1. Sifat-sifat IKLAN antara lain :
a. Abstrak (abstractness)
Meskipun dalam beberapa kasus, iklan dapat diwujudkan dalam bentuk spanduk, baliho atau media periklanan lainnya
yang berwujud secara fisik namun pada dasarnya hakikat iklan itu tidak berwujud atau abstrak. hal ini dikarenakan
esensi iklan itu adalah pesan atau berita yang dibuat perusahaan yang tentu saja sifat pesan adalah abstrak.
b. Penyajian publik
Iklan bersifat general, umum dan lazim karena tujuan iklan adalah untuk dikomsumsi oleh masyarakat secara umum dan
bersifat standar.
2. c. Kemampuan meresap
Iklan yang baik adalah iklan yang mempunyai kemampuan untuk meresap dan dimaknai sesuai dengan keinginan
pemasang iklan.
d. Ekspresi yang diperkuat
Iklan yang baik harus mempunyai kemampuan untuk memperkuat ekspresi produk atau jasa dan bahkan citra
perusahaan yang diiklankan melalui sarana warna, bentuk, animasi, suara dan pemilihan kata yang tepat.
e. Tidak mengenai orang tertentu
Iklan yang baik tidak menggambarkan atau ditujukan kepada seseorang secara subjektif melainkan bersifat umum
3. Periklanan mempunyai sifat-sifat :
1. Public Presentation, yaitu iklan memungkinkan setiap orang menerima pesanan yang sama tentang
produk yang di-iklan-kan.
2. Pervasiveness, yaitu pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk menetapkan penerimaan
informasi.
3. Amplified Expresiveness, yaitu iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar
dan suara untuk menggoyangkan audience.
4. Impersonality, yaitu bersifat memaksa audience untuk memperhatikan dan menanggapinya, karena
merupakan komunikasi yang menolong.
4. Sifat Iklan dalam konteks komunikasi
1) Informasi dan Persuasi
Kata-kata seperti Informasi dan persuasi nampaknya sederhana. Namun, dari dua kata itulah terdapat ciri proses
komunkasi. Informasi artinga memberi tahu apa yang dimaksudkan oleh pemberitahu / komunikator yang dalam hal
ini diwakili oleh “iklan” untuk menunjukan adanya garis hubungan antara seseorang yang ingin menjual produknya
kepada seseorang yang lain yang membutuhkan produk itu. Kunci periklanan justru terdapat pada kecanggihan
merumuskan informasi itu ( Bagaimana memasarkan, dan siapa saja yang membutuhkan ).Persuasi, dalam proses
komunikasi sangat dibutuhkan karena aktivitas perpindahan informasi harus mengandung daya tarik dan menggugah
suatu perasaan tertentu.
5. 2) Pengontrol informasi
Karena informasi mengenai suatu produk tertentu disebarluaskan melalu media massa dan
bersifat terbuka, maka sebelum dimasukan ke media informasi harus menempuh tahapan
tertentu. Bisa meliputi isi, penggunaan waktu, ruang, dan tujuan khalayak sasaran.
3) Media Komunikasi Massa
Perbedaan iklan dngan teknik komunikasi pemasaran yang lain adalah dalam hal komunikasi
nonpersonal. Maksudnya adalah dalam komunikasi iklan terdapat alur komunikasi antara si
pemasang iklan / sponsor dengan orang pembuat jasa iklan
6. sifat-sifat iklan sebagai berikut :
1. Persentasi Umum
Periklanan adalah suatu cara komunikasi yang sangat umum, sifat yang umum ini semacam keabsahan produk
dan penawarannya yang terstandarisasi, karena banyak orang menerima pesan yang sama, pembeli tahu
bahwa motif mereka untuk membeli produk tersebut akan dimaklumi oleh umum.
2. Tersebar Luas
Periklanan adalah medium berdaya sebar luas yang memungkinkan penjual mengulang suatu pesan berkali-
kali. Iklan juga memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan yang sama dari para pesaing.
Periklaan berskala besar oleh penjual menunjukkan suatu yang positif tentang ukuran, kekuatan, dan
keberhasilan penjualan.
7. 3. Expansi Yang Lebih Kuat
Periklanan membuat peluang untuk mendramatisasi perusahaan dari produknya melalui penggunaan
cetakan, suara, dan warna yang penuh seni. Namun kadang-kadang kemampuan berekspresi yang terlalu
berhasil dari iklan dapat meremehkan pesan atau mengalihkan perhatian dari pesan.
4. Tidak Bersifat Pribadi
Periklanan tidak memiliki kemampuan memaksa seperti wira niaga perusahaan, audien tidak merasa wajib
memperhatikan atau menanggapi. Iklan hanya mampu melakukan monolog bukan dialog dengan audiens.
8. sifat iklan:
Lebay
Berlebihan. Hanya untuk memberi efek besar bagi penonton untuk produk yang diiklankan maka
hiperbolalah jalan satu-satunya. Mengharapkan decak kagum penonton, padahal seharusnya
iklan itu sesuai dengan manfaat produknya donk. Masa sih? Dan ga malu sih? Produk yang minim
manfaat dan malah tidak bermanfaat dilebih-lebihkan begitu? Penonton gak alay semua khan?
Hihihi… Lebayyyy!!!! Jangan dilebih-lebihkan donk.
Iklan air kemasan pernah lihat gak? Yang kitanya disuruh minum air 8 gentong? Ups, salah…
Hehehe, kurang lebih begitulah. Tapi akhirnya iklan itu terbantahkan karena riset yang ada.
Hmmm…
9. Distorsi
Ini sering terjadi. Pernah lihat iklan mie instant gak? Kalau bulan Ramadhan pasti iklan ini banyak
sekali. Tapi kalau dipikir-pikir, masuk akal ga sich ada orang senikmat itu bersahur atau berbuka
puasa dengan mie instant saja? Dan sehat gak? Sungguh tidak masuk akal. Seolah-olah penonton
masa sekarang sama bodohnya dengan yang di dalam iklan.
Penonton jaman sekarang jelas-jelas sudah tahu kalau yang instant-instant itu gak baik lagi buat
kesehatan. Welleh, ini lain masa disuruh konsumsi mie saja sebulan puasa? Aduh, dengar dech anak
kecil yang di dalam iklan ngomong apa. Hihihi…
Pengen eksis malah ngaco… Hmmm…
10. Bohong
Bohong itu dosa. Tapi mereka gak takut dosa… Ck ck ck ck… Pernah lihat khan iklan di televisi dibuat
semurah-murahnya (kartu perdana). Padahal begitu kita pergi ke gerai penjualan kartu perdana tersebut.
Coba dech baca tulisan di dalam kartu itu. Banyak yah? Iya banyak keterangan cara penggunaan kartu
tersebut. Registrasi sampai aktivasi fitur-fitur lainnya.
Tapi yang anehnya masih banyak quotes-nya. Kalau dipikir-pikir seperti album penyanyi legendaris dan di
dalamnya ada say thanks to: . Hahaha…. Panjang x lebar, penjelasan mengenai tarif sesungguhnya dan jika
dibandingkan dengan iklan yang di televisi kita hanya dapat menarik satu kesimpulan yaitu ‘bohong’. Ck ck
ck ck… Ironis yah?
Semangatnya 2 atau lebih provider tersebut perang iklan dan terkadang sampai mencemooh artis dalam
iklan yang lain. Waduh, semangat amat sich? Tapi kok sama saja? Semua bohong! Sekali pun di dalamnya
sudah diselipi dengan kata ‘Jujur’. Hallah… Bohong masih lebih dominan…