahun dengan biaya per seribu pembaca lebih rendah (warna hijau).
  • 24. Fungsi untuk konsep ini adalah untuk memperkirakan biaya total untuk suatu rencana penayangan iklan di televisi atau radio di dalam suatu pasar. Contoh : Dalam suatu wilayah terdapat 600.000 rumah tangga yang memiliki tv Program A memiliki rating 22. Sehingga ekspose iklan adalah 132.000 rumah tangga. [600.000 x 22%] Biaya untuk 30” di program A adalah sebesar Rp 10.000.000,- CPRP-nya adalah Rp 10.000.000,- : 22 = Rp 454.545,- Sedangkan CPM-nya adalah 1. Rp 10.000.000,- : 132.000 = Rp 75.757,-